Analisa Swot Fix

12
MAN 1. Pemilihan kader ditunjuk oleh PKK. 2. Banyak perekrutan kader baru akan tetapi kurang kurang aktif. 3. Pekerjaan kader rata-rata adalah berkerja dirumah untuk menerima pesananan nasi dan kue serta berkebun. 4. Kader desa sudah memegang jabatan selama kurang lebih 3 tahun. 5. Kader mengaku sejak tahun 2010 tidak pernah mendapat pelatihan. Sebelumnya saat bidan desa masih di pegang oleh Bu Dian sering ada pelatihan untuk mengukur tensi, penyuluhan tentang makanan sehat dan kesehatan ibu dan balita. 6. Pendidikan terakhir Kepala Dusun adalah SMA. 7. Menurut Kepala Dusun tempat yang cocok untuk mengadakan Posyandu Lansia adalah di Polindes. 8. Kepala Dusun mengaku tidak pernah datang saat Posyandu Lansia dilaksanakan. 9. Kepala Dusun mengaku tidak mengetahui program apa saja yang dilakukan di desa dengan sasaran lansia dan mengatakan program lansia di urus oleh Bidan Desa (Bu Atik). 10. Pendidikan terakhir lansia rata-rata adalah SD. 11. Pekerjaan lansia rata-rata adalah berkebun, menjaga warung dan bekerja dirumah untuk memasak dan mengurus cucu. 12. Jarak rumah lansia dengan tempat pelaksanaan posyandu (balai desa) sekitar 1 km. 13. Pendidikan terakhir bidan desa adalah D3 Kebidanan. MARKET 1. Lansia mengaku tidak pernah diberi informasi atau undangan tentang kegiatan Posyandu Lansia dan tidak pernah menghadiri Posyandu Lansia. 2. Sekitar 80% lansia mengaku mau menghadiri Posyandu Lansia bila diberi undangan atau informasi kapan dilaksanakannya. Lansia juga mengaku membutuhkan posyandu lansia dan ada anggota keluarga yang bersedia untuk mengantar ke tempat pelaksanaannya. 3. Lansia meminta kegiatan posyandu dilaksanakan pada sore hari.

description

Manajemen Posyandu Lansia Selorejo

Transcript of Analisa Swot Fix

Page 1: Analisa Swot Fix

MAN

1. Pemilihan kader ditunjuk oleh PKK.2. Banyak perekrutan kader baru akan tetapi kurang kurang aktif.3. Pekerjaan kader rata-rata adalah berkerja dirumah untuk menerima pesananan nasi dan kue

serta berkebun.4. Kader desa sudah memegang jabatan selama kurang lebih 3 tahun.5. Kader mengaku sejak tahun 2010 tidak pernah mendapat pelatihan. Sebelumnya saat bidan

desa masih di pegang oleh Bu Dian sering ada pelatihan untuk mengukur tensi, penyuluhan tentang makanan sehat dan kesehatan ibu dan balita.

6. Pendidikan terakhir Kepala Dusun adalah SMA.7. Menurut Kepala Dusun tempat yang cocok untuk mengadakan Posyandu Lansia adalah di

Polindes. 8. Kepala Dusun mengaku tidak pernah datang saat Posyandu Lansia dilaksanakan. 9. Kepala Dusun mengaku tidak mengetahui program apa saja yang dilakukan di desa dengan

sasaran lansia dan mengatakan program lansia di urus oleh Bidan Desa (Bu Atik). 10. Pendidikan terakhir lansia rata-rata adalah SD.11. Pekerjaan lansia rata-rata adalah berkebun, menjaga warung dan bekerja dirumah untuk

memasak dan mengurus cucu.12. Jarak rumah lansia dengan tempat pelaksanaan posyandu (balai desa) sekitar 1 km.13. Pendidikan terakhir bidan desa adalah D3 Kebidanan.

MARKET

1. Lansia mengaku tidak pernah diberi informasi atau undangan tentang kegiatan Posyandu Lansia dan tidak pernah menghadiri Posyandu Lansia.

2. Sekitar 80% lansia mengaku mau menghadiri Posyandu Lansia bila diberi undangan atau informasi kapan dilaksanakannya. Lansia juga mengaku membutuhkan posyandu lansia dan ada anggota keluarga yang bersedia untuk mengantar ke tempat pelaksanaannya.

3. Lansia meminta kegiatan posyandu dilaksanakan pada sore hari.4. Bidan desa mengatakan posyandu dilaksanakan setiap bulan dihadiri oleh kader, perawat,

bidan, dan lansia dengan lansia yang datang sekitar 1-2 orang.

MONEY

1. Kader RT 1 mengaku tidak pernah mendapat reward berupa uang selama menjadi kader desa. Namun setiap tahunnya Bu Lurah selalu memberi hadiah berupa mangkok, gelas dan perabotan rumah tangga lainnya.

1. Saat ini kader balita sedang merancang seragam, kader lansia tidak ada rencana untuk memiliki seragam.

2. Alat yang digunakan adalah milik polindes dengan dana pengadaan alat dari PKM.3. Regulasi pengadaan obat mengikuti dana dari PKM4. Belum ada reward untuk kader. Kader tidak mendapatkan insentif.

Page 2: Analisa Swot Fix

5. Belum ada dana sehat. Selama ini lansia membayar. Sudah diajukan anggaran dana tahun ini namun belum terealisasi.

6. Tidak ada dana sehat sehingga untuk pemeriksaan GDA, kolesterol dan asam urat lansia harus bayar. Untuk pengobatan standar tidak dikenai biaya, namun untuk pengobatan khusus lansia harus membayar.

METHODE

1. Posyandu lansia dilakukan 1 bulan sekali.

MATERIAL AND MACHINE

1. Kader tidak mengetahui sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Desa. Hanya mengetahui desa memiliki timbangan, tensimeter, stetoskop, buku induk, meja, kursi, ruang posyandu.

2. Kader hanya mampu menggunakan timbangan berat badan. Tensimeter hanya dapat digunakan oleh beberapa orang kader saja.

Page 3: Analisa Swot Fix

ANALISA SWOT

STRENGTH (KEKUATAN) Mg Sv Mn Nc AfSkor total

Prioritas

1Pekerjaan kader rata-rata adalah berkerja dirumah untuk menerima pesananan nasi dan kue serta berkebun.

2 2 4 2 5 15 5

2 Kader desa sudah memegang jabatan selama kurang lebih 3 tahun. 4 3 5 4 4 20 3

3Menurut Kepala Dusun tempat yang cocok untuk mengadakan Posyandu Lansia adalah di Polindes.

2 4 5 2 2 15 4

4Pekerjaan lansia rata-rata adalah berkebun, menjaga warung dan bekerja dirumah untuk memasak dan mengurus cucu.

2 2 5 2 1 12 7

5 Pendidikan terakhir bidan desa adalah D3 Kebidanan. 4 2 4 2 2 14 6

6Bidan desa mengatakan posyandu dilaksanakan setiap bulan dihadiri oleh kader, perawat, bidan

5 5 5 5 5 25 1

7 Alat yang digunakan adalah milik polindes dengan dana pengadaan alat dari PKM. 3 3 2 1 1 10 9

8 Regulasi pengadaan obat mengikuti dana dari PKM. 4 4 2 1 1 12 8

9 Posyandu lansia dilakukan 1 bulan sekali. 5 5 5 5 5 25 2

WEAKNESS (KELEMAHAN) Mg Sv Mn Nc AfSkor total

Prioritas

1 Pemilihan kader ditunjuk oleh PKK. 2 2 2 1 1 8 82 Kader mengaku sejak tahun 2010 tidak pernah mendapat pelatihan. Sebelumnya saat bidan

desa masih di pegang oleh Bu Dian sering ada pelatihan untuk mengukur tensi, penyuluhan tentang makanan sehat dan kesehatan ibu dan balita.

5 5 5 5 5 25 2

3 Kepala Dusun mengaku tidak pernah datang saat Posyandu Lansia dilaksanakan. 2 1 2 1 1 7 94 Kepala Dusun mengaku tidak mengetahui program apa saja yang dilakukan di desa dengan

sasaran lansia dan mengatakan program lansia di urus oleh Bidan Desa (Bu Atik).5 5 5 2 2 19 4

Page 4: Analisa Swot Fix

5 Pendidikan terakhir lansia rata-rata adalah SD. 3 2 1 2 1 9 76 Jarak rumah lansia dengan tempat pelaksanaan posyandu (balai desa) sekitar 1 km. 4 4 2 2 2 14 57 Lansia mengaku tidak pernah diberi informasi atau undangan tentang kegiatan Posyandu

Lansia dan tidak pernah menghadiri Posyandu Lansia.5 5 5 5 5 25 1

8 Kader tidak mengetahui sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Desa. Hanya mengetahui desa memiliki timbangan, tensimeter, stetoskop, buku induk, meja, kursi, ruang posyandu.

3 2 4 2 2 13 6

9 Kader hanya mampu menggunakan timbangan berat badan. Tensimeter hanya dapat digunakan oleh beberapa orang kader saja.

5 5 5 5 5 5 10

10 Banyak perekrutan kader baru akan tetapi kurang aktif. 5 4 5 4 4 22 3

OPPORTUNITY (PELUANG) Mg Sv Mn Nc AfSkor total

Prioritas

1 Sekitar 80% lansia mengaku mau menghadiri Posyandu Lansia bila diberi undangan atau informasi kapan dilaksanakannya. Lansia juga mengaku membutuhkan posyandu lansia dan ada anggota keluarga yang bersedia untuk mengantar ke tempat pelaksanaannya.

5 5 5 5 5 25 1

2 Lansia meminta kegiatan posyandu dilaksanakan pada sore hari. 5 4 4 5 4 22 23 Setiap tahunnya Bu Lurah selalu memberi hadiah berupa mangkok, gelas dan perabotan

rumah tangga lainnya.3 2 2 1 1 9 3

TREAT (ANCAMAN) Mg Sv Mn Nc AfSkor total

Prioritas

1 Lansia yang datang posyandu sekitar 1-2 orang.5 5 5 5 5 25 1

2 Kader mengaku tidak pernah mendapat reward berupa uang selama menjadi kader desa.4 3 1 1 1 10 4

3 Belum ada dana sehat. Selama ini lansia membayar. Sudah diajukan anggaran dana tahun ini namun belum terealisasi.

4 3 1 2 1 11 3

Page 5: Analisa Swot Fix

4 Tidak ada dana sehat sehingga untuk pemeriksaan GDA, kolesterol dan asam urat lansia harus bayar. Untuk pengobatan standar tidak dikenai biaya, namun untuk pengobatan khusus lansia harus membayar.

3 5 5 5 5 23 2

SKALA PRIORITAS(STRENGTH)

SKOR KONSTANTA SKALA PRIORITAS

BOBOT KEKUATAN

RATING B x R

Bidan desa mengatakan posyandu dilaksanakan setiap bulan dihadiri oleh kader, perawat, bidan

9 4 36 0,09 +4 +0,36

Posyandu lansia dilakukan 1 bulan sekali. 8 4 32 0,08 +4 +0,32

Kader desa sudah memegang jabatan selama kurang lebih 3 tahun.

7 4 28 0,07 +3 +0,21

Menurut Kepala Dusun tempat yang cocok untuk mengadakan Posyandu Lansia adalah di Polindes.

6 4 24 0,06 +3 +0,18

Pekerjaan kader rata-rata adalah berkerja dirumah untuk menerima pesananan nasi dan kue serta berkebun.

5 4 20 0,05 +3 +0,15

Pendidikan terakhir bidan desa adalah D3 Kebidanan. 4 4 16 0,04 +2 +0,08

Pekerjaan lansia rata-rata adalah berkebun, menjaga warung dan bekerja dirumah untuk memasak dan mengurus cucu.

3 4 12 0,03 +4 +0,12

Regulasi pengadaan obat mengikuti dana dari PKM. 2 4 8 0,02 +2 +0,04

Alat yang digunakan adalah milik polindes dengan dana pengadaan alat dari PKM.

1 4 4 0,01 +2 +0,02

Jumlah 180 a=0,45 S=+1,48

Page 6: Analisa Swot Fix

SKALA PRIORITAS(WEAKNESS)

SKOR KONSTANTASKALA

PRIORITASBOBOT

KEKUATANRATING B x R

Lansia mengaku tidak pernah diberi informasi atau undangan tentang kegiatan Posyandu Lansia dan tidak pernah menghadiri Posyandu Lansia.

10 4 40 0,10 +4 +0,4

Kader mengaku sejak tahun 2010 tidak pernah mendapat pelatihan. Sebelumnya saat bidan desa masih di pegang oleh Bu Dian sering ada pelatihan untuk mengukur tensi, penyuluhan tentang makanan sehat dan kesehatan ibu dan balita.

9 4 36 0,09 +4 +0,36

Banyak perekrutan kader baru akan tetapi kurang aktif. 8 4 32 0,08 +3 +0,24

Kepala Dusun mengaku tidak mengetahui program apa saja yang dilakukan di desa dengan sasaran lansia dan mengatakan program lansia di urus oleh Bidan Desa (Bu Atik).

7 4 28 0,07 +3 +0,21

Jarak rumah lansia dengan tempat pelaksanaan posyandu (balai desa) sekitar 1 km.

6 4 24 0,06 +3 +0,18

Kader tidak mengetahui sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Desa. Hanya mengetahui desa memiliki timbangan, tensimeter, stetoskop, buku induk, meja, kursi, ruang posyandu.

5 4 20 0,05 +2 +0,10

Pendidikan terakhir lansia rata-rata adalah SD. 4 4 16 0,04 +1 +0,04

Pemilihan kader ditunjuk oleh PKK. 3 4 12 0,03 +1 +0,03

Kepala Dusun mengaku tidak pernah datang saat Posyandu Lansia dilaksanakan.

2 4 8 0,02 +1 +0,02

Kader hanya mampu menggunakan timbangan berat badan. Tensimeter hanya dapat digunakan oleh beberapa orang

1 4 4 0,01 +3 +0,03

Page 7: Analisa Swot Fix

kader saja

Jumlah212 c=0,55 W= +1,61

180+212 = 392 a+c=1 S-W= (-0,13)

SKALA PRIORITAS(OPPORTUNITY)

SKOR KONSTANTA SKALA PRIORITAS

BOBOT KEKUATAN

RATING B x R

Sekitar 80% lansia mengaku mau menghadiri Posyandu Lansia bila diberi undangan atau informasi kapan dilaksanakannya. Lansia juga mengaku membutuhkan posyandu lansia dan ada anggota keluarga yang bersedia untuk mengantar ke tempat pelaksanaannya.

3 4 12 0,19 -4 -0,76

Lansia meminta kegiatan posyandu dilaksanakan pada sore hari.

2 4 8 0,125 -4 -0,5

Setiap tahunnya Bu Lurah selalu memberi hadiah berupa mangkok, gelas dan perabotan rumah tangga lainnya.

1 4 4 0,06 -3 -0,18

Jumlah 24 b = 0,375 O = (-1,44)

SKALA PRIORITAS(WEAKNESS)

SKOR KONSTANTASKALA

PRIORITASBOBOT

KEKUATANRATING B x R

Lansia yang datang posyandu sekitar 1-2 orang. 4 4 16 0,25 -4 -1

Tidak ada dana sehat sehingga untuk pemeriksaan GDA, kolesterol dan asam urat lansia harus bayar. Untuk pengobatan standar tidak dikenai biaya, namun untuk pengobatan khusus lansia harus membayar.

3 4 12 0,19 -3 -0,57

Belum ada dana sehat. Selama ini lansia membayar. Sudah diajukan anggaran dana tahun ini namun belum terealisasi.

2 4 8 0,125 -2 -0,25

Kader mengaku tidak pernah mendapat reward berupa uang selama menjadi kader desa.

1 4 4 0,06 -1 -0,06

Jumlah 40 d = 0,625 T = (-1,88)

Page 8: Analisa Swot Fix

24+40 = 64 b + d = 1 O-T = 0,44

Sumbu (x,y) = (-0,13),(0,44)

Page 9: Analisa Swot Fix

strategi yang dapat digunakan adalah mengubah strategi (kuadran III) yaitu:

1. Mengubah strategi publikasi yaitu dengan cara memberikan undangan secara door to

door dengan bantuan kader.

2. Mengubah waktu pelaksanaan posyandu, yang tadinya pagi menjadi sore.

3. Mengadakan pelatihan kader yang sebelumnya tidak pernah diadakan.

4. Memberikan penghargaan yang lebih kepada kader, yaitu pemberian piagam

penghargaan.

5. Mengadakan pemeriksaan gula darah acak secara gratis, yang sebelumnya belum

pernah ada.

(-0,13)

(0,44)(0,44)

(-0,13)

(0,44)

(-0,13)(-0,13)(-0,13)(-0,13)

(0,44)

(-0,13)

(0,44)

(-0,13)

(0,44)

(-0,13)

(0,44)

(-0,13)