Analisa Kuantitatif Kromatografi
Click here to load reader
-
Upload
sarah-noviatri -
Category
Documents
-
view
144 -
download
26
Transcript of Analisa Kuantitatif Kromatografi
Analisa Kuantitatif Kromatografihttp://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/kromatografi1/analisa-kuantitatif-kromatografi/
Kata Kunci: Analisa Kuantitatif, Kurva Gaussian
Ditulis oleh Adam Wiryawan pada 14-03-2011
Hubungan Dasar
Dengan komatrogram yang diperoleh dari detektor diferensial yang mana
memiliki respon linier, penggantian/jarak dari garis belakang pada saat
tertentu adalah suatu ukuran konsentrasi dari komponen dari gas pembawa
di saluran keluar kolom.
Kurva integral dihasilkan yakni area puncak dari puncak adalah sebanding
dengan jumlah komponen yang ada. Dalam kromatogram yang ideal dimana
puncak merupakan kurva Gaussian simetrik lalu ketinggian puncak akan
sebanding dengan.
Area puncak adalah a konsentrasi komponen bila Gaussian maka area a ke
tinggi puncak.
Kalibrasi
Oleh karena itu kalibrasi dapat dicapai dengan menjalankan satu rangkaian
standar yang diketahui konsentrasinya dan membandingkan respon area
yang dihasilkan antara standar dan sampel.
Sejumlah metode lainnya digunakan oleh para peneliti dalam menghitung
kuantitas komponen dalam sampel. Hal ini termasuk
Normalisasi Internal
Area dari setiiap puncak sesuai dengan komponen spesifik dalam sampel
telah terbentuk kemudian ditambahkan untuk memberi suatu total area yang
ditetapkan pada 100%. Masing-masing area komponen kemudian dinyatakan
sebagai persen dari nilai ini.
Akan tetapi senyawa-senyawa yang berbeda akan memberikan respon
berbeda terehadap detektor, oleh karena itu perlu ditentukan faktor koreksi.
Karena detektor yang berbeda akan beroperasi pada prinsip yang berbeda
maka perlu dihitung faktor yang berbeda untuk tiap detektor yang berbeda.
Faktor dapat ditentukan berdasarkan berat atau molar.
Kromatografi Gas-Cair (Gas - Liquid Chromatoghraphy)http://che-mus.blogspot.com/2011/03/kromatografi-gas-cair-gas-liquid.html
Dasar Teknik Pemisahan Kromatografi
Metoda kromatografi digunakan secara luas untuk pemisahan analitik dan preparatif.
Dasar kerja dari pemisahan secara kromatografi adalah perbedaan migrasi dari komponen-
komponen pembentuk sampel (senyawa). Hampir semua campuran kimia, dari yang
memiliki berat molekul rendah sampai tinggi dapat dipisahkan menjadi komponen-
komponennya dengan metode kromatografi. Kromatografi adalah teknik pemisahan suatu
campuran zat kimia yang berdasarkan pada perbedaan migrasi dari masing–masing
komponen campuran yang terpisah pada fasa diam di bawah pengaruh fasa gerak.
Terjadinya pemisahan komponen–komponen dalam cuplikan/sampel disebabkan oleh
perbedaan afinitas terhadap kedua fasa pada sistem kesetimbangan yang dinamis.
Perbedaan afinitas dipengaruhi oleh titik didih, keelektronegatifan, ikatan kimia dan
kepolaran dari komponennya.
Analisis Kuantitatif Cuplikan
Dalam analisis kuantitatif yang harus diperhatikan adalah luas puncak kromatografi
(kromatogram) dari setiap komponen yang dianalisis. Luas setiap puncak yang terbentuk
berbanding lurus dengan konsentrasi atau besar setiap puncak, sehingga dapat digunakan
untuk menentukan konsentrasi yang tepat dari setiap komponen cuplikan. Didalam analisis
kuantitatif diperlukan larutan standar.
Larutan standar yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut,
a. Dapat bercampur dengan cuplikan yang dianalisis
b. Tidak bereaksi dengan komponen cuplikan
c. Hanya memberikan satu puncak dan tidak tumpang suh (overlap) dengan puncak-puncak
komponen cuplikan
d. Mempunyai RT yang tidak jauh berbeda dengan RT komponen cuplikan
Ketelitian analisis kuantitatif dengan kromatografi gas sangat bergantung pada
kelinieran detektor. Pada detektor yang peka terhadap konsentrasi, harus dijaga agar
kecepatan alir gas pembawa tetap. Untuk memperoleh hasil yang akurat, maka kemurnian
gas pembawa, kecepatan alir gas pembawa, suhu detektor, arus kawat pijar, tahanan dan
tekanan di dalam detektor harus selalu tetap.
Metode yang digunakan dalam analisis kuantitatif
a. % Luas (% Area)
Konsentrrasi setiap komponen dalam cuplikan berbanding lurus dengan luas kromatogram
dari komponen tersebut.
Konsentrasi komponen N, Qn = A n
Atotal
An = luas kromatogram komponen
Atotal = jumlah luas semua kromatogram
Keberatan dari metode ini tidak adanya koreksi untuk kepekaan detektor terhadap setiap
komponen cuplikan, akibatnya kesalahan analisis berkisar antara 10 – 15 %.
b. Normalitas (NORM)
Dalam metode ini koreksi terhadap kepekaan detektor sudah diperhitungkan.
Qn = F n A n
Ftotal Atotal
F = faktor koreksi untuk setiap komponen
c. Metode Standar Dalam (ISTD, Internal Standar)
Dalam metode ini, kedalam cuplikan ditambahkan suatu larutan standar yang sudah
diketahui konsentrasinya dan membentuk campuran yang homogen. Karena konsentrasi
larutan yang ditambahkan diketahui, maka dengan mudah dapat menghitung banyaknya
senyawa yang dianalisis.