Analisa kesesuaian lahan tanaman kelapa 5.docx

17
ACARA V ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KELAPA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa menjadi salah satu tanaman yang produknya banyak dimanfaatkan oleh manusia. Permintaan akan kelapa yang terus meningkat tidak diimbangi oleh peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas tanaman kelapa dilakukan dengan peremajaan tanaman-tanaman kelapa tua dan perluasan lahan. Perluasan lahan untuk meningkatkan produktivitas perlu memerhatikan banyak hal, seperti kesesuaian lahan. Klasifikasi kesesuaian lahan (suitability rules) adalah aturan yang harus diikuti dalam evaluasi lahan. Aturan tersebut disusun dan ditetapkan menjadi suatu sistem evaluasi lahan yang merupakan kesepakatan tentang kaidah yang akan dipakai dalam proses tersebut. Evaluasi lahan merupakan suatu pendekatan atau cara untuk menilai potensi sumber daya lahan. Hasil evaluasi lahan akan memberikan informasi dan atau arahan penggunaan lahan yang diperlukan, sehingga dapat memberikan nilai harapan produksi B. Tujuan 1. Mempelajari kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa di DIY. 2. Mempelajari aspek teknis budidaya yang diterapkan di lapangan.

description

Budidaya tanaman tahunan, analisa kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa di Sleman

Transcript of Analisa kesesuaian lahan tanaman kelapa 5.docx

Page 1: Analisa kesesuaian lahan tanaman kelapa 5.docx

ACARA V

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KELAPA

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelapa menjadi salah satu tanaman yang produknya banyak dimanfaatkan oleh

manusia. Permintaan akan kelapa yang terus meningkat tidak diimbangi oleh peningkatan

produktivitas. Peningkatan produktivitas tanaman kelapa dilakukan dengan peremajaan

tanaman-tanaman kelapa tua dan perluasan lahan.

Perluasan lahan untuk meningkatkan produktivitas perlu memerhatikan banyak hal,

seperti kesesuaian lahan. Klasifikasi kesesuaian lahan (suitability rules) adalah aturan yang

harus diikuti dalam evaluasi lahan. Aturan tersebut disusun dan ditetapkan menjadi suatu

sistem evaluasi lahan yang merupakan kesepakatan tentang kaidah yang akan dipakai dalam

proses tersebut. Evaluasi lahan merupakan suatu pendekatan atau cara untuk menilai potensi

sumber daya lahan. Hasil evaluasi lahan akan memberikan informasi dan atau arahan

penggunaan lahan yang diperlukan, sehingga dapat memberikan nilai harapan produksi

B. Tujuan

1. Mempelajari kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa di DIY.

2. Mempelajari aspek teknis budidaya yang diterapkan di lapangan.

Page 2: Analisa kesesuaian lahan tanaman kelapa 5.docx

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman kelapa akan tumbuh baik di daerah tropis seperti Asia, Oceanea, India Barat,

Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika Timur, dan Afrika Barat. Tanaman kelapa juga

dikenal cukup tinggi kemampuan beradaptasinya dengan lingkungan yang beragam, termasuk

dalam berbagai tanah asalkan drainasenya baik. Drainase yang buruk akan menghambat

perkembangan akar serta pertumbuhan tanaman. Akibat lainnya yaitu terjadinya kerebahan

tanaman, cara mengatasinya yaitu dengan penurunan permukaan tanah dengan menggunakan

sistem tata air yang baik (Child, 1974).

Indonesia berada di wilayah ”megabiodiversity tropika basah” sehingga memerlukan

evaluasi kesesuaian lahan pertanian agar sesuai dengan kondisi sebenarnya untuk

meningkatkan nilai tambah sumberdaya secara optimal dan jaminan investasi produksi aman

dan terukur (Subowo et al., 2010) Kesesuaian lahan atau land suitability adalah kecocokan

atau kemampuan adaptasi suatu lahan dengan tujuan penggunaan tertentu, melaui penentuan

nilai (kelas) lahan serta pola tata guna lahan yang dihubungkan dengan potensi wilayahnya,

sehingga dapat dilakukan usaha penggunaan lahan yang lebih terarah dan terciptanya

pemeliharaan kelestarian (Fauzi et al., 2009)

Kesesuaian lahan secara kuantitatif adalah penilaian kesesuaian lahan secara fisik

dilanjutkan dengan penilaian kesesuaian lahan secara ekonomi. Hasil evaluasi lahan secara

ekonomi akan memberikan gambaran keuntungan atau resiko kerugian dari suatu komoditas

yang diusahakan di suatu areal pada tingkat manajemen tertentu. Kesesuaian lahan secara

ekonomi akan menunjukkan keberhasilan suatu komoditas yang diusahakan tidak hanyak

diekspresikan oleh produksi fisik ton per ha, tetapi juga dari aspek komersial (Djaenudin et

al., 2006).

Sistem klasifikasi kesesuaian lahan yang sering dipakai di Indonesia ada dua macam,

yaitu klasifikasi kemampuan lahan USDA (Klingebiel & Montgomery, 1961) dan Klasifikasi

menurut FAO (1976). Klasifikasi kemampuan lahan menurut Amerika Serikat membagi

lahan menjadi kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, dan VIII, di mana semakin tinggi kelas

menunjukkan kualitas tanah semakin jelek, sehingga pilihan penggunaannya makin terbatas.

Tanah yang cocok untuk pertanian adalah tanah kelas I-IV, sedang kelas V-VIII tidak cocok

untuk pertanian. Klasifikasi kesesuaian lahan FAO membagi lahan menjadi kelas S1 (sangat

sesuai), S2 (cukup sesuai), S3 (sesuai marjinal), N1 (tidak sesuai untuk saat ini), N2 (tidak

sesuai selamanya), atau dapat juga dibagi menjadi S1, S2, S3, N1, N2. kedua sistem tersebut

Page 3: Analisa kesesuaian lahan tanaman kelapa 5.docx

hanya menjelaskan garis besar metode klasifikasinya, sedang rincian tentang faktor-faktor

yang dinilai, pengharkatan dan lain-lain harus dikembangkan sendiri-sendiri

(Notohadiprawiro et al., 1999).

Kelapa membutuhkan air tanah pada kondisi tersedia yaitu bila kandungan air tanah

sama dengan laju evapotranspirasirasi atau bila persediaan air ditambah curah hujan selama 1

bulan lebih besar atau sama dengan potensi evapotranspirasi, maka air tanah cukup tersedia.

Keseimbangan air tanah dipengaruhi oleh sifat fisik tanah terutama kandungan bahan organik

dan keadaan penutup tanah. Jeluk atau kedalaman tanah yang dikehendaki minimal 80-100

cm. Kelapa menyukai sinar matahari dengan lama penyinaran minimum 120 jam/bulan

sebagai sumber energi fotosintesis. Bila dinaungi, pertumbuhan tanaman muda dan buah akan

terlambat. Kelapa juga sangat peka pada suhu rendah dan tumbuh paling baik pada suhu 20-

27 derajat C. Pada suhu 15 derajat C, akan terjadi perubahan fisiologis dan morfologis

tanaman kelapa (Cramer and Kosloski, 1960).

Page 4: Analisa kesesuaian lahan tanaman kelapa 5.docx

III. METODOLOGI

Praktikum Budidaya Tanaman Tahunan acara V berjudul Analisis Kesesuaian Lahan

untuk Tanaman Kelapa dilaksanakan pada hari Jumat, 29 Maret 2013 di kebun kelapa milik

petani di Sleman. Bahan yang dibutuhkan adalah kebun kelapa. Alat-alat yang digunakan

adalah alat tulis, kendaraan, dan komputer dengan koneksi internet.

Cara kerja dari praktikum ini adalah mendatangi kebun kelapa milik petani di Sleman.

Kemudian, keadaan lingkungan sekitar yang dapat digunakan sebagai kriteria kesesuaian

lahan diamati. Kriteria tersebut diantaranya adalah ketinggian tempat, jenis tanah, kedalaman

air tanah, suhu udara rata-rata tahunan, panjang penyinaran, dan tekstur tanah. Pendekatan-

pendekatan ilmiah digunakan untuk menentukan beberapa kriteria di lokasi, seperti

kedalaman air tanah dapat dilihat dari kedalaman sumur, suhu udara dapat dihitung

berdasarkan ketinggian tempat, dan tekstur tanah dapat diketahui dari perabaan. Dari data

kriteria kesesuaian lahan yang didapat, dicoba untuk dilakukan penentuan kelas kesesuaian

lahan lokasi yang dipilih untuk budidaya tanaman kelapa tersebut. Laporan tentang

perbandingan antara kondisi ideal dengan kenyataan di lapangan dibuat.

Page 5: Analisa kesesuaian lahan tanaman kelapa 5.docx

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Data responden:

Nama pemilik : Bapak Irfandi

Alamat : Jalan Sidomulyo Minomartani, Sleman, Yogyakarta

2. Data budidaya:

Bibit : bibit sendiri

Pemanenan : tidak ada jadwal pemanenan tertentu

Pemeliharaan : tidak ada cara pemeliharaan yang khusus atau sesuai teknik

budidaya

Pasca Panen : hasil panen dikonsumsi sendiri, jika hasil panen tanaman lain

kurang menghasilkan, maka kelapa dapat dijual sebagai cadangan.

3. Ketinggian tempat : 100 m dpl

4. Letak garis lintang : 55°30'5''N

5. Letak garis bujur : 37°20'3''E 

6. Jenis tanah : Alfisol

7. Kedalaman air tanah : 2 – 15 m

8. Suhu udara : berkisar antara 25 – 34oC

9. Curah hujan rata-rata : 1750-2500 mm/tahun

10. Kelembaban udara : sekitar 69%

B. Pembahasan

Kelapa (Cocos nucifera) merupakan salah satu tanaman tahunan yang banyak tumbuh

dan dibudidayakan di Indonesia. Kelapa merupakan tanaman pohon berbatang lurus dengan

syarat tumbuh sebagai berikut:

Kelapa dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah seperti aluvial, laterit, vulkanis,

berpasir, tanah liat, maupun tanah berbatu, tetapi paling baik pada endapan aluvial.

Letak lintang optimum pada 100oLS-100oLU, dan masih tumbuh baik pada 150oLS-

150oLU.

pH tanah 5-8, optimum pada pH 5,4-6,5.

Page 6: Analisa kesesuaian lahan tanaman kelapa 5.docx

Curah hujan 1300-2300 mm/tahun, bahkan sampai 3800 mm atau lebih, jika tanah

tersebut memiliki drainase yang baik

Lama penyinaran minimum 120 jam/bulan atau 2000 jam/tahun.

Suhu 20-270C.

Kelembaban 70-80% minimum 65%.

Ketinggian tempat optimum 0 - 450 m dpl.

Jeluk atau kedalaman tanah yang dikehendaki minimal 80-100 cm.

Tanaman kelapa membutuhkan lahan yang datar (0-3%). Pada lahan yang tingkat

kemiringannya tinggi (3-50%) harus dibuat teras untuk mencegah kerusakan tanah

akibat erosi, mempertahankan kesuburan tanah dan memperbaiki tanah yang

mengalami erosi.

Selain syarat tumbuh, teknik pemeliharaan juga harus diperhatikan. Teknik pemeliharaan

tersebut, meliputi

1. Penjarangan dan penyulaman

Penyulaman dilakukan terhadap tanaman yang tumbuh kerdil terserang hama dan

penyakit berat dan mati, dilakukan pada musim hujan setelah tanaman sebelumnya didongkel

dan dibakar pada musim kemarau. Kebutuhan tanaman tergantung pada iklim dan intensitas

pemeliharaan biasanya untuk 143 batang/Ha 17 batang.

2. Penyiangan

Penyiangan dilakukan pada piringan selebar 1 meter pada tahun pertama, tahun kedua

1.5 meter, dan ketiga 2 meter. Caranya menggunakan koret atau parang yang diayunkan ke

arah dalam, memotong gulma sampai batas permukaan tanah dengan interval penyiangan 4

minggu sekali (musim hujan) atau 6 minggu-2 bulan sekali (musim kemarau).

3. Pembubunan

Dilakukan setelah tanaman menghasilkan dengan cara menimbunkan tanah di bagian

atas permukaan sekitar pohon hingga menutup sebagian batang pohon yang dekat dengan

akar.

4. Perempalan

Dilakukan terhadap daun dan penutup bunga yang telah kering (berwarna coklat),

dengan cara memanjat pohon kelapa ataupun dibiarkan sampai jatuh sendiri.

Page 7: Analisa kesesuaian lahan tanaman kelapa 5.docx

5. Pemupukan

Pemupukan dilakukan apabila tanah tidak dapat memenuhi unsur hara yang

dibutuhkan :

a. Pada umur 1 bulan diberi 100 gram urea/pohon menyebar pada jarak 15 cm dari

pangkal batang.

b. Selanjutnya 2 kali setahun yaitu pada bulan April/Mei (akhir musim hujan) dan bulan

Oktober/November (awal musim hujan).

6. Pengairan dan penyiraman

Penyiraman dilakukan pada musim kemarau untuk mencegah kekeringan dilakukan

dua atau tiga hari sekali pada waktu sore. Caranya dengan mengalirkan air melalui parit-parit

di sekitar bedengan atau dengan penyiraman langsung.

7. Waktu penyemprotan pestisida

Dilakukan setiap 20 hari dengan menggunakan Sevin 85 WP, Basudin 10 gram,

Bayrusil 25 EC dengan konsentrasi 0.4% setiap 10 hari atau 0.6% setiap 20 hari. Caranya

menggunakan sprayer.

Evaluasi lahan adalah suatu proses penilaian sumber daya lahan untuk tujuan tertentu

dengan menggunakan suatu pendekatan atau cara yang sudah teruji. Hasil evaluasi lahan akan

memberikan informasi dan atau arahan penggunaan lahan sesuai dengan keperluan.

Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan tertentu.

Kesesuaian lahan dapat dibagi dua, yaitu kesesuaian lahan aktual dan kesesuaian lahan

potensial. Kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian lahan berdasarkan data sifat biofisik

tanah atau sumber daya lahan sebelum lahan diberikan masukan-masukan yang diperlukan

untuk mengatasi kendala atau faktor pembatas. Data biofisik dapat berupa karakteristik tanah

dan iklim yang berhubungan dengan persyaratan tumbuh tanaman yang dievaluasi.

Kesesuaian lahan potensial menggambarkan kesesuaian lahan yang akan dicapai jika usaha-

usaha perbaikan telah dilakukan. Kesesuaian lahan (tanah) dan iklim adalah syarat utama

dalam melaksanakan kegiatan perluasan tanaman kelapa agar produktivitas potensial dapat

dicapai, di samping penggunaan bibit unggul. Cara yang dilakukan di masa lalu tanpa

mempertimbangkan kesesuaian lahan (tanah) dan iklim mengakibatkan timbulnya berbagai

masalah misalnya tanaman kelapa rusak atau mati akibat serangan beberapa patogen

penyebab penyakit seperti jamur dan virus atau pun karena pengaruh cuaca seperti

kekeringan.

Page 8: Analisa kesesuaian lahan tanaman kelapa 5.docx

Kerangka klasifikasi lahan menurut FAO (1976) dibagi menjadi empat kategori, yaitu

a. Order : keadaan kesesuaian secara global

b. Kelas : keadaan tingkat kesesuaian dalam order

c. Sub-kelas : keadaan tingkat dalam kelas, yang didasarkan pada jenis

pembatas atau perbaikan yang harus dilakukan

d. Unit : keadaan tingkat dalam sub-kelas, yang didasarkan pada sifat

tambahan yang berpengaruh dalam pengelolaannya

Order kesesuaian lahan dibagi menjadi order S dan N. Order S berarti sesuai atau

suitable adalah lahan yang dapat digunakan secara berkelangsungan untuk suatu tujuan

tertentu. Order N berarti tidak sesuai atau not suitable adalah lahan yang termasuk order ini

memiliki faktor pembatas sehingga mencegah kegunaannya untuk suatu tujuan tertentu.

Kelas kesesuaian lahan dibagi menjadi 3 kelas S dan 2 kelas N. Kelas S1 berarti sangat sesuai

atau lahan tidak memiliki faktor pembatas yang serius, kelas S2 memiliki arti cukup sesuai

atau lahan memiliki faktor pembatas yang agak serius, dan kelas S3 berarti sesuai marjinal

atau lahan memiliki faktor pembatas yang sangat serius. Kelas N1 berarti tidak sesuai saat ini

atau dapat dikatakan memiliki faktor pembatas yang cukup serius tetapi masih dapat diatasi

dan kelas N2 artinya tidak sesuai permanen atau dapat dikatakan memiliki faktor pembatas

yang cukup berat sehingga tidak dapat ditanami.

Berdasarkan data hasil pengamatan dan dibandingkan dengan syarat tumbuh tanaman

kelapa dapat dikatakan bahwa lahan tersebut berada dalam kelas S1 atau sangat sesuai atau

tidak memiliki faktor pembatas yang dapat menghambat produktivitas tanaman kelapa.

Namun, pemeliharaan pohon kelapa di lahan ini belum sesuai dengan teknis budidaya yang

seharusnya.

Page 9: Analisa kesesuaian lahan tanaman kelapa 5.docx

V. KESIMPULAN

1. Kelapa merupakan salah satu tanaman tahunan

2. Kelapa dapat tumbuh pada hampir semua jenis tanah, suhu 20-27oC, dan kelembaban

minimal 65%

3. Dari hasil analisa yang dilakukan, diketahui bahwa lahan kelapa di Sidomulyo

Minomartani, Sleman, Yogyakarta termasuk kelas S1 untuk tanaman kelapa.

4. Pemeliharaan yang dilakukan belum sesuai dengan teknis budidaya yang seharusnya.

Page 10: Analisa kesesuaian lahan tanaman kelapa 5.docx

DAFTAR PUSTAKA

Child, R. 1974. Coconut, 2nd edition. Longman Group Ltd, London.

Cramer, P.J., and T.T. Kosloski. 1960. Physiology of Trees. Tata Mc Graw Hill Book Co. Inc, New York.

Djaenudin, D., M. Hendrisman, dan Z. Zaini. 2006. Kesesuaian lahan secara kuantitatif untuk tanaman jagung, kedelai, kakao, dan kelapa di daerah Tanjung Bintang, Provinsi Lampung. Jurnal Tanah Tropika 12: 61-68.

Fauzi, Y., B. Susilo, dan Z. M. Mayasari. 2009. Analisis kesesuaian lahan wilayah kota Bengkulu melalui perancangan model spasial dan sistem informasi geografis (SIG). Forum Geografi 23(2): 101-111

Notohadiprawiro, T, R. Sutanto, A. Maas, dan S. Yasni. 1999. Kebutuhan Riset, Inventarisasi dan Koordinasi Pengeloaan Sumber Daya Tanah di Indonesia. Kantor Menteri Negara, Riset dan Teknologi & Dewan Riset Nasional, Jakarta.

Subowo, E. Santosa, dan I. Anas. 2010. Peranan biologi tanah dalam evaluasi kesesuaian lahan pertanian kawasan megabiodiversity tropika basah. Jurnal Sumberdaya Lahan 4(2): 57-64

Page 11: Analisa kesesuaian lahan tanaman kelapa 5.docx

LAPORAN PRAKTIKUM

BUDIDAYA TANAMAN TAHUNAN

ACARA V

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KELAPA

Disusun Oleh :

Nama : Kartika Kusumawati (11033)

Ngurah Kamandanu (11537)

Finsa Anindita (11716)

Syarifah Mustofa (12236)

Gol / kel : A4 / 1

Asisten : Kornelius Fergio

Aditya Manggala

LABORATORIUM HORTIKULTURA

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2013

Page 12: Analisa kesesuaian lahan tanaman kelapa 5.docx

LAMPIRAN