KESESUAIAN LAHAN JNEP Vol. 2 No. 2 (2015) 038-042repository.politanipyk.ac.id/200/1/Mela Febrianti...

6
Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No. 2 (2015) 038-042 http://www.perpustakaan politanipyk.ac.id. KESESUAIAN LAHAN Kesesuaian Lahan Kopi, Sawit, Jagung, Kayu Manis, Kelapa, Tembakau, Kedelai, Kakao dan Sawah Di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Yang Dipetakan Dengan Surfer 9 Mela Febrianti * Mahasiswi semester 6 Prodi. Manajemen Produksi Pertanian , Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271 Diterima : Juni 2015/ Diterbitkan: September 2015/online : Oktober 2015 Abstrak Penelitian mengenai evaluasi kesesuaian lahan untuk Komoditi pertanian mulai dari perkebunan, pangan, dan hortikultura sangat diperlukan dan sangat penting saat ini, para petani berusaha dalam membudidayakan komoditi yang mereka usahakan baik untuk komersial maupun untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk mendapatkan hasil yang optimal untuk setiap komoditi tentu kita melihat unsur apa yang paling berpengaruh terhadap produktifitas dari komoditi yang sedang diusahakan, salah satunya adalah kesesuaian lahan. Kesesuaian lahan itu berasal dari kecocokan suatu komoditi terhadap suatu lahan dan bagaimana upaya untuk membuat lahan sesuai dengan syarat tumbuh dari komoditi agar menghasilkan produksi optimal. Dalam kesesuaian lahan ada parameter yang digunakan untuk menilai karakteristik lahan untuk evaluasi lahan : temperatur udara, curah hujan, lamanya masa kering, kelembaban udara, drainase, tekstur, bahan kasar, kedalaman tanah, kapasitas tukar kation liat, kejenuhan basa, pH H2O, C- organik, salinitas, alkalinitas, lereng, bahaya erosi, genangan, batuan di permukaan, dan singkapan batuan. Penelitian dilakukan dengan melihat sampel tanah dari lahan yang akan diteliti dan menilainya menggunakan beberapa alat. Pada lahan politeknik pertanian negeri payakumbuh yang digunakan sebagai praktek mahasiswa, penelitian dosen dan mahasiswa untuk menanami komoditi pertanian terutama pangan, perkebunan dan hortikulturan, memiliki kesesuaian lahan antara S3-N dari 10 sampel lahan yang dilakukan pada praktek kesesuaian lahan. Artinya kesesuaian lahan di Politani berkisar antara kurang sesuai sampai tidak sesuai. Dimana S3 (Jagung pipil, Kayu manis, Kelapa, Kopi, dan Kakao), dan N ( Kelapa sawit dan Kedelai). Penggunaan surfer 9 dalam kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh di Politani memberikan keuntungan dan kemudahan dalam melihat hasil kesesuaian lahan untuk tanaman di Politani yang terlebih dahulu sudah diproses dengan evaluasi kesesuaian lahan secara manual. Kata kunci : Kesesuaian Lahan Politani, surfer 9 Singkatan: S1 : Sangat sesuai S2 : Sesuai S3 : Agak sesuai N : Tidak sesuai 1. Pendahuluan Dalam pertanian banyak petani yang tidak mengetahui tentang kesesuaian lahan yang mereka gunakan untuk bercocok tanam, sehingga produksi yang dihasilkan tidak optimal. Kesesuaian lahan merupakan ilmu yang mempelajari tingkat kecocokan sebidang lahan untuk komoditi tertentu, dimana yang menjadi acuan utamanya adalah kecocokan dari tanaman atau terpenuhinya syarat tumbuh tanaman oleh lahan. Setiap daerah memiliki kesesuaian lahan yang berbeda-beda. Untuk menilai kesesuaian lahan perlunya melakukan evaluasi lahan dengan melakukan survey lansung dengan mengambil sampel tanah pada lahan dan melakukan penilaian dengan melihat parameter-parameter kesesuaian lahan dengan syarat tumbuh dari tanaman yang akan ditanam pada lahan tersebut. Menurut Sumarno, E (2015), evaluasi lahan adalah penilaian dan pengelompokan lahan dalam arti kesesuaian relatif lahan/ kesesuaian absolut bagi tanaman. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh merupakan perguruan tinggi yang bergerak dibidang pertanian, dimana sebagian besar lahannya digunakan untuk praktek mahasiswa dan penelitian bagi dosen ataupun mahasiswa dalam bidang pertanian seperti budidaya tanaman atau komoditi tertentu. Tanaman pangan, hortikultura dan kebun merupakan komoditi yang banyak ditanam pada lahan Politani baik itu untuk konvensional maupun hanya untuk kebutuhan praktek maupun penelitian. Namun, dalam budidaya tanaman, tidak semua tanaman memiliki syarat tumbuh yang sama dengan suatu daerah atau lahan. Maka untuk mengoptimalkan budidaya suatu tanaman agar menghasilkan produksi yang baik diperlukan evaluasi kesesuaian lahan dan mencarikan solusinya ataupun perlakuan agar komoditi dapat tumbuh dengan baik pada lahan tersebut. Setelah dilakukan survey secara lansung dan menilai kesesuaian lahan dengan syarat tumbuh tanaman dengan beberapa alat dan metode secara manual maka data tersebut dibuat pada program aplikasi komputer di surfer 9 pada peta lahan agar lebih mudah untuk dilihat dan dipahami oleh setiap orang yang melihat peta kesesuaian lahan tersebut, sehingga mereka tahu tingkat kesesuaian lahan untuk setiap lahan yang ditanami oleh suatu komoditi. Surfer 9 merupakan suatu program aplikasi untuk membuat digitasi pada peta, membuat nilai kemampuan dan kesesuaian lahan pada peta, membuat atau menggambarkan peta dan lain-lain dengan berbagai program aplikasinya. Dengan adanya surfer 9 ini kita dapat melihat dengan jelas dan tahu gambar lahan pada peta dengan cepat sesuai kesesuaian lahannya dan tanaman yang ada pada lahan. Tujuan dari evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh di Politeknik Pertanian negeri Payakumbuh dengan surfer 9 ini adalah untuk mengetahui dan melihat kesesuaian lahan pada lahan Politani dengan tanaman yang ditanam dan mengetahui cara agar tanaman yang akan ditanam sesuai syarat tumbuhnya dengan karakteristik lahan yang akan ditanami sehingga dapat meningkatkan hasil produksi dan pendapatan serta mengetahui penggunaan dan manfaat surfer 9 dalam kesesuain lahan yang Koresponden: [email protected] : hp, 082284254164

Transcript of KESESUAIAN LAHAN JNEP Vol. 2 No. 2 (2015) 038-042repository.politanipyk.ac.id/200/1/Mela Febrianti...

Page 1: KESESUAIAN LAHAN JNEP Vol. 2 No. 2 (2015) 038-042repository.politanipyk.ac.id/200/1/Mela Febrianti (033) Jurnal.pdf · ... dan Kakao), dan N ( Kelapa sawit dan Kedelai). ... 9 ini

Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 2 No. 2 (2015) 038-042 http://www.perpustakaan politanipyk.ac.id.

KESESUAIAN LAHAN

Kesesuaian Lahan Kopi, Sawit, Jagung, Kayu Manis, Kelapa, Tembakau, Kedelai, Kakao dan Sawah Di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Yang Dipetakan Dengan Surfer 9

Mela Febrianti*

Mahasiswi semester 6 Prodi. Manajemen Produksi Pertanian , Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Politeknik

Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271

Diterima : Juni 2015/ Diterbitkan: September 2015/online : Oktober 2015

Abstrak

Penelitian mengenai evaluasi kesesuaian lahan untuk Komoditi pertanian mulai dari perkebunan, pangan, dan hortikultura sangat diperlukan dan sangat penting saat ini, para petani berusaha dalam membudidayakan komoditi yang mereka usahakan baik untuk komersial maupun untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk mendapatkan hasil yang optimal untuk setiap komoditi tentu kita melihat unsur apa yang paling berpengaruh terhadap produktifitas dari komoditi yang sedang diusahakan, salah satunya adalah kesesuaian lahan. Kesesuaian lahan itu berasal dari kecocokan suatu komoditi terhadap suatu lahan dan bagaimana upaya untuk membuat lahan sesuai dengan syarat tumbuh dari komoditi agar menghasilkan produksi optimal. Dalam kesesuaian lahan ada parameter yang digunakan untuk menilai karakteristik lahan untuk evaluasi lahan : temperatur udara, curah hujan, lamanya masa kering, kelembaban udara, drainase, tekstur, bahan kasar, kedalaman tanah, kapasitas tukar kation liat, kejenuhan basa, pH H2O, C-organik, salinitas, alkalinitas, lereng, bahaya erosi, genangan, batuan di permukaan, dan singkapan batuan. Penelitian dilakukan dengan melihat sampel tanah dari lahan yang akan diteliti dan menilainya menggunakan beberapa alat. Pada lahan politeknik pertanian negeri payakumbuh yang digunakan sebagai praktek mahasiswa, penelitian dosen dan mahasiswa untuk menanami komoditi pertanian terutama pangan, perkebunan dan hortikulturan, memiliki kesesuaian lahan antara S3-N dari 10 sampel lahan yang dilakukan pada praktek kesesuaian lahan. Artinya kesesuaian lahan di Politani berkisar antara kurang sesuai sampai tidak sesuai. Dimana S3 (Jagung pipil, Kayu manis, Kelapa, Kopi, dan Kakao), dan N ( Kelapa sawit dan Kedelai). Penggunaan surfer 9 dalam kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh di Politani memberikan keuntungan dan kemudahan dalam melihat hasil kesesuaian lahan untuk tanaman di Politani yang terlebih dahulu sudah diproses dengan evaluasi kesesuaian lahan secara manual.

Kata kunci : Kesesuaian Lahan Politani, surfer 9

Singkatan:

S1 : Sangat sesuai

S2 : Sesuai

S3 : Agak sesuai

N : Tidak sesuai

1. Pendahuluan Dalam pertanian banyak petani yang tidak mengetahui tentang kesesuaian lahan yang mereka gunakan untuk bercocok tanam, sehingga produksi yang dihasilkan tidak optimal. Kesesuaian lahan merupakan ilmu yang mempelajari tingkat kecocokan sebidang lahan untuk komoditi tertentu, dimana yang menjadi acuan utamanya adalah kecocokan dari tanaman atau terpenuhinya syarat tumbuh tanaman oleh lahan. Setiap daerah memiliki kesesuaian lahan yang berbeda-beda. Untuk menilai kesesuaian lahan perlunya melakukan evaluasi lahan dengan melakukan survey lansung dengan mengambil sampel tanah pada lahan dan melakukan penilaian dengan melihat parameter-parameter kesesuaian lahan dengan syarat tumbuh dari tanaman yang akan ditanam pada lahan tersebut. Menurut Sumarno, E (2015), evaluasi lahan adalah penilaian dan pengelompokan lahan dalam arti kesesuaian relatif lahan/ kesesuaian absolut bagi tanaman. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh merupakan perguruan tinggi yang bergerak dibidang pertanian, dimana sebagian besar lahannya digunakan untuk praktek mahasiswa dan penelitian bagi dosen ataupun mahasiswa dalam bidang pertanian seperti budidaya tanaman atau komoditi tertentu. Tanaman pangan, hortikultura dan kebun merupakan komoditi yang banyak ditanam pada lahan Politani baik itu untuk konvensional maupun hanya untuk kebutuhan praktek maupun penelitian. Namun, dalam budidaya tanaman, tidak semua tanaman memiliki syarat tumbuh yang sama dengan suatu daerah atau lahan. Maka untuk mengoptimalkan budidaya suatu tanaman agar menghasilkan produksi yang baik diperlukan evaluasi kesesuaian lahan dan mencarikan solusinya ataupun perlakuan agar komoditi dapat tumbuh dengan baik pada lahan tersebut. Setelah dilakukan survey secara lansung dan menilai kesesuaian lahan dengan syarat tumbuh tanaman dengan beberapa alat dan metode secara manual maka data tersebut dibuat pada program aplikasi komputer di surfer 9 pada peta lahan agar lebih mudah untuk dilihat dan dipahami oleh setiap orang yang melihat peta kesesuaian lahan tersebut, sehingga mereka tahu tingkat kesesuaian lahan untuk setiap lahan yang ditanami oleh suatu komoditi. Surfer 9 merupakan suatu program aplikasi untuk membuat digitasi pada peta, membuat nilai kemampuan dan kesesuaian lahan pada peta, membuat atau menggambarkan peta dan lain-lain dengan berbagai program aplikasinya. Dengan adanya surfer 9 ini kita dapat melihat dengan jelas dan tahu gambar lahan pada peta dengan cepat sesuai kesesuaian lahannya dan tanaman yang ada pada lahan. Tujuan dari evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh di Politeknik Pertanian negeri Payakumbuh dengan surfer 9 ini adalah untuk mengetahui dan melihat kesesuaian lahan pada lahan Politani dengan tanaman yang ditanam dan mengetahui cara agar tanaman yang akan ditanam sesuai syarat tumbuhnya dengan karakteristik lahan yang akan ditanami sehingga dapat meningkatkan hasil produksi dan pendapatan serta mengetahui penggunaan dan manfaat surfer 9 dalam kesesuain lahan yang

Koresponden: [email protected] : hp, 082284254164

Page 2: KESESUAIAN LAHAN JNEP Vol. 2 No. 2 (2015) 038-042repository.politanipyk.ac.id/200/1/Mela Febrianti (033) Jurnal.pdf · ... dan Kakao), dan N ( Kelapa sawit dan Kedelai). ... 9 ini

Mela F. / Jurnal nasional Ecopedon Vol2. No2. (2015)12-16

dapat mempermudah dalam melihat peta lahan tentang kesesuaian lahan yang ditanami suatu komoditi tertentu.

2. Bahan dan Metode

2.1. Lokasi penelitian

Tempat pelaksanaan pratikum ini yaitu di kampus Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada tanggal 09 Maret 2015 pukul 13.20-17.00 WIB.

2.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : kertas dan tabel analisa, hygrometer, lahan 10 tanaman yang ada di Politani, dan laptop.

3. Hasil dan Pembahasan Tabel. 1. Analisa Kriteria Kesesuaian Lahan

Persyaratan penggunaan/ karakteristik lahan

Kelas kesesuaian lahan

S1 S2 S3 N

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (°C) 25-28

28-32 23-25

30-25 20-23

>35 <20

Ketersediaan air (wa)

Curah hujan tahunan (mm) 2000-

3000

1300-2000 3000-4000

1000-1300 4000-5000

<1000

Kelembaban (%) > 60 50-60 <50 Ketersediaan oksigen (oa)

Drainase Baik, sedang

agak terhambat

Terhambat, agak cepat

sangat terhambat, cepat

Media perakaran (rc)

Tekstur

Halus, agak halus, sedang

agak kasar

Sangat halus

sangat terhambat, cepat

Bahan kasar (%) < 15 15 – 35 35 - 55 > 55

Kedalaman tanah (cm) > 100 75-100 50-75 < 50

Retensi hara (nr)

KTK liat (cmol) - -

Kejenuhan basa (%) > 20 ≤20

pH H2O 5,2 - 7,5 4,8-5,2 7,5-8,0

<4,8 >8,0

C-organik (%) > 0,8 ≤ 0,4

Toksisitas (xc)

Salinitas (dS/m) < 12 12-16 16-20 >20

Sodisitas (xn)

Alkalinitas/ESP (%) Bahaya sulfidik (xs)

Kedalaman sulfidik > 125 100-125 60-100 < 60

(cm)

Bahaya erosi (eh)

Lereng (%) < 8 8—16 16 - 30 > 30

Bahaya erosi sangat rendah

rendah – sedang

berat sangat berat

Bahaya banjir (fh)

Genangan F0 F1 > F2

Penyiapan lahan (lp)

Batuan di permukaan (%) < 5 5—15 15 - 40 > 40

Singkapan batuan (%) < 5 5—15 15 - 25 > 25

Sumber : http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id

Keterangan : KE : Kepekaan Erosi E : Erosi KD : Kedalaman tanah TLA : tekstur lapisan atas TLB : tekstur lapisan bawah D : Drainase

Tabel diatas merupakan tabel analisa kesesuaian lahan yang digunakan untuk mengevaluasi kesesuaian 10 tanaman pada lahan di Politani. Dalam melakukan evaluasi kesesuaian lahan kita menentukan kesesuaian lahan dengan tanaman dengan melihat dan menilai secara lansung kecocokan syarat tumbuh tanaman dengan lahan dengan memperhatikan temperatur udara, curah hujan, lamanya masa kering, kelembaban udara, drainase, tekstur, bahan kasar, kedalaman tanah, kapasitas tukar kation liat, kejenuhan basa, pH H2O, C-organik, salinitas, alkalinitas, lereng, bahaya erosi, genangan, batuan di permukaan, dan singkapan batuantemperatur udara, curah hujan, lamanya masa kering, kelembaban udara, drainase, tekstur, bahan kasar, kedalaman tanah, kapasitas tukar kation liat, kejenuhan basa, pH H2O, C-organik, salinitas, alkalinitas, lereng, bahaya erosi, genangan, batuan di permukaan, dan singkapan batuan. Dengan data tersebut kita dapat mengetahui kelas kesesuaian lahan tanaman apakah berada pada kelas S1 yang artinya lahan yang tidak ada kendala atau sesuai dengan syarat tumbuh tanaman yang akan ditanam, S2 yang artinya agak sesuai, S3 artinya kurang sesuai dan N artinya tidak sesuai. Gambar 1. Tanaman Kayu Manis

12

Page 3: KESESUAIAN LAHAN JNEP Vol. 2 No. 2 (2015) 038-042repository.politanipyk.ac.id/200/1/Mela Febrianti (033) Jurnal.pdf · ... dan Kakao), dan N ( Kelapa sawit dan Kedelai). ... 9 ini

Mela F. / Jurnal nasional Ecopedon Vol2. No2. (2015)12-16

Gambar 2. Kelapa

Gambar 3. Jagung

Gambar 4. Tembakau

Gambar 5. Sawit TM2

Gambar 8. Sawah

Gambar 7. Kedelai

Gambar 6. Kakao

Gambar 9. Jagung Lahan Gambut

Gambar 10. Kopi

13

Page 4: KESESUAIAN LAHAN JNEP Vol. 2 No. 2 (2015) 038-042repository.politanipyk.ac.id/200/1/Mela Febrianti (033) Jurnal.pdf · ... dan Kakao), dan N ( Kelapa sawit dan Kedelai). ... 9 ini

Mela F. / Jurnal nasional Ecopedon Vol2. No2. (2015)12-16

Sumber : http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id

Tabel 2. Hasil kesesuaian lahan 10 tanaman yang ada di Politeknik Pertanain Negeri Payakumbuh

Tabel diatas merupakan tabel analisa kesesuaian lahan untuk 10 tanaman yang tumbuh di Politeknik Negeri Payakumbuh. Dimana kesesuaian lahan 10 tanaman tersebut berada pada kelas S3 - N. S3

Komoditi Kopi Kayu manis

Kelapa Jagung pipil

Sawit TM2

Jagung lahan

gambut

Tembakau

Kedelai Kakao Sawah

Kelas S3 S3 S3 S3 N N S3 N S3 S3

Temperatur (tc)

Temperatur rerata (°C)

24-26 22-25 25-27

30 25 26 22-28(23) 22-28 38 25 - 28 24-29

Ketersediaan air (wa)

Curah hujan tahunan (mm)

17500-2000

2200 - 3750

3750 2200 - 3750

3.500- 4000

1.250-1.750 >1.400 2200 - 3750

2500-3000

3000 -4000

Kelembaban (%)

30-40 70-80

66% 42% 66% 49% >42

(45-50) 24-75 67% 35- 40 33-90

Ketersediaan oksigen (oa)

Drainase Baik

Baik, sedang

Baik,sedang

agak cepat

Baik,sedang

Baik,sedang

Baik,sedang

agak cepat

Baik,sedang

Terhambat,sangat

terhambat

Media perakaran (rc)

Tekstur Agak kasar

agak halus

agak halus

agak halus

agak halus

Sedang,agak halus,

halus

Agak kasar, agak

halus, halus

agak halus

Sedang, agak

halus, halus

Halus, agak halus, sedang

Bahan kasar (%)

<15 < 15 < 15 < 15 < 15 <15 <15 < 15 <15 <3

Kedalaman tanah (cm)

140-200 > 100 > 60 > 60 > 100 >75-100 >75 > 60 >100 >50

Retensi hara (nr)

KTK liat (cmol)

<16 ≤ 16 ≤ 16 ≤ 16 >16 >16 ≤ 16 >16 ≤16

Kejenuhan basa (%)

35-50 ≤ 20 < 35 ≤ 20 >35 >35 < 35 >35 20-35

pH H2O 5,6-6,6 5,0 – 7,0

5 9,31 6.6 7,8-

8,0(7,88) 5,5-6,2 9,31 7.0-7.6 <5,0 >8,5

C-organik (%)

0.8-1.2 > 0,4 > 0,8 > 0,4 ≤ 0,8 >1,2 >1,2 > 0,4 >1.5 >1,5

Toksisitas (xc) Salinitas (dS/m)

0.5 – 2 < 5 <12 <4 <2 <1.1 <2

Sodisitas (xn)

Alkalinitas/ESP (%)

< 10 < 15 <15 <10 < 15 <20

Bahaya sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik (cm)

>125 >125 >125 >100 >125 >100

Bahaya erosi (eh)

Lereng (%) <8 < 8 < 8 < 8 <8 <8 <8 < 8 8-16

Bahaya erosi

Sangat rendah

sangat rendah

sangat rendah

sangat rendah

sangat rendah

Sangat rendah

Rendah-sedang

sangat rendah

Sangat rendah

Bahaya banjir (fh)

Genangan Fo F0 F0 F1 F0 F0 Fo F1 F0 F31,f32

Penyiapan lahan (lp)

Batuan di permukaan (%)

15-40 < 5 < 5 < 5 < 5 <5 <5 < 5 < 5 <5

Singkapan batuan (%)

15-25 < 5 <5 < 5 < 5 <5 <5 < 5 <5 <5

14

Page 5: KESESUAIAN LAHAN JNEP Vol. 2 No. 2 (2015) 038-042repository.politanipyk.ac.id/200/1/Mela Febrianti (033) Jurnal.pdf · ... dan Kakao), dan N ( Kelapa sawit dan Kedelai). ... 9 ini

Mela F. / Jurnal nasional Ecopedon Vol2. No2. (2015)12-16

(Jagung pipil, Kayu manis, Kelapa, Tembakau, Kopi, Kakao dan Sawah) dan N (Sawit TM2, Jagung lahan gambut, dn Kedelai).

Gambar 11. Surfer 9 Gambar diatas merupakan aplikasi surfer 9, dimana surfer 9 adalah suatu program aplikasi untuk membuat digitasi pada peta, membuat nilai kemampuan dan kesesuaian lahan pada peta, membuat atau menggambarkan peta, membuat legenda peta dan lain-lain dengan berbagai program aplikasinya. Surfer 9 mempunyai manfaat dalam kesesuaian lahan, dimana dengan menggunakan surfer 9 untuk membuat kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh pada lahan tersebut dapat dengan mudah dan lebih jelas serta lebih cepat. Keuntungan lainnya, bagi petani atau masyarakat dengan melihat kesesuaian lahan dengan surfer 9 dapat melihat gambarannya lansung dengan jelas dan lebih menarik.

Gambar 12. Peta kesesuaian lahan untuk 10 tanaman yang tumbuh di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dengan surfer 9

Gambar diatas merupakan peta kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh di Politani dengan surfer 9, dimana ada 10 tanaman yaitu jagung pipil, sawit TM 2, jagung pada lahan gambut, kayu manis, kelapa, tembakau, kedelai, kopi, kakao dan sawah. Pada peta di surfer 9 terdapat beberapa aplikasi jendelanya yang berguna untuk membuat dan menunjang dalam pembuatan kesesuaian lahan pada surfer 9, diantaranya ada file, edit, view, draw, arrange, grid, map, tools, window dan help yang didalamnya terdapat aplikasi untuk menulis, menggambar, membuat peta, menfasilitasi dan lain-lain terutama dalam peta kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh di Politani. Pada peta nilai kesesuaian lahan setiap tanaman ditandai dengan legenda peta dengan bentuk kotak bercorak atau bewarna sesuai dengan corak dan warna lahan pada peta yang kelas kesesuaian lahannya telah ditentukan. Kelas kesesuian lahan di Politani berkisar antara S3 – N, dimana S3 artinya kurang sesuai, diperlukan perlakuan yang intensif agar tanaman dapat tumbuh dengan baik pada lahan tersebut dan N artinya tidak sesuai, dimana lahan tersebut tidak bisa ditanami oleh tanaman yang syarat tumbuhnya tidak sesuai dengan lahan tersebut. Tanaman yang kelas kesesuaian lahannya S3 adalah jagung pipil, kayu manis, kelapa, tembakau, kopi, kakao dan sawah. Tanaman yang berada pada kelas kesesuaian lahan N adalah sawit TM 2, jagung pada lahan gambut, dan kedelai. Lahan Politani yang ditanami oleh 10 tanaman tersebut berada pada kelas S3 dan N disebabkan oleh faktor pembatas yang berasal dari alam seperti iklim, suhu, curah hujan dan lain-lain yang tidak dapat diubah, tetapi jika faktor penghambatnya berasal dari karakteristik tanahnya seperti pH, kandungan organik, kandungan hara dan lain-lain dapat diubah dengan melakukan berbagai perlakuan atau menggunakan teknologi yang tepat untuk meningkatkan kecocokan lahan dengan tanaman yang akan ditanam serta menjadikan atau mengubah kelas kesesuaian lahan menjadi S1 yang artinya lahan sesuai atau subur dan tidak ada kendalanya. Dengan penggunaan surfer 9 ini jelas dapat mempermudah dalam melihat dan menggambarkan kesesuaian lahan yang ada di Politani dengan berbagai aplikasinya yang dapat membuat masyarakat umum lebih paham dan lebih jelas melihat kesesuaian lahan dengan cepat.

4. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan data yang diperoleh dari praktek lapangan tentang kesesuaian lahan untuk tanaman yang tumbuh di Politani, dimana menggunakan 10 sampel tanaman berada pada kesesuaian lahan S3 – N yang artinya kesesuaian lahan di Politani berkisar antara kurang sesuai sampai tidak sesuai, dimana S3 (jagung pipil, kayu manis, kelapa, tembakau, kopi, kakao dan sawah). N (sawit TM 2, jagung pada lahan gambut, dan kedelai) yang disebabkan oleh faktor pembatas yang berasal dari alam yang tidak dapat dirubah. Dengan menggunakan aplikasi surfer 9 pada kesesuaian lahan dapat mempermudah, mempercepat dan lebih jelas dalam melihat dan menilai kesesuaian lahan berdasarkan peta lahan. Maka dari itu penulis menyarankan sebelum melakukan penanaman pada lahan untuk tanaman atau komoditi sebaiknya dilakukan evaluasi kesesuaian lahan terlebih dahulu agar tanaman yang ditanam pada lahan dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan produksi yang optimum serta untuk mempermudah dalam melihat dan menilai kesesuaian lahan sebaiknya dibuat atau diaplikasikan pada program aplikasi surfer 9.

15

Page 6: KESESUAIAN LAHAN JNEP Vol. 2 No. 2 (2015) 038-042repository.politanipyk.ac.id/200/1/Mela Febrianti (033) Jurnal.pdf · ... dan Kakao), dan N ( Kelapa sawit dan Kedelai). ... 9 ini

Mela F. / Jurnal nasional Ecopedon Vol2. No2. (2015)12-16

5. Ucapan Terimakasih

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan jurnal ini dengan judul “Kesesuaian Lahan Untuk 10 Tanaman yang Tumbuh di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh”. Penulis juga mengucapkan Terimakasih kepada Bapak Aflizar Ph.D yang telah membagi ilmu tentang kesesuaian lahan dan membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan jurnal ini. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman Manajemen Produksi Pertanian semester 6 angkatan 2012 yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data kesesuaian lahan setiap kelompok sehingga penulis dapat membuat dan menyelesaikan jurnal ini dengan cepat dan mudah. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada Desra Andriani, Fitri Hidayani dan Lusi Erika cintya selaku teman dekat penulis yang telah menyemangati dan membantu penulis selama pembuatan jurnal ini.

Daftar Pustaka

[1] Aflizar. 2014. Kesesuaian Lahan. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

[2] Aflizar. 2015. Bahan Kuliah Kesesuaian Lahan. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

[3] http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id. [4] http://www.worldagroforestry.org [5] http://www.academia.edu.8013820/Evaluasi_Kesesuaian_Lahan

16