Analisa Kesenjangan Teori Dengan Kasus

3
D. Analisa Kesenjangan Teori dengan Kasus Dari hasil penelitian atau pengkajian kami dalam kasus di atas diidentifikasi ada beberapa perbedaan antara teori dengan yang ada di kasus mengenai penyakit glaukoma. Perbedaan ini lebih mengarah pada manifestasi klinis dan pemeriksaan pada pasien glaukoma, berdasarkan teori dan yang ada di kasus. Berikut perbedaan teori dan kasus pada pasien Glaukoma : Teori Pada Kasus Peningkatan TIO ; > 21 mmHg 21 mmHg (OD) 17 mmHg (OS) defek lapang pandang Tidak ditemukan Nyeri Tidak ditemukan Penyempitan lapang pandang Klien kesulitan membaca dan menonton televisi dan klien sudah berhenti mengemudi, karena sorotan lampu pada kendaraan yang melaju membuatnya silau. Oklusi vena Tidak ditemukan Pembesaran mata Mata kanan klien berkurang pada refleks merahnya. Yang harus di cari pada anamnesa glaukoma : Adanya riwayat nyeri pada mata atau mata merah, halo multi warna, sakit kepala, adanya penyakit mata sebelumnya termasuk katarak, uveitis, retinopati diabetik, oklusi vaskuler. Pemeriksaan Pemeriksaan yang penting adalah pemeriksaan funduskopi, tekanan intra okular, gonioskopi, lapang pandang. Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan perbesaran optic cup, arteri retina bergeser ke nasal, “bean pot cup”. Dapat dilihat keadaan normal dan patologik pada fundus mata kelainan yang dapat dilihat: 1; pada papil saraf optik

description

keperawatan

Transcript of Analisa Kesenjangan Teori Dengan Kasus

Page 1: Analisa Kesenjangan Teori Dengan Kasus

D. Analisa Kesenjangan Teori dengan Kasus

Dari hasil penelitian atau pengkajian kami dalam kasus di atas diidentifikasi ada

beberapa perbedaan antara teori dengan yang ada di kasus mengenai penyakit

glaukoma. Perbedaan ini lebih mengarah pada manifestasi klinis dan pemeriksaan pada

pasien glaukoma, berdasarkan teori dan yang ada di kasus.

Berikut perbedaan teori dan kasus pada pasien Glaukoma :

Teori Pada Kasus

Peningkatan TIO; > 21 mmHg

21 mmHg (OD)17 mmHg (OS)

defek lapang pandang Tidak ditemukan

Nyeri Tidak ditemukan

Penyempitan lapang pandang Klien kesulitan membaca dan

menonton televisi dan klien sudah

berhenti mengemudi, karena sorotan

lampu pada kendaraan yang melaju

membuatnya silau.

Oklusi vena Tidak ditemukan

Pembesaran mata Mata kanan klien berkurang pada

refleks merahnya.

Yang harus di cari pada anamnesa glaukoma :

Adanya riwayat nyeri pada mata atau mata merah, halo multi warna, sakit kepala,

adanya penyakit mata sebelumnya termasuk katarak, uveitis, retinopati diabetik, oklusi

vaskuler.

Pemeriksaan

Pemeriksaan yang penting adalah pemeriksaan funduskopi, tekanan intra okular,

gonioskopi, lapang pandang.

Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan perbesaran optic cup, arteri retina

bergeser ke nasal, “bean pot cup”.

Dapat dilihat keadaan normal dan patologik pada fundus mata kelainan yang

dapat dilihat:

1; pada papil saraf optik

Page 2: Analisa Kesenjangan Teori Dengan Kasus

a; papiladema (normal C/D ratio 0,3-0,5)

b; hilangnya pulsasi vena saraf optik

c; ekskavasi papil saraf optik pada glaukoma

d; atrofi saraf optik

2; pada retina

a; perdarahan subhialoid

b; perdarahan intra retina, lidah api, dots, blots

c; edema retina

d; edema makula

3; pembuluh darah retina

a; perbandingan atau rasio arteri vena (normal 2:3)

b; perdarahan dari arteri atau vena

c; adanya mikroaneurisma dari vena

Pemeriksaan tonometri dapat dilakukan dengan goldman, perkins, tono-pen atau

schiotz. Tapi ternyata 25-30% pasien glaukoma sudut terbuka memiliki IOP yang

normal. Selain itu, hasil IOP normal juga didapatkan pada 1/3 pasien di pemeriksaan

pertama.

Pembacaan skala dikonversi pada tabel untuk mengetahui tekanan bola mata

dalam milimeter air raksa

a; Pada tekanan lebih tinggi 20 mmhg di curigai adanya glaukoma

b; Bila tekanan lebih dari 25 mmhg pasien menderita glaucoma

Pemeriksaan lainnya adalah gonioskopi, dilakukan untuk sudut secara langsung.

Dilakukam untuk menentukan kedalaman sudut ruang okuli anterior dan untuk

memeriksa lingkar sudut pada perubahan jaringan filtrasi. Gonioskopi digunakan untuk

melihat struktur sudut bilik mata depan dengan menggunakan lensa kontak khusus.

Lebar sudut bilik mata depan dapat diperkirakan dengan pencahayaan oblik mata

depan, menggunakan sebuah senter atau slitlamp. Apabila keseluruhan anyaman

trabekular, taji sklera dan processus iris dapat terlihat, sudut dinyatakan terbuka.

Apabila hanya garis Schwalbe atau sebagian kecil dari anyaman trabekular yang dapat

terlihat, sudut dinyatakan sempit. Apabila garis Schwalbe tidak terlihat, sudut

dinyatakan tertutup

Pemeriksaan tekanan bola mata secara palpatoir

Penderita harus melihat ke bawah tanpa menutup mata. Dengan jari telunjuk kita

menekan bola mata,kemudian jari telunjuk tangan lainnya merasakan tahanan yang

Page 3: Analisa Kesenjangan Teori Dengan Kasus

didapatkan. Harus dibandingkandengan mata sebelahnya dan tekanan pada mata

normal.

Hasil

N bila tekanan normal

N+ bila tekanan tinggi (glaukoma)

N- bila tekanan rendah (hipotoni)