Analisa Kelayakan Pem Sungai Jangkok Pada Kelurahan Ampenan

6
PENGARUH PERMUKIMAN SEMPADAN SUNGAI JANGKOK TERHADAP KELAYAKAN PERMUKIMAN KEC.AMPENAN KOTA MATARAM PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada masa awal pembangunan, berbagai kawasan di perkotaan mengalami pertumbuhan fisik yang cepat. Pertumbuhan yang cepat tersebut dalam beberapa kasus kurang terkendali, tidak sesuai dengan rencana tata ruang, tidak serasi dengan lingkungan dan tidak selaras dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Permasalahan mulai muncul ketika lahan yang semakin terbatas menjadikan tepian sungai sebagai alternatif bagi kegiatan bermukim, khususnya bagi kaum urban berpenghasilan rendah. Keterbatasan akses untuk mendapatkan hunian yang layak telah memberikan ruang gerak untuk menyusup kepinggiran kota yang masih murah termasuk dalam ruang-ruang publik seperti kolom jalan tol, pinggiran rel dan tepian sungai. Mereka mendirikan hunian-hunian permanent maupun non permanen sebagai bentuk okupasi atas lahan- lahan di tepian sungai atau yang sering disebut stren kali atau bantaran sungai. Selama kurun waktu yang cukup lama, hunian fisik yang mendiami bantaran sungai umumnya terbangun secara sporadis. Kota Mataram merupakan salah satu kota yang memilki pembangunan yang cukup baik sesuai dengan kebijakan penataan ruang, setiap pembangunan yang di rencanakan guna untuk mengatasi permasalahan – permasalahan yang ada dalam kawasan perkotaan. Potensi pembangunan Kota Mataram yakni dengan

description

kelayakan permukiman sempadan sungai ampenan kec mataram

Transcript of Analisa Kelayakan Pem Sungai Jangkok Pada Kelurahan Ampenan

Page 1: Analisa Kelayakan Pem Sungai Jangkok Pada Kelurahan Ampenan

PENGARUH PERMUKIMAN SEMPADAN SUNGAI JANGKOK TERHADAP

KELAYAKAN PERMUKIMAN KEC.AMPENAN KOTA MATARAM

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada masa awal pembangunan, berbagai kawasan di perkotaan mengalami pertumbuhan

fisik yang cepat. Pertumbuhan yang cepat tersebut dalam beberapa kasus kurang terkendali, tidak

sesuai dengan rencana tata ruang, tidak serasi dengan lingkungan dan tidak selaras dengan

konsep pembangunan berkelanjutan. Permasalahan mulai muncul ketika lahan yang semakin

terbatas menjadikan tepian sungai sebagai alternatif bagi kegiatan bermukim, khususnya bagi

kaum urban berpenghasilan rendah. Keterbatasan akses untuk mendapatkan hunian yang layak

telah memberikan ruang gerak untuk menyusup kepinggiran kota yang masih murah termasuk

dalam ruang-ruang publik seperti kolom jalan tol, pinggiran rel dan tepian sungai. Mereka

mendirikan hunian-hunian permanent maupun non permanen sebagai bentuk okupasi atas lahan-

lahan di tepian sungai atau yang sering disebut stren kali atau bantaran sungai. Selama kurun

waktu yang cukup lama, hunian fisik yang mendiami bantaran sungai umumnya terbangun

secara sporadis.

Kota Mataram merupakan salah satu kota yang memilki pembangunan yang cukup

baik sesuai dengan kebijakan penataan ruang, setiap pembangunan yang di rencanakan guna

untuk mengatasi permasalahan – permasalahan yang ada dalam kawasan perkotaan. Potensi

pembangunan Kota Mataram yakni dengan mengutamakan keselarasan pembangunan sesuai

dengan fungsi dan peranan pembangunan. Selain dari adanya beberapa potensi kawasan yang

di jabarkan di atas, pembangunan Kota Mataram memiliki beberapa permasalahan dalam

pembangunan seperti kelayakan pembangunan permukiman pada daerah sempadan sungai

jangkuk yang berada pada kecamatan Ampenan. Keberadaan pembangunan permukiman pada

sempadan sungai yang tidak sesuai dengan kebijakan Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 32 tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung dan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 47 Tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang mengatur

masalah penetapan garis sempadan sungai dan pemberlakukan kawasan tepi sungai sebagai kawasan

lindung setempat memberikan beberapa permasalahan pada kota Mataram antara lain terjadinya

kekumuhan, hilangnya estetika Kota, tingkat kesehatan masyarakat yang semakin rendah dan

Page 2: Analisa Kelayakan Pem Sungai Jangkok Pada Kelurahan Ampenan

perkembangan fisik Kota yang tidak baik. Kondisi yang demikian ditambah lagi dengan laju

pertumbuhan penduduk perkotaan yang demikian pesatnya menyebabkan timbulnya berbagai

masalah kebutuhan akan ruang dan penyediaan perumahan. Pemerintah dan masyarakat harus

saling berperan dalam menata kawasan sempadan sungai agar tidak terjadinya kekumuhan di

wilayah perkotaan, pemerataan dan kesejahteraan pembangunan yang tercantum dalam

penataan ruang agar terciptanya kesejahteraan pembangunan dalam dunia masyarakat.

Dalam menganalisa kelayakan pembangunan pada sempadan sungai jangkuk yang ada di

kecamatan Ampenan perlu di lakukannya survey ke lapangan, pengumpulan data di instasi

maupun dokumentasi serta melakukan analisa sehingga memungkinkan menghasilkan output

terhadap kelayakan pembangunan pinggiran sungai jangkuk bagi ekonomi, social, politik dan

budaya.

Page 3: Analisa Kelayakan Pem Sungai Jangkok Pada Kelurahan Ampenan

2.2 Rumusan masalah

1) Bagaimanakah factor - faktor terbentuknya permukiman sempadan sungai?

2) Bagaimanakah pemanfaatan daerah sempadan sungai yang adaptif dan tanggap terhadap

berbagai aktifitas, baik untuk aktifitas public dan privat ? .

2.3 Tujuan

1) Untuk mengetahui factor-faktor terbentuknya permukiman pada daerah sempadan sungai

2) Untuk mengetahui pemanfaatan daerah sempadan sungai yang adaptif dan tanggap

terhadap berbagai aktifitas dalam suatu pembangunan.

2.4 Sasaran

1) Untuk melakukan identifikasi kawasan regional baik kawasan Kecamatan Ampenan

secara umum maupun kawasan yang ada di sepanjang sempadan sungai

2) Mengendalikan pemanfaatan ruang yang sesuai dengan fungsi dan peranan Kota mataram

terkait dengan peruntukan lahan terhadap kelayakan perkembangan permukiman pada

daerah sempadan sungai

2.5 Ruang lingkup

Ruang lingkup dalam pembahasan kolokium meliputi ruang lingku materi dan ruang

lingkup lokasi. Untuk lebih jelasnya akan di paparkan sebagai berikut :

2.5.1 Ruang lingkup materi

Lingkup Materi dalam Studi ini dititik beratkan pada data – data yang

dibutuhkan dalam menganalisis pengaruh kelayakan lahan permukiman. Adapun lingkup

materi yang akan menjadi pokok pembahasan pada laporan kolokium ini, yaitu :

1. Menjabarkan gambaran umum regional berupa gambaran umum kawasan Kota

mataram dan gambaran umum Kecamatan Ampenan

2. Menjabarkan gambaran umum detail kawasan sempadan sungai dengan isi berupa

tinjauan kebijakan terhadap pengembangan kawasan perkotaan, kondisi fisik dasar,

kependudukan, perekonomian, pola land use, tata bangunan dan lingkungan,

Page 4: Analisa Kelayakan Pem Sungai Jangkok Pada Kelurahan Ampenan

prasarana dan utilitas, identifikasi daerah rawan bencana, potensi dan permasalahan

kawasan, serta issu strategis pembangunan kawasan Perkotaan;

3. Memberikan analisa terhadap kebijakan pengembangan kawasan, struktur ruang

kawasan, arah perkembangan kawasan, fungsi ruang kawasan, kelayakan lahan

kawasan, peruntukkan blok kawasan, prasarana kawasan, system jaringan utilitas

kawasan, kebutuhan fasilitas kawasan, intensitas pemanfaatan ruang kawasan,

kawasan mitigasi bencana, dan peran serta masyarakat;

4. Memberikan kesimpulan dari hasil perencanaan analisa kelayakan permukiman

sempadan sungai terhadap kelayakan pada permukiaman kecamatan Ampenan dan

memberikan rekomendasi.

2.5.2 Ruang lingkup lokasi

Lokasi pemgambilan study di lakukan pada perkotaan Mataram kecamatan

Ampenana dengan titik lokasi pada sempadan sungai jangkok.

2.6 Manfaat penelitian

Bagi peneliti dan calon peneliti dapat menambah wawasan dan rekomendasi

mengenai kajian permukiman sempadan sungai yang layak huni sesuai dengan

kebijakan.

Bagi Pemerintahan sebagai bahan masukan bagi dinas terkait dalam pengambilan

kebijakan khususnya mengenai permukiman kumuh di sempadan sungan jangkok di

Kec Ampenan

Bagi masyarakat menjadi sumber informasi mengenai permukiman layak huni pada

daerah sempadan sungai