Analisa Kelayakan Pem Sungai Jangkok Pada Kelurahan Ampenan
-
Upload
obenk-monoks -
Category
Documents
-
view
50 -
download
0
description
Transcript of Analisa Kelayakan Pem Sungai Jangkok Pada Kelurahan Ampenan
![Page 1: Analisa Kelayakan Pem Sungai Jangkok Pada Kelurahan Ampenan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/55725c20497959da6be89a10/html5/thumbnails/1.jpg)
PENGARUH PERMUKIMAN SEMPADAN SUNGAI JANGKOK TERHADAP
KELAYAKAN PERMUKIMAN KEC.AMPENAN KOTA MATARAM
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada masa awal pembangunan, berbagai kawasan di perkotaan mengalami pertumbuhan
fisik yang cepat. Pertumbuhan yang cepat tersebut dalam beberapa kasus kurang terkendali, tidak
sesuai dengan rencana tata ruang, tidak serasi dengan lingkungan dan tidak selaras dengan
konsep pembangunan berkelanjutan. Permasalahan mulai muncul ketika lahan yang semakin
terbatas menjadikan tepian sungai sebagai alternatif bagi kegiatan bermukim, khususnya bagi
kaum urban berpenghasilan rendah. Keterbatasan akses untuk mendapatkan hunian yang layak
telah memberikan ruang gerak untuk menyusup kepinggiran kota yang masih murah termasuk
dalam ruang-ruang publik seperti kolom jalan tol, pinggiran rel dan tepian sungai. Mereka
mendirikan hunian-hunian permanent maupun non permanen sebagai bentuk okupasi atas lahan-
lahan di tepian sungai atau yang sering disebut stren kali atau bantaran sungai. Selama kurun
waktu yang cukup lama, hunian fisik yang mendiami bantaran sungai umumnya terbangun
secara sporadis.
Kota Mataram merupakan salah satu kota yang memilki pembangunan yang cukup
baik sesuai dengan kebijakan penataan ruang, setiap pembangunan yang di rencanakan guna
untuk mengatasi permasalahan – permasalahan yang ada dalam kawasan perkotaan. Potensi
pembangunan Kota Mataram yakni dengan mengutamakan keselarasan pembangunan sesuai
dengan fungsi dan peranan pembangunan. Selain dari adanya beberapa potensi kawasan yang
di jabarkan di atas, pembangunan Kota Mataram memiliki beberapa permasalahan dalam
pembangunan seperti kelayakan pembangunan permukiman pada daerah sempadan sungai
jangkuk yang berada pada kecamatan Ampenan. Keberadaan pembangunan permukiman pada
sempadan sungai yang tidak sesuai dengan kebijakan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 32 tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 47 Tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang mengatur
masalah penetapan garis sempadan sungai dan pemberlakukan kawasan tepi sungai sebagai kawasan
lindung setempat memberikan beberapa permasalahan pada kota Mataram antara lain terjadinya
kekumuhan, hilangnya estetika Kota, tingkat kesehatan masyarakat yang semakin rendah dan
![Page 2: Analisa Kelayakan Pem Sungai Jangkok Pada Kelurahan Ampenan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/55725c20497959da6be89a10/html5/thumbnails/2.jpg)
perkembangan fisik Kota yang tidak baik. Kondisi yang demikian ditambah lagi dengan laju
pertumbuhan penduduk perkotaan yang demikian pesatnya menyebabkan timbulnya berbagai
masalah kebutuhan akan ruang dan penyediaan perumahan. Pemerintah dan masyarakat harus
saling berperan dalam menata kawasan sempadan sungai agar tidak terjadinya kekumuhan di
wilayah perkotaan, pemerataan dan kesejahteraan pembangunan yang tercantum dalam
penataan ruang agar terciptanya kesejahteraan pembangunan dalam dunia masyarakat.
Dalam menganalisa kelayakan pembangunan pada sempadan sungai jangkuk yang ada di
kecamatan Ampenan perlu di lakukannya survey ke lapangan, pengumpulan data di instasi
maupun dokumentasi serta melakukan analisa sehingga memungkinkan menghasilkan output
terhadap kelayakan pembangunan pinggiran sungai jangkuk bagi ekonomi, social, politik dan
budaya.
![Page 3: Analisa Kelayakan Pem Sungai Jangkok Pada Kelurahan Ampenan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/55725c20497959da6be89a10/html5/thumbnails/3.jpg)
2.2 Rumusan masalah
1) Bagaimanakah factor - faktor terbentuknya permukiman sempadan sungai?
2) Bagaimanakah pemanfaatan daerah sempadan sungai yang adaptif dan tanggap terhadap
berbagai aktifitas, baik untuk aktifitas public dan privat ? .
2.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui factor-faktor terbentuknya permukiman pada daerah sempadan sungai
2) Untuk mengetahui pemanfaatan daerah sempadan sungai yang adaptif dan tanggap
terhadap berbagai aktifitas dalam suatu pembangunan.
2.4 Sasaran
1) Untuk melakukan identifikasi kawasan regional baik kawasan Kecamatan Ampenan
secara umum maupun kawasan yang ada di sepanjang sempadan sungai
2) Mengendalikan pemanfaatan ruang yang sesuai dengan fungsi dan peranan Kota mataram
terkait dengan peruntukan lahan terhadap kelayakan perkembangan permukiman pada
daerah sempadan sungai
2.5 Ruang lingkup
Ruang lingkup dalam pembahasan kolokium meliputi ruang lingku materi dan ruang
lingkup lokasi. Untuk lebih jelasnya akan di paparkan sebagai berikut :
2.5.1 Ruang lingkup materi
Lingkup Materi dalam Studi ini dititik beratkan pada data – data yang
dibutuhkan dalam menganalisis pengaruh kelayakan lahan permukiman. Adapun lingkup
materi yang akan menjadi pokok pembahasan pada laporan kolokium ini, yaitu :
1. Menjabarkan gambaran umum regional berupa gambaran umum kawasan Kota
mataram dan gambaran umum Kecamatan Ampenan
2. Menjabarkan gambaran umum detail kawasan sempadan sungai dengan isi berupa
tinjauan kebijakan terhadap pengembangan kawasan perkotaan, kondisi fisik dasar,
kependudukan, perekonomian, pola land use, tata bangunan dan lingkungan,
![Page 4: Analisa Kelayakan Pem Sungai Jangkok Pada Kelurahan Ampenan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081805/55725c20497959da6be89a10/html5/thumbnails/4.jpg)
prasarana dan utilitas, identifikasi daerah rawan bencana, potensi dan permasalahan
kawasan, serta issu strategis pembangunan kawasan Perkotaan;
3. Memberikan analisa terhadap kebijakan pengembangan kawasan, struktur ruang
kawasan, arah perkembangan kawasan, fungsi ruang kawasan, kelayakan lahan
kawasan, peruntukkan blok kawasan, prasarana kawasan, system jaringan utilitas
kawasan, kebutuhan fasilitas kawasan, intensitas pemanfaatan ruang kawasan,
kawasan mitigasi bencana, dan peran serta masyarakat;
4. Memberikan kesimpulan dari hasil perencanaan analisa kelayakan permukiman
sempadan sungai terhadap kelayakan pada permukiaman kecamatan Ampenan dan
memberikan rekomendasi.
2.5.2 Ruang lingkup lokasi
Lokasi pemgambilan study di lakukan pada perkotaan Mataram kecamatan
Ampenana dengan titik lokasi pada sempadan sungai jangkok.
2.6 Manfaat penelitian
Bagi peneliti dan calon peneliti dapat menambah wawasan dan rekomendasi
mengenai kajian permukiman sempadan sungai yang layak huni sesuai dengan
kebijakan.
Bagi Pemerintahan sebagai bahan masukan bagi dinas terkait dalam pengambilan
kebijakan khususnya mengenai permukiman kumuh di sempadan sungan jangkok di
Kec Ampenan
Bagi masyarakat menjadi sumber informasi mengenai permukiman layak huni pada
daerah sempadan sungai