Analisa Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, Psikologis, yang ...€¦ · Analisa Faktor Budaya, Sosial,...
Transcript of Analisa Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, Psikologis, yang ...€¦ · Analisa Faktor Budaya, Sosial,...
Analisa Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, Psikologis, yang
Mempengaruhi Konsumen Terhadap Keputusan
Menabung di BMT Masjid Al-Azhar Kec. Pinang Kota
Tangerang
PENELITIAN DOSEN
Tim Peneliti :
Ketua : Nirwan Nazaruddin, Lc., M.I.S
Anggota : M. Nurul Alim, SE., MM
Mahasiswa : Ibnu Fajar
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
STAI ASY-SYUKRIYYAH TANGERANG
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
Lembar Pengesahan
Analisa Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, Psikologis, yang
Mempengaruhi Konsumen Terhadap Keputusan
Menabung di BMT Masjid Al-Azhar Kec. Pinang Kota
Tangerang
Mengetahui :
Ketua LPPM
Anton Hindardjo, SE., MM
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
STAI ASY-SYUKRIYYAH TANGERANG
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah,. Kami panjatkan kehadirat Allah swt., yang
senantiasa memberikan petunjuk, kelancaran, serta nikmat yang tak terkira
sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian ini. Tiada daya dan kekuatan
melainkan dari Allah swt., Yang Maha Kuasa.
Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah
Muhammad saw., sebagai suri tauladan yang terbaik bagi umat manusia untuk
keselamtan di dunia dan di akhirat. Begitu pula keselamatan bagi keluarganya, para
sahabtnya, dan orang-orang yang istiqamah mengikuti ajaran-ajarannya. Kami tim
peneliti dalam hal ini akan melakukan penelitian yang berjutul: Analisa Faktor
Budaya, Sosial, Pribadi, Psikologis, yang Mempengaruhi Konsumen
Terhadap Keputusan Menabung di BMT Masjid Al-Azhar Kec. Pinang Kota
Tangerang.
Penelitian ini diadakan dalam rangka penelitian dosen pada Prodi
Pernbankan Syariah. Kami telah mencurahkan segenap kemampuan, baik tenaga,
pikiran, waktu, dan materi dalam menyelesikan penelitian ini.
Begitu pula kami mampu menyelesaikan dengan baik penelitian ini atas
bantuan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung, baik secara materil
maupun moril. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih atas bantuannya.
Adapun pihak-pihak yang berperan penting yaitu sebagai berikut :
1. Segenap pimpinan STAI Asy-Syukriyyah Tangerang
2. Ketua prodi dan sekretaris prodi pada jurusan Perbankan Syariah
3. Ketua LPPM STAI Asy-Syukriyyah Tangerang
4. Segenap Dosen Prodi Perbankan Syariah STAI Asy-Syukriyyah
Tangerang
5. Sahabat-sahabatku dosen dan staf Prodi Perbankan Syariah
Akhirnya, sebagai suatu karya ilmiah, penelitain ini masih mempunyai
kekurangan-kekurangan di dalamnya, baik yang berkaitan dengan materi maupun
metodologi penulisan. Oleh karena itu, sumbangsih pemikiran yang konstruktif
sangatlah diharapkan dalam rangka penyempurnaan karya ilmiah ini.
Tangerang, 6 Agustus 2018
Tim Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara denggan mayoritas penduduknya beagama
Islam. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 jumlah muslim di
Indonesia mencapai 207.176.162. Dengan presentase yaitu 87,18%. Dengan
pertumbuhan besar seperti itu Indonesia memiliki potensi mengembangkan
system perbankan syariah dengan lebih cepat. Dengan asumsi yang sederhana
Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim 207.176.162 jiwa dan jika
penduduk muslim Indonesia itu bersatu untuk menggunakan Bank Syariah maka
pertumbuhan Bank Syariah akan semakin pesat. Dengan menggunakan
pendekatan emosional saja, Bank Syariah dapat mengajak konsumen muslim bank
konvensional berpindak ke Bank Syariah. Ini dapat terjadi jika konsumen muslim
sadar akaan ikatan emosionalnya dengan ajaran Islam.1
Seperti dalam Al-qur’an surat Al-Maidah ayat 1 :
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu
binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu)
dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji.
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang di kehendaki Nya.
“(QS.AL-Maidah Ayat 1).
1 http://www.bps.go.id/index.php/publikasi/14h.hlm.121.diakses pada tanggal 21/5/2017
2
Dalam ayat tersebut jelas bahwa orang-orang yang beriman diserukan oleh Allah
untuk memenuhi aqad-aqad itu, tetapi pada kenyatannya tidak semudah itu,
banyak konsumen muslim masih menggunakan pendekatan rasional untuk
memilih bank. Perkembangan syariah di Indonesia tidak seperti bank
konvensional atau bank umum, walaupun kelembagaan kita tercatat nomor 3 di
dunia namun asetnya hanya di nomor 9 dengan asset US$ 35,6 miliar, padahal
Indonesia merupakan negara yang Jumlah penduduk muslimnya terbesar di dunia.
Itu semua dikarenakan sebagian besar masyarakat muslim tidak mengerti dan
memahami apa itu ekonomi syariah.
Bank Syariah merupakan lembaga keuangan layaknya Bank Konvensional
yaitu sama-sama berfungsi sebagai penghimpun dan menyalurkan dana serta
menyediakan jasa kepada masyarakat. Tetapi Bank Syariah mempunyai prinsip
yang berbeda dengan bank konvensional, Perbedaan yang paling mendasar adalah
pada bagaimana memperoleh keuntungan, dimana pada bank konvesional dikenal
dengan perangkat bunga, sedangkan pada bank syariah melarang adanya bunga
yaitu dengan menggunakan prinsip bagi hasil.
Berdirinya perbankan Syariah dengan system bagi hasil, didasarkan pada
dua alasan utama yaitu (1) adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank
konvesional hukumnya haram kerena termasuk kategori riba yang dilarang dalam
agama, bukan saja pada agama Islam tetapi juga oleh agama samawi lainnya, (2)
dari aspek ekonomi, penyerahan resiko usaha terhadap salah satu pihak dinilai
melanggar norma keadilan. Tujuan utama Bank Syariah yaitu sebagai upaya kaum
muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya berdasarkan Al-
Qur’an dan As-Sunnah.
2Konsep teoritas tentang bank Islam modern kemudian muncul pada 1940,
dan gagasan lebih konkret disampaikan oleh Anwar Qureshi (1946), Naiem
Sidiqi, Mahmud Ahmad (1952), dan Muhammad Hamidullah (1962), kemudian
Malaysia mendirikan Pilgrim’s Management Fund (1962), Mit-Ghamr, Mesir
2 Wangsawidjaja. 2012. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama.
3
(1963). Gagasan berdirinya bank Islam pada tingkat internasional muncul dalam
konfrensi Negara-negara Islam di Kuala Lumpur pada 27 April 1969. Dan Bank
swasta bebas bunga pertama kali adalah Dubai Islamic Bank (1975), Faisal
Islamic Bank, Mesir (1977), dan Kuwait Finance House (1977). Pada 20 Oktober
1975 Islamic Development Bank (IDB) didirikan secara resmi oleh 22 anggota
Organisasi Konfrensi Islam (OKI), termasuk Indonesia.
3Berdirinya Islamic Development Bank (IDB) telah memotivasi banyak
Negara Islam untuk mendirikan lembaga keuangan syariah, khusunya di
Indonesia. Menurut Data Statistik Perbankan Syariah oleh Bank Indonesia pada
Desember 2013 jumlah kantor Bank Syariah di Indonesia mencapai 2.900 kantor
yang terdiri dari 1.998 kantor Bank Umum Syariah (BUS), 590 Kantor Unit
Usaha Syariah (UUS), dan 402 Kantor Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
4asset perbankan syariah per Oktober 2013 sudah mencapai Rp 179 Triliun
atau sekitar 4,4 persen dari asset perbankan Nasional. Sementara Dana Pihak
Ketiga (DPK) Rp 137 Triliun. Total Pembiayaan yang disalurkan perbankan
syariah sebesar Rp 139 Triliun, Melebihi Jumlah DPK. Hal ini Mengindikasikan
Financing To Depoit Ratio (FDR) Perbankan Syariah diatas 100 persen.
Peningkatan signifikan juga terjadi pada jumlah nasabah bank syariah, dari
tahun 2012-2013 tumbuh sebesar 16,6 persen pada oktober 2013, jumlah nasabah
Bank Syariah mencapai 15,6 juta rekening baik nasabah DPK maupun nasabah
pembiayaan. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2012 dimana jumlah
pemilik rekening bank syariah hanya mencapai 13,4 juta nasabah.
Di Indonesia sendiri setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI),
muncul peluang untuk mendirikan bank-bank yang berprinsip syariah.
Operasionalisasi BMI kurang menjangkau usaha masyarakat kecil dan menengah,
3 www.ojk.go.id/dl.php?i=1932.hlm13. diakses tanggal 25/5/2017
4 Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah (Jakarta: Bank Indonesia, 2013),
hal.6,http://www.bi.go.id, diakses pada 5/9/2017
4
maka muncul usaha untuk mendirikan bank dan lembaga keuangan mikro, seperti
BPR syariah dan BMT (Baitul Mal wa at-Tamwil) yang bertujuan untuk
mengatasi hambatan operasional daerah.
Bank Syariah maupun BMT memiliki berbagai macam produk yang ditawrkan
dam menjalankan usahanya, adapun berbagai macam produk yang terdapat pada
Bank Syariah dan BMT sebagai berikut:5
1. Wadiah (Titipan)
2. Musyarakah (Kerjasama)
3. Mudharabah (Bagi Hasil)
4. Ijaroh (Sewa)
5. Murabahah (Jual-Beli)
6. Ujroh (Fee)
7. Hiwalah (Talangan)
8. Rahn (Gadai)
Oleh karena itu, dalam penelitian ini saya sebagai penulis memilih Baitul
Maal wat Tamwil (BMT) sebagai obyek yang akan diteliti. Dimana BMT juga
merupakan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) selain Bank Umum Syariah. Yang
operasionalnya mempunyai kemiripan dengan Bank Keuangan Syariah. Dimana
kedua lembaga keuangan ini menawarkan beberapa transaksi syariah yang salah
satunya adalah pembiayaan murabahah. Dimana kedua lembaga ini juga memiliki
kendala yang sama, yaitu dalam meningkatkan jumlah nasabahnya, Sedangkan
seperti yang kita ketahui Bank Konvensional telah lebih lama berada di Indonesia.
Maka dari itu masih banyak Pekerjaan Rumah yang harus dibenahi oleh Lembaga
Keuangan Syariah (LKS) dan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) untuk
meningkatkan jumlah nasabahnya
5 H.Malayu S.P Hasibuan. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : Bumi Aksara. hlm.40
5
Dalam kesempatan kali ini saya akan melakukan penelitan yang insyaallah
akan berguna bagi instansi yang terkait dalam meningkatkan jumlah nasabah,
adapun penelitian teresebut yaitu Analisa Faktor Budaya, Sosial, Pribadi dan
Psikologis yang mempengaruhi konsumen Terhadap Keputusan Memilih
Menabung di BMT AL-AZHAR Kec. Pinang Tangerang
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lain sebelumnya antara lain.
Pertama, dari segi samplenya yaitu Nasabah BMT Al-Azhar . Kedua, dari segi
variable yaitu Faktor Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis Nasabah yang
mempengaruhi Keputusan menabung Ketiga, dari segi objeknya BMT Al-Azhar
Kec. Pinang-Tangerang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah dan Pembatasan Masalah yang telah
dipaparkan sebelumnya. Maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian
sebagai berikut :
1. Apakah Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, Psikologis berpengaruh terhadap
keputusan nasabah memilih menabung di BMT Al-Azhar Kec.Pinang
Tangerang?
2. Faktor Apa yang paling mendominasi Nasabah untuk mengambil
keputusan Menabung di BMT Masjid Al-Azhar Kec.Pinang Tangerang.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui Seberapa besar Pengaruh Faktor Budaya, social,
Pribadi, Psikologis, terhadap keputusan Nasabah memilih menabung di
BMT Masjid Al-Azhar Kec.Pinang Tangerang.
2. Untuk Mengetahui Faktor Apa yang paling mendominasi Nasabah
Terhadap Keputusan memilih menabung di BMT Masjid Al-Azhar.
6
1.4 Manfaat Penelitian
Penulis berharap agar hasil penelitian ini memiliki manfaat yang dapat
digunakan pleh berbagai pihak. Manfaat-manfaat tersebut, meliputi :
1. Bagi Penulis (Mahasiswa)
Sbagai sarana penambah ilmu pengetahuan, refrensi dan pemahaman tentang
lembaga keuangan syariah. Sehingga mahasiswa menjadi lebih mudah
memperoleh informasi mengenai lembaga keuangan kususnya BMT.
2. Bagi Perusahaan
Untuk memberikan refrensi mengenai faktor budaya,sosial,pribadi dan
psikologis yang mempengaruhi nasabah terhadap keputusan menabung di
lembaga keuangan syariah, Sebagai refrensi untuk mengetahui faktor apa
yang paling dominan untuk meningkatkan jumlah nasabah.
3. Bagi Pembaca
Sebagai acuan, pertimbangan ataupun perbandingan dalam penelitian yang
berkaitan dengan lembaga keuangan, khususnya BMT dan sebagai bahan
bacaan yang bermanfaat bagi yang memerlukannya sehingga dapat
menambah khasanah pengetahuan.
1.5 Teknik Penulisan Skripsi
Adapun pedoman penulisan yang digunakan pada penelitian ini merujuk
pada buku pedoman penulisan skripsi Prodi Perbankan Syariah yang diterbitkan
oleh STAI ASY-SYUKURIYYAH tahun 2015.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan hasil penulisan yang terstruktur dan sesuai dengan
kaidah penulisan, maka sistematika penulisan ini disusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
7
Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tinjauan pustaka yang berisikan tinjauan teori, kerangka
pemikiran, penelitian terdahulu dan hipotesis
BAB III OBJEK PENELITIAN
Pada bab ini berisi gambaran umum tentang objek penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil dari analisa yang telah
dilakukan dan kemudian dipaparkan secara sistematis.
BAB V PENUTUP
Bab ini memuat tentang uraian kesimpulan yang di dapat dari hasil
penelitian dan beberapa saran untuk para pihak yang terkait dan berkepentingan
pada ekonomi islam.
1.7 Metode Penelitian
Metode Penelitian adalah metode atau cara yang digunakan penulis dalam
melakukan penelitian, sehingga dapat menarik kesimpulan dari beberapa faktor
yang diteliti.
1.7.1 Teknik Pengumpulan Data
1.7.1.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausal yaitu penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan antar dua variable atau lebih, mencari peranan,
8
pengaruh, hubungan yang bersifat sebab-akibat yaitu antara variable independen
(variable yang mempengaruhi) dan variable dependen (variable yang dipengaruhi)
1.7.1.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Untuk menunjang pembahasan dalam penelitian ini, penulis memusatkan
pada objek tertentu yaitu BMT Masjid Al-Azhar, yang berlokasi di Jl. Sultan
Agung Tirtayasa, Kec. Pinang, Kota Tangerang. Dan jangka waktu penelitian
yang dilakukan pada tanggal.....
1.7.1.3 Sumber dan Jenis Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini maka
penulis menggunakan jenis data sebagai berikut :
1. Data Kualitatif
Data yang diperolh dari jawaban kuisioner yang disebarkan kepada sejumlah
responden mengenai keterangan-keterangan secara tertulis mengenai faktor
budaya, social, pribadi serta psikologis yang mempengaruhi konsumen
terhadap keputusan memilih menabung di BMT Al-Azhar Kec.Pinang-
Tangerang.
2. Data Kuantitatif
Data yang diperoleh dalam bentuk angka yang dapat dihitung. Data ini
diperoleh dari perhitungan kuisioner yang berhubungan dengan masalah yang
dibahas dalam skripsi ini.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam
yaitu :
a. Data Primer
Data yang diperoleh dengan mengumpulkan langsung dari objek
penelitian,, yaitu menyebarkan secara langsung kuisioner kepada responden
terpilih.
9
b. Data Sekunder
Data yang berupa informasi yang dapat diperoleh dari perusahaan,
internet, majalah, Koran, jurnal dan buku-buku yang berhubungan dengan
penelitian ini.
1.7.1.4 Populasi dan Sample
6Populasi berasal dari bahasa inggris yaitu population yang berarti jumlah
penduduk. Dalam metode penelitian, kata populasi amat popular dipakai untuk
menyebutkan serumpun/sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian.
Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian
yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai,
peristiwa, skap hidup, dan sebagainya. sehingga objek-objek ini dapat menjadi
sumber data penelitian (Bungin, 2006:99). Populasi dalam penelitian ini adalah
Nasabah BMT Al-Azhar Kec.Tangerang 500 nasabah. Sedangkan jumlah sampel
dalam penelitian ini dapat ditentukan dengan rumus Solvin (Umar, 2008:141)
yaitu :
n = N
1+Ne
n= 500
1+500 (0,10)
n= 83,33 dibulatkan menjadi 84
Sehingga jumlah sample penelitian ini ditentukan sebesar 84 orang
nasabah. sedangkan teknik penarikan sample yang digunakan adalah Teknik
purposive sampling, yaitu sample yang ditentukan dengan cara memilih sample
siapa saja yang ditemui pada saat penelitian atau pengumpulan data berlangsung
sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh peneliti sampai memenuhi jumlah
sample.
6 Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: dilengkapi dengan perbandingan perhitungan
manual & SPSS, (JAKARTA: PRENADAMEDIA GROUP, 2013), Ed 1, Hal.30
10
1.5.3.1 Variable dan Operasional Variable
Tabel 1.1
No Variable X Sub Variable Indikator
1 Budaya
(Kotler Philip,
2007:214-417)
1.1 Budaya 1.1.1 Nilai
1.1.2 Persepsi
1.1.3 Prefrensi
1.2 Sub Budaya 1.2.1 Kebudayaan
1.2.2 Agama
1.2.3 Kelompok ras
1.2.4 Wilayah Geografis
1.3 Kelompok Sosial 1.3.1 Kelas Sosial
2 Sosial
(Kotler Philip,
2007: 217-221)
2.1 Kelompok Acuan 2.1.1 Sikap
2.1.2 Perilaku
2.1.3 Kebiasaan
2.2 Keluarga 2.2.1 Orang tua
2.2.2 Kerabat dekat
2.3 Peran dan Status 2.3.1 Posisi
2.3.2 Jabatan
3 Pribadi
(Kotler Philip,
2007: 222-225)
3.1 Usia dan tahap
siklus hidup
3.1.1 Selera
3.1.2 Kebutuhan Materil
3.2 Pekerjaan dan
Lingkungan ekonomi
3.2.1 Penghasilan
3.2.2 Konsumsi
3.3 Kepribadian dan
konsep diri
3.3.1 Kepercayaan Diri
3.3.2 Dominasi
3.3.3 Kehormatan
4 Psikologi
(Kotler Philip,2007:
226-233)
4.1 Motivasi 4.1.1 Kebutuhan
11
4.2 Persepsi 4.2.1 Mengorganisasi
4.2.2 Mengimplementasi
4.3 Belajar 4.3.1 Pengalaman
4.4 Memori 4.4.1 Iklan
No Variable Y Indikator
Keputusan
(sudartik,2009)
1. Persepsi melihat kinerja / performance karyawan
2. Kepuasan akan produk yang ditawarkan
3. Penyediaan informasi pada saat diminta
4.Kontak dengan nasabah sangat tinggi
5. Pertimbangan kualitas pelayanan
6. Pertimbangan periklanan
1.7.1.6 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data serta keterangan yang diperoleh dalam penelitian ini,
penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui :
1. Observasi
Observasi merupakan cara pengumpulan data melalui proses pencatatan
perilaku subyek (orang), obyek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa
adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteilti.
(Sanusi, 2011:111)
2. . Angket (Kuesioner)
Adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian
yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna
(Bawono, 2006:29).Kuesioner dipakai untuk menyebut metode maupun
instrumen. Angket atau kuesioner dipandang dari cara menjawabnya
terdapat dua jenis yaitu kuesioner terbuka, memberi kesempatan kepada
12
responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. Kuesioner
Tertutup, sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal
memilih (Suharsini, 2006:141)
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup
karena alternatif jawaban telah disediakan.
3. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan
studi penelaahan terhadap buku-buku, literature-literatur, catatan-catatan
dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang
dipecahkan.
1.5.1 Teknik Pengolahan Data
Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dilakukan teknik pengelolahan data sebagai berikut :
1.7.2.1 Metode Statistik Deskriptif
Metode pengelolahan data yang digunakan adalah statistic deskriptif.
Statistik deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisa data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi(Sanusi, 2011:116).
1.7.2.2 Alat Analisis
7Penelitian kali ini adalah merupakan data kuantitatif dimana data dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke dalam
olah data SPSS 22, SPSS 22 merupakan sebuah program komputer statistik yang
berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan
cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil
7Indra Siswanti, “Pengaruh pengetahuan, agama, iklan/informasi, dan pengalaman mahasiswa
PAI STAIN SALATIGA tentang Sistem Perbankan Syariah terhadap minat menabung di Bank Syariah”, Skripsi STAIN SALATIGA 2015, h.l 64.
13
keputusan. Statistik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan data kemudian menganalisis
data dengan menggunakan metode tertentu, dan menginterpretasikan hasil dari
analisis tersebut. Dalam penghitungan statistik, alat yang sering digunakan adalah
olah data SPSS 22. Program olah data SPSS 22 ini sangat membantu dalam proses
pengolahan data, sehingga hasil olah data yang dicapai juga dapat dipertanggung
jawabkan dan terpercaya.
1.7.2.3 Skala Pengukuran
8Skala pengukuran merupakan seperangkat aturan yang diperlukan untuk
mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel (Sugiyono : 69).
Penelitian ini menggunakan skala pengukuran Likert, skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan
secara spesifik oleh peneliti, selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Dalam skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
subvariabel. Kemudian subvariabel dijabarkan menjadi komponen-komponen
yang dapat terukur. Komponen yang dapat terukur ini kemudian dijadikan sebagai
titik tolak untuk menyusun item instrument yang dapat berupa pertanyaan yang
kemudian dijawab oleh responden (Sugiyono, 2001: 74).
Skala Likert berisi pertanyaan yang sistematis untuk menunjukkan sikap
seorang responden terhadap pernyataan itu (Bambang, 2001 :110) skala Likert ini
terdiri dari angka 1 sampai 5, dengan tingkat nilai jawaban sebagai berikut :
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Kurang setuju
8 Ibid., h.52
14
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
1.7.2.4 Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
9Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner (Ghozali,2005:45). Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi, validitas adalah mengukur apakah
pertanyaan dalam kuesioner yang sudah dibuat betul-betul dapat mengukur apa
yang hendak diukur. Uji validitas dapat dilakukan dengan membandingkan
nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n - 4, dalam hal ini
n adalah jumlah sampel. Suatu indikator dikatakan valid, apabila df = n - 4 = 100 -
4 = 96 dan α = 0,05 , maka r tabel = 0,195 dengan ketentuan (Ghozali, 2005: 45):
Hasil r hitung > r tabel (0,195) = valid
Hasil r hitung < r tabel (0,195) = tidak valid
Hasil validitas dapat dilihat pada ouput Alpha Cronbach pada kolom
Corrected Item - Total Correlation. Bandingkan nilai Correlated Item - Total
Correlation dengan hasil perhitungan r tabel. Jika r hitung > r tabel dan
nilai positif, maka butir pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid
(Ghozali, 2005:45).
2. Uji Realibilitas
Realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan
indikator dari variable atau konstruk (Ghazali,2005: 41). Suatu Kuesioner
dikatakan realible atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.jawaban responden terhadap pernyataan
9 Indra Siswanti, “Pengaruh pengetahuan, agama, iklan/informasi, dan pengalaman mahasiswa
PAI STAIN SALATIGA tentang Sistem Perbankan Syariah terhadap minat menabung di Bank Syariah”, Skripsi STAIN SALATIGA 2015, hlm 60
15
ini dikatakan realible jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten
atau jawaban tidak boleh acak oleh karena masing-masing pertanyaan hendak
mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap indicator ini acak, maka dapat
dikatakan bahwa tidak realible (Ghazali, 2005:42).
Pengukuran realibilitas dapat dilakuan dengan one shot atau pengukuran
sekali saja.Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan. Alat untuk mengukur realibilitas adalah alpha cronbach. Suatu
variable dikatakan realible, apabila (Ghazali, 2005:42) :
Hasil Alpha Cronbach > 0,60 = realible
Hasil Alpha Cronbach < 0,60 = tidak realible
1.7.2.5 10Uji Statistik
1. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana tingkat hubungan
antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana
kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006).
Ciri-ciri nilai R2 adalah:
a) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1, atau (0
≤ R2 ≤ 1).
b) Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen.
c) Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna antara variabel
independen dengan variabel dependen.
10
Ibid,.hlm 14
16
2. Uji T
Uji ini digunakan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variable
independen terhadap variable dependen secara individual dan menganggap
dependen yang lain konstan. Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi
dengan membandingkan antara nilai t tabel dengan t hitung
Apabila t hitung > t tabel maka variable independen secara individual
mempengaruhi variable dependen.
Apabila t hitung < t tabel maka variable independen secara individual tidak
mempengaruhi variable dependen.
t hitung > t tabel berarti H0 ditolak dan H1 diterima
t hitung < t tabel berarti H0 diterima dan H1 ditolak
Uji t juga bisa dilihat tingkat signifikansinya:
Jika tingkat signifikansi < 0,10 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Jika tingkat signifikansi > 0,10 maka H0 diterima dan H1 ditolak.
3. Uji F
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel
independen atau bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel
dependen atau terikat (Bawono, 2006).
Langkah pengujiannya:
1) Menentukan hipotesis
Ho: β1, β2, .... βn = 0, artinya variabel independen secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ho: β1, β2, .... βn ≠ 0, artinya variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen.
17
2) Menentukan F tabel
Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikasi α = 5% dan derajat
kebebasan (dk) = (n – k).
3) Mencari F hitung dengan rumus
f = R2 / (k-1)___
( 1 - R2 ) / ( n – k )
Di mana:
R2 = koefisien determinasi
K = jumlah variabel independen
n = jumlah sampel
4. Regresi Linear Berganda
11
Regresi berganda adalah pengembangan dari regresi linear sederhana,
yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk memprediksi permintaan di
masa akan datang berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh
satu atau lebih variable bebas (independent) terhadap suatu variable tak bebas
(dependent). Perbedaan penerapan metode ini hanya terletak pada jumlah variable
bebas (independent) yang digunakan. Penerapan metode regresi berganda jumlah
variable bebas (independent) yang digunakan lebih dari satu yang memengaruhi
satu variable tak bebas (dependent).
11
Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: dilengkapi dengan perbandingan perhitungan manual & SPSS, (JAKARTA: PRENADAMEDIA GROUP, 2013), Ed 1, Hal.301
18
Rumus Regresi Linear Berganda
Dimana :
Y=Variable Terikat
X1=Variable Bebas pertama
X2=Variable bebas kedua
X3=Variable bebas ketiga
Xn=Variable bebas ke…n
a dan b1 serta b2 =Konstan
Y= a+b1X1 + b2X2 + b3X3…+bnXn
19
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Konsumen
12
Gerald Zaldman dan Melanie Wallendorf (1979) menjelaskan bahwa:
Consumer behavior are acts. process and social relationship exhibited by
individuals, groups and organizations in the obtaintment, use of, and consequent
experience with products, services and other resources. Perilaku Konsumen
adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan social yang dilakukan individu,
kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau
lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan
sumber-sumber lainnya.
David L. Loudon dan Albert J.Della Bitta (1984) mengemukakan bahwa :
Consumer behavior may be defined as decision process and physical activity
individuals engage in when evaluating, acquiring, using or disposing of good and
services. Perilaku Konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan
keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses
mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-
barang dan jasa.
James F.Angel, et.al (1968) berpendapat bahwa: Consumer behavior is
defined as the actsof individuals directly involved in obtaining and using
economic good services including the decision process that precade and
determine these acts. Perilaku Konsumen didefinisikan sebagai tindakan-tindakan
individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan
menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan
keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.
12
Sudaryono.2014.Perilaku Konsumen dalam perspektif pemasaran.Jakarta,Lentera Ilmu Cendikia.Cet-1, hal.5
20
2.2 Perilaku Konsumen Dalam Islam
Perilaku Konsumen adalah kecendrungan konsumen dalam melakukan
konsumsi, untuk, memaksimalkan kepuasannya. Konsumen mencapai
keseimbangannya ketika dia memaksimalkan pemanfatannya sesuai dengan
keterbatasan penghasilan, yakni : ketika rasio-rasio pemanfatan-pemanfatan
marginal dari berbagai komoditas sama dengan rasio-rasio harga-harga uangnya
masing-masing.13
Dalam paradigm ekonomi konvensional perilaku konsumen didasari pada
prinsip-prinsip dasar utilitarianisme dan rasionalitas semata. Prinsip ini menuntut
adanya perkiraan dan pengetahuan mengenai akibat yang dilakukan. Prinsip ini
mendorong konsumen untuk memaksimalkan nilai guna dengan usaha yang
paling minimal dengan melupakan nilai-nilai kemanusiaan. Akibatnya tercipta
individualism dan self interest. Maka kesimbangan umum tidak dapat dicapai dan
teradilah kerusakan dimuka bumi.14
Berbeda dengan Islam yang mengingatkan bahwa hartaa yang dimiliki
manusia adalah titipan Allah, bukan tujuan namun sarana yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia di muka bumi baik kebutuhan jasmani
ataupun rohani sehingga mampu memaksimalkan fungsi kemanusiannya sebagai
hamba dan khalifah Allah untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat (Q.S
AL-Hadid : 7, Hud :61).
Perilaku konsumen Islami didasarkan atas rasionalitas yang
disempurnakan dan mengintegrasikan keyakinan dan kebenaran yang melampaui
rasionalitas manusia yang sangat terbatas berdasarkan Al-Qur’an dan As-sunnah.
Islam memberikan konsep pemuasan kebutuhan di iringi dengan kekuatan moral,
ketiadaan tekanan batin dan adanya keharmonisan hubungan antar sesame.
13
Nur Cahyo, Dasar-dasar Ekonomi Islam, Solo, PT.Era Adicitra Intermedia, 2011, hlm.140 14
Edwin Nasution, Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2010, hlm 61
21
Ekonomi Islam bukan hanya berbicara tentang pemuasan materi yang
bersifat fisik, tapi juga berbicara cukup luas tentang pemusan materi yang bersifat
abstrak, pemuasan yang lebih berkaitan dengan posisi manusia sebagai hamba
Allah Swt.
Dapat kita simpulkan perilaku konsumen dalam ekonomi islam
diantaranya harus mliputi :
1. Prinsip Syariah
Yaitu menyangkut dasar syariat yang harus terprnuhi dalam
melakukan konsumsi dimana terdiri dari:
1) Prinsip akidah, yaitu hakikat konsumsi adalah sebagai sarana
untuk ketaatan untuk beribadah sebagai perwujudan keyakinan
manusia sebagai makhluk dan khalifah yang nantinya diminta
pertanggungjawaban oleh Pencipta. (QS. Al-An’am : 165).
2) Prinsip Ilmu, yaitu seseorang ketika akan mengkonsumsi harus
mengetahui ilmu tentang barang yang akan dikonsumsi dan
hukum-hukum yang berkaitan dengannya apakah merupakan suatu
yang halal atau haram baik ditinjau dari zat, proses maupun
tujuannya.
3) Prinsip amaliah, sebagai konsekuesi akidah dan ilmu yang telah
diketahui tentang konsumsi Islami tersebut, seorang dituntut untuk
menjalankan apa yang sudah diketahui, maka dia akan
mengkonsumsi hanya yang halal serta menjauhi yang haram dan
syubhat.
2. Prinsip Kuantitas
22
Yaitu sesuai dengan batas-batas kuantitas yang telah dijelaskan dalam
syariat Islam, di antaranya: Sederhana, yaitu mengkonsumsi secara
proporsional tanpa menghamburkan harta, bermewa-mewahan, mubazir,
namun tidak juga pelit (QS. Al-Isra: 27-29, Al-A’raf:31). Sesuai antara
pemasukan dan pengeluaran, artinya dalam mengkonsumsi harus
disesuaikan dengan kemampuan yang dimilikinya, bukan besar pasak
daipada tiang. Menabung dan investasi, artinya tidak semua kekayaan
digunakan untuk mengkonsumsi tapi juga disimpan untuk kepentingan
pengembangan kekayaan itu sendiri.
3. Prinsip Prioritas
Yaitu memperhatikan urutan kepentingan yang harus diprioritaskan agar
tidak terjadi kemudharatan, yaitu:
1) Kebutuhan Primer, adalah konsumsi dasar seperti makanan pokok,
yang harus terpenuhi agar manusia dapat hidup dan menegakkan
kemaslahatan dirinya , dunia dan agamanya serta orang
terdekatnya.
2) Kebutuhan Sekunder, yaitu konsumsi untuk
menambah/meningkatkan tingkat kualitas hidup yang lebih baik,
jika tidak terpenuhi maka manusia akan mengalami kesusahan,
seperti.
3) Kebutuhan Tersier, yaitu konsumsi pelengkap manusia.
4. Prinsip Sosial
Yaitu memperhatikan lingkungan sosial di sekitarnya sehingga tercipta
keharmonisan hidup dalam masyarakat, di antaranya:
1) Kepentingan umat, yaitu saling menanggung dan menolong
sehingga islam mewajibkan zakat bagi yang mampu juga
menganjurkan sadaqah, infaq dan wakaf.
23
2) Keteladanan, yaitu memberikan contoh yang baik dalam
berkomunikasi baik dalam keluarga atau masyarakat.15
3) Tidak membahayakan orang, yaitu dalam mengkonsumsi justru
tidak merugikan dan memberikan madharat ke orang lain seperti
merokok di tempat umum.
2.3 Proses Keputusan Konsumen
Gambar 2.1
Proses Keputusan Konsumen
Sumber : Schiman dan Katuk (1994)
16
Perilaku Konsumen sebenarnya merupakan tahapan-tahapan langkah
yang ditempuh dan dilakukan oleh seseorang atau individual atau kelompok orang
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Menurut Schiman dan
Katuk (1994), tahapan-tahapan langkah yang dimaksud adalah :
1. Menggali kebutuhan (Need recognition)
Proses membeli atau mengkonsumsi dimulai dengan pengenalan masalah
atau kebutuhan. Setiap konsumen memiliki masalah dan kebutuhan yang berbeda-
beda sehingga menuntut hal tersebut dapat membedakan pengambilan keputusan
pada setiap konsumen.
2. Pencarian Informasi (Pre-Purchase search)
15
Asmuni Solihah, Fikih Ekonomi Umar bin Al-Kaththab, Jakarta, Khalifa, 2010, hm 182-185 16
Sudaryono.2014.Perilaku Konsumen dalam perspektif pemasaran.Jakarta,Lentera Ilmu Cendikia.Cet-1, hal.6
Menggali
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Keputusan
Pembelian
Prilaku Pasca
Pembelian
24
Setelah mengenal kebutuhan yang dihadapinya, konsumen akan mencari
informasi lebih lanjut atau mungin tidak, pencarian informasi lebih lanjut berguna
untuk konsumen mengetahui produk yang akan dipakai. Informasi bisa diketahui
lewat media cetak atauupunonline karena pada saat ini teknologi sudah semakin
berkembang sehingga dapat memudahkan konsumen untuk mendapatkan
informasi suatu peoduk yang sesuai kebutuhan.
3. Keputusan Pembelian (Purchase trial and repeat purchase)
Ini adalah tahap akhir, dalam pengmabilan keputusan konsumen
membentuk pilihan mereka diantara merek yang tergabung dalam perangkat
pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk suatu pilihan untuk membeli dan
cenderung membeli merek yang disukainya.
4. Perilaku Pasca Pembelian (Post Purchase evaluation)
Setelah memakai suatu produk atau jasa, konsumen akan mengalami
beberapa tingkat kepuasan atau ketidak puasan. Tugas pemasar belum selesai
setelah produk dibeli dan jasa digunakan oleh konsumen, namun akan
berlangsung hingga periode waktu pasca pembelian.
Setelah melakukan pemakaian produk atau jasa kinsumen akan menilai
apakah produk tersebut memuaskan kebutuhan dengan baik atau tidak, jika
konsumen merasa terpuaskan maka kemungkinan besar konsumen akan memakai
kembali produk yang telah ia pilih, namun jika konsumen tidak merasa terpuaskan
besar kemungkinan untuk konsumen berpindah kepada produk lain yang dianggap
lebih mampu memenuhi kebutuhannya.
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
17
Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada diluar
diri manusia (eksternal) dan faktor-faktor yang ada di dalam diri manusia
17 Firda Amalia, “ANALISIS PENGARUH FAKTOR BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGIS
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN PENAMBAH TENAGA CAIR MEREK M – 150
DI SEMARANG”, Skripsi Universitas Diponegoro Semarang, hlm 17.
25
(internal). Faktor eksternal yang utama adalah faktor kebudayaan dan sosial
sedangkan faktor-faktor internal yang utama adalah faktor pribadi dan psikologis.
Menurut Anoraga (2000:227) dan Lamb (2001:201), perilaku konsumen
dipengaruhi oleh faktor budaya, faktor sosial, faktor individu dan faktor
psikologis.
1.Faktor Budaya
Faktor budaya merupakan karakter yang penting dari suatu sosial yang
membedakannya dari kelompok kultur lainnya (Lamb, 2001:202). Menurut
Purimahua (2005 :545), faktor budaya adalah kebiasan suatu masyarakat dalam
menanggapi sesuatu yang dianggap memiliki nilai dan kebiasaan, yang bisa
dimulai dari mereka menerima informasi, posisi sosial mereka dalam masyarakat,
dan pengetahuan mereka tentang apa yang mereka rasakan. Budaya adalah
penentu yang mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya adalah
sekelompok nilai-nilai sosial yang diterima masyarakat secara menyeluruh dan
tersebar kepada anggota-anggotanya melalui bahasa dan simbol-simbol. Setiap
budaya terdiri dari sub-sub budaya yang lebih kecil yang menyediakan identifikasi
dan sosialisasi yang lebih spesifik bagi anggota-anggotanya. Subbudaya meliputi
kebangsaan, agama, ras dan daerah geografis (Anoraga,2000:227).
1.1.Hubungan Faktor Budaya dengan Keputusan Pembelian
Faktor budaya merupakan sekelompok nilai-nilai sosial yang diterima
masyarakat secara menyeluruh dan tersebar kepada anggota-anggotanya melalui
bahasa dan simbol-simbol (Anoraga, 2007:227). Faktor budaya memberikan
pengaruh paling luas dan mendalam pada tingkah laku konsumen. Pemasaran
harus mengetahui peran yang dimainkan oleh budaya-budaya, sub-budaya, dan
kelas sosial. Budaya mengacu pada gagasan, simbol-simbol yang memiliki makna
untuk berkomunikasi, nilai, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota
26
masyarakat. Budaya dapat dilihat dari kepercayaan, pandangan dan kebiasaan
konsumen terhadap suatu produk. Semakin tinggi kepercayaan terhadap produk,
maka semakin tinggi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian. Hasil
penelitian Purimahua (2005) dan Sriwardingsih, dkk (2006) menunjukkan bahwa
budaya berpengaruh keputusan pembelian. Berdasarkan uraian tersebut, maka
dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
H1: Faktor Budaya berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
2.Faktor Sosial
Faktor sosial merupakan sekelompok orang yang sama-sama
mempertimbangkan secara dekat persamaan di dalam status atau penghargaan
komunitas yang secara terus-menerus bersosialisasi di antara mereka sendiri baik
secara formal dan informal (Lamb,2001:210). Menurut Purimahua (2005: 546),
faktor sosial adalah sekelompok orang yang mampu mempengaruhi perilaku
individu dalam melakukan suatu tindakan berdasarkan kebiasaan. Faktor sosial ini
terdiri dari kelompok referensi, keluarga peranan dan status. Yang dimaksud
dengan kelompok referensi adalah kelompok yang secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Para anggota keluarga juga
dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli. Ada dua
macam keluarga dalam kehidupan pembeli, yaitu keluarga sebagai sumber
orientasi yang terdiri dari orang tua; dan keluarga sebagai sumber keturunan, yaitu
pasangan suami istri dan anak-anaknya. Kedudukan seseorang dalam setiap
kelompok dapat dijelaskan dalam pengertian peranan dan status. Setiap peran
akan mempengaruhi perilaku pembelian seseorang (Anoraga,2000:227).
2.1. Hubungan Faktor Sosial dengan Keputusan Pembelian
Faktor sosial merupakan sekelompok orang yang sama-sama
mempertimbangkan secara dekat persamaan di dalam status atau penghargaan
komunitas yang secara terus menerus bersosialisasi di antara mereka sendiri, baik
secara formal dan informal (Lamb,2001:210). Tingkah laku konsumen juga
27
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta
peran dan status sosial konsumen. Kelompok referensi memiliki pengaruh
langsung (tatap muka) atau pengaruh tidak langsung pada sikap dan perilaku
seseorang. Kelas sosial kadang-kadang berupa suatu sistem kasta dimana anggota
dari kasta yang berbeda untuk peranan-peranan tertentu dapat mengubah
keanggotaan kasta mereka, termasuk dalam pembelian suatu produk.. Faktor
sosial dapat dilihat dari hubungan dengan teman, keluarga dan orang tua dalam
mempengaruhi keputusan pembelian. Semakin tinggi hubungan dengan teman,
keluarga dan orang tua, maka semakin tinggi keputusan konsumen untuk
melakukan pembelian. dengan Hasil penelitian Purimahua (2005) dan
Sriwardingsih, dkk (2006) menunjukkan bahwa faktor sosial berpengaruh
keputusan pembelian.Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat hipotesis
sebagai berikut :
H2: Faktor Sosial berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
3.Faktor Pribadi
Faktor pribadi merupakan suatu cara mengumpulkan dan
mengelompokkan kekonsistenan reaksi seorang individu terhadap situasi yang
sedang terjadi (Lamb,2001:221). Menurut Purimahua (2005:546), faktor pribadi
adalah pola kebiasaan seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungan terdekat
dalam menentukan pilihan, kemudian diekspresikan dalam suatu tindakan.
Keputusan seseorang untuk membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
yang unik dari masing-masing individu, seperti jenis kelamin, usia dan tahapan
dalam siklus hidup, kepribadian, konsep diri dan gaya hidup. Karakteristik
individu umumnya stabil selama dalam satu siklus hidup seseorang. Misalnya,
kebanyakan orang tidak suka merubah jenis kelamin dan tindakannya merubah
kepribadian atau gaya hidup yang membutuhkan orientasi kembali selama satu
periode kehidupan. Pada kasus usia dan tahapan siklus hidup, perubahan-
perubahan ini terjadi secara berangsur-angsur sepanjang waktu (Lamb,2001:221).
28
3.1. Hubungan Faktor Pribadi dengan Keputusan Pembelian
Faktor pribadi merupakan cara mengumpulkan dan mengelompokkan
kekonsistenan reaksi seorang individu terhadap situasi yang sedang terjadi
(Lamb,2001:221). Perilaku seseorang dalam membeli sesuatu juga dipengaruhi
oleh faktor-faktor kepribadian dari konsumen yang bersangkutan. Faktor pribadi
menggabungkan antara tatanan psikologis dan pengaruh lingkungan. Termasuk
watak, dasar seseorang, terutama karakteristik dominan mereka. Meskipun
kepribadian adalah salah satu konsep yang berguna dalam mempelajari perilaku
konsumen, beberapa pemasar percaya bahwa kepribadian mempengaruhi jenis-
jenis dan merek-merek produk yang dibeli. Kepribadian seseorang terbentuk
disebabkan oleh bermacam-macam indikator, seperti pekerjaan orang tua, keadaan
ekonomi dan gaya hidup. Semakin tinggi jabatan orang tua dalam bekerja, mapan
dari segi ekonomi dan gaya hidup yang semakin meningkat, maka semakin tinggi
keputusannya untuk membeli suatu produk. Hasil penelitian Purimahua (2005)
dan Sriwardingsih, dkk (2006) menunjukkan bahwa faktor pribadi berpengaruh
keputusan pembelian. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat hipotesis
sebagai berikut :
H3: Faktor Pribadi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
4.Faktor Psikologis
Faktor psikologis merupakan cara yang digunakan untuk mengenali perasaan
mereka, mengumpulkan dan menganalisis informasi, merumuskan pikiran dan
pendapat dan mengambil tindakan (Lamb,2001:224). Menurut Purimahua
(2005:546), faktor psikologis adalah dorongan dari diri seseorang yang
mempengaruhi pemilihan sesuatu berdasarkan atas keluwesan terhadap produk
yang digunakan, keinginan yang lebih besar dan kemudahan penggunaan produk
tersebut dibandingkan dengan yang lain.
4.1. Hubungan Faktor Psikologis dengan Keputusan Pembelian
29
Faktor psikologis merupakan cara yang digunakan untuk mengenali
perasaan mereka, mengumpulkan dan menganalisis informasi, merumuskan
pikiran dan pendapat dalam mengambil tindakan (Lamb,2001:224). Pilihan
pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu
motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap. Motivasi seseorang
memiliki beberapa kebutuhan pada suatu waktu, bisa biogenik, yaitu muncul dari
ketegangan fisiologis, seperti lapar, dahaga, kenyamanan, kebutuhan psikogenik,
yaitu muncul dari ketegangan psikologis, seperti kebutuhan untuk diakui, harga
diri dan merasa terhina di lingkungan masyarakat. Semakin tinggi motivasi,
persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap seseorang terhadap suatu produk,
maka semakin tinggi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian. Hasil
penelitian Purimahua (2005) dan Sriwardingsih, dkk (2006) menunjukkan bahwa
psikologis berpengaruh keputusan pembelian. Berdasarkan uraian tersebut, maka
dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
H4: Faktor Psikologis berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
2.5 Perbankan
2.5.1 Pengertian Bank
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, sertacara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya.18
Pada intinya bank dapat didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sesuai
dengan undang-undang perbankan no 7 than 1992 tentang perbankan sebagaimana
telah dirubah dengan undang-undang no 10 tahun 1998 menjelaskan pengertian
18
www.bpkp.go.id/uu/filedownload/2/45/435.bpkp diakses pada tanggal 26/5/2017
30
bank sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, yang kegiatan pokoknya
mempunyai 3 fungsi sebagai berkikut:
1) Menerima Penyimpanan dana masyarakat dalam berbagai bentuk
2) Menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit kepada masyarakat untuk
mengembangkan usaha.
3) Melaksanakan berbagai jasa dalam kegiatan perdagangan dan pembayaran
dalam negeri maupun luar negeri, serta berbagai jasa lainnya di bidang
keuangan, diantaranya inkaso transfer, traveler cek, credit card, safe
deposit box, jual beli surat berharga, dan lain sebagainya. Selain itu
menyediakan juga jasa dalam dunia investasi.
2.5.2 Tugas, Jenis dan Sifat Bank
1.5.2.1 Tugas Bank
1) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan Moneter
2) Menetapkan sasaran moneter dengan memperlihatkan laju inflasi yang
ditetapkannya.
3) Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara
termasuk tetapi tidak terbatas pada:
a. Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik rupiah maupun valuta asing
b. penetapan tingkat diskonto
c. Penetapan cadangan wajib minimum, dan
d. Pengatiran kredit dan pembiayaan
4) Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran :
a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas jasa sisa
pembayaran
31
b. Mewajibkan penyelenggaraan jasa system pembayaran untuk
menyampaikan laporan tentang keiatannya.
c. menetapkan penggunaan alat pembayaran.
d. Mengatur dan mengawasi bank.
2.5.2.2 Jenis Bank
Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya:
1. Bank Sentral, yaitu : Bank Indonesia. Bertugas mengatur kebijakan dalam
bidang keuangan (moneter) dan pertumbuhan perekonoian di Indonesia.
2. Bank Umum, yaitu : Bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
3. Bank Perkreditan Rakyat, yaitu : Bank yang dapat menerima simpanan
hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, atau bentuk yang lain.
4. Bank Umum yang khsus untuk melaksanakan kegiatan tertentu, yaitu:
melaksanakan kegiatan pembiayaan jangka panjang, pembiayaan untuk
mengembangkan koperasi, pengembangan pengusaha golongan ekonomi
lemah/pengusaha kecil, pengembangan ekspor non migas, pembangunan
perumahan.
Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya :
1. Bank Umum Milik Negara, yaitu : Bank yang hanya dapat didirikan
berdasarkan undang-undang.
2. Bank Umum Swasta, yaitu : Bank yang didirikan dan menjalankan usaha
golongan pengusaha tertentu setelah mendapatkan izin dari menteri
keuangan.
32
3. Bank Campuran, yaitu: Bank yang didirikan bersama-sama oleh suatu atau
lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh WNI
atau badan Hukum Indonesia dengan satu atau lebih yang berkedudukan di
Luar Negeri.
4. Bank Pembangunan Daerah, yaitu: Bank Milik Pemerintah Daerah
5. Bank Syariah, yaitu : bank yang menerapkan prinsip perbankan
berdasarkan Syariah Islam.
Jenis Bank Menurut kegiatannya :
1. Corporate Bank - Pelayanan berskala besar
2. Retail Bank – Pelayanan Berskala Kecil
3. Retail Corporate Bank – Pelayanan bersakal besar dan kecil
Jenis Bank Menurut Status dan Kedudukannya
1. Bank Devisa, adalah bank yang dalam kegiatan usahanya dapat melakukan
transaksi dalam valuta asing, baik dalam hal penghimpunan dan
penyaluran dana, serta dalam memberikan jasa-jasa keuangan. Dengan
demikian, bank devisa dapat melayani secara langsung transaksi-transaksi
Internasional.
2. Bank Non Devisa, adalah bank umum yang masih berstatus non devisa
hanya dapat melayani transaksi-transaksi di dalam negeri (domestik).
Bank umum non devisa dapat meningkatkan statusnya menjadi bank
devisa setelah memenuhi ketentuan-ketentuan antara lain : volume usaha
minimal mencapai jumlah tertentu, tingkat kesehatan, dan kemampuannya
dalam memobilisasi dana, serta memiliki tenaga kerja yang
berpengalaman dalam valuta asing.
2.5.2.3 Sifat Industri Perbankan
Terdapat dua sifat khusus industri perbankan, sebagai berikut :
33
1. Merupakan salah satu sub-sistem industri jasa keuangan yang berfungsi
sebagai jantung atau motor penggerak roda perekonomian suatu Negara
mencerminkan indicator kesatabilan tingkat perekonomian suatu Negara.
2. Industri perbankan adalah suatu industry yang sangat bertumpu kepada
kepercayaan masyarakat sebagai salah satu modal utama.
Karena adanya dua sifat khusus tersebut, industry perbankan adalah
industry yang diatur sangat ketat oleh pemerintah. Perubahan fungsi serta
penegakannya harus dilakukan sangat hati-hati dengan memperhatikan akibat
yang ditimbulkannya dari sisi perekonomian negara serta kepercayaan
masyarakat yang harus diperhatikan dengan seksama.
2.5.3 Fungsi dan Peranan Bank dalam Sistem Keuangan
2.5.3.1 Fungsi Bank Secara Umum
Sebagaimana yang telah disinggung pada definisi dan/atau pengertian
tentang bank diatas bahwa fungsi dan peranan bank secara umum adalah 3 (tiga)
perihal yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Penghimpunan dana. Secara garis besar, dana yang dapat dimanfaatkan
oleh sebuah bank untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana
dalam bentuk simpanan, antara lain, bersumber dari:
a. Masyarakat luas yang diperoleh melalui usaha bank menawarkan produk
simpanan, berupa tabungan, deposito dan giro.
b. Lembaga keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana berupa kredit
likuiditas dan call money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik kembali
oleh bank yang meminjam),
c. Pemilik modal yang berupa setoran modal awal pendirian maupun
pengembangan modal.
34
2. Penyalur Dana. Dana yang berhasil dihimpun oleh suatu bank kemudian
disalurkan kembali dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya kepada
masyarakat yang memerlukan, seperti: pembelian surat-surat berharga,
penyertaan, pemilikan hara tetap dan lain sebagainya. Pemberian kredit
akan menimbulkan risiko, oleh sebab itu dalam pelaksanaannya harus
memenuhi persyaratan dan azas kehati-hatian.
3. Pelayanan jasa keuangan. Dalam mengemban tugas sebagai “pelayanan
lalu lintas pembayaran uang.” Bank melakukan berbagai aktivitas kegiatan
lainnya, seperti pengiriman uang/transfer, inkaso, penagihan surat
berharga/collection, cek wisata, kartu debit, kartu kredit, transaksi tunai,
BI-RTGS, SKN-BI, ATM, E-banking dan pelayanan perbankan lainnya.
Dengan melaksanakan fungsi ini, diharapkan bank dapat meningkatkan
taraf hidup masyarakat selain memperoleh sumber pendapatan berupa
komisi, bunga atau bagi hasil.
2.5.3.2 Fungsi Bank Secara Khusus
Sedangkan secara lebih khusus, selain fungsi-fungsi umum diatas, bank
juga berfungsi sebagai agent of trust, agent of development dan agent of
service. Hal ini dapat dijelaskan, sebagai berikut :
1. Agent of Trust, yaitu lembaga yang berlandaskan kepercayaan. Dasar
Utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam
penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Dalam fungsi ini harus
dibangun kepercayaan yang bergerak kedua arah yaitu dari dank e
masyarakat.
2. Agent of Development, yaitu: lembaga yang memobilisasi dana untuk
pembangunan ekonomi disuatu Negara. Kegiatan bank berupa
penghimpunan dan penyalur dana sangat diperlukan bagi lancarnya
kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut antara lain
mmemungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan
35
distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa
kegiatan investasi, distribusi dan konsumsi tidak dapat dilepas dari adanya
penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi dan konsumsi
ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu
masyarakat.
3. Agent of Service, yaitu bank juga memberikan pelayanan jasa perbankan
dalam bentuk transaksi keuangan kepada masyarakat seperti pengiriman
uang/transfer, inkaso, penagihan surat berharga/collection, cek wisata,
kartu debit, kartu kredit, transaksi tunai, BI-RTGS, BI-SKN, ATM,
Ebanking serta pelayanan yang lainnya. Jasa yang ditawarkan bank ini erat
kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.
2.5.3.3 Peran Bank dalam Sistem Keuangan
Dalam menjalankan kegiatannya, bank mempunyai peran penting dalam
sistem keuangan nasional. Hal ini dapat dijelaskan, sebagai berikut :
1. Pengalihan asset (asset transmutasion) yaitu : pengalihan dana atau asset
dari unit surplus ke unit deficit. Dalam hal ini, sumber dana yang diberikan
pada pihak peminjam berasal dari pemilik dana yaitu unit surplus yang
jangka waktunya dapat diatur sesuai dengan keinginan pemilik dana.
Dengan demikian, bank berperan sebagai pengalih asset yang likuid dari
unit surplus (lender) kepada unit deficit (borrower).
2. Transaksi (transaction), yaitu bank memberikan berbagai kemudahan
kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi keuangan. Dalam
ekonomi modern, transaksi barang dan jasa tidak pernah terlepas dari
transaksi keuangan. Untuk itu, produk, jasa dan layanan yang ditawarkan
oleh bank (seperti tabungan, deposito, giro pemberian kredit, jasa
pengiriman uang, layanan ebanking serta layanan perbankan lainnya)
memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.
36
3. Likuiditas (liquidity) yaitu: bank juga berperan sebagai penjaga likuiditas
masyarakat, dengan membantu aliran likuiditas/dana dari unit surplus
kepada unit defisit yang dilakukan dengan cara unit surplus menempatkan
dana nya dalam bentuk giro, tabungan, deposito dan produk dana bank
lainnya yang kemudian disalurkan dalam bentuk kredit kepada pihak yang
mengalami defisit. Dengan demikian bank memberikan layanan fasilitas
pengelolaan likuiditas kepada pihak yang surplus likuiditas dan
menyalurkannya kepada pihak yang mengalami kekurangan likuiditas.
4. Efesiensi (Efficiency), yaitu : peranan bank sebagai broker adalah
menemukan peminjam dan pengguna modal tanpa mengubah produknya.
Disini bank hanya memperlancar dan mempertemukan pihak-pihak yang
saling membutuhkan. Adanya informasi yang tidak simetris (asymmetric
information) antara peminjam dan investor menimbulkan masalah insentif.
Untuk jelas peran bank dalam hal ini yaitu menjembatani dua pihak yang
saling berkepentingan untuk menyamakan informasi yang tidak sempurna,
sehingga terjadi efesiensi biaya ekonomi.
2.5.3.4 Peran Otoritas Perbankan
Otoritas perbankan di Indonesia adalah bank sentral yang dikenal dengan
Bank Indonesia (BI), (walaupun saat ini tugas ini sudah diambil alih oleh OJK –
Otoritas Jasa Keuangan). OJK memainkan peranan yang sangat penting dalam
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah serta pembangunan nasional
secara keseluruhan.
Untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah tersebut, paling tidak, BI
memiliki 3 (tiga) tugas yang paling utama, yaitu :
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Mengawasi operasional perbankan.
37
Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
dimaksud BI memiliki kewenangan untuk menetapkan sasaran-sasaran moneter
dengan memperhatikan sasaran laju inflasi yang telah ditetapkan. Perlu dipahami
pula bahwa tugas pokok BI tersebut telah disesuaikan dari multiple objective
(mendorong perumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memelihara
kestabilan rupiah) menjadi single objective (mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah). Dengan demikian, tingkat keberhasilan pelaksanaan peran BI akan
lebih mudah diukur an dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.19
2.6 Perbank Syariah
2.6.1 Pengertian Bank Syariah :
20
Berdasarkan UU Perbankan Syariah, terdapat definisi-definisi pokok
yang perlu diketahui, antara lain :
Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum
Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Unit Usaha Syariah, yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja dari
kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari
kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah,
melaksanakn kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah, atau unit kerja di kantor
cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari
kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah.
Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
19
http://bankernote.com/jenis-jenis-bank-dan-fungsi-perbankan. diakses pada tanggal 27/5/2017. 20
Wangsawidjaja. 2012. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama.hal.15-16
38
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan
berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan
dalam penetapan fatwa di bidang syariah.
Kata syariah berasal dari bahasa Arab, dari akar kata syara’a, yang berarti
jalan, cara dan aturan. Syariah digunakan dalam arti luas, syariah dimaksudkan
sebagai seluruh ajaran dan norma-norma yang dibawa oleh Nabi Muhammad
saw., yang mengatur kehidupan manusia baik dalam aspek kepercayaan maupun
dalam aspek tingkah laku praktisinya. Singkatnya, syariah adalah ajaran-ajaran
agama islam itu sendiri, yang dibedakan menjadi dua aspek, yaitu ajaran tentang
kepercayaan (akidah) dan ajaran tentang tingkah laku (amaliah). Dalam hal ini,
syariah dalam arti luas, yaitu aspek yang berupa kumpulan ajaran atau norma
yang mengatur tingkat laku konkret manusia. Syariah dalam arti sempit inilah
yang lazim diidentikan dan diterjemahkan sebagai hukum Islam.
Jadi “bank syariah” adalah bank yang melakukan kegiatan usaha
perbankan berdasarkan “prinsip syariah”. sebagaimana telah ditegaskan dalam
penjelasan umum UU Perbankan Syariah bahwa kegiatan usaha yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah meliputi kegiatan usaha yang tidak
mengandung unsur riba, maysir, gharar, haram, dan zalim. Pengertian dari
prinsip-prinsip tersebut sebagaimana penjelasan Pasal 2 undang-undang tersebut,
yaitu :
1) Riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil) antara lain
dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas,
kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl), atau dalam transaksi pinjam-
meminjam yang mempersyaratkan nasabah penerima fasilitas
mengembalikan dana yang diterima melebihi pokok pinjaman karena
berjalannya waktu (nasi’ah).
39
2) Maysir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada suatu keadaan yang
tidak pasti dan bersifat untung-untungan.
3) Gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki, tidak
diketahui keberadannya,
4) Haram. yaitu transaksi yang objeknya dilarang dalam syariah; atau
5) Zalim, yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak
lainnya.
2.6.2 Lembaga Keuangan Mikro Syariah
21
Memahami pengertian lembaga keuangan paling tidak dapat dipahami
dari apa yang dikemukakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang member
pengertian bahwa Lembaga Keuangan adalah “badan di bidang keuangan yang
bertugas menarik uang dan menyalurkannya kepada masyarakat”.
Hal senada juga terdapat dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 Tentang
pokok-pokok Perbankan Baik Konvensional maupun syariah, yang menjelaskan
Lembaga Keuangan adalah “semua badan yang melakukan kegiatan-kegiatan
dengan menarik uang dari masyarakat dan menyalurkan uang kembali ke
masyarakat:.
Dari pengertian diatas, apabila dikaitkan dengan kata “syariah” dapat
dipahami bahwa Lembaga Keuangan Syariah adalah lembaga/badan yang
melakukan kegiatan-kegiatan dibidang keuangan dengan menarik uang dari
masyarakat dan menyalurkannya uang tersebut ke masyarakat menggunakan
prinsip syariah.
Kata “mikro” pada penyebutan Lembaga Keuangan Mikro Syariah,
member pengertian lebih menunjukkan kepada tataran ruang lingkup/cakupan
yang lebih kecil. Dengan asumsi perbandingan bahwa Lembaga Keuangan besar
salah satunya adalah berbentuk bank dengan modal berskala besar, maka
21
Nisa Ibkari, “Analisis Pembiayaan Bermasalah Terhadap Produk Murabahah (Studi Kasus pada BMT Ta’Awun Cipulir Jaksel)”, Skripsi STAI ASY-SYURIYYAH TANGERANG, hlm.40-41
40
Lembaga Keuangan mikro adalah bentukan lain dari bank atau sejenisnya yang
mempunyai capital kecil dan diperuntukan untuk sektor usaha mikro kecil. Dalam
pengertian ini dikategorikan kedalamnya adalah Baitul Mal Wattamwil (BMT),
Koperasi Syariah dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).
2.6.2.1 Baitul Maal Wattawil (BMT)
22
Secara etimologi diambil dari kosa kata al-Maal dan at-Tamwil. Al-Maal
bermakna harta kekayaan, sedangkan at-Tamwil berarti pertumbuhan harta itu
sendiri yang sama-sama berasal dari asal kata maal. Pengertian lain bahwa baitu
mal berasal dari bahasa Arab bait yang berarti “rumah”, dan al-mal yang berarti
“harta”. Baitul Mal berarti rumah untuk mengumpulkan atau menyimpan harta.
Baitul Mal adalah suatu lembaga atau pihak (al jihat) yang mempunyai tugas
khusus mengenai segala harta umat, baik berupa pendapatan maupun pengeluaran
negara. Baitul Maal dapat juga diartikan secara fisik sebagai (al-makam) untuk
menyimpan dan mengelola segala macam harta yang menjadi pendapatan negara.
Istilah Baitul Mal sesungguhnya telah ada sejak zaman Rasulullah SAW,
meski saat itu belum terbentuk lembaga keuangan yang mandiri dan terpisah.
Baitul Maal baru berdiri sebagai lembaga ekonomi tersendiri, pada masa Khalifa
‘Umar bin Khaththab atas usulan seorang ahli fiqih yang bernama Walid bin
Hisyam. Sejak masa itu dan masa-masa selanjutnya (Dinasti’Abbasiyah dan
Umawiyah), Baitul Mal telah menjadi lembaga yang penting bagi negara. Meski
tidak semua sumber uang negara milik Baitul Maal, tetapi Baitul Maal boleh
dikatakan merambah banyak urusan, mulai dari penarikan zakat, pajak ghanimah
sampai membangung jalan-jalan, menggaji tentara dan para pejabat negara serta
membangun sarana-sarana sosial lainnya.
Adapun di Indonesia, Baitul Tamwil pernah merebak melalui Baitul Tamwil
Teknosa Salman maupun Baitul Tamwil Ridha Gusti, yang kini tinggal sejarah.
Kedua lembaga tersebut sesungguhnya merupakan cikal bakal lahirnya Bank
Islam, yang kini diperkenalkan oleh Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Bank
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Dalam perkembangan terakhir pada tahun
2010, telah ada sekitar 4.000 BMT yang beroperasi di Indonesia. Beberapa
22
Ibid,.H.41
41
diantaranya memiliki kantor pelayanan lebih dari satu. Jika ditambah dengan
perhitungan mobilitas yang tinggi dari para pengelola BMT untuk “jemput bola”.
memberikan layanan diluar kantor, maka sosialisasi keberadaan BMT telah
bersifat massif. Wilayah operasionalnya pun sudah mencakup daerah pedesaan
dan daerah perkotaan, di pula Jawa dan luar Jawa.
Menelisik sedikit keberadaan sumber dana BMT, dengan fungsi sebagai
baitul maal BMT bersumber dana dari zakat, infaq, shadaqah,hibbah, waqaf,
sumbangan, dan sumber lain yang sifat pokoknya tidak komersil yang
dialokasikan kepada mereka yang berhak (mustahiq) , yaitu fakir,miskin,mualaf,
orang yang dalam perjalanan,gharimin,hamba sahaya,amylin, dan orang-orang
yang berjuang dijalan Allah. Sedangkan baitut tamil sumber dananya dari
simpanan, tabungan, saham dan lain-lain yang dialokasikan untuk kepentingan
pembiayaan dan Investasi.
Dari sisi lain, dalam menambah sumber dananya BMT mempunyai
kesempatan untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak swasta, BUMN dan
bahkan lembaga keuangan Bank, seperti halnya Bank Muamalat yang membuka
kesempatan dengan produk pembiayaan Modal Kerja bagi LKM Syariah-nya
sebagai LKMS yang hendak meningkatkan pendapatan dengan memperbesar
portfolio pembiayaan kepada Nasabah atau anggotanya (end-user).
Sedangkan dalam tataran operasionalnya, BMT menghimpun modal
dengan teknis antara lain adanya simpanan Pokok Khusus (SPK), Simpanan
Pokok, Simpanan Wajib, Simpanan Sukarela, Jasa (Sebagai usaha jasa keuangan)
dan wadi’ah (pada umumnya disimpan dalam bentuk dana sosial seperti zakat,
infaq dan sebagainya).
42
2.6.2.1.1 Prinsip-Prinsip BMT
Dalam menjalankan usahanya BMT menggunakan 3 prinsip:
1. Prinsip bagi hasil dengan prinsip ini adanya pembagian hasil dengan
BMT dan peminjam. Contoh : Al-Mudharabah , AL-Musyarakah, Al-
Muzara’ah, Al-Musaqah.
2. Sistem jual beli Sistem ini merupakan suatu tata cara jual beli yang dalam
pelaksanaannya BMT mengangkat nasabah sebagai agen yang diberi kuasa
melakukan pembeli barang atas nama BMT, dan kemudian bertindak
sebagai penjual, dengan, menjual barang yang telah dibelinya dengan
ditambah mark-up. Keuntungan BMT nantinya akan dibagi kepada
penyedia dana.
- Ba’I al- Murobahah
- Ba’I as-salam
- Ba’I al istishna
- Ba’I bitstaman ajil
3. Sistem Non Profit Sistem yang sering disebut dengan pemibiayaan
kebajikan ini merupakan pembiyaan yang bersifat sosial dan non-
komersial. Nasabah cukup mengembalikan pokok pinjamannya saja.
Pembiayaan yang bersifat sosial dan non-komersial. Nasabah cukup
mengembalikan pokok pinjamannya saja (Al- Qordhul Hasan).
4. Akad bersyarikat adalah akad kerjasama antara 2 pihak atau lebih dan
masing-masing pihak mengikutsertakan modal (dalam berbagai bentuk)
dengan perjanjian pembagian keuntungan/ kerugian yang disepakati.
- Al-musyarakah
- Al-mudharabah
5. Ahsan (Mutu hasil kerja terbaik), thayyiban (terindah), ahsanu’amala
(memuaskan semua pihak), dan sesuai dengan nilai-nilai salaam:
keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan.
6. Barokah, artinya berdayaguna, berbagi hasil adanya penguatan jaringan,
transparan (keterbukaan) dan bertanggung jawab sepenuhnya kepada
masyarakat.
43
7. Spiritual communication (penguatan nilai ruhiyah).
8. Demokratif, partisipatif dan inklusif.
9. Keadilan sosial dan kesetaraan jender, non-diskriminatif.
10. Ramah lingkungan.
11. Peka dan bijak terhadap pengetahuan dan budaya local, serta
keanekaragaman budaya.
12. Keberlanjutan, memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan
kemampuan diri dan lembaga masyarakat local.
2.6.2.1.2 Sifat, Peran, dan Fungsi BMT
BMT bersifat terbuka, independen, tidak partisan, berorientasi pada
pengembangan tabungan dan pembiayaan untuk mendukung bisnis ekonomi yang
produktif bagi anggota dan kesejahteraan sosial masyarakat sekitar, terutama
usaha mikro dan fakir miskin.
Peran BMT di masyarakat, adalah sebagai berikut:
1. Motor penggerak ekonomi dan sosial masyarakat banyak
2. Ujung tombak pelaksanaan ekonomi syariah.
3. Penghubung antara kaum aghnia (kaya) dan kaum dhuafa (miskin).
4. Sarana pendidikan informal untuk mewujudkan prinsip hidup yang
barokah, ahsanu ‘amala dan salaam melalui spiritual communication
dengan dzikir qalbiyah ilahiah.
Fungsi BMT
BMT memiliki beberapa fungsi yang membantu perkembangan ekonomi
masyarakat, diantaranya:
1. Meningkatkan kualitas SDM anggota, pengurus dan penggelola menjadi
professional, salaam (selamat, damai dan sejahtera), dan amanah sehingga
semakin utuh dan tangguh dalam berjuang dan berusaha (beribadah)
mengahadapi tantangan global.
44
2. Mengorganisir dan memobilisasi dan sehingga dana yang dimiliki oleh
masyarakat dapat termanfaatkan secara optimal di dalam dan di luar organisasi
untuk kepentingan rakyat banyak.
3. Mengembangkan kesempatan kerja.
4. Mengukuhkan dan meningkatkan kualitas usaha dan pasar produk-produk
anggota.
5. Memperkuat dan meningkatkan kualitas lembaga-lembaga ekonomi sosial dan
masyarakat banyak.
2.6.2.1.3 Pendiri BMT
BMT didirikan oleh:
1. Sekurang-kurangnya 20 orang.
2. Satu pendiri dengan lainnya sebaiknya tidak memiliki hubungan keluarga
vertical dan horizontal satu kali.
3. Sekurang-kurangnya 70 % anggota pendiri bertempat tinggal di sekitar
daerah kerja BMT.
4. Pendiri dapat bertambah dalam tahun-tahun kemudian jika disepakati oleh
rapat para pendiri.
2.6.2.1.4 Permodalan BMT
Modal BMT, terdiri dari:
1. Simpanan Pokok (SP) yang ditentukan besarnya sama besar untuk semua
anggota.
2. Simpanan Pokok Khusus (SPK), yaitu simpanan pokok yang khusus
diperuntukan untuk mendapatkan sejumlah modal awal sehingga
memungkinkan BMT melakukan persiapan-persiapan pendirian dan
memulai operasinya. Jumlahnya dapat berbeda antar anggota pendiri.Pada
pendiri BMT, para pendiri dapat bersepakat agar dalam waktu 4 (Empat)
bulan sejak disepakati dapat terkumpul uang sejumlah:
a. Minimal Rp. 75 juta untuk wilayah JABODETABEK
b. Minimal Rp. 50 juta untuk wilayah ibu kota propinsi.
c. Minimal Rp. 30 juta untuk wilayah kabupaten/kota.
45
d. Minimal Rp. 20 juta untuk wilayah ibu kota kecamatan.
e. Minimal Rp. 15 juta untuk wilayah pedesaan.
2.6.2.1.5 Status BMT
Status BMT ditentukan oleh jumlah asset yang dimiliki karena sebab berikut:
1. Modal awal pendirian hingga mencapai asset lebih kecil dari Rp. 100 juta,
BMT adalah kelompok swadaya Masyarakat yang berhak
meminta/mendapatkan Sertifikat kemitraan dari PINBUK (Pusat Inkubasi
Bisnis Usaha Kecil).
2. Jika BMT telah memiliki asset Rp. 100 juta atau lebih, maka BMT
diharuskan melakukan proses pengajuan Badan Hukum kepada notaries
setempat, antara lain dapat berbentuk:
a. Koperasi Syariah (KOPSYAH)
b. Unit usaha otonom Pinjam dari KSP (Koperasi simpan pinjam),
KSU (Koperasi Serba usaha), KUD (Koperasi Unit Desa),
Kopontren (Koprasi Pondok Pesantren), atau koperasi lainnya yang
beroperasi otonom termasuk laporan dan pertanggung jawabannya.
2.6.2.1.6 Tahap Pendirian BMT
Adapun tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam pendirian BMT adalah sebagai
berikut:
1. Pemrakarsa membetuk panitia pendirian BMT (P3B) dilokasi tertentu,
tertentu, seperti masjid, pesantren, desa miskin, kelurahan, kecamatan atau
lainnya.
2. P3B mencari modal awal atau modal perangsang sebesar Rp. 5.000.000,-
sampai Rp. 10.000.000,- atau lebih besar mencapai Rp. 20.000.000,- untuk
segera memulai langkah operasional. Modal awal ini dapat berasal dari
perorangan, Lembaga, yayasan, BAZIS, pemda atau sumber-sumber
lainnya. Atau langsung mencari pemodal-pemodal pendiri dari sekitar 20
46
sampai 44 orang di kawasan itu untuk mendapatkan dana urunan hingga
mencapai jumlah Rp. 20.000.000,- atau minimal Rp. 5.000.000,-
3. Jika calon pemodal telah ada maka dipilih pengurus yang ramping (3
sampai 5 orang) yang akan mewakili pendiri dalam mengerahkan
kebijakan BMT. Melatih 3 calon pengelola (minimal D3 dan lebih baik S1
dengan menghubungi Pusdiklat PINBUK Propinsi atau Kab/ Kota.
4. Melaksanakan persiapan-persiapan sarana perkantoran dan formulir yang
diperlukan.
5. Menjalankan bisnis operasi BMT sercara professional dan sehat.23
2.6.3 Konsep Dasar Operasionalisasi Sistem Syariah
24
Kerangka Kegiatan Muamalat secara garis besar dapat dibagi menjadi
tiga bagian besar, yaitu: politik, sosial, dan ekonomi. Dari ekonomi dapat diambil
tiga turunan lagi yaitu: Konsumsi, Simpanan dan Investasi. Berbeda dengan
sistem lainnya, Islam mengajarkan pola konsumsi yang moderat (tengah-tengah),
tidak berlebihan dan tidak juga keterlaluan. Lebih jauh, dengan tegas Al-Qur’an
Surat Al-Isra (17) ayat 27 melarang terjadinya perbuatan tabdzir. “Sesungguhnya
orang-orang yang melakukan itu adalah saudara-saudaranya syaitan”..
Doktrin Al-Qur’an ini secara ekonomi dapat diartikan mendorong
terpupuknya surplus konsumen dalam bentuk simpanan, untuk dihimpun,
kemudian dipergunakan dalam membiayai investasi, baik untuk perdagangan
(trade), produk (manufacture) dan jasa (service).
Dalam konteks inilah kehadiran lembaga keuangan mutlak adanya, karena
ia bertindak sebagai intermediate antara unit supply dengan unit demand. Siklus
keterkaitan antara pola konsumsi, simpanan, investasi dan lembaga keuangan ini
dapat digambarkan dalam Gambar.II.
Dari Gambar. II tersebut tampaklah jelas bahwa keberadaan lembaga
keuangan dalam Islam adalah vital karena kegiatan bisnis dan roda ekonomi tidak
akan berjalan tanpanya. untuk mendapatkan persepsi yang jelas tentang konsep
23
http://shariaeconomics.blogspot.com/2012/08/bentuk-lembaga-keuangan-mikro-syariah.html 24
Muhamad, 2014, Manajemen Dana Bank Syariah, Jakarta. PT RajaGrafindo Persada, hlm.22-23
47
Islam dalam Lembaga Keuangan Khususnya bank, berikut ini adalah uraian
tentang prinsip operasional dan produk perbankan Islam.
Suatu hal yang sangat disesalkan sampai dewasa ini, bahwa masih terdapat
beberapa kalangan yang melihat Islam sebagai hambatan dalam pembangunan
ekonomi. Pandangan ini sungguhpun berasal dari para pemikir Barat namun tidak
sedikit juga Intelektual Muslim yang meyakinkannya. Hampir dapat dipastikan
kesimpulan yang agak tergesa-gesa ini timbul sebagai akibat dari salah pandangan
terhadap Islam sebagai suatu agama yang terisolisasi oleh masalah-masalah ritual,
bukan sebagai suatu sistem yang komperhensif dan mencakup seluruh aspek
kehidupan termasuk di dalamnya pembangunan ekonomi.
Gambar 2.2
Siklus Keterkaitan antara Pola Konsumsi, Simpanan, Investasi dan Lembaga
Keuangan
Sumber : Muhamad (2000, 2002)
2.6.4 Perkembangan Bank Syariah Secara Internasional
Islam
Islam Syariah (Muamalah) Islam
Kegiatan
Politik
Kegiatan
Ekonomi
Kegiatan
Sosial
Pola Konsumsi Pola Simpanan Pola Investasi
Kegiatan Lembaga Keuangan
Manufacture
Perdagangan
Jasa
48
Bank-bank besar di negara-negara nonmuslim telah memasuki pasar
perbankan syariah dengan membuka Islamic Window, antara lain Citi-Bank,
Chase Manhattan Bank, Australia and New Zaeland (ANZ) bank, Hongkong and
Sanghai Banking Corporation (HSBC), Bank of America, Commerz Bank,
Deutche Bank, Merril Lynch, ABN Amro, BNP Paribas, Pictet & Cie, Union
Bank of Switzerland (UBS), Standard Chartered, Barclays, Royal Bank of
Canada, American Express, Goldman Sachs, ANZ Grindlays and Flemings.25
Menurut data yang dikumpulkan pleh International Association of Islamic
Bank (IAIB), pada tahun1997 telah ada lebih dari 176 (Seratus Tujuh Puluh
Enam) lembaga keuangan syariah di negara muslim dan di negara non muslim
baik dalam sektor publik maupun sektor swasta. Mereka memiliki modal sebesar
$7,3 miliar dan cadangan modal sebesar $3,1 miliar. Aset sebesar $147,7 miliar
dan simpanan mencapai $112,6 miliar.26
Perkiraan asset perbanakn Islam pada 2008 telah mancapai lebih dari
US$700 miliar dengan konsentrasi utamanya di Timur Tengah27
. Berdasarkan
laporan Ernst & Young’s yang disampaikan dalam forum The World Islamic
Banking Confrence di Dubai pada 22 November 2011, asset perbankan Islam
dengan bank-bank komersial global akan mencapai US$1,1 triliun pada tahun
2012, naik secara signifikan 33% dari tahun 2010 sebesar sebesar US$826 miliar.
Asset perbankan Islam di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara meningkat
menjadi US$416 miliar pada 2010, dan diperkirakan akan meningkat dua kali
lipat mencapai US$990 miliar pada 2015.28
Pada April 2002 dibentuk lembaga financial dalam Internasional, sepeti
IIMF (Internasional Islamic Financial Market) oleh Bahrain, Brunei, Indonesia,
Malaysia, Sudan, dan IDB (Islamic Development Bank). Lembaga tersebut
merupakan sarana bank-bank syariah berstatus devisa untuk pengelolaan
likuiditas lebih efesien melalui instrument dan pasar keuangan internasional.
25
Law Office of Remy & Darus, Naskah Akademik RUU tentang Bank Syariah, Jakarta, 2002, h.64 26
M.Umer Chapra, Tariqullah Khan, Regulasi & Pengawasan Bank Syariah (PT Bumi Aksara,Jakarta, 2008), terjemahan oleh Ikhwan Abidin Basri, M.A.,h.5 27
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Syariah Produk-Produk dan Aspek-Aspek Hukumnya, h.50 28
www.megaevents.net/islamic_banking/report_pr.html, di akses pada tanggal 26/5/2017
49
Pembentukan IFSB (Islamic Financial Service Board) pada November 2002 oleh
Islamic Monetary Fund (IMF), IDB, dan Accountinf and Auditing Organization
for Islamic Financial Institutions(AAOIF). Badan tersebut beranggotakan Bank
Sentral yang memiliki Bank Islam di negaranya masing-masing yang
memberikan panduan praktis dalam pengelolaan risiko dan operasional Bank
syariah.29
Disamping pembentukan IIFM serta IFSB tersebut, Bank Indonesia
bersama 10 (sepuluh) bank sentral lainnya 2 (dua) organisasi multilateral pada 25
Oktober 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia, telah menandatangani kesepakatan
pembentukan Internasional Islamic Liquidity Management Corporation (IILM).
Penandatanganan yang difasilitasi Islamic Financial Service Board (IFSB) itu
menandai kolaborasi seluruh elemen yang terlibat dalam inisiatif global yang
bertujuan membantu lembaga yang menawarkan jasa keuangan syariah dalam
menagani pengelolaan likuiditas secara efesien dan efektif. Selain itu, inisiatif
tersebut akan memfasilitasi arus investasi yang lebih besar bagi industry jasa
keuangan Islam. Selain Indonesia yang ikut terlibat dalam penandatanganan itu
ada bank sentral Iran, Luksemburg, Malaysia, Mauritius, Nigeria, Qatar, Arab
Saudi, Sudan, Turki, dan Uni Emirat Arab. Sedangkan 2 (dua) organisasi
multilateral yang terlibat adalah The Islamic Development Bank dan The Islamic
Corporation for the Development of the Private Sector.30
2.6.5 Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia
Di Indonesia, sejak dikeluarkannya UU Perbankan dan Undang-Undang
N0.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU.
No.3 Tahun 2004 yang mengakomodasi perbankan syariah, maka sejak tahun
1998 perbankan syariah nasional berkembang cukup pesat, baik asset maupun
kegiatan usahanya.
29
Law Office of Remy & Darus, Naskah Akademik RUU tentang Bank Syariah, h.8 dan h.15 30
http://www.bi.go.id/web/id, di akses pada tanggal 26/5/2017
50
Perbankan syariah telah memberikan pengaruh yang signifikan pada
praktik keuangan syariah lainnya, seperti asuransi syariah, obligasi dan reksadana
syariah, perusahaan pembiayaan dan pasar modal syariah. Dengan
berkembangnya perbankan syariah dan sektor keuangan syariah lainnya, berarti
telah terbentuk dual system ekonomi di Indonesia, yaitu ekonomi konvensional
dan ekonomi syariah. Perkembangan perbankan syariah tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut31
.:
Tabel 2.1
Kegiatan Usaha Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
(dalam miliar rupiah per Desember 2011)
Keterangan 2008 2009 2010 2011
Total Aset 49.555 66.090 97.519 145.466
Pembiayaan 38.199 46.886 68.181 102.655
Dana Pihak III 36.852 52.271 76.036 115.415
Tabel 2.2
Kegiatan Usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(dalam miliar rupiah per Desember 2011)
Keterangan 2008 2009 2010 2011
Total Aset 1.693 2.126 2.739 3.520
Pembiayaan 1.257 1.587 2.060 2.676
Dana Pihak III 570 1.251 1.604 2.095
31
Statistik Perbankan Indonesia, Bank Indonesia, Bank Indonesia Vol.10, No.1, Desember 2011 dan Statistik Perbankan Syariah Desember 2011.
51
Tabel 2.3
Perkembangan Jaringan Kantor Perbankan Syariah
(dalam miliar rupiah per Desember 2011)
Bank 2008 2009 2010 2011
BUS
Bank 5 6 11 11
Ktr 576 711 1.215 1.390
UUS
Bank 27 25 23 24
Ktr 214 287 262 300
BPRS
Bank 131 139 150 155
ktr 202 223 286 364
Tabel 2.4
Pangsa Perbankan Syariah Terhadap Total Perbankan Nasional
(dalam miliar rupiah per Desember 2011)
Berdasarkan data diatas tingkat perkembangan perbankan syariah nasional
mencapai kemajuan yang cukup pesat, baik dari segi asset maupun jumlah kantor
Keterangan Bank Syariah Bank Konvensional
Nominal Pangsa Nominal
Aset 148.986 4.02% 3.708.631
Dana Pihak Ketiga 117.51 4,16% 2.823.121
Pembiayaan/ Kredit 105.331 4,70% 2.241.194
FDR/LDR 91,41% 78,77%
NPF/NPL 2.588 (2,52%) BS
47,695 (2,17%)BU
164 (6,11%) BPRS 2.146 (5,22%) BPR
52
cabang. Namun, jika dibandingkan dengan pangsa pasar bank umum, pangsa
pasar bank syariah masih sangat kecil, yaitu rata-rata 4% (empat persen).
Bank Indonesia menetapkan bahwa batas LDR terendah adalah 78%,
sedangkan batas maksimum adalah 100%. 32
Dalam table di atas, FDR bank
syariah mencapai 91,41% dan LDR bank konvensional 78,77%. Dari data itu
dapat disimpulkan bahwa dari rasio LDR, fungsi intermediary bank syariah lebih
tinggi daripada bank konvensional karena 91,41% dana pihak ketiga
(giro,deposito,dan tabungan) di bank syariah telah disalurkan kepada masyarakat
melalui pembiayaan, sementara dana pihak ketiga bank konvensional yang
disalurkan kepada masyarakat mencapai 78,77% dalam bentuk kredit kepada
debitur.
Bank Umum berjumlah 120 (seratus dua puluh) dengan jumlah kantor
cabang mencapai 14.797 (empat belas ribu tujuh ratus Sembilan puluh tujuh ribu),
sedangkan bank Umum Syariah berjumlah 11 (sebelas) buah, dengan kantor
cabang berjumlah 1.390 (seribu tiga ratus sembilan puluh), UUS berjumlah 24
(dua puluh empat unit) dengan kantor cabang sebanyak 312 (tiga raus dua belas),
dan BPRS sebanyak 155 (seratus lima puluh lima) dengan kantor cabang
sebanyak 364.
Presentase bagi hasil deposito mudharabah bank syariah mencapai kisaran
rata-rata 7,46%, sedangkan rata-rata tingkat suku bunga deposito rupiah Bank
Umum konvensional untuk jangka waktu 12 bulan mencapai 6,84%. Tingkat
bunga kredit Bank Umum konvensional untuk modal kerja tercatat sebesar
11,98%, investasi 11,69%, dan konsumtif sebesar 13,38%. Sedangkan tingkat
margin rata-rata pembiayaan bank syariah adalah sebesar 15,33% untuk modal
kerja 14,42% investasi, dan 9,68% untuk pembiayaan konsumtif. Dari data
statistic tersebut nampak bahwa rate of return untuk deposito mudharabah dan
pembiayaan konsumtif bank syariah lebih kompetitif dari pada interest rate yang
berlaku di bank konvensional. Hal tersebut diharapkan akan menjadi salah satu
32
Pasal 10 PBI No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia.
53
faktor pendorong meningkatnya jumlah nasabah di bank syariah selain faktor
pelayanan dan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Di samping hal-hal yang positif, baik dari segi jenis produk perbankan
maupun prinip operasional serta rate of return sebagaimana tersebut di atas, pada
kenyatannya dalam perbankan syariah juga terdapat pembiayaan bermasalah (non
performing financing) dan kendala-kendala yang dikhawatirkan dapat
menghambat laju perkembangan bank syariah di Indonesia. Kendala-kendala
tersebut meliputi antara lain dalam bidang sarana (financial infrastructure),
sumber daya manusia, sosialisasi dan edukasi, permodalan serta regulasi.
Permasalahan lain dalam pengembangan produk bank syariah antara lain:
1. Syariah adalah hukum Islam yang bersumber dari Quran dan sunah, yang
merupakan acuan dasar dari segala aspek kehidupan, ibadah, sosia,
ekonomi, budaya, dan seterusnya, karena itu untuk mengeluaran fatwa
yang menyangkut kegiatan operasional perbankan syariah perlu
pengkajian yang seksama dan mendalam.
2. Pengaruh perkembangan zaman, perkembangan teknologi, perbedaan
budaya dan pengalaman perbankan konvensional yang telah berjalan lama
merupakan permasalahan yang perlu memperoleh pemecahan dalam
pembentukan produk baru syariah atau produk konversi produk lama
menjadi produk baru syariah.
3. Produk yang akan diluncurkan harus terlebih dahulu memperoleh
pendapat dari Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan fatwa dari Dewan
Syariah Nasional (DSN) serta persetujuan Bank Indonesia.
54
2.6.6 Sumber-Sumber Ekonomi Islam
1) Al-Qur’an
33
Al-Qur’an adalah sumber pertama dan utama bagi Ekonomi Islam,di
dalamnya dapat kita temui hal ihwal yang berkaitan dengan ekonomi dan juga
terdapat hukum-hukum dan undang-undang diharamkannya riba, dan
diperbolehkannya jual beli yang tertera pada surat Al-Baqarah ayat 275 :
“…… padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti
(dari mengambil riba) maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum
datang larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah.orang yang mengulangi
(mengambil riba) maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya.”
2) As-Sunah An-Nabawiyah
As-Sunnah adalah sumber kedua dalam perundang-undangan Islam. Di
dalamnya dapat kita jumpai khazanah aturan perekonomian Islam. Di anataranya
33
Ahmad Izzan. 2006. Ekonomi Syariah, Ayat-ayat Al-Qur’an yang Berdimensi Ekonomi. Bandung PT Remaja Rosdakarya, h.32-33
55
seperti sebuah hadis yang isinya memerintahkan untuk tidak boleh mengambil
yang bukan miliknya,
“Sesungguhnya (menumpahkan) arah kalian, (mengambil) harta kalian,
(menganggu) kehormatan kalian haram sebagaimana haramnya hari kalian hari
ini, di bulan ini, di negeri ini,…” (HR Bukhari).
3) Kitab-kitab Fikih Umum
Kitab-kitab ini menjelaskan ibadah dan muamalah, di dalamnya terdapat
pula bahasan tentang ekonomi yang kemudian dikenal dengan istilah Al-
Muamalah Al-Maliyah, isinya merupakan hasil-hasil Ijtihad Ulama terutama
dalam mengeluarkan hukum-hukum dari dalil-dalil Al-Qur’an maupun hadist
yang sahih.
Adapun bahasan-bahasan yang langsung berkaitan dengan ekonomi Islam adalah
Zakat, sedekah sunah, fidyah, zakat fitrah, jual-beli, riba dan jual-beli uang dan
lain-lain.
4) Kitab-kitab Fikih Khusus (Al-Maulu wal-Iqtishaadi)
Kitab-kitab ini yang secara khusus membahas masalah yang berkaitan
dengan uang, harta lainnya, dan ekonomi.
2.6.7 Keistimewaan dan Karakter Ekonomi Islam34 :
1) Ekonomi Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari konsep islam
yang utuh dan menyeluruh.
2) Aktivitas Ekonomi Islam merupakan satu bentuk ibadah.
3) Tatanan Ekonomi Islam memiliki tujuan yang sangat mulia.
34
Ahmad Izzan. 2006. Ekonomi Syariah, Ayat-ayat Al-Qur’an yang Berdimensi Ekonomi. Bandung PT Remaja Rosdakarya, h.33
56
4) Ekonomi Islam merupakan system yang memiliki pengawasan melekat
yang berakar dari keimanan dan tanggung jawab kepada Allah
(Muraqabatullah).
5) Ekonomi Islam merupakan system yang menyelaraskan antara maslahat
individu dan maslahat umum.
2.6.8 Fungsi Dan Tujuan Perbankan Syariah
35
Fungsi Utama Perbankan Indonesia adalah sebagai lembaga perantara
(intermediary institution) yang menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat .
Dana masyrakat yang disimpan dalam bentuk rekening giro, deposito dan/atau
tabungan kemudian dihimpun dan dikelola oleh bank. Simpanan yang
dipercayakan oleh masyarakat kepada bank tersebut kemudian disalurkan oleh
bank dalam bentuk fasilitas pembiayaan kepada masyarakat yang membutuhkan
dana.
Tujuan perbankan syariah ini identik dengan system ekonomi Islam.
Sistem Ekonomi Islam merupakan system yang adil dan seksama serta berupaya
menjamin kekayaan tidak terkumpul hanya pada satu kelompok saja, tetapi
tersebar kepada seluruh masyarakat. Ciri penting ekonomi Islam itu digambarkan
dalam surah Al-Hasyr (59):7 sebagai berikut :
“…Supaya harta itu jangan hanya beredar diantara orang-orang kaya saja di
antara kamu…”
Sistem ekonomi Islam tersebut berbeda dengan system ekonomi kapitalis
yang menganut system persaingan bebas dan kepemilikan tidak terbatas, atau
system ekonomi sosialis di mana pengawasan pemerintah dilakukan secara ketat
35
Wangsawidjaja. 2012. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama. hal. 32
57
dan dictatorial terhadap kaum buruh serta tidak adanya hak kepemilikan terhadap
harta.
Dari ketentuan UU Perbankan dan UU Perbankan Syariah tersebut di atas
nampak jelas bahwa fungsi perbankan, baik perbankan konvensional maupun
perbankan syariah, adalah sama, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana
masyarakat. Apakah fungsi intermediary duatu bank telah berjalan dengan baik
dan efektif atau belum, dapat dilihat indikasinya antara lain dari Financing to
Deposit Ratio (FDR)/ Loan to Deposit Ratio (LDR).
Loan to Deposit Ratio adalah rasio kredit yang diberikan kepada pihak
ketiga dalam rupiah dan valuta asing, tidak termasuk kredit kepada bank lain,
terhadap dana pihak ketiga yang mencakup giro, tabungan, dan deposito dalam
rupiah dan valuta asing, tidak termasuk dana antar bank.
Sebagaimana telah dikemukakan dalam table sebelumnya bahwa per 31
Desember 2011 FDR bank syariah (91,41%) lebih tinggi daripada LDR bank
konvensional (78,77%). Dari rasio tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi
intermediary bank syariah lebih baik daripada bank konvensional.
Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :
1) Fungsi bank syariah dan bank konvensional adalah sama yaitu sebagai
lembaga perantara (intermediary institution) yang mengumpulkan dan
menyalurkan dana masyarakat serta bertindak sebagai financier.
2) Tujuan perbankan konvensional dan perbankan syariah pada dasarnya
adalah juga sama, yaitu untuk menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional dan meningkatkan pemerataan kesejahteraan rakyat banyak.
2.6.9 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Perbankan di Indonesia menganut dual system banking (bank syariah dan
bank non syariah), tetapi keduanya memiliki perbedaan-perbedaan. Dimana
58
perbedaan tersebut menjadikan kedua bank tersebut sangat bertolak belakang
secara dasar. Perbedaan tersebut adalah
Tabel 2.5
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Non Syariah
Bank Syariah Bank Konvensional
Berdasarkan prinsip bagi hasil,
jual- beli dan sewa
Memakai perangkat bunga dalam
kegiatan operasionalnya
Melakukan kegiatan investasi
pada sektor yang halal saja
Melakukan kegiatan investasi ke
sektor yang halal dan haram
Hubungan dengan nasabah dalam
bentuk kemitraan
Hubungan dengan nasabah dalam
bentuk Kreditor-Debitor
Profit dan falah oriented Profit oriented
Terdapat Dewan Pengawas
Syariah yang mengawasi kegiatan
operasional perbankan
Tidak terdapat dewan sejenis
Sumber : Syafi’I Antonio, 2001
2.6.10 Jenis-Jenis Akad Pembiayaan
36
Dalam Kodifikasi Produksi Perbankan Syariah lampiran SEBI
No.10/31/DBpS anggal 7 Oktpber 2008 perihal Produk Bank Syariah dan Unit
Usaha Syariah dan PBI No.10/17/PBI/2008 tanggal 25 September 2008 Produk
Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, telah diuraikan mengenai akad-akad dalam
penghimpunan dan, penyaluran dana, dan pelayanan jasa bank syariah.
Berbagai jenis akad yang diterapkan dalam bank syariah dapat dibagi
kedalam enam kelompok pola, yaitu :
1. Pola Titipan, seperti wadi’ah yad amanah dan wadi’ah yad dhamanah.
2. Pola pinjaman, seperti qardh dan qardhul hasan.
36
Wangsawidjaja. 2012. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama. hlm.191
59
3. Pola Bagi Hasil, seperti mudharabah dan musyarakah.
4. Pola Jual Beli, seperti murabahah salam dan ishthisna
5. Pola lainnnya, seperti wakalah, kafalah, hiwalah, ujr, sharf dan rahn.37
Sementara itu, secara skematis berbagai jenis bank syariah dapat
digambarkan seperti pada gambar berikut.
Gambar 2.3
Jenis-jenis Akad Bank Syariah
Sumber : Ascarya, 2011:41
1. Akad Pola Titipan
a. Titipan Wadi’ah yad Amanah
Secara umum Wadi’ah adalah titipan murni dari pihak penitip (muwaddi’)
yang mempunyai barang atau asset kepada pihak penyimpan (mustawda) yang
diberi amanah atau kepercayaan, baik individu maupun badan hukum, tempat
barang yang dititipkan harus dijaga dari kerusakan, kerugian, keamanan, dan
keutuhannya, dan dikembalikan kapan saja si penyimpan menghendakinya.
37
Ascarya, 2011. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers. hlm.41
Jenis-Jenis Akad
Titipan
Wadiah yad Amanah
Wadiah yad Dhamanah
Bagi Hasil
Mudharabah
Musyarakah
Sewa
Ijarah
Ijarah Muntanhiya Bittamlik
Pinjaman
Qardh
Qardhul Hasan
Jual Beli
Murabahah
Salam
Isthisna
Lain-lain
Wakalah, Ujr
Kafalah, Sharf
Hiwalah, Rahn
60
Barang atau asset yang disimpan adalah sesuatu yang berharga yang dapat
berupa uang, barang, dokumen, surat berharga, atau barang berharga lainnya,
Dalam konteks ini, pada dasarnya pihak penyimpan (custodian) sebagai penerim
kepercayaan (trustee) adalah yad al-amanah ‘tangan amanah’ yang berarti bahwa
ia tidak diharuskan bertanggungjawab jika sewaktu-waktu dalam penitipan terjadi
kehilangan atau kerusakan pada barang atau asset titipan, selama hal ini bukan
akibat dari kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan dalam memelihara
barangnya atau asset titipan. Biaya penitipan dapat dibebankan kepada pihak
penitip sebagai kompensasi atas bertanggungjawab pemeliharaan.38
b. Titipan Wadi’ah yad Dhamanah
Dari prinsip yad al-amanah ‘tangan amanah’ kemudian berkembang
prinsip yadh-dhamanah ‘tangan penanggung’ yang berarti bahwa pihak
penyimpan bertanggung jawab atas segala kerusakan atau kehilangan yang terjadi
pada barang atau asset titipan.
Hal ini berarti bahwa pihak penyimpan atau custodian adalah trustee yang
sekaligus guarantor ‘penjamin’ keamanan barang atau asset yang dititipkan, Ini
berarti bahwa pihak penyimpan telah mendapatkan izin dari pihak penitip untuk
mempergunakan barang atau asset yang dititipkan tersebut untuk aktivitas
perekonomian tertentu, dengan catatan bahwa pihak penyimpan akan
mengembalikan barang atau asset yang dititipkan secara utuh pada saat
penyimpan menghendaki. Hal ini sesuai dengan anjuran dalam islam agar asset
selalu diusahakan untuk tujuan produktif (tidak idle atau didiamkan saja).39
38
Ibid,.H.42 39
Ibid,.H.43-44
61
2. Akad Pola Pinjaman
a. Pinjaman Qardh
Akad Qord adalah transaksi pinjam-meminjam dana tanpa imbalan dengan
kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau
cicilan dalam jangka waktu tertentu.
Kata Qardh ini kemudian diadopsi menjadi credo (Romawi), credit
(Inggris), dan kredit (Indonesia). Objek dari pinjaman qardh biasanya adalah uang
atau alat tukar lainnya (Saleh 1992), yang merupakan transaksi pinjaman murni
tanpa bunga ketika peminjam mendapatkan uang tunai dari pemilik dana dan
harusnya wajib mengembalikan pokok utang pada waktu tertentu di masa yang
akan datang. Peminjam atas prakarsa sendiri dapat mengembalikan lebih besar
sebagai ucapan terima kasih.40
3. Akad Pola Bagi Hasil
a. Musyarakah
Musyarakah adalah istilah yang biasa dipakai skim pembiayaan syariah.
Istilah ini berkonotasi lebih terbatas dari pada istilah syirkah yang lebih umum
digunakan dalam fiqh Islam (Usmani 1999)
Musyarakah merupakan akad bagi hasil ketika dua atau lebih pengusaha
pemilik dana atau modal bekerja sama sebagai mitra usaha, membiayai suatu
usaha baru atau yang sudah berjalan. Mitra usaha pemilik modal berhak ikut serta
dalam manajemen perusahaan, tetapi itu tidak merupakan keharusan.Para pihak
dapat membagi pekerjaan mengelola usaha sesuai kesepakatan dan mereka juga
dapat meminta gaji atau upah untuk tenaga dan keahlian yang mereka curahkan
untuk usaha tersebut.
40
Ibid,.H.46
62
b. Mudharabah
Secara singkat Mudharabah atau penanaman modal adalah penyerahan
modal uang kepada orang yang berniaga sehingga ia mendapatkan presentase
keuntungan. (Al-Muslih dan As-Shawi, 2004)
Sebagai suatu bentuk kontrak, mudharabah merupakan akad bagi hasil
ketika pemilik dana atau modal biasa disebut shahibul mal atau rabbul mal,
menyediakan modal 100% kepada pengusaha sebagai pengelola biasa disebut
mudharib, untuk melakukan aktivitas produktif dengan syarat bahwa keuntungan
yang dihasilkan akan dibagi di antara mereka menurut kesepakatan yang di
tentukan sebelumnya dalam akad (yang besarnya juga dipengaruhi oleh kekuatan
pasar). shahibul mal adalah pihak yang memiliki modal tapi tidak bisa berbisnis,
dan mudharib (pengelola atau entrepreneur) adalah pihak yang pandai berbisnis,
tetapi tidak memiliki modal.41
4. Akad Pola Jual Beli
a. Murabahah
Murabahah adalah istilah dalam fiqih Islam yang berarti sesuatu bentuk
jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi
harga barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang
tersebut, dengan tingkat keuntungan (margin) yang diinginkan.42
b. Salam
salam merupakan bentuk jual beli dengan pembayaran di muka dan
penyerahan barang dikemudian hari (advanced payment atau forward buying atau
future sales) dengan harga, spesifikasi, jumlah, kualitas, tanggal, dan tempat
penyeahan yang jelas, serta disepakati sebelumnya dalam perjanjian.
41
Ibid,.H.60-61 42
Ibid,.H.81-82
63
Barang yang diperjualbelikan belum tersedia dan harus di produksi terebih
dahulu, sepeti produk-produk pertanian dan produk-produk fungible (barang yang
dapat diperkirakan dan diganti sesuai berat, ukuran, dan jumlahnya) lainnya.43
c. IjaraIsthisna
Akad Isthisna’ adalah transaksi jual beli barang dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang dengan criteria dan persyaratan tertentu yang disepakati
dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan.
5. Akad Pola Sewa
a. Ijarah
Sewa atau Ijarah dapat dipakai sebagai bentuk pembiayaan, pada mulanya
bukan merupakan bentuk pembiayaan, tetapi merupakan suatu aktivitas usaha
seperti jual beli. Individu yang membutuhkan pembiayaan untuk membeli asset
dapat mendatangani pemilik dana untuk pembelian asset produktif. Pemilik dana
kemudian mebeli barang yang dimaksud dan kemudian menyewakannya kepada
yang membutuhkan asset tersebut.44
Bentuk pembiayaan ini merupakan salah satu teknik pembiayaan ketika
kebutuhan pembiayaan investor untuk membeli asset terpenuhi, dan investor
hanya membayar sewa tanpa harus mengeluarkan modal yang cukup besar untuk
membeli asset tersebut.
b. Ijarah Muntahiya Bittamlik
Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT) adalah transaksi sewa dengan
perjanjian untuk menjual atau menghibakan objek sewa di akhir periode sehingga
transaksi ini diakhiri dengan alih kepemilikan objek sewa.
43
Ibid,.H.90 44
Ibid,.H.101
64
6. Akad Pola Lainnya
Selain pola-pola yang telah dijelaskan, masih ada jenis akad lain yang biasa
digunakan pada perbankan syariah, yaitu sebagai berikut :
a. Wakalah
Wakalah (deputyship), atau biasa disebut perwakilan, adalah pelimpahan
kekuasaan oleh suatu pihak. (muwakkil) kepada pihak lain (wakil) dalam hal-hal
yang boleh diwakilkan. Atas jasanya maka penerima kekuasaan dapat meminta
imbalan tertentu dari pemberi amanah.
b. Kafalah
Kafalah (guaranty) adalah jaminan, beban, atau tanggungan yang diberikan
oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak
kedua atau yang ditanggung (makful). Jadi, secara singkat kafalah adalah
menglaihkan tanggung jawab seseorang kepada orang lain dengan imbalan.
c. Hawalah
Hawalah (transfer sevice) adalah pengalihan utang atau piutang dari orang
yang berhutang atau berpiutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya
dan menerimanya.
d. Rahn
Rahn (mortage) adalah pelimpahan kekuasaan kepada suatu pihak kepada
pihak lain (bank) dalam hal-hal yang boleh diwakilkan jasanya, maka penerima
kekuasaan dapat meminta imbalan dari pemberi amanah.
e. Sharf
Sharf adalah jual-beli antara satu valuta asing dengan valuta asing lain.
f. Ujr
65
Ujr adalah imbalan yang diberikan atau yang diminta atau yang diminta
atas sesuatu pekerjaan yang dilakukan. Akad Ujr diaplikasikan dalam produk-
produk jasa keuangan bank syariah (fee based service), seperti penggajian,
penyewaan safe deposit box, penggunaan ATM dan sebagainya.45
2.7 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dibuat berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya yang hasilnya
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.6
Penelitian Terdahulu
45
Ibid,.H.104-110
No Peneliti Judul Variable Metde
Analisis
Hasil Penelitian
1 Dimiyati Maysaroh
(2014), Universitas
Islam Negri Sunan
Kalijaga Yogyakarta
faktor-faktor yang
mempengaruhi nasabah
terhadap keputsan memilih
Bank Syariah (Studi Kasus
Pada Bank BNI Syari’ah)
Independent:
1. Budaya
2. Psikologis
3. Promosi
4. Lokasi
Dependent :
6.Keputusan
Pembelian
Regresi
Beganda
Budaya, psikologis,
promosi, lokasi,
memiliki pengaruh
yang positif dan
signifikan terhadap
keputusan pembelian
2 Purimahua (2005),
Universitas Kristen
Maluku, Ambon
Faktor-Faktor yang
Berpengaruh terhadap
Perilaku Mahasiswa
dalam Memilih
Jurusan Ekonomi
Pembangunan pada
Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen
Maluku di Ambon”
Independent :
1.Budaya
(Kultural)
2.Sosial
3.Pribadi
4.Psikologis
Dependent :
5.
Keputusan
Pembelian
Regresi
Berganda
1.Budaya, Sosial dan
Pribadi tidak
berpengaruh terhadap
keputusan pembelian
2.Psikologis
berpengaruh terhadap
keputusan pembelian
3 Sriwardiningsih, dkk
(2006) , Universitas
Binus International
Pengaruh Perilaku
Pembelian Mahasiswa
Terhadap Keputusan
Independent :
1.Budaya
2.Sosial
Regresi
Berganda
Budaya, sosial, pribadi
dan psilologis
berpengaruh terhadap
66
2.8 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.4
Kerangka Konseptual
2.9 Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang perlu diuji
kebenarannya(Usman dan Akbar,2006:119). Sebelum diuji, maka hipotesis
tersebut haruslah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan. Pengujian hipotesis
akan membawa kepada kesimpulan untuk menolak atau menerima hipotesis.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1: Faktor Budaya berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
H2: Faktor Sosial berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
H3: Faktor Pribadi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
H4: Faktor Psikologis berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
Jakarta
Pembelian Komputer
NoteBook
Di
Lingkungan
Mahasiswa Binus
International”
3.Pribadi
4.Psikologis
Dependent :
5.Keputusan
Pembelian
keputusan pembelian
secara parsial maupun
simultan
Faktor Budaya ( X1 )
Faktor Sosial ( X2 )
Faktor Pribadi ( X3 )
Faktor Psikologis ( X4 )
Keputusan
Menabung(Y)
67
BAB III
OBJEK PENEILITIAN
3.1. Sejarah BMT Masjid Al-Azhar
46
BMT Masjid Al-Azhar berdiri pada tanggal 26 Agustus 1995 M / 29
Rabiul Awal 1416 H, yang diresmikan oleh Bpk. Aries Mufti, SE, SH. (Direktur
Operasional Bank Muamalat Indonesia). Adapun penggagas berdirinya BMT
Masjid Al-Azhar adalah dari ketua DKM Masjid Al-Azhar Pasar Minggu yaitu
bpk. H. Moh. Ali Moe’is dengan dibantu oleh beberapah toko masyarakat
setempat, juga disupervisi oleh praktisi Bank Muammat Indonesia yaitu Bp.H.
Aries Muftie, SE, SH dan Bp. Wiroso, serta mendapat dukungan dari seluruh
jama'ah pengajian Majelis Ta'lim MAsjid Al-Azhar Pasar Minggu. Pada awal
operasinya (September 1995) BMT Masjid Al-Azhar hanya memiliki Asset
sebesar Rp.34.284.950,- dengan modal dasar pendirian sebesar Rp.19.965.000,-
yang merupakan setoran modal awal dari para pemegang saham perdana, yaitu :
1. Bp. H. Moh. Ali Moe'is Rp.12.965.000,-
2. Bp. Arifin QQ-Kas Masjid Al-Azhar Rp. 3.500.000,-
3. Bp. A. Aziz Lutfi Rp. 3.500.000,-
Dengan Badan Hukum hanya berbentuk Kelompok Swadaya Masyarakat
(KSM) dibawah binaan PINBUK yang dibentuk oleh BMI, MUI dan ICMI. Lalu
pada miladnya yang ke-4 tepatnya bulan September 1999 BMT Masjid Al-Azhar
merubah status Badan Hukum, Menjadi Koperasi Syariah dengan Nomor :
357/BH/KDK.9.4/IX/1999 tertanggal 14 September 1999.
46
http://bmtalazhar.co.id/mitra.html. diakses pada tanggal 28/5/2017
68
3.2. Visi dan Misi BMT Masji Al-Azhar
I. Visi
Menjadi BMT yang Profesional, Modern, Terdepan dan Terpercaya
II. Misi
1. Membangun dan memberdayakan ekonomi umatMeningkatkan
kesejahteraan anggota dandan masyarakat
2. Menumbuh kembangkan prinsip ekonomi syariah
3. Profesional dalam melayani dan berorientasi pada ekonomi mikro
4. Mencari keridho’an Allah SWT.
3.3. Legalitas
Pendiri dan penggagas berdirinya KS-BMT Masjid Al-Azhar adalah dari
unsur Pengurus dan Pembina Masjid Al-Azhar Pasar Minggu yaitu Bpk. H.
Moh. Ali Moe’is, Bpk. DR. KH. Mas’ud Saiful Alam dan Bpk. Arifin, dibantu
oleh praktisi Bank Muammalat Indonesia yaitu Bpk. H. Aries Muftie, SE, SH
(Direktur Operasional Bank Muamalat Indonesia) dan Bpk. Wiroso, (Penyusun
PSAK 59) serta mendapat dukungan dari seluruh jama’ah pengajian Majelis
Ta’lim Al-Azhar Pasar Minggu.BMT Masjid Al-Azhar memiliki Badan Hukum
Koperasi Syariah yang telah disahkan Menteri Koperasi dengan Surat
Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil
Menengah RI Nomor :357/BH/KDK.9.4/IX/1999.
3.4. Struktur Organisasi
I. PENGURUS
1. Ketua : H. A. Hasan
69
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 4 Juni 1948
Pekerjaan : Departemen Keuangan ( Pensiun)
Jabatan Terakhir : Kepala Bagian Percetakan
2. Wakil Ketua : Drs. H. Hasan Moch. Thoha
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 4 Februari 1944
Pekerjaan : Departemen Pendidikan & Kebudayaan (Pensiun)
Jabatan Terakhir : Kepala Kantor Pendidikan Nasional Jak-Tim
3. Sekretaris : H. Achmad Supiansuri, S.Sos
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 16 Februari 1960
Pekerjaan : PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Jabatan Terakhir : Instruktur Junior
4. Wakil Sekretaris : Drs. Adnan Fahrurozi
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 16 April 1967
Pekerjaan : PT. Metito Indonesia
Jabatan Terakhir : Suvervisior
5. Bendahara : Edi Suhandi
Tempat/Tgl Lahir : Bogor, 14 Mei 1969
Pekerjaan : PT. Inkote Indonesia
70
Jabatan Terakhir : Kepala Divisi Quality Control
II. PENGAWAS
1. Ketua : DR. KH. Mas’ud Saiful Alam
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 3 Desember 1944
Pekerjaan : Majelis Ulama Indonesia (Pensiun)
Jabatan Terakhir : Sekretaris Jenderal Fatwa
2. Anggota : H. Moh. Ali Moe’is
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 9 September 1941
Pekerjaan : Pemerintah Daerah DKI Jakarta (Pensiun)
Jabatan Terakhir : Kepala Kelurahan
3. Anggota : H. Towilun
Tempat/Tgl Lahir : Purworejo, 15 Mei 1942
Pekerjaan : Bank Indonesia (Pensiun)
Jabatan Terakhir : Pemeriksa Bank III
III. PENGELOLA
1. Manager : Syamsul Bahri, SE
2. Kepala Bagian Opreasional : Enda Eviana, A.Md
3. Kepala Bagian Pembiayaan : Iwan Supri Utoro, SE
4. Kepala Cabang Tangerang : Sapuah, S.Ag
5. Accounting : Iim Hilmiyah, SE - Sulistiawati, SE
6. Teller : Susianti, A.Md - Heti Mahanani - Lista Listiana
71
7. Staff Adm Umum : Lili Amaliah, A.Md.
8. Staff Adm Khusus : Irma Mardia Surya, SE
9. Staff Adm Pembiayaan : Liza Novianty Chairul
10. AO/Marketing : Juniawan Wijaya - Ahmad Ubaidillah, A.Md -
Iwan Rusdiawan - Ahmad Fardian, SE
-Danang Andi Yusuf, ST
11. Remedial : Doddi Dharma Adi, S.Kom - Dwi Cahyono, A.Md
12. Surveyor : Heri Pramudiyanto, ST
13. Office Boy : Ata Abdullah
3.5.Produk-Produk BMT Masjid Al-Azhar
I. PRODUK JASA SIMPANAN ANGGOTA
1. Simpanan Amanah
2. Simpanan Pendidikan
3. Simpanan Hari Raya
4. Simpanan Walimah
5. Simpanan Haji
6. Simpanan Wadiah
7. Simpanan Berjangka
II. PRODUK JASA PEMBIAYAAN
1. Pembiayaan Murabahah
2. Pembiayaan Mudharabah
3. Pembiayaan Ijarah Multi Jasa
4. Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah
5. Pembiayaan lain yang sesuai dengan system syariah
72
3.6. Mitra BMT Masjid Al-Azhar
Gambar X
Bentuk Kerjasama BMT Masjid Al-Azhar dengan Mitra
Nama Perusahaan Bentuk KerjaSama
PNM BMT/ INKOPSYAH Pinjaman Perkuatan Modal Kerja
Department Koperasi & UMKM Pinjaman Pembiayaan Bergulir
Sekolah dan Perguruan Tinggi Studi Banding, magang,skripsi,penelitian dan
Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Bank Permata Syariah Sistem Payment Point
BPR Karyajatnika Sadaya Sistem Payment Point
Bank Syariah Mandiri Pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Barokah
Bank Muamalat Penempatan Dana
Bank Mega Syariah Penyaluran Dana Qardul Hasan
Laznas BMT ICMI Perkuatan Sistem ZISWAF
Notari Eko Putranto, SH Peningkatan Akad Pembiayaan Anggota
Asuransi Jiwasraya Asuransi Jiwa anggota pembiayaan dan Asuransi
Pensiun
JAMSOSTEK Jaminan Kesehatan, Kematian, Kecelakaan dan Hari
Tua
Asuransi Bumi Asih Asuransi Kebakaran 2 Gedung Kantor
Dompet Dhuafa Kerjasama program Akiqah Kita & Tebar Hewan
Kurban
ACT Kerjasama Tabungan Kurban
DOMPET DHUAFA Aqiqah Kita
73
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Responden
Gambaran umum responden akan menampilkan informasi tentang
bagaimana karakteristik responden yang digunakan sebagai sampel dalam
penelitian “Analisa Faktor Budaya,Sosial,Pribadi,Psikologis yang mempengaruhi
konsumen terhadap keputusan menabing di BMT Masjid Al-Azhar Kec. Pinang
Kota Tangerang. Dalam penelitian ini telah dilaksanakan penyebaran kuisioner
kepada 84 orang nasabah BMT Masjid Al-Azhar Kec. Pinang Kota Tangerang.
Waktu penyebaran kuisioner berlangsung pada bulan Juni 2017.
Dari hasilnya dapat diketaui karakteristik para konsumen agar dapat
menggambarkan segmentasi dari para konsumen. Informasi ini dapat menjadi
masukan bagi BMT Masjid Al-Azhar Kec.Pinang Kota Tangerang dalam
memperkirakan kebutuhan dan keinginan yang sesuai dengan karakteristik
respondennya, karena setiap karakteristik responden secara umum memiliki
kekhasan serta tuntunan/kebutuhan tersendiri. Dan berikut adalah penjelasan dari
gambaran umum responden.
4.1.1 Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Pengelompokan Nasabah Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 36 42.9 42.9 42.9
Perempuan 48 57.1 57.1 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari hasil table 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah
perempuan yaitu sebanyak 48 responden atau 57,1% dan sisanya sebanyak 36
74
responden atau 42,9% adalah laki-laki. Kesimpulannya adalah bahwa BMT
Masjid Al-Azhar digunakan oleh perempuan.
4.2 Umur
Tabel 4.2 Pengelompokan Nasabah Berdasarkan Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 16-20 tahun 2 2.4 2.4 2.4
21-30 tahun 15 17.9 17.9 20.2
31-40 tahun 44 52.4 52.4 72.6
diatas 40 tahun 23 27.4 27.4 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari hasil tabel 4.2 menunjukkan bahwa terdapat 2 responden atau 2,4%
berusia 16-20 tahun, 15 responden atau 17,9% berusia 21-30 tahun, 44 responden
atau 52,4% berusia 31-40 tahun, 23 responden atau 27,4% berusia diatas 40
tahun. Hal ini menyimpulkan bahwa kebanyakan nasabah berusia 31-40 tahun.
4.3 Pendidikan
Tabel 4.3 Penglompokan Nasabah Berdasarkan Pendidikan Formal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SD 5 6.0 6.0 6.0
SMP 20 23.8 23.8 29.8
SMA 52 61.9 61.9 91.7
D3 3 3.6 3.6 95.2
S1 4 4.8 4.8 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari hasil table 4.3, menunjukan bahwa 5 responden atau 6%
berpendidikan SD, 20 responden atau 23,8% berpendidikan SMP, 52 responden
atau 61,9% berpendidikan SMA, 3 responden atau 3,6% berpendidikan D3, 4
responden atau 4,8% berpendidikan S1. Hal ini menyimpulkan bahwa kebanyakan
nasabah BMT Masjid Al-Azhar berpendidikan SMA.
75
4.4 Pekerjaan
Tabel 4.4 Pengelompokan Nasabah Berdasarkan Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pelajar/Mahasiswa 1 1.2 1.2 1.2
Wiraswasta 44 52.4 52.4 53.6
Karyawan Swasta 14 16.7 16.7 70.2
Pegawai Negri 1 1.2 1.2 71.4
Ibu Rumah Tangga 22 26.2 26.2 97.6
Lain-lain 2 2.4 2.4 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari hasil tabel 4.4 menunjukkan bahwa 1 responden atau 1,2%
Pelajar/Mahasiswa, 44 responden atau 52,4% wiraswasta, 14 responden atau
16,7% Karyawan Swasta, 1 responden atau 1,2% Pegawai negri, 22 responden
atau 26,2% Ibu Rumah Tangga, 2 responden atau 2,4% perprofesi lain-lain. Hal
ini menyimpulkan bahwa nasabah BMT Masjid Al-Azhar berprofesi sebagai
wiraswasta.
4.5 Penghasilan per Bulan
Tabel 4.5 Pengelompokan Nasabah Berdasarkan Pendapatan per Bulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Rp 500.000 – Rp 1.000.000 7 8.3 8.3 8.3
Rp 1.100.000 – Rp
2.000.000 16 19.0 19.0 27.4
Rp 2.100.000 – Rp
3.000.000 38 45.2 45.2 72.6
Diatas Rp 3.000.000 23 27.4 27.4 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
76
Dari hasil tabel 4.5, menunjukkan bahwa 7 responden atau 8,3% memiliki
pendapatan Rp 500.000 – Rp 1.000.000/ bulan, 16 responden atau 19% memiliki
pendapatan Rp.1.100.000 – Rp 2.000.000/ bulan, 38 responden atau 45,2%
memiliki pendapatan Rp 2.100.000 – Rp 3.000.000/ bulan, 23 responden atau
27,4% memiliki pendapatan diatas Rp 3.000.000/ bulan. Hal ini menyimpulkan
bahwa nasabah BMT Masjid Al-Azhar mayoritas memiliki pendapatanRp
2.100.000 – Rp 3.000.000
4.6 Lama Menjadi Nasabah
Tabel 4.6 Pengelompokan Nasabah Berdasakan Lama Menjadi Nasabah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang dari 1 Tahun 14 16.7 16.7 16.7
1 Tahun 19 22.6 22.6 39.3
2 Tahun 20 23.8 23.8 63.1
3 Tahun 23 27.4 27.4 90.5
diatas 4 tahun 8 9.5 9.5 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari hasil tabel 4.6 menunjukan bahwa 14 responden atau 16,7% menjadi
nasabah kurang dari 1 tahun, 19 responden atau 22,6% telah menjadi nasabah
selama 1 tahun, 20 responden atau 23,8% telah menjadi nasabah selama 2 tahun,
23 responden atau 27,4% telah menjadi nasabah selama 3 tahun, 8 responden atau
9,5% telah menjadi nasabah lebih dari 4 tahun
4.2 Uji Instrumen
4.2.1 Uji Validitas
47
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner (Ghozali,2005:45). Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
47
Ibid,.hlm 15
77
Jadi, validitas adalah mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner
yang sudah dibuat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur.
Uji validitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n - 4, dalam hal ini
n adalah jumlah sampel. Suatu indikator dikatakan valid, apabila df = n - 4
= 100 - 4 = 96 dan α = 0,05 , maka r tabel = 0,195 dengan ketentuan
(Ghozali, 2005: 45):
Hasil r hitung > r tabel (0,195) = valid
Hasil r hitung < r tabel (0,195) = tidak valid
Hasil validitas dapat dilihat pada ouput Alpha Cronbach pada
kolom Corrected Item - Total Correlation. Bandingkan nilai
Correlated Item - Total Correlation dengan hasil perhitungan r tabel.
Jika r hitung > r tabel dan nilai positif, maka butir pernyataan atau
indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2005:45).
Tabel 4.7
Hasil Output Uji Validitas
No Item Rhitung Rtabel Keterangan
1 0,647 0,212 Valid
2 0,391 0,212 Valid
3 0,651 0,212 Valid
4 0,545 0,212 Valid
5 0,681 0,212 Valid
6 0,537 0,212 Valid
7 0,689 0,212 Valid
8 0,715 0,212 Valid
9 0,404 0,212 Valid
10 0,336 0,212 Valid
11 0,526 0,212 Valid
12 0,803 0,212 Valid
13 0,846 0,212 Valid
14 0,848 0,212 Valid
78
15 0,757 0,212 Valid
16 0,556 0,212 Valid
17 0,582 0,212 Valid
18 0,610 0,212 Valid
19 0,641 0,212 Valid
20 0,573 0,212 Valid
21 0,655 0,212 Valid
22 0,528 0,212 Valid
23 0,705 0,212 Valid
24 0,695 0,212 Valid
25 0,694 0,212 Valid
26 0,608 0,212 Valid
27 0,725 0,212 Valid
28 0,580 0,212 Valid
29 0,736 0,212 Valid
30 0,695 0,212 Valid
31 0,807 0,212 Valid
32 0,812 0,212 Valid
33 0,901 0,212 Valid
34 0,897 0,212 Valid
35 0,887 0,212 Valid
36 0,770 0,212 Valid
Hasil perhitungan Uji Validitas sebagaimana table diatas, menunjukan
bahwa semua Nilai R hitung > R tabel pada nilai signifikansi 5% Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa semua item dalam angket penelitian ini Valid, sehingga
dapat digunakan sebagai instrument penelitian.
4.2.2.Uji Reliabilitas
48
Realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan
indikator dari variable atau konstruk (Ghazali,2005: 41). Suatu Kuesioner
dikatakan realible atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.jawaban responden terhadap pernyataan
ini dikatakan realible jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten
atau jawaban tidak boleh acak oleh karena masing-masing pertanyaan hendak
48
Ibid.,hlm 16
79
mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap indicator ini acak, maka dapat
dikatakan bahwa tidak realible (Ghazali, 2005:42).
Pengukuran realibilitas dapat dilakuan dengan one shot atau pengukuran
sekali saja.Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan. Alat untuk mengukur realibilitas adalah alpha cronbach. Suatu
variable dikatakan realible, apabila (Ghazali, 2005:42) :
Hasil Alpha Cronbach > 0,60 = realible
Hasil Alpha Cronbach < 0,60 = tidak realible
Tabel 4.8
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.922 36
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Hasil perhitungan Uji Relibialitas sebagaimana tabel diatas, menunjukan
bahwa Nilai Alpha Cronbach’s sebesar 0,922 > 0,60, maka dapat disimpulkan
bahwa ke-36 variable tersebut adalah valid dan realibel untuk mengukur pengaruh
budaya, sosial, pribadi dan psikologis terhadap keputusan nasabah dalam memilih
BMT Masjid Al-Azhar.
4.3 Penemuan dan Pembahasan
4.3.1 Faktor Budaya (X1)
Tabel 4.9
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena sesuai dengan ajaran Islam
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 1 1.2 1.2 1.2
80
Setuju 58 69.0 69.0 70.2
Sangat Setuju 25 29.8 29.8 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari hasil table 4.9, peneilaian responden memilih BMT Masjid Al-Azhar
karena sesuai dengan ajaran Islam terdapat 1 responden atau 1,2% menyatakan
kurang setuju, 58 Responden atau 69% menyatakan setuju, dan 25 responden atau
29,8% menyatakan sangat setuju. Hal ini menyimpulkan bahwa memilih BMT
Masjid Al-Azhar karna sesuai dengan ajaran Islam, di dasari oleh larangan dalam
agama Islam untuk memungut atau meminjam dengan bunga atau yang disebut
dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram,
kebanyakan umat islam telah menjalankan perintah itu
Tabel 4.10
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karna persepsi tentang bunga bank yang haram
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 4 4.8 4.8 4.8
Kurang setuju 7 8.3 8.3 13.1
Setuju 55 65.5 65.5 78.6
Sangat Setuju 18 21.4 21.4 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari Hasil table 4.10 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karna persepsi tentang bunga bank yang haram terdapat 4
responden atau 4,8% menyatakan tidak setuju, 7 responden atau 8,3% menyatakan
kurang setuju, 55 responden atau 65,5% responden menyatakan setuju, dan 18
responden atau 21,4% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa
rsponden Memilih BMT Masjid Al-Azhar karna persepsi tentang Bunga bank
yang haram.
Tabel 4.11
Memilih menggunakan jasa keuangan syariah daripada konvensional
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 1 1.2 1.2 1.2
Kurang setuju 1 1.2 1.2 2.4
81
Setuju 60 71.4 71.4 73.8
Sangat Setuju 22 26.2 26.2 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari Hasil Tabel 4.11 diatas, penilaia responden mengenai memilih
menggunakan jasa keuangan syariah daripada konvensional terdapat 1 responden
atau 1,2% menyatakan tidak setuju, 1 responden atau 1,2% menyatakan kurang
setuju, 60 responden atau 71,4% menyatakan setuju, dan 22 responden atau 26,2%
menyatakan sangat setuju,. Hal ini menunjukan bahwa responden lebih memilih
jasa keuangan syariah daripada konvensional.
Tabel 4.12
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena lingkungan sekitar menggunakannya juga
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.2 1.2 1.2
Kurang Setuju 7 8.3 8.3 9.5
Setuju 65 77.4 77.4 86.9
Sangat Setuju 11 13.1 13.1 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari table 4.12 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena lingkungan sekitar menggunakannya juga terdapat 1
responden atau 1,2 % menyatakan tidak setuju, 7 responden atau 8,3%
menyatakan kurang setuju, 65 responden atau 77,4% menyatakan setuju, dan 11
responden atau 13,1% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa
responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena lingkungan sekitar
menggunakannya juga.
Tabel 4.13
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena sesuai dengan agama saya (Islam)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 1 1.2 1.2 1.2
Setuju 62 73.8 73.8 75.0
82
Sangat setuju 21 25.0 25.0 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari Tabel 4.13 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karna sesuai dengan agama saya (Islam) terdapat 1 responden
atau 1,2% kurang setuju, 62 responden atau 73,8% menyatakan setuju, dan 21
responden atau 25% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa
responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karna sesuai dengan agama saya
(Islam).
Tabel 4.14
Memilih BMT Masjid Al-Azhar Tangerang karena mayoritas penduduk
Tangerang beragama Islam
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TIdak setuju 1 1.2 1.2 1.2
Kurang Setuju 4 4.8 4.8 6.0
Setuju 63 75.0 75.0 81.0
Sangat setuju 16 19.0 19.0 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari hasil tabel 4.14 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar Tangerang karena mayoritas penduduk Tangerang beragama
Islam terdapat 1 responden atau 1,2% menyatakan tidak setuju, 4 responden atau
4,8% menyatakan kurang setuju, 63 responden atau 75% menyatakan setuju, dan
16 responden atau 19% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa
responden memilih BMT Masjid Al-Azhar Tangerang karena mayoritas penduduk
Tangerang beragama Islam.
Tabel 4.15
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karna dekat dengan rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 5 6.0 6.0 6.0
Setuju 63 75.0 75.0 81.0
Sangat Setuju 16 19.0 19.0 100.0
83
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari table 4.15 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena dekat dengan rumah terdapat 5 responden atau 6%
menyatakan kurang setuju, 63 responden atau 75% menyatakan setuju, dan 16
responden atau 19% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa
responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena dekat dengan rumah.
Tabel 4.16
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karna masuk dalam golongan kelas sosial
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 4 4.8 4.8 4.8
Setuju 63 75.0 75.0 79.8
Sangat setuju 17 20.2 20.2 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari table 4.16 diatas, penilaian reponden mengenai memilih BMT Masjid
Al-Azhar karna masuk dalam golongan kelas sosial terdapat 4 responden atau
4,8% menyatakan kurang setuju, 63 responden atau 75% menyatakan setuju, dan
17 responden atau 20,2% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa
responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karna masuk dalam golongan kelas
sosial
4.3.2 Faktor Sosial (X2)
Tabel 4.17
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena menentang Riba
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 2 2.4 2.4 2.4
Kurang setuju 7 8.3 8.3 10.7
Setuju 58 69.0 69.0 79.8
Sangat Setuju 17 20.2 20.2 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.17 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena menentang riba terdapat 2 responden atau 2,4%
84
menyatakan tidak setuju, 7 responden atau 8,3% menyatakan kurang setuju, 58
responden atau 69% menyatakan setuju, dan 17 responden atau 20,2%
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa responden memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena menentang riba.
Tabel 4.18
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena ingin menjalani hidup yang Islami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 2 2.4 2.4 2.4
Setuju 60 71.4 71.4 73.8
Sangat Setuju 22 26.2 26.2 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.18 diatas, penilaian respondeng mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena ingin menjalani hidup yang Islami terdapat 2 responden
atau 2,4% menyatakan kurang setuju, 60 responden atau 71,4% menyatakan
setuju, dan 22 responden atau 26,2% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena ingin
menjalani hidup yang Islami
Tabel 4.19
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena terbiasa dengan lingkungan yang Islami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 5 6.0 6.0 6.0
Setuju 68 81.0 81.0 86.9
Sangat Setuju 11 13.1 13.1 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.19 diatas, penilaian responden memilih BMT Masjid Al-
Azhar karena terbiasa dengan lingkungan yang Islami terdapat 5 responden atau
6% menyatakan kurang setuju, 68 responden atau 81% menyatakan setuju, dan 11
responden atau 13,1 % menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa
responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena terbiasa dengan lingkungan
yang Islami
85
Tabel 4.20
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena mengikuti orang tua
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 2 2.4 2.4 2.4
Tidak Setuju 10 11.9 11.9 14.3
Kurang Setuju 23 27.4 27.4 41.7
Setuju 44 52.4 52.4 94.0
Sangat Setuju 5 6.0 6.0 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.20 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena mengikuti orang tua terdapat 2 responden atau 2,4%
menyatakan sangat tidak setuju, 10 responden atau 11,9% menyatakan tidak
setuju, 23 responden atau 27,4% menyatakan kurang setuju, 44 responden atau
52,4% menyatakan setuju, dan 5 responden atau 6% menyatakan sangat setuju.
Hal ini menunjukan bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena
mengikuti orang tua.
Tabel 4.21
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena terpengarung dengan kerabat dekat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.4 2.4 2.4
Tidak Setuju 7 8.3 8.3 10.7
Kurang Setuju 20 23.8 23.8 34.5
Setuju 47 56.0 56.0 90.5
Sangat setuju 8 9.5 9.5 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.21 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena terpengaruh kerabat dekat terdapat 2 responden atau
2,4% menyatakan sangat tidak setuju, 7 responden atau 8,3% responden
86
menyatakan tidak setuju, 20 responden atau 23,8% menyatakan kurang setuju, 47
responden atau 56% menyatakan setuju, dan 8 responden atau 9,5% menyatakan
sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa responden memilih BMT Masjid Al-
Azhar karena terpengaruh dengan kerabat dekat.
Tabel 4.22
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena lingkungan kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 2 2.4 2.4 2.4
TIdak setuju 8 9.5 9.5 11.9
Kurang Setuju 34 40.5 40.5 52.4
Setuju 33 39.3 39.3 91.7
Sangat setuju 7 8.3 8.3 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.22 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena lingkungan kerja terdapat 2 responden atau 2,4%
menyatakan sangat tidak setuju, 8 responden atau 9,5% menyatakan tidak setuju,
34 responden atau 40,5% menyatakan kurang setuju, 33 responden atau 39,3%
menyatakan setuju, dan 7 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar bukan karena
lingkungan kerja, karena sebagian besar responden memilih kurang setuju.
Tabel 4.23
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena sesuai dengan jabatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 3 3.6 3.6 3.6
TIdak setuju 6 7.1 7.1 10.7
Kurang Setuju 41 48.8 48.8 59.5
Setuju 30 35.7 35.7 95.2
Sangat setuju 4 4.8 4.8 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
87
Dari tabel 4.23 diatas, penilaian reponden mengenai memilih BMT Masjid
Al-Azhar karena sesuai dengan jabatan terdapat 3 responden atau 3,6%
menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden atau 7,1% menyatakan tidak setuju,
41 responden atau 48,8% menyatakan kurang setuju, 30 responden atau 35,7%
menyatakan setuju, dan 4 responden atau 4,8% menyatakan sanga setuju. Hal ini
menunjukan bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar bukan karena
sesuai dengan jabatan, karna sebagian besar responden menyatakan kurang setuju.
4.3.4 Faktor Pribadi (X3)
Tabel 4.24
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena produk yang ditawarkan sesuai dengan selera
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 8 9.5 9.5 9.5
Setuju 62 73.8 73.8 83.3
Sangat Setuju 14 16.7 16.7 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.24 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena produk yang ditawarkan sesuai dengan selera terdapat 8
responden atau 9,5% menyatakan kurang setuju, 62 responden atau 73,8%
menyatakan setuju, dan 14 responden atau 16,7% menyatakan sangat setuju. Hal
ini menunjukan bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena produk
yang ditawarkan sesuai dengan selera.
Tabel 4.25
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena memberikan manfaat lebih
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 3 3.6 3.6 3.6
Setuju 66 78.6 78.6 82.1
Sangat Setuju 15 17.9 17.9 100.0
88
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.25 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena memberikan manfaat lebih terdapat 3 responden atau
3,6% menyatakan kurang setuju, 66 responden atau 78,6% responden menyatakan
setuju, dan 15 responden atau 17,9% menyatakan sangat setuju. Dari hasil tersebut
menunjukan bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena
memberikan manfaat lebih.
Tabel 4.26
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena sesuai dengan penghasilan yang di dapatkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang setuju 3 3.6 3.6 3.6
Setuju 60 71.4 71.4 75.0
Sangat Setuju 21 25.0 25.0 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.26 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena sesuai dengan penghasilan yang di dapatkan terdapat 3
responden atau 3,6% menyatakan kurang setuju, 60 responden atau 71,4%
menyatakan setuju, dan 21 responden atau 25% menyatakan sangat setuju. Dari
hasil tersebut menunjukan bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar
karena sesuai dengan penghasilan yang di dapatkan.
Tabel 4.27
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena ingin mengkonsumsi segala sesuatu dengan halal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang Setuju 2 2.4 2.4 2.4
Setuju 57 67.9 67.9 70.2
Sangat Setuju 25 29.8 29.8 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.27 diatas, penilaian responden mengenai memilih BaMT
Masjid Al-Azhar karena ingin mengkonsumsin segala sesuatu dengan halal
terdapat 2 responden atau 2,4% menyatakan kurang setuju, 57 responden atau
89
67,9% menyatakan setuju, dan 25 responden atau 29,8% menyatakan sangat
setuju. Hal ini menunjukan bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar
karena ingin mengkonsumsi segala sesuatu dengan halal.
Tabel 4.28
Menggunakan jasa lembaga keuangan syariah membuat percaya diri
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 5 6.0 6.0 6.0
Setuju 64 76.2 76.2 82.1
Sangat setuju 15 17.9 17.9 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.28 diatas, penilaian responden mengenai memilih jasa
lembaga keuangan syariah membuat percaya diri terdapat 5 responden atau 6%
menyatakan kurang setuju, 64 responden atau 76,2% menyatakan setuju, dan 15
responden atau 17,9% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa
responden memilih menggunakan jasa lembaga keuangan syariah membuat
percaya diri.
Tabel 4.29
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena teman banyak yang menggunakannya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TIdak setuju 2 2.4 2.4 2.4
Kurang Setuju 14 16.7 16.7 19.0
Setuju 60 71.4 71.4 90.5
Sangat setuju 8 9.5 9.5 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.29 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena teman banyak yang menggunakannya terdapat 2
responden atau 2,4% menyatakan tidak setuju, 14 responden atau 16,7%
menyatakan kurang setuju, 60 responden atau 71,4% menyatakan setuju, dan 8
90
responden atau 9,5% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa
responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena teman banyak yang
menggunakannya.
Tabel 4.30 Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena merasa lebih dihormati
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 1.2 1.2 1.2
TIdak setuju 4 4.8 4.8 6.0
Kurang Setuju 11 13.1 13.1 19.0
Setuju 65 77.4 77.4 96.4
Sangat setuju 3 3.6 3.6 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.30 diatas, penilaian responden memilih BMT Masjid Al-
Azhar karena merasa lebih dihormati terdapat 1 responden atau 1,2% menyatakan
sangat tidak setuju, 4 responden atau 4,8% menyatakan tidak setuju, 11 responden
atau 13,1% menyatakan kurang setuju, 65 responden atau 77,4% menyatakan
setuju, dan 3 responden atau 3,6% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan
bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena merasa lebih dihormati.
Tabel 4.31 Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena sesuai dengan aktivitas lingkungan di sekitar
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TIdak setuju 3 3.6 3.6 3.6
Kurang Setuju 13 15.5 15.5 19.0
Setuju 59 70.2 70.2 89.3
Sangat setuju 9 10.7 10.7 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.31 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena sesuai dengan aktivitas lingkungan di sekitar terdapat 3
responden atau 3,6% menyatakan tidak setuju, 13 responden atau 15,5%
91
menyatakan kurang setuju, 59 responden atau 70,2% menyatakan setuju, dan 9
responden atau 70,2% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa
responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena sesuai dengan aktivitas
lingkungan di sekitar.
Tabel 4.32 Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena prisnsip kejujuran dan transparan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 4 4.8 4.8 4.8
Setuju 64 76.2 76.2 81.0
Sangat setuju 16 19.0 19.0 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4,32 diatas, penilaian responden mengengai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena prinsip kejujuran dan transparan terdapat 4 responden
atau 4,8% menyatakan kurang setuju, 64 responden atau 76,2% menyatakan
setuju, dan 16 responden atau 19% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan
bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena prinsip kejujuran dan
transparan
Tabel 4.33
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena opini masyarakat tentang
bagi hasil yang transparan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TIdak setuju 1 1.2 1.2 1.2
Kurang Setuju 11 13.1 13.1 14.3
Setuju 57 67.9 67.9 82.1
Sangat setuju 15 17.9 17.9 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.33 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena opini masyarakat tentang bagi hasil yang transparan
terdapat 1 responden atau 1,2% menyatakan tidak setuju, 11 responden atau
92
13,1% menyatakan kurang setuju, 57 responden atau 67,9% menyatakan setuju,
dan 15 responden atau 17,9% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan
bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena opini masyarakat
tentang bagi hasil yang transparan.
4.3 Faktor Psikologis (X4)
Tabel 4.34
Memilih BMT Masjid Al-Adzhar karena memenuhi/sesuai dengan kebutuhan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 5 6.0 6.0 6.0
Setuju 61 72.6 72.6 78.6
Sangat Setuju 18 21.4 21.4 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.34 diatas, penilaian responden mengenai memili BMT Masjid
Al-Azhar karena memenuhi/sesuai dengan kebutuhan terdapat 5 responden atau
6% responden menyatakan kurang setuju, 61 responden atau 72,6% menyatakan
setuju, dan 18 responden atau 21,4% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena
memenuhi/sesuai dengan kebutuhan.
Tabel 4.35
Memilih BMT Masjid Al-Adzhar karena sudah bekerja sama dengan banyak
merchant yang tentunya sudah bebas dari bunga
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 6 7.1 7.1 7.1
Setuju 62 73.8 73.8 81.0
Sangat Setuju 16 19.0 19.0 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.35 diatas, penilaian responden mengenai Memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena sudah bekerjasama dengan banyak merchant yang
tentunya sudah bebas dari bunga terdapat 6 responden atau 7,1% menyatakan
93
kurang setuju, 62 responden atau 73,8% menyatakan setuju, dan 16 responden
atau 19% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa responden
memilih BMT Masjid Al-Azhar karena sudah banyak bekerjasama dengan banyak
merchant yang tentunya bebas dari bunga.
Tabel 4.36
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena telah mengimplementasikan prinsip syariah
dengan baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 3 3.6 3.6 3.6
Setuju 71 84.5 84.5 88.1
Sangat Setuju 10 11.9 11.9 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari Tabel 4.36 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena telah mengemplementasikan prinsip syariah dengan baik
terdapat 3 responden atau 3,6% menyatakan kurang setuju, 71 responden atau
84,5% menyatakan setuju, dan 10 responden atau 11,9% menyatakan sangat
setuju. Hal ini menunjukan bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar
karena telah mengemplementasikan prinsip syariah dengan baik.
Tabel 4.37
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena pengalaman kinerjanya yang tahan pada saat
krisis terjadi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 13 15.5 15.5 15.5
Setuju 64 76.2 76.2 91.7
Sangat Setuju 7 8.3 8.3 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.37 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena pengalaman kinerjanya yang tahan pada saat krisis terjadi
94
terdapat 13 responden atau 15,5% menyatakan kurang setuju, 64 responden atau
76,2% menyatakan setuju, dan 7 responden atau 8,3% menyatakan sangat setuju.
Hal ini menunjukan bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena
pengalaman kinerjanya yang tahan pada saat krisis terjadi.
Tabel 4.38
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena melihat promosi di media sosial atau media cetak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.2 1.2 1.2
Tidak Setuju 4 4.8 4.8 6.0
Kurang Setuju 35 41.7 41.7 47.6
Setuju 37 44.0 44.0 91.7
Sangat setuju 7 8.3 8.3 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.38 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena melihat promosi di media sosial atau media cetak
terdapat 1 responden atau 1,2% menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden atau
4,8% menyatakan tidak setuju, 35 responden atau 41,7% menyatakan kurang
setuju, 37 responden atau 44% menyatakan setuju, dan 7 responden atau 8,3%
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa responden memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena melihat promosi di media sosial atau media cetak.
4.3.5 Keputusan (Y)
Tabel 4.39
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena kinerja para karyawannya yang baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 6 7.1 7.1 7.1
Setuju 56 66.7 66.7 73.8
Sangat Setuju 22 26.2 26.2 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.39 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena kinerja para karyawannya yang baik terdapat 6 responden
atau 7,1% menyatakan kurang setuju, 56 responden atau 66,7% menyatakan
95
setuju, dan 22 responden atau 26,2% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena kinerja
para karyawannya yang baik.
Tabel 4.40
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena puas dengan produk yang ditawarkan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 12 14.3 14.3 14.3
Setuju 59 70.2 70.2 84.5
Sangat Setuju 13 15.5 15.5 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari Tabel 4.40 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena puas dengan produk yang ditawarkan terdapat 12
responden atau 14,3% menyatakan kurang setuju, 59 responden atau 70,2%
menyatakan setuju, dan 13 responden atau 15,5% menyatakan sangat setuju. Hal
ini menunjukan bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena puas
dengan produk yang ditawarkan.
Tabel 4.41
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena memberikan informasi secara lengkap
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 9 10.7 10.7 10.7
Setuju 56 66.7 66.7 77.4
Sangat Setuju 19 22.6 22.6 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.41 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena memberikan informasi secara lengkap terdapat 9
responden atau 10,7% menyatakan kurang setuju, 56 responden atau 66,7%
menyatakan setuju, dan 19 responden atau 22,6% menyatakan sangat setuju. Hal
96
ini menunjukan bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena
memberikan informasi secara lengkap.
Tabel 4.42
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena karyawannya sangat dekat dengan
nasabahnya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 7 8.3 8.3 8.3
Setuju 57 67.9 67.9 76.2
Sangat Setuju 20 23.8 23.8 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.42 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena karyawannya sangat dekat dengan nasabahnya terdapat 7
responden atau 8,3% menyatakan kurang setuju, 57 responden atau 67,9%
menyatakan setuju, dan 20 responden atau 23,8% menyatakan sangat setuju. Hal
ini menunjukan bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena
karyawannya yang sangat dekat dengan nasabahnya.
Tabel 4.43
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena kualitas pelayanannya yang baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 6 7.1 7.1 7.1
Setuju 59 70.2 70.2 77.4
Sangat setuju 19 22.6 22.6 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.43 diatas, penilaian responden mengenai memilih BMT
Masjdi Al-Azhar karena kualitas pelayanannya yang baik terdapat 6 responden
atau 7,1% menyatakan kurang setuju, 59 responden atau 70,2% menyatakan
setuju, dan 19 responden atau 22,6% menyatakan sangat setuju. Hal ini
menunjukan bahwa responden memilih BMT Masjid Al-Azhar karena kualitas
pelayanannya yang baik.
97
Tabel 4.44
Iklan BMT Masjid Al-Azhar membuat saya tertarik untuk menjadi nasabah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.2 1.2 1.2
Kurang Setuju 16 19.0 19.0 20.2
Setuju 53 63.1 63.1 83.3
Sangat setuju 14 16.7 16.7 100.0
Total 84 100.0 100.0
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel 4.44 diatas, penilaian responden mengenai Iklan BMT Masjid
Al-Azhar membuat saya tertarik untuk menjadi nasabahnya terdapat 1 responden
atau 1,2% menyatakan tidak setuju, 16 responden atau 19% menyatakan kurang
setuju, 53 responden atau 63,1% menyatakan setuju, dan 14 responden atau 16,7%
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa responden memilih BMT
Masjid Al-Azhar karena melihat Iklannya.
4.4 Uji Statistik
4.4 Uji Parsial (Uji-T)
Uji t bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh parsial
(sendiri) yang diberikan variable bebas (X) terhadap variable terikat (Y).
Dengan ketentuan :
Jika t hitung > t tabel maka dapat dikatakan signifikan yaitu terdapat
pengaruh antara variabel bebas yang diteliti dengan variabel
terikatnya.
Jika t hitung < t tabel maka dapat dikatakan tidak signifikan yaitu tidak
terdapat pengaruh antara variabel bebas yang diteliti dengan variabel
terikatnya.
Untuk memperoleh Uji t dapat dihitung dengan rumus : t = bi
S ∑bi
Dimana :
98
bi = harga estimasi peubah
S ∑bi = simpangan baku koefisien regresi
Dalam penelitian ini uji t (parsial) digunakan untuk mengetahui apakah
variable independen (budaya,sosial,pribadi dan psikologis) secara parsial apakah
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen ( keputusan
nasabah) dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. membuat hipotesis dalam bentuk model statistik
Ho: ᵦ1 = 0
Ha: ᵦ1 ≠ 0
Dimana ᵦ1 = merupakan koefisien yang akan diuji.
b. Menentukan taraf signifikansi (α)
Pada penelitian ini menentukan taraf signifikansi (α) 0,05
c. Kaidah pengujian
Ho diterima jika t hitung < t tabel
Ho ditolak jika t hitung > t tabel
d. Menghitung t hitung
Tabel 4.45
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.901 3.364 -.863 .391
Budaya .330 .123 .286 2.680 .009
Sosial -.138 .081 -.166 -1.703 .092
Pribadi .271 .122 .319 2.214 .030
Psikologis .462 .184 .289 2.519 .014
a. Dependent Variable: Keputusan Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
99
Berdasarkan hasil output SPSS 22 for windows diatas, diperoleh :
1. Variabel budaya t hitung = 2.680, sig = 0,009
2. Variabel sosial t hitung = -1.703, sig = 0,092
3. Variabel pribadi t hitung = 2.214, sig = 0,030
4. Variabel psikologis t hitung = 2.519, sig= 0,014
e. Menentukan nilai t tabel
Nilai t tabel dapat dicari dengan menggunakan rumus :
t tabel = t (α/2 ; n-k-1)
α = 0,05
n = 84
k = 4
t ( 0,5/2 ; 84-4-1 ) = (0,025 ; 79) = 1.994
f. Membandingkan t tabel dan t hitung
Tujuan membbandingkan antara t tabel dan t hitung adalah untuk mengetahui,
apakah Ho diterima atau ditolak berdasarkan kaidah pengujian
1. Untuk variabel budaya t hitung = 2.680 > t tabel = 1.994
2. Untuk variabel sosial t hitung = -1703 < t tabel = 1.994
3. Untuk variabel pribadi t hitung = 2.214 > t tabel = 1.994
4. Untuk variabel psikologis t hitung = 2.519 > t tabel = 1.994
g. Membuat kesimpulan
1. Untuk variabel budaya Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel budaya dengan keputusan
nasabah.
2. Untuk variabel sosial Ho diterima yang berarti tidak terdapat pengaruh
yang signifikan secara parsial antara variabel sosial dengan keputusan
nasabah.
100
3. Untuk variabel pribadi Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel pribadi dengan keputusan
nasabah.
4. Untuk variabel psikologis Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel psikologis dengan keputusan
nasabah.
4.4.2 Uji F
Uji F pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui apakah variabel
independent (Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis) berpengaruh secara
bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependent (keputusan membeli)
criteria pengujiannya adalah : (Duwi Priyanto, 146:2009)
Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
F hitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:
F= R²/k
(1-R²)
(n-k-1)
Dimana :
F = Uji F
R² = Koefisien determinasi
n = Jumlah anggota sample
k = Jumlah variabel bebas
Untuk mencari F hitung peneliti menggunakan bantuan SPSS 22 for windows.
Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.46 ANOVA
a
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 329.220 4 82.305 18.836 .000b
Residual 345.196 79 4.370
101
Total 674.417 83
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Psikologis, Sosial, Budaya , Pribadi Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Pada tabel diatas dalam model ANOVA dapat diperoleh F hitung sebesar
18.836. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1=4 dan df2=84 di dapat
nilai Ftabel=2.49. Karena nilai Fhitung (18.836) > nilai F tabel (2.49) maka dapat
disimpulkan bahwa keempat variabel independen yaitu budaya, sosial, pribadi dan
psikologis dengan signifikan memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel
keputusan pembelian. Sehingga model regresi yang didapatkan layak digunakan
untuk memprediksi. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
4.4.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi berganda adalah pengembangan dari regresi linear sederhana,
yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk memprediksi permintaan di
masa akan datang berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh
satu atau lebih variable bebas (independent) terhadap suatu variable tak bebas
(dependent). Perbedaan penerapan metode ini hanya terletak pada jumlah variable
bebas (independent) yang digunakan. Penerapan metode regresi berganda jumlah
variable bebas (independent) yang digunakan lebih dari satu yang memengaruhi
satu variable tak bebas (dependent).
Rumus Regresi Linear Berganda
Dimana :
Y =Variable Terikat
X1 =Variable Bebas pertama
Y= a+b1X1 + b2X2 + b3X3…+bnXn
102
X2 =Variable bebas kedua
X3 =Variable bebas ketiga
a = Konstanta
b1, b2, b3, = Koefisien regresi
Tingkat Korelasi dan kekuatan Hubungan
Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan
0 - 0,199 Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Cukup
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 0,100 Sangat Kuat
Sumber : Ir.Sofyan Siregar, M.M (2013:251)
Untuk penghitungan model regresi linear berganda dalam penelitian ini
peneliti menggunakan bantuan program SPSS 22 for windows. Adapun hasilnya
adalah sebagai berikut.
Tabel 4.47 Correlations
Keputusan Budaya Sosial Pribadi Psikologis
Pearson Correlation Keputusan 1.000 .551 .228 .619 .592
Budaya .551 1.000 .443 .649 .454
Sosial .228 .443 1.000 .547 .323
Pribadi .619 .649 .547 1.000 .709
Psikologis .592 .454 .323 .709 1.000
Sig. (1-tailed) Keputusan . .000 .018 .000 .000
Budaya .000 . .000 .000 .000
Sosial .018 .000 . .000 .001
Pribadi .000 .000 .000 . .000
Psikologis .000 .000 .001 .000 .
N Keputusan 84 84 84 84 84
Budaya 84 84 84 84 84
103
Sosial 84 84 84 84 84
Pribadi 84 84 84 84 84
Psikologis 84 84 84 84 84
Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dari tabel korelasi 4.27 diatas dapat dianalisis :
1. Korelasi parsial antara variabel budaya (X1) terhadap keputusan menabung
(Y) diperoleh nilai r= 0,551 Nilai ini menunjukan hubungan yang cukup
positif antara (X1) dan (Y) Maksud cukup positif disini adalah terjadi
hubungan yang searah antara (X1) dan (Y). Artinya bila nilai budaya (X1)
naik, maka tingkat keputusan nasabah menabung (Y) akan naik secara cukup
signifikan
2. Korelasi parsial antara variabel sosial (X2) terhadap keputusan menabung (Y)
diperoleh nilai r= 0,228 Nilai ini menunjukan hubungan yang cukup Lemah
antara (X2) dan (Y) Maksud Lemah disini adalah tidak terjadi hubungan yang
searah antara (X2) dan (Y). Artinya bila nilai sosial (X2) turun, maka tingkat
keputusan nasabah menabung (Y) akan turun cukup signifikan.
3. Korelasi parsial antara variabel Pribadi (X3) terhadap keputusan menabung
(Y) diperoleh nilai r= 0,619 Nilai ini menunjukan hubungan yang kuat positif
antara (X3) dan (Y) Maksud kuat positif disini adalah terjadi hubungan yang
searah antara (X3) dan (Y). Artinya bila nilai Pribadi (X3) naik, maka tingkat
keputusan nasabah menabung (Y) akan naik secara signifikan.
4. Korelasi parsial antara variabel Psikologis (X1) terhadap keputusan menabung
(Y) diperoleh nilai r= 0,551 Nilai ini menunjukan hubungan yang cukup
positif antara (X1) dan (Y) Maksud cukup positif disini adalah terjadi
hubungan yang searah antara (X1) dan (Y). Artinya bila nilai budaya (X1)
naik, maka tingkat keputusan nasabah menabung (Y) akan naik secara cukup
signifikan
104
4.4.4 Uji Koefisien determinasi (R2)
Tabel 4.48
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .699a .488 .462 2.09035 2.017
a. Predictors: (Constant), Psikologis, Sosial, Budaya , Pribadi
b. Dependent Variable: Keputusan Sumber, data diolah SPSS 22, 2017
Dalam tabel 4.48 (model summary) ini menunjukan bahwa nilai R Square
adalah 0,488 atau 44,8%. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel independen yaitu
budaya, sosial, pribadi dan psikologis, mampu menjelaskan variabel dependen
yaitu keputusan pembelian sebesar 44,8% dan selebihnya 55,2% (100% - 44,8% )
ditentukan atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam analisa
atau penelitian regresi ini. Karena R Square berkisar pada angka 0 sampai 1,
dengan catatan semakin besar angka R Square maka semakin kuat variabelnya.
Seperti diketahui 44,8% keputusan nasabah dalam menggunakan jasa
BMT Masjid Al-Azhar dapat dijelaskan oleh variabel budaya, sosial, pribadi dan
psikologis, artinya 52% dipengaruhi oleh variabel lain, yang tidak dalam cakupan
penulis.
Karena, menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1995) dan Tatik (2008:5) bahwa
perilaku konsumen mencakup pemahaman terhadap tindakan yang langsung
dilakukan konsumen dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan
produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti
tindakan tersebut.
105
4.4.5 Uji Hipotesis
Jika nilai signifikan suatu variabel lebih kecil dari 5% maka variabel
tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah. untuk
mengetahui signifikansi pengaruh dari keempat variabel tersebut terhadap
keputusan menabung, dapat diuji sebagai berikut:
a. Pengujian Hipotesis Budaya (X1)
Dari hasil output SPSS 22 variabel budaya diperoleh nilai
signifikan 0,009 yang lebih kecil dari, 0,05. Hal ini menunjukan bahwa
variabel budaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
menabung. Jika dilihat dari koefisien regresi Beta 0,330 atau 33% berarti
telah terjadi perubahan keputusan menabung nasabah pada BMT Masjid
Al-Azhar sebesar 30% yang disebabkan oleh faktor Budaya. Dengan
demikian berarti hipotesis Budaya diterima.
Arah koefisien regresi bertanda positif, hal ini menunjukan bahwa
variabel Budaya sangat mempengaruhi Keputusan nasabah untuk
menabung di BMT Masjid Al-Azhar. Kesimpulan ini sejalan dengan
hasil penelitian Dimiyati Maysaroh (2014), Universitas Islam Negri
Sunan Kalijaga Yogyakarta yang menyatakan bahwa faktor budaya
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan memilih Bank
BNI Syariah Yogyakarta.
b. Pengujian Hipotesis Sosial (X2)
Dari hasil output SPSS 22 variabel Sosial diperoleh nilai signifikan
0,092 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa variabel
Sosial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
menabung. Jika dilihat dari koefisien regresi Beta -0,138 atau -13,8%
berarti terjadi penurunan keputusan menabung nasabah pada BMT
Masjid Al-Azhar sebesar -13,8% yang disebabkan oleh faktor Sosial.
Dengan demikian berarti hipotesis Sosial ditolak.
Arah koefisien regresi bertanda negatif, hal ini menunjukan bahwa
variabel sosial tidak mempengaruhi Keputusan nasabah untuk menabung
106
di BMT Masjid Al-Azhar. “Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok
acuan mereka, sekurang-kurangnya melalui tiga cara. Kelompok acuan
membuat seorang menjalani perilaku dan gaya hidup baru dan
mempengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang; kelompok acuan
menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat
mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan merek actual” (Kotler
2007:217).
c. Pengujian Hipotesis Pribadi (X3)
Dari hasil output SPSS 22 variabel pribadi diperoleh nilai
signifikan 0,030 yang lebih kecil dari, 0,05. Hal ini menunjukan bahwa
variabel pribadi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
menabung. Jika dilihat dari koefisien regresi Beta 0,271 atau 27,1%
berarti telah terjadi perubahan keputusan menabung nasabah pada BMT
Masjid Al-Azhar sebesar 27,1% yang disebabkan oleh faktor Pribadi.
Dengan demikian berarti hipotesis Pribadi diterima.
koefisien regresi bertanda positif, hal ini menunjukan bahwa
variabel Pribadi sangat mempengaruhi Keputusan nasabah untuk
menabung di BMT Masjid Al-Azhar. Kesimpulan ini sejalan dengan
hasil penelitian Sriwardiningsih, dkk (2006), Universitas Binus
International Jakarta yang menyatakan bahwa faktor Pribadi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
Komputer Notebook di Lingkungan Mahasiswa Binus Internasional
Jakarta
d. Pengujian Hipotesis Psikologis (X4)
Dari hasil output SPSS 22 variabel Psikologis diperoleh nilai
signifikan 0,014 yang lebih kecil dari, 0,05. Hal ini menunjukan bahwa
variabel Psikologis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan menabung. Jika dilihat dari koefisien regresi Beta 0,462 atau
46,2% berarti telah terjadi perubahan keputusan menabung nasabah pada
107
BMT Masjid Al-Azhar sebesar 46,2% yang disebabkan oleh faktor
Psikologis. Dengan demikian berarti hipotesis Psikologis diterima.
koefisien regresi bertanda positif, hal ini menunjukan bahwa
variabel Psikologis sangat mempengaruhi Keputusan nasabah untuk
menabung di BMT Masjid Al-Azhar. Kesimpulan ini sejalan dengan
hasil penelitian Purimahua (2005), Universitas Kristen Maluku, Ambon
yang menyatakan Faktor Psikologis berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian
108
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, setelah melalui tahap
pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan terakhir interprestai
hasil analisis mengenai analisa faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis
yang mempengaruhi konsumen terhadap keputusan menabung di BMT Masjid
Al-Azhar, maka dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktor Budaya memiliki pengaruh dan keterkaitan positif terhadap
Keputusan menabung di BMT Masjid Al-Azhar
2. Faktor Sosial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
menabung di BMT Masjid Al-Azhar.
3. Faktor Pribadi memiliki pengaruh dan keterkaitan positif terhadap
Keputusan menabung di BMT Masjid Al-Azhar
4. Psikologis memiliki pengaruh dan keterkaitan positif terhadap Keputusan
menabung di BMT Masjid Al-Azhar
5.2 Keterbatasan dan Saran
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya focus terhadap 4 variabel saja yakni budaya, sosial,
pribadi dan psikologis dari pengujian regresi linear berganda didapat nilai
Adjusted R Square sebesar 0,462 yang dapat diartikan pengaruh variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi keputusan nasbah
sebesar 46,2%, dan 53,8% dipengaruhi oleh faktor independen lain diluar
penelitian.
2. Penelitian ini hanya mengambil objek pada BMT Masjid Al-Azhar saja,
Mungkin hasil ini akan berbeda jika dilakukan penelitian di lembaga
keuangan syariah lainnya.
109
Adapun beberapa saran yang peneliti dapat rekomendasikan pada BMT
Masjid Al-Azhar di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Pada penelitian ini variabel Budaya memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap keputusan nasabah. Indikator yang paling dominan
dalam variabel ini adalah kelas sosial. Kelas sosial disni menyangkut
dengan tarif pada produk atau jasa yang di tawarkan pihak BMT Masjid
Al-Azhar. Peneliti mengaharpakan pada BMT Masjid Al-Azhar untuk
lebih memerhatikan masalah tarif yang ditawarkan pada konsumen, karena
tarif sangat berpengaruh pada keputusan konsumen agar konsumen tidak
berpindah pada kompetitor lainnya.
2. Pada penelitian ini variabel pribadi memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap keputusan nasabah. Indikator yang paling dominan
dalam variabel ini adalah penghasilan. Penghasilan menyangkut seberapa
besar atau kecil pendapatan seorang nasabah, sama halnya dengan
indikator sosial yang di dapatkan dari variabel budaya pada indikator ini
menyangkut masalah tarif pada produk atau jasa yang ditawarkan pada
konsumen. Pada penelitian ini peneliti sangat menyarankan pada pihak
BMT Masjid Al-Azhar untuk lebih memperhatikan kebijakan tarif yang
dikeluarkan agar konsumen tidak terasa keberatan dengan tarif yang
ditetapkan oleh pihak BMT Masjid Al-Azhar
3. Pada penelitian ini variabel Psikologis memilik pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap keputusan nasabah. Indikator yang paling dominan
dalam variabel ini adalah persepsi. persepsi terbentuk dari informasi yang
diterima oleh seseorang.Semakin positif persepsi yang diterima seseorang
maka akan semakin bagus, walaupun persepsi bisa di pengaruhi oleh hal
lain, sangat penting bagi pihak BMT Al-Azhar untuk tetap menjaga
persepsi yang baik pada para nasabahnya.
110
DAFTAR PUSTAKA
Wangsawidjaja. (2012). Pembiayaan Bank Syariah. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta H.Malayu S.P Hasibuan. Dasar-Dasar Perbankan. Bumi Aksara, Jakarta Siregar, Sofyan. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif: dilengkapi dengan perbandingan perhitungan manual & SPSS. PRENADAMEDIA GROUP, Jakarta Sudaryono.(2014). Perilaku Konsumen dalam perspektif pemasaran. Lentera Ilmu Cendikia, Jakarta. Nur Cahyo. (2011). Dasar-dasar Ekonomi Islam. PT.Era Adicitra Intermedia,
Solo.
Edwin Nasution. (2010) Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam. Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Asmuni Solihah. (2010) Fikih Ekonomi Umar bin Al-Kaththab. Khalifa,Jakarta.
Law Office of Remy & Darus. (2002) Naskah Akademik RUU tentang Bank
Syariah, Jakarta.
M.Umer Chapra, Tariqullah Khan. (2008) Regulasi & Pengawasan Bank Syariah.
PT Bumi Aksara, Jakarta, terjemahan oleh Ikhwan Abidin Basri.
Ahmad Izzan. (2006). Ekonomi Syariah, Ayat-ayat Al-Qur’an yang Berdimensi
Ekonomi. PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Ascarya. (2011) Akad dan Produk Bank Syariah. Rajawali Pers, Jakarta.
http://bmtalazhar.co.id/mitra.html.
http://www.ojk.go.id http://www.bi.go.id http://www.bps.go.id http://www.bpkp.go.id
http://bankernote.com
111
Indra, Siswanti. (2015). Pengaruh pengetahuan, agama, iklan/informasi, dan
pengalaman mahasiswa PAI STAIN SALATIGA tentang Sistem
Perbankan Syariah terhadap minat menabung di Bank Syariah. STAIN
SALATIGA
Amalia Firda. (2011) “ Analisis Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi dan
Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Penambah Tenaga
Cair Merek M-150 di Semarang”, Skripsi Universitas Diponegoro
Semarang.
Ikbari Nisa. (2014) “Analisis Pembiayaan Bermasalah Terhadap Produk
Murabahah (Studi Kasus pada BMT Ta’Awun Cipulir Jaksel)”, Skripsi
STAI ASY-SYURIYYAH TANGERANG,
112
LAMPIRAN - LAMPIRAN
113
Biodata
Identitas Diri
Nama : Ahmad Ibnu Fajar
Tempat / Tgl. Lahir : Jakarta, 20 Juli 1994
Alamat : Jl. Kp. Gunung rt 01/03 No.8
Cipondoh – Tangeran. Banten.
No.Telpon : 083807096289
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Pendidikan Terakhir : SMK
Pendidikan Terakhir
2000 - 2006 : SDN 07 Cipondoh – Tangerang
2006 - 2009 : SMPN 18 Tangerang
2009 - 2012 : SMK YADIKA 4 Ciledug, Tangerang
2013 - 2017 : S1 Perbankan Syariah STAI Asy-Syukriyyah
114
Faktor Budaya (X1)
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 TOTAL
1 4 4 4 4 4 4 4 4 32
2 4 4 4 4 4 4 4 4 32
3 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 4 4 4 4 4 4 4 4 32
6 4 4 4 4 4 4 4 4 32
7 4 4 4 4 4 4 4 4 32
8 4 4 4 4 4 4 3 3 30
9 4 4 4 4 4 4 5 5 34
10 4 4 4 4 4 3 4 4 31
11 4 5 5 5 5 4 4 5 37
12 5 4 4 5 5 4 5 5 37
13 4 4 4 4 4 4 4 4 32
14 5 5 5 4 4 4 5 5 37
15 5 5 5 4 4 4 4 4 35
16 4 5 5 4 5 5 4 5 37
17 4 4 4 4 4 4 4 4 32
18 5 5 5 4 4 4 5 5 37
19 4 4 4 4 4 4 4 4 32
20 4 4 4 4 4 4 4 4 32
21 4 4 4 4 4 4 4 4 32
22 4 4 4 4 4 4 4 4 32
23 3 3 3 3 3 3 3 3 24
24 4 4 4 4 4 4 4 4 32
25 4 4 4 4 4 4 4 4 32
26 5 4 4 4 4 5 4 4 34
27 4 4 4 4 4 4 4 4 32
28 4 4 4 4 4 4 4 4 32
29 5 4 5 4 4 4 4 4 34
30 4 4 4 4 4 4 4 4 32
31 5 4 4 4 5 4 4 4 34
32 5 5 5 3 4 2 3 4 31
33 5 5 5 4 4 4 4 5 36
34 5 3 5 3 4 5 5 5 35
35 4 5 5 2 4 4 4 4 32
36 5 5 5 4 5 4 4 4 36
37 4 2 4 4 4 4 4 4 30
38 4 5 5 4 4 5 5 4 36
39 4 3 4 5 5 5 5 5 36
115
40 5 5 4 4 5 4 4 4 35
41 5 3 4 5 5 5 5 4 36
42 5 4 4 5 5 5 5 5 38
43 5 5 5 5 5 5 5 5 40
44 4 4 4 4 4 4 4 4 32
45 5 4 4 4 4 4 5 5 35
46 4 4 4 4 4 4 4 4 32
47 4 2 2 4 4 4 4 4 28
48 4 4 5 5 4 5 4 4 35
49 4 4 4 3 4 4 3 4 30
50 4 4 4 3 4 5 3 4 31
51 5 4 4 4 5 5 4 4 35
52 5 5 5 3 5 4 4 4 35
53 4 3 5 5 4 4 5 5 35
54 4 5 4 4 4 4 4 4 33
55 4 4 4 4 4 4 4 4 32
56 4 4 4 4 4 4 4 4 32
57 4 4 4 4 4 4 4 3 31
58 4 3 4 4 4 4 4 4 31
59 5 2 4 5 5 5 5 4 35
60 4 4 4 4 4 4 4 4 32
61 4 4 4 4 5 4 4 4 33
62 5 5 5 5 5 5 5 5 40
63 4 3 4 4 5 5 5 5 35
64 4 4 4 4 4 4 4 4 32
65 4 4 5 4 5 4 4 4 34
66 4 4 4 4 4 4 4 4 32
67 4 4 4 4 4 4 4 4 32
68 4 4 4 4 4 4 4 4 32
69 4 4 5 4 5 3 4 5 34
70 5 5 5 3 4 3 4 3 32
71 4 4 4 4 4 4 4 4 32
72 4 5 5 4 4 5 4 5 36
73 5 4 4 4 4 4 4 4 33
74 4 4 4 4 4 4 4 4 32
75 4 4 4 4 4 4 4 4 32
76 4 4 4 4 4 4 4 4 32
77 4 4 4 4 4 4 4 4 32
78 4 4 4 4 4 4 4 4 32
116
79 4 4 4 4 4 4 4 4 32
80 4 4 4 4 4 4 4 4 32
81 5 5 5 5 5 4 4 4 37
82 5 2 4 4 5 5 5 4 34
83 5 4 4 4 5 4 4 4 34
84 4 4 4 4 4 4 4 4 32
Faktor Sosial (X2)
No P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 TOTAL
1 4 4 4 4 4 4 4 28
2 4 4 4 4 3 3 3 25
3 4 4 4 4 4 3 3 26
4 4 4 4 4 4 3 3 26
5 4 4 3 3 3 3 3 23
6 4 4 4 4 4 4 4 28
7 4 4 4 4 4 3 3 26
8 4 4 4 3 3 3 3 24
9 5 5 4 4 5 5 4 32
10 4 4 4 4 4 3 4 27
11 5 5 4 3 4 4 3 28
12 4 4 5 4 5 5 3 30
13 5 5 4 3 4 4 4 29
14 5 5 4 3 4 3 3 27
15 5 5 4 3 3 3 3 26
16 4 4 4 3 4 4 3 26
17 4 4 4 4 4 3 3 26
18 5 5 4 3 4 4 4 29
19 3 4 4 4 4 4 4 27
20 4 4 4 4 4 4 4 28
21 4 4 4 4 4 3 3 26
22 4 4 4 4 3 3 3 25
23 3 3 3 3 3 3 3 21
24 4 4 4 4 4 4 4 28
25 4 4 4 4 4 4 4 28
26 4 5 4 2 2 2 2 21
27 4 4 4 4 4 4 4 28
28 4 4 4 4 4 3 3 26
29 4 5 5 4 4 3 3 28
30 4 4 4 4 4 4 4 28
117
31 4 4 5 4 4 4 3 28
32 5 5 4 1 1 2 1 19
33 5 5 4 4 3 4 4 29
34 5 5 5 3 3 3 3 27
35 5 5 4 2 2 2 2 22
36 5 4 4 3 4 3 3 26
37 4 4 4 4 3 3 3 25
38 4 4 5 5 5 4 4 31
39 3 4 4 4 5 5 5 30
40 4 5 5 4 3 3 3 27
41 4 5 5 3 3 3 3 26
42 4 4 4 3 4 4 5 28
43 5 5 5 5 5 5 5 35
44 4 4 4 4 4 3 3 26
45 4 4 4 2 2 2 2 20
46 4 4 4 4 4 4 4 28
47 2 4 4 2 4 4 3 23
48 4 4 4 3 3 3 3 24
49 4 4 3 3 3 3 3 23
50 4 4 4 3 3 3 3 24
51 5 5 5 4 5 5 4 33
52 5 5 4 4 4 4 3 29
53 3 4 4 2 3 3 3 22
54 4 4 4 4 4 2 2 24
55 4 4 4 4 4 4 4 28
56 4 4 4 4 4 4 4 28
57 3 3 3 3 3 3 3 21
58 3 4 4 3 4 4 4 26
59 2 4 4 4 4 4 1 23
60 4 4 4 2 2 2 2 20
61 5 4 4 5 4 4 4 30
62 5 5 5 5 5 5 5 35
63 5 5 5 5 5 4 4 33
64 4 4 4 1 1 1 4 19
65 4 4 4 2 2 1 1 18
66 4 4 4 4 4 5 4 29
67 4 4 3 3 3 3 3 23
68 4 4 4 4 4 3 3 26
69 3 4 4 2 4 2 3 22
118
70 4 5 4 2 2 2 2 21
71 4 4 4 4 4 4 4 28
72 4 5 4 3 4 3 4 27
73 4 4 4 4 3 3 3 25
74 4 4 4 4 4 4 4 28
75 4 4 4 4 4 3 3 26
76 4 4 4 3 3 3 3 24
77 4 4 4 4 4 4 4 28
78 4 4 4 4 4 4 3 27
79 4 4 4 3 3 3 3 24
80 4 4 4 4 4 4 4 28
81 4 4 4 3 4 4 3 26
82 4 5 4 4 4 4 4 29
83 4 4 4 2 2 3 3 22
84 4 4 4 4 4 4 4 28
Faktor Pribadi (X3)
NO P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 TOTAL
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 37
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 37
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
8 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 33
9 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 45
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
11 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 45
12 4 4 5 5 5 5 3 4 4 4 43
13 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 44
14 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 44
15 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 42
16 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 45
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
18 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
119
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
26 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 43
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
29 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 43
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
31 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 43
32 3 4 4 5 4 3 1 3 4 4 35
33 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 45
34 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 40
35 5 5 5 4 4 2 2 2 4 2 35
36 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 44
37 4 4 5 5 5 5 2 5 4 5 44
38 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43
39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
40 5 5 5 5 4 3 3 3 4 4 41
41 5 5 5 5 5 3 3 3 4 3 41
42 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
44 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
45 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 43
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
48 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
49 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
50 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 37
51 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42
52 4 4 4 5 4 3 3 3 5 5 40
53 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 36
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
57 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 36
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
59 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 45
60 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 34
61 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 40
120
62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
63 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 48
64 5 4 4 4 4 4 2 2 4 4 37
65 4 4 5 4 5 3 4 4 5 4 42
66 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 43
67 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 33
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
69 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
70 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 40
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
72 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
76 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 37
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
79 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
81 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 45
82 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 42
83 3 5 5 4 5 4 4 4 4 5 43
84 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
Faktor Psikologis (X4)
NO P26 P27 P28 P29 P30 TOTAL
1 4 4 4 4 4 20
2 3 4 4 3 3 17
3 4 4 4 3 3 18
4 4 4 4 4 3 19
5 4 4 4 4 3 19
6 4 4 4 4 4 20
7 4 4 4 3 3 18
8 4 4 4 3 3 18
9 4 4 4 4 4 20
10 4 4 4 4 4 20
11 4 5 4 4 3 20
12 4 4 4 4 4 20
13 5 4 5 4 4 22
121
14 5 5 4 4 3 21
15 5 5 4 4 3 21
16 5 5 4 3 3 20
17 4 4 3 3 3 17
18 5 5 4 4 3 21
19 4 4 4 4 4 20
20 4 4 4 4 4 20
21 4 4 4 4 3 19
22 4 4 4 4 3 19
23 4 3 3 3 3 16
24 4 4 4 4 4 20
25 4 4 4 4 4 20
26 5 5 4 4 5 23
27 4 4 4 4 4 20
28 4 4 4 4 3 19
29 4 4 4 4 4 20
30 4 4 4 4 4 20
31 5 4 4 4 4 21
32 4 3 4 3 1 15
33 5 5 4 4 3 21
34 4 4 4 4 4 20
35 4 4 4 5 2 19
36 5 4 4 4 5 22
37 5 4 4 4 4 21
38 4 5 5 5 5 24
39 5 5 5 5 5 25
40 4 5 4 4 3 20
41 5 4 4 4 3 20
42 5 5 4 4 3 21
43 4 4 4 3 3 18
44 4 4 4 4 4 20
45 4 4 4 4 4 20
46 4 4 4 3 3 18
47 4 4 4 4 4 20
48 3 4 4 4 3 18
49 4 4 4 4 4 20
50 4 4 4 3 3 18
51 4 4 4 4 3 19
52 3 3 5 3 3 17
122
53 4 3 4 4 2 17
54 4 4 4 4 4 20
55 4 4 4 4 4 20
56 4 4 4 4 4 20
57 4 4 3 4 4 19
58 5 4 4 4 3 20
59 5 5 5 5 4 24
60 4 4 4 4 2 18
61 4 4 4 4 4 20
62 5 5 5 5 5 25
63 4 4 4 4 4 20
64 4 5 5 5 2 21
65 4 4 5 4 3 20
66 5 5 4 4 3 21
67 3 3 4 4 4 18
68 4 4 4 4 4 20
69 4 4 4 4 4 20
70 4 4 4 4 4 20
71 4 4 4 4 4 20
72 4 5 5 5 5 24
73 4 4 4 4 3 19
74 4 4 4 4 4 20
75 3 3 4 4 3 17
76 4 4 4 3 3 18
77 4 4 4 4 3 19
78 4 4 4 4 3 19
79 4 4 4 4 4 20
80 4 4 4 4 4 20
81 5 4 4 4 4 21
82 4 4 5 4 5 22
83 4 4 4 4 3 19
84 4 4 4 4 4 20
123
Keputusan (Y)
NO P31 P32 P33 P34 P35 P36 TOTAL
1 4 4 4 4 4 4 24
2 4 4 4 4 4 4 24
3 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 4 24
5 3 3 3 3 3 3 18
6 4 4 4 4 4 4 24
7 4 4 4 4 4 4 24
8 3 3 3 3 3 3 18
9 5 5 4 4 4 4 26
10 4 4 4 4 4 4 24
11 5 5 5 5 4 4 28
12 4 4 4 4 4 4 24
13 4 3 4 4 4 3 22
14 5 4 5 4 4 3 25
15 5 3 4 5 4 3 24
16 5 4 4 5 4 3 25
17 4 4 4 4 4 4 24
18 4 4 5 5 5 5 28
19 4 4 4 4 4 4 24
20 4 4 4 4 4 4 24
21 4 4 4 4 4 4 24
22 4 4 4 4 4 4 24
23 3 3 3 3 3 3 18
24 4 4 4 4 4 4 24
25 4 4 4 4 4 4 24
26 5 4 5 4 4 4 26
27 4 4 4 4 4 4 24
28 4 4 3 4 4 4 23
29 5 5 4 4 4 4 26
30 4 4 4 4 4 4 24
31 5 5 5 5 5 5 30
32 4 4 3 4 4 2 21
33 5 5 5 5 4 3 27
34 5 5 5 5 5 5 30
35 4 4 4 4 4 4 24
36 4 4 4 5 5 5 27
124
37 4 5 5 5 5 5 29
38 4 4 4 4 5 5 26
39 5 5 5 5 5 5 30
40 4 4 4 4 5 3 24
41 4 4 4 4 4 4 24
42 5 4 4 5 5 5 28
43 4 4 4 4 4 4 24
44 4 4 4 4 4 4 24
45 5 5 5 5 5 4 29
46 3 3 3 3 3 3 18
47 4 4 4 4 4 4 24
48 4 4 4 4 4 4 24
49 4 4 4 4 4 4 24
50 4 3 3 3 4 3 20
51 4 3 4 4 4 4 23
52 4 4 5 5 5 5 28
53 4 3 4 4 4 3 22
54 4 4 4 4 4 4 24
55 4 4 4 4 4 4 24
56 4 4 4 4 4 4 24
57 4 4 4 4 4 3 23
58 5 5 5 4 4 4 27
59 5 5 5 5 5 5 30
60 4 4 4 4 4 4 24
61 5 4 5 5 5 5 29
62 5 5 5 5 5 5 30
63 4 4 4 4 4 4 24
64 4 4 4 4 4 4 24
65 4 4 5 5 5 4 27
66 5 3 4 4 4 3 23
67 4 4 4 4 4 4 24
68 4 4 4 4 4 4 24
69 4 4 4 4 4 4 24
70 4 4 4 4 4 4 24
71 4 4 4 4 4 4 24
72 5 4 5 5 5 4 28
73 4 4 4 4 4 4 24
74 4 4 4 4 4 4 24
75 3 3 3 3 3 3 18
76 4 4 4 4 4 4 24
77 4 4 4 4 4 4 24
125
78 4 4 4 4 4 4 24
79 3 3 3 3 3 3 18
80 4 4 4 4 4 4 24
81 5 5 5 5 5 5 30
82 5 4 5 4 5 5 28
83 5 4 4 5 5 4 27
84 4 4 4 4 4 4 24
126
KUISIONER
Kepada Yth.
Nasabah BMT Al-Azhar
Di tempat
Assalammualaikum Wr. Wb
Dengan hormat,
Dalam rangka penelitian tugas akhir/skripsi pada program strata 1 (S1) Sekolah Tinggi
Agama Islam Asy-Syukriyyah Tangerang, Saya :
Nama : Ahmad Ibnu Fajar
Nim : 01302003
Prodi : Perbankan Syariah
Bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “ANALISA FAKTOR BUDAYA, SOSIAL,
PRIBADI, PSIKOLOGIS YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN
MENABUNG DI BMT MASJID AL-AZHAR KEC.PINANG KOTA TANGERANG. Sehubungan
dengan itu, saya mohon bantuan dari bapak/Ibu/saudara/I untuk meluangkan waktunya
untuk mengisi kuisioner penelitian ini.
Mengingat pentingnya data ini, saya sangat mengharapkan agar kuisioner penelitian ini
diisi dengan lengkap sesuai kondisi yang sebenarnya. Jawaban dari bapak/ibu/saudara/I
hanya digunakan untuk penelitian, dan kerahasiannya akan saya jaga dengan hati-hati.
Atas kesediaan dan partisipasi dari bapak/Ibu/saudara/I dalam mengisi kuisioner ini saya
ucapkan terima kasih.
wassalammualaikum Wr.Wb. Hormat Saya
Ahmad Ibnu Fajar
127
Kami menjamin rahasia pribadi anda
Bagian A
Nama : ……………………………………………………………..
Nomor keanggotaan : ……………………………………………………………..
1. Jenis Kelamin
a. Laki-laki b. Perempuan
2. Usia
a. 16-20 tahun c. 31-40 tahun
b. 21-30 tahun d. diatas 40 tahun
3. Pendidikan terakhir
a. SD c. SMA e. S1
b. SMP d. D3 f. S2
4. Pekerjaan
a. Pelajar/Mahasiswa c. Karyawan Swasta e. Ibu Rumah Tangga
b. Wiraswasta d. Pegawai Negri f. Lain-
lain……….(sebutkan)
5. Pendapatan perbulan
a. Rp 500.000 - Rp 1.000.000 c. Rp 2.100.000 - Rp 3.000.000
b.Rp 1.100.000 - Rp 2.000.000 d. Diatas Rp 3.000.000
6. Lama menjadi nasabah BMT Al-Azhar
a. Kurang dari 1 tahun c. 2 tahun e. diatas 4 tahun
b. 1 tahun d. 3 tahun
Bagian B Silahkan jawab pertanyaan sesuai dengan pengalaman anda sebagai nasabah BMT Al-Azhar dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian anda. Setiap pertanyaan terdiri dari 5 pilihan jawaban yaitu : Sangat Setuju (SS) diberi skor 5 Setuju (S) diberi skor 4 Kurang Setuju (KS) diberi skor 3 Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
128
Pernyataan SS S KS TS STS
A Faktor Budaya (X1)
1 Saya memilih BMT Al-Azhar karena sesuai den-
gan ajaran Islam
2 Saya memilih BMT Al-Azhar karena persepsi
saya tentang bunga bank yang haram
3 saya Lebih memilih menggunakan jasa keuangan
sariah dari pada konvensional
4 Saya Memilih BMT Al-Azhar karena lingkungan
sekitar saya menggunakannnya juga
5 Saya memilih BMT Al-Azhar karna sesuai dengan
Agama yang saya (islam)
6 Saya memilih BMT Al-Azhar Tangerang karena
mayoritas penduduk Tangerang beragama islam
7 Saya memilih BMT Al-Azhar karena dekat den-
gan rumah
8 Saya memilih BMT Al-Azhar karena masuk dalam
golongan kelas sosial saya
B Faktor Sosial (X2)
9 Saya memilih BMT Al-Azhar karena menentang
Riba
10 Saya memilih BMT Al-Azhar karena ingin menja-
lani hidup yang Islami
11 Saya memilih BMT Al-Azhar karena terbiasa de-
ngan lingkungan saya yang Islami
12 Saya memilih BMT Al-Azhar karena mengikuti
orang tua
13 Saya memilih BMT Al-Azhar karena terpengaruh
dari kerabat dekat saya
14 Saya memilih BMT Al-Azhar karena lingkungan
kerja saya
15 Saya memilih BMT Al-Azhar karena sesuai deng-
an jabatan saya di kantor
C Faktor Pribadi (X3)
16 Saya memilih BMT Al-Azhar karena produk yang
ditawarkan sesuai dengan selera saya
17 Saya memilih BMT Al-Azhar karena memberikan
manfaat lebih bagi saya
129
18 Saya memilih BMT Al-Azhar karena sesuai deng-
an penghasilan yang saya dapatkan
19 Saya memilih BMT Al-Azhar karena ingin meng-
konsumsi segala sesuatu dengan halal
20 Menggunakan jasa lembaga keuangan syariah
membuat saya percaya diri
21 Saya menggunakan BMT Al-Azhar karna teman
saya banyak yang menggunakannya
22 Saya memilih BMT Al-Azhar karena merasa le-
bih dihormati
23 Saya memilih BMT Al-Azhar karena sesuai den-
gan aktivitas lingkungan disekitar saya
24 memilih BMT Al-Azhar karena prinsip kejujuran
dan transparan
25 memilih BMT Al-Azhar karena opini masyarakat
tentang bagi hasil yang transparan
D Faktor Psikologis (X4)
26 Memilih BMT Al-Azhar karena memenuhi/sesu-
ai dengan kebutuhan saya
27 Memiilih BMT Al-Azhar karena sudah bekerja
sama dengan banyak merchant yang tentunya
sudah bebas dari bunga
28 Memilih bank syariah karena telah mengimple-
mentasikan prinsip syariah dengan baik
29 Memilih BMT Al-Azhar karena pengalaman
kinerjanya yang tahan pada saat krisis terjadi
30 Memilih BMT Al-Azhar karna melihat promosi
di media sosial atau media cetak
130
E
31
32
33
34
35
36
Memilih BMT Al-Azhar karena memiliki kualitas
pelayanan yang baik
gat dekat dengan nasabanya
Iklan BMT Al-Azhar membuat saya tertarik unt-
uk menjadi nasabah
Keputusan (Y)
Memilih BMT Al-Azhar karena kinerja para kar-
yawan yang baik
Memilih BMT Al-Azhar karena puas dengan pro-
duk yang ditawarkan
Memilih BMT Al-Azhar karena memberikan inf-
ormasi secara lengkap
Memilih BMT Al-Azhar karena karyawannya san-
131
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 329.220 4 82.305 18.836 .000b
Residual 345.196 79 4.370
Total 674.417 83
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Psikologis, Sosial , Budaya , Pribadi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.901 3.364 -.863 .391
Budaya .330 .123 .286 2.680 .009
Sosial -.138 .081 -.166 -1.703 .092
Pribadi .271 .122 .319 2.214 .030
Psikologis .462 .184 .289 2.519 .014
a. Dependent Variable: Keputusan
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 140.0595 112.852 .452 .920
P2 140.3095 116.216 .065 .925
P3 140.1190 113.962 .310 .921
P4 140.3214 112.510 .451 .920
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .699a .488 .462 2.09035
a. Predictors: (Constant), Psikologis, Sosial , Budaya , Pribadi
132
P5 140.1071 111.928 .577 .919
P6 140.2262 111.623 .524 .919
P7 140.2143 110.917 .640 .918
P8 140.1905 111.505 .590 .919
P9 140.2738 113.888 .261 .922
P10 140.1071 113.157 .421 .920
P11 140.2738 112.683 .525 .919
P12 140.8690 110.043 .377 .922
P13 140.7262 107.599 .523 .919
P14 140.9286 107.802 .508 .920
P15 141.0357 110.517 .377 .922
P16 140.2738 111.743 .528 .919
P17 140.2024 113.031 .475 .920
P18 140.1310 112.019 .521 .919
P19 140.0714 111.826 .532 .919
P20 140.2262 112.611 .481 .920
P21 140.4643 110.131 .584 .918
P22 140.5714 111.694 .409 .920
P23 140.4643 109.673 .579 .918
P24 140.2024 111.465 .607 .918
P25 140.3214 109.667 .610 .918
P26 140.1905 112.493 .464 .920
P27 140.2262 111.502 .562 .919
P28 140.2619 113.931 .438 .920
P29 140.4167 113.379 .395 .920
P30 140.8095 109.843 .452 .920
P31 140.1548 109.964 .647 .918
P32 140.3333 111.430 .515 .919
P33 140.2262 109.719 .643 .918
P34 140.1905 110.011 .642 .918
P35 140.1905 110.590 .617 .918
P36 140.3929 110.073 .539 .919
133
Correlations
Keputusan Budaya Sosial Pribadi Psikologis
Pearson Correlation Keputusan 1.000 .551 .228 .619 .592
Budaya .551 1.000 .443 .649 .454
Sosial .228 .443 1.000 .547 .323
Pribadi .619 .649 .547 1.000 .709
Psikologis .592 .454 .323 .709 1.000
Sig. (1-tailed) Keputusan . .000 .018 .000 .000
Budaya .000 . .000 .000 .000
Sosial .018 .000 . .000 .001
Pribadi .000 .000 .000 . .000
Psikologis .000 .000 .001 .000 .
N Keputusan 84 84 84 84 84
Budaya 84 84 84 84 84
Sosial 84 84 84 84 84
Pribadi 84 84 84 84 84
Psikologis 84 84 84 84 84
Pengelompokan Nasabah Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 36 42.9 42.9 42.9
Perempuan 48 57.1 57.1 100.0
Total 84 100.0 100.0
Pengelompokan Nasabah Berdasarkan Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 16-20 tahun 2 2.4 2.4 2.4
21-30 tahun 15 17.9 17.9 20.2
31-40 tahun 44 52.4 52.4 72.6
diatas 40 tahun 23 27.4 27.4 100.0
Total 84 100.0 100.0
134
Penglompokan Nasabah Berdasarkan Pendidikan Formal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SD 5 6.0 6.0 6.0
SMP 20 23.8 23.8 29.8
SMA 52 61.9 61.9 91.7
D3 3 3.6 3.6 95.2
S1 4 4.8 4.8 100.0
Total 84 100.0 100.0
Pengelompokan Nasabah Berdasarkan Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pelajar/Mahasiswa 1 1.2 1.2 1.2
Wiraswasta 44 52.4 52.4 53.6
Karyawan Swasta 14 16.7 16.7 70.2
Pegawai Negri 1 1.2 1.2 71.4
Ibu Rumah Tangga 22 26.2 26.2 97.6
Lain-lain 2 2.4 2.4 100.0
Total 84 100.0 100.0
Pengelompokan Nasabah Berdasarkan Pendapatan per Bulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Rp 500.000 – Rp 1.000.000 7 8.3 8.3 8.3
Rp 1.100.000 – Rp
2.000.000 16 19.0 19.0 27.4
Rp 2.100.000 – Rp
3.000.000 38 45.2 45.2 72.6
Diatas Rp 3.000.000 23 27.4 27.4 100.0
Total 84 100.0 100.0
135
Pengelompokan Nasabah Berdasakan Lama Menjadi Nasabah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang dari 1 Tahun 14 16.7 16.7 16.7
1 Tahun 19 22.6 22.6 39.3
2 Tahun 20 23.8 23.8 63.1
3 Tahun 23 27.4 27.4 90.5
diatas 4 tahun 8 9.5 9.5 100.0
Total 84 100.0 100.0
No Item Rhitung Rtabel Keterangan
1 0,647 0,212 Valid
2 0,391 0,212 Valid
3 0,651 0,212 Valid
4 0,545 0,212 Valid
5 0,681 0,212 Valid
6 0,537 0,212 Valid
7 0,689 0,212 Valid
8 0,715 0,212 Valid
9 0,404 0,212 Valid
10 0,336 0,212 Valid
11 0,526 0,212 Valid
12 0,803 0,212 Valid
13 0,846 0,212 Valid
14 0,848 0,212 Valid
15 0,757 0,212 Valid
16 0,556 0,212 Valid
17 0,582 0,212 Valid
18 0,610 0,212 Valid
19 0,641 0,212 Valid
20 0,573 0,212 Valid
21 0,655 0,212 Valid
136
22 0,528 0,212 Valid
23 0,705 0,212 Valid
24 0,695 0,212 Valid
25 0,694 0,212 Valid
26 0,608 0,212 Valid
27 0,725 0,212 Valid
28 0,580 0,212 Valid
29 0,736 0,212 Valid
30 0,695 0,212 Valid
31 0,807 0,212 Valid
32 0,812 0,212 Valid
33 0,901 0,212 Valid
34 0,897 0,212 Valid
35 0,887 0,212 Valid
36 0,770 0,212 Valid
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.922 36
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena sesuai dengan ajaran Islam
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 1 1.2 1.2 1.2
Setuju 58 69.0 69.0 70.2
Sangat Setuju 25 29.8 29.8 100.0
Total 84 100.0 100.0
Tabel 4.10
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karna persepsi tentang bunga bank yang haram
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 4 4.8 4.8 4.8
Kurang setuju 7 8.3 8.3 13.1
Setuju 55 65.5 65.5 78.6
Sangat Setuju 18 21.4 21.4 100.0
Total 84 100.0 100.0
137
Memilih menggunakan jasa keuangan syariah daripada konvensional
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 1 1.2 1.2 1.2
Kurang setuju 1 1.2 1.2 2.4
Setuju 60 71.4 71.4 73.8
Sangat Setuju 22 26.2 26.2 100.0
Total 84 100.0 100.0
Tabel 4.12
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena lingkungan sekitar menggunakannya juga
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.2 1.2 1.2
Kurang Setuju 7 8.3 8.3 9.5
Setuju 65 77.4 77.4 86.9
Sangat Setuju 11 13.1 13.1 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena sesuai dengan agama saya (Islam)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 1 1.2 1.2 1.2
Setuju 62 73.8 73.8 75.0
Sangat setuju 21 25.0 25.0 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar Tangerang karena mayoritas penduduk
Tangerang beragama Islam
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TIdak setuju 1 1.2 1.2 1.2
Kurang Setuju 4 4.8 4.8 6.0
Setuju 63 75.0 75.0 81.0
138
Sangat setuju 16 19.0 19.0 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karna dekat dengan rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 5 6.0 6.0 6.0
Setuju 63 75.0 75.0 81.0
Sangat Setuju 16 19.0 19.0 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karna masuk dalam golongan kelas sosial
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 4 4.8 4.8 4.8
Setuju 63 75.0 75.0 79.8
Sangat setuju 17 20.2 20.2 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena menentang Riba
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 2 2.4 2.4 2.4
Kurang setuju 7 8.3 8.3 10.7
Setuju 58 69.0 69.0 79.8
Sangat Setuju 17 20.2 20.2 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena ingin menjalani hidup yang Islami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 2 2.4 2.4 2.4
Setuju 60 71.4 71.4 73.8
Sangat Setuju 22 26.2 26.2 100.0
Total 84 100.0 100.0
139
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena terbiasa dengan lingkungan yang Islami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 5 6.0 6.0 6.0
Setuju 68 81.0 81.0 86.9
Sangat Setuju 11 13.1 13.1 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena mengikuti orang tua
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 2 2.4 2.4 2.4
Tidak Setuju 10 11.9 11.9 14.3
Kurang Setuju 23 27.4 27.4 41.7
Setuju 44 52.4 52.4 94.0
Sangat Setuju 5 6.0 6.0 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena terpengarung dengan kerabat dekat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.4 2.4 2.4
Tidak Setuju 7 8.3 8.3 10.7
Kurang Setuju 20 23.8 23.8 34.5
Setuju 47 56.0 56.0 90.5
Sangat setuju 8 9.5 9.5 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena lingkungan kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 2 2.4 2.4 2.4
TIdak setuju 8 9.5 9.5 11.9
140
Kurang Setuju 34 40.5 40.5 52.4
Setuju 33 39.3 39.3 91.7
Sangat setuju 7 8.3 8.3 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena sesuai dengan jabatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 3 3.6 3.6 3.6
TIdak setuju 6 7.1 7.1 10.7
Kurang Setuju 41 48.8 48.8 59.5
Setuju 30 35.7 35.7 95.2
Sangat setuju 4 4.8 4.8 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena produk yang ditawarkan sesuai dengan selera
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 8 9.5 9.5 9.5
Setuju 62 73.8 73.8 83.3
Sangat Setuju 14 16.7 16.7 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena memberikan manfaat lebih
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 3 3.6 3.6 3.6
Setuju 66 78.6 78.6 82.1
Sangat Setuju 15 17.9 17.9 100.0
Total 84 100.0 100.0
141
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena sesuai dengan penghasilan yang di dapatkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang setuju 3 3.6 3.6 3.6
Setuju 60 71.4 71.4 75.0
Sangat Setuju 21 25.0 25.0 100.0
Total 84 100.0 100.0
Tabel 4.27
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena ingin mengkonsumsi segala sesuatu dengan halal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang Setuju 2 2.4 2.4 2.4
Setuju 57 67.9 67.9 70.2
Sangat Setuju 25 29.8 29.8 100.0
Total 84 100.0 100.0
Menggunakan jasa lembaga keuangan syariah membuat percaya diri
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 5 6.0 6.0 6.0
Setuju 64 76.2 76.2 82.1
Sangat setuju 15 17.9 17.9 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena teman banyak yang menggunakannya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TIdak setuju 2 2.4 2.4 2.4
Kurang Setuju 14 16.7 16.7 19.0
Setuju 60 71.4 71.4 90.5
Sangat setuju 8 9.5 9.5 100.0
Total 84 100.0 100.0
142
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena merasa lebih dihormati
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 1.2 1.2 1.2
TIdak setuju 4 4.8 4.8 6.0
Kurang Setuju 11 13.1 13.1 19.0
Setuju 65 77.4 77.4 96.4
Sangat setuju 3 3.6 3.6 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena sesuai dengan aktivitas lingkungan di sekitar
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TIdak setuju 3 3.6 3.6 3.6
Kurang Setuju 13 15.5 15.5 19.0
Setuju 59 70.2 70.2 89.3
Sangat setuju 9 10.7 10.7 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena prisnsip kejujuran dan transparan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 4 4.8 4.8 4.8
Setuju 64 76.2 76.2 81.0
Sangat setuju 16 19.0 19.0 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena opini masyarakat tentang
bagi hasil yang transparan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TIdak setuju 1 1.2 1.2 1.2
Kurang Setuju 11 13.1 13.1 14.3
Setuju 57 67.9 67.9 82.1
Sangat setuju 15 17.9 17.9 100.0
Total 84 100.0 100.0
143
Memilih BMT Masjid Al-Adzhar karena memenuhi/sesuai dengan kebutuhan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 5 6.0 6.0 6.0
Setuju 61 72.6 72.6 78.6
Sangat Setuju 18 21.4 21.4 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Adzhar karena sudah bekerja sama dengan banyak
merchant yang tentunya sudah bebas dari bunga
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 6 7.1 7.1 7.1
Setuju 62 73.8 73.8 81.0
Sangat Setuju 16 19.0 19.0 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena telah mengimplementasikan prinsip syariah
dengan baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 3 3.6 3.6 3.6
Setuju 71 84.5 84.5 88.1
Sangat Setuju 10 11.9 11.9 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena pengalaman kinerjanya yang tahan pada saat
krisis terjadi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 13 15.5 15.5 15.5
Setuju 64 76.2 76.2 91.7
Sangat Setuju 7 8.3 8.3 100.0
Total 84 100.0 100.0
144
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena melihat promosi di media sosial atau media cetak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.2 1.2 1.2
Tidak Setuju 4 4.8 4.8 6.0
Kurang Setuju 35 41.7 41.7 47.6
Setuju 37 44.0 44.0 91.7
Sangat setuju 7 8.3 8.3 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena kinerja para karyawannya yang baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 6 7.1 7.1 7.1
Setuju 56 66.7 66.7 73.8
Sangat Setuju 22 26.2 26.2 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena puas dengan produk yang ditawarkan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 12 14.3 14.3 14.3
Setuju 59 70.2 70.2 84.5
Sangat Setuju 13 15.5 15.5 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena memberikan informasi secara lengkap
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 9 10.7 10.7 10.7
Setuju 56 66.7 66.7 77.4
Sangat Setuju 19 22.6 22.6 100.0
Total 84 100.0 100.0
145
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena karyawannya sangat dekat dengan
nasabahnya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 7 8.3 8.3 8.3
Setuju 57 67.9 67.9 76.2
Sangat Setuju 20 23.8 23.8 100.0
Total 84 100.0 100.0
Memilih BMT Masjid Al-Azhar karena kualitas pelayanannya yang baik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 6 7.1 7.1 7.1
Setuju 59 70.2 70.2 77.4
Sangat setuju 19 22.6 22.6 100.0
Total 84 100.0 100.0
Iklan BMT Masjid Al-Azhar membuat saya tertarik untuk menjadi nasabah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.2 1.2 1.2
Kurang Setuju 16 19.0 19.0 20.2
Setuju 53 63.1 63.1 83.3
Sangat setuju 14 16.7 16.7 100.0
Total 84 100.0 100.0
Distribusi nilai rtabel Signifikansi 5% dan 1%
N The Level of Significance
N The Level of Significance
5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 38 0.320 0.413
4 0.950 0.990 39 0.316 0.408
5 0.878 0.959 40 0.312 0.403
6 0.811 0.917 41 0.308 0.398
7 0.754 0.874 42 0.304 0.393
8 0.707 0.834 43 0.301 0.389
9 0.666 0.798 44 0.297 0.384
10 0.632 0.765 45 0.294 0.380
11 0.602 0.735 46 0.291 0.376
12 0.576 0.708 47 0.288 0.372
13 0.553 0.684 48 0.284 0.368
14 0.532 0.661 49 0.281 0.364
15 0.514 0.641 50 0.279 0.361
16 0.497 0.623 55 0.266 0.345
17 0.482 0.606 60 0.254 0.330
18 0.468 0.590 65 0.244 0.317
19 0.456 0.575 70 0.235 0.306
20 0.444 0.561 75 0.227 0.296
21 0.433 0.549 80 0.220 0.286
22 0.432 0.537 85 0.213 0.278
23 0.413 0.526 90 0.207 0.267
24 0.404 0.515 95 0.202 0.263
25 0.396 0.505 100 0.195 0.256
26 0.388 0.496 125 0.176 0.230
27 0.381 0.487 150 0.159 0.210
28 0.374 0.478 175 0.148 0.194
29 0.367 0.470 200 0.138 0.181
30 0.361 0.463 300 0.113 0.148
31 0.355 0.456 400 0.098 0.128
32 0.349 0.449 500 0.088 0.115
33 0.344 0.442 600 0.080 0.105
34 0.339 0.436 700 0.074 0.097
35 0.334 0.430 800 0.070 0.091
36 0.329 0.424 900 0.065 0.086
37 0.325 0.418 1000 0.062 0.081
DISTRIBUTION TABEL NILAI F0,05
DEGREES OF FREEDOM FOR NOMINATOR
De
gre
es
of
fre
ed
om
fo
r D
en
om
ina
tor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 15 20 24 30 40 60 120 ∞
1 161 200 216 225 230 234 237 239 241 242 244 246 248 249 250 251 252 253 254
2 18,5 19,0 19,2 19,2 19,3 19,3 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,5 19,5 19,5 19,5 19,5 19,5
3 10,1 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,89 8,85 8,81 8,79 8,74 8,70 8,66 8,64 8,62 8,59 8,57 8,55 8,53
4 7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 6,00 5,96 5,91 5,86 5,80 5,77 5,75 5,72 5,69 5,66 5,63
5 6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,82 4,77 4,74 4,68 4,62 4,56 4,53 4,50 4,46 4,43 4,40 4,37
6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,15 4,10 4,06 4,00 3,94 3,87 3,84 3,81 3,77 3,74 3,70 3,67
7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3,64 3,57 3,51 3,44 3,41 3,38 3,34 3,30 3,27 3,23
8 5,32 4,46 4,07 3,84 4,69 3,58 3,50 3,44 3,39 3,35 3,28 3,22 3,15 3,12 3,08 3,04 3,01 2,97 2,93
9 5,12 4,26 3,86 3,63 3,48 3,37 3,29 3,23 3,18 3,14 3,07 3,01 2,94 2,90 2,86 2,83 2,79 2,75 2,71
10 4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 3,22 3,14 3,07 3,02 2,98 2,91 2,85 2,77 2,74 2,70 2,66 2,62 2,58 2,54
11 4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,85 2,79 2,72 2,65 2,61 2,57 2,53 2,49 2,45 2,40
12 4,75 3,89 3,49 3,26 3,11 3,00 2,91 2,85 2,80 2,75 2,69 2,62 2,54 2,51 2,47 2,43 2,38 2,34 2,30
13 4,67 3,81 3,41 3,13 3,03 2,92 2,83 2,77 2,71 2,67 2,60 2,53 2,46 2,42 2,38 2,34 2,30 2,25 2,21
14 4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,76 2,70 2,65 2,60 2,53 2,46 2,39 2,35 2,31 2,27 2,22 2,18 2,13
15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,71 2,64 6,59 2,54 2,48 2,40 2,33 2,29 2,25 2,20 2,16 2,11 2,07
16 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,49 2,42 2,35 2,28 2,24 2,19 2,15 2,11 2,06 2,01
17 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,61 2,55 2,49 2,45 2,38 2,31 2,23 2,19 2,15 2,10 2,06 2,01 1,96
18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,46 2,41 2,34 2,27 2,19 2,15 2,11 2,06 2,02 1,97 1,92
19 4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,54 2,48 2,42 2,38 2,31 2,23 2,16 2,11 2,07 2,03 1,98 1,93 1,88
20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,51 2,45 2,39 2,35 2,28 2,20 2,12 2,08 2,04 1,99 1,95 1,90 1,84
21 4,32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,42 2,37 2,32 2,25 2,18 2,10 2,05 2,01 1,96 1,92 1,87 1,81
22 4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,46 2,40 2,34 2,30 2,23 2,15 2,07 2,03 1,98 1,94 1,89 1,84 1,78
23 4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 2,53 2,44 2,37 2,32 2,27 2,20 2,13 2,05 2,01 1,96 1,91 1,86 1,81 1,76
24 4,26 3,40 3,01 2,78 2,62 2,51 2,42 2,36 2,30 2,25 2,18 2,11 2,03 1,98 1,94 1,89 1,84 1,79 1,73
25 4,24 3,39 2,99 2,76 2,60 2,49 2,40 2,34 2,28 2,24 2,16 2,09 2,01 1,96 1,92 1,87 1,82 1,77 1,71
30 4,17 3,32 2,92 2,69 2,53 2,42 2,33 2,27 2,21 2,16 2,09 2,01 1,93 1,89 1,84 1,79 1,74 1,68 1,62
40 4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 2,34 2,25 2,18 2,12 2,08 2,00 1,92 1,84 1,79 1,74 1,69 1,64 1,58 1,51
50 4,08 3,18 2,79 2,56 2,40 2,29 2,20 2,13 2,07 2,02 1,95 1,87 1,78 1,74 1,69 1.63 1,56 1,50 1,41
60 4,00 3,15 2,76 2,53 2,37 2,25 2,17 2,10 2,04 1,99 1,92 1,84 1,75 1,70 1,65 1,59 1,53 1,47 1,39
100 3,94 3,09 2,70 2,46 2,30 2,19 2,10 2,03 1,97 1,92 1,85 1,80 1,68 1,63 1,57 1,51 1,46 1,40 1,28
120 3,92 3,07 2,68 2,45 2,29 2,18 2,09 2,02 1,96 1,91 1,83 1,75 1,66 1,61 1,55 1,50 1,43 1,35 1,22
∞ 3,84 3,00 2,60 2,37 2,21 2,10 2,01 1,94 1,88 1,83 1,75 1,67 1,57 1,52 1,46 1,39 1,32 1,22 1,00
Lampiran 7
Tab
el N
ilai K
ritis F
0,0
5
DISTRIBUSI NILAI ttabel
d.f t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005 d.f t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005
1 3.078 6.314 12.71 31.82 63.66 61 1.296 1.671 2.000 2.390 2.659
2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 62 1.296 1.671 1.999 2.389 2.659
3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 63 1.296 1.670 1.999 2.389 2.658
4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 64 1.296 1.670 1.999 2.388 2.657
5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 65 1.296 1.670 1.998 2.388 2.657
6 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 66 1.295 1.670 1.998 2.387 2.656
7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 67 1.295 1.670 1.998 2.387 2.655
8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 68 1.295 1.670 1.997 2.386 2.655
9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 69 1.295 1.669 1.997 2.386 2.654
10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 70 1.295 1.669 1.997 2.385 2.653
11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 71 1.295 1.669 1.996 2.385 2.653
12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 72 1.295 1.669 1.996 2.384 2.652
13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 73 1.295 1.669 1.996 2.384 2.651
14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 74 1.295 1.668 1.995 2.383 2.651
15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 75 1.295 1.668 1.995 2.383 2.650
16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 76 1.294 1.668 1.995 2.382 2.649
17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 77 1.294 1.668 1.994 2.382 2.649
18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 78 1.294 1.668 1.994 2.381 2.648
19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 79 1.294 1.668 1.994 2.381 2.647
20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 80 1.294 1.667 1.993 2.380 2.647
21 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 81 1.294 1.667 1.993 2.380 2.646
22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 82 1.294 1.667 1.993 2.379 2.645
23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 83 1.294 1.667 1.992 2.379 2.645
24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 84 1.294 1.667 1.992 2.378 2.644
25 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 85 1.294 1.666 1.992 2.378 2.643
26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 86 1.293 1.666 1.991 2.377 2.643
27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 87 1.293 1.666 1.991 2.377 2.642
28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 88 1.293 1.666 1.991 2.376 2.641
29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 89 1.293 1.666 1.990 2.376 2.641
30 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 90 1.293 1.666 1.990 2.375 2.640
31 1.309 1.696 2.040 2.453 2.744 91 1.293 1.665 1.990 2.374 2.639
32 1.309 1.694 2.037 2.449 2.738 92 1.293 1.665 1.989 2.374 2.639
33 1.308 1.692 2.035 2.445 2.733 93 1.293 1.665 1.989 2.373 2.638
34 1.307 1.691 2.032 2.441 2.728 94 1.293 1.665 1.989 2.373 2.637
35 1.306 1.690 2.030 2.438 2.724 95 1.293 1.665 1.988 2.372 2.637
36 1.306 1.688 2.028 2.434 2.719 96 1.292 1.664 1.988 2.372 2.636
37 1.305 1.687 2.026 2.431 2.715 97 1.292 1.664 1.988 2.371 2.635
38 1.304 1.686 2.024 2.429 2.712 98 1.292 1.664 1.987 2.371 2.635
39 1.304 1.685 2.023 2.426 2.708 99 1.292 1.664 1.987 2.370 2.634
40 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 100 1.292 1.664 1.987 2.370 2.633
41 1.303 1.683 2.020 2.421 2.701 101 1.292 1.663 1.986 2.369 2.633
42 1.302 1.682 2.018 2.418 2.698 102 1.292 1.663 1.986 2.369 2.632
43 1.302 1.681 2.017 2.416 2.695 103 1.292 1.663 1.986 2.368 2.631
44 1.301 1.680 2.015 2.414 2.692 104 1.292 1.663 1.985 2.368 2.631
45 1.301 1.679 2.014 2.412 2.690 105 1.292 1.663 1.985 2.367 2.630
46 1.300 1.679 2.013 2.410 2.687 106 1.291 1.663 1.985 2.367 2.629
47 1.300 1.678 2.012 2.408 2.685 107 1.291 1.662 1.984 2.366 2.629
48 1.299 1.677 2.011 2.407 2.682 108 1.291 1.662 1.984 2.366 2.628
49 1.299 1.677 2.010 2.405 2.680 109 1.291 1.662 1.984 2.365 2.627
50 1.299 1.676 2.009 2.403 2.678 110 1.291 1.662 1.983 2.365 2.627
51 1.298 1.675 2.008 2.402 2.676 111 1.291 1.662 1.983 2.364 2.626
52 1.298 1.675 2.007 2.400 2.674 112 1.291 1.661 1.983 2.364 2.625
53 1.298 1.674 2.006 2.399 2.672 113 1.291 1.661 1.982 2.363 2.625
54 1.297 1.674 2.005 2.397 2.670 114 1.291 1.661 1.982 2.363 2.624
55 1.297 1.673 2.004 2.396 2.668 115 1.291 1.661 1.982 2.362 2.623
56 1.297 1.673 2.003 2.395 2.667 116 1.290 1.661 1.981 2.362 2.623
57 1.297 1.672 2.002 2.394 2.665 117 1.290 1.661 1.981 2.361 2.622
58 1.296 1.672 2.002 2.392 2.663 118 1.290 1.660 1.981 2.361 2.621
59 1.296 1.671 2.001 2.391 2.662 119 1.290 1.660 1.980 2.360 2.621
60 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660 120 1.290 1.660 1.980 2.360 2.620 Dari "Table of Percentage Points of the t-Distribution." Biometrika, Vol. 32. (1941), p. 300. Reproduced by permission of the Biometrika Trustess.