Analisa Ds 1
-
Upload
si-nuklir-ariyo-renvill -
Category
Documents
-
view
214 -
download
2
description
Transcript of Analisa Ds 1
![Page 1: Analisa Ds 1](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072001/563db877550346aa9a93f90b/html5/thumbnails/1.jpg)
1. ANALISA DATA
Setelah melakukan praktikum kali ini saya dapat menganalisa bahwa tangki
berpengaduk yang disusun secara berseri mempunyai jarak yang berbeda antar setiap
tangkinya. Tangki 1 dan tangki 2 dihubungkan langsung oleh pipa di bagian bawah
tangki tersebut, sehingga saat tangki 1 berisi suatu larutan maka tangki 2 juga akan
langsung berisi larutan dengan tinggi dan volume yang sama seperti tangki 1.
Sedangkan tangki 2 dan tangki 3 dihubungkan dengan pipa dengan jarak tertentu.
Setelah tangki 2 mencapai maksimum, cairan di tangki 2 akan masuk ke dalam pipa
yang dipasang berdiri dalam tangki , cairan lalu turun dan masuk ke dalam tangki 3
melalui bagian bawah tangki 3. Jarak yang berbeda antara tangki 1, 2, dan 3 tersebut
menyebabkan adanya sifat dinamis pada tangki berpengaduk yang disusun secara
berseri.
Pada setiap tangki tersebut, di isi dengan larutan KCl 0,025 M, konduktivitas
larutan yang semula 6,75 ms/cm lama kelamaan menurun seiring dengan penambahan
aquadest dari tangki belakang. Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa, perubahan
konduktivitas pada tangki ke-3 lebih lama dari pada tangki pertama dan ke dua. Hal
ini dikarenakan penyusunan tangki tersebut memiliki jarak yang jauh dan prinsip
pemasangannya berbeda dengan pemasangan tangki 1 dan 2. Dan pengkonstanan
konduktivitas pada tangki 1, 2 dan tiga terjadi pada menit ke - 52.
Dari perhitungan akan didapatkan harga time constant secara teori yaitu sebesar
4,16. Sedangkan time constant praktek didapat dari grafik pengkonstanan laju alir
keluar yaitu konduktivitas terhadap waktu yaitu sebesar 0,21. Untuk menentukan
volume yang dibutuhkan tangki 1 dalam mencapai waktu konstan, dihitung dengan
mengetahui laju alir masuk dan waktu yang didapat dari grafik.
2. ANALISA DATA
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui efek dari perubahan input
secara bertahap pada tangki berpengaduk yang disusun secara seri dan
mengetahui perilaku dinamis tangki berpengaduk. Dalam hal ini fluida yang
digunakan adalah larutan KCl. Alat yang digunakan adalah tangki
berpengaduk yang disusun seri. Tangki berpengaduk yang disusun secara
seri mempunyai jarak yang berbeda antar tangkinya. Tangki 1 dan tangki 2
dihubungkan langsung oleh pipa di bagian bawah tangki tersebut.
Sedangankan tangki 3 dan tangki 2 dihubungkan dengan pipa dengan jarak
tertentu. Jarak antara tangki dibuat sedemikian rupa sehingga walau tangki
![Page 2: Analisa Ds 1](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072001/563db877550346aa9a93f90b/html5/thumbnails/2.jpg)
3 bersebelahan dengan tangki 2, proses pengisian tangki 3 adalah setelah
tangki 2 terisi pada ketinggian maksimum. Jarak yang berbeda antara
tangki 1, 2, dan 3 tersebut menyebabkan adanya sifat dinamis pada tangki
berpengaduk yang disusun secara seri.
Respon masing-masing tangki juga dipengaruhi oleh jarak antar tangki.
Untuk tangki pertama memiliki respon yang lebih cepat dari tangki dua, dan
tangki dua memiliki respon yang lebih cepat dari tangki tiga. Hal ini
dikarenakan umpan yang masuk akan melalui tangki pertama terlebih
dahulu, sehingga akan langsung memengaruhi konsentrasi larutan dari
dalam tangki tersebut, selanjutnya larutan akan mengalir ke tangki kedua
dan ketiga. Hal ini akan mepengaruhi respon dari masing-masing tangki.
Pengaruh dari jarak yang berbeda pada tangki berpengaduk yang
disusun secara berseri tersebut adalah pada perubahan konsentrasi, yang
dalam hal ini adalah konduktifitas larutan KCl 0,025 M, terhadap waktu
dengan debit 8,33 mL/s. Perubahan konduktifitas larutan KCl pada tangki 1
pada 4 menit pertama sangat besar, hal ini dikarenakan konsentrasi larutan
KCl semakin berkurang seiring bertambahnya volume air. Sedangkan pada
menit-menit berikutnya konduktifitas menurun sedikit demi sedikit
dikarenakan proses pencampuran telah berjalan secara bertahap, dimana
ion-ion dalam larutan KCl berubah secara stabil disetiap waktunya. Lalu
setelah menit ke-26 konduktifitas konstan pada 0,15 mS/cm.
Pada grafik Time Contant dimana nilai Kp = (Time Contant
secara praktek) yaitu (..)mS/ cm. Sedangkan nilai Kt = (Time Contant secara
teori ) yaitu (,,)mS/cm dengan laju alir masuk sebesar 4,545 ml/s dan volume yang
dibutuhkan tangki 1 dalam mencapai waktu konstan yaitu 681,75 ml. Dengan
mengetahui waktu konstan maka dapat diperkirakan waktu yang dibutuhkan
oleh suatu perubahan untuk mencapai stabil suatu keadaan konstan.
Analisa Percobaan
Pada percobaan ini menggunakan tangki berpengaduk yang disusun secara berseri
dan memiliki jarak yang berbeda antara tangki-tangkinya. Tangki 1 dan tangki 2 langsung
dihubungkan dengan pipa pada bagian bawah langsung sedangkan aliran dari tangki 2 ke
tangki 3 dan tangki 3 ke aliran keluar dihubungkan dengan pipa dengan jarak tertentu. Pipa
yang dipasangkan berguna untuk memberi jarak antar tangki sehingga walaupun tangki
![Page 3: Analisa Ds 1](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072001/563db877550346aa9a93f90b/html5/thumbnails/3.jpg)
disusun secara seri tingkat debit air antara tangki berbeda. Jarak yang berbeda antara tangki 1,
2, dan 3 tersebut menyebabkan adanya sifat dinamis.
Pengaruh dari jarak yang berbeda pada tangki berpengaduk yang disusun secara
berseri tersebut adalah pada perubahan konsentrasi, yang dalam hal ini adalah konduktifitas
larutan KCl 0,025 M, terhadap waktu dengan debit 6,75 mL/s. Perubahan konduktifitas
larutan KCl pada tangki 1 pada 2 menit pertama sangat besar, hal ini dikarenakan konsentrasi
larutan KCl semakin berkurang seiring bertambahnya volume air. Pada 2 menit pertama,
terjadi perubahan drastis pada ion-ion dalam larutan KCl, ion-ion dalam larutan KCl menurun
secara drastis dikarenakan proses pencampuran mendadak pada menit-menit awal
menyebabkan konsentrasi berubah secara drastis. Sedangkan pada menit-menit berikutnya
konduktifitas menurun sedikit demi sedikit dikarenakan proses pencampuran telah berjalan
secara bertahap, dimana ion-ion dalam larutan KCl berubah secara stabil disetiap waktunya.
Lalu setelah menit ke-48 konduktifitas konstan pada 0,160 mS/cm.
Pada grafik perubahan konduktivitas pada tangki 1, 2, dan 3 terhadap waktu dapat
dianalisa bahwa perubahan yang paling lama terjadi pada tangki 3. Dimana pada tangki 1
waktu konstan pada menit ke-42, dan tangki 2 waktu konstan tercapai pada 2 menit
berikutnya, tetapi pada tangki 3 waktu konstan tercapai 2 menit lebih lama dibandingkan
tangki 2. Hal ini disebabkan jarak yang berbeda diantara ketiga tangki, dimana jarak antara
tangki 1 dan 2 lebih dekat dibandingkan jarak antara tangki 2 dan 3, dimana pada tangki 3
larutan baru akan mengalir bila telah mencapai tinggi maksimum pada tangki 2. Sehingga
perubahan pada tangki 3 lebih lama dibandingkan perubahan pada tangki 1 dan 2.
I. Analisa Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui efek dari perubahan input secara
bertahap pada tangki berpengaduk yang disusun secara seri. Pada percobaan ini,
konduktometer yang digunakan sebagai alat pendeteksi konduktivitas larutan yang
nantinya digunakan sebagai acuan apakah telah dicapai kesetaraan konduktivitas,
dikalibrasi dengan menggunakan larutan KCl 0,1 M. KCl dengan konsentrasi 0,03M
sebagai larutan yang akan diamati perubahan konduktivitasnya bila diberikan
perubahan input secara bertahap, serta aquadest sebagai umpan.
Sebagai umpan, aquadest dialirkan ke dalam tangki yang bersusun secara seri
dengan menggunakan pompa dengan kecepatan aliran tertentu. Pada saat yang
bersamaan pengaduk yang berada dalam tangki dihidupkan. Pengadukan dilakukan
untuk mempercepat penghomogenan larutan KCl 0,3 M dengan aquadest.
![Page 4: Analisa Ds 1](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072001/563db877550346aa9a93f90b/html5/thumbnails/4.jpg)
Pada awalnya konsentrasi KCl pada tiap tangki ialah 0,03M dengan nilai
konduktivitas 652 µS/cm. Pada saat aquadest mulai dialirkan, konsentrasi pada tangki 1
akan berkurang. Begitu juga dengan konsentrasi pada tangki 2 dan tangki 3. Penurunan
konsentrasi pada tangki 1 akan lebih cepat dibandingkan dengan tangki 2 maupun
tangki 3. Hal ini dikarenakan larutan pada tangki 1 akan bercampur langsung dengan
aquadest (umpan), sedangkan larutan pada tangki 2 dan tangki 3 akan bercampuran
dengan larutan yang keluar dari tangki 1 dan tangki 2.
Meskipun umpan secara terus menerus masuk melalui tangki 1 yang akan terus
menurun konsentrasinya, namun pada saat tertentu konsentrasi dari larutan yang berada
didalam ketiga tangki akan sama (homogen). Waktu dimana ketiga tangki memiliki
konsentrasi yang sama disebut waktu konstan. Dengan mengetahui waktu konstan maka
dapat diperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh suatu perubahan untuk mencapai stabil
suatu keadaan konstan atau stabil sehingga pengaturan dapat sebelum perubahan
tersebut disarankan oleh suatu proses atau sistem
II. Analisa Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui efek dari perubahan input secara
bertahap pada tangki berpengaduk yang disusun secara seri. Pada percobaan ini,
konduktometer yang digunakan sebagai alat pendeteksi konduktivitas larutan yang
nantinya digunakan sebagai acuan apakah telah dicapai kesetaraan konduktivitas,
dikalibrasi dengan menggunakan larutan KCl 0,1 M. KCl dengan konsentrasi 0,03M
sebagai larutan yang akan diamati perubahan konduktivitasnya bila diberikan
perubahan input secara bertahap, serta aquadest sebagai umpan.
Sebagai umpan, aquadest dialirkan ke dalam tangki yang bersusun secara seri
dengan menggunakan pompa dengan kecepatan aliran tertentu. Pada saat yang
bersamaan pengaduk yang berada dalam tangki dihidupkan. Pengadukan dilakukan
untuk mempercepat penghomogenan larutan KCl 0,3 M dengan aquadest.
Pada awalnya konsentrasi KCl pada tiap tangki ialah 0,03M dengan nilai
konduktivitas 652 µS/cm. Pada saat aquadest mulai dialirkan, konsentrasi pada tangki 1
akan berkurang. Begitu juga dengan konsentrasi pada tangki 2 dan tangki 3. Penurunan
konsentrasi pada tangki 1 akan lebih cepat dibandingkan dengan tangki 2 maupun
tangki 3. Hal ini dikarenakan larutan pada tangki 1 akan bercampur langsung dengan
![Page 5: Analisa Ds 1](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072001/563db877550346aa9a93f90b/html5/thumbnails/5.jpg)
aquadest (umpan), sedangkan larutan pada tangki 2 dan tangki 3 akan bercampuran
dengan larutan yang keluar dari tangki 1 dan tangki 2.
Meskipun umpan secara terus menerus masuk melalui tangki 1 yang akan terus
menurun konsentrasinya, namun pada saat tertentu konsentrasi dari larutan yang berada
didalam ketiga tangki akan sama (homogen). Waktu dimana ketiga tangki memiliki
konsentrasi yang sama disebut waktu konstan. Dengan mengetahui waktu konstan maka
dapat diperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh suatu perubahan untuk mencapai stabil
suatu keadaan konstan atau stabil sehingga pengaturan dapat sebelum perubahan
tersebut disarankan oleh suatu proses atau sistem
3. ANALISA PERCOBAAN
Setelah melakukan praktikum kali ini, dapat dianalisa bahwa tangki
berpengaduk yang disusun secara berseri mempunyai jarak yang berbeda antar setiap
tangkinya. Tangki 1 dan tangki 2 dihubungkan langsung oleh pipa di bagian bawah
tangki tersebut, sehingga saat tangki 1 berisi suatu larutan maka tangki 2 juga akan
langsung berisi larutan dengan tinggi dan volume yang sama seperti tangki 1.
Sedangkan tangki 2 dan tangki 3 dihubungkan dengan pipa dengan jarak tertentu.
Setelah tangki 2 mencapai maksimum, cairan di tangki 2 akan masuk ke dalam pipa
yang dipasang berdiri dalam tangki, cairan lalu turun dan masuk ke dalam tangki 3
melalui bagian bawah tangki 3. Jarak yang berbeda antara tangki 1, 2, dan 3 tersebut
menyebabkan adanya sifat dinamis pada tangki berpengaduk yang disusun secara
berseri. Pada prinsipnya air yang terdapat dalam bak penampung dibagian belakang
dialirkan menuju ketiga tangki berpengaduk yang sebelumnya telah diisi dengan
larutan KCl, sehingga air yang mengalir ke tangki akan mengisi tangki dan bercampur
dengan larutan KCl sehingga terjadi perubahan konsentrasi pada masing – masing
tangki. Tetapi lama – kelamaan konsentrasi ketiga tangki akan sama pada waktu
tertentu.
Pada setiap tangki tersebut, di isi dengan larutan KCl 0,025 M, konduktivitas
larutan yang semula 3,26 ms/cm lama kelamaan menurun seiring dengan penambahan
air dari tangki belakang. Air pada tangki belakang dialirkan dengan laju alir 9,44 ml/s.
Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa, perubahan konduktivitas pada tangki ke-3
lebih lama dari pada tangki pertama dan ke dua. Hal ini dikarenakan penyusunan
tangki tersebut memiliki jarak yang jauh dan prinsip pemasangannya berbeda dengan
pemasangan tangki 1 dan 2. Larutan pada ke tiga tangki berada pada keadaan konstan
![Page 6: Analisa Ds 1](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022072001/563db877550346aa9a93f90b/html5/thumbnails/6.jpg)
mulai pada menit ke 18 sampai menit – menit berikutnya hingga menit ke 34 larutan
tetap konstan.
Dari perhitungan akan didapatkan harga konstanta waktu pada ketiga tangki yaitu,
2,271 menit, 7,1358 menit, dan 17,3295 menit. Untuk menentukan volume yang
dibutuhkan tangki 1 dalam mencapai waktu konstan, dihitung dengan mengetahui laju
alir masuk dan waktu yang didapat dari grafik.