Analisa Data Dan Pembahasan

4
Analisa Data dan Pembahasan Tabel 1. Titik Didih Beberapa Senyawa pada 760 mmHg Senyawa Titik Didih (°C) Aseton 56,1 Klorofor m 61,2 Air 100,0 Tabel di atas menunjukkan titik didih dari ketiga senyawa organik yang telah diketahui pada kondisi standard. Selanjutnya melalui percobaan ini akan ditentukan titik didih senyawa organik lain yang berupa larutan etanol dan methanol dalam keadaan standardnya yang belum diketahui. Sementara itu, dari kelima senyawa tersebut akan dilakukan pengukuran titidk didih hasil pengamatannya pada tekanan lingkungan sekitar, yaitu sebesar 737,5 mmHg. Tabel 2. Faktor Koreksi, Titik Didih Hasil Pengamatan, beserta Titik Didih Koreksinya pada Beberapa Senyawa No . Senyawa Faktor Koreksi t/10 mmHg (°C) Titik Didih Hasil Pengamatan (pada tekanan 737,5 mmHg) Titik Didih Terkore ksi (°C) 1 Aseton 0,39 55 55,88 2 Kloroform 0,41 57 57,92 3 Air 0,37 88 88,83 4 Etanol 0,34 72 72,77 5 Metanol 0,35 61 61,79

description

Penentuan Titik Didih Senyawa Organik

Transcript of Analisa Data Dan Pembahasan

Page 1: Analisa Data Dan Pembahasan

Analisa Data dan Pembahasan

Tabel 1. Titik Didih Beberapa Senyawa pada 760 mmHg

Senyawa Titik Didih (°C)

Aseton 56,1Kloroform 61,2

Air 100,0Tabel di atas menunjukkan titik didih dari ketiga senyawa organik yang telah diketahui

pada kondisi standard. Selanjutnya melalui percobaan ini akan ditentukan titik didih senyawa

organik lain yang berupa larutan etanol dan methanol dalam keadaan standardnya yang belum

diketahui. Sementara itu, dari kelima senyawa tersebut akan dilakukan pengukuran titidk didih

hasil pengamatannya pada tekanan lingkungan sekitar, yaitu sebesar 737,5 mmHg.

Tabel 2. Faktor Koreksi, Titik Didih Hasil Pengamatan, beserta Titik Didih Koreksinya pada

Beberapa Senyawa

No. SenyawaFaktor

Koreksi t/10 mmHg (°C)

Titik Didih Hasil Pengamatan (pada

tekanan 737,5 mmHg)

Titik Didih

Terkoreksi (°C)

1 Aseton 0,39 55 55,882 Kloroform 0,41 57 57,923 Air 0,37 88 88,834 Etanol 0,34 72 72,775 Metanol 0,35 61 61,79

Dari data-data yang diperoleh dalam tabel di atas, maka dapat dilakukan langkah

berikutnya untuk menentukan titik didih pada larutan etanol dan methanol dalam kondisi tekanan

standard (760 mmHg), yaitu dengan menggambarkan kurva hubungan antara titik didih

terkoreksi pada sumbu ordinat (Y) dengan titik didih dalam kondisi standard pada larutan aseton,

kloroform, dan air sebagai sumbu absis (X). Berikut adalah kurva yang dihasilkan.

Page 2: Analisa Data Dan Pembahasan

Titik didih terkoreksi larutan aseton, kloroform, dan air terhadap Titik didihnya pada 760

mmHg dihubungkan dalam satu garis lurus, sehingga terbentuk garis regresinya dengan

persamaannya yaitu: y = 0,768x + 11.91. Selanjutnya untuk menentukan titik didih etanol dan

methanol pada 760 mmHg dapat melalui kurva tersebut maupun bisa juga dilakukan melalui

substitusi terhadap persamaan regresinya.

Jika dilakukan melalui kurva, caranya adalah titik didih terkoreksi yang telah terhitung

dalam larutan etanol ditarik garis mendatar hingga menyentuh garis regresinya. Dari titik

pertemuan garis datar dan garis regresi, ditarik garis tegak ke bawah hingga ke sumbu X. Maka

titik pertemuan garis tegak tersebut dengan sumbu X merupakan titik didih etanol pada tekanan

760 mmHg. Jika diamati melalui titik pertemuannya, maka akan tampak di sekitar antara 75 –

80°C. Melalui pengamatan titik pertemuannya ini diperoleh titik didihnya pada 760 mmHg

dengan tingkat keakuratannya yang rendah. Dengan demikian, titik didihnya pada 760mmHg

ditentukan melalui substitusi persamaan garis regresinya, yaitu sebagai berikut.

Page 3: Analisa Data Dan Pembahasan

Persamaan regresi : y = 0,768x + 11.91

keterangan : y = titik didih koreksi

x = titik didih pada 760 mmHg

Jika pada larutan etanol, y = 72,77 °C, maka :

72,77 = 0,768x + 11,91

72,77–11,91 = 0,768x

60,86 = 0,768x

X = 60,86 / 0,768 = 79,24

Jadi, titik didih etanol pada kondisi 760 mmHg sebesar 79,24 °C.

Selanutnya, pada penetuan titik didih methanol pada kondisi 76 mmHg dilakukan

langkah yang sama, yaitu ada dua cara yang dapat digunakan. Pertama, melalui titik pertemuan

garis mendatar yang ditarik dari titik didih terkoreksinya hingga menyentuh garis rregresinya

dengan garis tegak yang ditarik hingga ke sumbu X, diperoleh titik didih methanol pada 760

mmHg pada kisaran antara 60–65°C. Cara kedua yaitu melalui pensubstusian persamaan

regresinya untuk didapatkan titik didihnya pada kondisi standard dengan lebih tepat dan akurat.

Adapu perhitungannya adalah sebagai berikut.

Persamaan regresi : y = 0,768x + 11.91

keterangan : y = titik didih koreksi

x = titik didih pada 760 mmHg

Jika pada larutan metanol, y =61,79 °C, maka :

61,79 = 0,768x + 11,91

61,79–11,91 = 0,768x

49,88 = 0,768x

X = 49,88 / 0,768 = 64,94

Jadi, titik didih metanol pada kondisi 760 mmHg sebesar 64,94 °C.