4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

54
Universitas Kristen Petra 19 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding Panel yang Ada dan Digunakan di Indonesia Dinding panel yang ada dan digunakan di Indonesia, antara lain sebagai berikut: 4.1.1. Dinding Beton Pracetak (Precast Concrete Wall) Dinding beton pracetak (Gambar 4.1) merupakan dinding bangunan yang terbuat dari campuran beton, di dalamnya terlebih dahulu diberi tulangan ataupun wiremesh. Dinding beton pracetak dibuat sesuai dengan spesifikasi, baik untuk bentuk, luasan, ataupun pola lubang untuk letak jendela atau pintu. Setelah dilakukan fabrikasi sesuai dengan spesifikasinya, dinding beton pracetak dipasangkan ke struktur bangunan menggunakan bantuan alat tower crane. Dinding beton pracetak merupakan hasil dari perkembangan teknologi di bidang konstruksi yang bertujuan untuk mendapatkan kualitas yang baik dan pemasangan yang cepat. Selain itu, dari segi arsitektural, penggunaan dinding panel dapat mempermudah pengawasan terhadap keseragaman dan keindahan tampak luar suatu bangunan. Penemuan dinding beton pracetak ini sangat bermanfaat dalam dunia konstruksi sebagai suatu alternatif yang pantas dipertimbangkan. Gambar 4.1. Dinding Beton Pracetak Sumber: Howegreen (n.d)

Transcript of 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Page 1: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

19

4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Jenis-Jenis Dinding Panel yang Ada dan Digunakan di Indonesia

Dinding panel yang ada dan digunakan di Indonesia, antara lain sebagai

berikut:

4.1.1. Dinding Beton Pracetak (Precast Concrete Wall)

Dinding beton pracetak (Gambar 4.1) merupakan dinding bangunan yang

terbuat dari campuran beton, di dalamnya terlebih dahulu diberi tulangan ataupun

wiremesh. Dinding beton pracetak dibuat sesuai dengan spesifikasi, baik untuk

bentuk, luasan, ataupun pola lubang untuk letak jendela atau pintu. Setelah

dilakukan fabrikasi sesuai dengan spesifikasinya, dinding beton pracetak

dipasangkan ke struktur bangunan menggunakan bantuan alat tower crane.

Dinding beton pracetak merupakan hasil dari perkembangan teknologi di

bidang konstruksi yang bertujuan untuk mendapatkan kualitas yang baik dan

pemasangan yang cepat. Selain itu, dari segi arsitektural, penggunaan dinding

panel dapat mempermudah pengawasan terhadap keseragaman dan keindahan

tampak luar suatu bangunan. Penemuan dinding beton pracetak ini sangat

bermanfaat dalam dunia konstruksi sebagai suatu alternatif yang pantas

dipertimbangkan.

Gambar 4.1. Dinding Beton Pracetak

Sumber: Howegreen (n.d)

Page 2: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

20

4.1.2. Dinding Panel Polystyrene

Penggunaan polystyrene sebagai salah satu material penyusun dinding

panel menjadi alternatif dikarenakan kelebihan yang dimilikinya seperti ringan,

kedap suara, insulasi panas dan tahan lama. Polystyrene merupakan bahan yang

terbuat dari campuran carbon, hydrogen, dan 98% udara. Polystyrene ini tidak

beracun, tidak berbahaya dan mengandung bahan kimia yang tidak aktif. Uap air

dan kelembaban tidak menyebabkan kerusakan permanen pada material ini.

Beberapa produk yang menggunakan bahan ini yakni:

4.1.2.1.B-Panel

B-panel merupakan sebuah sistem kontruksi bangunan berbagai ukuran,

baik bertingkat maupun tidak bertingkat. Panel pada produk B-panel terdiri dari

satu lembar polystyrene yang berfungsi sebagai insulator suhu dan suara,

kemudian dilapisi dengan dua lembar wiremesh yang dilas. Panel tersebut

diproduksi dengan menggunakan mesin-mesin yang berteknologi canggih.

Ukuran B-Panel yang diproduksi adalah modular berukuran 1.20 m x 3.05

m dan 1.20 m x 6.05 m. B-Panel juga ada yang diproduksi menurut pesanan

khusus (cutting list) karena bervariasinya desain dinding yang diinginkan

konsumen pada kenyataan. Secara utuh B-panel memiliki komposisi:

1. b-foam®

EPS (Expanded polystyrene)

- Lapisan b-foam®

EPS yang berada di antara dua lapisan wiremesh.

- Tidak menimbulkan lembab dan tidak meresap air.

- Berfungsi sebagai bekisting, peredam suara dan thermal insulator.

2. Welded Wiremesh

- Wiremesh non galvanis (diameter 3 mm).

- Dibuat dengan spacing 8 cm x 15 cm.

- Berfungsi sebagai penguat, pengaku, dan pengikat beton.

3. Connector Wire

- Connector wire menembus EPS, dilas pada wiremesh.

- Konektor ini menggunakan wire galvanis.

- Berfungsi sebagai penghubung antara dua lapisan wiremesh.

Page 3: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

21

4. Plaster

- Tebal plaster adalah 3 (tiga) cm di tiap sisi.

- Kekuatan beton : mutu K225 dengan shotcrete dan K175 untuk dinding

non struktur.

Dinding B-panel dapat dikategorikan dalam 2 macam yaitu:

1. Single Panel

Single panel (Gambar 4.2.) digunakan sebagai dinding tumpuan (load

bearing wall), dinding partisi maupun dinding luar atau eksterior pada

bangunan dengan tingkat maksimal 4 (empat) lantai dan dapat digunakan

dengan posisi horisontal untuk atap skala kecil.

Gambar 4.2. Single Panel B-Panel

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

Polystyrene

Wiremesh

Plaster

Page 4: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

22

2. Double Panel

Double Panel (Gambar 4.3.) digunakan pada bangunan tingkat maksimal

20 (dua puluh) lantai. Dinding panel ini terdiri isi (core) dan lapisan luar

(skin) yang berfungsi sebagai dinding sekaligus struktur pada bangunan

berlantai satu dalam bentang tertentu. Ketebalan panel terdiri 3 (tiga)

macam, yaitu 5 cm, 7,5 cm dan 10 cm. Panel dengan ketebalan 10 cm atau

7,5 cm dipakai untuk dinding luar atau eksterior, sedangkan panel dengan

ketebalan 5 cm untuk dinding bagian dalam atau interior.

Gambar 4.3. Double Panel B-Panel

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

Polystyrene

Wiremesh

Plaster

Page 5: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

23

2.00 2.20 2.40 2.50 2.80 3.00 3.20 3.40 3.60 3.80 4.00 4.20 4.40 4.60 4.80 5.00

4 cm 10 cm 508 419 350 297 255 252 194 171 152 136 122 110 100 91 83 76

6 cm 12 cm 613 505 423 358 308 267 234 206 183 164 147 133 121 110 101 92

8 cm 14 cm 718 591 495 420 365 313 274 242 215 192 173 156 141 129 118 108

Tebal

Panel

Tebal

Dinding

Tinggi Dinding (m) dan Daya Tahan Maksimal (kg/m2)

Pada konstruksi rumah dengan dinding panel ini tidak menggunakan kuda-

kuda dan ring balok, juga tidak memerlukan banyak tenaga untuk mendirikan,

sehingga biaya tukang bisa dikurangi. Atap rumah panel menggunakan galvalum

(semacam aluminium), untuk rangka dari baja ringan. Waktu pemasangan sekitar

8 (delapan) sampai 10 (sepuluh) hari. Pemasangan yang cepat ini karena rumah

dari dinding panel ini dikemas secara knock down, yang cepat dipasang, cepat

pula dibongkar atau dipindahkan. Kecepatan proses pembangunan dengan panel

karena pekerjaan dinding telah dilakukan secara fabrikasi, sehingga di lapangan

hanya merangkai material dan finishing atau siap dicat. Panel ini kuat menahan

beban hingga 50 kg.

Komposisi adukan plaster B-Panel memiliki perbandingan semen : pasir =

1 : 4, + fibre additive (dosis : 0,6 - 0,8 kg/m3). Beton yang ingin dicapai adalah

beton kekuatan K 225 kg/cm2. Kekuatan B-panel dapat dilihat pada Tabel 4.1:

Tabel 4.1 Daya Tahan Single Panel terhadap Beban Angin (Wind Load)

Gaya Axial Maximum : 4 Ton/Meter

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

B-Panel adalah salah satu hasil pengembangan bahan bangunan dengan

menggunakan EPS yaitu reinforced concrete – expanded polystyrene (EPS)

sandwich panel. Pada dasarnya, material ini adalah panel komposit dengan lapis

ganda beton reinforced yang didesain khusus dengan lapisan expanded

polystyrene di tengahnya. Fungsi lapisan EPS, selain sebagai insulasi suhu,

kelembaban, dan suara yang efektif, dan sebagai pengurang berat jenis dinding,

adalah juga sebagai formwork (bekisting) sewaktu proses pelapisan beton.

Dalam contoh B-Panel bentuk lapisan EPS yang berombak (corrugated)

memungkinkan terbuatnya kolom-kolom kecil yang tersambung sepanjang

dinding (continuous micro-columns), karena setiap kawat baja high-

Page 6: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

24

tensile (bagian dari wiremesh) searah panjang gelombang lapisan EPS akan

mendapat selimut beton yang memadai. Faktor ini membuat dinding

EPS sandwich panel ini menjadi sangat kuat, dan dapat menjadi bagian dari

struktur penahan beban (load bearing wall).

Karakteristik kekuatan load bearing ini, berdampak positif dalam

membangun hunian dengan menggunakan EPS sandwich panel, yaitu jumlah dan

ukuran kolom dan balok yang diperlukan dapat dikurangi. Contohnya, untuk

kebanyakan bangunan satu lantai, dengan menggunakan panel komposit EPS,

ruangan dengan bentang sampai 6 meter sama sekali tidak memerlukan kolom

praktis. Keuntungannya adalah tentunya penghematan waktu dan biaya

pembuatan kolom dan balok struktur, dan juga pengurangan beban statis struktur.

Pelapisan beton dengan cara penyemprotan beton di tempat (in-situ shotcrete)

pada panel EPS saat seluruh panel sudah terpasang, hasilnya adalah suatu struktur

dinding, lantai, dan dak atap, yang berupa suatu kesatuan (monocoque structure).

Karakteristik ini adalah sangat penting untuk ketahanan gempa suatu bangunan.

Dimana suatu struktur mempunyai kesatuan yang baik, kemungkinan

kehancuran/gagal masal (catastrophic failure) bangunan disaat terjadi gempa

berat akan dapat dikurangi secara signifikan.

B-Panel jika dibandingkan dengan material lain seperti batu bata ringan

dan batu bata merah konvensional memiliki kelebihan dalam hal insulator suhu

dan suara, dengan perbandingan yang disajikan dalam Gambar 4.4. dan Gambar

4.5. berikut ini :

\

Page 7: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

25

Gambar 4.4. Perbandingan Konduksi Suhu B-Panel dengan Material Lain

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (2005)

Gambar 4.5. Perbandingan Performa Akustik B-Panel dengan Material Lain

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

B-Panel adalah dinding panel yang telah direncanakan dan dibuat

berdasarkan prinsip ketahanan terhadap gempa. Adapun prinsip bangunan aman

Page 8: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

26

gempa yang diadopsi dalam pembuatan B-Panel antara lain adalah sebagai

berikut:

1. Denah yang sederhana dan simetris.

Penyelidikan kerusakan akibat gempa menunjukkan pentingnya denah

bangunan yang sederhana dan elemen-elemen struktur penahan gaya

horisontal yang simetris. Struktur seperti ini dapat menahan gaya gempa

lebih baik karena kurangnya efek torsi dan kekuatannya yang lebih merata.

2. Bahan bangunan harus seringan mungkin.

Keterbatasan pilihan bahan bangunan membuat perancang bangunan

menggunakan bahan bangunan konvensional yang umumnya berat tetapi

akan lebih baik apabila perancang bangunan memilih dan menggunakan

bahan bangunan yang ringan. Hal ini dikarenakan besarnya beban inersia

gempa adalah sebanding dengan berat bahan bangunan.

Gambar 4.6. Perbandingan Gerakan Bangunan dengan Bobot Berat dan

Bobot Ringan terhadap Gempa

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

3. Ikatan bangunan harus membentuk satu kesatuan yang kokoh.

Apabila kita melihat kondisi bangunan konvensional pasca-gempa, masih

banyak terlihat kondisi dinding pada bangunan yang terpisah dari kolomnya.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin monolit (satu kesatuan) suatu dinding

akan meminimalisir keruntuhan terhadap efek gempa. Konstruksi dinding

bangunan yang tidak monolit (misalnya bata merah dan beton ringan) akan

Page 9: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

27

cenderung mengalami masalah keretakan bahkan runtuh total saat gempa

besar terjadi. Lain halnya dengan pola dinding yang mempunyai kesatuan

antara dinding dan kolom. Hal ini akan membuat bangunan menjadi satu

kesatuan (boxed effect). Adanya reinforcement atau perkuatan tambahan

(misalnya dengan pembesian wiremesh), akan sangat membantu untuk

membentuk suatu kesatuan bangunan yang utuh. Dengan adanya tambahan

reinforcement ini, apabila terjadi guncangan dinding akan tetap mengalami

keretakan tetapi terhindar dari runtuh total (catastrophic failure).

4. Perlunya sistem konstruksi penahan beban yang memadai

Supaya suatu bangunan dapat menahan gempa, gaya inersia gempa harus

dapat disalurkan dari setiap elemen struktur kepada struktur utama gaya

horisontal. Kemudian memindahkan gaya-gaya ini ke pondasi dan ke tanah.

Akan sangat penting apabila struktur utama penahan gaya horisontal itu

bersifat elastis. Karena jika kekuatan elastis dilampaui, keruntuhan getas

yang tiba-tiba tidak akan terjadi, tetapi pada beberapa tempat tertentu akan

terlihat pola retak/lendutan terlebih dulu.

Gambar 4.7. Perbandingan Kekuatan, Kesatuan, Ringan, dan

Ketahanan Gempa B-Panel dengan Material Lain

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

Page 10: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

28

Dari segi biaya, penggunaan B-Panel yang menggunakan EPS sebagai

salah satu material penyusun bangunan dapat menghemat biaya secara signifikan

baik biaya awal (upfront cost) maupun biaya operasional hunian jangka panjang.

Biaya awal dapat dikurangi dari pengurangan kapasitas (pk) unit-unit A/C yang

harus dipasang. Sedangkan biaya operasional dapat dikurangi dengan sedikitnya

penggunaan A/C di dalam bangunan. Hal ini dapat ditunjukkan dalam Gambar

4.8. berikut ini :

Gambar 4.8. Penghematan Biaya dengan Menggunakan B-Panel

Dibandingkan terhadap Sistem Konvensional

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

Secara keseluruhan dinding B-panel memiliki beberapa keunggulan,

sebagai berikut:

1. Insulasi suhu sangat baik (penurunan transfer energi panas sampai dengan

93%). Menghemat KWH listrik A/C.

2. Meredam suara secara efektif (minimum STC 42, ketebalan dinding 10 cm)

3. Ringan (130 kg/m2 untuk ketebalan dinding 15 cm).

4. Konstruksi kokoh.

5. Aman gempa - struktur monolit yang ringan mencegah kerusakan masif.

6. Tahan api (diuji sampai dengan 120 menit dalam suhu 1.0000C).

Page 11: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

29

7. Menahan kelembaban dari luar.

8. Harga bersaing.

9. Pemasangan cepat.

10. Panel tiba di proyek sudah setengah jadi dari pabrik.

11. Panel prefab ringan (hanya 5 kg/m2) sehingga mudah diangkat oleh pekerja.

12. Beton disemprot dengan menggunakan peralatan modern.

13. Kapasitas menahan beban yang besar.

14. Tahan terhadap air, rayap, lembab, dan api.

15. Permukaan yang rata dan mudah di-finishing.

4.1.2.2.M-System

Pada pracetak M-System, pembuatan elemen-elemen dari pracetak ini

dilakukan di pabrik, di antaranya pembuatan polystyrene, perangkaian kawat besi

menjadi wiremesh dan pembuatan panel yang terdiri dari polystyrene dan

wiremesh tersebut, sedangkan pemberian plaster dan pengecoran dilakukan di

lapangan. Kelebihan-kelebihan dari pracetak M-System yakni:

a. Mudah dikerjakan dan instalasi.

b. Mudah dalam pengecoran.

c. Pekerjaan lebih sederhana, efektif, dan efisien.

Gambar 4.9. Posisi Dinding Panel Polystyrene M-System terhadap

Elemen-Elemen Struktur Pracetak

Sumber: Untarconstruction (2008)

Page 12: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

30

Adapun jenis-jenis dan karakteristik panel yang berfungsi sebagai dinding,

baik dinding struktural maupun partisi dalam M-System ini, adalah:

a. Single Panel

Single panel pada M-System, dapat berfungsi sebagai dinding struktural

maupun sebagai dinding partisi. Single panel dapat digunakan pada konstruksi

bangunan bertingkat 4 (empat) lantai, termasuk di daerah gempa. Dinding

single panel seperti pada Gambar 4.10 dan Gambar 4.11., terdiri dari 1 (satu)

buah panel polystyrene dan dilapisi wiremesh pada kedua sisinya. Jarak antara

polystyrene dan wiremesh kurang lebih 10 (sepuluh) mm. Setelah dipasang di

lapangan, kesatuan panel dan wiremesh ini diplaster dengan ketebalan kurang

lebih 35 (tiga puluh lima) mm dengan cara disemprot/shotcrete.

Spesifikasi standar dari single panel M-System (PT. Lisa Concrete, 2009)

yakni:

- Polystyrene

Berat jenis polystyrene : 15 – 35 kg/m3

Ketebalan polystyrene : 40 – 320 mm

- Galvanized steel wire

Longitudinal steel wires : diameter 2.5 mm – 3.5 mm

Transverse steel wires : diameter 2.5 mm

Steel connection wires : diameter 3 mm (± 82 buah tiap meter2)

Characteristic yield stress fyk : > 600 N/mm2

Characteristic breaking stress ftk : > 680 N/mm2

- Finished thickness : 110 – 390 mm

Panel dapat dibuat dengan ciri-ciri yang berbeda dari standar panel tersebut

(ketebalan dan berat jenis polystyrene serta bentuk dan diameter wiremesh

dapat bervariasi).

Page 13: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

31

Gambar 4.10. Detail Single Panel M-System

Sumber: PT. Lisa Concrete (2009)

Gambar 4.10. menunjukkan detail dari Single Panel M-System yang dibuat di

pabrik dengan lebar standar 1125 mm, dengan panjang yang bervariasi.

Gambar 4.11. Single Panel M-System yang Belum Ditutup dengan Plaster

Sumber: PT. Lisa Concrete (2009)

b. Double Panel

Double Panel pada M-System dapat berfungsi bearing wall, dinding partisi

maupun dinding eksterior dengan maksimal 20 (dua puluh) lantai. Dinding

double panel seperti Gambar 4.12. dan Gambar 4.13., terdiri dari 2 (dua) buah

polystyrene yang berhadapan satu sama lain yang memiliki jarak tertentu

Polystyrene

Wiremesh

Page 14: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

32

antara keduanya dan dihubungkan oleh kawat baja. Tempat kosong antara 2

(dua) lapisan polystyrene diperkuat menggunakan beton bertulang, di mana

menggunakan internal mesh yang kemudian diisi beton.

Spesifikasi standar dari double panel M-System (PT. Lisa Concrete, 2009),

yakni:

- Polystyrene

Berat jenis polystyrene : 15 – 35 kg/m3

Ketebalan polystyrene : ± 50 mm

- External mesh (Galvanized steel wire)

Longitudinal steel wires : diameter 2.5 mm tiap jarak 65 mm

Transverse steel wires : diameter 2.5 mm tiap jarak 65 mm

Steel connection wires : diameter 3 mm (± 82 buah tiap meter2)

Characteristic yield stress fyk : > 600 N/mm2

Characteristic breaking stress ftk : > 680 N/mm2

- Internal mesh (Galvanized steel wire)

Longitudinal steel wires : diameter 5 mm tiap jarak 100 mm

Transverse steel wires : diameter 2.5 mm tiap jarak 260 mm

(apabila dibutuhkan perkuatan maka jarak berkurang menjadi 130 mm

dengan tambahan sambungan menggunakan klem)

- Steel feature : FeB44K

- Lubang dalam antara 2 polystyrene : 80 – 200 mm

Gambar 4.12. Detail Double Panel M-System

Sumber: PT. Lisa Concrete (2009)

Page 15: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

33

Panel M-System dapat dibuat dengan ciri-ciri yang berbeda dari standar panel

tersebut (ketebalan dan berat jenis polystyrene serta bentuk dan diameter

wiremesh dapat bervariasi).

Gambar 4.13. Double Panel M-System

Sumber: PT. Lisa Concrete (2009)

4.1.2.3.Perbedaan B-Panel dan M-System

B-Panel dan M-System merupakan dinding panel polystyrene yang

memiliki perbedaan dalam hal spesifikasi seperti ukuran diameter wiremesh yang

digalvanis dan tidak digalvanis, tebal plaster, dan penamaan mesh tambahan.

Selain itu juga berbeda dalam pemasangan, yakni posisi besi stek, di mana pada

B-Panel, stek dipasang zig-zag sedangkan pada M-System tidak demikian.

4.2. Cara Pemasangan Jenis-Jenis Dinding Panel yang Ada dan

Digunakan di Indonesia

Pemasangan dinding panel yang berbeda jenis pada setiap konstruksi pada

umumnya menggunakan cara yang berbeda pula dikarenakan pola ukuran, bentuk,

fabrikasi, finishing ataupun penggunaan komposisi yang berbeda. Oleh karena itu,

sangat perlu diperhatikan beberapa cara pemasangan jenis dinding panel yang ada

dan digunakan di Indonesia.

Plaster

Beton

Polystyrene

Eksternal Mesh Internal Mesh

Page 16: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

34

4.2.1. Pemasangan Dinding Beton Pracetak

Pemasangan dinding beton pracetak dapat dilakukan di pabrik maupun

pada lokasi proyek (cast in site). Terdapat beberapa tahapan sebelum dinding

tersebut dipasang, yaitu :

1. Pembuatan Bekisting Dinding

Pembuatan dinding beton pracetak yang berada di lapangan (cast in

site) membutuhkan bekisting dalam tahapan awalnya. Bekisting pada

umumnya terbuat dari profil baja yang disusun sesuai dengan spesifikasi

dinding, yaitu bentuk, ukuran, luas bukaan, dan sebagainya. Bekisting

disambung menggunakan plat dan baut serta diletakkan di atas bed layer juga

dijaga kerataan elevasinya agar dinding beton dapat terjaga kerataan

permukaannya.

2. Pemberian Minyak/Oli pada Bekisting

Pemberian minyak/oli pada bekisting ini bertujuan agar pada saat

selesai pengecoran, dinding dapat diangkat dengan mudah tanpa ada yang

tertempel pada bekisting sehingga tekstur dinding panel tetap bagus dan rata.

Pemberian minyak secukupnya agar tidak merusak tekstur permukaan dinding

beton pracetak.

3. Pemasangan Tulangan dan Plat untuk Sambungan

Tulangan untuk dinding beton pracetak menggunakan tulangan

diameter polos atau wiremesh. Pemasangan tulangan harus memperhatikan

gambar proyek dalam hal ukuran dan jarak tulangan yang direncanakan, serta

jarak kait untuk pengangkatan dan posisi plat untuk sambungan. Untuk

menjaga keseragaman selimut beton biasanya digunakan bantuan tahu beton

yang dilekatkan pada rakitan tulangan.

4. Pengecoran

Proses pengecoran dilakukan ketika cuaca cerah, namun jika hujan

menggunakan bantuan terpal yang ditebarkan di atas dinding panel.

Pemasangan terpal bertujuan untuk menjaga agar air tidak masuk dan merusak

campuran beton yang masih basah. Cuaca yang terlalu panas/terik juga

mengakibatkan campuran beton yang masih basah menjadi rusak oleh karena

itu terpal juga diperlukan untuk melindungnya.

Page 17: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

35

Kualitas campuran beton untuk pengecoran juga harus disesuaikan

dengan mutu kekuatan beton yang diharapkan. Beton readymix dituangkan

pada bekisting dan para pekerja segera meratakan campuran beton sampai

seluruh bekisting terpenuhi. Pemadatan campuran beton segar dilakukan

dengan menggunakan bantuan vibrator. Setelah proses pemadatan selesai,

dilakukan perataan tekstur permukaan dinding menggunakan bantuan hollow

yang terbuat dari aluminium seperti pada Gambar 4.14. Pekerjaan pengecoran

dinding pada umumnya dilakukan oleh 5 (lima) orang pekerja.

Gambar 4.14. Animasi Proses Pengecoran dan Perataan Beton

Sumber: HB (2010)

5. Pembongkaran Bekisting

Setelah campuran beton mengeras, bekisting dapat dibongkar dengan

melepas sambungan-sambungan yang mengikat antar profil baja bekisting

agar dapat diangkat. Sisa campuran beton yang telah mengeras di luar

bekisting dan bukaan dihancurkan dan dibersihkan terlebih dahulu untuk

mempermudah pembongkaran. Pembongkaran bekisting dilakukan oleh 2

(dua) orang pekerja secara manual dan tidak membutuhkan waktu yang lama.

Pembongkaran juga harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak

bekisting dan dinding.

Page 18: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

36

6. Pengangkatan Bekisting dengan Dinding yang Telah Dicor

Untuk mempermudah pengangkatan dinding pada lokasi yang dituju,

maka dinding yang masih menempel pada bekisting diangkat satu sisi sampai

pada posisi miring sekitar 70º. Setelah itu, bagian belakang bekisting diberi

penopang berupa tiang besi. Proses pengangkatan bekisting dan dinding

dilakukan dengan bantuan crane dan 2 (dua) orang pekerja.

7. Pengangkatan Dinding untuk Ditempatkan pada Stock Yard

Dinding yang telah dicor dan dibongkar bekistingnya kemudian

diangkat menuju tempat penyimpanan sementara yang disediakan di lokasi

proyek (stock yard) agar bekisting bisa dipakai untuk pembuatan dinding

beton yang baru. Pengangkatan dan peletakkan dinding pada stock yard

dilakukan dengan bantuan crane serta dibantu oleh 2 (dua) orang pekerja.

Untuk dinding beton pracetak yang dibeli langsung dari pabrik, juga

melalui tahapan peletakan dinding pada stock yard agar truck/trailer yang

digunakan untuk mengangkut bisa mengambil dinding selanjutnya. Pada stock

yard harus diatur jarak peletakkan dinding agar tidak bersentuhan satu sama

lain serta tidak bertumbukan pada saat diangkat.

Langkah-langkah berikut di bawah ini berlaku baik untuk dinding beton

pracetak yang dibuat cast in site ataupun yang langsung dibeli jadi dari pabrik.

8. Pengangkatan Dinding Menuju Lokasi yang Dituju

Dinding yang telah disiapkan di stock yard dapat diangkat ke lokasi

yang dituju dengan bantuan crane serta ada 1 (satu) orang pekerja yang

memegang dan mengarahkan dinding agar tidak mengenai dinding lain pada

stock yard. Penyediaan alat penggantung sejenis katrol yaitu tackle dapat

mempermudah dan mempercepat pelaksanaan pengangkatan dan pemasangan

dinding.

Setelah dinding digantungkan sementara pada tackle (Gambar 4.15.)

sebelum disambungkan pada struktur bangunan, crane dapat mengambil

dinding lain pada stock yard untuk diangkat dan diposisikan pada lokasi lain.

Page 19: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

37

Penggantungan sementara dinding pada tackle dilakukan oleh 2 (dua) orang

pekerja.

Gambar 4.15. Tackle

Sumber: Perkakas Teknik Supply (2010)

9. Pemasangan Dinding pada Struktur Bangunan Menggunakan Sambungan

Dinding pracetak pada disambungkan pada struktur balok bangunan

menggunakan sambungan plat. Sambungan plat direncanakan terhadap luasan

dan jarak yang diperlukan berdasarkan perhitungan beban yang diterima

dinding agar dinding tidak mengalami kegagalan. Plat yang menempel pada

pelat lantai akan disambungkan menggunakan dynabolt sedangkan plat yang

menempel pada dinding menggunakan sambungan las.

Pemasangan dynabolt juga kadang mengalami kendala seperti

bertabrakan dengan tulangan struktur plat/balok sehingga harus mengalami

perpindahan posisi yang membutuhkan perhitungan ulang untuk dynabolt

yang bertabrakan. Oleh karena itu, ketika dinding panel dipasang sebaiknya

dilakukan pengawasan agar kendala-kendala seperti pemasangan dynabolt

dapat teratasi.

10. Finishing Dinding

Dinding yang telah terpasang kemudian di-finishing dengan

pemasangan kaca dan pengecatan untuk menyempurnakan performa dinding

tersebut dari segi arsitektural.

Page 20: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

38

4.2.2. Pemasangan Dinding Panel Polystyrene

Langkah-langkah pemasangan dinding panel pracetak polystyrene

berbagai produsen pada umumnya sama. Oleh karena itu, akan dibahas

pemasangan B-Panel dan M-System sebagai contoh. Urutan pekerjaan

pemasangan dinding panel pracetak polystyrene adalah sebagai berikut :

4.2.2.1.Pemasangan B-Panel

1. Pemasangan Besi Stek

Pertama dibutuhkan besi stek untuk dipasangkan pada

sloof/lantai/kolom/balok secara zig zag (Gambar 4.16.). Besi stek pada B-

Panel memiliki standar ukuran diameter 10 mm, A = 80 cm, B = 40 cm, C =

minimal 10 cm, D = tebal panel + 2 cm (lihat Gambar 4.16.). Besi stek ini

digunakan sebagai penopang dari panel polystyrene yang nantinya akan

diselipkan di antara celah besi stek. Pemasangan besi stek harus dilakukan

secara teliti agar tidak terjadi kesalahan dan penggantian yang menyebabkan

beton sloof/lantai/kolom/balok menjadi rusak.

Gambar 4.16. Standar Pemasangan Besi Stek

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

2. Pemasangan Panel Polystyrene

Panel (modular) dipotong menurut kebutuhan sesuai dengan gambar

cutting list. Panel yang telah dipotong kemudian diikatkan pada besi stek

(Gambar 4.17.) yang telah disediakan dengan menggunakan kawat beton.

Pemasangan panel diusahakan dimulai dari sudut bangunan, menggunakan

Page 21: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

39

wiremesh lurus pada setiap sambungan panel setinggi panel yang terpasang

dan diikat menggunakan kawat beton.

Gambar 4.17. Pemasangan Panel pada Besi Stek yang Telah Disiapkan

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

3. Pemasangan Wiremesh Tambahan pada Bukaan Pintu dan Jendela

Cross brace/wiremesh tambahan dipasang pada setiap sudut bukaan

pintu dan jendela di kedua sisi panel sedangkan pada sekeliling frame bukaan

pintu dan jendela dipasang wiremesh U. Pemasangan wiremesh tambahan ini

bertujuan untuk memperkuat daerah sekitar bukaan agar tidak mengalami

keretakan.

4. Pemasangan Wiremesh Siku

Pada setiap sudut dinding dipasang wiremesh siku yang diletakkan

pada sisi dalam dan luar sudut yang berfungsi sebagai pengaku.

5. Pemasangan Stood dan Instalasi

Stood dapat terbuat dari kayu, bambu, atau besi yang difungsikan

untuk menopang dinding agar menjadi tegak dan lurus. Instalasi listrik, air,

dan A/C dapat dipasangkan dengan cara melelehkan bagian polystyrene

menggunakan alat heat gun.

6. Pekerjaan Plaster Lapis Pertama dan Kepalan

Setelah panel, wiremesh, dan instalasi terpasang dilakukan pekerjaan

plasteran menggunakan shotcrete. Pekerjaan shotcrete lapis pertama dilakukan

dengan menggunakan mesin shotcrete pada kedua sisi dinding. Setelah kering,

Besi Stek

Page 22: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

40

dilakukan pekerjaan kepalan sebagai acuan tebal akhir dinding pada kedua

sisi.

7. Pekerjaan Plaster Lapisan Kedua dan Perataan

Pekerjaan shotcrete lapis kedua dilakukan juga menggunakan mesin

shotcrete sampai tebal yang diinginkan pada kedua sisi dinding dengan acuan

kepalan yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu, plaster diratakan dengan

menggunakan hollow kayu/aluminium kemudian haluskan agar mendapatkan

tekstur permukaan dinding yang bagus.

8. Pekerjaan Acian dan Finishing

Dinding yang telah diplaster dan diratakan siap untuk diaci dan dicat

sebagai pekerjaan finishing. Pekerjaan acian disarankan lebih baik

menggunakan semen/white mortar.

4.2.2.2.Pemasangan M-System

1. Pemasangan Besi Stek

Pembuatan sebuah bangunan rumah tinggal dengan panel pracetak M-

System dimulai dari pondasi. Pondasi yang digunakan bisa berupa full plate,

pondasi raft, tiang pancang atau tipe-tipe pondasi lainnya. Pada sloof pondasi

yang digunakan harus dipasang stek besi, yang fungsinya adalah sebagai

tempat berdirinya panel untuk dinding, seperti terlihat pada Gambar 4.18.

Untuk mengecek keseragaman tinggi stek besi digunakan benang yang

diikatkan pada ujung-ujung stek paling luar. Stek besi yang digunakan adalah

besi polos dengan diameter 8 (delapan) mm dan dipasang bersamaan dengan

pemasangan tulangan sloof. Stek besi ini diletakkan selang seling dengan jarak

antar stek besi kurang lebih 30 (tiga puluh) cm.

Page 23: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

41

Gambar 4.18. Detail Besi Stek dan Sloof

Sumber: PT. Lisa Concrete (2009)

2. Instalasi Panel Dinding M-System

Setelah stek besi didirikan bersamaan dengan tulangan sloof dan sloof

dicor dengan beton, maka panel dinding Single Panel M-System dapat

dipasang dengan cara mendirikan panel-panel tersebut pada stek yang sudah

tersedia.

3. Pemberian Penyangga

Untuk menjaga agar panel-panel yang telah terpasang agar tidak roboh

dan menjadi miring maka panel-panel yang telah terpasang diberi penyangga

pada bagian luar dan dalam panel. Penyangga yang digunakan dapat berupa

kayu, bambu, atau besi.

4. Pengikatan Panel pada Besi Stek

Panel-panel yang menempel pada stek besi, cukup dikaitkan dengan

menggunakan kawat besi. Setelah merata pemasangan kawat besi, masing-

masing kawat besi dan wiremesh yang mengikat antara stek dan wiremesh

pada setiap panel M-System dikencangkan secukupnya. Langkah ini berguna

agar panel-panel tidak bergeser satu sama lain.

Page 24: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

42

5. Pemberian Mesh Tambahan

Setelah panel-panel dinding M-System terpasang secara lengkap, maka

pada setiap sudut pertemuan panel yang satu dengan panel yang lain harus

diberi mesh tambahan (jenis RG1) pada bagian luar dan dalam untuk

memperkuat panel yang satu dengan panel yang lain hingga menjadi kesatuan

panel, seperti terlihat pada Gambar 4.19. Untuk menjamin kesatuan antar

elemen-elemennya, wiremesh pada kedua sisi panel M-System dibuat overlap

agar dapat disambung dengan panel lainnya. Overlap wiremesh ini lalu diikat

satu sama lain dengan menggunakan kawat besi. Nantinya panel dinding ini

akan di-finishing di lapangan dengan shotcrete setebal 35 (tiga puluh lima)

mm masing-masing pada kedua sisi luar panel.

Gambar 4.19. Mesh Tambahan yang Diberikan pada

Sudut Pertemuan Antar Panel

Sumber: PT. Lisa Concrete (2009)

Page 25: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

43

Gambar 4.20. Mesh Tambahan Tipe RG1

Sumber: PT. Lisa Concrete (2009)

Untuk bangunan dua lantai, langkah-langkah berikutnya yang dapat dilihat

sebagai berikut:

6. Pembuatan Ring Balk

Ring balk ini berfungsi sebagai tempa berdirinya stek besi seperti

halnya stek besi pada lantai dasar, sehingga panel dinding pada lantai lantai di

atasanya dapat berdiri dan menyambung dengan panel dinding lantai di

bawahnya.

Gambar 4.21. Detail Sambungan Panel Lantai, Ring Balok,

dan Panel Dinding

Sumber: PT. Lisa Concrete (2009)

Page 26: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

44

7. Pendirian Besi Stek

Dilanjutkan dengan langkah-langkah berikutnya sama seperti

pemasangan pada lantai 1.

8. Pembuatan Bukaan Pintu dan Jendela

Pembuatan pintu dan jendela pada panel dinding M-System dilakukan

dengan memotong wiremesh pada panel dinding, lalu memotong bagian

polystyrene yang telah dikehendaki. Untuk menguatkan bagian sudut yang

telah dipotong maka setiap sudut pintu dan jendela harus diberi mesh

tambahan (digunakan mesh jenis RG2) pada bagian luar serta dalam pintu dan

jendela.

Sedangkan pada sudut dalam bukaan jendela dan pintu diberi mesh

tambahan jenis RGU. Detail bukaan pintu dan bukaan jendela pada panel

dinding M-System dapat dilihat pada Gambar 4.22 dan Gambar 4.23.

Gambar 4.22. Detail Bukaan Pintu pada Dinding Panel M-System

Sumber: PT. Lisa Concrete (2009)

Page 27: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

45

Gambar 4.23. Detail Bukaan Jendela pada Dinding Panel M-System

Sumber: PT. Lisa Concrete (2009)

Gambar 4.24. Mesh Tambahan Tipe RG2

Sumber: PT. Lisa Concrete (2009)

Page 28: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

46

Gambar 4.25. Mesh Tambahan Tipe RGU

Sumber: PT. Lisa Concrete (2009)

Untuk pemasangan kusen pada bukaan jendela dan pintu, ada dua cara.

Pertama sebelum penyemprotan plaster dan kedua, setelah proses

penyemprotan plaster. Berikut adalah langkah-langkah pemasangan kusen

jendela dan pintu pada panel dinding M-System :

- Pemasangan kusen sebelum penyemprotan plaster. Pastikan ukuran dan

posisi bukaan jendela dan pintu pada panel dinding telah sesuai dengan

yang direncanakan. Pasang mesh tambahan jenis RGU pada sudut dalam

bukaan pintu dan jendela. Setelah itu, pasangkan kusen dengan ditopang

bambu atau kayu perancah. Kemudian, tutupi kusen dengan menggunakan

kertas/plastik. Tujuannya adalah agar kusen terlindungi dari plastering.

Gunakan angkur sebagai join antara dinding dan kusen. Angkur dibuat per

jarak 40 cm zigzag. Pasang mesh tambahan jenis RG2 pada setiap sudut

bukaan pintu dan jendela. Lot/cek kembali ketegakan kusen tersebut.

Dinding siap di-shotcrete tahap pertama.

- Pemasangan kusen setelah penyemprotan plaster. Pastikan ukuran dan

posisi bukaan pintu dan jendela pada panel dinding telah sesuai dengan

yang direncanakan. Pasang mesh tambahan jenis RGU pada sudut dalam

bukaan pintu dan jendela. Pasang mesh tambahan jenis RG2 pada setiap

sudut bukaan pintu dan jendela. Dinding siap di-shotcrete tahap pertama.

Lakukan plaster dinding sampai dengan ketebalan yang diinginkan.

Pasang kusen pada dinding. Join antara dinding dan kusen menggunakan

fisher atau paku.

Page 29: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

47

4.3. Proyek-Proyek Konstruksi yang Menggunakan Jenis-Jenis Dinding

Panel yang Ada di Indonesia

Pemilihan penggunaan jenis-jenis dinding panel yang ada di Indonesia

pada setiap konstruksi disesuaikan dengan kebutuhan baik dari segi biaya, mutu,

dan waktu. Proyek konstruksi tertentu kadang tidak sesuai dalam segi biaya, mutu,

dan waktu jika menggunakan jenis dinding panel tertentu sehingga harus dihindari

pemakaiannya agar tidak menimbulkan kerugian.

4.3.1. Proyek-Proyek Konstruksi yang Menggunakan Dinding Beton

Pracetak (Pracetak Concrete Wall)

Dinding beton pracetak biasanya sangat efektif digunakan untuk bangunan

tinggi seperti apartemen, hotel, dan gedung perkantoran. Penggunaan jenis

dinding beton pracetak dipilih karena mempercepat proses pemasangan pada

struktur bangunan dan juga memudahkan pengawasan dalam segi arsitektural

untuk kerataan dinding tampak luar.

4.3.2. Proyek-Proyek Konstruksi yang Menggunakan Dinding Panel

Pracetak Polystyrene

Dinding panel pracetak polystyrene secara umum memiliki keunggulan

dalam hal insulasi panas dan peredam suara (akustik insulator) sehingga dapat

diaplikasikan pada berbagai jenis bangunan, bertingkat maupun tidak. Misalnya:

rumah tinggal, ruang pendingin, hotel, ruko, pabrik, perkantoran, gudang, ruang

karaoke, gedung pertunjukan dan lainnya.

4.4. Analisa Contoh Kasus

Untuk pemasangan dinding beton pracetak dan dinding panel polystryrene

dilakukan analisa contoh kasus.

Page 30: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

48

4.4.1. Pemasangan Dinding Beton Pracetak Pada Proyek Apartemen

Puncak Permai Surabaya

Proyek Apartemen Puncak Permai Surabaya menggunakan dinding beton

pracetak sebagai dinding eksteriornya. Berikut akan dibahas mengenai data

proyek, alat-alat yang digunakan, cara pelaksanaan, dan alasan pemilihan serta

kendala dalam penggunaan dinding beton pracetak pada Apartemen Puncak

Permai Surabaya.

a. Data Proyek

Nama Proyek : Puncak Permai Apartments

Alamat Proyek : Jl. Raya Darmo Permai III, Surabaya

Pemilik : PT Surya Bumimegah Sejahtera

Pengawas : Manajemen Konstruksi Utama

Konsultan Struktur : PT. Benjamin Gideon & Associates

Konsultan Arsitektur : PT. Megatika International

Kontraktor : PT Wijaya Karya Bangunan Gedung

Gambar 4.26. Gambar Desain Apartemen Puncak Permai Surabaya

Sumber: Skyscrapercity (2009)

Page 31: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

49

Gambar 4.27. Lokasi Apartemen Puncak Permai Surabaya

Sumber: Wikimapia (2011)

b. Alat-Alat yang Digunakan

Alat-alat yang digunakan dalam pemasangan dinding beton pracetak

pada proyek Apartemen Puncak Permai ini, antara lain adalah:

1. Profil baja L

Profil baja L seperti terlihat pada Gambar 4.28. digunakan untuk

bekisting sisi samping dinding beton pracetak yang ukuran-ukurannya

disesuaikan dengan spesifikasi.

Gambar 4.28. Profil Baja L

Sumber : Tabel Profil Baja

Puncak Permai

Apartments

Page 32: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

50

2. Plat

Plat digunakan sebagai bekisting sisi bawah dinding beton pracetak

serta sambungan pada bekisting maupun dinding beton pracetak.

3. Dynabolt

Dynabolt adalah sejenis baut berulir yang digunakan untuk instalasi

sambungan dinding beton pracetak ke beton.

Gambar 4.29. Dynabolt

Sumber : Wikipedia (2006)

4. Minyak pelumas

Minyak pelumas dilapiskan pada bekisting untuk memudahkan

pembongkaran dan pengangkatan dinding beton pracetak.

5. Hollow Alumminium

Hollow Aluminium digunakan sebagai alat bantu untuk meratakan

campuran beton segar yang telah dituangkan pada bekisting.

6. Penopang besi

Penopang besi digunakan untuk membantu menyanggah bekisting

pada saat pengangkatan dinding panel.

7. Vibrator

Vibrator digunakan untuk memadatkan campuran beton segar yang

telah dituangkan pada bekisting.

Page 33: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

51

8. Tackle

Tackle adalah sejenis katrol yang digunakan untuk menggantung

sementara dinding beton pracetak sebelum disambungkan pada struktur

bangunan.

9. Chain Block

Chain block adalah alat yang digunakan untuk menarik dan menahan

dinding panel pracetak sehingga memudahkan pemasangan dinding panel

pracetak untuk berada tepat sesuai dengan posisi rencana. Penarikan dinding

panel pracetak dilakukan dengan menempatkan chain block pada tempat tetap

(pada balok yang telah diberi tulangan khusus), kemudian mengaitkan ujung

pengait rantai chain block ke tulangan khusus yang disadiakan untuk

pengangkatan dinding panel pracetak kemudian ditarik (sistem katrol).

10. Sealant

Sealant adalah material yang diletakkan antara celah dua dinding beton

pracetak serta digunakan sebagai material pencegah penetrasi dari udara, air,

gas, suara, api, debu, ataupun asap.

Gambar 4.30. Sealant antara Celah Dua Dinding Beton Pracetak

Sumber: Warseck K. (1986)

11. Mobile/Tower Crane

Mobile/Tower Crane sangat diperlukan dalam pengangkatan dinding

beton pracetak menuju posisi yang diinginkan, apalagi proyek konstruksinya

adalah bangunan tinggi yang tidak dapat dijangkau oleh manusia.

Sealant

Page 34: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

52

c. Pemasangan Dinding Beton Pracetak

Pada proyek konstruksi yang diamati yakni Apartemen Puncak Permai,

Surabaya dinding beton pracetak dibuat pada lokasi proyek (cast in site). Terdapat

beberapa langkah dalam pemasangan dinding beton pracetak, yaitu:

1. Pembuatan Bekisting Dinding Bagian Luar

Sebelum membuat dinding beton pracetak, pada lokasi proyek harus

disiapkan bekisting yang akan menjadi cetakan ukuran dan bentuk dari

dinding tersebut. Pembuatan bekisting dinding bagian luar pada proyek

Apartemen Puncak Permai Surabaya dilakukan dengan menggunakan profil L

baja (Gambar 4.31.) yang sisi L nya diletakkan pada bagian luar sehingga

bagian dalam bekisting berbentuk segiempat secara sempurna. Ukuran dari

bekisting disesuaikan dengan spesifikasi dinding yang ada pada gambar.

Bekisting diletakkan pada suatu lapisan bantalan (bed layer) yang

terbuat dari profil baja/cor beton yang diharuskan memiliki elevasi yang sama

pada setiap sisinya agar proses pengecoran terlaksana dengan baik dan

menghasilkan tekstur permukaan dinding panel yang rata.

Gambar 4.31. Bekisting Dinding Beton Pracetak Menggunakan Profil Baja

2. Pembuatan Pattern Bekisting untuk Bukaan (Jendela)

Pembuatan pattern untuk bukaan juga menggunakan profil L baja.

Berbeda dengan bekisting untuk bagian luar dinding, profil bekisting untuk

bukaan ini bagian L nya diletakkan pada sisi dalam bukaan agar tidak

Page 35: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

53

memberikan perbedaan elevasi pada daerah luar sekitar bukaan. Ukuran

bukaan juga harus diperhatikan dalam memasang bekisting agar memudahkan

dalam pemasangan jendela, di mana pada proyek Apartemen Puncak Permai

Surabaya, bekisting bukaannya dilebihkan 1 (satu) cm dari ukuran jendela

pada gambar spesifikasi. Hal ini bertujuan agar sealant jendela dapat

terpasang dengan tepat yaitu 0.5 cm di setiap sisinya.

3. Pemberian Minyak/Oli pada Bekisting

Pemberian minyak/oli pada bekisting juga dilakukan pada proyek

Apartemen Puncak Permai Surabaya untuk menjaga agar dinding tetap utuh

saat pembongkaran bekisting.

4. Pemasangan Tulangan dan Pelat untuk Sambungan

Tulangan dinding pada proyek Apartemen Puncak Permai Surabaya

menggunakan tulangan polos diameter 8 (delapan) cm dengan jarak 15 (lima

belas) cm. Pemasangan tulangan (Gambar 4.32.) memperhatikan gambar

proyek dalam hal ukuran dan jarak tulangan yang direncanakan, serta jarak

kait untuk pengangkatan dan posisi pelat untuk sambungan.

Gambar 4.32. Pemasangan Tulangan Dinding Beton Pracetak

5. Pengecoran

Pada proyek Apartemen Puncak Permai Surabaya proses pengecoran

biasanya dilakukan sore hari, namun jika hujan menggunakan bantuan terpal

yang ditebarkan di atas dinding panel. Pemasangan terpal bertujuan untuk

menjaga agar air tidak masuk dan merusak campuran beton yang masih basah.

Page 36: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

54

Cuaca yang terlalu panas/terik juga mengakibatkan campuran beton yang

masih basah menjadi rusak oleh karena itu terpal juga diperlukan untuk

melindunginya (Gambar 4.33.).

Campuran beton untuk dinding beton pracetak pada proyek Apartemen

Puncak Permai Surabaya menggunakan beton readymix dengan mutu K350.

Beton readymix didatangkan menggunakan truck mixer yang dilengkapi

dengan pipa penuang. Sehingga pada saat pengecoran dinding dilakukan, tidak

dibutuhkan alat bantu lainnya.

Gambar 4.33. Penggunaan Terpal untuk Menutupi Campuran Beton yang

Masih Basah pada Cuaca yang Terlalu Panas

6. Pembongkaran Bekisting

Bekisting pada proyek Apartemen Puncak Permai dapat dibongkar

setelah campuran beton mengeras (Gambar 4.34.) dengan melepas

sambungan-sambungan yang mengikat antar profil baja bekisting agar dapat

diangkat. Pembongkaran bekisting dilakukan oleh 2 (dua) orang pekerja

secara manual dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Pembongkaran juga

harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak bekisting dan dinding.

Page 37: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

55

Gambar 4.34. Pembongkaran Bekisting

7. Pengangkatan Bekisting dengan Dinding yang Telah Dicor

Pada proyek Apartemen Puncak Permai, untuk mempermudah

pengangkatan dinding pada lokasi yang dituju, maka dinding yang masih

menempel pada bekisting diangkat satu sisi sampai pada posisi miring sekitar

70º (Gambar 4.35.). Setelah itu, bagian belakang bekisting diberi penopang

berupa tiang besi (Gambar 4.36.). Proses pengangkatan bekisting dan dinding

dilakukan dengan bantuan mobile crane dan 2 (dua) orang pekerja.

Gambar 4.35. Pengangkatan Bekisting dengan Dinding yang Telah Dicor dan

Masih Menempel

Page 38: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

56

Gambar 4.36. Penopang Tiang Besi

8. Pengangkatan Dinding untuk Ditempatkan pada Stock Yard

Dinding yang telah dicor dan dibongkar bekistingnya kemudian

diangkat menuju tempat penyimpanan sementara yang disediakan di lokasi

proyek (stock yard) agar bekisting bisa dipakai untuk pembuatan dinding

beton yang baru (Gambar 4.37.). Pengangkatan dan peletakkan dinding pada

stock yard di proyek Apartemen Puncak Permai dilakukan dengan mobile

crane serta dibantu oleh 2 (dua) orang pekerja.

Pada proyek Apartemen Puncak Permai Surabaya, jarak antar dinding

yang ditempatkan di stock yard adalah 10 (sepuluh) cm. Jarak ditandai dengan

tulangan yang telah dipotong sekaligus sebagai pengunci agar dinding tidak

jatuh.

Gambar 4.37. Pengangkatan Dinding yang Telah Dicor Menuju

Stock Yard

Page 39: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

57

9. Pengangkatan Dinding Menuju Lokasi yang Dituju

Dinding yang telah disiapkan di stock yard dapat diangkat ke lokasi

yang dituju dengan mobile crane serta ada 1 (satu) orang pekerja yang

memegang dan mengarahkan dinding agar tidak mengenai dinding lain pada

stock yard (Gambar 4.38.). Penyediaan alat penggantung sejenis katrol yaitu

tackle (Gambar 4.39.) dapat mempermudah dan mempercepat pelaksanaan

pengangkatan dan pemasangan dinding. Penggantungan sementara dinding

pada tackle dilakukan oleh 2 (dua) orang pekerja.

Gambar 4.38. Pengangkatan Dinding Menuju Lokasi yang Dituju

Gambar 4.39. Penyediaan Tackle untuk Menggantung Dinding Sementara

Sebelum Dipasang

Page 40: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

58

10. Pemasangan Dinding pada Struktur Bangunan Menggunakan Sambungan

Pada proyek Apartemen Puncak Permai, dinding pracetak

disambungkan pada struktur balok bangunan menggunakan sambungan plat.

Sambungan plat yang menempel pada plat lantai akan disambungkan

menggunakan dynabolt (Gambar 4.40.) sedangkan plat yang menempel pada

dinding menggunakan sambungan las.

Pemasangan dynabolt juga kadang mengalami kendala seperti

bertabrakan dengan tulangan struktur pelat/balok sehingga harus mengalami

perpindahan posisi yang membutuhkan perhitungan ulang untuk dynabolt

yang bertabrakan. Oleh karena itu, ketika dinding panel dipasang sebaiknya

dilakukan pengawasan agar kendala-kendala seperti pemasangan dynabolt

dapat teratasi.

Struktur plat lantai pada Apartemen Puncak Permai Surabaya bagian

luar dilebihkan 5 (lima) cm dari posisi balok terluar. Tujuannya adalah untuk

mengantisipasi jika terjadi ketidaktepatan tebal dinding pracetak, maka plat

tersebut bisa dibobok atau ditambah agar fasadnya terlihat rata.

Gambar 4.40. Sambungan Pelat pada Dinding terhadap Plat Lantai Diperkuat

Menggunakan Dynabolt

Page 41: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

59

Gambar 4.41. Sambungan Dinding Beton Pracetak Bagian Atas

Gambar 4.42. Sambungan Dinding Beton Pracetak Bagian Bawah

11. Finishing Dinding

Dinding pada proyek Apartemen Puncak Permai yang telah terpasang

kemudian di-finishing (Gambar 4.43.) dengan pemasangan kaca dan

pengecatan untuk menyempurnakan performa dinding tersebut dari segi

arsitektural. Pekerjaan ini dilakukan oleh 3 (tiga) orang dengan bantuan

gondola sebagai alat transportasi.

Page 42: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

60

Gambar 4.43. Finishing Dinding dengan Bantuan Gondola

d. Alasan Pemilihan Dinding Beton Pracetak Pada Proyek Apartemen

Puncak Permai Surabaya

Proyek Apartemen Puncak Permai adalah proyek konstruksi yang

tergolong besar dan membutuhkan banyak pekerja, peralatan, material, uang, serta

metode yang tepat dalam pelaksanaannya dengan mempertimbangkan masalah

safety khususnya pada proyek bangunan tinggi. Pemilihan penggunaan dinding

beton pracetak sebagai dinding eksterior dalam proyek ini didasari oleh beberapa

hal, antara lain sebagai berikut :

1. Segi Waktu

- Penggunaan dinding beton pracetak telah terbukti pada beberapa referensi

proyek dapat mempercepat pelaksanaan pekerjaan dinding karena tidak

membutuhkan scaffolding yang digunakan untuk pemasangan bata merah

konvensional dan bata ringan. Selain itu juga, cepatnya pelaksanaan

dinding luar memungkinkan pekerjaan lain (dinding interior, dan lain-lain)

dapat segera dikerjakan.

- Pembuatan dinding beton pracetak yang juga dilakukan di lokasi proyek

Apartemen Puncak Permai dapat dikontrol dan diawasi secara langsung

sehingga proses-proses pembuatannya dapat berjalan lebih lancar dan

teratur.

- Dinding beton pracetak yang dibuat langsung di lapangan (cast in site)

bisa berjalan terus menerus tanpa harus menunggu dinding selesai

Page 43: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

61

dipasang secara sempurna terlebih dahulu. Hal ini dapat terjadi karena

tersedianya stock yard dan tackle.

- Hilangnya beberapa tahapan proses pengerjaan dinding konvensional

seperti pekerjaan benangan, waterpass, dan plasteran yang dapat

mempersingkat waktu operasional.

2. Segi Mutu

- Dinding beton pracetak mempunyai kerataan permukaan yang seragam,

yang dapat dikontrol karena menggunakan bahan campuran beton yang

dipadatkan dan diratakan dalam bekisting.

- Kekuatan dinding beton pracetak diperkuat dengan adanya tulangan polos

dengan jarak tertentu, yang telah dihitung untuk menahan beban sendiri

dinding, beban angin dan juga beban gempa.

3. Segi Biaya

- Penggunaan dinding beton pracetak yang menghilangkan beberapa

tahapan proses pekerjaan dinding konvensional akan membuat

berkurangnya biaya material dan operasional pekerja.

- Kecepatan dalam pemasangan akan membuat progress pekerjaan

bertambah sehingga mengantisipasi keterlambatan dan memungkinkan

untuk mempercepat pembayaran termyn.

e. Kendala Pemakaian Dinding Beton Pracetak Pada Proyek Apartemen

Puncak Permai Surabaya

Pemakaian dinding beton pracetak pada proyek Apartemen Puncak

Permai Surabaya memiliki kendala pada saat pemasangan baut yang terhalang

oleh adanya tulangan pada balok/plat lantai, plat penyambungnya tidak sesuai

dengan titik pemasangan, sehingga harus menambah plat tersebut. Selain itu,

sering terjadi ketidaktepatan tebal dinding pracetak atau keseragaman struktur plat

masing-masing lantai bangunan, sehingga ada bagian yang harus dibobok atau

ditambah agar fasadnya terlihat rata. Pada proyek Apartemen Puncak Permai

Surabaya bagian luar plat lantai dilebihkan 5 (lima) cm dari posisi balok terluar.

Tujuannya adalah untuk mengantisipasi hal tersebut, sehingga yang dibobok

Page 44: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

62

adalah plat lantai yang tebalnya 12 (dua belas) cm, bukan balok yang memiliki

ketebalan antara 40 (empat puluh) cm sampai 1 (satu) m.

4.4.2. Pemasangan Dinding Single Panel B-Panel pada Proyek Konstruksi

Rumah Tinggal Satu Lantai

Proyek rumah tinggal 1 (satu) lantai yang didapatkan dari official website

B-Panel, menggunakan dinding single panel B-Panel sebagai dinding

eksteriornya. Berikut akan dibahas mengenai, cara pelaksanaan, dan kendala

dalam penggunaan dinding panel B-Panel pada proyek perumahan.

a. Pemasangan Dinding Panel B-Panel

Pada proyek konstruksi rumah tinggal 1 (satu) lantai terdapat beberapa

langkah dalam pemasangan dinding panel polystyrene B-Panel, yaitu :

1. Pemasangan Besi Stek

Sesuai dengan standar pemasangan besi stek oleh B-Panel, pada

proyek rumah tinggal satu lantai ini, besi stek dipasangkan pada sloof secara

zig zag (Gambar 4.44.). Besi stek memiliki ukuran diameter 10 mm dengan

jarak antara stek 80 cm, stek yang muncul di atas sloof 40 cm, stek yang

masuk di dalam sloof 10 cm.

Gambar 4.44. Standar Pemasangan Besi Stek

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

2. Pemasangan Panel Polystyrene

Panel polystyrene yang telah dipotong kemudian diikatkan pada besi

stek yang telah disediakan (Gambar 4.45.) dengan menggunakan kawat beton.

Page 45: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

63

Pemasangan panel diusahakan dimulai dari sudut bangunan. Gunakan

wiremesh lurus pada setiap sambungan panel setinggi panel yang terpasang

dan diikat menggunakan kawat beton.

Gambar 4.45. Pemasangan Panel pada Besi Stek yang Telah Disiapkan

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

3. Pemasangan Wiremesh Tambahan pada Bukaan Pintu dan Jendela

Sesuai dengan standar pemasangan wiremesh tambahan B-Panel,

Cross brace/wiremesh tambahan dipasang pada setiap sudut bukaan pintu dan

jendela di kedua sisi panel sedangkan pada sekeliling frame bukaan pintu dan

jendela dipasang wiremesh U (Gambar 4.46.).

Gambar 4.46. Pemasangan Wiremesh Tambahan dan Wiremesh U pada

Bukaan Pintu dan Jendela

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

Page 46: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

64

4. Pemasangan Wiremesh Siku

Pada setiap sudut dinding proyek rumah tinggal ini dipasang wiremesh

siku yang diletakkan pada sisi dalam dan luar sudut yang berfungsi sebagai

pengaku (Gambar 4.47.).

Gambar 4.47. Pemasangan Wiremesh Siku pada

Setiap Sudut Dinding Sebagai Pengaku

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

5. Pemasangan Stood dan Instalasi

Stood (Gambar 4.48.) pada proyek rumah tinggal ini terbuat dari kayu,

untuk menopang dinding agar menjadi tegak dan lurus. Instalasi listrik, air,

dan AC (Gambar 4.49.) dapat dipasangkan dengan cara melelehkan bagian

polystyrene menggunakan alat heat gun.

Gambar 4.48. Stood untuk Menopang Dinding agar Tegak dan Lurus

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

Page 47: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

65

Gambar 4.49. Pemasangan Instalasi pada Panel Polystyrene

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

6. Pekerjaan Plaster Lapis Pertama dan Kepalan

Setelah panel, wiremesh, dan instalasi terpasang dilakukan pekerjaan

plasteran menggunakan shotcrete. Pekerjaan shotcrete lapis pertama dilakukan

dengan menggunakan mesin shotcrete (Gambar 4.50.) pada kedua sisi

dinding. Setelah kering, dilakukan pekerjaan kepalan (Gambar 4.51.) sebagai

acuan tebal akhir dinding pada kedua sisi.

Gambar 4.50. Pekerjaan Shotcrete Lapis Pertama

Menggunakan Mesin Shortcrete

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

Page 48: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

66

Gambar 4.51. Pekerjaan Kepalan Sebagai Acuan Ketebalan Dinding

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

7. Pekerjaan Plaster Lapisan Kedua dan Perataan

Pekerjaan shotcrete lapis kedua dilakukan juga menggunakan mesin

shotcrete (Gambar 4.52.) sampai tebal yang diinginkan pada kedua sisi

dinding dengan acuan kepalan yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu,

plaster diratakan dengan menggunakan hollow kayu/aluminium (Gambar

4.53.) kemudian haluskan agar mendapatkan tekstur permukaan dinding yang

bagus.

Gambar 4.52. Pekerjaan Shotcrete Lapis Kedua yang Juga

Menggunakan Mesin Shortcrete

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

Page 49: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

67

Gambar 4.53. Pekerjaan Perataan Plasteran Menggunakan Hollow Kayu

Sumber: PT. Beton Elemenindo Putra (n.d.)

8. Pekerjaan Acian dan Finishing

Dinding yang tekah diplaster dan diratakan siap untuk diaci dan dicat

sebagai pekerjaan finishing. Pekerjaan acian disarankan lebih baik

menggunakan semen/white mortar.

c. Kendala Pemakaian Dinding Single Panel B-Panel pada Proyek Konstruksi

Rumah Tinggal Satu Lantai

Pada proyek konstruksi rumah tinggal satu lantai, kendala dalam

pemakaian dinding single Panel B-Panel yaitu masalah ketegakan panel dalam

proses instalasi panel dinding di lapangan karena ketegakan panel sangat

dibutuhkan untuk menjaga kekuatan struktur bangunan sehingga perlu

diperhatikan. Pelaksanaan shotcrete juga harus mempertimbangkan jarak

maksimum toleransinya yaitu 5 (lima) cm.

4.4.3. Pemasangan Dinding Single Panel M-System pada Proyek Konstruksi

Rumah Tinggal Dua Lantai

Proyek rumah tinggal dua lantai yang diamati oleh M. Sutedjo dan V.

Nggau (2009) menggunakan dinding single panel M-System sebagai dinding

eksteriornya. Berikut akan dibahas mengenai alat-alat yang diguanakan, cara dan

Page 50: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

68

kendala pemasangan dinding single panel M-System pada proyek konstruksi

rumah tinggal dua lantai.

a. Alat-Alat yang Digunakan

Alat-alat yang digunakan dalam pemasangan dinding panel polystyrene

M-System Panel pada proyek rumah tinggal 2 (dua) lantai, antara lain adalah:

1. Coating Machine

Coating machine (Gambar 4.54.) digunakan untuk menyemprot

shotcrete pada panel-panel M-System. Penggunaan alat ini dapat menghemat

waktu dan pelaksanaannya relatif mudah karena tidak membutuhkan harga

khusus. Jenis alat coating machine yang digunakan pada dinding adalah

turbosol dengan ketentuan jarak maksimum kepala alat dengan dinding

maksimal 5 (lima) sampai 10 (sepuluh) cm dalam pengaplikasian shotcrete.

Gambar 4.54. Alat Semprot untuk Dinding

Sumber: M2 Dominicana (n.d.)

2. Hot Air Gun

Alat ini digunakan untuk membuat coakan pada panel dinding untuk

pemasangan jaringan pemipaan, instalasi listrik dan system lainnya.

Umumnya jenis alat yang digunakan adalah Thermo – Blower HLG 2000-LE

(Gambar 4.55.)

Page 51: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

69

Gambar 4.55. Alat Thermo –Blower HLG 2000-LE

Sumber: M2 Dominicana (n.d.)

3. Stapler

Jenis stapler yang umumnya digunakan adalah Pro Clinch TM 4.5

(Gambar 4.56.). Alat ini digunakan untuk memasang besi yang mengikat

antara stek dan wiremesh.

Gambar 4.56. Alat Stapler Pro Clinch TM 4.5

Sumber: M2 Dominicana (n.d.)

b. Pemasangan Dinding Panel M-System

Berikut adalah langkah-langkah pemasangan dinding single panel M-

System pada proyek rumah tinggal dua lantai :

1. Pendirian Besi Stek

Pada bangunan rumah tinggal yang diamati, jenis pondasi yang

digunakan adalah mini pile. Pada sloof pondasi yang digunakan harus

dipasang stek besi, yang fungsinya adalah sebagai tempat berdirinya panel

untuk dinding.

Page 52: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

70

2. Instalasi Panel Dinding M-System

Terdapat beberapa perbedaan instalasi panel dinding M-System dalam

pelaksanaan di lapangan, jika dibandingkan dengan prosedur yang seharusnya,

untuk memudahkan pemasangan panel, stek besi dapat dibengkokkan

sehingga panel dinding dapat dengan mudah diletakkan pada tempatnya,

seperti terlihat pada Gambar 4.57. Setelah panel dinding didirikan dengan

sempurna, maka stek besi yang dibengkokkan tersebut dikembalikan ke

bentuk semula.

Gambar 4.57. Dinding Panel yang Didirikan di Atas Besi Stek yang

Telah Dibengkokkan

Sumber: PT. Lisa Concrete (2009)

3. Pemberian Penyangga

Sesuai prosedur pemasangan pada sub bab 4.2.2.2.

4. Pengikatan Panel pada Besi Stek

Sesuai prosedur pemasangan pada sub bab 4.2.2.2.

5. Pemberian Mesh Tambahan

Sesuai prosedur pemasangan pada sub bab 4.2.2.2.

6. Pembuatan Ring Balok dan pengulangan langkah yang sama pada lantai 1.

Umumnya ring balok menumpu pada panel dinding lantai dasar,

namun terdapat perbedaan pada bangunan rumah tinggal yang diamati. Pada

Page 53: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

71

bangunan rumah tinggal yang diamati, terdapat dinding lantai dua yang tidak

sejajar dengan dinding lantai dasar, sehingga pada stek besi yang akan

digunakan dilakukan modifikasi. Stek besi untuk dinding lantai dua dipasang

pada tulangan tambahan panel lantai, seperti terlihat pada Gambar 4.58.

Gambar 4.58. Besi Stek untuk Dinding Panel Lantai 2

Sumber: PT. Lisa Concrete (2009)

Ring balok ini ikut dicor saat pengecoran panel lantai. Tulangan untuk

ring balok dirangkai terlebih dahulu di lapangan dan ikut dipasang saat

pemasangan panel lantai. Selanjutnya, panel dinding untuk lantai di atsanya

dapat dipasang pada stek besi yang tersedia. Wiremesh pada panel dinding dan

stek besi diikat dengan kawat besi lalu dikencangkan secukupnya. Panel

dinding dipasang setelah pengecoran panel lantai dilakukan. Untuk

sambungan antara panel dinding, digunakan mesh tambahan sebagai penguat

sambungan. Nantinya panel dinding ini akan di-finishing di lapangan dengan

shotcrete setebal 35 (tiga puluh lima) mm masing-masing pada kedua sisi luar

panel, sama seperti pada panel dinding lantai dasar.

c. Kendala Pemasangan Dinding Single Panel M-System

Terdapat kendala dalam proses instalasi panel dinding di lapangan, yaitu

masalah ketegakan panel. Ketegakan panel sangat dibutuhkan untuk menjaga

kekuatan struktur bangunan. Selain itu, apabila panel dinding yang terpasang

Page 54: 4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Jenis-Jenis Dinding ...

Universitas Kristen Petra

72

miring, maka ketebalan panel dinding menjadi tidak seragam dengan panel-panel

dinding di sebelahnya sehingga mempersulit pekerjaan finishing dan membuat

pengaplilkasian shotcrete menjadi lebih boros karena kemiringan yang berbeda.

Untuk menjaga ketegakan panel, maka saat panel dinding sudah terpasang

dilakukan pengukuran dengan water pass untuk mengecek apakah panel sudah

terpasang dengan benar.