An Tropo Metri

8
Secara umum, antropometri memiliki pengertian pengukuran tubuh manusia. Antropometri berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubh dan komposisi tubh untuk berbagai tingkat umur. Pada saat ini sering digunakan untuk melakukan skrining kasus kurang gizi, karena penggunaannya relative mudah, murah, dan praktis. Sebagai indikator status gizi, antropometri dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter (ukuran tunggal dari tubuh manusia). Jenis parameter antropometri: 1. Umur Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Apabila umur salah, maka akan berakibat kesalahan pada interpretasi data. Prosedur pengukuran umur adalah: a. Menentukan tanggal, hari, bulan, dan tahun saat dilakukan pengukuran. b. Mengurangi dengan tanggal, hari, bulan, dan tahun pada waktu lahir. c. Bila kelebihan atau kekurangan sebanyak 16 hari s/d 30 hari, dibulatkan menjadi 1 bulan. Sedangkan, bila sebanyak 1 s/d 15 hari, dibulatkan menjadi 0 bulan. 2. Berat Badan Berat badan merupakan parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan konsumsi makanan dan kesehatan. Berat badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air dan mineral pada

Transcript of An Tropo Metri

Page 1: An Tropo Metri

Secara umum, antropometri memiliki pengertian pengukuran tubuh manusia. Antropometri

berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubh dan komposisi tubh untuk

berbagai tingkat umur. Pada saat ini sering digunakan untuk melakukan skrining kasus kurang

gizi, karena penggunaannya relative mudah, murah, dan praktis.

Sebagai indikator status gizi, antropometri dapat dilakukan dengan mengukur beberapa

parameter (ukuran tunggal dari tubuh manusia). Jenis parameter antropometri:

1. Umur

Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Apabila umur salah,

maka akan berakibat kesalahan pada interpretasi data.

Prosedur pengukuran umur adalah:

a. Menentukan tanggal, hari, bulan, dan tahun saat dilakukan pengukuran.

b. Mengurangi dengan tanggal, hari, bulan, dan tahun pada waktu lahir.

c. Bila kelebihan atau kekurangan sebanyak 16 hari s/d 30 hari, dibulatkan

menjadi 1 bulan. Sedangkan, bila sebanyak 1 s/d 15 hari, dibulatkan menjadi 0

bulan.

2. Berat Badan

Berat badan merupakan parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan

dalam waktu singkat karena perubahan konsumsi makanan dan kesehatan. Berat

badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air dan mineral pada tulang.

Pengukuran berat badan menggunakan timbangan injak, timbangan dacin, timbangan

geser, dan bed scale.

Prosedur pengukuran berat badan:

a. Meletakkan timbangan pada alas yang datar dan keras.

b. Melakukan kalibrasi

c. Meminta pasien untuk menggunakan pakaian seminimal mungkin,

melepas alas kaki, tidak membawa hal-hal yang dapat memberatkannya.

d. Mengukur dengan posisi antropometri dengan tumpuan pada kedua kaki

sama besar.

e. Pada bayi, meletakkan bayi di atas alas timbangan bagian tengah.

Melakukan saat bayi dalam keadaan paling tenang.

f. Membaca hasil pengukuran sampai ketelitian 0.1 kg

Page 2: An Tropo Metri

g. Mengulangi pengukuran sampai 3 kali.

3. Tinggi Badan

Tinggi Badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan

pertumbuhan skeletal dan parameter paling penting bagi keadaan yang telah lalu dan

keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dengan tepat. Pengukuran tinggi badan

(dilakukan dalam keadaan berdiri)/ panjang badan (dilakukan dalam keadaaan

telentang) menggunakan stadiometer, microtoise, antropometer, alat ukur panjang

badan bayi, kaliper geser.

Prosedur pengukuran tinggi badan:

a. Menyiapkan microtoise pada ketinggian 2 meter.

b. Menentukan letak vertex dengan benar dan meminta pasien untuk menarik

nafas dalam (inspirasi maksimal).

c. Posisi pengukuran adalah posisi antropometri, yaitu posisi berdiri tegak

lurus, kepala menghadap ke depan; tungkai, pantat, punggung, dan kepala

berada dalam satu garis; kedua tangan rileks disamping badan

d. Menarik microtoise samoai menyentuh vertex.

e. Membaca skala pengukuran pada posisi tegak lurus dengan ketelitian 0.1

cm.

f. Mengulangi pengukuran sebanyak 3 kali

Prosedur pengukuran panjang badan:

a. Menyiapkan alat ukur panjang badan

b. Meletakkan bayi dalam posisi telentang di bagian alas alat ukur

c. Pengukuran harus dilakukan dua orang. Satu orang bertugas untuk

memfiksasi kepala bayi dan menjaga agar posisi bayi dalam keadaan

lurus. Satu orang lagi memegang kaki bayi dan menggerakkan papan.

d. Membaca skala pada ketelitian 0.1 cm pada posisi tegak lurus.

e. Melakukan pengukuran sebanyak 3 kali

4. Lingkar Lengan Atas

Merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah, murah

dan cepat. Tidak memerlukan data umur yang terkadang susah diperoleh.

Memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit.

Page 3: An Tropo Metri

LILA diukur dengan menggunakan metline. LILA mencerminkan cadangan energi,

sehingga dapat mencerminkan:

a. Status KEP pada balita

b. KEK pada ibu WUS dan ibu hamil: risiko bayi BBLR.

Prosedur pengukuran LILA:

a. Melakukan pengukuran dengan posisi antropometri.

b. Mengukur jarak acromion-radiale dengan posisi lengan ditekuk 900 dan

memberi tanda pada titik tengah acromion-radiale

c. Meluruskan lengan dalam posisi rileks dan melilitkan pita pengukur melewati

titik tengah lengan.

d. Menarik pita pengukur harus cukup erat dan tidak menekan serta posisi lurus

segaris.

e. Membaca hasil pada ketelitian 0.1 cm dan melakukan pengukuran sebanyak 3

kali.

5. Lingkar Kepala

Biasanya untuk memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepala atau

peningkatan ukuran kepala. Lingkar kepala dihubungkan dengan ukuran otak dan

tulang tengkorak. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan metline.

Prosedur pengukuran Lingkar Kepala:

a. Menyipakan metline yang fleksibel tetapi tidak gampang mulur.

b. Bayi dalam posisi dipangku. Untuk anaka yang lebih besar dilakukan dalam

posisi berdiri.

c. Melilitkan pita pengukur meleawti atas supra orbital ridge dan bagian

occiput.

d. Menarik pita dengan erat, menekan rambut, tetapi tidak menyakiti.

e. Membaca hasil dengan ketelitian 0.1 cm

6. Lingkar Pinggang dan Perut

Lingkar pinggang merupakan salah satu indeks antropometri yang dapat

digunakan untuk memprediksi sindrom metabolik dan dapat digunakan sebagai

pengukuran alternatif atau tambahan di samping body mass index (BMI)/indek massa

tubuh (IMT), karena terdapat hubungan yang jelas antara Iingkar pinggang, deposisi

Page 4: An Tropo Metri

lemak viseral, dan faktor risiko kardiovaskular pada anak. Pengukuran lingkar perut

dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obesitas abdominal/sentral. Jenis obesitas

ini sangat berpengaruh terhadap kejadian penyakit kardiovaskular dan diabetes

melitus

Pada penderita obesitas, lingkar pinggang pada laki-laki adalah lebih dari 94 cm,

sedangkan pada perempuan lebih dari 80 cm.

Prosedur pengukuran:

a. Menyiapkan pita pengukur yang keras tapi fleksibel.

b. Pengukuran dilakukan pada posisi antropometri.

c. Melilitkan pita pengukur pada bagian paling kecil antara crista iliaca dan tulang

rusuk. Untuk lingkar perut, pengukuran dilakukan pada bagian tengah antara

rusuk dan crista iliaca melewati umbilicus. Kadang-kadang didapatkan hasil

pengukuran yang sama antara lingkar pinggang dan perut.

d. Membaca hasil pada ketelitian 0.1 cm dan melakukan pengukuran sebanyak 3 kali

7. Lingkar Panggul

Pada penderita obesitas, rasio pinggul pada wanita adalah lebih dari 0.9,

sedangkan pada laki-laki lebih dari 1.0.

Prosedur Pengukuran:

a. Menyiapkan pita pengukur yang keras tapi fleksibel.

b. Pengukuran dilakukan pada posisi antropometri.

c. Melilitkan pita pengukur pada bagian atas siphisis pubis dan bagian

maksimum pantat.

d. Membaca hasil pada ketelitian 0.1 cm dan melakukan sebanyak 3 kali.

Indeks antropometri merupakan rasio dari suatu pengukuran terhadap satu atau lebih

pengukuran atau yang dihubungkan dengan umur. Beberapa indeks antropometri:

1. BB/U (Berat Badan terhadap Umur)

2. TB/ U (Tinggi Badan terhadap Umur)

3. BB/ TB (Berat Badan terhadap Tinggi Badan)

4. Lila/ U (Lingkar Lengan Atas terhadap Umur)

Page 5: An Tropo Metri

5. Indeks Massa Tubuh (IMT)

IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa

(usia 18 tahun ke atas), khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan

BB. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan.

Juga tidak dapat diterapkan pada keadaan khsusus (penyakit) seperti edema, asites, dan

hepatomegali.

IMT =Berat badan(kg)

Tinggi badan (m )× Tinggi badan(m)

IMT dibandingkan dengan baku rujukan untuk menentukan status gizi. Ras

memengaruhi baku rujukan tersebut.

Kategori IMT

KurusKekurangan berat badan tingkat berat <17.0

Kekurangan berat badan tingkat ringan 17.0-18.4

Normal 18.5-25.0

GemukKelebihan berat badan tingkat ringan 25.1-27.0

Kelebihan berat badan tingkat berat >27.0

Sumber: Depkes, 1996

6. Rasio Lingkar Pinggang dan Pinggul

Pola distribusi lemak dihitung dengan membagi lingkar pinggang dibagi lingkar

panggul (dalam satuan cm). Hasil >0.9 menunjukkan distribusi tipe apel/android,

sedangkan hasil <0.9 menunjukkan tipe pear/gynecoid.