Amami Teori
description
Transcript of Amami Teori
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan
fungsinya tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Air juga merupakan
komponen penting dalam bahan makanan kerena air dapat mempengaruhi
penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan yang kering sekalipun seperti buah
kering, tepung biji-bijian mengandung air dalam jumlah tertentu (Ir. Muhammad
Arfah, 1993).
Air sendiri meskipun bukan merupakan sumber nutrien seperti bahan
makanan lain, namun sangat esensial dalam kelangsungan proses biokimiawi
organisme hidup. Disamping terdapat dalam bahan makanan secara alamiah, air
terdapat bebas di alam dalam berbagai bentuk. Air bebas ini sangat penting juga
dalam pertanian, pencucian dan sanitasi umum maupun pribadi, teknologi pangan
dan sebagai air minum. Salah satu pertimbangan penting dalam dalam penentuan
lokasi pabrik pengolahan bahan makanan adalah adanya sumber air yang secara
kuantitatif cukup maunpun secara kaulitatif memenuhi syarat. Dalam pabrik
pengolahan pangan, air diperlukan untuk berbagai keperluan misalnya: pencucian,
pengupasan umbi atau buah, penentuan kualitas bahan, bahan baku proses,
medium pemanasan atau pendingin, pembentukan uap, sterilisasi, melarutkan dan
mencuci bahan sisa, perlindungan terhadap kebakaran dan keperluan-keperluan
lain (Slamet Sudarmadji, 2003).
Air dalam industri pangan memegang peranan penting karena dapat
mempengaruhi mutu makanan yang dihasilkan. Jenis air yang digunakan berbeda-
beda tergantung dari jenis bahan yang diolah, oleh karena itu perlu adanya suatu
standar untuk masing-masing jenis pengolahan. Air yang digunakan pada industri
umunya harus mempunyai syarat-syarat tidak berwarna, tidak berbau, jernih, tidak
mempunyai rasa, tidak mengandung besi dan mangan, serta dpat diterima secara
bakteriologis yaitu tidak mengganggu kesehatan dan tidak menyebabkan
kebusukan bahan pangan yang diolah (Slamet Sudarmadji, 2003)
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O. Satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terkait secara kovalen pada satu atom
oksigen. Kedua atom hidrogen melekat di satu atom oksigen dengan sudut 104,5o.
Akibat perbedaan elektronegativitas antara H dan O, sisi hidrogen molekul air
bermuatan positif dan sisi oksigen bermuatan negatif. Karena itu, molekul air
dapat ditarik oleh senyawa lain yang bermuatan positif atau negatif.
Daya tarik-menarik diantara kutub positif sebuah molekul air dengan kutub
negatif molekul air lainnya menyebabkan terjadinya penggabungan molekul-
molekul air melalui ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari pada
ikatan kovalen. Ikatan hidrogen terjadi antara atom H dengan atom O dari molekul
air yang lain. Ikatan hidrogen mengikat molekul-molekul air lain di sebelahnya
dan sifat inilah yang menyebabkan air dapat mengalir.
Air memiliki sifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau pada
kondisi standar. Dan air merupakan suatu pelarut yang penting. Air adalah pelarut
yang sangat baik melarutkan berbagai jenis senyawaan. Air merupakan senyawa
polar yang hanya akan melarutkan senyawa yang polar. Senyawa-senyawa polar
tersebut seperti garam (NaCl), vitamin (vitamin B dan C), gula (monosakarida,
disakida, oligosakarida, dan polisakarida) dan pigmen (klorofil).
Senyawa yang sangat larut dalam air disebut senyawa hydrophilic (suka-
air), contohnya garam, gula. Sedangkan senyawaan yang sukar bercampur dengan
air disebut senyawa hydrophobic (takut- air), contohnya minyak dan lemak.
Kemampuan untuk bercampur dengan air ditentukan dari senyawa tersebut
memiliki gaya yang dapat setara atau melebihi gaya tarik-menarik (attractive
forces) antarmolekul air. Bila tidak, molekul senyawa tersebut akan terdorong
(pushed out) dari molekul-molekul air dan tidak akan larut. Senyawa yang larut
dalam air dikenal sebagai aqueous.
2.2 Pengertian Air dalam Bahan Pangan
2.3 Jenis Air dalam Bahan Pangan
2.4 Peranan Air
2.4.1 Peran Air dalam Bahan Makanan
a. Mempengaruhi kesegaran, stabilitas, dan keawetan pangan.
b. Menentukan tingkat resiko keamanan pangan.
c. Untuk reaksi kimia.
d. Pelarut universal untuk senyawa ionik dan polar.
Air berfungsi sebagai bahan yang dapat mendispersikan berbagai senyawa
yang ada dalam bahan makanan. Untuk beberapa bahan, air berfungsi
sebagai pelarut. Air dapat melarutkan berbagai bahan seperti garam,
vitamin yang larut dalam air, mineral, senyawa- senyawa cita rasa seperti
yang terkandung dalam teh dan kopi.
e. Mempengaruhi aktivasi enzim dalam bahan pangan.
Dalam bahan pangan, terdapat beberapa enzim yang hanya dapat bekerja
jika ada air. Enzim tersebut tergolong enzim hidrolase seperti enzim
protease, lipase, dan amilase.
f. Medium pindah panas
Dalam proses pengolahan pangan sering dilakukan pemasakan, dalam
proses pemasakan tersebut digunakan kalor (panas). Kalor tersebut akan
dihantarkan oleh air kebagian-bagian dalam bahan pangan secara merata,
hal ini karena air mempunyai konduktivitas panas yang baik.
g. Air mempengaruhi kestabilan bahan pangan selama proses penyimpanan
Hal ini karena kestabilan bahan pangan tergantung dari aktivitas mikroba
pembusuk seperti kapang, kamir dan jamur. Sedangkan aktivitas mikroba
tersebut membutuhkan aw (water activity) tertentu yang bersifat spesifik
untuk tiap jenis mikroba.
h. Media pertumbuhan mikroba
Aktivitas air (Aw) merupakan menggambarkan derajat aktivitas air dalam
bahan pangan, baik kimia dan biologis. Nilai untuk aw berkisar antara 0
sampai 1 (tanpa satuan). Aktivitas air menggambarkan jumlah air bebas
yang dapat dimanfaatkan mikroba untuk pertumbuhannya. Nilai aw
minimum yang diperlukan tiap mikroba berbeda-beda sebagai contoh,
kapang membutuhkan aw > 0,7; khamir > 0,8; dan bakteri 0,9. Dari data
tersebut dapat dilihat kapang paling tahan terhadap bahan pangan yang
mengandung Aw rendah sedangkan bakteri paling tidak tahan terhadap aw
rendah.
2.4.2 Peran Air dalam Tubuh
Manusia dapat hidup tanpa makanan selama 20 sampai 40 hari, tetapi tanpa
air manusia akan mati dlam 4 sampai 7 hari saja. Karena 60% dari berat tubuh
manusia terdiri dari air dan sekitar 61% adalah intraselular, sisanya adalah
ekstraselular. Sehingga air sangat berperan penting bagi tubuh manusia, berikut
adalah peran air bagi tubuh:
a. Media berlangsungnya serangkaian reaksi metabolisme dalam tubuh yaitu
sebagai pelarut dan katalisator (misalnya, pada Glikolisis dan
Glikogenolisis).
b. Alat transport zat gizi (misalnya, darah mengandung 90%-95% air) atau
sisa-sisa metabolisme.
c. Memelihara suhu tubuh.
d. Memelihara keseimbangan fisika dan kimia dalam intra/ extracellular
water.
e. Material untuk pertumbuhan dan perbaikan.
f. Cairan pelumas sendi.
g. Serta peredam benturan.
DAFTAR PUSTAKA
Franisa, Risna. 2013. Air dalam Bahan Pangan.
http://risnafranisa.blogspot.co.id/2013/02/air-dalam-bahan-pangan.html. Diakses
pada 16 September 2015
Mutia, Ira. 2012. http://mutia1124.blogspot.co.id/2012/11/kimia-bahan-makanan-
air.html. Diakses pada 16 September 2015