Teori teori konseling

16
Kelompok 5 Nama : 1. Diah Retno Utami ( 1115500020 ) / 2B 2. Dini Indriani ( 1115500023 ) / 2B 3. Fathiyatul Fitri ( 1115500030 ) / 2B PENDEKATAN KONSELING BEHAVIORAL ( IVAN PAVLOV & B.F.SKINNER )

Transcript of Teori teori konseling

Page 1: Teori teori konseling

Kelompok 5

Nama :

1. Diah Retno Utami ( 1115500020 ) / 2B

2. Dini Indriani ( 1115500023 ) / 2B

3. Fathiyatul Fitri ( 1115500030 ) / 2B

4. Moch. Ibnu Maulana ( 1115500053 ) / 2B

PENDEKATAN KONSELING BEHAVIORAL( IVAN PAVLOV & B.F.SKINNER )

Page 2: Teori teori konseling

TokohKonseling Behavioral

Burrhus Frederic SkinnerIvan Petrovich pavlov

Page 3: Teori teori konseling

Konsep Dasar

1. Tingkah laku manusia diperoleh dari belajar, dan proses terbentuknya kepribadian yaitu melalui proses kematangan dari belajar.2. Kepribadian manusia berkembang bersama-sama dengan interaksinya dengan lingkungannya. 3. Respon tidak selalu ditimbulkan oleh stimulus, akan tetapi lebih kuat oleh pengaruh penguatan 4. Pendekatan behavioral memandang kelainan perilaku sebagai kebiasaan yang di pelajari. Karena itu dapat diubah dengan mengganti situasi positif yang direkayasa sehingga kelainan perilaku berubah menjadi positif

Page 4: Teori teori konseling

1. Tingkah laku bermasalah adalah tingkah laku yang kurang tepat atau tidak sesuai dengan lingkungannya.

2. Tingkah laku yang salah terbentuk dari cara belajar individu itu sendiri , bagaimana individu itu memahami lingkunganya.

3. Manusia yang bermasalah mempunyai kecenderungan merespon tingkah laku yang negatif dari lingkungannya. Tingkah laku maladaptif terjadi juga karena kesalahpahaman dalam menanggapi lingkungan dengan tepat.

Asumsi Perilaku

Page 5: Teori teori konseling

Tujuan Konseling

1. Membantu klien menolong diri sendiri.

2. Mengembalikan klien ke dalam masyarakat yang benar.

3. Meningkatkan keterampilan sosial.

4. Memperbaiki tingkah laku yang menyimpang.

5. Membantu klien mengembangkan sistem self management dan self control.

Page 6: Teori teori konseling

Peran Konselor

1. Konselor berperan sebagai guru, pengarah, dan ahli dalam mendiagnosis tingkah laku yang ditunjukan oleh konseli.

2. Konselor harus menerima dan memahami konseli tanpa mengadili atau mengkritik.

3. Konselor juga harus dapat membuat suasana yang hangat, empatik dan memberikan kebebasan bagi konseli untuk mengekspresikan diri.

4. Memberikan informasi dan menjelaskan proses yang dibutuhkan anggota untuk melakukan perubahan.

5. Konselor harus memberikan reinforcement.

Page 7: Teori teori konseling

Deskripsi Proses Konseling1. Melakukan Assesment Langkah awal kerja konselor adalah melakukan assesment. Assesment diperlukan untuk mengidentifikasi metode atau teknik mana yang akan dipilih sesuai dengan tingkah laku yang ingin diubah.

2. Menetapkan Tujuan (Goal Setting) Yaitu langkah untuk merumuskan tujuan konseling. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari langkah assessment, konselor dan klien menyusun dan merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam konseling.

Page 8: Teori teori konseling

3. Implementasi Teknik (Technique Implementation) Setelah tujuan konseling dirumuskan, konselor dan konseli menentukan strategi belajar yang terbaik untuk membantu konseli mencapai perubahan tingkah laku yang diinginkan. Konselor dan konseli mengimplementasikan teknik-teknik konseling sesuai dengan masalah yang dialami konseli. Dalam implimentasi teknik konselor membandingkan perubahan tingkah laku antara baseline data dengan intervensi.

4. Evaluation terminationYaitu melakukan kegiatan penilaian apakah kegiatan konseling yang telah dilaksanakan mengarah dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan konseling.

Page 9: Teori teori konseling

Tehnik Konseling

1. Latihan AsertifTeknik ini digunakan untuk melatih klien yang mengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak atau benar. Latihan ini terutama berguna diantaranya un tuk membantu individu yang tidak mampu mengungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan menyatakan tidak, mengungkap afeksi dan respon positif lainnya. Cara yang digunakan adalah dengan permainan peran dengan bimbingan konsealor dan diskusi-diskusi kelompok.

Page 10: Teori teori konseling

2. Desensitisasi Sistematis Desensititasi sistematis merupakan teknik konseling behavioral yang berguna untuk mengatasi fobia seseorang atas sesuatu, yang memfokuskan bantuan untuk menenangkan klien dari ketegangan yang dialami dengan cara mengajarkan klien untuk rileks

3.PengkondisianAversiTeknik ini dapat digunakan untuk menghilangkan kebiasaan buruk. Teknik ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepekaan klien agar mengamati respon pada stimulus yang disenanginya dengan kebalikan stimulus tersebut.

Page 11: Teori teori konseling

Kelebihan Dan Keterbatasan

Kelebihan konseling behavioral adalah :1.Dengan memfokuskan pada perilaku khusus bahwa klien dapat berubah, konselor dapat membantu klien kea rah pengertian yang lebih baik terhadap apa yang harus dilakukan sebagai bagian dari proses konseling.

2.Dengan menitikberatkan pada tingkah laku khusus, memudahkan dalam menentukan kriteria keberhasilan proses konseling

3.Memberikan peluang pada konselor untuk dapat menggunakan berbagai teknik khusus guna menghasilkan perubahan perilaku

Page 12: Teori teori konseling

Kekurangan Konseling Behavioral adalah :1.Kurangnya kesempatan bagi klien untuk terlibat kreatif dengan keseluruhan penemuan diri atau aktualisasi diri

2.Kemungkinan terjadi bahwa klien mengalami “depersonalized”dalam interaksinya dengan konselor.

3.Keseluruhan proses mungkin tidak dapat digunakan bagi klien yang memiliki permasalahan yang tidak dapat dikaitkan dengan tingkah laku yang jelas.

4.Bagi klien yang berpotensi cukup tinggi dan sedang mencari arti dan tujuan hidup mereka, tidak dapat berharap banyak dari konseling behavioral.

Page 13: Teori teori konseling

Contoh PenerapanAttendingKonseli            : (Mengetuk pintu), “Assalamu’alaikum Wr. Wb.” Berjabat tangan dengan konselor.Konselor          : Wa’alaikum Salam, menghampiri klien dan mempersilahkan duduk.OpeningKonseli            : (Duduk di kursi yang telah dipersiapkan) maaf bu, siang-siang gini sudah mengganggu.Konselor          : Oh…, tidak apa-apa mb ririn, oya bagaimana kabarnya mb ? (senyum dan mulai percakapan)Konseli            :” Alhamdulillah baik bu”.Konselor          : Syukurlah kalau begitu, bagaimana dengan kuliahnya?Konseli            : Alhamdulillah lancar bu,Konselor          : Oya, ada yang bisa ibu bantu ?.AcceptanceKonseli            :Hmm… gini bu, saya itu pobia dengan ulat, dan pobia itu sangat mengganggu saya.Konselor : iya ibu dapat memahami perasaan mba ririn (sambil menganggukan kepala)Konseli            : Iya bu, bagaimana tidak mengganggu, saya terkadang di bully oleh teman- teman saya, itu membuat saya ketakutan bu.Konselor : (konselor menganggukan kepala dan memandangi konseli) hmm iya iya

Page 14: Teori teori konseling

RestatementKonseli            :Saya benar-benar merasa takut terhadap ulat bu. Dan hal tersebut membuat saya sering dibully.Konselor          : Mba ririn merasa takut.Reflection of feelingKonseli            : Bu.. saya sudah berusaha mencoba agar tidak takut terhadap ulat tapi tetap saja.Konselor          : Sepertinya anda merasa kecewa terhadap usaha anda.ClarificationKonseli            : Dulu saya pernah kejatuhan ulat di pundaknya, muka ulat tersebut menghadap kemuk,. hal tersebut membuat saya takut dan trauma hingga sekarang.Konselor          : Dengan kata lain, anda takut karena pernah kejatuhan ulat.ParaphrashingKonseli            : Hal ini membuat saya merasa takut dan trauma yang berkepanjangan.Konselor          : “Tampaknya anda merasa tertekan”StructuringKonseli            : Saya sulit sekali menyesuaikan diri dengan teman-teman yang membully saya.Konselor          : Anda kemari untuk membahas masalah anda dengan saya. Marilah kita manfaatkan waktu 45 menit itu dengan sebaik-baiknya, saya tidak dapat memberikan nasihat sebagaimana yang anda minta. tetapi, marilah kita bicarakan masalah ini bersama.Konseli            : Bu. Saya sulit sekali untuk menghilangkan pobia ini, karena pobia ini saya sering di bully oleh teman-teman, jadinya saya terganggu.

Page 15: Teori teori konseling

Konselor          : Dalam masalah yang anda kemukakan tadi setidaknya ada 3 masalah yaitu pobia, di bully teman, dan terganggu.Konseli            : Bu, bagaimana cara penanganannya agar pobia ini sembuh?Konselor          : Coba anda tenangkan dulu, tarik nafas dan relaksasikan pikiran anda.Konseli            : (Diam) saya bingung bu harus bagaimana lagi.Teknik Konseling Thought StoppingKonselor          : Coba anda tutup mata, bayangkan di depan anda ada sebuah ulat. Kemudian katakan dalam hati “Saya tidak takut ulat” berkali-kali (beberapa menit)Konseli            : “(Diam dan membayangkan)”.Konselor          : Bagaimana perasaanmu? Apakah lebih baik?Konseli            : Saya masih merasa takut bu.Konselor          :Kalau begitu, ini ada sebuah gambar. Coba anda lihat gambar ini (sambil menunjukkan gambar ulat yang sebelumnya sudah di browsing).Konseli            : (Histeris)Konselor          : (mencoba menenangkan klien)Konseli            : (mulai tenang)Konselor          : Bagaimana mba ririn apakah ingin berhenti sampai sini saja atau di lanjut dilain hari?Konseli            : Saya rasa cukup untuk hari ini dan diganti dilain hari saja bagaimana bu?Konselor          : Iya saya bisa.

Page 16: Teori teori konseling