AM - evi

6
Nama : Siti Evi Marissa NIM : 04011181320114 Analisis Masalah 1. Doni, laki laki 18 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan demam sejak 9 hari yang lalu. Doni sudah pernah minum obat penurun panas yang dibeli di warung, tetapi demam hanya turun beberapa jam kemudian naik lagi. Demam meningkat terutama saat malam hari dan turun di siang hari tetapi tidak sampai suhu normal. a. Apa penyebab dan bagaimana mekanisme demam dalam kasus ini? Penyebab: Demam merupakan peningkatan suhu tubuh di atas batas normal yang terjadi sebagai suatu bentuk respon fisiologis tubuh terhadap gangguan yang terjadi dalam tubuh termasuk penyakit ataupun gangguan termoregulasi. Misalnya respon normal tubuh terhadap adanya infeksi yaitu keadaan masuknya mikroorganisme kedalam tubuh, dapat berupa virus, bakteri, parasit, maupun jamur. Kebanyakan demam disebabkan oleh infeksi virus. Demam bisa juga disebabkan oleh paparan panas yang berlebihan (overhating), dehidrasi atau kekurangan cairan, alergi maupun dikarenakan gangguan sistem imun. Mekanisme:

description

/

Transcript of AM - evi

Page 1: AM - evi

Nama : Siti Evi Marissa

NIM : 04011181320114

Analisis Masalah

1. Doni, laki laki 18 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan demam sejak 9 hari

yang lalu. Doni sudah pernah minum obat penurun panas yang dibeli di warung, tetapi

demam hanya turun beberapa jam kemudian naik lagi. Demam meningkat terutama

saat malam hari dan turun di siang hari tetapi tidak sampai suhu normal.

a. Apa penyebab dan bagaimana mekanisme demam dalam kasus ini?

Penyebab:

Demam merupakan peningkatan suhu tubuh di atas batas normal yang terjadi

sebagai suatu bentuk respon fisiologis tubuh terhadap gangguan yang terjadi

dalam tubuh termasuk penyakit ataupun gangguan termoregulasi. Misalnya

respon normal tubuh terhadap adanya infeksi yaitu keadaan masuknya

mikroorganisme kedalam tubuh, dapat berupa virus, bakteri, parasit, maupun

jamur. Kebanyakan demam disebabkan oleh infeksi virus. Demam bisa juga

disebabkan oleh paparan panas yang berlebihan (overhating), dehidrasi atau

kekurangan cairan, alergi maupun dikarenakan gangguan sistem imun.

Mekanisme:

Demam mengacu pada peningkatan suhu tubuh akibat dari peradangan atau

infeksi. Proses perubahan suhu yang terjadi saat tubuh dalam keadaan sakit lebih

dikarenakan oleh zat toksin yang masuk kedalam tubuh. Umumnya, keadaan sakit

terjadi karena adanya proses peradangan (inflamasi) di dalam tubuh. Proses

peradangan itu sendiri sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan dasar tubuh

terhadap adanya serangan yang mengancam keadaan fisiologis tubuh. Proses

peradangan diawali dengan masuknya zat toksin (mikroorganisme) kedalam tubuh

kita. Mikroorganisme (MO) yang masuk kedalam tubuh umumnya memiliki suatu

zat toksin tertentu yang dikenal sebagai pirogen eksogen. Dengan masuknya MO

tersebut, tubuh akan berusaha melawan dan mencegahnya dengan pertahanan

tubuh antara lain berupa leukosit, makrofag, dan limfosit untuk memakannya

(fagositosit). Dengan adanya proses fagositosit ini, tubuh  akan mengeluarkan

Page 2: AM - evi

senjata, berupa zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen IL-1(interleukin

1), TNFα (Tumor Necrosis Factor α), IL-6 (interleukin 6), dan INF (interferon)

(khususnya IL-1) yang berfungsi sebagai anti infeksi yang bekerja pada pusat

termoregulasi hipotalamus untuk meningkatkan patokan termostat. Pirogen

endogen yang keluar, selanjutnya akan merangsang sel-sel endotel hipotalamus

untuk mengeluarkan suatu substansi yakni asam arakhidonat. Asam arakhidonat

dapat keluar dengan adanya bantuan enzim fosfolipase A2. Asam arakhidonat

yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan memacu pengeluaran prostaglandin

(PGE2). Pengeluaran prostaglandin dibantu oleh enzim siklooksigenase (COX).

Pengeluaran prostaglandin akan mempengaruhi kerja dari termostat hipotalamus.

Sebagai kompensasinya, hipotalamus akan meningkatkan titik patokan suhu tubuh

(di atas suhu normal). Adanya peningkatan titik patokan ini dikarenakan termostat

tubuh (hipotalamus) merasa bahwa suhu tubuh sekarang dibawah batas normal.

Akibatnya terjadilah respon dingin/ menggigil. Selain itu vasokontriksi kulit juga

berlangsung untuk mengurangi pengeluaran panas. Kedua mekanisme tersebut

mendorong suhu naik. Adanya proses menggigil ( pergerakan otot rangka) ini

ditujukan untuk menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak. Dan terjadilah

demam.

b. Apa ciri-ciri demam?

Seseorang dikatakan demam jika suhu tubuhnya meningkat di atas rentang normal

yaitu 98,6oF (37oC). Bergantung pada penyebabnya, demam biasanya disertai

dengan gejala-gejala seperti berikut:

- Berkeringat

- Menggigil

- Sakit kepala

- Nyeri otot

- Kehilangan nafsu makan

- Dehidrasi

- Lemas

- Sufebris: 37,5oC – 38,5oC; Febris: 38,5oC - 39,5oC; Hiperpireksia: >40oC

Page 3: AM - evi

c. Mengapa demam Doni meningkat terutama saat malam hari dan turun di siang

hari tetapi tidak sampai suhu normal?

Demam yang terjadi akibat siklus agen infeksius bersifat remiten yaitu setiap

hari suhu badan dapat turun tetapi tidak pernah mencapai suhu badan yang

normal. Demam terjadi di malam hari karena pada waktu tersebut metabolisme

tubuh telah menurun, sehingga suhu tubuh ikut menurun. Akibatnya, tubuh

mengkompensasi set point “palsu” yang di set oleh bakteri dengan mekanisme

demam.

d. Mengapa setelah minum obat penurun panas demam hanya turun beberapa jam

kemudian naik lagi?

Cara kerja obat penurun panas seperti asetaminofen, asetosal, ibuprofen

adalahbekerja menekan pembentukan prostaglandin yang disintesis dalam susunan

saraf pusat dengan menurunkan set-point di otak dan membuat pembuluh darah

kulit melebar sehingga pengeluaran panas ditingkatkan, sedangkan obat demam

tifoid seperti kloramfenikol bekerja dengan cara menghambat sintesis protein

bakteri dan mempunyai efek yang kecil terhadap fungsi metabolisme lainnya,

bersifat bakteriostatik dan kadang-kadang bakterisid pada konsentrasi obat yang

tinggi. Pada umumnya bakteri Gram-negatif dihambat oleh konsentrasi 2-5 μg/ml.

Penderita yang mendapat pengobatan dengan kloramfenikol memperlihatkan efek

terapinya setelah beberapa jam pemberian, berupa hilangnya kuman Salmonella

dari darah. Sehingga demam hanya turun beberapa jam yang terjadi pada Doni

yaitu karena kumannya yang belum mati sehingga kembali mengulang mekanisme

set point pada hipotalamus.

Page 4: AM - evi

Daftar Pustaka

Widyawati, T. 2011. Demam. <http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21445/4/

Chapter%20II.pdf>. Diakses pada tanggal 26 agustus 2014.

Kania, Nia. Penatalaksanaan Demam pada Anak.

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/02/penatalaksanaan_demam_pada_anak.

pdf. Diakses pada tanggal 27 agustus 2014.