Ali Junko Brake System I

9
JURNAL TEKNIK VOL. 2 NO. 1 / APRIL 2012 31 ISSN 2088 – 3676 ANALISIS KEAUSAN KAMPAS REM PADA SEPEDA MOTOR Sukamto Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Janabadra Jl. Tentara Rakyat Mataram 55-57 Yogyakarta 55231 Telp/Fax (0274)543676 E-mail: [email protected] ABSTRACT Motor cycle needs maintenance and change of spare part regularly, for instance brake pad. Brake is one of the component that is important for safety. It is used to decelerate, control and stop the rotation of the wheel. There are many kind of product of brake pad in the market. AHM ( Astra Honda Motor) is a factory product that is different compare with INDOPART which has many grade of quality. The aim of this research is to analysis the wearing out of brake pads and then compare of the two brand of brake pad. The method of the experiment was using new sample both two brand. Specimens were analyzed to examine the rate of the wearing out of those brake pads. Based on the experiment, the rate of the wearing out of the both brake pads were decreased and the rate of the wearing out of brake pad of Astra Honda Motor lower than INDOPART. Keyword: brake pad, motor cycle, worn out PENDAHULUAN Pada akhir-akhir ini banyak kita dengar adanya kecelakaan yang terjadi di jalan raya baik sepeda motor , mobil maupun bus atau truk. Sebagian dari kasus kecelakaan adalah akibat rem yang tidak bekerja dengan baik.hal ini bukan berarti akibat kualitas rem yang buruk tetapi lebih banyak akibat kelalaian manusia dalam perawatan kendaraan terutama rem disamping komponen-komponen lain. Rem merupakan salah satu komponen pada kendaraan yang harus ada dan bekerja dengan baik karena menyangkut keselamatan pengendara dan orang lain. Secara umum kendaraan bermotor adalah suatu kendaraan yang dijalankan oleh mesin yang dikendalikan oleh manusia diatas jalan, diantaranya sepeda motor, mobil, bus, traktor, dan kendaraan pengangkat. Pada dasarnya proses pengoperasian dan perawatannya sama, perbedaannya terletak pada bentuk dan ukurannya saja. Rem merupakan komponen pengarah, pengatur gerak dan untuk keamanan kendaraan yang sangat penting keberadaannya. Rem mempunyai fungsi yaitu menghentikan putaran poros, mengatur putaran poros, dan juga mencegah putaran yang tidak dikehendaki. Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda. Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis gerak kendaraan menjadi lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan. Pada rem regeneratif, sebagian energi ini juga dapat dipulihkan dan disimpan dalam rodagila (flywheel), kapasitor, atau diubah menjadi arus bolak balik oleh suatu alternator, selanjutnya dilalukan melalui suatu penyearah (rectifier) dan disimpan dalam baterai untuk penggunaan lain, seperti untuk penggerak atau sumber listrik. Energi kinetik meningkat sebanyak pangkat dua kecepatan (E = ½m· v 2 ). Ini berarti bahwa jika kecepatan suatu kendaraan meningkat dua kali, ia memiliki empat kali lebih banyak energi. Rem harus membuang empat kali lebih banyak energi untuk menghentikannya dan konsekuensinya, jarak yang dibutuhkan untuk pengereman juga empat kali lebih jauh. Gaya gesek Rem bekerja dengan berdasar gaya gesek antara disk atau drum dengan kampas rem. Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang

description

Study

Transcript of Ali Junko Brake System I

Page 1: Ali Junko Brake System I

JURNAL TEKNIK VOL. 2 NO. 1 / APRIL 2012

31 ISSN 2088 – 3676

ANALISIS KEAUSAN KAMPAS REM PADA SEPEDA MOTOR

Sukamto

Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas JanabadraJl. Tentara Rakyat Mataram 55-57 Yogyakarta 55231 Telp/Fax (0274)543676

E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Motor cycle needs maintenance and change of spare part regularly, for instance brake pad. Brake is one ofthe component that is important for safety. It is used to decelerate, control and stop the rotation of the wheel.There are many kind of product of brake pad in the market. AHM ( Astra Honda Motor) is a factory productthat is different compare with INDOPART which has many grade of quality. The aim of this research is toanalysis the wearing out of brake pads and then compare of the two brand of brake pad. The method of theexperiment was using new sample both two brand. Specimens were analyzed to examine the rate of thewearing out of those brake pads. Based on the experiment, the rate of the wearing out of the both brakepads were decreased and the rate of the wearing out of brake pad of Astra Honda Motor lower thanINDOPART.

Keyword: brake pad, motor cycle, worn out

PENDAHULUANPada akhir-akhir ini banyak kita dengar

adanya kecelakaan yang terjadi di jalan rayabaik sepeda motor , mobil maupun bus atautruk. Sebagian dari kasus kecelakaan adalahakibat rem yang tidak bekerja dengan baik.halini bukan berarti akibat kualitas rem yangburuk tetapi lebih banyak akibat kelalaianmanusia dalam perawatan kendaraan terutamarem disamping komponen-komponen lain.

Rem merupakan salah satu komponenpada kendaraan yang harus ada dan bekerjadengan baik karena menyangkut keselamatanpengendara dan orang lain.

Secara umum kendaraan bermotoradalah suatu kendaraan yang dijalankan olehmesin yang dikendalikan oleh manusia diatasjalan, diantaranya sepeda motor, mobil, bus,traktor, dan kendaraan pengangkat. Padadasarnya proses pengoperasian danperawatannya sama, perbedaannya terletakpada bentuk dan ukurannya saja.

Rem merupakan komponen pengarah,pengatur gerak dan untuk keamanankendaraan yang sangat pentingkeberadaannya. Rem mempunyai fungsi yaitumenghentikan putaran poros, mengaturputaran poros, dan juga mencegah putaranyang tidak dikehendaki. Rem adalah suatu

peranti untuk memperlambat ataumenghentikan gerakan roda. Karena gerakroda diperlambat, secara otomatis gerakkendaraan menjadi lambat. Energi kinetikyang hilang dari benda yang bergerak inibiasanya diubah menjadi panas karenagesekan. Pada rem regeneratif, sebagianenergi ini juga dapat dipulihkan dan disimpandalam rodagila (flywheel), kapasitor, ataudiubah menjadi arus bolak balik oleh suatualternator, selanjutnya dilalukan melalui suatupenyearah (rectifier) dan disimpan dalambaterai untuk penggunaan lain, seperti untukpenggerak atau sumber listrik.

Energi kinetik meningkat sebanyakpangkat dua kecepatan (E = ½m·v2). Iniberarti bahwa jika kecepatan suatu kendaraanmeningkat dua kali, ia memiliki empat kalilebih banyak energi. Rem harus membuangempat kali lebih banyak energi untukmenghentikannya dan konsekuensinya, jarakyang dibutuhkan untuk pengereman jugaempat kali lebih jauh.

Gaya gesekRem bekerja dengan berdasar gaya

gesek antara disk atau drum dengan kampasrem. Gaya gesek merupakan akumulasiinteraksi mikro antar kedua permukaan yang

Page 2: Ali Junko Brake System I

Analisis Keausan ………….. Sepeda Motor Sukamto

ISSN 2088 – 3676 32

saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerjaantara lain adalah gaya elektrostatik pada

masing-masing permukaan. Dulu diyakini

bahwa permukaan yang halus akanmenyebabkan gaya gesek (atau tepatnyakoefisien gaya gesek) menjadi lebih kecilnilainya dibandingkan dengan permukaanyang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagidemikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya)pada permukaan benda dapat menyebabkangesekan menjadi minimum, bahkan cairantidak lagi dapat membasahinya (efek lotus).Gaya gesek statis adalah gesekan antara duabenda padat yang tidak bergerak relatif satusama lainnya. Seperti contoh, gesekan statisdapat mencegah benda meluncur ke bawahpada bidang miring. Koefisien gesek statisumumnya dinotasikan dengan μs, dan padaumumnya lebih besar dari koefisien gesekkinetis. Gaya gesek statis dihasilkan darisebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelumbenda tersebut bergerak. Gaya gesekanmaksimum antara dua permukaan sebelumgerakan terjadi adalah hasil dari koefisiengesek statis dikalikan dengan gaya normalatau f = μs Fn. Ketika tidak ada gerakan yangterjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai darinol hingga gaya gesek maksimum. Setiapgaya yang lebih kecil dari gaya gesekmaksimum yang berusaha untukmenggerakkan salah satu benda akan dilawanoleh gaya gesekan yang setara dengan besargaya tersebut namun berlawanan arah. Setiapgaya yang lebih besar dari gaya gesekmaksimum akan menyebabkan gerakanterjadi. Setelah gerakan terjadi, gaya gesekanstatis tidak lagi dapat digunakan untukmenggambarkan kinetika benda, sehinggadigunakan gaya gesek kinetis.(Anonim,2010,http://id.wikipedia.org/wiki/Rem_cakram )

Sistem rem dalam teknik otomotifadalah suatu sistem yang berfungsi untuk :

1. Mengurangi kecepatan kendaraan.2. Menghentikan kendaraan yang

sedang berjalan.3. Menjaga agar kendaraan tetap

berhenti.Bermacam merk komponen kampas

rem ditawarkan oleh para produsen, mulaidari standard pabrikan sepeda motor hinggabervariasi merk yang laris dipasaran sepertihalnya kampas rem Indopart karena lebihterjangkau harganya, sehingga harus lebih

selektif dalam memilih suatu produk karenadisudutkan oleh harga yang bersaing dankualitas produk itu sendiri. Akan tetapi untukstandard keselamatan tidak pernah adatoleransi, kampas rem harus tahan aus darigesekan dan harus aman di temperatur tinggiserta dalam kondisi normal. Semakin tinggikecepatan maka semakin tinggi juga keausanpada saat pengereman. Dengan adanyapermasalahan tersebut maka perlu dilakukananalisis perbandingan tingkat keausankampas rem cakram standard pabrikan merkAHM (Astra Honda Motor) dengan kampasrem after market merk INDOPART padasepeda motor, sehingga dengan ujiperbandingan tersebut dapat diuji mutu dankualitasnya.

Rem Blok TunggalYaitu rem blok yang sederhana, terdiri

dari satu blok rem yang ditekan terhadapdrum rem. Pada rem tersebut, permukaangeseknya dipasang lapisan rem atau bahangesek yang dapat diganti apabila telah aus.Suatu hal yang kurang menguntungkan padarem blok tunggal adalah gaya tekan yangbekerja dalam satu arah saja pada drumsehingga pada poros timbul momen lentursehingga rem blok tunggal tidak banyakdipakai pada mesin-mesin yang memerlukanpengereman besar.

Gambar 1: Rem blok tunggal(Sularso & Suga K, 2002,hal.77)

Blok rem merupakan bagian yangpenting, material drum rem biasanya dibuatdari besi cor atau baja cor, sedangkan untukmaterial gesek dahulu biasanya dipakai besicor, baja liat, perunggu, kuningan, tenunanasbes, pasta asbes, serat, dan lainnya, akantetapi ”akhir akhir” ini banyak dikembangkanmaterial gesek dari damar, serbuk logam dankeramik. Bahan yang menggunakan tenunanterdiri dari tenunan asbes sebagai kerangka,

Page 3: Ali Junko Brake System I

Analisis Keausan ………….. Sepeda Motor Sukamto

ISSN 2088 – 3676 34

dengan plastik cair atau minyak kering yangdiserapkan sebagai perekat, dan dikeraskandengan cetak panas atau perlakuan panas.Damar cetak dan setengah logam umumnyahanya berbeda dalam hal kadar serbuklogamnya, keduanya dibuat denganmencampurkan serat pendek dari asbes,plastik serbuk, dan bahan tambahan berbentukserbuk, kemudian dibentuk.Metode ini mempunyai keuntungan karenasusunannya dapat dirubah sesuai dengankeperluan, sedangkan material gesek logam,logam keramik, dan keramik tidakmengandung asbes sama sekali. Carapembuatannya adalah dengan mengepress danmembentuk satu macam atau lebih serbuklogam atau serbuk keramik, danmengeraskannya pada temperatur dibawahtitik cair bahan yang bersangkutan.

Material rem harus memenuhipersyaratan keamanan, ketahanan, dan dapatmengerem dengan halus dan juga harusmempunyai koefisien gesek yang tinggi,keausan yang minim, kuat, tidak melukaipermukaan drum, dan dapat menyerapgetaran.

Rem Blok GandaJika pada rem blok tunggal mempunyai

kekurangan, maka dapat diatasi denganmenggunakan rem blok ganda, yaitu jikadipakai dua blok rem yang menekan drumdari dua arah yang berlawanan, baik darisebelah dalam atau sebelah luar drum. Remdengan blok yang menekan dari luardipergunakan untuk mesin-mesin industri dankereta rel yang pada umumnya digerakkansecara numatic, sedangkan yang menekan daridalam dipakai pada kendaraan jalan raya yangdigerakkan secara hidraulic.

Gambar 2: Rem blok ganda(Sularso & Suga K, 2002, hal. 83).

Rem Drum ( Drum Brake )Rem drum mempunyai ciri lapisan yang

terlindung, dapat menghasilkan gaya remyang besar untuk ukuran rem yang kecil, danumur lapisan rem yang panjang. Rem drummempunyai kelemahan yaitu sistempemancaran panasnya yang buruk, sertamembuat partikel kotoran pada ruang drumtersebut, untuk membersihkannya harusmembuka roda agar rumah rem dapatdibersihkan dari kotoran.

Gambar 3: Rem drum(PT. Astra Honda Motor, 2000,hal.129)

Blok dari rem ini disebut sepatu remkarena bentuknya yang mirip sepatu. Gayarem tergantung pada letak engsel sepatu dansilinder hidraulic serta arah putaran roda.Sistem pengereman pada sepeda motor dapatdiklasifikasikan menjadi dua sistem yaituRem Tromol dan Rem Cakram. Bila remtromol dioperasikan secara mekanis, remcakram dioperasikan dengan sistem hidraulicdengan memakai tekanan fluida.

Gambar 4: Sepatu rem(PT. Astra Honda Motor, 2000,hal.129)

Tipe Leading dan TrailingDengan sebuah cam yang dapat

digunakan untuk menekan dengan paksa duabuah sepatu rem yang mempunyai pengaruh

Page 4: Ali Junko Brake System I

JURNAL TEKNIK VOL. 2 NO. 1 / APRIL 2012

35 ISSN 2088 – 3676

pengereman kuat adalah ”leading shoe” danyang lain ”trailing shoe”.

Gambar 5: Tipe Leading dan Trailing(PT. Astra Honda Motor,2000, hal.131)

a. Prinsip kerja Leading ShoeGaya pengereman leading brake shoe(gaya yang searah dangan putaran roda)dipaksa bergerak oleh “cam”, maka terjadigaya gesek yang searah dengan putaranroda. Gesekan antara sepatu dan remtromol, menghasilkan gaya pengeremanyang lebih besar dibandingkan dengangaya pengereman yang berlawanan arahputaran roda.

Gambar 6: Prinsip kerja Leading Shoe(PT. Astra Honda Motor,2000, hal.131)

b. Tipe Two Leading ShoeDua buah “cam” digunakan untuk

menekan kedua buah sepatu rem, sehinggadapat bekerja seperti leading shoe. Jadidapat menghasilkan gaya pengereman“kira kira” 5 kali dari trailing shoe braketerutama digunakan sebagai rem depan,tetapi ini digantikan oleh rem disc brake.

Gambar 7: Tipe Two - Leading Shoe(PT. Astra Honda Motor,2000, hal.131)

Rem tromol terbuat dari besi tuang,pada saat rem digunakan panas akibat gesekanakan timbul, jadi daya pengereman akanberkurang. Untuk mangatasi hal tersebut,permukaan luar dari hubungan terdapat sirip-sirip pendingin yang terbuat dari alumuniumalloy yang mempunyai daya penyaluran panasyang sangat baik. Pada bagian tromol terdapatalur yang berfungsi untuk menyaring debudan air agar tidak masuk ke dalam tromol(www.digilib.petra.ac.id).Rem tromol mempunyai sepatu rem yangbergerak berlawanan dengan putaran rodauntuk mengerem roda dengan gesekan, inidisebut ”internal expansion lining brake”.Rem tipe ini kebanyakan digunakan pada rembelakang sepeda motor. (PT. Astra HondaMotor, 2000, hal.130)

Rem CakramRem cakram terdiri atas sebuah

cakram dari baja yang dijepit oleh lapisan remdari kedua sisinya pada waktu pengereman.Rem cakram mempunyai sebuah piringan(disc), untuk menjepit piringan ini diperlukantenaga yang cukup kuat. Guna memenuhikebutuhan ini, rem cakram dilengkapi dengansistem hidraulic. (Prof. Ir. I Nyoman Sutranta,MSc, Phd, 2001)

Gambar 8: Rem cakram

Page 5: Ali Junko Brake System I

Analisis Keausan ………….. Sepeda Motor Sukamto

ISSN 2088 – 3676 36

Agar dapat menghasilkan tenaga yangcukup kuat, sistem hidraulic terdiri darimaster silinder, torak, reservoir untuk tempatminyak rem, kampas rem (brake pad), dankomponen penunjang lainnya. Pada sepedamotor, ketika handle rem ditarik, bubunganyang terdapat pada handle rem akan menekantorak yang terdapat pada master silinder.Torak ini akan mendorong minyak rem kearah saluran minyak, yang selanjutnya masukkedalam ruangan silinder dalam pada caliper,pada bagian torak sebelah luar dipasangkampas atau brake pad, kampas ini akanmenjepit piringan baja dengan memanfaatkantekanan torak ke arah luar yang diakibatkanoleh tekanan minyak tadi.

Rem ini mempunyai sifat-sifat yangbaik seperti mudah dikendalikan, pengeremanyang stabil, radiasi panas yang baik, danlainnya, sehingga sangat banyak dipakai untukroda depan. Adapun kelemahannya adalahumur lapisan yang pendek, serta kotoranmudah menempel pada piringan.

Jenis Kampas Rem Menurut KlasifikasiInternational

1. OEM (Original Equipment Manufactured)OEM adalah jenis kampas rem yang

sudah terpasang pada saat membeli motorbaru, dimana untuk produsen Honda,Suzuki, dan Kawasaki dikeluarkan olehpabrikan rem Nissin, sedangkan untukYamaha dikeluarkan oleh Akebono.

2. OES (Original Equipment Sparepart)OES adalah jenis kampas rem yangdigunakan sebagai pengganti kampas remOEM dimana kampas rem ini dibuat olehpabrikan OEM sehingga mempunyai kodeformula yang sama, proses yang sama,kualitas yang sama dan bahan yang samadengan kampas rem OEM.

3. AM (After Market)Jenis ini adalah kampas rem yang beredardi pasaran, dengan kualitas yang beragam.Ada yang mempunyai kualitas lebihrendah dari OEM, dan ada yang lebihtinggi kualitasnya dari OEM.

4. GenuinePada dasarnya kampas rem ini masukdalam kategori jenis After Market. IstilahGenuine hanya untuk membedakan antaraasli dan palsu tidaknya produk tersebut(Anonim, 2008, www.astra-honda.com)

Bahan Kampas Rem AsbestosPada umumnya 60% material dari

komposisi kampas rem ini adalah Asbestossebagai serat utama pembuatan kampas rem,Resin, Friction Aditive, Filler, sepihan logam,karet sintetis dan keramik sebagai bantalantahan aus. Kampas rem asbestos akan fadingpada temperatur 200ºC, ini disebabkan karenafaktor kandungan resin yang tinggi padaasbestos sehingga pada temperatur tinggikampas rem cenderung licin (glazing) danmengeras, juga ketika terkena air.

Bahan Kampas Rem Non AsbestosPada kampas rem non asbestos, sebagai

pengganti komposisi asbestos adalah bahanFriction Aditive untuk mengisi komposisiutama kampas rem dan Filler untuk mengisiruang kosong, lalu penggunaan Resin,serpihan logam, karet sintetis dan keramiksebagai bantalan tahan aus. Kampas rem nonasbestos akan fading pada temperatur yangcukup tinggi yaitu 350ºC, hal ini dikarenakantidak adanya kandungan asbestos yang tidaktahan terhadap temperatur diatas 200ºC.Karena kampas ini mempunyai komposisiFriction Aditive yang lebih banyak, makaketika terkena air masih memiliki koefisiengesekan yang tinggi (Anonim, 2009,www.ibpbrake.com)

KompositKomposit adalah kombinasi antara dua

atau lebih dari tiga bahan yang dimilikisejumlah sifat yang tidak dimiliki olehmasing-masing komponennya termasuk bahanyang diberi lapisan, bahan yang diperkuat dankombinasi lain yang memanfaatkan sifatkhusus beberapa bahan yang ada.Sebagai bahan komposit dan plastik yangdiperkuat, sekarang banyak dipakai adalahserat gelas, asbes dan sebagainya, yaitumerupakan komposit yang diperkuat antararesin dan serat.

Terdapat dua hal yang perludiperhatikan pada komposit yang diperkuatagar dapat membentuk produk yang efektifyaitu:1. Komponen penguat harus memiliki

modulus elastisitas yang lebih tinggidaripada komponen matriksnya.

2. Harus ada ikatan permukaan yang kuatantara komponen penguat dan matriks.

Page 6: Ali Junko Brake System I

JURNAL TEKNIK VOL. 2 NO. 1 / APRIL 2012

37 ISSN 2088 – 3676

METODE PENELITIANBenda Uji

Pada penelitian keausan kampas remcakram (brake pad) yang digunakan adalah 3buah kampas rem cakram sepeda motorHonda Supra X 125 merk AHM dan merkINDOPART non asbestos, menggunakanbenda uji yang sudah jadi dan masih barudibeli secara acak, pemilihan benda ujidilakukan dengan mempertimbangkanperbedaan harga. Berikut data benda ujikampas rem :1. Kampas rem standar pabrikan merk AHM

(Astra Honda Motor)Jenis : OES (Original EquipmentSparepart)Kode : 06455 – KR3 - 404

2. Kampas rem after market merkINDOPARTJenis : After MarketKode : 59100 – 21850 - NA

Benda yang diuji adalah 2 merk kampasrem yaitu 3 buah kampas rem cakram merkAHM dan 3 buah kampas rem cakram merkINDOPART non asbestos. Semua pengujiandilakukan di Laboratorium Ilmu LogamJurusan Teknik Mesin Fakultas TeknikUniversitas Janabadra Yogyakarta. Padabenda uji kampas rem AHM mengandungmaterial asbestos, sedangkan padaINDOPART tidak mengandung material

asbestos. Hal ini dapat diketahui dari masing-masing keterangan label produk, sertamempunyai ciri fisik yaitu warna kampas remyang mengandung asbestos lebih cerahdaripada yang tidak mengandung asbestos.

Sebelum memulai pengujian maka bendauji harus dipersiapkan terlebih dahulu agarpengujian bisa berjalan sesuai dengan yangdirencanakan. Banyaknya benda uji yangdigunakan dalam pengujian tersebut adalahmasing-masing merk 1 pasang kampas remcakram. Jumlah benda uji 2 buah dan tiapbenda uji mengalami 6 kali pengausan.

Uji KeausanLangkah Pengujian :1. Benda yang di uji dibuat specimen dengan

ukuran panjang 20mm, lebar 5mm dantinggi 8 mm.

2. Letakkan benda uji pada penjepit dengankuat.

3. Tentukan beban tekan 1350 gram.4. Tentukan waktu pengausan 120 detik.5. Tekan saklar ”ON” mesin akan bekerja

sesuai dengan ketentuan no 3, 4, dan 5diatas.

6. Setelah pengausan selesai, lepas benda ujidari penjepitnya.

7. Lakukan pengujian sebanyak 6 kali untukmasing-masing sampel.

Gambar 9: Specimen Benda Uji Keausan

Page 7: Ali Junko Brake System I

Analisis Keausan ………….. Sepeda Motor Sukamto

ISSN 2088 – 3676 38

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Laju keausan kampas rem merkAHM

Tahap Laju keausan keausan(gram/det. mm2)

1 16 x 10-6

2 12 x 10-6

3 8,3 x 10-6

4 5 x 10-6

5 2,5 x 10 -6

6 1,7 x 10-6

Tabel 2. Laju keausan kampas rem merkINDOPART

Tahap Laju keausan keausan(gram/det. mm2)

1 79 x 10-6

2 68 x 10-6

3 45 x 10-6

4 39 x 10-6

5 34 x 10-6

6 28 x 10-6

Gambar 10: Grafik perbandingan laju keausan

Perhitungan Harga KeausanKeausan pada kampas rem cakram

Honda Supra X 125 dapat dihitung denganrumus :

N =At

WW

.10 gram/detik.mm2

Wo : Berat mula benda uji (gram)W1 : Berat pengausan 120 detik pertama

(gram)N : Nilai laju keausan (gram/detik.mm²)t : Waktu pengausan (detik)A : Luas pengausan (mm²)

Analisis Pengujian Keausan.Dari data hasil pengujian keausan yang

dilakukan pada kampas rem cakram merkAHM dan merk INDOPART didapatkanbahwa laju keausan keduanya sama-samasemakin kecil pada tahap berikutnya. Hal inidisebabkan koefisien gesek kampas semakinkecil sehingga permukaan semakin licin(glazing). Hasil pengujian juga menunjukkan

bahwa kampas rem cakram merk AHMmempunyai tingkat keausan lebih rendah darikampas rem cakram merk INDOPART. Halini karena kampas rem merk AHMmempunyai kandungan Asbestos yang tidakdimiliki INDOPART, akibatnya permukaankampas rem AHM menjadi licin saatpengausan sehingga lapisan kampas rem initidak mudah aus, serta mempunyai kadarresin yang lebih tinggi dari INDOPART,karena semakin tinggi kadar resin makakampas rem akan semakin mengeras saattemperatur naik.

KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian,

pengamatan dan analisis melalui pengujianyang telah dilakukan yaitu pengujian keausandengan metode abrasif maka dapatdisimpulkan bahwa laju keausan kampas remsemakin kecil dan specimen kampas rem

( menit )

Page 8: Ali Junko Brake System I
Page 9: Ali Junko Brake System I

JURNAL TEKNIK VOL. 2 NO. 1 / APRIL 2012

39 ISSN 2088 – 3676

cakram Honda Supra X 125 merk AHMmempunyai tingkat keausan lebih rendahdibandingkan merk INDOPART, sehinggakampas rem merk AHM lebih tahan terhadapkeausan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006, Asbestos, www.wikipedia.org,5 Oktober 2009

Anonim, 2006, Caliper, www.balipost.co.id,12 Agustus 2009

Anonim, 2008, Disk Brake, www.wikipedia.org, 3 Desember 2009

Anonim, 2008, Asbestos, www.digilib.petra.ac.id, 30 Januari 2010

Anonim, 2008, Jenis Kampas Rem,www.astra-honda.com, 4 Februari 2010

Anonim, 2008, Optimasi Kampas Rem,www.puslit.petra.ac.id, 20 Februari2010

Anonim, 2009, Friction Material, www.oto.co.id, 2 Juni 2010

Anonim, 2009, Fundamentals of Friction andWear of Automobile Brake Materials,www.sar.org, 8 Mei 2010

Anonim, 2009, Gaya Pengereman, www.mxrider.or.id, 11 Juni 2010

Anonim, 2009, Gaya Pengereman, www.centrinova.com, 13 Juni 2010

Anonim, 2010, Kampas Rem Non Asbestos,www.ibpbrake.com, 24 Me 2010

Anonim, 2009, Rem, www.situsotomotif.com,24 Mei 2010

Anonim,2010,Rem cakram, http://id.wikipedia.org/wiki, 5 April 2010

Daryanto, 1999, Pengetahuan KomponenMobil, Bumi Aksara, Jakarta.

PT. Astra Honda Motor, 2000, HondaTechnical Service, Edisi Pertama,Honda Parts Catalog.

Rudenko. N, 1994, Mesin Pengangkat, Edisikedua, Erlangga, Jakarta.

Suganda. H, Kageyama K, 1996, PedomanPerawatan Sepeda Motor, Edisikelima, Pradnya Paramita, Jakarta.

Sularso & Suga K, 2002, Dasar Perencanaandan Pemilihan Elemen Mesin, Edisikesepuluh, Pradnya Paramita, Jakarta.

Surdia T, Shinroku, 1999, PengetahuanBahan Teknik, Edisi keempat, PradnyaParamita, Jakarta.

Sutranta I.N, 2001, Teknologi Otomotif,Buana Widya, Surabaya