Algoritma Pemrograman - Ifa's · PDF fileJUMLAH_DAN_KALI, ditetapkan bahwa dari masukan nilai...

22
S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-7 (Pengulangan atau Looping [2]) :: Noor Ifada ::

Transcript of Algoritma Pemrograman - Ifa's · PDF fileJUMLAH_DAN_KALI, ditetapkan bahwa dari masukan nilai...

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1

Algoritma Pemrograman

Pertemuan Ke-7(Pengulangan atau Looping [2])

:: Noor Ifada ::

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 2

Sub Pokok Bahasan

Struktur WHILEStruktur REPEAT

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 3

Struktur WHILE

• Aksi (atau runtunan aksi) dilaksanakan berulang kali selama kondisi bernilai true. Jika kondisi bernilai false, badan pengulangan tidak akan dilaksanakan, yang berarti pengulangan selesai.

• Pengulangan harus berhenti. Pengulangan yang tidak pernah berhenti menandakan bahwa logika algoritma tersebut salah. Pengulangan berhenti apabila kondisi bernilai false. Agar kondisi suatu saat bernilai false, maka di dalam badan pengulangan harus ada instruksi yang mengubah nilai peubah kondisi.

while kondisi doaksi

endwhile

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 4

Contoh: Mencetak tulisan ‘Informatika’ sebanyak 5 kali.Algoritma CETAK_INFORMATIKA{ Mencetak ‘Informatika’

sebanyak 5 kali }

DEKLARASIk : integer { pencacah pengulangan }

DESKRIPSI :k ← 1while k ≤ 5 do { ulangi

sebanyak 5 kali } write(‘Informatika’) k←k+1endwhile { kondisi berhenti:

k > 5 }

Program CETAK_INFORMATIKA;{ Mencetak ‘Informatika’

sebanyak 5 kali }

(* DEKLARASI *)var k : integer;

(* DESKRIPSI *)begin k := 1; while k <= 5 do begin writeln(’Informatika‘); k := k + 1; end;end.

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 5

• Kesalahan yang biasa terjadi pada penggunaan struktur WHILE adalah tidak menuliskan instruksi yang mengubah peubah kondisi, misalnya tidak menuliskan instruksi k←k+1. Sehingga pengulangan tidak pernah memenuhi kondisi pengulangan berhenti.

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 6

Contoh:Menghitung jumlah angka-angka dari 1 sampai N. Nilai N dibaca terlebih dahulu dari piranti masukan. Misalnya, jika N = 5, maka jumlah angka dari 1 sampai 5 adalah deret

1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15

Algoritma PENJUMLAHAN_DERET{ Menjumlahkan deret 1 + 2 + 3 + ... +

N, dengan N adalah bilangan bulat positif yang dibaca dari piranti masukan. Jumlah deret dicetak ke piranti keluaran }

DEKLARASIk : integer { pencacah pengulangan }N : integerjumlah : integer

DESKRIPSI :read(N) { banyaknya suku deret }jumlah ← 0k ← 1 { inisialisasi }while k ≤ N do jumlah ← jumlah + k k ← k + 1endwhile { kondisi berhenti: k > N }write(jumlah)

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 7

Program PENJUMLAHAN_DERET;{ Menjumlahkan deret 1 + 2 + 3 + ... + N, dengan N adalah

bilangan bulat positif yang dibaca dari piranti masukan }

(* DEKLARASI *)var k, N, jumlah : integer;

(* DESKRIPSI *)begin write(‘Masukkan banyaknya bilangan : ‘); readln(N); k := 1; jumlah := 0; while k <= N do begin jumlah := jumlah + k; k := k + 1; end; writeln(jumlah);end.

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 8

Contoh: Menghitung nilai rata-rata dari N buah data bilangan bulat yang dibaca dari piranti masukan. Nilai rata-rata adalah jumlah seluruh nilai dibagi dengan banyaknya nilai. Misalkan, N = 5 dan data bilangan yang dibaca berturut-turut adalah 12, 10, 6, 2, 4, maka nilai rata-ratanya:

(12 + 10 + 6 + 2 + 4)/5 = 34/5 = 6.8

Algoritma HITUNG_RATA_RATA{ Menghitung rata-rata N buah bilangan

bulat yang dibaca dari piranti masukan. N > 0. }

DEKLARASIk : integer { pencacah pengulangan }N : integer { jumlah data, > 0 }x : integer { bilangan bulat yang

dibaca }jumlah : integerrata : real

DESKRIPSI :read(N) { banyaknya suku deret }jumlah ← 0k ← 1 { inisialisasi }while k ≤ N do read(x) jumlah ← jumlah + x k ← k + 1endwhile { kondisi berhenti: k > N }rata ← jumlah/Nwrite(rata)

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 9

Program HITUNG_RATA_RATA;{ Menghitung rata-rata N buah bilangan bulat yang dibaca dari

piranti masukan. N > 0. }

(* DEKLARASI *)vark, N, x, jumlah : integer;rata : real;

(* DESKRIPSI *)begin write(‘Masukkan banyaknya suku deret : ‘); readln(N); jumlah := 0; k := 1; while k <= N do begin write(‘Bilangan ke-’,k,’ : ‘);readln(x); jumlah := jumlah + x; k := k + 1; end; rata := jumlah/N; writeln(rata);end.

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 10

• WHILE juga dapat digunakan sebagai penggunaan FOR. Namun, sebenarnya WHILE lebih luas lagi cakupan kegunaannya. WHILE juga dapat digunakan untuk proses yang jumlah pengulangannya tidak dapat ditentukan.

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 11

Contoh: Dalam algoritma JUMLAH_DAN_KALI, ditetapkan bahwa dari masukan nilai integer x, jika x ganjil, maka peubah M yang telah diinisialisasi dengan 1 ditambah 10, dan jika x genap maka M dikali 10. Pengulangan ini akan terus dilakukan selama x tidak sama dengan 0

Algoritma JUMLAH_DAN_KALI{ Menjumlahkan atau mengalikan sebuah

bilangan dengan 10, bergantung kepada nilai x (genap atau ganjil) }

DEKLARASIM : integer x : integer

DESKRIPSI :M ← 1 { inisialisasi M dengan 1 }read(x)while x ≠ 0 do {lakukan komputasi selama

x tidak nol } if x mod 2 = then { x ganjil } M ← M+10 else M ← M*10 endif read(x)endwhile { x = 0 }write(M)

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 12

Program JUMLAH_DAN_KALI;{ Menjumlahkan atau mengalikan sebuah bilangan dengan 10,

bergantung kepada nilai x (genap atau ganjil) }

(* DEKLARASI *)var M, x : integer;

(* DESKRIPSI *)begin M := 1; write(‘Masukkan bilangan : ‘); readln(x); while x <> 0 do begin begin if x mod 2 = 1 then M := M + 10 else M := M * 10; end; write(‘Masukkan bilangan : ‘); readln(x); end; writeln(M);end.

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 13

Struktur REPEAT

• Notasi ini mendasarkan pengulangan pada kondisi boolean. Aksi di dalam badan pengulangan diulang sampai kondisi boolean bernilai true. Dengan kata lain, jika kondisi boolean masih false, pengulangan masih terus dilakukan. Karena proses pengulangan suatu saat harus berhenti, maka di dalam badan pengulangan harus ada aksi yang mengubah nilai peubah kondisi.

• Struktur REPEAT mempunyai makna yang sama dengan WHILE, dan dalam beberapa masalah kedua struktur tersebut komplemen satu sama lain.

repeat aksiuntil kondisi

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 14

Contoh: Mencetak tulisan ‘Informatika’ sebanyak 5 kali

Algoritma CETAK_INFORMATIKA{ Mencetak ‘Informatika’ sebanyak 5 kali }DEKLARASI

k : integer { pencacah pengulangan }DESKRIPSI :k←1 { inisialisasi }repeat write(‘Informatika’) k←k+1until k > 5

Program CETAK_INFORMATIKA;{ Mencetak ‘Informatika’ sebanyak 5 kali }(* DEKLARASI *)vark : integer;(* DESKRIPSI *)begin k := 1; repeat begin writeln(‘Informatika’); k := k + 1; end; until k > 5;end.

• Badan pengulangan berisi dua instruksi: write(‘Informatika’) dan k←k+1

• Kondisi berhenti pengulangan adalah k > 5, artinya jika k masih ≤ 5, maka badan pengulangan masih boleh dimasuki.

• k harus terdefinisi nilainya sebelum pengulangan dilaksanakan pertama kali. Karena itu, pada bagian inisialisasi, k diisi dengan nilai 1.

• Instruksi yang mengubah nilai peubah kondisi adalah instruksi k←k+1. Instruksi ini mencacah jumlah pengulangan, sehingga jika k > 5, pengulangan dihentikan.

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 15

Contoh: Menghitung 1 + 2 + 3+ … + N Nilai N dibaca terlebih dahulu (N > 0).

Algoritma PENJUMLAHAN_DERET{ Menjumlahkan deret 1 + 2 + 3 + ... + N, dengan N

adalah bilangan bulat positif yang dibaca dari piranti masukan. Jumlah deret dicetak ke piranti keluaran }

DEKLARASIk : integer { suku deret }N : integer { banyaknya suku deret, N > 0 }jumlah : integer { jumlah deret }

DESKRIPSI :read(N) { banyaknya suku deret }jumlah ← 0 { inisialisasi jumlah deret }k ← 1 { suku deret yang pertama }repeat jumlah ← jumlah + k { jumlah deret sekarang } k ← k + 1 { suku deret berikutnya }until k > Nwrite(jumlah)

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 16

Program PENJUMLAHAN_DERET;{ Menjumlahkan deret 1 + 2 + 3 + ... + N, dengan N adalah

bilangan bulat positif yang dibaca dari piranti masukan }

(* DEKLARASI *)var k, N, jumlah : integer;

(* DESKRIPSI *) begin write(‘Masukkan banyaknya bilangan : ‘); readln(N); k := 1; jumlah := 0; repeat begin jumlah := jumlah + k; k := k + 1; end; until k > N; writeln(jumlah);end.

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 17

Contoh: Menghitung nilai rata-rata N buah data bilangan bulat yang dibaca dari piranti masukan.

Algoritma HITUNG_RATA_RATA{ Menghitung rata-rata N buah bilangan bulat yang

dibaca dari piranti masukan. N > 0. }

DEKLARASIk : integer { pencacah banyak bilangan }N : integer { banyak bilangan, N > 0 }x : integer { bilangan bulat yang dibaca }jumlah : integer { pencatat jumlah bilangan }rata : real { rata-rata bilangan }

DESKRIPSI :read(N)jumlah ← 0 { inisialisasi }k ← 1 { inisialisasi pencacah banyak bilangan }repeat read(x) jumlah ← jumlah + x k ← k + 1until k > Nrata ← jumlah/Nwrite(rata)

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 18

Program HITUNG_RATA_RATA;{ Menghitung rata-rata N buah bilangan bulat yang dibaca dari

piranti masukan. N > 0. }

(* DEKLARASI *)var k, N, x, jumlah : integer; rata : real;

(* DESKRIPSI *)begin write(‘Masukkan banyaknya suku deret : ‘); readln(N); jumlah := 0; k := 1; repeat begin write(‘Bilangan ke-’,k,’ : ‘);readln(x); jumlah := jumlah + x; k := k + 1; end; until k > N; rata := jumlah/N; writeln(rata);end.

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 19

• Seperti halnya pada struktur WHILE, struktur REPEAT juga dapat digunakan untuk masalah yang jumlah pengulangannya tidak diketahui atau tidak dapat ditentukan. Pemilihan struktur WHILE atau REPEAT bergantung pada karakteristik dari persoalan. Ada permasalahan yang hanya benar bila menggunakan struktur WHILE, tetapi bisa fatal bila menggunakan REPEAT.

• Perbedaan antara struktur REPEAT dan WHILE:– struktur REPEAT kondisi pengulangan diperiksa pada

akhir pengulangan. Jadi, instruksi di dalam badan pengulangan dilaksanakan dulu, baru kemudian pengetesan kondisi dilakukan. Sehingga badan pengulangan dilaksanakan paling sedikit satu kali.

– struktur WHILE kondisi pengulangan diperiksa di awal pengulangan. Jadi, instruksi di dalam badan pengulangan hanya dapat dilaksanakan bila pengetesan kondisi menghasilkan nilai true. Sehingga, badan pengulangan mungkin tidak akan pernah dilaksanakan bila kondisi pengulangan pertama kali bernilai false.

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 20

Hasil dari algoritma tidak ada (karena badan pengulangan tidak pernah dimasuki)

Algoritma PERBANDINGAN_WHILE_REPEAT

{ Algoritma untuk menunjukkan perbandingan pengulangan WHILE dan REPEAT tentang jumlah pengulangannya }

DEKLARASIx : integer

DESKRIPSI :x ← 7while x < 5 do write(x) x ← x + 1endwhile

Perbandingan antara pengulangan WHILE dengan REPEAT tentang jumlah pengulangannya.

Algoritma PERBANDINGAN_WHILE_REPEAT

{ Algoritma untuk menunjukkan perbandingan pengulangan WHILE dan REPEAT tentang jumlah pengulangannya }

DEKLARASIx : integer

DESKRIPSI :x ← 7repeat write(x) x ← x + 1until x > 5

Hasil dari algoritma adalah 8 (karena badan pengulangan telah dimasuki satu kali)

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 21

Summary

• Struktur WHILE dan REPEAT digunakan pada aksi yang jumlah pengulangan tidak diketahui sebelum eksekusi program. Yang dapat ditentukan hanya kondisi berhenti pengulangan

• Struktur WHILE digunakan pada kasus yang mengharuskan terlebih dahulu pemeriksaan kondisi objek sebelum objek tersebut dimanipulasi

• Struktur REPEAT digunakan pada kasus yang terlebih dahulu memanipulasi objek, baru kemudian memeriksa kondisi objek tersebut

S1 Teknik Informatika-Unijoyo 22

Daftar Pustaka

• Jogiyanto HM [1989]. Turbo Pascal, Andi Offset, Yogyakarta.

• Noor Ifada, ST [2005]. Diktat Matakuliah Algoritma Pemrograman, Hibah Kompetisi A1, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Trunojoyo.

• Rinaldi Munir [2003]. Algoritma dan Pemrograman dengan Pascal dan C edisi Kedua, Penerbit Informatika, Bandung.