Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

27
Alat Bantu Tensimeter dan EKG Kelompok II

description

mp

Transcript of Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

Page 1: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

Alat Bantu Tensimeter dan EKGKelompok II

Page 2: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

Pendahuluan Elektrokardiografi (EKG) merupakan sebuah

instrument medis yang digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi seputar kerja jantung. Mekanisme sederhana dari alat ini dapat mengukur potensial listrik sebagai fungsi waktu yang dihasilkan oleh jantung. Potensial listrik tersebut dihasilkan oleh beberapa sel pemicu denyut jantung yang dapat merubah sistem kelistrikan jantung yang kemudian perbedaan potensial yang terjadi divisualisasikan sebagai sinyal pada layar atau kertas perekam.

Page 3: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

Kriteria Tekanan darah menurut JNC VII

Sistolekontraksi dan pengosongan Diastolerelaksasi dan pengisian

Tekanan darah rata-rata

Kriteria Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik

Normal < 120 < 80

Pra Hipertensi 120 - 139 80 - 89

Hipertensi Derajat I

140 - 159 90 - 99

Hipertensi Derajat II

≥ 160 ≥ 100

Page 4: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

Curah jantung = frekuensi denyut jantung x volume sekuncup

Frekuensi denyut jantung (denyut per menit):Pengaruh denyut jantung terhadap curah jantung sangat bergantung pada keseimbangan rangsangan antara saraf simpatis dan parasimpatis. Rangsangan simpatis dapat meningkatkan denyut jantung, sedangkan saraf parasimpatis memberi pengaruh sebaliknya. Volume sekuncup (volume darah yang dipompa per

denyut)Volume sekuncup selalu bervariasi. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan-perubahan panjang serabut miokardium.Pada dasarnya, volume sekuncup bergantung pada 2 komponen utama:

End-diastolic volume: volume darah yang terdapat dalam ventrikel pada saat terakhir jantung terisi penuh darah.

End-sistolic volume: volume darah yang masih tersisa dalam ventrikel jantung setelah kontraksi jantung.

Page 5: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

Refleks baroreseptor sebagai respon terhadap peningkatan tekanan darah

Page 6: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

Refleks baroreseptor sebagai respon penurunan tekanan darah

Page 7: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

Perbedaan tekanan darah karena posisi Saat memeriksa tekanan darah pada seseorang akan

didapatkan tekanan darah terendah saat ia dalam posisi berbaring karena saat berbaring posisi tubuh 180o dan tubuh tidak melawan gravitasi sehingga aliran darah lancar.

Terendah ke dua adalah saat ia duduk karena ia masih terpengaruh untuk melawan gaya gravitasi tetapi tidak sebanyak saat berdiri, sementara saat berdiri vena yang banyak di ekstrimitas akan meregang dan tekanan hidrostatik meningkat menyebabkan kapasitas bertambah lalu darah banyak di ekstrimitas dan sukar menuju jantung sehingga membuat jantung memompa darah lebih cepat.

Tekanan darah tertinggi didapatkan saat sehabis olahraga karena saat olahraga otot-otot bekerja keras dan membutuhkan suplai darah banyak sehingga membuat jantung memompa darah dengan lebih cepat dibandingkan saat berdiri. 

Page 8: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

EKG (Elektrokardiografi) Adalah hasil pencatatan dari fluktuasi potensial

listrik selama siklus jantung. Alat yang digunakan disebut elektrokardiograf. Kegiatan listrik yang dicatat adalah proses depolarisasi dan repolarisasi dari bagian-bagian jantung.

Hantaran (sandapan) EKG EKG direkam dalam keadaan pasien berbaring dengan menempatkan

elektroda pada setiap ekstremitas. Secara keseluruhan, hantaran EKG berjulah 12 sandapan. Kedua belas sandapan ini kemudian dibagi menjadi 3 golongan, yaitu : Sandapan bipolar Sandapan ekstremitas unipolar Sandapan dada unipolar.

Page 9: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG
Page 10: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

Hasil EKG normal

Gelombang P :Gelombang dimana depolarisasi atrium terjadi. Dengan nilai normal tinggi dibawah 3 mm dan lebar kurang dari 3 mm (0.11 detik)

Page 11: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

Kompleks QRS:Fase depolarisasi ventrikel (Ventrikel kontraksi) dengan waktu kurang dari 0.08 detik atau 2 kotak kecil.

Gelombang Q :Defleksi pertama kebawah Gelombang R :Defleksi pertama ke atas Gelombang S :Defleksi kebawah setelah defleksi ke atas.

Gelombang T :Gelombang dimana repolarisasi ventrikel terjadi. Apabila gelombang R tinggi biasanya gelombang T positif

Gelombang U :Asal usulnya tidak diketahui dan umumnya tidak harus ada.

Page 12: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

Interval PR :Waktu dari saat mulainya depolarisasi atrium sampai permulaan depolarisasi ventrikel. Termasuk juga perlambatan penjalaran di nodus AV. Normalnya 0.12-0.20 detik (3-5 kotak kecil). Apabila lebih cepat berarti ada percepatan hantaran, apabila lebih lambat maka terjadi blockade pada nodus AV

Interval QT :aktivitas awal depolarisasi sampai akhir repolarisasi ventrikel jantung. Meliputi seluruh peristiwa listrik yang terjadi di ventrikel. Kira-kira 40% dari satu siklus jantung

Interval ST :Interval QT dikurangi dengan QRS. Merupakan aktivitas repolarisasi ventrikel

Segmen ST :Merupakan akhir dari depolarisasi ventrikel sampai dengan walar repolarisasi ventrikel. Awal dari segment ST dikenal dengan titik J, di mana nilai normalnya adalah isoelektris (+1 atau -1)

Interval RR :Merupakan satu siklus jantung

Page 13: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

Ventrikular Activation Time (Defleksi Intristik) (VAT) Mengambarkan waktu yang dipergunakan

oleh impuls untuk menyebar dari permukaan dalam ventrikel (endocardium) sampai ke permukaan luar ventrikel (epikardium)

  Nilai normal VAT:

V1 – V2 : < 0,03 detik V5 – V6 : < 0,05 detik

Page 14: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

Cara penghitungan EKG Apabila R-R interval ada 10 kotak kecil ,

berapakah frekuensi jantung tersebut? Diketahui:

Kecepatan EKH=25mm/s 1 kotak kertas EKG=0,04s1500

kotak/min R-R=10 kotak Rumus Frekuensi EKG= atau Cara:

10

Page 15: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

I: R= +5mm, sedang S= -3mm+5+(-3)=2mm

II: R= +5mm, sedang S= -2mm+5+(-2)=3mm Axis:

Page 16: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

Soal-soal1. Seorang laki-laki (65 tahun) mengalami perlukaan akibat kecelakaan motor dan dibawa ke bagian gawat darurat. Pemeriksaan fisik didapat T = 160/80 mmHg, serta EKG seperti di bawah ini :

Berapa kecepatan jantung pasien ini? Jawaban: 88 kali/menit (C)Alasan: Frekuensi denyut jantung pasien ini dapat diukur dengan mengitung interval R-R atau interval P-P. Interval R-R pada kasus 17 kotak kecil. Dalam satu menit terdapat 1500 kotak sehingga dapat dihitung :1500 : 17 = 88 x / menit.

Page 17: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

Berapakah P-Q intervalnya?Jawaban: 0,14 (C)

Alasan: P-Q interval adalah jarak permulaan P hingga

permulaan Q, dan dari data EKG yang terlampir didapatkan interval P-Q 3,5 kotak, sementara kecepatan EKG yaitu 25 mm/detik yang berarti satu kotak kecil 0,04 detik. Interval P-Q didapatkan dengan rumus 0,04 x 3,5 adalah 0,14.

Page 18: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

2. Seorang laki-laki (50 tahun) melakukan pemeriksaan rutin sebagai pegawai baru sebuah perusahaan. Didapati hasil EKGnya seperti dibawah ini:• Diagnosa apa yang mendekati?Jawaban: Hipertensi Sistemik Khronik(A)Alasan:Karena berdasarkan letak aksis terlihat bahwa terjadi deviasi aksis kiri abnormal yang menandakan terjadinya hipertrofi pada ventrikel kiri . Sehingga jantung perlu memompa lebih kuat untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh melalui aorta sehingga apabila keadaan ini terus menerus terjadi maka akan terjadi hipertensi sistemik khronik yang diakibatkan hipertrofi ventrikel kiri

Page 19: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

3. Bila serabut Purkinje menjadi pacemaker-nya, berapakah frekuensi dari jantung?

Jawaban: 30 kali/menit (A) Alasan:

Karena purkinje memiliki frekuensi 20-40 kali/menit-nya. Sedangkan nodul AV 40-60 kali/menit, dan nodul SA 70-80 kali/menit

4. Kondisi apakah yang terjadi pada jantung yang mengalami dilatasi?

Jawaban: kelebihan ion kalium dalam darah (B) Alasan:

Karna apabila kalium dalam jantung berlebihan, maka menyebabkan jantung mengembang dan mengalami flaccid (dilatasi) dan diikuti oleh frekuensi jantung yang menurun. Jumlah kalium yang banyak mengakibatkan terhambatnya hantaran impuls jantung dari atrium ke ventrikel melalui berkas A-V

Page 20: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

5. Kondisi apa yang terjadi secara normal akibat dari rangsangan simpatis?

Jawaban: Peningkatan kekuatan konstraksi dari ventrikel (E)

Alasan: Saat adanya rangsang simpatis maka norepinefrin meningkat

dan menyebabkan meningkatnya pula permeabilitas Natrium dan Kalsium. Jika kalsium tersebut meningkat maka akan merangsang kontraksi miofibril dan pada akhirnya terjadilah peningkatan kontraksi di ventrikel

6. Seorang laki-laki (60 tahun), berat 100kg memiliki EKG sebagai berikut:

Diagnosa apa yang paling mendekati? Jawab: Blok A-V derajat kedua

Page 21: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

7. Seorang laki-laki (55 tahun) mengeluh kedokternya bahwa ia sering capai sewaktu mengerjakan pekerjaan rutin di sekitar rumahnya. Hasil EKG seperti di bawah ini:

Berapakah axis orang ini? Jawaban: +170 derajat (E)

Page 22: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

Pada gambar EKG di atas, diagnosa apa yang paling mendekati? Jawaban: Hipertrofi Ventrikel kanan (A) Alasan:

Karakteristik hipertrifi ventrikel kanan : deviasi aksis kekanan (tanda awal) gelombang R yang tinggi disertaidengan segmen ST an gelombanmg T

terbalik di sandapan I, III, aVF.sandapan aVR sering menunjukkan tingginya gelombang R yang didapat berupa QR atau hanya kompleks R.

gelombang R yang tinggi terlihan pada V1. Pada V1, rasio R/S > 1 atau durasi gelombang R lebih dRI 0.03 detik. Durasi QRS bisa melebar.

Gelombang S menetap (persistent S) di sandapan V5 dan V6.

8. Seorang laki-laki (65 tahun) mempunyai EKG di bawah ini:

Diagnosa apa yang paling mendekati? Jawaban: Blok A-V derajat kedua Alasan: karena interval P-R memanjang dan terdapat drop beat

Page 23: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

9. Seorang laki-laki (62 tahun) mempunyai gambar EKG seperti di bawah ini:

Diagnosa apa paling mendekati? Jawaban: Bundle Branch

block-kanan (D) Alasan:

Ciri-ciri EKG dari bundle branch block-kanan: Interval QRS >0,12s Gambar RR’ di lead dada kanan (V1-V3) Pada lead dada kiri (V5-V6) terlihat gelombang S yang

lebar Perubahan pada segmen ST dan gelombang T

Page 24: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

10. Seorang laki-laki (63 tahun) mempunyai infark jantung pada umur 55 tahun. EKG lead I seperti di bawah ini.Berapakah frekuensi jantungnya?Jawaban: 150/menit (E)Alasan: Untuk menghitung frekuensi jantung, digunakan rumus:Diagnosa apa pada orang di atas?Jawaban: Sinus Takikardia (A)Alasan:Penggolongan frekuensi jantung:<60 per menit=brakikardi>100-160 per menit=takikardi

>160-250 per menit=abnormal takikardi>250-350 per menit=flatter>350 per menit=fibrilasi

Page 25: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

11. Seorang laki-laki (80 tahun) mempunyai EKG seperti di bawah ini:

Berapakah frekuensi jantungnya? Jawaban: 40/menit Alasan: Diagnosa apa yang terdapa pada orang ini?

Jawaban: Complete A-V block (E) Alasan:

Karena interval P-R bervariasi. Ada P yang terhubung dengan P lain, dan ini adalah tanda khusus dari complete A-V block.

Page 26: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

KESIMPULAN Jantung dilengkapi dengan suatu sistem khusus untuk

mencetuskan impuls-impuls listrik ritmis yang menyebabkan timbulnya kontraksi ritmis otot jantung, dan menghantarkan impuls-impuls ini dengan cepat ke jantung. Sewaktu impuls jantung melewati jantung, arus listrik juga akan menyebar dari jantung ke dalam jaringan di dekatnya ke seluruh permukaan tubuh. Bila pada kulit yang berlawanan dengan sisi jantung ditempatkan elektroda, maka potensial listrik yang dicetuskan oleh arus tersebut akan dapat direkam; rekaman ini dikenal sebagai elektrokardiogram. Elektrokardiogram normal terdiri atas sebuah gelombang P, sebuah kompleks QRS, dan sebuah gelombang T.

Page 27: Alat Bantu Tensimeter Dan EKG

Setiap perubahan dalam pola penghantaran ini dapat menimbulkan potensial listrik yang abnormal di sekeliling jantung dan, akibatnya, dapat mengubah bentuk gelombang elektrokardiogram. Dengan alasan inilah, hampir semua kelainan otot jantung yang serius dapat didiagnosis dengan menganalisis kontur berbagai macam gelombang pada berbagai sadapan elektrokardiografi.

Beberapa tipe kelainan fungsi jantung yang paling berbahaya bukan terjadi karena kelainan otot jantung tetapi karena irama jantung yang abnormal (aritmia). Penyebab aritmia jantung biasanya merupakan satu atau gabungan dari kelainan dalam sistem irama-konduksi jantung, seperti berikut ini:

Irama pacu jantung yang abnormal. Pergeseran pacu jantung dari nodus sinus ke tempat lain di

jantung. Blok di beberapa tempat yang berbeda pada daerah penyebaran

impuls di jantung. Jalur penjalaran impuls yang abnormal di jantung. Pembentukan impuls palsu yang spontan pada hampir semua

bagian jantung.