Al-Qur'an Dan Proses Penciptaan Manusia

4
Al-Qur’an dan Proses Penciptaan Manusia H. Agus Jaya, Lc.M.Hum Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah al-Qur’an al-Ittifaqiah (STITQI) Indralaya Ogan Ilir Sumsel. Al-Quran yang Allah swt turunkan XV abad yang lalu merupakan firman-Nya yang sempurna, (QS: al-An’am: 38) al-Qur’an tidak hanya fokus terhadap hal-hal syar’i, tetapi juga menuntun para pembacanya menuju hakikat-hakikat ilmiah. Isyarat ilmiah al-Qur’an senantiasa di kemukakan dengan redaksi yang singkat dan padat makna, para pembaca awam (umum) memahaminya sesuai kemampuan masing-masing, dan pembaca Khowas (pemikir) merenungi dan menganalisa ayat-ayat tersebut hingga melahirkan makna-makna yang tidak terjangkau oleh kebanyakan orang. Diantara isyarat Ilmiah yang dipaparkan al-Qur’an adalah proses penciptaan manusia. Ayat-ayat tentang penciptaan manusia senantiasa menyeru manusia untuk mengalihkan perhatian kearah proses penciptaan kita sendiri. Allah swt berfirman: "Kami telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah kamu perhatikan (benih manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang menciptakannya?" (QS: AL-Waqiah:57-59).

Transcript of Al-Qur'an Dan Proses Penciptaan Manusia

Page 1: Al-Qur'an Dan Proses Penciptaan Manusia

Al-Qur’an dan Proses Penciptaan Manusia

H. Agus Jaya, Lc.M.Hum

Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah al-Qur’an al-Ittifaqiah (STITQI)

Indralaya Ogan Ilir Sumsel.

Al-Quran yang Allah swt turunkan XV abad yang lalu merupakan

firman-Nya yang sempurna, (QS: al-An’am: 38) al-Qur’an tidak hanya

fokus terhadap hal-hal syar’i, tetapi juga menuntun para pembacanya

menuju hakikat-hakikat ilmiah. Isyarat ilmiah al-Qur’an senantiasa di

kemukakan dengan redaksi yang singkat dan padat makna, para

pembaca awam (umum) memahaminya sesuai kemampuan masing-

masing, dan pembaca Khowas (pemikir) merenungi dan menganalisa

ayat-ayat tersebut hingga melahirkan makna-makna yang tidak

terjangkau oleh kebanyakan orang.

Diantara isyarat Ilmiah yang dipaparkan al-Qur’an adalah

proses penciptaan manusia. Ayat-ayat tentang penciptaan manusia

senantiasa menyeru manusia untuk mengalihkan perhatian kearah

proses penciptaan kita sendiri. Allah swt berfirman: "Kami telah

menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan?

Adakah kamu perhatikan (benih manusia) yang kamu pancarkan?

Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang

menciptakannya?" (QS: AL-Waqiah:57-59).

Dalam banyak ayat al-Qur’an, Allah swt tegaskan tentang proses

penciptaan manusia yang sangat luar biasa. Proses-proses tersebut

adalah; Pertama, Penciptaan manusia bukan dari mani lengkap, tetapi

dari sebagian kecil saja, Kedua, penentu jenis kelamin bayi. Ketiga,

Janin manusia bagai lintah melekat pada rahim ibu. Keempat, Proses

perkembangan janin dalam rahim.

Page 2: Al-Qur'an Dan Proses Penciptaan Manusia

Penciptaan manusia tidaklah berasal dari seluruh sperma, akan

tetapi berasal dari sebagian kecilnya saja. Allah swt berfirman;

"Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia

hanya setitik mani yang dipancarkan?" (QS: Al-Qiyamah:36-37).

Ayat ini secara tegas menyatakan bahwa ”nuthfah” merupakan

bagian kecil dari air yang sangat hina (mani) yang dituangkan dari

tulang sulbi kedalam rahim (Ibnu Katsir: 2000: 14: 203). Kata

”nuthfah” dalam bahasa Arab adalah setetes dari air. (Ibnu A’syur:

1984: :367)

Selama persetubuhan seksual, sekitar 250 juta sperma

terpancar dari si laki-laki, sperma-sperma tersebut melakukan

perjalanan yang sulit sekitar 5 menit dalam tubuh sang ibu menuju

sel telur. Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai

sel telur. Lalu sel telur yang sangat kecil hanya akan membolehkan

masuk satu sperma.

Fakta ilmiah ini menegaskan bahwa bahan manusia bukan mani

seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil dari mani tersebut.

Tekanan khusus dalam pernyataan ini mengumumkan suatu fakta

yang baru ditemukan oleh ilmu kedokteran modern itu merupakan

bukti bahwa pernyataan al-Qur’an tersebut berasal dari dzat yang

Maha Pencipta.

Disamping informasi tentang bahan penciptaan manusia yang

hanya berasal dari ”nuthfah” (bagian kecil dari dari air mani), al-

Qur’an juga menginformasikan bahwa air mani tidak hanya berisi

sperma tapi justru air mani terbentuk dari berbagai campuran. Allah

swt berfirman: "Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani

yang bercampur, lalu Kami beri dia (anugerah) pendengaran dan

penglihatan." (QS: al-Insan: 2)

pada ayat lain, kembali al-Qur’an menegaskan bahwa air mani

campurn, dan manusia diciptakan dari "bahan campuran" tersebut.

Allah swt berfirman;

Page 3: Al-Qur'an Dan Proses Penciptaan Manusia

"Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia

mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan

keturunannya dari sari air yang hina." (QS: As-Sajadah:7-8)

Kata "sulala", yang diterjemahkan sebagai "sari", berarti bagian

yang mendasar atau terbaik dari sesuatu. Sehingga kata ini bisa

dipahami bahwa air mani adalah "bagian dari suatu kesatuan".

Keberagaman unsur yang ada pada cairan yang hina ini saling

mendukung sehingga terwujudlah fungsi masing-masing, diantara

kandungan campuran tersebut yaitu gula yang diperlukan untuk

menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu masuk

rahim, dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan

sperma.

Sungguh luar biasa, informasi tentang air mani telah

dipaparkan dalam al-Qur'an berabad-abad lamanya, dan baru mampu

ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern. Fakta ini menegaskan

bahwa al-Qur’an adalah wahyu dari Dzat yang Maha Mengetahui

segala sesuatu secara global dan terperinci.