al islam kemuhammadiyahan III

download al islam kemuhammadiyahan III

of 10

Transcript of al islam kemuhammadiyahan III

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Globalisasi merupakan satu hal yang tidak dapat dihentikan

     perubahannya. Melihat faktanya, teknologi semakin berkembang pesat di

    iringi pengetahuan yang juga berkembang lebih pesat. Karena teorinya

     juga demikian, semakin berkembang pengetahuan maka teknologi pun

    semakin berkembang. Terutama dalam bidang kedokteran yang akan

    menjadi pembahasan dalam makalah ini.

    Bidang kedokteran tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan

    teknologi, karena teknologi menjadi daya dukung untuk mengembangkan

     bidang kedokteran tersebut. Dan manusia sebagai subjek sekaligus objek 

    adalah tidak penah terlepas dari ketiga hal tersebut, yakni teknologi,

    kesehatan, dan pengetahuan.

    Operasi, merupakan bagian dari pengetahuan, kedokteran (kesehatan,

    dan teknologi, tanpa ada ketiga poin tersebut operasi tidak pernah ada dan

    tidak akan pernah terlaksana sampai kapanpun.

    Bedah plastik ialah bedah atau operasi yang dilakukan untuk 

    memper!antik atau memperbaiki satu bagian didalam anggota badan.

    Transplantasi ialah pemindahan organ tubuh yang masih mempunyaidaya hidup sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan

    tidak berfungsi lagi dengan baik .

    "uthanasia ialah mengakhiri hidup dengan !ara yang mudah tanpa rasa

    sakit.

    1

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    2/23

    Transfusi darah ialah memanfaatkan darah manusia, dengan !ara

    memindahkannya dari (tubuh orang yang sehat kepada orang yang

    membutuhkannya, untuk mempertahankan hidupnya.

      Dalam pembahasan ini, penulis mengambil judul #Tinjauan islam

    terhadap tindakan medis$, sebagai pembelajaran studi kasus di lapangan

    yang notabene Transplantasi%&angkok organ tubuh, Bedah plastik,

    "uthanasia dan Transfusi darah itu menjadi bahan perdebatan. Baik oleh

    kalangan umum, pakar'pakar kesehatan, maupun para ulama itu sendiri

    yang menghujah hukum tentang tindakan medis tersebut.

    Ditinjau dari latar belakang dan menjamurnya masalah tersebut, penulis

     bermaksud ingin menggali lebih terperin!i bagaimana tinjauan hukum

    islam dari permasalahan tersebut. Dengan demikian penulis akan

    merumuskan masalahnya pada poin poin berikut )

    B. Rumusan Masalah

    *. Bagaimana tinjauan islam terhadap Transplantasi%&angkok organ

    tubuh+. Bagaimana tinjauan islam terhadap Bedah plastik+-. Bagaimana tinjauan islam terhadap "uthanasia+. Bagaimana tinjauan islam terhadap Transfusi darah+

    C. Tujuan

    *. Tujuan /mumTujuan utama pembuatan makalah ini adalah untuk pemenuhan

    tugas mata kuliah 0l'1slam Kemuhammadiahan. 2elanjutnya

     pembahasan masalah tentang bagaimanakah hukum islam terhadaptindakan medis yaitu Transplantasi%&angkok organ tubuh, Bedah

     plastik, "uthanasia dan Transfusi darah yang bertujuan untuk 

    mendalami tentang Dalil 0yat 0l'ur3an dan hadits yang mengenai

    tindakan medis tersebut. 2elain itu, makalah ini juga di harapkan dapat

    memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang tinjaun islam

    terhadap tindakan medis.

    . Tujuan Khusus

    2

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    3/23

    a. 0gar dapat mengetahui dan mengerti tinjauan islam terhadap

    Transplantasi%&angkok organ tubuh b. 0gar dapat mengetahui dan mengerti tinjauan islam terhadap

    Bedah plastik !. 0gar dapat mengetahui dan mengerti tinjauan islam terhadap

    "uthanasiad. 0gar dapat mengetahui dan mengerti tinjauan islam terhadap

    Transfusi darah

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Transplatas! Cangk"k "rgan tu#uh

    *. 4engertian transplantasiTransplantasi ialah pemindahan organ tubuh yang masih

    mempunyai daya hidup sehat untuk menggantikan organ tubuh yang

    tidak sehat dan tidak berfungsi lagi dengan baik .

    3

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    4/23

    4en!angkokan organ tubuh yang menjadi pembi!araan pada 5aktu

    ini adalah Mata, Ginjal,dan jantung. Karena ketiga organ tubuh tersebut

    sangat penting fungsinya untuk manusia, terutama sekali ginjal dan

     jantung.0da - (tiga tipe donor organ tubuh, dan setiap tipe mempunyai

     permasalahan sendiri'sendiri, yaitu 6a. Donor dalam keadaan hidup sehat. Tipe ini memerlukan seleksi

    !ermat dan general !he!k up, baik terhadap donor maupun terhadap penerima (resepient, demi menghindari kegagalan transplantasiyang disebabkan oleh karena penolakan tubuh resepien, dansekaligus men!egah resiko bagi donor.

     b. Donor dalam hidup koma atau di duga akan meninggal segera./ntuk tipe ini, pengambilan organ tubuh donor memerlukan alat!ontrol dan penunjang kehidupan, misalnya dengan bantuan alat

     pernapasan khusus. Kemudian alat'alat tersebut di !abut setelah pengambilan organ tersebut selesai.

    !. Donor dalam keadaan mati. Tipe ini merupakan tipe yang ideal,sebab se!ara medis tinggal menunggu penentuan kapan donor 

    dianggap meninggal se!ara medis dan yudiris dan harus diperhatikan pula daya tahan organ tubuh yang mau di transplantasi.

    . 4andangan 7ukum 1slam Terhadap Transplantasi Organ Tubuh

    7adis 8abi 209 ) $Berobatlah kamu hai hamba'hamba 0llah,karena sesungguhya 0llah tidak meletakkan suatu penyakit, ke!uali dia

     juga meletakkan obat penyembuhnya, selain penyakit yang satu, yaitu

     penyakit tua.$(7.:. 0hmad, 1bnu 7ibban dan 0l'7akim dari /samah1bnu 2yuraih

    7adist tersebut menunjukkan, bah5a 5ajib hukumnya berobat bilasakit, apapun jenis dan ma!am penyakitnya, ke!uali penyakit tua. Olehsebab itu, melakukan transplantasi sebagai upaya untuk menghilangkan

     penyakit hukumnya mubah, asalkan tidak melanggar norma ajaranislam.

    2ebagaimana dijelaskan ada tiga keadaan transplantasi dilakukan,yaitu pada saat donor masih hidup sehat, donor ketika sakit (koma dan

    4

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    5/23

    diduga kuat akan meninggal dan donor dalam keadaan sudahmeninggal. Berikut hukum transplantasi sesuai keadaannya masing'

    masing.

     Pertama, apabila pen!angkokan tersebut dilakukan, di mana donor dalam keadaan sehat 5al afiat, maka hukumnya menurut 4rof Drs.Masyfuk ;uhdi, dilarang (haram berdasarkan alasan'alasan sebagai

     berikut)

    *. , berdasarkan alasan'alasan sebagai

     berikut )

    *. 7adist :asulullah

    5

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    6/23

    0rtinya ) $Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh

    membayakan diri orang lain.$ (7:. 1bnu Majah.

    Dalam kasus ini adalah membuat madaharat pada diri orang lain,

    yakni pendonor yang dalam keadaan sakit (koma.

    . Orang tidak boleh menyebabkan matinya orang lain. Dalam kasus ini

    orang yang sedang sakit (koma akan meninggal dengan diambil

    organ tubuhnya tersebut. 2ekalipun tujuan dari pen!angkokan

    tersebut adalah mulia, yakni untuk menyembuhkan sakitnya oranglain (resipien.

     Ketiga,  apabila pen!angkokan dilakukan ketika pendonor telah

    meninggal, baik se!ara medis maupun yuridis, maka menurut hukum

    1slam ada yang membolehkan dan ada yang mengharamkan. Aang

    membolehkan menggantungkan pada dua syarat sebagai berikut )

    *. :esipien dalam keadaan darurat, yang dapat mengan!am ji5anya dan ia sudah menempuh pengobatan se!ara medis dan non

    medis, tapi tidak berhasil. (ibi, @>.

    . 4en!angkokan tidak menimbulkan komplikasi penyakit

    yang lebih berat bagi repisien dibandingkan dengan keadaan

    sebelum pen!angkokan.

    0dapun alasan membolehkannya adalah sebagai berikut )

    *. 0l'urCan 2urat 0l'Ba=arah *>? di atas.

    0yat tersebut se!ara analogis dapat difahami, bah5a 1slam tidak 

    membenarkan pula orang membiarkan dirinya dalam keadaan

     bahaya atau tidak berfungsi organ tubuhnya yang sangat ital,

    tanpa usaha'usaha penyembuhan termasuk pen!angkokan di

    dalamnya.

    6

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    7/23

    . 2urat 0l maidah ayat -

    0rtinya ) $ Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang 

    manusia, maka seolah-olah ia memelihara kehidupan manusia

     seluruhnya.”

    0yat 0l'urEan tersebut di atas dengan jelas menunjukan bah5a bunuh diri itu dilarang keras oleh 1slam dengan alasan apapun.Farangan membunuh diri sendiri men!akup juga laranganmembunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti

    membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.

    B. Be$ah Plastk %&peras Plastk'

    *. 4engertian operasi plastik 

    Operasi plastik atau dikenal dengan “plastic urgery” dalam bahasa

    arab  !irahah Tajmil , adalah bedah atau operasi yang dilakukan untuk 

    memper!antik atau memperbaiki satu bagian didalam anggota badan.

    Baik yang nampak ataupun tidak, dengan !ara ditambah, dikurangi, atau

    dibuang dengan tujuan memperbaiki fungsi dan estetika (seni tubuh.

    ( "l Mausu#ah at-Thibbiyah al-$aditsah %i Majmu#ah minal at-Thibba,

     ju& ' ( )*).

    Menurut Dr. 2yau=i 0bduh 0s'2ahi, (*>>)*>, 2ebagian ulama

    hadits berpendapat bah5a yang dimaksud dengan Operasi plastik itu

    ada dua )a. /ntuk mengobati aib yang ada di badan, atau dikarenakan kejadian

    yang menimpahnya. 2eperti ) ke!elakaan, kebakaran, atau yang

    lainnya. Maka operasi plastik ini dimaksud untuk pengobatan. b. /ntuk memper!antik diri, dengan men!ari bagian badan yang

    dianggap mengganggu atau tidak nyaman untuk dilihat orang. 1stilah

    yang kedua ini adalah untuk ke!antikan dan keindahan.

    2. Henis ' jenis operasi plastik a. Operasi tanpa ada unsur kesengajaan + hairu khtiyariyah

    7

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    8/23

    Maksudnya adalah operasi yang dilakukan untuk pengobatan dari

    aib (!a!at yang ada dibadan, baik karena !a!at lahir (ba5aan

    maupun karena penyakit yang akhirnya merubah sebagian anggota

     badan. 7al ini merupakan bukan karena keinginan tetapi untuk 

     pengobatan, 5alaupun hasilnya nanti akan lebih indah dari

    sebelumnya.

     b. Operasi yang dilakukan dengan sengaja + khtiyariyah

    Aaitu operasi yang tidak dikarenakan penyakit ba5aan (turunan

    atau karena ke!elakaan. Tetapi atas keinginan sendiri untuk 

    menambah keindahan dan memper!antik diri. Operasi ini ada

     berma!am ma!am. 0kan tetapi yang akan dibahas dalam penyajian

    ini hanya garis besarnya saja. Aakni terbagi menjadi dua, dan setiap

     bagian memiliki hukum masing masing. Diantaranya yaitu )

    *. Operasi anggota badan. 2eperti menambah, mengurangi, atau

    membuang sebagian anggota badan dengan tujuan ingin terlihat!antik.

    . Operasi Mempermuda. 2eperti orang yang sudah berumur tua

    dengan menarik kerutan di 5ajah atau dibagian bagian tubuh

    tertentu agar terlihat lebih muda.

    -. Tinjauan 7ukum 1slam Terhadap Operasi 4lastik Dalam kaidah fikih disebutkan bah5a )

    IJ L N P Q  R  S U  V W X Y Z [Y\ ] [ Z WN  S^ [_   ` W_  I  \c IX   \ S V W  \

    “/ah0a pada prinsipnya segala sesuatu itu boleh +mubah, kecuali ada

    dalil yang mengharamkannya.”

    Berdasarkan kaidah tersebut, maka apapun yang kita lakukan

    sebenarnya boleh kita lakukan, dan selamanya boleh kita lakukan,

    hingga adanya dalil atau petunjuk yang menyatakan haramnya

    melakukan sesuatu itu. (Masjfuk ;uhdi, *>> ) ?>.

    8

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    9/23

    Oleh karena itu, operasi plastik tampaknya mesti dilihat dari

    tujuannya. 0da yang melakukan operasi karena ingin lebih !antik bagi

     perempuan atau lebih tampan bagi laki'laki, ada pula yang melakukan

    operasi plastik karena menghilangkan bekas'bekas akibat ke!elakaan,

    !a!at seperti bibir sumbing dan sebagainya.

    4ermasalahan yang sering kita dapati, tidak sedikit di antara para

    muslimah dan termasuk juga para muslim yang melakukan operasi

    dengan tujuan agar lebih !antik atau lebih tampan.

    7ukum operasi plastik ada yang mubah dan ada yang haram. Operasi

     plastik yang mubah adalah yang bertujuan untuk memperbaiki !a!at

    sejak lahir +al-#uyub al-khal1iyyah  seperti bibir sumbing, atau !a!at

    yang datang kemudian +al-#uyub al-thari2ah  akibat ke!elakaan,

    kebakaran, atau semisalnya, seperti 5ajah yang rusak akibat kebakaran

    atau ke!elakaan.

    Operasi plastik untuk memperbaiki !a!at yang demikian inihukumnya adalah mubah, berdasarkan keumuman dalil yang

    menganjurkan untuk berobat terlebih hal tersebut bersifat darurat.

    2ebagaimana diri5ayatkan dalam 2unan Turmudi Hu hal. -@- yang

    artinya)

    # 3i0ayat dari 4samah bn yuraik ra. /erkata, “"da beberapa orang arab bertanya kepada 3asulullah "5. ( “5ahai 3asulullah, apakah

    kami harus mengobati +penyakit kami, 3asulullah menja0ab,

    “6batilah. 5ahai hamba-hamba "llah lekaslah berobat, karena

     sesungguhnya "llah tidak akan menurunkan satu penyakit kecuali

    diturunkan pula obat pena0arnya kecuali satu yang tidak bisa diobati

    lagi”, mereka pun bertanya, “apakah itu 0ahai 3asulullah7”,

     3asulullah pun menja0ab, “Penyakit Tua”. (7.:. 0t'Turmudi.

    Maksud dari hadits tersebut yaitu, bah5a setiap penyakit itu pasti

    ada obatnya, maka di anjurkan kepada orang yang sakit agar mengobati

    sakitnya. Hangan hanya dibiarkan saja.

    9

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    10/23

    Dalam ushul fikih disebutkan bah5a selama tidak ada dalil yang

    mengkhususkan dalil umum, maka selama itu pula dalil umum dapat

    diamalkan. 7adits di atas dipandang sebagai hadis yang umum, dan

    dapat diamalkan atau dapat dijadikan hujjah, karena tidak ditemukan

    adanya dalil yang mengkhususkannya. +/ustanul "ri8in, dan M. "tho

     Mud&ar, 9::9(;

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    11/23

    7ukum operasi plastik yang diharamkan adalah yang bertujuan

    semata untuk memper!antik atau memperindah 5ajah atau tubuh, tanpa

    ada hajat untuk pengobatan atau memperbaiki suatu !a!at. &ontohnya,

    operasi untuk memperindah bentuk hidung, dagu, atau operasi untuk 

    menghilangkan kerutan'kerutan tanda tua di 5ajah, dan sebagainya.

    Dalil keharamannya berdasarkan

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    12/23

    yaitu karena untuk mempercantik diri +lil husni. (M. /tsman 2yabir,0hkam Hirahah 0t'Tajmil fi 0l'

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    13/23

    0rtinya dari segi kesusilaan dapat dipertanggungja5abkan bila orangyang bersangkutan menghendakinya. 0kan tetapi dalam perkembangan

    istilah selanjutnya, euthanasia lebih menunjukkan perbuatan yangmembunuh karena belas kasihan, maka menurut pengertian umumsekarang ini, euthanasia dapat diterangkan sebagai pembunuhan yangsistematis karena kehidupannya merupakan suatu kesengsaraan dan

     penderitaan. 1nilah konsep dasar dari euthanasia yang kini maknanya berkembang menjadi kematian atas dasar pilihan rasional seseorang,sehingga banyak masalah yang ditimbulkan dari euthanasia ini.

    0dapun Kriteria mati pada jaman dahulu mungkin dikatakan mati jika dilihat tidak bernafas (bisa saja dia mati suri, kemudian ukuran ini

     berubah dengan tidak berfungsinya jantung atau gerak nadi. Kemudiandiketahui bah5a jantungpun ternyata digerakkan oleh pusat saraf  penggerak yang terletak pada bagian batang otak di kepala. Makanya4rof. Dr. Mahar Mardjono (eks :ektor /1 dan para ahli kedokteransepakat bah5a yang menjadi patokan dalam menentukan kematianadalah batang otak. Hika batang otak betul'betul sudah mati harapanhidup seseorang sudah terputus.

    Menurut dr.Ausuf Misba!h (ahli saraf, terdapat dua ma!amkematian otak, yaitu kematian korteks otak yang merupakan pusatkegiatan intelektual, dan kematian batang otak, kerusakan pada batang

    otak lebih fatal, karena di bagian itulah terdapat pusat saraf penggerak yang merupakan motor semua saraf tubuh, hal ini juga dikemukakanoleh dr. Kartono Muhammad (9akil Ketua 1D1. 1a mengatakan bah5aseseorang dianggap mati apabila batang otak yang menggerakkan

     jantung dan paru'paru tidak berfungsi lagi. Tegasnya batang otak merupakan pedoman untuk mengetahui masih hidup atau sudahmatinya seseorang yang sudah tidak sadar.

    . 8ash yang berhubungan dengan euthanasiaa. 2urat 0n'8isa ayat >'- yang artinya)

    0rtinya ) “$ai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan

     jalan perniagaan yang /erlaku dengan suka sama-suka di antara

    kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. esungguhnya "llah

    adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan /arangsiapa berbuat 

    demikian dengan melanggar hak dan aniaya, Maka Kami kelak akan

    memasukkannya ke dalam neraka. yang demikian itu adalah mudah

    bagi "llah.” (.2 0n'8isa) >'- b. 2urat 0l'0n3am ayat *?*

    13

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    14/23

    0rtinya) “dan janganlah kamu membunuh ji0a yang diharamkan "llah +membunuhnya melainkan dengan sesuatu +sebab yang 

    benar. demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu

    memahami+nya.” (.2 0l'0n3am ayat *?*!. 2urat 0l'Maidah ayat -

    0rtinya ) “/arangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukankarena orang itu +membunuh orang lain, atau bukan karena

    membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah

    membunuh manusia seluruhnya. Dan /arangsiapa yang memelihara

    kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah

    memelihara kehidupan manusia semuanya.” 2 0l'Maidah ayat -

    0yat 0l'urEan tersebut di atas dengan jelas menunjukan bah5a bunuh diri itu dilarang keras oleh 1slam dengan alasan apapun.Farangan membunuh diri sendiri men!akup juga laranganmembunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berartimembunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.

    2yekh 0hmad Mustafa al'Maragi menjelaskan bah5a pembunuhan(mengakhiri hidup seseorang bisa dilakukan apabila disebabkan olehsalah satu dari tiga sebab)

    a. Karena pembunuhan oleh seseorang se!ara alim. b. Handa (yang pernah bersuami se!ara nyata berbuat ina, yang diketahuioleh empat orang saksi (dengan mata kepala sendiri.

    c. Orang yang keluar dari agama 1slam, sebagai suatu sikap menentang jamaah 1slam.

    Memutuskan hukum dalam masalah euthanasia ini bukan merupakanhal yang mudah, dalam al'ur3an tidak ada ayat yang menyinggungterhadap masalah euthanasia ini se!ara khusus. 8amun karena masalaheuthanasia ini berhubungan masalah pembunuhan, 5alaupun terdapat

    unsur kerelaan dari pihak si terbunuh maka perbuatan tersebut termasuk  perbuatan jarimah, dan hal ini dilarang oleh 0llah dengan an!aman neraka jahannam. Dan sanksi pembunuhan ini adalah hukum isas sesuai dengankadar dan jenis pembunuhannya.

    4erbuatan euthanasia sama dengan bunuh diri yang dilakukan denganmeminjam tangan orang lain, dan hal ini dianggap sebagai perbuatan yangmenentang takdir Tuhan. Maka euthanasia ini merupakan perbuatan yangterlarang. 2ebab masalah kehidupan dan kematian seseorang itu berasaldari pen!ipta'8ya, yaitu 0llah 29T.

    14

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    15/23

    -. Ma!am'ma!am "uthanasia

    Dalam praktek kedokteran dikenal dua ma!am euthanasia, yaitu)*. "uthanasia aktif 

    Aang dimaksud "uthanasia aktif yaitu tindakan dokter memper!epat kematian pasien dengan memberikan suntikan kedalam tubuh pasien tersebut. 2untikan dilakukan pada saat keadaan

     penyakit pasien sudah sangat parah atau sudah sampai pada stadiumakhir, yang menurut perkiraan%pertimbangan medis sudah tidak mungkin lagi bisa sembuh atau bertahan lama. 0lasan yang laim

    dikemukakan oleh dokter ialah bah5a pengobatan yang diberikanhanya akan memperpanjang penderitaan pasien, tidak mengurangikeadaan sakitnya yang memang sudah parah.

    &ontoh) seseorang menderita kanker ganas dengan rasa sakityang luar biasa hingga penderita sering pingsan. Dalam hal ini,dokter yakin bah5a yang bersangkutan akan meninggal dunia.Kemudian dokter memberinya obat dengan takaran tinggi(oerdosis yang sekiranya dapat menghilangkan rasa sakitnyatetapi sekaligus menghentikan pernapasannya.

    . "uthanasia pasif Aang dimaksud "uthanasia pasif yaitu tindakan dokter berupa

     penghentian pengobatan pasien yang menderita sakit keras, yangse!ara medis sudah tidak mungkin lagi dapat disembuhkan.4enghentian pemberian obat ini berakibat memper!epat kematian

     pasien. 0lasan yang laim dikemukakan adalah karena keadaanekonomi pasien yang terbatas, sementara dana yang dibutuhkanuntuk biaya pengobatan !ukup tinggi, sedangkan fungsi pengobatanmenurut pertimbangan dokter sudah tidak efektif lagi.

    &ontoh) orang yang mengalami koma sangat lama, dalamkeadaan demikian, ia hanya mungkin dapat hidup denganmempergunakan alat pernapasan, sedangkan dokter ahli

     berkeyakinan bah5a penderita tidak akan dapat disembuhkan. 0lat pernapasan itulah yang memompa udara ke dalam paru'parunyadan menjadikannya dapat bernapas se!ara otomatis. Hika alat

     pernapasan tersebut dihentikan (dilepas maka penderita merasasakit sehingga tidak mungkin dapat melanjutkan pernapasannyasebagai !ara memudahkan proses kematiannya.

    . 4andangan 1slam mengenai "uthanasia

    15

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    16/23

    Menurut 4andangan 2yariah 1slam "uthanasia 0ktif diharamkan, karena termasuk dalam kategori pembunuhan sengaja

    (al'=atlu al'amd, 5alaupun niatnya baik yaitu meringankan penderitaan pasien, hukumnya tetap haram, 5alaupun atas permintaan pasien sendiri atau keluarganya. Tidak dapat diterima,alasan euthanasia aktif yang sering dikemukakan yaitu kasihanmelihat penderitaan pasien sehingga dokter memudahkankematiannya. 0lasan ini hanya melihat aspek lahiriah (empiris,

     padahal dibalik itu ada aspek'aspek lainnya yang tidak diketahuidan tidak dijangkau manusia. Dengan memper!epat kematiannya,

     pasien tidak mendapatkan manfaat dari ujian yang diberikan oleh

    0llah s5t. Aakni, berupa ke'ta5akalan kepada'8ya. :asulullah sa5 bersabda) #tidaklah menimpa kepada seseorang muslim suatumusibah, baik kesulitan, sakit, kesedihan, kesusahan maupun

     penyakit, bahkan duri yang menusuknya, ke!uali 0llahmenghapuskan kesalahan atau dosanya dengan musibah yangdi!obakannya itu.$(7.: Bukhari dan Muslim.

    0dapun hukum "uthanasia pasif, sebenarnya faktanya termasuk dalam praktik menghentikan pengobatan. Tindakan tersebutdilakukan berdasarkan keyakinan dokter bah5a pengobatan yangdilakukan tidak ada gunanya lagi dan tidak memberikan harapan

    sembuh kepada pasien. Karena itu, dokter menghentikan pengobatan kepada pasien, misalnya dengan !ara menghentikanalat pernapasan buatan dari tubuh pasien. Bergantung pada

     pengetahuan kita tentang hukum berobat (at'tadaa5i itu sendiri.Aakni apakah berobat itu 5ajib, mandub, mubah, atau makruh.Dalam masalah ini ada perbedaan pendapat. Menurut jumhur ulama, mengobati atau berobat itu hukumnya mandub (sunnah,tidak 5ajib. 8amun sebagian ulama ada yang me5ajibkan berobat,seperti kalangan ulama 2yafiiyah dan 7anabilah, seperti di

    kemukakan oleh 2yaikhul 1slam 1bnu Taimiyah.Menurut 0bdul adim ;allum (*>>@)‘@ hukum berobat adalahmandub. Tidak 5ajib. 7al ini berdasarkan berbagai hadits, dimana

     pada satu sisi 8abi 209 menuntut umatnya untuk berobat,sedangkan di sisi lain, ada =arinah (indikasi bah5a tuntutan itu

     bukanlah tuuntutan yang tegas (5ajib, tetapi tuntutan yang tidak tegas (sunnah. Di antara hadits'hadits tersebut, adalah hadits

     bah5a :asulullah 209 bersabda ) #sesungguhnya 0llah 0a 9aHalla setiap kali men!iptakan penyakit, Dia !itakan pula obatnya.Maka berobatlah kalian’$ (7:. 0hmad, dari 0nas :0.

    16

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    17/23

    7adits di atas menunjukkan :asulullah 209 memerintahkanuntuk berobat. Menurut ilmu /shul

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    18/23

    tidak seorangpun yang dapat mengundurkan atau memajukan5alau sesaatpun. 2ebagai mana firman 0llah)

    |LƒRILPXwJY\IJcI\…\IŠ–JY\P{—XY

    0rtinya) dan 0llah sekali'kali tidak akan menangguhkan(kematian seseorang apabila telah datang 5aktu kematiannya. dan0llah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan. (.2 0l'Munafi=un (‘-.

    Dapat difahami dari ayat di atas bah5a urusan mati sepenuhnyamerupakan hak 0llah s5t. 2ehingga kalau sampai terjadi seseorang

    lain yang mengusahakan kematian untuk orang lain, ini bisadikategorikan sebagai pembunuhan. Dan bila ada terjadi seseorang berusaha untuk dirinya sendiri untuk mendapatkan kematian, maka perbuatan demikian bisa dikategorikan sebagai bunuh diri denganmeminjam tangan orang lain.

    Manusia dituntut untuk memelihara ji5anya (hif an'nafs.Karena memelihara nya5a manusia merupakan salah'satu tujuanutama dari lima tujuan syariat yang diturunkan oleh 0llah 25t.Hi5a meskipun merupakan hak asasi manusia, tetapi ia adalah

    anugerah 0llah 25t. Oleh karenanya, seseorang sama sekali tidak  ber5enang dan tidak boleh melenyapkannya tanpa kehendak danaturan 0llah sendiri.

    D. Trans(us $arah

    *. 4engertian Transfusi DarahKata transfusi darah berasal dari bahasa 1nggris #Blood

    Transfution$ yang artinya memasukkan darah orang lain ke dalam pembuluh darah orang yang akan ditolong. 7al ini dilakukan untuk menyelamatkan ji5a seseorang karena kehabisan darah. Menurut 0sy'2yekh 7usnain Muhammad Makhluuf merumuskan definisinya sebagai

     berikut )

    ̃ RIX _  …I‹ € ™  š N P  L  Y I›Y œ Q X Q š [ YI L J   ‹   €IŠ  €  I  Z  UW I– ̂€  \ J W  ™  ƒ    Z [Y™ W‹ € 

    Aang artinya #Transfusi darah adalah memanfaatkan darahmanusia, dengan !ara memindahkannya dari (tubuh orang yang sehat

    18

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    19/23

    kepada orang yang membutuhkannya, untuk mempertahankanhidupnya.

    Darah yang dibutuhkan untuk keperluan transfusi adakalanyase!ara langsung dari donor dan adakalanya melalui 4alang Merah1ndonesia (4M1 atau Bank Darah. Darah yang disimpan pada Bank darah se5aktu'5aktu dapat digunakan untuk kepentingan orang yangmemerlukan atas saran dan pertimbangan dokter ahli, hal inidimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan antara golongan darah donor dan golongan darah penerimanya.

    Oleh karena itu, darah donor dan penerimanya harus dites

    ke!o!okannya sebelum dilakukan transfusi. 0dapun jenis'jenis darahyang dimiliki manusia yaitu golongan 0B, 0, B, dan O.

    Golongan'golongan yang dipandang sebagai donor darah adalahsebagai berikut)

    a. Golongan 0B dapat memberi darah pada 0B

     b. Golongan 0 dapat memberi darah pada 0 dan 0B

    !. Golongan B dapat memberi darah pada B dan 0B

    d. Golongan O dapat memberi darah kesemua golongan darah

    0dapun golongan darah dilihat dari segi resipien atau penerimaadalah sebagai berikut)

    a. Golongan 0B dapat menerima dari semua golongan

     b. Golongan 0 dapat menerima golongan 0 dan O

    !. Golongan B dapat menerima golongan B dan O

    d. Golongan O hanya dapat menerima golongan darah O

    Meskipun demikian, sebaiknya transfusi dilakukan dengangolongan darah yang sama, dan hanya dalam keadaan terpaksa dapatdiberikan darah dari golongan yang lain.

    . 7ukum 1slam terhadap tindakan Transfusi DarahMenurut hukum 1slam pada dasarnya, darah yang dikeluarkan dari

    tubuh manusia termasuk najis muta5asithah. Maka darah tersebuthukumnya haram untuk dimakan dan dimanfaatkan, sebagaimana yangterdapat dalam surat al'Maidah ayat - )

    19

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    20/23

    ” Diharamkan bagimu +memakan bangkai, darah, daging babi,

    +daging he0an yang disembelih atas nama selain "llah,..”

    0yat diatas pada dasarnya melarang memakan maupunmempergunakan darah, baik se!ara langsung ataupun tidak. 0kan tetapiapabila darah merupakan satu'satunya jalan untuk menyelamatkan ji5aseseorang yang kehabisan darah, maka mempergunakan darahdibolehkan dengan jalan transfusi. Bahkan melaksanakan transfusidarah dianjurkan demi kesehatan ji5a manusia, sebagaimana firman0llah dalam surat al'Maidah ayat - yang berbunyi sebagai berikut )

    “... Dan /arangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia,

     Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia

     semuanya....”

    Aang demikian itu sesuai pula dengan tujuan syariat 1slam, yaitu bah5a sesungguhnya syariat 1slam itu baik dan dasarnya ialah hikmahdan kemaslahatan bagi umat manusia, baik di dunia maupun di akhirat.

    Kemaslahatan yang terkandung dalam mempergunakan darahdalam transfusi darah adalah untuk menjaga keselamatan ji5aseseorang yang merupakan hajat manusia dalam keadaan darurat,karena tidak ada bahan lain yang dapat dipergunakan untuk menyelamatkan ji5anya. Maka, dalam hal ini najis seperti darah pun

     boleh dipergunakan untuk mempertahankan kehidupan. Misalnyaseseorang yang menderita kekurangan darah karena ke!elakaan, makadalam hal ini diperbolehkan menerima darah dari orang lain. 7altersebut sangat dibutuhkan (dihajatkan untuk menolong seseorangyang keadaannya darurat, sebagaimana keterangan aidah

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    21/23

    Maksud yang terkandung dalam kedua aidah tersebutmenunjukkan bah5a 1slam membolehkan hal'hal yang makruh dan

    yang haram bila berhadapan dengan hajat dan darurat. Dengandemikian transfusi darah untuk menyelamatkan seorang pasiendibolehkan karena hajat dan keadaan darurat.

    Kebolehan mempergunakan darah dalam transfusi dapat dipakaisebagai alasan untuk mempergunakannya kepada yang lain, ke!ualiapabila ada dalil yang menunjukkan kebolehannya. 7ukum 1slammelarang hal yang demikian, karena dalam hal ini darah hanyadibutuhkan untuk ditransfer kepada pasien yang membutuhkannya saja,sesuai dengan kaidah

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    22/23

    BAB III

    PENUTUP

    A. )esmpulan

    Berdasarkan pembahasan yang telah penulis paparkan, maka dapat

    diambil kesimpulan bah5a)

    *. Transplantasi organ hukumnya mubah dan dapat berubah hukumnyasesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Transplantasi inidapat di =iyaskan dengan donor darah dengan illat bah5a donor darahdan organ tubuh dapat dipindahkan tempatnya, keduannya su!i dantidak dapat diperjual belikan. Tentu saja setelah perpindahan ituterjadi maka tanggung ja5ab atas organ itu menjadi tanggungan orangyang menyandangnya.

    . Operasi plastik adalah operasi yang dilakukan untuk memper!antik 

    atau memperbaiki satu bagian pada anggota badan. Baik yang nampak 

    ataupun tidak, dengan !ara ditambah, dikurangi, atau dibuang dengan

    tujuan memperbaiki fungsi dan estetika (seni tubuh. Henis'jenis

    operasi plastik ada dua. Aang pertama adalah operasi plastik dengan

    unsur sengaja dan yang kedua operasi plastik dengan tidak ada unsur 

    sengaja. 0dapun hukum operasi plastik itu ada yang diperbolehkan

    dan juga ada yang diharamkan. 2emuanya tergantung kepada niat dan

    alasan dilakukannya operasi plastik tersebut. 2elain itu operasi plastik 

     juga memiliki dampak positif dan negatif. 2alah satu dampak 

     positifnya seperti akan menambah ke!antikan yang melakukan operasi

     jika operasi itu berhasil. 0dapun dampak negatifnya seperti kerusakan

     jika operasi itu mengalami kegagalan.

    -. "uthanasia adalah mengakhiri hidup dengan !ara yang mudah tanparasa sakit. Ma!am'ma!am "uthanasia )

    22

  • 8/19/2019 al islam kemuhammadiyahan III

    23/23

    a. "uthanasia aktif, yaitu tindakan dokter memper!epat kematian pasien dengan memberikan suntikan ke dalam tubuh pasien

    tersebut.b.  "uthanasia pasif, yaitu tindakan dokter berupa penghentian

     pengobatan pasien yang menderita sakit keras, yang se!ara medissudah tidak mungkin lagi dapat disembuhkan.

    Menurut 4andangan 2yariah 1slam "uthanasia 0ktif diharamkan,karena termasuk dalam kategori pembunuhan sengaja (al'=atlualamd. 0dapun hukum "uthanasia pasif, sebenarnya faktanyatermasuk dalam praktik menghentikan pengobatan.

    . Tranfusi darah dimaksudkan adalah untuk menolong manusia yang

    sedang membutuhkan dalam menyelamatkan ji5anya.Dalam transfusi darah itu, tidak dipersyaratkan adanya kesamaan

    agama%keper!ayaan antara donor (pemberi maupun resipien(penerima. 2emua dilakukan untuk menolong dan menghormatiharkat dan martabat manusia.

    Dengan demikian, bah5a hukum transfusi darah menurut 1slamadalah boleh, karena tidak adanya hadis atau ayat yang jelas dan tegasmelarangnya.

    23