AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

27
AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

description

AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA. DEFINISI PENDAPATAN. Semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah , dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah . Akuntansi Pendapatan. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

Page 1: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

Page 2: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

DEFINISI PENDAPATAN

• Semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

Page 3: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

Akuntansi Pendapatan Pendapatan diklasifikasikan menurut sumber

dan jenis pendapatan Akuntansi pendapatan dilaksanakan

berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran)

Page 4: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

4

1.PENDAPATAN DIAKUI DALAM PERIODE BERJALAN DAN AKHIR PERIODE AKUNTANSI

2.PENGAKUAN PENDAPATAN BERDASARKAN JUMLAH KAS YANG DITERIMA

3.PADA AKHIR TAHUN PERLU ADA PENYESUAIAN ATAS PENDAPATAN YANG TELAH MENJADI HAK SAMPAI AKHIR PERIODE AKUNTANSI

4.PENGAKUAN PENDAPATAN BERDASARKAN ASAS BRUTO DAN TIDAK BOLEH DIKOMPENSASI DG PENGELUARAN

Kebijakan Akuntasi

Pendapatan

Page 5: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

NO TGL KODE REK.

URAIAN PENERIMAAN(Rp.)

PENGELUARAN

(Rp)1 1/4/10 XXXX Pajak Daerah 200.000.000 -

2 1/4/10 XXXX Retribusi Daerah 400.000.000 -

3 1/4/10 XXXX Lain-lain PAD yg Sah 300.000.000 -

4 2/4/10 XXXX Penyetoran Pendapatan - 900.000.000

BUKU KAS UMUM (BKU) BENDAHARA PENERIMAAN:

Page 6: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

Standar Jurnal untuk mencatat transaksi Pendapatan di SKPD

Transaksi Standar Jurnal

Penerimaan Pendapatan Pajak Daerah

D KKas di Bend. Penerimaan 200 - Pendapatan Pajak Daerah - 200

Penerimaan Pendapatan Retribusi Daerah

D KKas di Bend. Penerimaan 400 - Pendapatan Retribusi Daerah - 400

Penerimaan Lain-lain PAD yang sah

D KKas di Bend. Penerimaan 300 - Lain-lain PAD yang sah 300

Penyetoran Pendapatan ke Kas Daerah

D KRK- Pemda 900 - Kas di Bend. Penerimaan 900

Standar Jurnal untuk mencatat penyetoran Pendapatan ke Kas Daerah

Page 7: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

Standar Jurnal untuk mencatat transaksi Pendapatan di Pemda (PPKD)

Transaksi Standar Jurnal

Penerimaan Pendapatan Dana Perimbangan

D KKas di Kas Daerah 5000 - Pend. Dana Perimbangan - 5000

Penerimaan Pendapatan lain-lain yang sah

D KKas di Kas Daerah 2500 - Lain-lain Pend. Daerah yg sah - 2500

Penyetoran Pendapatan dari SKPD “B”

D KKas di Kas Daerah 900 - RK- SKPD “B” 900

Standar Jurnal untuk mencatat penerimaan Pendapatan dari SKPD

Page 8: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

Standar Jurnal untuk mencatat pengembalian Pendapatan di Pemda (PPKD)

Transaksi Standar Jurnal

Pengembalian kelebihan Pendapatan SKPD “B” 100 jt

D KRK- SKPD “B” 100 - Kas di Kas Daerah - 100

Pengembalian kelebihan Pendapatan SKPD “B” 100 jt dari Retribusi

D KPendapatan Retribusi 100 - RK- Pemda 100

Standar Jurnal untuk mencatat penerimaan Pendapatan dari SKPD

1. Pengembalian Pendapatan sifatnya berulang tahun berjalan maupun periode sebelumnya dan tdk berulang periode berjalan

Page 9: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

Standar Jurnal untuk mencatat pengembalian Pendapatan yang sifatnya tidak berulang tahun lalu di Pemda (PPKD)

Transaksi Standar Jurnal

Pengembalian kelebihan Pendapatan , sifatnya tidak berulang

D KSILPA 100 - Kas di Kas Daerah - 100

2. Pengembalian Pendapatan sifatnya tdk berulang terkait dengan pendapatan periode sebelumnya, SKPD tidak melakukan pencatatan. Pencatatan dilakukan Pemda (PPKD)

Page 10: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

AKUNTANSI PENDAPATAN – YANG DIKONSOLIDASI (DIGABUNG)DENGAN MENGGUNAKAN REKENING “RK “ REKENING KONTROL

FUNGSI AKUNTANSI PPK – SKPD - DISPENDA FUNGSI AKUNTANSI BUD/PPKD – SKPKD 1. KETIKA BENDAHARA PENERIMAAN SKPD MENERIMA PENDAPATAN (PAJAK, RETRIBUSI DLL), MISAL RP. 40.000.000

KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN PENDAPATAN PAJAK, RETRIBUSI

DEBIT40 JT -

KREDIT -40 JT

TIDAK MENCATAT

2. PADA SAAT BENDAHARA PENERIMAAN SKPD SETOR UANG KE KAS UMUM DAERAH RP. 40.000.000

R/K PEMDA KAS DI BENDAHA PENERIMAAN

DEBIT40 JT -

KREDIT-40 JT

KAS DI KAS DAERAH R/K SKPD – DISPENDA, ?

DEBIT40 JT -

KREDIT-40 JT

3. PADA SAAT BENDAHARA UMUM DAERAH TERIMA UANG DARI DANA ALOKASI UMUM 600 JT

TIDAK MENCATAT KAS DI KAS DAERAH

PENDAPATAN D A U

DEBIT40 JT -

KREDIT-40 JT

4. TERJADI PENGEMBALIAN KELEBIHAN PENDAPATAN PADA SKPD, MISAL RP. 2.000.000

PENDAPATAN R/K PEMDA

DEBIT 2 JT -

KREDIT- 2 JT

R/K SKPD – DISPENDA, ? KAS DI KAS DAERAH

DEBIT 2 JT -

KREDIT- 2 JT

Untuk pendapatan dari penjualan aset tetap, perlu jurnal korolari

Page 11: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

DEFINISI BELANJA

Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

Page 12: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

AKUNTANSI BELANJA

Belanja dibedakan menjadi belanja langsung dan belanja tidak langsung .1. Belanja langsung adalah belanja yang dianggarkan

terkait secara langsung dengan program dan kegiatan : a. Belanja Pegawai,

b. Belanja Barang dan Jasa dan; c. Belanja Modal;

Page 13: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

2. Belanja Tidak Langsung adalah belanja yang tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan :

a. Belanja pegawai, b. Belanja Bunga, c. Belanja Subsidi, d. Belanja Hibah, e. Belanja Bantuan Sosial, f. Balanja bagi hasil dengan Prov/Kab/Kot dan Desa, g. Belanja Bantuan keuangan kepada Prov/Kab/Kot dan

Desa, h. Belanja tak terduga.

Page 14: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

KEBIJAKAN AKUNTANSI BELANJA

BELANJA OPERASIONAL1. Belanja diakui dalam periode berjalan2. Pengukuran belanja dicatat didasarkan pada jumlah

kas yang dikeluarkan3. Pada akhir tahun perlu penyesuaian atas jumlah

belanja non modal yg sudah menjadi kewajiban tetapi belum ada realisasi pengeluaran kas

Page 15: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

15

KEBIJAKAN AKUNTANSIBELANJA

BELANJA NONMODAL

1.DIDASARKAN PADA JUMLAH KAS YANG DIKELUARKAN2.PADA AKHIR TAHUN PERLU PENYESUAIAN ATAS JUMLAH BELANJA NON MODAL YG SUDAH MENJADI KEWAJIBAN TETAPI BELUM ADA REALISASI PENGELUARAN KAS

BELANJAMODAL

BELANJA MODAL DIAKUI DALAM PERIODEBERJALAN PADA SAAT AKTIVA DIBELI,TELAH DITERIMA DAN HAK KEPEMILIKANNYATELAH BERPINDAH

Page 16: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

AKUNTANSI BELANJA Belanja diakui pada saat terjadinya

pengeluaran dari Rekening Kas umum Negara Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran,

penga kuan belanjanya terjadi pada saat pertanggungjawab an atas pengeluaran yang disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.

Belanja BLU diakui dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang mengatur BLU

Page 17: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

AKUNTANSI BELANJA

Pembayaran belanja dapat dilakukan secara langsung (LS) atau melalui dana kas kecil (Uang Persediaan) yang diberikan kepada para bendahara pengeluaran.

Pada saat kas dibelanjakan oleh Bendahara Pengeluaran belum diakui sebagai belanja. Pada saat dipertanggungjawabkan (penerbitan SP2D GU/ GU NIHIL) baru diakui sebagai belanja.

Page 18: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

AKUNTANSI TRANSAKSI BELANJA PADA SKPD

1. Kewenangan SKPD dalam Transaksi Belanja meliputi :a. Belanja tidak langsung, yaitu Belanja Pegawaib. Belanja Langsung yaitu,

1). Belanja Pegawai, 2). Belanja Barang dan Jasa dan 3). Belanja Modal

2. Transaksi belanja dicatat oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK – SKPD)

3. Transaksi belanja dicatat harian pada saat kas dibayarkan oleh bendahara Pengeluaran atau pada saat menerima tembusan bukti transfer ke pihak ketiga

4. Koreksi atas penerimaan kembali belanja yang terjadi pada periode berjalan dicatat sebagai pengurang “Belanja”

5. Koreksi atas penerimaan kembali belanja yang terjadi pada periode berikutnya dicatat sebagai “Pendapatan lain-lain”

Page 19: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

……. Lanjutan Akuntansi Belanja pada SKPD

6. Akuntansi belanja dilaksanakan berdasar asas Bruto,7. Untuk “Belanja Modal”, pencatatannya dilakukan secara Corolary, yaitu dicatat dengan 2 jurnal :a. Satu jurnal untuk mencatat “Belanja”

b. Satu jurnal untuk mencatat “Aset” yang diperoleh dari transaksi belanja modal tersebut.

8. Transaksi belanja SKPD dilakukan dengan dua (2) cara yaitu:

a. Pembayaran dengan SP2d UP/GU/TU b. Pembayaran dengan SP2D LS

9. Transaksi Penerimaan Fihak Ketiga (PFK) merupakan transaksi transitoris berupa penerimaan kas dari pihak ketiga yang sifatnya titipan harus diakui sebagai utang.

Page 20: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

Standar Jurnal untuk mencatat transaksi Belaja di SKPD

Transaksi Standar JurnalPenerimaan SP2D UP /GU /TU 40 jt oleh Bendahara Pengeluaran SKPD

D KKas di Bend. Pengeluaran 40 jt - RK- Pemda - 40jt

Pelaksanaan belanja, menggunakan Uang Persediaan (UP) 35jt

D KBelanja Barang 35jt - Kas di Bend. Pengeluaran - 35jt

Pelaksanaan belanja, menggunakan SP2D-LS400 jt

D KBelanja ……. 400jt - RK- Pemda 400jt

Penyetoran Uang Persedian (UP) ke Kasda, Misal ahir tahun

D KRK- Pemda 5jt - Kas di Bend. Pengeluaran - 5jt

Pengembalian uang Persediaan dari SP2D UP/TU dari SKPD ke Pemda

Page 21: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

Khusus transaksi yang mengahasilkan aset tetap, PPK – SKPD juga mengakui penambahan aset

Transaksi Standar JurnalDibeli Komputer 20 jt dengan menggunakan Uang Persediaan (UP)

D KBelanja Modal - Komputer 20 jt - Kas di Bend. Pengeluaran - 20jt

Dibeli Komputer 20 jt dengan menggunakan SP2D - LS

D KBelanja Modal – Komputer 20jt - Kas di Bend. Pengeluaran - 20jt

Pengakuan aset tetap dari belanja modal SKPD

D KPeralatan dan mesin 20jt - Diinvestasikan dlm aset tetap - 20jt

Page 22: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

AKUNTANSI BELANJA BARANG DAN JASA TANPA Pajak

1 AGUSTUS 2010, SKPD “X” MENERIMA SP2D UNTUK BELANJA BARANG DAN JASA SEBESAR Rp. 6.000.000,-PADA SAAT SP2D DITERIMA, PPK-SKPD MEMBUAT JURNAL SBB:

NO TANGGAL NAMA REKENING &URAIAN REF DEBIT KREDIT1/8/2010 KAS BENDAHARA PENGELUARAN BKU1 6.000 -

R/K PEMDA - 6.000

PADA SAAT MEMBAYAR BARANG & JASA, PPK-SKPD MEMBUAT JURNAL SBB:NO TANGGAL NAMA REKENING &URAIAN REF DEBIT KREDIT

1/8/2010 BELANJA BARANG DAN JASA BKU1 6.000 - KAS BENDAHARA

PENGELUARAN - 6.000

BERSADARKAN SP2D SKPD “X”, PPKD MEMBUAT JURNAL SBB:NO TANGGAL NAMA REKENING &URAIAN REF DEBIT KREDIT

1/8/2010 R/K SKPD “X” SP2D 6.000 - KAS DI KAS DAERAH - 6.000

Page 23: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

2. PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA PEGAWAI DI SKPD DENGAN PAJAK DIPUNGUT SKPD.

CONTOH:5 AGUSTUS 2010, SKPD “X” MENERIMA SP2D BELANJA HONOR PANITIA KEGIATAN SEBESAR 4.000.000,- PPH YANG DIPUNGUT SEBESAR RP 600.000,-

BUKU KAS UMUM (BKU) BENDAHARA PENGELUARAN :NO TGL KODE

REK.URAIAN PENERIMAAN

(Rp.)PENGELUARAN

(Rp)1 5/8/10 XXXX PENERIMAAN SP2D 4.000.000 -

2 1/4/10 XXXX BELANJA HONOR P.K - 4.000

3 1/4/10 XXXX DIPUNGUT PPH 21 600.000 -

4 1/4/10 XXXX DISETOR PPH 21 - 600.000

Page 24: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

BERDASARKAN BKU BENDAHARA PENGELUARAN, PPK SKPD MEMBUAT JURNAL SEBAGAI BERIKUT :

Transaksi NAMA REKENING &URAIAN Ref DEBIT KREDITPada Saat SP2Dditerima

KAS BEND. PENGELUARAN BKU1 4.000 - R/K PEMDA - 4.000

Pada saat HonorDibayarkan

BELANJA HONOR PANITIA BKU2 4.000 -

KAS BEND. PENGELUARAN - 4.000

Pada saat pajakHonor dipotong

KAS BEND. PENGELUARAN BKU3 600 -

HUTANG PPH 21 - 600

Pada saat pajakDisetorkan

HUTANG PPH 21 BKU4 600 -

KAS BEND. PENGELUARAN - 600

Page 25: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

PADA SAAT PENYERAHAN UANG BELANJA HONOR KEGIATAN Rp. 4.000.000 DISERHKAN KEPADA SKPD “X”, MAKA PPKD AKAN MEMBUAT JURNAL SBB:

TRANSAKSI NAMA REKENING &URAIAN REF DEBIT KREDITSaat SP2D diberiKan pd SKPD

R/K SKPD “X” 4.000 - KAS DI KAS DAERAH - 4.000

3. PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA PEGAWAI DI SKPD DENGAN PAJAK DIPUNGUT PPKD (PEMDA)

JURNAL YANG DIBUAT OLEH PPK SKPD “X” ADALAH SBB:TRANSAKSI NAMA REKENING &URAIAN Ref DEBIT KREDITSaat SP2DDiterima SKPD

KAS BEND. PENGELUARAN BKU1 4.000 - R/K PEMDA - 4.000

Saat Belanja dibayarkan

BELANJA HONOR PANITIA BKU2 4.000 -

KAS BEND. PENGELUARAN - 4.000

Page 26: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

PADA SAAT PENYERAHAN UANG BELANJA HONOR KEGIATAN Rp. 4.000.000 KEPADA SKPD “X” DAN PEMBAYARAN PAJAK, MAKA PPKD AKAN MEMBUAT JURNAL SBB:

TRANSAKSI NAMA REKENING &URAIAN REF DEBIT KREDITSaat SP2D diberiKan pada SKPD

R/K SKPD “X” 4.000 - KAS DI KAS DAERAH - 4.000

Saat PPKDmemotong pajak

KAS DI KAS DAERAH 600 - HUTANG PPh 21 - 600

Saat PPKD bayarPajak yg terhutan

HUTANG PPh 21 600 - KAS DI KAS DAERAH - 600

Page 27: AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA

SELESAI