AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA
DEFINISI PENDAPATAN
• Semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Akuntansi Pendapatan Pendapatan diklasifikasikan menurut sumber
dan jenis pendapatan Akuntansi pendapatan dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran)
4
1.PENDAPATAN DIAKUI DALAM PERIODE BERJALAN DAN AKHIR PERIODE AKUNTANSI
2.PENGAKUAN PENDAPATAN BERDASARKAN JUMLAH KAS YANG DITERIMA
3.PADA AKHIR TAHUN PERLU ADA PENYESUAIAN ATAS PENDAPATAN YANG TELAH MENJADI HAK SAMPAI AKHIR PERIODE AKUNTANSI
4.PENGAKUAN PENDAPATAN BERDASARKAN ASAS BRUTO DAN TIDAK BOLEH DIKOMPENSASI DG PENGELUARAN
Kebijakan Akuntasi
Pendapatan
NO TGL KODE REK.
URAIAN PENERIMAAN(Rp.)
PENGELUARAN
(Rp)1 1/4/10 XXXX Pajak Daerah 200.000.000 -
2 1/4/10 XXXX Retribusi Daerah 400.000.000 -
3 1/4/10 XXXX Lain-lain PAD yg Sah 300.000.000 -
4 2/4/10 XXXX Penyetoran Pendapatan - 900.000.000
BUKU KAS UMUM (BKU) BENDAHARA PENERIMAAN:
Standar Jurnal untuk mencatat transaksi Pendapatan di SKPD
Transaksi Standar Jurnal
Penerimaan Pendapatan Pajak Daerah
D KKas di Bend. Penerimaan 200 - Pendapatan Pajak Daerah - 200
Penerimaan Pendapatan Retribusi Daerah
D KKas di Bend. Penerimaan 400 - Pendapatan Retribusi Daerah - 400
Penerimaan Lain-lain PAD yang sah
D KKas di Bend. Penerimaan 300 - Lain-lain PAD yang sah 300
Penyetoran Pendapatan ke Kas Daerah
D KRK- Pemda 900 - Kas di Bend. Penerimaan 900
Standar Jurnal untuk mencatat penyetoran Pendapatan ke Kas Daerah
Standar Jurnal untuk mencatat transaksi Pendapatan di Pemda (PPKD)
Transaksi Standar Jurnal
Penerimaan Pendapatan Dana Perimbangan
D KKas di Kas Daerah 5000 - Pend. Dana Perimbangan - 5000
Penerimaan Pendapatan lain-lain yang sah
D KKas di Kas Daerah 2500 - Lain-lain Pend. Daerah yg sah - 2500
Penyetoran Pendapatan dari SKPD “B”
D KKas di Kas Daerah 900 - RK- SKPD “B” 900
Standar Jurnal untuk mencatat penerimaan Pendapatan dari SKPD
Standar Jurnal untuk mencatat pengembalian Pendapatan di Pemda (PPKD)
Transaksi Standar Jurnal
Pengembalian kelebihan Pendapatan SKPD “B” 100 jt
D KRK- SKPD “B” 100 - Kas di Kas Daerah - 100
Pengembalian kelebihan Pendapatan SKPD “B” 100 jt dari Retribusi
D KPendapatan Retribusi 100 - RK- Pemda 100
Standar Jurnal untuk mencatat penerimaan Pendapatan dari SKPD
1. Pengembalian Pendapatan sifatnya berulang tahun berjalan maupun periode sebelumnya dan tdk berulang periode berjalan
Standar Jurnal untuk mencatat pengembalian Pendapatan yang sifatnya tidak berulang tahun lalu di Pemda (PPKD)
Transaksi Standar Jurnal
Pengembalian kelebihan Pendapatan , sifatnya tidak berulang
D KSILPA 100 - Kas di Kas Daerah - 100
2. Pengembalian Pendapatan sifatnya tdk berulang terkait dengan pendapatan periode sebelumnya, SKPD tidak melakukan pencatatan. Pencatatan dilakukan Pemda (PPKD)
AKUNTANSI PENDAPATAN – YANG DIKONSOLIDASI (DIGABUNG)DENGAN MENGGUNAKAN REKENING “RK “ REKENING KONTROL
FUNGSI AKUNTANSI PPK – SKPD - DISPENDA FUNGSI AKUNTANSI BUD/PPKD – SKPKD 1. KETIKA BENDAHARA PENERIMAAN SKPD MENERIMA PENDAPATAN (PAJAK, RETRIBUSI DLL), MISAL RP. 40.000.000
KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN PENDAPATAN PAJAK, RETRIBUSI
DEBIT40 JT -
KREDIT -40 JT
TIDAK MENCATAT
2. PADA SAAT BENDAHARA PENERIMAAN SKPD SETOR UANG KE KAS UMUM DAERAH RP. 40.000.000
R/K PEMDA KAS DI BENDAHA PENERIMAAN
DEBIT40 JT -
KREDIT-40 JT
KAS DI KAS DAERAH R/K SKPD – DISPENDA, ?
DEBIT40 JT -
KREDIT-40 JT
3. PADA SAAT BENDAHARA UMUM DAERAH TERIMA UANG DARI DANA ALOKASI UMUM 600 JT
TIDAK MENCATAT KAS DI KAS DAERAH
PENDAPATAN D A U
DEBIT40 JT -
KREDIT-40 JT
4. TERJADI PENGEMBALIAN KELEBIHAN PENDAPATAN PADA SKPD, MISAL RP. 2.000.000
PENDAPATAN R/K PEMDA
DEBIT 2 JT -
KREDIT- 2 JT
R/K SKPD – DISPENDA, ? KAS DI KAS DAERAH
DEBIT 2 JT -
KREDIT- 2 JT
Untuk pendapatan dari penjualan aset tetap, perlu jurnal korolari
DEFINISI BELANJA
Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
AKUNTANSI BELANJA
Belanja dibedakan menjadi belanja langsung dan belanja tidak langsung .1. Belanja langsung adalah belanja yang dianggarkan
terkait secara langsung dengan program dan kegiatan : a. Belanja Pegawai,
b. Belanja Barang dan Jasa dan; c. Belanja Modal;
2. Belanja Tidak Langsung adalah belanja yang tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan :
a. Belanja pegawai, b. Belanja Bunga, c. Belanja Subsidi, d. Belanja Hibah, e. Belanja Bantuan Sosial, f. Balanja bagi hasil dengan Prov/Kab/Kot dan Desa, g. Belanja Bantuan keuangan kepada Prov/Kab/Kot dan
Desa, h. Belanja tak terduga.
KEBIJAKAN AKUNTANSI BELANJA
BELANJA OPERASIONAL1. Belanja diakui dalam periode berjalan2. Pengukuran belanja dicatat didasarkan pada jumlah
kas yang dikeluarkan3. Pada akhir tahun perlu penyesuaian atas jumlah
belanja non modal yg sudah menjadi kewajiban tetapi belum ada realisasi pengeluaran kas
15
KEBIJAKAN AKUNTANSIBELANJA
BELANJA NONMODAL
1.DIDASARKAN PADA JUMLAH KAS YANG DIKELUARKAN2.PADA AKHIR TAHUN PERLU PENYESUAIAN ATAS JUMLAH BELANJA NON MODAL YG SUDAH MENJADI KEWAJIBAN TETAPI BELUM ADA REALISASI PENGELUARAN KAS
BELANJAMODAL
BELANJA MODAL DIAKUI DALAM PERIODEBERJALAN PADA SAAT AKTIVA DIBELI,TELAH DITERIMA DAN HAK KEPEMILIKANNYATELAH BERPINDAH
AKUNTANSI BELANJA Belanja diakui pada saat terjadinya
pengeluaran dari Rekening Kas umum Negara Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran,
penga kuan belanjanya terjadi pada saat pertanggungjawab an atas pengeluaran yang disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.
Belanja BLU diakui dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang mengatur BLU
AKUNTANSI BELANJA
Pembayaran belanja dapat dilakukan secara langsung (LS) atau melalui dana kas kecil (Uang Persediaan) yang diberikan kepada para bendahara pengeluaran.
Pada saat kas dibelanjakan oleh Bendahara Pengeluaran belum diakui sebagai belanja. Pada saat dipertanggungjawabkan (penerbitan SP2D GU/ GU NIHIL) baru diakui sebagai belanja.
AKUNTANSI TRANSAKSI BELANJA PADA SKPD
1. Kewenangan SKPD dalam Transaksi Belanja meliputi :a. Belanja tidak langsung, yaitu Belanja Pegawaib. Belanja Langsung yaitu,
1). Belanja Pegawai, 2). Belanja Barang dan Jasa dan 3). Belanja Modal
2. Transaksi belanja dicatat oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK – SKPD)
3. Transaksi belanja dicatat harian pada saat kas dibayarkan oleh bendahara Pengeluaran atau pada saat menerima tembusan bukti transfer ke pihak ketiga
4. Koreksi atas penerimaan kembali belanja yang terjadi pada periode berjalan dicatat sebagai pengurang “Belanja”
5. Koreksi atas penerimaan kembali belanja yang terjadi pada periode berikutnya dicatat sebagai “Pendapatan lain-lain”
……. Lanjutan Akuntansi Belanja pada SKPD
6. Akuntansi belanja dilaksanakan berdasar asas Bruto,7. Untuk “Belanja Modal”, pencatatannya dilakukan secara Corolary, yaitu dicatat dengan 2 jurnal :a. Satu jurnal untuk mencatat “Belanja”
b. Satu jurnal untuk mencatat “Aset” yang diperoleh dari transaksi belanja modal tersebut.
8. Transaksi belanja SKPD dilakukan dengan dua (2) cara yaitu:
a. Pembayaran dengan SP2d UP/GU/TU b. Pembayaran dengan SP2D LS
9. Transaksi Penerimaan Fihak Ketiga (PFK) merupakan transaksi transitoris berupa penerimaan kas dari pihak ketiga yang sifatnya titipan harus diakui sebagai utang.
Standar Jurnal untuk mencatat transaksi Belaja di SKPD
Transaksi Standar JurnalPenerimaan SP2D UP /GU /TU 40 jt oleh Bendahara Pengeluaran SKPD
D KKas di Bend. Pengeluaran 40 jt - RK- Pemda - 40jt
Pelaksanaan belanja, menggunakan Uang Persediaan (UP) 35jt
D KBelanja Barang 35jt - Kas di Bend. Pengeluaran - 35jt
Pelaksanaan belanja, menggunakan SP2D-LS400 jt
D KBelanja ……. 400jt - RK- Pemda 400jt
Penyetoran Uang Persedian (UP) ke Kasda, Misal ahir tahun
D KRK- Pemda 5jt - Kas di Bend. Pengeluaran - 5jt
Pengembalian uang Persediaan dari SP2D UP/TU dari SKPD ke Pemda
Khusus transaksi yang mengahasilkan aset tetap, PPK – SKPD juga mengakui penambahan aset
Transaksi Standar JurnalDibeli Komputer 20 jt dengan menggunakan Uang Persediaan (UP)
D KBelanja Modal - Komputer 20 jt - Kas di Bend. Pengeluaran - 20jt
Dibeli Komputer 20 jt dengan menggunakan SP2D - LS
D KBelanja Modal – Komputer 20jt - Kas di Bend. Pengeluaran - 20jt
Pengakuan aset tetap dari belanja modal SKPD
D KPeralatan dan mesin 20jt - Diinvestasikan dlm aset tetap - 20jt
AKUNTANSI BELANJA BARANG DAN JASA TANPA Pajak
1 AGUSTUS 2010, SKPD “X” MENERIMA SP2D UNTUK BELANJA BARANG DAN JASA SEBESAR Rp. 6.000.000,-PADA SAAT SP2D DITERIMA, PPK-SKPD MEMBUAT JURNAL SBB:
NO TANGGAL NAMA REKENING &URAIAN REF DEBIT KREDIT1/8/2010 KAS BENDAHARA PENGELUARAN BKU1 6.000 -
R/K PEMDA - 6.000
PADA SAAT MEMBAYAR BARANG & JASA, PPK-SKPD MEMBUAT JURNAL SBB:NO TANGGAL NAMA REKENING &URAIAN REF DEBIT KREDIT
1/8/2010 BELANJA BARANG DAN JASA BKU1 6.000 - KAS BENDAHARA
PENGELUARAN - 6.000
BERSADARKAN SP2D SKPD “X”, PPKD MEMBUAT JURNAL SBB:NO TANGGAL NAMA REKENING &URAIAN REF DEBIT KREDIT
1/8/2010 R/K SKPD “X” SP2D 6.000 - KAS DI KAS DAERAH - 6.000
2. PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA PEGAWAI DI SKPD DENGAN PAJAK DIPUNGUT SKPD.
CONTOH:5 AGUSTUS 2010, SKPD “X” MENERIMA SP2D BELANJA HONOR PANITIA KEGIATAN SEBESAR 4.000.000,- PPH YANG DIPUNGUT SEBESAR RP 600.000,-
BUKU KAS UMUM (BKU) BENDAHARA PENGELUARAN :NO TGL KODE
REK.URAIAN PENERIMAAN
(Rp.)PENGELUARAN
(Rp)1 5/8/10 XXXX PENERIMAAN SP2D 4.000.000 -
2 1/4/10 XXXX BELANJA HONOR P.K - 4.000
3 1/4/10 XXXX DIPUNGUT PPH 21 600.000 -
4 1/4/10 XXXX DISETOR PPH 21 - 600.000
BERDASARKAN BKU BENDAHARA PENGELUARAN, PPK SKPD MEMBUAT JURNAL SEBAGAI BERIKUT :
Transaksi NAMA REKENING &URAIAN Ref DEBIT KREDITPada Saat SP2Dditerima
KAS BEND. PENGELUARAN BKU1 4.000 - R/K PEMDA - 4.000
Pada saat HonorDibayarkan
BELANJA HONOR PANITIA BKU2 4.000 -
KAS BEND. PENGELUARAN - 4.000
Pada saat pajakHonor dipotong
KAS BEND. PENGELUARAN BKU3 600 -
HUTANG PPH 21 - 600
Pada saat pajakDisetorkan
HUTANG PPH 21 BKU4 600 -
KAS BEND. PENGELUARAN - 600
PADA SAAT PENYERAHAN UANG BELANJA HONOR KEGIATAN Rp. 4.000.000 DISERHKAN KEPADA SKPD “X”, MAKA PPKD AKAN MEMBUAT JURNAL SBB:
TRANSAKSI NAMA REKENING &URAIAN REF DEBIT KREDITSaat SP2D diberiKan pd SKPD
R/K SKPD “X” 4.000 - KAS DI KAS DAERAH - 4.000
3. PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA PEGAWAI DI SKPD DENGAN PAJAK DIPUNGUT PPKD (PEMDA)
JURNAL YANG DIBUAT OLEH PPK SKPD “X” ADALAH SBB:TRANSAKSI NAMA REKENING &URAIAN Ref DEBIT KREDITSaat SP2DDiterima SKPD
KAS BEND. PENGELUARAN BKU1 4.000 - R/K PEMDA - 4.000
Saat Belanja dibayarkan
BELANJA HONOR PANITIA BKU2 4.000 -
KAS BEND. PENGELUARAN - 4.000
PADA SAAT PENYERAHAN UANG BELANJA HONOR KEGIATAN Rp. 4.000.000 KEPADA SKPD “X” DAN PEMBAYARAN PAJAK, MAKA PPKD AKAN MEMBUAT JURNAL SBB:
TRANSAKSI NAMA REKENING &URAIAN REF DEBIT KREDITSaat SP2D diberiKan pada SKPD
R/K SKPD “X” 4.000 - KAS DI KAS DAERAH - 4.000
Saat PPKDmemotong pajak
KAS DI KAS DAERAH 600 - HUTANG PPh 21 - 600
Saat PPKD bayarPajak yg terhutan
HUTANG PPh 21 600 - KAS DI KAS DAERAH - 600
SELESAI
Top Related