akuntansi keperilakuan

11
AUDITORS’ CONSIDERATION OF FRAUD: HOW BEHAVIORAL RESEARCH CAN ADDRESS THE CONCERNS OF STANDARD SETTERS Nama Kelompok : 1. Diah Chandra Dewi 2. Hashifah Siregar 3. May Hana Bilqis 4. Mimi Oktriani 5. Raja Andiani S

Transcript of akuntansi keperilakuan

Page 1: akuntansi keperilakuan

AUDITORS’ CONSIDERATION OF FRAUD: HOW BEHAVIORAL

RESEARCH CAN ADDRESS THE CONCERNS OF STANDARD SETTERS

Nama Kelompok :1. Diah Chandra Dewi2. Hashifah Siregar3. May Hana Bilqis4. Mimi Oktriani5. Raja Andiani S

Page 2: akuntansi keperilakuan

Introduction

Tujuan: meninjau literatur saat ini mengenai perilaku yang berkaitan dengan tanggung jawab auditor terhadap kecurangan yang mungkin terjadi dan mengusulkan penelitian yang relevan dengan masalah ini sehingga dapat membantu proses penetapan standar.

Page 3: akuntansi keperilakuan

A Review Of Current Auditing Standards Regarding Fraud

Kebutuhan informasi untuk mendukung penyusunan standar diilustrasikan oleh perbedaan antara SAS 82 dan yang diusulkan oleh ISA 240.

Page 4: akuntansi keperilakuan

Behavioral Research Addressing Concerns Of The Task Force

Issue I: Konsep Validitas (terpisah) penaksiran risiko kecurangan

• Importance of the issue• How behavioral resesarch can address the issue

Penelitian harus dapat membandingkan penilaian auditor dan/atau keputusan yang dibuat dengan dan tanpa penilaian risiko kecurangan terpisah

• Summary of research relevant to the issueZimbelman (1997)

• Implications of extant research and future research needed

Page 5: akuntansi keperilakuan

Issue II: Identifikasi dan Evaluasi Faktor Risiko dalam fraud Risk Assessment

• Importance of the issue• How behavioral resesarch can address the issue

1. studi perilaku dapat menyelidiki persepsi auditor akan pentingnya faktor risiko kecurangan

yang lebih spesifik2. peneliti dapat menggunakan kontrol desain eksperimen untuk menguji pertimbangan mengenai karakteristik klien dan

faktor spesifik industri yang terkait dengan kecurangan yang terdeteksi

3. behavioral research dapat memeriksa apakah heuristik kognitif atau bias sering ditemukan

pada manusia dalam pengambilan keputusan yang berlaku untuk konteks penilaian risiko kecurangan

Page 6: akuntansi keperilakuan

• Summary of research relevant to the issue Hackerbrack (1993) Identifikasi faktor risiko dan evaluasi: Bedard dan Wright (1994), Bernardi (1994), Bloomfield (1997), Braun ( 2000) Heuristik dan bias.

• Implications of extant research and future research neededSalah satu implikasi dari penelitian ini yaitu proses informasi klien berhubungan dengan risiko

penipuan. Implikasi kedua muncul dari studi yang menguji efek kognitif heuristik dalam situasi risiko penipuan,

khususnya: gangguan, resensi, dilusi dan efek framing

Page 7: akuntansi keperilakuan

Issue III: Efek dari alat bantu keputusan atau desain bantuan keputusan evaluasi risiko penipuan dan

penggunaan penilaian risiko• Importance of the issue• How behavioral resesarch can address the issue

Aspek pertama: efektivitas dan efisiensi auditor mengidentifikasi penipuan dengan atau tanpa alat

bantu keputusan, atau bahkan dengan berbagai alat bantu keputusan, dapat dibandingkan.Aspek kedua: indikasi daftar indikator risiko penipuan dalam standar dapat diperiksa .

• Summary of research relevant to the issuePincus (1989), Eining, jones dan Loebbecke (1997), Green dan choi (1997), Bell dan Carcello (2000), Bedard dan graham (1999), Reckers dan Schultz (1993)

• Implications of extant research and future research needed

Page 8: akuntansi keperilakuan

Issue IV: Hubungan antara penilaian risiko penipuan terpisah dan fase lain dari audit

• Importance of the issue• How behavioral resesarch can address the issue

penelitian perilaku dapat memberikan bukti yang berharga

• Summary of research relevant to the issueZimbelman (1997), Wright dan Bedard (2000),

Cohen dan Hanno (1999), Houston, Peters dan Pratt (1999).

• Implications of extant research and future research needed

Page 9: akuntansi keperilakuan

PembahasanKelemahan• Penelitian audit prilaku untuk berbagai aspek standar audit

belum mencapai potensinya untuk menginformasikan kebutuhan deteksi penipuan laporan keuangan

• Kebutuhan informasi dari standar setter tidak sejajar dengan kepentingan peneliti

Kelebihan • Penelitian audit perilaku memiliki potensi untuk mengatasi

banyak masalah yang dianggap penting oleh pembuat standar.

Page 10: akuntansi keperilakuan

Kemungkinan di implementasi di Indonesia: Sangat sulit standar yang digunakan adalah standar internasional yang jauh berbeda dengan standar yang ada di Indonesia. Sehingga diperlukan penyesuain dan perubahan standar yang berlaku.

Page 11: akuntansi keperilakuan

TERIMA KASIH