Akuntansi Dana

21
BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Akuntansi Dana adalah sistem akuntansi yang sering digunakan oleh organisasi-organisasi nirlaba dan institusi sektor publik. Sistem tersebut merupakan metode pencatatan dan penampilan entitas dalam akuntansi seperti aset, dan kewajiban yang dikelompokkan menurut kegunaannya masing-masing. Sumber dana keuangan berupa dana yang disediakan untuk digunakan oleh organisasi nirlaba atau institusi pemerintah biasanya mempunyai keterbatasan penggunaan, dalam arti, dana-dana tersebut dibatasi penggunaannya untuk tujuan atau aktivitas tertentu yang terkadang merupakan syarat dan pihak eksternal yang merupakan penyedia dana. Tidak seperti perusahaan swasta yang mencari laba, organisasi sektor publik mempunyai tujuan-tujuan yang spesifik. Dengan latar belakang seperti itu, perusahaan swasta dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk keperluan apapun, yang penting bagi mereka adalah adanya laba. Berbeda dengan organisasi sektor publik dimana sumber daya yang ada harus digunakan dengan tujuan tertentu. Akuntansi dana umumnya digunakan pada organisasi- organisasi nirlaba dan sektor publik yang umumnya membutuhkan metode pelaporan khusus neraca akhir yang 1

description

akuntansi sektor publik

Transcript of Akuntansi Dana

Page 1: Akuntansi Dana

BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Akuntansi Dana adalah sistem akuntansi yang sering digunakan oleh

organisasi-organisasi nirlaba dan institusi sektor publik. Sistem tersebut

merupakan metode pencatatan dan penampilan entitas dalam akuntansi seperti

aset, dan kewajiban yang dikelompokkan menurut kegunaannya masing-masing.

Sumber dana keuangan berupa dana yang disediakan untuk digunakan oleh

organisasi nirlaba atau institusi pemerintah biasanya mempunyai keterbatasan

penggunaan, dalam arti, dana-dana tersebut dibatasi penggunaannya untuk tujuan

atau aktivitas tertentu yang terkadang merupakan syarat dan pihak eksternal yang

merupakan penyedia dana.

Tidak seperti perusahaan swasta yang mencari laba, organisasi sektor

publik mempunyai tujuan-tujuan yang spesifik. Dengan latar belakang seperti itu,

perusahaan swasta dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk

keperluan apapun, yang penting bagi mereka adalah adanya laba. Berbeda dengan

organisasi sektor publik dimana sumber daya yang ada harus digunakan dengan

tujuan tertentu.

Akuntansi dana umumnya digunakan pada organisasi-organisasi nirlaba

dan sektor publik yang umumnya membutuhkan metode pelaporan

khusus neraca akhir yang dapat menunjukkan arus pengeluaran keuangan

organisasi tersebut secara jelas. Metode pelaporan tersebut berbeda dengan

laporan neraca akhir yang biasa digunakan oleh perusahaan swasta yang

menekankan pada nilai keuntungan ataupun kerugian yang diperoleh organisasi

tersebut dalam suatu periode akuntansi tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan dana dan akuntansi dana?

2. Apa itu kesatuan akuntansi dana?

3. Apa saja yang ada dalam kesatuan akuntansi dana?

4. Apa jenis-jenis dari dana?

5. Bagaimana dengan kelompok rekening dalam akuntansi dana?

1

Page 2: Akuntansi Dana

6. Bagaimana akuntansi dana bagi sektor publik?

7. Bagaimana persamaan dari akuntansi dana?

1.3 Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka makalah ini bertujuan untuk

mengetahui yang dimaksud dengan dana dan akuntansi dana, yang dimaksud

kesatuan akuntansi dana, apa saja yang ada dalam kesatuan akuntansi dana, jenis-

jenis dari dana, kelompok rekening, akuntansi dana bagi sektor publik serta

persamaan dari akuntansi dana.

2

Page 3: Akuntansi Dana

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntansi Dana

Akuntansi Dana adalah sistem akuntansi yang sering digunakan oleh

organisasi-organisasi nirlaba dan institusi sektor publik. Sistem tersebut

merupakan metode pencatatan dan penampilan entitas dalam akuntansi seperti

aset, dan kewajiban yang dikelompokkan menurut kegunaannya masing-masing.

Akuntansi dana umumnya digunakan pada organisasi-organisasi nirlaba

dan sektor publik yang umumnya membutuhkan metode pelaporan

khusus neraca akhir yang dapat menunjukkan arus pengeluaran keuangan

organisasi tersebut secara jelas. Metode pelaporan tersebut berbeda dengan

laporan neraca akhir yang biasa digunakan oleh sektor bisnis yang menekankan

pada nilai keuntungan ataupun kerugian yang diperoleh organisasi tersebut dalam

suatu periode akuntansi tertentu.

Organisasi sektor bisnis umumnya hanya memiliki satu kelompok atas

metode pencatatan rekening-rekening secara berimbang atau disebut sebagai buku

besar (general ledger), sementara sektor nirlaba bisa memiliki beberapa jenis

buku besar bergantung pada kebutuhannya. Seorang manajer bisnis atas organisasi

tersebut harus dapat membuat laporan yang dapat menjelaskan aliran pengeluaran

dan pendapatan atas dana yang tersedia, serta melaporkannya dalam bentuk

ringkasan aktivitas keuangan atas keseluruhan entitas dalam organisasi tersebut

terkait dengan alokasi dan pemanfaatan dana.

Disebabkan karena keberadaan beberapa buku besar tersebut, penomoran

rekening yang digunakan didisain sedemikian rupa untuk menyesuaikan dengan

kebutuhan tersebut. setiap kelompok nomor rekening akan merepresentasikan

alokasi dana secara spesifik. Cara lainnya adalah dengan memanfaatkan

kemampuan sistem pencatatan dan pelaporan yang terdapat pada perangkat lunak

akuntansi. Untuk alasan ini, banyak organisasi nirlaba dan sektor publik

memanfaatkan perangkat lunak akuntansi khusus yang secara spesifik didisain

untuk mengakomodir kebutuhan organisasi tersebut dalam hal pelaporan.

3

Page 4: Akuntansi Dana

Penggunaan akuntansi dana seringkali menjadi topik perdebatan oleh

kalangan profesi akuntan yang mempertanyakan manfaat atas implementasi

sistem tersebut, terkait dengan standar akuntansi umum yang berlaku. Namun

demikian, sifat natural dari organisasi nirlaba yang ada membuat sistem akuntansi

dana menjadi berguna, terutama terkait dengan pelaporan keuangan yang sesuai

dengan kebutuhan organisasi tersebut. Karena alasan tersebut, para profesi

akuntan mengenali adanya kebutuhan tersebut dan melanjutkan dukungan atas

pemanfaatan akuntansi dana dengan membuat standar-standar dan prisip

akuntansi secara khusus untuk kebutuhan tersebut.

Dana dan Akuntansi Dana

Pengertian Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang bertujuan untuk

menyajikan informasi kuantitatif yang fungsinya sebagai dasar pengambilan

keputusan. Sedangkan Pengertian Dana berarti suatu kesatuan akuntansi karena

memiliki persamaan akuntansi sendiri dan kesatuan fiskal karena dana mamiliki

sumber keuangan yang gunanya telah ditentukan dalam anggaran.

Dengan kata lain pengertian Akuntansi Dana adalah kegiatan jasa yang

bertujuan untuk menyajikan informasi kuantitatif mengenai satu atau lebih dana

dalam suatu entitas yang ada sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam

Akuntansi Dana terdapat beberapa dana berarti terdapat beberapa kesatuan

akuntansi oleh karena itu kesatuan Akuntansi Dana merupakan kesatuan akuntansi

ganda (multiple accounting entity).

Dalam akuntansi dana, dana merupakan kesatuan akuntansi ( accounting

entity ) dan kesatuan fiscal ( fiscal entity ). Dana merupakan suatu kesatuan

akuntansi karena mempunyai suatu persamaan akuntansi. Selain itu, dana

merupakan kesatuan fiskal karena memiliki sumber keuangan yang

penggunaannya telah ditentukan dalam anggaran.

Kesatuan akuntansi dana merupakan kesatuan akuntansi ganda ( multiple

accounting entity ), sedangkan kesatuan akuntansi komersiil merupakan kesatuan

akuntansi tunggal ( single accounting entity ). Kesatuan akuntansi dana

merupakan kesatuan akuntansi ganda karena sebuah organisasi nirlaba dapat

membentuk lebih dari satu dana dimana masing-masing dana tersebut berdiri

4

Page 5: Akuntansi Dana

sendiri, tidak terintegrasi satu sama lain. Misalnya, suatu organisasi nirlaba dapat

membentuk General Fund ( Dana Umum ), Special Revenue Fund ( dana

Pendapatan Khusus ), Capital Project Fund ( Dana Pemupukan Modal ) dan Debt

Service Fund ( Dana Pelunasan Utang ). Negara merupakan suatu contoh bentuk

organisasi nirlaba yang paling konkrit di dunia ini.

Berbeda dengan akuntansi komersiil yang hanya memiliki satu persamaan

akuntansi untuk satu organisasi, dalam akuntansi dana, masing-masing dana

tersebut memiliki satu persamaan akuntansi sendiri. Jika suatu organisasi nirlaba

membentuk lima macam dana, maka organisasi nirlaba tersebut mempunyai lima

macam kesatuan dana yang masing-masing mempunyai persamaan akuntansi

sendiri dan tidak digabung dengan dana lainnya. Jika organisasi nirlaba tersebut

membentuk berbagai macam dana dengan jenis yang sama, maka dalam

pembuatan laporan keuangan, setiap jenis dana yang sama akan dikonsolidasikan,

namun jika tidak sejenis, maka dana tersebut tidak akan dikonsolidasikan.

Meskipun demikian, seluruh dana tersebut masuk ke dalam satu pencatatan besar

suatu organisasi nirlaba.

Dalam akuntansi dana, kita tidak mengenal istilah beban ( expense ) yang

merupakan biaya ( cost ) yang dimanfaatkan dalam satu periode. Istilah yang kita

kenal dalam akuntansi dana adalah belanja ( expenditure ) yang meliputi seluruh

sumber keuangan yang dibelanjakan dalam satu periode tertentu.

Dalam akuntansi yang digunakan oleh pemerintah Amerika Serikat, kesatuan

akuntansi dibedakan menjadi dua yaitu kesatuan akuntansi dana dan kesatuan

akuntansi non dana ( kelompok perkiraan = account group ). Dalam akuntasi dana,

Aktiva Tetap dan Utang Jangka Panjang di akuntansikan secara terpisah dalam

GFAAG ( General Fixed Asset Account Group ) dan GLTDAG (General Long

Term Debt Account Group )

2.2 Kesatuan Akuntansi Dana

Dana dan akuntansi dana dana sebagai kesatuan fiscal dalam pengertian

dana diatas disebutkan bahwa dana merupakan kesatuan fiscal ( fiscal entity )

dana disebut sebagai kesatuan fiscal karena dana memiliki sumber keuangan dan

5

Page 6: Akuntansi Dana

penggunaanya yang telah ditentukan dalam anggaran setiap dana memiliki

anggaran tersendiri yang ditetapkan.

Dana sebagai kesatuan akuntansi, Dalam pengertian dana diatas juga

disebutkan bahwa dana merupkan satu kesatuan akuntansi ( Accounting entity ) .

dana disebut dengan kesatuan akuntansi karena dana memiliki persamaan

akuntansi. Kesatuan akuntansi dana adalah kesatuan multiple ganda ( multiple

Accounting entity ).

Kesatuan akuntansi dana terdiri dari:

1.   Govermental – type Fund ( Kelompok Dana Pemerintahan )

Kelompok dana ini terdiri dari berbagai dana yang sifat aktivitasnya

adalah belanja. Akuntansi kelompok dana ini berfokus pada belanja ( spending

activity ). Jenis-jenis dana yang termasuk dalam kelompok ini adalah:

a.    General Fund ( Dana Umum )

Dana ini dibentuk untuk mempertanggungjawabkan sumber keuangan dan

belanja yang tidak dipertanggungjawabkan oleh dana lain.

b.   Special Revenue Fund ( Dana Pendapatan Khusus )

Dana ini dibentuk untuk mempertanggungjawabkan penerimaan sumber-

sumber keuangan tertentu yang ditujukan untuk aktivitas belanja tertentu.

c.   Capital Project Fund ( Dana Pemupukan Modal )

Dana ini dibentuk untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber-

sumber keuangan yang digunakan untuk perolehan aktiva tetap ( diluar

yang dipertanggungjawabkan oleh Propietary Fund dan Trust Fund)

d.  Debt Service Fund ( Dana Pelunasan Utang )

Dana ini dibentuk untuk mempertanggungjawabkan sumber-sumber

keuangan yang akan digunakan untuk melunasi pokok dan bunga utang

jangka panjang umum.

2.   Proprietary – type Fund ( Kelompok Dana Kepemilikan )

Kelompok dana ini merupakan kelompok dana yang sifat aktivitasnya

termasuk dalam kelompok dana Non-Expendable seperti layaknya perusahaan

komersiil. Akuntansi kelompok dana ini sama dengan akuntansi komersiil yaitu

6

Page 7: Akuntansi Dana

berfokus untuk mempertahankan ekuitas ( Capital Maintenance Focus ). Yang

termasuk dana ini adalah:

a.       Enterprise Fund ( Dana Perusahaan )

Dana ini dibentuk untuk mempertanggungjawabkan aktivitas komersiil

b.      Internal Service Fund ( Dana Pelayanan Internal )

Dana ini dibentuk untuk mempertanggungjawabkan layanan penyediaan

jasa kepada pihak lain.

3.   Fiduciary – type of Fund ( Kelompok Dana Kepercayaan )

Kelompok dana ini terdiri dari berbagai dana yang sifat aktivitasnya ada yang

bersifat belanja dan non belanja. Dana ini dibentuk apabila organisasi bertindak

sebagai agen. Yang termasuk dalam kelompok dana ini adalah:

a.   Trust Fund

Dana ini dibentuk untuk mempertanggungjawabkan aktiva milik pihak lain

yang dikelola oleh organisasi sebagai pihak yang dipercaya ( trustee ).

b.  Agency Fund

Dana ini dibentuk untuk mempertanggungjawabkan aktiva milik pihak

ketiga yang dikelola organisasi dimana oragnisasi bertindak sebagai agen.

2.3 Jenis Dana dan Kelompok Rekening

Ada dua jenis dana :

1.   Expenable fund

Bisa disebut juga governmental fund, yang digunakan untuk belanja

operasional / pengurusan keperluan sehari – hari. Digunakan untuk

mencatat nilai aktiva, utang, perubahan aktiva bersih, dan saldo dana yang

dapat dibelanjakan untuk kegiatan yang tidak bertujuan mencari laba. Jenis

akuntansi dana ini digunakan pada organisasi pemerintahan (govermental

fund).

2.  Non expendable fund

Bisa disebut juga sebagai proprietary fund, yang tidak boleh dibelanjakan

untuk urusan pemerintah karena telah dipisahkan dan digunakan untuk

aktivitas bisnis. Digunakan untuk mencatat pendapatan biaya, aktiva,

7

Page 8: Akuntansi Dana

utang, dan modal untuk kegiatan yang sifatnya mencari laba. Jenis dana ini

digunakan pada organisasi bisnis (proprietary funds).

Kelompok rekening

Kelompok dana pemerintahan berfokus pada aktifitas belanja dengan

demikian hanya aktiva dan hutang lancar yang dilaporkan di dalam neraca. Aktiva

tetap dan utang jangka panjang yang tidak bersifat belanja tidak dilapporkan pada

kelompok dana ( neraca ) tetapi dilaporkan dalam kelompok akun. Kelompok

akun merupakan daftar isi yang berisi saldo setiap akun aktifa tetap dan utang

jangka panjang.

Kelompok akun dibentuk hanya untuk dana pemerintahan umum.

Persamaan dari akuntansi dana adalah

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas dana

Kategori Dana

Organisasi nirlaba dapat saja menerima berbagai sumbangan, donasi

maupun hibah yang masing-masing mempunyai batasan tersendiri. Jika

dimungkinkan untuk menyusun catatan terpisah atas masing-masing dana, maka

pilihan tersebut bisa dilakukan. Salah satu pertimbangan kenapa pilihan ini

digunakan adalah ukuran besarnya dana yang diterima dan dikelola.

Namun secara umum, untuk menyederhanakan pencatatan, kategori dana

yang digunakan oleh organisasi nirlaba adalah: Dana Terikat dan Dana Tidak

Terikat.

Dana Tidak Terikat. Dana ini tidak memiliki batasan penggunaan, dan

organisasi dapat menggunakan dana tersebut sesuai dengan kebutuhan untuk

tujuan-tujuan organisasi.

Dana Terikat. Batasan atau ikatan sementara dari penyumbang dapat

membuat dana dapat digunakan pada periode yang akan datang atau setelah

tanggal tertentu (ikatan waktu), atau dana dapat digunakan untuk tujuan tertentu

(ikatan tujuan), atau keduanya.

8

Page 9: Akuntansi Dana

2.4 Akuntansi Dana bagi Sektor Publik

Sumber dana keuangan berupa dana yang disediakan untuk digunakan

oleh organisasi nirlaba atau institusi pemerintah biasanya mempunyai

keterbatasan penggunaan, dalam arti, dana-dana tersebut dibatasi penggunaannya

untuk tujuan atau aktivitas tertentu yang terkadang merupakan syarat dan pihak

eksternal yang merupakan penyedia dana.

Tidak seperti perusahaan swasta yang mencari laba, organisasi sektor

publik mempunyai tujuan-tujuan yang spesifik. Dengan latar belakang seperti itu,

perusahaan swasta dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk

keperluan apapun, yang penting bagi mereka adalah adanya laba. Berbeda dengan

organisasi sektor publik dimana sumber daya yang ada harus digunakan dengan

tujuan tertentu.

Misalkan pemerintah menerima pinjaman dari World Bank (Bank Dunia)

sebesar Rp 10 miliar untuk pembangunan jalan dan jembatan. Maka, tidak ada

pilihan lain bagi pemerintah selain menggunakan dana Rp 10 miliar tersebut

untuk pembangunan jembatan dan jalan.

Contoh lain sebuah institusi pendidikan mengandalkan dananya dari para

alumninya. Dalam memberikan sumbangan, para alumni tersebut menghendaki

tujuan-tujuan tertentu. Ada yang meberi sumbangan untuk keperluan

pembangunan perpustakaan, ada pula yang meberi sumbangan khusus untuk

beasiswa.

Secara umum, sangat lazim jika dari keseluruhan dana yang dipunyai

organisasi sektor publik, masing-masing mempunyai tujuan tersendiri dalam

penggunaannya, baik karena faktor aksternal (pembatasan eksternal), faktor

internal (perencanaan manajemen), maupun karena peraturan.

Adanya keterbatasan penggunaan dana memberikan implikasi akan suatu

kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban kepada pihak penyedia dana

(donatur). Oleh sebab itu, organisasi-organisasi nirlaba dan institusi pemerintah

menggunakan akuntansi dana (fund accounting) untuk mengontrol dana yang

terikat atau dibatsi penggunaannya (restricted fund) tersebut sekaligus untuk

menjamin adanya ketaatan atas persyaratan yang ada.

9

Page 10: Akuntansi Dana

2.5 Persamaan Akuntansi Dana

Dalam akuntansi dana dikenal persamaan akuntansi sebagai berikut

AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS DANA

Persamaan tersebut tentu saja berbeda dengan persamaan akuntansi yang

kita kenal pada akuntansi keuangan yang digunakan dalam perusahaan komersial

yang berupa

AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS

Di sini terdapat perbedaan yang mendasar antara ekuitas dana dan ekuitas.

Di perusahaan, selisih antara aktiva dan utang adalah ekuitas yang menunjukkan

adanya kepemilikan pada perusahaan tersebut oleh pemegang sahamnya.

Sementara itu, di organisasi sektor publik, ekuitas dana tidak menunjukan adanya

kepemilikan siapapun karena memang tidak ada kepemilikan individu dalam suatu

organisasi sektor publik.

Basis Akuntansi dan Fokus Pengukuran

Dalam akuntansi dana, dikenal istilah basis akuntansi dan fokus

pengukuran (measurement focus). Basis akuntansi menentukan kapan transaksi

dan peristiwa yang terjadi diakui. Contoh, bila organisasi mengadopsi basis akrual

penuh, transaksi diakui ketika transaksi tersebut memiliki dampak ekonomi yang

substantif. Kalau yang diadopsi adalah basis kas, transaksi diakui hanya kalau kas

yang berhubungan dengan transaksi tersebut diterima atau dibayarkan.

Fokus pengukuran dari suatu entitas akuntansi menentukan apa yang akan

dilaporkan, dengan kata lain jenis aktiva dan kewajiban apa saja yang diakui

secara akuntansi dan dilaporkan dalam neraca. Konsep basis akuntansi dan fokus

pengukuran ini berhubungan erat dan pemilihan salah satu akan

mengimplikasikan pemilihan yang lain. Contoh, kalau basis kas yang dipilih,

maka fokus pengukurannnya juga atas kas saja, sehingga implikasinya hanya

kativa lancar kas yang dilaporkan dalam neraca. Perubahan dalam aktiva tetap dan

kewajiban jangka panjang tidak diakui. Misalkan sebuah organisasi membeli

kendaraan seharga Rp 200 juta, jurnal yang terjadi kalau menggunakan basis kas

dengan fokus pengukuran sumber daya jangka pendek adalah:

Belanja Peralatan                                         200.000.000

10

Page 11: Akuntansi Dana

Kas                                                                                  200.000.000

Dengan cara tersebut, pemerintah tidak akan melaporkan kendaraan

sebagai aktiva di neracanya. Pemerintah akan mencatat baik kenaikan maupun

penurunan kas di Laporan Pendapatan dan Belanja Dana (Fund’s Statement or

Revenues and Expenditure) atau laporan yang sebanding yang menjelaskan

perubahan dalam saldo dana. Dampaknya, kendaraan akan dibebankan seluruhnya

pada waktu dibeli, yang nantinya akan ditutup ke ekuitas dana (fund balance).

Jika suatu entitas mengadopsi basis akrual penuh seperti diharuskan untuk

perusahaan, maka fokus pengukurannya biasanya meliputi semua sumber daya

ekonomi dan neracanya akan melaporkan semua aktiva dan kewajiban, baik lancar

maupun tidak lancar. Perubahan dalam aktiva tetap bersih dan kewajiban jangka

panjang diakui sebagai pendapatan atau beban. Misalnya sebuah organisasi

membeli kendaraan seharga Rp 200 juta, jurnal yang terjadi kalau menggunakan

basis akrual penuh adalah:

Peralatan                                                              200.000.000

Kas                                                                      200.000.000

Di banyak lingkungan pemerintahan, basis akuntansi dan fokus

pengukuran menjadi permasalahan tersendiri muncul karena banyak entitas

pemerintahan yang menggunakan anggaran dengan berbasis kas sehingga

dibutuhkan data realisasi anggaran yang berbasis kas pula. Dalam konteks

tersebut, dikembangkanlah basis akuntansi berupa basis kas yang akan

menghasilkan informasi yang bersifat jangka pendek. Permasalahan muncul

karena entitas tersebut juga dituntut untuk menyusun neraca yang juga

menyajikan informasi yang bersifat jangka panjang (aktiva tetap dan utang jangka

panjang). Dengan kata lain, dalam lingkungan pemerintahan seperti itu, ada

tuntutan untuk menggunakan basis kas dengan fokus pengukuran jangka panjang.

Dari sinilah berkembang basis akuntansi yang disebut dengan basis kas yang

dimodifikasi (cash modified basis).

Dengan basis kas yang dimodifikasi tersebut, transaksi pembelian

kendaraan senilai Rp 200 juta akan dicatat dalam dua kali penjurnalan, yaitu:

11

Page 12: Akuntansi Dana

Belanja Peralatan                                                200.000.000

Kas                                                                                         200.000.000

Kendaraan                                                          200.000.000

EkuitasDana                                                                         200.000.000

Jurnal kedua dilakukan untuk memenuhi tuntutan fokus pengukuran

jangka panjang.Terlepas dari apakah suatu entitas melaporkan aktiva dan

kewajiban jangka panjang di neraca dananya, entitas tersebut harus melakukan

kontrol akuntansi atas aktiva dan kewajiban tersebut. Manajemen dan konstituen

lain mungkin ingin tahu dengan semua sumber daya dan kewajiban entitas

tersebut dan tidak hanya ingin tahu atas aktiva dan kewajiban yang ada di neraca

saja. Oleh karena itu, entitas wajib membuat catatan akuntansi atas semua aktiva

dan kewajiban serta memasukkan dalam laporan keuangan suatu skedul yang

tidak hanya menyatakan mengenai aktiva dan kewajiban tersebut namun juga

menunjukkan perubahannya dalam tahun tersebut.

12

Page 13: Akuntansi Dana

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Akuntansi Dana adalah sistem akuntansi yang sering digunakan oleh

organisasi-organisasi nirlaba dan institusi sektor publik. Pengertian Akuntansi

adalah suatu kegiatan jasa yang bertujuan untuk menyajikan informasi kuantitatif

yang fungsinya sebagai dasar pengambilan keputusan. Sedangkan Pengertian

Dana berarti suatu kesatuan akuntansi karena memiliki persamaan akuntansi

sendiri dan kesatuan fiskal karena dana mamiliki sumber keuangan yang gunanya

telah ditentukan dalam anggaran.

Kesatuan akuntansi dana merupakan kesatuan akuntansi ganda ( multiple

accounting entity ), sedangkan kesatuan akuntansi komersiil merupakan kesatuan

akuntansi tunggal ( single accounting entity ). Kesatuan akuntansi dana

merupakan kesatuan akuntansi ganda karena sebuah organisasi nirlaba dapat

membentuk lebih dari satu dana dimana masing-masing dana tersebut berdiri

sendiri, tidak terintegrasi satu sama lain. Misalnya, suatu organisasi nirlaba dapat

membentuk General Fund ( Dana Umum ), Special Revenue Fund ( dana

Pendapatan Khusus ), Capital Project Fund ( Dana Pemupukan Modal ) dan Debt

Service Fund ( Dana Pelunasan Utang ).

Ada dua jenis dana, yaitu Expenable fund bisa disebut juga governmental

fund, yang digunakan untuk belanja operasional / pengurusan keperluan sehari –

hari. Dan yang kedua adalah Non expendable fund, bisa disebut juga sebagai

proprietary fund, yang tidak boleh dibelanjakan untuk urusan pemerintah karena

telah dipisahkan dan digunakan untuk aktivitas bisnis.

Dalam akuntansi dana dikenal persamaan akuntansi sebagai berikut Aktiva

= Kewajiban + Ekuitas Dana. Persamaan tersebut tentu saja berbeda dengan

persamaan akuntansi yang kita kenal pada akuntansi keuangan yang digunakan

dalam perusahaan komersial yang berupa Aktiva = Kewajiban + Ekuitas. Di sini

terdapat perbedaan yang mendasar antara ekuitas dana dan ekuitas.

13

Page 14: Akuntansi Dana

DAFTAR PUSTAKA

Nordiawan, Deddi.2006 .Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat

Mardiasmo.2009.Akuntansi Sektor Publik.Edisi IV.Yogyakarta : Andi.

14