EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai...

100
EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN ( Studi Kasus pada Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia ) SKRIPSI Program Studi Akuntansi Nama : Ika Justina Barus NIM : 43206110297 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2008

Transcript of EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai...

Page 1: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG

AKUNTANSI DANA PENSIUN

( Studi Kasus pada Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia )

SKRIPSI

Program Studi Akuntansi

Nama : Ika Justina Barus

NIM : 43206110297

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS MERCUBUANA

JAKARTA2008

Page 2: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG

AKUNTANSI DANA PENSIUN

( Studi Kasus pada Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia )

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar SARJANA EKONOMI

Program Studi Akuntansi

Nama : Ika Justina Barus

NIM : 43206110297

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS MERCUBUANA

JAKARTA2008

Page 3: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Ika Justina Barus

N I M : 43206110297

Program Studi : Akuntansi

Judul Skripsi : Evaluasi Penerapan PSAK No.18 Tentang Akuntansi Dana Pensiun (Studi Kasus Pada Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia)

Tanggal Ujian Skripsi : 28 Maret 2008

Disahkan Oleh :

Pembimbing

( H. Sabarudin Muslim, SE, MSi. )Tanggal :

Dekan, Ketua Jurusan Akuntansi

( Drs. Hadri Mulya, MSi ) ( H. Sabarudin Muslim, SE, MSi.) Tanggal : Tanggal :

Page 4: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun
Page 5: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena berkat

dan kasih karuniaNya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Dana Pensiun merupakan Lembaga Non Keuangan yang sedang berkembang saat

ini. Karena fungsinya yang sangat membantu Negara dalam mensejahterakan kehidupan

para keryawan setelah masa kerja (pensiun). Dengan adanya program Dana Pensiun ini juga

diharapkan dapat memicu semangat bekerja kepada karyawa untuk memberikan kontribusi

yang terbaik bagi Perusahaan atau tempat bekerja.

Dilihat dari bentuk laporan keuangan yang berbeda dari laporan keuangan

perusahaan pada umumnya maka dipandang perlu menerapkan PSAK No. 18 tentang

Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk

laporan keuangan Dana Pensiun yang khusus maka penulis tertarik mengambil judul skripsi

“Evaluasi Penerapan PSAK No. 18 Tentang Akuntansi Dana Pensiun” (Studi Kasus Pada

Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia)”>

Atas karya terindah ini Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa hadir mencurahkan berkat-berkatNya.

Thanks God!

2. Ayahanda M. Barus yang menjadi titik tolak dari perkuliahan ini semoga setiap

kejadian dapat membawa makna seperti ini.

3. Ibunda M. Tobing (alm) yang menjadi inspirator secara maya.

4. Bapak Anthon Sidjabat dan Ibu Elvianna Gloria Hutapea yang kasihnya

melebihi kasih orang tua, yang memberi inisiatif, dorongan, bantuan material

dan restu-restu dalam perkuliahan ini. Hubungan kekeluargaan ini akan selalu

terpatri di hati.

5. Dearest Wanderson Jesmahir Panjaitan (Weder) yang setiap detiknya

mencurahkan kasih, waktu, pikira dan seluruh rasa sayangnya kepada hubungan

ini, telebih sejak awal sampai akhir di Jakarta. Kamu adalah malaikatku sama

seperti alm mama, tidak ada duanya.

6. Keluarga dimanapun berada. Terutama saudara-saudariku, tetap 1 untuk 6 dan 6

untuk 1. Thx banget buat bro Jay dan Jhon.

7. Bapak Dekan dan Wakil Dekan Universitas Mercubuana

i

Page 6: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

8. Bapak Ketua Program Akuntansi Universitas Mercubuana

9. Bapak Pembimbing H. Sabaruddin Muslim SE, MSi

10. Seluruh Staf DP LAI yang terhormat, benar-benar kerjasama yang luar biasa.

11. Seluruh temen-temen kantor yang tidak dapat disebutin satu-persatu. Semangat

yang pernah ada akan selalu membakar jiwaku. Selamat berjuang temen-temen,

aku menyayangi kalian semua!

12. Seluruh temen-temen PKSM Mercubuana yang tidak akan terlupakan walau kita

bersama hanya selama 1,5 tahun saja.

13. Special, my sister K’Jesica Pasaribu, kapan yah kita bisa sama lagi, sukses

selalu.

14. Setiap orang dimanapun berada yang tidak dapat disebutin sama Penulis.

Jakarta, 20 Februari 2008

Penulis,

Ika Justina Barus

ii

Page 7: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………… vi

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1

A. Latar Belakang Penelitian………………………………….. 1

B. Perumusan Masalah………………………………………… 3

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian…………………………… 4

D. Sistematika Penulisan………………………………………. 6

BAB II LANDASAN TEORITIS…………………………………………. 7

A. Gambaran Umum Program Dana Pensiun…………………. 7

1. Pengertian Dana Pensiun…………………………… 7

2. Tujuan dan Manfaat………………………………… 9

3. Jenis-jenis Program Dana Pensiun……………........ 11

4. Pendanaan…………………………………………. 20

5. Pengembangan Dana……………………………… 21

B. Akuntansi Dana Pensiun (PSAK No. 18)………………… 23

C. Investasi (Penyertaan)…………………………………….. 26

1. Pengertian Investasi......…………….……….…….. 27

2. Pedoman Penyusunan Laporan Investasi Dana

Pensiun.................................................................... 27

3. Ketentuan Investasi Dana Pensiun yang Bersifat

Administratif........................................................... 29

4. Ketentuan Invetsai Dana Pensiun Yang Bersifat

iii

Page 8: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

Teknis.................................................................. 31

5. Arahan Investasi……………………………….. 35

6. Elemen-elemen dari Investasi………………….. 36

7. Resiko-resiko yang Mempengaruhi Investasi…. 37

8. Investasi Jangka Panjang………………………. 38

9. Akuntansi untuk Investasi Jangka Panjang Berupa

Saham.................................................................. 39

10. Akuntansi untuk Investasi Jangka Panjang

Berupa Obligasi.................................................. 43

11. Penyajian Investasi Jangka Panjang pada Neraca

Neraca................................................................. 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………….. 46

A. Gambaran Umum Objek Penelitian………………….. 46

1. Sejarah Terbentuknya Dana Pensiun LAI…….. 46

2. Lokasi Objek Penelitian……………………….. 47

3. Maksud dan Tujuan Dana Pensiun Lembaga Alkitab

Indonesia……………………………………… 47

4. Struktur Organisasi Dana Pensiun LAI……….. 47

5. Arahan Investasi Dana Pensiun LAI…………. 61

B. Metode Penelitian……………………………………. 66

C. Defenisi Operasional Variabel………………………. 66

D. Metode Pengumpulan Data………………………….. 66

E. Metode Analisis Data……………………………….. 68

iv

Page 9: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Evaluasi Penerapan PSAK No. 18 Tentang Akuntansi pada

Akuntansi Dana Pensiun LAI…………………………………. 69

1. Tujuan dari Pelaporan Dana Pensiun yang Menyelenggarakan

Program Pensiun Iuran Pasti (DP LAI merupakan Program

Pensiun Iuran Pasti)...................................................... 70

2. Laporan Keuangan Dana Pensiun……………………. 71

3. Penilaian Aktiva Dana Pensiun………………………. 73

B. Evaluasi Kesesuaian Portofolio Invstasi dengan Arahan Investasi

Dana Pensiun LAI Sebagai Penerapan Kepatuhan Terhadap Undang-

Undang……………………………………………………….. 74

C. Sasaran Investasi…………………………………………….. 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………………. 84

B. Saran………………………………………………………… 85

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN - LAMPIRAN

v

Page 10: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun
Page 11: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Penelitian

Dana pensiun merupakan salah satu lembaga keuangan yang baru tetapi

memegang peranan besar dalam memupuk dana secara berkesinambungan. Di

samping itu, dana pensiun juga menggambarkan hubungan yang harmonis antara

pemberi kerja dengan karyawannya.

Bagi karyawan, program dana pensiun menjamin kesejahteraannya

sejak saat masih bekerja sampai di masa yang akan datang saat ia memasuki masa

pensiunnya; atau dengan kata lain program dana pensiun memberikan

kesinambungan penghasilan.

Bagi pemberi kerja, program dana pensiun dapat meningkatkan loyalitas

karyawan yang membawa pengaruh bagi peningkatan produktivitas.

Oleh karena itu, sebagian besar perusahaan telah mencadangkan dana

untuk membentuk suatu badan yang terpisah berupa badan hukum untuk

mengelola dana pensiun guna menjamin pembayaran pensiun serta meningkatkan

kesejahteraan karyawan.

Peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar pembentukan dana

pensiun di Indonesia adalah Arbeidersfondsen Ordonnantie yang merupakan

produk kolonial, serta UU No.7 Tahun 1983 tentang Pajak penghasilan, dalam hal

ini pasal 4 ayat (3) huruf h. Ordonansi colonial tersebut merupakan peraturan

1

Page 12: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

2

perundang-undangan yang ada, ternyata belum cukup memadai sebagai

dasar hukum penyelenggaraan dana pensiun secara sehat dan memadai.

Maka pada tanggal 20 April 1992, lahirlah UU No.11 Tahun1992

tentang UU Dana Pensiun sebagai landasan hukum dan operasional yang mantap

bagi dana pensiun, yang disahkan dengan ditandatangani oleh Presiden Soeharto.

Agar mampu menjalankan fungsinya, Dana Pensiun harus

mengembangkan dana yang terkumpul dengan cara aman dan menguntungkan,

salah satunya dengan melakukan investasi jangka panjang.

Dana pensiun dapat ditanamkan dalam investasi jangka panjang karena

alirannya yang teratur dan terus-menerus selama masa kerja pegawai atau buruh

yang bersangkutan. Dalam hal ini Dana Pensiun harus mempertimbangkan

investasi jangka panjang yang paling menguntungkan. Arus dana yang stabil dan

pengumpulan informasi yang cukup dalam waktu yang layak akan membantu

dalam proses investasi yang optimal.

Dana pensiun harus menghindari sekor-sektor yang tinggi resikonya,

sehingga menghasilkan arus income yang stabil bagi pemakainya. Dengan

demikian diversivikasi portofolio sangat diperlukan.

Investasi ini diharapkan akan memberikan sumbangan terhadap

keberhasilan pihak dana Dana Pensiun baik pengaruhnya dalam mendukung

operasi pada umumnya ataupun memberikan sumbangan tersendiri terhadap

pendapatan Dana Pensiun dalam jangka panjang.

Page 13: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

3

Menimbang bahawa investasi kekayaan dana pensiun merupakan upaya

pengembangan kekayaan dana pensiun, maka Menteri Keuangan menetapkan

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 231/KMK.017/1993

tentang Investasi Dana Pensiun, yang diubah terakhir menjadi KMK No.

511/KMK.06/2002 tentang Investasi Dana Pensiun dan Keputusan Direktur

Jenderal Lembaga Keuangan No. KEP-2344/LK/2003 tentang Pedoman

Penyusunan Laporan Investasi Dana Pensiun.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti

masalah tentang portofolio investasi jangka panjang pada Dana Pensiun

sebagaimana juga diatur di dalam PSAK No. 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun,

namun penulis lebih memperkecil ruang lingkup penulisan yaitu hanya di bidang

portofolio. Hasil penelitian tersebut akan penulis tuangkan dalam suatu karya tulis

yang berjudul :

“EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG

AKUNTANSI DANA PENSIUN”

( Studi kasus pada Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia )

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan judul karya tulis ini, maka penulis akan membahas masalah

yang dibatasi sebagai berikut :

Page 14: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

4

1. Bagaimana penerapan PSAK No. 18 tentang akuntansi Dana

Pensiun pada investasi portofolio Dana Pensiun Lembaga Alkitab

Indonesia?

2. Apakah portofolio investasi yang dilakukan oleh Dana Pensiun

Lembaga Alkitab Indonesia sudah sesuai dengan Arahan Investasi?

3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan PSAK No. 18 tentang

akuntansi Dana Pensiun yang dilakukan oleh Dana Pensiun

Lembaga Alkitab Indonesia?

2. Untuk mengetahui apakah portofolio Dana Pensiun Lembaga

Alkitab Indonesia sudah sesuai dengan Arahan Investasi yang

ditetapkan pihak manajemen?

b. Kegunaan Penelitian

Kegunaan atau manfaat dari penelitian ini adalah : bahwa hasil

penelitian ini kiranya dapat digunakan bagi pihak-pihak

berkepentingan, sebagai berikut :

Page 15: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

5

1. Bagi Penulis

Kegiatan penelitian ini sendiri maupun hasilnya nanti adalah

sangat berarti bagi penulis; diantaranya, penulis akan dapat

mengetahui bagaimna sebenarnya penerapan dari teori-teori

yang diperoleh selama ini di bangku kuliah, terutama sekali

yang berkaitan dengan judul skripsi, dan dapat mengetahui

perbedaan-perbedaan yang mendasar di antara teori yang

diperoleh dengan prakteknya di dunia nyata.

2. Bagi Pihak Dana Pensiun (Objek yang diteliti)

Penulis mengharapkan agar hasil dari penelitian yang telah

dilakukan ini, yaitu yang berupa kesimpulan dan saran-saran,

akan dapat digunakan oleh pihak Dana Pensiun sebagai bahan

masukan dan bahan pertimbangan untuk melakukan tindakan-

tindakan perubahan dan perbaikan selanjutnya apabila dirasa

perlu.

3. Pihak-Pihak Lain (Akademik)

Penulis akan dengan senang hati memberikan hasil penelitian

ini yang kiranya dapat digunakan sebagai salah satu informasi

bagi pihak-pihak yang memerlukan terutama untuk tujuan

penelitian selanjutnya.

Page 16: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

6

4. Sistematika Penulisan Skripsi

Skripsi akan disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab pertama sebagai pendahuluan, mengemukakan latar belakang pemilihan

judul skripsi, perumusan permasalahan, maksud dan tujuan penelitian serta

sistematika penulisan skripsi.

Bab kedua, menguraikan tentang gambaran umum mengenai program dana

pensiun, konsep dasar akuntansi, pengertian investasi, jenis investasi, metode

perlakuan investasi yang berlaku, serta penyajiannya dalam laporan keuangan.

Bab ketiga, berisikan uraian tentang metodologi penelitian yang

mengiformasikan lokasi penelitian, gambaran umum tentang obyek penelitian

mencakup riwayat singkat dan metode penelitian.

Bab keempat berisi analisis data mengenai penyesuaian kebijaksanaan

keputusan investasi portfolio dan pengaruhnya terhadap hasil investasi portfolio,

pengujian hipotesa, perlakuan akuntansi atas investasi jangka panjang menurut

prinsip-prinsip akuntnasi yang lazim serta penyajiannya dalam laporan keuangan.

Bab kelima, sebagai bab penutup berisikan kesimpulan dari pemaparan

permasalahan yang dibahas di atas dan saran-saran perbaikan sebagai sumbangan

pemikiran penulis.

Page 17: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Gambaran Umum Program Dana Pensiun

1. Pengertian Dana Pensiun

Pemerintah Amerika Serikat memperkenalkan sistem jaminan sosial

pada sekitar tahun 1930 untuk membantu menangani masalah manula (manusia

usia lanjut). Diikuti dengan tuntutan serikat pekerja terhadap perusahaan (pemberi

kerja) agar membentuk program pensiun perusahaan guna melengkapi tunjangan

jaminan sosial tersebut.

“Pensiun” menurut Kasmir, (2007 : 307) adalah sebagai berikut :

Pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.

Jadi, pada prinsipnya, pensiun adalah suatu bentuk pemberian balas

jasa yang diberikan oleh pihak pemberi kerja (employer) dalam hal ini adalah

perusahaan kepada para pegawaianya atas jasa-jasa yang telah diberikan selama

masa kerjanya. Di samping itu, pensiun juga merupakan suatu alat untuk

menghadapi resiko kerugian ekonomi yang disebabkan karena penurunan

kemampuan menghasilkan pendapatan pada usia tua.

7

Page 18: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

8

Berikut pengertian ‘pensiun’ yang disadur dari

http://www.bkn.go.id/penelitian/buku%20penelitian%202002/buku%20restruk%2

0pensiun/baru/BAB%20I.htm :

“Pensiun merupakan hak bagi PNS yang memenuhi syarat di samping itu juga merupakan jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap PNS yang telah bertahun-tahun mengabadikan dirinya kepada Negara.”

Dari pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa pensiun

merupakan istilah umum untuk menyatakan pemberian tunai secara periodik

dalam jangka panjang guna menghadapi resiko di hari tua, cacat dan kematian

bagi peserta dalam hal ini PNS termasuk karyawan dan serikat pekerja.

Menurut Undang-Undang 11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun, Bab

I, Pasal 1 mengatakan bahwa manfaat pensiun adalah :

“…pembayaran berkala yang dibayarkan pada saat peserta pensiun setelah mencapai usia pensiun normal atau sesudahnya”.

Sedangkan pengertian Program Dana Pensiun menurut Pahardjo, (2004

: 316) adalah :

Program Dana Pensiun adalah suatu program yang dibentuk untuk pembayaran karyawan setelah tidak bekerja karena memasuki masa pensiun.

Page 19: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

9

Program Pendidikan Dana Pensiun, Pelatihan Akuntansi Program

pensiun Angkatan XIV, Lembaga Management FE, Universitas Indonesia, 1997,

memberikan pengertian program dana pensiun sebagai berikut :

“…badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun, yang bertugas mengelola dana masyarakat yang berasal dari iuran pemberi kerja atau pemberi kerja dan peserta, selanjutnya diinvestasikan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.”

2. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Program Dana Pensiun

Tujuan penyelenggaraan program dana pensiun menurut Badan

Pengawas Pasar Modal dan Laporan Keuangan (BAPEPAMLK) yang

tertera dalam

http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/edukasi_dp/program.htm,

adalah :

a. Tujuan Utama

Menjaga kesinambungan penghasilan peserta pada masa pensiun.

b. Tujuan Tambahan (berdasarkan ketentuan Undang-Undang)

Menjaga kesinambungan penghasilan peserta atau ahli warisnya

apabila peserta menjadi cacat atau meninggal dunia sebelum

pensiun.

Page 20: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

10

2. Pada dasarnya yang menjadi manfaat program dana pensiun adalah :

1. Bagi Peserta

a. Jaminan kesinambungan penghasilan

b. Disiplin menabung

c. Fasilitas pajak

2. Bagi Masyarakat

a. Mengurangi ketergantungan kelompok masyarakat tertentu

pada kelompok yang lain.

b. Lebih mandiri

3. Bagi Pemberi Kerja

a. Mempertahankan pekerja yang berkualitas

b. Faktor keunggulan dalam mendapatkan pekerja yang

berkualitas

c. Membuang kesan “membuang” pada saat terjadi pemutusan

hubungan kerja

d. Membantu pembentukan citra positif

e. Membantu pengelolaan biaya pegawai

f. Fasilitas pajak untuk pembiayaan pegawai

g. Membentuk iklim kerja yang kondusif untuk peningkatan

produktifitas dan keuntungan

Page 21: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

11

4. Bagi Negara

a. Mendorong upaya pemberdayaan masyarakat

b. Sumber dana pembangunan

Pada dasarnya, tujuan dan manfaat pokok semua program pensiun

perusahaan adalah sama yaitu menyediakan santunan atau tunjangan kepada

karyawan dan peningkatan keuntungan bagi pemberi kerja, karena itu masalah

pokok tentang program dana pensiun adalah bagaimana menyediakan dana yang

cukup untuk memenuhi kebutuhan para pensiunan, atau bagaimana mengelola

dana pensiun itu, yaitu melalui investasi yang sudah diatur oleh Undang-Undang

sehingga dari hasil investasi itu dapat diberikan kepada karyawan pada saat

pensiun.

3. Jenis-Jenis Program Dana Pensiun

Program dana pensiun dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Berdasarkan Jumlah Pemberi Kerja yang Terlibat dalam Program

Dana Pensiun.

a. Single Employer Plans (Program Satu Perusahaan).

Yaitu, program yang khusus dirancang untuk perusahaan.

b. Multiple Employer Plans (Program Banyak Perusahaan).

Merupakan suatu program pensiun yang diikuti oleh beberapa

perusahaan.

Page 22: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

12

2. Berdasarkan Penerima Pensiun.

a. Program Jabatan

Jenis program ini ditujukan kepada karyawan yang mencapai masa

pensiun, dengan memberikan santunan seperti : santunan pensiun

karyawan baik karena pensiun normal, pensiun dipercepat, pensiun

diperlambat atau karena sakit.

b. Program Individual

Jenis program ini memberikan santunan kepada para direktur atau

eksekutif, juga kepada seorang karyawan atau sejumlah kecil

karyawan secara perseorangan.

c. Program Pensiun Wiraswasta

Ditujukan kepada para wiraswasta (self employed) atau pensiun

pribadi, yang pembayaran santunannya ditangguhkan.

3. Berdasarkan Pencadangan Dana

a. Program dengan Cadangan Dana (Akumulasi Dana)

Pada program ini, perusahaan diharuskan untuk menyisihkan dana

tertentu untuk keperluan jaminan pensiun nanti dengan membayar

kepada suatu lembaga keuangan yang berdiri sendiri (independent)

Page 23: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

13

atau yang terpisah dari perusahaan, misalnya melalui bank,

perusahaan asuransi, atau yayasan.

b. Program Tanpa Cadangan Dana (Unfunded Plans)

Pada program ini, dana seluruhnya dikelola oleh perusahaan

sendiri dan bukan oleh lembaga pengelola dana.

4. Berdasarkan Pendanaan (Kontribusi Pekerja)

a. Program Tanpa Kontribusi (Non-contributory Plans)

Pada program ini program pensiun didanai seluruhnya oleh

perusahaan.

b. Program dengan Kontribusi (Contributory Plan)

Pada program ini perusahaan diharuskan untuk memungut

sebagian dari pendapatan karyawan sebagian dari pendapatan

karyawan sebagai kontribusi atau iuran untuk program tersebut dan

selanjutnya perusahaan akan memberikan iurannya sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan.

5. Berdasarkan Jumlah dan Saat Pembayaran Iuran menurut PSAK

No.18 :

1. Program Iuran Pasti (Defined Contribution Plans)

Page 24: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

14

Dalam program pensiun iuran pasti, perusahaan secara berkala

membayar sejumlah iuran kepada suatu dana terpisah, yang

dikelola oleh trustee (pihak ketiga yang mandiri). Besarnya iuran

pasti ini bisa dalam bentuk uang, suatu prosentase pendapatan

karyawan, atau kombinasi faktor-faktor ini dengan faktor lainnya.

Iuran yang dibayarkan akan diinvestasikan oleh pihak pengelola.

Apabila seorang karyawan pensiun, dana yang terkumpul itu

digunakan untuk membayar tunjangan pensiun kepada karyawan

yang bersangkutan. Sebab itu, penghasilan pensiun karyawan

tersebut tergantung kepada cara pengelolaaan dana. Pada

hakekatnya, investasi tersebut ditanggung perusahaan. Kewajiban

perusahaan hanya terbatas pada pembayaran iuran berkala tertentu.

Program defined contribution ini banyak dipergunakan, terutama

dalam perusahaaan yang non profit motive atau dalam system

public employees retirement.

Singkatnya, manfaat pensiun tergantung akumulasi iuran dan hasil

pengembangannya.

a. Keuntungan yang didapat dari program ini adalah :

1. Pengelolaanya lebih mudah dan fleksibel (tanpa

perhitungan aktuaris)

Page 25: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

15

2. Bagi karyawan, pembayaran pensiun berdasrkan fully

funded plans, jadi biaya atau kontribusi karyawan akan

tetap jumlahnya (% gaji).

3. Kontribusi dari perusahaan maupun dari karyawan dapat

diperhitungkan setiap tahunnya.

b. Kelemahan program ini yaitu :

1. Kontribusi karyawan yang tetap prosentasenya, dirasakan

kurang dapat mencukupi jumlah pensiunnya, karena

mereka mengikuti program dalam usia yang berbeda.

2. Uang pensiun yang akan dapat diterima oleh para

pensiunan lebih sulit diperkirakan.

3. Karyawan akan menanggung resiko atas naik turunnya

investasi.

4. Tidak dapat memperhitungkan masa kerja karyawan.

5. Pendekatan ini sangat tergantung pada tingkat gaji dan

tingkat bunga yang berlaku.

2. Program Manfaat Pasti (Defined Benefit Plans)

Rumus manfaat pensiun sudah ditetapkan dalam peraturan Dana

Pensiun, sedangkan besar iuran pensiun ditetapkan berdasarkan

Page 26: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

16

perhitungan aktuaria, kecuali iuran peserta yang ditetapkan dalam

Peraturan Dana Pensiun atau besar iuran adalah perkiraan

kebutuhan dana yang harus disisihkan sekarang untuk

merealisasikan pembayaran manfaat pensiun. Pada umumnya

kontribusi perusahaan lebih besar dari kontribusi karyawan.

a. Keuntungan dari defined plan antara lain :

1. Besarnya pensiunan dapat diperkirakan sebelumnya.

2. Karena pada umumnya pensiun yang diberikan atas dasar

gaji saat-saat mendekati pensiun.

3. Bila ada program lain yang akan dibentuk setelah

perusahaan berjalan, maka masa kerja yang sudah dilalui

karyawan dapat diperhitungkan.

b. Kelemahan program ini adalah :

1. Perusahaan menanggung resiko kekurangan dana bila hasil

investasi kurang memenuhi harapan.

2. Relatif lebih sulit pengelolaannya

Page 27: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

17

Berikut ini disajikan perbedaan antara Program Manfaat Pasti (Defined

Benefit Plans) dan Iuran Pasti (Defined Contribution Plans) :

Tabel 2.1

Perbedaan Program Manfaat Pasti dan Program Iuran Pasti

No. Uraian Manfaat Pasti Iuran Pasti

1. Aspek Manfaat Pensiun

Ada kepastian besarnya manfaat pensiun yang akan diperoleh semenjak permulaan program.

Tidak ada kepastian besarnya manfaat pensiun yang akan diperoleh (tergantung akumulasi dana).

2. Aspek Iuran Besarnya iuran tidak pasti dan harus dihitung aktuaris (biasanya iuran karyawan tetap).

Besarnya iuran pasti menyangkut kemampuan dan persetujuan semua pihak.

3. Aspek Dana Awal Umumnya diperlukan dana awal dan harus dihitung aktuaris.

Tidak memerlukan dana awal.

4. Aspek Pengendalian Dana

Kelompok dan aktuarial Intensif

Perorangan (personal account) dan administrative intensif

5. Aspek Resiko Pemberi Kerja Peserta

6. Aspek Investasi Konservatif, ada target manfaat.

Lebih berani

7. Aspek Tujuan Langsung Life annuity Life annuity yang didahului mekanisme tabungan

8. Aspek Penyelenggara

Dana Pensiun Pemberi Kerja

1. DPPK

2. DPLK, yaitu :

2.1. Bank

2.2. Perusahaan Asuransi

9. Aspek Aktuaris Mutlak diperlukan sejak permulaan program dan

Tidak diperlukan

Page 28: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

18

No. Uraian Manfaat Pasti Iuran Pasti

secara regular untuk menghitung besarnya iuran dan valuasi dana.

10. Aspek Besarnya Iuran

Dibatasi Tidak dibatasi

11. Aspek Penarikan Dana

Dilarang Diperbolehkan sebatas iuran sendiri.

Sumber : Juli Iramayan (2007 : 261)

6. Berdasarkan Pola Pengelolaan Dana Pensiun.

1. Melalui perusahaan itu sendiri, yaitu dengan membentuk dana

cadangan pensiun pegawai. Dana tersebut tidak terpisah dari

kegiatan operasional perusahaan, sehingga perusahaan sepenuhnya

bertanggung jawab atas dana pensiun yang terkumpul.

2. Melalui perusahaan asuransi, dimana seluruh pengelolaan dana

menjadi tanggung jawab perusahaan asuransi. Keuntungan

menggunakan cara ini adalah adanya kemudahan dalam administrasi

dan menghindari resiko yang terlalu besar dalam pengelolaan dana.

3. Melalui lembaga professional yang independent, misalnya melalui

bank, di mana lembaga tersebut berfungsi sebagai administrator dan

pengelola manajemen dana pensiun.

4. Melalui Yayasan Dana Pensiun Pegawai

Merupakan suatu badan yang terpisah dari perusahaan, yang

didirikan melalui seorang notaris, dan para pendirinya merupakan

wakil perusahaan dan wakil pegawai.

Page 29: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

19

a. Keuntungan dari penyelenggaraan program dana pensiun

ini adalah:

1. Adanya fasilitas keringanan pajak berupa tidak

dimasukkannya ke dalam obyek pajak penghasilan atas

penghasilan dana yang diperoleh dari beberapa bentuk

investasi, sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan

Menteri Keuangan No. 957/KMK.04/1983 dalam bidan

deposito berjangka pada bank pemerintah, tanah dan

bangunan, saham yang diperdagangkan di bursa, sertifikat

saham dan sertifikat dana yang diperdagangkan di luar

bursa, obligasi yang dikeluarkan BUMN.

2. Pegawai merasa ikut memiliki program pensiun;

3. Manajemen dan pegawai secara langsung ikut aktif

berperan dalam penentuan langkah investasi dana dan cara

pemanfaatannya berdasarkan usulan pengurus.

4. Hasil pengelolaan dana dapat dimanfaatkan sepenuhnya

oleh yayasan tersebut untuk peningkatan atau penyesuaian

pensiun setiap saat diperlukan ataupun untuk menurunkan

tingkat pembiayaan.

5. Dana pensiun terpisah dari keuangan perusahaan induk,

sehingga jika perusahaan induk mengalami kelesuan usaha,

maka jaminan kelangsungan pembayaran pensiun tidak

terpengaruh.

Page 30: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

20

b. Ada pun kerugian dari program ini adalah dalam

pembentukannya memerlukan biaya tinggi.

4. Pendanaan

Kekayaan program dana pensiun berasal dari beberapa sumber, yaitu:

pemberi kerja, iuran pensiun karyawan, hasil investasi dan bantuan dari pihak

ketiga. Namun yang merupakan sumber utama adalah pemberi kerja dan iuran

karyawan.

Dana dari iuran karyawan merupakan sekian persen dari gaji pokok

karyawan yang bersangkutan. Potongan ini dipungut oleh pemberi kerja pada saat

membayar gaji karyawannya.

Dana yang diperoleh dari pemberi kerja terdiri dari dua macam, yaitu:

a) Iuran pensiun pemberi kerja, yang ditetapkan sekian persen dari

gaji pokok karyawan dan biasanya disebut biaya normal (normal

cost). Iuran pensiun dibayarkan oleh pemberi kerja ke pihak Dana

Pensiun setiap bulan.

b) Angsuran atas pembayaran kewajiban jasa masa lalu karyawan

(Past Service Liabilities). Kewajiban atas jasa masa lalu karyawan

merupakan kewajiban yang timbul akibat ditanggungnya masa

kerja karyawan sebelum program pensiun dibentuk. Pembayaran

Page 31: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

21

Past Service Liabilities merupakan tanggung jawab dari pemberi

kerja, karenanya perusahaaan yang telah beroperasi selama jangka

waktu yang panjang akan menanggung Pembayaran Past Service

Liabilities yang bernilai sangat besar. Untuk mengatasi jumlah

masalah ini, pemberi kerja diperbolehkan mengangsur Pembayaran

Past Service Liabilities sampai dengan jangka waktu tertentu

dengan memperhatikan keadaan keuangan (solvabilitas) pemberi

kerja.

5. Pengembangan Dana

Sesuai dengan tujuannya, Dana Pensiun harus mengembangkan dana

yang terkumpul dengan cara yang aman dan menguntungkan, sehingga kewajiban

untuk membayarkan manfaat pensiun dapat dipenuhi. Salah satunya adalah

dengan melakukan investasi.

Setiap pembelian dari dana uang tersedia dengan mengharapkan

pendapatan atau keuntungan modal dapat dikatakan investasi. Tujuan investasi

secara umum adalah meningkatkan kesejahteraan. Kebijaksanaan dapat dikatakan

baik apabila merupakan suatu campuran dari berbagai bentuk investasi, yang

menjanjikan adanya stabilitas nilai dan pendapatan, tingkat hasil yang memadai

dan resiko atau kerugian yang dihadapi relatif kecil.

Page 32: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

22

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

511/KMK.06/2002 tentang Investasi Dana Pensiun di antaranya mengatur

mengenai jenis-jenis investasi kekayaan dana pensiun.

Investasi kekayaan dana pensiun hanya dapat ditempatkan pada jenis

investasi sebagai berikut:

a) Deposito berjangka pada Bank;

b) Deposito on call pada Bank;

c) Serifikat deposito pada Bank;

d) Saham yang tercatat pada Bursa Efek;

e) Obligasi yang tercatat pada Bursa Efek;

f) Penempatan langsung pada saham yang diterbitkan oleh badan hukum yang

didirikan berdasarkan hukum di Indonesia;

g) Surat pengakuan utang yang diterbitkan oleh badan hukum yang didirikan

berdasarkan hukum di Indonesia;

h) Tanah di Indonesia;

i) Bangunan di Indonesia;

j) Tanah dan Bangunan di Indonesia;

k) Unit penyertaan reksadana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

tentang Pasar Modal;

l) Sertifikat Bank Indonesia, dan atau ;

m) Surat berharga yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia

Page 33: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

23

Bila Dana Pensiun keuangan hanya menawarkan jenis investasi seperti

yang telah disebutkan di atas, atau sekurang-kurangnya menawarkan jenis

investasi yang sesuai dengan jenis investasi sebagaimana dimaksud di atas, maka

bagi pengelolaan kekayaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan yang bersangkutan

tidak ditentukan mengenai pembatasan kekayaan dana pensiun yang dapat

ditanamkan dalam berbagai jenis investasi yang telah dikemukakan di atas,

sedangkan dalam pengelolaan kekayaan Dana Pensiun Pemberi Kerja berlaku

ketentuan pembatasan investasi kekayaan dana pensiun.

B. Akuntansi Dana Pensiun (PSAK No. 18)

Akuntansi merupakan seperangkat pengetahuan sebagai hasil

pemikiran para ahli (akuntansi) untuk menghasilkan seperangkat informasi yang

bermanfaat. Beberapa pendapat mengenai defenisi Akuntansi disajikan sebagai

berikut:

Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fees (2005 : 10),

memberikan definisi akuntansi sebagai berikut :

“Sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan”.

Dari pengertian ini bahwa akuntansi terdiri dari seperangkat informasi

keuangan yang melaporkan kegiatan dan kondisi perusahaan untuk menetapkan

keputusan.

Page 34: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

24

Sofyan Safri Harahap (2005 : 4) mengartikan akuntansi sebagai

berikut :

“Proses mengidentifikasikan, mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya”.

Meskipun defenisi-defenisi di atas berasal dari sumber-sumber yang

berbeda, tetapi pada dasarnya terdapat persamaan pokok yang penting dari

akuntansi, yaitu :

1. Proses pengukuran dan pengkomunikasian tentang data keuangan

2. Berhubungan dengan kegiatan ekonomi

3. Disediakan untuk pihak-pihak yang berkepentingan untuk pengambilan

keputusan

Informasi yang disajikan oleh akuntansi adalah berupa suatu laporan

keuangan yang biasanya terdiri dari neraca, laporan laba-rugi, laporan posisi

keuangan dan catatan atas laporan keuangan. Dalam PSAK No. 18 tentang

Akuntansi Dana Pensiun menyatakan bahwa :

1. Tujuan dari Pelaporan Dana Pensiun

Tujuan pelaporan Dana Pensiun adalah menyediakan informasi secara

periodik mengenai penyelenggaraan program pensiun, posisi keuangan

serta kinerja investasinya yang berguna untuk menentukan besarnya

kekayaan Dana Pensiun dihubungkan dengan besarnya kewajiban

Page 35: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

25

membayar manfaat pensiun kepada peserta pada saat tertentu. Tujuan

tersebut lazimnya dapat dipenuhi dengan menyusun laporan antara lain

terdiri dari :

a. Penjelasan atas kegiatan penting Dana Pensiun selama satu periode

pelaporan dan dampak setiap perubahan Peraturan Dana Pensiun;

b. Laporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode

pelaporan dan posisi keuangan Dana Pensiun pada akhir periode

pelaporan; dan

c. Penjelasan mengenai kebijakan/arahan investasi.

2. Laporan Keuangan Dana Pensiun

Laporan keuangan Dana Pensiun terdiri dari Laporan Aktiva Bersih,

Laporan Perubahan Aktiva Bersih, Neraca, Perhitungan Hasil Usaha,

Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

3. Penilaian Aktiva Dana Pensiun

Aktiva Dana Pensiun dinilai sesuai dengan SAK yang berlaku, namun

mengingat tujuan Dana Pensiun dan kekhususan informasi yang

diperlukan maka dalam neraca, untuk aktiva tertentu disamping nilai

historis perlu ditentukan pula nilai wajarnya. Selisih antara nilai

historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi.

Untuk tujuan penyusunan laporan aktiva bersih dan laporan perubahan

aktiva bersih, investasi Dana Pensiun dinilai berdasarkan nilai wajar

Page 36: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

26

(fair value). Surat-surat berharga dinilai berdasarkan harga pasar

karena dianggap sebagai nilai yang paling tepat untuk mengukur nilai

surat berharga pada tanggal laporan dan hasil investasi selama periode

tersebut. Surat-surat berharga yang nilai jatuh temponya sudah

ditetapkan dan memang dimaksudkan untuk membayar manfaat

pensiun dinilai berdasarkan nilai jatuh temponya dengan asumsi

tingkat pengembalian yang tetap. Jika suatu investasi tidak mempunyai

nilai wajar maka perlu diungkapkan alasan mengapa nilai wajar tidak

dapat ditentukan. Aktiva operasional dinilai berdasarkan nilai buku.

Jika suatu investasi tidak memiliki nilai wajar maka perlu diungkapkan

alasan mengapa nilai wajar tidak dapat ditentukan.

C. Investasi (Penyertaan)

1. Pengertian Investasi

Menurut Abdul Halim, (2003 : 2), mendefenisikan investasi sebagai

berikut :

“Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang”.

Menurut Charles P. Jones (2004 : 3), investasi didefenisikan sebagai

berikut :

Page 37: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

27

“An investment can be defined as the commitment of funds to one more assets that will be held over some future time period”.

Sedangkan menurut Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan

No.KEP-2345/LK/2003 meberikan pengertian investasi sebagai berikut :

Investasi adalah bagian dari asset Dana Pensiun yang digunakan untuk

meningkatkan asset melalui distribusi hasil investasi.

Menurut defenisi di atas investasi dapat disimpulkan bahwa investasi

sebagai suatu kumpulan dana yang dikelola sedemikian rupa dengan

mengharapkan tingkat hasil optimum. Dimana pengertian investasi ini harus

dibedakan dengan spekulasi dimana spekulasi biasanya mencakup pembelian

aktiva yang dapat dijual dengan harapan memperoleh keuntungan yang cepat dari

kenaikan harga asset tersebut yang dapat terjadi dalam beberapa periode.

2. Pedoman Penyusunan Laporan Investasi Dana Pensiun

a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun

b. Peraturan Pemerintah Nomor 76 tentang Dana Pensiun Pemberi

Kerja

c. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 511/KMK.06/2002 tentang

Investasi Dana Pensiun

d. Salinan Keputusan Direktur Jenderal Keuangan Nomor : KEP –

2344/LK/2003

e. PSAK No.18 tentang Akuntansi Dana Pensiun (pada investasi)

Page 38: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

28

Bentuk dan susunan laporan hasil pemeriksaan portofolio investasi Dana

Pensiun merupakan laporan berkala bagi pengurus untuk memberitahukan

keadaan portofolio investasi Dana Pensiun dalam suatu periode tertentu yang telah

diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. Keputusan Direktur Jenderal Lembaga

Keuangan No KEP – 2344/LK/2003 Tentang Pedoman Penyusunan Laporan

Investasi Dana Pensiun adalah sebagai berikut :

1.) Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan

No. 511/KMK.06/2002 tentang Investasi Dana Pensiun terdiri atas :

1. Pernyataan Pengurus

2. Laporan Posisi Portofolio Investasi

3. Laporan Hasil Investasi

4. Analisis Investasi

5. Pengungkapan

2.) Laporan investasi Dana Pensiun sebagaimana telah dimaksud dalam ayat (a)

harus disusun sesuai dengan Pedoman Penyusunan Laporan Investasi Dana

Pensiun.

a. Laporan Posisi Portofolio Investasi Dana Pensiun

Bentuk dan susunan laporan hasil pemeriksaan portofolio investasi Dana

Pensiun merupakan laporan berkala bagi pengurus untuk memberitahukan

keadaan portofolio investasi Dana Pensiun dalam suatu periode tertentu.

Page 39: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

29

Perbedaan laporan posisi portofolio investasi yang terdapat di dalam

laporan keuangan adalah laporan posisi portofolio investasi ditampilkan

dalam bentuk matrix, dengan maksud agar laporan seperti demikian akan

lebih mudah melihat apakah Dana Pensiun mematuhi ketentuan batas

investasi per pihak dan ketentuan batas investasi per jenis investasi.

b. Laporan Hasil Investasi

Merupakan laporan hasil investasi digunakan untuk melihat apakah

Dana Pensiun yang bersangkutan telah melampaui sasaran hasil investasi,

dengan melihat prosentase hasil investasi Dana Pensiun apakah telah

sesuai atau melampaui prosentase yang ditetapkan dalam arahan investasi.

c. Analisis Investasi

Merupakan penyajian mengenai penjelasan analisis investasi yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan itu sendiri.

3. Ketentuan Investasi Dana Pensiun yang Bersifat Administratif

a. Dalam Pasal 50 ayat (1) dan (2) UU No.11 Dana Pensiun meyatakan

bahwa salah satu tugas pembinaan dan pengawasan Dana Pensiun berada

di bawah Menteri Kreuangan, adalah meliputi pengelolaan kekayaan

Dana Pensiun dan penyelenggaraan program pensiun, baik dari segi

keuangan maupun teknis operasional.

Page 40: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

30

b. Pasal 52 ayat (1) tentang pelaporan dokumen menekankan bahwa setiap

Dana Pensiun wajib menyampaikan laporan berkala mengenai

kegiatannya kepada Menteri Keuangan yang terdiri dari :

- Laporan Keuangan Audit

- Laporan Portofolio Audit

c. Pasal 18 dan Pasal 25 Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 1992

mengenai tugas dan tanggung jawab pengurus dan dewan pengawas

meliputi penunjukkan penunjukkan Akuntan Publik untuk mengaudit

laporan hasil pemerikasaan portofolio investasi oleh dewan pengawas,

menetapkan arahan investasi, neraca dan penghitungan hasil usaha,

menurut bentuk dan susunan yang ditetapkan Menteri Keuangan.

d. Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 76/KMK.017/1995 Pasal 6 Ayat

2, menyebutkan bahwa penyampaian laporan kegiatan kepada Menteri

Keuangan paling lambat 6 (enam) bulan setelah berakhirnya tahun buku

Dana Pensiun. Apabila penyampaian tersebut melewati batas waktu yang

telah ditentukan akan dikenakan denda Rp. 100.000,00 per hari.

e. Pasal 7 Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 1992 dimana kontrak

perjanjian dengan penerima toitipan tersebut dilakukan oleh pengurus

dan harus mendapat persetujuan dari dewan pengawas.

4. Ketentuan Investasi Dana Pensiun Yang Bersifat Teknis

Ketentuan investasi Dana Pensiun yang bersifat teknis merupakan

ketentuan yang mengatur bagaimana pengurus melakukan pengelolaan dan

Page 41: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

31

penempatan investasi yang sesuai dengan batasan atau criteria yang telah termuat

dalam peraturan perundangan yang berlaku.

Pasal 29 UU No.11 Dana Pensiun menyatakan bahwa salah satu sumber

kekayaan Dana Pensiun adalah hasil investai yang nantinya dijadikan sebagai

unsur pendanaan untuk membayar manfaat pensiun.

Selanjutnya dalam pasal 30 Ayat (1) dikatakan bahwa pengelolaan

kekayaan Dana Pensiun harus dilakukan pengurus sesuai dengan arahan investasi

yang telah digariskan oleh pendiri dan ketentuan tentang investasi yang ditetapkan

oleh Menteri.

a. Dalam kaitannya dengan hubungan afiliasi antara dana pensiun dengan pihak-

pihak tertentu diatur dalam Pasal 31 ayat (3) dimana dalam ketentuan ini

mengatur bahwa tidak satu bagianpun dari kekayaan dana pensiun dapat

dipinjamkan atau diinvestasikan, baik secara langsung maupun tidak langsung,

pada surat berharga yang diterbitkan oleh, atau pada tanah dan bangunan yang

dimiliki atau dipergunakan oleh orang atau badan yang tersebut di bawah ini:

1. Pengurus, pendiri, mitra pendiri atau penerima titipan;

2. Badan usaha yang lebih dari 25% sahamnya dimiliki oleh orang atau

badan yang terdiri dari pendiri, mitra pendiri, pengurus, penerima titipan,

atau serikat kerja yang anggotanya adalah peserta dana pensiun yang

bersangkutan;

Page 42: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

32

3. Pejabat atau direktur dan badan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a)

dan (b) serta keluarganya sampai derajat kedua menurut garis lurus

maupun garis ke samping, termasuk menantu dan ipar. Ketentuan ini

menjadi batal apabila dana pensiun menempatkan investasi pada surat

berharga di Pasar Modal dan penyewaan tanah yang didasarkan pada harga

pasar.

b. Laporan hasil pemeriksaan portofolio investasi yang harus dilaporkan harus

memuat pernyataan akuntan tentang kesesuaian portofolio investasi terhadap:

1. Ketentuan perudangan yang mengatur investasi dana pensiun;

2. Arahan investasi pada Dana Pensiun Pemberi Kerja;

Serta analisa mengenai portofolio investasi tersebut

c. Pedoman dalam menentukan bagaimana pengurus mengelola Dana Pensiun

tertuang dalam suatu pedoman yang disebut arahan investasi. Menurut Pasal 2

Surat Keputusan Menteri Keuangan No.78/KMK.017/1995 materi yang harus

dicantumkan sekurang-kurangnya memuat:

1. Sasaran hasil investasi setiap tahun dalam bentuk kuantitatif yang harus

dicapai oleh pengurus;

2. Batas maksimum proporsi kekayaan Dana Pensiun yang dapat

ditempatkan untuk setiap jenis investasi;

3. Batas maksimum proporsi kekayaan Dana Pensiun yang dapat

ditempatkan pada satu pihak;

Page 43: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

33

4. Objek investasi yang dilarang untuk penempatan kekayaan Dana Pensiun;

5. Ketentuan likuiditas minimum portofolio investasi Dana Pensiun;

6. Sistem pengawasan dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan investasi;

7. Ketentuan mengenai penggunaan tenaga ahli, penasehat, lembaga

keuangan, dan jasa lain yang dipergunakan dalam pengelolaan investasi;

8. Sanksi yang akan diterapkan Dana Pensiun kepada pengurus atas

pelanggaran ketentuan mengenai investasi yang ditetapkan dalam Undang

Undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya.

d. Dilihat dari batasan investasi secara kwantitatif ada beberapa jenis investasi

yang dibatasi persentase penempatannya yaitu untuk penempatan langsung

dan surat pengakuan hutang maksimum 20% dari total investasi serta tanah

dan bangunan maksimum 15% dari total investasi. Sedangkan batasan untuk

satu pihak maksimum ditetapkan 10% dari total investasi sebagaimana diatur

dalam pasal 10 dan 11 Surat Keputusan Menteri Keuangan No.

78/KMK.017/1995.

e. Kekayaan Dana Pensiun pada umumnya terdiri dari dua kategori yaitu

kekayaan yang dikategorikan sebagai bukan investasi. Kekayaan yang

dikategorikan sebgai investasi menurut Undang-Undang terdiri dari:

1. Deposito berjangka dan sertifikat deposito berjangka;

2. Saham, obligasi dan surat berharga lainnya yang tercatat di bursa efek di

Indonesia, kecuali opsi dan warant;

Page 44: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

34

3. Surat berharga pasar uang (SBPU) yang diterbitkan badan hukum;

4. Penempatan langsung pada saham atau surat pengakuan hutang berjangka;

5. Tanah dan bangunan di Indonesia;

6. Saham atau unit penyertaan reksadana.

Dengan demikian jenis investasi yang ditanamkan selain dari jenis investasi

yang telah diuraikan di atas, dilarang untuk diinvestasikan.

f. Dasar penilaian investasi menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan No.

76/KMK.017/1995 didasarkan atas:

1. deposito bernilai nominal;

2. saham, obligasi dan surat berharga lainnya yang diperjualbelikan di bursa

efek;

3. penyertaan pada perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan di bursa

efek;

4. investasi berupa tanah dan bangunan;

5. saham atau unit penyertaan reksadana berdasarkan nilai aktiva bersih pada

tanggal laporan.

Menurut PSAK No. 18 paragraf 28 bahwa penilaian aktiva Dana Pensiun untuk

tujuan penilaian laporan aktiva bersih dan laporan perubahan aktiva bersih, aktiva

dinilai sebagai berikut :

a. Uang tunai, rekening giro dan deposito di Bank dinilai menurut nilai nominal

Page 45: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

35

b. Sertifikat deposito, surat berharga Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang

dan Surat Pengakuan Hutang lebih dari setahun dinilai berdasarkan nilai tunai.

c. Surat berharga berupa saham dan obligasi yang diperjualbelikan di bursa efek,

dilaporkan berdasarkan nilai appraisal sebagai hasil penilaian independent.

d. Investasi pada tanah dan bangunan dilaporkan berdasarkan nilai appraisal

sebagai hasil penilaian independent.

5. Arahan Investasi

Frianto Pandi, dkk, (2005 : 126) mendefenisikan arahan investasi

sebagai berikut :

Arahan investasi merupakan kebijaksanaan dalam pemilihan bentuk investasi yang ditetapkan oleh Pendiri beserta Pengawas yang harus dijadikan pedoman bagi Pengurus Dana Pensiun dalam melaksanakan investasi.

Sedangkan menurut KMK No.511/2002 tentang investasi Dana Pensiun

bahwa arahan investasi adalah :

Kebijakan investasi yang ditetapkan oleh Pendiri atau Pendiri dan Dewan Pengawas yang dijadikan pedoman bagi Pengurus Dana Pensiun dalam melakukan investasi.

Menurut pengertian di atas dapat dikatakan bahwa arahan investasi

digunakan oleh Dana Pensiun sebagai dokumen pedoman dalam rangka

pengelolaan investasi. Menetapkan arahan investasi sudah menjadi salah satu

ketetapan yang ditetapkan dalam KMK No.511/2002, BAB III, pasal 3 yaitu,

pengurus dilarang menyimpang dari ketentuan dalam Arahan Investasi dan juga

Page 46: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

36

PSAK No.18 tentang akuntansi Dana Pensiun paragraph 13 huruf c, bahwa Dana

Pensiun menyusun secara periodik laporan penjelasan mengenai arahan investasi

yaitu :

1. Nomor dan tanggal ketetapan arahan investasi

2. Maksimum penempatan setiap jenis investasi

3. Sasaran hasil investasi

4. Obyek investasi yang dilarang

5. Ketentuan likuiditas minimum portofolio investasi.

6. Elemen-elemen dari Investasi

a. Penerimaan

Penerimaan dari investasi termasuk current income dan capital gain or

losses terjadi dengan adanya depresiasi dari nilai surat berharga.

b. Faktor waktu

Dalam melakukan investasi, faktor waktu sangat penting. Seorang

investor harus dapat menemukan suatu kombinasi yang tepat dari dua

factor utama, yaitu antara seleksi investasi dan penentuan saat investasi

yang tepat. Secara umum dapat dikatakan bahwa dengan jangkauan

investasi yang lebih panjang dari faktor waktu, karena investasi jangka

panjang selalu dihadapkan pada ketidakpastian.

c. Hasil dan resiko

Page 47: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

37

Di dalam setiap kegiatan investasi terkandung dua unsure pokok, yaitu

hasil dan resiko yang berbanding lurus. Semakin tinggi tingkat resiko

yang ditanggung, makin tinggi pula tingkat hasil yang didapat.

Sebaliknya bila tingkat resiko yang ditanggung rendah, maka hasil yang

akan didapat juga rendah.

7. Resiko-Resiko yang Mempengaruhi Investasi

a. Business Risk

Setiap usaha atau hak milik selalu mengahadapi kemungkinan, bahwa

daya beli (earning power) dan kegunaannya berkurang karena

persaingan, perubahan permintaan, biaya-biaya yang tak terawasi,

kesalahan manajemen, kebijaksanaan pemerintah dan sebagainya.

b. Market Risk

Kerugian yang timbul dari perubahan pasar dan nilai jaminan (collateral

value) dari surat-surat berharga (walaupun daya belinya tidak berubah),

disebabkan karena adanya perbedaan penilaian investor mengenai

perkembangan kekayaan perusahaannya di masa yang akan datang.

c. Money Rate Risk

Page 48: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

38

Resiko turunnya harga pasar dari investasi jangka panjang (investasi

yang memberikan penerimaan tetap walaupun saat jatuh temponya tidak

pasti).

d. Price Level Risk

Kemungkinan terjadinya perubahan nilai investasi, yang tadinya

menguntungkan jadi merugikan atau bahkan membahayakan, karena

daya beli dari penerimaan menurun.

8. Investasi Jangka Panjang

Menurut Suad Husnan, Enny Pudjiastuti (2004 : 251), menyatakan

bahwa “

“Investasi Jangka Panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk

dimiliki lebih dari 12 (dua belas) bulan”.

Suad juga menyatakan, bahwa investasi dikatakan berjangka panjang

karena dana yang tertanam dalam saham berarti akan tertanam selamanya dalam

perusahaan tersebut, sedangkan untuk obligasi umumnya paling tidak

memerlukan waktu 5 tahun baru dilunasi. Saham menunjukkan bukti kepemilikan,

sedangkan obligasi merupakan surat tanda hutang jangka panjang yang diterbitkan

oleh Perusahaan.

Page 49: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

39

Investasi jangka panjang (long term investment) atau investasi

permanent meliputi berbagai unsur serta diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Investasi dalam saham/surat berharga baik saham preferen maupun saham

biasa.

b. Investasi dalam obligasi, hipotik, dan instrument-instrumen hutang sejenis.

c. Dana pelunasan obligasi, penebusan saham, dan tujuan-tujuan khusus lainnya.

d. Investasi lainnya termasuk real estate yang dikuasai untuk apresiasi uang

muka pada afiliasi, bunga dalam kontrak asuransi jiwa, kekayaan pemilik

dalam persekutuan atau joint ventures, dan bunga dalam trust dan tanah milik.

9. Akuntansi untuk Investasi Jangka Panjang Berupa Saham

Pengertian saham menurut H. Sutrisno, (2007 : 310) adalah :

“Saham merupakan surat bukti kepemilikan perusahaan atau penyertaan pada perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT)”.

Perlakuan akuntansi untuk investasi jangka panjang dalam bentuk

saham haruslah dibedakan antara pemilikan saham biasa yang memiliki hak suara

(voting interest) atau pemilikan saham istimewa (preferred stock) yang tidak

memiliki hak suara.

Perlakuan akuntansi atas investasi jangka panjang dalam bentuk saham

biasa (common stock) tergantung pada pengaruh pengendalian investor (degree if

influence) terhadap investee.

Page 50: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

40

Menurut Accounting Principles Boards (APB) No. 18; Significant

Influence diartikan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk mempengaruhi

kebijaksanaan operasi keuangan perusahaan lain yang disebabkan oleh tingkat

kepemilikan saham perusahaan terhadap perusahaan tersebut. Kemampuan untuk

dapat mempengaruhi ini ditinjukkan oleh beberapa cara yaitu menjadi anggota

dewan direksi perusahaan lain, ikut serta dalam menentukan kebijaksanaan

perusahaan lain, menjamin kontinuitas supply bahan baku, pertukaran staff, atau

ketergantungan terhadap penggunaan teknologi. Pengaruh ini dimiliki perusahaan

yang memiliki persentase kepemilikan antara paling sedikit 20% tetapi tidak lebih

dari 50% dari saham perusahaan lain yang beredar.

Berdasarkan pedoman yang ditentukan oleh APB Opinion No. 18,

metode yang digunakan oleh investor adalah sebagai berikut:

a. Hak suara (voting interest) < 20% dan tidak mempunyai hak pengaruh dan

mengawasi, menggunakan cost method.

b. Hak suara (voting interest) 20% - 50% dan mempunyai pengaruh tetapi tidak

berhak untuk mengawasi, menggunakan Equity Method.

c. Hak suara (voting interest) > 50% dan mempunyai hak mengawasi,

menggunakan Consolidated Statement Management.

a. Metode Harga Perolehan (Cost Method)

Cost Method merupakan suatu metode akuntansi dalam investasi jangka

panjang dalam bentuk saham dimana perusahaan investor akan mencatat dan

melaporkan investasinya sebesar harga perolehan (jumlah yang dibayar pada saat

perolehan) dan kemudian selanjutnya tidak akan melakukan penyesuaian

(adjustment) terhadap perkiraan investasi tersebut sampai terjadi perubahan yang

diakibatkan karena adanya penambahan atau pengurangan saham yang dibeli.

b. Metode Pemilikan (Equity Method)

Page 51: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

41

Equity Method merupakan suatu metode akuntansi lainnya dalam

investasi jangka panjang berbentuk saham, dimana investasi ini mula-mula dicatat

pula sebesar harga perolehannya. Perkiraan investasi akan selalu berubah dengan

sendirinya karena setiap mutasi yang terjadi (net income / net loss perusahaan

investee, penambahan dan pengurangan jumlah saham dan pembagian deviden)

akan dicatat investor dalam perusahaan investasi, karena itu sering disebut sebagai

suatu “one line consolidation.”

Tabel 2.2

Dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara kedua metode di atas adalah sebagai

berikut:

No Cost Method Equity Methoda. Perkiraan investasi akan berubah

karena transaksi perolehan, disposisi,

dan write down (valuation).

Setiap transaksi dan kejadian (kecuali

valuation) akan selalu terpantau dalam

perkiraan investasi.b. Revenue hanya dicatat pada saat

pembagian deviden

Revenue dicatat lebih awal, tidak

menunggu pembagian deviden (pada

saat net income investor dilaporkan)c. Lost tidak tercermin Loss akan terpantau dengan mengkredit

perkiraan investasi.d. Perubahan voting interest menjadi cost

method tidak membutuhkan

adjustment.

Perubahan voting interest dari cost

method ke equity method membutuhkan

retroactive adjustment.Sumber : Investment

Baik dalam Cost Method maupun Equity Method, pembagian stock

deviden tidak mempengaruhi perkiraan investasi. Pencatatan hanya dilakukan

secara administratif. Laba atau pendapatan tidak diakui karena belum terealisasi.

Page 52: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

42

Dengan demikian, pengakuan laba akan diakui pada saat penjualan

dengan mengakui laba atau rugi karena nilai per lembar saham pada saat

penjualan menjadi lebih besar atau lebih kecil dibanding nilai pada saat

perolehannya.

c. Metode Konsolidasi (Consolidate Financial Statement)

Laporan keuangan konsolidasi akan tepat disajikan apabila investor

memiliki hak suara yang cukup besar (lebih dari 50%). Dengan jumlah hak suara

tersebut, investor yang bersangkutan akan dapat mengendalikan perusahaan

investee karena memiliki hak dalam menentukan keputusan yang lebih besar

terhadap pemegang saham lainnya (minority interest) yang kepemilikannya lebih

kecil dari 50%.

Laporan keuangan konsolidasi biasanya dapat didukung hanya apabila:

a. Kepentingan kendali keuangan (Controlling Financial Interest) berkelanjutan,

dan terjamin

b. Operasi dari perusahaan yang bersangkutan merupakan kegiatan dari kesatuan

yang diintegrasikan.

c. Konsolidasi memberikan gambaran yang benar mengenai status keuangan

yang bersangkutan.

Page 53: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

43

Dalam menyusun neraca gabungan untuk perusahaan investor dan

investee, saldo aktiva dan kewajiban perusahaan investee disatukan dengan saldo

yang sama pada perusahaan investor. Saldo silang yang timbul dari transaksi antar

perusahaan dan yang tidak mempengaruhi aktiva, kewajiban, atau pemilikan dan

mempunyai arti yang penting bila kesatuan usaha yang bersangkutan dipandang

sebagai kesatuan usaha tunggal, harus dihapuskan.

10. Akuntansi untuk Investasi Jangka Panjang Berupa Obligasi

Menurut Suad Husnan, Enny Pudjiastuti dalam (2004 : 259)

mengartikan obligasi sebagai berikut :

“Obligasi merupakan surat tanda hutang, dan umumnya tidak dijamin dengan aktiva tertentu, karena itu kalau Perusahaan bangkrut, pemegang obligasi diperlakukan sebagai kreditur umum”.

Seorang investor dapat mencatat investasi dalam obligasi dengan nilai

nominalnya dengan suatu perkiraan premi atau diskonto, tetapi secara tradisional

para investor mencatat investasinya dengan harga perolehan atau bersih dari setiap

premi atau diskonto. Harga perolehan meliputi biaya pedagan perantara dan

biaya-biaya lain yang menyertai pembelian.

Apabila obligasi diterbitkan dan dijual di antara tanggal–tanggal

bunga, harus dibuat suatu penyesuaian untuk bunga yang diantisipasikan di antara

tanggal pembayaran bunga yang terakhir dan tanggal transaksi. Jumlah bunga

Page 54: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

44

yang dibayarkan didebit pada perkiraan Pendapatan Bunga, sebagai offset

terhadap jumlah yang akan diterima pada tanggal pembayaran bunga berikutnya.

Ayat pembukuan untuk premi dan diskonto mungkin dibuat sebagai

ayat penyesuaian pada akhir tahun fiskal perusahaan atau periode interim, atau

dibuat pada setiap pembayaran bunga.

Amortisasis diskonto akan menambah perkiraan investasi dan

pendapatan bunga. Amortisasi premium akan mengurangi perkiraan investasi dan

pendapatan bunga.

Bunga yang diterima dari investasi obligasi dicatat dengan mendebit

Kas dan mengkredit Pendapatan Bunga. Pada akhir tahun fiskal, dibuat

penyesuaian terhadap bungan yang diantisipasikan (accrued) dengan mendebit

perkiraan Piutang Bunga dan mengkredit perkiraan Pendapatan Bunga. Jurnal

Penyesuaian ini kemudian dibalik (reverse) setelah perkiraan tersebut ditutup.

Dewasa ini, beberapa obligasi telah diterbitkan dengan suku bunga

mengembang (floating interest rates). Karena fluktuasi suku bunga yang tidak

menetu yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, suku bunga

mengambang surat berharga mengurangi resiko bagi penanam modal apabila suku

bunga meningkat dan bagi penerbit apabila suku bunga menurun.

Page 55: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

45

11. Penyajian Investasi Jangka Panjang pada Neraca

Umumnya investasi jangka panjang dilaporkan pada neraca setelah

klasifikasi aktiva lancar. Bagian investasi jangka panjang tidak termasuk investasi

sementara (temporary investment) yang dipegang sebagai sumber kas yang siap

pakai.

Investasi jangka panjang berbentuk saham dinyatakan dalam neraca

sebesar harga perolehannya, sedangkan obligasi dinyatakan sebesar nilai bukunya.

Namun demikian, pengungkapan dalam tanda kurung dari kumpulan nilai pasar

surat-surat berharga akan membuat laporan keuangan lebih informatif.

Page 56: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Terbentuknya Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia

Dipandang dari sudut ekonomi dan sosial, Dana Pensiun merupakan

lembaga yang mendapatkan kepercayaan untuk mengelola dana peserta program

pensiun yang menjanjikan manfaat pensiun.

Lembaga Alkitab Indonesia didirikan pada tanggal 1 Januari 1954,

berdasarkan Akte Notaris Pondaag Nomor 101, tanggal 9 Februari 1954, yang

telah diubah dengan Akte Notaris Lieke L. Tukgali, SH Nomor 195 tanggal 26

Februari 1990.

Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia didirikan berdasarkan Surat

Keputusan Badan Lembaga Alkitab Indonesia Nomor 268.A/KPTS/BP/96 tanggal

23 Juli 1996 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Lembaga Alkitab

Indonesia dengan menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti, yang telah

mendapat penengesahan Menteri berdasarkan Keputusan nomor KEP-

368/KM.17/1997 tanggal 15 Juli 1997 dengan nama Dana Pensiun Lembaga

Alkitab Indonesia, dan kemudian sejak 1 April 2003 diubah menjadi

menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti dengan Surat Keputusan Badan

Pengurus Lembaga Alkitab Indonesia Nomor 298/KPTS/BP/2002.

46

Page 57: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

47

2. Lokasi Obyek Penelitian

Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia berkedudukan di Jalan Salemba

Raya No.12, Jakarta Pusat.

3. Maksud dan Tujuan Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia

1. Maksud didirikannya Dana Pensiun adalah untuk menyelenggarakan

Program Pensiun Iuran Pasti sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan

Dana Pensiun.

2. Tujuan didirikannya Dana Pensiun adalah untuk memberikan

kesejahteraan kepada Peserta dan Pihak Yang Berhak agar

kesinambungan penghasilan Peserta pada hari tua setelah tidak bekerja

lagi pada Pemberi Kerja tetap.

4. Struktur Organisasi Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia

Dalam penyelenggaraan Dana Pensiun, struktur organisasi yang utama

adalah Pendiri, Dewan Pengawas dan Pengurus. Dalam pelaksanaannya, Dewan

Pengawas dan Pengurus Dana Pensiun dapat dibantu oleh lebih dari satu

karyawan Dana Pensiun.

Struktur operasional Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia seperti

tersaji pada gambar 3.2.1

Page 58: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

48

Gambar 3.1

Sumber : Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia, 2001

Dewan Pengawas adalah Dewan Pengawas Dana Pensiun berdasarkan

SK Badan Pengurus Lembaga Alkitab Indonesia Nomor : 290/KPTS/BP/96

tentang penunjukan Dewan Pengawas Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia

yang telah diubah dengan Nomor : 229/KPTS/Pengurus/2007 tentang

perpanjangan masa kerja Pengurus dan Pengawas Dana Pensiun Lembaga Alkitab

Indonesia.

Jumlah anggota harus seimbang antara wakil dari Pendiri dan wakil

dari Peserta. Dewan Pengawas pada Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia

bertanggung jawab kepada Pendiri untuk melakukan pengawasan atas

pelaksanaan tugas Pengurus dalam mengelola Dana Pensiun, adapun struktur

organisasi Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia adalah sebagai berikut :

Pendiri

Ketua Pengurus Badan Pengawas

BendaharaSekretasris

Page 59: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

49

1. Pendiri

Dalam struktur organisasi DP LAI yang dimaksud dengan Pendiri

adalah bukan pencetus pertama kali atau pemrakarsa didirikannya program

ini, melainkan Pemberi Kerja yang berupa Badan atau orang.

Pendiri Dana Pensiun adalah Lembaga Alkitab Indonesia yang

didirikan di Jakarta 1 Januari 1954 dengan Akte Notaris Elisa Pondaag No.

101 tanggal 9 Februari 1954, yang telah diubah dengan Akte Notaris Lieke

L. Tukgali, SH. No. 195 tanggal 26 Februari 1990.

Pendiri dapat merubah peraturan Dana Pensiun dengan

mengajukannya pada Menteri Keuangan, menetapkan dan mengubah

arahan investasi dengan berpedoman pada Undang-undang Dana Pensiun.

2. Badan Pengurus

Badan Pengurus adalah selaku Pendiri Dana Pensiun Lembaga Alkitab

Badan Pengurus terdiri dari :

Ketua : Prof. Dr Liem kiem Yang

Sekretaris Umum : Harsiatmo Duta Pranowo, M.B.A

Bendahara : Ir. Yassin Tedjakusuma

3 Dewan Pengawas

Dewan pengawas adalah orang yang dipilih dari wakil-wakil Pemberi

Kerja dan Peserta dalam jumlah yang sama. Dewan pengawas yang

Page 60: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

50

sebelumnya hanya bertugas mengawasi pengelolaan Dana Pensiun yang

dilakukan Pengurus, menurut UU yang baru selain melakukan pengawasan

juga bertugas membuat laporan tertulis atas hasil pengawasan kepada

Pendiri, yang sifatnya terbuka untuk seluruh peserta.

Dewan Pengawas terdiri dari :

1. Nama Lengkap : Harsiatmo Duta Pranowo, M.B. A

Jabatan Pekerjaan : Sekretaris Umum

Jabatan Pengawas : Ketua

Sebagai wakil dari : Pemberi Kerja

2. Nama Lengkap : Dra. Ny. Sri Suryanti S. Sujadi

Jabatan Pekerjaan : Kepala Departemen Keuangan LAI

Jabatan Pengawas : Anggota

Sebagai wakil dari : Peserta

1. Rapat Dewan Pengawas

Dewan Pengawas harus mengadakan rapat sekurang-kurangnya 6 (enam)

bulan sekali dan setiap waktu apabila dianggap perlu oleh Ketua Dewan

Pengawas.

Page 61: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

51

Panggilan rapat Dewan Pengawas harus dilakukan oleh Ketua Dewan

Pengawas dengan surat resmi selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum

rapat diadakan dengan menyebutkan hari, tanggal, waktu dan tempat rapat

serta keterangan singkat tentang hal-hal yang akan dibicarakan.

Syarat-syarat Rapat Dewan Pengawas :

1. Rapat Dewan Pengawas dipimpin oleh Ketua Dewan Pengawas,

apabila Ketua Dewan Pengawas berhalangan hadir, maka rapat

ditunda.

2. Rapat Dewan Pengawas sah dan berhak mengambil keputuan yang

mengikat apabila semua anggota Dewan Pengawas hadir.

3. Semua keputusan rapat harus diambil secara musyawarah.

4. Segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat

Dewan Pengawas, harus dibuat notulen yang ditandatangani oleh

salah seorang anggota Dewan Pengawas yang hadir yang khusus

ditunjuk oleh rapat untuk maksud itu.

5. Pengurus

Badan Pengurus ditunjuk oleh Pendiri dengan surat penunjukan yang

wajib mengelola Dana Pensiun dengan mengutamakan kepentingan

Peserta dan Pihak Yang Berhak atas manfaat pensiun.

Page 62: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

52

Pengurus wajib menginvestasikan kekayaan Dana Pensiun sesuai arahan

investasi yang ditetapkan oleh Pendiri bersama Dewan Pengawas dengan

sebaik-baiknya guna mencapai hasil yang optimal.

Pengurus terdiri dari :

1. Nama Lengkap : P. W. S. Widodo

Jabatan pekerjaan : Pensiunan BBD

Jabatan pengurus : Ketua

2. Nama Lengkap : Satya Moddhana

Jabatan pekerjaan : Pensiunan PT. Reasuransi Umum

Indonesia

Jabatan pengurus : Sekretaris

3. Nama Lengkap : Sri Sampurno

Jabatan pekerjaan : Pensiunan PT. Aneka Gas Industri

Jabatan pengurus : Bendahara

Job description diusulkan berdasarkan Surat Dana Pensiun LAI No.

16/DAPEN/I/97 kepada :

1. Sekretaris Umum LAI mewakili Pendiri (BP)

2. Dewan Pengawas Dana Pensiun LAI

Page 63: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

53

Job description Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia diuraikan sebagai

berikut:

a. KETUA

Mencakup Bidang Investasi

1. Mengelola kekayaan Dana Pensiun LAI, dengan memperharikan

aspek kebijaksanaan investasi.

2. Mengusulkan kepada Pendiri arahan investasi untuk ditetapkan

atau dirubah.

3. Mengusulkan kepada Dewan Pengawas rencana investasi untuk

disetujui.

4. Menyusun laporan perkembangan portofolio investasi dan hasilnya

untuk diaudit oleh Akuntan Publik selambat-lambatnya 6 (enam)

bulan setelah tahun buku berakhir untuk disampaikan kepada

Menteri Keuangan.

5. Menyusun laporan perkembangan investasi dan hasilnya untuk

diaudit oleh Akuntan Publik selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan

setelah tahun buku berakhir, untuk disampaikan kepada Pendiri.

6. Menyampaikan laporan kepada Pendiri mengenai realisasi

investasi Dana Pensiun LAI dan hasilnya setiap 3 (tiga) bulan

sekali, selambat-lambatnya 1(satu) bulan berikutnya.

Page 64: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

54

7. Mengumumkan perkembangan portofolio investasi serta hasil

investasi kekayaan Dana Pensiun LAI kepada Peserta sekurang-

kurangnya setiap 6 (enam) bulan sekali, dan waji menyampaikan

laporan perkembangan portoolio dan hasil investasi tersebut

kepada Pendiri dan Dewan Pengawas.

8. Mengajukan rencana kerja serta anggaran pendapatan dan biaya

dibidang investasi sebagai bagian dari rancana kerja serta anggaran

pendapatan dan biaya tiap tahun.

9. Mengikuti dengan seksama Bank-Bank Umum yang menawarkan

jasa-jasa penerima titipan (custodian Bank), terutama dari

pengalamannya dan penawaran tarifnya.

10. Menyiapkan usul kepada Pendiri untuk menunjuk, mengubah

penunjukan dn menetapkan penggunaan penerima titipan.

11. Melakukan pembicaraan terinci untuk mengadakan perjanjian,

menubah perjanjian dan menyelesaikan perjanjian dengan

penerima titipan.

12. Mencatat surat-surat atau dokumen-dokumen mengenai kekayaan

Dana Pensiun LAI yang disimpan pada penerima titipan.

b. SEKRETARIS

Mencakup Bidang Sumber Daya Manusia Dan Administrasi Umum

Page 65: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

55

1. Mencatat dan memelihara penetapan garis-garis besar

kebijaksanaan Dana Pensiun dan Peraturan Dana Pensiun LAI

serta perubahannya oleh Pendiri.

2. Mencatat dan memelihara penunjukan dan pemberhentian,

penetapan besarnya honorarium anggota Pengurus dan anggota

Dewan Pengawas.

3. Mencatat dan memelihara risalah-risalah rapat yang diadakan

antara Dewan Pengawas dan Pengurus, dan risalah-risalah rapat

antara Pengurus.

4. Mengajukan rencana kerja serta anggaran pendapatan dan

biaya dibidang sumber daya manusia dan administrasi umum

sebagai bagian dari rencana kerja srta anggaran pendapatan dan

biaya tiap tahun.

5. Memelihara Daftar Peserta Pensiun LAI yang terdiri dari :

1. Peserta Aktif, yaitu karyawan yang memenuhi syarat

kepesertaan yang masih dipungut iuran pensiun.Dari daftar

peserta aktif setiap waktu dapat diketahui masa kerja,

penghasilan dasar pensiun, isteri dan suami, anak atau pihak

yang ditunjuk dalam hal peserta tidak menikah dan tidak

mempunyai anak.

2. Peserta Pasif, yaitu pensiun yang tidak lagi dipungut iuran

pensiun dan menerima pembayaran manfaat pensiun.Dari

Page 66: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

56

daftar peserta pasif setiap waktu dapat diketahui manfaat

pensiun yang dibayarkan, isteri atau suami, anak atau pihak

yang ditunjuk dalam hal peserta tidak menikah dan tidak

mempunyai anak.

6. Membuat dan memelihara formulir pernyataan peserta aktif

tentang kesediaannya untuk mentaati Peraturan Dana Pensiun

LAI, dan kesediaannya untuk dipotong gajinya guna membayar

iuran kepada Dana Pensiun LAI.

7. Membuat dan membagikan kartu Peserta Dana Pensiun LAI

kepada semua Peserta

8. Membagikan Peraturan Dana Pensiun LAI kepada semua

Peserta.

9. Mendaftarkan isteri/suami/anak sebagai penerima manfaat

pensiun pada saat dimulai menjadi Peserta atau dalam periode

kepesertaan dengan menggunakan formulir yang dibuat untuk

keperluan tersebut.

10. Manfaat besarnya iuran Peserta dan besarnya iuran Pendiri per

bulan yang disetor kepada pensiun LAI.

11. Menerima dan mendokumentasikan surat keputusan atau surat

keterangan dari Pemberi Kerja, beserta daftar keluarga, daftar

gaji yang menyatakan Peserta akan menjalani pensiun dan

berhak memperoleh pembayaran manfaat pensiun.

Page 67: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

57

12. Menghitung pajak penghasilan atas manfaat pensiun yang

dibebankan kepada Peserta atau pihak yang berhak atas

manfaat pensiun pada saat pembayaran manfaat.

13. Menyelenggarakan administrasi umum, termasuk surat

menyurat dan dokumentasi untuk keperluan seluruh Dana

Pensiun LAI.

c. BENDAHARA

Mencakup Bidang Akuntansi Dan Keuangan

1. Mengajukan rencana kerja serta anggaran pendapatan dan biaya

dibidang akuntansi dan keuangan sebagai bagian dari rencana kerja

serta anggran pendapatan dan biaya tiap tahun.

2. Merangkum dan menyelesaikan rencana kerja serta anggran

pendapatan dan biaya pada waktu yang ditentukan untuk mendapat

pengesahan dari Pendiri.

3. Mengusulkan beda waktu yang diperlukan penunjukan Akuntan

Publik untuk mengaudit laporan keuangan, Akuntan Publik untuk

menganalisa portofolio investasi, Aktuaris untuk menyusun

laporan aktuaria, disertai pertimbangan masing-masing kepada

Dewan Pengawas untuk diputuskan.

4. Mencatat dan merekapitulasi semua biaya-biaya yang dibebankan

pada Dana Pensiun LAI, yang meliputi :

Page 68: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

58

a. Biaya Operasional

b. Biaya Personalia

c. Biaya Pengurus dan Dewan Pengawas

d. Biaya Administrasi dan Umum

e. Biaya Pajak

5. Membuat secara periodic laporan keuangan Dana Pensiun LAI,

yang terdiri dari :

a. Laporan Aktiva Bersih

b. Laporan Perubahan Aktiva Bersih

c. Neraca

d. Perhitungan Hasil Usaha

e. Laporan Arus Kas

f. Catatan atas Laporan Keuangan

Memelihara persediaan kas keperluannya untuk sewaktu-waktu

melakukan pembayaran tunai biaya-biaya dan pembayaran menfaat

pensiun.

Selebihnya kebutuhan untuk transaksi-transaksi pembayaran

disalurkan lewat instrument perbankan.

Page 69: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

59

6. Rapat Pengurus

Pengurus harus mengadakan rapat secara berkala sekurang-kurngnya 6

(enam) bulan sekali atau setiap waktu apabila dipandang perlu oleh Ketua

atau atas usul dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota Pengurus

lainnya yang memberitahukan kehendak mereka secara tertulis kepada

Ketua dengan menyebutkan hal-hal yang ingin dibicarakan dalam rapat.

Syarat-syarat Rapat Pengurus :

1. Panggilan rapat Pengurus harus dilakukan dengan surat resmi

selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan dengan

menyebutkan nama hari, tanggal, waktu, dan tempat rapat serta

keterangan singkattentang hal-hal yang dibicarakan.

2. Rapat Pengurus dipimpin oleh Ketua, apabila Ketua berhalangan hadir,

maka rapat dipimpin oleh Wakil Ketua.

3. Rapat Pengurus sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat

apabila lebih dari setengah jumlah anggota Pengurus hadir. Apabila

kuorum tidak tercapai, maka rapat ditunda dan rapat berikutnya harus

diadakan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal rapat

pertama. Dalam rapat pengurus yang kedua harus diusahakan agar

kuorum tercapai sehingga keputusan rapat dapat diambil serta

dianggap sah.

4. Semua keputusan rapat harus diambil secara musyawarah, dan apabila

dengan cara demikian tidak diperoleh kesepakatan maka keputusan

Page 70: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

60

diambil berdasarkan suara terbanyak dan setiap anggota Pengurus

hanya berhak mengeluarkan 1 (satu) suara. Apabila jumlah suara yang

setuju dan tidak setuju sama banyaknya maka keputusan diambil oleh

rapat, berdasarkan keputusan Ketua Pengurus.

5. Segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat Pengurus,

harus dibuat notulen yang ditandatangani oleh Ketua Rapat dan

Sekretaris, dan apabila Sekretaris tidak hadir, oleh salah seorang

anggota yang hadir.

6. Seorang anggota Pengurus dalam suatu rapat diwakili hanya oleh

Anggota Pengurus lainnya berdasarkan kuasa tertulis yang khusus

untuk keperluan itu.

7. Peserta

Peserta adalah karyawan yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai

Peraturan Dana Pensiun dan telah terdaftar pada Dana Pensiun. Jumlah

karyawan yang menjadi Peserta Program pensiun pada Dana Pensiun

Lembaga Alkitab Indonesia per 31 Desember 2006 sebanyak 206 orang

dengan penjelasan sebagai berikut :

Peserta per 31 Des 2005 232

Penambahan peserta tahun 2006 8

Jumlah 240

Peserta Pensiun Normal 17

Page 71: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

61

Peserta Pensiun Dipercepat 16

Peserta yang Meninggal Dunia 1

Pengurangan Peserta TAhun 2006 34

Jumlah Peserta Pensiun Tahun 1998 206

Jumlah Peserta Pria 114 dan Peserta Wanita 92 orang.

5. Arahan Investasi Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia

Tujuan arahan investasi merupakan upaya pengembangan kekayaan

Dana Pensiun yang pada gilirannya akan berperan penting dalam menunjang

keberhasilan penyelenggaraan program pensiun dengan memperhatikan aspek

keamanan, hasil investasi, tingkat likuiditas serta tingkat resiko dari setiap

investasi.

Sesuai dengan kebijakan investasi Dana Pensiun yang ditetapkan dengan surat

keputusan Pendiri dan Dewan Pengawas Dana Pensiun Nomor 276/KPTS/BP-

PGWS/INV/2003, tanggal 15 Oktober 2003, tentang Arahan Investasi Dana

Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Sasaran Hasil Investasi

Hasil investasi kekayaan Dana Pensiun dalam 1 (satu) tahun sekurang-

kurangnya sebesar 9,0% (sembilan per seratus) dari rata-rata total investasi

setelah dikurangi biaya investasi.

2. Proporsi Kekayaan Untuk Setiap Jenis Investasi

Alokasi investasi kekayaan Dana Pensiun ditetapkan sebagai berikut :

Page 72: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

62

No. Jenis Investasi

Maksimun

terhadap

investasi

1. Deposito Berjangka Rupiah 90%

2. Sertifikat Deposito 20%

3. Sertifikat Bank Indonesia 40%

4. Reksadana 75%

5. Obligasi yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia 75%

6. Obligasi yang dikeluarkan Pemerintah RI 40%

7. Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia 30%

8. Surat Berharga Pasar Uang 5%

9. Surat Pengakuan Utang 5%

10. Penyertaan Langsung 5%

11. Tanah dan Bangunan 15%

3. Batasan Investasi Per Satu Pihak.

Investasi Dana Pensiun yang boleh ditanamkan pada 1 (satu) pihak

maksimun sebesar 20% (dua puluh per seratus) dari jumlah investasi Dana

Pensiun. Seluruh investasi Dana Pensiun yang ditempatkan pada semua

pihak yang dalam tahun buku terakhir mengalami kerugian atau mengalami

kegagalan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, tidak boleh melebihi

25% (dua puluh lima per seratus) dari jumlah investasi Dana Pensiun.

4. Batasan Untuk Setiap Jenis Investasi

a. Investasi dalam bentuk SBPU hanya dapat ditempatkan pada :

Page 73: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

63

1. SBPU yang diterbitkan oleh badan hukum yang didirikan

berdasarkan hukum Indonesia.

2. SBPU yang diterbitkan oleh badan hukum yang bukan Pendiri atau

Mitra Pendiri Dana Pensiun

3. SPBU yang diterbitkan oleh badan hukum yang tidak mempunyai

hubungan afiliasi dengan Pendiri atau Mitra Pendiri Dana Pensiun.

4. SPBU yang pembayaran bunga dan pengembaliannya dijamin oleh

Bank Umum di Indonesia.

b. Investasi pada Tanah dan Bangunan hanya dapat ditempatkan pada :

1. Tanah dan Bangunan di Indonesia

2. Tanah yang sudah mulai dibangun atau Bangunan yang sudah

selesai dibangun

3. Investasi pada Tanah dan Bangunan tidak melebihi 15% (lima

belas per seratus) dari total investasi Dana Pensiun

c. Seluruh investasi Dana Pensiun yang ditempatkan pada :

1. Semua pihak dalam tahun buku terakhir mengalami kerugian atau

mengalami kegagalan dalam memnuhi kewajiban keuangannya

2. Surat Berharga Pasar Uang, dan

3. Penyertaan alangsung pada Saham atau Surat Pengakuan Hutang

Berjangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun, yang diterbitkan oleh

badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia

Page 74: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

64

Tidak boleh melebihi 50% (lima puluh per seratus) dari total investasi

Dana Pensiun.

5. Penilaian Investasi Dana Pensiun

Penilaian investasi Dana Pensiun adalah sebagai berikut :

1. Deposito Berjangka berdasarkan nilai nominal

2. Sertifikat Deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga

Pasar Uang dan Surat Pengakuan Hutang lebih dari setahun,

berdasarkan nilai tunai.

3. Reksadana, Saham, Obligasi, dan Surat Berharga lainnya yang

diperjualbelikan di Bursa Efek di Indonesia, berdasarkan nilai pasar

yang wajar pada tanggal laporan

4. Penyertaan langsung, berdasarkan nilai yang ditetapkan oleh Penilai

Independen

5. Tanah dan Bangunan, berdasarkan nilai yang ditetapkan oleh Penilai

Independen.

6. Obyek-obyek Investasi yang Dilarang

1. Penempatan investasi di luar negeri

2. Penempatan Sertifikat Deposito pada bank selain Bank Umum, Bank

di luar negeri, Bank yang terafiliasi dengan Pendiri, dan Bank yang

menjadi Penerima Titipan.

7. Likuiditas Minimum Portofolio Investasi

Page 75: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

65

1. Pengurus harus menjaga likuiditas minimum portofolio investasi Dana

Pensiun pada periode tertentu.

2. Alat likuiditas minimum portofolio investasi Dana Pensiun adalah

Deposito dan Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu satu bulan.

3. Likuiditas minimum sebagaimana dimaksud pad apoin 1 ditetapkan

sekurang-kurangnya sebesar 3% (tiga per seratus) dari jumlah investasi

Dana Pensiun

8. Penggunaan Tenaga Ahli

1. Pihak ketiga atau tenaga ahli yang boleh digunakan oleh Pengurus

di dalam membantu mengelola kekayaan Dana Pensiun harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Memiliki ijin dari instansi yang berwenang

b. Memiliki pengalaman di bidang pengelolaan investasi minimal

3 (tiga) tahun

c. Pendiri berpendapat bahwa pihak ketiga yang bersangkutan

mampu mengelola portofolio investasi sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan dan dapat mencapai tingkat hasil investasi

yang ditetapkan.

B. Metode Penelitian

Page 76: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

66

Metode penelitian adalah metode deskriptif dimana tujuan daripada

penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi secara sistematis, factual, dan

akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari populasi (obyek penelitian).

C. Definisi Operasional Variabel

1. PSAK No. 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun adalah suatu

landasan teoritis dan Undang-Undang Dana Pensiun No. 11/1992 merupakan

suatu landasan hukum penyelenggaraan Dana Pensiun secara sehat dan

bertanggung jawab.

2. Investasi adalah setiap pembelian dari dana yang tersedia dengan

mengharapkan pendapatan atau keuntungan modal.

D. Metode Pengumpulan Data

a. Penelitian kepustakaan

Dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder sebagai landasan teoritis

di dalam menganalisa masalah yang diteliti dan juga merupakan

pedoman dalam melaksanakan studi di lapangan.

b. Penelitian lapangan

Page 77: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

67

Dimaksudkan untuk memperoleh data primer pihak Dana Pensiun

Lembaga Alkitab Indonesia yaitu mengenai sejarah singkat dan struktur

organisasi dan lain-lainnya dengan menggunakan cara sebagai berikut :

1. Observasi

Mengamati aktivitas pihak Dana Pensiun secara langsung terutama pada

penyesuaian yang dilakukan serta penerapan perlakuan akuntansinya.

2. Wawancara

Dilakukan terhadap bagian-bagaian yang berhubungan dengan masalah

yang akan diteliti, untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai

data yang dibutuhkan.

3. Mempelajari Data Tertulis

Dengan mengamati dokumen-dokumen dan catatan yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti.

E. Metode Analisa Data

a. Analisa Kuantitatif

Page 78: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

68

Data dianalisa dan disederhanakan dalam bentuk yang mudah dibaca

dan dipahami oleh pembaca.

b. Analisa Kualitatif

Data dianalisa untuk memperoleh makna yang lebih luas, caranya

dengan mengintepretasikan data yang telah dianalisis kemudian

dibandingkan dengan perumusan hipotesis. Akhirnya, hasil analisis

dihubungkan dengan teori untuk penarikan kesimpulan.

Page 79: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

BAB IV

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab IV ini akan dibahas mengenai penerapan PSAK No.18 tentang

Akuntansi Dana Pensiun pada investasi yang ditempatkan oleh Dana Pensiun

Lembaga Alkitab Indonesia dan mengevaluasi kesesuaian portofolio investasi

Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia dengan arahan investasi sebagai produk

dari Undang-undang No.11/1992 tentang Dana Pensiun.

A. Evaluasi Penerapan PSAK No. 18 Tentang Akuntansi Dana Pensiun pada

Akuntansi Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia

Seperti yang telah dikemukakan dalam Bab II bahwa Akuntansi Dana

Pensiun berdasarkan PSAK No.18 merupakan standar akuntansi secara khusus

sebagai pedoman bagi Dana Pensiun dalam penyusunan laporan keuangan. Dalam

hal DP LAI merupakan program manfaat iuran pasti, maka akan dikemukakan

analisa secara teoritis untuk melihat dan menilai seberapa jauh tingkat kesesuaian

penerapan PSAK No. 18 pada akuntansi Dana Pensiun Lembaga Alkitab

Indonesia

69

Page 80: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

70

1. Tujuan dari pelaporan Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program

Pensiun Iuran Pasti (DP LAI merupakan Program Pensiun Iuran Pasti)

adalah :

a. Penjelasan atas kegiatan penting Dana Pensiun selama satu periode

pelaporan dan dampak setiap perubahan Peraturan Dana Pensiun

Selama tahun 2005 DP LAI telah mengungkapkan secara administratif

kegiatan investasinya yang menunjukkan posisi portofolio investasi serta

hasil investasi yang diperoleh dari kegiatan investasi selama periode

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa DP LAI telah melakukan sesuai

dengan tujuan dari pelaporan Dana Pensiun yang tertera dalam PSAK

No.18 tentang Akuntansi Dana Pensiun, yaitu pelaporan kegiatan

penting dan dampak dari kegiatan tersebut selama satu periode.

b. Laporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode

pelaporan dan posisi keuangan Dana Pensiun pada akhir periode

pelaporan.

Berdasarkan analisa dan bukti-bukti yang didapat oleh penulis

ternyata Pengurus Dana Pensiun DP LAI telah mempersiapkan laporan

portofolio investasi dan laporan keuangan. Sehingga dengan adanya

penyusunan laporan portofolio investasi dan laporan keuangan oleh

pengurus maka DP LAI telah melakukan sesuai PSAK No. 18.

Page 81: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

71

c. Penjelasan mengenai kebijakan/arahan investasi.

Penjelasan mengenai kebijakan/arahan investasi dapat dilihat pada

kebijakan investasi Dana Pensiun Nomor 276/KPTS/BP-

PGWS/INV/2003, tanggal 15 Oktober 2003 yang menjelaskan tentang

Arahan Investasi Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia. Sehingga

melalui hal ini DP LAI sudah menerapkan mengenai penyusunan arahan

investasi dan kebijakan-kebijakannya sesuai PSAK No. 18.

2. Laporan Keuangan Dana Pensiun

Laporan keuangan yang disusun oleh pengurus telah menyajikan informasi

keuangan yang signifikan secara lebih andal dan dapat diperbandingkan

sehingga dapat meningkatkan keamanan dan kredibilitas Dana Pensiun.

Adapun laporan keuangan Dana Pensiun DP LAI terdiri dari elemen sebagai

berikut :

1. Laporan Aktiva Bersih

Menyajikan jumlah kekayaan bersih DP LAI yang tersedia untuk

manfaat pensiun kepada peserta. Nilai aktiva bersih ini merupakan

jumlah kekayaan DP LAI setelah dikurangi dengan kewajiban.

Investasi dinilai berdasarkan nilai wajar semata-mata untuk tujuan

penyajian dan pengungkapan posisi kekayaan bersih Dana Pensiun.

Page 82: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

72

2. Laporan Perubahan Aktiva Bersih

Laporan yang memberikan informasi tentang perubahan atas jumlah

aktiva bersih yang tersedia untuk manfaat pensiun serta menguraikan

penyebab terjadinya perubahan dalam suatu periode tertentu. Secara

jelas telah diuraikan antara :

a. Penyebab penambahan kekayaan Dana Pensiun

b. Penyebab kekurangan kekayaan Dana Pensiun

3. Neraca

Neraca Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia memuat pensiun dan

pendapatan yang belum direalisasi sebagaimana program yang

diselenggarakan yaitu Program Pensiun Iuran Pasti.

4. Laporan Hasil Usaha

Merupakan laporan yang menggambarkan hasil usaha dana Pensiun

selama periode tertentu yang mencerminkan hasil prestasi pengurus

dana Pensiun pada periode yang bersangkutan agar dapat memberikan

informasi yang jelas, perhitungan hasil usaha harus :

a. Disajikan secara terinci unsure pendapatan dan beban;

b. Dipisahkan antara kegiatan investasi dan kegiatan di luar investasi.

Page 83: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

73

5. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas DP LAI memberikan informasi kepada para pemakai

laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih dalam

pengaruhnya terhadap penerimaan dan penggunaan kas, laporan arus

kas menggunakan metode langsung.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Dana Pensiun LAI telah

menyusun secara baik komponen laporan keuangan sehingga telah sesuai

dengan PSAK No. 18 tentang Penyajian Laporan Keuangan Dana Pensiun,

yang berbeda dari entitas lainnya.

3. Penilaian Aktiva Dana Pensiun

Dalam penyusunan Laporan Aktiva Bersih dan Perubahan Aktiva

Bersih, Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia telah mengunakan nilai wajar

dalam penilaian investasinya. Hal ini sesuai dengan PSAK No. 18 tentang

akuntansi dana pensiun yang menetapkan penggunaan nilai wajar dalam

penyusunan Laporan Aktiva Bersih dan Laporan Perubahan Aktiva Bersih.

Page 84: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

74

B. E valuasi Kesesuaian Portofolio Investasi dengan Arahan Investasi

Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia Sebagai Penerapan

Kepatuhan Terhadap Undang-Undang

Portofolio penempatan dana yang dilakukan oleh Dana Pensiun

Lembaga Alkitab Indonesia didasarkan pada falsafah keamanan dana,

perkembangan dana, cash flow yang terkendali serta sumber dana yang konsisten

dan konsekuen.

Seperti yang sudah diungkapkan dalam Bab III mengenai Arahan

Investasi yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Pendiri dan Dewan Pengawas

Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia Nomor : 276/KPTS/BP-

PGWS/INV/2003 tanggal 15 Oktober 2003, maka evaluasi realisasi investasi

Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Sasaran Investasi

Dalam rangka pengelolaan kekayaan Dana Pensiun, pendiri

menetapkan sasaran tingkat hasil investasi yang harus dicapai Pengurus

dalam 1 (satu) tahun, sekurang-kurangnya sebesar 9% (sembilan per seratus)

dari rata-rata total investasi, setelah dikurangi biaya investasi

Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia menggunakan salah satu

alat penilaian yaitu ROI ( Return On Investment ) atau Tingkat Hasil

Investasi untuk mengukur keamanan dananya guna pembayaran manfaat

pensiun dan operasional Dana Pensiun; dimana ROI adalah suatu

Page 85: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

75

perbandingan anatara seluruh pendapatan investasi dengan nilai rata-rata

investasinya.

Hal ini dapat digambarkan dengan rumus berdasarkan arahan investasi

DP LAI tahun 2006, sebagai berikut :

1. Tingkat Hasil Investasi (ROI)

ROI = Total Hasil InvestasiNilai Rata-rata Investasi

Dimana, total hasil investasi = Jumlah hasil investasi (Laporan hasil

usaha) + Nilai SPI (Neraca), sedangkan nilai rata-rata investasi = total

investasi tahun berjalan + total investasi tahun sebelumnya (Laporan Aktiva

Bersih), dan jumlahnya dibagi dengan 2 (dua).

Oleh karena itu, jika ROI dapat mencapai sasaran investasi yang

ditetapkan di dalam arahan investasi, berarti kewajiban Dana Pensiun untuk

membayar pensiun dapat ditutup sepenuhnya oleh kekayaannya. Atau

semakin tinggi tingkat ROI, dana semakin aman.

Hasil investasi yang dicapai untuk periode 1 (satu) tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp 283.469.750,- setelah

dikurangi beban investasi Rp 24.258.790,- atau 6.39% dari rata-rata total

investasi sebesar Rp.4.435.262.957,-. Jika dibandingkan dengan yang

ditetapkan pada Arahan Investasi sebesar 9%, maka hasil investasi yang

Page 86: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

76

dicapai oleh Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia belum memenuhi

sasaran investasi atau kurang 2,61%.

Tingkat Hasil Investasi DP LAI (ROI) 31 Desember 2005 adalah :

ROI = Rp.283.469.750,-Rp.4.435.262.957,-

= 6.39%

2. Proporsi Kekayaan untuk Setiap Jenis Investasi

Adapun realisasi portofolio penempatan dana yang sudah disesuaikan

oleh Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia paling lambat sampai dengan

31 Desember 2006 adalah sebagai berikut :

Tabel 1: Jenis Investasi Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia

Jenis INVESTASI

Target

Arahan

Investasi

REALISASI

PER

31 DES ‘06

MIN MAX Dalam %

Deposito Berjangka 0% 90% 28,12%

Sertifikat Deposito 0% 20% -

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 0% 40% -

Reksadana 0% 75% 33,54%

Obligasi yg tercatat di Bursa Efek di Indonesia 0% 75% 37,05%

Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia 0% 30% 0,03%

Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) 0% 5% -

Page 87: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

77

Jenis INVESTASI

Target

Arahan

Investasi

REALISASI

PER

31 DES ‘06

MIN MAX Dalam %

Surat Pengakuan Hutang 0% 5% -

Obligasi yang dikeluarkan Pemerintah RI 0% 40% -

Penyertaan Langsung 0% 5% 1,26%

Tanah dan Bangunan 0% 15% -

Sumber: DP LAI, 2006

Dalam memenuhi proporsi kekayaan untuk setiap jenis investasi Dana

Pensiun terhadap total investasi, Dana Pensiun telah memenuhi Arahan

Investasi yang ditetapkan.

a. Investasi jangka panjang Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia

dalam bentuk Deposito Berjangka sebagai berikut:

1. Deposito berjangka 1 bulan, pada Bank Yudha Bakti, rate 13,00%

2. Deposito berjangka 12 bulan, pada Bank Ina Perdana, rate 13,00%

3. Deposito berjangka 12 bulan, pada Bank Ina Perdana, rate 13,00%

4. Deposito berjangka 12 bulan, pada Bank Bumiasih NBP 27, rate

17,00%

5. Deposito berjangka 12 bulan, pada Bank Bumiasih NBP 27, rate

17,00%

6. Deposito berjangka 12 bulan, pada Bank Bumiasih NBP 27, rate

17,00%

7. Deposito berjangka 12 bulan, pada Bank Bumiasih NBP 27, rate

17,00%

8. Deposito berjangka 12 bulan, pada Bank Bumiasih NBP 19, rate

14,00%

9. Deposito berjangka 12 bulan, pada Bank Bumiasih NBP 19, rate

14,00%

Page 88: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

78

10. Deposito berjangka 12 bulan, pada Bank Bumiasih NBP 19, rate

14,00%

11. Deposito berjangka 12 bulan, pada Bank Bumiasih NBP 19, rate

16,00%

12. Deposito berjangka 12 bulan, pada Bank Akita, rate 11,50%

13. Deposito berjangka 12 bulan, pada Bank Akita, rate 13,15%

14. Deposito berjangka 12 bulan, pada Bank Akita, rate 13,15%

15. Deposito berjangka 1 bulan, pada Bank Harda International, rate

13,00%

16. Deposito berjangka 12 bulan, pada Bank Harda International, rate

13,15%

17. Deposito berjangka 12 bulan, pada Bank Bukopin, rate 13,00%

18. Deposito berjangka 1 bulan, pada Bank BTPN, rate 13,00%

19. Deposito berjangka 12 bulan, pada Bank BPR Bumiasih NBP 12, rate

16,00%

b. Investasi jangka panjang Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia dalam

bentuk Obligasi sebagai berikut:

1. Obligasi PT Mayora Indah 2 / 2003, rate 14.00%

2. Obligasi PT Indofood SM 2 / 2003, rate 13.50%

3. Obligasi PT Jasa Marga 10-O / 2000, rate 16.15%

4. Obligasi PT FIF 4-B / 2004, rate 10,75%

5. Obligasi PT Maspion 1 / 2003, rate 13.50%

6. Obligasi PT Adira Dinamika 1A / 2003, rate 18.50%

7. Obligasi PT Indosat 1-A / 2001, rate 14.00%

Page 89: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

79

c. Investasi jangka panjang Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia dalam

bentuk Saham sebagai berikut:

1. Saham Bank Negara Indonesia sebanyak 1.200 shares @ Rp.1.280,-

d. Investasi jangka panjang Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia dalam

bentuk Reksadana sebagai berikut :

1. Reksadana Jisawi Flexi

2. Reksadana Jisawi Flexi Kelolaan

3. Reksadana MR Flex

4. Reksadana Manulife Dana Campuran

5. Reksadana Manulife Dana Saham

6. Reksadana Brent Dana Flexi

e. Investasi jangka panjang Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia dalam

bentuk Penempatan Langsung sebagai berikut:

1. Penempatan Langsung atas Saham pada PT Jisawi Finas Tahun 2006

3. Investasi Dana Pensiun Pada Satu Pihak

Penempatan investasi Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia pada

satu pihak dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 90: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

80

Nama Pihak

Realisasi

Investasi per 31

Des 05%

Max %

per 1

pihak

Arahan

Investasi

Sesuai

/ Tidak

Sesuai

PT Jisawi Finas 863.483.360,- 19,04% 20,00% Sesuai

PT Mayora Indah 459.375.000,- 10,13% 20,00% Sesuai

PT Manulife Asset Management 362.997.650,- 8,01% 20,00% Sesuai

PT Indofood 286.632.000,- 6,32% 20,00% Sesuai

PT Kresna Graha Sekurindo Tbk 251.276.707,- 5,54% 20,00% Sesuai

PT Bank Bumiasih NBP.27 250.000.000,- 5,51% 20,00% Sesuai

PT Indosat 242.597.500,- 5,35% 20,00% Sesuai

PT Adira Dinamika 230.312.500,- 5,08% 20,00% Sesuai

PT Maspion 228.185.000,- 5,03% 20,00% Sesuai

PT Bank Bumiasih NBP 19 225.000.000,- 4,96% 20,00% Sesuai

PT Bank AKITA 200.000.000,- 4,41% 20,00% Sesuai

PT Jasa Marga 182.536.000,- 4,03% 20,00% Sesuai

PT Harda International 150.000.000,- 3,31% 20,00% Sesuai

PT Brent Aset Manajemen 100.055.540,- 2,21% 20,00% Sesuai

PT Ina Perdana 100.000.000,- 2,21% 20,00% Sesuai

PT Bank Bukopin 100.000.000,- 2,21% 20,00% Sesuai

PT Bank BTPN 100.000.000,- 2,21% 20,00% Sesuai

PT Bank BPR Bumiasih NBP 12 100.000.000,- 2,21% 20,00% Sesuai

PT FIF 50.036.734,- 1,10% 20,00% Sesuai

PT Bank Yudha Bakti 50.000.000,- 1,10% 20,00% Sesuai

PT Bank BNI 46 1.536.000,- 0,03% 20,00% Sesuai

JUMLAH 4.534.023.991,- 100%

4. Batasan untuk Setiap Jenis Investasi

Page 91: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

81

Dalam memenuhi batasan untuk setiap jenis investasi Dana Pensiun

terhadap total investasi, Dana Pensiun telah memenuhi Arahan Investasi

yang ditetapkan.

5. Obyek Investasi yang Dilarang

Dana Pensiun tidak melakukan investasi pada obyek investasi yang dilarang

yang ditetapkan dalam Arahan Investasi Dana Pensiun.

6. Ketentuan Likuiditas Minimum Portofolio Investasi

Dalam arahan investasi ditetapkan bahwa pengurus harus menjaga likuiditas

minimum portofolio investasi Dana Pensiun sekurang-kurangnya 3% (tiga

per seratus) dari jumlah investasi Dana Pensiun atau sebesar

Rp.136.020.720,-. Dalam realisasi, likuiditas portofolio investasi Dana

Pensiun adalah sebesar Rp. 200.000.000,- dan telah memenuhi ketentuan

yang ditetapkan dalam Arahan Investasi. Likuiditas portofolio investasi DP

LAI adalah sebagai berikut:

a. Deposito PT Bank Yudha Bakti, jangka waktu 1 (satu) bulan, rate

13,00%, nominal Rp50.000.000,-

b. Deposito PT Bank Harda Internasional, jangka waktu 1 (satu) bulan, rate

13,00%, nominal Rp50.000.000,-

Page 92: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

82

c. Deposito PT Bank BTPN, jangka waktu 1 (satu) bulan, rate 13,00%,

nominal Rp100.000.000,-

7. Penggunaan Tenaga Ahli

Dalam hal pengelolaan investasi Dana Pensiun menggunakan jasa tenaga

ahli di bidang Investasi yaitu PT Jisawi Finas dengan Surat Perjanjian

Pengelolaan Dana No. 002/PD-JF/V/2001 tanggal 22 Mei 2001, dengan

jangka waktu perjanjian 1 (satu) tahun sejak tanggal ditandatangani dan

akan secara otomatis diperpanjang (rolled-over) untuk 1 (satu) tahun

berikutnya. Adapun investasi yang dikelola berupa: Saham sebesar Rp

1.536.000,- dan Obligasi sebesar Rp1.679.674.734,- serta Reksadana sebesar

Rp 806.433.360,-.

8. Analisa Pendapatan dan Beban Investasi

1. Sasaran Hasil Investasi

Hasil Investasi yang dicapai untuk periode 1 (satu) tahun berakhir pada

tanggal 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp.283.469.750,- setelah

dikurangi beban investasi sebesar Rp.24.258.790,- atau sebesar 6,39%

dari rata-rata total investasi sebesar Rp. 4.435.262.957,-. Jika

Page 93: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

83

dibandingkan dengan yang ditetapkan pada Arahan Investasi sebesar

9%, maka hasil investasi yang dicapai oleh Dana Pensiun belum

memenuhi sasaran atau kurang 2,61%.

2. Hasil Investasi Per Jenis Investasi

Untuk tahun 2006, Dana Pensiun memperoleh hasil investasi untuk per

jenis sebagai berikut:

Keterangan %Total

Investasi

Pendapatan Investasi

Beban

InvestasiTerealisasi

Belum

TerealisasiTotal

Deposito 4,75 1.275.000.000 1.389.133 61.949.495 - 60.560.362

Saham -932,0

5

1.536.000 713.310 161.034 (13.764.000) (14.316.276)

Obligasi 6,72 1.679.674.734 10.885.988 263.408.647 (139.625.266) 112.897.393

Reksadana 9,24 1.520.763.257 11.270.359 117.664.516 34.103.903 140.498.060

Penempatan

Langsung

12,36 57.050.000 - - 7.050.000 7.050.000

Jumlah 4.534.023.991 24.258.790 443.183.691 (112.235.363) 306.689.539

Hasil investasi yang lebih menguntungkan adalah investasi reksadana dan

obligasi.

Namun dari analisa hasil investasi yang belum terealisasi dengan nilai negatif

adalah investasi saham dan obligasi.

Page 94: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bertitik tolak dari uaraian dan analisa di atas, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Lahirnya Undang-undang No.11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun

disambut gembira oleh berbagai pihak karena Undang-undang Dana

Pensiun memberikan landasan hukum yang kuat dan memberi petunjuk

yang jelas bagi pengelola dalam menjalankan program Dana Pensiun,

juga dapat meningkatkan rasa aman dan produktivitas bagi peserta

program pensiun. Beberapa hal yang diatur dalam UU tersebut adalah

ditetapkannya Arahan Investasi bagi setiap Dana Pensiun sebagai

pedoman pengelolaan investasi sehingga membawa pengaruh bagi

pelaksanaan program Dana Pensiun mengenai penempatan dana harus

berdasarkan arahan investasi tersebut yang digariskan Pendiri dan tidak

melanggar ketentuan Menteri Keuangan.

2. Berdasarkan Undang-undang Dana Pensiun tersebut, maka dirasa perlu

untuk menyusun standar akuntansi secara khusus sebagai pedoman

penyusunan laporan Dana Pensiun, karena entitas ini berbeda dari

84

Page 95: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

entitas lainnya. Dengan berlakunya Standar Akuntansi Keuangan

No.18 tentang Akuntansi Dana Pensiun maka Dana Pensiun juga

mempunyai pedoman dalam pembentukan dan pengelolaan Dana

Pensiun untuk menyajikan informasi keuangan yang lebih andal.

3. Program Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia resmi didirikan pada

tanggal 23 Juli 1996 yang berkedudukan di Jalan Salemba Raya No.12,

Jakarta Pusat. Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia mengelola

Program Pensiun Iuran Pasti sejak tanggal 1 April 2003, setelah

perubahan Peraturan Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia dari

Program Pensiun Manfaat Pasti.

4. Ditinjau dari penerapan PSAK No. 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun

maka dilihat dari segi penyusunan laporan keuangan, tujuan penyusunan

laporan keuangan, penjelasan arahan investasi dan penilaian atas aktiva

tidak melanggar segala ketentuan dalam Standar Akuntansi Keuangan

No. 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun.

5. Dilihat dari segi jenis investasi yang dipilih dan dikelola oleh Dana

Pensiun maka Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia dalam

menempatkan investasinya juga telah sesuai dengan Arahan Investasi

sehingga telah sejalan dengan ketentuan perundang-undangan Dana

Pensiun yang berlaku.

Page 96: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

86

6. Disisi lain Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia juga mampu

memenuhi dan menjaga:

a. Tingkat likuiditas minimum portofolio yang telah

ditetapkan dalam Arahan Investasi.

7. Target sasaran hasil investasi tahun 2005 yang telah ditetapkan Pendiri

belum mencapai sasaran berdasarkan Arahan Investasi (mengacu kepada

UU No.11/1992).

B. Saran

1. Dana Pensiun Lembaga Keuangan diharapkan dapat mempertahankan

kredibilitas penyusunan Laporan Keuangan agar tetap konsisten sesuai

PSAK No.18.

2. Dana Pensiun Lembaga Alkitab Indonesia diharapkan dapat menjaga

dan mempertahankan optimalisasi portofolio sesuai Arahan Investasi

yang digariskan oleh Pendiri

3. DP LAI lebih menyebarkan lagi pengalokasian dananya pada pihak lain

di luar pihak yang sekarang telah ada, terutama bila pihak yang yang

baru tersebut juga bisa memberikan keamanan investasi, hasil yang

memadai dan tidak melanggar ketentuan yang telah digariskan dalam

UU.

86

Page 97: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

86

4. Bila hasil investasi telah mencapai sasaran investasi dalam arahan

investasi , sebaiknya investasi dipertahankan pada investasi yang slow

yielding (investasi yang current returny0a lambat) – misalnya pasar

modal tetapi jangka panjangnya baik.

5. DP LAI tidak menggunakan jasa aktuaris karena mengelola Program

Pensiun Iuran Pasti. Namun, dalam PSAK No. 18 paragraf 11,

dikatakan bahwa nasehat aktuaris dapat digunakan untuk menentukan

manfaat pensiun dan mengestimasi hasil investasi, terutama saham yang

hasil investasinya minus.

87

Page 98: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

DAFTAR PUSTAKA

Carl S. Warren, James M. Reeve and Philip E. Reeve. 2005. Pengantar Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Charles P. Jones. 2004. Investment : Analysis and management, John Wiley & Sons : 2.

Frianto Pandi, SE. 2005. Lembaga Keuangan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

H. Sutrisno, Drs., MM. 2007. Manajemen Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Juli Iramayan dkk. 2007. Bank & Lembaga Keuangan, Universitas Trisakti, Jakarta.

Kashmir, Se., MM. 2007. Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Mandala Manurung. 2004. Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter, Penerbit Pahardjo, Fakultas Ekonomi.

Sofyan Syafri Harahap. 2005. Teori Akuntansi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Suad Hasan dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Penerbit UPP (Unit Penerbit dan Percetakan) AMP YKPN.

_____2004. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

_____2003. Himpunan Peraturan Perundangan Dana Pensiun, Asosiasi Dana Pensiun Indonesia, Jakarta.

_____2003. Salinan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : 2344/LK/2003 Tentang Pedoman Penyusunan Laporan Investasi Dana Pensiun.

Page 99: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

1. _____2003. Salinan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : 2345/LK/2003 Tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Dana Pensiun..

89

Page 100: EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 18 TENTANG AKUNTANSI DANA PENSIUN · Akuntansi Dana Pensiun agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Karena bentuk laporan keuangan Dana Pensiun

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Contoh Laporan Aktiva Bersih

2. Contoh Laporan Perubahan Aktiva Bersih

3. Contoh Laporan Neraca

4. Contoh Laporan Perhitungan Hasil Usaha

5. Contoh Laporan Arus Kas

6. Lembar Bukti Konsultasi Dosen Pembimbing

7. Lembar Surat Keterangan dari DP LAI

8. Lembar Curriculum Vitae

vi