Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Aktivitas Komplemen Yang Dapat Menghambat Terjadinya Infeksi
-
Upload
jolly-gara-sirait -
Category
Documents
-
view
315 -
download
27
description
Transcript of Aktivitas Komplemen Yang Dapat Menghambat Terjadinya Infeksi
Aktivitas Komplemen yang dapat Menghambat terjadinya Infeksi
Oleh: Albert Dwiastu Rumadas, 20147003
Komplemen adalah sebuah sistem yang terdiri atas sejumlah protein yang berperan dalm
pertahanan terhadap benda asing, baik dalam sistem imun nonspesifik atau spesifik yang
merupakan salah satu enzim serum yang berfungsi dalam inflamasi, opsonisasi dan lisis
membran patogen.
Gambar 1.1 Jalur aktifitas koplmen.
Sumber: Bratawidjaja KG, Rengganis I.Imunologi Dasar.11th Ed.Jakarta:Badan penerbit fakultas kedokteran universitas
Indonesia.2014
Jalur kalsik di awali bila C1 berikatan dengan kompleks antigen- antibodi. Jalur alternatif
diawali dengan pembentukan C3b spontan yang berikatan dengan permukaan aktif seperti
dinding sel mikroba. Jalur lektin diawali dengan ikatan MBL dalam serum dengan permukaan
pathogen. Ketiga jalur memproduksi C3b dan C5b yang selanjutnya di ubah menjadi MAC
melalui urutan umum dari reaksi terminal.
Inflamasi merupakan langkah pertama untuk menghancurkan benda asing
mikroorganisme serta membersikan jaringan yang rusak, tubuh menggerakan elemen-elemen
system imun ke tempat benda asing dan mikroorganisme yang masuk tubuh atau jaringan yang
rusak tersebut.
Fagositosis merupakan komponen penting dalam inflamasi. Ada 3 hal yang terjadi
1. Peningkatan pasokan darah ke tempat benda asing, mokroorganisme atau jaringan yang
rusak.
2. Peningkatan permeabilitas kapiler yang di timbulkan oleh pengerutan sel endotel yang
yang memungkinkan melekul yang lebih besar seperti antibodi.
3. Fagosit keluar dari pembuluh darah menuju ke benda asing (diepedesis). Mikroorganisme
atau jaringan yang rusak . selanjutnya leukosit terutama fagosit polimorfonuklear dan
monosit dikerakan dari sirkulasi ke tempat benda asing , mikroorganisme atau jaringn
yang rusak.
Pengarahan Sel Kemokin
Molekul yang dapat menarik dan menggerakan sel-sel fagosit. C3a,C5amdan C5-6-7 merupakan
kemokin yang dapat menggerakan sel-sel fagosit baik mononuclear atau polimorfonuklear ke
tempat terjadinya infeksi.
Fagositosin-opsonin
C3b dan C4b mempunyai sifat opsonin.mopsonis adalah melekuk yang dapat diikat oleh partikel
(kuman) dan lain pihak oleh reseptornya pada fagosit hingga memudakan fagositosis bakteri atau
sel lain. C3 yang banyakdi aktifkan pada aktifasi omplemen merupakan sumber opsonin pada
fagositosis oleh karena fagosit juga memiliki reseptor untuk iC3b.
Adherens imun
Merupakan fenomena dari partikel antigen yang melekat pada berbagai permukaan pembuluh
darah kemudian di lapisi antibodi dan mengaktifkan komplemen. Akibatnya antigen akan muda
difagositosis.
Eliminasi kompleks imun
C3a dan iC3b dapat diendapkan di permukaan kompleks imun dan merangsang eliminasi
kompleks imun. Baik sel darah merah dan neutrophil memiliki CR1-R dan mengikat C3b dan
iC3b. C3 dan C4 di temukan dalam kompleks imun yang larut yang akhirnya diikat oleh CR1-R
pada sel darah merah.
Lisis osmotic bakteri
Aktifasi C3 (jalur alternative,klasik,dan lektin) akan mengaktifkan bagian akhir dari kaskade
komponen komplemen C5-C9. Katifasi komplemen yang terjadi di permukaan sel bakteri akan
membentuk MAC dan akhirnya menimbulkan lisis osmotic sel dan bakteri.
Neurtalisasi infeksi virus
Untuk kebanyakan virus ikatan antibodi dalam serum dengan subunit protein struktur virus akan
membentuk kompleks imun yang selanjutnya dapat di singkirkan melalui aktivasi komplemen
jalur klasik, contonya beberapa virus ( retro,EBV,Newcastle disease virus dan rubella)d dapat
mengaktifkan jalur lektin, bahkan jalur klasik tanpa antibodi.
Aktivitas sitolik ADCC
Eusinofil dan sel polimorfonuklear mempunyai reseptor untuk C3b dan IgG sehingga C3b dapat
meningkatkan sitotoksisitas sel efektor ADCC yang kerjanya bergantung pada igG. Disamping
itu, sel darah merah yang ikut C3b da[at di hancurkan juga melalui kerusakn kotak.
Gambar 1.2 reseptor komplemen dan efek biologis
Kegitan peting utama komplemen yaitu memberikumudahan untuk merusak pathogen melalui
fagositosis sel-sel makrofag. Hal ini dilakukan berkat adanya melekul reseptor khusus yang
berada pada permukaan sel makrofag yang akan mengenali adanya komplemen yang terikat
patogen.
Gambar 1.3 Aktifitas komplemen pada inflamasi
Gambar 1.4 Fungsi bioligis komplemen
Fungsi biologis komplemen adalah sitolisis direk, opsonisasi , aktifitas dan migrasi direk
leukosit, pembersihan kompleks imun dan peningkatan respon imun humoral. Berbagai
komplemen yang di lepaskan oleh jalur alternatif dan klasik ikut berperan dalam pertahanan
imun.
Referensi
1 Bratawidjaja KG, Rengganis I.Imunologi Dasar.11th Ed.Jakarta:Badan penerbit fakultas kedokteran universitas Indonesia.2014.182-194p
2 Subowo. Imunobiologi. 2nd ed. Jakarta: Sagung Seto; 2009.