Aktivitas Fungsional Dan Rekreasi

2
Aktivitas Fungsional dan Rekreasi AFR Pada Penderita Bell’ s Palsy  A. Pengertian Bell’s palsy adalah suatu kondisi yang menyebabkan terjadinya lesi pada N.Cranialis VII atau  N.Fascialis yang dapat bersifat spastic atau flaccid paralysis. B. Penyebab Adapun penyebab Bell’s alsy dapat disebabkan oleh! ". eradangan pada telinga# misalnya otitis media $ %. Faktor iklim&cuaca# terutama iklim dingin yang dapat merusak jaringan epitel pada telinga  bagian tengah# yang dapat menekan processus stylomastoideus. '. (heumatism yang menyebabkan gangguan pada processus mastoideus. ). Faktor emosi yang meluap. C. Gejala Apa bil a rne ngalami ker usa kan pad a for ame n sty lomasto ide us ya ng pad a akh irnya aka n menimbulkan flaccid dan atrofi pada semua&sesisi otot$otot *ajah# kecuali le+ator palpebra  juga otot mastication. Akibatnya semua gerakan pada salah satu sisi *ajah akan hilang# baik +oluntary maupun emosional sebagai akibatnya terjadi! ". ada mata# mata dapat dibuka tetapi tidak dapat ditutup dongan sempurna. Ini disebabkan adanya paralysis dari otot orbicularis oculi. (efleks menutup mata hilang sehingga mata mudah kemasukan benda asing dan mudah terjadi peradangan. %. ,udut mulut akan drop dimana penderita tidak dapat mengangkat&menarik sudut mulutnya  pada saat tersenyum. '. -akanan akan terkumpu l diant ara gigi dan pipi apabila sementara makan. Ini diseb abkan karena paralysis dari otot buccinator dan penderita tidak dapat bersiul.

Transcript of Aktivitas Fungsional Dan Rekreasi

Aktivitas Fungsional dan RekreasiAFR Pada Penderita Bells Palsy

A. PengertianBells palsy adalah suatu kondisi yang menyebabkan terjadinya lesi pada N.Cranialis VII atau N.Fascialis yang dapat bersifat spastic atau flaccid paralysis.

B. PenyebabAdapun penyebab Bells Palsy dapat disebabkan oleh:

1. Peradangan pada telinga, misalnya otitis media -

2. Faktor iklim/cuaca, terutama iklim dingin yang dapat merusak jaringan epitel pada telinga bagian tengah, yang dapat menekan processus stylomastoideus.

3. Rheumatism yang menyebabkan gangguan pada processus mastoideus.

4. Faktor emosi yang meluap.

C. GejalaApabila rnengalami kerusakan pada foramen stylomastoideus yang pada akhirnya akan menimbulkan flaccid dan atrofi pada semua/sesisi otot-otot wajah, kecuali levator palpebra juga otot mastication. Akibatnya semua gerakan pada salah satu sisi wajah akan hilang, baik voluntary maupun emosional sebagai akibatnya terjadi:

1. Pada mata, mata dapat dibuka tetapi tidak dapat ditutup dongan sempurna. Ini disebabkan adanya paralysis dari otot orbicularis oculi. Refleks menutup mata hilang sehingga mata mudah kemasukan benda asing dan mudah terjadi peradangan.

2. Sudut mulut akan drop dimana penderita tidak dapat mengangkat/menarik sudut mulutnya pada saat tersenyum.

3. Makanan akan terkumpul diantara gigi dan pipi apabila sementara makan. Ini disebabkan karena paralysis dari otot buccinator dan penderita tidak dapat bersiul.

D. a. AFR yang diberikan:Meminta pasien melakukan gerakan:

- Mengerutkan dahi secara vertikal dan horizontal

- Menutup mata

- Tersenyum

- Mencucut/bersiul

- Mengembangkan pipi

- Memajukan dagu kearah bawah

b. Pengobatan:Pengobatan yang dapat diberikan yakni;

- Massage wajah untuk meningkatkan kekuatan otot wajah

- Stretching pada otot yang mengalam spasme

- Strengthening pada otot yang mengalami kelemahan mengunyah permen karet setiap hari (home program)

http://www.ilmufisioterapi.info/afr-pada-penderita-bells-palsy.html