AKTIVITAS BIOKIMIA

30
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Mikroorganisme seperti halnya juga makhluk hidup yang lainnya, juga memerlukan energi untuk kelengsungan hidupnya. Energi ini dipindah dari lingkungan sekitarnya dalam bentuk senyawa kimia tertentu yang dapat diurai zat hara yang terdapat dalam lingkungan sekelilingnya terdiri dari molekul sederhana seperti H 2 S dan NH 4 + atau molekul organic yang kompleks seperti protein dan polisakarida. Pemggunaan zat hara tergantung dari efektifitas metabolisme mikroba. Metabolisme seringkali menghasilkan hasil sampingan yang dapat digunakan untuk identifikasi mikroorganisme. Pengamatan aktifitas metabolisme diketahui dari kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan dan menguraikan

description

biokimia

Transcript of AKTIVITAS BIOKIMIA

Page 1: AKTIVITAS BIOKIMIA

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Mikroorganisme seperti halnya juga makhluk hidup yang lainnya, juga

memerlukan energi untuk kelengsungan hidupnya. Energi ini dipindah dari

lingkungan sekitarnya dalam bentuk senyawa kimia tertentu yang dapat diurai zat

hara yang terdapat dalam lingkungan sekelilingnya terdiri dari molekul sederhana

seperti H2S dan NH4+ atau molekul organic yang kompleks seperti protein dan

polisakarida.

Pemggunaan zat hara tergantung dari efektifitas metabolisme mikroba.

Metabolisme seringkali menghasilkan hasil sampingan yang dapat digunakan

untuk identifikasi mikroorganisme. Pengamatan aktifitas metabolisme diketahui

dari kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan dan menguraikan molekul

yang kompleks seperti zat pati, lemak, protein dan asam nukleat.

Pembahasan berikut ini mencakup berbagai uji untuk mengetahui aktifitas

mikroorganisme selain itu, pengamatan juga dilakukan pada molekul yang

sederhana seperti asam amino dan sakarida. Hasil dari berbagai uji mikroba

digunakan untuk identifikasi mikroorganisme.

Page 2: AKTIVITAS BIOKIMIA

I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

I.2.1 Maksud Percobaan

Mengetahui dan mempelajari proses aktivitas biokimia suatu

mikroorganisme.

I.2.2 Tujuan Percobaan

Mengamati perubahan proses aktivitas biokimia suatu

mikroorganisme melalui beberapa uji yaitu : Uji hidrolisis karbohidrat, uji

fermentasi karbohidrat, uji produksi H2S, uji indol, uji pencairan gelatin, uji

katalase, uji deaminasi asam amino, uji penggunaan sitrat, uji metil merah,

uji voges proskauer, uji oksidasi-fermentasi, dan uji motilitas/pergerakan.

I.3 Prinsip Percobaan

-

Page 3: AKTIVITAS BIOKIMIA

II.2 Uraian Bahan

1. Air Suling ( 3;96)

Nama Resmi : Aqua destillata

Nama Lain : Air suling

RM/BM : H2O / 18,02

Pemerian : Merupakan cairan tidak berwarna, tidak berbau

dan tidak mempunyai rasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pelarut

2. Alkohol (3;65)

Nama Resmi : Aethanolum

Nama Lain : Alkohol

RM/BM : C2H6O / 98,7

Pemerian : Merupakan cairan tidak berwarna, jernih, mudah

menguap dan mudah bergerak, bau khas rasa

panas. Mudah terbakar dengan memberikan nyala

biru yang tidak berasap.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P

dan eter P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari

cahaya, ditempat sejuk, jauh dari nyala api.

Kegunaan : Sebagai antiseptik

Page 4: AKTIVITAS BIOKIMIA

3. Metil Merah (3;705)

Nama Resmi : 4-dimethylaminobenzena-2-carboxilas acid

Nama Lain : Larutan metil merah

RM/BM : C16H15N3O2 /

Pemerian : Serbuk merah tua atau hablur lembayung

Kelarutan : Agak sukarlarut dalam air , larut dalam air panas,

praktis larut dalam etanol (95%) P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai indikator

4. Agar (3;69)

Nama Resmi : Agar

Nama Lain : Agar-agar

Pemerian : Berkas sepotang memanjang tipis seperti selaput

yang berlekukan atau berbentuk keping serpih

atau butiran jingga lemah kekuningan sampai

kuning pucat.

Kelarutan : Tidak larut dalam air dingin, praktis larut dalam

air mendidih

Kegunaan : Sebagai bahan pembuat medium NA dan SCA

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

5. Pepton

Nama Resmi : Pepton

Page 5: AKTIVITAS BIOKIMIA

Nama Lain : Pepton

Pemerian : Serbuk kuning kemerahan sampai coklat, bau

khas, tidak busuk.

Kelarutan : Larut dalam air, memberikan larutan berwarna

coklat kekuningan yang bereaksi agak asam,

praktis tidak larut dalam etanol (95%)P dan dalam

eter.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai bahan pembuat medium NA dan GB

6. Glukosa (3;268)

Nama Resmi : Glucosum

Nama Lain : Glukosa

RM/BM : C6H12O6H2O / 198,17

Pemerian : Serbuk hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau

butiran, tidak berbau, rasa manis.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam

air mendidih, agak sukar larut dalam etanol

(95%)P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pembuat medium MRVP

7. Nftol

Page 6: AKTIVITAS BIOKIMIA

Pemerian : Hablur, tidak berwarna atau putih atau serbuk

hablur putih, tidak berbau, rasa asin.

Kelarutan : Larut dalam 5 bagian etanol (95%) P, membentuk

larutan, tidak lebih dari agak keruh, tidak

berwarna, tanpa warna merah kersen pucat.

8. Natrium Klorida (3;584)

Nama Resmi : Natrii hydrochloridum

Nama Lain : Natrium hidroksida

RM/BM : NaCl / 58,44

Pemerian : Hablur bentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk

hablur putih, rasa asin

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sedikit lebih mudah larut

dalam air memdidih, larut dalam gliserin, sukar

larut dalam etanol

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai bahan pembuatan medium MRVP,

medium OF, medium Gelatin, medium SCA,

tripton 1%, pepton 4%.

9. Hidrogen Peroksida (3;296)

Nama Resmi : Hydrogenperoxydum

Nama Lain : Hidrogen peroksida

RM/BM : H2O2 / 34,02

Page 7: AKTIVITAS BIOKIMIA

Pemerian : Cairan tidak berwarna, hampir tidak berbau,

mudah terurai jika berhubungan dengan zat

organik yang dapat teroksidasi dengan logam

tertentu dan senyawanya atau dengan alkali.

Penyimpanan : Dalam botol bersumbat kaca atau bersumbat

plastik yang cocok, dilengkapi dengan lubang

udara di tempat sejuk terlindung dari cahaya.

Kegunaan : Sebagai zat yang dikatalisis oleh bakteri.

10. Laktosa (3;338)

Nama Resmi : Lactosum

Nama Lain : Laktosa

RM/BM : C12H22O11 .H2O / 36,30

Pemerian : Serbuk hablur, tidak berbau, rasa agak manis

Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larur dalam 1 bagian air

mendidih, sukar larut dalam etanol (95%)P,

praktis tidak larut dalam kloroform P dan di dalam

eter.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai bahan pembuat medium LB

11. Dikalium hidrogen fosfat (3;668)

Nama Resmi : Dikalium hidrogen fosfat

Nama Lain : Dikalium fosfat, kalim fosfat dibasa

Page 8: AKTIVITAS BIOKIMIA

Pemerian : Serbuk hablur putih

Kelarutan : Larut dalam air

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai bahan pembuat medium MRVP, medium

OF, medium SCA.

12. Natrium Sitrat (3;588)

Nama Resmi : Natrii citras

Nama Lain : Natrium sitrat

RM/BM : CH2(COONa)C(COONa)CH2COONa / 258,07

Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih

Kelarutan : Dalam bentuk hidrat mudah larut dalam air

mendidih, tidak larut dalam air mendidih, tidak

larut dalam etanol

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai bahan pembuat medium SCA

13. Kalium Hidroksida (3;689)

Nama Resmi : Kalii hydroxidum

Nama Lain : Kalium hidroksida

RM/BM : KOH /

Pemerian : Masa berbentuk batang, putih, sangat mudah

meleleh

Page 9: AKTIVITAS BIOKIMIA

Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air, dalam 3 bagian etanol

(95%)P, sangat mudah larut dalam etanol.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai indikator

14. Gelatin (3;405)

Gelatin adalah suatu zat yang diperoleh dari hidrolisis kologen dari kulit,

jaringan ikat putih dan tulang hewan.

Pemerian : Lembaran, kepingan atau potongan, atau serbuk

kasar sampai halus, kuning lemah atau coklat

terang, warna bervariasi tergantung ukuran

partikel. Larutannya berbau lemah seperti kaldu.

Kelarutan : Tidak larut dalam air dingin, mengembang dan

lunak bila dicelup dalam air, menyerap air secara

bertahap sebanyak 5-10 kali beratnya, larut dalam

air panas, dalam asam asetat 6 N dan dalam

campuran panas gliserin dan air, tidak larut dalam

etanol, kloroform dalam eter, dalam minyak

lemak dan dalam minyak menguap.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, di tempat kering

Kegunaan : Sebagai bahan pembuat medium untuk hidrolisis

gelatin

Page 10: AKTIVITAS BIOKIMIA

15. Biru Brom Timol (3;661)

Nama Resmi : Dibrom timol sulfonftalein

Nama Lain : Biru brom timol

RM/BM : C27H28Br2O5S / 624

Pemerian : Serbuk kemerahan atau kecoklatan

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol

(95%)P dan dalam larutan alkali encer.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai indikator

16. Larutan Iodium (3; )

Nama Resmi : Iodium

Nama Lain : Iodium

RM/BM : I / 126,90

Pemerian : Keping atau granul besar, hitam keabuan, bau

khas, berkilau seperti metal

Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut dalam etanol

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai indikator

17. Parafin oil (3;474)

Nama Resmi : Paraffinum liquidum

Nama Lain : Parafin cair

Page 11: AKTIVITAS BIOKIMIA

Pemerian : Cairan kental, transparan tidak cair, fluoresensi,

tidak berwarna, hampir tidak berbau, hampir tidak

mempunyai rasa.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan etanol (95%)P,

larut dalam kloroform P dan eter P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari

cahaya

Kegunaan : Sebagai bahan pembuat medium SCA

18. Kalium dihidrogen fosfat (3;687)

Nama Lain : Kalium bisolfat, kalium fosfat monobasa

RM/BM : KH2PO4 /

Pemerian : Serbuk hablur putih

Kelarutan : Mudah larut dalam air

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai bahan pembuat pepton 4 %

19. Dinatrium hidrogen fosfat (3;227)

Nama Resmi : Dinatrii hydrogenphosphas

Nama Lain : Dinatrium hidrogen fosfat, natrium fosfat

RM/BM : Na2HPO4 . 12H2O / 358,14

Pemerian : Hablur, tidak berwarna, tidak berbau, rasa asin

Kelarutan : Larut dalam 5 bagian air, sukar larut dalam etanol

(95%)P

Page 12: AKTIVITAS BIOKIMIA

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai bahan pembuat medium pepton

Page 13: AKTIVITAS BIOKIMIA

II.3 Uraian Mikroba

II.3.1 Klasifikasi Mikroba

1. Escherichia coli

Dunia : Procaryotae

Divisi : Schizophyta

Kelas : Bacteria

Ordo : Eubacterials

Famili : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia

Spesies : Escherichia coli

2. Bacillus subtilis

Dunia : Eucaryotae

Divisi : Schizophyta

Kelas : Schizomycetes

Ordo : Eubacterials

Famili : Bacillaceae

Genus : Bacillus

Spesies : Bacillus subtilis

3. Staphilococcus aureus

Dunia : Protista

Divisi : Protophyta

Kelas : Schizomycetes

Page 14: AKTIVITAS BIOKIMIA

Ordo : Eubacterials

Famili : Micrococcaceae

Genus : Staphilococcus

Spesies : Staphylococcus aureus

4. Proteus vulagaris

Dunia : Protista

Divisi : Protophyta

Kelas : Schizomycetes

Ordo : Eubacterials

Famili : Enterobacteriaceae

Genus : Proteus

Spesies : Proteus vulgaris

5. Pseudomonas aeruginosa

Dunia : Procaryotae

Divisi : Schizophyta

Kelas : Schizomycetes

Ordo : Pseudamonadales

Famili : Pseudamonadaceae

Genus : Escherichia

Spesies : Pseudomonas aeruginosa

Page 15: AKTIVITAS BIOKIMIA

II.3.2 Morfologi Mikroba

1. Escherichia coli (6;140)

Sel kaku, serupa bola atau batang lurus. Tunggal atau

bergandengan dalam trikoma. Berwarna dengan flagel yang peritrik

atau diam. Tidak tahan asam.

2. Bacillus subtilis (6;136)

Bergerak, flagel peritrik. Endospora ditengah atau diujung

sporangium, menghasilkan antibiotik basitrasin dan subtilin.

3. Staphylococcus aureus (6;150)

Masing-masing kokus gram negatif, aerob atau anaerob, kerap

kali sebagai diplokokus.

4. Proteus vulgaris (6;149)

Proteus vulgaris sering menyebabkan infeksi tractus urinarius

pada nasocomical infections. Pencegahannya hindari terjadinya

“nosocomial” infection melalui penggunaan cather urina.

5. Pseudomonas aeruginosa (6;149)

Sel tunggal, batang lurus, atau melengkung, namun tidak

berbentuk heliks. Pada umumnya berukuran 0,5 mm-0,1 mm x 1,5 –

4,0. Motol dengan flagellum polza, monotikus dan multitrikus, dan

tidak menghasilkan selongsong prosroslea. Tidak dikenal adanya

stadiun istirahat, biasanya dalam bentuk pasangan dan rantai pendek.

Page 16: AKTIVITAS BIOKIMIA

BAB III

METODE KERJA

III.1 Alat dan Bahan

III.1.1 Alat yang digunakan

- Botol pengenceran

- Cawan petri

- Erlenmeyer

- Lampu spiritus

- Otoklaf

- Ose lurus dan bulat

- Pelat tetes

- Pipet tetes

- Rak tabung

- Spoit

- Tabung durham

- Tabung reaksi

III.1.2 Bahan yang digunakan

- Air suling

- - naftol

- Brom timol biru

Page 17: AKTIVITAS BIOKIMIA

- Biakan bakteri Escherichia coli, Bacillus subtilis, Proteus vulgaris,

Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa.

- Iodium

- Korek api

- Kapas

- Karet gelang

- KOH

- larutan H2O2

- Medium LB

- Medium GB

- Medium SB

- Medium MR – VP

- Medium OF

- Medium Tripton

- Medium TSIA

- Medium SCA

- Medium Pepton cair

- Medium Gelatin

- Medium NA

- Medium Motility

- Metil merah

- Parafin oil

Page 18: AKTIVITAS BIOKIMIA

- Reagen kovac

- Reagen nessler

BAB IV

Page 19: AKTIVITAS BIOKIMIA

HASIL PENGAMATAN

IV.1 Data Pengamatan

1. Uji Hidrolisis

Polisakarida

Bakteri Pengamatan

E. coli

B. subtilis

+

+

Keterangan : (+) Ada daerah bening saat ditambahkan larutan iod.

2. Uji Fermentasi

Karbohidrat

Bakteri LB SB GB

E. coli

B. subtilis

-

-

+

-

+

-

Kererangan : (+) Jika ada perubahan warna dari biru ke kuning dan ada

gelembung gas.

3. Uji Produksi H2S

Bakteri Pengamatan

E. coli

P. vulgaris

-

-

Keterangan : (+) Jika ada warna hitam disekitar daerah tusukan.

Merah, maka tidak ada yang difermentasikan

Merah lereng, kuning isi maka glukosa yang difermentasikan

Page 20: AKTIVITAS BIOKIMIA

Kuning, laktosa atau sukrosa atau keduanya difermentasikan

Endapan hitam, pembentukan hidrogen sulfida

4. Uji Produksi Indol

Bakteri Pengamatan

E. coli

P. vulgaris

+

+

Keterangan : (+) Terbentuk warna merah tua pada permukaan medium

5. Uji Pencairan Gelatin

Bakteri Pengamatan

E. coli

B. subtilis

+

+

Keterangan : (+) Tidak memadat dalam lemari es

6. Uji Katalase

Bakteri Pengamatan

E. coli

B. subtilis

+

+

Keterangan : (+) Ada gelambung-gelembung O2 dalam tetesan H2O2 3%

7. Uji Deaminasi Asam

Amino

Bakteri Pengamatan

E. coli -

Page 21: AKTIVITAS BIOKIMIA

B. subtilis +

Keterangan : (+) Jika ada warna kuning saat ditambahkan reagen nessler

8. Uji Penggunaan Sitrat

Bakteri Pengamatan

E. coli

B. subtilis

+

+

Keterangan : (+) Terjadi perubahan warna menjadi biru

9. Uji Metil Merah

Bakteri Pengamatan

E. coli

B. subtilis

+

+

Keterangan : (+) Berwarna kuning

10. Uji VP

Bakteri Pengamatan

E. coli

B. subtilis

+

+

Keterangan : (+) Berwarna kuning

11. Uji Oksidasi – Fermentasi

Bakteri Pengamatan

E. coli -

Page 22: AKTIVITAS BIOKIMIA

P. aeruginosa -

Keterangan : Biru ( tidak terjadi fermentasi dan oksidasi )

Hijau ( terjadi oksidasi )

Kuning ( terjadi fermentasi )

12. Uji Motilitas

Bakteri Pengamatan

B. subtilis

S. aureus

+

+

Keterangan : (+) Medium mencair dan ada endapan melayang (ada

pertumbuhan/perkembangbiakan yang terjadi)