Aksyar CA Tugas Ke-2 Lu'Luil Bahiroh

23
LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SYARIAH Untuk melengkapi tugas Akuntansi dan Keuangan Syariah Oleh : Lu’luil Bahiroh 115020300111041 Akuntansi / CA JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Transcript of Aksyar CA Tugas Ke-2 Lu'Luil Bahiroh

Page 1: Aksyar CA Tugas Ke-2 Lu'Luil Bahiroh

LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SYARIAH

Untuk melengkapi tugas Akuntansi dan Keuangan Syariah

Oleh :

Lu’luil Bahiroh

115020300111041

Akuntansi / CA

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: Aksyar CA Tugas Ke-2 Lu'Luil Bahiroh

LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SYARIAH

A. Definisi Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi

keuangan dan kinerja keuangan dari suatu entitas syariah.

B. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan khusus: menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip

akuntansi umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan lain dalam

posisi keuangan.

Tujuan umum: memberikan informasi tentang posisi keuangan,

kinerja, dan arus kas entitas syariah yang bermanfaat bagi sebagian besar

kelangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan

ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardsip) manajemen

atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan

infornasi mengenai entitas syariah yang meliputi: (a) asset; (b) kewajiban; (c)

dana syirkah temporer; (d) ekuitas; (e) pendapatan dan beban termasuk

keuntungan dan kerugian; (f) arus kas; (g) dana zakat; dan (h) dana kebajikan.

C. Karakteristik Umum

a. Penyajian Secara Wajar dan Kepatuhan Terhadap SAK

Mensyaratkan penyajian secara jujur dampak dari transaksi, peritiwa, dan

kondisi lain sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan asset, liabilitas,

dana syirkah temporer, pendapatan, dan beban yang diatur dalam KDPPL

syariah.

b. Kelangsungan Usaha

Entitas syariah menyusun laporan keuangan berdasarkan asumsi

kelangsungan usaha, kecuali:

- Manajemen bertujuan untuk melikuidasi entitas syariah

- Menghentikan perdagangan

- Tidak mempunyai alternatif lain yang realistis selain melakukannya

2

Page 3: Aksyar CA Tugas Ke-2 Lu'Luil Bahiroh

c. Dasar Akrual

Entitas syariah menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali:

- Laporan arus kas

- Penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha

Dalam penghitungan pembagian hasil usaha didasarkan pada pendapatan

yang telah direalisasikan menjadi kas (dasar kas).

d. Materialitas dan Agregasi

- Pos-pos material disajikan secara terpisah

- Pos-pos yang tidak material yang memiliki sifat atau fungsi yang

sama digabungkan (diagregasikan)

e. Saling Hapus

Entitas syariah tidak melakukan saling hapus atas asset, liabilitas, dan

dana syirkah temporer atau penghasilan dan beban, kecuali disyaratkan

atau diizinkan oleh suatu SAK.

Contoh: keuntungan atau kerugian penjualan asset tetap.

f. Frekuensi Pelaporan

Entitas syariah menyajikan laporan keuangan lengkap (termasuk

informasi komparatif) setidaknya secara tahunan.

g. Informasi Komparatif

- Informasi kuantitatif diungkapkan secara komparatif dengan periode

sebelumnya

- Informasi kualitatif atau deskriptif periode sebelumnya diungkapkan

kembali jika relevan

3

Page 4: Aksyar CA Tugas Ke-2 Lu'Luil Bahiroh

D. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Syariah

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi

dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai.

1. Dapat dipahami

Kualitas penting infomasi yang ditampung dalam laporan keuangan

adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk

maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai

tentang aktvitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk

mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian,

informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan

keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa

informasi tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pemakai tertentu.

2. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan

pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki

kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai

dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini,

atau masa depan, menegaskan atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di

masa lalu. Relevan berarti juga berguna untuk peramalan (predictive) dan

penegasan (confirmatory) berkaitan satu sama lain.

3. Materialitas

Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakekat dan materialitasnya.

Dalam beberapa kasus, hakekat informasi saja sudah cukup untuk

menentukan relevansinya. Misalnya, pelaporan suatu segmen baru dapat

mempengaruhi penilaian risiko dan peluang yang dihadapi entitas syariah

tanpa mempertimbangkan materialitas dari hasil yang dicapai segmen

baru tersebut dalam periode pelaporan. Dalam kasus lain, baik hakekat

maupun materialitas dipandang penting, misalnya jumlah serta kategori

persediaan yang sesuai dengan kebutuhan entitas syariah.

4

Page 5: Aksyar CA Tugas Ke-2 Lu'Luil Bahiroh

Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan

atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi

keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan.

Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai

sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mancantumkan

(omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstatement). Karenanya,

materialitas lebih merupakan suatu ambang batas atau titik pemisah dari

pada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki agar

infomasi dipandang berguna. Dalam hal bagi hasil, dasar yang

dibagihasilkan harus mencerminkan jumlah yang sebenarnya tanpa

mempertimbangkan pelaksanaan konsep materialitas.

4. Keandalan

Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang

menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya

sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang

seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak

dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial

dapat menyesatkan.

5. Penyajian jujur

Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur

transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang

secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. Informasi keuangan pada

umumnya tidak luput dari risiko penyajian yang dianggap kurang jujur

dari apa yang seharusnya diagmabarkan. Hal tersebut bukan disebabkan

karena kesengajaan untuk menyesatkan, tetapi lebih merupakan kesulitan

yang melekat dalam mengidentifikasikan transaksi serta peristiwa lainnya

yang dilaporkan, atau dalam menyusun atau menerapkan ukuran dan

teknik penyajian yang sesuai dengan makna transaksi dan peristiwa

tersebut. Dalam kasus tertentu, pengukuran dampak keuangan dari suatu

5

Page 6: Aksyar CA Tugas Ke-2 Lu'Luil Bahiroh

pos sangata tidak pasti sehingga entitas syariah pada umumnya btidak

mengakuinya dalam laporan keuangan. misalnya, meskipun dalam

kegiatan usahanya entitas syariah dapat menghasilkan goodwill, tetapi

lazimnya sulit untuk mengidentifikasi atau mengukur goodwill secara

andal. Namun, dalam kasus lain, pengakuan suatu pos tertentu tetap

dianggap relevan dengan mengungkapkan risikokeslahan sehubungan

dengan pengakuan dan pengukurannya.

6. Substansi mengungguli bentuk

Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi

serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut

perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi

dan bukan hanya bentuk hukumnya. Substansi transaksi atau peristiwa

lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum.

Substansi transaksi tersebut harus mengacu kepada substansi transaksi

sesuai dengan prinsip syariah dan dalam kondisi tertentu, prinsip syariah

menentukan substansi ekonomi dalam transaksi syariah.

7. Netralitas

Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak

bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada

usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak,

sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai

kepentingan yang berlawanan.

8. Pertimbangan sehat

Penyusun laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidakpastian

peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang

diragukan, prakiraan masa manfaat pabrik serta peralatan, dan tuntuan

atas jaminan garansi yang mungkin timbul. Ketidakpastian semacam itu

diakui dengan mengungkapkan hakekat serta tingkatnya dan dengan

menggunakan pertimbangan sehat (prudence) dalam penyusunan laporan

6

Page 7: Aksyar CA Tugas Ke-2 Lu'Luil Bahiroh

keuangan. pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat

melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga asset atau

penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban

tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun demikian, penggunaan

pertimbangan sehat tidak memperkenankan, misalnya, pembentukan

cadangan tersembunyi atau penyisihan (provision) berlebihan, dan

sengaja menetapkan asset atau penghasilan yang lebih rendah atau

pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi, sehingga laporan

keuangan menjadi tak netral, dan karena itu, tidak memiliki kualitas

andal.

9. Kelengkapan

Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus

lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak

mengungkapkan (omission) mengakibatkan informasi menjadi tidak benar

atau menyesatkan dank arena itu tidak dapat diandalkan dan tidak

sempurna ditinjau dari segi relevansi.

10. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan entitas

syariah antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend)

posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat

memperbandingkan laporan keuangan antar entitas syariah untuk

mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan

secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian damapak

keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan

secara konsisten untuk entitas syariah tersebut, antar periode entitas

syariah yang sama, untuk entitas syariah yang berbeda, maupun dengan

entitas lain-lain.

Implikasi penting, pemakai harus mendapat informasi tentang

kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan

dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut. Para

7

Page 8: Aksyar CA Tugas Ke-2 Lu'Luil Bahiroh

pemakai harus dimungkinkan untuk dapat mengidentifikasi perbedaan

kebijakan akuntansi yang diberlakukan untuk transaksi serta peristiwa

lain yang sama dalam sebuah entitas syariah dari suatu periode ke periode

dan dalam entitas syariah yang berbeda. Ketaatan pada standar akuntansi

keuangan syariah, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang

digunakan oleh entitas syariah, membantu pencapaian daya banding. Bila

pemakai ingin membandingkan posisi keuangan, kinerja serta perubahan

posisi keuangan antar periode, maka entitas syariah perlu menyajikan

informasi periode sebelumnya dalam laporan keuangan.

E. Unsur Laporan Keuangan Syariah

Sesuai karakteristik, maka laporan keuangan entitas syariah terdiri atas:

a. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial

yang terdiri dari laporan poisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus

kas, serta laporan perubahan ekuitas.

b. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial,

meliputi laporan sumber dan penggunaan dana zakat serta laporan sumber

dan penggunaan dana kebajikan.

c. Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan

tanggung jawab khusus entitas syariah tersebut.

F. Identifikasi Laporan Keuangan

Entitas syariah mengidentifikasikan secara jelas setiap laporan keuangan dan

catatan atas laporan keuangan.

a. Nama entitas syariah pembuat laporan keuangan atau identitas lain, dan

setiap perubahan informasi dari akhir periode pelaporan sebelmnya.

b. Apakah merupakan laporan keuangan satu entitas atau suatu kelompok

entitas.

c. Tanggal akhir periode pelaporan atau periode yang dicakup oleh laporan

keuangan atau catatan atas laporan keuangan.

d. Mata uang pelaporan sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 10:

Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing.

8

Page 9: Aksyar CA Tugas Ke-2 Lu'Luil Bahiroh

e. Pembulatan yang digunakan dalam penyajian jumlah dalam laporan

keuangan.

G. Komponen Laporan Keuangan

a) Neraca (Laporan Posisi Keuangan)

Melaporakan aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham

perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu. Laporan keuangan ini

menyediakan informasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam

sumber daya perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan ekuitas pemilik

dalam sumber daya bersih. Dengan demikian, neraca dapat membantu

meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa depan.

Unsur-unsur dari sebuah neraca adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas.

b) Laporan Laba Rugi

Laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama

periode waktu tertentu. Kemunitas bisnis dan investasi menggunakan

laporan ini untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan

kredit atau kemampuan perusahaan melunasi pinjaman. Laporan laba rugi

menyediakan informasi yang diperlukan oleh para investor dan kreditor

untuk membantu mereka memprediksikan jumlah, penetapan waktu, dan

ketidakpastian dari arus kas masa depan.

Unsur-unsur laporan laba rugi, yaitu: pendapatan usaha, bagi hasil

untuk pemilik dana, beban usaha, laba atau rugi usaha, pendapatan dan

beban non usaha, laba atau rugi dari aktivitas normal, beban pajak, laba

atau rugi bersih untuk periode berjalan.

c) Laporan Arus Kas

Laporan yang menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan

dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama satu periode. Laporan

arus kas melaporkan kas yang mempengaruhi operasi selama satu

periode, transaksi investasi, transaksi pembiayaan, dan kenaikan atau

9

Page 10: Aksyar CA Tugas Ke-2 Lu'Luil Bahiroh

penurunan bersih kas selama satu periode. Unsur-unsur laporan arus kas

adalah aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivita pembiayaan.

d) Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan yang menyajikan peningkatan atau penurunan aktiva bersih

dalam satu periode. Unsur-unsur laporan perubahan ekuitas adalah modal

awal pemilik, peningkatan atau penurunan ekuitas modal akhir.

Entitas syariah harus menyajikan laporan keuangan perubahan

ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan, menunjukkan:

1. Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan.

2. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian

beserta jumlahnya yang berdasarkan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) terkait diakui secara langsung dalam

ekuitas.

3. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan

perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam

PSAK.

4. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik.

5. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta

perubahannya.

6. Rekonsiliasi antar nilai tercatat dari masing-masing jenis modal

saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang

mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.

e) Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat

Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana

investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola oleh entitas syariah/ bank

sebagai manajer investasi berdasarkan mudharabah muqayadah atau

sebagai agen investasi. Investasi terikat bukan merupakan aktiva maupun

kewajiban entitas syariah/ bank karena bank tidak mempunyai hak untuk

menggunakan atau mengeluarkan investasi tersebut serta bank tidak

memiliki kewajiban mengembalikan atau menanggung risiko investasi.

10

Page 11: Aksyar CA Tugas Ke-2 Lu'Luil Bahiroh

Dana yang diserahkan oleh pemilik investasi terikat dan sejenisnya

adalah dana yang diterima bank sebagai manajer investasi atau agen

investasi yang disepakati untuk diinvestasikan oleh bank baik sebagai

pengelola dana maupun sebagai agen investasi. Dana yang ditarik oleh

pemilik investasi terikat adalah dana yang diambil atau dipindahkan

sesuai dengan permintaan pemilik dana.

Keuntungan atau kerugian investasi terikat sebelum dikurangi bagian

keuntungan manajer investasi adalah jumlah kenaikan atau penurunan

bersih nilai investasi terikat selain kenaikan yang berasal dari penyetoran

atau penurunan yang berasal dari penarikan.

Laporan perubahan dana investasi terikat, lampiran PSAK No. 101

mengatur sebagai berikut:

1. Laporan perubahan dana investasi terikat memisahkan dana investasi

terikat berdasarkan sumber dana dan memisahkan investasi

berdasarkan jenisnya.

2. Bank syariah menyajikan laporan perubahan dana investasi terikat

sebagai komponen utama laporan yang menunjukkan bahwa: (a) saldo

awal dana investasi terikat; (b) jumlah unit penyertaan investasi pada

setiap jenis investasi dan nilai oer unit penyertaan pada awal periode;

(c) dana investasi yang diterima dan unit penyertaan investasi yang

diterbitkan bank syariah selama periode laporan; (d) penarikan atau

pembelian kembali unit penyertaan investasi selama periode laporan;

(e) keuntungan atau kerugian dana investasi terikat; (f) imbalan bank

syariah sebagai agen investasi; (g) beban administrasi dan beban tidak

langsung lainnya yang dialokasikan oleh bank syariah ke dana

investasi terikat; (h) saldo akhir dana investasi terikat; (i) jumlah unit

penyertaan investasi pada setiap jenis investasi dan nilai per unit

penyertaan pada akhir periode.

f) Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat

Zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh wajib zakat

(muzakki) untuk diserahkan kepada penerima zakat (mustahiq).

11

Page 12: Aksyar CA Tugas Ke-2 Lu'Luil Bahiroh

Pembayaran zakat dikeluarkan apabila hisab dan haulnya terpenuhi dari

harta yang memenuhi wajib zakat. Entitas syariah menyajikan Laporan

Sumber dan Penggunaan Dana Zakat sebagai komponen utama laporan

keuangan.

Unsur dasar dari laporan sumber dan penggunaan dana zakat meliputi

sumber dana, penggunaan dana selama suatu jangka waktu, serta saldo

dana zakat yang menunjukkan dana zakat yang belum disalurkan pada

tanggal tertentu. Dana zakat tidak diperkenankan untuk menutup

penyisihan kerugian asset produktif.

Entitas syariah laporan sumber dan penggunaan dana zakat sebagai

komponen utama laporan keuangan yang menunjukkan:

a) Dana zakat berasal dari wajib zakat (muzakki): 1) zakat dari

dalam entitas syariah; dan 2) zakat dari pihak luar entitas syariah.

b) Penggunaan dana zakat melalui lembaga amil zakat untuk: 1)

fakir; 2) miskin; 3) riqab (hamba sahaya); 4) orang yang terlilit

utang (qharim); 5) muallaf (orang yang baru masuk islam); 6)

fisabilillah (orang yang berjihad); 7) orang yang dalam perjalanan

(ibnusabil); 8)’amil.

c) Kenaikan atau penurunan dana zakat

d) Saldo awal dana zakat

e) Saldo akhir dana zakat

Entitas syariah harus mengungkapkan dalam catatan atas laporan

sumber dan penggunaan dana zakat, tetapi tidak terbatas pada:

1) Sumber dana zakat yang berasal dari internal entitas syariah

2) Sumber dana zakat yang berasal dari eksternal entitas syariah

3) Kebijakan penyaluran zakat terhadap masing-masing asnaf

4) Proporsi dana yang disalurkan untuk masing-masing penerima

zakat diklasifikasikan atas pihak terkait, sesuai dengan yang diatur

dalam PSAK No. 101.

12

Page 13: Aksyar CA Tugas Ke-2 Lu'Luil Bahiroh

g) Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan ( Qardhul Hasan )

Entitas menyajikan laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan

sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan:

1) Sumber dana kebajikan berasal dari penerimaan: infak, sedekah, hasil

pengelolaan wakaf sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku,

pengembalian dana kebajikan produktif, denda, dan pendapatan non

halal

2) Penggunaan dana kebajikan untuk: dana kebajikan produktif,

sumbangan, dan penggunaan lainnya untuk kepentingan umum

3) Kenaikan atau penurunan sumber dana kebajikan

4) Saldo awal dana penggunaan dana kebajikan

5) Saldo akhir dana penggunaan dana kebajikan

Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan meliputi

sumber dan penggunaan dana selama jangka waktu tertentu, serta saldo

dana kebajikan yang menunjukkan dana kebajikan yang belum disalurkan

pada tanggal tertentu.

h) Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan negative atau

rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus

kas, dan laporan perubahan ekuitas, laporan sumber dan penggunaan

zakat, dan laporan penggunaan dana kebajikan, serta informasi tambahan

seperti kewajiban kontigensi dan komitmen. Catatan atas laporan

keuangan juga mancakup informasi yang diharuskan dan dianjurkan

untuk diuangkapkan dalam PSAK serta pengungkapan-pengungkapkan

lain yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan

secara wajar.

Entitas syariah dianjurkan untuk menyajikan telaahan keuangan yang

menjelaskan karakteristik utama yang mempengaruhi kinerja keuangan,

posisi keuangan entitas syariah, dan kondisi ketidakpastian. Telaahan

keuangan tersebut dapat meliputi:

13

Page 14: Aksyar CA Tugas Ke-2 Lu'Luil Bahiroh

1. Faktor-faktor dan pengaruh-pengaruh yang menentukan kinerja keuangan,

termasuk perubahan lingkungan dimana entitas syariah beroperasi, respon

yang diambil dan hasilnya, dan kebijakan investasi untuk menjaga dan

memperkuat kinerja keuangan, termasuk kebijakan devidennya.

2. Sumber pendanaan entitas syariah dan target resiko kewajiban terhadap

ekuitas.

3. Sumber daya entitas syariah yang tidak dicatat dalam neraca sebagaimana

diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

14

Page 15: Aksyar CA Tugas Ke-2 Lu'Luil Bahiroh

DAFTAR PUSTAKA

PSAK 101. 2009. IAI. Jakarta

Safira. 2012. Modul Akuntansi Perbankan Syariah, Kerangka Dasar Penyusunan

dan Penyajian Keuangan Bank Syariah. Universitas Mercu Buana

Wiyono, Slamet. Akuntansi Syariah, Laporan Keuangan Syariah 2. Universitas

Mercu Buana

Wibisana, M. Jusuf. 2012. Penyajian Laporan Keuangan sesuai Standar Akuntansi

Keuangan Syariah – PSAK 101 (ppt). Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta

15