AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI...

196
i AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN LUAR SEKOLAH DI KEBUN RAYA KEBUN BINATANG (KRKB) GEMBIRA LOKA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Rahmat Dwi Sanjaya NIM 13102241045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA APRIL 2017

Transcript of AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI...

Page 1: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

i

AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN LUAR SEKOLAH DI

KEBUN RAYA KEBUN BINATANG (KRKB) GEMBIRA LOKA

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Rahmat Dwi Sanjaya

NIM 13102241045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

APRIL 2017

Page 2: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 3: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 4: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

iv

Page 5: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

v

MOTTO

Tebar kebaikan, tuai kebermanfaatan (Penulis)

Jadikan setiap langkah yang dijalani sebagai perwujudan dari sebuah harapan

dan mimpi yang dimiliki (Penulis)

Kehidupan merupakan harmonisasi dari komponen-komponen yang saling

beradu dan berpadu (Penulis)

Page 6: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

vi

PERSEMBAHAN

Atas karunia Allah SWT

Aku Persembahkan Karya Tulis ini Kepada:

1. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mencurahkan segenap kasih sayangnya

serta do’a yang tidak pernah lupa mereka sisipkan, sehingga penulis dapat

berhasil menyusun karya ini. Terimakasih atas semua pengorbanan yang

telah diberikan.

2. Almamaterku Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan

ilmu dan pengetahuan yang begitu besar.

3. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah yang telah memberikan kesempatan

untuk belajar dan mencari pengalaman yang sangat luar biasa.

4. Agama, Nusa, dan Bangsa.

Page 7: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

vii

AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN LUAR SEKOLAH DI

KEBUN RAYA KEBUN BINATANG (KRKB) GEMBIRA LOKA

YOGYAKATA

Oleh

Rahmat Dwi Sanjaya

NIM 13102241045

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: (1) aksesibilitas

program pembelajaran luar sekolah, (2) faktor pendukung dan penghambat

aksesibilitas program pembelajaran luar sekolah.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.

Subjek penelitian ini yaitu bagian marketing, pemandu program, dan guru

pendamping. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi

dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data

komponensial secara induktif dengan metode interaktif yang meliputi: pengumpulan,

reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data

yang digunakan adalah trianggulasi sumber.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) aksesibilitas program PLS GL zoo

terdiri dari pihak-pihak yang memiliki akses dan peranannya yaitu dinas pendidikan

selaku pemberi izin, pengelola KRKB selaku pemegang kebijakan, Jurusan PLS

selaku konseptor program dan penyedia SDM pemandu, sekolah selaku peserta

program, serta media massa selaku penyebarluasan informasi; kebijakan dan

strategi yang diterapkan yaitu potongan tarif, pemandu, dan membentuk bidang

khusus; pelaksanaan program sudah sesuai dengan langkah-langkah dan mendapat

tanggapan positif; serta upaya untuk memperluas aksesibilitas program yaitu

membuat kebijakan baru, menjalin kerjasama, membuat buku informasi dan

penambahan konten; (2) Faktor pendukung aksesibilitas program meliputi adanya

kepedulian pihak mitra, kebijakan internal yang pro terhadap program, dan

kebutuhan lembaga sekolah akan program pembelajaran luar sekolah. Faktor

penghambat aksesibilitas program meliputi SDM pemandu yang statusnya masih

mahasiswa, kebijakan sekolah, alokasi pendanaan pihak sekolah, dan lokasi.

Kata kunci: Aksesibilitas Program, Pembelajaran Luar Sekolah, Program PLS GL

Zoo

Page 8: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

viii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Aksesibilitas Program Pembelajaran Luar

Sekolah di Kebun Raya Kebun Binatang (KRKB) Gembira Loka Yogyakarta”,

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di

Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulis menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari adanya

bantuan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, yang telah memberikan kesempatan

penulis untuk melaksanakan kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, yang telah memberikan fasilitas dan sarana

sehingga studi saya berjalan dengan lancar.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, yang telah memberikan kelancaran

dalam penyusunan skripsi.

4. Bapak Dr. Sujarwo, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan

mengarahkan dan membimbing penulis hingga menyelesaikan skripsi.

5. Ibu Widyaningsih, M. Si., selaku dosen Penasehat Akademik yang selalu

memberikan motivasi dalam proses belajar dan penyusunan skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, yang telah mendidik dan

memberikan ilmu pengetahuan sebagai bekal proses penelitian ini.

7. Direktur Utama Kebun Raya Kebun Binatang (KRKB) Gembira Loka, yang

telah memberikan ijin dan bantuan untuk penelitian.

8. Bapak dan Ibu pengelola KRKB Gembira Loka, yang telah bersedia

membantu dalam penelitian.

9. Bapak, Ibu, dan Kakak-kakakku atas do’a, perhatian, kasih sayang, dan segala

dukungannya.

Page 9: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

ix

10. Sahabat-sahabatku di grup Hi Skripsi Rita, Hikmah, dan Ngaesty yang selalu

memberikan dorongan motivasi dan semangat dalam penulisan penelitian ini.

11. Semua teman-teman Jurusan Pendidikan Luar Sekolah angkatan 2013 yang

telah memberikan bantuan dan motivasi untuk peneluisan penelitian ini.

12. Semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat

disebutkan di sini atas bantuan dan perhatiannya selama penyusunan Tugas

Akhir Skripsi ini.

Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak diatas

menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Allah SWT dan

Tugas Akhir Skripsi ini menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca dan pihak lain

yang membutuhkannya.

Yogyakarta, 19 April 2017

Penulis

Page 10: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

x

DAFTAR ISI

hal

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN SURAT PERNYATAAN ........................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi

ABSTRAK .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 8

C. Fokus Penelitian ...................................................................................... 9

D. Rumusan Masalah ................................................................................... 10

E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka ........................................................................................ 12

Page 11: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

xi

1. Tinjauan tentang Wisata Belajar ....................................................... 12

a. Definisi Wisata Belajar ............................................................... 12

b. Tujuan Wisata Belajar ................................................................. 13

c. Program Wisata Belajar .............................................................. 14

d. Kelebihan dan Kekurangan Wisata Belajar ................................ 15

2. Tinjauan tentang Aksesibilitas Program ........................................... 17

a. Definisi Aksesibilitas .................................................................. 17

b. Program Edukasi di KRKB Gembira Loka................................ 18

c. Komponen Program PLS GL zoo ............................................... 20

d. Aksesibilitas Program PLS GL zoo ............................................ 21

3. Tinjauan tentang Pembelajaran Luar Sekolah .................................. 22

a. Definisi Pembelajaran ................................................................. 22

b. Tujuan Pembelajaran .................................................................. 23

c. Pengertian Pembelajaran Luar Sekolah ...................................... 24

d. Jenis-jenis Pembelajaran Luar Sekolah....................................... 25

e. Langkah-langkah Pembelajaran Luar Sekolah ........................... 29

4. Tinjauan tentang Pendidikan Luar Sekolah ...................................... 36

a. Definisi Pendidikan Luar Sekolah .............................................. 36

b. Tujuan Pendidikan Luar Sekolah ................................................ 38

5. Tinjauan tentang Kebun Binatang..................................................... 39

a. Pengertian Kebun Binatang ........................................................ 39

b. Wisata Belajar di Kebun Binatang .............................................. 41

c. Fungsi Wisata Belajar di Kebun Binatang .................................. 42

Page 12: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

xii

B. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 43

C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 44

D. Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 46

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ............................................................................. 48

B. Setting Penelitian .................................................................................... 49

C. Penentuan Subjek dan Objek Penelitian ................................................. 49

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 52

E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 56

F. Teknik Analisis Data ............................................................................... 59

G. Keabsahan Data....................................................................................... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 65

1. Lokasi dan Keadaan KRKB Gembira Loka ...................................... 65

2. Profil KRKB Gembira Loka ............................................................. 66

3. Aksesibilitas Program PLS GL zoo .................................................. 75

4. Faktor Pendukung dan Penghambat .................................................. 91

B. Pembahasan ............................................................................................. 95

1. Aksesibilitas Program PLS GL zoo ................................................. 95

2. Faktor Pendukung dan Penghambat .................................................. 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................ 108

B. Saran ...................................................................................................... 110

Page 13: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

xiii

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 112

LAMPIRAN .................................................................................................. 116

Page 14: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

xiv

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 1. Sumber Data Penelitian (Key Informan) ......................................... 51

Tabel 2. Sumber Data Penelitian (Informan) ................................................ 52

Tabel 3. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 58

Page 15: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

xv

DAFTAR GAMBAR

hal

Gambar 1. Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif ............... 60

Page 16: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Pedoman Observasi .................................................................. 116

Lampiran 2. Pedoman Dokumentasi ............................................................. 118

Lampiran 3. Pedoman Wawancara ............................................................... 121

Lampiran 4. Catatan Lapangan ..................................................................... 126

Lampiran 5. Hasil Dokumen Foto ................................................................ 141

Lampiran 6. Reduksi, Display, dan Kesimpulan .......................................... 147

Lampiran 7. Bagan Struktur Organisasi ........................................................ 165

Lampiran 9. Data Reservasi Program PLS GL zoo Bulan Februari ............. 166

Lampiran 10. Buku Informasi Program Edukasi .......................................... 167

Lampiran 11. Surat Rekomendasi dari Dinas Pendidikan ............................ 177

Lampiran 12. Surat Rekomendasi dari Departemen Agama......................... 178

Lampiran 13. Surat Izin Penelitian dari Fakultas .......................................... 179

Lampiran 14. Surat Izin Penelitian dari Pemerintah DIY ............................. 180

Page 17: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dari sekian banyak provinsi yang ada di Indonesia, Yogyakarta menjadi

salah satu provinsi yang menyandang gelar daerah keistimewaan. Hal ini bukan

tanpa alasan, sebagai contoh dari segi budaya masyarakat Yogyakarta masih

memegang teguh adat istiadat warisan leluruh, segi pemerintahan yang masih

menggunakan sistem kerajaan atau keraton, maupun kehidupan sosial

masyarakatnya yang masih sangat kental dengan semangat gotong royong dan

tolong menolong ditengah kebersahajaannya. Fakta tersebut merupakan

beberapa alasan mengapa provinsi ini menyandang gelar sebagai daerah

keistimewaan hingga saat ini. Selain menyandang gelar sebagai daerah

keistimewaan, banyak lagi sebutan yang juga dapat digunakan untuk menyebut

kota ini, seperti kota pendidikan, representasi indonesia dalam lingkup kecil,

kota 1000 perguruan tinggi, kota wisata budaya, dan masih banyak lainnya.

Keseluruhan gelar dan sebutan tersebut merupakan wujud cerminan dari

kesuksesan lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam

mengembangkan dan mengoptimalkan setiap potensi yang dimiliki. Tidak

heran rasanya jika banyak masyarakat ataupun wisatawan yang juga ingin

merasakan “keistimewaan” Kota Yogyakarta.

Banyaknya pilihan wisata yang tersedia di Yogyakarta sudah sejak lama

menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk sekedar

berkunjung melepas penat atau mencari inspirasi baru. Menurut data Dinas

Page 18: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

2

Pariwisata DIY pada tahun 2014, jumlah objek wisata yang ada di DIY yaitu

sebanyak 132 objek wisata yang terdiri dari objek wisata alam, wisata budaya,

dan desa/kampung wisata yang tersebar diseluruh wilayah DIY

(visitingjogja.jogjaprov.go.id). Deretan objek wisata yang banyak terdapat di

Yogyakarta tersebut seakan tak pernah kehilangan pesonanya untuk memikat

para wisatawan. Selain karena banyaknya perguruan tinggi yang ada di kota ini,

wisata belajar pun turut andil dalam mempromosikan Yogyakarta menjadi kota

pendidikan. Wisata sambil belajar atau wisata belajar telah menjadi tren di

Yogyakarta seiring bertambahnya pelajar maupun mahasiswa luar daerah yang

memilih Yogyakarta sebagai tujuannya dalam mencari sekolah atau perguruan

tinggi. Kondisi tersebut selain membawa dampak positif dalam dunia

pendidikan di Yogyakarta, juga membawa beberapa dampak negatif yaitu

semakin padatnya Yogyakarta dan daya saing yang semakin ketat dalam segala

sektor kehidupan diakibatkan banyaknya perantau yang akhirnya menetap di

Yogyakarta karena terhipnotis akan keistimewaannya.

Guna upayanya mengemban tanggung jawab sebagai salah satu kota

pendidikan, Yogyakarta telah menyediakan banyak fasilitas pendidikan baik itu

formal maupun nonformal. Fasilitas pendidikan yang ada juga memiliki

beragam model dan variasi, tidak terbatas pada lembaga persekolahan ataupun

formal saja. Dalam kaitannya sebagai kota pendidikan sekaligus kota destinasi

wisata, Yogyakarta telah memiliki berbagai macam tempat dan alternatif

pilihan. Baik dari pihak pemerintahan, swasta, maupun masyarakat telah

banyak berkreasi dan menciptakan fasilitas-fasilitas penunjang pendidikan di

Page 19: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

3

Yogyakarta misal perpustakaan kota, taman pintar, museum, kampung cyber,

kebun binatang, desa wisata, dan lain-lain. Konsep perpaduan antara wisata dan

pendidikan yang banyak diterapkan dibanyak tempat wisata di Yogyakarta

merupakan nilai jual positif yang mungkin tidak banyak ditemui di daerah-

daerah lainnya. Hal ini akan semakin menyamarkan anggapan yang selama ini

berkembang ditengah masyarakat bahwa pendidikan adalah sama dengan

sekolahan. Padahal pendidikan tidak harus dilakukan di sekolah, tetapi dapat

dilakukan dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun asalkan sesuai dengan

nilai dan norma serta mengarah kepada hal yang positif.

Salah satu program pembelajaran yang menggabungkan konsep wisata

dan pendidikan yaitu program Pembelajaran Luar Sekolah di Kebun Raya

Kebun Binatang (KRKB) Gembira Loka Yogyakarta atau biasa disebut

program PLS GL zoo. Seperti yang tertera pada buku informasi program

edukasi KRKB Gembira Loka, program ini diprakarsai oleh almarhum Sri

Paduka Paku Alam (PA) VIII yang saat itu menginginkan KRKB Gembira Loka

dapat menjadi fasilitas bagi pendidikan anak khususnya penerapan cinta satwa

sejak usia dini. Untuk merealisasikan cita-cita tersebut, pihak KRKB Gembira

Loka menggandeng Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

(FIP UNY) khususnya Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) (dalam buku

informasi program edukasi KRKB Gembira Loka hal. 3). Sebagai salah satu

lembaga pemerintah daerah yang berfungsi sebagai kawasan konservasi dan

perlindungan terhadap flora dan fauna, KRKB Gembira Loka juga memiliki

tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)

Page 20: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

4

yang mengharuskan sebuah perusahaan/lembaga bisnis untuk ikut peduli

terhadap kehidupan masyarakat disekitarnya. Menurut European Commission

(2006) Tanggung jawab sosial perusahaan adalah konsep dimana perusahaan

mengintegrasikan perhatian pada aspek sosial dan lingkungan di dalam kegiatan

bisnis dan interaksi dengan para pemangku kepentingan berdasar pada asas

sukarela (dalam Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.2

No.1, Januari-Juni 2011). Di Indonesia sendiri, kebijakan mengenai program

CSR diatur dalam Undang-undang Perseroan Terbatas (PT) No. 40 Tahun 2007

ayat 74 tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Impementasi dari program

CSR ini, yaitu adanya program pembelajaran luar sekolah yang sudah

berlangsung selama kurang lebih 4 tahun terakhir.

Program PLS GL zoo telah resmi berjalan setelah adanya surat

kesepakatan kerjasama yang ditandatangi oleh Direktur Utama KRKB Gembira

Loka dan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

tertanggal 17 Februari 2014 setelah melalui 2 tahun tahap perencanaan dan

percobaan. Program ini memungkinkan mahasiswa Jurusan PLS untuk

mengembangkan potensi yang dimiliki khususnya dalam bidang kepemanduan

dan outbound. Program PLS GL zoo merupakan program pembelajaran luar

sekolah dengan metode outing class dimana para peserta program yang terdiri

dari siswa-siswi tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar

(SD), dan Sekolah Menengah akan dipandu oleh mahasiswa Jurusan PLS untuk

melakukan serangkaian kegiatan rekreatif dan edukatif. Kegiatan Outing Class

merupakan salah satu program pembelajaran yang bertujuan memberikan

Page 21: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

5

keterampilan dan keahlian dasar tertentu sebagai sarana menumbuhkan

kreativitas siswa. Mahasiswa Jurusan PLS selaku pemandu juga sebelumnya

telah dibekali mengenai apa-apa yang diperlukan selama kepemanduan di

kebun binatang berlangsung. Pemandu program PLS GL zoo merupakan

mahasiswa aktif Jurusan PLS khususnya yang tergabung dalam tim

kepemanduan.

Secara umum, sasaran dalam program PLS GL zoo yaitu lembaga-

lembaga sekolahan yang ada di wilayah Kota Jogja. Namun selama 4 tahun

berjalan, realita dilapangan membuktikan belum adanya perhatian dan

koordinasi yang baik dengan pihak Dinas Pendidikan DIY selaku pemegang

kebijakan sehingga program baru dapat dinikmati oleh lembaga sekolah dalam

lingkup Kota Jogja dan belum dapat dinikmati lembaga sekolah dilain

kabupaten seperti Gunung Kidul, Kulon Progo, Bantul, dan Sleman. Campur

tangan pihak dinas pendidikan sangat dibutuhkan guna mengembangkan dan

memaksimalkan potensi yang telah dimiliki Provinsi DIY guna menciptakan

fasilitas pembelajaran yang rekreatif dan edukatif. Desain pembelajaran model

ini jika dikembangkan secara maksimal sebenarnya dapat menjadi jawaban bagi

kejenuhan siswa akan model pembelajaran monoton di dalam kelas yang selama

ini diterapakan. Harapannya ketika program dapat berjalan dengan baik dan

lancar, program PLS GL zoo dapat menjadi salah satu destinasi wisata belajar

yang bukan tidak mungkin dapat menambah pendapatan asli daerah dan

menarik semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke DIY khususnya

KRKB Gembira Loka.

Page 22: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

6

Jurusan PLS sebagai penyedia Sumber Daya Manusia dalam program

ini selalu berupaya memperbaiki manajemen yang ada guna membuka akses

yang seluas-luasnya bagi mahasiswanya untuk dapat berpartisipasi dalam

program tersebut. Salah satu upaya yang ditempuh yaitu dengan membentuk

tim inti yang fokus mengelola dan mengembangkan program PLS GL zoo agar

dapat lebih baik lagi. Tim inti ini terdiri dari mahasiswa aktif PLS yang

didampingi oleh seorang dosen pendamping serta telah diseleksi dan mengikuti

serangkaian pembekalan. Upaya lain yang juga telah dilakukan oleh pihak

Jurusan PLS yaitu dengan mengintegrasikan program PLS GL zoo ini kedalam

beberapa mata kuliah. Hal ini bertujuan agar seluruh mahasiswa aktif Jurusan

PLS dapat mengakses program ini secara bergiliran. Namun upaya-upaya

tersebut dirasa masih belum mampu menjawab permasalahan yang ada

khususnya dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM) kepemanduan program

PLS GL zoo baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya.

Sistem marketing program PLS GL zoo ini diatur langsung oleh pihak

KRKB Gembira Loka melalui bagian marketing. Jadi secara garis besar,

terdapat pembagian kerja yang cukup jelas antara pihak Jurusan PLS dan KRKB

Gembira Loka. Pembagian kerja tersebut yaitu, Jurusan PLS FIP UNY sebagai

penyedia SDM untuk memandu dan melaksanakan program sedangkan pihak

KRKB Gembira Loka melalui bagian marketing melakukan sosialisasi dan

penyebarluasan informasi keberadaan program PLS GL zoo ke lembaga sekolah

di Kota Jogja. Sosialisasi program PLS GL zoo difokuskan untuk lembaga-

lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah dasar (SD) yang ada

Page 23: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

7

di lingkup Kota Jogja. Metode sosialisasi yang digunakan yaitu secara langsung

dengan membagikan selebaran dan undangan ke sekolah-sekolah dengan

pelampiran surat rekomendasi untuk mengikuti program yang dikeluarkan oleh

pihak Dinas Pendidikan DIY. Harga tiket khusus juga diberlakukan bagi

pengunjung KRKB Gembira Loka yang merupakan peserta dari program PLS

GL zoo. Keselurahan kebijakan tersebut diterapkan oleh pihak pengelola KRKB

Gembira Loka guna mempermudah dan memperluas akses lembaga pendidikan

terhadap program ini. Walaupun telah berjalan dengan baik, metode sosialisasi

langsung yang diterapkan dirasa kurang efektif mengingat banyaknya SDM

yang dibutuhkan dan luasnya daerah yang harus dijangkau. Hal ini

kemungkinan besar akan berakibat pada tidak tersampaikannya informasi

mengenai program PLS GL zoo ke sekolah sasaran dengan baik.

Pengembangan terhadap konten dan media yang digunakan dalam

program PLS GL zoo juga sudah semestinya terus dilakukan guna menambah

aksesibilitas program ini bagi lembaga-lembaga pendidikan yang ada di

Yogyakarta. Harapannya, program PLS GL zoo ini dapat dinikmati bukan saja

sebagai program outing class bagi anak-anak PAUD ataupun SD tetapi juga

bagi anak dengan usia yang lebih tinggi bahkan hingga perguruan tinggi dan

masyarakat umum yang mungkin juga membutuhkan program tersebut. Selain

itu, pelibatan media masa untuk meliput dan mendokumentasikan program ini

juga perlu dilakukan guna penyebaran informasi yang lebih luas dan merata

diseluruh wilayah DIY. Media massa sebagai sarana penyampai pesan,

komunikasi, dan informasi kepada khalayak ramai merupakan kekuatan besar

Page 24: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

8

untuk menyebarluaskan informasi mengenai program ini. Menurut McQuail

(2005: 3) media massa merupakan sumber kekuatan, alat kontrol manajemen,

dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti

kekuatan atau sumber daya lainnya. Oleh karena itu, optimalisasi peran media

massa untuk penyebarluasan informasi mengenai program PLS GL zoo ini

sangat penting diupayakan guna menambah aksesibilitas yang dimiliki.

Secara ringkas dalam empat tahun berjalannya program, permasalahan

yang bersangkutan mengenai aksesibilitas program PLS GL zoo diantaranya

yaitu belum maksimalnya koordinasi dengan Dinas Pendidikan DIY,

terbatasnya sumber daya manusia (mahasiswa) selaku eksekutor dalam hal

kualitas dan kuantitas yang dimiliki, kebijakan yang diambil oleh pihak

pengelola GL zoo, dan kurangnya pelibatan peran media massa guna

penyebarluasan informasi mengenai program tersebut. Permasalahan-

permasalahan tersebut perlu segera diselesaikan agar tidak berlarut-larut dan

mengganggu kelangsungan program kedepannya. Berdasarkan hal tersebut,

penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai aksesibilitas program

pembelajaran luar sekolah di Kebun Raya Kebun Binatang (KRKB) Gembira

Loka Yogyakarta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijabarkan diatas,

telah teridentifikasi beberapa masalah, yaitu :

1. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pendidikan non formal;

Page 25: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

9

2. Belum adanya perhatian dan koordinasi yang baik antara Dinas Pendidikan

DIY dengan KRKB Gembira Loka khususnya dalam hal sosialisasi program

PLS GL zoo;

3. Minimnya sumber daya manusia yaitu mahasiswa selaku eksekutor program

baik dalam hal kualitas maupun kuantitas;

4. Metode sosialisasi langsung yang diterapkan oleh pengelola KRKB

Gembira Loka untuk program PLS GL zoo dirasa kurang efektif mengingat

banyaknya SDM yang dibutuhkan dan luasnya daerah yang harus

dijangkau;

5. Perlunya pengembangan terhadap konten dan media yang digunakan dalam

pelaksanaan program PLS GL zoo;

6. Belum adanya pelibatan media massa guna penyebarluasan informasi

mengenai program PLS GL zoo;

7. Belum diketahuinya aksesibilitas program pembelajaran luar sekolah di

KRKB Gembira Loka Yogykarta baik bagi lembaga sekolah, mahasiswa,

dan pihak KRKB Gembira Loka sendiri.

C. Fokus Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang terdapat di identifikasi masalah, agar

permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tidak meluas maka peneliti

memfokuskan penelitian pada (1) pelaksanaan program PLS GL zoo, (2) pihak

yang memiliki akses dan peranannya, (3) kebijakan yang telah diterapkan, dan

(4) upaya yang ditempuh untuk memperluas aksesibilitas program

pembelajaran luar sekolah di KRKB Gembira Loka Yogykarta.

Page 26: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

10

D. Rumusan Masalah

Dengan berdasarkan fokus penelitian di atas, maka dapat dirumuskan

masalah-masalah yang akan dibahas dan diteliti yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana aksesibilitas program pembelajaran luar sekolah di KRKB

Gembira Loka Yogykarta?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat aksesibilitas program

pembelajaran luar sekolah di KRKB Gembira Loka Yogykarta?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dituliskan di atas, maka

penelitian ini bertujuan:

1. Untuk memperoleh informasi tentang aksesibilitas program pembelajaran

luar sekolah di KRKB Gembira Loka Yogykarta;

2. Untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat aksesibilitas

program pembelajaran luar sekolah di KRKB Gembira Loka Yogykarta.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis, harapan tersebut antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan akan menambah kepustakaan penelitian

pendidikan khususnya di Pendidikan Luar Sekolah pada bidang ilmu

pendidikan informal dan sebagai sumber penelitian lebih lanjut.

Page 27: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

11

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang

aksesibilitas program pembelajaran luar sekolah di KRKB Gembira Loka

sehingga dapat menjadi bahan acuan dalam evaluasi dan pengembangan

program selanjutnya.

Page 28: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Tinjauan tentang Wisata Belajar

a. Definisi Wisata Belajar

Wisata diidentikkan sebagai kegiatan melepas penat dan kebosanan

dari rutinitas sehari-hari. Selain hal tersebut, wisata juga dapat digunakan

sebagai sarana refreshing sekaligus membelajarkan bagi anak-anak jika

direncanakan dan dilaksanakan dengan baik. Banyak istilah yang dapat

menggambarkan penggabungan antara wisata dan belajar, diantaranya

karyawisata, studytour, wisata edukasi, outbound edukasi, outing class dan

lain-lainnya. Menurut Husamah (2013: 53), pembelajaran melalui wisata

belajar merupakan sebuah proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa

dengan kegiatan mempelajari sumber belajar yang ada di luar kelas, dengan

tujuan agar siswa memiliki wawasan yang luas tentang bahan ajar yang

dipelajari di dalam kelas. Sedangkan menurut Moeslichatoen (2007: 21),

wisata belajar merupakan salah satu metode yang melaksanakan kegiatan

pengajaran dengan dunia luar secara langsung yang mendorong anak untuk

memperoleh kesan yang sesuai dengan apa yang diamati.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa wisata

belajar merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan diluar kelas atau

sekolah yang dilakukan dengan sengaja dan direncanakan untuk

Page 29: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

13

memperkaya wawasan dan pengetahuan siswa dengan memanfaatkan

sumber belajar yang ada dilingkungan sekitar. Kegiatan pembelajaran

model ini akan membawa siswa untuk berinteraksi langsung dengan

lingkungan sekitar sehingga siswa tidak hanya sekedar tahu teorinya saja

tetapi dapat langsung mempraktekkan dan menerapkannya. Tugas guru

dalam proses ini adalah sebagai fasilitator dan konsultan ketika siswa

menemukan kesulitan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi.

Wisata belajar dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat

atau objek di luar sekolah. Hal ini memungkinkan siswa untuk memperoleh

pengetahuan dan pengalaman baru yang mungkin tidak akan diperoleh

ketika mereka melakukannya di dalam kelas. Ketika di kelas, pembelajaran

yang dilaksanakan hanya akan melibatkan indera penglihatan dan

pendengaran saja. Namun ketika siswa diajak langsung mengunjungi hal

yang sedang mereka pelajari, siswa dapat melibatkan seluruh indera yang

mereka miliki dalam upayanya bereksplorasi. Semakin banyak indera yang

terlibat dalam sebuah proses pembelajaran, maka semakin baik pula ingatan

akan hal tersebut tersimpan dimemori siswa.

b. Tujuan Wisata Belajar

Banyak ahli yang telah mendefinisakan sekaligus memaparkan

tujuan dari sebuah wisata belajar. Salah satunya yaitu Supriatna dalam

Humasah (2013: 54) yang menguraikan tujuan dari wisata belajar sebagai

berikut:

Page 30: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

14

1) Sebagai pembanding antara teori yang dipelajari siswa dikelas dengan

keadaan atau praktek nyatanya di lapangan.

2) Untuk menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar. Kejenuhan

yang terjadi saat proses pembelajaran menyebabkan materi yang

disampaikan oleh guru tidak akan dipahami dan diserap dengan

optimal oleh siswa.

3) Sebagai rekreasi belajar. Untuk menumbukhan motivasi siswa agar

lebih giat lagi dalam mengikuti proses pembelajaran.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa wisata

belajar merupakan sebuah kegiatan pengayaan pembelajaran yang

digunakan untuk mengeluarkan siswa dari kejenuhannya terhadap interaksi

dalam kelas dengan tujuan agar siswa mampu kembali optimal dalam

menyerap materi yang disampaikan oleh guru dalam proses belajar

mengajar dikemudian hari. Wisata belajar juga bertujuan untuk

mengembangkan kreativitas siswa, sehingga mampu memecahkan masalah

yang dihadapi secara mandiri dan percaya diri.

c. Program Wisata Belajar

Wisata belajar sebagai salah satu variasi metode pembelajaran guna

menghindari kejenuhan siswa, dapat dilakukan diberbagai tempat

menyesuaikan kebutuhan dan tujuan yang hendak dicapai dari proses

pembelajaran yang dilakukan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Isjoni

dalam Muchsin (2013: 3) yang menyatakan wisata belajar sebagai cara

Page 31: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

15

mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau

objek di luar sekolah seperti pabrik, bengkel, peternakan, dan museum.

Pernyataan diatas membuktikan program wisata belajar dapat

diselenggarakan tidak terbatas dalam lingkungan lembaga persekolahan

semata. Wisata belajar sebagai sebuah program pembelajaran dapat

diselenggarakan diberbagai tempat, asal direncanakan dan dipersiapkan

secara matang.

Program wisata belajar merupakan kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan dengan memadukan unsur edukatif dan rekreatif. Menurut

Aditya (2015: 9) program wisata belajar merupakan program yang dapat

mendorong siswa untuk berpikir kreatif dengan bersumber pada

pengetahuan-pengetahuan baru yang diperoleh siswa dengan

mengalaminya langsung sehingga lebih mudah diingat dan dipahami. Dari

pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa program wisata belajar

merupakan program pembelajaran yang menggabungkan unsur edukatif dan

rekreatif, dapat dilakukan diberbagai tempat serta dapat mendorong siswa

untuk berpikir kreatif bersumber pada pengalaman yang didapatkannya

secara langsung.

d. Kelebihan dan Kekurangan Wisata Belajar

Menurut Husamah (2013: 54), terdapat sisi positif bagi seorang siswa

yang mengikuti kegiatan wisata belajar yaitu:

Page 32: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

16

1) Kegiatan belajar mengajar lebih bermakna sebab siswa

memperolehnya dengan mengalaminya secara langsung;

2) Membangkitkan sisi eksporatif siswa dalam usahanya menyelesaikan

sesuatu;

3) Memperlihatkan kondisi nyata di lapangan dengan

mengintegrasikannya dengan pengajaran di dalam kelas sehingga

menciptakan kepribadian yang komplit baik bagi guru maupun siswa;

4) Memperbanyak pengetahuan dan wawasan yang diperoleh siswa baik

di dalam maupun luar kelas;

5) Memberikan kesenangan siswa terhadap alam sekitarnya.

Dari sekian banyak kelebihan yang diperoleh siswa dengan

mengikuti wisata belajar, terdapat beberapa kekurangan dari kegiatan ini.

Menurut Husamah (2013: 55), kekurangan dari kegiatan wisata belajar

yaitu:

1) Persiapan harus matang dan cenderung memakan waktu yang cukup

lama;

2) Biaya yang relatif tinggi dan sarana prasarana yang relatif banyak;

3) Persiapan yang kurang matang akan memperngaruhi hasil yang

diperoleh dari kegiatan;

4) Resiko yang cukup besar dengan membawa siswa yang jumlahnya

banyak ke lingkungan luar kelas.

Page 33: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

17

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sebagai

salah satu kegiatan pembelajaran, wisata belajar memiliki kelebihan dan

kekurangan. Kelebihan dari kegiatan wisata belajar banyak yang dapat

langsung dirasakan siswa maupun guru ketika kegiatan tersebut

berlangsung. Sedangkan untuk kekurangan yang dimiliki oleh kegiatan

wisata belajar dapat ditanggulangi dengan perencanaan dan persiapan yang

matang sebelum kegiatan akan dilaksanakan.

2. Tinjauan tentang Aksesibilitas Program

a. Definisi Aksesibilitas

Aksesibilitas berasal dari kata dasar akses (access dalam bahasa

inggris) yang berarti jalan masuk. Aksesibilitas/accessibility berarti hal

yang mudah dicapai. Artinya, aksesibilitas tidak hanya melihat faktor

ketersediaan saja, tetapi juga kemudahan dalam mencapai ketersediaan

tersebut. Secara umum, aksesibilitas erat kaitannya dengan ilmu geografi

dan pelayanan bagi orang-orang berkebutuhan khusus. Hal ini sesuai

dengan definisi Tamin (dalam Miro, 2009:18) yang berpendapat bahwa

aksesibilitas adalah mudahnya suatu lokasi dihubungkan dengan lokasi

lainnya lewat jaringan transportasi yang ada, berupa prasarana jalan dan alat

angkut yang bergerak diatasnya. Pendapat tersebut mendefinisikan

aksesibilitas dalam kaitannya dengan konsep keterjangkauan sebuah lokasi

dengan berbagai macam faktor pertimbangan.

Page 34: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

18

Dalam definisi lain, aksesibilitas dapat pula diartikan sebagai

kemudahan atau keterjangkauan terhadap suatu objek. Menurut Bambang

Susantono (2004: 24) aksesibilitas merupakan suatu ukuran potensial atau

kemudahan orang untuk mencapai tujuan dalam suatu perjalanan. Oleh

karena itu, tingkat aksesibilitas dipengaruhi oleh jarak, kondisi, sarana dan

prasarana penghubung. Tingkat aksesibilitas sebuah daerah juga

memperngaruhi tingkat mobilitas penduduknya baik dari luar ke dalam

ataupun sebaliknya. Daerah seperti kawasan perumahan di tengah kota akan

memiliki mobilitas penduduk yang tinggi jika dibandingkan dengan

kawasan pedesaan di bawah kaki pegunungan dikarenakan akses terhadap

fasilitas dan sarana prasarana yang mendukung.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa

aksesibilitas memiliki konteks makna yang luas. Aksesibilitas merupakan

level kemudahan dan keterjangkauan terhadap suatu objek dengan

mempertimbangkan aspek-aspek yang mempengaruhinya seperti: jarak,

waktu, kondisi sarana prasarana, biaya, informasi dan pihak-pihak yang

memiliki akses di dalamnya. Secara singkat aksesibilitas juga dapat

diartikan sebagai seperangkat komponen yang dapat mempermudah

jalannya sebuah proses.

b. Program Edukasi di KRKB Gembira Loka

KRKB Gembira Loka merupakan salah satu lembaga konservasi ex-

situ yang ada di Provinsi DIY. Menurut peraturan Menteri Kehutanan No.

Page 35: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

19

P.31/Menhut-II/2012 tentang lembaga konservasi, lembaga konservasi ex-

situ adalah konservasi tumbuhan dan/atau satwa yang dilakukan diluar

habitat aslinya. KRKB Gembira Loka sebagai lembaga konservasi ex-situ

memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai tempat penelitian, edukasi, dan rekreasi.

Hal ini sejalan dengan pendapat Tirtodiprojo (2008: 44) yang menyatakan

bahwa konsep Gembira Loka yang naturalistik, adalah sebagai wadah

kegiatan rekreasi alami yang fungsi dan tujuannya sebagai tempat rekreasi,

konservasi, penelitian dan edukasi, perkembangan ilmu zoology dan botani

di Indonesia dan kesadaran masyarakat dalam merawat, menjaga dan

melindungi flora dan fauna. Dari beberapa pernyataan diatas dapat

disimpulkan bahwa KRKB Gembira Loka sebagai lembaga yang bergerak

dibidang konservasi khususnya konservasi ex-situ memiliki tiga fungsi

penting yang harus dijalankan disamping fungsinya sebagai pusat

konservasi flora dan fauna yaitu fungsi pendidikan, fungsi penelitian, dan

fungsi rekreasi.

Salah satu dari ketiga fungsi tersebut yaitu fungsi edukasi. Fungsi

edukasi menjadi penting adanya mengingat adanya fungsi ini menjadikan

lembaga konservasi juga bertanggungjawab dalam mendidik generasi

penerus agar dapat peduli terhadap lingkungan dan kelestarian satwa.

Sebagai upaya dalam merealisasikan fungsi edukasi yang diemban, KRKB

Gembira Loka membuat program-program edukatif namun dengan konsep

yang menyenangkan yaitu Pembelajaran Luar Sekolah (PLS GL zoo) dan

Satwa Masuk Sekolah (SMS). Pada penelitian ini, peneliti mengambil titik

Page 36: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

20

fokus pada satu program edukasi yang diselenggarakan KRKB

GembiraLoka yaitu program PLS GL zoo mengingat berbagai keterbatasan

yang dimiliki. Program PLS GL zoo dirancang khusus untuk pelajar mulai

dari tingkat TK hingga SMA sebagai salah satu upaya dalam pengenalan

flora dan fauna serta pendidikan konservatif. Selain sebagai realisasi dari

lembaga konservatif yang memiliki fungsi edukasi, program PLS GL zoo

ini juga merupakan program CSR atau program sosial kemasyarakatan.

Program CSR ini merupakan program sebagai implementasi tanggung

jawab sosial yang dimiliki badan usaha atau perusahaan terhadap

masyarakat disekitarnya. Oleh karena itu, program ini tidak berorientasi

kepada keuntungan semata.

c. Komponen program PLS GL zoo

Komponen merupakan bagian-bagian dari sebuah sistem yang

memiliki peran dalam berlangsungnya sebuah proses. Sedangkan yang

dimaksud komponen pembelajaran yaitu kumpulan dari beberapa item/hal

yang memiliki peran dan tugas masing-masing namun berhubungan antara

satu dengan yang lainnya. Komponen program PLS GL zoo mengacu pada

komponen pembelajaran pada umumnya. Menurut Sumiati dan Asra (2009:

3) komponen pembelajaran dibagi dalam tiga kategori utama yaitu guru, isi

atau materi pembelajaran, dan siswa. Lebih lanjut juga dijelaskan bahwa

interaksi antara ketiga komponen tersebut juga melibatkan metode, media

pembelajaran dan penataan lingkungan belajar sehingga tercapai situasi

pembelajaran yang memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran.

Page 37: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

21

Dari komponen pembelajaran yang telah diuraikan diatas, komponen

program PLS GL zoo memiliki sedikit perbedaan baik dalam hal istilah

maupun itemnya. Secara rinci, komponen program PLS GL zoo meliputi

tujuan program, pemandu, peserta program, materi/isi, media pembelajaran,

strategi pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Dalam komponen program

PLS GL zoo tidak terdapat kurikulum yang baku, namun pemberian materi,

pemilihan media, dan strategi yang digunakan disesuaikan dengan tingkatan

perkembangan peserta baik dari segi usia maupun jenjang kelas yaitu dari

PAUD hingga SMA.

d. Aksesibilitas program PLS GL zoo

Aksesibilitas merupakan suatu konsep yang luas dan fleksibel.

Menurut Derek Halden Consultancy (2004) dalam jurnalnya menyebutkan

bahwa pemahaman mengenai aksesibilitas dapat dicirikan melalui tiga

kategori pertanyaan yaitu:

1) Siapa atau dimana – aksesibilitas adalah bagian dari orang, atau

tempat;

2) Apa peluang yang akan dicapai – meliputi fungsi dan aktivitas yang

ada di dalamnya, atau sumber daya (termasuk orang-orang) yang

memungkinkan orang dapat memenuhi kebutuhannya;

3) Bagaimana – faktor-faktor yang dapat mempengaruhi akses terhadap

suatu objek.

Page 38: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

22

Dalam kaitannya dengan sebuah program khususnya program jasa,

aksesibilitas berarti segala komponen yang seharusnya terlibat dalam proses

berjalannya program agar program tersebut dapat berjalan dengan lancar

dan sesuai tujuan serta sasaran dari program itu sendiri dengan melihat

berbagai aspek untuk dipertimbangkan. Aksesibilitas program dalam kaitan

dengan program PLS GL zoo sendiri terdiri dari: (1) pihak-pihak yang

memiliki akses di dalam program PLS GL zoo baik sebagai konsumen

maupun pelaksana kegiatan, (2) pelaksanaan program, (3) strategi dan

kebijakan yang ambil dalam rangka memperluas aksesibilitas yang dimiliki,

(4) fakor-faktor pendukung dan penghambat yang berkaitan dengan

aksesibilitas program PLS GL zoo.

3. Tinjauan tentang Pembelajaran Luar Sekolah

a. Definisi Pembelajaran

Menurut Trianto (2010:17), pembelajaran merupakan aspek kegiatan

manusia yang kompleks dan tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Menurut

Corey (dalam Syaiful Sagala, 2011:61) pembelajaran adalah suatu proses

dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk

memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-

kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Dari

kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan

proses dari tidak tahu menjadi tahu, dan tidak mengerti menjadi mengerti

yang dilakukan berdasarkan pada interaksi antara pengembangan dan

Page 39: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

23

pengalaman yang dimiliki sehingga dapat pula merubah tingkah laku

individu tersebut.

Kegiatan pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai

komunikasi dua arah antara orang yang tahu dan orang yang tidak tahu.

Dalam dunia persekolahan, kegiatan pembelajaran diidentikkan sebagai

proses belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta

didiknya didalam kelas. Hal tersebut menyebabkan timbulnya pandangan

bahwa sumber belajar utama yaitu seorang pendidik. Hal tersebut

menyebabkan kegiatan pembelajaran berubah menjadi proses transfer

pengetahuan pendidik ke peserta didik semata. Padahal sebenarnya masih

banyak sumber belajar lain disekitar peserta didik yang dapat digunakan

guna memperkaya dan mengembangkan pengetahuan yang dimiliki.

b. Tujuan Pembelajaran

Sifatnya yang disengaja dan terstruktur, menyebabkan sebuah

pembelajaran pasti memiliki tujuan yang hendak dicapai. Menurut H.

Daryanto (2005: 58) definisi dari tujuan pembelajaran yaitu tujuan yang

menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap yang

harus dimiliki siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan

dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Tujuan

pembelajaran harus dirumuskan berdasarkan pertimbangan yang matang

dan kesesuaiannya dengan komponen pendidikan yang lainnya. Dalam arti

lain, tujuan pembelajaran merupakan garis akhir yang harus dicapai ketika

sebuah pembelajaran dapat dikatakan berhasil.

Page 40: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

24

Pendapat serupa disampaikan oleh Wina (2008: 86) yang

mendefinisikan tujuan pembelajaran sebagai kemampuan (kompetensi) atau

keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh setiap siswa setelah

mereka melakukan proses pembelajaran tertentu. Perumusan tujuan

pembelajaran penting adanya karena dapat dijadikan tolak ukur yang nyata

dari keberhasilan dari proses pembelajaran dalam membentuk pola pikir dan

tingkah laku siswa didik. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai juga

menentukan langkah-langkah yang akan diambil sekolah maupun pendidik

dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Dari kedua pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran adalah untuk mempermudah siswa

dalam memperoleh pengetahuan dan pola pikir baru melalui rumusan yang

terperinci dan nyata sehingga pencapaian yang diraih dapat diukur secara

nyata.

c. Pengertian Pembelajaran Luar Sekolah

Pembelajaran luar sekolah merupakan kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan diluar ruangan atau sekolah dengan memanfaatkan media

pembelajaran yang dapat mendukung terjadinya proses belajar. Dalam

prosesnya kegiatan ini memcampurkan proses pendidikan nonformal ke

dalam pendidikan formal guna memperoleh metode pembelajaran yang

menyenangkan bagi peserta didik. Menurut Undang-undang nomor 20

tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pendidikan formal

merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri

atas pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi. Lebih lanjut juga

Page 41: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

25

dijelaskan mengenai pengertian pendidikan nonformal yaitu sebagai jalur

pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara

terstruktur dan berjenjang. Oleh karena itu, pembelajaran luar sekolah

merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh lembaga formal

namun dengan perspektif nonformal.

Proses pembelajaran luar sekolah menekankan pada penggalian

informasi dan pengetahuan secara mandiri oleh peserta didik. Hal ini

dilakukan agar peserta didik memiliki ruang untuk bereksplorasi dan

berkreasi terhadap apa-apa yang mereka temukan dilapangan. Pembelajaran

model ini memungkinkan peserta didik untuk mengalami dan merasakan

langsung, sehingga tidak hanya aspek kognitifnya saja yang akan

berkembang, tetapi afektif dan psikomotoriknya juga. Kegiatan

pembelajaran luar sekolah memanfaatkan lingkungan sekiatr sebagai

sumber belajar guna memperoleh pengetahuan dan pengalaman. Dalam hal

ini, peneliti berfokus pada kegiatan pembelajaran luar sekolah yang

diselenggarakan di kebun binatang khususnya KRKB Gembira Loka.

Kegiatan pembelajaran tersebut meliputi: bina suasana, pojok kreatif,

mengenal satwa (tour the zoo), dan pengulasan kembali (recalling).

d. Jenis-jenis Pembelajaran Luar Sekolah

Sebagai salah satu metode pembelajaran, pembelajaran luar sekolah

dalam pelaksanaannya memiliki banyak jenis dan variasi. Menurut Agus

(2016: 50) yang dimaksud sebagai metode pembelajaran yaitu cara yang

Page 42: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

26

digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam

bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk tujuan pembelajaran. Diantara

banyak jenis pembelajaran luar sekolah yang ada, peneliti akan

menguraikan tiga jenis pembelajaran luar sekolah yang paling banyak

dilaksanakan, yaitu:

1) Outing class

Outing class merupakan salah satu metode pembelajaran yang

mulai popular khususnya dalam pendidikan anak usia dasar.

Pembelajaran outing class adalah suatu pembelajaran yang

dilaksanakan di luar ruangan kelas atau sekolah yang bertujuan

membekali keterampilan anak didik dan mengembangkan kemampuan

yang dimiliki (Lenterahati. 2012 dalam Wijilestari 2013: 11). Dalam

metode pembelajaran semacam ini, memungkinkan seorang pendidik

dan peserta didik untuk membangun kedekatan yang lebih intim antar

satu sama lain. Pembelajaran outing class dapat diterapkan dalam semua

mata pelajaran.

Menurut Komarudin (dalam Husamah, 2013: 19) outing class

merupakan aktivitas yang dilakukan di luar sekolah yang berisi kegiatan

di luar kelas atau sekolah dan berada di lingkungan luar seperti bermain

di lingkungan sekolah, taman, sawah, dan kegiatan yang sifatnya

petualangan serta dapat mengembangkan aspek pengetahuan yang

relevan. Peserta didik akan lebih mudah dalam memahami sebuah

Page 43: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

27

konsep pengetahuan ketika mereka mengerjakan sambil

mempraktekkan. Semakin banyak panca indera yang berinteraksi dalam

sebuah pembelajaran, makan akan semakin baik pula pengetahuan

tersebut disimpan oleh memori peserta didik.

Berdasarkan uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

outing class bukan semata-mata kegiatan memindahkan lokasi belajar

mengajar dari kelas ke alam bebas. Namun, perlu adanya upaya agar

siswa dapat menyatu dengan alam dan melakukan beberapa aktivitas

yang bermuara pada perubahan tingkah laku dan penambahan

pengetahuan yang dimiliki. Aktivitas yang dilakukan dapat berupa

olahraga, outbound, studi kasus, eksplorasi, pengamatan, dan lain-lain.

Harapannya, siswa mampu menyikapi masalah yang dihadapi dengan

kritis dan menyelesaikannya secara mandiri dengan belajar pada

lingkungan sekitarnya.

2) Field Trip

Field trip ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan

mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah

untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik

sepatu, bengkel mobil, toserba, dan sebagainya (Asmani 2010: 150).

Field trip adalah sebuah metode pembelajaran yang menggabungkan

antara rekreasi dan belajar. Dalam proses field trip, peserta didik akan

dapat menggunakan semua hal yang ada di lingkungan sekitarnya

sebagai sumber belajar.

Page 44: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

28

Pendapat lain disampaikan oleh Syaiful Sagala (2006: 214) yang

menyebutkan metode field trip sebagai pesiar (ekskursi) yang dilakukan

oleh para peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu

dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Metode field

trip sengaja dimasukkan kedalam kurikulum sekolah sebagai salah satu

cara untuk menetralisir kejenuhan siswa akan proses belajar mengajar

di dalam kelas yang cenderung monoton dan membosankan. Metode

pembelajaran field trip juga dapat digunakan sebagai ajang peserta didik

untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan yang di dapatnya di kelas

dengan kehidupan nyata.

Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode field

trip merupakan metode penyampaian materi dengan cara membawa

langsung siswa ke obyek di luar kelas atau di lingkungan yang

berdekatan dengan sekolah agar siswa mendapatkan pengalaman belajar

langsung dan dapat mengintegrasikan pengetahuan yang di dapatnya di

kelas ke dalam kehidupan nyata.

3) Outbound

Menurut Muchlisin (2009: 11) outbound adalah usaha olah diri

(olah pikir dan fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan

pengembangan motivasi, kinerja dan prestasi dalam rangka

melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi secara lebih baik lagi.

Outbound bukan hanya bermakna kegiatan diluar, namun lebih dari itu

Page 45: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

29

dimana peserta diajak untuk membuat terobosan-terobosan baru dan

diajak untuk berfikir kreatif. Menurut Djamaludin (2007: 2) dalam dunia

pendidikan sudah banyak lembaga yang menerapkan metode outbound

dalam proses pengajarannya karena dinilai memberikan kontribusi

positif terhadap kesuksesan belajar. Hal tersebut dikarenakan dalam

proses outbound, peserta dituntut untuk dapat mandiri dalam menggali

potensi yang dimiliki dalam suasana yang menyenangkan namun penuh

tantangan sehingga muncul sebagai pribadi yang tangguh dan siap

menghadapi masa depan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa outbound

adalah kegiatan pembelajaran yang berada diluar ruangan atau luar

sekolah dengan tujuan meningkatkan dan mengoptimalkan potensi yang

dimiliki melalui beberapa rangkaian kegiatan/permainan. Bentuk

kegiatan outbound dapat berupa simulasi situasi dalam organisasi yang

dikemas dengan bentuk permainan kreatif, rekreatif, dan edukatif baik

secara individual maupun kelompok dengan tujuan untuk

mengembangkan potensi diri baik secara individu maupun kelompok.

e. Langkah-langkah Pembelajaran Luar Sekolah

Langkah merupakan tahapan yang harus dilaksanakan secara

berurutan agar dapat mencapai tujuan atau maksud tertentu. Langkah-

langkah Pembelajaran luar sekolah disusun guna mempermudah dan

memperlancar proses berjalannya kegiatan. Langkah-langkah pembelajaran

Page 46: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

30

luar sekolah dalam kajian ini akan difokuskan pada pelaksanaan program

PLS GL zoo. Program PLS GL zoo merupakan program pendampingan

yang dilakukan mahasiswa Jurusan PLS FIP UNY terhadap siswa siswi usia

sekolah dasar yang mengikuti program PLS di KRKB Gembira loka.

Menurut Rokhmah (2012: 4), pendamping adalah perorangan atau

lembaga yang melakukan pendampingan, dimana antara kedua belah pihak

(pendamping dan didampingi) terjadi kesetaraan, kemitraan, kerjasama, dan

kebersamaan tanpa ada batas golongan (kelas atau status sosial) yang tajam.

Sedangkan yang dimaksud sebagai pendampingan yaitu suatu kegiatan yang

disengaja dilaksanakan secara sistematis dan sesuai aturan karena

pembelajaran tersebut terjadi ditempat kerja, dan pekerjaanya sesuai dengan

apa yang dikerjakan. (Istiningsih, 2008: 85)

Program PLS GL zoo terdiri atas 3 tahapan pendampingan yaitu yang

meliputi:

1) Perencanaan

Menurut Hamzah (2006: 2) perencanaan adalah kegiatan memilih,

menetapkan, dan mengembangkan metode untuk mendapatkan hasil

yang diinginkan. Menurut Majid (2008: 15) perencanaan merupakan

penyusunan langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam mencapai

tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu, perencanaan

dibuat berdasarkan kebutuhan yang ada dan disusun dengan sistematis

serta mudah dipahami.

Page 47: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

31

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan kegiatan perencanaan

yaitu kegiatan awal yang digunakan untuk membuat langkah sistematis

guna mencapai tujuan yang diharapkan berdasarkan pada kebutuhan

yang ada. Perencanaan memegang peranan penting dalam sebuah

program ataupun kegiatan. Perencanaan digunakan untuk menjabarkan

rangkaian langkah-langkah yang akan ditempuh dalam melaksanakan

program. Perencanaan juga digunakan sebagai garis batas agar

pelaksanaan kegiatan/program dapat tersusun secara sistematis dan

mencapai tujuan yang diinginkan. Diharapkan dengan perencanaan

yang matang, maka kegiatan/program yang akan dilaksanakan dapat

berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan.

Kegiatan perencanaan dalam program PLS GL zoo selanjutnya

dilanjutkan dengan persiapan materi, media pembelajaran, dan SDM

pendamping. Materi dan media pembelajaran yang dipersiapkan

disesuaikan dengan tahapan perkembangan siswa siswi sasaran

kegiatan. Hal ini agar materi yang disampaikan selama kegiatan dapat

diterima dengan baik oleh sasaran. Penyampaian materi dilaksanakan

dengan metode belajar dan bermain. Sedangkan untuk SDM

pendamping merupakan mahasiswa aktif jurusan PLS FIP UNY yang

mendapatkan izin pengalihan perkuliahan pada hari itu. Jumlah

pendamping yang diterjunkan disesuaikan dengan jumlah siswa siswi

sasaran. Biasanya seorang pendamping diberikan tugas untuk memandu

15-20 orang siswa yang tergabung dalam 1 kelompok.

Page 48: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

32

2) Pelaksanaan

Rencana yang telah disusun selanjutnya diimplementasikan dalam

bentuk pelaksanaan kegiatan. Kegiatan pelaksanaan yang didahului

dengan perencanaan yang matang dimaksudkan untuk meminimalkan

hambatan yang mungkin ditemui dan menemukan alternatif solusinya.

Menurut Sujarwo (2013: 38) guna mencapai tujuan yang hendak

dicapai, fasilitator (pendamping) hendaknya memiliki kemampuan

untuk memilih metode, media, alat evaluasi pembelajaran, dan

memanfaatkannya secara tepat. Dalam program PLS GL zoo ini,

tahapan pelaksanaan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Pengondisian peserta

Kegiatan pengondisian peserta didahului dengan penyambutan

peserta dan guru pendamping. Selanjutnya peserta dikondisikan

dengan berbaris sesuai dengan kelas atau kelompok masing-masing.

Kegiatan ini bertujuan sebagai langkah perkenalan awal dalam

upayanya membentuk kedekatan antara peserta dan pendamping.

Kedekatan yang terjalin antar peserta dan pendamping akan

mempermudah pendamping dalam memberikan penjelasan dan

arahan selama program PLS GL zoo berlangsung.

b) Bina suasana

Kegiatan bina suasana diisi dengan perkenalan pendamping,

permainan-permainan dan pembacaan peraturan selama program

Page 49: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

33

berlangsung. Menurut Sujarwo (2013: 37) perkenalan menjadi

sangat penting adanya guna membangun hubungan yang hangat

antar fasilitator (pemandu) dan peserta didik. Permainan yang

dilaksanakan dalam tahap bina suasana ini berisi permainan-

permainan kecil yang selain menyenangkan namun juga terdapat

nilai yang terkandung didalamnya. Permainan yang dilakukan

biasanya merupakan permainan yang dapat melatih koordinasi gerak

dan otak peserta program. Agar suasana hangat dapat terbangun

diantara peserta dan pendamping, permainan juga diiringi lagu dan

tanya jawab di dalamnya.

c) Pojok Kreatif

Pojok kreatif merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk

menumbuhkan kreativitas peserta program. Pojok kreatif

menggunakan media pembelajaran yang dapat menunjang proses

pelaksanaan kegiatan. Pojok kreatif disesuaikan dengan tingkatan

perkembangan peserta sasaran. Pengelompokan usia dan pojok

kreatif yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: kelompok usia

PAUD/TK hingga sekolah dasar kelas 1-2 menggunakan media

mewarnai mahkota gajah; kelompok usia kelas 3-4 sekolah dasar

menggunakan gantungan kunci satwa sebagai pojok kreatifnya; dan

kelas 5-6 sekolah dasar hingga SMP menggunakan tabel

pengelompokan binatang yang harus diisi sesuai petunjuk dan

arahan pendamping. Kegiatan pojok kreatif ini merupakan salah satu

Page 50: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

34

nilai tambah yang sengaja diadakan guna menunjang kegiatan

wisata belajar di KRKB Gembira loka.

d) Tour the zoo

Kegiatan ini berisi kepemanduan dan penjelasan mengenai

satwa-satwa yang ada di kebun binatang. Dalam kegiatan ini siswa

bebas mengeksplorasi sumber-sumber belajar yang ada

disekitarnya. Jika di dalam kelas, siswa hanya mampu melihat

gambar, membayangkan dan berimajinasi tentang bentuk fisik

satwa, dalam kegiatan ini siswa dapat secara langsung mengamati

dan bereksplorasi secara mandiri. Tugas pendamping dalam

kegiatan ini adalah sebagai fasilitator dan konsultan ketika siswa

menemukan masalah dalam eksplorasinya. Selain bentuk fisik

satwa, dengan bantuan guru dan pendamping, siswa juga dapat

belajar mengenai karakteristik satwa yang juga dapat digunakan

sebagai sumber belajar siswa. Kegiatan tour the zoo ini

menggunakan langkah-langkah yang selain dapat menambah

wawasan dan pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta

kasih terhadap sesama dan cinta lingkungan dalam diri peserta

program.

3) Evaluasi

Evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan

untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterpretasikan, dan

Page 51: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

35

menyajikan informasi tentang suatu program yang digunakan sebagai

dasar membuat keputusan dan menyusun program selanjutnya (Eko,

2009: 6). Sedangkan menurut Sudaryono (2012: 41) evaluasi kaitannya

dengan sebuah program bertujuan untuk mengetahui pencapaian target

program dan digunakan untuk menentukan seberapa jauh target program

pengajaran tercapai. Tolak ukur yang digunakan yaitu tujuan awal yang

tertera dalam perencanaan dari penyelenggaraan program itu sendiri.

Kesimpulannya, evaluasi merupakan pengumpulan data dan fakta

mengenai pelaksanaan program beserta hambatan-hambatan yang

ditemui untuk dapat dicarikan alternatif solusi guna pengembangan

program. Tingkat kesesuaian antara hasil evaluasi dan tujuan awal

menentukan berhasil tidaknya sebuah program/kegiatan dilaksanakan.

Dalam kaitannya dengan program PLS GL zoo, evaluasi dilaksanakan

melalui kegiatan yang disebut recalling. Recalling berisi pengulasan

kembali apa-apa yang sudah dialami dan dapatkan oleh peserta program

selama berkeliling kebun binatang. Pengulasan kembali dilakukan

dengan metode bercerita dan sharing pengalaman antar peserta

program. Dari kegiatan tukar cerita inilah akan timbul budaya diskusi

dan saling menghargai sejak anak usia dini. Recalling berfungsi untuk

mengetahui seberapa banyak peserta memahami materi yang telah

diberikan oleh pemandu selama pelaksanaan progam PLS GL zoo

(Sujarwo dalam JPPM, 4 (1), 2017, 90-100).

Page 52: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

36

Selain itu, evaluasi program secara keseluruhan yang dilaksanakan

diakhir periode program juga turut diselenggarakan guna perbaikan dan

pengembangan program kearah yang lebih baik lagi. Kegiatan evaluasi

ini diikuti oleh seluruh pihak yang terlibat dalam program PLS GL zoo.

Harapan dari adanya kegiatan ini yaitu seluruh pihak dapat terlibat

langsung dalam pengembangan dan pengambilan kebijakan mengenai

program PLS GL zoo kedepannya.

4. Tinjauan tentang Pendidikan Luar Sekolah

a. Definisi Pendidikan Luar Sekolah

Menurut Marzuki (2010: 93) Pendidikan Luar Sekolah adalah semua

pendidikan baik disengaja atau tidak, dirancang atau tidak, diorganisasikan

atau tidak, yang berlangsung diluar sekolah atau universitas. Menurut

Hamojoyo dalam Kamil (2011: 14), Pendidikan Luar Sekolah dalam

kaitannya sebagai pendidikan nonformal merupakan usaha yang

terorganisir secara sistematis dan berkelanjutan di luar sistem formal,

melalui hubungan sosial yang digunakan untuk membimbing individu,

kelompok maupun masyarakat agar memiliki cita-cita guna meningkatkan

taraf hidup untuk mewujudkan kesejahteraan sosial. Pendidikan nonformal

merupakan salah satu dari tiga jalur pendidikan selain pendidikan formal

atau biasa dikenal dengan pendidikan sekolahan dan pendidikan informal

atau pendidikan dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Walaupun bersifat

nonformal namun pendidikan nonformal tetap memiliki tahapan

Page 53: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

37

penyelenggaraan yang jelas mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga

tahap evaluasi guna keberhasilan proses pembelajaran.

Pendidikan luar sekolah juga meliputi pendidikan informal. Namun

terdapat perbedaan diantara keduanya yaitu jika pendidikan nonformal

memiliki standarisasi dan terstruktur maka pendidikan informal adalah

pendidikan yang tidak terstruktur dan bahkan pelaksanaannya terkadang

terjadi tanpa disadari. Namun, keduanya merupakan pendidikan yang dapat

berlangsung sepanjang hayat. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Marzuki

(2010: 137) dalam bukunya “Pendidikan Non Formal” yang menyatakan

pendidikan informal sebagai proses belajar yang berlangsung sepanjang

hayat dan terjadi pada setiap individu.

Menurut Sihombing (2001: 1) sebelum pendidikan yang bernama

sekolah ada, Pendidikan luar sekolah sudah lebih dulu ada. Hal ini terbukti

dengan adanya upaya transfer ilmu/pengetahuan secara turun temurun.

Banyak hal yang diberikan orangtua kepada anaknya dilakukan melalui

kegiatan yang sifatnya tidak formal, merupakan bukti adanya pendidikan

luar sekolah jauh sebelum pendidikan sekolahan. Pendidikan luar sekolah

lebih banyak berfokus kepada masyarakat secara langsung. Hal ini

menyebabkan pendidikan luar sekolah memiliki banyak variasi,

pengembangan dalam pelaksanaan programnya dan tidak terbatas ruang dan

waktu. Pendidikan luar sekolah lebih menonjolkan aspek kebermanfaatan

langsung yang dapat diperoleh peserta didiknya setelah mengikuti

pendidikan tersebut. Oleh karena itu, kebanyakan pendidikan luar sekolah

Page 54: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

38

lebih menitikberatkan pembelajarannya pada pengembangan keterampilan

dan pemberdayaan masyarakat.

Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 26 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, pendidikan nonformal diselenggarakan bagi

masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai

pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal guna

mendukung pendidikan sepanjang hayat. Contoh dari beberapa program

pendidikan nonformal yang sudah banyak ditemukan yaitu pendidikan kejar

paket, Taman Pendidikan Al-Quran (TPA), lembaga pelatihan kerja, kursus,

bimbingan belajar, dan masih banyak lainnya. Lain program lain pula

sasarannya, lain pula metode yang digunakan. Begitulah karakteristik

pendidikan nonformal yang dianggap lebih sesuai dengan keadaan dan

kebutuhan dari sasarannya.

b. Tujuan Pendidikan Luar Sekolah

Menurut Sudjana (2004: 47) pendidikan luar sekolah memiliki tujuan

untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilai-nilai

yang memungkinkan bagi seseorang atau kelompok untuk berperan secara

efektif dan efisien di lingkungan keluarganya, pekerjaannya, masyarakat,

dan bahkan negaranya. Pendidikan luar sekolah berupaya menyiapkan

sumber daya manusia yang berkualitas guna mencapai kehidupan masa

depan yang lebih baik dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Oleh

karena sifatnya yang fleksibel, maka pendidikan luar sekolah dianggap

Page 55: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

39

mampu menyentuh lapisan paling bawah masyarakat yang selama ini

dianggap sebagai kaum yang tidak berdaya.

Sejalan dengan pendapat diatas, tujuan pendidikan luar sekolah juga

tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1991 Bab II pasal 2

yang berbunyi :

1) Melayani Warga Belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang

sendini mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan

martabat dan mutu kehidupannya;

2) Membina Warga Belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan,

dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja

mencari nafkah, atau melanjutkan ketingkat yng lebih tinggi;

3) Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi

dalam jalur pendidikan sekolah.

Kesimpulannya, pendidikan luar sekolah merupakan upaya yang

diselenggarakan guna meningkatkan kualitas sumber daya semaksimal

mungkin dengan tujuan agar masyarakat mampu mengoptimalkan potensi

yang dimiliki dalam rangka meningkatkan atau mewujudkan kesejahteraan

sosialnya maupun negaranya.

5. Tinjauan tentang Kebun Binatang

a. Pengertian Kebun binatang

Kebun binatang merupakan tempat dimana binatang dipelihara dalam

lingkungan buatan sehingga dapat dipertunjukkan ke khalayak ramai.

Page 56: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

40

Menurut Abdullah kebun binatang merupakan taman stwa yang artunya

tempat atau wadah dengan fungsi utama konservasi ex-situ yang melakukan

usaha perawatan dan penangkaran berbagai jenis satwa dalam rangka

membentuk dan mengembangkan habitat baru sebagai sarana perlindungan

dan pelestarian alam (dalam Jurnal Biologi Edukasi Online (JBE), 2010).

Selain fungsinya sebagai tempat untuk konservasi seperti yang telah

dijelaskan diatas, kebun binatang juga dapat pula dimanfaatkan sebagai

sarana memperoleh ilmu pengetahuan dan rekreasi. Oleh karena itu, kebun

binatang sebagai lembaga konservasi mempunyai fungsi lebih dari sekedar

pengembangbiakan dan pelestarian flora serta fauna. Hal tersebut sesuai

dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.31/Menhut-II/2012 tentang

lembaga konservasi yang menyebutkan bahwa kebun binatang sebagai

lembaga konservasi juga memiliki fungsi sebagai tempat pendidikan,

peragaan, penitipan sementara, sumber indukan dan cadangan genetik untuk

mendukung populasi in-situ, sarana rekreasi yang sehat serta penelitian dan

pengembangan ilmu pengetahuan.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan kebun binatang

merupakan tempat konservasi flora maupun fauna yang juga memiliki

fungsi sebagai sarana memperoleh ilmu pengetahuan. Segala sesuatu yang

tersedia di kebun binatang dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang

dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan yang dimiliki individu.

Kegiatan yang berlangsung didalamnya bukan hanya yang sifatnya rekreatif

saja, namun juga edukatif bagi pengunjung dan masyarakat pada umumnya.

Page 57: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

41

b. Wisata Belajar di Kebun Binatang

Menurut Surakhmad dalam Suryaningsih (2012: 5) perjalanan wisata

dalam rangka belajar merupakan bentuk pengalaman yang tidak pernah

dapat diabaikan begitu saja, karena karyawisata sesungguhnya memberikan

kesempatan pengalaman kongkrit secara terpimpin. Kegiatan wisata belajar

merupakan salah satu alternatif pilihan kegiatan untuk mengoptimalkan

penyampaian materi pembelajaran oleh pendidik. Pengoptimalan tersebut

dikarenakan adanya integrasi materi pelajaran yang didapat siswa di kelas,

dengan pengalaman langsung yang didapat siswa ketika melakukan wisata

belajar. Hal inilah yang mendasari pentingnya kegiatan wisata belajar

diinternalisasikan dalam kurikulum persekolahan.

Metode pembelajaran secara langsung dan nyata memiliki daya

rangsang terhadap kreativitas anak lebih baik jika dibandingkan

pembelajaran monoton yang terjadi di kelas. Menurut Aditya (2015: 14)

penggunaan metode pembelajaran yang berhubungan langsung dengan

lingkungan sekitar akan meningkatkan daya kreativitas anak. Hal tersebut

berhubungan langsung dengan proses dan kemapuan siswa dalam menyerap

pengetahuan yang disampaikan oleh pendidik.

Kebun binatang dianggap mampu menyediakan sarana pendidikan

penunjang kegiatan pembelajaran luar sekolah. Di kebun binatang, siswa

dapat bukan hanya mendapat sumber belajar dari binatang saja, proses

interaksi dan sosialisasi yang terjadi antar pengunjung, pedangan, dan lain-

lain dapat pula dijadikan sumber belajar untuk menumbuhkan kepekaan

Page 58: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

42

sosial siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Rohani (1990: 19) yang

menyebutkan bahwa sumber belajar siswa tidak hanya terbatas pada apa

yang disampaikan guru dan ada dalam buku tetapi diperlukan faktor

penunjang lain seperti metode, media, dan fasilitas-fasilitas lain termasuk

lingkungan belajar.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa wisata

belajar di kebun binatang merupakan sarana rekreasi yang sekaligus dapat

membelajarkan bagi anak-anak untuk mengoptimalkan perkembangan

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik melalui kegiatan yang

menyenangkan dan membelajarkan.

c. Fungsi Wisata Belajar di Kebun Binatang

Menurut Pringle dalam Lai (2012: 91) kegiatan belajar di kebun

binatang memungkinkan anak-anak untuk mengembangkan pengetahuan

tentang binatang dan kesadaran lingkungan dalam upayanya menuju

lingkungan yang aman untuk mendorong pengembangan keterampilan

sosial. Artinya, anak-anak dapat memanfaatkan lingkungan kebun binatang

sebagai sumber belajarnya dan memperoleh pengetahuan dan pengalaman

sekaligus dari kegiatannya tersebut. Dari kegiatan eksploratif itulah,

perkembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik anak akan dapat

berjalan dengan seimbang. Selain ketiga aspek perkembangan tersebut, sisi

positif lain yaitu anak-anak akan terbiasa kreatif dan mandiri dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Page 59: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

43

Wisata belajar dikebun binatang sebagai salah satu alternatif metode

pembelajaran yang dapat diintegrasikan kedalam kurikulum sekolah

mengingat pentingnya kegiatan sejenis guna meningkatkan pengetahuan

dan wawasan yang dimiliki siswa. Menurut Moeslichatoen (2007: 72), anak

yang dibawa ke kebun binatang akan memperoleh pemahaman penuh

tentang bermacam kehidupan fauna yang ada ditempat tersebut sehingga

dapat menciptakan sikap mencintai binatang. Tidak terbatas pada

mempelajari bentuk fisiknya saja, lebih lanjut anak-anak dengan arahan

guru ataupun pendamping pun dapat belajar mengenai karakteristik

binatang. Karakteristik binatang dapat pula dijadikan sebagai sumber

belajar tentang karakter bagi anak-anak. Karakter binatang misalnya gajah

yang setia, merpati yang sehidup semati dengan pasangannya, dan karakter-

karakter binatang lainnya dapat diajarkan kepada anak sehingga anak dapat

membedakan karakter yang baik dan buruk dengan melihat karakter yang

dimiliki binatang.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian berikut ini adalah penelitian yang dinilai relevan dengan

penelitian yang akan dilaksanakan dengan mengangkat masalah antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Adityo Gari Purossani tahun 2015 Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah mengenai Pendampingan Pembelajaran Luar

Sekolah Berbasis Wisata Pada Anak SD di Gembira Loka. Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pendampingan pembelajaran

Page 60: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

44

luar sekolah di Gembira Loka Zoo serta faktor pendukung dan penghambat

yang menyertainya.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyo Nugroho tahun 2013 Program Studi

Pendidikan Geografi mengenai Aksesibilitas Halte dan Kualitas Pelayanan

Trans Jogja dengan Keputusan Pengguna. Penelitian ini bertujuan

mengetahui hubungan aksesibilitas halte dengan keputusan pengguna,

hubungan kualitas pelayanan Trans Jogja dengan keputusan pengguna serta

hubungan aksesibilitas dan kualitas pelayanan Trans Jogja secara bersama-

sama dengan keputusan pengguna.

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan dan belajar merupakan dua hal yang saling terkait satu

dengan yang lainnya. Pendidikan dapat diselenggarakan dimanapun dan dengan

beragam metode. Proses belajar kearah yang lebih baik dan positif merupakan

salah satu tujuan dari diselenggarakannya pendidikan. Lembaga penyedia

fasilitas dan sarana belajar pun kita tidak terbatas pada lembaga persekolahan

saja. Banyak juga tempat wisata yang menawarkan kegiatan wisata belajar guna

menunjang aktivitas pembelajaran di kelas. Kesimpulannya, pendidikan tidak

terbatas dalam sistem persekolahan semata. Pendidikan dapat dilaksanakan di

objek-objek wisata atau biasa disebut sebagai wisata belajar.

Kebun binatang menjadi salat satu objek wisata yang dapat digunakan

sebagai tempat melaksanakan wisata belajar. Salah satunya yaitu yang

dilakukan oleh KRKB Gembira Loka Yogyakarta bekerja sama dengan Jurusan

Page 61: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

45

PLS FIP UNY. Program kerjasama dalam bidang CSR tersebut

diimplementasikan dengan mengadakan program Pembelajaran Luar Sekolah

dengan sasaran utama yaitu anak-anak usia sekolah dasar. Program ini

merupakan program pendampingan, dimana jurusan PLS FIP UNY berperan

dalam penyediaan SDM pendamping kegiatan dan KRKB Gembira Loka

sebagai penyedia fasilitas dan sumber belajar. Program kerjasama yang telah

berlangsung selama kurang lebih 4 tahun ini diprioritaskan untuk sekolah-

sekolah dasar yang ada dilingkup Kota Jogja. Kesimpulannya, KRKB Gembira

Loka selaku objek wisata khususnya kebun binatang melaksanakan program

wisata belajar yang dinamakan program pembelajaran luar sekolah dan bekerja

sama dengan jurusan PLS FIP UNY.

Progam pembelajaran luar sekolah yang diselenggarakan di KRKB

Gembira Loka (PLS GL zoo) meliputi: bina suasana, pojok kreatif, tour the zoo,

dan recalling. Kegiatan ini memungkinkan anak untuk dapat mengembangkan

jiwa eksploratif dan mandiri dalam menghadapi permasalahan yang ditemui.

Metode pembelajaran luar sekolah juga diselenggarakan untuk mengurang

kejenuhan peserta terhadap metode pembelajaran dikelas yang sifatnya kaku

dan monoton. Kesimpulannya, program PLS GL zoo dilaksanakan dengan

metode yang berbeda dengan pembelajaran di kelas guna menghindari

kejenuhan siswa.

Permasalahan yang terkait dengan aksesibilitas program PLS GL zoo

meliputi kurangnya koordinasi dan komunikasi dengan dinas pendidikan DIY,

terbatasnya SDM yang dimiliki baik secara kualitas maupun kuantitas,

Page 62: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

46

kebijakan yang diambil oleh pihak pengelola KRKB Gembira Loka, serta

kurangnya pelibatan media massa sebagai sarana penyebarluasan informasi

mengenai keberadaan program. Permasalahan-permasalah tersebut

memunculkan banyak pertanyaan seperti sebenarnya pihak mana saja yang

memiliki akses terhadap program ini, bagaimana tanggapan yang diberikan

terhadap pelaksanaan program ini, apa saja kebijakan dan strategi yang telah

diterapkan, apa upaya yang dilakukan untuk memperluas aksesibilitas program

tersebut, dan apa saja faktor pendukung dan penghambat dari aksesibilitas

program PLS GL zoo ini.

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka dapat diajukan pertanyaan

penelitian yang dapat menjawab permasalahan yang akan diteliti yaitu sebagai

berikut:

1. Bagaimana aksesibilitas program pembelajaran luar sekolah di KRKB

Gembira Loka Yogyakarta :

a. Siapa saja pihak-pihak yang memiliki akses terhadap program PLS GL

zoo?

b. Apa saja peran masing-masing pihak tersebut dalam program PLS GL

zoo?

c. Apa saja kebijakan yang telah diterapkan pihak KRKB Gembira Loka

terkait aksesibilitas program PLS GL zoo?

Page 63: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

47

d. Bagaimana pelaksanaan program PLS GL zoo dilihat dari segi

aksesibilitasnya?

e. bagaimana strategi dan upaya yang akan ditempuh guna memperluas

aksesibilitas program PLS GL zoo kedepannya?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat aksesibilitas program

pembelajaran luar sekolah di KRKB Gembira Loka Yogykarta.

a. Apa saja faktor pendukung aksesibilitas program PLS GL zoo?

b. Apa saja faktor penghambat aksesibilitas program PLS GL zoo?

Page 64: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong

(2012: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya

prilaku, persepsi, motivasi, tindakan baik secara holistik dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian ini

berusaha mendeskripsikan aspek-aspek secara holistik terkait aksesibilitas

program PLS GL zoo.

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan studi

kasus. Penulis memilih penelitian studi kasus karena penelitian studi kasus

berusaha menggambarkan kehidupan dan tindakan-tindakan manusia secara

khusus pada lokasi tertentu dengan kasus tertentu. Penelitian studi kasus

menurut Rachmat (2006: 79) merupakan metode riset yang menggunakan

berbagai macam sumber data yang bisa digunakan untuk meneliti,

menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu,

kelompok suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis. Dalam

penelitian ini peneliti ingin berusaha mengungkapkan secara mendalam

aksesibilitas program PLS GL zoo yang dilihat pada: (a) pihak-pihak yang

memiliki akses dan peranannya; (b) pelaksanaan program PLS GL zoo; (c)

Page 65: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

49

kebijakan yang sudah diterapkan; dan (d) upaya untuk memperluas aksesibilitas

program PLS GL zoo kedepannya.

B. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di KRKB Gembira Loka yang beralamatkan

di Jl. Kebun Raya No. 2, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lokasi tersebut dipilih sebagai setting penelitian dengan alasan sebagai berikut:

1. Akses transportasi yang mudah dikarenakan letak KRKB Gembira Loka

berada di tengah kota;

2. KRKB Gembira loka merupakan tempat berlangsungnya program;

3. Keseluruhan narasumber yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data

dapat ditemui dilokasi tersebut

4. Lokasi tersebut mudah dijangkau oleh peneliti sehingga memungkinkan

penelitian dapat berjalan lancar;

5. Sikap terbuka yang ditunjukkan oleh pihak pengelola KRKB Gembira

Loka dalam aktivitas penelitian dan pengumpulan data.

C. Penentuan Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Sumber data atau informan bisa berupa orang, dokumentasi (arsip),

atau berupa kegiatan. Pemilihan subjek penelitian dilakukan menggunakan

teknik pengambilan sampel secara bertujuan (purposive sampling

technique). Penentuan ini berdasarkan pernyataan Sugiyono (2010: 300)

bahwa penentuan sumber data pada orang yang akan diwawancarai maupun

Page 66: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

50

diobservasi dilakukan secara purposive sampling, yaitu dipilih dengan

pertimbangan dan tujuan tertentu.

Subjek dalam penelitian ini adalah pemandu dan guru pendamping

dari sekolah peserta program PLS GL zoo. Selain subjek utama tersebut,

peneliti juga mengumpulkan data melalui sumber informasi atau key

informan. Sumber informasi atau key informan yang memiliki cukup

informasi tentang fokus penelitian adalah bagian marketing KRKB Gembira

Loka Yogyakarta. Sumber informasi atau key informan dalam penelitian ini

adalah informan yang dipilih secara purposive dengan pertimbangan

memiliki cukup informasi dan mengetahui tentang aksesibilitas program

PLS GL zoo di KRKB Gembira Loka Yogyakarta. Maksud dari pemilihan

subjek ini adalah untuk mendapat sebanyak mungkin informasi dari

berbagai sumber sehingga data yang diperoleh valid dan dapat diakui

kebenarannya.

Subjek penelitian yang menjadi key informan adalah bapak MS dan

bapak YH. Berikut merupakan deskripsi dari key informan penelitian yaitu:

a. Bapak MS adalah salah satu staff bagian marketing di KRKB Gembira

Loka. Beliau menjabat sebagai kepala bidang pendidikan sejak bagian

marketing dipecah menjadi 3 bidang pada 2016.

b. Bapak YH adalah salah satu staff bagian marketing di KRKB Gembira

Loka. Beliau menjabat sebagai kepala bidang humas sejaka bagian

marketing dipecah menjadi 3 bagian pada 2016.

Page 67: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

51

Tabel 1. Sumber Data Penelitian (Key Informan)

No. Nama Umur Jabatan di KRKB Gembira Loka

1 MS 39 Kepala Bidang Pendidikan

2 YH 31 Kepala Bidang Humas

Subjek penelitian yang menjadi informan dalam penelitian ini

adalah Ibu TSN dan Ibu SM selaku guru pendamping serta RA dan HKA

selaku pemandu program PLS GL zoo. Berikut merupakan deskripsi dari

informan penelitian yaitu:

a. Ibu TSN merupakan salah satu guru pendamping dari sekolah peserta

program PLS GL zoo di bulan februari. Beliau berumur 45 tahun dan

sekarang menduduki jabatan sebagai kepala sekolah.

b. Ibu SM merupakan salah satu guru pendamping dari sekolah peserta

program PLS GL zoo di bulan februari. Beliau berumur 40 tahun dan

sekarang menduduki jabatan sebagai salah satu guru kelas.

c. RA merupakan salah satu pemandu PLS GL zoo yang tergabung sebagai

tim inti yaitu sebagai koordinator umum pada periode 2015/2016. RA

berusia 20 tahun dan masih berstatus sebagai mahasiswa aktif di Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah.

d. HKA merupakan salah satu pemandu PLS GL zoo yang tergabung

sebagai tim inti yaitu sebagai bidang humas pada periode 2015/2016.

HKA berusia 20 tahun dan masih berstatus sebagai mahasiswa aktif di

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

Page 68: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

52

Tabel 2. Sumber Data Penelitian (Informan)

No. Nama Umur Jabatan

1 TSN 45 Guru Pendamping

2 SM 30 Guru Pendamping

3 RA 20 Pemandu

4 HKA 20 Pemandu

2. Objek Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi,

tetapi oleh Spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang

terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas

(activity) yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat

dinyatakan sebagai obyek penelitian. Pada situasi sosial atau obyek

penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity)

orang-orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu (Sugiyono,

2010: 297-298)

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diketahui objek yang

akan dikaji dalam penelitian ini adalah aksesibilitas program pembelajaran

luar sekolah di KRKB Gembira Loka Yogyakarta.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif ini yang berperan menjadi instrumen

penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti menggunakan peran sosial

interaktif, melakukan pengamatan, wawancara, mencatat hasil pengamatan dan

interaksi bersama informan. Sebagaimana yang disampaikan oleh Sugiyono

Page 69: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

53

(2010: 306) peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan

fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan

pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan

membuat kesimpulan.

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural

setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan

data lebih banyak pada observasi berperanserta (participan observation),

wawancara mendalam (in depth interview), dan dokumentasi (Sugiyono, 2010:

309). Untuk mendapatkan data mengenai aksesibilitas program pembelajaran

luar sekolah di KRKB Gembira Loka Yogyakarta maka digunakan teknik

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dapat diperoleh dari staff

marketing, mahasiswa selaku pemandu kegiatan, serta pihak sekolah selaku

peserta program PLS GL zoo. Adapun teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah dasar pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan

pencatatan ini dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau

berlangsungnya peristiwa. Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2010: 310)

observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat

bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang

diperoleh melalui observasi. Selain itu observasi juga diartikan meliputi

Page 70: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

54

kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan

seluruh alat indra (Suharsimi Arikunto, 2010: 199).

Teknik observasi digunakan peneliti karena peneliti ingin

mengetahui secara langsung apa saja yang dilakukan atau yang terjadi di

lapangan mengenai aksesibilitas program pembelajaran luar sekolah di

KRKB Gembira Loka Yogyakarta. Teknik ini difokuskan untuk

memperoleh data tentang pelaksanaan program, kondisi fisik daerah

penelitian, dan penerapan kebijakan yang berkaitan dengan program PLS

GL zoo. Dari observasi yang dilakukan akan menghasilkan pengamatan

mengenai aktivitas-aktivitas yang relevan dan berkaitan dengan

aksesibilitas program pembelajaran luar sekolah. Observasi dilakukan pada

aspek fisik dan non fisik yang berkaitan dengan aksesibilitas program

pembelajaran luar sekolah di KRKB Gembira Loka Yogyakarta guna

kepentingan penarikan kesimpulan dari data yang telah diperoleh.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2012: 186). Definisi serupa

dikemukakan oleh Esterberg (dalam Sugiyono, 2010: 317) yang

mendefinisikan wawancara sebagai pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

Page 71: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

55

makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dilakukan dengan bertatap

muka secara langsung dengan narasumber (face to face). Proses wawancara

yang dilakukan disesuaikan dengan pedoman wawancara yang telah peneliti

susun sebelum kegiatan berlangsung.

Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi dari semua

pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan program pembelajaran luar

sekolah di KRKB Gembira Loka. Dalam penelitian ini menggunakan

wawancara semi struktur. Hal ini dikarenakan wawancara tersebut sudah

termasuk dalam kategori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaannya

lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Selain itu

dalam wawancara ini pihak yang diwawancarai dimintai pendapat dan ide-

idenya. Teknik wawancara ini digunakan dalam penelitian ini untuk

memperoleh data mengenai pihak-pihak yang memiliki akses terhadap

program serta peranannya terhadap program dalam konteks aksesibilitasnya

dan upaya yang akan dilakukan untuk memperluas aksesibilitas program

PLS GL zoo. Melalui teknik ini, diharapkan dapat mempermudah peneliti

dalam memperoleh data yang valid sesuai keadaan di lapangan untuk

membantu proses penelitian yang dilakukan.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen,

agenda dan sebagainya. Studi dokumen merupakan pelengkap dari

Page 72: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

56

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelititan kualitatif

(Sugiyono, 2010: 329). Teknik dokumentasi telah lama dipergunakan dalam

penelitian sebagai sumber data. Karena dalam banyak hal dokumen sebagai

sumber data dimanfaatkan untuk mengkaji, menafsirkan, bahkan untuk

meramalkan (Moleong, 2012: 217).

Penggunaan studi dokumentasi dalam penelitian ini digunakan

untuk melengkapi data yang tidak dapat diperoleh melalui wawancara dan

observasi. Data yang dimaksud yaitu berupa foto, dokumen, maupun arsip

yang berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan program PLS GL zoo.

Harapannya, data yang diperoleh dari metode dapat menambah serta

melengkapi data yang terkumpul dari dua teknik pengumpulan data lainnya

guna kepentingan penarikan kesimpulan.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen utama dan pendukung. Baik

instrumen utama ataupun instrumen pendukung dalam penelitian ini,

diharapkan mampu memberikan informasi yang dapat memudahkan peneliti

mendapatkan data secara optimal. Instrumen dalam penelitian ini di antaranya

adalah:

1. Peneliti sebagai instrumen utama.

2. Buku catatan sebagai instrumen pendukung.

3. Pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi.

Page 73: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

57

Sugiyono (2010: 306) berpendapat bahwa peneliti kualitatif merupakan

instrumen utama penelitian, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih

informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, analisis data,

menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya. Nasution dalam

Sugiyono (2010: 307) mengatakan peneliti sebagai instrumen utama memiliki

ciri sebagai berikut:

1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari

lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi

penelitian.

2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek

keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen berupa test

atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi, kecuali manusia.

4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami

dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya perlu sering

merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.

5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh.

Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk

menentukan arah pengamatan.

6. Hanya manusia sebagai instrumen yang dapat mengambil kesimpulan

berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan

segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan

atau perlakuan.

Page 74: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

58

7. Dengan manusia sebagai instrumen, respon yang aneh yang menyimpang

justru diberi perhatian. Respon yang berbeda dan bertentangan dipakai

untuk mempertinggi tingkat kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai

aspek yang diteliti.

Tabel 3. Teknik Pengumpulan Data Mengenai Aksesibilitas Program Pembelajaran

Luar Sekolah di KRKB Gembira Loka Yogyakarta

No Aspek Sumber Teknik

Pengumpulan

Data

1 Pihak-pihak yang

memiliki akses terhadap

program PLS GL zoo dan

peranannya

1. Bagian Marketing

KRKB Gembira

Loka

2. Pemandu program

PLS GL zoo

1. Wawancara

2. Dokumentasi

3. Observasi

2 Pelaksanaan program

PLS GL zoo

1. Pendidik atau guru

pendamping

2. Pemandu program

PLS GL zoo

3. Bagian Marketing

KRKB Gembira

Loka

1. Wawancara

2. Observasi

3 Kebijakan serta strategi

yang telah diterapkan

1. Pemandu program

PLS GL zoo

2. Bagian Marketing

KRKB Gembira

Loka

1. Wawancara

2. Observasi

3. Dokumentasi

4 Upaya dan strategi yang

dipilih guna memperluas

aksesibilitas program

PLS GL zoo

1. Bagian Marketing

program PLS GL zoo

2. Pemandu program

PLS GL zoo

1. Wawancara

2. Observasi

5 Faktor pendukung dan

penghambat Aksesibilitas

program PLS GL zoo

1. Bagian Marketing

program PLS GL zoo

2. Mahasiswa yang

tergabung dalam tim

inti program PLS GL

zoo

3. Pendidik/guru

pendamping

1. Wawancara

2. Observasi

3. Dokumentasi

Page 75: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

59

F. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2010: 333) mengemukakan bahwa dalam penelitian

kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik

pengumpulan data yang bermacam-macam. Sugiyono (2010: 335)

menerangkan bahwa teknik analisis data kualitatif adalah bersifat induktif,

yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya

dikembangkan pola hubungan atau menjadi hipotesis, kemudian data

disimpulkan. Apabila penyimpulan tersebut diterima maka hipotesis tersebut

berkembang menjadi teori.

Macam-macam teknik analisis data kualitatif menurut Spradley dalam

Sugiyono (2010: 348) sebagai berikut:

1. Analisis domain (domain analysis). Memperoleh gambaran yang umum

dan menyeluruh dari obyek/ penelitian atau situasi sosial. Ditemukan

berbagai domain atau kategori. Diperoleh dengan pertanyaan grand dan

minitour. Peneliti menetapkan domain tertentu sebagai pijakan untuk

peneliti selanjutnya. Makin banyak domain yang dipilih, maka akan

semakin banyak waktu yang diperlukan untuk penelitian.

2. Analisis taksonomi (taxonomic analysis). Domain yang dipilih tersebut

selanjutnya dijabarkan menjadi lebih rinci, untuk mengetahui struktur

internalnya. Dilakukan dengan observasi terfokus.

3. Analisis komponensial (componential analysis). Mencari ciri spesifik pada

setiap struktur internal dengan cara mengkontraskan antar elemen.

Page 76: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

60

Dilakukan melalui obervasi dan wawancara terseleksi dengan pernyataan

yang mengontraskan (contrast question).

4. Analisis tema kultural (discovering cultural theme). Mencari hubungan

diantara domain, dan bagaimana hubungan dengan keseluruhan, dan

selanjutnya dinyatakan kedalam tema judul penelitian.

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis komponensial

yang dilakukan secara induktif. Aktivitas dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,

sehingga datanya jenuh. Model interaktif yang dimaksudkan adalah sebagai

berikut:

Gambar 1. Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif

Sumber: Miles dan Huberman (dalam M. Djamal 2015: 146)

Adapun komponen-komponen analisis data Model Interaktif diatas

dapat diuraikan sebagai berikut:

Pengumpulan

Data

Reduksi Data

Penyajian Data

Penarikan

Kesimpulan atau

Verifikasi

Page 77: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

61

1. Reduksi data

Reduksi data adalah pengelompokan data-data yang telah

terkumpul, dipilah, dan diurutkan kedalam pola sesuai focus penelitian.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih, hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya yang

sesuai dan kemudian membuang data yang tidak diperlukan. (Sugiyono,

2010: 338) Selain itu disajikan secara sistematik agar mudah dibaca maupun

dipahami sehingga mampu memberikan gambaran yang jelas.

Reduksi data didalam penelitian ini dimaksudkan dengan

merangkum data, memilih hal-hal pokok, diusun secara sistematik sehingga

memberikan gambaran secara jelas terkait dengan hasil pengamatan terkait

aksesibilitas program PLS GL zoo. Data yang direduksikan meliputi hasil

wawancara dengan Pengelola KRKB Gembira Loka, Mahasiswa selaku

pemandu kegiatan, dan pihak sekolah peserta program. Data lain yang harus

direduksikan yaitu hasil observasi terkait penerapan kebijakan terkait

program PLS GL zoo serta dokumentasi berupa foto maupun dokumen atau

arsip yang berkaitan dengan penelitian. Kemudian peneliti membuat

ringkasan terhadap data yang telah diperoleh dan dikumpulkan agar peneliti

mudah dalam mengendalikan data sesuai dengan kebutuhan penelitian.

2. Penyajian Data (Display Data)

Setelah data direduksi maka tahap selanjutnya yaitu mendisplaykan

data. Data yang diperoleh di lapangan berupa uraian deskriptif kemudian

Page 78: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

62

disajikan secara sederhana untuk memudahkan peneliti memahami hasil

penelitian yang telah diperoleh. Dalam penelitian kualitatif penyajian data

bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart dan sebagainya. (Sugiyono, 2010: 341)

Penyajian data dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk

memudahkan peneliti memahami hasil penelitian yang telah didapatkan.

Teknik yang digunakan yaitu peneliti menyajikan dan menghubungkan

data-data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, maupun

dokumentasi yang telah direduksikan menjadi sebuah narasi yang mudah

dipahami. Hal ini bertujuan agar peneliti dapat mengetahui tindakan apa

yang akan dilakukan selanjutnya.

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan yaitu peneliti mencari makna dari data yang terkumpul

kemudian menyusun pola hubungan tertentu ke dalam satu kesatuan

informasi yang mudah dipahami dan ditafsirkan sesuai dengan masalahnya.

Pada tahap ketiga ini merupakan tahapan dimana peneliti harus memaknai

data yang terkumpul kemudian dibuat dalam bentuk pernyataan singkat dan

mudah dipahami dengan mengacu pada masalah yang diteliti. Selanjutnya

data tersebut dibandingkan dan dihubungkan dengan yang lainnya agar

mudah ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari setiap permasalahan yang

sedang diteliti. Secara singkat, pada tahap ini peneliti melakukan

pemaknaan dan penyajian data yang telah berupa narasi sehingga dapat

Page 79: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

63

diperoleh kesimpulan dari aksesibilitas program pembelajaran luar sekolah

di KRKB Gembira Loka Yogyakarta.

G. Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility

(validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability

(reliabilitas), dan confirmability (obyektivitas) (Sugiyono, 2010: 366).

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari

berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian

terdapat triangulasi sumber, teknik pengumpulan data, dan waktu. Triangulasi

sumber dilakukan dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi waktu dilakukan

dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik

lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Triangulasi yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu triangulasi sumber karena menggunakan teknik yang sama

pada sumber yang berbeda-beda.

Kesimpulannya, keabsahan data dalam penelitian ini diuji menggunakan

teknik trianggulasi sumber. Hal tersebut dilakukan dengan cara

membandingkan hasil wawancara dengan bagian marketing, pemandu, dan

pihak sekolah peserta program PLS GL zoo. Tujuan akhir dari teknik ini yaitu

membandingkan informasi-informasi yang diperoleh dari pihak-pihak tersebut

Page 80: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

64

mengenai hal yang sama agar diperoleh kebenaran dari informasi yang

didapatkan sehingga menghindari subjektivitas dari diri peneliti itu sendiri.

Page 81: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

65

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Lokasi dan Keadaan KRKB Gembira Loka

Kebun Raya Kebun Binatang (KRKB) Gembira Loka memiliki letak

yang strategis dan mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun

transportasi umum karena letaknya yang berada ditengah Kota Jogja.

KRKB Gembira Loka beralamatkan di Jl. Kebun Raya No. 2, Kota

Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya yang strategis dipusat

Kota Jogja dan berada dijalur utama yang banyak dilalui transportasi umum

memudahkan masyarakat maupun wisatawan untuk mengunjungi KRKB

untuk sekedar rekreasi atau bahkan melakukan pembelajaran bagi anak-

anak mengenai flora dan fauna.

KRKB Gembira Loka sebagai tempat rekreasi sekaligus lembaga

konservasi ex-situ memiliki fasilitas yang sangat memadai. Kantor direktur

utama, gedung marketing, gedung HRD, ruang pertemuan, ruang

keamanan, gudang penyimpanan, dan pos informasi merupakan fasilitas

yang dapat digunakan pengelola KRKB guna melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya. Selain itu, KRKB Gembira Loka juga memiliki

fasilitas yang dapat diakses pengunjung atau wisatawan seperti:

laboratorium alam, kolam benih, silvikultur, kandang percontohan,

panggung, area bermain, pertunjukan satwa, mushola, kamar mandi,

Page 82: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

66

pendopo, serta banyak fasilitas-fasilitas lain yang ada di KRKB Gembira

Loka.

2. Profil KRKB Gembira Loka

a. Sejarah Berdirinya Gembira Loka

Ide awal pembangunan Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira

Loka berasal dari keinginan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tahun

1933 akan sebuah tempat hiburan, yang dinamakan Kebun Rojo. Ide

tersebut direalisasikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan

bantuan Ir. Karsten, seorang arsitek berkebangsaan Belanda. Ir. Karsten

kemudian memilih lokasi disebelah barat sungai Winongo, karena dianggap

sebagai tempat paling ideal untuk pembangunan Kebun Rojo tersebut.

Namun akibat dampak Perang Dunia II dan juga pendudukan oleh Jepang,

pembangunan Kebun Rojo terhenti.

Pada saat proses pemindahan ibukota negara dari Yogyakarta

kembali ke Jakarta di tahun 1949 setelah berakhirnya Perang Dunia II,

tercetus lagi sebuah ide untuk memberikan kenang-kenangan kepada

masyarakat Yogyakarta berupa sebuah tempat hiburan. Pemerintah pusat

yang dipelopori oleh Januismadi dan Hadi, SH. Ide tersebut mendapat

sambutan hangat dari masyarakat Yogyakarta, akan tetapi realisasinya

masih belum dirasakan oleh masyarakat. Hingga di tahun 1953, dengan

berdirinya Yayasan Gembira Loka Yogyakarta yang diprakarsai oleh Sri

Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII

Page 83: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

67

sebagai ketua, maka pembangunan Kebun Rojo yang tertunda baru benar-

benar dapat direalisasikan.

Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1959, KGPAA

Paku Alam VIII menunjuk Tirtowinoto untuk melanjutkan pembangunan

Gembira Loka. Dipilihnya Tirtowinoto karena yang bersangkutan dinilai

memiliki kecintaan terhadap alam dan minat yang besar terhadap

perkembangan Gembira Loka. Ternyata sumbangsih Tirtowinoto yang tidak

sedikit, baik dalam hal pemikiran maupun material, terbukti mampu

membawa kemajuan yang pesat bagi Gembira Loka. Sehingga pada tahun

1978, ketika koleksi satwa yang dimiliki semakin lengkap, sehingga

pengunjung Gembira Loka mampu mencapai 1,5 juta orang.

Dalam perkembangannya, pada bulan November 2009 Yayasan

Gembira Loka menjalin kerjasama dengan PT. Buana Alam Tirta untuk

mengelola Gembira Loka, dan diharapkan dapat meningkatkan dan

mengembangkan potensi Gembira Loka di masa depan.

b. Visi dan Misi KRKB Gembira Loka

1) Visi :

Melestarikan tumbuh-tumbuhan dan satwa sesuai dengan alam

habitatnya, sehingga bermanfaat bagi alam dan kehidupan manusia.

2) Misi :

a) Mengembangbiakkan dan melestarikan tumbuhan

Page 84: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

68

b) Menyejahterakan satwa dengan memelihara, merawat satwa sesuai

habitatnya dan menangkarkan satwa dengan menjaga kemurnian

genetik.

c) Tempat penelitian satwa yang memberikan informasi dan sarana

pendidikan serta penyadaran untuk mencintai dan melestarikan.

d) Tempat rekreasi berwawasan lingkungan yang kreatif dan edukatif.

e) Sebagai paru-paru kota dan cadangan resapan air

c. Sarana dan Prasarana

KRKB Gembira Loka sebagai tempat rekreasi dan lembaga

konservasi memiliki sarana dan prasarana yang berguna untuk memfasilitasi

pengunjung dan wisatawan agar mendapatkan pelayanan dan rasa nyaman

saat berkunjung dan menghabiskan waktu di KRKB Gembira Loka. Adanya

sarana dan prasarana ini juga berfungsi sebagai pendukung kegiatan yang

diselenggarakan oleh pihak KRKB Gembira Loka setiap harinya. Sarana

dan prasarana yang dimiliki oleh KRKB Gembira Loka antara lain:

1) Gedung Kantor

Gedung kantor merupakan fasilitas yang digunakan oleh direktur

dan staff KRKB Gembira Loka untuk melaksanakan tugas dan tanggung

jawab yang diembannya. Gedung kantor ini juga berfungsi sebagai

tempat untuk melakukan koordinasi antar bagian dan pihak-pihak yang

berkepentingan dalam perumusan kebijakan dan perencanaan program

Page 85: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

69

serta agenda-agenda lain yang berkaitan dengan pengelolaan KRKB

Gembira Loka.

2) Ruang Informasi

Ruang informasi digunakan untuk keperluan penyampaian

informasi maupun yang berkaitan dengan kedatangan maupun

kepulangan pengunjung. Pengunjung dapat menggunakan ruang ini

sebagai untuk menyampaikan pemberitahuan kepada rombongannya

untuk segera berkumpul di tempat yang telah ditentukan. Adanya

ruangan informasi ini dilatarbelakangi kebutuhan pengunjung akan

sebuah fasilitas yang dapat memudahkan mereka dalam mengumpulkan

anggota atau mencari anggota rombongan yang terpisah serta

penyebarluasan informasi mengenai barang hilang dan kondisi darurat

lainnya.

3) Mushola

Pengunjung dapat menggunakan fasilitas yang diberikan oleh

pihak KRKB Gembira Loka berupa mushola yang dibangun secara

terpisah yaitu dua dibagian atas dan satu bagian bawah KRKB Gembira

Loka. Fasilitas ini dibangun guna memudahkan pengunjung yang

beragama islam untuk melaksankan ibadah Sholat.

4) Laboratorium Alam

Laboratorium alam merupakan ruangan yang didalamnya terdapat

beberapa jenis flora dan fauna yang telah diawetkan. Hal ini bertujuan

untuk memberikan informasi dan pembelajaran kepada pengunjung

Page 86: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

70

tentang berbagai flora dan fauna serta ekosistemnya yang ada di

lingkungan sekitar maupun di alam bebas.

5) Gelar Satwa Terampil

Gelar Satwa Terampil (GST) merupakan kegiatan yang bersifat

hiburan dimana dalam pertunjukan tersebut akan ditampilkan satwa-

satwa yang telah dilatih sehingga memiliki keterampilan tertentu. Selain

bertujuan untuk memberikan hiburan kepada pengunjung, GST juga

difungsikan untuk menyajikan tontonan yang berbeda serta khas di

KRKB Gembira Loka dan tidak bisa didapatkan ditempat-tempat

rekreasi lainnya.

6) Kolam Benih

Kolam benih terletak persis disebelah laboratorium alam. Kolam

benih merupakan tempat dimana pengelola KRKB Gembira Loka

melakukan proses pengembangbiakan beberapa spesies ikan yang

nantinya akan disebar ke kolam-kolam yang ada di KRKB ketika telah

mencapai usia dewasa. Kolam ini dapat pula difungsikan sebagai

sumber belajar bagi anak-anak yang ingin mengetahui tentang budidaya

ikan air tawar.

7) Kandang Percontohan

Kandang percontohan merupakan sederet kandang yang berada

dalam sebuah tempat tertentu dan berisi kambing, domba, dan sapi.

Selain sebagai penambah koleksi satwa yang ada di KRKB Gembira

Loka, satwa-satwa yang ada dikandang ini dapat pula digunakan sebagai

Page 87: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

71

sumber belajar seperti memberi makan kambing dan memerah susu

karena karakter satwanya yang cenderung jinak dan tidak berbahaya

bagi pengunjung khususnya anak-anak.

8) Silvikultur

Silvikultur merupakan tempat pengelola KRKB Gembira Loka

menyimpan berbagai macam bibit tanaman yang nantinya akan

dikembangbiakkan. Gudang bibit ini juga dapat menjadi fasilitas bagi

pengunjung yang ingin belajar bercocok tanam berbagai jenis tanaman

maupun mengolah pupuk kandang secara langsung.

d. Program Pembelajaran Luar Sekolah (PLS GL zoo)

Program PLS GL zoo merupakan program hasil kerjasama antara

pihak KRKB Gembira Loka dengan Universitas Negeri Yogyakarta

khususnya Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS). Pembagian peran dan

tanggung jawab diantara dua lembaga itupun cukup jelas, KRKB Gembira

Loka selaku penggagas sekaligus pemilik program berperan dalam

penyediaan fasilitas dan penyebarluasan informasi. Sedangkan dari pihak

Jurusan PLS berperan sebagai konseptor program dan materi serta

penyediaan sumber daya manusia yang nantinya akan menjadi pemandu

dalam program tersebut.

Program PLS GL zoo membidik pelajar usia TK hingga SMA sebagai

peserta program. Penyelenggaraan program ini dilaksanakan pada hari aktif

sekolah yaitu pada hari senin-jumat. program PLS GL zoo ini dimaksudkan

Page 88: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

72

agar siswa-siswi peserta program mendapat pembelajaran secara langsung

dan dengan metode eksploratif namun tetap menyenangkan. Dalam

pelaksanaan program ini, siswa-siswi akan dipandu oleh beberapa orang

pemandu yang nantinya akan membimbing dan mengarahkan mereka dalam

melakukan pembelajaran di luar ruangan ini.

Konten yang dimasukkan dalam pelaksanaan program ini bersifat

fleksibel dan menyesuaikan dengan kebutuhan peserta program. Konten-

konten tersebut diantaranya yaitu bina suasana, pojok kreatif, outbound

sederhana, membuat pupuk organik, pembibitan tanaman, dan memerah

susu sapi. Konten tersebut merupakan konten tambahan yang dimaksudkan

agar peserta mendapat pembelajaran lain diluar materi flora dan fauna.

Konten pembelajaran tersebut merupakan hasil pengembangan dari konsep-

konsep materi yang dirancang dan disinkronkan dengan fasilitas yang

tersedia di dalam KRKB Gembira Loka.

Sebagai program CSR yang tidak berorientasi pada keuntungan

semata, bukan berarti fasilitas dan program yang diselenggarakan bersifat

seadanya. Fasilitas yang akan diterima oleh peserta program PLS GL zoo

yaitu: pemandu, potongan harga tiket 50%, hasil karya dari kegiatan pojok

kreatif yang boleh dibawa pulang, bahan pembelajaran disediakan

berdasarkan kebutuhan dan tingkatan kelas peserta, pembelajaran di

laboratorium alam atau fasilitas pembelajaran lainnya, dan berkeliling

KRKB Gembira Loka didampingi oleh pemadu. Banyaknya fasilitas yang

Page 89: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

73

didapatkan oleh peserta tentunya merupakan bukti nyata keseriusan pihak

KRKB maupun Jurusan PLS dalam memfasilitasi kegiatan pembelajaran

diluar sekolah ini.

Pelaksanaan program PLS GL zoo berlangsung kurang lebih selama

2 jam. Secara garis besar, pelaksanaan Progam PLS GL zoo ini terbagi

menjadi :

1) Penyambutan

Penyambutan dilaksanakan sebelum kegiatan PLS GL zoo

dimulai. Penyambutan dilakukan oleh tim pemandu kepada sekolah

yang menjadi peserta program yang dilanjutkan denga perkenalan

pemandu, doa, dan foto bersama.

2) Bina Suasana

Kegiatan bina suasana ini berfungsi sebagai penghangat suasana

dan pengakraban peserta dengan tim pemandu. Kegiatan ini akan

dipimpin oleh seorang mainspeaker atau pemandu utama yang

memimpin jalannya kegiatan pada hari tersebut. Kegiatan ini biasanya

diisi dengan permainan-permainan dan mini outbound.

3) Pojok Kreatif

Kegiatan pojok kreatif ini merupakan kegiatan yang bertujuan

untuk mengasah kreativitas peserta program PLS GL zoo. Konten dalam

Page 90: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

74

kegiatan ini disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkatan kelas peserta.

Konten dalam kegiatan ini biasanya mencakup: membuat mahkota

gajah, membuat pupuk organik, memerah susu sapi, memberi pakan

ikan, dan menanam bibit menggunakan polybag.

4) Berkeliling KRKB Gembira Loka

Kegiatan ini memberi kesempatan peserta untuk mengeksplorasi

lingkungan sekitarnya dan menjadikannya sebagai sumber belajar.

Dalam kegiatan ini peserta dapat merasakan dan mengalami secara

langsung apa yang mereka akan pelajari. Konsep yang ditonjolkan

dalam kegiatan ini adalah rekreatif namun tetap edukatif.

5) Pengulasan kembali

Kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir sebelum tim pemandu

menyerahkan kembali siswa-siswi peserta program ke pihak sekolah.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengulas kembali apa yang telah

didapatkan, dialami, dan dipelajari oleh peserta program selama

pelaksanaan program pada hari tersebut. Metode yang biasa digunakan

yaitu peserta diminta maju ke depan dan menceritakan apa yang sudah

dia lakukan selama kegiatan berlangsung. Metode ini dipilih karena

lebih dapat mempresentasikan ketercapaian penyerapan materi dan

tujuan dari program PLS GL zoo. Kegiatan ini diakhiri dengan

berpamitan dan bersalam-salaman antara tim pemandu dengan guru

pendamping dari pihak sekolah.

Page 91: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

75

3. Aksesibilitas Program Pembelajaran Luar Sekolah di KRKB Gembira

Loka

Pembelajaran sebagai proses tidak tahu menjadi tahu dan tidak

mengerti menjadi mengerti merupakan sebuah proses yang akan terus

terjadi dalam kehidupan individu. Pembelajaran yang sama dapat pula

memiliki dampak yang berbeda ketika dialami oleh individu yang berbeda

pula. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran juga berkaitan pada

pengembangan dan interaksi antar pengalaman serta pengetahuan yang

telah dimiliki individu sebelumnya. Pembelajaran sebagai proses yang

berlangsung terus meneruspun terjadi tidak terbatas hanya dilingkungan

persekolahan saja, namun dapat terjadi dimanapun seorang individu berada.

Oleh karena itu, pembelajaran terkadang terjadi secara alami dan bahkan

tidak disadari oleh individu itu sendiri.

Pembelajaran luar sekolah merupakan kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan diluar ruangan atau sekolah dengan memanfaatkan media

pembelajaran yang dapat mendukung terjadinya proses belajar. Proses

belajar yang dimaksud disini yaitu proses belajar mandiri yang dilakukan

oleh peserta didik dengan tujuan memunculkan jiwa eksploratif dan kreatif

peserta didik. Dalam kegiatan ini, pendidik berperan sebagai pengawas dan

fasilitator pemecah masalah ketika peserta didik mengalami kebingungan.

Keunggulan dari pembelajaran model ini yaitu memungkinkan peserta didik

untuk mengalami dan merasakan langsung, sehingga tidak hanya aspek

Page 92: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

76

kognitifnya saja yang akan berkembang, tetapi afektif dan psikomotoriknya

juga.

Program PLS GL zoo merupakan program pembelajaran di luar

ruangan bagi peserta didik lembaga sekolah di Kota Jogja yang

diselenggarakan oleh KRKB Gembira Loka bekerjasama dengan Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri

Yogyakarta. Progam PLS GL zoo ini memungkinkan pesertanya untuk

dapat secara langsung mengamati dan mempelajari satwa-satwa yang ada di

KRKB Gembira Loka guna memperoleh pengetahuan dan pengalaman

langsung dilapangan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa

latar belakang diselenggarakannya program PLS GL zoo yaitu untuk

menjalankan fungsi KRKB Gembira Loka sebagai lembaga konservasi dan

membuka akses bagi siswa-siswi untuk berkunjung dan belajar tentang

satwa secara langsung.

Bapak MS selaku bagian marketing bidang pendidikan KRKB Gembira

Loka mengungkapkan bahwa:

“Program PLS GL zoo adalah upaya KRKB dalam menjalankan

fungsinya sebagai lembaga konservasi yaitu sebagai tempat

penelitian, edukasi, dan rekreasi. Fungsi edukasi menjadi penting

adanya guna menjamin pendidikan bagi generasi penerus yang peduli

terhadap kelestarian satwa. Oleh karena itu, GL zoo membuat

program edukasi yang diantaranya yaitu Pembelajaran Luar Sekolah

(PLS) dan Satwa Masuk Sekolah (SMS). Sedangkan latarbelakang

lain yaitu adanya gagasan dari Sri Paduka Paku Alam VIII, yang

berkeinginan GL zoo bisa di kunjungi anak-anak sekolah setiap

harinya. Adanya gagasan tersebut, semakin memperkuat GL zoo

Page 93: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

77

untuk membuat program edukasi yang sesuai dengan visi dan

misinya sebagai lembaga konservasi.”(CW-1)

Pendapat senada disampaikan oleh Bapak YH selaku bagian marketing

bidang humas KRKB Gembira loka. Beliau mengungkapkan bahwa:

“Ide awal program ini berasal dari gagasan Sri Paduka Paku Alam

VIII yang menginginkan GL zoo dapat dikunjungi anak-anak setiap

harinya. Gagasan tersebut kemudian dirasa sejalan dengan salah satu

fungsi GL zoo sebagai lembaga konservasi yaitu sebagai tempat

edukasi. Oleh karena itu, dibuatlah program-program berbasis

pendidikan seperti PLS dan SMS guna merealisasikan gagasan dan

fungsi edukasi tersebut.” (CW-2)

Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa latar belakang

diselenggarakannya program PLS GL zoo di KRKB Gembira Loka yaitu

adanya gagasan dan masukan untuk menjadikan KRKB Gembira Loka yang

dapat menjalankan fungsinya sebagai penyelenggara proses pembelajaran

mengenai flora dan fauna bagi siswa-siswi dan masyarakat pada umumnya

guna menciptakan generasi yang peduli terhadap kelestarian satwa dan

lingkungan sekitarnya. Data tersebut diperkuat dengan adanya hasil studi

dokumentasi yang dilakukan peneliti terhadapt buku informasi program

edukasi KRKB Gembira Loka yang menyatakan bahwa latar belakang

diselenggarakannya program ini mengacu pada tugas pokok dan fungsi

KRKB Gembira Loka sebagai lembaga konservasi ex-situ. (Lihat lampiran

9)

Program PLS GL zoo sebagai kegiatan pembelajaran di luar ruangan

ditujukan untuk siswa-siswi lembaga sekolah yang ada di lingkup Kota

Jogja mulai dari Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga

Page 94: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

78

Sekolah Menengah Atas (SMA). Dari hasil observasi lapangan yang telah

dilakukan, peneliti mengungkapkan bahwa:

“Kebanyakan lembaga sekolah yang mengikuti program PLS GL zoo

berasal dari jenjang TK hingga SD saja.sangat jarang ditemui peserta

program berasal dari tingkat SMP atau SMA” (CL-5)

Bapak MS selaku bagian marketing bidang pendidikan di KRKB Gembira

Loka mengungkapkan bahwa:

“Selama berjalan kurang lebih 3 tahun, sudah banyak sekolah yang

telah mengikuti Program ini. Dari mulai PAUD hingga Siswa SMA.

Namun memang kebanyakan sekolah peserta berasal dari tingkat

PAUD hingga SD saja, masing jarang dari SMP atau SMA. Mungkin

karena konten program yang belum sesuai dengan keinginan pihak

sekolah, tapi hal tersebut akan terus kami perbaiki dan kembangkan.”

(CW-1)

RA selaku Pemandu dalam program PLS GL zoo di KRKB Gembira Loka

mengungkapkan bahwa:

“Untuk selama ini kebanyakan peserta itu anak-anak usia PAUD

hingga SD. Jarang mendapat peserta dari SMP atau SMA. Ya,

memang kalau dilihat konten program ini belum cocok jika harus

diberikan kepada siswa-siswi usia SMP-SMA karena pasti terlalu

mudah bagi mereka.Tapi kami selaku pemandu lapangan juga sudah

menyampaikan masukan-masukan terkait hal ini kepada pengelola.”

(CW-3)

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa sasaran yang

coba dibidik dalam program PLS GL zoo ini yaitu mulai dari PAUD hingga

SMA. Namun, yang berjalan selama ini kebanyakan sekolah peserta berasal

dari siswa-siswi PAUD hingga SD saja, hal ini dikarenakan konten dari

program PLS GL zoo yang masih harus dikembangkan dan disesuaikan

dengan tingkatan materi siswa-siswi SMP hingga SMA. Hal ini juga

Page 95: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

79

diperkuat dengan adanya studi dokumentasi yang telah dilakukan peneliti

pada dokumen reservasi peserta program PLS GL zoo pada bulan februari

(Lihat lampiran 8).

Program PLS GL zoo sebagai salah satu program edukasi di KRKB

Gembira Loka merupakan hasil kerjasama antara pihak KRKB Gembira

Loka dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) khususnya Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah. Selain dua pihak tersebut, masih banyak pihak

lain yang juga memiliki akses terhadap program ini. Dari hasil observasi

yang telah dilakukan mengenai pihak-pihak yang memiliki akses terhadap

program ini, peneliti mengungkapkan bahwa:

“Pihak-pihak yang berhasil diidentifikasi memiliki akses terhadap

program PLS GL zoo yaitu tentunya dari internal KRKB itu sendiri.

Lalu ada pula Jurusan PLS yang meliputi kepala jurusan, dosen, dan

mahasiswanya. Akses juga dimiliki oleh Dinas Pendidikan selaku

pemegang kebijakan secara makro dan media massa sebagai

penyebarluas informasi. Terakhir yaitu lembaga sekolah di lingkup

Kota Jogja selaku peserta program PLS GL zoo ini.” (CL-6)

Bapak MS selaku bagian marketing bidang pendidikan di KRKB Gembira

Loka mengungkapkan bahwa:

“Banyak pihak yang terlibat dan memiliki akses ke dalam program

ini, dari dalam KRKB sendiri ada Bapak Direktur Utama, bagian

marketing yang terdiri dari bidang pendidikan, humas, dan reservasi.

Ada lagi dari pihak UNY seperti mahasiswa dan dosen jurusan PLS.

serta pihak-pihak dari luar seperti Dinas Pendidikan, sekolah selaku

peserta program, dan media massa.” (CW-1)

Lebih lanjut, hal senada juga diungkapkan oleh Bapak YH selaku

bagian marketing bidang humas di KRKB Gembira Loka. Beliau

mengungkapkan bahwa:

Page 96: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

80

“Pihak yang ada di dalam program ini tentunya dari internal KRKB

ada Bapak Direktur Utama dan bagian marketing serta bidangnya.

Selanjutnya dari pihak mitra, UNY ada mahasiswa dan dosen jurusan

PLS. Terakhir ada dari dinas pendidikan, sekolahan peserta, dan

media massa yang juga ikut mempromosikan program ini.” (CW-2)

Berdasarkan pernyataan diatas diketahui bahwa banyak pihak yang

telah memiliki akses ke dalam program PLS GL zoo. Pihak-pihak tersebut

terbagi dalam 3 bagian yaitu internal KRKB Gembira Loka, UNY, dan

pihak luar. Dari internal KRKB Gembira Loka, pihak-pihak yang terlibat

dan memiliki akses dalam program PLS GL zoo ini yaitu Direktur Utama

dan Bagian Marketing yang terdiri dari bidang pendidikan, bidang humas,

dan bidang reservasi. Dari pihak UNY, terdapat mahasiswa dan dosen dari

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah yang juga memiliki akses terhadap

program PLS GL zoo ini. Sedangkan, dari pihak luar terdapat Dinas

Pendidikan, Lembaga Sekolah, dan media massa yang terlibat dan memiliki

akses terhadap program PLS GL zoo di KRKB Gembira Loka.

Pihak-pihak yang memiliki akses terhadap program PLS GL zoo

memiliki peranan masing-masing dalam penyelenggaraan program tersebut.

Peranan yang dimiliki oleh pihak-pihak tersebut difungsikan untuk

menjamin kelangsungan penyelenggaraan program PLS GL zoo agar sesuai

dengan tujuan awalnya. Dari hasil observasi yang telah dilakukan, peneliti

mengungkapkan bahwa:

“Walaupun tidak ada pembagian tugas dan peran tertulis secara rinci,

namun dalam pelaksanaannya pihak-pihak yang memiliki akses telah

memahami peranannya masing-masing dalam penyelenggaraan

program PLS GL zoo.” (CL-6)

Page 97: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

81

Bapak YH selaku bagian marketing bidang humas di KRKB Gembira Loka

mengungkapkan bahwa:

“Pihak utama dalam program ini yaitu KRKB dan Jurusan PLS FIP

UNY. KRKB berperan dalam penyediaan tempat pelaksanaan serta

alat dan bahan yang digunakan. Sedangkan Jurusan PLS selaku

konseptor program dan penyedia SDM pelaksana program. Selain

itu masih ada Dinas Pendidikan yang berperan dalam pemberian izin

publikasi program ini ke sekolah-sekolah di wilayah Kota Jogja dan

tentunya pihak sekolah selaku peserta program. Terakhir ada

beberapa media massa yang juga pernah meliput program ini dan

kami fungsikan hal tersebut guna membantu tugas kami

mensosialisasikan program ini ke sekolah-sekolah di wilayah DIY.”

(CW-2)

RA selaku pemandu program PLS GL zoo di KRKB Gembira Loka

mengungkapkan bahwa:

“Pertama pasti GL zoo sebagai penyedia fasilitas, sarana prasarana,

serta alat dan bahan. Selanjutnya UNY sebagai konseptor materi dan

penyedia SDM pelaksana program. Selain 2 pihak tersebut masih

ada Dinas Pendidikan Kota Jogja selaku pemberi izin dan

penyebarluasan informasi serta pihak sekolah selaku peserta

program. Ada juga media massa yang pernah meliput program ini

dan kami sangat menyambut baik hal itu karena dapat menjadi

alternatif kami dalam menyebarluaskan informasi program ini ke

masyarakat di Yogyakarta.” (CW-3)

Berdasarkan pernyataan diatas diketahui bahwa pihak-pihak yang

dapat mengakses program PLS GL zoo memiliki peranan masing-masing

dalam penyelenggaraan program. Peranan tersebut diantaranya, Dinas

Pendidikan yang sudah mengeluarkan perizinan dan surat rekomendasi

terhadap program PLS GL zoo bagi sekolah-sekolah di Kota Jogja (Lihat

lampiran 10). Selanjutnya ada juga dari pihak internal KRKB Gembira Loka

seperti Direktur Utama selaku pemegang kebijakan, bagian marketing dan

Page 98: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

82

bidangnya yang bertanggungjawab terhadap kelangsungan program

tersebut misal dalam hal penyediaan fasilitas, alat dan bahan. Kemudian ada

juga dari pihak UNY yang berperan dalam konseptor materi dan konten

program serta penyediaan SDM pemandu kegiatan. Selain itu, tentunya

pihak sekolah yang berperan sebagai konsumen atau peserta dari program

PLS GL zoo itu sendiri. Terakhir, media massa yang memiliki peran dalam

menyebarluaskan informasi mengenai program PLS GL zoo di KRKB

Gembira Loka kepada masyarakat luas.

Sebagai program yang bertujuan untuk melaksanakan salah satu

fungsi lembaga konservasi yaitu fungsi edukasi, program PLS GL zoo

dirancang guna memperluas aksesibilitasnya. Kebijakan-kebijakan yang

diterapkan pun berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan

pihak sekolah peserta. Hal tersebut dilakukan salah satunya dikarenakan

program PLS GL zoo ini merupakan program CSR atau program sosial yang

tidak berorientasi pada keuntungan semata namun lebih kepada perluasan

aksesibilitas terhadap program tersebut.

Bapak MS selaku bagian marketing bidang pendidikan di KRKB Gembira

Loka mengungkapkan bahwa:

“Kebijakannya yang pertama pengurangan tarif bagi siswa peserta

program PLS GL zoo dikarenakan program ini juga merupakan

program CSR atau program sosial KRKB selaku badan usaha. Kedua

yaitu pembentukan divisi khusus yang menangani program PLS GL

zoo ini secara khusus yang merupakan pecahan dari bagian marketing

yaitu bidang pendidikan, humas, dan reservasi di tahun 2016.

Selanjutnya kebijakan yang berlaku pada tahun 2014-2016 yang

membatasi sekolah peserta program hanya dilingkup Kota Jogja.

Kemudian kebijakan setiap 15 siswa akan dipandu oleh 1

Page 99: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

83

pendamping yang berasal dari mahasiswa PLS yang telah diberi

pelatihan dan masuk dalam tim kepemanduan PLS GL zoo. Hal

tersebut akan sangat membantu para guru dalam menyampaikan

pembelajaran pada saat kegiatan.” (CW-1)

HKA selaku pemandu program PLS GL zoo di KRKB Gembira Loka

mengungkapkan bahwa:

“Setau Saya salah satunya yaitu pengurangan tarif tiket masuk bagi

peserta program PLS GL zoo. Hal ini karena PLS GL zoo merupakan

Program CSR atau sosial dari KRKB. Adanya bagian khusus yang

menangani program PLS GL zoo juga. Selanjutnya yaitu pembatasan

jumlah sekolah peserta yang hanya dilingkup Kota Jogja dan belum

ke daerah/kabupaten lainnya. Lalu pendampingan pada saat program

dilaksanakan dimana seorang pemandu akan mendampingi 10-15

siswa, jadi akan mempermuda tugas guru juga.” (CW-4)

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan diketahui bahwa

penerapan kebijakan guna perluasan aksesibilitas program PLS GL zoo

cukup efektif dan berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan semakin

bertambahnya antusiasme lembaga sekolah yang ingin mengikuti program

PLS GL zoo yang salah satunya dikarenakan kebijakan-kebijakan yang

sangat memudahkan berbagai pihak terutama lembaga sekolah dalam

mengakses program ini. Kebijakan tersebut salah satunya yaitu dengan

adanya fasilitas khusus yang akan didapatkan peserta program baik siswa

maupun guru pendamping ketika mengikuti program PLS GL zoo. Hal ini

sesuai dengan yang tertera dalam hasil studi dokumentasi buku informasi

program edukasi KRKB Gembira Loka. (Lihat lampiran 9)

Berdasarkan pernyataan diatas diketahui bahwa kebijakan-kebijakan

yang diterapkan dalam program PLS GL zoo salah satunya dimaksudkan

guna mempermudah akses sekolah-sekolah di Kota Jogja untuk mengikuti

Page 100: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

84

program tersebut. Kebijakan-kebijakan tersebut diantaranya yaitu adanya

potongan tarif tiket masuk bagi peserta yang menggunakan paket PLS,

adanya pemandu yang telah diberi pelatihan sehingga lebih siap dalam

mendampingi dan memberikan materi-materi mengenai satwa yang ada di

KRKB Gembira Loka, dan terakhir yaitu adanya kebijakan dimana bagian

marketing dari KRKB Gembira Loka mulai tahun 2016 dipecah menjadi

tiga bagian guna memperjelas tugas dan fungsinya dalam penyelenggaraan

program PLS GL zoo. Pembagian tugas tersebut dapat dilihat dari hasil studi

dokumentasi profil KRKB Gembira Loka bagian struktur organisasi yang

telah dilakukan peneliti. (Lihat lampiran 7)

Komponen yang tidak kalah penting adanya dalam program PLS GL

zoo yaitu pihak sekolah selaku peserta program PLS GL zoo. Selama

berjalan dari tahun 2014-2016, program PLS GL zoo mengkhususkan

sekolah peserta program dalam lingkup Kota Jogja. Kebijakan tersebut

diambil guna mengantisipasi banyaknya permintaan terhadap program PLS

GL zoo yang sebenarnya masih dalam tahap pengembangan dan

pematangan konsep. Hal lain yang menjadi pertimbangan yaitu kapasitas

dan kualitas dari pemandu program yang jelas masih perlu ditingkatkan.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan, peneliti mengungkapkan bahwa:

“ Kebanyakan sekolah-sekolah peserta program PLS GL zoo memilih

program tersebut sebagai kegiatan field trip atau outing class

dikarenakan sesuai dengan tema pembelajaran yang akan

disampaikan serta adanya pemandu yang mendampingi dalam

kegiatan.” (CL-5)

Page 101: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

85

RA selaku pemandu program PLS GL zoo di KRKB Gembira Loka

mengungkapkan bahwa:

“Kebanyakan dari sekolah yang jadi peserta program ini, latar

belakang keikutsertaannya yang pertama karena sesuai dengan tema

pembelajarannya, lalu karena dalam program ini siswa akan

didampingi pemandu jadi memudahkan tugas guru, ada juga yang

ikut karena biayanya akan lebih murah jika dibanding masuk KRKB

tanpa paket PLS. Tapi kebanyakan sih ya karena dapatnya dobel,

dapat pembelajaran secara langsung dan dapat rekreasi juga.” (CW-

3)

Ibu SM selaku Guru pendamping dari TK Marga Jaya yang menjadi salah

satu peserta program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa:

“Sebenarnya tujuan utama kami berkunjung ke KRKB ini yaitu untuk

melakukan kegiatan pembelajaran outing class yang sudah kami

rencanakan dalam program rencana pembelajaran. Ketika

mendapatkan informasi adanya program ini, kami rasa program ini

sangat pas untuk pembelajaran anak-anak dan sangat membantu

pihak guru dalam pelaksanaanya karena didampingi oleh pemandu-

pemandu yang lebih paham mengenai satwa-satwa yang ada disini.”

(CW-5)

Ibu TSN selaku Guru pendamping dari TK ABA Bodeh yang menjadi salah

satu peserta program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa:

“Maksud utama sekolah kami sebelumnya yaitu mengadakan field

trip. Jadikan sinkron dengan adanya program PLS GL zoo ini. Tujuan

sekolah tercapai, anak-anak juga dapat pembelajaran, dapat rekreasi

juga. Apalagi mendapatkan pemandu yang sudah pengalaman dan

paham tentang binatang-binatang disini, pihak guru merasa sangat

terbantu.” (CW-6)

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa latar belakang

pihak sekolah mengikuti program PLS GL zoo yaitu (1) adanya pemandu

yang mendampingi siswa-siswi peserta selama kegiatan berlangsung

sehingga meringankan tugas guru, (2) adanya kebijakan potongan biaya

masuk bagi siswa-siswi sekolah peserta program PLS GL zoo, (3) program

Page 102: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

86

PLS GL zoo dianggap relevan dengan tujuan sekolah yang akan

mengadakan field trip dan outing class, dan (4) siswa peserta program PLS

GL zoo dianggap mendapatkan edukasi sekaligus rekreasi dalam sekali

kegiatan.

Program PLS GL zoo diselenggarakan berdasarkan langkah-langkah

dan panduan yang telah dibuat bersama oleh pihak KRKB Gembira Loka

dan pihak UNY yang diwakili oleh dosen-dosen Jurusan PLS. Namun, tidak

jarang pemberian konten dan pelaksanaan program juga menyesuaikan

dengan permintaan dan kebutuhan dari pihak sekolah selaku peserta

program. Respon positif pun banyak dilontarkan oleh pihak sekolah terkait

penyelenggaraan dan konten dari program PLS GL zoo. Tidak jarang pihak

sekolah juga memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun

guna kemajuan program ini. Dari hasil observasi yang telah dilakukan,

peneliti mengungkapkan bahwa:

“Pelaksanaan dan konten yang ada dalam program PLS GL zoo sudah

baik, hanya saja memang perlu adanya penambahan kegiatan atau

konten agar kegiatan lebih rekreatif dan membelajarkan tidak hanya

bagi pelajar usia anak-anak, tetapi juga yang berusia dewasa.” (CL-

7)

Ibu SM selaku Guru pendamping dari TK Marga Jaya yang menjadi salah

satu peserta program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa:

“Menurut saya sudah lumayan bagus untuk pelaksanaannya. Anak-

anak juga terlihat senang dan menikmati selama program berjalan.

Cuma perlu ditambahkan kegiatannya misalkan outbound yang dapat

melatih psikomotorik anak. Soalnya sekolah juga berharap dengan

adanya kegiatan ini, anak-anak akan dapat berkembang 3 aspek

perkembangannya sekaligus.” (CW-5)

Page 103: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

87

Ibu TSN selaku Guru pendamping dari TK ABA Bodeh yang menjadi salah

satu peserta program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa:

“Menurut saya kegiatan ini sudah sesuai dengan harapan kami selaku

guru, namun perlu ada penambahan konten untuk memunculkan

semangat siswa dalam mengikuti kegiatan ini. Ada beberapa kegiatan

yang tertulis dibuku informasi, namun dilapangan juga tidak

dilaksanakan. Seperti memberi makan rusa secara langsung

contohnya. Namun terlepas dari itu semua, baik pemandu maupun

pelaksanaan kegiatan hari ini sudah cukup bagus.” (CW-6)

RA selaku pemandu program PLS GL zoo di KRKB Gembira Loka

mengungkapkan bahwa:

“Banyak yang menanggapi positif kegiatan ini dan berniat

mengikutinya lagi di tahun depan. Tidak jarang kami juga

mendapatkan masukan-masukan dari pihak sekolah peserta agar

program PLS GL zoo ini dapat lebih baik lagi.” (CW-3)

Berdasarkan pernyataan diatas diketahui bahwa banyak tanggapan-

tanggapan positif yang disampaikan pihak sekolah selaku peserta program

PLS GL zoo mengenai pelaksanaan dan konten dari program ini. Dalam

pelaksanaannya program PLS GL zoo sudah cukup baik dan sesuai dengan

harapan dari pihak sekolah. Namun, perlu adanya pengembangan dan

penambahan konten agar siswa menjadi lebih antusias lagi mengikuti

program dan mendapat lebih banyak lagi pembelajaran dan pengalaman.

Sebagai penambah dan pengganti guru selama pelaksanaan program,

pemandu haruslah sadar betul akan tanggung jawab dan peranannya

tersebut. Dengan tahapan dan konten yang telah disusun sebelumnya, pihak

pemandu selaku pendamping kegiatan berusaha semaksimal mungkin

memainkan peranan dan menunaikan tanggung jawabnya tersebut.

Page 104: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

88

Kebanyakan pihak sekolah berharap setelah mengikuti program PLS GL

zoo, peserta didiknya akan mendapatkan tambahan positif dalam dirinya.

Ibu SM selaku Guru pendamping dari TK Marga Jaya yang menjadi salah

satu peserta program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa:

“Saya harap setelah mengikuti Program ini anak-anak jadi mengenal

macam-macam binatang melalui pengalaman langsung. Juga

bertambah wawasan dan pengalaman yang berguna baginya kelak

ketika dewasa.” (CW-5)

Ibu TSN selaku Guru pendamping dari TK ABA Bodeh yang menjadi salah

satu peserta program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa:

“Harapannya anak mendapatkan makna dari setiap kegiatan yang

dilakukannya disini. Menjadi sayang binatang, peduli terhadap

lingkungan, dan juga melatih kepercayaan diri anak juga.” (CW-6)

Bapak MS selaku bagian marketing bidang pendidikan di KRKB Gembira

Loka mengungkapkan bahwa:

“Kebanyakan sih harapannya setelah mengikuti program PLS GLzoo

ini,siswa-siswinya jadi lebih tahu tentang satwa dan peduli terhadap

lingkungan dan kelestarian flora dan fauna agar kelak dapat dinikmati

dimasa yang akan datang.” (CW-1)

Berdasarkan pernyataan diatas, diketahui harapan pihak sekolah bagi

peserta didiknya setelah mengikuti program PLS GL zoo ini antara lain

yaitu menambah wawasan dan pengetahuan yang dimiliki peserta didik

mengenai flora dan fauna dengan pembelajaran langsung, peserta didik

lebih sayang terhadap satwa, lebih peduli terhadap lingkungan disekitarnya

dan kelestariannya, serta peserta didik dapat melatih kepercayaan dirinya.

Adanya evaluasi penyelenggaraan program diakhir periode program

PLS GL zoo, digunakan pihak-pihak pemangku kebijakan untuk menjaring

Page 105: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

89

masukan-masukan yang ada guna pengembangan program kearah yang

lebih baik. Kebijakan tersebut dirumuskan dan ditetapkan bersama oleh

pihak KRKB Gembira Loka dan pihak UNY melalui Jurusan PLS dengan

berdasarkan hasil evaluasi yang ada. Ditahun 2017, berdasarkan hasil

evaluasi dan analisis kebutuhan dan permasalahan yang ada, maka

diambillah beberapa kebijakan baru guna meningkatkan aksesibilitas

program PLS GL zoo bagi pihak-pihak terkait.

Guna melengkapi data yang ada, peneliti juga melakukan observasi

langsung mengenai upaya pihak KRKB Gembira Loka dalam memperluas

aksesibilitas program PLS GLzoo. Dari hasil observasi tersebut, peneliti

mengungkapkan bahwa:

“Upaya yang dilakukan oleh pihak KRKB melalui bidang pendidikan

yaitu membuat buku informasi program edukasi di KRKB Gembira

Loka yang nantinya akan diperguanakn sebagai sarana sosialisasi dan

penyebarluasan informasi. Upaya lain yaitu dengan mengikuti acara-

acara perkumpulan atau pertemuan kepala sekolah yang biasa

dilakukan di Dinas Pendidikan” (CL-8)

Bapak MS selaku bagian marketing bidang pendidikan di KRKB Gembira

Loka mengungkapkan bahwa:

“Di tahun ini ada beberapa kebijakan baru yang diambil guna

memperluas segmentasi pasar program PLS GL zoo. Kebijakan

tersebut diantaranya perluasan penyebaran informasi dan sosialisasi

program PLS GL zoo ke seluruh Provinsi DIY. Lalu kami juga

mengadakan buku informasi mengenai program-program edukasi di

KRKB ini yang rencana akan kami distribusikan ke sekolah-sekolah

di DIY. Mulai tahun ini kami juga menggandeng Departemen Agama

guna mempermudah penyebaran informasi dan sosialisasi kami

kesekolah-sekolah yang dinaunginya seperti MTs, Mi, RA, dan lain-

lain. Kami juga menambahkan konten pembelajaran pada

pelaksanaan program PLS GL zoo seperti memeras susu sapi,

budidaya ikan, memberi makan rusa, dll. Terakhir, bidang

pendidikan kami mulai tahun ini juga aktif mensosialisasikan

Page 106: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

90

program ini melalui forum-forum kepala sekolah, forum guru, dan

sejenisnya.” (CW-1)

Bapak YH selaku bagian marketing bidang humas di KRKB Gembira Loka

mengungkapkan bahwa:

“Tahun ini banyak kebijakan baru guna meningkatkan aksesibilitas

program PLS GL zoo. Mulai dari mencetak buku informasi,

bekerjasama dengan Departemen Agama, penambahan variasi

konten pembelajaran selama pelaksanaan program, dan masih

banyak lainnya. Pokoknya semua upaya coba kami lakukan guna

memperluas penyebaran informasi mengenai program ini keseluruh

wilayah di DIY.” (CW-2)

Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil studi dokumentasi yang

dilakukan oleh peneliti. Peneliti mendapatkan fakta bahwa program PLS GL

zoo mulai tahun 2017 telah direkomendasikan oleh Departemen Agama

DIY sebagai program pembelajaran diluar kelas yang dapat diikuti oleh

sekolah-sekolah naungannya seperti MI, MTs, RA, dan lain-lain. (Lihat

lampiran 11)

Dari pernyataan diatas diketahui bahwa kebijakan-kebijakan baru

yang diterapkan mulai tahun 2017 ini merupakan salah satu upaya pihak

KRKB Gembira Loka dalam memperluas aksesibilitas program PLS GL

zoo keseluruh sekolah yang ada di provinsi DIY. Maksud lainnya yaitu agar

lebih banyak lagi pihak yang akan ikut ambil bagian dalam penyelenggaraan

program PLS GL zoo kedepannya sehingga program ini dapat menjadi salah

satu alternatif pembelajaran luar sekolah khususnya mengenai flora dan

fauna.

Page 107: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

91

4. Faktor Pendukung dan Penghambat Aksesibilitas Program Pembelajaran

Luar Sekolah di KRKB Gembira Loka

Aksesibilitas program pembelajaran luar sekolah di KRKB Gembira

Loka (PLS GL zoo) memiliki faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaannya. Faktor pendukung dalam aksesibilitas program PLS GL

zoo diantaranya yaitu fasilitas yang dimiliki, keberadaan pihak mitra,

integrasi materi pembelajaran dengan program, serta dukungan internal dari

dalam KRKB Gembira Loka.

Bapak MS selaku bagian marketing bidang pendidikan di KRKB Gembira

Loka mengungkapkan bahwa:

“Kami sangat merasa terbantu dengan adanya pihak mitra yang juga

ikut peduli terhadap program ini seperti UNY dan Dinas Pendidikan.

Selain itu, dari internal KRKB pun banyak juga yang memberikan

respon positif terhadap program ini. Hal ini terlihat dari kebijakan-

kebijakan yang diambil dan saya rasa sangat mempermudah kami

selaku penanggungjawab program. Tekakhir yaitu banyaknya

fasilitas pembelajaran yang ada di lingkungan KRKB ini, dan

semuanya itu dapat pula dimanfaatkan untuk mendukung program

PLS GL zoo.” (CW-1)

RA selaku pemandu program PLS GL zoo di KRKB Gembira Loka

mengungkapkan bahwa:

“Fasilitas guna penyelenggaraan program PLS GL zoo sudah

memadai. Peserta program dapat memanfaatkan seluruh sarana

pembelajaran yang ada mulai dari Laboratorium Alam, hutan buatan,

dan gudang bibit untuk belajar tentang flora. Peserta juga dapat

menggunakan kandang percontohan, kolam benih, dan seluruh satwa

yang ada di KRKB untuk pembelajaran mengenai fauna. Selain itu

pihak KRKB juga menyediakan fasilitas penunjang seperti

panggung, area outbound, dan pertunjukan satwa yang juga dapat

digunakan sebagai kegiatan tambahan dalam program ini. Faktor

Page 108: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

92

pendukung lain yaitu adanya koordinasi yang telah terjalin antara

KRKB dengan Dinas Pendidikan dan pihak UNY selaku penyedia

SDM pemandu. Faktor pendukung dari pihak sekolah juga ada, yaitu

adanya materi-materi pembelajaran yang memang mengharuskan

penyelenggaraan kegiatan luar ruangan sehingga dapat

diintegrasikan dengan program ini.” (CW-3)

Ibu TSN selaku Guru pendamping dari TK ABA Bodeh yang menjadi salah

satu peserta program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa:

“Menurut saya yang pertama fasilitas yang dimiliki untuk

pelaksanaan program sudah sangat mencukupi. Lalu selanjutnya

adanya peran dari Dinas Pendidikan yang ikut mengarahkan kami

selaku pihak sekolah untuk mengikuti kegiatan ini. Yang terakhir ya

karena pihak sekolah banyak yang merasa butuh terhadap program

seperti ini. Karena dikurikulum baru kan banyak teman-tema

pembelajaran yang dapat diintegrasikan dengan kegiatan-kegiatan

luar ruangan misalnya program PLS GL zoo ini.” (CW-6)

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa

fasilitas, sarana, dan prasarana yang dimiliki KRKB guna menunjang

kebutuhan program PLS GL zoo dalam kondisi yang baik dan masih layak

digunakan guna memperlancar pelaksanaan program. Hal ini merupakan

salah satu faktor pendukung aksesibilitas program PLS GL zoo. Hasil studi

dokumentasi yang dilakukan peneliti terhadap fasilitas yang dimiliki KRKB

Gembira Loka menunjukkan bahwa fasilitas yang dimiliki KRKB guna

menunjang program PLS GL zoo sudah sangat memadai dan dalam kondisi

yang baik. (Lihat lampiran 5 No. 2)

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa faktor

pendukung aksesibilitas program PLS GL zoo diantaranya yaitu keberadaan

pihak mitra yang juga ikut peduli terhadap penyelenggaraan program PLS

Page 109: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

93

GL zoo ini yaitu dari UNY khususnya Jurusan Pendidikan Luar Sekolah dan

dari Dinas Pendidikan. Faktor pendukung lain yaitu adanya kebijakan-

kebijakan internal dari pihak KRKB yang mempermudah pihak sekolah

selaku peserta dan mahasiswa selaku pemandu program dalam mengakses

program tersebut. Terakhir yaitu kebutuhan lembaga-lembaga sekolah

terhadap program pembelajaran luar sekolah yang dapat diintegrasikan

dengan tema-tema pembelajaran yang ada.

Faktor penghambat dalam aksesibilitas Program Pembelajaran Luar

Sekolah di KRKB Gembira Loka (PLS GL zoo) diantaranya yaitu SDM

Pemandu dan kondisi dari pihak sekolah. Dari hasil observasi yang telah

dilakukan, peneliti mengungkapkan bahwa:

“Satu-satunya faktor penghambat yang ditemukan yaitu SDM

Pemandu yang statusnya masih mahasiswa. Hal ini jelas akan

menjadi penghambat aksesibilitas program PLS GL zoo karena

sebagai mahasiswa pasti juga memiliki tanggung jawab lain diluar

kepemanduan PLS GL zoo sehingga akan terpecah fokus dan sulit

untuk mencapai profesionalitas kerja.” (CL-5)

Bapak MS selaku bagian marketing bidang pendidikan di KRKB Gembira

Loka mengungkapkan bahwa:

“Kebanyakan sekolah terutama sekolah negeri sudah memiliki

susunan rencana kegiatan selama satu tahun, sehingga keterlambatan

dalam sosialisasi dapat menyebabkan program PLS GL zoo tidak

dapat diakses oleh sekolah tersebut atau menunggu tahun ajaran

berikutnya karena tidak tercantum dalam rencana pembelajaran

tahunan yang telah disusun. Selain itu, SDM pemandu yang notabene

masih berstatus mahasiswa pasti lah memiliki tanggung jawab lain

terkait perkuliahannya dan memiliki batas waktu sebelum harus

menyelesaikan jenjang perkuliahannya. Hal ini berdampak pada

Page 110: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

94

pergantian pemandu setiap tahunnya sehingga baik dari pihak KRKB

maupun Jurusan PLS harus melatihnya dari dasar kembali.” (CW-1)

RA selaku pemandu program PLS GL zoo di KRKB Gembira Loka

mengungkapkan bahwa:

“Karena statusnya masih mahasiswa, jadi setiap tahun pasti

pemandu akan mengalami perubahan karena pemandu yang lama

pasti harus menyelesaikan jenjang perkuliahannya. Hal ini

berdampak pada harus adanya pengulangan pelatihan dari dasar

kembali oleh pihak KRKB maupun PLS sehingga sulit untuk

mencapai kondisi pemandu yang professional. Sebagai mahasiswa

kan juga banyak tanggungannya, harus mengikuti perkuliahn, harus

mengerjakan tugas yang diberikan dosen, dan lain-lain. Selain itu,

dari pihak sekolah juga ada. Misal dalam hal lokasi yang jauh dari

KRKB dan tidak adanya alokasi dana untuk program-program luar

ruangan. Kasus lain yaitu keterlambatan menerima informasi

mengenai PLS yang berimbas pada tidak tercatatnya program

pembelajaran luar sekolah dalam rencana pembelajaran dalam satu

tahun ajaran.” (CW-3)

Ibu TSN selaku Guru pendamping dari TK ABA Bodeh yang menjadi salah

satu peserta program PLS GL zoo mengungkapkan bahwa:

“Seperti Saya ini yang baru mengetahui keberadaan program PLS GL

zoo tahun ini. Kurang komunikasi dan sosialisasi menyebabkan

banyak sekolah yang belum mengetahui adanya program PLS GL

zoo. Lalu jarak juga bisa menjadi penghambat. Terakhir yaitu

kurikulumnya. Kebanyakan sekolah apalagi yang negeri kan sudah

merancang rencana pembelajaran selama satu periode, jadi ketika

program PLS GL zoo ini belum diketahui mereka dan mereka belum

masukkan dalam rancangan pembelajaran periode tersebut, ya

terpaksa mereka harus menunggu sampai semester berikutnya untuk

melaksanakannya atau malah menggantinya dengan kegiatan lain

sejenis.” (CW-6)

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa faktor

penghambat aksesibilitas program PLS GL zoo diantaranya yaitu SDM

pemandu yang selalu mengalami perubahan setiap tahunnya dikarenakan

statusnya yang masih mahasiswa aktif sehingga menyebabkan harus adanya

Page 111: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

95

pengulangan pelatihan dasar kepada pemandu-pemandu tersebut. Faktor

lainnya yaitu kebijakan pihak sekolah terutama sekolah negeri yang telah

membuat rencana pembelajaran selama satu tahun ajaran sehingga

terkadang hal ini mempersulit pihak sekolah itu sendiri dalam mengikuti

program PLS GL zoo karena tidak tercantum dalam rencana tersebut.

Penghambat lainnya yaitu mengenai alokasi dana yang dimiliki sekolah dan

jarak antar sekolah dan KRKB selaku lokasi penyelenggaraan program.

B. Pembahasan

1. Aksesibilitas Program Pembelajaran Luar Sekolah di KRKB Gembira

Loka

Pendidikan luar sekolah atau pendidikan non formal sebagai jalur

pendidikan di luar pendidikan formal memiliki fungsi dan peranan

tersendiri. Menurut Hamojoyo (dalam Kamil, 2011: 14) Pendidikan Luar

Sekolah merupakan usaha yang terorganisir secara sistematis dan

berkelanjutan di luar sistem formal, melalui hubungan sosial yang

digunakan untuk membimbing individu, kelompok, maupun masyarakat

agar memiliki cita-cita guna meningkatkan taraf hidup untuk

kesejahteraannya. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui pendidikan luar

sekolah memiliki fungsi sebagai penambah, pelengkap, dan pengganti

pendidikan formal yang ada. Sifatnya yang fleksibel menjadikan jenis

pendidikan ini memiliki ragam bentuk dan metode yang sangat variatif. Hal

Page 112: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

96

inilah yang menyebabkan pendidikan luar sekolah dapat menyasar berbagai

golongan dengan masalah dan kebutuhan yang beragam pula.

Salah satu bentuk pendidikan luar sekolah yaitu pembelajaran luar

sekolah. Menurut Corey (dalam Syaiful Sagala, 2011: 61) pembelajaran

adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola

untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam

kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Secara

sederhana pembelajaran luar sekolah dapat diartikan sebagai kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan diluar ruangan atau sekolah yang

dilakukan secara sengaja dengan memanfaatkan media pembelajaran yang

dapat mendukung terjadinya proses belajar. Pembelajaran luar sekolah

merupakan konsep pembelajaran nonformal yang diinternalisasikan ke

dalam pendidikan formal dengan tujuan menciptakan suatu pembelajaran

yang menyenangkan dan menarik bagi peserta didik. Dalam pembelajaran

model ini, peserta didik difokuskan untuk dapat mandiri dalam

bereksplorasi terhadap lingkungan disekitarnya guna mendapatkan

informasi, pengetahuan, maupun pengalaman.

Pembelajaran luar sekolah dalam prosesnya dapat dilakukan dimana

saja karena tidak terbatas ruang dan waktu. Pembelajaran luar sekolah

sebagai salah satu metode pembelajaran memiliki beragam bentuk dan jenis.

Salah satu yang cukup banyak dilakukan yaitu wisata belajar. Wisata belajar

merupakan metode pembelajaran yang dikemas secara rekreatif namun

Page 113: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

97

tetap menonjolkan unsur-unsur edukasi. Wisata belajar memungkinkan

peserta didik untuk dapat refreshing dan melepas penat sekaligus

membelajarkan jika direncanakan dengan baik. Konsep penggabungan

antara wisata dan belajar ini memiliki banyak bentuk dan variasi, antara

lain: karyawisata, study tour, outbound, outing class, dan wisata edukasi.

Lokasi yang digunakan dalam melaksanakan pembelajaran model ini pun

sangat beragam karena menyesuaikan kebutuhan dan informasi yang ingin

digali.

Kebun binatang merupakan tempat dimana binatang dipelihara dalam

lingkungan buatan sehingga dapat diperunjukkan pada khalayak ramai.

Selain fungsinya sebagai tempat rekreasi dan konservasi, kebun binatang

juga dapat difungsikan sebagai tempat edukasi. Lingkungannya yang

dipenuhi dengan sumber-sumber belajar, menjadikan kebun binatang cocok

untuk digunakan sebagai tempat pembelajaran luar sekolah. Informasi yang

dapat digali pun tidak terbatas pada seputar binatang saja, tetapi dapat pula

mengenai lingkungan alam sekitar dan sosialisasi antar masyarakat yang

terjadi di dalamnya. Pembelajaran dengan metode wisata edukasi di kebun

binatang juga tidak terbatas pada aspek fisiknya saja. Siswa dapat pula

menjadikan karakteristik yang dimiliki binatang-binatang yang ada di kebun

binatang sebagai sumber belajarnya.

Kebun Raya dan Kebun Binatang (KRKB) Gembira Loka merupakan

salah satu dari sekian banyak kebun binatang yang ada di Indonesia. KRKB

Page 114: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

98

Gembira Loka sebagai lembaga konservasi yang fokus guna melestarikan

flora dan fauna memiliki tiga fungsi penting yaitu sebagai tempat rekreasi,

tempat penelitian, dan tempat pendidikan. Upaya yang ditempuh guna

merealisasikan fungsi tersebut khususnya fungsi pendidikan, KRKB

Gembira Loka menggagas sebuah program edukasi yang dinamai

Pembelajaran Luar Sekolah Gembira Loka Zoo atau biasa disebut PLS GL

zoo. Program PLS GL zoo merupakan program hasil kerjasama antara pihak

KRKB Gembira Loka dengan Universitas Negeri Yogyakarta khususnya

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS). Program ini diperuntukkan bagi

pelajar usia TK hingga SMA diseluruh Kota Jogja yang telah mendaftar dan

melakukan reservasi terlebih dahulu. Dalam pelaksanaannya, peserta akan

dipandu untuk mengunjungi dan mengamati fasilitas pendidikan yang ada

di KRKB Gembira Loka, mengasah kreativitas yang dimiliki, serta

berkeliling KRKB Gembira Loka.

Program PLS GL zoo ini memungkinkan peserta yang berstatus

pelajar untuk dapat menggali informasi, pengetahuan, dan pengalaman

secara langsung mengenai flora dan fauna yang ada di KRKB didamping

oleh pemandu yang merupakan mahasiswa Jurusan PLS. Program ini

merupakan gabungan dari jenis-jenis pembelajaran luar sekolah yang ada

yaitu: outing class, field trip, dan outbound. Program PLS GL zoo dapat

dikatakan sebagai pembelajaran luar sekolah jenis outing class karena

kegiatan pembelajarannya dilakukan di luar ruangan atau kelas serta dapat

memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan kreativitas dan aspek-

Page 115: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

99

aspek pengetahuan melalui kegiatan pojok kreatif dan keliling KRKB

Gembira Loka. Hal ini sesuai dengan pendapat Komarudin (dalam

Husamah, 2013: 19) yang menyebutkan outing class sebagai aktivitas yang

dilakukan di luar sekolah yang berisi kegiatan di luar kelas atau sekolah dan

berada dilingkungan luar seperti bermain di sekitar sekolah, taman, sawah,

dan kegiatan lain yang sifatnya petualangan serta dapat mengembangkan

aspek pengetahuan yang relevan.

Program PLS GL zoo dalam pelaksanaanya juga mengajak para

peserta untuk mempelajari dan mengamati secara langsung apa yang Ia

butuhkan agar mendapatkan informasi, pengetahuan, dan pengalaman

secara mandiri guna melengkapi materi yang didapatkannya di kelas. Hal

ini telah sesuai dengan pengertian pembelajaran luar sekolah jenis field trip

yang disampaikan Syaiful Sagala (2006: 214) yang menyebutkan field trip

sebagai pesiar (ekskursi) yang dilakukan oleh peserta didik untuk

melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral dari

kurikulum sekolah. Metode ini banyak digunakan selain untuk memperkaya

wawasan dan pengetahuan peserta didik, juga untuk menghindari

kebosanan serta kejenuhan peserta didik terhadap pembelajaran yang ada di

kelas. Lebih lanjut salah satu tahapan dari pelaksanaan program PLS GL

zoo yaitu adanya pojok kreatif dan bina suasana. Kedua kegiatan ini

bertujuan untuk mengasah kreativitas, kepercayaan diri, dan memotivasi

peserta sehingga akan memunculkan pribadi-pribadi yang tangguh dan

mandiri setelah mengikuti program PLS GL zoo ini. Tujuan ini sesuai

Page 116: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

100

dengan tujuan dari pembelajaran luar sekolah jenis outbound yang telah

tercantum dalam kajian teori yang menyebutkan outbound tidak hanya

bermakna kegiatan diluar, namun lebih dari itu dimana peserta diajak

berpikir kreatif dan membuat terobosan-terobosan baru. Bentuk kegiatan

yang dapat diselenggarakan dalam pembelajaran luar sekolah jenis ini

berdasarkan pada prinsip kreativitas, rekreatif, dan edukatif baik dengan

sasaran individu maupun kelompok.

Aksesibilitas program merupakan salah satu komponen penting yang

harus diketahui guna kepentingan pengembangan program kearah yang

lebih baik lagi. Aksesibilitas sendiri memiliki pengertian sebagai level

kemudahan dan keterjangkauan terhadap suatu objek dengan

mempertimbangkan aspek-aspek yang mempengaruhi. Secara singkat

aksesibilitas dalam konteks sebuah program diartikan sebagai seperangkat

komponen yang keberadaannya dapat memudahkan jalannya sebuah proses.

Menurut Derek Halden Consultancy (2004) dalam jurnalnya menyebutkan

bahwa pemahaman mengenai aksesibilitas dapat dicirikan melalui tiga

kategori pertanyaan yaitu:

a. Siapa atau dimana – aksesibilitas adalah bagian dari orang, atau tempat;

b. Apa peluang yang akan dicapai – meliputi fungsi dan aktivitas yang ada

di dalamnya, atau sumber daya (termasuk orang-orang) yang

memungkinkan orang dapat memenuhi kebutuhannya;

c. Bagaimana – faktor-faktor yang dapat mempengaruhi akses terhadap

suatu objek.

Pertanyaan “siapa” dalam konteks penelitian ini mengacu pada

pihak-pihak yang memiliki akses terhadap program PLS GL zoo

Page 117: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

101

(stakeholder). Menurut Freeman (1984) dalam Sukada (2007: 98), pihak

yang memiliki akses atau pemangku kepentingan (stakeholder) tersebut

merupakan mereka yang memiliki kepentingan dan keputusan tersendiri,

baik sebagai individu maupun wakil kelompok. Pengertian tersebut juga

mencakup mereka yang mempengaruhi atau terkena pengaruh dari program.

Hasil penelitian yang telah dilakukan, pihak yang memiliki akses terhadap

program PLS GL zoo di KRKB Gembira Loka antara lain: Dinas

Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, lembaga sekolah di Kota

Yogyakarta, Pengelola KRKB Gembira Loka, dan media massa. Pihak-

pihak yang memiliki akses tersebut selanjutnya memiliki peranan masing-

masing dalam penyelenggaraan program PLS GL zoo ini. Peranan tersebut

diantaranya, Dinas Pendidikan mengeluarkan perizinan dan surat

rekomendasi terhadap program PLS GL zoo bagi sekolah-sekolah di Kota

Jogja. Selanjutnya ada juga dari pihak internal KRKB Gembira Loka seperti

Direktur Utama selaku pemegang kebijakan, bagian marketing dan

bidangnya yang bertanggungjawab terhadap kelangsungan program

tersebut misal dalam hal penyediaan fasilitas, alat dan bahan. Kemudian

pihak UNY yang berperan dalam konseptor materi dan konten program

serta penyediaan SDM pemandu kegiatan. Selain itu, ada pihak sekolah

yang berperan sebagai konsumen atau peserta dari program PLS GL zoo itu

sendiri. Media massa yang memiliki peran dalam menyebarluaskan

informasi mengenai program PLS GL zoo di KRKB Gembira Loka kepada

masyarakat luas. Pihak-pihak yang memiliki akses terhadap program PLS

Page 118: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

102

GL zoo melaksanakan peranannya masing-masing agar proses

penyelenggaraan program PLS GL zoo dapat berjalan lancar dan sesuai

dengan tujuan awalnya. Hal ini sesuai dengan prinsip stakeholder menurut

Wibisono (2007: 96) yang menyatakan bahwa antara stakeholder dan

perusahaan (dalam hal ini program PLS GL zoo) terjadi hubungan yang

saling mempengaruhi, sehingga perubahan pada salah satu pihak akan

memicu dan mendorong terjadinya perubahan pada pihak yang lainnya. Hal

ini membuktikan pihak-pihak yang memiliki akses merupakan komponen

atau satu kesatuan utuh yang melaksanakan peranannya masing-masing

guna mempermudah jalannya sebuah sistem.

Pertanyaan “apa” berkaitan dengan aksesibilitas program PLS GL

zoo ini berkenaan dengan konteks pelaksanaan program dan strategi serta

kebijakan yang diterapkan berkaitan dengan aksesibilitas program tersebut.

Menurut Sujarwo (2013: 36) pelaksanaan pembelajaran khsusunya

pembelajaran orang dewasa yang didasarkan pada belajar pada pengalaman,

terdapat 3 tahapan penting didalamnya yaitu: tahap pendahuluan, tahap

pelaksanaan, dan tahap akhir. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan,

pelaksanaan program pendampingan PLS GL zoo mengacu pada prinsip

belajar dari pengalaman yang telah dikemukakan diatas karena didalamnya

meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilaksanakan secara

sistematis dan terstruktur. Hasil ini juga didukung dengan hasil penelitian

dari Sujarwo pada tahun 2017 tentang Desain Model Wisata Belajar di

Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta sebagai Laboratorium Luar

Page 119: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

103

Kampus yang menyatakan bahwa langkah-langkah program PLS GL zoo

terdiri dari tahap pendahuluan, kegiatan inti dan penutup (JPPM, 4 (1),

2017, 90-100). Berdasarkan teori dan hasil penelitian tersebut, peneliti

memperoleh hasil penelitian yang menunjukkan adanya tanggapan positif

dari pihak sekolah selaku peserta berkaitan dengan program PLS GL zoo

khususnya dalam hal lagkah-langkah pelaksanaannya. Pelaksanaan

program PLS GL zoo sudah cukup baik dan sesuai dengan harapan dari

pihak sekolah. Namun, perlu adanya pengembangan dan penambahan

konten agar siswa menjadi lebih antusias lagi mengikuti program dan

mendapat lebih banyak lagi pembelajaran dan pengalaman.

Selanjutnya mengenai strategi dan kebijakan yang diterapkan

berkaitan dengan aksesibilitas program PLS GL zoo, sudah banyak

diterapkan baik oleh pihak KRKB Gembira Loka maupun pemandu

program. Dari hasil penelitian diketahui strategi dan kebijakan yang sudah

diterapkan meliputi: adanya potongan tarif tiket masuk bagi peserta yang

menggunakan paket PLS, adanya pemandu yang telah diberi pelatihan

sehingga lebih siap dalam mendampingi dan memberikan materi-materi

mengenai satwa yang ada di KRKB Gembira Loka, dan terakhir yaitu

adanya kebijakan dimana bagian marketing dari KRKB Gembira Loka

mulai tahun 2016 dipecah menjadi tiga bagian guna memperjelas tugas dan

fungsinya dalam penyelenggaraan program PLS GL zoo. Kebijakan serta

strategi yang telah ditempuh tersebut bertujuan untuk memperluas

aksesibilitas program PLS GL zoo keseluruh pihak-pihak yang

Page 120: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

104

berkepentingan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Nurcholis

(2007: 263) mengenai definisi kebijakan sebagai keputusan suatu organisasi

yang dimaksudkan untukmencapai tujuan tertentu dan biasanya berisikan

ketentuan-ketentuan yang dapat dijadikan pedoman dalam pengambilan

keputusan kedepan dan penerapan atau pelaksanaan suatu kebijakan yang

telah diterapkan.

Pertanyaan “bagaimana” sesuai teori aksesibilitas program yang telah

dijabarkan diatas mengacu pada upaya yang dilakukan guna memperluas

aksesibilitas program PLS GL zoo kedepannya. Upaya yang dilakukan

didasarkan pada hasil evaluasi yang diselenggarakan pada akhir periode.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian sujarwo tahun 2017 tentang Desain

Model Wisata Belajar di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta

sebagai Laboratorium Luar Kampus yang menyatakan bahwa tahapan

dalam kegiatan pendampingan program PLS GL zoo terdiri dari tahap

perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi (JPPM, 4 (1), 2017, 90-

100). Pelaksanaan program selama satu periode kepemanduan selanjutnya

dievaluasi secara menyeluruh guna mendapatkan pedoman untuk perbaikan

dan pengembangan program kedepannya. Berbekal dari hasil evalausi

tersebut, munculah kebijakan dan upaya-upaya yang harus dilakukan oleh

keseluruhan pihak yang memiliki akses terhadap program ini guna

pengembangan program kedepannya. Dari hasil penelitian diketahui

kebijakan dan upaya yang ditempuh diantaranya yaitu:

Page 121: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

105

a. Membuat kebijakan baru. Mulai pada tahun 2017 program PLS GL

zoo terbuka untuk seluruh lembaga sekolah yang ada di provinsi DIY;

b. Memperluas kerjasama. Menjalin kerjasama dengan Departemen

Agama selaku lembaga yang menaungi sekolahan-sekolah berbasis

keagamaan seperti MTs, MI, dan RA serta lembaga sekolah sejenis

agar dapat berpartisipasi dalam program PLS GL zoo;

c. Membuat buku informasi mengenai program edukasi yang ada di

KRKB Gembira Loka yang meliputi Program Pembelajaran Luar

Sekolah (PLS) dan Satwa Masuk Sekolah (SMS). Buku informasi ini

nantinya akan dibagikan keseluruh sekolah yang ada di provinsi DIY

melalui forum-forum pertemuan kepala sekolah atau organisasi guru

yang ada di DIY agar informasi mengenai keberadaan program ini

dapat terakses oleh semua lembaga sekolah.

d. Penambahan konten pembelajaran meliputi perah susu sapi, membuat

pupuk kompos, melihat budidaya tanaman dan ikan air tawar, serta

pengayaan materi kepada pemandu program PLS GL zoo.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Aksesibilitas Program PLS GL zoo di

KRKB Gembira Loka

Menurut Pringle (dalam Lai, 2012: 91) kebun binatang sebagai

tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran memungkinkan siswa untuk

dapat mengembangkan pengetahuan tentang binatang dan kesadaran

lingkungan. Kebun binatang sebagai tempat penyelenggaraan pembelajaran

Page 122: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

106

memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Menurut Husamah (2013:

54), terdapat sisi positif bagi seorang siswa yang mengikuti kegiatan wisata

belajar khususnya di kebun binatang, yaitu:

a. Kegiatan belajar mengajar lebih bermakna sebab siswa

memperolehnya dengan mengalaminya secara langsung;

b. Membangkitkan sisi eksporatif siswa dalam usahanya menyelesaikan

sesuatu;

c. Memperlihatkan kondisi nyata di lapangan dengan

mengintegrasikannya dengan pengajaran di dalam kelas sehingga

menciptakan kepribadian yng komplit baik bagi guru maupun siswa;

d. Memperbanyak pengetahuan dan wawasan yang diperoleh siswa baik

di dalam maupun luar kelas;

e. Memberikan kesenangan siswa terhadap alam sekitarnya.

Pembelajaran langsung di kebun binatang memungkinkan peserta

didik untuk dapat berinteraksi langsung dengan apa yang sedang

dipelajarinya merupakan salah satu kelebihan dari metode pembelajaran ini.

Namun, disisi lain kebun binatang juga memiliki kelemahan jika

dipergunakan sebagai lokasi pembelajaran. Kebun binatang yang notabene

merupakan tempat umum yang dapat diakses oleh khalayak ramai tentunya

akan sulit untuk dapat selalu menjaga kondusifitasnya sehingga pelaksanaan

pembelajaran akan mengalami banyak gangguan dan hambatan.

Kebun Raya Kebun Binatang (KRKB) Gembira Loka selaku

pemegang kebijakan dalam program PLS GL zoo tentunya memiliki

keunggulan dan kelemahan dalam penyelenggaraan program edukasinya.

Hal ini juga berkaitan dengan tingkat aksesibilitas yang dimiliki oleh

program edukasi tersebut khususnya program PLS GL zoo. Dalam

kaitannya dengan aksesibilitas program PLS GL zoo, hasil penelitian juga

Page 123: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

107

menemukan adanya faktor pendukung dan penghambat yang berpengaruh

terhadap aksesibilitas program tersebut. Faktor pendukung dalam

aksesibilitas program PLS GL zoo yaitu keberadaan pihak mitra yang juga

ikut peduli terhadap penyelenggaraan program PLS GL zoo ini yaitu dari

UNY khususnya Jurusan Pendidikan Luar Sekolah dan dari Dinas

Pendidikan. Faktor pendukung lain yaitu adanya kebijakan-kebijakan

internal dari pihak KRKB yang mempermudah pihak sekolah selaku peserta

dan mahasiswa selaku pemandu program dalam mengakses program

tersebut. Terakhir yaitu kebutuhan lembaga-lembaga sekolah terhadap

program pembelajaran luar sekolah yang dapat diintegrasikan dengan tema-

tema pembelajaran yang ada.

Faktor penghambat aksesibilitas program PLS GL zoo diantaranya

yaitu SDM pemandu yang selalu mengalami perubahan setiap tahunnya

dikarenakan statusnya yang masih mahasiswa aktif sehingga menyebabkan

harus adanya pengulangan pelatihan dasar kepada pemandu-pemandu

tersebut. Faktor lainnya yaitu kebijakan pihak sekolah terutama sekolah

negeri yang telah membuat rencana pembelajaran selama satu tahun ajaran

sehingga terkadang hal ini mempersulit pihak sekolah itu sendiri dalam

mengikuti program PLS GL zoo karena tidak tercantum dalam rencana

tersebut. Penghambat lainnya yaitu mengenai alokasi dana yang dimiliki

sekolah dan jarak antar sekolah dengan KRKB selaku lokasi

penyelenggaraan program.

Page 124: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

108

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Aksesibilitas merupakan salah satu komponen penting yang harus

diketahui guna kepentingan pengembangan program kedepannya. Aksesibilitas

dapat diartikan sebagai level kemudahan dan keterjangkauan terhadap suatu

objek dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang mempengaruhinya. Dalam

kaitannya dengan sebuah program, aksesibilitas diartikan sebagai seperangkat

komponen yang keberadannya dapat mempermudah berjalannya sebuah proses.

Berkaitan dengan hal tersebut, aksesibilitas program PLS GL zoo ada dan

melekat dalam tahapan-tahapan pelaksanaan programnya yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Aksesibilitas program yang dimaksud

mengacu pada konsep teori yang telah dibahas dalam penelitian ini.

Aksesibilitas program PLS GL zoo terdiri dari pihak-pihak yang memiliki akses

dan peranannya, pelaksanaan program dan kebijakan yang diterapkan, serta

upaya memperluas aksesibilitas program kedepannya.

Pihak yang memiliki akses dan peranannya yaitu meliputi (1) dinas

pendidikan selaku pemberi izin dan surat rekomendasi, (2) pengelola KRKB

Gembira Loka selaku pemegang kebijakan dan penyedia fasilitas, (3) jurusan

PLS selaku konseptor materi dan penyedia SDM pemandu, (4) lembaga sekolah

selaku peserta program, dan (5) media massa selaku penyebarluas informasi

mengenai keberadaan program. Dalam hal pelaksanaan program, program PLS

Page 125: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

109

GL zoo mengacu pada langkah-langkah yang telah disusun dengan mengacu

pada prinsip belajar dari pengalaman. Hal tersebut mendapat tanggapan positif

dari pihak sekolah selaku peserta program.

Selama 4 tahun berjalannya program, kebijakan yang telah diterapkan

yaitu meliputi: adanya potongan tarif, adanya pemandu yang mendampingi

peserta selama pelaksanaan program, dan adanya kebijakan perombakan

struktur organisasi dimana bagian marketing mulai tahun 2016 dipecah menjadi

3 bidang guna memperjelas tugas dan fungsinya dalam penyelenggaraan

program PLS GL zoo. Terakhir yaitu upaya yang dilakukan pihak KRKB

Gembira Loka guna memperluas aksesibilitas program PLS GL zoo

kedepannya yaitu meliputi (1) membuat kebijakan baru yaitu membuka akses

program PLS GL zoo bagi semua lembaga sekolah yang ada diwilayah DIY, (2)

memperluas kerjasama yaitu dengan Departemen Agama, (3) membuat buku

informasi mengenai program edukasi yang diselenggarakan KRKB Gembira

Loka, dan (4) penambahan konten pembelajaran yang ada dalam pelaksanaan

program PLS GL zoo.

Aksesibilitas program PLS GL zoo di KRKB Gembira Loka memiliki

faktor pendukung yaitu keberadaan pihak mitra yang juga ikut peduli terhadap

penyelenggaraan program PLS GL zoo ini yaitu dari UNY khususnya Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah dan dari dinas pendidikan. Faktor pendukung lain

yaitu adanya kebijakan-kebijakan internal dari pihak KRKB yang

mempermudah pihak sekolah selaku peserta dan mahasiswa selaku pemandu

Page 126: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

110

program dalam mengakses program tersebut. Terakhir yaitu kebutuhan

lembaga-lembaga sekolah terhadap program pembelajaran luar sekolah yang

dapat diintegrasikan dengan tema-tema pembelajaran yang ada.

Selain faktor pendukung diatas, terdapat pula faktor penghambat

aksesibilitas program PLS GL zoo yaitu SDM pemandu yang selalu mengalami

perubahan setiap tahunnya dikarena statusnya yang masih mahasiswa aktif

sehingga menyebabkan harus adanya pengulangan pelatihan dasar kepada

pemandu-pemandu tersebut. Faktor lainnya yaitu kebijakan pihak sekolah

terutama sekolah negeri yang telah membuat rencana pembelajaran selama satu

tahun ajaran sehingga terkadang hal ini mempersulit pihak sekolah itu sendiri

dalam mengikuti program PLS GL zoo karena tidak tercantum dalam rencana

tersebut. Penghambat lainnya yaitu mengenai alokasi dana yang dimiliki

sekolah dan jarak antar sekolah dan KRKB selaku lokasi penyelenggaraan

program.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang aksesibilitas program pembelajaran

luar sekolah di KRKB Gembira Loka Yogyakarta yang telah dilakukan,

terdapat beberapa saran yang peneliti akan ajukan yaitu:

1. Gencarkan sosialiasai program, salah satunya dengan perluas relasi

terutama dengan media massa agar informasi mengenai program PLS GL

zoo dapat tersebar lebih luas dan merata.

Page 127: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

111

2. Pengembangan terhadap konten program agar dapat memenuhi kebutuhan

dan keinginan peserta yang berasal dari usia dasar hingga tingkat menengah

atas bahkan mahasiswa.

3. Bentuk tim inti yang professional agar dapat menjadi role model bagi

pemandu-pemandu yang lain dan penjamin keberlanjutan program.

Page 128: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

112

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. (2010). Kajian Pemanfaatan Kebun Binatang Mini Jantho sebagai

Penunjang Pembelajaran Biologi. Jurnal Biologi Edukasi Online. Diakses

http://www.jurnal.unsyiah.a.id/JBE/article/view/437/597 pada hari Jumat

tanggal 14 April 2017 pukul 10.17 WIB.

Abdul Majid. (2008). Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Adityo Gari P. (2015). Pendampingan Pembelajaran Luar Sekolah Berbasis Wisata

Pada Anak SD di Gembira Loka Zoo Tahun 2012/2013. Skripsi.

Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.

Agus Suprijono. (2016). Model-model Pembelajaran Emansipatoris. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Bambang Susantono. (2004). Langkah Kecil yang Kita Lakukan Menuju

Transportasi yang Berkelanjutan. Jakarta: Majalah Transportasi Indonesia.

Derek Halden. (2004). Accessibility Planning: Developing and Piloting

Approaches. London: Tidak diterbitkan. Versi terjemahan.

Djamaludin Ancok. (2007). Outbound Managenet Training. Yogyakarta: UII Press.

Djuju Sudjana. (2004). Pendidikan Non Formal. Bandung: Fallah Production.

Eko Putro Widyoko. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Fidel Miro. (2009). Perencanaan Transportasi bagi Mahasiswa, Perencana dan

Praktisi. Jakarta: Erlangga.

H. Daryanto. (2005). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

H.A.R. Tilaar. (2002). Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamzah B. Uno (2006). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Grup.

Hanif Nurcholis (2007). Teori dan Praktek Pemerintahan dan Otonomi Daerah.

Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Husamah. (2013). Pembelajaran Luar Kelas (Outdoor Learning). Jakarta: Pustaka

Karya.

Page 129: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

113

Istiningsih. (2008). Model Pendampingan Berbasis Among dalam Penyuluhan

Pertanian Padi Organik di Sleman Yogyakarta. Jurnal Penelitian UNY.

Yogyakrta: UPT-UNY.

Lai, C. (2012). A Study of Informal Science Learning at Taipei Zoo. The Jounal of

Human Resource and Adult Learning, 8(2), 91-97. Retrieved from

http://search.proquest.com/docview/1318922292?accountid=31324.

Lexy J. Moleong. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

M. Djamal. (2015). Paradigma Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Maya Sofie Rokhmah. (2012). Pelaksanaan Pendampingan Bagi Anak Korban

Kekerasan di Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Daerah Istimewa

Yogyakarta. Jurnal FIP hal 1-13.

McQuail. (2005). Mass Communication Theory 6th Edition. London: SAGE

Publications Ltd. Versi terjemahan.

Moeslichatoen, R. (2007). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta:

Rineka Cipta.

Muchsin (2013). Pengaruh Penggunaan Metode Karyawisata Terhadap Prestasi

Belajar Kognitif IPS Kelas IV Sekolah Dasar. Artikel Jurnal PGSD UNY.

Hlm. 1-11.

Muchlisin Asti Badiatul. (2009). Fun Outbound: Merancang Kegiatan Outbound

yang Efektif. Yogyakarta: Diva Press.

Mustofa Kamil. (2011). Pendidikan Non Formal (Pengembangan melalui PKBM

di Indonesia). Bandung: Alfabeta.

Nurul Zuriah. (2007). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT.

Bumi Aksara.

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.31/Menhut-II/2012 tahun 2012 tentang

lembaga konservasi.

Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah.

Rachmat Kriyantono. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada

Media Group.

Rohani. (1990). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 130: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

114

Saleh Marzuki. (2010). Pendidikan Non Formal (Dimensi dalam Keaksaraan

Fungsional, Pelatihan, dan Andragogi). Bandung: ROSDA.

Sihombing Umberto. (2001). Pendidikan Luar Sekolah (Masalah, Tantangan dan

Peluang). Jakarta: Wirakarsa.

Siti Septyany Dewi, dkk. (2012). Peran Parenting Education Berbasis Budaya Jawa

Dalam Meningkatkan Kualitas Orang Tua Untuk Mendidik Anak. Makalah

disajikan dalam Seminar Penelitian Latihan Mahasiswa, pada tahun 2012 di

Universitas Negeri Yogyakarta.

Sudaryono. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Yogyakarta: Rineka Cipta.

Sujarwo. (2013). Pembelajaran Orang Dewasa (Metode dan Teknik). Yogyakarta:

Venus Gold Press.

Sujarwo, S., Samsi, I., & Wibawa, L. (2017). Desain model wisata belajar di Kebun

Binatang Gembiraloka Yogyakarta sebagai Laboratorium Luar Kampus.

Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, 4(1), 90-100.

doi:http://dx.doi.org/10.21831/jppm.v4i1.12535.

Sukada, Sonny dkk. (2007). Membumikan Bisnis Berkelanjutan. Jakarta: Indonesia

Business Links.

Sumiati & Asra. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Suryaningsih. (2012). Penerapan Metode Karyawisata dalam Upaya Meningkatkan

Prestasi Belajar IPS di Kelas V SDN Nanggulan Maguwoharjo. Artikel

Jurnal PGSD Hal 1-15.

Syaiful Sagala. (2007). Manajemen Stratejik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Tirtodiprojo, dkk. (2008). Panduan satwa. Yogyakarta: Kebun Raya dan Kebun

Binatang Gembira Loka.

Page 131: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

115

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Unang Mulkhan dkk. (2011). Peran Pemerintah dalam Kebijakan Corporate Social

Responsibility (CSR) dalam Upaya Mendorong Pembangunan

Berkelanjutan (Sustainable Development). Jurnal Ilmiah Administrasi

Publik dan Pembangunan, Vol.2 No.1. Halaman 274-281.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-undang Perseroan Terbatas (PT) No. 40 Tahun 2007 ayat 74 tentang

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

Wijilestari, Tutik Sih. (2013). Pengembangan Kemampuan Kecerdasan Naturalis

Melalui Metode Pembelajaran Outing Class Pada Anak Kelompok B 1 Tk

Mta 1 Kebakkramat Tahun 2012/2013. Skripsi. Surakarta: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wina Sanjaya. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media

Grup.

Wirawan. (2011). Evaluasi Teori, Model, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta: Rajawali

Press.

Yusuf Wibisono. (2007). Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Corporate Social

Responsibility). Gresik: Fascho Publishing.

Page 132: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

116

Lampiran 1. Pedoman Observasi

PEDOMAN OBSERVASI

No Aspek Deskripsi

1 Identifikasi Lembaga:

a. Letak Geografis

b. Sejarah Berdiri

c. Visi dan Misi

d. Struktur Organisasi

2 Fasilitas:

a. Sarana

b. Prasarana

3 Pelaksanaan Program PLS GL zoo:

a. Pelaksanaan Program

b. Konten Program

4 Aksesibilitas Program PLS GL zoo:

a. Pihak yang memiliki akses dan

peranannya;

b. Penerapan Kebijakan

c. Upaya perluasan aksesibilitas

5 Faktor Pendukung dan Penghambat

Aksesibilitas Program PLS GL zoo

Page 133: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

117

Lampiran 2. Pedoman Dokumentasi

PEDOMAN DOKUMENTASI

1. Berupa Catatan/Arsip Tertulis

a. Profil KRKB Gembira Loka

b. Struktur Pengelolaan Program PLS GL zoo

c. Dokumen Reservasi Kegiatan PLS GL zoo selama Satu bulan

d. Buku informasi Program edukasi di KRKB Gembira Loka

e. Surat rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan

Departemen Agama

2. Foto

a. Gedung atau fisik KRKB Gembira Loka

b. Sarana dan prasarana yang dimiliki KRKB Gembira Loka

c. Pelaksanaan kegiatan program pembelajaran luar sekolah

Page 134: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

118

PEDOMAN DOKUMENTASI

SARANA DAN PRASARANA KRKB GEMBIRA LOKA

No

Objek

Keterangan

Keterangan

Ada Tidak

1 Gedung Kantor √ Baik

2 Kamar Mandi √ Memadai

3 Mushola √ Baik

4 Fasilitas Cuci Tangan √ Memadai

5 Ruang informasi √ Baik

6 Pengeras Suara √ Baik

7 Halaman √ Memadai

8 Museum Flora dan Fauna √ Baik

9 Kantin √ Memadai

10 Papan Pengumuman √ Baik

11 Pos keamanan √ Baik

12 Tempat Parkir √ Memadai

Page 135: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

119

13 Alat Transportasi √ Memadai

14 Akses Disabilitas √ Baik

Page 136: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

120

Lampiran 3. Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Pengelola Program Pembelajaran Luar Sekolah di KRKB

Gembira Loka

Hari, tanggal :

Waktu :

Tempat :

I. IDENTITAS DIRI

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Usia :

4. Pendidikan Terakhir :

5. Pekerjaan :

6. Alamat :

II. PERTANYAAN

1. Apa latarbelakang penyelenggaraan program PLS GL zoo di KRKB

Gembira Loka Yogyakarta?

2. Pihak-pihak mana saja yang memiliki akses terhadap penyelenggaraan

Program PLS GL zoo?

3. Apa peranan dari masing-masing pihak tersebut?

Page 137: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

121

4. Apa harapan yang ingin dicapai setelah adanya koordinasi dan komunikasi

yang intens dengan pihak Dinas Pendidikan Kota Jogja?

5. Siapa saja yang berperan dalam pengambilan kebijakan terkait Program

PLS GL zoo?

6. Strategi dan kebijakan apa saja yang telah diterapkan guna meningkatkan

aksesibilitas program PLS GL zoo?

7. Apa dampak yang ditimbulkan dari penerapan kebijakan tersebut?

8. Apa rencana kebijakan jangka panjang yang mungkin diambil pihak

KRKB Gembira Loka terkait program PLS GL zoo?

9. Selama ini, pihak sekolah mana saja yang sudah mengikuti program?

10. Apa harapan pihak sekolah setelah mengikuti program PLS GL zoo?

11. Apa upaya untuk memperluas aksesibilitas Program PLS GL zoo yang

akan dilakukan oleh KRKB Gembira Loka?

12. Apa saja faktor pendukung aksesibilitas program PLS GL zoo?

13. Apa saja faktor penghambat aksesibilitas program PLS GL zoo?

Page 138: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

122

Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Mahasiswa yang Tergabung dalam Tim Inti Program

Pembelajaran Luar Sekolah di KRKB Gembira Loka

Hari, tanggal :

Waktu :

Tempat :

I. IDENTITAS DIRI

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Usia :

4. Pendidikan Terakhir :

5. Pekerjaan :

6. Alamat :

II. PERTANYAAN

1. Berapa jumlah mahasiswa yang tergabung dalam tim kepemanduan

Program PLS GL zoo?

2. Bagaimana sistem rekruitmen yang diterapkan dalam tim kepemanduan

Program PLS GL zoo?

3. Bagaimana pembagian tugas yang ada dalam tim kepemanduan Program

PLS GL zoo?

4. Selama ini, pihak sekolah mana saja yang sudah mengikuti program?

Page 139: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

123

5. Pihak-pihak mana saja yang memiliki akses terhadap penyelenggaraan

Program PLS GL zoo?

6. Apa peranan dari masing-masing pihak tersebut?

7. Dari pihak-pihak tersebut, mana saja yang ikut berpartisipasi dalam

mengembangkan kualitas tim kepemanduan Program PLS GL zoo?

8. Strategi dan kebijakan apa saja yang telah diterapkan guna meningkatkan

aksesibilitas program PLS GL zoo?

9. Apa latar belakang pihak sekolah mengikuti program PLS GL zoo?

10. Apakah penyelenggaraan program PLS GL zoo sudah sesuai dengan

harapan pihak sekolah selaku peserta program?

11. Apa saja faktor pendukung aksesibilitas program PLS GL zoo?

12. Apa saja faktor penghambat aksesibilitas program PLS GL zoo?

Page 140: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

124

Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Guru atau Pendamping Sekolah Peserta Program Pembelajaran

Luar Sekolah di KRKB Gembira Loka

Hari, tanggal :

Waktu :

Tempat :

I. IDENTITAS DIRI

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Usia :

4. Pendidikan Terakhir :

5. Pekerjaan :

6. Alamat :

II. PERTANYAAN

1. Darimana pihak sekolah mengetahui tentang program PLS GL zoo?

2. Apakah informasi yang disebarkan sudah cukup efektif untuk

mempromosikan Program PLS GL zoo ke lembaga sekolah yang ada di

Kota Jogja?

3. Apa yang melatarbelakangi pihak sekolah mengikuti Program PLS GL

zoo?

4. Apa tujuan mengikuti Program PLS GL zoo?

Page 141: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

125

5. Sudah berapa kali sekolah mengikuti Program PLS GL zoo?

6. Apa kelebihan dari Program PLS GL zoo?

7. Apa harapan pihak sekolah setelah mengikuti program PLS GL zoo?

8. Apakah penyelenggaraan program PLS GL zoo sudah sesuai dengan

harapan pihak sekolah selaku peserta program?

9. Apakah Anda berminat untuk mengikuti kembali Program PLS GL zoo?

10. Apa saja faktor pendukung aksesibilitas program PLS GL zoo?

11. Apa saja faktor penghambat aksesibilitas program PLS GL zoo?

Page 142: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

126

Lampiran 4. Catatan Lapangan

Catatan Lapangan

Nomor : 01

Tanggal : 05 Oktober 2016

Waktu : 09.00 – 13.00 WIB

Tempat : KRKB Gembira Loka

Kegiatan : Observasi Awal

Deskripsi

Rabu, 05 Oktober 2016 pukul 09.00 WIB peneliti bergabung bersama tujuh

pemandu menjadi pendamping dalam program PLS GL zoo. Langkah awal ini

peneliti tempuh guna melihat dan mengamati langsung proses pelaksanaan program

PLS GL zoo yang nantinya akan dijadikan bahan penelitian. Dari mengikuti

kegiatan tersebut, peneliti sedikit banyak sudah mengerti tahap-tahap dalam

pelaksanaan program PLS GL zoo. Setelah melakukan pendampingan selama

kurang lebih 2 jam, selanjutnya peneliti mulai bertanya-tanya terkait program PLS

GL zoo kepada salah satu pemandu yang bertugas pada hari itu yaitu RA. RA lalu

mulai bercerita mengenai bagaimana awal mula program ini dapat terselenggara

dan bagaimana dia bisa tergabung dalam tim pemandu PLS GL zoo. RA juga

menceritakan beberapa pengalamannya ketika menjadi pemandu dalam program

PLS GL zoo ini.

Page 143: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

127

Peneliti kemudian menemui pak YH di ruangan marketing setelah

sebelumnya sudah membuat janji melalui pesan singkat. Bapak YH merupakan

bagian marketing KRKB Gembira Loka yang juga ditunjuk untuk mengembangkan

program PLS GL zoo. Setelah bertemu dengan Bapak YH, peneliti kemudian

memperkenalkan diri. Selesai peneliti memperkenalkan diri, kemudian pak YH

juga sedikit memperkenalkan diri dan mulai bercerita tentang masa kuliahnya dulu.

Percapakan dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan dari peneliti mengenai

sejarah dan latar belakang terselenggaranya program PLS GL zoo, pihah-pihak

yang terlibat didalamnya, dan harapan kedepan terhadap program tersebut.

Setelah dirasa cukup dengan penjelasan dan informasi yang diperoleh

terkait program PLS GL zoo, peneliti kemudian berterimakasih dan pamit pulang

kepada Bapak YH. Diakhir percakapan Bapak YH menyampaikan bahwa peneliti

diperbolehkan untuk menemui beliau kembali jika data yang diperoleh dirasa

kurang atau masih ada yang harus dilengkapi.

Page 144: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

128

Catatan Lapangan

Nomor : 02

Tanggal : 12 Oktober 2016

Waktu : 09.00 – 11.00 WIB

Tempat : KRKB Gembira Loka

Kegiatan : Observasi Lanjutan

Deskripsi

Rabu, 12 Oktober 2016 peneliti kembali melakukan observasi lanjutan

untuk menanyakan beberapa hal hasil observasi awal yang menurut peneliti masih

dapat dijadikan fokus permasalahan untuk diteliti. Peneliti bertemu dengan Bapak

YH setelah sebelumnya telah membuat janji lewat pesan singkat. Obrolan dimulai

dengan bahasan-bahasan santai agar terkesan tidak kaku dan lebih hangat. Kepada

Bapak YH, peneliti mulai bertanya mengenai hal-hal yang sebelumnya telah

dipersiapkan dalam catatan kecil mulai dari sekolah mana saja yang pernah terlibat

dalam program PLS GL zoo, tanggapan beliau tentang program tersebut, dan

kebijakan-kebijakan yang ada didalamnya.

Dari informasi-informasi yang didapatkan, kemudian peneliti mulai

menyimpulkan permasalahan-permasalahan yang ada dalam penyelenggaraan

program PLS GL zoo. Permasalahan-permasalahan tersebut kemudian peneliti

kembali tanyakan kepada bapak MS yang merupakan bagian pendidikan di KRKB

Gembira Loka. Bapak MS ditemui langsung oleh peneliti diruangan berbeda setelah

Page 145: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

129

selesai melakukan observasi dengan bapak YH. Hasil dari wawancara dengan

bapak MS menunjukkan bahwa permasalahan-permasalahan tersebut memang

terjadi selama ini dan sudah ada yang diupayakan penyelesaiannya serta ada pula

yang belum. Setelah berpamitan dengan bapak MS, ditempat lain peneliti kemudian

membuat mapping permasalahan yang dihadapai dan mengkerucutkannya. Hasil

dari mapping masalah tersebut,ditemukan satu permasalahan pokok dan dirasa

peneliti cukup sesuai untuk dijadikan fokus penelitian yang akan dilakukan peneliti

kemudian.

Page 146: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

130

Catatan Lapangan

Nomor : 03

Tanggal : 03 Januari 2017

Waktu : 08.00 – 10.00 WIB

Tempat : Ruang Bagian Marketing KRKB Gembira Loka

Kegiatan : Izin Penelitian Secara Lisan

Deskripsi

Pada selasa, 03 Januari 2017 peneliti datang ke KRKB Gembira Loka pada

pukul 08.00 WIB untuk bertemu dengan Bapak MS setelah sebelumnya telah

membuat janji melalui pesan singkat. Tujuan utama peneliti pada hari tersebut yaitu

menyampaikan permohonan izin secara lisan dan mecari informasi mengenai

prosedur untuk melakukan penelitian di KRKB Gembira Loka. Setelah bertemu

dengan Bapak MS diruangannya, kemudian peneliti mulai menyampaikan

tujuannya tersebut. Bapak MS kemudian menyambut baik maksud dari peneliti

untuk mengadakan penelitian di KRKB Gembira Loka khususnya di dalam

Program Pembelajaran Luar Sekolah (PLS GL zoo).

Dari Bapak MS kemudian peneliti diarahkan untukbertemu dengan Bapak

YH selaku bidang humas untuk mencari informasi mengenai prosedur dalam

melakukan penelitian di KRKB Gembira Loka. Sesampainya diruangan Bapak YH,

peneliti langsung menyampaikan maksud dan tujuannya. Obrolan dilanjutkan

dengan penjelasan dari Bapak YH mengenai prosedur dan syarat administrative

Page 147: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

131

yang harus dipenuhi peneliti jika ingin melakukan penelitian di KRKB Gembira

Loka. Setelah merasa cukup jelas dengan informasi yang disampaikan oleh Bapak

YH, kemudian peneliti berpamitan untuk pulang.

Page 148: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

132

Catatan Lapangan

Nomor : 04

Tanggal : 05 Januari 2017

Waktu : 09.00 – 10.00 WIB

Tempat : Ruang Bagian Marketing KRKB Gembira Loka

Kegiatan : Menyerahkan Surat Izin Penelitian

Deskripsi

Pada hari kamis, 05 Januari 2017 peneliti kembali datang ke KRKB

Gembira Loka. peneliti sampai di lokasi pada pukul 09.00 WIB dan langsung

menuju ruang administrasi guna menyerahkan surat izin observasi. Setelah

menyerahkan surat tersebut, peneliti kemudian mengisi beberapa formulir dan

mengumpulkan berkas yang telah dibawa guna dilampirkan bersama formulir

tersebut untuk kelengkapan administrasi. Setelah selesai mengurus surat izin

penelitian tersebut, peneliti kemudian menuju ruang bagian marketing KRKB

Gembira Loka guna menemui Bapak MS dan YH.

Peneliti menemui Bapak MS dan YH pada kesempatan itu bermaksud untuk

memohon izin guna kesedian beliau menjadi narasumber dalam penelitian yang

dilakukan peneliti. Pertemuan tersebut juga digunakan peneliti untuk membuat janji

lebih lanjut guna pelaksanaan wawancara kepada kedua calon narasumber tersebut.

Kedua calon naraumber tersebut menanggapi positif dan bersedia menjadi

narasumber dalam penelitian yang dilakukan peneliti. Setelah mendapat kejelasan

Page 149: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

133

mengenai jadwal pertemuan guna melakukan wawancara, kemudian peneliti

berpamitan dan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada kedua narasumber

tersebut.

Page 150: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

134

Catatan Lapangan

Nomor : 05

Tanggal : 16 Januari 2017

Waktu : 07.30 – 12.00 WIB

Tempat : KRKB Gembira Loka

Kegiatan : Wawancara dengan Pemandu Program PLS GL zoo

Deskripsi

Pada hari Senin, 16 Januari 2017 peneliti tiba di KRKB Gembira Loka pukul

07.30 WIB untuk mengikuti kepemanduan dengan salah satu sekolah dasar dari

Kota Yogyakarta. Peneliti melakukan kepemanduan dengan 7 pemandu lainya.

Peneliti bertemu dengan koordinator pemandu RA. Dengan janji yang telah

disepakati hari sebelumnya peneliti melakukan wawancara dengan RA dan HKA

terkait fokus penelitian yang diambil peneliti. Peneliti melakukan wawancara

setelah kegiatan kepemanduan. Peneliti melakukan wawancara di rest area depan.

Peneliti memulai obrolan dengan bahasan-bahasan ringan guna mengakrabkan

suasana mengingat narasumber memiliki umur yang tidak terpaut jauh dengan

peneliti.

Peneliti kemudian menanyakan seputar aksesibilitas program PLS GL zoo

yang berkaitan dengan pemandu program. Setelah dirasa cukup peneliti

mengucapkan terimakasih dan berpamitan untuk selanjutnya menuju HKA selaku

narasumber wawancara berikutnya. Peneliti kemudian kembali menanyakan

Page 151: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

135

pertanyaan yang sama guna memperoleh data yang valid.setelah dirasa cukup,

peneliti kemudian mengucapkan terimakasih dan berpamitan. Pada hari itu, peneliti

juga melaksanakan observasi lapangan guna mengamati peserta program PLS GL

zoo dan kepamanduan yang dilakukan pemandu pada hari itu. Dari hasil observasi

yang dilakukan peneliti mendapati fakta bahwa status pemandu yang masih

mahasiswa merupakan salah satu faktor penghambat aksesibilitas program. Hasil

observasi yang dilakukan juga menunjukkan bahwa kebanyakan sekolah peserta

program berasal dari TK dan SD,sangat jarangdari SMP atau SMA. Terakhir hasil

observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa kebanyakan sekolah

mengikuti program PLS GL zoo yaitu karena untuk melaksanakan kegiatan field

trip dan outing class.

Page 152: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

136

Catatan Lapangan

Nomor : 06

Tanggal : 31 Januari 2017

Waktu : 09.00 – 13.00 WIB

Tempat : KRKB Gembira Loka

Kegiatan : Wawancara dengan Bagian Marketing KRKB Gembira Loka

Deskripsi

Pada hari Selasa, 31 Januari 2017 peneliti tiba di KRKB Gembira Loka

pukul 09.00 untuk melakukan wawancara dengan pihak pengelola, peneliti telah

membuat janji dengan 2 pengelola KRKB dari Bagian Marketing yaitu bidang

pendidikan, dan Humas. Peneliti memulai wawancara pada pukul 9.10 WIB dengan

Bapak MS selaku bidang pendidikan KRKB Gembira Loka di ruang bagian

marketing. Dalam hal ini peneliti memfokuskan pertanyaan seputar aksesibilitas

program PLS GL zoo mulai dari kebijakan yang ada hingga rencana jangka

panjangnya. Setelah selesai melakukan wawancara peneliti mengucapkan

terimakasih dan berpamitan. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dari

bidang humas yaitu Bapak YH, wawancara dimulai pukul 9.30 WIB dengan fokus

penelitian terkait reservasi program PLS GL zoo dan upaya yang dilakukan dalam

memperluas aksesibilitasnya. Sesekali wawancara juga diselingi dengan obrolan-

obrolan ringan guna mecairkan suasana. Setelah selesai melakukan wawancara,

peneliti mengucapkan terimakasih dan berpamitan.

Page 153: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

137

Pada kesempatan itu, peneliti juga melakukan observasi langsung

dilapangan dikarenakan pada saat itu juga terdapat sekolah yang sedang mengikuti

program PLS GL zoo. Observasi pada kesempatan itu difokuskan pada pihak-pihak

yang memiliki akses terhadap program dan peranannya terhadap penyelenggaraan

program. Kegiatan ini dilakukan guna mendukung data yang telah diperoleh dari

wawancara yang telah dilaksanakan. Hasil observasi yang dilakukan menunjukkan

bahwa banyak pihak-pihak yang memiliki akses ke dalam program PLS GL zoo

dan masing-masing pihak tersebut telah memiliki peranannya masing-masing.

Page 154: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

138

Catatan Lapangan

Nomor : 07

Tanggal : 07 Februari 2017

Waktu : 09.00 – 12.00 WIB

Tempat : KRKB Gembira Loka

Kegiatan : Wawancara dengan Guru Pendamping Kegiatan dari sekolah

peserta Program PLS GLzoo

Deskripsi

Pada tanggal 07 Februari 2017 peneliti melakukan wawancara dengan

pendamping atau guru pembimbing peserta program pembelajaran luar sekolah di

kebun binatang gembira loka. Wawancara dilakukan bersamaan dengan

pelaksanaan kegiatan program pembelajaran luar sekolah. Peneliti

memperkenalkan diri serta menyampaikan maksud dan tujuannya menemui Ibu SM

dan Ibu SM pun bersedia memberikan informasi sepanjang pengetahuannya

mengenai program pembelajaran luar sekolah. Peneliti kemudian mengajukan

pertanyaan seputar aksesibilitas program PLS GL zoo meliputi, latar belakang

sekolah mengikuti program, tanggapan terhadap pelaksaaan program, darimana

mengetahui tentang program ini, dan lain-lain.

Peneliti dan narasumber berbincang-bincang sekaligus mengamati kegiatan

yang sedang berlangsung yaitu pojok kreatif. Setelah selesai melakukan

wawancara, peneliti berpamitan kepada narasumber dan mempersilahkan

Page 155: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

139

narasumber melanjutkan pendampingan kepada peserta didik. Narasumber

meminta maaf jika informasi yang disampaikan kurang lengkap dan peneliti pun

berterimakasih atas informasi yang disampaikan. Pada kesempatan itu, peneliti juga

melakukan observasi langsung guna mengamati konten dan pelaksanaan program

PLS GL zoo. Hasil yang didapat dari kegiatan observasi ini yaitu konten dan

pelaksanaan program PLS GL zoo sudah baik, namun perlu adanya penambahan

dan pengembangan agar dapat memperluas aksesibilitas yang dimiliki.

Page 156: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

140

Catatan Lapangan

Nomor : 08

Tanggal : 13 Februari 2017

Waktu : 13.00 – 17.00 WIB

Tempat : KRKB Gembira Loka

Kegiatan : Mengikuti kegiatan sosialisasi di Dinas Pendidikan Kulon Progo

Deskripsi

Pada hari Senin, 13 Februari 2017 peneliti bergabung bersama rombongan

pengelola KRKB Gembira Loka guna melakukan sosialisasi program PLS GL zoo

di Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan ini merupakan acara

pertemuan kepala sekolah dasar negeri di Kabupaten Kulon Progo. Dalam

kesempatan ini peneliti sekaligus melakukan observasi mengenai upaya yang

dilakukan pihak KRKB Gembira Loka dalam memperluas aksesibilitas program

PLS GL zoo. Dari hasil observasi peneliti menemukan beberapa upaya yang telah

dilakukan pihak KRKB Gembira Loka yaitu membuat buku informasi program

edukasi yang ada di KRKB Gembira Loka, bekerjasama dengan Departemen

Agama, dan aktif menyosialisasikan program PLS GL zoo melalui forum-forum

guru dan kepala sekolah. Setelah acara selesai kemudian peneliti sedikit melakukan

wawancara dengan pengelola KRKB Gembira Loka guna memastikan kevalid-an

data yang didapatkan peneliti dari kegiatan observasi.

Page 157: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

141

Lampiran 5. Hasil Dokumen Foto

DOKUMENTASI FOTO

1. Foto Pelaksanaan Program PLS GL zoo

Kegiatan penyambutan peserta sebagai tahap awal pelaksanaan program PLS

GL zoo

Kegiatan bina suasana guna mengakrabkan peserta dengan pemandu

Page 158: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

142

Pojok kreatif sebagai nilai tambah dalam pelaksanaan program PLS GL zoo.

Media dalam pojok kreatif disesuaikan dengan tingkatan usia dan kelas

peserta program.

Tour the zoo merupakan kegiatan dimana peserta dipandu untuk berkeliling

KRKB Gembira Loka dengan didampingi pemandu yang juga bertugas untuk

memberikan pengarahan dan materi mengenai flora dan fauna yang ada.

Page 159: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

143

Recalling atau pengulasan kembali merupakan kegiatan akhir dalam

pelaksanaan program PLS GL zoo. Kegiatan ini bertujuan mengulas kembali

tentang apa yang sudah disampaikan pemandu selama berjalannya program

dan apakah sudah dapat diterima dengan baik oleh peserta.

2. Foto Fasilitas Penunjang Program PLS GL zoo

Sarana pengolahan pupuk kompos yang difungsikan sebagai pojok kreatif bagi

peserta program usia sekolah dasar kelas 5 dan 6 serta sekolah menengah

Page 160: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

144

Kandang sapi perah merupakan fasilitas baru yang dimiliki KRKB Gembira

Loka guna menunjang program PLS GL zoo. Kegiatan yang dilakukan

diantaranya yaitu memerah susu sapi, memberi makan sapi, dan minum susu

sapi yang telah diolah sebelumnya.

Kolam benih berisi benih-benih ikan yang sengaja dibudidayakan untuk

menambah koleksi satwa yang ada di KRKB Gembira Loka sekaligus sebagai

sarana pembelajaran bagi peserta program PLS GL zoo.

Page 161: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

145

Silvikultur merupakan tempat budidaya tanaman yang ada di KRKB Gembira

Loka. Silvikultur juga dimanfaatkan sebagai fasilitas penunjang program PLS

GL zoo bagi peserta yang ingin belajar mengenai tumbuh-tumbuhan.

Laboratorium Alam merupakan fasilitas pendidikan yang dimiliki KRKB

Gembira Loka. Bangunan tersebut berisi replika-replika flora dan fauna,

gambaran ekosistem, serta berbagai jenis awetan-awetan flora dan fauna yang

dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa peserta program PLS GL zoo

Page 162: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

146

3. Foto kegiatan sosialisasi program PLS GL zoo

Kegiatan sosialisasi gencar dilakukan oleh pihak KRKB Gembira Loka

guna menyebarluaskan informasi mengenai program edukasi yang

dimiliki dan dapat diakses oleh lembaga sekolahan diseluruh wilayah

diprovinsi D.I. Yogyakarta. Hal tersebut merupakan salah satu yang

dilakukan untuk memperluas aksesibilitas program PLS GL zoo

kedepannnya.

Page 163: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

147

Lampiran 6. Reduksi, Display, dan Kesimpulan

Reduksi, Display, dan Kesimpulan Hasil Wawancara

Aksesibilitas Program Pembelajaran Luar Sekolah di Kebun Raya Kebun

Binatang (KRKB) Gembira Loka Yogyakarta

1. Apa latar belakang penyelenggaraan program PLS GL zoo di KRKB Gembira

Loka?

MS (CW-1) : “Program PLS GL zoo adalah upaya KRKB dalam

menjalankan fungsinya sebagai lembaga konservasi yaitu

sebagai tempat penelitian, edukasi, dan rekreasi. Fungsi

edukasi menjadi penting adanya guna menjamin pendidikan

bagi generasi penerus yang peduli terhadap kelestarian

satwa. Oleh karena itu, GL zoo membuat program edukasi

yang diantaranya yaitu Pembelajaran Luar Sekolah (PLS)

dan Satwa Masuk Sekolah (SMS). Sedangkan latarbelakang

lain yaitu adanya gagasan dari Sri Paduka Paku Alam VIII,

yang berkeinginan GL zoo bisa di kunjungi anak-anak

sekolah setiap harinya. Adanya gagasan tersebut, semakin

memperkuat GL zoo untuk membuat program edukasi yang

sesuai dengan visi dan misinya sebagai lembaga

konservasi.”

Page 164: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

148

YH (CW-2) : “Ide awal program ini berasal dari gagasan Sri Paduka Paku

Alam VIII yang menginginkan GL zoo dapat dikunjungi

anak-anak setiap harinya. Gagasan tersebut kemudian dirasa

sejalan dengan salah satu fungsi GL zoo sebagai lembaga

konservasi yaitu sebagai tempat edukasi. Oleh karena itu,

dibuatlah program-program berbasis pendidikan seperti PLS

dan SMS guna merealisasikan gagasan dan fungsi edukasi

tersebut.”

Kesimpulan : latar belakang penyelenggaraan Program PLS GL zoo yaitu

adanya gagasan dan masukan untuk menjadikan KRKB

Gembira Loka yang dapat menjalankan fungsinya sebagai

penyelenggara proses pembelajaran mengenai flora dan

fauna bagi siswa-siswi dan masyarakat pada umumnya guna

menciptakan generasi yang peduli terhadap kelestarian

satwa dan lingkungan sekitarnya.

2. Selama ini, pihak sekolah mana saja yang sudah mengikuti program?

MS (CW-1) : “Selama berjalan kurang lebih 3 tahun, sudah banyak

sekolah yang telah mengikuti Program ini. Dari mulai PAUD

hingga Siswa SMA. Namun memang kebanyakan sekolah

peserta berasal dari tingkat PAUD hingga SD saja, masih

jarang dari SMP atau SMA. Mungkin karena konten

Page 165: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

149

program yang belum sesuai dengan keinginan pihak sekolah,

tapi hal tersebut akan terus kami perbaiki dan kembangkan.”

RA (CW-3) : “Untuk selama ini kebanyakan peserta itu anak-anak usia

PAUD hingga SD. Jarang mendapat peserta dari SMP atau

SMA. Ya, memang kalau dilihat konten program ini belum

cocok jika harus diberikan kepada siswa-siswi usia SMP-

SMA karena pasti terlalu mudah bagi mereka.Tapi kami

selaku pemandu lapangan juga sudah menyampaikan

masukan-masukan terkait hal ini kepada pengelola.”

Kesimpulan : Peserta Program PLS GL zoo selama ini yaitu mulai dari

PAUD hingga SMA. Namun, kebanyakan sekolah peserta

berasal dari siswa-siswi PAUD hingga SD saja, hal ini

dikarenakan konten dari Program PLS GL zoo yang masih

harus dikembangkan dan disesuaikan dengan tingkatan

materi siswa-siswi SMP hingga SMA.

3. Pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam penyelenggaraan Program PLS GL

zoo?

MS (CW-1) : “Banyak pihak yang terlibat dan memiliki akses ke dalam

program ini, dari dalam KRKB sendiri ada Bapak Direktur

Utama, bagian marketing yang terdiri dari bidang

pendidikan, humas, dan reservasi. Ada lagi dari pihak UNY

seperti mahasiswa dan dosen jurusan PLS. serta pihak-pihak

Page 166: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

150

dari luar seperti Dinas Pendidikan, sekolah selaku peserta

program, dan media massa.” (CW-1)

YH (CW-2) : “Pihak yang ada di dalam program ini tentunya dari internal

KRKB ada Bapak Direktur Utama dan bagian marketing

serta bidangnya. Selanjutnya dari pihak mitra, UNY ada

mahasiswa dan dosen jurusan PLS. Terakhir ada dari dinas

pendidikan, sekolahan peserta, dan media massa yang jg ikut

mempromosikan program ini.”

Kesimpulan : Pihak-pihak yang memiliki akses terbagi dalam 3 bagian

yaitu internal KRKB Gembira Loka, UNY, dan pihak luar.

Dari internal KRKB Gembira Loka, pihak-pihak yang

terlibat dan memiliki akses dalam Program PLS GL zoo ini

yaitu Direktur Utama dan Bagian Marketing yang terdiri dari

bidang pendidikan, bidang humas,dan bidang reservasi. Dari

pihak UNY, terdapat mahasiswa dan dosen dari Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah yang juga memiliki akses terhadap

Program PLS GL zoo ini. Sedangkan, dari pihak luar

terdapat Dinas Pendidikan, Lembaga Sekolah, dan media

massa yang terlibat dan memiliki akses terhadap Program

PLS GL zoo di KRKB Gembira Loka.

Page 167: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

151

4. Apa peranan dari masing-masing pihak tersebut?

MS (CW-1) : “Pihak utama dalam program ini yaitu KRKB dan Jurusan

PLS FIP UNY. KRKB berperan dalam penyediaan tempat

pelaksanaan serta alat dan bahan yang digunakan.

Sedangkan Jurusan PLS selaku konseptor program dan

penyedia SDM pelaksana program. Selain itu masih ada

Dinas Pendidikan yang berperan dalam pemberian izin

publikasi program ini ke sekolah-sekolah di wilayah Kota

Jogja dan tentunya pihak sekolah selaku peserta program.

Terakhir ada beberapa media massa yang juga pernah

meliput program ini dan kami fungsikan hal tersebut guna

membantu tugas kami mensosialisasikan program ini ke

sekolah-sekolah di wilayah DIY.”

RA (CW-3) : “Yang pasti pertama GL zoo sebagai penyedia fasilitas,

sarana prasarana, serta alat dan bahan. Selanjutnya UNY

sebagai konseptor materi dan penyedia SDM pelaksana

program. Selain 2 pihak tersebut masih ada Dinas

Pendidikan Kota Jogja selaku pemberi izin dan

penyebarluasan informasi serta pihak sekolah selaku peserta

program. Ada juga media massa yang pernah meliput

program ini dan kami sangat menyambut baik hal itu karena

dapat menjadi alternatif kami dalam menyebarluaskan

informasi program ini ke masyarakat di Yogyakarta.”

Page 168: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

152

Kesimpulan : Dinas Pendidikan yang sudah mengeluarkan perizinan dan

surat rekomendasi terhadap Program PLS GL zoo bagi

sekolah-sekolah di Kota Jogja. Selanjutnya ada juga dari

pihak internal KRKB Gembira Loka seperti Direktur Utama

selaku pemegang kebijakan, bagian marketing dan

bidangnya yang bertanggungjawab terhadap kelangsungan

program tersebut misal dalam hal penyediaan fasilitas, alat

dan bahan. Kemudian ada juga dari pihak UNY yang

berperan dalam konseptor materi dan konten program serta

penyediaan SDM pemandu kegiatan. Selain itu, tentunya

pihak sekolah yang berperan sebagai konsumen atau peserta

dari Program PLS GL zoo itu sendiri. Terakhir, media massa

yang memiliki peran dalam menyebarluaskan informasi

mengenai Program PLS GL zoo di KRKB Gembira Loka

kepada masyarakat luas.

5. Strategi dan kebijakan apa saja yang telah diterapkan guna meningkatkan

aksesibilitas program PLS GL zoo?

MS (CW-1) : “Kebijakannya yang pertama pengurangan tarif bagi siswa

peserta Program PLS GL zoo dikarenakan program ini juga

merupakan program CSR atau program sosial KRKB selaku

badan usaha. Selanjutnya pembentukan divisi khusus yang

menangani Program PLS GL Zoo ini secara khusus yang

Page 169: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

153

merupakan pecahan dari bagian marketing yaitu bidang

pendidikan, humas, dan reservasi di tahun 2016. Lalu

selanjutnya kebijakan yang berlaku pada tahun 2014-2016

yang membatasi sekolah peserta program hanya dilingkup

Kota Jogja. Selanjutnya yaitu setiap 15 siswa akan dipandu

oleh 1 pendamping yang berasal dari mahasiswa PLS yang

telah diberi pelatihan dan masuk dalam tim kepemanduan

PLS GL zoo. Sehingga akan sangat membantu para guru

dalam menyampaikan pembelajaran pada saat kegiatan.”

HKA (CW-4) : “Yang saya tahu salah satunya yaitu pengurangan tarif tiket

masuk bagi peserta Program PLS GL zoo. Hal ini karena

PLS GL zoo merupakan Program CSR atau sosial dari

KRKB. Adanya bagian khusus yang menangani Program

PLS GL zoo juga. Selanjutnya yaitu pembatasan jumlah

sekolah peserta yang hanya dilingkup Kota Jogja dan belum

ke daerah/kabupaten lainnya. Lalu pendampingan pada saat

program dilaksanakan dimana seorang pemandu akan

mendampingi 10-15 siswa, jadi akan mempermuda tugas

guru juga.”

Kesimpulan : Kebijakannya yaitu adanya potongan tarif tiket masuk bagi

peserta yang menggunakan paket PLS, adanya pemandu

yang telah diberi pelatihan sehingga lebih siap dalam

mendampingi dan memberikan materi-materi mengenai

Page 170: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

154

satwa yang ada di KRKB Gembira Loka, dan terakhir yaitu

adanya kebijakan dimana bagian marketing dari KRKB

Gembira Loka mulai tahun 2016 dipecah menjadi tiga bagian

guna memperjelas tugas dan fungsinya dalam

penyelenggaraan Program PLS GL zoo.

6. Apa latar belakang pihak sekolah mengikuti program PLS GL zoo?

RA (CW-3) : “Kebanyakan dari sekolah yang jadi peserta program ini,

latar belakang keikutsertaannya yang pertama karena sesuai

dengan tema pembelajarannya, lalu karena dalam program

ini siswa akan didampingi pemandu jadi memudahkan tugas

guru, ada juga yang ikut karena biayanya akan lebih murah

jika dibanding masuk KRKB tanpa paket PLS. Tapi

kebanyakan sih ya karena dapatnya dobel, dapat

pembelajaran secara langsung dan dapat rekreasi juga.”

SM (CW-5) : “Sebenarnya tujuan utama kami berkunjung ke KRKB ini

yaitu untuk melakukan kegiatan pembelajaran outingclass

yang sudah kami rencanakan dalam program rencana

pembelajaran. Ketika mendapatkan informasi adanya

program ini, kami rasa program ini sangat pas untuk

pembelajaran anak-anak dan sangat membantu pihak guru

dalam pelaksanaanya karena didampingi oleh pemandu-

Page 171: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

155

pemandu yang lebih paham mengenai satwa-satwa yang ada

disini.”

TSN (CW-6) : “Maksud utama sekolah kami sebelumnya yaitu

mengadakan field trip. Jadikan sinkron dengan adanya

program PLS GL zoo ini. Tujuan sekolah tercapai, anak-

anak juga dapat pembelajaran, dapat rekreasi juga. Apalagi

mendapatkan pemandu yang sudah pengalaman dan paham

tentang binatang-binatang disini, pihak guru merasa sangat

terbantu.”

Kesimpulan : latar belakang pihak sekolah mengikuti Program PLS GL

zoo yaitu (1) adanya pemandu yang mendampingi siswa-

siswi peserta selama kegiatan berlangsung sehingga

meringankan tugas guru, (2) adanya kebijakan potongan

biaya masuk bagi siswa-siswi sekolah peserta Program PLS

GL zoo, (3) Program PLS GL zoo dianggap relevan dengan

tujuan sekolah yang akan mengadakan field trip dan outing

class, dan (4) siswa peserta Program PLS GL zoo dianggap

mendapatkan edukasi sekaligus rekreasi dalam sekali

kegiatan.

7. Apakah penyelenggaraan program PLS GL zoo sudah sesuai dengan harapan

pihak sekolah selaku peserta program?

Page 172: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

156

SM (CW-5) : “Menurut saya sudah lumayan bagus untuk

pelaksanaannya. Anak-anak juga terlihat senang dan

menikmati selama program berjalan. Cuma perlu

ditambahkan kegiatannya misalkan outbound yang dapat

melatih psikomotorik anak. Soalnya sekolah jg berharap

dengan adanya kegiatan ini, anak-anak akan dapat

berkembang 3 aspek perkembangannya sekaligus.”

TSN (CW-6) : “Menurut saya kegiatan ini sudah sesuai dengan harapan

kami selaku guru, namun perlu ada penambahan konten

untuk memunculkan semangat siswa dalam mengikuti

kegiatan ini. Ada beberapa kegiatan yang tertulis dibuku

informasi, namun dilapangan juga tidak dilaksanakan.

Seperti memberi makan rusa secara langsung contohnya.

Namun terlepas dari itu semua, baik pemandu maupun

pelaksanaan kegiatan hari ini sudah cukup bagus.”

RA (CW-3) : “Banyak yang menanggapi positif kegiatan ini dan berniat

mengikutinya lagi di tahun depan. Tidak jarang kami juga

mendapatkan masukan-masukan dari pihak sekolah peserta

agar program PLS GL zoo ini dapat lebih baik lagi.”

Kesimpulan : Dalam pelaksanaannya Program PLS GL zoo sudah cukup

baik dan sesuai dengan harapan dari pihak sekolah. Namun,

perlu adanya pengembangan dan penambahan konten agar

Page 173: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

157

siswa menjadi lebih antusias lagi mengikuti program dan

mendapat lebih banyak lagi pembelajaran dan pengalaman.

8. Apa harapan pihak sekolah setelah mengikuti program PLS GL zoo?

SM (CW-5) : “Saya harap setelah mengikuti Program ini anak-anak jadi

mengenal macam-macam binatang melalui pengalaman

langsung. Juga bertambah wawasan dan pengalaman yang

berguna baginya kelak ketika dewasa.”

TSN (CW-6) : “Harapannya anak mendapatkan makna dari setiap kegiatan

yang dilakukannya disini. Menjadi sayang binatang, peduli

terhadap lingkungan, dan juga melatih kepercayaan diri anak

juga.”

MS (CW-1) : “kebanyakan sih harapannya setelah mengikuti program

PLS GLzoo ini,siswa-siswinya jadi lebih tahu tentang satwa

dan peduli terhadap lingkungan dan kelestarian flora dan

fauna agar kelak dapat dinikmati dimasa yang akan datang.”

Kesimpulan : harapan dari pihak sekolah kepada peserta didik yang telah

mengikuti Program PLS GL zoo yaitu bertambahnya

wawasan dan pengetahuan yang dimiliki peserta didik

mengenai flora dan fauna dengan pembelajaran langsung,

peserta didik lebih sayang terhadap satwa, lebih peduli

terhadap lingkungan disekitarnya dan kelestariannya, serta

peserta didik dapat melatih kepercayaan dirinya.

Page 174: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

158

9. Apa upaya untuk memperluas aksesibilitas Program PLS GL zoo yang akan

dilakukan oleh KRKB Gembira Loka?

MS (CW-1) : “Di tahun ini ada beberapa kebijakan baru yang diambil

guna memperluas segmentasi pasar Program PLS GL zoo.

Kebijakan tersebut diantaranya perluasan penyebaran

informasi dan sosialisasi Program PLS GL zoo ke seluruh

Provinsi DIY. Lalu kami juga mengadakan buku informasi

mengenai program-program edukasi di KRKB ini yang

rencana akan kami distribusikan ke sekolah-sekolah di DIY.

Mulai tahun ini kami juga menggandeng Departemen

Agama guna mempermudah penyebaran informasi dan

sosialisasi kami kesekolah-sekolah yang dinaunginya seperti

MTs, Mi, RA, dan lain-lain. Kami juga menambahkan

konten pembelajaran pada pelaksanaan Program PLS GL

zoo seperti memeras susu sapi, budidaya ikan, memberi

makan rusa, dll. Terakhir, bidang pendidikan kami mulai

tahun ini juga aktif mensosialisasikan program ini melalui

forum-forum kepala sekolah, forum guru, dan sejenisnya.”

YH (CW-2) : “tahun ini banyak kebijakan baru guna meningkatkan

aksesibilitas program PLS GL zoo. Mulai dari mencetak

buku informasi, bekerja sama dengan Departemen Agama,

penambahan variasi konten pembelajaran selama

Page 175: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

159

pelaksanaan program, dan masih banyak lainnya. Pokoknya

semua upaya coba kami lakukan guna memperluas

penyebaran informasi mengenai program ini keseluruh

wilayah di DIY.”

Kesimpulan : kebijakan-kebijakan baru yang diterapkan mulai tahun

2017 ini merupakan salah satu upaya pihak KRKB Gembira

Loka dalam memperluas aksesibilitas Program PLS GL zoo

keseluruh sekolah yang ada di provinsi DIY. Maksud lainnya

yaitu agar lebih banyak lagi pihak yang akan ikut ambil

bagian dalam penyelenggaraan Program PLS GL zoo

kedepannya sehingga program ini dapat menjadi salah satu

alternatif pembelajaran luar sekolah khusunya mengenai

flora dan fauna.

10. Apa saja faktor pendukung aksesibilitas program PLS GL zoo?

MS (CW-1) : “Kami sangat merasa terbantu dengan adanya pihak mitra

yang juga ikut peduli terhadap program ini seperti UNY dan

Dinas Pendidikan. Selain itu, dari internal KRKB pun

banyak juga yang memberikan respon positif terhadap

program ini. Hal ini terlihat dari kebijakan-kebijakan yang

diambil dan saya rasa sangat mempermudah kami selaku

penanggungjawab program. Tekakhir yaitu banyaknya

fasilitas pembelajaran yang ada di lingkungan KRKB ini,

Page 176: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

160

dan semuanya itu dapat pula dimanfaatkan untuk

mendukung program PLS GL zoo.”

RA (CW-3) : “Fasilitas guna penyelenggaraan Program PLS GL zoo

sudah memadai. Peserta program dapat memanfaatkan

seluruh sarana pembelajaran yang ada mulai dari

Laboratorium Alam, hutan buatan, dan gudang bibit untuk

belajar tentang flora. Peserta juga dapat menggunakan

kandang percontohan, kolam benih, dan seluruh satwa yang

ada di KRKB untuk pembelajaran mengenai fauna. Selain itu

pihak KRKB juga menyediakan fasilitas penunjang seperti

panggung, area outbound, dan pertunjukan satwa yang juga

dapat digunakan sebagai kegiatan tambahan dalam program

ini. Faktor pendukung lain yaitu adanya koordinasi yang

telah terjalin antara KRKB dengan Dinas Pendidikan dan

pihak UNY selaku penyedia SDM pemandu. Faktor

pendukung dari pihak sekolah juga ada, yaitu adanya materi-

materi pembelajaran yang memang mengharuskan

penyelenggaraan kegiatan luar ruangan sehingga dapat

diintegrasikan dengan program ini.”

TSN (CW-6) : “Menurut saya yang pertama fasilitas yang dimiliki untuk

pelaksanaan program sudah sangat mencukupi. Lalu

selanjutnya adanya peran dari Dinas Pendidikan yang ikut

mengarahkan kami selaku pihak sekolah untuk mengikuti

Page 177: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

161

kegiatan ini. Yang terakhir ya karena pihak sekolah banyak

yang merasa butuh terhadap program seperti ini. Karena

dikurikulum baru kan banyak teman-tema pembelajaran

yang dapat diintegrasikan dengan kegiatan-kegiatan luar

ruangan misalnya Program PLS GL zoo ini.”

Kesimpulan : faktor pendukung aksesibilitas Program PLS GL zoo

diantaranya yaitu keberadaan pihak mitra yang juga ikut

peduli terhadap penyelenggaraan Program PLS GL zoo ini

yaitu dari UNY khususnya Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

dan dari Dinas Pendidikan. Faktor pendukung lain yaitu

adanya kebijakan-kebijakan internal dari pihak KRKB yang

mempermudah pihak sekolah selaku peserta dan mahasiswa

selaku pemandu program dalam mengakses program

tersebut. Terakhir yaitu kebutuhan lembaga-lembaga

sekolah terhadap program pembelajaran luar sekolah yang

dapat diintegrasikan dengan tema-tema pembelajaran yang

ada.

11. Apa saja faktor penghambat aksesibilitas program PLS GL zoo?

MS (CW-1) : “Kebanyakan sekolah terutama sekolah negeri sudah

memiliki susunan rencana kegiatan selama satu tahun,

sehingga keterlambatan dalam sosialisasi dapat

Page 178: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

162

menyebabkan program PLS GL zoo tidak dapat diakses oleh

sekolah tersebut atau menunggu tahun ajaran berikutnya

karena tidak tercantum dalam rencana pembelajaran tahunan

yang telah disusun. Selain itu, SDM pemandu yang notabene

masih berstatus mahasiswa pasti lah memiliki tanggung

jawab lain terkait perkuliahannya dan memiliki batas waktu

sebelum harus menyelesaikan jenjang perkuliahannya. Hal

ini berdampak pada pergantian pemandu setiap tahunnya

sehingga baik dari pihak KRKB maupun Jurusan PLS harus

melatihnya dari dasar kembali.”

RA (CW-3) : “Karena statusnya masih mahasiswa, jadi setiap tahun pasti

peamndu akan mengalami perubahan karena pemandu yang

lama pasti harus menyelesaikan jenjang perkuliahannya. Hal

ini berdampak pada harus adanya pengulangan pelatihan dari

dasar kembali oleh pihak KRKB maupun PLS sehingga sulit

untuk mencapai kondisi pemandu yang professional.

Sebagai mahasiswa kan juga banyak tanggungannya, harus

mengikuti perkuliahn, harus mengerjakan tugas yang

diberikan dosen, dan lain-lain. Selain itu, dari pihak sekolah

juga ada. Misal dalam hal lokasi yang jauh dari KRKB dan

tidak adanya alokasi dana untuk program-program luar

ruangan. Kasus lain yaitu keterlambatan menerima informasi

mengenai PLS yang berimbas pada tidak tercatatnya

Page 179: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

163

program pembelajaran luar sekolah dalam rencana

pembelajaran dalam satu tahun ajaran.”

TSN (CW-6) : “Seperti Saya ini yang baru mengetahui keberadaan

program PLS GL zoo tahun ini. Kurang komunikasi dan

sosialisasi menyebabkan banyak sekolah yang belum

mengetahui adanya Program PLS GL zoo. Lalu jarak juga

bisa menjadi penghambat. Terakhir yaitu kurikulumnya.

Kebanyakan sekolah apalagi yang negeri kan sudah

merancang rencana pembelajaran selama satu periode, jadi

ketika Program PLS GL zoo ini belum diketahui mereka dan

mereka belum masukkan dalam rancangan pembelajaran

periode tersebut, ya terpaksa mereka harus menunggu

sampai semester berikutnya untuk melaksanakannya atau

malah menggantinya dengan kegiatan lain sejenis.”

Kesimpulan : faktor penghambat aksesibilitas Program PLS GL zoo

diantaranya yaitu SDM pemandu yang selalu mengalami

perubahan setiap tahunnya dikarena statusnya yang masih

mahasiswa aktif sehingga menyebabkan harus adanya

pengulangan pelatihan dasar kepada pemandu-pemandu

tersebut. Faktor lainnya yaitu kebijakan pihak sekolah

terutama sekolah negeri yang telah membuat rencana

pembelajaran selama satu tahun ajaran sehingga terkadang

hal ini mempersulit pihak sekolah itu sendiri dalam

Page 180: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

164

mengikuti Program PLS GL zoo karena tidak tercantum

dalam rencana tersebut. Penghambat lainnya yaitu mengenai

alokasi dana yang dimiliki sekolah dan jarak antar sekolah

dan KRKB selaku lokasi penyelenggaraan program.

Page 181: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

165

Lampiran 7. Bagan Struktur

Page 182: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

166

Lampiran 8. Data Reservasi Program PLS GL zoo Bulan Februari

No. Tanggal Nama Sekolah Jumlah Peserta

(Orang) Keterangan

1 02 Feb 2017 TK PEMBINA

BANTUL 105

2 02 Feb 2017 SD MUH SAPEN

JOGJA 252

3 03 Feb 2017 KB/TK SURYA

MARTA JOGJA 60

4 07 Feb 2017 KB/TK AN NISA

JOGJA 26

5 07 Feb 2017 TK MARGAJAYA

KOTAGEDE 25

6 08 Feb 2017 SD NGUPASAN

JOGJA 72

7 09 Feb 2017 SD MUH SAPEN

JOGJA 199

8 09 Feb 2017

TK BODEH

GAMPING

SLEMAN

85

9 16 Feb 2017 TK MASYITOH

GK

38

10 21 Feb 2017 SDN 4 WATES 115

11 23 Feb 2017 SD BUDI UTAMA 91

12 23 Feb 2017 MI BLEMBLEM 52

Page 183: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

167

Lampiran 9. Konten Buku Informasi Program Edukasi

Page 184: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

168

Page 185: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

169

Page 186: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

170

Page 187: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

171

Page 188: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

172

Page 189: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

173

Page 190: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

174

Page 191: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

175

Page 192: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

176

Page 193: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

177

Lampiran 10. Surat Rekomendasi dari Dinas Pendidikan

Page 194: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

178

Lampiran 11. Surat Rekomendasi dari Departemen Agama

Page 195: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

179

Lampiran 12. Surat Izin Penelitian dari Fakultas

Page 196: AKSESIBILITAS PROGRAM PEMBELAJARAN ... - Lumbung Pustaka …eprints.uny.ac.id/48876/1/RAHMAT DWI SANJAYA 13102241045.pdf · Program Edukasi di KRKB Gembira Loka ... DAFTAR PUSTAKA

180

Lampiran 13. Surat Izin Penelitian dari Pemerintah DIY