Akmen Chapter 8-17

20
CHAPTER 8 ACTIVITY BASED COSTING : ALAT BANTU PEMBUATAN KEPUTUSAN ABC adalah metode perhitungan biaya produksi dan nonproduksi berdasarkan aktivitas dan sumber daya yang dikonsumsi oleh produk yang diproses dalam satu periode tertentu. ABC dirancang untuk menyediakan informasi biaya bagi manajer untuk keputusan strategis dan keputusan lainnya yang mungkin akan mempengaruhi kapasitas dan juga biaya tetap. ABC biasanya digunakan sebagai pelengkap, bukan sebagai pengganti sistem biaya yang dipakai oleh perusahaan. Karakteristik ABC : Biaya produksi dan nonproduksi dibebankan ke produk Beberapa biaya produksi tidak dimasukkan ke biaya produk Ada sejumlah cost pool BOP. Setiap pool dialokasikan ke produk dan objek costing lainnya dengan menggunakan ukuran khusus aktivitas masing-masing. Basis alokasi biasanya berbeda dengan basis alokasi dalam sistem akuntansi biaya tradisional. ABC menggunakan lebih dari satu jenis cost driver. Tarif overhead atau tarif aktivitas disesuaikan dengan kapasitas aktivitas, bukan dengan kapasitas yang dianggarkan. Tahap Penerapan ABC 1) Mengidentifikasi dan mendefinisikan aktivitas dan pool aktivitas Tingkat aktivitas : Aktivitas tingkat unit dilakukan untuk tiap unit produksi Aktivitas tingkat batch dilakukan tiap batch diproses, tanpa memperhatikan jumlah unit Aktivitas tingkat produk berkaitan dengan produk spesifik dan biasanya dikerjakan tanpa memperhatikan berapa batch atau berpa unit yang diproduksi/dijual. Aktivitas tingkat pelanggan berkaitan dengan pelanggan khusus, seperti telepon/komunikasi untuk penjualan, pengiriman katalog, dll. Aktivitas tingkat pemeliharaan organisasi aktivitas tingkat fasilitas, seperti kebersihan kantor eksekutif, penyediaan jaringan komputer, dll. 2) Menelusuri BOP secara langsung ke aktivitas dan objek biaya (bila mungkin) 3) Membebankan biaya ke pool biaya aktivitas 4) Menghitung tarif aktivitas

Transcript of Akmen Chapter 8-17

Page 1: Akmen Chapter 8-17

CHAPTER 8 ACTIVITY BASED COSTING : ALAT BANTU PEMBUATAN KEPUTUSAN

ABC adalah metode perhitungan biaya produksi dan nonproduksi berdasarkan aktivitas

dan sumber daya yang dikonsumsi oleh produk yang diproses dalam satu periode tertentu. ABC

dirancang untuk menyediakan informasi biaya bagi manajer untuk keputusan strategis dan

keputusan lainnya yang mungkin akan mempengaruhi kapasitas dan juga biaya tetap. ABC biasanya

digunakan sebagai pelengkap, bukan sebagai pengganti sistem biaya yang dipakai oleh perusahaan.

Karakteristik ABC :

Biaya produksi dan nonproduksi dibebankan ke produk

Beberapa biaya produksi tidak dimasukkan ke biaya produk

Ada sejumlah cost pool BOP. Setiap pool dialokasikan ke produk dan objek costing lainnya

dengan menggunakan ukuran khusus aktivitas masing-masing.

Basis alokasi biasanya berbeda dengan basis alokasi dalam sistem akuntansi biaya

tradisional. ABC menggunakan lebih dari satu jenis cost driver.

Tarif overhead atau tarif aktivitas disesuaikan dengan kapasitas aktivitas, bukan dengan

kapasitas yang dianggarkan.

Tahap Penerapan ABC

1) Mengidentifikasi dan mendefinisikan aktivitas dan pool aktivitas

Tingkat aktivitas :

Aktivitas tingkat unit dilakukan untuk tiap unit produksi

Aktivitas tingkat batch dilakukan tiap batch diproses, tanpa memperhatikan jumlah

unit

Aktivitas tingkat produk berkaitan dengan produk spesifik dan biasanya dikerjakan

tanpa memperhatikan berapa batch atau berpa unit yang diproduksi/dijual.

Aktivitas tingkat pelanggan berkaitan dengan pelanggan khusus, seperti

telepon/komunikasi untuk penjualan, pengiriman katalog, dll.

Aktivitas tingkat pemeliharaan organisasi aktivitas tingkat fasilitas, seperti

kebersihan kantor eksekutif, penyediaan jaringan komputer, dll.

2) Menelusuri BOP secara langsung ke aktivitas dan objek biaya (bila mungkin)

3) Membebankan biaya ke pool biaya aktivitas

4) Menghitung tarif aktivitas

Page 2: Akmen Chapter 8-17

5) Membebankan biaya ke objek biaya dengan menggunakan tarif aktivitas dan ukuran

aktivitas

6) Menyiapkan laporan manajemen

Perbandingan Traditional Costing dan ABC

Traditional Costing ABC

Hanya biaya produksi yang dibebankan ke

produk

Hanya menggunakan satu jenis cost driver

Baik biaya produksi maupun nonproduksi

dibebankan ke produk

Menggunakan lebih dari satu cost driver

Kelebihan ABC

☺ Menghasilkan informasi harga pokok produksi yang lebih akurat dibanndingkan metode

lain, sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk analisis profitabilitas.

Kelemahan ABC

Membutuhkan sumber daya yang besar untuk mengimplementasikan ABC.

ABC akan mengubah aturan main, menimbulkan perubahan dalam organisasi, sehingga

cenderung mendapat perlawanan dari karyawan.

Data ABC dapat dengan mudah disalahartikan dan harus digunakan dengan hati-hati ketika

mengambil keputusan (identifikasi biaya yang relevan dengan keputusan).

Page 3: Akmen Chapter 8-17

CHAPTER 9 PERENCANAAN LABA

Kerangka Dasar Penganggaran

Anggaran (budget) adalah rencana terperinci tentang pemerolehan dan penggunaan sumber daya

keuangan dan sumber daya lainnya selama satu periode tertentu. Anggaran induk (master budget)

merupakan ringkasan dari rencana perusahaan yang menetapkan target tertentu untuk aktivitas

penjualan, produksi, distribusi, dan pendanaan, biasanya bermuara pada anggaran kas, anggaran

R/L, dan anggaran neraca. Anggaran induk terdiri dari :

Anggaran operasional anggaran penjualan dan anggaran produksi

Anggaran keuangan rincian arus masuk dan keluar kas serta posisi keuangan secara

menyeluruh

Perbedaan perencanaan dengan pengendalian

Perencanaan meliputi perumusan tujuan dan penyusunan berbagai anggaran untuk mencapai tujuan

tersebut. Pengendalian meliputi langkah-langkah yang dilakukan manajemen untuk memperbesar

kemungkinan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam tahap perencanaan dan memastikan

bahwa seluruh bagian organisasi berfungsi sesuai tujuan organisasi.

Manfaat Penganggaran

☺ Sebagai alat komunikasi bagi rencana manajemen kepada seluruh bagian organisasi

☺ Untuk memaksa manajer agar memikirkan dan merencanakan masa depan

☺ Alat alokasi sumber daya

☺ Dapat mengungkap adanya potensi masalah sebelum masalah tersebut benar-benar terjadi

☺ Anggaran mengkoordinasikan aktivitas seluruh organisasi

☺ Menentukan tujuan dan sasaran yang dapat dijadikan tolak ukur untuk mengevaluasi kinerja.

Akuntansi Pertanggungjawaban

Dasar pemikiran seorang manajer harus dibuat bertanggung jawab atas permasalahan tertentu

dan hanya masalah tersebut saja sehingga manajer dapat melakukan pengendalian pada tingkat yang

signifikan. Akuntansi pertanggungjawaban menempatkan informasi akuntansi atas dasar ukuran

perorangan dengan cara memandang permasalahan (pendapatan dan biaya) dari sudut pandang

pengendalian perorangan.

Memilih Periode Anggaran

Anggaran operasional biasanya mencakup periode satu tahun sesuai dengan tahun pajak

perusahaan. Banyak perusahaan membagi tahun anggarannya menjadi empat kuartal, dan kemudian

Page 4: Akmen Chapter 8-17

dibagi lagi menjadi bulanan. Anggaran berlanjut atau perpetual (continuous budget atau perpetual

budget) adalah anggaran 12 bulanan yang bergerak maju ke bulan berikutnya (atau kuartal

berikutnya) bila bulan/kuartal ini telah berakhir. Dengan kata lain, dilakukan penambahan periode

satu bulan (atau kuartal) pada bagian akhir anggaran.

Self Imposed Budget (Partisipative Budget)

Anggaran yang ditetapkan sendiri atau anggaran partisipatif merupakan pendekatan penganggaran

yang melibatkan seluruh manajer pada segala tingkatan dalam pembuatan estimasi anggarannya

sendiri sehingga merupakan metode penyusunan anggaran yang paling efektif.

Keunggulan Anggaran Partisipatif

Setiap orang pada semua tingkatan organisasi diakui sebagai anggota tim yang pandangan

dan penilaiannya dihargai oleh manajemen puncak.

Estimasi anggaran yang dibuat oleh front-line manager seringkali lebih akurat dan andal

dibandingkan dengan estimasi yang dibuat oleh manajer puncak yang kurang memiliki

pengetahuan mendalam mengenai pasar dan operasi harian.

Timbul motivasi yang lebih tinggi bila individu berpartisipasi dalam menentukan tujuan.

Seorang manajer yang tidak dapat memenuhi anggaran yang ditetapkan dari level atas (top-

down budgeting) selalu dapat berkata bahwa anggaran tersebut tidak realistis. Dengan

anggaran partisipatif, alasan semacam ini tidak akan timbul.

Faktor Manusia dalam Penganggaran

Keberhasilan program anggaran juga bergantung pada (1) seberapa jauh manajemen puncak

menerima program anggaran sebagai bagian penting dari aktivitas perusahaan (2) cara manajemen

puncak menggunakan data yang dianggarkan. Program anggarna harus diterima dan didukung

penuh oleh personel yang emmegang posisi penting dalam manajemen. Dalam pelaksanaan

program anggaran, penting bagi manajemen puncak untuk tidak menggunakan anggaran untuk

menekan atau menyalahkan karyawan.

Zero-Based Budgeting

Dalam pendekatan tradisional penganggaran, manajer memulai dengan anggaran tahun lalu dan

menambah sesuai dengan kebutuhan (pendekatan incremental). Sedangkan zero based budgeting

merupakan pendekatan penganggaran dimana manajer dituntut untuk menentukan selulruh

pengeluaran yang dianggarkan, tidak hanya sekedar mengubah anggaran tahun lalu, sehingga dasar

penyusunannya adalah nol.

Anggaran Induk

Page 5: Akmen Chapter 8-17

Anggaran

Penjualan

Anggaran

Persediaan Akhir

Anggaran TKL Anggaran BOP

Anggaran

Produksi

Anggaran

penjualan

Anggaran BB

Anggaran

Laporan R/L

Anggaran

Neraca

Anggaran Kas

Page 6: Akmen Chapter 8-17

CHAPTER 10 STANDARD COST DAN BALANCED SCORECARD

Standar merupakan tolak ukur atau norma dalam pengukuran kinerja. Standar dalam akuntansi

manajemen terkait dengan kuantitas dan cost input yang digunakan dalam produksi barang atau

penyediaan jasa. Standar terdiri dari standar harga/biaya dan standar kuantitas. Standar kuantitas

menentukan berapa banyak input yang dibutuhkan untuk tiap unit produksi. Standar harga/biaya

menentukan berapa yang harus dibayar untuk tiap unit input. Management by exception

penyimpangan dari standar yang dianggap signifikan akan menjadi perhatian manajemen.

Menetapkan Standard Cost

Standar Ideal standar yang dapat dicapai hanya dalam kondisi terbaik

Standar Praktis standar yang ketat, tetapi tetap dapat dicapai

Analisis Selisih (Variance)

Manfaat Standard Cost

Penggunaan standard cost merupakan elemen kunci dalam pendekatan management by

exception, sehingga membantu manajer memusatkan perhatian pada hal-hal yang penting.

Standar dapat meningkatkan nilai ekonomi dan efisiensi. Standar menjadi tolak ukur yang

dapat digunakan oleh individu untuk mengukur kinerjanya.

Standard cost dapat menyederhanakan pembukuan.

Standard cost sesuai untuk penerapan sistem terintegrasi atas akuntansi pertanggungjawaban.

Balanced Scorecard

Balanced Scorecard (BSC) merupakan konsep penilaian kinerja baik finansial maupun nonfinansial,

dengan menggunakan perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran

dan pertumbuhan.

Ukuran kinerja finansial harus diintegrasikan dengan ukuran kinerja nonfinansial, karena :

☺ Ukuran finansial merupakan indikator jasa, dalam artian melaporkan hasil dari tindakan di

masa lampau. Sebaliknya, ukuran nonfinansial merupakan faktor keberhasilan utama yang

menjadi leading indicator dari kinerja finansial di masa mendatang.

☺ Manajer puncaklah yang umumnya bertanggung jawab atas ukuran kinerja finansial, bukan

para manajer tingkat yang lebih rendah.

Page 7: Akmen Chapter 8-17

Karakteristik BSC – Ukuran Kinerja

Keuangan

Pelanggan

Proses Bisnis Internal

Pembelajaran & Pertumbuhan

Page 8: Akmen Chapter 8-17

CHAPTER 11 ANGGARAN FLEKSIBEL DAN ANALISIS BIAYA OVERHEAD

Anggaran Fleksibel

Karakteristik Anggaran Fleksibel

Anggaran statis dibuat pada awal periode penganggaran dan validitasnya hanya untuk

tingkataktivitas yang direncanakan. Anggaran statis sesuai untuk tujuan perencanaan, namun tidak

sesuai untuk mengevaluasi bagaimana biaya-biaya dikendalikan. Sebaliknya, anggaran fleksibel

memperhitungkan perubahan biaya yang terjadi sebagai akibat dari perubahan aktivitas. Anggaran

fleksibel memberikan estimasi mengenai berapakah biaya yang seharusnya terjadi untuk setiap

tingkat aktivitas dalam rentang tertentu. Pada saat anggaran fleksibel digunakan dalam evaluasi

kinerja, biaya aktual dibandingkan dengan biaya yang seharusnya terjadi pada tingkat aktivitas

aktual selama periode tertentu.

Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilik dasar aktivitas untuk anggaran fleksibel BOP

Harus ada hubungan sebab akibat antara dasar aktivitas dengan BOP variabel.

Dasar aktivitas sebaiknya dinyatakan dalam nilai uang (Rp).

Dasar aktivitas seharusnya sederhana dan mudah dipahami.

Selisih BOP Variabel

Selisih pengeluaran

Selisih efisiensi

Selisih BOP Tetap

Selisih anggaran selisih jumlah BOP aktual dengan jumlah BOP tetap yang dianggarkan

ukuran tingkat BOP tetap yang dikeluarkan dimana pengeluaran BOP tetap tidak

terkendali.

Selisih volume selisih jumlah BOP tetap yang dibebankan ke persediaan dengan jumlah

BOP tetap yang dianggarkan akibat perlakuan BOP tetap yang seolah-olah variabel dan

hal tersebut sulit unutk diinterpretasikan secara jelas.

Page 9: Akmen Chapter 8-17

CHAPTER 12 PELAPORAN SEGMEN DAN DESENTRALISASI

Kelebihan dan Kelemahan Desentralisasi

Kelebihan Desentralisasi

☺ Manajemen puncak dibebaskan dari pemecahan persoalan sehari-hari yang terlampau

banyak sehingga memiliki kesempatan untuk fokus pada strategi.

☺ Manajer tingkat lebih rendah umumnya memiliki informasi yang lebih rinci dan lebih update

mengenai kondisi setempat.

☺ Pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada manajer tingkat lebih rendah

membuat mereka dapat lebih cepat memberikan respon ke pelanggan.

☺ Memberikan pengalaman pengambilan keputusan kepada manajer tingkat lebih rendah.

☺ Dapat meningkatkan motivasi manajer tingkat lebih rendah.

Kelemahan Desentralisasi

Manajer tingkat lebih rendah mungkin membuat keputusan tanpa sepenuhnya memahami

gambaran perusahaan secara menyeluruh.

Memungkinkan terjadinya kurang koordinasi diantara manajer.

Manajer tingkat lebih rendah mungkin memiliki tujuan yan gberbeda dengan tujuan

perusahaan secara keseluruhan.

Mungkin lebih sulit untuk secara efektif menyebarkan ide-ide inovatif.

Akuntansi Pertanggungjawaban

Karena organisasi terdesentralisasi mendelegasikan tanggung jawab pengambilan keputusan kepada

manajer tingkat lebih rendah, maka diperlukan sistem akuntansi pertanggungjawaban yang

menghubungkan wewenang pengambilan keputusan manajer tingkat lebih rendah dengan

akuntabilitas berupa hasil dari keputusan yang diambil tersebut. Setiap unit/bagian dalam organisasi

yang manajernya diberikan wewenang dalam pengambilan keputusan dan harus mempertanggung

jawabkan keputusannya disebut pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggunjawaban terdiri dari

pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi.

Desentralisasi dan Pelaporan Segmen

Desentralisasi yang efektif memerlukan pelaporan segmen. Segmen merupakan bagian atau

aktivitas organisasi yang memuat data biaya, penjualan, atau laba yang diperlukan oleh manajer.

Contoh : divisi perusahaan, wilayah penjualan, departemen pemasaran, dll. Laporan R/L tersegmen

bermanfaat untuk menganalisis profitabilitas segmen dan menguur kinerja manajer segmen. Margin

Page 10: Akmen Chapter 8-17

segmen merupakan ukuran terbaik profitabilitas jangka panjang suatu segmen, karena hanya

mencakup biaya-biaya yang ditimbulkan oleh segmen tersebut. Margin segmen diperoleh dengan

mengurangkan biaya tetap yang dapat ditelusur (traceable fixed cost) untuk suatu segmen dari

margin kontribusi segmen. Hal ini menunjukkan margin yang tersedia setelah suatu segmen

menutup seluruh biayanya.

Mengevaluasi Kinerja Pusat Investasi – Return on Investment (ROI)

ROI = Laba Operasi Bersih : Rata-rata Aktiva Operasi

Laba operasi bersih laba sebelum bunga dan pajak EBIT

Aktiva operasi aktiva yang dipertahankan untuk penggunaan produktif dalam organisasi.

Rata-rata aktiva operasi (nilai buku awal aktiva – nilai buku akhir aktiva)/2

Setiap peningkatan ROI harus melibatkan minimal salah satu dari hal berikut :

Peningkatan penjualan

Penurunan beban operasi

Penurunan aktiva operasi

Kelebihan ROI

Mendorong manajer untuk fokus pada hubungan antara penjualan, beban, dan investasi

Mendorong manajer unutk fokus pada efisiensi biaya

Mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi aktiva operasi

Kelemahan ROI

Mengakibatkan fokus yang sempit pada profitabilitas divisi dengan mengorbankan

profitabilitas keseluruhan perusahaan.

Mendorong manajer untuk fokus pada kepentingan jangka pendek daripada jangka panjang.

Laba Residu (Residual Income)

Laba residu = Laba operasi bersih – (rata-rata aktiva operasi x imbal hasil minimum yang diminta)

Economic Value Added (EVA) merupakan adaptasi dari laba residu. Pendekatan laba residu

mendorong manajer untuk membuat investasi yang menguntungkan untuk seluruh perusahaan.

Manajer yang dievaluasi berdasarkan laba residu akan cenderung membuat keputusan yang lebih

baik berkenaan dengan proyek-proyek investasi daripada manajer yang dievaluasi berdasarkan ROI.

Page 11: Akmen Chapter 8-17

CHAPTER 13 RELEVANT COST UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Terkait dengan pengambilan keputusan, ada dua konsep yang menjadi dasar, yaitu

Relevant and Irrelevant Cost

Relevant cost adalah biaya yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan

keputusan. Yang termasuk relevant cost adalah diffential cost dan opportunity cost.

Irrelevant cost adalah biaya yang tidak dapat digunakan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan. Yang termasuk irrelevant cost yaitu sunk cost.

Avoidable and Unavoidable Cost

Avoidable Cost adalah biaya yang dapat dihilangkan baik seluruhnya maupun

sebagian dengan memilih salah satu dari alternatif yang tersedia (biaya yang tidak

berulang ketika sebuah keputusan diambil). Avoidable cost pasti relevant cost.

Unavoidable Cost adalah biaya yang tidak dapat dihindari (biaya yang akan terus

berulang/terjadi apapun alternatif yang dipilih dalam pengambilan keputusan).

Unavoidable cost pasti irrelevant cost.

Biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda manajer memerlukan biaya yang berbeda untuk

tujuan yang berbeda. Untuk tujuan tertentu, kelompok biaya tertentu mungkin relevan; untuk tujuan

lain, sekelompok biaya yang lain yang relevan.

Penambahan/Pengurangan Lini Produk dan Segmen Lain

Keputusan Membuat atau Membeli

Pesanan Khusus

Penggunaan Sumber Daya yang Terbatas

Biaya Produk Gabungan dan Pendekatan Kontribusi

Penentuan ABC dan Biaya Relevan

CHAPTER 14 KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL

Keputusan Penganggaran Modal Khusus

1) Keputusan penurunan biaya

2) Keputusan ekspansi

3) Keputusan pemilihan peralatan

4) Keputusan membeli atau menyewa

Page 12: Akmen Chapter 8-17

5) Keputusan penggantian peralatan

Keputusan penganggaran modal cenderung dibagi menjadi :

Screening decision apakah proyek yang diusulkan memnuhi beberapa standar penerimaa

yang telah ditetapkan sebelumnya

Preference decision pemilihan diantara beberapa pilihan tindakan

Discounted Cash Flow – Net Present Value Method

Jika Net Present Value Maka Proyek Tersebut

Positif Dapat diterima sejauh menjanjikan return yang lebih besar dari

required rate of return

Nol Dapat diterima sejauh menjanjikan return sama dengan required rate

of return

Negatif Tidak dapat diterima sejauh menjanjikan return lebih rendah dari

required rate of return

Discounted Cash Flow – Internal Rate of Return

Faktor internal rate of return = Investasi yang disyaratkan

Arus kas masuk bersih tahunan

Keputusan Penyaringan Penganggaran Modal

Cost of capital sebagai alat penyaringan

Net Present

Value Method

Internal Rate of

Return Method

Cost of capital digunakan sebagai tingkat

diskonto ketika menghitung net present

value suatu proyek. Suatu proyek dengan

net present value negatif akan ditolak

kecuali ada faktor lainnya yang

menyebabkan proyek tersebut diterima

Cost of capital dibandingkan dengan

internal rate of return yang dijanjikan oleh

suatu proyek. Tiap proyek yang memiliki

internal rate of return lebih kecil daripada

cost of capital akan ditolak kecuali ada

faktor lainnya yang menyebabkan proyel

tersebut diterima

Page 13: Akmen Chapter 8-17

CHAPTER 15 COSTINGSERVICE DEPARTMENT : PENDEKATAN ABC

Sebagian besar organisasi memiliki operating department dan service department. Departemen jasa

dialokasikan ke departemen produksi karena beberapa alasan, yaitu :

Mendorong departemen operasi agar menggunakan sumber daya departemen jasa secara

bijaksana

Memberikan data biaya yang lebih lengkap dalam pengambilan keputusan kepada

departemen operasi

Membantu mengukur profitabilitas departemen operasi

Memberikan insentif untuk departemen jasa agar beroperasi secara efisien

Menilai persediaan untuk tujuan pelaporan keuangan kepada pihak eksternal

Bila penetapan biaya plus digunkan, maka biaya departemen jasa biasanya dialokasikan ke

departemen operasi.

Alokasi Menggunakan Metode Langsung dan Metode Bertahap

Metode Langsung (direct method)

Metode ini mengabaikan jasa yang diberikan oleh departemen jasa lainnya dan mengalokasikan

seluruh biaya secara langsung ke departemen operasi. Dengan menggunakan metode ini, dasar

alokasi yang berkaitan dengan departemen jasa itu sendiri diabaikan, hanya dasar alokasi yang

berkaitan dengan departemen operasi yang digunakan dalam alokasi.

Metode Bertahap (step method)

Metode ini menyediakan alokasi biaya departemen jasa ke departemen jasa lainnya, juga ke

departemen operasi. Metode ini mengikuti urutan. Urutannya biasanya dimulai dengan

departemen yang memberikan jasa yang paling besar ke departemen jasa lainnya. Dalam

metode ini, sejumlah dasar alokasi yang berhubungan dengan departemen jasa yang biayanya

telah dialokasikan, selalu diabaikan.

Metode Timbal Balik (reciprocal method)

Metode ini memberikan pengakuan penuh terhadap jasa antardepartemen. Metode ini

mengalokasikan biaya departemen jasa dengan dua arah (arah depan dan belakang).

Alokasi Biaya berdasarkan Perilaku Biaya

Biaya tetap dan biaya variabel departemen jasa harus dialokasikan secara terpisah. Biaya variabel

harus dialokasikan sesuai dnegan aktivitas yang memunculkan biaya tersebut. Sedangkan biaya

tetap harus dialokasikan dengan jumlah lump-sum yang ditentukan dimuka menurut kebutuhan

pada periode puncak atau berdasarkan tingkat kebutuhan rata-rata departemen penggunanya dalam

jangka panjang.

Page 14: Akmen Chapter 8-17

CHAPTER 16 BAGAIMANAKAH KINERJA SAYA? LAPORAN ARUS KAS

Laporan arus kas menggambarkan arus masuk dan keluar kas & setara kas, baik dari

aktivitas operasional, aktivitas investasi, maupun aktivitas pendanaan oleh entitas dalam satu

periode tertentu. Secara umum, sumber pemasukan kas meliputi laba bersih, penurunan aktiva,

peningkatan utang, dan peningkatan modal saham. Penggunaan kas meliputi peningkatan aktiva,

penurunan utang, penurunan modal saham, dan dividen. Untuk tujuan pelaporan eksternal, laporan

arus kas harus disusun dengan merinci aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Unsur Laporan Arus Kas

1. Aktivitas Operasional menggambarkan arus kas dari aktivitas pokok bisnis perusahaan,

yang biasanya diwakili oleh perubahan atas rekening-rekening berikut :

Laba bersih

Keuntungan/kerugian non-operasional R/L

Depresiasi, amortisasi, deplesi

Aktiva lancar nonkas neraca

Kewajiban lancar

2. Aktivitas Investasi menggambarkan arus kas dari kegiatan penyertaan harta perusahaan,

baik pada entitas lain maupun entitias sendiri yang berjangka waktu lebih dari satu periode

akuntansi. Rekening-rekening terkait investasi jangka panjang dan aktiva tetap.

3. Aktivitas Pendanaan menggambarkan arus kas atas kegiatan entitas dalam rangka

memperoleh dan menggunakan modal, baik dari pihak internal maupun eksternal, serta

seluruh konsekuensi dari kegiatan perolehan dan penggunaan modal tersebut (ex : dividen

sebagai konsekuensi dari penerbitan saham). Rekening-rekening terkait utang obligasi,

modal saham, dan dividen tunai.

Tata Cara Penyusunan Laporan Arus Kas

1. Menyusun neraca komparatif, minimal dua periode berturut-turut

2. Menentukan kenaikan/penurunan tiap-tiap rekening dalam neraca komparatif

3. Mengidentifikasi dan mengklasifikasikan rekening sesuai dengan aktivitas

4. Menentukan arus kas bersih dari masing-masing aktivitas

5. Menentukan kenaikan/penurunan kas dengan menjumlahkan saldo kas bersih masing-

masing aktivitas (harus sama dengan kenaikan/penurunan kas di neraca)

6. Menambahkan saldo kas awal atas jumlah kenaikan/penurunan untuk menentukan saldo kas

akhir.

Page 15: Akmen Chapter 8-17

Bentuk Laporan Arus Kas

☺ Direct Method

Menyesuaikan seluruh pos akrual di dalam laporan R/L

Memisahkan arus kas dalam tiap aktivitas menjadi penerimaan dan pengeluaran,

sehingga saldo kas bersih aktivitas ditentukan dengan mengurangkan secara

langsung total penerimaan dengan total pengeluaran.

Rekonsiliasi Arus Kas

Payment

Accrual Basis

(+)

(-) Cash Basis

Penjualan xx Piutang usaha ↓ Piutang usaha ↑ xx Kas dari pelanggan

HPP (xx) Persediaan ↑

Utang dagang ↓

Persediaan ↓

Utang dagang ↑

(xx) Kas untuk pemasok

Beban

Operasional

(xx) Prepaid expense ↑

Accrued expense↓

Prepaid expense ↓

Accrued expense ↑

Depresiasi

(xx) Kas untuk operasional

Pajak (xx) Utang pajak ↓ Utang pajak ↑ (xx) Kas untuk bayar pajak

Laba Bersih xx xx Kas bersih untuk

aktivitas operasional

Ilustrasi melalui Jurnal

Akun Accrual Basis Cash Basis

Depresiasi Biaya depresiasi

Akumulasi depresiasi

No entry

Prepaid Expense Prepaid expense

Cash

Biaya xxx

Kas

Accrued Expense Biaya Gaji (accrued expense)

Utang Gaji

No entry

☺ Indirect Method

Menyesuaikan laba bersih dengan pos akrual guna penentuan kas bersih aktivitas

operasional

Memisahkan ke dalam klasifikasi kenaikan/penurunan rekening dalam tiap aktivitas

Page 16: Akmen Chapter 8-17

AbQori Corporation

Laporan Arus Kas (Direct Method)

Untuk Periode XXX

Aktivitas Operasional

Pemasukan

Kas dari pelanggan xxx

Pengeluaran

Kas untuk pemasok xxx

Kas untuk operasional xxx

Kas untuk bayar pajak xxx (xx)

Arus Kas Bersih Aktivitas Operasional xxx

Aktivitas Investasi

Pemasukan

Kas dari penjualan aktiva tetap xxx

Kas dari penjualan investasi jangka panjang xxx xxx

Pengeluaran

Pembelian aktiva tetap xxx

Pembelian investasi jangka panjang xxx (xx)

Arus Kas Bersih Aktivitas Investasi xxx

Aktivitas Pendanaan

Pemasukan

Kas dari penerbitan saham xxx

Kas dari penerbitan utang jangka panjang xxx xxx

Pengeluaran

Kas untuk penarikan saham (treasury stock) xxx

Kas untuk pelunasan utang jangka panjang xxx

Kas untuk dividen tunai xxx (xx)

Arus Kas Bersih Aktivitas Pendanaan xxx

Kenaikan/Penurunan Kas xxx

Kas Awal Periode xxx

Kas Akhir Periode xxx

Page 17: Akmen Chapter 8-17

AbQori Corporation

Laporan Arus Kas (Indirect Method)

Untuk Periode XXX

Aktivitas Operasional

Laba Bersih xxx

Penyesuaian

Depresiasi xxx

Keuntungan penjualan aset/inventaris (xx)

Pendapatan dividen (xx)

Kenaikan piutang (xx)

Kenaikan persediaan (xx)

Kenaikan perlengkapan (xx)

Kenaikan biaya ddm (xx)

Kenaikan utang dagang xxx

Kenaikan utang biaya xxx

Kenaikan utang lancar lain xxx

Total penyesuaian xxx

Arus Kas Bersih Aktivitas Operasional xxx

Aktivitas Investasi

Penurunan aktiva tetap xxx

Penurunan investasi jangka panjang xxx

Kenaikan aktiva tetap (xx)

Kenaikan investasi jangka panjang (xx)

Arus Kas Bersih Aktivitas Investasi xxx

Aktivitas Pendanaan

Kenaikan utang jangka panjang xxx

Kenaikan modal saham xxx

Penurunan utang jangka panjang (xx)

Penurunan modal saham (xx)

Arus Kas Bersih Aktivitas Pendanaan xxx

Kenaikan/Penurunan Kas xxx

Kas Awal Periode xxx

Kas Akhir Periode xxx

Keterangan

Page 18: Akmen Chapter 8-17

Depresiasi merupakan aktivitas nonkas, sehingga tidak tercatat dalam cash basis. Padahal

depresiasi telah tercatat mengurangi laba bersih dalam laporan R/L. Akibatnya Laba/Rugi

dicatat terlalu rendah/tinggi sehingga perlu ditambah/dikurangi dalam penyesuaian.

Keuntungan (gain) mengurangi penyesuaian

1. Karena keuntungan penjualan aset merupakan keuntungan di luar operasional. Jadi

harus dikeluarkan dari arus kas aktivitas operasional

2. Keuntungan.kerugian hanyalah pengakuan selisih antara cost (nilai buku) dengan

harga jual yang sebenarnya tidak terdapat arus kasnya

Pendapatan dividen merupakan pendapatan non-operasional di Laporan R/L. Oleh karena

itu, pendapatan dividen harus dikeluarkan dari arus kas aktivitas operasional

Piutang

Kenaikan piutang menurut accrual basis sekaligus menaikkan penjualan laba ↑

(overstate). Padahal menurut cash basis, tidak ada arus kas. Dengan demikian, dalam

laporan arus kas, kenaikan piutang harus dibatalkan (dikurangkan dari laba bersih dalam

penyesuaian).

Penurunan piutang menurut cash basis berarti ada pelunasan (pembayaran piutang).

Sedangkan menurut accrual basis belum diakui. Sehingga laba menurut accrual basis

terlalu kecil. Dengan demikian, penurunan piutang menambah laba bersih dalam

penyesuaian.

Persediaan

Persediaan ↓ HPP ↑ (overstate) Laba ↓ (understate) maka Laba bersih harus (+)

Persediaan ↑ HPP ↓ (understate) Laba ↑ (overstate) maka Laba bersih harus (-)

Interpretasi Laporan Arus Kas

Seorang analis/manajer harus memberikan perhatian lebih terhadap kas bersih yang tersedia dari

aktivitas operasi karena menjadi ukuran bagaimana kesuksesan perusahaan dalam menghasilkan kas

secara terus-menerus. Arus kas negatif dari aktivitas operasi menunjukkan adanya masalah

fundamental. Arus kas positif dari aktivitas operasi diperlukan untuk menghindari penjualan aktiva

atau meminjam uang untuk menopang operasional perusahaan sehari-hari.

Dividen dari aktivitas operasional sudut pandang perusahaan sebagai investor yang

menerima dividen

Dividen dari aktivitas pendanaan sudut pandang perusahaan sebagai investee yang

membayar dividen kepada investornya

Page 19: Akmen Chapter 8-17

CHAPTER 17 BAGAIMANAKAH KINERJA SAYA? ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan

1) Pembandingan data keuangan perbedaan metode akuntansi diantara berbagai perusahaan

menyulitkan pembandingan data keuangan antarperusahaan.

2) Perlunya melihat informasi selain rasio rasio keuangan memunculkan banyak pertanyaan

dan peluan untuk analisis lebih lanjut, tetapi jarang bisa menjawab pertanyaan dengan

sendirinya. Selain rasio, sumber data lain sebaiknya dianalisis untuk membuat pertimbangan

mengenai masa depan perusahaan.

Teknik Analitis untuk Pembandingan

1) Nilai uang (Rp) dan persentase perubahan pada laporan (analisis horizontal)

2) Laporan common-size (analisis vertikal)

3) Rasio

Ringkasan Rasio Keuangan

Rasio Rumus Keterangan

Persentase laba

kotor

Laba kotor : Penjualan Ukuran umum profitabilitas

Earning per share

(EPS)

(Laba bersih – dividen saham

preferen) : rata-rata jumlah lembar

saham biasa yang beredar

Cenderung memiliki pengaruh terhadap

harga pasar per lembar saham,

sebagaimana terrcermin dalam price

earning ratio

Price earning

ratio (PER)

Harga pasar per lembar saham :

EPS

Suatu indeks apakah saham relatif murah

atau relatif mahal dalam hubungannya

dengan laba saat ini

Dividend payout

ratio

Dividen per lembar saham : EPS Suatu indeks yang menunjukkan apakah

perusahaan membayar sebagian besar

laba sebagai dividen atau

menginvestasikannya kembali secara

internal

Dividend yield Dividen per lembar saham : harga

pasar per lembar saham

Menunjukkan imbal hasil dalam bentuk

dividen tunai yang disediakan oleh

selembar saham

Return on asset

(ROA)

{Laba bersih + [beban bunga x (1-

tarif pajak)]} : rata-rata total aktiva

Ukuran mengenai seberapa baik aktiva

dikelola oleh manajemen

Page 20: Akmen Chapter 8-17

Return on

common equity

(ROCE)

(Laba bersih – dividen saham

preferen) : rata-rata ekuitas saham

biasa

Jika dibandingkan dengan ROA,

mengukur seberapa besar leverage

keuangan menguntungkan atau

merugikan pemegang saham biasa

Nilai buku per

lembar saham

Ekuitas pemegang saham biasa :

jumlah lembar saham biasa yang

beredar

Mengukur jumlah yang akan

didistribusikan kepada pemegang saham

biasa jika semua aktiva dijual pada nilai

yang tercantum di neraca dan jika semua

kreditur telah dibayar

Modal kerja Aktiva lancar – kewajiban lancar Mengukur kemampuan perusahaan untuk

melunasi kewajiban lancar dengan hanya

menggunakan aktiva lancar

Rasio Lancar

(Current ratio)

Aktiva lancar : kewajiban lancar Uji kemampuan membayar utang jangka

pendek

Acid test ratio (Kas + sekuritas yang dapat

diperdagangkan + piutang lancar) :

kewajiban lancar

Uji kemampuan membayar utang jangka

pendek tanpa tergantung pada persediaan

Perputaran

piutang usaha

Penjualan kredit : rata-rata piutang

usaha

Ukuran kasar mengenai berapa kali

piutang usaha perusahaan dikonversi

menjadi kas dalam satu tahun

Periode rata-rata

pelunasan

piutang

365 hari : perputaran piutang usaha Ukuran rata-rata jumlah hari yang

diperlukan untuk menagih piutang usaha

Perputaran

persediaan

HPP : rata-rata persediaan Ukuran berapa kali persediaan

perusahaan terjual selama setahun

Jumlah hari untuk

menjual

persediaan

365 hari : perputaran persediaan Ukuran rata-rata jumlah hari yang

diperlukan untuk menjual persediaan

Times interest

earned

Laba sebelum beban bunga dan

pajak : beban bunga

Ukuran kemampuan perusahaan untuk

membayar bunga

Debt to equity

ratio

Total kewajiban : ekuitas pemegang

saham

Ukuran jumlah aktiva yang disediakan

oleh kreditur untuk tiap Rp aktiva yang

disediakan oleh pemegang saham