AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk...

38
MODUL ASUHAN NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRA SEKOLAH DETEKSI TUMBUH KEMBANG Semester 3 KEGIATAN BELAJAR 2 PRODI D- III KEBIDANAN MEDAN JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES MEDAN

Transcript of AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk...

Page 1: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

MODUL ASUHAN NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRA

SEKOLAHDETEKSI TUMBUH KEMBANG

Semester 3KEGIATAN BELAJAR 2

PRODI D- III KEBIDANAN MEDANJURUSAN KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES MEDAN

Page 2: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

Modul ini membahas tentang konsep tumbuh kembang anak, dimana

modul ini akan memberikan pemahaman kepada mahasiswa terhadap tumbuh

kembang anak. Pemahaman tentang tumbuh kembang anak sangat penting untuk

saudara pahami sebagai dasar dalam memberikan asuhan pada neonatus, bayi,

balita dan anak pra sekolah. Mater ini dalam modul ini akan menjelaskan tentang

konsep tumbuh kembang, deteksi dini tumbuh kembang dan stimulasi tumbuh

kembang, kon- sep bermain pada anak.

Proses pembelajaran untuk materi konsep tumbuh kembang anak yang

sedang sauda- ra ikuti sekarang ini, dapat berjalan dengan baik dan lancar bila

Saudara mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut:

1. Pahami betul tentang berbagai kegiatan penting mulai dari kegiatan

belajar 1-3

2. Kerjakan test pada tiap-tiap kegiatan belajar, lalu cocokkan hasil kerja

saudara dengan kunci jawaban yang tersedia.

3. Lakukan pengamatan terhadap aspek pertumbuhan dan perkembangan

pada anak yang ada disekitar tempat tinggal saudara. tugas saudara

meliputi nilai pertumbu- hannya yang terdiri dari berat badan, tinggi

badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas dan aspek perkembangan

dengan menggunakan instrumen KPSP, Denver II, serta nilai test daya

dengar, test daya lihat, kaji pula tentang autisme, gangguan pemu- satan

perhatian dan hiperaktif, masalah mental emosional. Dalam

mempraktikkan tugas ini gunakan pedoman praktik dan instrumen

penilaian tumbuh kembang anak.

4. Keberhasilan proses pembelajaran saudara dalam modul ini sangat

tergantung ke- pada kesungguhan saudara dalam mengerjakan latihan

dan tugas-tugas yang diberi- kan dalam setiap kegiatan belajar. Untuk itu

berlatihlah secara mandiri dan lanjutkan pembahasan kelompok dengan

teman anda.

Page 3: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

Setelah menyelesaikan Kegiatan Belajar tentang Deteksi dini pertumbuhan

dan Perkem- bangan ini diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang deteksi

dini pertumbu- han dan Perkembangan pada bayi, balita dan anak pra sekolah

dengan benar.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar tengan deteksi dini pertumbuhan

dan perkem- bangan bayi, balita dan anak prasekolah diharapkan mahasiswa

mampu menjelaskan tentang :

1. Pengertian deteksi dini tumbuh kembang anak

2. Jenis Deteksi dini Pertumbuhan dan Perkembangan

3. Deteksi dini penyimpangan Pertumbuhan

4. Deteksi dini penyimpangan Perkembangan

5. Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka ketekunan dan kesungguhan

saudara sangat dibutuhkan dalam mempelajari materi berikut ini. Saya percaya

anda pasti bisa menyelesaikannya dengan baik, semangat dan selamat

mempelajari.

Page 4: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

Dalam kegiatan belajar tentang deteksi dini tumbuh kembang ini akan

membahas tentang materi sebagai berikut: Pengertian deteksi dini tumbuh

kembang anak, Jenis Deteksi dini Pertumbuhan dan Perkembangan, Deteksi dini

penyimpangan Pertumbuhan, Deteksi dini penyimpangan Perkembangan, Deteksi

Dini Penyimpangan Mental Emo-sional.

Page 5: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

1. Pengertian deteksi dini tumbuh kembang anak

Deteksi dini tumbuh kembang anak, program ini sedang

digalakkan oleh pemerinta sebagai upaya mencapai tumbuh kembang anak

yang optimal. Untuk memahami hal tersebut coba pelajari pengertian

berikut.

2. Jenis Deteksi dini Pertumbuhan dan Perkembangan

Ada 3 jenis deteksi dini yang dapat dikerjakan oleh tenaga

kesehatan ditingkat pusk- esmas dan jaringannya yaitu :

a. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan yaitu untuk

mengetahui/menemukan status pertumbuhan anak, seperti adanya

status gizi kurang/buruk dan mikro/ makrosefali. Untuk deteksi dini

pertumbuhan anak diperluhkan intrumen dalam pengukurannya.

Jenis instrumen yang digunakan adalah :

Berat Badan menurut Tinggi badan anak (BB/TB)

Pengukuran Lingkar kepala anak (PLKA)

Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan atau

pemeriksaan untuk men- emukan secara dini adanya

penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah

(Depkes RI, 2005).

Page 6: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

b. Deteksi dini penyimpangan perkembangan yaitu untuk mengetahui

gangguan perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat,

gangguan daya den- gar. Jenis instrumen yang digunakan:

Kuesioner Pra skrining Perkembangan (KPSP)

Tes Daya Lihat (TDL)

Tes Daya Dengar Anak (TDD)

c. Deteksi dini penyimpangan mental emosional yaitu untuk

mengetahui adanya masalah mental emosional, autisme, gangguan

pemusatan perhatian dan hiper- aktivitas. Instrumen yang digunakan:

Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME)

Checklist for Autism in Toddlers (CHAT)

Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)

3. Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan

Untuk mengetahui adanya penyimpangan pertumbuhan, parameter

yang digunakan adalah Berat Badan terhadap Tinggi Badan (BB/TB) dan

lingkar kepala anak (LKA). Parameter tersebut termasuk ukuran

antropometri dan paling mudah dilakukan dilapangan.

a. Pengukuran Berat badan

Keuntungan dari pengukuran berat badan merupakan salah satu

ukuran antropo- metrik yang terpenting untuk mengetahui keadaan

staus gizi anak. Selain itu juga dipakai untuk memeriksa kesehatan

anak pada semua kelompok umur, apakah anak dalam keadaan normal

dan sehat.

Page 7: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

Keuntungan lainnya adalah pengukurannya mudah, sederhana dan

murah. Oleh karena itu kegunaan BB adalah :

1. Sebagai infor- masi tentang keadaan gizi anak, pertumbuhan dan

kesehatannya.

2. Untuk monitor- ing kesehatan sehingga dapat menentukan therapi

apa yang sesuai dengan kondisi anak.

3. Sebagai dasar untuk menentukan dasar per hitungan dosis obat

ataupun diet yang diperlukan untuk anak.

Kelemahan, meskipun berat badan merupakan ukuran yang dianggap

paling pent- ing, namun mempunyai kelemahan yaitu :

1. Tidak sensitif terhadap proporsi tubuh misalnya pendek gemuk

atau tinggi kurus.

2. Terjadi perubahan secara fluktuasi seti- ap hari yang masih

dalam batas normal. Perubahan ini dapat terjadi akibat pengaruh

intake seperti makanan/minuman dan output seperti urine,

keringat, pernafasan. Besarnya fluktuasi tergantung kelompok

umur dan sangat individual berkisar antara 100-200 gr sampai

500-1000 gr (Soetjiningsih, 1994).

Pada usia beberapa hari pertama berat badan akan mengalami

penurunan yang si- fatnya normal yaitu sekitar 10% dari berat badan lahir.

Hal ini disebabkan keluarnya meconium dan air seni yang belum

diimbangi asupan yang adekuat, misalnya pro- duksi ASI yang belum

lancar. Umumnya berat badan akan kembali mencapai berat lahir pada hari

kesepuluh sampai ke empat belas.

Page 8: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

Pada tahap adolesensia (masa remaja) akan terjadi pertambahan berat

badan secara cepat (growth spurt) Selain dengan perkiraan tersebut, dapat

juga memperkirakan BB dengan menggu- nakan rumus atau pedoman dari

Behrman (1992) yaitu:

• Berat badan lahir rata-rata ; 3,25 kg

• Berat badan usia 3-12 bulan,

menggunakan rumus:

Untuk menentukan umur anak dalam bulan, bila lebih 15 hari

dibulatkan ke atas, ku- rang atau sama dengan 15 hari dihilangkan. Misal

ada bayi berumur 5 bulan 25 hari, maka bayi dianggap berumur 6 bulan

sehingga bila menggunakan rumus Behrman, BB bayi diperkirakan 7,5 kg.

Bila anak berumur 2 tahun 6 bulan, anak dianggap beru- mur 2 tahun,

karena kelebihan 6 bulan atau kurang maka akan dibulatkan ke bawah/

dihilangkan.

Page 9: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

b. Pengukuran Tinggi Badan

Tinggi badan merupakan ukuran antropometri kedua terpenting.

Keuntungan dari pengukuran tinggi badan ini adalah alatnya murah,

mudah dibuat dan dibawa sesuai keinginan dimana tinggi badan akan

diukur. Selain itu tinggi badan merupakan ind- ikator yang baik untuk

pertumbuhan fisik yang sudah lewat (stunting) dan untuk perbandingan

terhadap perubahan relatif seperti nilai berat badan dan lingkar lengan atas.

Seperti terdapat pada tabel tinggi badan dan berat badan, dengan

mengetahui tinggi badan dan berat badan anak, dapat diketahui keadaan

status gizinya. Sedang- kan kerugiannya adalah perubahan dan

pertambahan tinggi badan relatif pelan ser- ta sukar pengukurannya karena

terdapat selisih nilai antara posisi pengukuran saat berdiri dan saat tidur.

Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering diistilahkan

panjang badan. Pada bayi baru lahir, panjang badan rata-rata +50 cm. Pada

tahun pertama pertambahan- nya 1,25 cm/bulan (1,5 x panjang badan

lahir). Penambahan tersebut berangsur-ang- sur berkurang sampai usia 9

tahun yaitu hanya sekitar 5 cm/tahun. Baru pada masa pubertas ada

peningkatan pertumbuhan tinggi badan yang cukup cepat yaitu pada

wanita 5-25 cm/tahun sedangkan laki-laki sekitar 10-30 cm/tahun.

Pertambahan ting- gi badan akan berhenti pada usia 18-20 tahun.

Seperti halnya berat badan, tinggi badan juga dapat diperkirakan

berdasarkan rumus dari Behrman (1992) yaitu :

Perkiraan panjang lahir ; 50 cm

Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 x Panjang Badan Lahir

Perkiraan tinggi badan usia 2 – 12 tahun = (Umur x 6) + 77 = 6n + 77

Keterangan : n adalah usia anak dalam tahun,

bila usia lebih 6 bulan dibulatkan keatas, bila 6 bulan atau kurang dihilangkan.

Page 10: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

c. Pengukuran lingkar Kepala

Ukuran lingkar kepala dimaksudkan untuk menaksir pertumbuhan otak.

Pertumbuhan ukuran lingkar kepala umumnya mengikuti pertumbuhan otak

sehingga bila ada hambatan/ gangguan pertumbuhan lingkar kepala,

pertumbuhan otak biasanya juga terhambat. Berat otak janin saat kehamilan

20 minggu diperkirakan 100 gr, waktu lahir sekitar 350 gram, pada usia 1

tahun hampir mencapai 3 kali lipat yaitu 925 gram atau mencapai 75% dari

berat seluruhnya. Pada usia 3 tahun sekitar 1100 gr dan pada 6 tahun

pertumbuhan otak telah mencapai 90% (1260 gr). Pada usia dewasa, berat

otak mencapai 1400 gr.

Secara normal pertambahan ukuran lingkar kepala setiap tahap relatif

konstan dan tidak dipengaruhi oleh faktor ras, bangsa dan letak geografi. Saat

lahir ukuran ling- kar kepala normalnya 34-35 cm. Kemudian bertambah +

0,5 cm/bulan pada bulan pertama atau menjadi + 44 cm. Pada 6 bulan

pertama, pertumbuhan lingkar kepa- la paling cepat dibanding tahap

berikutnya kemudian tahun-tahun pertama lingkar kepala bertambah tidak

lebih dari 5 cm/th. Pada dua tahun pertama, pertumbuhan otak relatif

pesat.Setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah + 10

cm.

Pertambahan yang relatif konstan juga dapat diketahui dari proporsi

besar kepala dengan panjang badan. Saat lahir kepala berukuran seperempat

(¼) bagian dari pan- jang badan dan setelah dewasa besar kepala hanya

seperdelapan (1/8) dari panjang badan. Oleh karena itu lingkar kepala ini

hanya efektif pada 6 bulan pertama sampai umur 2-3 tahun, kecuali pada

keadaan tertentu seperti bentuk kepala yang besar pada anak yang menderita

Hidrocephalus.

Pengukuran lingkar kepala lebih sulit bila dibandingkan dengan ukuran

antropometri lainnya dan jarang dilakukan pada balita, kecuali bila ada

kecurigaan pertumbuhan yang tidak normal. Namun alat yang dibutuhkan

cukup sederhana yaitu dengan pita pengukuran (meteran).

Page 11: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

Cara yang mudah untuk mengetahui pertumbuhan lingkar kepala adalah

dengan melihat kurva lingkar kepala pada Kartu Tumbuh Kembang Anak.

Kurva ini dibeda- kan antara laki-laki dan perempuan. Berikut ini gambaran

kurva anak perempuan. Sumber : Nelhaus G, Pediatric 41: 106, 1998

Dari kurva tersebut tergambar dua daerah yaitu dalam kurva yang berwarna

hijau dan luar kurva yang dibatasi oleh kedua garis putus-putus. Hasil

pengukuran, dapat diinterpretasikan sebagi berikut.

1. Lingkar kepala normal apabila ukuran lingkar kepala berada diantara

kedua garis putus-putus atau didalam jalur hijau. Dengan kata lain

berada di antara batas ter- tinggi dan terendah dari kurva lingkar kepala

2. Lingkar kepala tidak normal apabila ukuran lingkar kepala berada di

atas atau dibawah kedua garis putus-putus atau diluar warna hijau.

Untuk itu anak perlu dirujuk untuk mendapatkan pemeriksaan lebih

lanjut. Ukuran kepala di atas kur- va normal berarti ukuran kepala besar

(makrocephali), sedangkan ukuran kepala dibawah kurva normal berarti

ukuran kepala kecil (mikrocephali). Kurva lingkar kepala ini, dibedakan

antara laki-laki dan perempuan sebagaimana terlampir pada buku ini.

Page 12: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

d. Lingkar Lengan Atas (LLA, lila)

Pertambahan lingkar lengan atas ini relatif lambat. Saat lahir, lingkar

lengan atas sekitar 11 cm dan pada tahun pertama lingkar lengan atas menjadi

16 cm. Selanjut- nya tidak banyak berubah sampai usia 3 tahun.

Ukuran lingkar lengan atas mencerminkan pertumbuhan jaringan lemak

dan otot, yang tidak terpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dan berguna untuk

menilai keadaan gizi dan pertumbuhan anak pra sekolah. Keuntungan

pengukuran lingkar lengan atas adalah murah, mudah karena gampang

menggunakannya dan bisa dib- uat sendiri, siapa saja dapat melakukannya.

Namun kadang-kadang hasil penguku- ran kurang akurat karena sukar untuk

mengukur lila tanpa menekan jaringan.

Pada praktiknya, pengukuran lila jarang digunakan kecuali ada gangguan

pertumbu- han atau gangguan gizi yang berat, sehingga pengukuran lila hanya

efektif pada usia dibawah 3 tahun (usia prasekolah).

e. Lipatan Kulit

Tebalnya lipatan kulit pada daerah triceps dan subskapular merupakan

refleksi per- tumbuhan jaringan lemak dibawah kulit yang mencerminkan

kecukupan energi. Bila anak mengalami defisiensi kalori maka lipatan kulit

menipis dan akan menebal bila kelebihan energi.

f. Lingkar dada

Saat lahir diameter transversal dan anteroposterior hampir sama yaitu

sekitar 34-35 cm sehingga bentuk dadanya seperti silinder. Dengan

bertambahnya usia, ukuran diameter transversal menjadi lebih besar dibanding

diameter anteroposterior, sehingga bentuk dada menjadi gepeng. Pertambahan

ukuran lingkar dada lebih lambat dibanding ukuran lingkar kepala.

Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada jarang dilakukan.

Untuk pengukurannya dilakukan pada saat bernafas biasa (mid respirasi) pada

tulang Xifoidius (incisura substernalis). Pengukuran lingkar dada ini dilakukan

dengan posisi berdiri pada anak yang lebih besar, sedangkan pada bayi dengan

posisi berbaring.

Page 13: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

Setelah saudara mempelajari deteksi dini pertumbuhan anak, selanjutnya

saudara bisa mempraktikkan bagaimana cara deteksi pertumbuhan anak. Untuk

bisa mem- praktikkan deteksi pertumbuhan anak, maka sudara gunakan

pedoman praktik de- teksi dini pertumbuhan, yang meliputi pengukuran berat

badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas, lingkar dada. Lalu

hasilnya dokumentasikan pada format yang tersedia.

Setelah saudara paham tentang deteksi pertumbuhan anak, selanjutnya

saudara bisa lanjutkan untuk mempelajari deteksi dini penyimpangan

perkembangan

4. Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan

1. Jenis Instrumen yang digunakan

Deteksi dini penyimpangan perkembangan yaitu untuk mengetahui

gangguan perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat,

gangguan daya dengar. Pertumbuhan ditujukan untuk kematangan fisik,

sedangkan perkembangan leb- ih ditujukan untuk membuat fisik

mempunyai arti/makna dalam hidup. Penilaian perkembangan anak

banyak model dan macamnya. Meskipun begitu perlu adanya parameter

atau patokan-patokan tertentu sehingga dapat dilakukan perbandingan

secara konsisten. Banyak parameter atau tes untuk perkembangan anak

misalnya test IQ, test psikomotorik, test prestasi dan lain-lain.

\Untuk upaya deteksi perkembangan di tingkat puskesmas, jenis

instrumen yang di- gunakan adalah

a. Kuesioner Pra skrining Perkembangan (KPSP)

b. Tes Daya Lihat (TDL)

c. Tes Daya Dengar Anak (TDD)

Deteksi perkembangan dengan instrumen KPSP, TDL dan TDD

dapat dilakukan oleh semua tenaga kesehatan dan guru TK terlatih.

Bahkan keluarga dan masyarakat bisa melakukan upaya deteksi

perkembangan dengan menggunakan Buku KIA.

Page 14: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

Selain instrumen tersebut di atas, ada instrumen perkembangan yang juga

sudah luas pemakaiannya. Instrumen tersebut dikenal dengan DDST (Denver

Developmen- tal Screening Test) yaitu salah satu tes atau metode skrining yang

sering digunakan untuk menilai perkembangan anak mulai usia 1 bulan sampai 6

tahun. Perkemban- gan yang dinilai meliputi perkembangan personal sosial,

motorik halus, bahasa dan motorik kasar. DDST merupakan salah satu tes

psikomotorik yang sering digunakan di klinik/ rumah sakit bagian tumbuh

kembang anak. DDST ini mudah dan cepat penggunaannya serta mempunyai

validitas yang relatif tinggi. Setiap kemampuan/tugas dari masing-masing aspek

perkembangan digambarkan dalam bentuk kotak persegi yang berurutan sesuai

usia anak.

Sedangkan berdasarkan buku Pedoman Deteksi Tumbuh Kembang yang

disusun oleh Departemen Kesehatan tersebut, tes perkembangan yang dapat

dilakukan ada- lah Kuesioner Pra Skrining Perkembangan, Kuesioner Perilaku

Anak Prasekolah, Tes Daya Lihat dan Tes Kesehatan Mata, serta Tes Daya

Dengar Anak. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat masing-masing tes yaitu

KPSP, TDL, TDD, DDST.

a. Kuesioner Pra skrining Perkembangan (KPSP)

KPSP adalah merupakan suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan

pada orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining

pendahuluan untuk perkembangan anak usia 0-72 bulan. Tujuannya adalah

untuk skrining / pemerik- saan perkembangan anak normal atau ada

penyimpangan. Skrining / pemeriksaan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan,

guru TK / PAUD terlatih.

Alat yang diperlukan untuk pemeriksaan adalah formulir KPSP sesuai

umur anak dan alat untuk pemeriksaan yang berupa pensil, kertas, bola sebesar

bola tenis, kerinc- ingan, kubus berukuran 2,5 cm sebanyak 8 buah, kismis,

kacang tanah, potongan bi- skuit. Untuk usia ditetapkan menurut tahun dan

bulan. Kelebihan 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan. Contoh anak usia 9 bulan

16 hari dibulatkan 10 bulan, usia 9 bulan 15 hari dibulatkan 9 bulan.

Page 15: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

Daftar pertanyaan KPSP berjumlah 10 nomor yang menjadi dua yaitu

pertanyaan yang harus dijawab oleh ortu/pengasuh dan perintah yang harus

dilakukan sesuai dengan pertanyaan pada KPSP. Pertanyaan dalam KPSP harus

dijawab ‘ya’ atau ‘ti- dak’ oleh orang tua. Interpretasi hasil pemeriksaan KPSP.

Bila jawaban ‘ya’ berjum- lah 9-10, berarti anak normal sesuai tahap

perkembangan. Jawaban ‘ya’ berarti anak bisa, pernah, sering atau kadang-

kadang melakukan. Bila jawaban ‘ya’ kurang dari 9 perlu diteliti tentang: Cara

menghitung usia dan kelompok pertanyaannya, apakah sudah sesuai. Kesesuaian

jawaban orang tua dengan maksud pertanyaan.

Apabila ada kesalahan, maka pemeriksaan harus diulang. Bila setelah

diteliti, jawa- ban ‘ya’ berjumlah 7-8 berarti meragukan dan perlu diperiksa

ulang 2 minggu kemu- dian dengan pertanyaan yang sama. Jika jumlah jawaban

tetap sama, kemungkinan ada penyimpangan. Bila jawaban ‘ya’ berjumlah 6

atau kurang berarti ada penyim- pangan. Anak perlu dirujuk ke rumah sakit

untuk keperluan pemeriksaaan lebih lanjut.

b. Test daya Lihat (TDL)

Tes ini merupakan alat untuk memeriksa ketajaman daya lihat serta

kelainan mata. Tujuan tes ini untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan

daya lihat pada usia prasekolah, sehingga bila ada penyimpangan dapat segera

ditangani. Dengan de- mikian kesempatan untuk memperoleh ketajaman daya

lihat menjadi lebih besar. Tes ini dilakukan tiap 6 bulan pada anak prasekolah

umur 36-72 bulan, dapat dilaku- kan oleh tenaga kesehatan, guru TK / PAUD

terlatih dan petugas terlatih lainnya.

Untuk melakukan tes daya lihat, diperlukan ruangan yang bersih dan

tenang serta dengan penyinaran yang baik, kursi untuk anak dan pemeriksa, alat

penunjuk dan alat ‘kartu E’ yang digantungkan setinggi anak duduk. ‘Kartu E’

ini berisi huruf E yang terdiri dari 4 baris, yang mana baris pertama huruf E

berukuran paling besar kemu- dian berangsur-angsur mengecil pada baris

keempat. Jarak antara ‘kartu E’ dan anak sekitar 3 meter.

Page 16: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

Secara normal, anak dapat melihat huruf E pada baris ketiga. Apabila anak

tidak dapat melihat huruf E pada baris ketiga, maka perlu dirujuk untuk

mendapatkan pe- meriksaan lebih lanjut. Kemungkinan anak mengalami

gangguan daya lihat.

Selain tes daya lihat, anak juga perlu diperiksa kesehatan matanya. Perlu

ditanya- kan dan diperiksa adakah: Keluhan seperti mata gatal, panas,

penglihatan kabur, pusing. Perilaku seperti sering menggosok mata, membaca

terlalu dekat, sering mengkedip-kedipkan mata. Kelainan mata seperti bercak

bitot, juling, mata merah dan keluar air. Bila ditemukan satu atau lebih kelainan

di atas, maka anak perlu dirujuk.

c. Test Daya Dengar (TDD)

Tanpa pendengaran yang baik, anak tidak dapat belajar berbicara atau

mengikuti pelajaran sekolah dengan baik. Oleh karena itu perlu deteksi secara

dini fungsi pen- dengaran anak, sehingga kemampuan pendengaran dan bicara

anak dapat berkem- bang dengan baik. Tujuan TDD adalah untuk menemukan

gangguan pendengaran secara dini, agar segara dapat ditindaklanjuti untuk

meningkatkan kemampuan daya dengar dan bicara anak. Tes TDD dapat

dilakukan tiap 3 bulan pada bayi < 12 bulan dan tiap 6 bulan pada anak > 12

bulan oleh tenaga kesehatan, guru TK / PAUD terlatih dan petugas terlatih

lainnya.

Peralatan yang diperlukan adalah intrumen untuk TDD sesuai usia anak,

gambar binatang (ayam, anjing, kucing) dan manusia, mainan (boneka, kubus,

sendok, cangkir dan bola).

Tes Daya Dengar ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang disesuaikan

dengan kelom- pok usia anak. Jawaban ‘ya’ jika menurut orang tua/pengasuh,

anak dapat melakukan perintah dan jawaban ‘tidak’ jika anak tidak dapat atau

tidak mau melakukan perin- tah. Jika anak dibawah 12 bulan, pertanyaan

ditujukan untuk kemampuan 1 bulan terakhir. Setiap pertanyaan perlu dijawab

Page 17: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

‘ya.’ Apabila ada satu atau lebih jawaban ‘tidak’, berarti pendengaran anak

tidak normal, sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut.

Tes Daya Dengar ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang disesuaikan

dengan kelom- pok usia anak. Jawaban ‘ya’ jika menurut orang tua/pengasuh,

anak dapat melakukan perintah dan jawaban ‘tidak’ jika anak tidak dapat atau

tidak mau melakukan perin- tah. Jika anak dibawah 12 bulan, pertanyaan

ditujukan untuk kemampuan 1 bulan terakhir. Setiap pertanyaan perlu dijawab

‘ya.’ Apabila ada satu atau lebih jawaban ‘tidak’, berarti pendengaran anak

tidak normal, sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut.

d. Denver Developmental Screening Test (DDST)

DDST adalah salah satu metode skrining terhadap kelainan

perkembangan anak. Pelaksanaan DDST tergolong cepat dan mudah serta

mempunyai validitas yang ting- gi. DDST bukan untuk mendiagnosa atau

untuk test kecerdasan (IQ).

Untuk melaksanakan DDST diperlukan ruangan yang bersih dan tenang.

Adapun per- alatan yang diperlukan adalah:

1. Meja tulis dengan kursinya, dan matras

2. Perlengkapan test :

- Gulungan benang wool-merah (diameter 10 cm)

- Kismis

- Kerincingan dengan gagang yang kecil

- 10 buah kubus berwarna-warni, ukuran 2,5 x 2,5 cm

- Botol kaca kecil dengan diameter lubang 1,5 cm

- Bel kecil

- Bola tenis

- Pensil merah

- Boneka kecil dengan botol susu

- Cangkir plastik dengan gagang/ pegangan

- Kertas kosong

Page 18: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

3. Formulir denver II, berisi: (perlu gambar format denver II)

- 125 gugus tugas perkembangan disusun menjadi 4 sektor untuk

menjaring fungsi berikut : Personal sosial, Fine motor adaptive, Language,

Gross motor

- Skala umur, bagian atas formulir terbagi dalam bulan dan tahun lahir,

sampai berusia 6 tahun

- Setiap ruang antara tanda umur mewakili 1 bulan (untuk usia kurang 24

bulan), dan mewakili 3 bulan (untuk anak di atas 2 tahun sampai 6 tahun).

- Pada setiap tugas perkembangan yang berjumlah 125, terdapat batas

kemam

- puan perkembangan, 25%, 50%, 75% dan 90% dari populasi anak lulus

tugas perkembangan tersebut.

- Pada beberapa tugas perkembangan terdapat huruf dan angka pada ujung

ko- tak sebelah kiri. R (report) = L (laporan) artinya tugas perkembangan

tersebut bisa dinilai berdasarkan laporan tua, tetapi bila memungkinkan

penilai dapat menilai langsung.

5. Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional

Deteksi Dini Masalah Mental Emosional Pada Anak Prasekolah

a. Bertujuan untuk mendeteksi secara dini adanya penyimpangan / masalah

mental emosional pada anak prasekolah. Instrumen yang digunakan adalah

Kuesioner Ma- salah Mental Emosional bagi anak umur 36 bulan sampai

72 bulan. Kuesioner berisi 12 pertanyaan tentang problem mental

emosional anak usia 36 sampai 72 bulan. Jadwal deteksi sebaiknya rutin

setiap 6 bulan. Jika ada jawaban ‘ya’ maka kemungk- inan anak

mengalami masalah mental emosional.

Page 19: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

b. Kuesioner Masalah Mental Emosional

Page 20: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan
Page 21: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

1. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak perlu dilakukan sedini

mungkin, karena bila ada gangguan dapat segera ditangani, selain itu juga

untuk meminimalkan atau mencegah kecacatan yang mungkin timbul.

Orang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk

menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya.

2. Untuk itu selaku petugas kesehatan bidan diharapkan dapat memberikan

penyulu- han pada orang tua tentang keadaan anaknya, khususnya tentang

pertumbuhan dan perkembangan.

3. Tumbuh kembang anak dikatakan normal apabila berada pada standart

yang telah berlaku. Untuk itu pertumbuhan dan perkembangan mempunyai

parameter masing-masing. Cara perngukuran masing-masing parameter

tersebut hendaknya dapat dilaksanakan semua tenaga kesehatan.

4. Pedoman deteksi Tumbuh Kembang Balita merupakan suatu alat yang

cukup efektif digunakan dilapangan untuk mengetahui dan memantau

tumbuh kembang anak. Rangkuman

Page 22: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memilih salah satu alternative

jawa- ban yang paling Anda anggap benar.

1. Apa yang dimaksud dengan deteksi dini tumbuh kembang anak?

a. Kegiatan untuk meningkatkan tumbuh kembang anak

b. Kegiatan dalam pengkajian pertumbuhan dan perkembangan anak

c. Kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan sebagai upaya

untuk menga- tasi masalah tumbuh kembang anak

d. Kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya

penyimpan- gan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah

e. Kegiatan yang dilakukan oleh orang tua atau petugas kesehatan

untuk menen- tukan keadaan kesehatan anak sebagai upaya untuk

mengatasi perkembangan anak yang terganggu

2. Yang bukan merupakan jenis deteksi dini tumbuh kembang anak yang

dapat dilaku- kan ditingkat Puskesmas adalah:

a. Deteksi IQ

b. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan

c. Deteksi dini penyimpangan perkembangan

d. Deteksi dini penyimpangan mental emosional

e. Test daya dengar

3. Jenis Instrumen yang digunakan untuk deteksi dini penyimpangan mental

emosion- al adalah:

a. Kuesioner Pra skrining Perkembangan

b. Tes Daya Lihat dan tes IQ

c. Tes Daya Dengar Anak dan

d. tes prilaku

Page 23: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

4. Parameter yang sering digunakan untuk melakukan deteksi dini

penyimpangan per- tumbuhan adalah:

A. Tinggi badan

B. Berat badan

C. Lingkar lengan

D. Lingkar kepala

E. Lingkar dada

5. Kenaikan berat badan rata-rata pada bayi sehat usia 3 bulan pertama

berkisar an- tara:

A. 700-1000 gram/bulan

B. 500-600 gram/bulan

C. 350-400 gram/bulan Evaluasi Formatif

D. 250-350 gram/bulan

E. 100-250 gram/bulan

6. Penambahan berat badan secara cepat (growth spurt), terjada pada masa:

A. Neonatal

B. Bayi

C. Balita

D. Pra sekolah

E. Remaja

7. Jika Bayi lahir dengan berat badan 3.000 gram, maka berat badannya pada

usia 8 bulan secara normal sekitar:

A. 5 kg

B. 7 kg

C. 8,5 kg

D. 10 kg

E. 12 kg

Page 24: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

8. Sebelum melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak, petugas perlu

menhitung umur anak. Jika seorang anak diperiksa pada 12 Oktober 2013

dan lahir pada 11 Agustus 2008. Maka berapa usia anak tersebut saat

dilakukan pemeriksaan:

A. 5 tahun 2 bulan

B. 4 tahun 2 bulan

C. 5 tahun 3 bulan

D. 5 tahun E. 4 tahun

9. Kuisioner Pra skrining perkembangan, khususnya digunakan untuk anak

usia:

A. 0-6 bulan

B. 6-12 bulan

C. 12-18 bulan

D. 18-36 bulan

E. 0-72 bulan

10. Hasil pemeriksaan KPSP didapatkan jawaban ya sebanya 9, artinya

A. Terdapat penyimpangan

B. Meragukan

C. Tidak sesuai umur anak

D. Sesuai umur anak

E. Tidak dapat dinilai

Page 25: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

Selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar saudara, Cocokkan jawaban

Saudara den- gan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian akhir

Kegiatan Belajar ini, kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar! Jika

jawaban yang benar adalah:

90% - 100% : baik sekali

80% - 89% : baik

70% -79% : cukup kurang

dari 70% : kurang

KUNCI JAWABAN:

1. A

2. E

3. B

4. B

5. E

6. A

7. A

8. B

9. A

10. A

Page 26: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

Untuk membantu meningkatkan pemahaman saudara tentang konsep

tumbuh kem- bang anak, maka lakukan beberapa tugas berikut:

1. Bacalah beberapa buku atau sumber lain tentang materi yang terkait

dengan konsep tumbuh kembang.

2. Uraikan kembali dengan bahasa Saudara sendiri, apa pengertian dari

pertumbuhan dan perkembangan

3. Uraikan secara singkat tentang ciri-ciri tumbuh kembang anak

4. Uraikan tentang tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan anak

5. Jelaskan secara singkat tentang faktor apa saja yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan anak Tugas Mandiri

Page 27: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewOrang tua perlu diberikan penyuluhan tentang cara sederhana untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Untuk itu selaku petugas kesehatan

1. Carpenito (1997), L.J Nursing Diagnosis, Lippincott , New York Fakultas

Kedokteran UI, 2000, Kapita Selekta Kedokteran edisi III jilid 2, Jakarta:

Medica Aesculapius.

2. Marino (1991), ICU Book, Lea & Febiger, London Nelson (1993), Ilmu

Kesehatan Anak, EGC, Jakarta

3. Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, Jakarta: EGC

4. Suparman (1988), Ilmu Penyakit Dalam , Universitas Indonesia, Jakarta

5. Suriadi dan Rita Yuliani, 2001, Asuhan Keperawatan pada Anak, Jakarta:

CV. Sagung

6. Seto Wong and Whaley (1996) Peiatric Nursing ; Clinical Manual,

Morsby, Philadelpia