air voin

27
AIR TERJUN PENGANTIN PHUKET OLEH JUNAIDI

description

ppt air voin enapa juga harus barter sih susahnya kalo ga puny kriditan hadehh

Transcript of air voin

Page 1: air voin

AIR TERJUN PENGANTIN PHUKETOLEHJUNAIDI

Page 2: air voin

BAB I PENDAHULUANLATAR BELAKANG Analisa Film menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia dapat diartikan menjadi dua pengertian, yang pertama film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan untuk menyimpan gambar negatif dari sebuah objek, yang kedua, film diartikan sebagai lakon atau gambar hidup.

Jaman sekarang ini film semakin berkembang sesuai semakin kreatifitas dan juga media atau teknologi yang semakin berkembang, namun banyak pembuat film tidak memikirkan kelayakan isi yang ditampilkan untuk komsumsi publik.

Page 3: air voin

BAB II PEMBAHASAN Adegan-adegan yang Melanggar Undang-

Undang Republik Indonesia- Scene 1

Adegan di scene 1 pada waktu 00:00:43 bertempat di hutan sore hari saat Jerangkong Mancung sedang mengejar orang yang mau dibunuhnya dengan membawa pisau dan tangan yang berlumuran darah, adegan ini menunjukkan kekejam dari Jerangkong Mancung. Adengan ini melangar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman

Page 4: air voin

Scene 2

Page 5: air voin

SCENE 3 Adegan di scene 3 pada waktu

00:07:53 sampai 00:10:43 bertempat di Arena Thai Boxing saat Tiara (Tamara Bleszynski) bertarung melawan seorang perempuan (Frindie K Irawan), adegan ini menunjukkan kekerasan. Adegan ini melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, BAB III KEGIATAN PERFILMAN DAN USAHA PERFILMAN Bagian Kesatu, Pasal 5”kegiatan perfilman dan usaha perfilman dilakukan berdasarkan kebebasan berkreasi, berinovasi, dan berkarya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, etika, moral, kesusilaan, dan budaya bangsa”

Page 6: air voin

SCENE 4 Adegan di scene 4 pada waktu 00:11:12 sampai 00:11:54

bertempat di kamar mandi saat Tiara (Tamara Bleszynski) sedang mandi. Adegan ini melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman

PEDOMAN DAN KRITERIA PENYENSORAN Bagian Pertama Umum Pasal 17 ayat 2 “Penyensoran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dimaksudkan untuk mecegah agar film dan reklame film tidak mendorong khalayak untuk:

a. yang dapat merusak, membahayakan, dan tidak sesuai dengan norma-norma kesopanan umum di Indonesia

b. melakukan perbuatan-perbuatan tercela dan hal-hal yang bersifat amoral ;”, Bagian Kedua Pedoman Penyensoran Pasal 18 ayat 4 “Unsur-unsur yang dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah:

c. yang dapat merugikan dan merusak akhlak dan budi pekerti masyarakat;” Bagian Ketiga Kriteria Penyensoran Pasal 19 ayat 3 “Bagian-bagian yang perlu dipotong atau dihapus dalam suatu film dan reklame film dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: a. adegan seorang pria atau wanita dalam keadaan atau mengesankan telanjang bulat, baik dilihat dari depan, samping, atau dari belakang; b. close up alat vital, paha, buah dada, atau pantat, baik dengan penutup maupun tanpa penutup; e. Adegan-adegan yang dapat menimbulkan kesan tidak etis.”

Page 7: air voin

SCENE 5 Adegan di scene 5 pada waktu 00:11:59 bertempat di bar yang ada di pinggir pantai milik Tiara (Tamara Bleszynski) dan Lea (Laras Monca), saat Lea sedang melayani pelanggannya dengan menggunakan bikini, dan di waktu 00:12:19 saat Lea sedang berbicara dengan teman-temannya. Adegan ini melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, BAB III KEGIATAN PERFILMAN DAN USAHA PERFILMAN Bagian Kesatu, pasal 6b “melakukanpornografi;”, dan berdasarkan Peraturan Pemeritah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1994 Tentang Lembaga Sensor Film

Bagian Pertama Umum Pasal 17 ayat 2 “Penyensoran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dimaksudkan untuk mecegah agar film dan reklame film tidak mendorong khalayak untuk: b. melakukan perbuatan-perbuatan tercela dan hal-hal yang bersifat amoral;”, Bagian Kedua Pedoman Penyensoran Pasal 18 ayat 4 “Unsur-unsur yang dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: a. yang dapat merusak, membahayakan, dan tidak sesuai dengan norma-norma kesopanan umum di Indonesia; c. yang dapat merugikan dan merusak akhlak dan budi pekerti masyarakat;” Bagian Ketiga Kriteria Penyensoran Pasal 19 ayat 3 “Bagian-bagian yang perlu dipotong atau dihapus dalam suatu film dan reklame film dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: e. Adegan-adegan yang dapat menimbulkan kesan tidak etis.”

Page 8: air voin

SCENE 6 Adegan di scene 6 pada waktu

00:15:11 bertempat di Night Market saat Aida (Una Putri) dan Lea (Laras Monca) sedang berjalan dengan menggunakan baju/dress yang bagian dadanya terbuka. Adegan ini melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, BAB III KEGIATAN PERFILMAN DAN USAHA PERFILMAN Bagian Kesatu, pasal 6b “melakukanpornografi;”, dan berdasarkan Peraturan Pemeritah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1994 Tentang Lembaga Sensor Film

Page 9: air voin

SCENE 7 Adegan di scene 7 pada waktu 00:15:30

bertempat di Night Market saat Aida (Una Putri) sedang berbicara bersama teman-temanya dengan menggunakan baju/drees yang bagian dadanya terbuka dan di waktu 00:15:57 saat Kenny (Stefan William) dibisiki oleh Maureen (Kimberly Ryder) untuk memegang bagian dada dari seorang wanita thailand untuk membuktikkan asli atau palsu, dan Kenny pun ingin melakukkannya, adegan ini seperti tindakkan pelecehan terhadap perempuan. Adegan ini melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, BAB III KEGIATAN PERFILMAN DAN USAHA PERFILMAN Bagian Kesatu, pasal 6b “melakukanpornografi;”, 6d “menistakan, melecehkan, dan/ataumenodainilai-nilaiagama;”6e “mendorongkhalayakumummelakukantindakanmelawanhukum;dan/atau” 6f ”merendahkanharkatdanmartabatmanusia.” dan berdasarkan Peraturan Pemeritah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun1994 Tentang Lembaga Sensor Film,

Page 10: air voin

SCENE 8

Adegan di scene 8 pada waktu 00:16:42 bertempat di Toko Souvenir saat Tiara (Tamara Bleszynski) dan Maureen (Kimberly Ryder) ingin membeli souvenir, Tiara yang menggunakan baju dengan bagian dada terbuka. Adegan ini melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, BAB III KEGIATAN PERFILMAN DAN USAHA PERFILMAN Bagian Kesatu, pasal 6b “melakukanpornografi;”, dan berdasarkan Peraturan Pemeritah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1994 Tentang Lembaga Sensor Film, , BAB III PEDOMAN DAN KRITERIA PENYENSORAN Bagian Pertama Umum Pasal 17 ayat 2 “Penyensoran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dimaksudkan untuk mecegah agar film dan reklame film tidak mendorong khalayak untuk: b. melakukan perbuatan-perbuatan tercela dan hal-hal yang bersifat amoral;”, Bagian Kedua Pedoman Penyensoran Pasal 18 ayat 4 “Unsur-unsur yang dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: a. yang dapat merusak, membahayakan, dan tidak sesuai dengan norma-norma kesopanan umum di Indonesia; c. yang dapat merugikan dan merusak akhlak dan budi pekerti masyarakat;” Bagian Ketiga Kriteria Penyensoran Pasal 19 ayat 3 “Bagian-bagian yang perlu dipotong atau dihapus dalam suatu film dan reklame film dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: e. Adegan-adegan yang dapat menimbulkan kesan tidak etis.” ,

 

Page 11: air voin

SCENE 9 Adegan di scene 9 pada waktu

00:18:53 bertempat di Night Market saat Tiara (Tamara Bleszynski) dan Maureen (Kimberly Ryder) keluar dari Toko Souvenir, Tiara menggunakan baju yang begian dadanya terbuka.Adegan ini melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, BAB III KEGIATAN PERFILMAN DAN USAHA PERFILMAN Bagian Kesatu, pasal 6b “melakukanpornografi;”, dan berdasarkan Peraturan Pemeritah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1994 Tentang Lembaga Sensor Film

Page 12: air voin

SCENE 10 Adegan di scene 10 00:19:57 sampai 00:21:12 bertempat di sebuah gang saat Tiara (Tamara Bleszynski) berkelahi dengan sekelompok orang yang tidak suka dengan kemenangan Tiara di pertandingan Thai Boxing, dan Alan (Darius Sinathrya) datang membantu Tiara, dan juga terlihat Tiara menggunakan baju yang bagian dadanya terbuka. Adegan ini melangar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, Adegan di scene 10 00:19:57 sampai 00:21:12 bertempat di sebuah gang saat Tiara (Tamara Bleszynski) berkelahi dengan sekelompok orang yang tidak suka dengan kemenangan Tiara di pertandingan Thai Boxing, dan Alan (Darius Sinathrya) datang membantu Tiara, dan juga terlihat Tiara menggunakan baju yang dadanya terbuka Adegan di scene 10 00:19:57 sampai 00:21:12 Adegan ini melangar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman,”, pasal 6a “mendorong khalayak umum melakukan kekerasan dan perjudian serta penyalahgunaan nerkotika, psikotropika, dan zat adiktif

Page 13: air voin

SCENE 11 Adegan di scene 11 pada waktu 00:22:35 bertempat di sebuah tempat seperti perkumpulan suku saat Jerangkong Mancung berkelahi dengan seseorang dan Jerangkong Mancung mematahkan leher orang itu, adengan ini terlihat sangat kejam. Adegan ini ini melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, BAB III KEGIATAN PERFILMAN DAN USAHA PERFILMAN Bagian Kesatu, Pasal 5”kegiatan perfilman dan usaha perfilman dilakukan berdasarkan kebebasan berkreasi, berinovasi, dan berkarya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, etika, moral, kesusilaan, dan budaya bangsa” dan juga pasal 6a “mendorong khalayak umum melakukan kekerasan dan perjudian serta penyalahgunaan nerkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya;”dan berdasarkan PeraturanPemeritah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1994 Tentang Lembaga Sensor Film

Page 14: air voin

SCENE 12 Adegan di scene 12 pada waktu 00:24:26 bertempat

di pelabuhan saat Tiara (Tamara Bleszynski) sedang berpikir dan mengunakkan baju yang bagian dadanya terbuka. Adegan ini melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, BAB III KEGIATAN PERFILMAN DAN USAHA PERFILMAN Bagian Kesatu, pasal 6b “ ;”, dan berdasarkan Peraturan Pemeritah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1994 Tentang Lembaga Sensor Film, BAB III PEDOMAN DAN KRITERIA PENYENSORAN Bagian Pertama Umum Pasal 17 ayat 2 “Penyensoran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dimaksudkan untuk mecegah agar film dan reklame film tidak mendorong khalayak untuk: b. melakukan perbuatan-perbuatan tercela dan hal-hal yang bersifat amoral;”, Bagian Kedua Pedoman Penyensoran Pasal 18 ayat 4 “Unsur-unsur yang dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: a. yang dapat merusak, membahayakan, dan tidak sesuai dengan norma-norma kesopanan umum di Indonesia; c. yang dapat merugikan dan merusak akhlak dan budi pekerti masyarakat;” Bagian Ketiga Kriteria Penyensoran Pasal 19 ayat 3 “Bagian-bagian yang perlu dipotong atau dihapus dalam suatu film dan reklame film dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: e. Adegan-adegan yang dapat menimbulkan kesan tidak etis.”

Page 15: air voin

SCENE 13

Adegan di scene 13 pada waktu 00:25:27 bertempat di atas sebuah perahu saat diperjalanan menuju pulau Ko Chaw Saw, Aida (Una Putri) dan Lea (Laras Monca) menggunkan bikini. Adegan ini melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, BAB III KEGIATAN PERFILMAN DAN USAHA PERFILMAN Bagian Kesatu, pasal 6b “melakukanpornografi;”, dan berdasarkan Peraturan Pemeritah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1994 Tentang Lembaga Sensor Film, BAB III PEDOMAN DAN KRITERIA PENYENSORAN Bagian Pertama Umum Pasal 17 ayat 2 “Penyensoran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dimaksudkan untuk mecegah agar film dan reklame film tidak mendorong khalayak untuk: b. melakukan perbuatan-perbuatan tercela dan hal-hal yang bersifat amoral;”, Bagian Kedua Pedoman Penyensoran Pasal 18 ayat 4 “Unsur-unsur yang dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: a. yang dapat merusak, membahayakan, dan tidak sesuai dengan norma-norma kesopanan umum di Indonesia; c. yang dapat merugikan dan merusak akhlak dan budi pekerti masyarakat;” Bagian Ketiga Kriteria Penyensoran Pasal 19 ayat 3 “Bagian-bagian yang perlu dipotong atau dihapus dalam suatu film dan reklame film dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: e. Adegan-adegan yang dapat menimbulkan kesan tidak etis.”

Page 16: air voin

SCENE 14

Adegan di scene 14 pada waktu 00:26:19 bertempat di pulau Ko Chaw Saw saat baru tiba Aida (Una Putri) dan Lea (Laras Monca) menggenakan bikini, waktu 00:26:40 saat Aida melepas roknya, dan pada waktu 00:26:42 sampai 00:27:58 Aida dan Lea melakukan photoshot dengan menggunakan bikini dan berpose seksi. Adegan ini melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, BAB III KEGIATAN PERFILMAN DAN USAHA PERFILMAN Bagian Kesatu, pasal 6b “melakukanpornografi;”, dan berdasarkan Peraturan Pemeritah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1994 Tentang Lembaga Sensor Film, BAB III PEDOMAN DAN KRITERIA PENYENSORAN Bagian Pertama Umum Pasal 17 ayat 2 “Penyensoran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dimaksudkan untuk mecegah agar film dan reklame film tidak mendorong khalayak untuk: b. melakukan perbuatan-perbuatan tercela dan hal-hal yang bersifat amoral;”, Bagian Kedua Pedoman Penyensoran Pasal 18 ayat 4 “Unsur-unsur yang dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: a. yang dapat merusak, membahayakan, dan tidak sesuai dengan norma-norma kesopanan umum di Indonesia; c. yang dapat merugikan dan merusak akhlak dan budi pekerti masyarakat;” Bagian Ketiga Kriteria Penyensoran Pasal 19 ayat 3 “Bagian-bagian yang perlu dipotong atau dihapus dalam suatu film dan reklame film dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: d adegan, gerakan atau suara persenggamaan atau yang memberikan kesan persenggamaan, baik oleh manusia maupun oleh hewan, dalam sikap bagaimanapun, secara terang-terangan atau terselubung; e. Adegan-adegan yang dapat menimbulkan kesan tidak etis.”

 

Page 17: air voin

SCENE 15 Adegan di scene 15 bertempat di air terjun

saat Maureen (Kimberly Ryder) menginjak sebuah benda yang tajam hingga menembus dan menancap di kakinya sehingga kakinya berdarah. Adegan ini melangar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, BAB III KEGIATAN PERFILMAN DAN USAHA PERFILMAN Bagian Kesatu, Pasal 5”kegiatan perfilman dan usaha perfilman dilakukan berdasarkan kebebasan berkreasi, berinovasi, dan berkarya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, etika, moral, kesusilaan, dan budaya bangsa” dan berdasarkan Peraturan Pemeritah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1994 Tentang Lembaga Sensor Film, BAB III PEDOMAN DAN KRITERIA PENYENSORAN Bagian Kedua Pedoman Penyensoran Pasal 18 ayat 4 “Unsur-unsur yang dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: b. memperlihatkan kekejaman dan kekerasan secara berlebih-lebihan

Page 18: air voin

SCENE 16 Adegan di scene 16 pada waktu 00:36:44

bertempat di sebuah rumah milik orang melayu (Anne J Cotto) saat Maureen (Kimberly Ryder) di obati lukanya. Adeganini melangar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, BAB III KEGIATAN PERFILMAN DAN USAHA PERFILMAN Bagian Kesatu, Pasal 5”kegiatan perfilman dan usaha perfilman dilakukan berdasarkan kebebasan berkreasi, berinovasi, dan berkarya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, etika, moral, kesusilaan, dan budaya bangsa” dan berdasarkan Peraturan Pemeritah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1994 Tentang Lembaga Sensor Film, BAB III PEDOMAN DAN KRITERIA PENYENSORAN Bagian Kedua Pedoman Penyensoran Pasal 18 ayat 4 “Unsur-unsur yang dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: b. memperlihatkan kekejaman dan kekerasan secara berlebih-lebihan;”

Page 19: air voin

SCENE 17

Adegan di scene 17 pada waktu 00:38:08 bertempat di hutan saat Kenny (Stefan William) berkelahi dengan Jerangkong Mancung, dan pada waktu 00:38:14 saat Kenny menggancap dengan menyodorkan pisau ke arah Jerangkong Mancung.Adegan ini melangar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, BAB III KEGIATAN PERFILMAN DAN USAHA PERFILMAN Bagian Kesatu, Pasal 5”kegiatan perfilman dan usaha perfilman dilakukan berdasarkan kebebasan berkreasi, berinovasi, dan berkarya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, etika, moral, kesusilaan, dan budaya bangsa” dan juga pasal 6a “mendorong khalayak umum melakukan kekerasan dan perjudian serta penyalahgunaan nerkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya;”, dan berdasarkan Peraturan Pemeritah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1994 Tentang Lembaga Sensor Film, BAB III PEDOMAN DAN KRITERIA PENYENSORAN Bagian Pertama Umum Pasal 17 ayat 2 “Penyensoran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dimaksudkan untuk mecegah agar film dan reklame film tidak mendorong khalayak untuk: b. melakukan perbuatan-perbuatan tercela dan hal-hal yang bersifat amoral;”, Bagian Kedua Pedoman Penyensoran Pasal 18 ayat 4 “Unsur-unsur yang dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah:

a. yang dapat merusak, membahayakan, dan tidak sesuai dengan norma-norma kesopanan umum di Indonesia; c. yang dapat merugikan dan merusak akhlak dan budi pekerti masyarakat;”ayat 5 “Unsur-unsur yang dinilai dari segi Ketertiban Umum, adalah: a. yang mempertontonkan adegan-adegan kejahatan yang mengandung: 1. Modus operandi kejahatan secara rinci dan mudah menimbulkan rangsangan untuk menirunya; b. memperlihatkan kekejaman dan kekerasan secara berlebih-lebihan;” Bagian Ketiga Kriteria Penyensoran Pasal 19 ayat 4 “Bagian-bagian yang perlu dipotong atau dihapus dalam suatu film dan reklame film dinilai dari segi Ketertiban Umum, adalah: a. pelaksanaan hukuman mati dengan cara apa pun yang digambarkan secara rinci, sehingga menimbulkan kesan penyiksaan di luar batas peri kemanusiaan; b. penampilan tindakan kekerasan dan kekejaman dan/atau akibatnya, sehingga menimbulkan kesan sadisme; atau”.

Page 20: air voin

SCENE 18

Adegan di scene 36 pada waktu 00:40:50 bertempat di rumah orang melayu (Anne J Cotto) saat Tiara (Tamara Bleszynski) sedang meminum air yang disediakan oleh orang melayu yang ternyata adalah obat bius dan terlihat Tiara menggenakan baju yang bagian dadanya terbuka.Adegan ini melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, BAB III KEGIATAN PERFILMAN DAN USAHA PERFILMAN Bagian Kesatu, Pasal 5”kegiatan perfilman dan usaha perfilman dilakukan berdasarkan kebebasan berkreasi, berinovasi, dan berkarya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, etika, moral, kesusilaan, dan budaya bangsa” dan juga pasal 6b “melakukanpornografi;”, dan berdasarkan Peraturan Pemeritah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1994 Tentang Lembaga Sensor Film, BAB III PEDOMAN DAN KRITERIA PENYENSORAN Bagian Pertama Umum Pasal 17 ayat 2 “Penyensoran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dimaksudkan untuk mecegah agar film dan reklame film tidak mendorong khalayak untuk: b. melakukan perbuatan-perbuatan tercela dan hal-hal yang bersifat amoral;”, Bagian Kedua Pedoman Penyensoran Pasal 18 ayat 4 “Unsur-unsur yang dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: a. yang dapat merusak, membahayakan, dan tidak sequoia dengan norma-norma kesopanan umum di Indonesia; c. yang dapat merugikan dan merusak akhlak dan budi pekerti masyarakat;” Bagian Ketiga Kriteria Penyensoran Pasal 19 ayat 3 “Bagian-bagian yang perlu dipotong atau dihapus dalam suatu film dan reklame film dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: e. Adegan-adegan yang dapat menimbulkan kesan tidak etis.”

Page 21: air voin

SCENE 19

Adegan di scene 19 pada waktu 00:53:02 bertempat di tempat penyiksaan di rumah orang melayu (Anna J Cotto) saat Lea (Laras Monca) dibunuh oleh Jerangkong Macung (Anne J Cotto). Adegan ini melangar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, Bagian Kedua Pedoman Penyensoran Pasal 18 ayat 4 “Unsur-unsur yang dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: a. yang dapat merusak, membahayakan, dan tidak sesuai dengan norma-norma kesopanan umum di Indonesia; c. yang dapat merugikan dan merusak akhlak dan budi pekerti masyarakat

Bagian Ketiga Kriteria Penyensoran Pasal 19 ayat 4 “Bagian-bagian yang perlu dipotong atau dihapus dalam suatu film dan reklame film dinilai dari segi Ketertiban Umum, adalah: a. pelaksanaan hukuman mati dengan cara apa pun yang digambarkan secara rinci, sehingga menimbulkan kesan penyiksaan di luar batas peri kemanusiaan; b. penampilan tindakan kekerasan dan kekejaman dan/atau akibatnya, sehingga menimbulkan kesan sadisme; atau

Page 22: air voin

SCENE 20

Adegan di scene 20 pada waktu 00:54:36 sampai 00:55:54 di rumah orang melayu yang ternyata adalah Jerangkong Mancung juga (Anne J Cotto) saat Tiara (Tamara Bleszynski) bertarung dengan Jerangkong Mancung dan juga terlihat bagian dada dari Tiara. Adeganini melangar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman,

, BAB III PEDOMAN DAN KRITERIA PENYENSORAN Bagian Pertama Umum Pasal 17 ayat 2 “Penyensoran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dimaksudkan untuk mecegah agar film dan reklame film tidak mendorong khalayak untuk: b. melakukan perbuatan-perbuatan tercela dan hal-hal yang bersifat amoral;”, Bagian Kedua Pedoman Penyensoran Pasal 18 ayat 4 “Unsur-unsur yang dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: a. yang dapat merusak, membahayakan, dan tidak sesuai dengan norma-norma kesopanan umum di Indonesia; c. yang dapat merugikan dan merusak akhlak dan budi pekerti masyarakat;”ayat 5 “Unsur-unsur yang dinilai dari segi Ketertiban Umum, adalah: a. yang mempertontonkan adegan-adegan kejahatan yang mengandung: 1. Modus operandi kejahatan secara rinci dan mudah menimbulkan rangsangan untuk menirunya; b. memperlihatkan kekejaman dan kekerasan secara berlebih-lebihan;” Bagian Ketiga Kriteria Penyensoran Pasal 19 ayat 3 “Bagian-bagian yang perlu dipotong atau dihapus dalam suatu film dan reklame film dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: e. Adegan-adegan yang dapat menimbulkan kesan tidak etis.” dan ayat 4 “Bagian-bagian yang

perlu dipotong atau dihapus dalam suatu film dan reklame film dinilai dari segi Ketertiban Umum, adalah: a. pelaksanaan hukuman mati dengan cara apa pun yang digambarkan secara rinci, sehingga menimbulkan kesan penyiksaan di luar batas peri kemanusiaan; b. penampilan tindakan kekerasan dan kekejaman dan/atau akibatnya, sehingga menimbulkan kesan sadisme

Page 23: air voin

SCENE 21

Adegan di scene 21 pada waktu 00:58:30 sampai 01:00:40 bertempat di rumah Jerangkong Mancung (Anne J Cotto) saat Alan (Darius Sinathrya) dan Batara (Edward Akbar) terlibat perkelahian, Alan mencekik leher Batara dengan rantai. Adegan ini melangar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, BAB III KEGIATAN PERFILMAN DAN USAHA PERFILMAN Bagian Kesatu, Pasal 5”kegiatan perfilman dan usaha perfilman dilakukan berdasarkan kebebasan berkreasi, berinovasi, dan berkarya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, etika, moral, kesusilaan, dan budaya bangsa” dan juga pasal 6a “mendorong khalayak umum melakukan kekerasan dan perjudian serta penyalahgunaan nerkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya;”, dan berdasarkan Peraturan Pemeritah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1994 Tentang Lembaga Sensor

Page 24: air voin

SCENE 22 Adegan di scene 22 pada waktu

01:01:10 bertempat di tempat penyiksaan di rumah Jerangkong Mancung (Anne J Cotto) saat mayat Lea (Laras Monca) berlumuran oleh darah terlihat sangat kejam, dan pada waktu 01:01:46 saat Tiara (Tamara Bleszynski) mendekati mayat dari Lea dengan baju yang bagia dadanya terbuka.Adeganini melangar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman

, BAB III PEDOMAN DAN KRITERIA PENYENSORAN Bagian Pertama Umum Pasal 17 ayat 2 “Penyensoran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dimaksudkan untuk mecegah agar film dan reklame film tidak mendorong khalayak untuk: b. melakukan perbuatan-perbuatan tercela dan hal-hal yang bersifat amoral;”, Bagian Kedua Pedoman Penyensoran Pasal 18 ayat 4 “Unsur-unsur yang dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: a. yang dapat merusak, membahayakan, dan tidak sesuai dengan norma-norma kesopanan umum di Indonesia; c. yang dapat merugikan dan merusak akhlak dan budi pekerti masyarakat;”ayat 5 “Unsur-unsur yang dinilai dari segi Ketertiban Umum,

Page 25: air voin

SCENE 23

Adegan di scene 23 pada waktu 01:02:40 bertempat di hutan tempat pembuangan mayat yang telah dibunuh Jerangkong Mancung saat Tiara (Tamara Bleszynski) melihat mayat Kenny (Stefan William) dengan menggenakan baju yang begia dadanya terbuka. Adegan ini melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman,

Bagian Kedua Pedoman Penyensoran Pasal 18 ayat 4 “Unsur-unsur yang dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: a. yang dapat merusak, membahayakan, dan tidak sesuai dengan norma-norma kesopanan umum di Indonesia; c. yang dapat merugikan dan merusak akhlak dan budi pekerti masyarakat;” Bagian Ketiga Kriteria Penyensoran Pasal 19 ayat 3 “Bagian-bagian yang perlu dipotong atau dihapus dalam suatu film dan reklame film dinilai dari segi Sosial Budaya, adalah: e. Adegan-adegan yang dapat menimbulkan kesan tidak etis.”

Page 26: air voin

SCENE 24

Adegan di scene 25 pada waktu 01:08:53 bertempat di tempat perkumpulan sekelompok suku saat tangan Maureen (Kimberly Ryder) di sayat oleh Jerangkong Mancung (Ray Sahetapy). Adegan ini melangar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, BAB III KEGIATAN PERFILMAN DAN USAHA PERFILMAN Bagian Kesatu, Pasal 5”kegiatan perfilman dan usaha perfilman dilakukan berdasarkan kebebasan berkreasi, berinovasi, dan berkarya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, etika, moral, kesusilaan, dan budaya bangsa” dan juga pasal 6a “mendorong khalayak umum melakukan kekerasan dan perjudian serta penyalahgunaan nerkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya;”, dan berdasarkan Peraturan Pemeritah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1994 Tentang Lembaga Sensor Film,

Bagian Ketiga Kriteria Penyensoran Pasal 19 ayat 4 “Bagian-bagian yang perlu dipotong atau dihapus dalam suatu film dan reklame film dinilai dari segi Ketertiban Umum, adalah: a. pelaksanaan hukuman mati dengan cara apa pun yang digambarkan secara rinci, sehingga menimbulkan kesan penyiksaan di luar batas peri kemanusiaan; b. penampilan tindakan kekerasan dan kekejaman dan/atau akibatnya, sehingga menimbulkan kesan sadisme

Page 27: air voin

BAB III PENUTUP KESIMPULAN Semua adegan di film “Air Terjun Pengantin PHUKET” secara

keseluruhan isi yang mendominasi adalah adegan dengan unsure kekerasan (perkelahian, menyayat, bahkan membunuh) yang terkesan kejam/sadis dan juga pornografi (menampilkan baju atau pakaian yang bagian dadanya terbuka), karena itu kebanyakan adegan di film ini melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman, BAB III KEGIATAN PERFILMAN DAN USAHA PERFILMAN Bagian Kesatu, Pasal 5”kegiatan perfilman dan usaha perfilman dilakukan berdasarkan kebebasan berkreasi, berinovasi, dan berkarya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, etika, moral, kesusilaan, dan budaya bangsa”, pasal 6a “mendorong khalayak umum melakukan kekerasan dan perjudian serta penyalahgunaan nerkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya;”, dan pasal 6b “melakukan pornografi;”.