Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

20
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM METODE DAN TEKNIK ANALISIS LINGKUNGAN AIR TANAH DAN AIR KRAN Dos en P embimb ing : Dr . Eko Pra set yo Kun coro, ST. DEA Asisten Dosen : Ni Made Pertiwi Jaya (080810757) Oleh : Kelompok VII Pandu Aditya (080911002) Bakhtiar Vandy R. (080911009) Febri Eko W. (080911010) Stephanie Yuliana (080911013) Yuanita Arum P. (080911030)  Nazar Fahmi A S (080911048) Mirqotul Aliyah (080911050) PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2010

Transcript of Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

Page 1: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 1/20

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM

METODE DAN TEKNIK ANALISIS LINGKUNGAN

AIR TANAH DAN AIR KRAN

Dosen Pembimbing : Dr. Eko Prasetyo Kuncoro, ST. DEA

Asisten Dosen : Ni Made Pertiwi Jaya (080810757)

Oleh :

Kelompok VII

Pandu Aditya (080911002)

Bakhtiar Vandy R. (080911009)

Febri Eko W. (080911010)

Stephanie Yuliana (080911013)

Yuanita Arum P. (080911030)

 Nazar Fahmi A S (080911048)

Mirqotul Aliyah (080911050)

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2010

Page 2: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 2/20

Page 3: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 3/20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air merupakan hal terpenting penunjang kehidupan. Segala aspek kegiatan

memerlukan air sebagai bahan pokok dalam melakukan kegiatan-kegiatan

tersebut. Selain itu tubuh makhluk hidup sebagian besar adalah air sehingga tubuh

sangat bergantung dengan air. Air di bumi sangat melimpah, hal ini dapat dilihat

dengan begitu luas lingkungan perairan di bumi dan lebih dari 98% air yang ada

di bumi terdapat di bawah permukaan tanah di bawah pori-pori batuan.

Air yang letaknya berada di bawah permukaan tanah biasa disebut dengan

air tanah. Contoh air tanah seperti sumur bor, sumur gali, dan sumur patek. Selain

air tanah, ada juga air permukaan. Air permukaan merupakan air yang berada di

atas permukaan tanah misalnya danau dan sungai.

Kehidupan makhluk hidup bergantung dengan pasokan air yang berada di

atas maupun di bawah permukaan tanah. Jika air tersebut terkontaminasi dengan

zat-zat berbahaya maka proses kehidupan serta berbagai kegiatan akan terganggu.

WHO memperkirakan 80% penyakit di dunia bersinggungan dengan sanitasi dan

air yang tidak layak (Anonim1, 2008).

Karena begitu pentingnya air bagi kehidupan manusia maka sangat

diperlukan adanya sampling air terutama air tanah yang merupakan air di bawah

 permukaan dan air kran yang merupakan sampel air di atas permukaan untuk 

mengetahui kadar dan jenis air sehingga dapat diketahui apakah air tersebut

mengandung zat berbahaya atau tidak serta mengetahui seb erapa besar kandungan-kandungan zat pada air sehinga air-air tersebut dapat digolong-

golongkan menurut fungsi dan manfaatnya.

1.2. Tujuan

1. Dapat melakukan teknik sampling dengan benar sesuai jenis sampel

(air sumur dan air kran).

2. Untuk mengetahui kualitas air sumur dan tanah sesuai parameter yang

diukur.

Page 4: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 4/20

1.3. Rumusan Masalah

1. Bagaimana melakukan teknik sampling dengan benar sesuai jenis

sampel (air sumur dan air kran)?

2. Bagaimana kualitas air sumur dan tanah sesuai parameter yang diukur?

Page 5: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 5/20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Air Tanah

Air tanah merupakan air yang berada di bawah tanah sebanyak 98 %.

Karena jumlah air tanah banyak maka air tanah memegang peranan penting dalam

sirkulasi air alami (Seyhan, 1977). Seperti yang telah diketahui sirkulasi air 

sederhana meliputi adanya evaporasi di laut yang menimbulkan uap air 

membentuk awan. Awan tersebut berjalan terhembus angin dan di darat, uap air 

tersebut turun menjadi tetes-tetesan air lalu air tersebut kembali meresap ke tanah

dan kembali ke laut. Waktu rata-rata yang diperlukan untuk suatu tetes hujan

 berjalan dari hujan ke laut adalah lebih dari 400 tahun (Gelhar, 1972).

Air tanah merupakan sumber air tawar terbesar di planet bumi, mencakup

kira-kira 30% dari total air tawar atau 10,5 juta km3. Akhir-akhir ini pemanfaatan

air tanah meningkat dengan cepat, bahkan di beberapa tempat tingkat

eksploitasinya sudah sampai tingkat yang membahayakan. Air tanah biasanya

diambil, baik untuk sumber air bersih maupun untuk irigasi, melalui sumur 

terbuka, sumur tabung, spring, atau sumur horisontal. Kecenderungan memilih air 

tanah sebagai sumber air bersih, dibanding air permukaan, mempunyai

keuntungan sebagai berikut:

a. Tersedia dekat tempat yang memerlukan, sehingga kebutuhan bangunan

 pembawa/distribusi lebih murah.

 b. Debit (produksi) sumur biasanya relatif stabil.

c. Lebih bersih dari bahan cemaran (polutan) permukaan.

d. Kualitasnya lebih seragam.e. Bersih dari kekeruhan, bakteri, lumut, atau tumbuhan dan binatang air.

Cara pengambilan air tanah yang paling tua dan sederhana adalah dengan

membuat sumur gali (dug wells) dengan kedalaman lebih rendah dari posisi

  permukaan air tanah. Jumlah air yang dapat diambil dari sumur gali biasanya

terbatas, dan yang diambil adalah air tanah dangkal. Untuk pengambilan yang

lebih besar diperlukan luas dan kedalaman galian yang lebih besar. Sumur gali

  biasanya dibuat dengan kedalaman tidak lebih dari 5–8 meter di bawah

Page 6: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 6/20

 permukaan tanah. Cara ini cocok untuk daerah pantai di mana air tawar berada di

atas air asin. Perlu diperhatikan untuk sumur di daerah pantai lengkung penurunan

 permukaan (depression cone) air tanah harus sekecil mungkin untuk menghindari

tersedotnya air asin ke dalam sumur (intrusi).

Untuk pengambilan air tanah dengan jumlah cukup besar, misalnya untuk 

daerah industri, cara yang banyak dipakai adalah dengan membuat sumur dalam

(deep wells) yang pada umumnya terbuat dari pipa, dan air yang diambil adalah

air tanah.

Teknik sampling air tanah terbagi atas dua cara yaitu cara pengambilan

contoh untuk pengujian kualitas air secara umum dan cara pengambilan contoh

untuk pengujian kandungan oksigen terlarut. Untuk cara pengambilan contoh

untuk pengujian kualitas air secara umum dibutuhkan alat pengambil sampel

sesuai dengan jenis air yang akan diuji.

Pertama-tama alat tersebut dibilas dengan contoh yang akan diambil

sebanyak 3 kali lalu dilakukan pengambilan sampel sesuai dengan peruntukan

analisis dan dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai. Setelah itu segera

dilakukan pengujian untuk parameter suhu, kekeruhan, daya hantar listrik, dan pH

yang dicatat dalam buku catatan khusus.

Sedangkan untuk cara pengambilan contoh untuk pengujian kandungan

oksigen terlarut diperlukan sarung tangan lateks yang harus terus dipakai (tidak 

  boleh mengggunakan sarung tangan plastik atau sintetis). Dalam pengambilan

sampel untuk analisa kandungan oksigen terlarut, sampel tidak boleh terkocok 

untuk menghindari aerasi yang akan menyebabkan kandungan oksigen terlarut

menjadi bertambah sehingga hasil analisa tidak representatif.

2.2. Air Kran

Peraturan pemerintah No.20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air 

menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Adapun penggolongan air 

menurut peruntukannya adalah sebagai berikut: (Effendi, 2003)

1. Golongan A, yaitu air yang dipergunakan sebagai air minum

secara langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu.

2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air 

minum.

Page 7: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 7/20

3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan

 perikanan dan peternakan.

4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan

 pertanian, usaha di perkotaan, dan pembangkit listrik tenaga air.

Air yang keluar dari kran/ ledeng pada umumnya berasal dari perusahaan

 penyuplai air (PDAM). Air baku sebagai sumber air yang digunakan PDAM

terdiri dari air tanah dalam, mata air, dan sungai. Air tanah dalam dan mata air 

 biasanya berkualitas baik dan hanya memerlukan pengolahan sederhana untuk 

dapat digunakan sebagai air minum yang memenuhi syarat, sedangkan air 

  permukaan biasanya memerlukan pengolahan lengkap agar dapat mencapai

standar fisika, kimia maupun bakteriologis dari air minum. Sebagai contoh yaitu

sumber air baku yang digunakan oleh PDAM DKI saat ini berasal dari sungai

antara lain sungai Ciliwung, Krukut, Pesanggrahan, Saluran Sekunder Bekasi

Tengah serta Banjir Kanal 2. Sedangkan sumber air baku PDAM Depok berasal

dari sungai Ciliwung dan mata air Ciburial, Tangerang berasal dari sungai

Cisadane dan sumur pompa yang berasal dari tanah dalam, Bekasi berasal dari

waduk Jatiluhur yang dialirkan melalui Sungai Kalimalang (Raini et al., 2004).

Air baku telah melalui sebuah proses fisik, kimia, dan biologi sehingga air 

tersebut memenuhi standar baku mutu (air golongan B). Air yang telah memenuhi

standar baku mutu maka akan didistribusikan kepada masyarakat yang

mempunyai instalasi pipa PDAM.

Teknik sampling air kran terbagi atas dua cara yaitu cara pengambilan

contoh untuk pengujian kualitas air secara umum dan cara pengambilan contoh

untuk pengujian kandungan oksigen terlarut. Untuk cara pengambilan contohuntuk pengujian kualitas air secara umum dibutuhkan alat pengambil sampel

sesuai dengan jenis air yang akan diuji.

Pertama-tama buka kran dan biarkan air mengalir selama 3 menit lalu bilas

alat dengan contoh yang akan diambil sebanyak 3 kali. Debit kran yang masuk ke

dalam tempat sampel diatur sesuai dengan diameter mulut tempat sampel lalu

ambil contoh sesuai dengan peruntukan analisis dan masukkan ke dalam wadah

yang sesuai. Setelah itu segera dilakukan pengujian untuk parameter suhu,

kekeruhan, daya hantar listrik, dan pH lalu dicatat dalam buku catatan khusus.

Page 8: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 8/20

Sedangkan untuk cara pengambilan contoh untuk pengujian kandungan

oksigen terlarut diperlukan sarung tangan lateks yang harus terus dipakai (tidak 

  boleh mengggunakan sarung tangan plastik atau sintetis). Dalam pengambilan

sampel untuk analisa kandungan oksigen terlarut, sampel tidak boleh terkocok 

untuk menghindari aerasi yang akan menyebabkan kandungan oksigen terlarut

menjadi bertambah sehingga hasil analisa tidak representatif.

2.3. Parameter Kualitas Air Kran

Pengujian parameter lapangan yang dapat berubah dengan cepat,

dilakukan langsung setelah pengambilan contoh. Parameter tersebut antara lain:

(Anonim3, 2008)

a. pH

 b. suhu

c. daya hantar listrik 

d. klor bebas

e. oksigen terlarut

2.4. Standar Air Minum dan Air Bersih

2.4.1. Standar Air Minum

Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No.907/MenKes/SK/VII/2002 yang

dapat disebut sebagai air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat

kesehatan dan dapat langsung diminum. Kualitas air harus memenuhi syarat

kesehatan yang meliputi persyaratan mikrobiologi, fisika, kimia, dan radioaktif.

Parameter-parameter yang sering diuji dan kandungan maksimum yang diizinkan

dapat dilihat pada tabel berikut ini: (Chen, 2008)

No. Parameter Satuan Maksimum

A.FISIKA

01. Bau - Tidak berbau

02. TDS (Total Zat Padat

Terlarut)

mg/l 1000

03. Kekeruhan Skala NTU 5

04. Rasa - Tidak Berasa

05. Warna Skala TCU 15

Page 9: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 9/20

B.KIMIA

a. Kimia Anorganik 

01. Air Raksa (Hg) mg/l 0.001

02. Aluminium (Al) mg/l 0.2

03. Arsen (As) mg/l 0.05

04. Besi (Fe) mg/l 0.3

05. Kesadahan (CaCO3) mg/l 500

06. Klorida mg/l 250

07. Mangan (Ma) mg/l 0.1

08. Nitrat sebagai N (NO3) mg/l 10

09. Nitrit sebagai N (NO2) mg/l 1.0

10. PH - 6.5 s/d 8.511. Sianida (Si) mg/l 0.1

12. Sulfat (SO4) mg/l 400

13. Tembaga (Cu) mg/l 1.0

14. Timbal (Pb) mg/l 0.05

b. Kimia Organik 

01. Benzene mg/l 0.01

02. Chloroform mg/l 0.03

03. DDT mg/l 0.03

04. Detergen mg/l 0.05

05. Pestisida Total mg/l 0.10

06. Zat Organik (KMnO4) mg/l 10

C. MIKROBIOLOGI 

01. E-Coli koloni/100

ml

0

02. Total Koliform koloni/100

ml

0

 D. RADIOAKTIF 

01. Gross Alpha Activity Bq/l 0.1

02. Gross Beta Activity Bq/l 1.0

 Keterangan: mg= miligram, ml= mililiter, l= liter, Bq= Bequerel, NTU =

 Nephelometrik Turbidity Units, TCU= True Colour Units.

2.4.2. Standar Air Bersih

Page 10: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 10/20

Mengutip Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 

1405/menkes/sk/xi/2002 tentang “Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

Perkantoran dan Industri” terdapat pengertian mengenai air bersih yaitu air yang

dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan

kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

dan dapat diminum apabila dimasak.

Air bersih di sini dikategorikan hanya untuk yang layak dikonsumsi, bukan

layak untuk digunakan sebagai penunjang aktifitas seperti untuk MCK. Karena

standar air yang digunakan untuk konsumsi jelas lebih tinggi dari pada untuk 

keperluan selain dikonsumsi. Ada beberapa persyaratan yang perlu diketahuimengenai kualitas air tersebut baik secara fisik, kimia, dan juga mikrobiologi.

1. Syarat fisik, antara lain:

a. Air harus bersih dan tidak keruh

 b. Tidak berwarna apapun

c. Tidak berasa apapun

d. Tidak berbau apaun

e. Suhu antara 10o-25o C (sejuk)

f. Tidak meninggalkan endapan

2. Syarat kimiawi, antara lain:

a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun

 b. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan

c. Cukup yodium

d. pH air antara 6,5 – 9,2

3. Syarat mikrobiologi, antara lain:

Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus,

kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit (Anonim2, 2010).

Page 11: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 11/20

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 12: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 12/20

BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilakukan pada tanggal 28 September 2010 pada pukul

10.30-12.10 di rumah penduduk daerah

3.2. Bahan dan Alat

3.2.1. Alat

- Meteran

Page 13: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 13/20

- Tongkat Kayu

- Alat pengambil sampel

- Wadah penyimpan sampel

- Botol KOB

- DO meter 

3.2.2 Bahan

- Air tanah

- Air kran

3.3. Prosedur Kerja Air Tanah

3.3.1. Cara Pengambilan Contoh Untuk Pengujian Kualitas Air Secara

Umum

3.3.2. Cara Pengambilan Contoh Untuk Pengujian Oksigen Terlarut

Menyiapkan alat pengambil contoh air tanah

Membilas alat dengan air tanah

Mengambil contoh air tanah untuk analisis

Membilas alat dengan air tanah

Melakukan dengan segera pengujian untuk parameter suhu,

kekeruhan, daya hantar listrik dan pH

Mencatat hasil pengujian parameter 

Page 14: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 14/20

3.4. Prosedur Kerja Air Kran

3.4.1. Cara Pengambilan Contoh Untuk Pengujian Kualitas Air Secara

Umum

Menggunakan sarung tangan lateks

Membilas alat den an air tanah

Mengambil contoh air tanah untuk analisis

Memasukkan ke dalam wadah dengan hati-hati

tanpamenimbulkan aerasi

Melakukan dengan segera pengujian untuk kadungan oksigen

terlarut

Mencatat hasil en u ian arameter 

Menyiapkan alat pengambil contoh air kran

Membuka air kran dan membiarkannya selama 3 menit

Page 15: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 15/20

3.4.2. Cara Pengambilan Contoh Untuk Pengujian Oksigen Terlarut

Membilas alat dengan air kran sebanyak 3 kaliMengatur debit kran yang masuk ke dalam tempat sampel

sesuai dengan diameter mulut tutup sampel

Mengambil serta memasukkan air ke dalam wadah untuk analisis

Melakukan dengan segera pengujian untuk parameter suhu,

kekeruhan, daya hantar listrik dan pH

Mancatat hasil analisa arameter 

Menggunakan sarung tangan lateks

Mengambil contoh air tanah untuk analisis

Page 16: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 16/20

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Membilas alat dengan air kran

Memasukkan ke dalam wadah dengan hati-hati

tanpamenimbulkan aerasi

Melakukan dengan segera pengujian untuk kadungan oksigen

terlarut

Mencatat hasil en u ian arameter 

Page 17: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 17/20

BAB IV

4.1 Analisis dan Pembahasan

Pada praktikum ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan yaitu

melakukan sampling air yang benar dan mengetahui parameter yangmempengaruhi kualitas air sampel. Parameter yang harus diukur yaitu suhu,

kekeruhan, pH, dan DO (kadar oksigen yang terlarut dalam air. Hal ini sangat

 penting untuk diketahui karena jika tidak memenuhi standar nasional Indonesia

(SNI) maka air tersebut belum layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Sampel

air yang diambil adalah air tanah dan air kran yang terletak di daerah

Pengambilan sampel air tanah dilakukan di sebuah sumur dengan cara

mengukur kedalaman sumur terlebih dahulu dengan tali yang dipasangi pemberat.

Menurut SNI, sampel air sumur yang diambil adalah setengah dari kedalaman

sumur tersebut………………… kemudian memasukkan alat pengambil sampel

air ke dalam sumur hingga botol pada alat tersebut terisi penuh oleh air. Setelah

itu, mengangkat alat tersebut dan memasukkan sampel air ke dalam wadah. Syarat

wadah untuk pengambilan sampel air harus memenuhi syarat-syarat sebagai

 berikut yaitu:

1. Terbuat dari bahan gelas atau plastic poli etilen (PE) atau poli propilen

atau Teflon (Poli Tetra Fluoro Etilen, PTFE)

2. Dapat ditutup dengan kuat dan rapat;

3. Besih dan bebas kontaminan

4. Tidak mudah pecah5. Tidak berinteraksi dengan contoh

Wadah yang akan digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu, agr tidak 

terkontaminasi dengan sampel lapangan, karena sangat mempengaruhi hasil dari

analisis dan juga harus membawa jumlah yang lebih dari yang dibutuhkan serta

menjamin kualitasnya. Dalam memasukkan sampel harus melewati……………..

agar tdak terjadi aerasi. Aerasi adalah………………………………… sebelum

memasukkan sampel, wadah terlebih dahulu dibilas dengan air sampel,

 pembilasan ini dilakukan untuk membuat wadah memiliki kondisi seperti sampel

dan data analisis sampel lebih akurat.

Sampel air kran yang diambil berasal dari PDAM yang didistribusikan

melalui jaringan pipa. Namun beberapa distribusi yang dilakukan PDAM kurang

memenuhi standar kualitas air yang layak untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan

karena PDAM mengolah air sungai yang kotor menjadi air bersih dengan cara

 penjernihan (koagulasi) menggunakan bahan kimia yaitu CaCI2 (Kalium klorida).

Prinsip koagulasi yaitu menggumpalkan kotoran yang berupa molekul makro.

Page 18: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 18/20

 pH

Pengaruh pH terhadap kualitas air, menyebabkan baku mutu air untuk lyak 

dikonsumsi. Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI), air yang layak 

dikonsumsi memiliki pH....................................

Pada praktikum ini, pengukuran pH sampel menggunakan pH meter. pH meter 

harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan akuades sebagai trayek pH

normal yaitu pada sekitar pH yang akan diukur, Kalibrasi dengan buffer standard

 pH 4,01 untuk sistem asam, buffer standar pH 7,00 untuk sistem netral, dan buffer 

standar pH 10,01 untuk sistem basa. Setelah itu, mengukur sample air yang telah

diambil.(air tanah dan air kran) dengan cara mencelupkan kabel indikator. Pada

layar pH meter akan terlihat angka hasil pengukuran. Dari praktikum ini,

didapatkan pH air kran sebesar 

Kekeruhan

Kekeruhan adalah Ukuran yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar 

untuk mengukur keadaan air baku dengan skala NTU (nephelo metrix turbidity

unit) atau JTU (jackson turbidity unit) atau FTU (formazin turbidity unit),

kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda tercampur atau benda koloid di

dalam air. Hal ini membuat perbedaan nyata dari segi estetika maupun dari segi

kualitas air itu sendiri.

Pengukuran turbiditas pada sample air (air tanah dan air kran)

menggunakan turbidimeter. Dalam praktikum ini air kran memiliki niilai

kekeruhan yang lebih tinggi daripada air tanah yaitu ………. NTU. Sebagaimana

yang telah diketahui bahwa semakin tinggi turbiditas maka semakin keruh sampel

air tersebut. Kekeruhan pada air kran tersebut diakibatkan karena sumber air yang

diolah oleh PDAM merupakan air sungai setempat yang kemudian dijernihkan

dengan tawas. Secara kimia, penjernihan dengan tawas tidak dapat mengkoagulasi

kotoran yang mikro, sehingga kekeruhan air masih tidak dapat dihilangkan.

Sedangkan air tanah memiliki turbiditas yang lebih rendah karena air tanah telahmengalami proses filtrasi alamiah oleh lapisan batuan di bawah permukaan tanah.

Suhu

Suhu adalah satuan

Page 19: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 19/20

Dari praktikum telah didapatkan suhu air kran sebesar.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2008. Newsletter Inisiatif . NTT.

Anonim2. 2010. Seperti Apa Standar Air Bersih.

http://www.kamusilmiah.com/kesehatan/seperti-apa-standar-air-bersih/

Diakses tanggal 27 September 2010.

Anonim3. 2008. SNI 6989.58:2008, Air dan Air Limbah-Bagian 58: Metoda

 Pengambilan Contoh Air Tanah. Standar Nasional Indonesia, Jakarta.

Chen, Ngadi. 2008. Standar Air Minum.

http://airmurniro.wordpress.com/2008/11/15/air-minum/

Diakses tanggal 27 September 2010.

Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan

 Lingkungan Hidup . Yogyakarta: Kanisus.

Gelhar, W.R. 1972. The Aqueous Underground. Technology Review. MIT.

Raini, M, et al. 2004. Kualitas Fisik dan Kimia Air PAM di Jakarta, Bogor,

Tangerang, Bekasi Tahun 1999 – 2001. Media Litbang Kesehatan Volume

XIV No.3 Tahun 2004.

Seyhan, E. 1977. Dasar-dasar Hidrologi. Yogyakarta: Gajah Mada University

Press.

Page 20: Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

7/23/2019 Lap. Pendahuluan Air Tanah Dan Air Kran

http://slidepdf.com/reader/full/lap-pendahuluan-air-tanah-dan-air-kran 20/20

Widyoleksono, T. et al. 2010. Petunjuk Praktikum Metode dan Teknik Analisis

 Lingkungan.