AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan...

147
0 AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: BIOGRAFI DAN GAYA MELODIS PERMAINAN AKORDION SKRIPSI SARJANA OLEH: SITI ZULAIKHA SITANGGANG NIM: 030707008 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI 2008

Transcript of AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan...

Page 1: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

0

AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA:

BIOGRAFI DAN GAYA MELODIS PERMAINAN AKORDION

SKRIPSI SARJANA OLEH: SITI ZULAIKHA SITANGGANG NIM: 030707008

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI 2008

Page 2: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah dan Alasan Pemilihan Judul

Kesenian tidak pernah berdiri sendiri dan lepas dari kondisi sosiobudaya

masyarakat pendukungnya. Sebagai salah satu unsur kebudayaan yang penting,

kesenian merupakan ungkapan kreativitas dari kebudayaan itu sendiri. Masyarakat

yang menyangga kebudayaan dan kesenian, menciptakan, memberi peluang untuk

bergerak, memelihara, menularkan, mengembangkannya untuk kemudian

menciptakan kebudayaan baru. Akan tetapi, masyarakat adalah suatu perserikatan

manusia, yang mana kreativitas masyarakat berasal dari manusia-manusia yang

mendukungnya (Umar Kayam, 1981:38-39). Manusia-manusia dalam suatu

kebudayaan, bekerja dalam bidang-bidang seperti ekonomi, bahasa, agama, teknologi,

sosial, pendidikan, dan kesenian. Pekerjaannya ini ada yang bersifat sebagai

pekerjaan utama, dan tak jarang pula yang menyertainya dengan pekerjaan sambilan

atau tambahan, yang tujuannya adalah untuk memperkuat ekonominya.

Dalam bidang kesenian pula, manusia-manusia di dalamnya terdiri dari para

manejer, seniman, pencipta atau pengkreasi seni seperti komposer dan pencipta tari,

koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah

dan kemanusiaan, di antara mereka ini ada yang begitu menonjol dalam berbagai

strata kelompok manusia. Misalnya manusia di dunia mengenal seniman Salvador

Page 3: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

2

Dali, Leonardo Davinci, Michael Jackson, Whitney Houston, Jhon Travolta, dan

masih banyak lagi yang lainnya. Di Nusantara kita mengenal Titik Puspa, Bing

Slamet, P. Ramlee, S.M. Salim, Rafeh Buang, Gesang, Cornell Simanjuntak,

Kusbini, Said Effendi, dan lainnya. Untuk kawasan Sumatera Utara, kita mengenal

Guru Sauti, Tilhang Gultom, Jaga Depari, Lily Suheiri, Nahum Situmorang, dan lain-

lainnya. Mereka menyumbangkan karya dan fikirannya untuk bidang kesenian dan

menjadi bahagian dari pembangunan dan enkulturasi budaya masyarakatnya. Dengan

demikian sejarah hidup tokoh-tokoh kesenian ini perlu ditulis untuk menjadi bahan

perenungan, transmisi nilai-nilai, dan bahan-bahan asas untuk mencipta bagi

generasi-generasi selanjutnya

Mengambil nilai pelajaran dari pengalaman hidup seseorang adalah penting,

baik yang positif maupun yang negatif. Khususnya bila pelajaran itu dipetik dari

seseorang yang dalam hidupnya menurut ukuran masyarakat dianggap sukses. Dari

nilai positif kita dapat menemukan arahan dan panduan dalam menjalani kehidupan

ini agar dapat terus meningkatkan potensi yang dimiliki sehingga dapat terus menjadi

penerang bagi diri sendiri dan orang lain. Sebaliknya dari nilai-nilai negatif dapat

dipetik pelajaran yang memberi arahan agar tidak terperangkap dalam kekeliruan

yang sama seperti yang telah dilakukan mereka.

Berdasarkan pengamatan penulis, didalam kajian-kajian Melayu, terutama

yang ada di Departemen Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara, jarang sekali

didapati kajian tentang biografi pemusik tradisi. Oleh karena itu, penulis akan

membahas tentang biografi pemusik Melayu Ahmad Setia dan gaya melodis

permainan akordion yang digunakannya sebagai bahasan di dalam skripsi.

Page 4: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

3

Ahmad Setia (pada tahun 2007 sekarang ini berusia 68 tahun) adalah salah

seorang seniman Melayu kota Medan yang sangat handal dalam memainkan alat

musik akordion, yang awalnya ia mulai dari bermain alat musik gendang, kemudian

ia bermain akordion, menari, menyanyi, dan membuat gendang. Hingga saat ini ia

dikenal banyak orang sebagai pemain akordion meskipun membuat gendang juga

merupakan pekerjaan pokoknya disamping profesinya sebagai pemusik akordion.

Ahmad Setia lahir di Perbaungan, 12 Desember tahun 1939. Perjalannya

sebagai seorang pemusik dimulai sejak tahun 1959 yang mana pada saat itu ia sedang

berusia 21 tahun. Pada awalnya ia belajar gendang yang kemudian belajar akordion

dari seorang temannya yaitu (Almarhum) Datuk Muhammad Nur yang merupakan

seorang pemain akordion handal yang terkenal pada saat itu. Ia sering diajak

mendampingi beliau setiap mengisi acara-acara yang dilakukan oleh masyarakat

Melayu di seputar Sumatera Utara ini. Awal pertama kali berkesenian secara

kelompok ia bergabung dengan grup Orkes Hitam Manis pimpinan Datuk

Muhammad Nur di Kota Medan.

Penampilan perdana dari seorang Ahmad Setia adalah pada tahun 1959. Pada

pertunjukan ronggeng Melayu di sebuah pasar malam di lapangan merdeka Medan, ia

diminta naik ke atas pentas oleh Karim, seorang pemain akordion yang juga dikenal

sebagai seorang pelawak yang sedang tampil pada saat itu. Ia meminta Ahmad Setia

menggantikannya bermain akordion. Padahal saat itu Ahmad Setia hanya berniat

untuk menonton pertunjukannya saja, akan tetapi Karim tetap memaksa hingga

akhirnya tawaran itu di terima oleh Ahmad Setia. Ternyata, sampai acara ronggeng

Page 5: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

4

selesai ia tetap diminta sebagai pemain pengganti. Lagu yang pertama kali

dibawakannya adalah lagu Cek Minah Sayang.

Pada tanggal 16 April 1961, ia bersama rombongan grup Hitam Manis mulai

mendapat tawaran untuk tampil di luar kota yaitu di Sigambal dan Rantau Prapat,

Kabupaten Labuhanbatu, dan itu merupakan pengalaman pertamanya tampil di luar

kota Medan.

Seiring perjalanannya sebagai pemain gendang, ia juga menyempatkan diri

untuk belajar menari. Ia belajar menari dari M. Saini yaitu seorang pemenang tari

serampang duabelas. Tarian yang pertama sekali di pelajarinya adalah Tari Kuala

Deli. Kemudian tahun 1962, ia diajak bergabung bersama Grup Joget Modern untuk

ikut tampil pada pertunjukan keliling ke kota-kota seperti Padang Sidempuan kearah

Sumatera Barat, yaitu Kecamatan Rao, Tapus, Panti, Pekan Baru, Dumai, Pulau

Rupad, Rengat, Kecamatan Basrah, Teluk Kuantan, Hilir, Kecamatan Sungai Salak,

Kecamatan Enok, Tembilahan, dan Indragiri. Pada grup joget modern ini ia masih

sebagai pemain gendang. Setelah selesai melakukan pertunjukan, Grup Joget Modern

kembali ke kota Medan. Sedangkan Ahmad Setia tetap tinggal di Riau dan ikut

bergabung bersama rombongan grup tari penyambut kedatangan Persiden Soekarno

saat itu yang berpusat di kota Rengat. Setelah itu ia sempat menetap di Riau selama

beberapa tahun.

Pada tahun 1972, Ahmad Setia kembali ke Medan, dan memulai kembali

kehidupan bermusiknya di tahun 1975. Ia bergabung dengan grup kesenian

Himpunan Seni Budaya Melayu Dara Melati (HSBM) pimpinan Tengku Razali

Hafaz. Sejak saat itu tawaran untuk memintanya tampil semakin banyak. Seperti

Page 6: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

5

acara-acara perayaan pesta perkawinan, penyambutan orang-orang penting atau

pejabat, penyambutan turis, peresmian perusahaan, dan lain sebagainya.

Tahun 1976, Ahmad Setia mulai membeli akordion dari seorang temannya.

Akordion yang pertama kali di dimilikinya adalah akordion merek Satimiosofrani, 48

bass, buatan Italia. Sejak saat itu ia pun mulai menekuni profesinya sebagai pemain

akordion untuk mengiringi orkes Melayu, ronggeng Melayu, dan joget modern.

Berkat ketekunannya ia pun semakin diakui tingkat kesenimannya, dan sering diajak

oleh berbagai grup kesenian di Sumatera Utara, untuk tampil di luar negeri seperti

Singapura, Melaka, Kedah, Kuching, Alor Setar, Pulau Pinang, Langkawi, dan Sabah.

Tahun 1994, ia mendapat perhatian dari walikota Medan yang dipimpin oleh

Bapak Bachtiar Jafar dan mempercayakannya untuk tampil di Ichikawa, Jepang

bersama rombongan Ria Grup pimpinan Drs. Monang Butar-butar.

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap beberapa

pemusik Melayu lainnya, yang ada di kota Medan atau Sumatera Utara secara lebih

luas, mereka tampaknya sepakat mengakui keberadaan dari Ahmad Setia dalam

memainkan alat musik Melayu terutama akordion. Bahkan ia dianggap sebagai

pemusik akordion yang “paling bagus” di antara pemusik lainnya, khususnya dalam

mengiringi tari serampang dua belas.

Hal tersebut didukung oleh karena ia pandai menari serampang duabelas,

membuat ia sangat menguasai benar musik yang dibawakannya dan

menyesuaikannya dengan tari. Jadi, apabila terjadi kesalahan pada tarian tersebut, ia

mampu mengimprovisasikan permainan musiknya sehingga kesalahan tersebut

seakan tidak terlihat dan penarinya pun merasa tidak di permalukan meski telah

Page 7: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

6

melakukan kesalahan. Selain itu ia juga memiliki keunikan yang mana dalam hal ini

bisa kita lihat dari cara bagaimana ia menekan tuts akordion yaitu dengan

menggunakan tangan kirinya atau menurut istilahnya biasa disebut dengan kidal.

Teman-teman sepemusiknya biasa memanggilnya dengan sebutan Pak Ahmad kidal

(wawancara dengan Muhammad Takari, 11 November 2007).

Di antara pemusik lainnya, Ahmad Setia dianggap sebagai “ensiklopedi musik

Melayu,” karena ia bisa membedakan mana musik Melayu yang benar dan mana

musik yang salah. Selain itu, permainan musiknya juga sangat mirip dengan Bapak

Ahmad Dahlan Siregar yaitu tokoh kesenian Melayu yang cukup dikenal sebagai

pemain akordion pertama di Medan. Hal itu dapat dilihat ketika Ahmad Setia

bermain akordion yang mana pada setiap akhir permainannya pada lagu serampang

dua belas selalu ditutup dengan rangakian nada-nada pada tangga nada minor,

sehingga memberikan kesan tempo yang semakin melambat, meskipun temponya

tidak diperlambat. Hal itulah yang membuat ia mernjadi sesuatu yang kuat dan

dipilih orang untuk dijadikan panutan (wawancara dengan Fadlin, 14 Agustus

2007).

Kemudian pada tahun 1977, merupakan awal dari Ahmad Setia belajar

membuat gendang Melayu. Karena sudah terbiasa bekerja sebagai buruh bangunan,

ia pun belajar sendiri dalam membuat gendang. Untuk pertama kalinya ia berhasil

membuat dua buah gendang yang terbuat dari batang kelapa dan membuatnya masih

menggunakan alat bantu parang. Sampai saat ini ia masih membuat gendang untuk

di jual. Gendang buatannya juga sering mendapat pesanan dari dari Kuala Lumpur,

Melaka, Pekan Baru, Rengat, Padang, Jambi, Palembang, dan kota-kota lainnya.

Page 8: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

7

Kemampuan lainnya dari Ahmad Setia adalah ia pandai menyanyi dan berpantun

sambil bermain akordion. Hingga sampai sekarang ini, tawaran-tawaran dari

masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil masih sangat di butuhkan meskipun

usianya sudah relatif tua.

Berdasarkan paparan dari latar belakang diatas, maka penulis akan

mengangkat masalah kehidupan dan peranan dari Ahmad Setia yang cukup signifikan

sebagai bahasan di dalam skripsi ini yang berjudul: Ahmad Setia Pemusik Melayu

Sumatera Utara : Biografi dan Gaya Melodis Permainan Akordion. Penelitian

dalam konteks ini akan lebih difokuskan kepada aspek biografi dan gaya permainan

musiknya yang didukung dengan latar belakang kebudayaan yang melahirkan genre

kesenian tradisi ini.

1. 2 Pokok Permasalahan

Sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Mantle Hood dan Willi Apel

(1969:298) tentang etnomusikologi, yaitu ilmu yang menggunakan suatu metode

yang mempelajari musik apa pun, tidak hanya dari segi musiknya, tetapi juga melihat

hubungan dengan konteks budaya, juga hubungannya dengan masyarakat. Oleh

karena itu, yang menjadi pokok permasalahan dalam tulisan ini adalah :

1. Bagaimana biografi Ahmad Setia yang dikenal sebagai pemusik akordion

pada masyarakat Melayu. Mencakup latar belakang keluarga, pendidikan,

pekerjaan yang berhubungan dengan musik atau di luar musik, pengalaman

kepemusikannya, serta tanggapan dan perannya terhadap kesenian Melayu

Sumatera Utara.

Page 9: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

8

2. Bagaimana ciri khas gaya melodis permainan akordion Ahmad Setia yang

pencakup aspek melodis sepert ; tangga nada, wilayah nada, nada dasar,

jumlah nada, formula malodi, penggunaan interval, pola kadensa, kontur dan

dalam mengekspresikan tangga nada lagu-lagu Melayu yang mencakup gaya

cengkok, patah lagu, dan gerenek pada lagu-lagu Melayu.

1. 3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. 3. 1. Tujuan

1. Secara akademis, adalah untuk memenuhi salah satu syarat ujian

sarjana seni di Departemen Etnomusikologi, Fakultas Sastra,

Universitas Sumatera Utara.

2. Mendeskripsikan biografi seorang pemusik Melayu yang dianggap

penting oleh masyarakat Melayu Sumatera Utara.

3. Mendeskripsikan ciri khas gaya melodis permainan Akordion oleh

Ahmad Setia dalam memainkan lagu-lagu Melayu.

1. 3. 2. Manfaat

1. Menambah literatur tentang biodata pemusik Melayu yang di

dalam kajian Etnomusikologi.

Page 10: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

9

2. Memperkenalkan Ahmad Setia Ahmad Setia sebagai seorang

pemusik Melayu yang banyak melaksanakan pertunjukan musik,

tidak hanya di Sumatera Utara, tetapi juga di luar Sumatera utara.1

3. Mengetahui gaya melodis yang dimainkan Ahmad Setia pada lagu-

lagu Melayu dengan menggunakan instrumen akordion.

1. 4 Kerangka Konsep

Pada bagian kerangka konsep ini, penulis akan menerangkan kata-kata kunci

(key word) pada judul tulisan, karena konsep merupakan defenisi dari apa yang

diamati yaitu: akordion, Melayu, biografi, gaya dan melodis, kepada para pembaca

agar mengetahui apa yang dimaksudkan oleh judul tulisan ini.

Berdasarkan terjemahan yang di kutip dari Wikipedia, The Free

Encyclopedia, menyatakan bahwa akordion adalah alat musik aerofon yang di

bunyikan dengan menggerakan hembusan dengan tekanan tangan. Akordion

dimainkan dengan mengkompresi dan mengembangkan hembusan yang

menghasilkan aliran udara melalui buluh ; keyboard atau tombol kontrol yang

menerima aliran udara dari buluh dan kemudian menghasilkan nada.

Lukman Sinar Basyaryah II, mengemukakan bahwa defenisi Melayu sejak

pengIslamannya di abad ke 15 M, adalah etnis secara kultural (budaya), seseorang

disebut Melayu apabila ia beragama Islam, berbahasa Melayu sehari-hari dan beradat-

istiadat Melayu.

1 Sebagai contoh ; sampai saat ini Ahmad Setia telah melanglang buana sempai ke Singapura, Melaka, Kedah, Kuching, Alor Setar, Pulau Pinang, Langkawi, sabah, Sarawak, dan Jepang.

Page 11: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

10

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2003:145), disebutkan

bahwa biografi adalah riwayat hidup seseorang yang di tulis oleh orang lain.

Sedangkan menurut Wikipedia Indonesia, biografi adalah kisah atau keterangan

tentang kehidupan seseorang.

Gaya (style) adalah ciri-ciri struktural yang terdapat dalam berbagai bentuk

kebudayaan yang dihasilkan oleh manusia. Gaya dalam musik mencakup aspek-

aspek seperti melodi, harmoni, ritme, tangga nada, wilayah nada, nada dasar,

improvisasi. Dalam tulisan ini gaya yang dimaksud juga mengandung makna seperti

yang terdapat dalam kebudayaan Melayu yaitu mencakup: gerenek, patah lagu, dan

cengkok—sebagai ciri utama musik Melayu dan kemahiran seseorang pemusik atau

penyanyi dalam menyajikan musik.

Kemudian yang dimaksud dengan melodi atau melodis adalah adalah

rangkaian nada-nada dalam suatu lagu (Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai

Pustaka, 2003). Aspek melodis yang dimasudkan dalam tulisan ini mencakup unsur-

unsur seperti: tangga nada, wilayah nada, nada dasar, formula melodi, penggunaan

interval, kontur—seperti yang dikemukakan oleh Malm (1977:8). Selain itu juga

pengertian melodi dalam tulisan ini mengikut konsep etnosains seniman tradisional

Melayu, yang mencakup peristilahan: cengkok, gerenek, dan patah lagu. Dalam

penelitian ini difokuskan pada melodi yang dihasilkan oleh permainan akordion

Ahmad Setia.

Page 12: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

11

1. 5 Teori

Dalam pembahasan ini, penulis akan menggunakan teori-teori yang relevan

dengan etnomusikologi untuk dijadikan sebagai kerangka teoritis pada tulisan

mengenai biografi dan gaya permainan akordion Ahmad Setia.

Dalam tulisan ini, penulis menggunakan dua teori utama, masing-masing

untuk mengkaji dua pokok permasalahan seperti yang telah diuraikan di atas.

Adapun untuk mengkaji biografi Ahmad Setia dipergunakan teori biografi yang lazim

digunakan dalam ilmu sejarah. Sedangkan untuk mengkaji gaya permainan akordion

Ahmad Setia dipergunakan teori weighted scale (bobot tangga nada)—dibantu oleh

sistem estetika dalam musik Melayu Sumatera Utara, yaitu mencakup : gerenek,

cengkok, dan patah lagu.

1.5.1 Teori Biografi

Teori biografi dipergunakan dalam berbagai disiplin ilmu. Dalam bidang

sastra misalnya melalui buku Antologi Biografi Pengarang Sastra Indonesia (1999:3-

4) dijelaskan bahwa biografi adalah suatu teori yang dipergunakan untuk

mendeskripsikan hidup pengarang atau sastrawan. Dalam buku ini juga dijelaskan

bahwa dalam menyusun biografi seseorang harus memuat tiga aspek yaitu:

1. Latar belakang, meliputi (a) keluarga yaitu memuat keterangan lahir,

meninggal (jika sudah meninggal), istri dan keturunan ( orang tua, saudara dan anak);

(b) pendidikan yaitu pendidikan formal dan non formal dari tingkat dasar sampai

perguruan tertinggi jika ada; (c) pekerjaan, yang memberi penjelasan tentang

pekerjaan, baik pekerjaan yang mendukung kepengarangannya maupun pekerjaan

Page 13: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

12

yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan kepengarangannya, dan (d)

kesastraannya yang menjelaskan apa yang mempengaruhi pengarang itu sehingga ia

menjadi pengarang.

2. Karya-karya pengarang itu yang didaftar menurut jenisnya, baik yang

berupa buku maupun yang berupa karya yang diterbitkan secara terlepas, bahkan

yang masih berbentuk naskah karena kadang-kadang ada pengarang yang mempunyai

naskah karyanya yang belum diterbitkan sampai ia meninggal.

3. Tanggapan para kritikus yang didaftarkan berdasarkan judul dan sumbernya

dengan tujuan memberi keterangan kepada para pembaca tentang tanggapan orang

kepada pengarang itu. Hal itu tegantung kepada ada atau tidak adanya orang yang

menanggapi.

Karena biografi termasuk salah satu kajian dari sastra, maka teori di atas juga

dapat digunakan dalam bahasan ini, dan mengganti objek bahasan yang diteliti yang

mana sebelumnya membahas tentang pengarang, kemudian diubah objeknya menjadi

pemusik.

Dalam ilmu sejarah pula, biografi secara sederhana dapat dikatakan sebagai

sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dapat berbentuk beberapa baris

kalimat saja, namun juga dapat berupa lebih dari satu buku. Perbedaannya adalah,

biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta-fakta dari kehidupan seseorang

dan peran pentingnya, sementara biografi yang panjang meliputi, tentunya,

informasi-informasi penting, namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan tentunya

dituliskan dengan gaya bercerita yang baik.

Page 14: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

13

Biografi menganalisis dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup

seseorang. Melalui biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari

tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan

mengenai tindakan dan perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang

kehidupan seorang tokoh terkenal atau tidak terkenal, namun demikian, biografi

tentang orang biasa akan menceritakan mengenai satu atau lebih tempat atau masa

tertentu.

Biografi seringkali bercerita mengenai seorang tokoh sejarah, namun tak

jarang juga tentang orang yang masih hidup. Banyak biografi ditulis secara

kronologis. Beberapa periode waktu tersebut dapat dikelompokkan berdasar tema-

tema utama tertentu (misalnya "masa-masa awal yang susah" atau "ambisi dan

pencapaian"). Walaupun demikian, beberapa hal yang lain berfokus pada topik-topik

atau pencapaian tertentu.

Biografi memerlukan bahan-bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama

dapat berupa benda-benda seperti surat-surat, buku harian, atau kliping koran.

Sedangkan bahan-bahan pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-buku

referensi atau sejarah yang memaparkan peranan subyek biografi itu. Hal-hal yang

perlu dilakukan dalam menulis sebuah biografi antara lain: (a) pilih seseorang yang

menarik perhatian anda; (b) temukan fakta-fakta utama mengenai kehidupan orang

tersebut; (c) mulailah dengan ensiklopedia dan catatan waktu; (d) pikirkan, apa lagi

yang perlu anda ketahui mengenai orang itu, bagian mana dari hidupnya yang ingin

lebih banyak anda tuliskan.

Page 15: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

14

Beberapa pertanyaan yang mungkin dapat dijadikan partimbangan misalnya:

(a) apa yang membuat orang ini istimewa atau menarik; (b) dampak apa yang telah ia

lakukan bagi dunia atau orang lain; (c) atau sifat apa yang mungkin akan sering

peneliti gunakan untuk menggambarkan orang ini; (d) contoh apa yang dapat dilihat

dari hidupnya yang menggambarkan sifat tersebut; (e) kejadian apa yang membentuk

atau mengubah kehidupan orang itu; (f) apakah ia mampu mengatasi rintangan

tersebut; (g) apakah ia mengatasinya dengan mengambil resiko, atau dengan

keberuntungan; (h) apakah dunia akan menjadi lebih baik atau lebih buruk jika orang

ini tidak pernah hidup, bagaimana bisa, dan mengapa.

Lakukan juga penelitian lebih lanjut dengan bahan-bahan dari perpustakaan

atau internet untuk membantu anda menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas serta

supaya cerita peneliti lebih menarik (terjemahan Ary (2007) dari situs:

http://www.infoplease.com/homework/wsbiography.html).

Dalam tulisan ini, biografi yang penulis maksud adalah kisah riwayat hidup

Ahmad Setia sebagai pemusik Melayu Sumatera Utara. Adapun bentuknya bukan

berupa biografi singkat tetapi adalah biografi panjang. Adapun sejak awal penulis

ingin mengemukakan secara rinci dan selengkap-lengkapnya tentang kisah kehidupan

Ahmad Setia, tentu saja ditulis dalam gaya bercerita yang baik seperti yang

dikemukan dalam teori biografi di atas.

Seperti dikemukakan sebelumnya, melalui biogafi ini, akan ditemukan

hubungan, keterangan arti dari tindakan Ahmad Setia, serta rahasia-rahasia (misteri)

yang melingkupi hidupnya selama ini, serta tindakan dan perilaku hidupnya sebagai

seniman (musik dan tari) Melayu. Biografi yang penulis kaji ini termasuk kepada

Page 16: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

15

biografi yang menceritakan kehidupan orang yang terkenal, yaitu Ahmad Setia yang

populer di kalangan seniman, budayawan, dan rakyat awam Melayu di Sumatera

Utara, Indonesia, bahkan Dunia Melayu. Di sisi lain ia adalah orang kebanyakan

dalam stratifikasi sosial rakyat biasa, tidak berdarah bangsawan. Bahkan nenek

moyangnya adalah orang suku Banjar (Kalimantan) yang bermigrasi ke kawasan

Sumatera Utara khususnya Medan yang kemudian dipandang dan menganggap

dirinya sebagai orang Melayu. Bagaimana ini semuanya terjadi dalam diri Ahmad

Setia akan penulis kaji kedalam skripsi ini. Demikian kira-kira teori biografi yang

penulis pergunakan untuk menganalisis kehidupan Ahmad Setia sebagai seniman

Melayu Sumatera Utara.

1.5.2 Teori Weighted Scale

Untuk mengkaji gaya permainan akordion Ahmad Setia, yang berkaitan erat

dengan aplikasi estetika musik Melayu dan kreativitas individunya sekaligus, maka

teori yang penulis gunakan adalah teori weighted scale. Menurut penulis teori ini

relevan mengkaji melodi yang dihasilkan dalam permainan akordion yang dilakukan

Ahmad Setia. Sebelum menganalisis gaya permainan itu terlebih dahulu dilakukan

transkripsi, yaitu menuliskan apa yang didengar dalam bentuk visual (notasi).

Menurut Nettl (1963:98) ada dua pendekatan di dalam mendeskripsikan

musik yaitu: (1) kita dapat menganalisis dan mendeskripsikan musik dari apa yang

kita dengar, dan (2) kita dapat menuliskan musik tersebut di atas kertas dan

mendeskripsikan apa yang kita lihat.

Page 17: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

16

Berkaitan dengan kajian terhadap analisis gaya ini, penulis menggunakan teori

weighted scale dari Malm (1977:8) mengatakan bahwa ada delapan karakteristik

yang harus diperhatikan ketika mendeskripsikan melodi, yaitu: (1) scale (tangga

nada), (2) pitch center (nada dasar), (3) range (wilayah nada), (4) frequency of

notes (jumlah nada-nada), (5) prevalents intervals (interval yang dipakai), (6)

cadence patterns (pola-pola kadensa), (7) melodic formulas (formula-formula

melodis), dan (8) contour (kontur).

Dalam rangka mengkaji gaya permainan akordion Ahmad Setia ini, selain

menggunakan teori weighted scale, penulis juga menggunakan teori etnosains,

terutama untuk mendeskripsikan gaya melodi musik Melayu Sumatera Utara, yang

terangkum dalam konsep estetika: gerenek, cengkok, dan patah lagu. Teori etnosains

adalah teori yang mengaplikasikan pandangan dan konsep-konsep masyarakat

pendukung kebudayaan yang diselidiki. Pada prinsipnya teori ini mencoba

merumuskan aturan-aturan mengenai pola pikir yang mungkin melatarbelakangi

suatu kebudayaan, meskipunpun aturan-aturan itu hanya dikemukakan secara intuisi.

Dengan demikian aturan-aturan itu akan dirumuskan berdasarkan analisis logis

terhadap data-data etnografis, dan kemungkinan bahwa analisis itu diwarnai

penilaian sepihak dari peneliti sejauh mungkin dihindari (Ihromi 1981:67). Dalam

penelitian ini teori etnosains diaplikasikan untuk menganalisis bagaimana sistem

estetika musik Melayu, dan bagaimana terapannya dalam permainan akordion.

Selain dari dua teori utama tersebut, tentu saja digunakan juga teori-teori lain

untuk mendukung kajian permasalahn di atas. Adapun teori-teori itu tidak penulis

Page 18: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

17

sebutkan satu per satu, langsung saja diterapkan dalam kajian. Yang penting

pendekatan yang digunakan adalah melalui multidisiplin dan interdisiplin ilmu.

1. 6. Metode Penelitian

Di dalam menyimpulkan data yang berhubungan dengan Ahmad Setia ini

penulis melakukan penelitian lapangan, yang mana penelitian ini akan dipaparkan ke

dalam beberapa tahapan.

1.6.1 Metode Penelitian Kulitatif

Ada dua pengartian metode yang menjadi rujukan dalam penelitian ini, yaitu

metode dan teknis. Metode penelitian lapangan mempunyai arti dan cakupan yang

lebih luas, meliputi dasar-dasar teoritis yang menjadi asas bagi teknik penelitian

lapangan. Teknis menunjukkan pemecahan masalah pengumpulan data hari demi

hari, sedangkan metode mencakup teknik-teknik dan juga berbagai pemecahan

masalah sebagai kerangka kerja dalam penelitian lapangan.

Metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji biografi dan gaya

permainan akordion Ahmad Setia dalam konteks ini adalah metode kualitatif. Teknik

penyajian dalam bentuk tulisan adalah deskriptif analitis. Dengan menggunakan

metode ini hasil penelitian akan dideskripsikan dan dianalisis.

Denzin dan Lincoln menyatakan secara eksplisit mengenai penelitian

kualitatif ini adalah seperti berikut ini.

Qualitative research has long and distinguished history in human disciplines. In sociology the work of the “Chichago school” in the 1920s and 1930s established the importance of qualitative research for

Page 19: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

18

the study of human group life. In anthropology, during the same period, ... charted the outlines of the field work method, where in the observer went to a foreign setting to study customs and habits of another society and culture. ... Qualitative research is a field of inquiry in its own right. It crosscuts disciplines, fields, and subject matter. A complex, interconnected, family of terms, concepts, and assumptions surround the term qualitative research (Denzin dan Lincoln 1995:1).

Menurutnya penelitian kualitatif telah lama berkembang dalam sejarah ilmu

pengetahuan dalam peradaban manusia. Dalam disiplin sosiologi metode ini

didirikan dalam aliran Chicago dalam dasawarsa 1920-an dan 1930-an, yang

dipergunakan untuk mengkaji kehidupan kelompok-kelompok manusia. Dalam

disiplin antropologi pula, dalam periode yang sama pendekatan ini digunakan untuk

mengkaji adat-istiadat dan kelompok manusia yang berbeda.

Lebih jauh lagi kedudukan penelitian kualitatif ini dan hubungannya secara

keilmuan dan politik dijelaskan oleh Nelson dan Grossberg seperti dalam kalimat-

kalimat berikut ini.

Qualitative research is an interdisiplinary, transdisiplinary, and sometimes counterdisiplinary field. It crosscuts the humanities and the social and physical sciencies. Qualitative research in many things at the same time. It is multiparadigmatic in focus. Its practitioners are sensitive to the value of the multimethod approach. They are commited to the naturalistic perspective, and to the interpretive understanding of human experience. At the same time, the field is inherently political and shaped by multiple ethical and political position (Nelson dan Grossberg 1992:4).

Metode penelitian kualitatif sifatnya adalah interdisiplin, transdisiplin, dan

kadang-kadang kounterdisiplin. Ia melibatkan ilmu-ilmu pengetahuan sosial dan

fisika. Fokusnya multiparadigma, dan para penganutnya selalu menggunakan

Page 20: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

19

berbagai metode pendekatan. Selalu mempercayakan kepada pendekatan alamiah

(apa adanya), dan menginterpretasi pengalaman manusia. Pendekatan ini tergabung

dengan politik dan dibentuk oleh berbagai etika dan posisi politis.

Dalam konteks penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif

untuk mengkaji keberadaan hidup dan kehidupan Ahmad Setia menurut perspektif

berbagai disiplin seperti: sejarah (biografi), kesenimanan, gaya permainan, pandangan

sosiobudaya masyarakat, dan lainnya.

Namun demikian, penelitian ini juga melibatkan data-data yang bersifat

kuantitatif, dengan melihat kepada pernyataan S. Nasution bahwa setiap penelitian

(kuantitatif atau kualitatif) harus direncanakan. Untuk itu diperlukan desain

penelitian. Desain penelitian merupakan rencana tentang cara pengumpulan dan

menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dengan tujuan penelitian

itu. Dalam desain antara lain harus dipikirkan: (a) populasi sasaran, (b) metode

sampling, (c) besar sampling, (d) prosedur pengumpulan data, (e) cara-cara

menganalisis data setelah terkumpul, (f) perlu tidaknya menggunakan statistik, (g)

cara mengambil kesimpulan dan sebagainya (S. Nasution 1982:31).

1. 6. 1 Pemilihan Lokasi Penelitian

Pertama sekali penulis bertanya kepada Muhammad Takari salah seorang

dosen di Departemen Etnomusikologi mengenai objek dari tulisan yang akan diteliti.

Selanjutnya penulis meneruskan pencarian informasi dengan bertanya kepada Bapak

Drs. Fadlin, yang juga salah satu dosen di Departemen Etnomusikologi Universitas

Sumatera Utara mengenai sedikit gambaran tentang Ahmad Setia. Dalam penelitian

Page 21: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

20

ini penulis mengangkat peran informan tersebut sebagai informan kunci (key

informant).

Setelah mendapatkan informasi tersebut, kemudian penulis melanjutkan

penelitiannya dengan menghubungi objek yang diteliti melalui media telepon, dan

ternyata dalam beberapa hari kedepannya, Ahmad Setia akan tampil pada resepsi

pernikahan Rini Sinaga dan Andi Sirait yang diselenggarakan dengan adat Melayu

yaitu pada hari sabtu, 14 April 2007, pukul 09.15 wib di Kompleks Johor Katelia

nomor 173 Johor Indah Medan. Dikarenakan oleh Ahmad Setia yang berperan

sebagai informan pokok bertempat tinggal di Jalan Sutrisno Gang Cempaka Nomor

29 Medan, maka penulis memilih kota Medan sebagai lokasi penelitian, Khususnya

pada pertunjukan dalam konteks kebudayaan Melayu. Namun demikian, sebenarnya

Ahmad Setia bukan saja mewakili seniman Melayu Medan, tetapi juga Sumatera

Utara dan Dunia Melayu.

1. 6. 2 Studi Kepustakaan

Untuk mendukung tulisan pada skripsi ini, penulis menggunakan buku-buku

yang cukup relevan tentang masalah yang dibahas. Baik buku-buku yang

berhubungan dengan kajian-kajian sastra, maupun kajian-kajian etnomusikologi.

Kemudian penulis juga mengambil beberapa kutipan-kutipan dari beberapa skripsi

yang ada di Departemen Etnomusikologi yang kemudian dijadikan sebagai bahan

perbandingan. Selain itu penulis juga mencari penjelasan dari internet yang mana dari

literature tersebut diharapkan dapat membantu penyelesaian dari penulisan skripsi ini.

Page 22: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

21

1. 6. 3 Penelitian Lapangan

Penulis memulai penelitian pada hari Sabtu, 14 April 2007, di Kompleks

Johor Katelia, Nomor 173, Johor Indah, Kota Medan. Pada saat itu Ahmad Setia

sedang turut sebagai pemain akordian bersama teman-teman pemusiknya pada suatu

acara resepsi pernikahan Rini Sinaga dan Andi Sirait yang diselenggarakan dengan

adat Melayu, tepatnya pada pukul 09.15 wib. Sebelum Ahmad Setia tampil, penulis

menyempatkan diri untuk melakukan wawancara guna mendapatkan informasi. Dari

wawancara tersebut, penulis mulai mendapatkan informasi mengenai latar belakang

keluarganya, pendidikannya, pekerjaannya, maupun perjalanannya dalam

mengembangkan kesenian Melayu, khususnya perjalanan musiknya, sebagai pemusik

akordion. Tetapi penelitian tidak terhenti sampai di situ saja, tetapi peneliti tetap

meneruskan pencarian data ke tempat tinggal Ahmad Setia yaitu di Jalan Sutrisno

Gang Cempaka Nomor 29 Medan secara berulang-ulang.

Selama melakukan penelitian, penulis tidak begitu mendapatkan kesulitan

yang cukup berarti. Khususnya dalam menyesuaikan diri dengan bahasa serta

kebiasaan-kebiasaan yang ada di lingkungan objek yang diteliti. Penulis masih dapat

menyesuaikan diri meskipun berasal dari etnis yang berbeda. Karena pada umumnya

msyarakat Melayu yang ada di kota Medan masih sangat sering menggunakan bahasa

Indonesia dengan baik dan benar. Hal tersebut membuat peneliti menjadi lebih mudah

untuk mendapatkan informasi.

Page 23: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

22

1. 6. 4 Wawancara

Untuk menyimpulkan informasi tentang Ahmad Setia ini, penulis

menggunakan metode wawancara terancana (Koentjaraningrat,1983:174). Metode ini

mengarahkan peneliti bahwa sebelum melakukan wawancara, penulis terlebih dahulu

menyusun daftar pertanyaan (interview guide) sebagai pedoman untuk melakukan

wawancara. Akan tetapi, setiap pertanyaan dari wawancara tersebut akan

dikembangkan lagi dan tidak hanya terbatas pada pertanyaan yang telah disusun.

1. 6. 5 Rekaman

Untuk merekam wawancara, penulis menggunakan Tape Recorder Sony

TCM-150. Kaset yang digunakan adalah Sony ZX C-60, yang digunakan untuk

kepentingan tulisan pada tanggal 14 April 2007. dan pada penelitian selajutnya

penulis juga menggunakan Tape Recorder Aiwa TP-VS450, dan kaset yang

digunakan adalah Maxell IEC-60. Di samping itu penulis juga menggunakan catatan-

catatan untuk mencatat hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan Ahmad Setia,

seperti perjalanan karirnya yang telah berhasil dicapai beliau hingga sampai ke luar

negeri.

1. 6. 6 Kerja Laboratorium

Dari semua data yang di peroleh di lapangan, untuk selanjutnya diolah dalam

kerja laboratorium. Di dalam proses pengolahan data ini, penulis dibimbing oleh

dosen pembimbing yaitu bapak Muhammad Takari dan Kumalo Tarigan, yang juga

mengarahkan penulis melalui pendekatan-pendekatan etnomusikologi tentang

Page 24: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

23

masalah yang penulis bahas. Jika masih ada data yang dirasa kurang lengkap, maka

penulis akan kembali ke lokasi penelitian menemui narasumber guna melengkapi

materi pembahasan melalui saran-saran dari dosen pembimbing penulis. Data-data

yang penulis dapatkan dilapangan dibagi ke dalam dua bahagian media yaitu data

yang direkam dan data yang ditulis.

Untuk data yang di rekam, penulis akan mendengarkannya berulang-ulang

dan kemudian dicocokkan dengan pertanyaan yang sudah dibuat sebelumnya. Hasil

dari pertanyaan tersebut akan penulis buat ke dalam tulisan yang baru. Apabila ada

pertanyaan lain yang muncul dalam rekaman tersebut, penulis akan mencatat kembali

pertanyaan dan jawabannya dan kembali disesuaikan dengan data yang sudah ada

sebelumnya. Setelah semua pertanyaan dan jawaban dari data tersebut sudah sesuai

dan benar, maka penulis akan melampirkan data tersebut kedalam setiap bab pada

tulisan ini. Demikianlah seterusnya yang penulis lakukan berulang-ulang disetiap

penelitiannya.

Page 25: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

24

BAB II

GAMBARAN UMUM

SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT MELAYU

SUMATERA UTARA

Ahmad Setia adalah seorang seniman Melayu, khususnya ahli di dalam

memainkan alat musik akordion. Selain itu ia juga dapat bermain gendang Melayu,

gong, menari, menyanyi, berpantun dan juga membuat alat musik gendang. Ahmad

Setia bukan hanya milik masyarakat Melayu Medan, tetapi ia juga milik masyarakat

Melayu Sumatera Utara, dan lebih jauh lagi Dunia Melayu. Dalam konsep

masyarakat Melayu dikenal Dunia Melayu, maka alangkah baiknya dideskripsikan

lebih dahulu Dunia Melayu ini sebagai wilayah budaya yang luas yang juga merasa

memiliki Ahmad Setia.

2.1 Dunia Melayu

Selama ini, pengertian dan pemahaman mengenai Melayu itu berbeda-beda,

seperti yang dikemukakan oleh para ilmuwan ataupun masyarakat awam. Perbedaan

itu menyebabkan makna Melayu dapat diperluas atau menyempit tergantung pada

definisi dan konsep yang dipergunakan. Namun demikian, istilah Melayu memang

wujud dan dipergunakan baik oleh masyarakat atau etnik yang disebut Melayu atau

oleh para ilmuwan yang mengkaji kebudayaan Melayu. Dalam perkembangan

Page 26: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

25

terkahir muncul istilah Dunia Melayu atau Alam Melayu serta Dunia Melayu Dunia

Islam, terutama yang digagas para pakar kebudayaan dan ahli politik dari Negeri

Melaka, Malaysia.

Menurut Islamil Hussein (1994) kata Melayu merupakan istilah yang meluas

dan agak kabur. Istilah ini maknanya mencakup suku bangsa serumpun di Nusantara

yang pada zaman dahulu dikenal oleh orang-orang Eropa sebagai bahasa dan suku

bangsa dalam perdagangan dan perniagaan. Masyarakat Melayu adalah orang-orang

yang terkenal dan mahir dalam ilmu pelayaran dan turut terlibat dalam aktivitas

perdagangan dan pertukaran barang dagangan dan kesenian dari berbagai wilayah

dunia.

Istilah Melayu, maknanya selalu merujuk kepada Kepulauan Melayu yang

terangkum ke dalam kepulauan di Asia Tenggara. Perkataan ini juga bermakna

sebagai etnik atau orang Melayu Sumatera dan Semenanjung Tanah Melayu dan

tempat-tempat lain yang menggunakan bahasa Melayu (Salazar, 1989). Melayu juga

selalu dihubungkan dengan kepulauan Melayu yang mencakup kepulauan Asia

Tenggara dan ditafsirkan mengikut tempat dan kawasan yang berbeda seperti

Sumatera. Ia dikaitkan dengan masyarakat yang tinggal di sekitar Palembang ; dan di

Borneo (Kalimantan). Perkataan Melayu dikaitkan dengan masyarakat yang

beragama Islam—sementara di Semenanjung Malaysia arti Melayu dikaitkan dengan

orang yang berkulit coklat atau sawo matang (Bellwood 1985). Istilah Melayu

berasal dari bahasa Sanskerta yang dikenal sebagai Malaya, yaitu sebuah kawasan

yang dikenali sebagai daratan yang dikelilingi lautan (Hall, 1994).

Page 27: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

26

Kelompok ras Melayu dapat digolongkan kepada kumpulan Melayu Polinesia

atau ras berkulit coklat yang mendiami Gugusan Kepuluan Melayu, Polinesia dan

Madagaskar. Gathercole (1983) seorang pakar antropologi Inggris telah melihat

bukti-bukti arkeologi, linguistik dan etnologi, yang menunjukkan bahwa bangsa

Melayu-Polinesia ialah golongan pelaut yang pernah menguasai kawasan Samudera

Pasifik dan Hindia. Ia menggambarkan bahwa ras Melayu-Polinesia sebagai

kelompok penjajah yang dominan pada zaman dahulu, yang meliputi kawasan yang

luas di sebelah barat hingga ke Madagaskar, di sebelah timur hingga ke Kepulauan

Easter, di sebelah utara hingga ke Hawaii dan di sebelah selatan hingga ke Selandia

Baru.

Sementara itu Wan Hasim (1991) mengemukakan bahwa Melayu dikaitkan

dengan beberapa perkara seperti sistem ekonomi, politik, dan budaya. Dari sudut

ekonomi, Melayu-Polinesia adalah masyarakat yang mengamalkan tradisi pertanian

dan perikanan yang masih kekal hingga hari ini. Dari sudut ekonomi, orang Melayu

adalah golongan pelaut dan pedagang yang pernah menjadi kuasa dominan di Lautan

Hindia dan Pasifik sebelum kedatangan bangsa-bangsa Eropa. Dari segi politik pula,

sistem kerajaan Melayu berasaskan pemerintahan raja yang berpusat di Campa dan

Funan, yaitu di Kamboja dan Vietnam Selatan pada awal kurun Masehi. Dari

kerajaan Melayu tua ini telah berkembang pula kerajaan Melayu di Segenting Kra

dan di sepanjang pantai timur Tanah Melayu, termasuk Kelantan dan Terengganu.

Kerajaan Melayu Segenting Kra ini dikenal dengan nama Kerajaan Langkasuka

kemudian menjadi Pattani (Wan Hashim, 1991).

Page 28: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

27

Untuk menentukan kawasan kebudayaan Melayu dua perkara menjadi kriteria

penjelasan, yaitu kawasan dan bahasa. Dari segi kawasan, Dunia Melayu tidak

terbatas kepada Asia Tenggara saja, namun meliputi kawasan di sebelah barat

mencakup Lautan Hindia ke Malagasi dan pantai timur benua Afrika; di sebelah

timur mencakup Gugusan Kepulauan Melayu-Mikronesia dan Paskah di Lautan

Pasifik, kira-kira 103,6 kilometer dari Amerika Selatan; di sebelah selatan meliputi

Selandia Baru; dan di sebelah utara melingkupi kepulauan Taiwan dan Hokkaido,

Jepang (Ensiklopedia Sejarah dan Kebudayaan Melayu 1994). Dari sudut bahasa,

Melayu memiliki ciri-ciri persamaan dengan rumpun keluarga bahasa Melayu-

Austronesia (menurut istilah arkeologi) atau keluarga Melayu-Polinesia (menurut

istilah linguisik) (Haziyah Husein 2006:6).

Demikian pula keberadaan masyarakat Melayu di Sumatera Utara, mereka

menyadari bahwa mereka adalah berada di negara Indonesia, menjadi bagian dari

pada Dunia Melayu, dan merasa saling memiliki kebudayaan Melayu. Mereka

merasa bersaudara secara etnik dengan masyarakat Melayu di berbagai tempat seperti

yang disebutkan sebelumnya. Secara budaya, persamaan bahasa dan kawasan,

memiliki alur budaya yang sama, namun tetap memiliki varian-varian yang menjadi

ciri khas atau identitas setiap kawasan budaya Melayu.

Secara geopolitik pula, Dunia Melayu umumnya dihubungkaitkan dengan

negara-negara bangsa yang ada di kawasan Asia Tenggara dengan alur utama budaya

Melayu, di antaranya adalah: Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Thailand

Selatan, Filipina Selatan, sebahagian etnik Melayu di Kamboja dan Vietnam, dan

lain-lain tempat. Berikut ini akan dihuraikan beberapa kawasan tersebut, terutama

Page 29: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

28

yang memiliki hubungan kebudayaan dengan etnik Melayu yang ada di Sumatera

Utara.

2.2 Etnik Melayu di Sumatera Utara

2.2.1 Definisi Etnik

Lagu Melayu yang dihasilkan dari permainan akordion Ahmad Setia adalah

cerminan dari identitas etnik Melayu. Seperti sudah dikemukakan sebelumnya,

di dalam seni persembahan Melayu terdapat unsur heterogenitas budaya, akulturasi,

fungsi pada segenap strata sosial (awam dan bangsawan), dan lain-lain. Keberadaan

seni Melayu ini didasari oleh identitas etnik Melayu. Untuk dapat memahami

siapakah orang Melayu, yang menjadi pendukung seni ronggeng Melayu, maka

sebelumnya dijelaskan pengertian kelompok etnik (ethnic group). Naroll (1965)

memberikan pengertian kelompok etnik sebagai suatu populasi yang: (1) secara

biologis mampu berkembang biak dan bertahan; (2) mempunyai nilai-nilai budaya

yang sama dan sadar akan rasa kebersamaan dalam suatu bentuk budaya; (3)

membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri; dan (4) menentukan ciri

kelompoknya sendiri yang diterima oleh kelompok lain dan dapat dibedakan

dari kelompok populasi lain (Naroll 1965:32).

Selain itu, pendekatan untuk menentukan sebuah kelompok etnik harus

melibatkan beberapa faktor: etnosains, yaitu pendapat yang berasal dari

masyarakatnya; bantuan ilmu-ilmu pengetahuan dan ilmuwan dari beberapa

Page 30: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

29

disiplin; wilayah budaya; masalah-masalah pembauran (integrasi), disintegrasi,

kepribadian, perkawinan, kekerabatan, sistem garis keturunan, religi, dan

sejumlah faktor sosial lainnya.

Kelompok etnik (suku bangsa) merupakan golongan sosial yang dibedakan

dari golongan-golongan sosial lainnya, karena mempunyai ciri-ciri yang paling

mendasar dan umum berkaitan dengan asal-usul, tempat, serta budayanya.

Kelompok etnik adalah segolongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan

identitasnya yang diperkuat oleh kesamaan bahasa. Kesamaan dalam kesenian,

adat-istiadat, dan nenek moyang merupakan ciri-ciri sebuah kelompok etnik. Jika

ras lebih dilihat dari sudut perbedaan fisik, maka etnik lebih dilihat dari

perbedaan kebudayaan dalam arti yang luas. Suatu ras dapat terdiri dari berbagai

macam kelompok etnik yang berbeda.

Di dalam sebuah kelompok etnik bisa saja terjadi diferensiasi sosial.

Sebuah kelompok etnik terbentuk dari sejumlah orang yang menghendaki hidup

bersama, dalam waktu yang lama, dan di suatu tempat yang sama. Mereka

mengadakan interaksi yang tetap, memiliki sistem nilai, norma, dan kebudayaan

yang mengikat mereka menjadi satu kesatuan. Dengan adanya berbagai

kesamaan yang mereka miliki, mereka menjadi satu kesatuan dalam masyarakat.

Namun, di dalam suatu masyarakat ada pemisahan dan pembagian karena adanya

perbedaan tertentu, seperti: jenis kelamin, klen, pekerjaan, politik, dan lainnya.

Perbedaan-perbedaan sosial ini menyebabkan masyarakat terbagi dalam

kelompok-kelompok tertentu, namun tidak berarti terpisah dari masyarakatnya.

Keadaan ini disebut diferensiasi sosial, yang dapat diartikan sebagai suatu

Page 31: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

30

proses setiap individu di dalam masyarakat memperoleh hak-hak dan kewajiban

yang berbeda dengan orang lain di dalam masyarakat, atas dasar perbedaan-

perbedaan sosial (Takari, 1997). Demikian pula yang terjadi dalam kebudayaan

Melayu.

2.2.2 Pengertian Melayu Sebagai Kelompok Etnik

Sampai sekarang ini, definisi Melayu kiranya belum disepakati oleh

para ilmuwan, karena pengertian Melayu itu maknanya dapat berbeda-beda sesuai

dengan konteksnya. Untuk dapat memahami pengertian Melayu sebagai kelompok

etnik, biasanya selalu ditelusuri melalui munculnya istilah Melayu, yaitu sebuah

kerajaan di daerah Jambi, dan yang ada pada masa Kerajaan Sriwijaya.

2.2.2.1 Asal-Usul Istilah Melayu pada Kerajaan Melayu di Jambi

Jika kita menelusuri sumber sejarah yang menyangkut Melayu, maka kata

Melayu sudah disebut-sebut dalam catatan I-Tsing yang mengunjungi Sriwijaya

pada tahun 672. Kata Melayu dipakai sebagai nama tempat yang menunjukkan

Jambi Sekarang (Tsurumi Yoshiyuki, 1981:78). Berdasarkan kronik Dinasti T'ang

di China, terdapat nama kerajaan di Sumatera yang disebut Mo-Lo-Yue pada

tahun 644 dan 645 Masehi. Seorang pendeta Budha China yang bernama I-Tsing

dalam perjalanannya ke India pernah tinggal di Sriwijaya (She-li-fo-she) untuk

mempelajari bahasa Sanskerta selama enam bulan. Dari Sriwijaya ini I-Tsing

menuju ke Kerajaan Melayu dan tinggal di sana selama enam bulan, sebelum

berangkat ke Kedah dan ke India. Dalam perjalanannya pulang ke China pada tahun

Page 32: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

31

685 dia singgah di Kerajaan Melayu, yang sudah ditaklukkan oleh Sriwijaya

(tahun 645-685 M). Menurut I-Tsing, pelayaran dari Sriwijaya ke Melayu

memerlukan waktu lima belas hari (Luckman Sinar 1994:2).

Menurut Casparis, Kerajaan Melayu ditaklukkan Sriwijaya sebelum tahun

688, sesuai dengan prasasti di Karang Berahi di tepi Sungai Merangin, yaitu cabang

Sungai Batang Hari, di Hulu Sungai Jambi. Pada masa akhir abad ke-11 sampai

tahun 1400, Kerajaan Melayu pulih kembali. Kerajaan Melayu bekerjasama

dengan Kerajaan Singosari dari Jawa, yang mengirimkan pasukan dalam jumlah

besar, untuk menghancurkan Sriwijaya. Peristiwa itu terkenal dengan

ekspedisi Pamalayu, terjadi tahun 1275 serta dikirimnya arca Amoghapasa

Lokeswara tahun 1286 di Padang Roco, yang membuat rakyat Kerajaan Melayu

gembira, terlebih lagi rajanya Srimat Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa. Selanjutnya

tahun 1347 di belakang arca itu kemudian ditulis prasasti Raja Adityawarman, raja

Melayu Damasraya, penerus Kerajaan Melayu ini. Kerajaan Melayu dan Sriwijaya

menggunakan bahasa dan aksara Melayu kuna (Luckman Sinar 1994:3).

Pada abad ke-12 sampai ke-14, Jambi merupakan salah satu dari tiga

bandar penting di Pesisir Timur Sumatera, yaitu: (1) Jambi, (2) Palembang di

sebelah selatan, dan (3) Kota China di Kerajaan Haru/Deli tepatnya di Labuhan Deli

sebelah utara (Hasan M. Hambari 1980:51-63).

Kerajaan Melayu di Jambi ini, dalam tulisan-tulisan sejarah berbahasa

Arab dan Persia disebut dengan Kerajaan Zabaq yang dapat diidentifikasikan

dengan nama tempat Muara Sabak di daerah Tanjung Jabung di muara Sungai

Batanghari. Letak pusat Kerajaan Melayu di hulu Sungai Batanghari itu hanya

Page 33: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

32

dapat dijangkau dengan naik sampan, dengan alasan kemananan, tetapi kerajaan ini

mengawasi sumber tambang emas dari daerah pedalaman Sumatera Barat. Meskipun

kemudian Kerajaan Melayu yang berpusat di hulu Sungai Jambi itu di masa Raja

Adityawarman (1347) dipindahkan ke wilayah Saruaso Minangkabau, dia tidak

pernah menyebut kerajaan ini dengan Kerajaan Minangkabau, tetapi menyebutnya

sebagai Kanakamedininindra Suwarnabhumi (Penguasa Negeri Emas), yang

dahulunya dikuasai Kerajaan Melayu dan Sriwijaya (Luckman Sinar 1994:3).

R.C. Rajumdar mengatakan bahwa ada satu suku di India yang bernama

Malaya, yang disebut orang Yunani sebagai Malloi. Selain itu ada gunung Malaya

yang menjadi sumber kayu sandal, yang di dalam kitab Purana disebut sebagai

salah satu dari tujuh batas (kulaparvatas) pegunungan di India. Banyak lagi nama-

nama tempat di Asia Tenggara dan Nusantara yang namanya berasal dari India. Ada

legenda pada orang Melayu Minangkabau bahwa leluhur mereka berasal dari India,

yaitu Sang Sapurba yang turun dari Bukit Siguntang Mahameru bersama dua

saudaranya yang lain (Luckman Sinar 1994:6).

Kerajaan Sriwijaya dan Melayu mulai pudar karena serangan Majapahit

tahun 1365. Selanjutnya orang-orang Jawa menguasai daerah ini. Namun, bahasa

Melayu yang telah menjadi bahasa pengantar di Nusantara sejak disebarkan oleh

Kerajaan Sriwijaya dan Melayu sejak abad keenam, serta adat-istiadat raja-rajanya

yang dibawa Parameshwara ke Melaka tahun 1400, memberikan kontribusi pada

budaya Jawa. Setelah hancurnya Kerajaan Sriwijaya, Melayu, dan Damasraya, maka

budaya Melayu berpusat di Pasai dan Melaka. Kerajaan Melayu di Melaka yang

didirikan oleh Paramesywara pada tahun 1400. Imperium ini mengembangkan

Page 34: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

33

budaya Melayu, termasuk agama Islam awalnya ke pesisir timur Sumatera.

Kemudian Kalimantan, dan ke seluruh Semenanjung Tanah Melayu sampai Patani

di Thailand sebelah selatan

2.2.2.2 Pengertian Melayu sebagai Ras, Budaya, dan Orang

yang Beragama Islam

Istilah Melayu biasanya dipergunakan untuk mengidentifikasi semua

orang dalam rumpun Austronesia yang meliputi wilayah Semenanjung Malaya,

kepulauan Nusantara, kepulauan Filipina, dan Pulau-pulau di Lautan Pasifik

Selatan. Dalam pengertian umum, orang Melayu adalah mereka yang dapat

dikelompokkan pada ras Melayu. Dengan demikian, istilah Melayu sebagai ras ini

mencakup orang-orang yang merupakan campuran dari berbagai suku di kawasan

Nusantara.

Ras Melayu yang sudah memeluk agama Islam pada abad ke-13, identitas

budayanya selalu dipandang berbeda dengan masyarakat ras Proto-Melayu

pedalaman, yaitu orang Batak Toba, Karo, Simalungun, Pakpak-Dairi, yang masih

menganut kepercayaan mereka sendiri; baik oleh mereka sendiri maupun orang

luar. Namun demikian, di sisi lain terjadi adaptasi/asimilasi orang Batak

dengan orang Melayu jika masuk agama Islam.

Ada perbedaan mengenai pengertian Melayu ini di Indonesia, Malaysia,

dan Singapura, seperti yang dikemukakan oleh Vivienne Wee :

As we shall see further below, it is clear that 'Malayness' in Indonesia is indeed different from 'Malayness' in Singapore and Malaysia. This difference is directly related to the perception of the

Page 35: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

34

respective governments. The Singapore government regards 'Malay' as a 'race', a genetically engendered category in the state-imposed system of ethnicity. ... In Singapore, a Christian Englishspeaking 'Malay' is still legally considered 'Malays'. Indeed there is apparently a sufficientnumber of Christian 'Malays', that they are considering setting up a Malay Christian Association. ... In Malaysia, however, 'Malayness' is constitutionally tied to Islam, such that a 'Malay' convert to Christianity would no longer the legally considered 'Malay'. This was stated to me categorically by Anwar Ibrahim, a Minister in the Malaysian Cabinet. But not all Malaysian Muslims qualify as 'Malays': the constitutional category 'Malay' includes only Muslims who speak Malay, conform to Malay custom, and who were borm in Malaysia or born of Malaysia parents. In contrast to the governments of Singapore and Malaysia, the Indonesian government evidently has no interest in giving a legal definition of 'Malayness'. In Indonesia, 'Malay' or Melayuis just one label in the loose array of regional identities that people may profess. In other words, from the Indonesian governement's point of view, anyone who wants to identify herself/himself as Melayu may do so; conversely, if she/he does not want to do so, then she/he may choose practically any other regional identity. The Indonesian government's laissez-faire attitude towards the ethnic labelling of the population is evident in the identity cards issued to all citizens. Whereas the identity cards issued by the Singapore and Malaysia governments stipulate the respective ethnic labels of their citizens, the Indonesian identity card does not include any ethnic labelling. So in Indonesia, 'Malayness' is a matter of subjective-identification, rather than objective category belonging to legally imposed set (Vivienne Wee 1985:7-8).

Menurut Wee, di Indonesia, arti Melayu berbeda dengan yang di

Singapura dan Malaysia. Perbedaan ini secara langsung berkaitan erat dengan

persepsi pemerintah masing-masing. Pemerintah Singapura memandang Melayu

sebagai sebuah ras, sebuah kategori yang dihasilkan berdasar keturunan dalam

sistem etnisitasnya. Di Singapura, seorang yang rasnya Melayu, beragama

Kristen, dan berbahasa Inggris, secara sah dianggap sebagai Melayu. Dalam

Page 36: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

35

kenyataannya terdapat sejumlah kecil orang Melayu Kristen, dan mereka dipandang

sebagai suatu Asosiasi Kristen Melayu di Singapura.

Di Malaysia, Melayu secara konstitusional diikat identitasnya dengan

agama Islam, dan jika seorang Melayu menjadi Kristen, dia tidak dipandang lagi

sebagai Melayu. Namun demikian, tidak semua orang Islam M alaysia dipandang

sebagai Melayu: konstitusi Malaysia menyatakan bahwa orang Melayu itu

hanyalah orang Islam yang berbahasa Melayu, mengikuti adat-istiadat Melayu,

lahir di Malaysia, atau lahir dari orang tuanya yang berkebangsaan Malaysia.

Berbeda dengan pemerintah Singapura dan Malaysia, pemerintah

Indonesia, tidak begitu berminat memberikan definisi secara legal terhadap

Melayu. Di Indonesia, Melayu adalah satu istilah yang mengandung makna identitas

regional berdasarkan pengakuan penduduknya. Dengan kata lain, dalam

pandangan pemerintah Indonesia, seseorang dapat saja menyatakan dirinya

sendiri sebagai atau bukan sebagai orang Melayu, dan dia boleh saja memilih

identitas regional. Pemerintah Indonesia tidak mencantumkan label etnik dalam

kartu tanda penduduk bagi seluruh warga negaranya. Pemerintah Singapura

dan Malaysia mencantumkan label etnik ini. Menurut Wee, pengertian Melayu di

Indonesia bersifat subyektif.

Untuk menjangkau pengertian Melayu dalam wawasan yang lebih luas,

perlu juga diperhatikan pendapat dari orang-orang dari luar Melayu. Dalam

pandangan orang-orang Eropa pada umumnya, yang dimaksud Melayu itu selalu

dikaitkan dengan istilah yang dipakai oleh I-Tsing.

Page 37: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

36

Malayan; Malay; (occasionally) Moslem, e.g. masok Melayu (to turn Mohammedan). In early times the word did not cover the whole Malay word; and even Abdullah draws a distinction between anak Melaka Melaka native] and Orang Melayu (Hikayat Abdullah 183). It would seem from one passage (Hang Tuah 200) that the word limited geographically to one area, became associated with a standard of language and was extended to all who spoke 'Malay'. The Malay Annals speak as a sungai Melayu [Melayu River]; I-tsing speaks of Sri Vijaya conquering the 'Moloyu' country; Minangkabau has a 'Malayu' clan (suku); Rajendracola's conquests (A.D. 1012 to 1042) covered Melayu and Sri Vijaya as a separate countries; the Siamese records claim Malacca and Melayu as a separate entities. Rouffaer identifies Melayu with Jambi (Wilkinson 1959:755). Menurut Wilkinson seperti dikutip di atas, seorang Melayu adalah

beragama Islam. Misalnya masuk Melayu berarti masuk Islam. Pada zaman dahulu,

kata Melayu tidak mencakup keseluruhan Dunia Melayu (Alam Melayu1)2 yang

sekarang ini. Misalnya Abdullah bin Abdulkadir Munsyi, seorang pujangga

Melayu ternama, membedakan antara anak Melaka dan Orang Melayu. Kata

Melayu menunjukkan sebuah kawasan, yang dikaitkan dengan bahasa yang

mereka pakai yaitu bahasa Melayu. Dalam Sejarah Melayu diceritakan tentang

sebuah sungai yang bernama Sungai Melayu. I-Tsing menceritakan bahwa

Sriwijaya menguasai negeri Moloyu. Masyarakat Minangkabau mempunyai sebuah

suku yang disebut Melayu. Rajendra Coladewa (1012 sampai 1042) yang

menaklukkan Melayu dan Sriwijaya sebagai dua negeri yang terpisah. Rekaman-

2Istilah dunia dan alam dalam bahasa Melayu, dikutip dari bahasa Arab, yang artinya adalah dunia yang

kita tempati sekarang ini. Istilah alam berkaitan pula artinya dengan konsep-konsep mistis dalam Islam, seperti alam kandungan, alam arwah, alam barzakh, alam samar, alam malakul, alam al-mithai, alam al-insan al-kamil. Dalam bahasa Arab, kata alam mempunyai beberapa arti. Misalnya Allahu Alam berarti (Allah Yang Maha Tahu), al-ghuyub berarti mengetahui hal-hal yang bersifat rahasia. Lihat: (1) Wilkinson (1959:16); (2) Awang Sujai Hairul dan Yusoff Khan (ed.) (1986); (3) W. J. S. Poerwadarminta (ed.) (1965); (4) Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988) (5) William Marsden (1984) dan (6) R. J. Wilkinson (1970).

Page 38: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

37

rekaman sejarah di Thailand menyatakan bahwa Melaka dan Melayu adalah

sebuah entitas (komunitas) yang terpisah. Rouffaer mengidentifikasikan Melayu

dengan Jambi.

Ketika orang-orang Portugis dan orang-orang Barat lainnya (Inggris,

Belanda) datang ke kawasan ini, maka mereka mengenal orang Melayu yang

dikaitkan erat dengan agama Islam. Oleh karena bahasa Melayu sudah menjadi

bahasa pengantar (lingua franca) di kawasan Nusantara dan sebagian besar mereka

beragama Islam, maka orang-orang Barat ini memandang secara umum semua

penghuni Nusantara ini sebagai orang Melayu, walaupun dalam kenyataannya

masyarakat di Nusantara terdiri dari berbagai etnik dan menggunakan bahasa

daerahnya masing-masing pula.

Dalam kebudayaan Melayu, garis keturunan ditentukan berdasarkan pada

garis keturunan bilateral, yaitu garis keturunan dari pihak ayah ataupun ibu, namun

dengan masuknya agama Islam dalam kehidupan etnik Melayu yang dijadikan

pandangan hidupnya, maka garis keturunan cenderung ke arah garis keturunan

patriachart atau patrilineal, yaitu berdasarkan kepada pihak ayah.

Meskipun akar kebudayaan etnik Melayu itu satu rumpun, namun juga ada

perbedaan-perbedaan kecil yang membedakan etnik Melayu di daerah yang satu

dengan daerah lainnya. Sebagai contoh konkrit, misalnya dialek etnik Melayu di

Deli Serdang dengan Asahan berbeda, misalnya menyebutkan kata kemana, etnik

Melayu Deli Serdang akan menyebutnya kemane sedangkan etnik Melayu Asahan

akan menyebutnya kemano.

Page 39: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

38

Menurut Zein, yang dimaksud dengan Melayu adalah bangsa yang

menduduki sebagian besar pulau Sumatera serta pulau-pulau Riau-Lingga, Bangka,

Belitung, Semenanjung Melaka, dan Pantai Laut Kalimantan. Banyak orang

menyangka bahwa nama Melayu itu artinya lari, yang berasal dari bahasa

Jawa yaitu lari dari bangsa sendiri dan menganut agama Islam. Namun nyatanya

nama Melayu sudah lama terpakai sebelum agama Islam datang ke Nusantara ini.

Jadi menurut Zein pernyataan di atas adalah salah. Menurutnya, istilah Melayu itu

adalah kependekan dari Malayapura, yang artinya adalah kota di atas bukit

Melayu, kemudian dipendekkan menjadi Malaipur, kemudian menjadi Malaiur,

dan akhirnya menjadi Melayu (Zein 1957:89).

2.2.2.3 Etnik Melayu Terbentuk dari Proses Campuran

Antara Ras Melayu

Menurut Tengku Lah Husni, orang Melayu adalah kelompok yang

menyatukan diri dalam ikatan perkawinan antar suku, dan selanjutnya memakai adat

resam serta bahasa Melayu dalam kehidupan sehari-hari (Lah Husni 1975:7).

Selanjutnya Husny menyebutkan lagi, bahwa orang Melayu Pesisir Sumatera

Timur merupakan turunan campuran antara orang Melayu yang memang sudah

menetap di Pesisir Sumatera Timur dan suku-suku Melayu pendatang, seperti

Johor, Melaka, Riau, Aceh, Mandailing, Jawa, Minangkabau, Karo, India, Bugis,

dan Arab, yang selanjutnya memakai adat resam dan bahasa Melayu sebagai

bahasa pengantar dalam pergaulan antara sesamanya atau dengan orang dari

daerah lain, serta yang terpenting adalah beragama Islam. Suku Melayu itu

Page 40: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

39

berdasarkan falsafah hidupnya, terdiri dari lima dasar : Islam, beradat,

berbudaya, berturai, dan berilmu (Lah Husni 1975:100). Berturai maksudnya adalah

mempunyai susunan-susunan sosial, dan berusaha menjaga integrasi dalam

perbedaan-perbedaan di antara individu.

Ketika seorang pejabat pemerintah Inggris, yang bernama John

Anderson berkunjung ke Sumatera Timur pada tahun 1823, dia menjelaskan

bahwa pemukiman orang Melayu merupakan jalur yang sempit terbentang di

sepanjang pantai. Penghuni-penghuni di Sumatera Timur tersebut, diperkirakan

sebagai keturunan para migran dari berbagai daerah kebudayaan, seperti:

Semenanjung Melaka, Jambi, Palembang, Jawa, Minangkabau, dan Bugis, yang

telah menetap dan bercampur baur di daerah setempat (Pelzer 1985:18-19).

Percampuran dan adaptasi Melayu dalam pengertian sebagai kelompok

etnik dengan kelompok etnik lain, terjadi di sepanjang pantai pulau Sumatera,

Semenanjung Malaysia, dan pesisir Kalimantan, contohnya: (1) orang Melayu di

Tamiang bercampur dengan orang Aceh, (2) orang Melayu di Siak bercampur

dengan Minangkabau, (3) orang Melayu di Kepulauan Riau banyak yang berasal

dari Bugis, dan (4) orang Melayu di Tapanuli Tengah bercampur dengan

Minangkabau, orang Batak Toba, dan Mandailing Angkola.

Di Semenanjung Malaysia terjadi percampuran: (1) etnik Melayu dengan

Minangkabau di Negeri Sembilan, (2) etnik Melayu dengan Jawa di Trengganu, (3)

etnik Melayu dengan Bugis di Johor, dan lainnya. Di Kalimantan terjadi

percampuran antara etnik Melayu dengan Banjar dan Dayak. Mengingat

terjadinya adaptasi/asimilasi pendatang di dalam masyarakat Melayu tersebut,

Page 41: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

40

maka masyarakat Melayu itu dapat difahami sebagai suatu percampuran yang terdiri

dari berbagai unsur yang asal-usulnya berbeda-beda dan terbentuk dengan terus-

menerus menerima unsur-unsur luar. Dalam arti wilayah, budaya yang didiami

orang Melayu adalah mereka yang mendiami daerah pesisir dan daerah sepanjang

sungai bagian hilir. Mereka hidup di daerah maritim dan kelangsungan hidupnya

sangat erat berkaitan dengan lingkungan alam di laut ataupun pesisir. Sering

mengadakan perpindahan untuk mencari nafkah dan bandar sebagai pusat kegiatan

mereka. Perpindahan mereka sebenarnya tidak dibatasi oleh wilayah kekuasaan

suatu penguasa atau batas administrasi negara yang berasal dari penjajahan yang

kini memisahkan orang Melayu dengan berbagai konsep kenegaraan.

2.2.2.4 Sifat-sifat dan Adat Resam

Sifat-sifat orang yang dikategorikan dalam Melayu sering dibicarakan

dalam berbagai kesempatan, yaitu mereka yang tingkah lakunya lemah lembut,

ramah-tamah, mengutamakan sopan-santun, menghormati tamu-tamu. Ini semua

tidak mengherankan jika dikaitkan dengan adanya pengaruh-pengaruh dari luar dan

sejumlah pendatang yang mengunjungi daerah pesisir yang dihuni mereka.

Kepentingan dagang menghendaki orang Melayu menciptakan suasana penegakan

orde dan hukum. Mereka pemberani, perajin, dan mementingkan keharmonisan

dalam melaksanakan mata pencaharian mereka. Kesemuanya itu tidak

bertentangan dengan agama Islam yang mereka anut (Luckman Sinar 1985:3).

Metzger yang mengkaji kekuatan dan kelemahan orang Melayu

berdasarkan sifat-sifat dan tingkah-lakunya, secara tegas menyatakan bahwa

Page 42: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

41

orang Melayu itu "unggul" dalam bahasa, adat-istiadat, dan sistem pemerintahan.

Kelemahan orang Melayu adalah suka mencampurbaurkan bahasa, misalnya: "I

telefon you nanti." Selain itu, kelemahan orang Melayu adalah kurang menghargai

budaya lama, "pemalas" dan kurangnya sifat ingin tahu (Metzger 1994:158-175).

Hal mendasar yang dijadikan identitas etnik Melayu adalah adat resam,

termasuk aplikasinya dalam lagu dan tari. Dalam bahasa Arab, adat berarti

kebiasaan, lembaga, peraturan, atau hukum. Sedangkan dalam bahasa Melayu

dapat dipadankan dengan kata resam. Resam adalah jenis tumbuhan pakis besar,

tangkai daunnya biasanya dipergunakan untuk kalam, alat tulis untuk menulis huruf-

huruf Arab. Arti lain kata resam adalah adat. Jadi dalam bahasa Melayu yang

sekarang ini, adat dan resam sudah digabung menjadi satu yaitu adat resam.

Menurut Lah Husni, adat pada etnik Melayu tercakup dalam empat ragam,

yaitu: (1) adat yang sebenar adat; (2) adat yang diadatkan; (3) adat yang teradat,

dan (4) adat istiadat.

(1) Adat yang sebenar adat adalah apabila menurut waktu dan keadaan, jika

dikurangi akan merusak, jika dilebihi akan mubazir (sia-sia). Proses ini berdasarkan

kepada: (a) hati nurani manusia budiman, yang tercermin dalam ajaran adat :

Pisang emas bawa belayar; Masak sebiji di dalam peti; Hutang emas dapat dibayar;

Hutang budi dibawa mati. (b) kebenaran yang sungguh ikhlas, dengan berdasar

pada: berbuat karena Allah bukan karena ulah; (c) keputusan yang berpadan,

dengan berdasarkan kepada: hidup sandar-menyandar, pisang seikat digulai

sebelanga, dimakan bersama-sama. yang benar itu harus dibenarkan, yang salah

disalahkan, Adat murai berkicau, tak mungkin menguak. Adat lembu menguak,

Page 43: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

42

tak mungkin berkicau. Adat sebenar adat ini menurut konsep etnosains Melayu

adalah: penuh tidak melimpah, berisi tidak kurang, yang besar dibesarkan, yang tua

dihormati, yang kecil disayangi, yang sakit diobati, yang bodoh diajari, yang benar

diberi hak, yang kuat tidak melanda, yang tinggi tidak menghimpit, yang pintar

tidak menipu, hidup berpatutan, makan berpadanan. Jadi ringkasnya, hidup itu

seharusnya harmonis, baik mencakup diri sendiri, seluruh negara, dan lingkungan

hidupnya. Tak ada hidup yang bernafsi-nafsi. Inilah adat yang tak boleh berubah

(Lah Husni 1986:51).

Adat yang sebenarnya adat adalah adat yang tidak lekang karena hujan, tidak

lapuk karena panas atau yang di sebut dengan adat pokok karena tidak dapat di ubah

atau dihilangkan. Dalam adat terkandung ajaran atau norma-norma masyarakat

Melayu dalam mengahadapi arus perkembangan zaman. Selain itu berhubungan

langsung dengan kehidupan antar keluarga, masyarakat, serta tatanan hidup

berbangsa dan bernegara. Apabila ditinggalkan atau diubah maka seseorang itu

dianggap sebagai orang yang memiliki budi pekerti dan hidup dalam tatanan hidup

rimba sehingga dapat disamakan dengan kehidupan hewan atau binatang.

(2) Adat yang diadatkan adalah adat itu bekerja pada suatu landasan

tertentu, menurut mufakat dari penduduk daerah tersebut kemudian

pelaksanaannya diserahkan oleh rakyat kepada yang dipercayai mereka. Sebagai

pemangku adat adalah seorang raja atau penghulu. Pelaksanaan adat ini wujudnya

adalah untuk kebahagiaan penduduk, baik lahir ataupun batin, dunia dan akhirat,

pada saat itu dan saat yang akan datang. Tiap-tiap negeri itu mempunyai situasi

yang berbeda dengan negeri-negeri lainnya, lain lubuk lain ikannya, lain padang

Page 44: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

43

lain belalangnya. Perbedaan keadaan, tempat, dan kemajuan sesuatu negeri itu

membawa resam dan adatnya sendiri, yang sesuai dengan kehendak rakyatnya, yang

diwarisi dari leluhurnya. Perbedaan itu hanyalah dalam lahirnya saja, tidak dalam

hakikinya. Adat yang diadatkan ini adalah sesuatu yang telah diterima untuk

menjadi kebiasaan atau peraturan yang diperbuat bersama atas mufakat menurut

ukuran yang patut dan benar, yang dapat dimodifikasi sedemikian rupa secara

fleksibel. Dasar dari adat yang diadatkan ini adalah: penuh tidak melimpah, berisi

tidak kurang, terapung tidak hanyut, terendam tidak basah (Lah Husni 1986:62).

(3) Adat yang teradat adalah kebiasaan-kebiasaan yang secara berangsur-

angsur atau cepat menjadi adat. Sesuai dengan patah: sekali air bah, sekali

tepian berpindah, sekali zaman beredar, sekali adat berkisar. walaupun terjadi

perubahan adat itu, inti adat tidak akan lenyap: adat pasang turun-naik, adat api

panas, dalam gerak berseimbangan, antara akhlak dan pengetahuan. Perubahan itu

hanya terjadi dalam bentuk ragam, bukan dalam hakiki dan tujuan semula.

Umpamanya jika dulu orang memakai tengkuluk atau ikat kepala dalam suatu

perhelatan atau upacara adat, kemudian sekarang memakai kupiah itu menjadi

pakaian yang teradat. Jika dulu berjalan berkeris atau disertai pengiring, sekarang

tidak. Jika dulu warna kuning hanya raja yang boleh memakainya, sekarang

siapaun boleh memakainya (Lah Husni 1986:62).

Tradisi atau kebiasaan yang dijadikan adat karena perkembangan zaman

disebabkan adat yang lama sudah tidak layak dipakai lagi. Atau dapat pula

merupakan pengambilan unsur budaya etnis lainnya karena di pandang lebih efektif

seperti upacara proses pernikahan yang sekarang tidak lagi dipakai seperti Upacara

Page 45: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

44

merisik (menanyakan keadaan si calon pengantin, apakah baik atau tidak baik),

melainkan langsung ke acara peminangan karena permufakatan sebelumnya.

(4) Adat istiadat adalah kumpulan dari berbagai kebiasaan, yang lebih

banyak diartikan dan tertuju kepada upacara khusus seperti adat: perkawinan,

penobatan raja, dan pemakaman raja. Jika hanya adat saja, maka kecenderungan

pengertiannya adalah sebagai himpunan hukum, misalnya: hukum ulayat, hak azasi,

dan lainnya

Adat-istiadat adalah adat yang boleh di pakai, boleh tidak. Tergantung dari

kondisi dan situasi. Misalnya saja dalam menanam padi, dahulu selalu diadakan

upacara tolak bala sebelum padi ditanam. Namun bagi yang tidak ingin mengadakan

upacara tersebut, maka tidak ada larangan.

2.2.2.5 Tingkatan Kebangsawanan Melayu

Seni pertunjukan Dunia Melayu, termasuk yang dilakukan oleh Ahmad Setia,

bukan hanya didukung oleh masyarakat kebanyakan (rakyat), tetapi juga oleh

golongan bangsawan. Oleh karena itu dikaji pula tingkatan kebangsawanan Melayu.

Dalam kebudayaan Melayu dikenal beberapa tingkat kebangsawanan. Menurut

Tengku Luckman Sinar (wawancara pada 23 September 2007), bangsawan dalam

konsep budaya Melayu adalah golongan yang dipercayakan secara turun-temurun

menguasai suatu kekuasaan tertentu. Namun demikian,seorang bangsawan yang

berbuat salah dalam ukuran norma-norma yang berlaku dalam kebudayaan, dapat

saja dikritik bahkan diturunkan dari kekuasaannya, seperti yang tercermin dalam

konsep raja adil raja disembah, raja lalim raja disanggah. Hirarki kekuasaan

Page 46: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

45

adalah dari Allah, kemudian berturut-turut ke negara, raja, pimpinan, rakyat,

keluarga dan keturunannya.

Dalam kebudayaan Melayu, tingkatan golongan bangsawan itu adalah

sebagai berikut:

(a) Tengku (di Riau disebut juga Tengku Syaid) adalah pemimpin atau guru

baik dalam agama, akhlak, maupun adat-istiadat. Menurut penjelasan Tengku Liza

Nelita (wawancara 17 Maret 2007) istilah Tengku pada budaya Melayu Sumatera

Timur, secara resmi diambil dari Kerajaan Siak pada tahun 1857. Dalam

konteks kebangsawanan, seseorang dapat memakai gelar Tengku apabila

ayahnya bergelar Tengku dan ibunya juga bergelar Tengku. Atau ayahnya

bergelar Tengku dan ibunya bukan Tengku. Jadi gelar Tengku secara genealogis

diwariskan berdasarkan hubungan darah secara patrilineal.

(b) Syaid, adalah golongan orang-orang keturunan Arab dan dianggap sebagai

utusan dari Nabi Muhammad. Gelar ini terdapat di Riau dan Semenanjung Malaysia.

(c) Raja, yaitu gelar kebangsawanan yang dibawa dari Inderagiri (Siak),

ataupun anak bangsawan dari daerah Labuhan Batu: Bilah, Panai, dan Kota

Pinang. Pengertian raja di daerah Melayu tersebut adalah sebagai gelar yang

diturunkan secara genealogis, bukan seperti yang diberikan oleh Belanda. Oleh

pihak penjajah Belanda, gelar raja itu diberikan baik mereka yang mempunyai

wilayah pemerintahan hukum yang luas ataupun hanya mengepalai sebuah

kampung kecil saja. Pengertian raja yang diberikan Belanda ini adalah kepala atau

ketua. Menurut keterangan Sultan Kesebelas Kesultanan Deli, Tengku Amaluddin

Page 47: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

46

II, seperti yang termaktub dalam suratnya yang ditujukan kepada Gubernur

Sumatera Timur tahun 1933, jika seorang wanita Melayu bergelar Tengku nikah

dengan seorang bangsawan yang bergelar Raden dari Tanah Jawa atau seorang

bangsawan yang bergelar Sutan dari Minangkabau (Kerajaan Pagaruyung), maka

anak-anak yang diperoleh dari perkawinan ini berhak memakai gelar raja.

(d) Wan. Jika seorang wanita Melayu bergelar Tengku kawin dengan

seorang yang bukan Tengku, dengan seseorang dari golongan bangsawan lain atau

masyarakat awam, maka anak-anaknya berhak memakai gelar wan. Anak

lelaki keturunan mereka seterusnya dapat memakai gelar ini, sedangkan yang

wanita tergantung dengan siapa dia menikah. Jika martabat suaminya lebih rendah

dari wan, maka gelar ini berubah untuk anaknya, mengikuti gelar suaminya, dan

hilang jika kawin dengan orang kebanyakan.

(e) Datuk. Terminologi kebangsawanan datuk ini, awalnya berasal dari

Kesultanan Aceh, baik langsung ataupun melalui perantaraan Wakil Sultan Aceh

di Deli. Gelar ini diberikan kepada seseorang yang mempunyai kekuasaan daerah

pemerintahan otonomi yang dibatasi oleh dua aliran sungai. Batas-batas ini disebut

dengan kedatuan atau kejeruan. Anak-anak lelaki dari datuk dapat menyandang

gelar datuk pula. Sultan atau raja dapat pula memberikan gelar datuk kepada

seseorang yang dianggap berjasa untuk kerajaan dan bangsanya. Di Malaysia gelar

datuk diperolehi oleh orang-orang yang dianggap berjasa dalam pengembangan

budaya Malaysia. Kemudian tingkatan datuk lainnya adalah datuk seri.

(f) Daeng, yang terdapat di Riau adalah golongan bangsawan yang merupakan

keturunan bangsawan masyarakat Bugis dari Sulawesi. Seperti diketahui bahwa

Page 48: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

47

masyarakat Bugis banyak yang menetap di kawasan Melayu dan menjadi bagian dari

etnik Melayu setempat.

(g) Kaja. Gelar ini dipergunakan oleh anak-anak wanita seorang datuk.

(h) Encik dan Tuan adalah sebuah terminologi untuk memberikan

penghormatan kepada seseorang, lelaki atau wanita, yang mempunyai kelebihan-

kelebihan tertentu dalam berbagai bidang sosial dan budaya seperti: kesenian,

dagang, bahasa, agama, dan lainnya. Panggilan itu bisa diucapkan oleh sultan, raja,

bangsawan, atau masyarakat kebanyakan.3

Sesuai dengan peralihan zaman, maka penggolongan kebangsawanan ini

tidak lagi dominan dan memberi pengaruh yang luas dalam konteks sosial budaya

etnik Melayu di Sumatera Utara, walaupun biasanya golongan bangsawan tetap

mempergunakan gelarnya. Kini yang menjadi orientasi kehidupan sebagian

besar etnik Melayu adalah menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan

didasari oleh adat-istiadat Melayu.

2.2.2.6 Sistem Kekerabatan

Dalam kebudayaan Melayu sistem kekerabatan berdasarkan dari pihak

ayah maupun ibu, dan masing-masing anak wanita atau pria mendapat hak hukum

adat yang sama. Dengan demikian hal ini termasuk ke dalam sistem parental atau

bilateral.

3Tingkatan-tingkatan bangsawan Melay u Sumatera Timur ini, diolah daripada penjelasan yang

dikemukakan para narasumber: (1) Tengku Luckman Sinar, (2) Encik Tairani, (3) Datuk Filiansy ah, (4) Fadlin, (5) Encik Dahlia Abu Kasim Sinar, (6) Wan Saifuddin, dan lain-lainny a. Wawancara dilakukan selama tahun 2003sampai 2007.

Page 49: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

48

Pembagian harta pusaka berdasarkan kepada hukum Islam (syara'), yang

terlebih dahulu mengatur pembagian yang adil terhadap hak syarikat, yaitu harta

yang diperoleh bersama dalam sebuah pernikahan suami-istri. Hak syarikat ini

tidak mengenal harta bawaan dari masing-masing pihak. Harta syarikat

dilandaskan pada pengertian saham yang sama diberikan dalam usaha hidup, yang

artinya mencakup: (1) suami berusaha dan mencari rezeki di luar rumah; (2) istri

berusaha mengurus rumah tangga, membela, dan mendidik anak-anak. Hak

masing-masing adalah 50 %, separuh dari harta pencaharian. Hukum ini dalam

budaya Melayu Sumatera Utara, pertama sekali ditetapkan oleh Sultan Gocah

Pahlawan, pada saat menjadi Wakil Sultan Aceh, Iskandar Muda, di Tanah Deli.

Sampai sekarang hukum ini tetap berlangsung

Sistem kekerabatan etnik Melayu di Sumatera Utara, berdasarkan kepada

hirarki vertikal adalah dimulai dari sebutan yang tertua sampai yang muda: (1) nini,

(2) datu, (3) oyang (moyang), (4) atok (datuk), (5) ayah (bapak, entu), (6) anak,

(7) cucu, (8) cicit, (9) piut, dan (10) entah-entah. Hirarki horizontal adalah: (1)

saudara satu emak dan ayah, lelaki dan wanita; (2) saudara sekandung, yaitu

saudara seibu, laki-laki atau wanita, lain ayah (ayah tiri); (3) saudara seayah, yaitu

saudara laki-laki atau wanita dari satu ayah lain ibu (emak tiri); (4) saudara sewali,

yaitu ayahnya saling bersaudara; (5) saudara berimpal, yaitu anak dari makcik,

saudara perempuan ayah; (6) saudara dua kali wali, maksudnya atoknya saling

bersaudara; (7) saudara dua kali impal, maksudnya atok lelaki dengan atok

perempuan bersaudara, (8) saudara tiga kali wali, maksudnya moyang laki-lakinya

bersaudara; (9) saudara tiga kali impal, maksudnya moyang laki-laki sama

Page 50: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

49

moyang perempuan bersaudara. Demikian seterusnya empat kali wali, lima kali

wali, empat kali impal, dan lima kali impal. Sampai tiga kali impal atau tiga wali

dihitung alur kerabat yang belum jauh hubungannya.

Dalam sistem kekerabatan Melayu Sumatera Utara dikenal tiga jenis impal:

(1) impal larangan, yaitu anak-anak gadis dari makcik kandung, saudara perempuan

ayah. Anak gadis makcik ini tidak boleh kawin dengan pihak lain tanpa

persetujuan dari larangan impalnya. Kalau terjadi, dan impal larangan mengadu

kepada raja, maka orang tua si gadis didenda 10 tail atau 16 ringgit. Sebaliknya jika

si gadis itu cacat atau buruk sekali rupanya, impal larangan wajib mengawininya

untuk menutup malu "si gadis yang tak laku;" (2) impal biasa, yaitu anak laki-laki

dari makcik; (3) impal langgisan, yaitu anak-anak dari emak-emak yang bersaudara.

Terminologi kekerabatan lainnya untuk saling menyapa adalah sebagai

berikut: (1) ayah, (2) mak (emak, asal katanya mbai); (3) abang (abah); (5) akak

(kakak); (6) uwak, dari kata tua, yaitu saudara ayah atau mak yang lebih tua

umurnya; (7) uda, dari kata muda, yaitu saudara ayah atau mak yang lebih muda

umurnya; (8) uwak ulung, uwak sulung, saudara ayah atau mak yang pertama

baik laki-laki atau perempuan; (9) uwak ngah, uwak tengah, saudara ayah atau

emak yang kedua baik laki-laki atau perempuan; (10) uwak alang atau uwak galang

(benteng), saudara ayah atau mak yang ketiga baik laki-laki atau perempuan; (11)

uwak utih, uwak putih, saudara ayah atau mak yang keempat baik laki-laki atau

perempuan; (12) uwak andak, wak pendek, saudara ayah atau mak yang kelima

baik laki-laki atau perempuan; (13) uwak uda, wak muda, saudara ayah atau mak

yang keenam baik laki-laki atau perempuan; (14) uwak ucu, wak bungsu, saudara

Page 51: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

50

ayah atau mak yang ketujuh baik laki-laki atau perempuan; (15) wak ulung cik,

saudara ayah atau mak yang kedelapan baik laki-laki atau perempuan; dilanjutkan ke

uwak ngah cik, uwak alang cik, dan seterusnya. Jika anak yang dimaksud adalah

anak dari andak misalnya, maka panggilan pada nomor 8 sampai 11 tetap uwak, dan

nomor 11 dan seterusnya ke bawah disebut dengan: (1) ayah uda, (2) ayah ucu, (3)

ayah ulung cik, (4) ayah ngah cik, (5) ayah alang cik, dan seterusnya.

Terminologi kekerabatan lainnya adalah sebagai berikut.(1) mentua atau

mertua, kedua orang tua istri; (2) bisan (besan) sebutan antara orang tua istri

terhadap orang tua sendiri atau sebaliknya; (3) menantu, panggilan kepada suami

atau istrinya anak; (4) ipar, suami saudara perempuan atau istri saudara laki-laki,

demikian juga panggilan pada saudara-saudara mereka; (5) biras, suami atau istri

saudara istri sendiri. Misalnya Ahmad berbiras dengan Hamid, karena istri

Ahmad adalah kakak kandung istri Hamid. Kedua saudara itu dalam keadaan

bersaudara kandung. Dapat juga sebaliknya. (6) semerayan (semberayan), yaitu

menantu saudara perempuan dari mertua perempuan; (7) kemun atau anak kemun,

yaitu anak laki-laki atau perempuan dari saudara-saudara kita; (8) bundai, yaitu

panggilan aluran ibu yang bukan orang bangsawan; (9) bapak, kata asalnya pak,

yang berarti ayah atau entu (artinya suci), dapat juga dipanggil abah; (10) emak,

berasal dari kata mak, yang berarti ibu atau bunda, yang melahirkan kita (embai);

(11) abang, yang berasal dari kata bak atau bah yang artinya saudara tua laki-laki;

(12) kakak, berasal dari kata kak, yang bersaudara tua perempuan; (13) adik, yang

berasal dari kata dik, artinya saudara lelaki atau perempuan yang lebih muda; (14)

empuan, artinya sama dengan istri, tempat asal anak; (15) laki, yaitu suami.

Page 52: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

51

2.2.2.7 Kesimpulan tentang Identitas Etnik Melayu

Dari pendapat-pendapat tentang Melayu di atas, selanjutnya diambil

kesimpulan, yang jangan diartikan sebagai kesimpulan akhir definisi tentang

identitas etnik Melayu. Kesimpulan ini hanya bersifat sementara, dan masih harus

didiskusikan dengan para tokoh adat yang ahli dalam masalah Melayu secara

umum. Tujuan utama penulis, mempergunakan kesimpulan ini adalah untuk

mengkaitkan antara siapa orang Melayu itu, bagaimana budayanya, dan

bagaimana Ahmad Setia berada di dalam lingkungan budaya Melayu ini. Identitas

etnik Melayu sebagai berikut: (a) di Singapura menitikberatkan pada ras dan

keturunan; (b) di Malaysia menitikberatkan pada agama Islam, ras dan

budaya Melayu, serta berkewarganegaraan Malaysia; (c) di Indonesia identitas

sebagai etnik Melayu diserahkan kepada masing-masing orang berdasarkan daerah

budayanya; (d) menurut pandangan sebagian besar orang Barat, Melayu itu

adalah ras, orang yang berbahasa Melayu, dan beragama Islam. Istilah Melayu

berasal dari sebuah tempat (sungai dan Kerajaan) di Jambi; (e) berdasarkan

wilayah budayanya orang Melayu mendiami sebagian besar Sumatera dan

pulau-pulau sekitarnya, Semenanjung Malaysia, dan Pantai Laut Kalimantan; (f)

etnik Melayu terbentuk dari proses campuran antar suku bangsa di kawasan

Nusantara; (g) etnik Melayu mempunyai sistem adat resam, sifat-sifat,

penggolongan strata sosial (bangsawan dan awam), dan sistem kekerabatan yang

khas.

Page 53: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

52

Dari kesimpulan di atas, penulis menyimpulkan identitas etnik Melayu

kepada dua pengertian umum. (1) Dalam pengertian Melayu sebagai ras, maka

seluruh ras Melayu (Proto-Melayu dan Deutro-Melayu) dapat menyebut dirinya

sebagai Melayu. (2) Dalam pengertian sebagai orang yang tergolong ke dalam ras

Melayu, mempergunakan budaya Melayu, dan beragama Islam, mencakup orang-

orang Melayu yang ada di Malaysia, Singapura, Sumatera Utara, Riau,

Kalimantan, Sumatera Selatan, Jambi, dan lainnya. Dalam perkembangan

selanjutnya, etnik Betawi dan Minangkabau juga sering menyebutkan dirinya

sebagai etnik Melayu dengan tambahan Melayu Betawi atau Melayu Minangkabau.

Etnik Melayu Sumatera Utara mengidentitaskan kelompok etniknya dalam

pengertian seperti kesimpulan nomor (2) di atas, yaitu orang yang tergolong ke

dalam ras Melayu, mempergunakan budaya Melayu, dan beragama Islam.

2.3 Kepercayaan Masyarakat Melayu

Masyarakat Melayu, khususnya masyarakat Melayu desa pesisir, sebelum

masuknya agama Islam menganut kepercayaan pada pal begu, yaitu takut kepada roh

jahat (mambang) yang dapat mengganggu kebahagiaan dan kehidupan manusia di

permuakaan bumi. Husny (1986:3) mengatakan bahwa kepercayaan orang Melayu

pesisir Sumatera Timur sebelum masuknya agama Islam adalah pal begu atau

animisme.

Kepercayaan animisme adalah kepercayaan adanya roh atau kekuatan pada

semua benda, baik benda mati maupun benda yang hidup (Rizal dkk, 1994:45).

Pemeluk animisme lebih tertarik kepada roh-roh dari benda-benda yang menimbulkan

Page 54: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

53

perasaan hormat dan takut dalam diri pemeluknya, seperti laut, gunung, hutan, pohon

kayu besar, dan peristiwa-peristiwa alam misalnya gempa bumi, gunung meletus,

angin badai, petir, dan lain-lain. Selanjutnya menurut Hamid (1991:120) roh-roh

tersebut memiliki kekuatan, dapat makan, dan memiliki usia. Roh juga memiliki

kekuatan dan kehendak, bisa merasa senang maupun marah. Jika roh marah, maka ia

dapat membahayakan hidup manusia. Oleh karena itu, agar roh tidak marah maka

manusia harus memberi makan atau sesajen (atau mengadakan persembahan) dan

mengadakan upacara-upacara khusus untuk roh tersebut guna meminta berkah atau

keselamatan seperti yang terjadi pada masyarakat desa pesisir. Lebih lanjut Husny

(1989:39) mengatakan bahwa pemujaan terhadap arwah atau roh nenek moyang

tersebut serta alam gaib yang lain, dilakukan langsung atau melalui perantara

pawang/bomoh/guru/dukun yaitu orang yang dapat berhubungan dengan yang di puja

atau dipercayai memiliki “mana” (tenaga hidup yang tidak berpribadi dan ada pada

manusia, binatang, tumbuhan, hewan dan lain-lain).

Pemeluk animisme percaya bahwa orang yang telah meninggal dunia masih

tetap mempunyai kekuasaan dan kekuatan terhadap manusia yang masih hidup,

seperti mendatangkan bencana alam, memberikan kesehatan atau penyakit kepada

orang yang telah melakukan kesalahan, memberikan kesaktian, memberikan rezeki

dan lain-lain. Oleh sebab itu, arwah nenek moyang harus terus di puja oleh anak

cucunya dengan tujuan agar roh tidak marah sehingga mereka dilindungi dari segala

bencana. Untuk itulah mereka harus terus manjaga hubungan baik dengan para

leluhurnya.

Page 55: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

54

Untuk mengontrol eksistensi dan aktivitas roh-roh tersebut, maka dibutuhkan

peran dukun/bomoh/pawang. Dukun atau bomoh dapat mengusir roh yang marah dari

pesakit dan dapat mengupayakan agar roh jangan marah. Dengan demikian orang-

orang atau masyarakat dapat diselamatkan dari bahaya seperti banjir, letusan gunung

berapi, bencana penyakit, atau yang lainnya. Dukun atau bomoh juga memiliki

kemampuan untuk menangkap roh-roh yang berkeliaran di alam ini dan

membungkusnya untuk dijual kepada keluarga yang percaya bahwa orang yang jatuh

sakit di dalam keluarganya adalah karena kehilangan semangat atau roh kehidupan.

Melalui cara itu, kehidupan si pesakit akan kembali dan ia menjadi sembuh. Di

samping itu dukun juga bisa menarik kembali roh-roh agar menempati benda-benda

yang dianggap memiliki “kekuatan atau bertuan” yang di kenal dengan istilah fetish

(tuah atau keramat), seperti batu, tanah kuburan, gigi binatang, patung-patung yang

dibuat khusus untuk itu, senjata tajam, dan lain-lain. Selama roh tersebut diyakini

masih berada didalam fetish, maka pemiliknya masih tetap menyembah,

menghormati, dan menghargai fetish tersebut. Namun, apabila roh tersebut telah

meninggalkan fetish, maka fetish tidak akan berharga lagi dan dapat saja dibuang atau

dijadikan bahan kenangan (Rizal 1997:45).

Husny mengatakan bahwa selain menyembah roh nenek moyang dan fetish,

pemeluk animisme juga mempercayai keberadaan dewa dan jin yang bukan berasal

dari manusia. Adapun dewa dan jin tersebut adalah (1) Dang Empu Hiang, adalah

dewa yang menciptakan dan memelihara seluruh alam dan merupakan dewa yang

paling tinggi kedudukannya, (2) Sang Hiang, adalah dewa atau dewa-dewa yang

berdiam di langit, bumi, gunung rimba, pohon kayu besar, matahari, dan bulan. Selain

Page 56: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

55

dewa matahari dan dewa bulan, dewa-dewa yang lain bertugas untuk membantu

pekerjaan Dang Empu Hiang. Dewa-dewa tersebut tidak memiliki kuasa untuk

mengatur sesuatu, tetapi dapat menganggu manusia. Sedangkan dewa matahari dan

dewa bulan adalah dewa-dewa yang bertugas sebagai penghubung segala sesuatu

yang berhubungan dengan Dang Empu Hiang dan memiliki kuasa untuk mengatur

segala sesuatu di dunia. Namun, yang terutama di sembah manusia adalah dewa

matahari karena dianggap memberi rahmat kepada mereka.

Pemeluk animisme juga memepercayai keberadaan hantu-hantu (hantu laut,

air, rimba, kayu, gunung, dan lain-lain) tetapi tidak akan mengganggu kehidupan

manusia kecuali jika manusia melanggar daerah kediaman mereka. Begitu juga

dengan pemeluk animisme tetap menjaga hubungan baik dengan mereka melalui

persembahan korban (sesajen) untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Berdasarkan dari uraian diatas tentang kepercayaan animisme, maka dapat

ditarik beberapa kesimpulan bahwa :

1. Di dalam alam semesta (kosmos) ini, didiami oleh manusia, hewan, tumbuh-

tumbuhan, benda-benda mati, roh-roh, jin-jin dan dewa-dewa.

2. dukun/bomoh/pawang berfungsi sebagai mediator antara alam nyata dengan alam

tak nyata (alam gaib).

3. Dewa matahari dan bulan adalah penghubung segala sesuatu yang berhubungan

dengan Dang Empu Hiang dan pengatur segala sesuatu yang terjadi di bumi.

4. Dukun/bomoh/pawang adalah pengontrol roh-roh yang berkeliaran di permukaan

bumi dan dapat memindahkan roh-roh yang berkeliaran ke dalam Fetish.

Page 57: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

56

5. Dukun /bomoh/pawang dan manusia memuja dewa matahari, dewa-dewa lain,

arwah nenek moyang, dan Fetish.

6. Manusia memberi persembahan atau sesajen kepada hantu-hantu, arwah nenek

moyang, dan Fetish.

2.4 Agama Masyarakat Melayu

Agama resmi masyarakat Melayu pada umumnya adalah agama Islam.

Kedatangan Islam membawa dampak yang besar dalam strruktur sosial dan

kebudayaan masyarakat Melayu. Kepercayaan yang sebelumnya yakni memuja dewa-

dewa, hantu-hantu, dan roh-roh berubah menjadi menyembah kepada Allah

Subhanahuwata’ala (Tuhan Yang Maha Tunggal).

Puncak penerimaan Islam secara keseluruhan pada masyarakat Melayu

ditandai dengan adanya falsafah masyarakat, yaitu adat yang berlandaskan kepada

hukum Allah, yang dituangkan lewat firman-firman-Nya kedalam Al-qur’anulkarim

melalui hadist-hadist serta perilaku Nabi Muhammad Saw. Atau yang lebih dikenal

dengan falsafah : Adat ber-sendikan syarak (syari’at hukum Islam), syarak ber-

sendikan Kitabullah (Kitab Allah atau Al-Qur’an).

Konsep di atas lahir karena ajaran mengandung norma-norma hubungan

manusia dengan Allah SWT (hubungan vertikal atau “HablumminAllah”) dan

hubungan sesama manusia serta manusia dengan alam (hubungan horizontal atau

“Hablumminannas”). Manusia dituntut agar dapat menjaga, mengharmoniskan dan

melestarikan keseimbangan antara kedua hubungan tersebut.

Page 58: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

57

Menurut Gazalba (1983:51-55), agama Islam yang dianut masyarakat Melayu

dianggap mereka sebagai petunjuk, yang memadukan kepentingan agama dengan

kebudayaan dalam bentuk peraturan yang tetap. Aturan tentang kebudayaan adalah

mengenai prinsip-prinsip dasar kehidupan manusia dan cara pelaksanaannya.

Misalnya, bagaimana seseorang mencari nafkah, membina hubungan antar manusia,

melestarikan alam, menikah, melaksanakan shalat, serta fadhu kifayah, dan lain-lain.

Aturan tentang kebudayaan adalah mengenai prinsip-prinsip dasar saja,

sedangkan cara pelaksanaannya dapat berubah sesuai dengan keinginan manusia

sebagai pelaku budaya, tetapi tidak melanggar ketentuan yang telah ditentukan oleh

Allah SWT. Misalnya saja dalam berkesenian, dalam Islam dianjurkan untuk tidak

membuat seni yang menimbulkan khayalan sensual yang dapat menjerumuskan

manusia kedalam keasyikan sehingga melupakan kewajibannya dalam melaksanakan

perintah Allah Swt. Begitu pula dalam berpakaian. Islam telah menetapkan agar umat

Islam memakai pakaian yang menutup segala auratnya sehingga terhindar dari dosa ;

sedangkan bagaimana cara memakainya diserahkan kepada manusianya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Islam tidak

membenarkan penyembahan yang lain kecuali Allah SWT. Hal ini ditegaskan dengan

dua kalimat syahadat apabila seseorang memeluk agama Islam yaitu : Assyhadualla

illaha illallah, Wassyhaduanna Muhammadarrasulullah, yang artinya : Aku bersaksi

bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul (utusan) Allah.

Ini berarti bahwa manusia harus tunduk dan menyembah kepada Allah dan bukan

tunduk kepada Alam atau kekuasaan apapun yang ada di muka bumi ini.

Page 59: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

58

Setelah masuknya Islam dan dijadikan falsafah hidup oleh masyarakat

Melayu. Maka kepercayaan-kepercayaan yang mereka anut disesuaikan dengan

ajaran Islam. Di dalam ajaran Islam juga di kenal konsep alam gaib, yakni percaya

kepada makhluk gaib seperti malaikat, setan, jin, dan lain-lain. Inilah yang akhirnya

dijadikan alasan masyarakat Melayu untuk tetap percaya kepada dunia gaib dan

makhluk-makhluknya, yang dikenal dengan istilah “sinkretisme”. Sinkretisme adalah

penggabungan dua ajaran antara kepercayaan dengan agama. Ini masih terus

berlangsung pada masyarakat Melayu desa pesisir, baik dalam aktivitas kesenian

mereka maupun dalam kehidupan sosial budaya mereka. Penggabungan itu terjadi

karena pengaruh kepercayaan animisme begitu kuat melekat dalam diri masyarakat

Melayu secara umum sehingga sulit dihilangkan. Walaupun dalam agama Islam

sangat dilarang untuk menyembah kekuatan dan kekuasaan apapun di bumi selain

kepada Allah SWT.

Seperti di ketahui bahwa, kepercayaan animisme sudah menyatu dengan

kehidupan masyarakat Melayu selama 1200 tahun, yaitu sejak abad I masehi sampai

dengan abad XIII masehi. Ini juga disebabkan ketika pertama kali agama Islam

masuk pada masyarakat Melayu, bukan berdasarkan pemaksaan ataupun kekerasan,

melainkan terlebih dahulu disesuaikan dengan adat dan budaya pemeluknya.

Kemudian perlahan-lahan di ubah kearah hukum dan tatanan norma Islam.

Page 60: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

59

2. 5 Bahasa

Bahasa merupakan cerminan dari suatu masyarakat penuturnya. Bahasa juga

merupakan sub-kebudayaan. melihat tingkah polah individu, keluarga, etnis, ataupun

bangsa dapat dilihat melalui bahasa yang di gunakan (H. Amir Ridwan, 2002:108).

Sikap dan kebiasaan berbahasa dari suatu kelompok individu merupakan satu

wujud kebudayaan yang dihasilkan melalui ide, norma dan gagasan. Penutur bahasa

Melayu adalah masyarakat yang merupakan sekelompok manusia atau homo loques

yang saling mempengaruhi. Oleh karena itu, walaupun pada dasarnya penutur bahasa

Melayu mempergunakan bahasa yang sama (bersifat universalisme), namun untuk

mencapai suatu kesamaan mutlak tetap tidak memungkinkan. Karena bahasa Melayu

sangat dinamis, dapat disesuaikan dengan perubahan dan perkembangan masyarakat

Melayu sendiri, bahasa Melayu khususnya dalam memperkaya kosa-kata selalu

terbuka untuk bahasa asing melalui kontak bahasa. Sebagai contoh dari bahasa

Belanda, seperti kata dongkrak berasal dari kata dommekracht, bengkel dari winkel,

supir dari chauffeur. Namun demikian, struktur bahasa Melayu tidak berubah

mengkekalkan identitas yang diwarisi sebagai pernyataan orang Melayu dan

keturunanya.

Dalam bahasa Melayu, ada beberapa pokok mengenai kajian latar belakang,

sistem dan keberadaan linguistik bahasa Melayu yaitu sebagai berikut:

1. Bahasa Melayu merupakan alat untuk mengekspresikan harapan, kehendak, cita-

cita dan sebagainya, baik mengenai alam maupun lingkungan sekitar.

2. Bahasa Melayu jika dilihat dari sudut pandang falsafah, diklasifikasikan sebagai

bahasa yang memiliki dasar atau akar mitologis (mytological root/descent) yaitu

Page 61: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

60

bahasa yang bercirikan bahasa tradisi dan bahasa yang memiliki pesan-pesan

moral serta keadaan yang Islami.

3. Didalam bahasa Melayu terdapat hubungan akrab saling ketergantungan antara

bahasa dengan budaya, adat-istiadat dan tradisi Melayu.

4. Bahasa melayu berfungsi sebagai salah satu penanda utama budaya Melayu

(principal marker) melalui bahasa Melayu dimensi konkrit budaya Melayu dapat

diekspresikan atau dengan kata lain dapat difungsikan sebagai pengungkap

solidaritas dan identitas kelompok.

5. Bahasa Melayu dianggap sebagai suatu sistem arbitrer (terdapat hubungan antara

makna dengan bentuk) yang pada perkembangannya memiliki variasi eksternal

dan internal. Secara eksternal terdapat variasi ujaran pada fonem tertentu, maupun

beda kata untuk makna leksikal yang sama. Contoh : kata alhamdulillah lebih

dibudayakan dari pada terima kasih, dan assalamualaikum lebih dianjurkan dari

pada mengucapkan selamat pagi/siang/malam.

6. Budaya, adat-istiadat dan tradisi Melayu memprioritaskan untuk seseorang

berharkat, bermartabat dan berterima oleh keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Penekanan tercermin dalam ungkapan sebagai pembina kepribadian seseorang

(mode of action) dan bahasa Melayu berperan sebagai media penyampaian pesan-

pesan moral berlandaskan ajaran agama dan adat-istiadat yang bernuansa

keIslaman.

7. Penggunaan bahasa Melayu memiliki pilihan kata dan ungkapan pemeliharaan

tutur kata secara lembut. Sikap berbahasanya selalu berlandaskan dengan

Page 62: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

61

memprioritaskan kesopan-santunan dan seringkali diiringi gerak kinetik (suatu

syarat yang berhubungan atau merupakan hasil gerak tubuh).

8. Bahasa juga memiliki makna yang sama seperti bahasa lainnya, Dalam hal

peringkat sinonim, hiponim, polisemi, dan antonym. Contohnya : kata molek,

pada peringkat sinonim sejajar dengan kata seperti cantik, menarik dan syur.

Akan tetapi variasi penggunaannya disesuaikan dengan konteksnya, contoh :

“Empuan tu molek” hanya dapat bervariasi dengan cantik dan menarik. Namun

demikian, berbeda konteksnya dengan kata syur karena dalam konteks “Empuan

tu syur” maknanya akan bergeser menjadi membangkitkan selera.

9. Bahasa Melayu juga memiliki pemahaman tersendiri dari sudut penanda beda

jenis kelamin (gender marker) dalam istilah kekerabatan. Bagi masyarakat

Melayu kata kekerabatan ditentukan kedalam beberapa spesifikasi yaitu :

a. Penanda berdasarkan urutan kelahiran (birth order) seperti (u) lung, (te) ngah,

tok ucu (bungsu) sehingga terdapat pembentukan seperti Bah lung, Wak uteh,

tok ucu dan sebagainya.

b. Penanda berdasarkan nama singkatan seseorang contoh : Ban am (aban amin),

Wak ucup (wak yusuf), Tok Zen (atok zainal).

c. Penanda berdasarkan bentuk fisik atau warna kulit contoh : Tok tam (atok

hitam), Wak endek (wak pendek) dan sebagainya.

d. Penanda berdasarkan nama tempat, baik tempat kelahiran daerah asal, tempat

tinggal sebenarnya dan sebagainya, contoh : Wak simpang (wak dari simpang

tiga).

Page 63: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

62

10. Bahasa Melayu memiliki untaian kata, ungkapan, petatah-petitih baik secara lisan

maupun tulisan yang biasa diungkapkan dalam bentuk pantun untuk

menyampaikan pesan moral dan etika bagi seseorang untuk bermanis budi bahasa,

indah budi pekerti dan memiliki rasa pengendalian diri.

contoh : Jangan suka mematahkan parang

Tangan luka gagangnya rusak

Jangan suka menyusahkan orang

Tuhan murka orang pun muak

Dari latar belakang bahasa Melayu di atas, maka dapat dilihat ekspresi bahasa

tersebut di dalam sistem sosial yang menggambarkan psikologis orang Melayu yang

terkait dengan cakupan emosi, estetika, alasan moral, logika dan rasionalisme yang

salin terjalin erat (Lukman,2002:111)

2. 6 Adat-Istiadat Masyarakat Melayu

Setiap suku bangsa (etnis) pasti mempunyai peraturan adat yang berbeda

dengan suku bangsa yang lainnya. sesuai dengan pegangan dan pandangan hidup

mereka masing-masing. Adat-istiadat ini selalu berkaitan erat dengan sistem dan tata

nilai dari budaya mereka masing-masing yang dijadikan panduan dalam bertingkah

laku dan berprilaku sosial terhadap masyarakatnya.

Masyarakat Melayu seperti halnya kelompok masyarakat yang lainnya,

memiliki adat-istiadat yang berhubungan dengan alam kehidupan mereka yang

dikenal dengan istilah Rites the passage (Ritus peralihan). Rites de passage adalah

ritus peralihan atau upacara adat-istiadat dalam mengahadapi perubahan kehidupan

Page 64: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

63

dari mulai lahir sampai dengan kehidupan dunia. Setiap peralihan tersebut selalu

disertai dengan upacara khusus, misalnya usia balita memasuki usia remaja selalu

disertai dengan upacara-upacara untuk memberikan bekal bagi si anak dalam

mengahadapi usia remaja, dan lain-lain.

Adapun beberapa upacara peralihan dalam kehidupan masyarakat Melayu

adalah sebagai berikut :

1. Adat Melenggang Perut atau Mandi Tian. Upacara ini dilakukan ketika si ibu

mengandung 7 (tujuh) bulan. Upacara ini dilakukan untuk

membuang “kesialan” sekaligus untuk membetulkan kedudukan bayi dalam

perut si ibu sehingga memudahkan proses kelahiran.

2. Adat Semasa Hamil. Ketika usia kandungan sudah berusia 9 (sembilan) bulan,

dianjurkan agar si ibu memasukkan beras, kelapa 1 (satu) buah, benang merah,

tepak sirih dan secawan air kedalam bakul. Kelapa dibenamkan separuh ke

dalam beras yang ada di bakul dan kelapa tersebut dililitkan benang merah serta

dipasang lilin di atas kelapa tersebut. Kemudian ketika si bayi lahir, urinya

dimasukkan kedalam tempurung kelapa dan dicampurkan sedikit garam lalu di

tanam di depan rumah.

3. Adat Bercukur. Setelah bayi berumur 44 hari, maka diadakan acara cukur

rambut sebanyak lima atau tujuh helai rambut guna menghilangkan “kesialan”

yang mungkin ada dalam diri si bayi, lalu dimandikan dengan air bunga di

campur dengan limau purut. Setelah itu, bayi “ditepungtawari” guna mengusir

hantu dan setan, kemudian barulah rambut si bayi di cukur.

Page 65: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

64

4. Adat Menjejak Tanah. Ketika bayi berumur tujuh bulan, diadakan upacara

menjejak (memijak tanah) yang tujuannya agar si bayi terhindar dari gangguan

hantu dan setan. Dalam upacara ini kaki si bayi “dicecahkan” atau dipijakkan

kedalam piring-piring kecil yang berisi padi, beras kunyit, tanah, dan lain-lain.

Setelah itu barulah kaki si bayi dijejakkan diatas tanah yang berada di depan

rumah.

5. Adat Berendoi atau Mengayun anak. Upacara ini biasa dilakukan ketika si bayi

berumur satu tahun. Dalam upacara ini si bayi dinyanyi-nyanyikan lagu- lagu

nasyid yang bertemakan ketuhanan dan pembelajaran hidup yang tujuannya

agar si anak menjadi anak yang pandai dan berguna bagi orang tuanya.

6. Adat Bertindik. Jika si bayi adalah wanita, maka akan diadatkan adat bertindik.

Dalam hal ini, tidak ada batasan umur pada umur ke berapa si anak akan di

tindik.

7. Adat Khitanan. Jika si bayi berjenis kelamin laki-laki, maka diadakan upacara

adat khitanan atau sunat rasul. Dalam hal ini juga tidak ada batasan umur bagi si

anak kapan akan di khitan.

8. Upacara Perkawinan dan Kematian. Apabila seorang anak sudah dewasa atau

akil baligh, maka si anak wajib untuk menikah atau kawin. Upacara perkawinan

Melayu sangat banyak prosesnya, mulai dari “merisik” sampai dengan naik

pelaminan dan mandi berdimbar. Begitu pula apabila seseorang itu meninggal

dunia, maka seluruh sanak famili, anak dan cucu, akan mengadakan upacara

untuk yang meninggal dunia seperti mengadakan kenduri, meniga (tiga) hari,

menujuh (tujuh) hari, empat puluh hari, seratus hari dan seribu hari.

Page 66: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

65

2. 7 Kesenian Musik Melayu

Musik mempunyai daya tarik yang luar biasa bagi setiap manusia. Tiada

seseorang yang dapat menghindarkan dirinya terhadap pengaruh musik. Begitu juga

dengan masyarakat Melayu. Musik merupakan pancaran kehidupan bagi masyarakat

Melayu sendiri. Musik tidak hanya sekedar kreasi artistik, tidak juga sekedar untuk

hiburan atau bersantai, tetapi musik itu juga bersatu dengan berbagai aspek

kehidupan, bersatu di dalam sistem kepercayaan, struktur sosial, bahkan di dalam

aktivitas perekonomian suku bangsa itu. Seperti halnya dengan bahasa, maka musik

juga adalah alat komunikasi sosial dan sebagai media, ia memainkan peranan penting

di dalam interaksi sosial antara berbagai individu di dalam masyarakat pendukungnya

itu (Lukman Sinar Basyarsyah II, 2002:284).

Masyarakat Melayu sejak zaman dahulu telah mencipta musik bagi kalangan

mereka. Bahkan musik tradisi Melayu telah memainkan peranan yang sangat penting

dalam kehidupan sosial budaya mereka. Musik Melayu tradisional menggambarkan

corak budaya masyarakat budaya Melayu dan merupakan hasil kreativitas dari

gejolak jiwa mereka terhadap alam sekeliling.

Seni musik masyarakat Melayu dapat dibagi atas dua yaitu :

1. Musik tradisi warisan istana

2. Musik tradisi rakyat

Page 67: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

66

2. 6. 1. Musik Tradisi Warisan Istana

Dalam masyarakat Melayu tradisional terdapat dua kelompok masyarakat.

Pertama mereka yang memiliki tradisi kebudayaan yang tinggi yang disebut sebagai

tradisi yang tinggi (great tradition), yang kedua adalah masyarakat tradisi rendah

(little tradition). Dalam masyarakat tradisi tinggi, taraf kehidupan anggotanya lebih

tinggi. Mereka merupakan golongan yang menguasai bidang politik dan hidup dalam

kemewahan.

Kelompok bangsawan ini sangat menyukai musik dan memiliki banyak

kelompok musik. Bahkan dalam kegiatan kesehariannya telah diadakan latihan secara

teratur dan dianjurkan untuk terus mengembangkan kesenian tradisi musik guna

menghibur keluarga bangsawan. Salah satu kesenian musik tradisi yang sangat

terkenal dan dihormati oleh kaum bangsawan ini adalah musik penobatan raja, yang

dikenal dengan istilah Musik Nobat Raja. Alat musik yang digunakan adalah nafiri

dan serunai. Peranan musik ini adalah untuk mengesahkan kedudukan sosial

golongan bangsawan. Musik nobat dipercayai memiliki kekuatan supranatural (super

natural power) dan apabila mendengar suara musik ini, maka seluruh rakyat

diwajibkan untuk berhenti sejenak dari seluruh kegiatannya.

2. 6. 2. Musik Tradisi Rakyat

Musik tardisi rakyat adalah segala jenis musik yang berkembang pada

masyarakat kelas bawah. Pada golongan ini rebana merupakan alat musik yang paling

akrab dalam kehidupan sehari-hari mereka. Alat musik ini berasal dari kebudayaan

Page 68: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

67

Islam dan merupakan hadist Nabi Muhammad untuk menggunakan alat musik ini

dalam bermusik.

Musik tradisi Masyarakat Melayu biasanya menggunakan alat-alat musik

yang belum mendapat pengaruh barat (seperti bass. Biola, gitar, piano, akordion, dan

lain-lain), tetapi musik yang masih memakai alat-alat musik yang biasa ditemukan di

kepulauan nusantara seperti gong, rebana, serunai,gendang, suling, dan lain-lain.

Musik tradisi Melayu tidak diwariskan dalam bentuk notasi seperti pada

musik Barat. Tetapi diwariskan secara informal, jadi tergabung di dalam oral

tradition (tradisi lisan) di dalam kebudayannya. Anggota-anggota yang muda-mudi

didalam suatu ensambel musik tradisional Melayu dengan tekun mendengarkan

kemudian meniru/mempraktekkan permainan alat musik tradisional tadi di bawah

bimbingan yang anggota-anggota yang tua-tua. Pimpinan suatu ensambel atau juga

“conductor”-nya sering memainkan salah satu alat musik yang penting untuk

menentukan tempo. Anggota-anggota ensambel yang lain kemudian mendengarkan

kepada memperhatikan ke arah conductor tadi. Contoh-contoh dari suatu alat-alat

musik yang penting yang dimainkan oleh pemimpin-pemimpin ensambel adalah

gendang ataupun rebab. Jika ada dua conductor, yang satu biasanya pimpinan untuk

tempo atau dynamic leader dan yang lainnya sebagai melodic leader.

Begitu juga seorang dukun atau pawang (shaman) melakukan tugasnya

menyanyikan mantera-mantera dengan iringan alat musik tetabuhan sehingga ia

berada dalam keadaan seluk atau “kemasukan” (in trance).

Disamping itu di dalam masyarakat Melayu dapat kita lihat adanya

penghoramatan di dalam suatu pesta terhadap rombongan kesenian yang bersifat

Page 69: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

68

semireligius. Ketika suatu kelompok menyanyikan lagu dan syair yang memuji Allah

SWT atau nabi Muhammad SAW, maka kelompok musik lain akan berhenti sejenak.

Jadi, di dalam kesenian musik tradisi Melayu ada musik yang bersifat sosial dan ada

pula musik yang berkonotasi dengan keagamaan.

Dalam bidang hiburan, Lukman (1990:3) mengelompokkan musik Melayu

kedalam musik modern, yaitu musik yang mempergunakan alat musik Barat (seperti

biola, bas, gitar, piano, akordion dan lain-lain), meskipun lagunya “Melayu Asli” dan

begitu juga tari yang mengiringinya. Permainan dengan memakai alat-alat tradisional

Melayu bisa dimainkan berdampingan dengan alat musik yang berasal dari Barat.

Misalnya: alat musik gong dan gendang dimainkan berdampingan dengan alat musik

biola yang mengantikan musik rebab, dan menggunakan akordion ketika mengiringi

tari-tarian.

2.8 Ahmad Setia dalam Konteks Budaya Melayu

Ahmad Setia adalah seorang seniman Melayu, khususnya ahli di dalam

memainkan alat musik akordion. Selain itu ia juga dapat bermain gendang Melayu,

gong, menari, menyanyi, berpantun dan juga membuat alat musik gendang. Ahmad

Setia bukan hanya milik masyarakat Melayu Medan, tetapi ia juga milik masyarakat

Melayu Sumatera Utara, dan lebih jauh lagi Dunia Melayu.

Secara budaya Ahmad Setia dilahirkan dari wilayah budaya Melayu Serdang,

hidup sejak kecil di sana, dan kemudian setelah dewasa bermusik di Medan pada

tahun 1959, dan melakukan pertunjukan sampai ke daerah Riau tahun 1962.

Kemudian pindah ke Jambi dan mendapakan jodohnya di sana. Ia tetap setia

Page 70: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

69

berkesenian di samping bekerja sebagai juru ketik di kantor Gubernur Jambi, sebagai

petani, kuli bangunan dan juga kuli kernet angkutan. Semua kawasan tempat ia

berkesenian adalah kawasan Melayu. Kemudian ia kembali ke Medan tahun 1972,

dan di sini ia juga aktif sebagai seniman Melayu, khususnya sebagai pemain

akordion.

Yang menarik secara etnisitas kedua orang tuanya adalah beretnik Banjar

(Kalimantan), namun menurutnya ia lebih kental sebagai orang Melayu. Selain itu

budaya Melayu pun menerima secara terbuka etnik lain untuk menjadi orang Melayu,

dan ini dialaminya tana pernah ada masalah. Bahkan ia dianggap sebagai ikon

pemain akordion terbaik di kawasan Sumatera Utara dan Dunia Melayu. Ia juga

menerapkan kebudayaan Melayu dalam berbagai kehidupan sehari-harinya. Ahmad

Setia juga dianggap sebagi seniman Melayu yang telah melanglangbuana ke seantero

kawasan Dunia Melayu lainnya seperti: Malaysia, Thailand Selatan, Brunai

Darussalam, Singapura, dan lainnya. Dengan demikian dalam konteks Dunia Melayu

dan Sumatera Utara ia menjadi bahagian yang terpenting dalam kesenian Melayu.

Latar belakang etnografis dan kehidupannya seperti tersebut di atas diresapinya dan

dijalaninya dengan tabah, tekun dan jeli.

Page 71: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

70

BAB III

BIOGRAFI

3.1 Latar Belakang Keluarga

Ahmad Setia lahir di Perbaungan, 12 Desember 1939. Ia merupakan anak

pertama dari pasangan Hasan Luji dan Kama binti Janang. Ayahnya berasal dari

suku Melayu Kalimantan (Banjar). Sewaktu ia kecil, ketika berumur 8 bulan, ayah

dan ibunya bercerai dan ia di pelihara oleh kakak dari ayahnya, sedangkan ibunya

pergi meninggalkannya merantau ke Jambi. Pada saat itu pekerjaan ayahnya adalah

seorang pemain biola yang sering dipakai sebagai pemusik di Istana Serdang di

Perbaungan, sedangkan ibunya adalah seorang penari.

Ayah Ahmad setia pernah 3 kali menikah. Istri yang pertama, penulis tidak

mendapatkan informasi mengenai namanya karena Ahmad sendiri sudah lupa. Dari

istri pertamanya tersebut, ayahnya memiliki seorang anak yang bernama Hasan

Sentosa. Istri yang kedua adalah ibu dari Ahmad Setia sendiri yang bernama Kama

binti Janang yang juga menghadirkan seorang anak lelaki yang bernama Ahmad

Setia. Kemudian istri yang ketiga yaitu Maisyarah dan memiliki sepuluh orang anak

yaitu 1. Ismail, 2. Aspan, 3. Armain, 4. Syara’iah, 5. Umar bhakti, 6. Usman Raba’i,

7. Syafarul Umri, 8. Ma’nawiah, 9. Udin, 10. Mesriawati.

Ibu Ahmad Setia juga pernah 3 kali menikah. Suami yang pertama bernama

Datuk Anggah yang berasal dari Tanjung Balai Asahan yang dikaruniai dua orang

anak yaitu 1. Datuk Muda Yuhanan (almarhum), dan 2. Asnah (almarhum). Suami

Page 72: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

71

kedua adalah ayah Ahmad Setia sendiri yaitu Hasan Luji. Dan suami ketiga adalah

Husin yang dikaruniai seorang anak yang bernama Zainal Abidin. Olah karena itu,

jumlah keseluruhan saudara dari Ahmad Setia adalah 16 orang.

Tahun 1962, Ahmad Setia memulai perjalanan bermusiknya bersama grup

Joged Modern dan melakukan pertunjukan keliling ke daerah Riau. Saat itu ia

menyempatkan waktunya untuk mencari ibunya ke daerah Jambi. Dan akhirnya ia

bertemu dengan ibunya di desa Dendang, Jambi. Sekitar tahun 1966, saat ia hendak

kembali ke Medan, ibunya berniat untuk menjodohkannya dengan seorang wanita

untuk dijadikan istri. Hal itu merupakan taktik dari ibunya agar tidak berpisah lagi

dengan Ahmad Setia. Hingga tawaran tersebut diterima oleh Ahmad Setia. Ia

dinikahkan dengan seorang perempuan yang bernama Nursiah binti hasan yang pada

saat itu masih berusia 14 tahun. Menurut orang disana, seorang perempuan harus

cepat menikah, karena adanya pendapat masyarakat yang mengatakan jika seorang

wanita lama menikah, berarti tidak laku. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh

Bapak Ahmad Setia seperti di bawah ini :

”Waktu itu kan bapak berumur 26 tahun, udah melang-lang buana itu kan?! Lalu ibu bapak pekat-pekat sama saudara bapak, mengatakan ”ini bahaya ini kalau sempat dia balik ke sana, baik kita ikat kakinya, ya kita carikan istrinya. Jadi usia 26 tahun itu bapak di kawinkan lah sama orang sana”.

”Istri bapak namanya Nursiah, waktu itu di sana di daerah Dendang itu, tidak ada gadis yang berusia 20 tahun menikah, karena mereka itu sangat fanatik, artinya kalau disana gadis sudah lama tak menikah, berarti tidak laku, taulah di daerah terpencil gitu kan? Sehingga kalau sudah gadis, macam mana cara, mereka tu mencarikan suaminya”. Dari pernikahan tersebut, sekitar tahun 1967, ia dan istrinya dikaruniai

seorang anak yang di beri nama Mardiana Astia. Akan tetapi diusianya yang ketiga

tahun, Mardiana meninggal dunia karena sakit. Kemudian tahun 1970, ia dikaruniai

Page 73: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

72

seorang anak yang di beri nama Zainuddin astia. Kemudian pada tahun 1972 ketika

Ahmad Setia dan keluarganya pindah ke Medan, ia dikruniai sepasang bayi kembar

perempuan yang diberi nama Ramayana Astia dan Ramayani Astia. Selanjutnya pada

tahun 1976, ia kembali dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Zaini

Astia, dan yang terakhir pada tahun 1984, ia juga dikaruniai seorang anak laki-laki

yang diberi nama Zailani Astia. Ternyata, dibalik pemberian nama dari anaknya

tersebut, Ahmad Setia memiliki cara yang unik. Disemua nama anak lelakinya ia

memberikan awalan dengan huruf yang sama yaitu “Z”. maksud dari pemberian

nama tersebut adalah karena nama Ahmad Setia dimulai dengan huruf “A”, maka ia

ingin menutupnya dengan huruf “Z” yaitu ejaan terakhir dari huruf-huruf alfabet.

Sedangkan pemberian nama “Astia” dibelakang nama anaknya adalah sebagai

identitas yang diambil dari singkatan namanya. Saat ini Ahmad Setia memiliki 4

(empat) orang cucu yaitu 1. Rizki (6 tahun), 2. Rizka (5 tahun), 3. Pratama Wan

Abdullah (1 tahun), dan 4. Putri Adilla (balita). Rizki dan Riska adalah anak dari

Zainuddin Astia. Pratama Wan Abdullah anak dari Ramayani Astia. Putri Adilla

adalah anak dari Zaini Astia. Dari kelima anaknya tersebut, hanya satu yang belum

menikah yaitu Zailani Astia (23 tahun). Ketika Ahmad Setia Masih Muda, ia sangat

terkena, sehingga tidak jarang banyak wanita yang menyukainya, meskipun demikian

tidak membuat Ahmad Setia menjadi seorang pemuda yang suka menjalin hubungan

dengan semua wanita yang menyukainya. Ahmad Setia pernah punya pacar yang

bernama Halimatussadiah, dan ada juga yang pernah suka pada Ahmad Setia yaitu

Wati.

Page 74: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

73

Di mata anak-anaknya, Ahmad Setia merupakan sosok yang sangat

bertanggung jawab, untuk menghidupi keluarganya, ia rela melakukan pekerjaan apa

saja, meski harus menarik becak maupun menjadi buruh bangunan jika tidak ada

pesanan untuk bermusik.

Almarhum istri dari Ahmad Setia juga sangat mendukung sepenuhnya

pekerjaannya dalam bermusik. Bahkan istrinya rela untuk menjual perhiasannya yang

berupa kalung emas untuk membeli akordion Ahmad Setia yang pertama yaitu

akordion merk Satimiosofrani 48 bass.

Dalam kehidupan rumah tangganya, Ahmad Setia juga pernah menerima

ocehan dan gosip-gosip yang mengatakan bahwa ia beristri dua. Ada juga yang

menyampaikan bahwa Ahmad Setia mempunyai hubungan khusus dengan seorang

wanita yang selalu datang mengendarai mobil mewah. Menurut anaknya Rahmayani

Astia (33 tahun) mengatakan, dulu pernah ada seorang wanita datang akan tetapi

tidak sampai kerumah mereka dan mengaku sebagai istri dari Ahmad Setia sambil

membawa seorang anak kecil yang juga diakuinya bahwa anak tersebut adalah anak

dari Ahmad Setia, wanita itu berasal dari Belawan yang mana pada saat itu Ahmad

Setia pernah bekerja sebagai pemusik pada sebuah cafe. Akan tetapi kedatangan

wanita itu dihalangi oleh teman terdekat Ahmad Setia yang bernama Buyung

sehingga tidak sampai kerumahnya. Meskipun berita tersebut diketahui oleh istri

Ahmad Setia, hal tersebut tidak membuat istrinya terpengaruh bahkan tidak

menghiraukannya sama sekali. Menurut Ahmad Setia, istrinya tersebut sangat sabar

menghadapi dirinya, dan istrinya selalu memegang prinsip yang selalu disampaikan

Page 75: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

74

kepada semua teman-teman Ahmad Setia yaitu : ”kalau di luar rumah, suami saya

milik siapa saja, tetapi kalau di rumah ini, dia tetap milik saya”.

Akan tetapi, pada usia pernikahannya yang ke- 41, Ahmad Setia harus

kehilangan istri yang disayanginya yaitu Nursiah binti Hasan. Istrinya meninggal

pada tanggal 22 maret 2007 yang lalu. Itu merupakan cobaan yang sangat berat bagi

Ahmad setia, dan sampai saat ini belum ada terlintas dibenaknya untuk menikah lagi,

karena ia takut, jika ia menikah lagi, tidak akan ada lagi wanita yang sabar

menghadapi dirinya seperti Almarhum Istrinya.

3.2 Latar Belakang Pendidikan

Sekitar tahun 1949, untuk tingkat sekolah dasar ia sempat bersekolah

di sekolah rakyat Perbaungan. Saat itu ia sedang berusia 10 tahun. Akan tetapi ia

tidak sempat menyelesaikan sekolahnya karena harus pindah ke Medan. Pada saat itu

terjadi masa pergolakan setelah Indonesia merdeka dan Belanda ingin merebut

Indonesia kembali, sehingga sekolah-sekolah di perbaungan menjadi kucar-kacir. Di

Medan ia kembali melanjutkan sekolah dasarnya. Akan tetapi penulis tidak

mendapatkan informasi apa nama dari sekolahnya tersebut karena Ahmad Setia

sendiri sudah lupa dan sekarang ini sekolah tersebut sudah tidak ada lagi. Untuk

tingkat SMP, ia melanjutkan sekolahnya di sekolah SMP Ksatria Medan. Akan tetapi,

ia tidak menyelesaikan sekolahnya sampai tamat. Ia juga pernah mengikuti kursus

bahasa Inggris program TAPDA (book houding) dan kursus mengetik. Sedangkan

untuk pendidikan SMA tidak ada.

Page 76: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

75

3.3 Latar Belakang Pekerjaan.

Sampai saat ini pekerjaan tetap dari seorang Ahmad Setia adalah

seorang seniman. Ia bergerak di bidang seni musik yaitu sebagai pemain akordion dan

dan seni pahat yaitu sebagai pembuat gendang. Orang- orang disekelilingnya biasa

memanggilnya dengan sebutan pak Ahmad kidal, karena setiap kali bermain

akordion, ia menekan tuts akordion dengan jari tangannya yang sebelah kiri.

Tahun 1961, merupakan awal perjalanannya menjadi pemain gendang pada

bersama grup Hitam Manis pimpinan Datuk Muhammad Nur dan melakukan

perjalanannya pertama kali ke luar kota Medan yaitu ke daerah Sigambal, Rantau

prapat.

Pada tahun 1962, bergabung bersama grup Joget Modern yang dulu

berada di jalan di jalan bintang (sekarang sudah tidak ada lagi) ikut pada pertunjukan

keliling joget modern yang dimulai dari Padang Sidempuan, kearah Sumatera Barat

yaitu yaitu Kecamatan Rao, Tapus, Panti, Pekan baru, Dumai, Pulau Rupad Rengat,

Kecamatan Basrah, Teluk Kuantan, Hilir, Kecamatan Sungai Salak, Kecamatan

Enok, Sampai ke Tembilahan, dan Indera Giri seperti yang dikatakan Ahmad setia

sebagai berikut :

“Kemudian saya juga bergabung bersama Joget Moderen yang dulu beralamat di jalan bintang, tapi sekarang sudah tidak ada lagi. Jadi joget moderen itu istilahnya, melanglang-buana ke daerah Riau, jadi tahun ’62 bapak ikutilah rombongan joget moderen ini tadi ke Padang sidempuan, dari Padang Sidempuan ke Rao, yaitu daerah Padang Sidempuan ke arah Sumatera barat, ya mungkin kecamatan itu. Kemudian ke Panti, perbatasan Sumatera barat, terus ke Pekan Baru, tapi tidak maen, kami hanya singgah bermalam, terus kami singgah ke Dumai, di dumai kami maen kurang lebih sepuluh malam. Namanya joget moderen kan pindah-pindah, jogetnya saja sampai

Page 77: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

76

tujuh orang. Jadi sehabis kami izin, dari Buterpra Dumai, kami nyeberang ke Pulau Rupad di Batu Panjang dengan perjalanan kurang lebih satu jam naik boat. Di Pulau Rupad karena disana masyarakatnya sedikit sekali, sehingga kami hanya dua malam di situ. Kami terus menuju Teluk Kuantan. Di Teluk Kuntan itu ada pasar Malam sampai 40 malam lamanya dengan banyak atraksi lain selain joget. Kami tampil setiap malam. Habis 40 malam kami pindah ke Kecamatan Basrah, kami tampil lagi 40 malam, baru kami balik lagi ke Teluk kuantan. Satu malam kami di sana, terus lanjut kami ke Rengat, naik kapal motor ke arah hilirnya itu ada namanya kecamatan Sungai Salak, sampai seminggu, habis itu kami balik lagi ke hilir sampai ke Tembilahan. Sampai di Tembilahan kami bermain lagi sampai sepuluh malam. Sehabisnya di tembilahan, kami balik lagi ke Rengat, di Rengat itu ada pasar malam lagi. Pada waktu itu di Riau, pasar malam itu bersambung-sinambung, pindah pindah tempat. Di Rengat sampai satu bulan lebih. Kebetulan pada waktu itu akan kedatangan presiden Soekarno. Bagaimana lah ya, pada waktu itu antara kepolisian dan angkatan darat ada kontras, mereka masing-masing mengangkat senjata, akhirnya tidak jadi main, presidennyapun tak jadi datang”.

Selesai melakukan pertunjukan, teman-teman pemusiknya kembali ke Medan.

Sedangkan Ahmad Setia pergi ke Jambi untuk mencari ibunya. Disana ia ditawari

kerja sebagai Juru Ketik di kantor Gubernur Jambi urusan Otonomi Daerah kota

Telanai Pura, Jambi yang dipimpin oleh Bapak M. Ahmad Syah yang berasal dari

Kuala Namo, Sumatera Utara. Pada saat itu gaji yang diterimanya adalah Rp. 800 per

bulan, gaji yang diterimanya benar-benar tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya sehingga pakaian-pakaian yang biasa dipakai untuk pertunjukanpun habis

dijual. Karena merasa tidak puas dengan gaji yang didapatkan, ia mencoba untuk

bercocok tanam di desa Dendang tempat orang tuanya tinggal yaitu menanam padi.

Ternyata hasilnya tetap tidak memuaskan karena hasil yang di dapat tidak lebih dari

sekarung beras. Lalu ia memutuskan untuk bekerja di kota Jambi yaitu sebagai kuli

atau buruh toko grosir, menjadi kernet angkutan , dan juga kuli bangunan.

Page 78: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

77

Sekitar tahun 1972, ia kembali ke Medan. Akan tetapi teman bermusiknya

sudah tidak peduli lagi dengannya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia kembali

bekerja sebagai kuli bangunan, bahkan ia sempat menjadi pemborong bangunan

rumah, merehap rumah, dan membuat model rumah. Dari hasil pekerjaannya tersebut

ia mampu membangun rumahnya sendiri yang sampai saat ini masih dihuninya.

Ahmad Setia juga pernah bekerja sebagai penarik becak selama enam bulan ketika

tidak mendapatkan proyek bangunan. Berikut pernyataan dari Ahmad setia saat

penulis melakukan wawancara :

”Ketika tahun 1972, bapak kembalilah ke Medan, tetapi kawan-kawan bermusik bapak sudah tak acuh lagi, bapakpun kembali lagilah seperti orang baru di Medan ini kan?. Untuk mengisi kekosongan, bapak mulai lagi bekerja bertukang sebagai kuli bangunan, bapak dulu bisa merehap rumah, membuat model rumah, bisa dibilang ahli lah membuat model rumah. lalu, mulai bapak membeli perkakas seperti gergaji, pahat, martil dan sebagainya sampai lengkap. Tapi, kalau tak ada proyek bangunan, bapak cari pekerjaan lain, bahkan bapak pernah narek becak selama enam bulan”.

Tahun 1975, ia bertemu lagi dengan para pemusik lama yang kemudian

mengajaknya bergabung dengan HSBM Dara Melati (Himpunan seni Budaya Melayu

Dara Melati), pimpinan tengku Razali Hafaz. Disinilah kehidupan bermusiknya

dimulai kembali. Ahmad Setia kembali menjadi pemain akordion yang kemudian

membawanya untuk tampil di Lhokseumaweh, Aceh. Akan tetapi jika tidak ada

tawaran bermain akordion, ia kembali bekerja sebagai kuli bangunan.

Ahmad Setia juga memiliki latar belakang pekerjaan lain yang pernah

ditekuninya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tahun 1991 ia menjadi pengajar

dan juga guru Les di sekolah SMKI ( Sekolah Menengah Kesenian Indonesia) di

Page 79: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

78

Tanjung Morawa. Di sekolah tersebut, ia mempunyai dua orang musik yang sudah

berhasil mampu bermain akordion dengan baik yaitu Erwansyah yang sekarang

bekerja di kantor Pemerintah Kota Medan, dan juga Kudri yang sekarang bekerja di

Dinas Pariwisata Riau. Ahmad Setia menjelaskan pengalamannya sebagai berikut :

“selama mengajar di SMKI itu, ada dua orang murid saya yang sudah berhasil memainkan akordion, namanya Erwansyah dan Kudri, Erwansyah ini sekarang bekerja di Kantor Pemerintah Kota (Pemko) Medan, sedangkan Kudri bekerja di dinas Pariwisata Riau. Erwansyah inipun sudah melanglang buana juga, dia sudah sampai ke Jerman dan Beijing. Banggalah saya melihat mereka berhasil. Karena sebenarnya banyak murid yang saya ajarkan, Cuma mereka berdua saja yang berhasil main akordion. Bahkan anak sendiri saja tidak mau belajar meski sudah saya dorong-dorong. Tapi yah namanya tidak ada bakat, nggak bisa juga dipaksa”.

Sekarang ini, tawaran yang datang untuk meminta Ahmad setia tampil

semakin banyak seperti acara-acara perayaan, pesta perkawinan, penyambutan orang-

orang penting, festival tari serampang duabelas, penyambutan turis, upacara hari

besar adat Melayu, peresmian perusahaan dan lain sebagainya. Ahmad Setia masih

tetap diminta dan sangat dibutuhkan untuk tampil bermain akordion meski usianya

sudah tua.

3.4 Latar Belakang Kepemusikannya

Ahmad Setia memulai karirnya sebagai pemusik dimulai sejak tahun 1959.

sebenarnya Ahmad Setia tidak pernah belajar khusus mengenai materi musik. Jiwa

kepemusikannya sudah timbul sejak ia masih kecil. Ketika masih tinggal di

perbaungan, ia sering menonton pertunjukan ronggeng, yang mana pada jaman

dahulu pertunjukan ronggeng biasanya ditampilkan di gudang pabrik kilang padi

Page 80: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

79

selama semalam suntuk. Melihat tingkah mereka menyanyi, menari, mengebeng

membuat ia tertarik dan menimbulkan keinginan dalam dirinya untuk mengikuti jejak

para peronggeng. Selain itu, ayahnya juga dulu seorang pemain biola, dan ibunya

adalah seorang penari, dan mungkin saja hal tersebut disebabkan oleh faktor

keturunan sehingga menimbulkan jiwa kepemusikan dan hasratnya untuk belajar

musik.

Demikian juga dengan awal perjalanannya sebagai pemain akordion. Ia

belajar akordion dari seorang temannya yang juga pemain akordion handal pada saat

itu yaitu Almarhum Datuk Muhammad Nur. Selama bergabung dengan beliau Ahmad

Setia sering diajak mendampingi beliau setiap kali mengisi acara-acara adat Melayu

bersama grup Orkes Hitam Manis yang juga merupakan grup pertama Ahmad Setia

bergabung dan tampil di RRI Nusantara III Medan yang sekarang ini telah menjadi

RRI Nusantara I Medan. Lagu yang pertama kali dipelajari Ahmad Setia ketika

belajar akordion adalah lagu Demam Puyun. Penampilan perdananya adalah ketika ia

menonton pertunjukan ronggeng Melayu pada sebuah pasar malam di Lapangan

Merdeka Medan. Ia diminta oleh seorang pemain Gendang yang sedang tampil pada

saat itu yang bernama Karim yang juga seorang pelawak untuk naik ke atas pentas.

Sebenarnya pada saat itu ia berniat untuk menonton pertunjukannya saja akan tetapi

si pemusik tadi tetap memaksa, hingga akhirnya tawaran itu diterima oleh Ahmad

Setia. Dan ternyata sampai acara selesai ia tetap diminta sebagai pemain pengganti.

Lagu pertama yang dibawakannya pada saat itu adalah lagu Cek Minah Sayang. Hal

ini sesuai dengan yang dijelaskan Ahmad Setia seperti di bawah ini :

Page 81: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

80

“antara tahun 1959 sampai 1960an, ada pasar malam di Lapangan Merdeka Medan. Mula-mula saya itu asyik menonton ronggeng, oleh penabuh gendangnya kenal sama saya, dan tau bahwa saya bisa main akordion, dan bisa main gendang, jadi saya dusuruh naik, “mad naek mad, naek kau ke panggung” katanya, lalu saya bilang, “ah, tak usahlah, aku mau nengok saja”, “enggak, kau macam manapun, kau mesti naek” katanya. Dengan gagahnyalah, jadi saya naik, ” ni akordion, kau maenkan!” katanya, yah saya maenkanlah, tau-tau sampai acara selesai, saya tetap yang main akordionnya. Lagu yang pertama sekali saya bawa itu judulnya cek minah sayang”.

Lagu yang paling sering dibawakan oleh Ahmad Setia adalah lagu dari tarian

sembilan wajib yang biasa digunakan untuk mengiringi tari seperti : kuala deli,

makan sirih, mak inang pulau kampai, hitam manis, tanjung katung, cek minah

sayang, pulau sari, serampang duabelas, dan zapin yaitu zapin kasih dan budi.

(Gambar 1 : 16 April 1961, Perjalanan pertama bersama grup Joget Moderen ke Sigambal,Rantau Prapat)

Page 82: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

81

Sekitar tahun 1976 Ahmad Setia mulai membeli akordion dari seorang

temannya. Akordion yang pertama kali dipakainya adalah akordion bermerek

Satimiosofrani 48 bass buatan Italia, akan tetapi sekarang sudah dijual, dan yang

sekarang tersisa di rumahnya adalah merek Hohner 72 bass buatan Jerman dan merek

Parrot 32 bass buatan Cina.

(Gambar 2 : Akordion milik Ahmad Setia)

Biasanya, Ahmad Setia memainkan akordion untuk mengiringi orkes Melayu,

ronggeng Melayu dan joged modern. Ketika penulis melakukan wawancara Ahmad

Setia sempat menjelaskan klasifikasi dari ketiga bentuk kesenian tersebut. Orkes

merupakan suatu bentuk kesenian yang didalamnya terdiri dari pemain musik dan

penyanyi tanpa ada penari. Ronggeng adalah merupakan satu bentuk kesenian

didalamnya terdiri dari pemusik yang menyajikan musik dan tarian tanpa ada

penyanyi. Sedangkan Joget Modern adalah suatu bentuk kesenian yang menyajikan

Page 83: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

82

musik dengan bantuan alat musik modern seperti saxsofon, drum, gendang, mambo

dan penari akan tetapi tidak ada penyanyi, atau dengan kata lain disebut juga menari

dengan gaya ala barat.

Tahun 1977, Ahmad setia bersama Grup HSBM (Himpunan Seni Budaya

Melayu) Dara Melati, mendapat tawaran untuk tampil di Lhokseumaweh, Aceh

selama dua sampai tiga hari. Setelah kembali ke Medan, mereka terundang lagi ke

Kedah untuk menampilkan tari-tarian Melayu seperti cek minah sayang, mak inang

pulau kampai, dan serampang dua belas. Demikian pernyataan dari Ahmad Setia :

”saya pertama sekali tampil di luar negeri itu pada tahun 1977, tanggal 12 sampai 27 Februari ke Kedah, tapi tidak langung ke Kedah. Kami ke Penang dulu, lalu dari penang, kami dibawa pakai kendaraan kerajaan Kedah untuk mengadakan pesta di sana, di sana itu pestanya seperti acara-acara di Medan Fair ini. Sepulang dari sana, mulailah berkembang seni bapak ini. Jadi, kalau ada grup-grup tari yang kecil-kecil di Medan ini yang mengundang bapak selaku pemain akordion, bapak bantu, di mana waktu itu bapak seperti joker, kalau ada grup yang perlu, Bapak bantu itu semua. Termasuk Sri Indera Ratu Istana Maimun pimpinan almarhumah Tengku sitta Saritsyah dan grup-grup lainnya”.

(Gambar 3 : 23 mei 1976, Marati Bowl, Taman Ria Medan, pada acara Malam Kemenangan Putri Medan Fair)

Page 84: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

83

Kelebihan Ahmad Setia dari pemain akordion lainnya dapat dilihat

darikeunikannya menekan tuts akordion dengan menggunakan tangan kiri atau kidal

dan di kota Medan ia merupakan satu-satunya pemain akordion yang kidal.

Ia juga dikenal sebagai pemain akordion terhandal bahkan ia termasuk

ensiklopedi musik Melayu karena ia bisa membedakan mana musik melayu yang

benar dan mana yang salah misalnya : pada bagian intro lagu dimainkan, ia langsung

dapat menilainya dari bunyi melodi yang didengarkannya.

Keunikan lainnya adalah Ahmad Setia sangat handal mengiringi tari

serampang duabelas, bahkan ia dianggap sebagai pemain akordion “terhebat”.

Permainannya juga sangat mirip dengan Bapak Tengku Ahmad Dahlan Siregar yaitu

tokoh kesenian Melayu sekaligus pemain akordion pertama terkenal dan

Handal di Medan. Di setiap akhir permainannya pada lagu serampang duabelas

selalu ditutup dengan nada-nada minor sehingga memberikan kesan tempo semakin

melambat, padahal temponya tidak diperlambat hal itulah yang membuat Ahmad

Setia menjadi sesuatu yang kuat dan dipilih orang menjadi panutan (sumber; Fadlin,

14 Agustus 2007).

Tahun 1994, ia mendapat perhatian dari walikota Medan yang dipimpin oleh

Bapak Bachtiar Jafar dan mempercayakannya untuk tampil di Ichikawa, Jepang

bersama rombongan Ria Grup pimpinan Drs. Monang Butar-butar. Ketika pulang dari

Jepang, mereka diberikan uang saku tambahan oleh istri Walikota Bachtiar Jafar

sejumlah 25.000 Yen (Rp. 500.000).

Page 85: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

84

Tahun 2000, saat bergabung bersama Lia Grup, pimpinan ibu Hajjah Ncek

Dahlia Kasyim Sinar. Ahmad Setia beserta rombongan grupnya mendapat tawaran

untuk menampilkan kesenian Melayu di kedutaan Indonesia di Singapura dalam

rangka perayaan Ulang Tahun Indonesia.

Selain pandai memainkan Akordion, ia juga pandai menyanyikan lagu-lagu

Melayu dengan baik, bahkan ia mampu bernyanyi sambil bermain akordion, bisa

dikatakan tidak ada satu pun lagu Melayu yang tidak disukainya.

(Gambar 4 : Ahmad Setia tampil sebagai penyayi bersama orkes Melayu)

Ahmad Setia juga pandai berpantun. Sekitar Juni 2003, ketika ia melakukan

pertunjukan di Negeri Sembilan, Malaysia. Ahmad Setia pernah menawarkan diri

menantang penyanyi terkenal asal Malaysia yaitu Noor Anizah Idris untuk berbalas

pantun pada lagu Dondang Sayang. Pantun yang menjadi andalannya pada saat itu

adalah sebagai berikut :

Page 86: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

85

Kalau tidak karena bulan Tidak bintang meninggi hari Kalau tidak karena tuan…dondang sayang Tidak saya sampai kemari

Mendengar pantunnya tersebut, penonton pun bertepuk tangan memuji

Ahmad Setia. Kemudian Ahmad Setia mendapatkan hadiah berupa bingkisan dari

penyanyi tersebut. Selain itu, ada beberapa pantun yang biasa digunakan Ahmad Setia

Setiap mengisi acara adat Melayu

yaitu sebagai berikut :

Kapal baru temberang baru Baru sekali masuk muara Adik baru abang pun baru Baru sekali bertemu muka Kiri jalan kanan pun jalan Di tengah-tengah pohon mengkudu Pesan jangan kirim pun jangan Sama-sama menanggung rindu Lima-lima buah delima Masak sebiji di balik daun Budi tuan kami terima Untuk kenangan bertahun-tahun Pohon keranji di tengah halaman Kusangka tidak berbuah lagi Sudah berjanji berjabat tangan Kusangka tidak berobah lagi

Ahmad Setia juga pandai menari. Sekitar tahun 1961 ia belajar menari dari M.

Saini yaitu seorang pemenang sayembara tari serampang duabelas. Tarian yang

pertama kali dipelajarinya adalah tarian kuala deli. Sebenarnya, hampir semua tarian

Melayu mampu ditarikan oleh Ahmad Setia seperti : silat, kuala deli, mak inang

Page 87: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

86

pulau kampai, tanjung katung, hitam manis, mak inang lenggang, sri langkat

(akarnya dari ronggeng) dan serampang duabelas. Yang mana dalam istilah bahasa

Melayu disebut dengan tarian sembilan wajib.

Ada juga tarian yang pernah dipelajarinya tetapi ia sudah lupa yaitu tarian

mak inang pak malau, cek minah sayang dan tarian ampang nagari (tarian berasal

dari Mandailing Natal, kecamatan Natal Pantai Barat). Bentuk tariannya seperti tarian

Minang tetapi lebih condong mengarah ke Melayu. Akan tetapi sejak tahun 1960

setelah menjadi pemain akordion, Ahmad Setia tidak pernah menari lagi. perjalanan

terakhir sebagai penari adalah tanggal 17 Mei 1983 yaitu pada acara Festival Film

Indonesia (FFI). Saat itu ia tidak lagi menjadi penari, akan tetapi karena pada saat itu

tidak ada penari, maka Bapak Pembina acara meminta Ahmad Setia untuk tampil

sebagai penari.

(Gambar 5 : 1976, sebagai penari ronggeng di Medan Fair)

Page 88: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

87

Berkat kepandaiannya menari khususnya tari serampang duabelas membuat ia

semakin hebat dan menguasai benar musik yang dibawakannya ketika mengiringi

tarian tersebut dengan menggunakan akordion. Jadi apabila terjadi kesalahan pada

penari ia mampu mengimprovisasikan permainan musiknya sehingga kesalahan

tersebut seakan tidak terlihat dan penarinya pun merasa tidak dipermalukan meski

telah membuat kesalahan. Hal itu pulalah yang membuat ia begitu istimewa

dibandingkan pemusik lainnya dan masih sangat dibutuhkan untuk menjadi pemusik

pengiring festival tari serampang duabelas.

Selain pandai bermain akordion, menyanyi dan berpantun, ia juga pandai

memainkan gendang dan membuat gendang. Ia mempelajari gendang bersamaan

dengan ketika belajar akordion yaitu sejak tahun 1959 dan untuk pertama kalinya

Ahmad setia tampil sebagai pemain gendang di luar kota yaitu di Sigambal, Rantau

Prapat tanggal 16 April 1961 bersama rombongan grup Hitam Manis.

(Gambar 6 : 26 Maret 1982, pada acara pembukaan Pekan Raya Sumatera Utara

Page 89: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

88

Kemudian pada tahun 1962 ia ikut pertunjukan keliling ke daerah Riau

bersama grup Joget Modern. Sejak tahun 1975, ia tidak pernah lagi menjadi pemain

gendang hanya saja ia masih mau mengajar bermain gendang.

Dan yang terakhir keahlian dari Ahmad Setia adalah membuat gendang.

Dalam membuat gendang Ahmad setia belajar sendiri. Karena sudah terbiasa bekerja

sebagai kuli bangunan, iapun menjadi mudah untuk mendesain gendang Melayu.

Keahliannya ini ditekuninya sejak 1977 sampai sekarang. Dan untuk pertama kalinya

ia berhasil membuat 2 buah gendang yang terbuat dari batang kayu kelapa yang mana

proses pembuatannya masih menggunakan parang dan pahat.

(Gambar 7 : selain bermusik Ahmad Setia juga mampu membuat gendang)

Sekitar tanggal 28 April 1995, ia berkesempatan ikut rombongan Lia Grup

pimpinan Ncek Dahlia Kasyim Sinar ke Melaka Malaysia. Kemudian ia membawa

kedua gendang buatannya tersebut untuk dijual. Gendang tersebut dibeli oleh seorang

Page 90: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

89

Profesor Latief Abu Bakar dari UM (University Malaya). Ia menjualnya dengan

harga RM 200 (duaratus ringgit) per gendang.

Bahan yang digunakan untuk membuat gendang adalah batang kayu mahoni

atau batang rambutan, kulit kambing, cat, dempul, dan kain untuk dibuat sebagai tas

tempat menyimpan gendang. Dalam membuat gendang khususnya kayu gendang ia

melakukannya melalui 3 kali proses yaitu yang pertama proses pengeringan, kedua

dempul dan yang ketiga pembuatan ornamen. Pertama sekali kayu yang sudah

dibentuk dijemur selama 20 hari kemudian didempul dan keesokan harinya sudah

bisa diberi ornamen, sedangkan proses pengeringan kulit dilakukan selama satu hari

saja yang kemudian masuk pada tahap proses mengikat kulit gendang dengan rotan.

Bahan kayu yang digunakan untuk membuat gendang dipesan dari Klumpan,

Kelambir Lima, Deli Serdang.

Adapun ciri khas lambang ornamen gendang buatan Ahmad Setia adalah

sebagai berikut :

(Gambar 7 : lambang ornamen gendang buatan Ahmad setia)

Page 91: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

90

Setelah gendang sudah jadi, ia menjahit kain baldu yang sudah diukurnya

untuk dijadikan tas tempat gendang. Uniknya, dalam menjahit tas tempat gendang ia

menjahit dengan tangannya sendiri, berkat kemampuannya, Ahmad setia tidak perlu

menggaji pekerja khusus untuk menjahit tas gendang tersebut. Dalam waktu

seminggu ia mampu mengikat enam buah gendang dan siap untuk dipasarkan. Proses

pemasaran dilakukan dari mulut ke mulut. Sekitar tahun 2000 ia mendapat pesanan

sepuluh buah gendang dari UM (University Malaya). Sejak saat itu setiap kali keluar

negeri ia selalu membawa sebanyak-banyaknya empat buah gendang untuk di jual.

Pernah juga ia mendapat pesanan dari Tengku Rinaldi, pembeli dari Kuala Lumpur

setiap dua bulan sekali mas ing-masing sepuluh buah gendang, dan sudah tiga kali

memesan sejak tahun 2004. Kemudian ia pernah juga mendapat pesanan dari

Departemen Pariwisata Pekan Baru Riau sebanyak dua buah. Syah Rizal pembeli asal

Pekan Baru memesan sebanyak sepuluh buah dan sampai saat ini Ahmad Setia masih

aktif membuat gendang karena pesanan semakin banyak. Akan tetapi ia baru mulai

membuat gendang jika ada yang memesan.

Harga untuk satu buah gendang jika di jual di Medan adalah sekitar Rp.

350.000,- sampai dengan Rp 400.000,-. Jika dijual di Malaysia ia menjual dengan

harga sebesar RM 200 (sekitar Rp 500.000,-). Dan terkadang, ketika ia membawa

gendangnya ke luar negeri, ada yang mau membeli gendangnya seharga RM 320 (jika

dirupiahkan sekitar Rp. 800.000).

Page 92: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

91

3. 5. Pengalaman Bermusik Ahmad Setia

Perjalanan Ahmad Setia dalam bermusik sebagai pemain akordion dimulai

sejak tahun 1959. Selama bermain musik, Ahmad Setia sering diminta oleh beberapa

sanggar untuk bergabung, baik sebagai pemain tetap maupun hanya sekali bergabung

saja. Adapun sanggar-sanggar tersebut adalah sebagai berikut :

a. Tahun 1959 bergabung bersama grup Hitam Manis.

b. Tahun 1962 bergabung bersama grup Joged Modern.

c. Tahun 1976 bergabung bersama HSBM (Himpunan Seni Budaya Dara

Melati). Pimpinan Tengku Razali Hafaz kemudian membawanya ke Alor

Setar, Kedah Malaysia

d. Tahun 1982 bergabung bersama grup band Dara Escape pimpinan ibu Rolan

dari Langsa, Aceh.

e. Tahun 1983 bergabung bersama ABB (Ansambel Bukit Barisan ). Ikut

bergabung hanya sekali, yaitu khusus pada acara Festival Film Indonesia

(FFI) Medan.

f. Tahun 1984 bergabung bersama Sri Indera Ratu Istana Maimun, p impinan

Tengku Sitta Saritsyah.

g. Tahun 1990-1991, bergabung bersama Patria tanjung Morawa.

h. Tahun 1995 bergabung bersama Ria Agung Pimpinan Drs. Monang Butar-

Butar. Hanya bergabung sekali, yaitu untuk tampil di Jepang.

i. Tahun 1995 bergabung bersama Sinar Budaya Grup (SBG) pimpinan Tengku

Lukman Sinar.

j. Bergabung bersama Lia Grup pimpinan Ncek Dahlia Kasyim Sinar.

Page 93: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

92

k. Bergabung bersama grup yang terletak di kota Maksum.

l. Bergabung bersama Grup terletak di kawasan Medan Baru.

m. Tahun 2004 sampai sekarang bergabung bersama ASM (Anugerah Seni

Medan) pimpinan Drs. Fadhlin. Pada tahun 2005 tampil pada acara Pesta

Gendang Nusantara 8 di Melaka.

n. Saat ini juga bergabung bersama sanggar Sri Deli pimpinan Syahrul Irwan

dan Adek yang beralamat di jalan halat Medan.

Banyak kisah perjalanan musik dari Ahmad Setia yang tidak sempat di

dokumentasikan. Dari hasil wawancara yang dilakukan, penulis mendapatkan

beberapa data yang jelas mengenai perjalanan musik Ahmad Setia hingga sampai

keluar negeri adalah sebagai berikut:

1.16 April 1961 : Perjalanan pertama ke Sigambal Rantau prapat,

sebagai pemain akordion. Bergabung bersama

rombongan Joged Modern Hitam Manis.

2. 23 Mei 1976 : Sebagai pemain akordion pada malam kemenangan

Putri Medan Fair’76. di Marati Bowl, Taman Ria

Medan.

3. 27 Oktober1976 : Sebagai pemain akordion pada acara penyambutan

turis dari M. prinsenadan bersama grup HSBM

(Himpunan Seni Budaya Dara Melati).

4. 12-27 Februari 1977 : Pertama sekali tampil ke luar negeri yaitu kedah

Malaysia.

Page 94: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

93

5. 31 Desember 1977 : Sebagai pemain akordion pengiring tari serampang

duabelas. Bersama grup HSBM Di paviliun Indonesia

Pulau Pinang.

6. 28 April 1978 : Tampil sebagai pemain akordion bersama HSBM di

Gelanggang Mahasiswa USU.

7. _ Maret 1981 : Tampil pada acara pekan Grafika Taman Ria

Medan.

8. 26 Maret 1982 : Tampil pada acara pembukaan Pekan Raya

Sumatera Utara.

9. 13 Agustus 1981 : Tampil pada acara pekan perdagangan dan

perindustrian di halaman PRSU Medan.

10. tahun 1981 : Tour ke sabah dan serawak, negara Malaysia bagian

timur (Kalimantan Utara), sekembalinya dari

Malaysia timur, singgah di Negeri Pahang bagian

tenggara, Perlis, pulau Langkawi untuk memberi

hiburan langgam Melayu dan serampang dua belas.

11. Tahun 1982 : Perjalanan ke Perlis, Langakawi, Bagan Datok

Perak, Kuala Lumpur, Kinabalu dan menyeberang

sampai ke Pulau Labuhan. Bersama Grup Band Dara

Escape pimpinan ibu Rolan dari Langsa, Aceh.

12. Tahun 1982 : Mengisi acara partai politik di pabatu.

13. 20 November 1982 : Mengiringi Festival Tari serampang duabelas pada

acara Pekan Kesenian Melayu Sumatera Utara.

Page 95: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

94

14. 21 Mei 1983 : Sebagai penari pada acara Festival Film Indonesia

’83 di Medan. Bersama grup ABB (Ansambel Bukit

Barisan).

15. 1-3 juni 1983 : Sebagai pemain akordion pada acara Pesta Budaya

Melayu tahun 1983 provinsi daerah tingkat I

Sumatera Utara.

16. 12 Februari 1984 : Sebagai pemain akordion mengiringi artis Laila

Hasyim.

17. 19 April 1984 : Sebagai pengiring pada acara sayembara tari

serampang duabelas dan busana Melayu Pekan Raya

Sumatera Utara Medan.

18. 24 Agustus 1985 : Tampil pada acara perayaan HUT TVRI ke 23

Medan.

19. 7 Desember 1986 : Mengisi acara Peresmian Hotel Rose Garden

Brastagi.

20. Tahun 1989 : Tampil di Macasar bersama sanggar Sri Deli

pimpinan Syahrul Irwan dan Adek.

21. 18 September1990 : Tampil pada acara pelestarian seni ronggeng Melayu

asli di Fakultas Sastra USU.

22. 14-15 juli 1994 : Mengiringi tari serampang duabelas tingkat anak-

anak di Medan.

Page 96: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

95

23. 5 November 1994 : Di tunjuk oleh walikota Bachtiar Jafar tampil di

Ichikawa Jepang, bersama grup Ria Agung Nusantara

Pimpinan Drs. Monang Butar-Butar.

24. 28-30 Mei 1995 : Tampil di Melaka Malaysia pada acara Pesta

Gendang Nusantara ’95. bersama rombongan

MABMI.

25. 26 November 1996 : Tampil pada acara Pagelaran Apresiatif Musik dan

lagu daerah Melayu, Dairi dan Simalungun di Taman

Budaya medan.

26. 25 Desember 1996 : Tampil di Singapura bersama Tengku Lukman

Sinar.

27. 29 Desember 1997 : Tampil pada acara Temu Ramah Menteri Dalam

Negeri H. Moh. Yogie. SM di Kantor Gubernur

Medan.

28. 18 Mei 1999 : Pengiring Festival tari serampang duabelas dan

langgam Melayu Sekota Madya Medan.

29. 8 Agustus 1999 : Sebagai pengiring Lomba tari serampang duabelas

tingkat anak dan remaja di Tanjung Morawa.

30. _ Februari 2000 : Perjalanan ke Kuala Lumpur.

31. 2 Maret 2000 : Perjalanan ke singapura bersama Lia Grup pimpinan

Hajjah Ncek Dahlia Kasyim Sinar.

32.12-16 April 2000 : Perjalanan ke Melaka Bandaraya Bersejarah,

Malaysia pada acara Pesta Gendang Nusantara III.

Page 97: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

96

33. _ November 2000 : tampil pada acara PESTA Tapak Pulau pinang,

Malaysia.

34. 12 April 2001 : Turut serta pada acara pagelaran dan lomba kesenian

Melayu, Hadrah, ronggeng, zapin, tari serampang

dua belas dan Busana Melayu, Medan. Bersama grup

ronggeng Melayu pimpinan Ahmad Setia.

35. 12 -15 April 2001 : Perjalanan ke Melaka Bandaraya Bersejarah pada

acara pesta Gendang Nusantara IV, Malaysia.

36. 9-16 April 2002 : Perjalanan ke Melaka pada acara Pertemuan

Seniman Serumpun di Institut Seni Malaysia.

37. 12-15 April 2002 : Perjalanan ke Melaka Bandaraya Bersejarah pada

acara Pesta Gendang nusantara V, Malaysia.

38. 4-9 September 2002 : sebagai pengiring Festival Seni Tari Melayu,

Palembang.

39. 2 Okt- 2 Nov 2002 : Perjalanan ke Kuala Lumpur pimpinan sinar budaya

grup pada acara Festival Persuratan dan Kesenian

Melayu dan Polinesia.

40. 9-16 April 2003 : Perjalanan ke Malaka pada acara gendang Nusantara

VI, Malaysia.

41. 8-14 juni 2003 : Perjalanan ke Negeri Sembilan pada acara Karnival

Budaya Negeri Sembilan, Malaysia.

42. 10-18 April 2005 : Perjalanan ke Malaka pada acara Pesta Gendang

Nusantara VIII.

Page 98: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

97

Sebenarnya perjalanan musik Ahmad Setia sudah sangat banyak sekali. Akan

tetapi karena Ahmad Setia tidak ingat dan sudah banyak lupa, maka yang dapat

dilampirkan hanyalah sebahagian seperti yang dilampirkan diatas.

3. 6. Manajemen Seni Ahmad Setia

Pendapatan rata-rata Ahmad setia sekali tampil bermain akordion adalah Rp.

150.000. Saat pertama kali ikut tampil bersama grup Joget Modern, pada tahun 1961

gaji pertama yang pernah didapatnya berjumlah Rp. 300 per sekali tampil. Menurut

Ahmad setia Rp. 300 saat itu bisa membeli selembar baju dan jumlahnya sama

dengan RP. 20.000 sekarang. Itu merupakan gaji terkerkecil yang pernah di dapatnya.

Sedangkan gaji terbesar yang pernah didapatnya adalah pada tahun 2005 sejumlah

Rp. 4.400.000,-. Ahmad Setia di minta oleh Dinas Pariwisata Rokan Hulu Riau untuk

mengajarkan materi tentang kesenian Melayu dan mengajar langgam vokal Melayu

pada lagu mak inang pulau kampai, tanjung katung dan zapin kasih dan budi.

Pendapatan yang dicapai Ahmad Setia setiap bulannya kadang-kadang

mencapai Rp. 1.200.000 per bulan dari bermain akordion. Akan tetapi apabila ia

mendapatkan “job” atau pesanan dan dipercayakan untuk mencarikan penari, pemain

silat dan pemusik, tak jarang ia mendapatkan keuntungan yang lumayan besar.

Misalnya ; Ahmad Setia diminta untuk menyediakan 4 orang pemain silat, 5 orang

penari dan 4 personel dalam satu kelompok pemusiknya. Maka hitungan

kentungannya sebagai berikut :

- 4 orang pemain silat

Harga yang ditawarkan Ahmad setia Rp. 150.000/orang.

Page 99: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

98

Rp.150.000 x 4 orang = Rp. 600.000

Honor yang diberikan kepada pemain silat Rp. 75.000/orang.

Rp. 75.000 x 4 orang = Rp. 300.000

Keuntungan = Rp. 600.000 – Rp. 300.000 = Rp. 300.000

- 5 orang penari

Harga yang ditawarkan Ahmad setia Rp. 150.000/orang.

Rp.150.000 x 5 orang = Rp. 750.000

Honor yang diberikan kepada penari Rp. 75.000/orang.

Rp. 75.000 x 5 orang = Rp. 375.000

Keuntungan = Rp. 750.000 – Rp. 375.000 = Rp. 375.000

- 4 orang pemusik ( termasuk Ahmad Setia sebagai pemain akordion)

Harga yang ditawarkan Ahmad setia Rp. 200.000/orang.

Rp.200.000 x 4 orang = Rp. 800.000

Honor yang diberikan kepada pemusik Rp. 150.000/orang.

Rp. 150.000 x 4 orang = Rp. 600.000

Keuntungan = Rp. 800.000 – Rp. 600.000 = Rp. 200.000

Keuntungan keseluruhan

Rp. 300.000 + Rp. 375.000 + Rp. 200.000 + Rp. 150.00

= Rp. 1.025.000,-

Akan untuk menghitung secara mendetail berapa jumlah pendapatan yang

didapatkan Ahmad Setia selama sebulan dari bermusik tidak dapat dipastikan secara

mendetail, karena jadwal pertunjukannya tergantung kepada pesanan yang datang.

Page 100: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

99

Selama bekerja sebagai pemusik, terutama ketika mendapatkan “job”. Ahmad

Setia juga pernah mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Pihak pemesan

menjanjikan akan membayar penuh honor pemusik sesuai dengan yang ditawarkan

oleh Ahmad Setia yaitu sebesar Rp. 150.000,-. Ternyata setelah acara selesai, honor

yang diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan atau tidak penuh. Akhirnya

Ahmad Setia memberikan honor kepada anggotanya dengan bayaran penuh,

sedangkan ia sendiri hanya mendapatkan honor sebesar Rp. 50.000,-. Ia melakukan

hal tersebut agar hubungan ia dan anggotanya tetap baik dan tetap mau bergabung

dengannya.

Jika mendapatkan tawaran keluar negeri, honor yang diterima oleh Ahmad

Setia tidak begitu besar, hanya sekedar uang saku saja yaitu sekitar 150 Ringgit

Malaysia. Jika mendapatkan tawaran keluar negeri ia tidak pernah mengharapkan gaji

yang besar. Ia beranggapan bahwa perjalanannya tersebut hanya dijadikan sebagai

pengalaman berharga, dan juga merasa sangat bersyukur jika sempat merasakan

beribadah di Mesjid yang ada di luar negeri tersebut.

Jika di pandang dari segi ekonomi saat ini. Penadapatan yang dihasilkan

Ahmad Setia dari bermusik kurang memuaskan, bahkan tidak mencukupi untuk

memenuhi kebutuhan keluarganya. Ia juga menganggap bermusik hanya sekedar

hobbi saja. Akan tetapi karena ia bisa membuat gendang, ia pun mampu

menghasilkan uang yang lebih besar dari pada bermusik.

3.7 Pengalaman Bergabung Bersama Sanggar-Sanggar di kota Medan

3.7.1 Pengalaman Bersama Sanggar Patria

Page 101: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

100

Pada tahun 1989, ia menjadi pengajar alat musik akordion dan mempunyai

anak didik sebanyak 30 orang setiap seminggu sekali. Kesan yang didapatkan selama

bergabung dengan sanggar tersebut ada yang mengenakkan dan ada juga yang tidak

enak. Kesan yang mengenakkan adalah ia pernah diajak ke Kedah Malaysia pada

acara Pesta Tapak Pulau Pinang. Sedangkan kesan yang tidak mengenakkan adalah

setiap menerima gaji tidak pernah penuh, bahkan di potong sebanyak 20 sampai 30

persen. Artinya untuk menggantikan ongkos setiap mengajar tidak tertutupi. Jatah

makan yang diberikan juga terbatas.

3. 7. 2. Pengalaman Bergabung Bersama sanggar Sri Indera Ratu

Pada tahun 1970, bergabung bersama sanggar Sri Indera Ratu pimpinan

Tengku Sitta Saritsah dan dipercayakan sebagai pengiring tari dan musik jika setiap

ada pesanan. Kesan yang mengenakkan ketika bergabung bersama sanggar ini adalah

Ahmad Setia merasa lebih sejahtera dibandingkan ketika bersama sanggar patria.

Karena meskipun honor yang diberikan termasuk kecil yaitu sekitar Rp. 60.000

sampai dengan Rp. 75.000, sebelum latihan mereka diberi makan dahulu dengan jatah

makan yang memuaskan.

3. 7. 3. Pengalaman Bergabung Bersama Sanggar Sinar Budaya Grup (SBG)

Sinar budaya grup ini dipimpin oleh Tengku Lukman Sinar Basyarsyah. Ia

bergabung sejak tahun 1995 sampai dengan tahun 2005. Dari sanggar ini ia mulai

mendapatkan honor yang lumayan lebih besar dari yang sebelumnya. Pernah juga

diajak untuk tampil di Melaka pada tahun 1994. Pada saat itu sanggar Sinar Budaya

Page 102: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

101

Grup mempunyai hubungan erat dengan sanggar Lia grup yang dipimpin leh Ncek

Dahlia Kasyim Sinar, yang ia merupakan Istri dari adik Tengku Lukman Sinar yang

bernama Abu Kasyim Sinar. Kedua grup ini bekerja sama apabila ada yang memesan

pemusik dan penari, maka pemusik diambil dari Sinar Budaya Grup yang mana

kumpulan pemusiknya pada saat itu adalah Ahmad Setia sebagi pemain akordion,

Hasbul sebagai pemain organ, Fadhlin sebagai pemain gendang dan, Takari sebagi

pemain gendang. Sedangkan penarinya diambil dari Lia grup. Akhir perjalanan

Ahmad Setia bersama Sinar Budaya Grup yaitu pada tahun 2004. Saat itu terjadi

pertengkaran antara anak dari Tengku Lukman Sinar dengan penari dari lia grup

hingga akhirnya Ahmad Setia berhenti dan kemudian bergabung dengan sanggar

Anugrah Seni Medan.

3. 7. 4. Pengalaman Bergabung Bersama Anugrah Seni Medan (ASM)

Ahmad Setia bergabung dengan Anugrah Seni Medan dimulai sejak tahun

2004 sampai dengan tahun 2007 (sekarang) yang di pimpin oleh Drs. Fadhlin. Di

sanggar ini ia bergabung lagi dengan teman-temannya dari grup yang sebelumnya

yaitu Sinar budaya Grup yaitu Fdhlin dan Muhammad Takari. Selama bergabung

bersama ASM, ia sering mendapatkan Bonus gaji. Misalnya ; seharusnya honor yang

diterimanya sebesar Rp. 150.000, yang diberikan kepadanya Rp. 250.000.

3.7.5 Pengalaman Bergabung Bersama Sanggar sri Deli

Ahmad Setia bergabung bersama sanggar Sri Deli sejak tahun 1989 sampai

sekarang (2007). Sanggar ini dipimpin oleh syainul Irwan dan Adek. Bersama

Page 103: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

102

sanggar ini Ahmad Setia pernah terbawa ke Makkasar atas undangan dari gubernur

Makkasar yang mendapatkan gelar Sultan yanmg diberikan oleh kesultanan Deli.

Selama ini, hubungan Ahmad Setia dengan sanggar Sri Deli terjalin dengan baik,

masing-masing antara mereka saling membantu satu sama lain dalam mendapatkan

“Job”, sebagai contoh apabila ada pemesan yang meminta Ahmad Setia tampil

lengkap dengan pemusik dan penari, maka Ahmad Setia memesan penari dari sanggar

Sri Deli, sedangkan pemusiknya Ahmad Setia sendiri yang mencari, termasuk

memakai Syahrul Irwan, pemimpin Sri Deli sebagai pemain Gendangnya. Dari segi

pendapatan, honor yang mereka dapatkan dibagi rata sesuai dengan kesepakatan

mereka masing-masing. Selama bergabung dengan sanggar ini, Ahmad Setia merasa

lebih leluasa karena sanggar ini dianggapnya seperti sanggarnya sendiri karena

hubungan diantara Ahmad Setia dengan sanggar Sri Deli seperti sebuah hubungan

keluarga.

3.8 Tanggapan-Tanggapan Masyarakat Kesenian Melayu Terhadap

Ahmad Setia

NAMA : Muhammad Takari USIA : 41 tahun PEKERJAAN: Dosen Fakultas Sastra Jurusan Etnomusikologi Universitas

Sumatera Utara ”Pak Ahmad Setia adalah seorang pemusik akordion kota Medan, khususnya

untuk mengiringi tari serampang duabelas, dia itu termasuk pemusik yang ”paling

bagus” diantara pemusik lainnya. Karena dia pandai menari serampang duabelas jadi

kalau misalkan penari yang diiringinya salah menari, bisa dia berimprovisasi dengan

Page 104: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

103

akordionnya sehingga kesalahannya itu seolah-olah tidak kelihatan. Untuk mengiringi

festival tari serampang duabelas di medan ini, masih dialah yang diakui kalau main

akordion. Kemudian uniknya dia main akordion itu pakai tangan kiri atau kidal, jadi

orang pun banyak memanggil dia dengan sebutan ”Pak Ahmad Kidal”.Dia itu pandai

bermain akordion, bisa main gendang, bisa juga membuat gendang, sampai sekarang

masih membuat gendang. Tentang musik Melayu juga dia banyak tahu, mungkin

yang orang lain tidak tahu, dia banyak mengetahui musik atau lagu-lagu Melayu yang

lama sekali, mungkin jumlahnya hampir ratusan itu, dialah tinggal generasi atau

benteng terakhir dalam kebudayaan Melayu itu. Perjalannya pun sudah entah sampai

kemana-mana sampai ke Malaysia, Singapura, Malaysia lah yang paling sering. Dan

hampir semua sanggar-sanggar yang ada di kota Medan ini pernah memakai dia

seperti sanggar Patria, Sri Indera Ratu, Dara Melati, Sinar Budaya Grup, dan banyak

lagi. Jadi pak Ahmad ini hebatlah orangnya kalau dalam musik Melayu khususnya

kalau main akordion”.

NAMA : Drs. Fadhlin. UMUR : 46 tahun PEKERJAAN: Dosen Fakultas Sastra Jurusan Etnomusikologi Universitas

Sumatera Utara ”Bang Ahmad itu termasuk ”paling bagus” main akordion. Untuk mengiringi

tari serampang duabelas. dulu dia ini murid dari tengku Ahmad Dahlan Siregar,

permainannya itu pun mirip dengan beliau. untuk masyarakat Melayu dia termasuk

sebagai ensiklopedi ibaratnya sebagai sumber pengetahuanlah untuk masyarakat

Melayu. Bang Ahmad itu banyak mengetahui tentang lagu-lagu Melayu lama yang

Page 105: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

104

orang lain sudah enggak tau lagi, dia tau. Perjalanannya pun sudah sampai kemana-

mana, aad yang ke Malaysia, Singapura, paling banyak ke Malaysia. Dia bisa main

akordion, buat gendang, tari-tarian Melayu dia banyak tau, lagu-lagu Melayu yang

syairnya orang enggak tau, dia masih ingat. Dia bisa menyanyi. Permainanya itu

kerana dia bisa menari, jadi kalau misalnya ada yang salah, dia bisa ”mencuri”

istilahnya bisalah di legonya jadi seperti tidak ada salah. Untuk mengikuti permainan

lagu-lagu garapan yang moderen dan lagu baru, dia juga bisa mengikuti. Kalau

gendang buatannya juga bagus dan lebih halus pengerjaannya. Bang Ahmad ini

termasuk orang yang tidak mau terikat, dia sering bergabung dengan sanggar-

sanggar, tetapi tidak mau terikat kontrak pada satu grup meski dijanjikan bayaran

semahal apapun. Karena prinsip beliau musiknya itu milik orang banyak, siapa saja

boleh menikmati musiknya. Dia pernah gabung sama Patria, Dara Melati, Lia grup,

Sri Indera Ratu, Sinar Budaya Grup dan lain-lain. Di pesta-pesta pun masih banyak

orang yang memerlukan dia main akordion”.

NAMA : Prof. Dra. Hj. T. S ilvana Sinar, M. A. Ph. D. UMUR : 55 Tahun. PEKERJAAN: Koordinator Kopertis Wilayah I Sumatera Utara dan NAD. ”Saya dulu mulai menari sejak tahun 67 saya belajar, dan kemudian menari.

Menurut saya Ahmad Setia itu termasuk ”Hebat”. Dulu saya bergabung dengan

sanggar Sri Indera Ratu pimpinan Tengku Sitta Saritsyah sekitar tahun dan beliau

termasuk sangat penting untuk mengiringi kami karena kalau tidak ada dia, kami

tidak bisa menari. Kalau ada akordion kami jadi semangat untuk menari. Sebenarnya

saya kenal sudah lama sekali ya, dan mungkin saya sudah agak lupa, tapi yang saya

Page 106: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

105

tau orangnya baik. Pernah juga bergabung di sanggar ayah saya, Sinar Budaya Grup.

Sering juga mereka berangkat keluar negeri untuk acara-acara budaya Melayu.

Termasuk lama juga dia bergabung dan sepertinya baik-baik saja, orangnya tidak

banyak tingkah dan tidak main-main, kalau saatnya latihan dia tetap latihan”.

NAMA : Edi Suheiry alias Buyung USIA : 57 Tahun PEKERJAAN: Pemusik gendang Melayu.

”Saya kenal dengan Ahmad Setia ini sudah lama sejak tahun 70-an saya sudah

berteman baik dengan dia, dulu saya bertetangga dengan dia, dan sering kumpul-

kumpul di gang. Aman yaitu kumpulan pelatih-pelatih, pemusik dan penari sama

grup Hitam Manis nama pimpinannya itu Datuk Muhammad Nur, Tok Anjoi biasa

kami panggil. Jadi pak Ahmad ini pemain akordion, tapi dia belajar tanpa sekolah, dia

belajar sendiri, dia sering belajar juga sama Tok Anjoi itu, dulu dia hebat maen

akordion itu, dia bisa diroker jadi penari atau pemain gendang karena dia bisa semua.

Biasanya untuk festival tari serampang dua belas dia lah itu yang sering di pakai,

karena dia hebat juga menari serampang duabelas, sebab kalau pemain akordion ini,

kalau tidak pandai menarikan tari serampang duabelas, tak bisa pas dia mengiringi

kalau mengiringi pakai akordion. Terus, Ahmad Setia ini pintar menyisip lagu-lagu

versi ronggeng, improvisasi di telinganya itu kuat, dia aliran-alirannya mirip sama

Dahlan Siregar. Tapi dia tak bisa baca not balok, Cuma kalau yang pakai angka dia

bisa baca. Dia itu sifatnya mandiri dan sampai saat ini orangnya itu oke aja, kalau

diajak main enak. Dulu dia pernah bergabung sama sanggar Dara Melati, Sinar

budaya Grup, Melati pimpinan ida Batubara alamatnya di jalan sentosa, Patria di

Page 107: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

106

tanjung Morawa pimpinan Hj. Yos Rizal Firdaus, ada juga di patria itu pemain

akordion namanya Almarhum Anjang Nurdin. Kami pernah ke singapura ikut dengan

Lia grup, ke Malaysia, Malaka, Festival Gendang Nusantara yang pertama tahun ’95.

tahun ’82 kami pernah ke Jakarta bersama Dara Melati, lalu ke Cirebon mengikuti

Pesta Keraton kami berangkat dengan MABMI, kemudian mengiringi setiap

sayembara tari Melayu di Medan lah, kalau ada Pekan Budaya Melayu di tiap daerah

kami berangkat sama-sama. Ahmad ini pandai menari, tari persembahan, tiga

serangkai, kalau untuk pesta perkawinan dia sering juga dipakai. Tapi dia tidak mau

terikat, pernah diminta sama Sinar Budaya Grup digaji tiap bulan untuk jadi pemain

tetap, tapi tak tau juga entah diterimanya atau enggak, tapi misalkan ada dua job

bersamaan dengan SBG, dia tetap mengutamakan Sinar Budaya Grup”.

NAMA : Edi Surya UMUR : 47 Tahun. PEKERJAAN: Pemain gendang, dan pemain teater Makyong di sanggar S inar

Budaya Grup.

”Saya kenal pak Ahmad itu sejak tahun 1983, saat itu kami sering di Lia grup,

MABMI dan Sri Indera Ratu. Pertama kali dia itu orangnya bagus, ramah tamah,

udah gitu banyak seloro, dari mulai cakap bagus sampai ke kotor. Terkadang lucu

juga, pernah kami ke Melaka, dia sok bercakap bahasa sana, ternyata yang di

cakapinya itu orang Pekan Baru, ya kami pun tertawa lah. Kalau untuk pengiring tari,

dia lah yang “paling bagus”, untuk serampang duabelas, dia lah itu yang “paling

jago”. Terkenal itu, tak ada yang bisa mengimbangi, dulu dari Tengku Danil pun, dia

lebih bagus lagi. Apalagi kalau ditengoknya anak gadis itu menari, makin beranak

Page 108: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

107

pinak lah akordion itu di buatnya. Dulu dia pernah belaga pantun sama orang Melaka,

sama Nor Aniza Idris penyanyi Malaysia, bisa juga dia pantun. Terakhir kami

begabung itu tahun 1999, udah pecah, dulu kan di MABMI itu kan gabungan sanggar

Lia Grup, Sri Indera Ratu, SBG,, ya masing masing udah mengangkat grup masing-

masing”.

NAMA : Zulham Zais UMUR : 39 Tahun PEKERJAAN: Guru, penyanyi grup Roncah Melayu, pemain teater Makyong

di sanggar S inar Budaya Grup. “Saya sudah lama sekali kenal sama pak Ahmad itu, sejak di Lia grup dulu

kami sering begabung, pimpinan Hj. Ncek Dahlia Kasyim Sinar itu dari tahun 1992

sampai kalau tak salah tahun 1999. dulu kan sering begabung di MABMI, MABMI

itu kan gabungan dari Lia grup, Sri Indera Ratu, dan SBG, jadi pak Ahmad ini sring

di Lia grup, lalu waktu ikut bintang radio tahun 90-an, dia dah main akordion. Itulah

kami yang ke Malaka, tahun 1993 kami ke Singapura, Pontianak Kalimantan, ke

Malaysia lah yang paling banyak,. Kalau maen akordion dia paling banyak jadi

pengiring lomba tari serampang duabelas, termasuk “nomor satu” lah dia kalau untuk

ngiring tari, menyanyi pun dia bisa sambil main akordion, lagu kesukaannya yang

peling sering kalau dinyanyikannya itu lagu Madu Tiga darinya P. Ramli. Itu artis

kesenangannya itu dari Malaysia.Cuma kalau untuk mengiringi orang menyanyi dia

jarang, kalau di pesta kawinan lebih banya dia bawa tari”.

NAMA : Dina Mayantuti Sitopu USIA : 22 Tahun

Page 109: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

108

PEKERJAAN: Mahasiswa, penari “Saya termasuk penari yang masih baru. Saya dan grup saya pernah diiringi

oleh pak Ahmad Setia ini pada sebuah acara pesta perkawinan di jalan Iskandar Muda

Medan. Menurut saya pak Ahmad itu kalau untuk urusan seni Melayu khususnya tari,

dia sangat tegas dan mendekati harus sempurna, bisa di bilang ”cerewet” juga. Jadi

saat itu kami tidak tahu kalau kami bakal diiringi pakai musik hidup, karena ketika

latihan kami pakai kaset. Dan ketika kami sedang latihan persiapan sebelum acara,

penari kami menarinya kurang mendak istilahnya, atau kurang ditekuk kakinya pas

menari, spontan aja pak Ahmad teriak dari atas panggung pakai microphone bilang

”anak penari tolong menarinya kurang mendak itu, agak mendak sikitlah, tak cantik

kelihatan dari sini”, malu kali lah rasa kami waktu itu, tapi mungkin memang harus

seperti itu, jadi penari kami pun biar tau kalau menari Melayu harus seperti itu”.

Page 110: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

109

BAB IV

GAYA MELODIS PERMAINAN AHMAD SETIA PADA

AKORDION

4. 1. Notasi dan Transkripsi

Melaksanakan analisis musik dapat dipermudah melalui penulisan musik

tersebut menjadi lambang visual. Melakukan penulisn musik menjadi bentuk visual

dalam etnomusikologi disebut transkripsi.

Suatu masalah yang harus dihadapi dalam memvisualisasikan musik tersebut

berkaitan dengan notasi, karena notasi merupakan lambang dari bunyi musik. Dalam

memilih notasi untuk melayani kebutuhan penulisan musik, penulis menggunakan

notasi balok untuk penulisan gaya melodis pada akordion yang dimainkan oleh

Ahmad Setia.

Disini penulis akan mendeskripsikan melodi pada akordion sebagai sarana

untuk menginformasikan kepada orang lain tentang apa yang penulis dengar yang

akan dituangkan kedalam bentuk tulisan yang menggunakan notasi balok. Notasi

balok yang digunakan dalam tulisan ini berbentuk lima garis dan empat spasi yang

bertanda mula kunci G. Tujuan dari penggunaan notasi balok adalah untuk mencatat

semua karakter-karakter musik secara detail yang disebut pendekatan deskriptif.

Ada dua jenis notasi musik dalam suatu komposisi musik yang ditawarkan

oleh Charles Seegers yaitu notasi preskriptif dan deskriptif. Didalam tulisan ini

Page 111: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

110

penulis menggunakan pendekatan deskriptif yaitu untuk mencatat semua detail musik

yang dapat didengar.

4. 2 Proses Pentranskripsian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pentranskripsian gaya melodis akordion:

(1) Pertama sekali penulis melakukan rekaman langsung musik akordion yang

dimainkan oleh bapak Ahmad Setia (informan). Rekaman dilakukan di rumah

informan dengan menggunakan Tape Recorder Aiwa TP-VS450, dan kaset

yang digunakan adalah Maxell IEC-60.

(2) Kemudian hasil rekaman tersebut dicopy (direkam kembali) ke kaset lain,

supaya kaset asli (master) tersebut tidak rusak karena sering diputar ulang.

Setelah dicopy kemudian rekaman tersebut di dengarkan dan

ditranskripsikan.

(3) Pendekatan analisis yang dilakukan adalah pendekatan deskriptif, yaitu

mencatat semua bunyi musik secara detail.

(4) Bunyi melodi akordion ditranskripsikan kedalam bentuk notasi barat, yaitu

nada-nada yang diletakkan pada garis para nada yang terdiri dari lima garis

dan empat spasi. Dengan memakai garis paranada tersebut kita dapat melihat

tinggi rendahnya nada-nada tersebut, pola ritem yang dipergunakan dan

simbol-simbol musik yang diperlukan.

Page 112: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

111

4. 3 Analisis

Analisis yang dimaksud dalam tulisan ini adalah menguraikan dan

meneskripsikan delapan unsur melodis sesuai dengan yang dikemukakan oleh

Malm seperti telah disebutkan sebelumnya (lihat Bab I kerangka teoritis).

4. 3.1 Tangga Nada

Menurut Ammer (1972:309) tangga nada (scale) adalah nada-nada pilihan

dalam lingkup satu oktaf, sebagai contoh dari nada-nada pilihan yang berada antara

nada C ke nada C'. Selain itu menurut penulis jika terdapat nada-nada duplikasi oktaf,

maka nada tersebut dianggap sama dengan nada oktaf sebelumnya.

Dalam tulisan ini tangga nada yang penulis maksudkan adalah susunan dari

nada-nada yang dipakai dalam melodi permainan akordion dari Ahmad Setia. Penulis

melakukan penyusunan dari nada yang terendah sampai ke nada yang tertinggi.

Didalam mendeskripisikan tangga nada tersebut, nada duplikasi pada posisi oktaf

disatukan atau digambarkan sama dengan nada sebelumnya.

Tangga Nada Lagu Serampang Duabelas

Nada-nada yang digunakan dalam lagu Serampang Duabelas adalah sebagai berikut :

Tangga nada

Page 113: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

112

Nada : E-F-G-A-B-C-D E – Fis–Gis-A - B-Cis-Dis

Tangga nada yang dipergunakan untuk menyajikan musik serampang dua

belas ini adalah tangga nada diatonik yaitu tangga nada yang menggunakan dua jenis

interval yaitu interval penuh dan setengah. Lebih detail lagi tangga nada diatonik

yang dipergunakan adalah tangga nada diatonik tujuh nada atau heptatonik diatonik.

Pada lagu serampang duabelas terdapat kesamaan interutama pada distribusi

nada yang paling rendah yaitu nada G (dibawah C tengah)maka nada-nada yang

dipakai adalah sebagai berikut : nada-nada yang dipakai pada musik adalah nada G

(di bawah C tengah), nada A (dibawah C tengah), nada B (di bawah C tengah), nada

C , nada Cis, nada D, nada Dis, nada E, nada F, dan, nada Fis, nada G, nada Gis, nada

A, nada Ais, nada B, dan duplikasi nada-nada oktafnya adalah nada C' dari nada C,

nada D' dari nada D, nada Dis' dari nada Dis, nada E ' dari nada E, dan nada F' dari

nada F.

Berdasarkan keterangan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa nada

yang digunakan pada lagu Serampang duabelas terdapat sebelas nada ditambah

dengan dua nada yaitu nada G (di bawah C tengah), nada A (di bawah nada C

tengah), dan nada B (di bawah nada C tengah), ditambah lagi dengan lima oktaf dari

nada C adalah C', oktaf dari nada D adalah D', oktaf dari nada Dis adalah Dis', oktaf

dari nada E adalah E ', dan oktaf dari nada F adalah F'.

Page 114: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

113

Tangga Nada Lagu Mak Inang Pulau Kampai

Nada : F-G-Gis-A-B-C'–D'–Dis'–F'-G'-Gis' Tangga Nada Lagu Kuala Deli

Nada : F- G- A- Bes-C-D-Dis- F'-G'-Gis'-A'

Tangga Nada Lagu Kasih Budi

Nada : E- Fis-Gis-A-B-Cis-Dis-E'-Fis'-Gis'-A' Tangga Nada Lagu Tanjung Katung

Nada : F-G-A-Bes-C-D-Dis-F'-G'-Gis'-A'

Page 115: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

114

4.3.2 Nada Dasar Nada Dasar Lagu Serampang DuaBelas Bruno Nettl (1963:147) dalam bukunya Theory and Method in Etomusicology

menawarkan tujuh cara dalam menemukan nada dasar, yaitu :

(1) Patokan yang paling umum adalah melihat nada mana yang sering dipakai dan

nada mana yang jarang dipakai dalam komposisi tersebut.

(2) Kadang-kadang nada-nada yang harga ritmisnya besar dianggap nada-nada

dasar, meskipunpun jarang dipakai.

(3) Nada yang dipakai pada awal atau akhir komposisi maupun pada bagian tengah

komposisi dianggap mempunyai fungsi penting dalam tonalitas tersebut.

(4) Nada yang menduduki posisi paling rendah dalam tangga nada ataupun posisi

tepat berada ditengah-tengah dapat dianggap penting.

(5) Interval-interval yang terdapat antara nada kadang-kadang dipakai sebagai

patokan. Contohnya sebuah posisi yang digunakan bersama oktafnya,

sedangkan nada lain tidak memakai. Maka nada pertama tersebut boleh

dianggap lebih penting.

(6) Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada juga bisa juga bisa dipakai sebagai

patokan tonalitas.

(7) Harus diingat barangkali ada gaya-gaya musik yang mempunyai sistem tonalitas

yang tidak bisa dideskripsikan dengan patokan-paokan diatas. Untuk

mendeskripsikan sistem tonalitas seperti itu, cara terbaik tampaknya adalah

pengalaman lama dan pengenalan akrab dengan musik tersebut.

Page 116: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

115

(terjemahan Marc Perlman 1963:147).

Melalui pendekatan diatas, maka penulis menyusun terlebih dahulu nada-nada

melodis lagu yaitu sebagai berikut : nada F (nada F dan F') merupakan nada yang

paling sering muncul atau digunakan yaitu sebanyak 209 kali. Maka tonalitas yang

disusun berdasarkan ketujuh cara yang ditawarkan oleh Nettl adalah sebagai berikut :

(1) Nada yang paling sering digunakan adalah nada F

(2) Nada yang memiliki nilai ritmis yang besar adalah nada E dan G

(3) Nada yang banyak dipakai sebagai nada awal adalah nada B, nada yang

dipakai sebagai nada Akhir adalah nada D

(4) Nada yang menduduki posisi paling rendah nada B

(5) Nada yang dipakai bersama dengan oktafnya adalah nada D

(6) Tekanan Ritmis yang paling besar adalah nada E dan Nada G

(7) Melalui pengalaman dan pengenalan yang akrab membuktikan adanya

kecenderungan yang besar untuk menggunakan nada F sebagai nada dasar.

Dilihat dari kriteria yang ditawarkan oleh Nettl maka penulis mengambil

suatu kesimpulan bahwa nada dasar yang terdapat pada lagu Serampang Duabelas

adalah nada F.

Nada Dasar Lagu Mak Inang Pulau Kampai : C = do

Nada Dasar Lagu Kuala Deli : F = do

Nada Dasar Lagu Kasih Budi : E = do

Nada Dasar Lagu Tanjung Katung : C = do

Page 117: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

116

4.3.3 Wilayah Nada

Wilayah nada yaitu daerah (ambitus) antara nada yang frekwensinya paling

rendah dengan nada yang frekwensinya paling tinggi dalam satu lagu.

Wilayah Nada Lagu Serampang Duabelas

11

2200 cent

Berdasarkan dari nada-nada yang telah disusun tersebut, maka penulis dapat

menentukan wilayah nada dari lagu Serampang Duabelas, yaitu dari nada G ke nada

F', jaraknya 11 laras atau 2200 cent. Jarak dari nada G (dibawah C tengah) ke G sama

dengan satu oktaf 6 ½ laras atau 1200 cent. Jarak dari nada G ke F' adalah 5 laras atau

1000 cent. Dilihat dari jarak tersebut, maka jarak dari nada A bawah ke nada E'

adalah satu oktaf lebih empat laras atau sama dengan 2200 cent.

Wilayah Nada Lagu Mak Inang Pulau Kampai

F - Gis' 7 ½ Laras

Page 118: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

117

1500 cent Wilayah Nada Lagu Kuala Deli

F-A' 8 Laras 1600 cent Wilayah Nada Lagu Kasih Budi

E - A'

8 ½ Laras 1700 cent

Wilayah Nada Lagu Tanjung Katung

C-A' 10 ½ Laras 2100 cent

Page 119: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

118

4.3.4 Jumlah Nada-Nada

Untuk dapat melihat jumlah pemakaian nada-nada pada lagu Serampang

DuaBelas dilakukan pencacahan terhadap nada-nada yang dipakai berdasarkan hasil

transkripsi yang dilakukan.

Jumlah Nada-Nada pada Lagu Serampang Duabelas

Frekwensi pemakaian nada-nada pada Lagu Serampang Duabelas adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.3.4.1

Nada/

Ritem

Jumlah

G 1 2 3 6

A 3 3

B 1 1

C 4 3 7

Cis 1 3 15 19

D 29 83 112

Dis 1 2 3

E 3 36 119 128

Page 120: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

119

F 53 4 145 202

Fis 9 12 21

G 2 36 108 146

Gis 4 25 29

A 3 62 73 138

Ais 4 5 9

B 16 4 20

C' 2 1 3

D' 1 3 9 13

Dis' 1 3 4 8

E' 2 5 7

F' 2 2 3 7

Jumlah keseluruhan : 882

Dari hasil pencacahan tersebut, maka dapat di lihat nada-nada yang dipakai

serta frekwensi pemakaian nada-nada pada lagu Serampang Duabelas adalah sebagai

berikut :

Jumlah nada yang dipergunakan pada lagu Serampang Duabelas yaitu, nada G

bawah sebanyak 6 kali, nada A bawah sebanyak 3 kali, nada B bawah sebanyak 1

Page 121: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

120

kali, nada C sebanyak 7 kali, nada Cis sebanyak 19 kali, nada D sebanyak 112 kali,

nada Dis sebanyak 3 kali, nada E sebanyak 128 kali, nada F sebanyak 202 kali, Fis

sebanyak 21 kali, G sebanyak 146, Gis sebanyak 29 kali, nada A sebanyak 138 kali,

nada Ais sebanyak 9 kali, nada B sebanyak 20 kali, nada C' sebanyak 3 kali, nada D'

sebanyak 13 kali, nada Dis' sebanyak 8 kali, nada E' sebanyak 7 kali, dan yang

terakhir adalah pemakaian F' sebanyak 7 kali, walaupun nada F merupakan nada yang

paling sering digunakan, tetapi nada-nada yang lain juga mempunyai peranan yang

penting juga dalam nyanyian tersebut.

Jumlah Nada-Nada Pada Lagu Mak Inang Pulau Kampai

Tabel 4.3.4.2 Nada/

Ritem

Jumlah

F 1 1

G 6 6 64 76

Gis 25 25

A 1 1

B 2 60 62

C 141 141

D 136 136

Dis 72 72

F' 58 58

G' 2 57 59

Gis' 6 18 24

Jumlah Keseluruhan 655

Page 122: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

121

Jumlah Nada-Nada Pada Lagu Kuala Deli

Tabel 4.3.4.2

Nada/

Ritem

Jumlah

F 6 7 29 42

G 46 46

A 3 85 88

Bes 1 52 53

C 3 79 80

D 1 37 78

Dis 1 31 32

F' 4 46 50

G' 14 14

GiS' 8 8

A' 1 1

Jumlah Keseluruhan 500

Jumlah Nada-Nada Pada Lagu Kasih Budi

Tabel 4.3.4.4

Nada/

Ritem

Jumlah

E 1 15 16

Fis 4 34 3 41

Gis 1 68 33 109

Page 123: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

122

A 7 33 26 59

B 41 9 56

Cis 6 66 13 81

Dis 3 61 27 91

E' 3 21 28 54

Fis' 1 13 7 21

Gis 13 7 20

A 1 6 7

Jumlah Keseluruhan 551

Jumlah Nada-Nada Pada Lagu Tanjung Katung

Tabel 4.3.4.5

Nada/ Ritem

Jumlah

C 2 8 25 4 39

D 13 13

E 36 36

F 6 48 54

G 16 54 73

A 41 41

Ais 45 45

B 49 49

C' 77 77

D' 1 38 38

E' 1 25 25

Page 124: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

123

F' 10 10

G' 13 13

A' 3 3

Jumlah Keseluruhan 516

4.3.5 Jumlah Interval

Interval adalah jarak dari satu nada ke nada ke nada berikutnya. Perjalanan

melodi gaya melodi yang dihasilkan berupa gerakan melangkah (conjunct), kemudian

melompat (disjunct) dari nada yang satu ke nada berikutnya, adapun jenis interval

yang dipakai adalah sebagai berikut :

Jumlah Interval pada Lagu Serampang Duabelas

Tabel 4.3.5.1

Interval Jumlah

1P 6

2m 8

2M 44

3M 23

3Aug 2

4P 3

4Aug 6

Page 125: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

124

5dim 1

5P 7

6m 17

6M 1

7Aug 1

7dim 1

7m 25

7M 7

8dim 1

8P 8

8Aug 1

Jumlah Interval pada Lagu Mak Inang Pulau Kampai

Tabel 4.3.5.2

Jenis Interval

Jumlah

1P 64

2m 42

2M 40

3m 33

3M 12

4P 4

5P 15

Page 126: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

125

5Aug 2

6m 3

6M 46

7dim 4

7m 74

7M 62

8dim 1

8Aug 1

Jumlah Interval pada Lagu Kuala Deli

Tabel 4.3.5.3

Jenis Interval

Jumlah

1P 7

2m 32

2M 63

3m 16

3M 29

4P 6

5P 8

6m 11

6M 34

7m 106

7M 45

Page 127: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

126

Jumlah Interval pada Lagu Kasih Budi

Tabel 4.3.5.4

Nada/

Ritem

Jumlah

E 1 15 16

Fis 4 34 3 41

Gis 1 68 33 109

A 7 33 26 59

B 41 9 56

Cis 6 66 13 81

Dis 3 61 27 91

E' 3 21 28 54

Fis' 1 13 7 21

Gis 13 7 20

A 1 6 7

Jumlah Keseluruhan 551

Jumlah Interval pada Lagu Tanjung Katung

Tabel 4.3.5.5

Jenis Interval

Jumlah

1P 85

Page 128: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

127

2m 45

2M 74

2Aug 3

3m 21

3M 18

4P 15

5P 4

6m 8

6M 21

7dim 1

7m 132

7M 45

8dim 2

8P 4

4.3.6 Pola Kadensa

Pola kadensa adalah nada akhir pada suatu komposisi lagu. Dalam tulisan ini,

pola kadensa dapat dilihat pada setiap akhir dari frase lagu Serampang Duabelas

yaitu pada tiga nada akhir komposisi lagu yaitu : nada G-F-A atau E-D-E.

Pola Kadensa pada Lagu Serampang Duabelas

Page 129: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

128

Pola Kadensa Pada lagu Mak Inang Pulau Kampai

Pola Kadensa Pada Lagu Kuala Deli

Page 130: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

129

Pola Kadensa Pada Lagu Kasih Budi

Page 131: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

130

Pola Kadensa Pada Lagu Tanjung Katung

4.3.7 Formula Melodi

Menurut william P. Malm(1977 : 8) dalam bukunya Music Culture of the Pacific

Music the Near and East Asia, bahwa bentuk (form) dapat dibagi ke dalam beberapa jenis,

yaitu:

1. Repetitif adalah bentuk nyanyian yang diulang-ulang.

2. Literatif adalah bentuk nyanyian yang memakai formula melodi yang kecil dengan

kecenderungan pengulangan dalam keseluruhan nyanyian.

3. Reverting adalah bentuk nyanyian yang terjadi pengulangan pada frasa pertama

setelah terjadi-penyimpangan penyimpangan melodi.

4. Peogresive adalah bentuk nyanyian yang terus berubah dengan menggunakan

materi melodi yang selalu baru.

5. Strophic adalah suatu bentuk nyayian yang di ulang dengan form yang sama tetapi

dengan tetapi dengan teks nyanyian yang selalu baru.

Page 132: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

131

Berdasarkan keterangan di atas, maka penlis dapat melihat bahwa bentuk ( form )

dari nyanyian serampang dua belas adalah literatif, yaitu terjadinya pengulangan terjadinya

bentuk (form) pengulangan melodi setelah pemakaian melodi

(terjemahan Rizaldi siagian (1987:17).

Formula Melodi Pada Lagu Serampang Duabelas

Literatif

Formula Melodi Pada Lagu Mak Inang Pulau Kampai

Literatif Bentuk Variasi

A A1,A2

B B1, B2, B3, B4, B5, B6, B7

C C1, C2, C3, C4, C5, C6, C7

D D1, D2, D3, D4, D5, D6

Formula Melodi Pada Lagu Kuala Deli

Literatif

Bentuk Variasi

A A1, A2, A4,

B B1, B2, B3, B4, B5, B6

Page 133: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

132

C C1, 2, C3, C4, C5, C6

Formula Melodi Pada Lagu kasih Budi

Literatif Bentuk Variasi

A A1, A2, A3, A4, A5, A6,

B B1, B2, B3, B4, B5, B6

C C1, CE, C3, C4, C5, C6, C7

D D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7,

E E1, E2, E3, E4, E5, E6, E7

Formula Melodi Pada Lagu Tanjung Katung

Literatif

Bentuk Variasi

A A1

B B1, B2, B3, B4, B5, B6

C C1, C2, C3, C4, C5, C6

D D1, D2, D3, D4, D5, D6

E E1, E2, E3, E4, E5, E6

Page 134: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

133

4.3.8 kontur

Menurut Malm (1977:8) kontur adalah garis suatu alur melodi dalam sebuah

lagu, yang dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu:

1. Ascending (menaik) dalah garis melodi yang bergerak naik dari nada yang

rendah ke nada yang tinggi.

2. Descending (menurun) adalah garis melodi yang bergerah turun dari nada

yang tinggi ke nada yang rendah.

3. Pendulous adalah garis melodi yang bergerak dengan membentuk lengkungan

(melengkung setengahlngkaran).

4. Terraced (berjenjang) adalah garis melodi yang membentuk gerakan

berjenjang seperti anak tangga.

5. Statis (level) adalah melodi yang gerakan-gerakan intervalnya terbatas atau

garis melodi yang bergerak datar atau statis.

Kontur Lagu Serampang Duabelas

Berdasarkan jenis kontur diatas, lagu serampang dua belas diawali dengan

gerakan berjenjang atau terraced mempertahankan beberapa nada yaitu nada A,G,F,

dan diakhiri dengan berjenjang pula membentuk interval 3M yaitu dengan gerakan

melangkah.

Kontur Lagu Mak Inang Pulau Kampai yaitu : Statis dan Pendulous

Kontur Lagu Kuala Deli yaitu : Pendulous

Kontur Lagu Kasih Budi : Pendulous

Page 135: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

134

Kontur Lagu Tanjung Katung : Pendulous

4.4 Gaya Melodis Permainan Akordion Pada Tangga Nada Melayu

4.4.1. Cengkok

Cengkok adalah suatu bentuk bentuk nada yang diayun pada suatu melodi. Jarak

nadanya melompat (disjunct).

Gaya Cengkok Pada lagu Serampang Duabelas (Lagu Dua)

1 2 3 4 5 6 7 8

Melodi di atas merupakan frase ke empat pada lagu serampang dua belas.

Gaya Cengkok terdapat pada pada bar ke empat terjadi loncatan (disjunct) ke arah

bawah (descending) dari nada E ke G dengan interval 3M, kemudian pada bar ke lima

terjadi loncatan kearah atas (ascending) dari nada E ke dengan interval 7m, dan

selanjutnya pada bar ke 8 terdapat loncatan nada ke bawah dari nada E' ke E

dengan interval 8P.

Gaya Cengkok Pada Lagu Mak Inang Pulau Kampai (Mak Inang)

Page 136: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

135

Gaya Cengkok Pada Lagu Kula Deli (Senandung)

Gaya Cengkok Pada Lagu Kasih Budi (Zapin)

Gaya Cengkok Pada Lagu tanjung Katung

4.4.2 Gerenek

Gerenek adalah variasi nada dengan densitas atau ukuran ritmis yang relatif

rapat. Pergerakan nadanya adalah melangkah (conjunct).

Gaya Gerenek Pada Lagu Serampang Duabelas

1 2 3 4 5 6 7

8

Pada frase ke tiga banyak terdapat gaya gerenek yang cenderung diulang-ulang. Gaya

melodi gerenek yang dimainkan Ahmad Setia dapat dilihat pada bar ke tiga sampai dengan

bar ke lima yang mencakup nada A-Gis-A-E-G-A---F-D-F-E-F-E-G---A-Gis-A-E-G-A---F-

G-F-E-D---Cis-D-E-F-D-F---E-G-F-D-E.

Page 137: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

136

Gaya Gerenek Pada Lagu Mak Inang Pulau Kampai

Gaya Gerenek Pada Lagu Kuala Deli

Gaya Gerenek Pada Lagu Kasih Budi

Gaya Gerenek Pada Lagu Tanjung Katung

4.4.3 Patah Lagu

Patah lagu adalah nada yang disentak (staccato). Adapun progresi nadanya

adalah melangkah atau conjunct. Gaya gerenek pada lagu serampang duabelas dapat

dilihat pada frase pertama yaitu pada awal pembuka melodi sebagai berikut :

Gaya Patah Lagu Pada Lagu Serampang Duabelas

1 2 3 4 5

Page 138: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

137

Pada frase ini terdapat gaya patah lagu setelah dua nada harmonik yaitu nada

E ke G dengan durasi seperenambelas. Patah lagu dimulai dari nada A-G-F dalam durasi

seperlapan, kemudian diteruskan dengan menggunakan nada A durasi seperempat disusul

dengan nada F durasi seperdelapan dan kembali nada F dengan durasi seperdelapan.

Gaya Patah Lagu Mak Inang Pulau Kampai

49 50 50

Gaya Patah Lagu Pada Lagu Kuala Deli

34 35

Gaya Patah Lagu Pada Lagu Kasih Budi

1 2 3 4

Page 139: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

138

Gaya Patah Lagu Pada Lagu Tanjung Katung

1 2 3 4

Page 140: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

139

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari keseluruhan uraian-uraian dan pembahasan tentang biografi dan gaya

melodis Ahmad Setia, maka penulis merumuskan beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

Ahmad Setia adalah pemusik Melayu kota Medan yang mana jika dipandang

dari sisi latar belakang kebudayaannya merupakan seseorang yang dilahirkan di

wilayah budaya Melayu serdang, dibesarkan di lingkungan masyarakat yang

memegang teguh adat dan kesenian Melayu yang kemudian membuat Ahmad Setia

mempunyai jiwa seni serta pengetahuan yang sangat tinggi terhadap adat budaya dan

kesenian Melayu.

Di lingkungan masyarakat seni budaya Melayu, Ahmad Setia sangat dikenal

sebagai orang yang mempunyai banyak keahlian dalam bidang seni budaya Melayu.

Ia mampu memainkan alat musik gendang Melayu, akordion, menari, menyanyi,

berpantun dan juga pandai membuat gendang Melayu. Akan tetapi, masyarakat lebih

mengenal dia sebagai pemain akordion, meskipun membuat gendang juga merupakan

pekerjaan pokok di samping profesinya sebagai pemain akordion. Hal itu disebabkan

oleh karena “kehebatannya” yang belum ada tandingannya dalam bermain akordion

dibandingkan dengan musisi-musisi akordion lainnya yang ada di kota Medan dalam

Page 141: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

140

mengiringi musik dan tari Melayu, khususnya tari Serampang Duabelas. Masyarakat

juga sering memanggilnya dengan sebuatan Pak Ahmad Kidal, hal ini dikarenakan

oleh cara ia menekan tuts akordion dengan tangan kirinya.

Menurut masyarakat umum, Ahmad setia dianggap sebagai ensiklopedia

musik Melayu.sebagai contoh adalah gaya melodis permainan akordion yang

dimainkan oleh Ahmad Setia sangat mirip dengan gaya melodi yang dimainkan oleh

para pemusik-pemusik Melayu terdahulu. Bahkan ia mampu memainkan lagu-lagu

Melayu lama yang mungkin saja sudah dilupakan oleh kebanyakan masyarakat

Melayu. Ahmad Setia belajar akordion tanpa didasari pengetahuan resmi tentang

musik barat (otodidak), meskipun demikian hal itu semakin membuat permainannya

“kaya” akan nada-nada, baik nada yang mencakup cengkok, gerenek maupun patah

lagu.

Sebagai pemain akordion terbaik di kota Medan, Ahmad Setia telah

berhasil melanglangbuana untuk tampil sebagai pemusik di kawasan dunia Melayu

yang ada di Asia seperti : Malaysia ; mencakup daerah Malaka, Pulau Pinang,Kedah,

Kuching, Alor Setar, Langkawi, dan Sabah, kemudian Singapura, Thailand Selatan,

Brunai Darussalam dan Ichikawa, Jepang.

Akan tetapi, jika memandang Ahmad Setia dengan segala kemampuan yang

dimilikinya, dibandingkan dengan keberadaanya saat ini, masih kurang mendapat

perhatian atau penghargaan yang layak, baik dari masyarakat Melayu sendiri maupun

dari pemerintah. Dari segi ekonomi, dapat dilihat dari jumlah pendapatan yang

dihasilkan Ahmad setia dari bermusik sangat sedikit. Bahkan untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya tidak cukup. Kemudian, minat masyarakat untuk mempelajari

Page 142: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

141

musik tradisional semakin berkurang serta kurangnya perhatian dari pemerintah

terhadap kehidupan para seniman tradisi yang telah banyak berjasa dalam

pengembangan adat seni budaya Melayu.

Meskipun demikian, Ahmad Setia tetap terus berusaha mengembangkan

kesenian Melayu di setiap kehidupannya, demi menjaga keberadaan dari budaya

Melayu itu sendiri. Ketabahan, kejelian dan ketekunannya dalam bermusik dan

membuat gendang, patut dijadikan sebagai contoh, serta memetik nilai-nilai

pengajaran dari hidupnya yang termasuk dianggap sukses dalam mengembangkan

kesenian Melayu kepada masyarakat

agar lebih menghargai keberadaan dari para pemusik tradisional Melayu Sumatera

Utara.

5.2 Saran

Melayu merupakan salah satu Etnis di Sumatera Utara yang dalam

kehidupannya banyak menghasilkan musisi-musisi yang sangat penting dalam

menyangga dan menjaga kesinambungan adat kebudayaan dan kesenian Melayu.

Dalam tulisan ini, penulis mendokumentasikan Ahmad Setia sebagai salah

satu musisi Melayu yang dianggap sangat penting bagi masyarakat dalam

mengembangkan kesenian Melayu seperti seni musik, tari, vokal, pantun, membuat

gendang dan lain sebagainya.

Besar harapan penulis kepada pembaca, masyarakat Melayu pada umumnya,

dan pemerintah pada khususnya, hendaknya lebih memperhatikan keberadaan dan

kelayakan dari para pemusik-pemusik tradisi, serta memberikan penghargaan yang

Page 143: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

142

layak pula terhadap kemampuan dan kreatifitas para musisi tersebut, serta berusaha

mensejahterakan kehidupan mereka sebagai pekerja seni di samping kedudukan

mereka sebagai penyangga kebudayaan.

Kepada para musisi juga diharapakan agar selalu berkreatifitas dan berkarya,

serta mampu memanajemen dirinya sebagai artis atau pemusik tradisi Melayu

sehingga musisi tersebut memiliki nilai jual dari kreatifitas, karya yang dihasilkan

serta kemampuan yang dimilikinya.

Diharapkan dari keseluruhan tulisan ini dapat menjadi informasi bagi orang

lain yang ingin meneliti lebih jauh tentang biografi kepemusikan Ahmad Setia,

sehingga dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau acuan bagi yang

memerlukannya.

Page 144: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

143

DAFTAR PUSTAKA

Admansyah,

1993 Butir-Butir Sejarah Suku Melayu Pesisir Sumatera Timur.

Damanik, wilda

2005 Siantar FM Dalam Mensosisalisasikan Kontribusi Radio Lagu-Lagu Simalungun Di Kota Pematang Siantar, Skripsi Sarjana Fakultas Sastra

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan 1997 Antologi Biografi Pengarang Sastra

Indonesia 1920-1950 Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Departemen Pendidikan Nasional

2001 Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Jakarta : Balai Pustaka

Girsang, Berlianta

1994 Ilah pada Kebudayaan Etnis simalungun Di Desa Dolog Huluan Kecamatan Raya : Suatu Kajian Tekstual Dan Musikologis, Skripsi Sarjana Fakultas Sastra

Gazalba, Sidi

1983 Dakwah Islamiah Malaysia Masa Kini Penyunting : Zainal Ismail, --Malaysia Universitas Kebangsaan Malaysia

Husni, T. Lah 1975 Lintasan Sejarah Peradaban dan Budaya

Penduduk Pesisir Sumatera Timur 1612-1650 Medan : BP. Lah Husny

Page 145: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

144

1986 Butir-Butir Adat Melayu Pesisir Sumatera

Timur Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Kayam, Umar

1981 Seni, Tradisi, Masyarakat, Jakarta : penerbit Sinar Harapan

Koentjaraningrat

1981 Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia

1983 Metode-Metode Penelitian Masyarakat Jakarta : Gramedia

2000 Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta : Rineka Cipta

Lukman sinar Basyarsyah II

2002 Kebudayaan Melayu Sumatera Timur, Medan : USU Press

Malm, William P

1977 Music Culture Of Pacific Music The Near East and Asia, New Jersey : Prentice Hall, Inc. England Wood Cliffs Terjemahan Rizaldi Siagian

Merriem, Alan P

1964 The Antropology Of Music, Chicago, North Western University Press

Nettle, Bruno

1963 Theory and Method In Ethnomusicology New York : The Free Press

Page 146: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

145

Ridwan, T. Amin

2005 Budaya Melayu Menghadapi Globalisasi, Medan : USU Press

Sinuraya, Leni Rahmawati

1994 Analisis Struktur Teks Lagu-Lagu Ronggeng Melayu Di Kota Medan, Skripsi sarjana Fakultas Sastra

Takari, Muhammad 2005 “ studi Banding Antara Nada Pentatonik dan Diatonik”, dalam Jurnal Etnomusikologi, Medan, USU Press

Yos Rizal

1997 Nilai-Nilai Religius Dalam Mantra Jamuan Laut Masyarakat Melayu Pantai Labu, Laporan Penelitian Medan : USU

Page 147: AHMAD SETIA PEMUSIK MELAYU SUMATERA UTARA: … · koreografer, pelukis, pematung, pemahat, dan lain-lainnya. Dalam konteks sejarah ... masyarakat untuk meminta Ahmad Setia tampil

146