Agus Sukoco 109082000100.pdf

106
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Agus Sukoco NIM : 109082000100 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

Transcript of Agus Sukoco 109082000100.pdf

Page 1: Agus Sukoco 109082000100.pdf

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN

PERUSAHAAN

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Agus Sukoco NIM : 109082000100

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 2: Agus Sukoco 109082000100.pdf

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN

PERUSAHAAN

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Agus Sukoco NIM : 109082000100

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 3: Agus Sukoco 109082000100.pdf

ii

Page 4: Agus Sukoco 109082000100.pdf

iii

Page 5: Agus Sukoco 109082000100.pdf

iv

Page 6: Agus Sukoco 109082000100.pdf

v

Page 7: Agus Sukoco 109082000100.pdf

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri 1. Nama Lengkap : Agus Sukoco

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Agustus 1991

3. Alamat : Jalan Masjid Nurul Ikhwan no.21, RT/RW

03/01 Pondok Kacang Timur, Kecamatan

Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

4. Telepon : 085781484955

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1.SDN 04 Pondok Kacang Timur Tahun 1997-2003 2.SMPN 66 Jakarta Tahun 2003-2006 3.SMAN 32 Jakarta Tahun 2006-2009 4.UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009-2013

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

1. Peserta Workshop software akuntansi Zahir “Zahir Accounting Edisi Standar 5.1”

2. Peserta training IDEA data analysist software “IDEA Overview For TOADS (Training Of Accounting & Auditing Software)”.

3. Peserta training software Accurate “Accurate Training”. 4. Peserta workshop audit perpajakan “Enhance Youth Ability and

Understanding In Preventing and Detecting The Fraudulent Tax and Upgrade Your Skill”

5. Peserta kursus bahasa Inggris GEC

Page 8: Agus Sukoco 109082000100.pdf

vii

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

A. Ketua umum Yamabushi Karate Dojo UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2013-2014

B. Wakil ketua umum remaja Masjid Nurul Ikhwan periode 2011-2013 C. Koor. divisi outbond acara Think Acct 2011 D. Koor. divisi keamanan dan perlengkapan acara Kosentrasi

Penjurusan 2011 E. Anggota divisi PHD (Publikasi, Humas dan Dokumentasi) acara

ACTOR (accounting Charity On Ramadhan) 2011 F. Koor. divisi PHD acara PROPESA 2011 G. Anggota divisi PHD acara ACTOR 2010 H. Anggota divisi Keamanan acara PROPESA 2010

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : Sudirjo Ibu : Suwarni Kakak : Siswanto Adik : Aji Anggoro Anak ke dari : 2 dari 3 bersaudara

Page 9: Agus Sukoco 109082000100.pdf

viii

FACTORS TO INFLUENCE TIMELINESS OF CORPORATE FINANCIAL REPORTING

By: Agus Sukoco

ABSTRACT

The purpose of this research is investigating the influence of profitability, public ownership, audit opinion and firm size toward timeliness of corporate financial reporting. This research used samples of property and real estate industry which is listed in Indonesian Stock Exchange in 2008-2012. The sample selection method used purposive sampling method. The data used in this research was the secondary data. Hypothesis in this research were tested by binary logistic regression. Result of this research indicates that timeliness of corporate financial reporting is significantly influenced by profitability, audit opinion and firm size while timeliness is not significantly influenced by public ownership.

Keyword: Timeliness, Profitability, Public Ownership, Audit Opinion, and Firm Size.

Page 10: Agus Sukoco 109082000100.pdf

ix

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

Oleh: Agus Sukoco

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh profitabilitas, kepemilikan publik, opini audit dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan properti dan real estate yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 2008 sampai dengan 2012. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian adalah 30 perusahaan dengan pengamatan selama lima tahun, sehingga sampel yang terpilih sebanyak 150 perusahaan. Data yang digunakan merupakan data sekunder. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi logistik biner. Hasil pengujian menunjukkan bahwa profitabilitas, opini audit dan ukuran perusahaan bepengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan, sedangkan kepemilikan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Kata kunci: Timeliness, Profitabilitas, Kepemilikan Publik, Opini Audit, Ukuran Perusahaan.

Page 11: Agus Sukoco 109082000100.pdf

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Salawat serta salam tak

lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, serta

para pengikutnya yang selalu istiqomah sampai akhir zaman.

Dengan mengucap syukur alhamdulillah, penulisan skripsi yang berjudul

“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Perusahaan” telah penulis selesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini

merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata

sempurna, baik dalam segi penulisan, cara penguraian, maupun pada pembahasan

secara ilmiah. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dan kekurangan yang

dimiliki oleh penulis. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini

penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak dalam menyelasikan permasalahan

yang timbul dalam proses penulisan skripsi. Dalam kesempatan kali ini penulis

ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua ku yang paling aku cintai, yang selalu memberikan cinta,

kasih, sayang, perhatian, dorongan, nasihat serta do’anya.

2. Mas Sis dan dek Aji, yang memberikan motivasi, do’a dan keceriaan.

3. Ibu Dr. Rini, Ak., CA selaku pembimbing 1 yang sekaligus sebagai ketua

jurusan Akuntansi.

4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak selaku pembimbing 2 yang

sekaligus sebagai sekertaris jurusan Akuntansi.

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan ilmu bermanfaat kepada penulis baik dalam bidang

akademik maupun non akademik.

Page 12: Agus Sukoco 109082000100.pdf

xi

7. Teman-teman seperjuangan dan sepenanggungan, Adam, Adi, Adis, Amri,

Rachmat, Wahi, Erick serta teman-teman ACID yang tidak dapat disebutkan

satu persatu.

8. Teman-teman Akuntansi UIN 2009 yang kompak dan mengadakan futsal tiap

minggu.

9. Teman-teman dan Sensei Yamabushi Karate Dojo.

10. Teman-teman Copel Solidarity, Agung, Haryo, Riki, Riski, Fadhli, Probo dan

lain-lain.

11. Teman-teman pengajian, Pras, Fahmi, Tomi, Icuy dan lain-lain yang selalu

mengingatkan pada jalan yang benar.

12. Berbagai pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada

penulis selama ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belumlah

sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

yang membutuhkan.

Jakarta, 30 agustus 2013

Agus Sukoco

Page 13: Agus Sukoco 109082000100.pdf

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................. i

Lembar Pengesahan Skripsi ......................................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Kompre ............................................................. iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................... iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ............................................... v

Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. vi

Abstract .......................................................................................................... viii

Abstrak .......................................................................................................... ix

Kata Pengantar ............................................................................................. x

Daftar Isi ...................................................................................................... xii

Daftar Tabel .................................................................................................. xv

Daftar Gambar ............................................................................................. xvi

Daftar Lampiran ........................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 9

C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 9

D. Manfaat Penulisan ............................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 11

A. Teori yang berkenaan denngan variabel yang diambil .......................... 11

1. Teori keagenan (Agency Teory) ..................................................... 11

2. Pelaporan Keuangan ...................................................................... 13

3. Ketepatan Waktu (Timeliness) ....................................................... 16

4. Profitabilitas .................................................................................. 18

5. Kepemilikan Publik ....................................................................... 20

6. Opini Audit ................................................................................... 21

7. Ukuran Perusahaan ........................................................................ 25

B. Keterkaitan Antar Variabel .................................................................. 26

1. Profitabilitas Terhadap Ketepatan Waktu ....................................... 26

Page 14: Agus Sukoco 109082000100.pdf

xiii

2. Kepemilikan Publik Terhadap Ketepatan Waktu ............................ 27

3. Opini Audit Terhadap Ketepatan Waktu ........................................ 28

4. Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu ............................. 28

C. Penelitian Sebelumnya ........................................................................ 30 D. Kerangka Berpikir ............................................................................... 34 E. Hipotesis penelitian ............................................................................. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 36

A. Ruang lingkup penelitian ..................................................................... 36 B. Metode penentuan populasi dan sampel ............................................... 36 C. Metode pengumpulan Data .................................................................. 37 D. Metode analisis ................................................................................... 38

1. Statistik Deskriptif ................................................................... 38 2. Menilai Kelayakan Model Regresi ........................................... 39 3. Penilaian Keseluruhan Model .................................................. 39 4. Uji Hipotesis ............................................................................ 40

E. Operasional Variabel ........................................................................... 41 1. Variabel Dependen.......................................................................... 41

2. Variabel Independen ....................................................................... 42

a. Profitabilitas ............................................................................ 42

b. Kepemilikan Publik ................................................................. 43

c. Opini Audit .............................................................................. 43

d. Ukuran Perusahaan .................................................................. 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 45

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................... 45

1. Karakteristik Perusahaan Properti dan Real Estate ........................... 45

2. Deskripsi Objek Penelitian ............................................................ 46

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................................. 57

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................... 57

2. Hasil Uji Hipotesis .......................................................................... 59

a. Menilai Kelayakan Model Regresi............................................. 59

b. Menilai Keseluruhan Model ...................................................... 60

Page 15: Agus Sukoco 109082000100.pdf

xiv

c. Menguji Koefisien Regresi ........................................................ 61

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 67

A. Kesimpulan ......................................................................................... 67

B. Implikasi ............................................................................................. 68

C. Saran ................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 70

Page 16: Agus Sukoco 109082000100.pdf

xv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya .................................................................... 30

Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel ............................................................. 44

Tabel 4.1 Distribusi Perusahaan Yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat

Waktu Selama Periode Penelitian .................................................................... 47

Tabel 4.2 Distribusi Profitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu ...... 49

Tabel 4.3 Distribusi Kepemilikan Publik Terhadap Ketepatan Waktu ............. 51

Tabel 4.4 Distribusi Opini Audit Terhadap Ketepatan Waktu .......................... 53

Tabel 4.5 Distribusi Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu .............. 55

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif ........................................................................... 57

Tabel 4.7 Hosmer And Lemeshow Test ............................................................ 59

Tabel 4.8 Overall Model Fit Test ................................................................... 60

Tabel 4.9 Model Summary .............................................................................. 61

Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik ............................................. 62

Page 17: Agus Sukoco 109082000100.pdf

xvi

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ....................................................................... 34

Page 18: Agus Sukoco 109082000100.pdf

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

Lampiran-lampiran ......................................................................................... 74

Lampiran A Daftar Sampel Perusahaan ........................................................... 75

Lampiran B Daftar Rincian Perusahaan 2009-2012 ......................................... 77

Lampiran C Hasil Output Binary Logistic Regression ..................................... 83

Page 19: Agus Sukoco 109082000100.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam segala aspek

kehidupan, termasuk dalam dunia bisnis. Scott (2012:76) mendefinisikan

informasi sebagai bukti yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi

keputusan individual. Informasi harus memiliki tujuh karakteristik utama

yaitu: relevan, andal, lengkap, tepat waktu, dapat dipahami, dapat diverifikasi

dan dapat diakses (Romney dan Steinbart, 2009:28).

Untuk dapat mengimbangi dunia bisnis yang dinamis, maka

dibutuhkanlah informasi yang ter-update setiap waktunya. Informasi yang

baru mampu memberikan gambaran akurat secara relevan mengenai keadaan

saat ini suatu bisnis. Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut

berkemampuan untuk membuat perbedaan di dalam suatu keputusan (Ikhsan

dan Suprasto, 2008:109). Informasi dapat disajikan berupa laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat bermanfaat bagi

para pelaku bisnis di pasar modal (Rachmawati, 2008:2). Laporan keuangan

adalah informasi keuangan yang disajikan dan disiapkan oleh manajemen dari

suatu perusahaan kepada pihak internal dan eksternal, yang berisi seluruh

kegiatan bisnis dari satu kesatuan usaha yang merupakan salah satu alat

pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang

Page 20: Agus Sukoco 109082000100.pdf

2

membutuhkannya (Yadiati, 2007:51). Pada perusahaan yang telah go public

mereka telah diwajibkan melaporkan laporan keuangan kepada masyarakat,

ini telah diatur dalam UU no. 8 tahun 1995 tentang pasar modal. Dalam

peraturan tersebut dijelaskan bahwa perusahaan yang telah menjadi

perusahaan publik harus melaporkan laporan keuangannya ke Bapepam-LK

(Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) serta

mengumumkannya kepada masyarakat.

Perusahaan yang menjalankan aktivitas bisnis harus membuat laporan

keuangan, sebagai suatu pertanggungjawaban. Masalah ketepatan waktu

dalam pelaporan keuangan semakin bertambah penting seiring dengan

kemajuan dunia bisnis (Hery, 2009:33). Laporan keuangan yang terlambat

akan menimbulkan informasi yang asimetris. Laporan keauangan adalah

sebuah alat untuk mengurangi masalah, dengan cara menambah operasi dari

securities markets dan mengurangi ketidaklengkapan (Scott, 2012:108).

Maraknya emiten yang telat melaporkan laporan keuangan menjadi perhatian

serius bagi PT Bursa Efek Indonesia (Lia, 2013:1). Pengumuman laporan

keuangan kepada publik merupakan hal yang penting karena dapat

mempengaruhi pasar.

PT. Baktrieland Development Tbk terlambat melaporkan laporan

keuangan untuk tahun yang berakhir 2012, di tahun yang sama mereka

mengalami kerugian mencapai Rp 1,1 triliun (Pradipta, 2013:1). Keadaan

kondisi PT. Bakrieland yang merugi mempengaruhi perusahaan untuk

terlambat melaporkan laporan keuangannya. Wajar, untuk menduga manajer

Page 21: Agus Sukoco 109082000100.pdf

3

akan lebih bersedia untuk melaporkan kabar baik lebih cepat daripada

melaporkan berita buruk (Iyoha, 2012:3). Ketika perusahaan menunda

pelaporan keuangan ke publik maka informasi sudah tidak dapat

dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Tepat waktu merupakan salah

satu karakteristik yang harus ada pada informasi (Romney dan Steinbart,

2009:28).

Selama ini untuk menimbulkan efek jera bagi emiten yang terlambat

menyerahkan laporan keuangannya, BEI mengenakan sanksi secara

berjenjang (Latif, 2013:1). Sanksi yang diberikan mulai dari peringatan

tertulis, kemudian denda setinggi-tingginya Rp 500.000.000,- (lima ratus juta

rupiah), sampai yang paling berat dengan dikenakan Penghentian Sementara

Perdagangan Efek Perusahaan Tercatat (suspensi) di Bursa. Peraturan tersebut

termuat dalam Keputusan Direksi PT BEJ Nomor Kep-307/BEJ/07-2004,

mengenai sanksi.

Laporan keuangan perusahaan harus tepat waktu di publikasikan kepada

masyarakat. Dikatakan tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk

memungkinkan para pengambil keputusan menggunakannya dalam membuat

keputusan (Romney dan Steinbart, 2009:28). Apabila informasi itu tidak

disampaikan dengan tepat waktu akan menyebabkan informasi tersebut akan

kehilangan nilai di dalam mempengaruhi kualitas keputusan (Septriana,

2007:4).

Page 22: Agus Sukoco 109082000100.pdf

4

Dalam Peraturan Nomor. X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM

dan LK Nomor. KEP-346/BL/2011 laporan keuangan tahunan wajib disajikan

secara perbandingan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, disertai

dengan laporan akuntan dalam rangka audit atas laporan keuangan dan

laporan keuangan wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK serta

diumumkan kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah

tanggal laporan keuangan tahunan. Bapepam-LK membuat peraturan tersebut

untuk menghindari adanya penutupan informasi oleh perusahaan yang

mengalami kerugian. Perusahaan cenderung menunda melaporkan laporan

keuangannya apabila perusahaan yakin terdapat berita buruk dalam laporan

keuangan tersebut, karena berpengaruh pada kualitas laba (Hilmi dan Ali,

2008:6).

Ketepatan waktu pelaporan keuangan akan memberikan dampak yang

lebih bermanfaat terhadap pengguna laporan keuangan serta pengguna dapat

dengan segera mengambil langkah strategis yang mengacu pada informasi

yang didapatkan. Ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah rentang waktu

mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit kepada publik

sejak tanggal tutup buku perusahaan (31 Desember) sampai tanggal

penyerahan ke Bapepam-LK (Rachmawati, 2008:5). Perusahaan dianggap

tepat waktu (timeliness) apabila tidak melebihi batas waktu yang diberikan

oleh Bapepam-LK terhadap perusahaan yang listing di BEI (Septriana,

2010:9). Dyer dan Mchugh (1975:15) berpendapat bahwa ada kecenderungan

bagi perusahaan yang mengalami keuntungan untuk melaporkan laporan

Page 23: Agus Sukoco 109082000100.pdf

5

keuangan secara tepat waktu dan sebaliknya perusahaan yang mengalami

kerugian akan melaporkan terlambat.

Laporan keuangan yang dipublikasikan ke masyarakat harus sesuai

dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Hal ini telah diatur

dalam UU no. 8 tahun 1995 tentang pasar modal. PABU mencakup konversi,

aturan dan prosedur-prosedur yang perlu untuk mendefinisi prinsip akuntansi

yang berterima pada suatu waktu tertentu (Ikhsan dan Suprasto, 2008:21).

Dengan laporan keuangan yang telah sesuai dengan standar, diharapkan tidak

timbul informasi yang asimetris akibat perbedaan penerapan akuntansinya.

Selain harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, laporan

keuangan yang ingin di publikasikan juga harus di audit terlebih dahulu,

tertera dalam Peraturan Nomor. X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua

BAPEPAM dan LK Nomor. KEP-346/BL/2011. Audit atas laporan keuangan

harus di audit oleh auditor independen. Secara signifikan, audit laporan

keuangan dapat menurunkan risiko investor dan kreditor dalam membuat

berbagai keputusan investasi dengan tidak menggunakan informasi yang

bermutu rendah (Boynton et.al, 2003:6).

Pengguna laporan keuangan khawatir laporan keuangan dan data yang

menyertainya telah disusun sedemikian rupa oleh manajemen sehingga

menjadi bias untuk kepentingan manajemen (Boynton et.al, 2003:53). Oleh

karena itu diperlukan auditor independen yang dianggap netral oleh seluruh

stakeholder. Para pemegang saham sangat mengandalkan laporan keuangan

yang telah diaudit untuk mendapatkan keyakinan bahwa manajemen telah

Page 24: Agus Sukoco 109082000100.pdf

6

melaksanakan tugas yang dibebankan dengan penuh tanggung jawab

(Boynton et.al, 2003:59).

Penelitian mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan telah

dilakukan oleh beberapa peneliti. Respati (2004) meneliti perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di BEI. Penelitian tersebut menemukan

profitabilitas dan kepemilikan publik berpengaruh signifikan, sedangkan

ukuran perusahaan, Debt to Equity Ratio (DER), dan kepemilikan pihak

dalam tidak berpengaruh signifikan. Penelitian yang dilakukan Rachmawati

(2008) pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI,

memberikan bukti bahwa ukuran perusahaan dan solvabilitas berpengaruh

signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (timeliness).

Sedangkan profitabilitas, internal auditor dan ukuran KAP tidak berpengaruh

signifikan terhadap timeliness. Penelitian yang dilakukan oleh Septriana

(2010) hanya menemukan ukuran perusahaan yang berpengaruh terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan BUMN yang listing di

BEI. Sedangkan DER, profitabilitas, umur perusahaan, item-item luar biasa

dan resiko industri tidak berpengaruh signifikan.

Hilmi dan Ali (2008) meneliti perusahaan manufaktur yang listing di BEI

mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil yang didapatkan bahwa

profitabilitas, likuiditas, struktur kepemilikan, dan reputasi KAP berpengaruh

signifikan, sedangkan leverage, ukuran perusahaan dan opini audit tidak

berpengaruh signifikan. Di luar negeri Vuran dan Adiloglu (2013) meneliti

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Istanbul Stock Exchange mengenai

Page 25: Agus Sukoco 109082000100.pdf

7

ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasilnya total equity/total asset dan

CFFO/I (Cash Flow For Operation devided Interest expense Ratio)

berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan,

sedangkan net income, Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

current ratio, ISE100 (Istanbul Stock Exchange 100), KAP, opini, growth

tidak berpengaruh signifikan.

Adanya perbedaan berkenaan dengan hasil yang didapatkan oleh masing-

masing peneliti sebelumnya, maka penelitian ini mencoba menguji kembali

beberapa variabel yang telah digunakan dalam penelitian sebelumnya yang

telah dilakukan, serta mengikuti saran-saran dari peneliti sebelumnya, seperti

dari Hilmi dan Ali (2008) untuk menggunakan periode waktu yang lebih

lama. Perbedaaan penelitian ini dengan peneliti yang telah dilakukan

sebelumnya terletak pada sampel yang diambil serta lingkup tahun penelitan.

Kebanyakan penelitian sebelumnya mengambil tahun penelitiannya antara

satu sampai dengan tiga tahun dan sampelnya merupakan perusahaan

manufaktur dan seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI. Penulis memilih

perusahaan-perusahaa properti dan real estate sebagai sampelnya karena

kinerja perusahaan pada bidang ini sedang bagus. Pada awal tahun 2013

kinerja saham sektor properti dan real estate sangat cemerlang, dan

mengalami pertumbuhan paling tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya

(Nasori dan Luky, 2013:1). Ruang lingkup tahun penelitian yaitu dari tahun

2008-2012 atau selama lima tahun penelitian. Ruang lingkup tahun penelitan

diambil yang paling baru untuk memberikan informasi yang relevan dengan

Page 26: Agus Sukoco 109082000100.pdf

8

kondisi saat ini mengenai ketepatan waktu (timelineess). Berkaitan dengan

relevansi dalam akuntansi, akuntansi dapat memberikan informasi valid yang

berhubungan dengan biaya perusahaan dan keuntungan dari hubungan

kegiatan-kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan stakeholder

(Ihksan dan Suprasto, 2008:110).

Berdasarkan pada uraian di atas maka permasalahan yang akan diteliti

apakah profitabilitas, kepemilikan publik, opini audit, dan ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Ketepatan waktu akan memberikan dampak penting pada pengambilan

keputusan pengguna laporan keuangan karena relevansi informasinya.

Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi, tetapi relevansi informasi tidak

dimungkinkan tanpa ketepatan waktu informasi mengenai kondisi dan proses

perusahaan harus cepat dan tepat sampai kepada pengguna laporan keuangan

(Rachmawati, 2008:2). Adanya berbagai kasus keterlambatan berbagai

perusahaan besar dan banyaknya hasil penelitian yang berbeda-beda dari

setiap penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu serta juga

mengikuti saran dari peneliti sebelumnya, maka dalam penelitian ini

bertujuan untuk memberikan bukti analisis mengenai faktor-faktor

(profitabilitas, kepemilikan publik, opini audit, dan ukuran perusahaan) di

prediksi akan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan

perusahaan. Oleh sebab itu peneliti memilih judul peneleitian “Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Perusahaan”.

Page 27: Agus Sukoco 109082000100.pdf

9

B. Rumusan Masalah

1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan

keuangan perusahaan?

2. Apakah kepemilikan publik berpengaruh terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan?

3. Apakah opini audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan

keuangan perusahaan?

4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan

a. Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan.

b. Menganalisis pengaruh kepemilikan publik terhadap ketepatan

waktu pelaporan keuangan perusahaan.

c. Menganalisis pengaruh opini audit terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan.

d. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan.

Page 28: Agus Sukoco 109082000100.pdf

10

D. Manfaat Penelitian

1. Kontribusi Teoritis, sebagai sarana informasi tentang bagaimana

pengaruh profitabilitas, kepemilikan publik, opini audit dan ukuran

perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan

perusahaan.

2. Kontribusi Praktis

a. Auditor, diharapkan auditor mengetahui hal-hal yang dapat

mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan

perusahaan.

b. Investor, diharapkan dengan penelitian ini investor lebih

mengerti mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan

perusahaan (timeliness) dan hal-hal yang dapat

mempengaruhinya.

c. Perusahaan, diharapkan mampu menghindari keterlambatan

pelaporan keuangan, yang berakibat buruk pada pihak

perusahaan dan juga berakibat buruk pada orang-orang yang

tidak memiliki hubungan langsung dengan perusahaan.

Page 29: Agus Sukoco 109082000100.pdf

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori yang Berkenaan Dengan Variabel yang Diambil

1. Teori keagenan (Agency Theory)

Agency theory menjelaskan tentang hubungan kontraktual antara

pihak yang mendelegasikan pengambilan keputusan tertentu (principal/

pemilik/pemegang saham) dengan pihak yang menerima pendelegasian

tersebut (agen/direksi/manajemen) (Alijoyo dan Zaini, 2004:6). Jensen

dan Meckling (1976:5) mendefinisikan hubungan keagenan sebagai suatu

kontrak di mana satu orang atau lebih (prinsipal/pemilik) melibatkan

orang lain (agen) untuk melakukan layanan tertentu demi kepentingan

prinsipal yang melibatkan pendelegasian beberapa kewenangan

pengambilan keputusan kepada agen. Kesimpulannya teori agensi adalah

teori yang mencoba menjabarkan hubungan antara prinsipal dan agen,

dimana terdapat penyerahan otorisasi dari pemilik kepada agen untuk

menjalankan aktivitas perusahaan. Fokus dari teori agensi adalah untuk

menentukan kontrak yang paling efisien mengenai hubungan prinsipal-

agen yang terkait dengan (Ikhsan dan Suprasto, 2008:76):

a. manusia (mementingkan diri sendiri, terkait dengan rasionalitas

menolak resiko;

b. organisasi (konflik tujuan antar anggota organisasi)

Page 30: Agus Sukoco 109082000100.pdf

12

c. informasi (informasi sebagai komoditas).

Dalam praktik timbul masalah (agency problem), karena ada

kesenjangan kepentingan antara para pemegang saham sebagai pemilik

perusahaan dengan pihak pengurus atau manajemen sebagai agen (Surya

dan Yustiavandana, 2008:2). Masalah agensi akan muncul karena

prinsipal dan agen memiliki tujuan yang berbeda (Ikhsan dan Suprasto,

2008:77). Agen berjuang untuk memaksimalkan pembayaran kontraknya

yang bergantung pada suatu tingkatan usaha tertentu yang dibutuhkan,

sementara prinsipal berjuang untuk memaksimalkan pengembalian atas

penggunaan sumber dayanya yang bergantung pada pembayaran yang

terutang kepada agen (Belkaoui 2007:186). Perbedaan kepentingan

umum terjadi dalam dunia bisnis. Perbedaan kepentingan dapat

menimbulkan konflik kepentingan antara manajemen sebagai pembuat

dan penyaji laporan keuangan dengan para pemakai laporan keuangan

(Halim, 2008:60).

Konflik kepentingan secara alamiah akan terjadi dalam struktur

kepemilikan perusahaan (ownership structures) yang terdiri dari dua tipe,

yaitu struktur kepemilikan yang tersebar (dispersed ownership) kepada

outside investors (para pemegang saham publik) dan struktur dengan

pengendalian (control) pada segelintir pemegang saham saja

(concentrated ownership) (Surya dan Yustiavandana, 2008:3). Ketika

pemilik modal menginginkan keuntungan yang maksimal, maka resiko

yang akan ditanggung juga akan tinggi (High risk high return). Pihak

Page 31: Agus Sukoco 109082000100.pdf

13

agen atau manajemen perusahaan tidak terlalu ingin mengambil resiko

karena jika mereka gagal mencapai target maka karir mereka akan

hancur. Pemilik modal dan agen bertindak untuk kepentingan mereka

sendiri sehingga mengabaikan kepentingan perusahaan (Ikhsan dan

Suprasto, 2008:76). Dalam konflik kepentingan dibutuhkan pihak ketiga

sebagai penengah sebagai alternatif untuk menyelesaikan masalah

tersebut.

Auditor dianggap pantas sebagai penengah (pihak ketiga) dari

conflict of interest atas laporan keuangan. Para pengguna laporan

keuangan mengharapkan kepastian dari auditor independen bahwa

laporan keuangan bebas dari pengaruh konflik kepentingan (Halim,

2008:60). Auditor dapat memberikan keyakinan yang memadai kepada

pihak prinsipal mengenai laporan keuangan yang dibuat oleh pihak

manajemen dengan melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan.

2. Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan ditambah dengan

informasi lain yang berhubungan, baik langsung maupun tidak langsung

dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi, seperti

informasi tentang sumber daya perusahaan, earning, current cost,

informasi tentang prospek perusahaan yang merupakan bagian integral

(Yadiati, 2007:52). Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari: Neraca,

Page 32: Agus Sukoco 109082000100.pdf

14

Laporan laba rugi, Laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan

catatan atas laporan keuangan (Suharli, 2009:64).

Tujuan pelaporan keuangan untuk tujuan umum adalah untuk

memberikan informasi keuangan tentang entitas pelaporan yang berguna

bagi investor sekarang dan potesnsial ekuitas, debitur dan kreditur lainnya

dalam pengambilan keputusan dalam kapasitas mereka sebagai penyedia

modal (Kieso et.al, 2011:7). Tujuan pelaporan keuangan perusahaan akan

diterapkan untuk semua pemakai laporan keuangan perusahaan yang

dipublikasikan, tujuannya yaitu (Belkaoui dan Riahi, 2006:249):

a. Salah satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan

adalah untuk menyediakan akuntansi melalui fungsi-fungsi

pengurusan manajemen, dan juga keberhasilannya (ataupun

kebalikannya) dalam mencapai sasaran untuk menghasilkan kinerja

ekonomi perusahaan yang memuaskan dan menjaganya dalam posisi

keuangan yang sehat dan kuat.

b. Tujuan pelaporan keuangan yang baik adalah untuk menyediakan

suatu informasi dalam bentuk sedemikian rupa untuk meminimalkan

ketidakpastian tentang validitas informasi.

c. Mempunyai cakupan yang luas untuk inovasi dan evolusi sehingga

perbaikan dimungkinkan.

d. Dibuat untuk diarahkan pada kebutuhan pemakai yang dapat

memahami secara lengkap serangkaian laporan keuangan.

Page 33: Agus Sukoco 109082000100.pdf

15

Untuk dapat mencapai tujuan dari pelaporan keuangan, perlu adanya

aturan yang mengatur hal tersebut. IASB (International Accounting

Standard Board) menerbitkan tiga pernyataan utama yang mengatur

pelaporan keuangan dan standar akuntansi, yaitu: IFRS (International

Financial Reporting Standards), Internasional financial reporting

interpretations dan framework for financial reporting (Kieso et.al,

2011:12). Framework for financial reporting mempunyai beberapa

karakteristik kualitatif, karakterisitk kualitiatif tersebut harus ada pada

laporan keuangan yang di publikasikan kepublik. Karakteristik kualitatif

pada conseptutual frmework for financial reporting adalah (Kieso et.al,

2011:43):

a. dapat di prediksi;

b. dapat di konfirmasi;

c. lengkap;

d. netral;

e. bebas dari kesalahan;

f. dapat di bandingkan;

g. dapat diverifikasi;

h. tepat waktu;

i. dapat dimengerti.

Salah satu karakteristik kualitatif diatas terdapat satu komponen

yaitu tepat waktu. Tepat waktu disini artinya informasi harus tersedia

untuk para pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan

Page 34: Agus Sukoco 109082000100.pdf

16

kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan (Kieso et.al, 2011:47).

Informasi yang usang tidak dapat digunakan untuk pengambilan

keputusan karena apa yang terkandung di dalam informasi tersebut sudah

tidak sesuai dengan keadaan saat ini.

3. Ketepatan Waktu (Timeliness)

Ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah rentang waktu

mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit kepada

publik sejak tanggal tutup buku perusahaan (31 Desember) sampai

tanggal penyerahan ke Bapepam-LK (Rachmawati, 2008:5). Laporan

keuangan yang tepat waktu akan lebih berguna dari pada yang tidak tepat

waktu. Setelah informasi yang relevan tersedia lebih cepat, mampu

meningkatkan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan, dan

kurangnya ketepatan waktu dapat mengurangi informasi dari

kegunaannya (Kieso et.al, 2011:47). Konseptual framework paragraf 43

di dalam PSAK menyebutkan jika terdapat penundaaan yang tidak

semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan

kehilangan relevansinya.

Terdapat tiga kriteria keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu

dalam penelitiannya (Dyer dan Mc Hugh, 1975:4):

a. Preliminary lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan

keuangan sampai penerimaan laporan akhir preleminary oleh bursa.

b. Auditor’s report lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan

keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani.

Page 35: Agus Sukoco 109082000100.pdf

17

c. Total lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan

sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa.

Dalam Peraturan Nomor. X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua

BAPEPAM dan LK Nomor. KEP-346/BL/2011 laporan keuangan

tahunan wajib disajikan secara perbandingan dengan periode yang sama

tahun sebelumnya, disertai dengan laporan akuntan dalam rangka audit

atas laporan keuangan dan laporan keuangan wajib disampaikan kepada

Bapepam dan LK serta diumumkan kepada masyarakat paling lambat

pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Ketika

keterlambatan pelaporan keuangan terjadi maka informasi yang diberikan

sudah tidak relevan sehingga tidak dapat bermanfaat bagi para

penggunanya. Dalam PSAK 1 paragraf 10 tahun 2012 tertera tujuan

laporan keuangan, tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah

memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas

perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna

laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Keterlambatan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari

dalam perusahaan itu sendiri maupun luar perusahaan. Faktor-faktor

tersebut mampu berdampak besar maupun tidak terlalu besar dalam

mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Dalam penelitian

ini variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah

profitabilitas, kepemilikan publik, opini audit dan ukuran perusahaan.

Page 36: Agus Sukoco 109082000100.pdf

18

푅푂퐴 = 푙푎푏푎푏푒푟푠푖ℎ푠푒푡푒푙푎ℎ푝푎푗푎푘

푡표푡푎푙푎푠푒푡 푥100%

푝푟표푓푖푡푚푎푟푔푖푛 = 푙푎푏푎푏푒푟푠푖ℎ푝푒푛푗푢푎푙푎푛

4. Profitabilitas

Profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam mencari keuntungan serta memberikan ukuran tingkat efektivitas

manajemen suatu perusahaan (Kasmir, 2008:196). Profitabilitas

menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa

mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan

(Hapsari dan Didin, 2010:5). Rasio profitabilitas diantaranya:

a. Margin Laba (Profit Margin)

Rasio ini mengukur laba per rupiah penjualan dan

mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengendalikan biaya

dan pengeluaran sehubungan dengan penjualan (Astuti, 2004:36).

b. Pengembalian Atas Aset (Return On Asset-ROA)

Rasio ini menggambarkan perputaran aset diukur dari volume

penjualan (Harahap, 2010:305). Semakin tinggi hasil pengembalian

(laba) dari penggunaan aset perusahaan semakin efektif perusahaan.

c. Pengembalian Atas Ekuitas (Returun On Equity-ROE)

Rasio ini menunjukan keberhasilan atau kegagalan pihak

manajemen dalam memaksimumkan tingkat hasil pengembalian

Page 37: Agus Sukoco 109082000100.pdf

19

푅푂퐸 = 푙푎푏푎푏푒푟푠푖ℎ푠푒푡푒푙푎ℎ푝푎푗푎푘

푒푘푢푖푡푎푠 푥100%

investasi pemegang saham dan menekankan pada hasil pendapatan

sehubungan dengan jumlah yang diinvestasikan (Astuti, 2004:37).

Rasio ini mengukur tingkat efisiensi penggunaan ekuitas sendiri

dalam menghasilkan pengembalian (laba).

Tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan

yang maksimal (profit oriented). Keuntungan yang didapatkan perusahaan

akan membuat bisnis yang mereka jalankan akan terus berkembang.

Profitabilitas yang positif akan memberikan sinyal pengelolaan perusahaan

yang baik. Profitabilitas dapat digunakan untuk mengukur kinerja

manajemen, apakah telah sesuai dengan target yang ditetapkan atau belum.

Rasio profitabilitas tidak hanya bermanfaat bagi orang perusahaan tetapi

juga bermanfaat bagi seluruh stakeholder. Profitabilitas mempunyai

manfaat diantaranya (Kasmir, 2008:198):

a. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam

satu periode.

b. Mengetahui perkembangan laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang.

c. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

d. Mengetahui tingginya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

Page 38: Agus Sukoco 109082000100.pdf

20

e. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan

baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

5. Kepemilikan Publik

Menurut Hilmi dan Ali (2008:8) kepemilikan publik adalah

kepemilikan masyarakat umum (bukan institusi yang signifikan) terhadap

saham perusahaan publik. Pemilik perusahaan adalah pemegang saham

biasa yang menginvestasikan uangnya dengan harapan mendapat

pengembalian di masa yang akan datang (Sundjaja, 2010:342).

Kepemilikan perusahaan yang dimiliki publik menjadi banyak dan

menyebar, maka perusahaan yang sudah go public mempunyai tanggung

jawab yang lebih banyak kepada masyarakat atas pengelolaan perusahaan.

Tidak seperti kreditur, pemilik modal sendiri (pemilik saham biasa

dan saham preferen) adalah pemilik perusahaan (Sundjaja, 2010:341).

Struktur kepemilikan perusahaan yang dimiliki oleh pihak luar biasanya

mempunyai presentase kepemilikan lebih dari 50% sehingga pemilik

perusahaan dari pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam

mempengaruhi kondisi dan hasil kinerja perusahaan (Vita dan Peni,

2012:5). Kepemilikan perusahaan oleh kepemilikan publik sangat mudah

terpengaruh oleh informasi yang beredar. Dengan begitu

direksi/manajemen akan mengelola perusahaannya dengan baik.

Perusahaan dengan proporsi kepemilikan publik yang besar cenderung

tepat waktu dalam pelaporan keuangannya (Hilmi dan Ali, 2008:9).

Page 39: Agus Sukoco 109082000100.pdf

21

6. Opini Audit

Menurut Rahayu dan Suhayati (2010:1) audit adalah suatu proses yang

sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif

mengenai informasi tingkat kesesuaian antara tindakan atau peristiwa

ekonomi dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta melaporkan hasilnya

kepada pihak yang membutuhkan, dimana auditing harus dilakukan oleh

orang yang berkompeten dan independen. Ada beberapa macam jenis

audit, diantaranya yaitu audit laporan keuangan. Audit laporan keuangan

(financial statement audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan

mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar

dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah

disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu

prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (Boynton et.al, 2003:6).

Laporan keuangan dibuat oleh pihak manajemen, karena manajemen

dianggap tidak bersifat objektif dalam penyusunannya sehingga diperlukan

pihak lain yang independen untuk memberikan pendapat terhadap

kewajaran laporan keuangan (Sofyan, 1998:19).

Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah

untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan klien telah disajikan

secara wajar, dalam segala hal yang material, sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum (Rahayu dan Suhayati 2010:93). Pernyataan

pendapat auditor harus didasarkan atas audit yang dilaksanakan

berdasarkan standar auditing dan temuan-temuannya (SPAP, 2011:508.1).

Page 40: Agus Sukoco 109082000100.pdf

22

Opini auditor terletak pada paragraf ketiga dalam laporan auditor.

Laporan auditor standar terdapat tiga paragraf utama yaitu: introductory

paragraf, scope paragraf, dan opinion paragraf (Whittington dan Pany

2004:637). Laporan auditor dianggap sebagai alat komunikasi formal

untuk mengkomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

tentang apa yang telah dilakukan auditor dan kesimpulan yang dicapainya

atas audit laporan keuangan (Rahayu dan Suhayati, 2010:73). Opini audit

dapat dibedakan menjadi: Pendapat wajar tanpa pengecualian, pendapat

wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas, pendapat wajar

dengan pengecualian, pendapat tidak wajar, dan tidak memberikan

pendapat (Whittington dan Pany 2004:638).

a. Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)

Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan

keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material,

posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. (SPAP,

2011:508.6). Kondisi yang harus untuk mendapatkan wajar tanpa

pengecualian adalah (Rahayu dan Suhayati, 2010:75):

1) laporan keuangan lengkap;

2) ketiga standar umum dalam standar auditing terpenuhi;

3) ketiga standar pelaksanaan dipenuhi;

Page 41: Agus Sukoco 109082000100.pdf

23

4) laporan keuangan disajikan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku

umum tidak ada kondisi yang memerlukan tambahan alenia

penjelasan atau modifikasi kalimat pada laporan.

b. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas (unqualified

opinion with explanatory language)

Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas

menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam

semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas

entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia, tetapi dalam keadaan tertentu mungkin mengharuskan

auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan dalam laporan

auditornya (SPAP, 2011:508.6). Hal ini terjadi karena ada keadaan

antara lain (Boynton et.al, 2003:363):

1) Inkonsistensi dalam prinsip-prinsip akuntansi akuntansi yang

dipertanggungjawabkan sesuai dengan GAAP (General Accepted

Accounting Principle).

2) Ketidakpastian yang dipertanggungjawabkan sesuai dengan GAAP.

3) Keraguan yang substansial tentang kelangsungan usaha suatu entitas

yang dipertanggungjawabkan sesuai dengan GAAP;

4) Penekanan suatu hal oleh auditor.

5) Pendapat berdasarkan sebagian dari laporan auditor lain di mana

tidak ada pembatasan ruang lingkup dan ketidaksesuaian dengan

GAAP.

Page 42: Agus Sukoco 109082000100.pdf

24

c. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)

Pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan

keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,

posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-

hal yang berhubungan yang dikecualikan (SPAP, 2011:508.6). Opini

wajar dengan pengecualian dinyatakan bilamana (Rahayu dan Suhayati,

2010:80):

1) Ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan

terhadap lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan

bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian

dan ia berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberikan pendapat.

2) Auditor yakin atas dasar auditnya, bahwa laporan keuangan berisi

penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berdampak material, dan

ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak wajar.

3) Estimasi akuntansi yang tidak masuk akal.

d. Pendapat tidak wajar (adverse opinion)

Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak

menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas

entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia (SPAP, 2011:508.6). Pendapat tidak wajar dinyatakan bila,

menurut auditor laporan keuangan secara keseluruhan tidak disajikan

Page 43: Agus Sukoco 109082000100.pdf

25

secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

(Rahayu dan Suhayati, 2010:87).

e. Tidak memberikan pendapat (disclaimer of opinion)

Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor

tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan (SPAP, 2011:508.6).

Dalam opini tidak memberikan pendapat diberikan jika auditor merasa

dengan yakin bahwa telah terjadi pembatasan lingkup audit, sehingga

auditor tidak memungkinkan untuk memberikan pendapat (Rahayu dan

Suhayati, 2010:88).

7. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Rachmawati

(2008) mengukur besar kecilnya ukuran perusahaan pada total nilai aset.

Sementara Saleh (2004) mengukur ukuran perusahaan menggunakan

market value. Semakin besar aset maka semakin banyak modal yang

ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran

uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia

dikenal dalam masyarakat (Hilmi dan Ali, 2008:7).

Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan

total aset. Hal ini merujuk pada penelitian dari Rachmawati (2008), Hilmi

dan Ali (2008), serta Aryati dan Theresia (2010). Ada cara lain untuk

mengukur ukuran perusahaan, seperti yang digunakan oleh Saleh (2004)

dan Septriana (2010), mereka mengukur ukuran perusahaan dengan

menggunakan market value.

Page 44: Agus Sukoco 109082000100.pdf

26

perusahaan yang memiliki sumber daya (aset) yang besar memiliki

lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem

informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian intern yang

kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan masyarakat,

maka hal ini memungkinkan perusahaan untuk melaporkan laporan

keuangan auditannya lebih cepat ke publik (Hilmi dan Ali 2008:12).

Informasi yang terkandung dalam perusahaan besar sangat diperhatikan

oleh masyarakat. Semakin besar suatu perusahaan maka semakin banyak

pihak-pihak yang berkepentingan didalam perusahaan itu.

B. Keterkaitan Antar Variabel

1. Profitabilitas Terhadap Ketepatan Waktu

Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan

bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik

dan perusahaan yang mengalami berita baik akan cenderung

menyerahkan laporan keuangannya tepat waktu (Hilmi dan Ali, 2008:6).

Manajer (perusahaan) akan lebih bersedia untuk melaporkan kabar baik

(laba) lebih cepat daripada melaporkan berita buruk (rugi) karena efek

berita tersebut bisa saja berpengaruh pada harga saham dan lainnya

(Iyoha, 2012:3). Perusahaan lebih memilih untuk menunda pengumuman

laporan keuangan ke publik jika dalam laporan keuangannya

mengindikasikan kerugian. Ketika perusahaan mengumumkan

profitabilitas yang negatif dan mengumumkan laporan keuangannya

Page 45: Agus Sukoco 109082000100.pdf

27

terlambat, informasi tersebut tidak akan relevan lagi untuk pengambilan

keputusan.

Profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan

keuangan di dukung hasil yang didapatkan oleh Respati (2004), Listiana

dan Susilo (2012) serta Owusu dan Ansah (2000). Berbeda dengan hasil

yang di dapatkan Rachmawati (2008), Septriana (2010) serta Vuran dan

Adiloglu (2013) profitablitas tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Ha1: Profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan

waktu pelaporan keuangan perusahaan.

2. Kepemilikan Publik Terhadap Ketepatan Waktu

Menurut Hilmi dan Ali (2008:8) kepemilikan publik adalah

kepemilikan masyarakat umum (bukan institusi yang signifikan) terhadap

saham perusahaan publik. Pemegang saham mengandalkan laporan

keuangan untuk memastikan bahwa manajemen telah melaksanakan

tanggung jawab kepengurusan perusahaan (Halim, 2008:67).

Kepemilikan Publik mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan

perusahaan ke publik, konsentrasi kepemilikan pihak luar membuat

perusahaan menyajikan laporan keuangan dengan baik (Hapsari dan

Didin 2010:10). Pemegang saham membutuhkan laporan keuangan

dengan segera agar mereka mengetahui berapa deviden yang akan

dibagikan perusahaan terhadap para pemegang saham. Diperkuat oleh

Page 46: Agus Sukoco 109082000100.pdf

28

hasil penelitian Respati (2004) bahwa kepemilikan publik berpengaruh

signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Ha2: kepemilikan publik berpengaruh secara signifikan terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

3. Opini Audit Terhadap Ketepatan Waktu

Opini atau pendapat audit adalah suatu kesimpulan dari suatu

pengerjaan audit mengenai laporan keuangan entitas yang diberikan oleh

auditor independen kepada entitas yang diauditnya. Yusralaini et.al

(2008) serta Merdekawati dan Arsjah (2011) membuktikan Opini audit

secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan

keuangan perusahaan.

Ha3: Opini audit berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan

waktu pelaporan keuangan perusahaan.

4. Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu

Perusahaan besar lebih banyak di sorot oleh masyarakat, karenanya

perusahaan besar cenderung menjaga image perusahaan di mata

masyarakat dengan menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu

(Respati 2004). Ukuran perusahaan memiliki alokasi dana yang lebih

besar untuk membayar biaya audit (audit fees), hal ini menyebabkan

perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan lebih besar cenderung

tepat waktu (Rachmawati, 2008:3). Hal ini di dukung oleh Septraiana

(2008), Rachmawati (2008), serta Merdekawati dan Arsjah (2011)

Page 47: Agus Sukoco 109082000100.pdf

29

mereka menemukan bukti bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan

Respati (2004) mendapatkan hasil bahwa ukuran perusahaan tidak

berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Ha4: Ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Page 48: Agus Sukoco 109082000100.pdf

30

C. Penelitian Sebelumnya

No Nama dan Tahun Penelitian

Metode penelitian X1 X2 X3 X4 Y Hasil

1 Ira Septriana (2010) - Sumber data dari BEI

- Sampel menggunakan perusahaan BUMN yang listing di BEI.

- Tepilih 93 sampel (2000-2007), menggunakan purposive sampling.

- Analisis data menggunakan regresi logistik.

- Variabel yang berbeda: DER, age, extra ordinary items dan risk industry.

X4 berpengaruh signifikan, sedangkan X1 tidak berpengaruh signifikan

2 Ika Merdekawati dan Regina J. Arsjah (2011)

- Sumber data dari BEI - Sempel menggunakan seluruh

perusahaan yang lisitng di BEI tahun 2007-2009.

- Terpilih 700 perushaan, menggunakan unbalanced panel

- Analisis data menggunakan regresi berganda

- Variabel yang berbeda: DER, price earning ratio, days payable outstanding ratio, corportate governance dan KAP.

X3 dan X4 berpengaruh signifikan, sedangkan X1 tidak berpengaruh signifikan

Tabel 2.1 penelitian sebelumnya mengenai: Profitabilitas (XI), Kepemilikan Publik (X2), Opini Audit (X3), Ukuran Perusahaan (X4), dan Ketepatan Waktu (Y)

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 49: Agus Sukoco 109082000100.pdf

31

Tabel 2.1 (lanjutan)

No Nama dan Tahun Peneliti

Metode penelitian X1 X2 X3 X4 Y Hasil

3 Sistya Rachmawati ( 2008)

- Sumber data dari BEI - Sampel menggunakan perusahaan

manufaktur tahun 2008. - Terpilih 59 sampel, menggunakan

purposive sampling. - Analisis menggunakan regresi berganda. - Variabel yang berbeda: solvabilitas, dan

internal auditor, dan KAP

X4 berpengaruh signifikan, sedangkan X1 tidak berpengaruh signifikan.

4 Novita Weningtyas Respati ( 2004)

- Sumber data dari, BEI, Bapepam & ICMD - Sampel menggunakan seluruh perusahaan

yang listing di BEI tahun 1999. - Terpilih 266 sampel menggunakan

purposive sampling. - Analisis data menggunakan regresi logistik - Variabel yang berbeda: debt to equity,

market value, insider ownership.

X1 dan X2 berpengaruh signifikan terhadap Y, sedangkan X4 tidak berpengaruh terhadap Y.

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 50: Agus Sukoco 109082000100.pdf

32

Tabel 2.1 lanjutan

Bersambung pada halaman berikutnya

No Nama dan Tahun Peneliti

Metode penelitian X1 X2 X3 X4 Y Hasil

5 Bengii Vuran dan Burcu Adiloglu. (2013)

- Sumber data dari Istanbul stock exchange - Seluruh perusahaan manufacturing - Sampel 178 perusahaan (2009) - Analisis data menggunakan regresi logistik

ordinal. - Variabel yang berbeda: total equity/total

asset, sign of net income, ROE, current ratio, CFFO_I, ISE100, KAP, growth.

X1 dan X3 tidak berpengaruh signifikan terhadap Y.

6 Yusralaini, Restu Agusti dan Livia Dara Raesya (2010)

- Sumber data dari BEI. - Sampel seluruh perusahaan yang terdaftar

di BEI tahun 2005-2007. - Terpilih 234 sampel, menggunakan

purposive sampling. - Analisis data menggunakan regresi logistik. - Variabel yang berbeda: umur perusahaan,

item-item luar biasa dan/atau kontijensi, solvabilitas, likuiditas.

X3 berpengaruh signifikan terhadapY, sedangkan X1 dan X4 tidak berpengaruh signifikan terhadap Y.

Page 51: Agus Sukoco 109082000100.pdf

33

Tabel 2.1 (lanjutan)

Sumber : data olahan dari berbagai referensi

No Nama dan Tahun Peneliti

Metode penelitian X1 X2 X3 X4 Y Hasil

7 Lisa Listiana dan Tri Pujadi Susilo (2012)

- Sumber data dari BEI. - Sampel seluruh perusahaan LQ4 di tahun

2009-2010. - Terpilih 71 sampel, menggunakan

purposive sampling. - Analisis data menggunakan regresi linier

berganda - Variabel yang berbeda: rasio utang,

likuiditas, tipe laporan keuangan, dan pergantian auditor.

X1 berpengaruh signifikan

terhadap Y.

Page 52: Agus Sukoco 109082000100.pdf

34

D. Kerangka berpikir

Gambar 2.1 kerangka berpikir

Judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu

Pelaporan Keuangan Perusahaan

Bursa Efek Indonesia (BEI)

Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate

Metode Analisis :

Model Regresi Logisitik

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

Variabe Independen

Variabel Dependen

Profitabilitas

Kepemilikan Publik Timeliness

Opini Audit

Ukuran Perusahaan

Page 53: Agus Sukoco 109082000100.pdf

35

E. Hipotesis peneilian

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah di kembangkan dan

digambarkan secara jelas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ha1: Profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan.

Ha2: Kepemilikan publik berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan

waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Ha3: Opini audit berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan.

Ha4: Ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan

waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Page 54: Agus Sukoco 109082000100.pdf

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian

yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai hubungan

serta pengaruh antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini membahas

mengenai pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan

waktu pelaporan keuangan perusahaan. Variabel dalam penelitian ini

adalah profitabilitas, kepemilikan publik, opini audit dan ukuran

perusahaan. Penelitian mencakup perusahaan properti dan real estate

yang tercatat di BEI mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

yang bergerak pada sektor properti dan real estate, yang telah go

public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode

waktu 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012. Digunakannya lima periode

ini untuk dapat melihat konsistensi pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen.

Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan pendekatan

purposive sampling, artinya sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sampel yang memenuhi kriteria tertentu. Tujuan

penggunaan metode ini adalah untuk mendapatkan sampel yang

Page 55: Agus Sukoco 109082000100.pdf

37

representatif. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan

sempel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang listing di BEI secara berturut-turut dari tahun

2008 sampai dengan 2012.

2. Menerbitkan laporan keuangan dan annual report dari tahun 2008

sampai dengan 2012.

3. Merupakan perusahaan yang bergerak di sektor properti dan real

estate.

4. Menampilkan data tanggal pelaporan keuangan tahunan ke

Bapepam-LK untuk periode 2008-2012 di situs www.idx.com.

5. Menampilkan data dan informasi yang digunakan untuk

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu

pelaporan keuangan pada periode 2008-2012.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan

mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan auditan,

annual report perusahaan pada sektor properti dan real estate yang

dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Indonesian Capital

Market Directory (ICMD) dan melalui www.idx.co.id.

Page 56: Agus Sukoco 109082000100.pdf

38

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan model binary logistic regression,

karena variabel dependennya mengunakan varibel non-metrik

(nominal) sementara variabel independennya menggunakan variabel

metrik dan non-metrik (Ghozali, 2012:333). Variabel dependen dalam

penelitian ini merupakan skala nominal yaitu ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan (timeliness). Skala nominal adalah

ukuran yang paling sederhana, di mana angka yang diberikan kepada

objek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak menunjukkan

tingkatan apa-apa (Suharyadi dan Purwanto, 2009:16).

Timeliness dilihat dari tepat atau tidaknya pelaporan keuangan

oleh perusahaan yang terdaftar di BEI. Variabel independen dalam

penelitian ini yang merupakan variabel metrik adalah profitabilitas,

kepemilikan publik dan ukuran perusahaan. Sedangkan variabel yang

menggunakan variabel non-metrik adalah opini audit.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtoris dan skewness

(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2012:19). Statistik deskriptif

merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk

tabulasi sehingga mudah dipahami dan di interprestasikan.

Page 57: Agus Sukoco 109082000100.pdf

39

2. Menilai Kelayakan Model Regresi

Analisis pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan

model regresi logistik yang akan digunakan. Menilai kelayakan

model regresi menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of

Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of Fit Test menguji

hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model.

Kriteria penentuan data empiris sesuai dengan model atau tidak

yaitu (Ghozali, 2012:341):

a. Jika nilai and Lemeshow’s Goodness Of Fit Test Statistic sama

dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak yang

berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai

observasinya sehingga goodness fit model tidak baik karena

model tidak dapat memprediksi nilai observasinya.

b. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow Godness Of Fit lebih

besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan

berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau

dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data

observasinya.

3. Penilaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Langkah selanjutnya adalah menguji keseluruhan model

regresi (overall model fit). Pertama dengan melihat angka -2 Log

Likelihood (LL) pada (block Number = 0) dan angka -2 Log

Page 58: Agus Sukoco 109082000100.pdf

40

Likelihood pada block Number = 1, jika terjadi penurunan angka -2

Log Likelihood (block Number = 0 – block Number = 1) maka

menunjukkan model regresi kedua lebih baik daripada regresi

model pertama, yang artinya model fit terhadap data (Ghozali,

2012:341).

Untuk menjelaskan variabilitas variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabilitas variabel independen digunakan

Nagelkerke’s R2 yang berkisar antara 0-1. Nagelkerke’s R Square

merupakan modifikasi dari koefisien Cox & Snell. Nilai

Nagelkerke’s R2 dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada

multiple regression (Ghozali, 2012:341).

4. Uji hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi

logistik biner (binary logistic regression). Regresi logistik biner

digunakan karena variabel terikatnya berupa dummy (binary).

Yaitu terdiri dari kategori 1 dan 0. Model regresi logistik biner

yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

퐿푛(푇퐿 1 − 푇퐿⁄ ) = 훼 + 훽1푅푂퐴+ 훽2표푤푛+ 훽3표푝푖푛푖 +

훽4푠푖푧푒+ 휀

Page 59: Agus Sukoco 109082000100.pdf

41

퐿푛(푇퐿 1− 푇퐿⁄ ) = ketepatan waktu ( merupakan variabel dummy 1

untuk kategori perusahaan yang tepat waktu

dan kategoti 0 untuk perusahaan yang tidak

tepat waktu)

α = konstanta

훽1푅푂퐴 = profitabilitas (ROA)

훽2표푤푛 = kepemilikan publik

훽3표푝푖푛푖 = opini auditor

훽5푠푖푧푒 = ukuran perusahaan

ε = error

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen : Ketepatan Waktu

Variabel Terikat (Dependent Variable), merupakan variabel

yang menjadi perhatian utama peneliti dengan kata lain merupakan

variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi

(Sekaran, 2007:116). Dalam penelitian ini variabel dependennya

adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu pelaporan

keuangan adalah rentang waktu mengumumkan laporan keuangan

tahunan yang telah diaudit kepada publik sejak tanggal tutup buku

perusahaan (31 Desember) sampai tanggal penyerahan ke

Bapepam-LK (Rachmawati, 2008:5).

Page 60: Agus Sukoco 109082000100.pdf

42

Dalam Peraturan Nomor. X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua

BAPEPAM dan LK Nomor. KEP-346/BL/2011 laporan keuangan

tahunan wajib disajikan secara perbandingan dengan periode yang

sama tahun sebelumnya, disertai dengan laporan akuntan dalam

rangka audit atas laporan keuangan dan laporan keuangan wajib

disampaikan kepada Bapepam dan LK serta diumumkan kepada

masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal

laporan keuangan tahunan. Jika sebelum 31 maret maka dianggap

timeliness, sedangkan jika telah melewati 31 maret maka dianggap

tidak timeliness. Variabel ini diukur dengan menggunakan dummy

variabel, diamana kategori 1 untuk perusahaan yang timeliness

sedangkan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak timeliness.

Kecuali untuk tahun pengukuran berdasarkan penelitian Septriana

(2010), Noviandi (2007), serta Respati (2004).

2. Variabel Independen

Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang

mempengaruhi variabel terikat (dependent variabel), baik secara

positif maupun negatif (Sekaran, 2007:117). Dalam penelitian ini

variabel independennya adalah profitabilias, kepemilikan publik

opini audit, dan ukuran perusahaan.

a. Profitabilitas

Profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan serta memberikan

Page 61: Agus Sukoco 109082000100.pdf

43

ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan

(Kasmir, 2008:196). Dalam penelitian ini menggunakan return

on asset (ROA). ROA adalah rasio yang menunjukan

kemampuan dari modal yang di investasikan dalam

keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan. ROA

diukur berdasarkan perbandingan antara laba bersih setelah

pajak dengan total aset. Dalam penelitian ini profitabilitas

diukur menggunakan ROA, berdasarkan penelitian yang

dilakukan Septriana (2010), Yusralaini et.al (2010),

Rachmawati (2008), serta Noviandi (2007).

ROA dapat dirumuskan sebagai berikut :

b. Kepemilikan Publik

Kepemilikan publik adalah jumlah presentase kepemilikan

perusahaan yang dimiliki oleh publik. Kepemilikan publik

diukur dengan persentase kepemilikan saham perusahaan oleh

publik dari total saham yang beredar. Pengukuran ini

berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali

(2008).

c. Opini Audit

Opini audit dalam penelitian ini diukur berdasarkan

pendapat yang diberikan auditor atas kewajaran laporan

푅푂퐴 = 푙푎푏푎푏푒푟푠푖ℎ푠푒푡푒푙푎ℎ푝푎푗푎푘

푡표푡푎푙푎푠푒푡 푥100%

Page 62: Agus Sukoco 109082000100.pdf

44

keuangan suatu perusahaan. Jenis variabel ini adalah variabel

dummy. Jika perusahaan mendapatkan opini audit unqualified

maka dikategorikan dalam kategori 1 sedangkan mendapatkan

selain opini unqualified diberikan kategori 0. Pengukuran opini

audit didasarkan oleh penelitian Merdekawati dan Arsjah

(2011) serta Vuran dan Adiloglu (2013).

d. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan total aset

yang dimiliki perusahaan pada tahun yang bersangkutan.

Pengukuran ukuran perusahaan menggunakan total aset

berdasarkan penelitian Hilmi dan Ali (2008), serta Yusralaini

et.al (2010).

Tabel 3.1 Operasional Variabel

No Variabel Proksi Skala ukur

1 Variabel dependen (Y) : ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan

diukur dengan menggunakan dummy variabel, diamana kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu, sedangkan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu.

Nominal

2 X1 : Profitabilitas (ROA)

퐸퐴푇

푇표푡푎푙푎푠푒푡 푥100%

Rasio

3 X2 : Kepemilikan publik

Diukur dengan persentase kepemilikan saham perusahaan oleh publik dari total saham yang beredar.

Rasio

4 X3 : Opini audit

Unqualified opinion = 1 Selain unqualified opinion = 0.

Nominal

5 X4 : Ukuran perusahaan

Total aset

Rasio

Page 63: Agus Sukoco 109082000100.pdf

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Karakteristik Perusahaan Properti dan Real Estate

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2008-2012.

Perusahaan yang dimaksud adalah perusahaan yang termasuk dalam

kategori properti dan real estate.

Pemilihan perusahaan-perusahaan publik yang masuk kategori

perusahaan properti dan real estate didasarkan pada pertimbangan akan

pertumbuhan perusahaannya yang bergerak terus secara dinamis, serta

didasarkan dari dampak yang pernah ditimbulkan oleh perusahaan

properti pada 2008. Properti bubble di AS terjadi di tahun 2007, dan

makin memburuk serta memuncak di tahun 2008 (Bev, 2012:1). Dalam

laporan bertajuk “Indonesia Economic Quartertly” yang dirilis 18 maret

2013, bank dunia menyatakan properti di Indonesia bisa terkena bubble

(Indreswari, 2013:1). Bubble dapat berlanjut untuk beberapa waktu, dan

sangat sulit untuk diprediksi kapan bubble akan berakhir (Scott,

2012:181).

Perusahaan pada sektor properti dan real estate mendapat perhatian

serius dari para investor. Pada awal tahun 2013 kinerja saham sektor

properti dan real estate sangat cemerlang, dan mengalami pertumbuhan

Page 64: Agus Sukoco 109082000100.pdf

46

paling tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya (Nasori dan Luky,

2013:1). Perhatian yang serius dari investor serta dampak yang

ditimbulkan dari sektor ini, maka akan sangat bermanfaat bila laporan

keuangan perusahaan dapat disajikan tepat waktu bagi para investor

sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan investasi.

2. Deskripsi Objek penelitian

Objek penelitian berupa perusahaan sektor properti dan real estate

yang dikelompokkan ke dalam dua kategori berdasarkan ketepatan waktu

pelaporan keuangan, yaitu:

1. Perusahaan yang tepat waktu dalam pelaporan keuangannya ke

Bapepam-LK.

2. Perusahaan yang tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangannya ke

Bapepam-LK.

Sebagaiamana tujuan penelitian, pengujian signifikan pengaruh

profitabilitas, kepemilikan publik, opini audit, dan ukuran perusahaan

terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan akan diuji

menggunakan model binary logistic regression. Hal ini dikarenakan

ukuran ketepatan waktu pelaporan keuangan disajikan dalam bentuk skala

nominal.

Distribusi perusahaan sektor properti dan real estate berdasarkan

ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan untuk periode 2008-

2012 ditampilkan dalam tabel 4.1. Digambarkan bahwa pada tahun 2008

perusahaan yang melaporkan laporan keuangannya dengan tepat waktu

Page 65: Agus Sukoco 109082000100.pdf

47

(timeliness) sebanyak 22 perusahaan (73,33%), kemudian ditahun 2009

menurun menjadi perusahaan 21 (70%). Selanjutnya pada tahun 2010

mengalami sedikit peningkatan menjadi perusahaan 22 (73,33%).

Kemudiaan berturut-turut pada 2011 dan 2012 mengalami peningkatan

menjadi 25 perusahaan (83,33%) dan 28 perusahaan (93,33%).

Sedangkan perusahaan yang tidak tepat waktu dalam pelaporan

keuangannya pada 2008 sebanyak delapan perusahaan (26,67%),

kemudian meningkat ditahun 2009 menjadi sembilan perusahaan (30%).

Pada tahun 2010 menurun menjadi delapan perusahaan (26,67%). Terus

menurun pada tahun 2011 dan 2012, masing-masing sebesar lima

perusahaan (16,67%) dan dua perusahaan (2,67%).

Tabel 4.1

Distribusi Perusahaan Yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu Selama Periode Penelitian

Tahun Penelitian

Perusahaan Tepat Waktu

Perusahaan tidak Tepat Waktu

Jumlah % Jumlah %

2008 22 73,33 8 26,67

2009 21 70 9 30

2010 22 73,33 8 26,67

2011 25 83,33 5 16,67

2012 28 93,33 2 6,67

Total 119 79,33 31 20,67 Sumber: data sekunder yang telah diolah

Page 66: Agus Sukoco 109082000100.pdf

48

Penyebab utama keterlambatan menurut Hoesen selaku direktur penilai

dan pengawasan BEI adalah karena going concern dan persoalan bisnis

(putra, 2013:1). Ditahun sebelumnya (2012) Hoesen mengatakan bahwa

faktor utama penyebab keterlambatan pelaporan keuangan disebabkan

karena adanya perubahan PSAK (Rheza, 2012:1).

Dari segi regulasi di indonesia, sejak dikeluarkannya Keputusan

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor

40/BL/2007 Tentang Jangka Waktu Pengumuman Laporan Keuangan

Berkala dan Laporan Tahunan Perusahaan go public yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI), tepat pada waktunya yaitu batas akhir

sebelum tanggal 31 maret (90 hari). Bapepam-LK memperketat peraturan

dan memberikan sanksi yang tegas kepada perusahaan yang terlambat

mengumumkan laporan keuangannya. Perusahaan yang listing di BEI

menjadi patuh terhadap peraturan yang dibuat oleh Bapepam-LK, karena

sanski tegas yang dikeluarkan oelh Bapepam-LK. Hal ini terlihat dari

penurunan perusahaan yang terlambat melaporkan laporan keuangan ke

publik. Walaupun di tahun 2009 mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya, tetapi secara rata-rata terjadi penurunan di setiap tahunnya.

Page 67: Agus Sukoco 109082000100.pdf

49

Tabel 4.2

Distribusi profitabilitas perusahaan terhadap ketepatan waktu

No Kategori ROA

Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Tahun 2008

1 <10% 22 100.00 8 100.00 30 100.00

2 10% s.d 50% 0 0.00 0 0.00 0 0.00

3 >50% 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Jumlah 22 100.00 8 100.00 30 100.00

Tahun 2009

1 <10% 19 90.48 9 100.00 28 93.33

2 10% s.d 50% 2 9.52 0 0.00 2 6.67

3 >50% 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Jumlah 21 100.00 9 100.00 30 100.00

Tahun 2010

1 <10% 19 86.36 8 100.00 27 90.00 2 10% s.d 50% 3 13.64 0 0.00 3 10.00 3 >50% 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Jumlah 22 100.00 8 100.00 30 100.00 Tahun 2011

1 <10% 20 80.00 5 100.00 25 83.33

2 10% s.d 50% 5 20.00 0 0.00 5 16.67

3 >50% 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Jumlah 25 100.00 5 100.00 30 100.00

Tahun 2012

1 <10% 24 85.71 2 100.00 26 86.67

2 10% s.d 50% 4 14.29 0 0.00 4 13.33

3 >50% 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Jumlah 28 100.00 2 100.00 30 100.00

Sumber: data sekunder yang telah diolah

Page 68: Agus Sukoco 109082000100.pdf

50

Tabel 4.2 menggambarkan perusahaan yang tepat waktu dan tidak

tepat waktu berdasarkan profitabilitas yang diukur dengan menggunakan

ROA. Paling banyak ROA perusahaan-perusahaan berada pada kisaran

kurang dari 10%. Rinciannya adalah 30 perusahaan (100%) di tahun

2008, menjadi menurun pada tahun 2009 menjadi 28 perusahaan

(93,33%), kembali menurun pada tahun 2010 dan 2011 berturut-turut

menjadi 27 perusahaan (90%) dan 25 perusahaan (83,33), pada tahun

2012 meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 26 perusahaan (86,67%).

Dalam tabel terlihat juga bahwa perusahaan yang tepat waktu yaitu

paling banyak pada ROA kurang dari 10%, yaitu 22 persahaan (100%)

pada tahun 2008, sebanyak sembilan belas perusahaan (90,48%) pada

2009, dan sembilan belas perusahaan (86,36%) pada tahun 2010,

sebanyak dua puluh perusahaan (80%) pada tahun 2011, meningkat

menjadi 24 (85,71%) pada tahun 2012.

Perusahaan yang tidak tepat waktu berdasarkan ROA perusahaan

hanya terdapat pada ROA yang kurang dari 10%. delapan perusahaan

(100%) pada tahun 2008, kemudian berubah menjadi sembilan

perusahaan (100%) pada tahun 2009, berubah menjadi delapan

perusahaan (100%) pada tahun 2010, sebanyak lima perusahaan (100%)

pada 2011, serta sebanyak dua perusahaan (100%) pada tahun 2012.

Page 69: Agus Sukoco 109082000100.pdf

51

Tabel 4.3 Distribusi Kepemilikan Publik Terhadap Terhadap Ketepatan Waktu

No Kategori

Kepemilikan Publik

Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Tahun 2008

1 <10% 3 13.64 1 12.50 4 13.33 2 10% s.d 50% 15 68.18 4 50.00 19 63.33 3 >50% 4 18.18 3 37.50 7 23.33

Jumlah 22 100.00 8 100.00 30 100.00 Tahun 2009

1 <10% 3 14.29 1 11.11 4 13.33 2 10% s.d

50% 13 61.90 7 77.78 20 66.67

3 >50% 5 23.81 1 11.11 6 20.00 Jumlah 21 100.00 9 100.00 30 100.00

Tahun 2010 1 <10% 4 18.18 0 0.00 4 13.33 2 10% s.d 50% 12 54.55 6 75.00 18 60.00 3 >50% 6 27.27 2 25.00 8 26.67

Jumlah 22 100.00 8 100.00 30 100.00 Tahun 2011

1 <10% 2 8.00 0 0.00 2 6.67 2 10% s.d 50% 15 60.00 3 60.00 18 60.00 3 >50% 8 32.00 2 40.00 10 33.33

Jumlah 25 100.00 5 100.00 30 100.00 Tahun 2012

1 <10% 2 7.14 0 0.00 2 6.67 2 10% s.d 50% 17 60.71 2 100.00 19 63.33 3 >50% 9 32.14 0 0.00 9 30.00

Jumlah 28 100.00 2 100.00 30 100.00 Sumber: data sekunder yang telah diolah

Tabel 4.3 menggambarkan jumlah perusahaan yang tepat waktu

dalam pelaporan keuangan ke publik (timeliness) dan tidak tepat waktu

berdasarkan kepemilkian publik. Secara total kepemilikan perusahaan

Page 70: Agus Sukoco 109082000100.pdf

52

yang dimiliki publik sebagian besar diantara range 10% sampai dengan

50%. Rinciannya adalah sembilan belas perusahaan (63,33%) pada tahun

2008, kemudian tahun 2009 sebanyak dua puluh perusahaan (66,67%),

selanjutnya di tahun 2010 dan 2011 memiliki jumlah yang sama yaitu

delapan belas perusahaan (60%) pada tahun terakhir penelitian (2012)

sebanyak sembilan belas perusahaan (63,33%).

Pada tabel juga terlihat perusahaan yang tepat waktu dalam pelaporan

keuangan ke publik (timeliness) rata-rata berada pada range antara 10%

sampai dengan 50%. Pada tahun 2008 sebanyak lima belas perusahaan

(68,18%), menjadi tiga belas perusahaan (61,90%) pada tahun 2009. Pada

tahun 2010 dan 2011 berturut-turut meningkat menjadi dua belas

perusahaan (54,55%) dan lima belas perusahaan (60%). Pada akhir tahun

penelitian (2012) meningkat sebanyak tujuh belas perusahaan (60,71%).

Pada perusahaan yang tidak tepat waktu paling banyak pada range

10% sampai dengan 50%, yaitu empat perusahaan (50%) dari total

perusahaan yang tidak timeliness pada tahun 2008, sebanyak tujuh

perusahaan (77,78%) pada tahun 2009, sebanyak enam perusahaan (75%)

pada tahun 2010, menjadi tiga perusahaan (60%) pada tahun 2011, serta

hanya dua perusahaan (100%) pada tahun 2012.

Page 71: Agus Sukoco 109082000100.pdf

53

Tabel 4.4 Distribusi Opini Audit Terhadap Ketepatan Waktu

No Opini Audit Tepat Waktu Tidak Tepat

Waktu Total Jumlah % Jumlah % jumlah %

tahun 2008 1 Unqualified 12 54.55 2 25.00 14 46.67 2 selain unqualified 10 45.45 6 75.00 16 53.33

Jumlah 22 100 8 100 30 100 Tahun 2009

1 Unqualified 10 47.62 1 11.11 11 36.67

2 Selain

Unqualified 11 52.38 8 88.89 19 63.33 Jumlah 21 100 9 100 30 100

Tahun 2010 1 Unqualified 4 18.18 2 25.00 6 20.00

2 Selain

Unqualified 18 81.82 6 75.00 24 80.00 Jumlah 22 100 8 100 30 100

Tahun 2011 1 Unqualified 5 20.00 0 0.00 5 16.67

2 Selain

Unqualified 20 80.00 5 100.00 25 83.33

Jumlah 25 100.0

0 5 100.00 30 100 Tahun 2012

1 Unqualified 2 7.14 0 0 2 6.67 2 Selain

Unqualified 26 92.86 2 100 28 93.33

Jumlah 28 100.00

2 100.00 30 100.00

Sumber: data yang telah diolah

Tabel 4.4 menggambarkan perusahaan yang tepat waktu dan tidak

tepat waktu berdasarkan opini audit yang didapatkan perusahaan dari

audit eksternal. Perusahaan paling banyak mendapatkan opini selain

unqualified opinion, yaitu sebanyak enam belas perusahaan (53,33%) di

tahun 2008, kemudian sembilan belas perusahaan (63,33%) pada tahun

Page 72: Agus Sukoco 109082000100.pdf

54

2009, selanjutnya pada 2010 meningkat menjadi 24 perusahaan (80,00%),

di tahun 2011 kembali meningkat menjadi 25 perusahaan (83,33%), tahun

terakhir penelitian meningkat menjadi 28 perusahaan (93,33%).

Pada perusahaan yang tepat waktu dalam pelaporan keuangannya

berdasarkan opini audit, setiap tahun penelitian berbeda-beda. Untuk

tahun 2008 paling banyak mendapatkan unqualified opinion, yaitu

sebesar dua belas perusahaan (54,55%). Untuk tahun 2009 sebanyak

sebelas perusahaan (52,38%) mendapatkan selain unqualified opinion,

serta pada tahun 2010 terdapat delapan belas perusahaan (81,82%) yang

mendapatkan opini selain unqualified opinion, dan terdapat dua puluh

perusahaan (80%) pada tahun 2011 yang mendapatkan opini selain

unqualified opinion. Untuk tahun terakhir penelitian perusahaan yang

tepat waktu paling banyak mendapatkan opini selain unqualified opinion,

yaitu sebesar 26 perusahaan (92,86%).

Pada perusahaan yang tidak tepat waktu berdasarkan opini audit,

perusahaan paling banyak mendapatkan opini selain unqualified opinion,

yaitu sebanyak enam perusahaan (75%) dari total perusahaan yang tidak

timeliness pada 2008, sebanyak delapan perusahaan (88,89%) pada 2009,

kemudian menjadi enam perusahaan (75%) pada tahun 2010, serta

menjadi 100% pada tahun 2011 dan 2012 yaitu masing-masing sebesar

lima dan dua perusahaan.

Page 73: Agus Sukoco 109082000100.pdf

55

Tabel 4.5 Distribusi Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu

Sumber: data sekunder yang telah diolah

Tabel 4.5 menjelaskan perusahaan yang tepat waktu dan tidak tepat

waktu berdasarkan ukuran perusahaan yang diukur menggunakan total

No Kategori Total Aset Tepat Waktu Tidak Tepat

Waktu Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Tahun 2008

1 < 1.000.000.000.000 5 22.73 2 25.00 7 23.33

2 1.000.000.000.000 s.d 2.000.000.000.000 4 18.18 0 0.00 4 13.33

3 >2.000.000.000.000 13 59.09 6 75.00 19 63.33 Jumlah 22 100.00 8 100.00 30 100.00

Tahun 2009 1 < 1.000.000.000.000 5 23.81 2 22.22 7 23.33

2 1.000.000.000.000 s.d 2.000.000.000.000 3 14.29 1 11.11 4 13.33

3 >2.000.000.000.000 13 61.90 6 66.67 19 63.33 Jumlah 21 100.00 9 100.00 30 100.00

Tahun 2010 1 < 1.000.000.000.000 4 18.18 1 12.50 5 16.67

2 1.000.000.000.000 s.d 2.000.000.000.000 4 18.18 1 12.50 5 16.67

3 >2.000.000.000.000 14 63.64 6 75.00 20 66.67 Jumlah 22 100.00 8 100.00 30 100.00

Tahun 2011 1 < 1.000.000.000.000 6 24.00 1 20.00 7 23.33

2 1.000.000.000.000 s.d 2.000.000.000.000 2 8.00 1 20.00 3 10.00

3 >2.000.000.000.000 17 68.00 3 60.00 20 66.67 Jumlah 25 100.00 5 100.00 30 100.00

Tahun 2012 1 < 1.000.000.000.000 5 17.86 1 50.00 6 23.33 2 1.000.000.000.000 s.d

2.000.000.000.000 1 3.57 1 50.00 2 6.67

3 >2.000.000.000.000 22 78.57 0 0 22 73.33 Jumlah 28 100.00 2 100.00 30 100.00

Page 74: Agus Sukoco 109082000100.pdf

56

aset perusahaan. Dijelaskan paling banyak total aset perusahaan lebih dari

Rp 2000.000.000.000, yaitu sembilan belas perusahaan (63,33%) untuk

tahun 2008 dan 2009, kemudian dua puluh perusahaan (66,67%) pada

tahun 2010 dan 2011, serta 22 perusahaan (73,33%) pada tahun 2012.

Dijelaskan juga perusahaan yang tepat waktu berdasarkan total aset

paling banyak pada total aset yang lebih dari Rp 2.000.000.000.000,

sebanyak tiga belas perusahaan (59,09%) pada 2008, sebanyak tiga belas

perusahaan (61,90%) pada tahun 2009, sebanyak empat belas perusahaan

(63,64%) pada tahun 2010, meningkat menjadi tujuh belas perusahaaan

(68%) pada tahun 2011, dan kembali meningkat menjadi 22 perusahaan

(78,57%) pada tahun 2012.

Perusahaan yang tidak tepat waktu paling banyak pada perusahaan

yang memiliki total aset lebih dari Rp 2.000.000.000.000. pada tahun

2008 sebanyak enam6 perusahaan (75%), di tahun 2009 sebanyak enam

perusahaan (66,67%), untuk 2010 tetap enam perusahaan (75%), di tahun

2011 berkurang menjadi tiga perusahaan (60%), serta pada tahun 2012

hanya ada dua perusahaan yang terlambat, perusahaan pertama memiliki

total aset kurang dari satu miliar, dan perusahaan kedua memiliki total

aset antara satu miliar sampai dengan dua miliar.

Page 75: Agus Sukoco 109082000100.pdf

57

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Sebagai tinjauan terhadap data penelitian, berikut ini akan

disajikan ringkasan data-data dalam bentuk statistik deskriptif untuk

masing-masing variabel. Ada sebanyak 150 data pengamatan dapat

dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TIME 150 0 1 .82 .385 ROA 150 -.1993 .2200 .039621 .0492542 OWNER 150 .0500 .9400 .349133 .2169463 OPINION 150 0 1 .25 .436 SIZE 150 107212980516 24869295733093 3622576544969 3677922330061 Valid N (listwise)

150

Sumber: data output SPSS 21

Dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu skala rasio dan

skala nominal. Variabel yang menggunakan Skala rasio dalam

penelitian ini terdiri dari ROA, kepemilikan publik, dan ukuran

perusahaan. Berdasarkan tabel 4.6, variabel profitabilitas yang diukur

dengan menggunakan ROA dari seluruh sampel selama tahun

penelitian menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,039621 dengan

standar deviasi sebesar 0,492542, hal ini menunjukkan profitablitas

dari perusahaan yang dijadikan sampel rata-rata memperoleh laba

positif. Kepemilikan publik dari seluruh sampel selama tahun

Page 76: Agus Sukoco 109082000100.pdf

58

penelitian menunjukkan rata-rata sebesar 0,349133 dengan standar

deviasi sebesar 0,2169463, hal ini mrnunjukkan perusahaan yang

dijadikan sampel penelitian memiliki kepemilikan publik kurang dari

50%. Ukuran perusahaan dari seluruh perusahaan yang dijadikan

sampel selama tahun penelitian menunjukkan rata-rata sebesar

3.622.576.544.969 dengan standar deviasinya sebesar

3.677.922.330.061, hal ini berarti ukuran perusahaan pada perusahaan

yang dijadikan objek penelitian termasuk dalam perusahaan besar.

Untuk variabel yang menggunakan skala nominal terdiri dari tepat

waktu dan opini audit. tepat waktu (TIME) dari seluruh perusahaan

yang dijadikan sampel selama tahun penelitian menunjukkan rata-rata

sebesar 0,82 dengan standar deviasinya sebesar 0,385. Opini audit

(OPINION) dari seluruh perusahaan yang dijadikan sampel selama tahun

penelitian menunjukkan rata-rata sebesar 0,25 dengan standar deviasinya

sebesar 0,436. Skala nominal merupakan skala pengukuran kategori

atau sekelompok dari subyek (Ghozali, 2012:3). Skala nominal adalah

ukuran yang paling sederhana, di mana angka yang diberikan kepada

objek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak menunjukkan

tingkatan apa-apa (Suharyadi dan Purwanto, 2009:16). Oleh karena itu,

tidak tepat menghitung nailai minimum, maksimum, rata-rata dan

standar deviasi dari variabel tersebut.

Page 77: Agus Sukoco 109082000100.pdf

59

2. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan model logistic regression

binary dengan metode enter pada tingkat signifikan (α) 5% logistic

regression binary digunakan untuk menguji pengaruh profitabilitas

(ROA), kepemilikan publik (owner), opini audit (opinion), dan ukuran

perusahaan (size) terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Pengujian hipotesis meliputi (a) menilai kelayakan model regresi, (b)

menilai keseluruhan model, dan (c) menguji koefisien regresi.

a. Menilai kelayakan model regresi (goodness of fit test)

Langkah pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan

model regresi. Model fit dapat diuji dengan Hosmer and lemeshow

Test. Hasil SPSS pada tabel 4.7 menunjukkan nilai statistik

Hosmer and Lemeshow sebesar 9,049 dengan profitabilitas

signifikansi 0,338 dengan nilai signifikansi yang lebih dari 0,05

maka tidak diperoleh adanya perbedaaan data estimasi regresi

logistik dengan data observasinya. Sehingga model regresi yang

dipergunakan dalam penelitian ini layak dipakai untuk analisis

selanjutnya.

Tabel 4.7 Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig. 1 9.049 8 .338

Sumber: data output SPSS 21

Page 78: Agus Sukoco 109082000100.pdf

60

b. Menilai keseluruhan model (overall model fit test)

Langkah selanjutnya menilai kelayakan model (overall model

fit). Pada tabel 4.8 ditunjukkan uji kelayakan dengan

memperhatikan angka pada awal -2 Log Likelihood (LL) block

Number = 0, sebesar 155,502 dan angka pada -2 Log Likelihood

(LL) block Number = 1, sebesar 129,718. Hal ini menunjukkan

terjadinya penurunan nilai -2 Log Likelihood di block 0 dan block 1

sebesar 155,502 – 129,718 = 25.784 penurunan Likelihood ini

menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain

model yang dihipotesiskan fit dengan data.

Tabel 4.8

Overall model fit test

block number = 0 -2 Log

likelihood

block number = 1 -2 log

likelihood

155,502 129.718

Sumber: data output SPSS 21

nilai Cox dan Snell’s R dan Nagelkerke’s.R juga digunakan

untuk menilai model fit. Hasil SPSS 21 Pada tabel 4.9 Menunjukkan

bahwa memberikan nilai Cox dan Snell’s R sebesar 0,158 dan nilai

Nagelkerke R2 sebesar 0,245 yang berarti variabilitas variabel

dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel

Page 79: Agus Sukoco 109082000100.pdf

61

independen sebesar 24,5%. Nilai 75,5% atau sisanya dijelaskan oleh

variabel lain diluar penelitian. Variabel lain tersebut adalah DER,

umur perusahaan, extra ordinary items, risk industry, price earning

ratio, days payable outstanding, Corporate Governance, KAP,

solvabilitas, internal auditor, insider ownership, current ratio, ROE,

growth, likuiditas, cash flow, price earning ratio, days outstanding

ratio, pergantian auditor dan tipe laporan keuangan. Variabel-

variabel lain tersebut didasarkan pada tabel 2.1 menngenai

penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh para peneliti

terdahulu.

Tabel 4.9 Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 129.718a .158 .245 a. Estimation terminated at iteration number 5 because

parameter estimates changed by less than .001.

Sumber: data output SPSS 21

c. Menguji Koefisien Regresi

Tahap akhir adalah uji koefisien regresi, di mana hasilnya

dapat dilihat pada tabel 4.10 tabel tersebut menunjukkan hasil

pengujian dengan regresi logistik pada tingkat signifikan 5%. Dari

pengujian persamaan regresi logistik tersebut, maka diperoleh

model regresi logistik sebagai berikut:

Page 80: Agus Sukoco 109082000100.pdf

62

퐿푛(푇퐿 1 − 푇퐿⁄ ) = −0,015 + 13,635푅푂퐴– 0,837표푤푛+

1,243표푝푖푛푖 + 푆퐼푍퐸 + 휀

Tabel 4.10

Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a

ROA 13.635 5.432 6.301 1 .012 834748.522 OWNER -.837 1.093 .586 1 .444 .433 OPINION 1.243 .568 4.797 1 .029 3.467 SIZE .000 .000 6.166 1 .013 1.000 Constant -.015 .515 .001 1 .976 .985

a. Variable(s) entered on step 1: ROA, OWNER, OPINION, SIZE. Sumber: data output SPSS 21

*) signifikansi pada level lima persen

Hasil uji hipotesis 1 : profitabilitas perusahaan yang di proksi

dengan menggunakan ROA berpengaruh signifikan terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Variabel profitabilitas perusahaan (ROA) menunjukkan nilai

koefisien regresi sebesar 13,635 dengan probabilitas variabel

sebesar 0,012 dibawah signifikansi 0,05 (lima persen). Hal ini

mengandung arti bahwa Hipotesis 1 diterima, dengan demikian

terbukti bahwa profitabilitas yang diproksi dengan ROA

berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan

keuangan.

Hasil hipotesis ini didukung hasil penelitian Hilmi dan Ali

(2008), Respati (2004), serta Owusu dan Ansah (2000) yang

Page 81: Agus Sukoco 109082000100.pdf

63

menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan

waktu pelaporan keuangan. Hal tersebut juga sesuai dengan logika

teori bahwa profitabilitas yang tinggi merupakan sinyal yang baik

dan dapat menjadi berita baik, sehingga perusahaan cenderung

untuk melaporkan laporan keuangannya secara lebih cepat kepada

pihak-pihak yang berkepentingan (Listiana, 2012:11). Dengan

demikian, dapat dinyatakan bahwa jika suatu perusahaan dengan

profitabilitas tinggi yang mana merupakan suatu sinyal yang bagus,

maka hal ini menjadi berita baik dan perusahaan cenderung untuk

menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu kepada

pihak-pihak yang berkepentingan (Hilmi dan Ali 2008:12).

Perusahaan yang menghasilkan profitabilitas yang tinggi akan

segera menyebarkan berita baik tersebut, karena semakin cepat

berita baik itu disebarkan, semakin cepat investasi akan mengalir

ke perusahaan.

Hasil uji hipotesis 2 : kepemilikan publik berpengaruh

signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan

perusahaan.

Variabel kepemilikan publik (OWNER) menunjukkan nilai

koefisien regresi sebesar -0,837 dengan probabilitas variabel

sebesar 0,444. Nilai signifikansi yang berada diatas 0,05 (lima

persen) menununjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan

dari kepemilikan publik terhadap ketepatan waktu pelaporan

Page 82: Agus Sukoco 109082000100.pdf

64

keuangan. Hal ini berarti bahwa pada model regresi hipotesis 2

ditolak.

Hasil penelitian ini tidak dapat mendukung apa yang

ditemukan oleh Hilmi dan Ali (2008) dan Respati (2004), hasil

yang didapatkan mereka adalah kepemilikan publik berpengaruh

signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan sampel dan tahun

penelitian. Hasil uji statistik ini didukung oleh Saleh (2004:77)

yang menemukan bukti empiris bahwa kepemilikan publik tidak

berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil

yang tidak signifikan terjadi karena perusahaan yang memiliki

persenatse kepemilikan publik yang besar maupun kecil sama-

sama ingin laporan keuangannya segera dipublikasikan. Pemilik

dari perusahaan itu ingin mengetahui perkembangan bisnis

perusahaannya dengan segera.

Hasil uji hipotesis 3 : Opini audit berpengaruh signifikan

terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan peusahaan.

Variabel opini audit (OPINION) menunjukkan nilai koefisien

regresi sebesar 1,243 dengan probabilitas sebesar 0,029 dibawah

signifikansi 0,05 (lima persen). Hal ini mengandung arti bahwa

adanya pengaruh signifikan dari opini audit terhadap ketepatan

waktu pelaporan keuangan. Hal ini berarti bahwa pada model

regresi hipotesis 3 diterima.

Page 83: Agus Sukoco 109082000100.pdf

65

Hipotesis ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Yusralaini et.al (2010) serta Merdekawati dan Arsjah (2011),

Mereka menemukan hasil bahwa opini audit berpengaruh

signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Perusahaan yang mendapat opini audit unqualified akan segera

melaporkan laporan keuangannya sebaliknya perusahaan yang

memiliki opini audit selain unqualified opinion cenderung tidak

tepat waktu (Yusralaini, 2010:9). Hasil yang didapatkan signifikan

terjadi karena unqualified opinion merupakan berita bagus yang

dapat meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan akan segera

mempublikasikan laporan keuangannya yang mendapatkan

unqualified opinion untuk menunjukkan kepada para calon investor

bahwa perusahaan tersebut telah dikelola dengan baik dan layak

untuk dijadikan tempat berinvestasi.

Hasil uji hipotesis 4 : Ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan

perusahaan.

Variabel ukuran perusahaan (SIZE) menunjukkan nilai

koefisien regresi sebesar 0,000 dengan probabilitas variabel

sebesar 0,013. Nilai signifikansi yang berada dibawah 0,05 (lima

persen) menununjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari

ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Hal ini berarti bahwa pada model regresi hipotesis 4 diterima.

Page 84: Agus Sukoco 109082000100.pdf

66

Hasil ini sesuai dengan bukti yang didapatkan oleh

Rachmawati (2008), serta Owunsu dan Ansah (2000), mereka

mendapatkan bahwa ukuran perusahaan yang dimiliki perusahaan

akan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Perusahaan dengan ukuran besar dalam pelaporan keuangan lebih

tepat waktu dibandingkan dengan perusahan yang mempunyai

ukuran lebih kecil (Septriana, 2010:16).

Page 85: Agus Sukoco 109082000100.pdf

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasrkan hasil analisis dan pembahasan dengan menggunakan

regresi logistik biner maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel profitabilitas perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali

(2008), Owusu dan Ansah (2000), serta Respati (2004) yang

menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan.

2. Variabel kepemilikan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Saleh (2004) yang

menemukan bukti empiris bahwa kepemilkan publik tidak

berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

3. Variabel opini audit berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh Merdekawati dan Arsjah (2011) serta

Yusralaini et.al (2010) mereka menemukan bukti bahwa opini audit

berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Page 86: Agus Sukoco 109082000100.pdf

68

4. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini mendukung

penelitian Rachmawati (2008) serta Owusu dan Ansah (2000) mereka

menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

B. Implikasi

Implikasi yang dapat diberikan terkait dengan penelitian ini adalah:

1. Akademisi, dapat digunakan oleh para akademisi sebagai referensi

dalam menambah pengetahuan mengenai ketepatan waktu pelaporan

keuangan.

2. Auditor, opini yang dibeikan auditor berpengaruh signifikan terhadap

ketepatan waktu, sehingga auditor dapat lebih berhati-hati dalam

membeikan opini audit .

3. Investor, dapat mengetahui mengapa perusahaan terlambat melaporkan

laporan keuangannya dan apa saja yang menjadi penyebabnya,

sehingga investor dapat berhati-hati dalam melakukan investasi.

4. Perusahaan, melihat profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan, diharapkan

perusahaan mampu mempertahankan tingkat profitabilitas yang positif.

Page 87: Agus Sukoco 109082000100.pdf

69

C. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya,

adalah sebagai berikut:

1. Sampel yang digunakan dapat ditambahkan kembali, tidak sebatas pada

perusahaan properti dan real estate yang telah terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) saja.

2. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel penelitian, seperti

variabel DER, umur perusahaan, extra ordinary items, risk industry,

PER, DPO, Corporate Governance, KAP, solvabilitas, internal auditor,

insider ownership, current ratio, ROE, growth, likuiditas, cash flow.

3. Selain menggunakan data sekunder penelitian selanjutnya dapat

menggunakan data primer, seperti melakukan wawancara intensif

mengenai alasan keterlambatan dalam pelaporan keuangan perusahaan.

Page 88: Agus Sukoco 109082000100.pdf

70

Daftar Pustaka

Alijoyo, Antonius dan Zaini, Subrarto. “Komisaris Independen: Penggerak Praktik GCG di Perusahaan”, Jakarta: Gramedia, 2004.

Aryati, Titik dan Maria Theresia. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay dan Timeliness”, Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol 5, No 3, 2005.

Astuti, Dewi. “Manajemen Keuangan Perusahaan”, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004.

Belkaoui, Ahmed Riahi. “Accounting Theory” 5th Edition, Jakarta: Salemba Empat, 2007.

Bev, Jennie S. “Pemicu Bubble Dalam Properti”, http://www.ciputraenterpreneurship.com, Diakses 30 Agustus 2013, 2012.

Boynton, William C. Johnson. et.al. “Modern Auditing”, 7th, Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2003.

Boynton, William C. Johnson. et.al. “Modern Auditing”, 7th , Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2003.

Dyer, J.d and A.J. McGough. “The Timeliness of The Australian Annual Report”. Journal of Accounting Research. Autumn, 1975 pp204-219, 1975.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS”, Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, 2012.

Halim, Abdul. “Auditing: Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan” Edisi IV, Jilid 1, Jakarta: UPP STIM YKPN, 2008.

Hamid Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta: UIN, 2012.

Harahap, Sofyan Yafri. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2010.

Haryanto. “Arti Bubble Dalam Properti”, http://properti.pikiran-rakyat.com, Diakses 30 agustus 2013, 2013.

Hery. “Teori Akuntansi”, Jakarta: Kencana, 2009.

Page 89: Agus Sukoco 109082000100.pdf

71

Hilmi, Utari dan Syaiful Ali. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan”, Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak, 2008

Ikatan Akuntan Indonesia. “Standar Akuntansi Keuangan Indonesia”, Jakarta: IAI, 2012.

Ikatan Akuntan Publik Indonesia. “Standar Profesional Akuntan Publik”, Jakarta: Salemba Empat, 2011

Ikhsan, Arfan dan Suprasto, Herkulanus Bambang. “Teori Akuntansi dan Riset Multiparadigma”, Jakarta: Grasindo, 2008.

Indreswari, Adisti Dini. “Bank Dunia Peringatkan Ancaman Bubble Property”, http://www.kontan.co.id, Diakses 1 juni 2013, 2013.

Jensen, Michael C. dan William H. Meckling. “Theory Of Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure, Journal Of Financial Economic, October, 1976 V.3, No.4, pp. 305-360. 1976.

Kasmir. “Analisis Laporan Keuangan”, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2012

Keputusan Direksi PT BEJ Nomor Kep-307/BEJ/07-2004.

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor 40/BL/2007

Kieso, et.al. “Intermediate Accounting: IFRS Edition”, Hoboken, USA : John Wiley & Sons, 2011.

Latif, Syahid. “Terlambat Serahkan Laporan Keuangan 2012, Dua Emiten Lapor BEI”, http://www.liputan6.com, Diakses 1 juni 2013, 2013.

Lia. “Telat Laporan Keuangan, BEI Siapkan Sanski Tegas”, http://www.neraca.co.id, Diakses 24 juni 2013, 2013.

Listiana, Lisa dan Tri Pujadi Susilo. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Reporting Lag Perusahaan”. Media Riset Akuntansi, Vol.2 No. 1, 2012.

Merdekawati, Ika dan Regina J. Arsjah. “Timeliness Of Financial Reporting Analysis: An Emprical Study In Indonesia Stock Exchange, Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh, 2011.

Nasori dan Ester Nuky. “Saham Property tumbuh 73,11%”, http://www.investor.co.id, Diakses 26 juni 2013, 2013

Page 90: Agus Sukoco 109082000100.pdf

72

Noviandi, Bimo Satmoko. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan”, Tesis S-2 Program Studi Magister Manajemen, Program Pasca Sarjana Universitas Dipenegoro Semarang, 2007.

Owusu, Stephen dan Ansah. “Timeliness Of Corporate Financial Reporting In Emerging Capital Market”, Fourthcoming In Accounting & Business Research, Vol. 30 , No. 3, 2000.

Peraturan Nomor. X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor. KEP-346/BL/2011

Pradipta, Vega Aulia. “Info Saham: ELTY Catat Rugi Bersih Rp 1,1 Triliun”, http://www.bisnis-jabar.com, Diakses 24 juni 2013, 2013.

Putra, Restu A. “inilah Penyebab Emiten Telat Samapaikan lapkeu”, http://m.inilah.com, Diakses 26 juni 2013, 2013.

Putri, Hapsari Utami dan Didin Mukodim. “Analysis Of Factors Affecting Financial Reporting Timeliness In Banking Company Of Indonesia Listed”, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, 2010.

Rachmawati, Sistya. “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Audit Delay dan Timeliness”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 10, No. 1, 2008.

Rahayu, Siti dan Ely Suhayati. “Auditing: Konsep Dasar Dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik”, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Respati, Novita Weningtyas. “Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”, Jurnal Maksi No 4, 2004.

Rheza. “keterlambatan Laporan Keuangan Emiten Cenderung Meningkat”, http://www.ipotnews.com, Diakses 26 juni 2013, 2013.

Romney, Marshall B dan Paul Jhon Steinbart. “Accounting Information Systems”: International Edition, 11th Edition, USA: Pearson Prentice Hall, 2009.

Saleh Rachmat. “Studi Emipiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan perushaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”, Tesis S-2 Program Studi Magister Sains Akuntansi, Program pasca Sarjana Universitas Dipenegoro Semarang, 2004.

Scott William. R. “Financial Accounting Theory” 6th Edition, Canada: Prentice Hall Canada Inc, 2012.

Page 91: Agus Sukoco 109082000100.pdf

73

Sekaran, Uma. “Research Methods For Business”, Jakarta: Salemba Empat, 2007.

Septriana, Ira. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”, Jurnal Maksi Vol 10 No 1, 2010.

Suharli, Michell. “Pelaporan Keuangan, Sesuai Dengan Prinsip Akuntansi”, Jakarta: Grasindo, 2009.

Suharyadi dan purwanto S.K. “Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern” Buku 1 Edisi II, Jakarta: Salemba Empat, 2009.

Sundjaja, Ridwan S et.al. “Manajemen Keuangan 2”, edisi VI, Bandung: Literata lintas Media, 2010.

Surya, Indra dan Yustiavandana, Ivan. “Penerapan Good Corporate Governance: Mengesampingkan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha”, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.

Vuran, Bengii dan Burcu Adiloglu. “Is Timeliness Of Corporate Financial Reporting Releated To Accounting Variabels? Evidence From Istanbul Stock Exchange”, International Journal Of Business And Social Science Vol. 4 No.6, 2013.

Whittington O. Ray dan Kurt Pany. “Principles Of Auditing and Other Assurance Service”, 14th Edition, USA: Mc Graw Hill, 2004.

Wilamarta, Mishardi. “Hak Pemegang Saham Minoritas Dalam Rangka Good Corporate Governance, Cet II”, Jakarta: Program Pasca Sarjana. FH-UI, 2002.

Williams, Chuck. “Manajemen Buku 1”, Jakarta: Salemba Empat, 2001.

Yadiati, Winwin. “Teori Akuntansi: Suatu Pengantar”, Jakarta: Kencana, 2007.

Yusralaini et.al. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Ke Publik”, Jurnal Ekonomi Volume 18, 2010.

Page 92: Agus Sukoco 109082000100.pdf

74

Page 93: Agus Sukoco 109082000100.pdf

75

Daftar Sampel Perusahaan

Page 94: Agus Sukoco 109082000100.pdf

76

No. KODE NAMA PERUSAHAAN 1 ASRI Alam Sutera Realty Tbk. 2 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk. 3 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 4 BKDP Bukit Darmo Property Tbk. 5 BKSL Sentul City Tbk. 6 COWL Cowell Development Tbk. 7 CTRA Ciputra Development Tbk. 8 CTRP Ciputra Property Tbk. 9 CTRS Ciputra Surya Tbk. 10 DART Duta Anggada Realty Tbk. 11 DILD Intiland Development Tbk. 12 DUTI Duta Pertiwi Tbk. 13 GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 14 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk. 15 JRPT Greenwood Sejahtera Tbk. 16 KIJA Kawasan Industri Jabababeka Tbk. 17 KPIG MNC Land Tbk. 18 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk. 19 LPCK Lippo Cikarang Tbk. 20 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 21 OMRE Indonesia Prima Property Tbk. 22 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk. 23 PWON Pakuwon Jati Tbk. 24 SCBD Danayasa Arthatama Tbk. 25 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk. 26 SMRA Sumarecon Agung Tbk. 27 JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. 28 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk. 29 TOTL Total Bangun Persada Tbk. 30 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 95: Agus Sukoco 109082000100.pdf

77

Daftar Rincian Perusahaan

2008-2012

Page 96: Agus Sukoco 109082000100.pdf

78

DATA PERUSAHAAN TAHUN 2008

No. KODE TIME ROA OWNER OPINION TOTAL ASSET 1 ASRI 1 0.0200 0.1834 1 Rp 3,056,536,740,640 2 BAPA 0 0.0035 0.0462 0 Rp 107,212,980,516 3 BIPP 0 -0.1993 0.5286 0 Rp 216,882,532,228 4 BKDP 1 0.0488 0.2800 1 Rp 925,683,059,578 5 BKSL 0 0.0001 0.5102 1 Rp 2,543,182,987,219 6 COWL 1 0.0319 0.3372 1 Rp 207,447,390,282 7 CTRA 1 0.0249 0.5316 0 Rp 8,108,443,360,876 8 CTRP 1 0.0500 0.4894 1 Rp 3,625,080,672,129 9 CTRS 1 0.0670 0.4603 0 Rp 2,159,220,314,884 10 DART 0 0.0360 0.1226 1 Rp 2,774,514,489,772 11 DILD 1 0.0069 0.1878 0 Rp 2,111,152,441,704 12 DUTI 1 0.0089 0.1435 0 Rp 4,513,527,428,217 13 GMTD 1 0.0300 0.3500 1 Rp 287,040,432,423 14 GPRA 1 0.0081 0.1000 0 Rp 1,409,097,674,907 15 JRPT 1 0.0668 0.2345 1 Rp 2,211,213,226,000 16 KIJA 0 0.0211 0.9355 0 Rp 2,961,051,648,319 17 KPIG 0 0.0532 0.2738 0 Rp 2,019,232,332,119 18 LAMI 1 0.0145 0.0712 1 Rp 639,351,512,000 19 LPCK 1 0.0101 0.4282 1 Rp 1,401,408,806,528 20 LPKR 1 0.0300 0.5589 1 Rp 11,787,777,210,609 21 OMRE 1 -0.0512 0.0991 0 Rp 771,688,606,838 22 PLIN 1 -0.0573 0.5291 1 Rp 4,070,400,812,000 23 PWON 1 -0.0027 0.1011 0 Rp 3,552,501,143,000 24 SCBD 1 -0.0237 0.1758 0 Rp 4,078,616,800,000 25 SMDM 0 -0.0080 0.1291 0 Rp 2,031,549,057,065 26 SMRA 1 0.0300 0.5742 0 Rp 3,629,969,131,000 27 JKON 1 0.0745 0.0962 1 Rp 1,369,148,932,912 28 SSIA 0 -0.0050 0.3958 0 Rp 2,251,369,383,772 29 TOTL 1 0.0130 0.3252 1 Rp 1,337,630,638,957 30 WIKA 1 0.0270 0.3160 0 Rp 5,771,423,810,000

Page 97: Agus Sukoco 109082000100.pdf

79

DATA PERUSAHAAN TAHUN 2009

No. KODE TIME ROA OWNER OPINION TOTAL ASSET

31 ASRI 1 0.0300 0.2488 1 Rp 3,559,964,928,251 32 BAPA 0 0.0666 0.0462 0 Rp 134,883,970,713 33 BIPP 0 -0.1109 0.5716 0 Rp 195,067,947,425 34 BKDP 1 -0.0083 0.3275 1 Rp 861,240,867,371 35 BKSL 0 0.0009 0.4646 1 Rp 2,784,021,782,133 36 COWL 1 0.0659 0.3385 1 Rp 207,505,008,227 37 CTRA 1 0.0160 0.6110 0 Rp 8,553,946,343,429 38 CTRP 1 0.0203 0.4810 0 Rp 2,091,246,944,981 39 CTRS 1 0.0250 0.3774 0 Rp 2,268,629,009,246 40 DART 1 0.0090 0.1227 1 Rp 3,213,315,053,678 41 DILD 0 0.0120 0.1351 0 Rp 2,140,126,674,921 42 DUTI 1 0.0479 0.1435 0 Rp 4,429,503,290,693 43 GMTD 1 0.0441 0.3500 1 Rp 305,635,686,223 44 GPRA 0 0.0237 0.1100 0 Rp 1,323,187,899,971 45 JRPT 1 0.0741 0.2202 1 Rp 2,585,475,177,000 49 KIJA 1 0.0051 0.9355 0 Rp 3,193,997,429,182 47 KPIG 0 0.0612 0.3620 0 Rp 2,088,221,069,234 48 LAMI 1 0.0206 0.0712 1 Rp 610,489,273,000 49 LPCK 1 0.0166 0.5127 1 Rp 1,551,020,489,441 50 LPKR 1 0.0320 0.6116 0 Rp 12,127,644,010,796 51 OMRE 1 0.1125 0.0991 0 Rp 744,866,369,493 52 PLIN 1 0.0660 0.1592 0 Rp 4,432,187,924,000 53 PWON 0 0.0339 0.1744 0 Rp 3,146,933,067,000 54 SCBD 1 0.1748 0.1758 0 Rp 3,803,478,613,000 55 SMDM 0 0.0012 0.1291 0 Rp 2,048,242,028,932 56 SMRA 1 0.0379 0.6747 0 Rp 4,460,277,206,000 57 JKON 1 0.0819 0.0863 1 Rp 1,538,696,405,885 58 SSIA 0 0.0081 0.3805 0 Rp 2,235,441,508,554 59 TOTL 1 0.0403 0.3040 1 Rp 1,289,548,788,907 60 WIKA 1 0.0332 0.3160 0 Rp 5,700,613,602,000

Page 98: Agus Sukoco 109082000100.pdf

80

DATA PERUSAHAAN TAHUN 2010

No. KODE TIME ROA OWNER OPINION TOTAL ASSET

61 ASRI 1 0.0600 0.5048 0 Rp 4,587,986,472,840 62 BAPA 1 0.0930 0.0462 1 Rp 136,358,827,789 63 BIPP 0 -0.0262 0.5716 0 Rp 191,368,442,289 64 BKDP 1 -0.0145 0.4212 1 Rp 1,017,544,318,408 65 BKSL 0 0.0136 0.4597 0 Rp 4,814,315,153,733 66 COWL 1 0.0315 0.3385 0 Rp 266,939,286,532 67 CTRA 1 0.0280 0.6109 0 Rp 9,378,342,136,927 68 CTRP 1 0.0406 0.4528 0 Rp 2,434,258,796,067 69 CTRS 1 0.0330 0.3774 0 Rp 2,609,229,793,505 70 DART 1 0.0105 0.1226 0 Rp 2,561,931,438,242 71 DILD 1 0.1054 0.3925 0 Rp 4,599,239,260,454 72 DUTI 1 0.0565 0.1469 0 Rp 4,723,365,274,851 73 GMTD 1 0.0768 0.3500 0 Rp 358,990,245,785 74 GPRA 0 0.0297 0.1100 1 Rp 1,184,685,940,567 75 JRPT 1 0.0804 0.2088 0 Rp 3,295,717,307,000 76 KIJA 0 0.0186 0.9415 0 Rp 3,335,857,281,974 77 KPIG 0 0.0779 0.4150 0 Rp 2,091,913,170,503 78 LAMI 1 0.0315 0.0712 1 Rp 604,528,491,000 79 LPCK 1 0.0391 0.5780 0 Rp 1,670,033,142,093 80 LPKR 1 0.0325 0.8129 0 Rp 16,155,384,919,926 81 OMRE 1 0.1382 0.0991 0 Rp 767,521,532,169 82 PLIN 1 0.1135 0.5291 0 Rp 4,430,888,110,000 83 PWON 1 0.0552 0.1744 0 Rp 3,412,949,131,000 84 SCBD 1 0.0616 0.1758 0 Rp 3,475,736,555,000 85 SMDM 0 -0.0009 0.1291 0 Rp 2,063,046,866,205 86 SMRA 1 0.0379 0.6126 0 Rp 6,139,640,438,000 87 JKON 1 0.0591 0.0847 1 Rp 1,952,978,239,516 88 SSIA 0 0.0483 0.4769 1 Rp 2,382,641,539,976 89 TOTL 1 0.0508 0.3110 0 Rp 1,589,349,600,405 90 WIKA 0 0.0453 0.3335 0 Rp 6,286,304,902,000

Page 99: Agus Sukoco 109082000100.pdf

81

DATA PERUSAHAAN TAHUN 2011

No. KODE TIME ROA OWNER OPINION TOTAL ASSET

91 ASRI 1 0.1000 0.4738 0 Rp 6,007,548,091,185 92 BAPA 1 0.0399 0.2311 0 Rp 148,084,624,723 93 BIPP 0 -0.1023 0.4726 0 Rp 195,469,932,456 94 BKDP 1 -0.0213 0.4212 1 Rp 976,488,666,616 95 BKSL 0 0.0256 0.7040 0 Rp 5,290,382,916,872 96 COWL 1 0.0863 0.3393 0 Rp 385,681,565,146 97 CTRA 1 0.0280 0.6129 0 Rp 11,524,866,822,316 98 CTRP 1 0.0391 0.4207 0 Rp 4,314,646,971,261 99 CTRS 1 0.0470 0.3774 0 Rp 3,529,028,283,751

100 DART 1 0.0156 0.1227 0 Rp 4,103,893,859,000 101 DILD 1 0.0272 0.5041 0 Rp 5,691,909,741,708 102 DUTI 1 0.0672 0.1469 0 Rp 5,188,186,444,790 103 GMTD 1 0.1008 0.3500 1 Rp 487,193,845,496 104 GPRA 0 0.0363 0.1100 0 Rp 1,236,255,766,968 105 JRPT 1 0.0848 0.2088 0 Rp 4,084,414,957,000 106 KIJA 0 0.0583 0.7654 0 Rp 5,597,356,750,923 107 KPIG 1 0.0234 0.6138 0 Rp 1,948,666,123,846 108 LAMI 1 0.0624 0.0711 1 Rp 591,979,523,000 109 LPCK 1 0.1262 0.5780 1 Rp 2,041,958,524,823 110 LPKR 1 0.0388 0.8212 0 Rp 18,259,171,414,884 111 OMRE 1 0.1231 0.0991 0 Rp 738,221,345,249 112 PLIN 1 0.2200 0.5300 0 Rp 4,232,841,288,000 113 PWON 1 0.0604 0.1524 0 Rp 5,744,711,035,000 114 SCBD 1 0.0209 0.1758 0 Rp 3,478,445,408,000 115 SMDM 1 0.0115 0.1291 1 Rp 2,454,961,990,000 116 SMRA 1 0.0484 0.6213 0 Rp 8,099,174,681,000 117 JKON 0 0.0611 0.1002 0 Rp 2,207,158,152,582 118 SSIA 1 0.0858 0.6622 0 Rp 2,937,938,049,768 119 TOTL 1 0.0658 0.3100 0 Rp 1,897,418,630,991 120 WIKA 1 0.0426 0.3363 0 Rp 8,322,979,571,000

Page 100: Agus Sukoco 109082000100.pdf

82

DATA PERUSAHAAN TAHUN 2012

No. KODE TIME ROA OWNER OPINION TOTAL ASSET

121 ASRI 1 0.1111 0.4453 0 Rp 10,946,417,244,000 122 BAPA 0 0.0282 0.3007 0 Rp 159,093,151,873 123 BIPP 1 -0.0848 0.4542 0 Rp 178,403,632,950 124 BKDP 1 -0.0650 0.4212 0 Rp 899,948,360,908 125 BKSL 1 0.0359 0.5165 0 Rp 6,154,231,305,371 126 COWL 1 0.0392 0.0526 0 Rp 1,778,428,912,031 127 CTRA 1 0.0392 0.6100 0 Rp 15,023,391,727,244 128 CTRP 1 0.0538 0.4207 0 Rp 5,933,874,601,626 129 CTRS 1 0.0334 0.3774 0 Rp 4,428,210,643,555 130 DART 1 0.0419 0.1227 0 Rp 4,293,161,447,000 131 DILD 1 0.0308 0.5786 0 Rp 6,091,751,240,542 132 DUTI 1 0.0804 0.1469 0 Rp 6,592,254,980,112 133 GMTD 1 0.0714 0.3500 0 Rp 900,597,066,316 134 GPRA 0 0.0430 0.1061 0 Rp 1,310,251,294,004 135 JRPT 1 0.0855 0.2088 0 Rp 4,998,260,900,000 136 KIJA 1 0.0537 0.8247 0 Rp 7,077,817,870,077 137 KPIG 1 0.0402 0.5297 0 Rp 2,728,806,704,532 138 LAMI 1 0.0531 0.0711 1 Rp 614,717,410,000 139 LPCK 1 0.1437 0.5780 0 Rp 2,832,000,551,101 140 LPKR 1 0.0426 0.8212 0 Rp 24,869,295,733,093 141 OMRE 1 0.0516 0.0991 0 Rp 774,036,052,884 142 PLIN 1 0.0594 0.3625 0 Rp 3,950,266,763,000 143 PWON 1 0.0989 0.2961 0 Rp 7,565,819,916,000 144 SCBD 1 0.0109 0.1758 0 Rp 3,558,903,785,000 145 SMDM 1 0.0047 0.1291 1 Rp 2,637,664,779,000 146 SMRA 1 0.0734 0.5790 0 Rp 10,876,386,685,000 147 JKON 1 0.0709 0.1009 0 Rp 2,557,731,220,187 148 SSIA 1 0.1458 0.6600 0 Rp 4,854,633,414,808 149 TOTL 1 0.0880 0.3100 0 Rp 2,064,069,415,848 150 WIKA 1 0.0418 0.3400 0 Rp 10,945,209,418,000

Page 101: Agus Sukoco 109082000100.pdf

83

Hasil Output Binary logistic regression

Page 102: Agus Sukoco 109082000100.pdf

84

Binary Logistic regression

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 150 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 150 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 150 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

0 0

1 1

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients

Constant

Step 0

1 156.152 1.147

2 155.503 1.298

3 155.502 1.305

4 155.502 1.305

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 155.502

c. Estimation terminated at iteration number 4 because

parameter estimates changed by less than .001.

Page 103: Agus Sukoco 109082000100.pdf

85

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

TIME Percentage

Correct 0 1

Step 0 TIME

0 0 32 .0

1 0 118 100.0

Overall Percentage 78.7

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant 1.305 .199 42.867 1 .000 3.687

Variables not in the Equationa

Score df Sig.

Step 0 Variables

ROA 13.744 1 .000

OWNER .019 1 .892

OPINION 2.027 1 .155

SIZE 6.413 1 .011

a. Residual Chi-Squares are not computed because of redundancies. Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood Coefficients

Constant ROA OWNER OPINION SIZE

Step 1

1 136.083 .383 9.161 -.568 .709 .000

2 130.351 .164 12.809 -.748 1.101 .000

3 129.732 .011 13.587 -.824 1.230 .000

4 129.718 -.015 13.634 -.836 1.243 .000

5 129.718 -.015 13.635 -.837 1.243 .000

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 155.502

Page 104: Agus Sukoco 109082000100.pdf

86

d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1

Step 25.784 4 .000

Block 25.784 4 .000

Model 25.784 4 .000

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 129.718a .158 .245

a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter

estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 9.049 8 .338

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

TIME = 0 TIME = 1 Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1

1 9 9.069 6 5.931 15

2 7 5.454 8 9.546 15

3 2 4.298 13 10.702 15

4 6 3.472 9 11.528 15

5 2 2.774 13 12.226 15

6 2 2.286 13 12.714 15

7 1 1.862 14 13.138 15

8 3 1.402 12 13.598 15

9 0 1.029 15 13.971 15

10 0 .355 15 14.645 15

Page 105: Agus Sukoco 109082000100.pdf

87

Classification Tablea

Observed

Predicted

TIME Percentage

Correct 0 1

Step 1 TIME

0 4 28 12.5

1 3 115 97.5

Overall Percentage 79.3

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 1a

ROA 13.635 5.432 6.301 1 .012 834748.522

OWNER -.837 1.093 .586 1 .444 .433

OPINION 1.243 .568 4.797 1 .029 3.467

SIZE .000 .000 6.166 1 .013 1.000

Constant -.015 .515 .001 1 .976 .985

a. Variable(s) entered on step 1: ROA, OWNER, OPINION, SIZE.

Page 106: Agus Sukoco 109082000100.pdf

88

Step number: 1 Observed Groups and Predicted Probabilities 16 + + I I I I F I I R 12 + + E I I Q I I U I 1 I E 8 + 1 + N I 1 I C I 1 1 1 1 11 1 I Y I 1 1 1111 111 11 I 4 + 1 1 1 111111111 11 1 + I 11 111 11 1 1111111111111 1111I I 1 1011 1 110111111001111111111011111 1111I I 0 0 0 1 1 0 1 0 010 0000010 0101011100100101010001101011111111I Predicted ---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------- Prob: 0 .1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 1 Group: 0000000000000000000000000000000000000000000000000011111111111111111111111111111111111111111111111111 Predicted Probability is of Membership for 1 The Cut Value is .50 Symbols: 0 - 0 1 - 1 Each Symbol Represents 1 Case.