Agus Sukoco 109082000100.pdf
Transcript of Agus Sukoco 109082000100.pdf
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Agus Sukoco NIM : 109082000100
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013 M
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Agus Sukoco NIM : 109082000100
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013 M
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Diri 1. Nama Lengkap : Agus Sukoco
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Agustus 1991
3. Alamat : Jalan Masjid Nurul Ikhwan no.21, RT/RW
03/01 Pondok Kacang Timur, Kecamatan
Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
4. Telepon : 085781484955
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1.SDN 04 Pondok Kacang Timur Tahun 1997-2003 2.SMPN 66 Jakarta Tahun 2003-2006 3.SMAN 32 Jakarta Tahun 2006-2009 4.UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009-2013
III. PENDIDIKAN NON FORMAL
1. Peserta Workshop software akuntansi Zahir “Zahir Accounting Edisi Standar 5.1”
2. Peserta training IDEA data analysist software “IDEA Overview For TOADS (Training Of Accounting & Auditing Software)”.
3. Peserta training software Accurate “Accurate Training”. 4. Peserta workshop audit perpajakan “Enhance Youth Ability and
Understanding In Preventing and Detecting The Fraudulent Tax and Upgrade Your Skill”
5. Peserta kursus bahasa Inggris GEC
vii
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
A. Ketua umum Yamabushi Karate Dojo UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2013-2014
B. Wakil ketua umum remaja Masjid Nurul Ikhwan periode 2011-2013 C. Koor. divisi outbond acara Think Acct 2011 D. Koor. divisi keamanan dan perlengkapan acara Kosentrasi
Penjurusan 2011 E. Anggota divisi PHD (Publikasi, Humas dan Dokumentasi) acara
ACTOR (accounting Charity On Ramadhan) 2011 F. Koor. divisi PHD acara PROPESA 2011 G. Anggota divisi PHD acara ACTOR 2010 H. Anggota divisi Keamanan acara PROPESA 2010
IV. LATAR BELAKANG KELUARGA
Ayah : Sudirjo Ibu : Suwarni Kakak : Siswanto Adik : Aji Anggoro Anak ke dari : 2 dari 3 bersaudara
viii
FACTORS TO INFLUENCE TIMELINESS OF CORPORATE FINANCIAL REPORTING
By: Agus Sukoco
ABSTRACT
The purpose of this research is investigating the influence of profitability, public ownership, audit opinion and firm size toward timeliness of corporate financial reporting. This research used samples of property and real estate industry which is listed in Indonesian Stock Exchange in 2008-2012. The sample selection method used purposive sampling method. The data used in this research was the secondary data. Hypothesis in this research were tested by binary logistic regression. Result of this research indicates that timeliness of corporate financial reporting is significantly influenced by profitability, audit opinion and firm size while timeliness is not significantly influenced by public ownership.
Keyword: Timeliness, Profitability, Public Ownership, Audit Opinion, and Firm Size.
ix
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
Oleh: Agus Sukoco
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh profitabilitas, kepemilikan publik, opini audit dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan properti dan real estate yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 2008 sampai dengan 2012. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian adalah 30 perusahaan dengan pengamatan selama lima tahun, sehingga sampel yang terpilih sebanyak 150 perusahaan. Data yang digunakan merupakan data sekunder. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi logistik biner. Hasil pengujian menunjukkan bahwa profitabilitas, opini audit dan ukuran perusahaan bepengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan, sedangkan kepemilikan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
Kata kunci: Timeliness, Profitabilitas, Kepemilikan Publik, Opini Audit, Ukuran Perusahaan.
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Salawat serta salam tak
lupa kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, serta
para pengikutnya yang selalu istiqomah sampai akhir zaman.
Dengan mengucap syukur alhamdulillah, penulisan skripsi yang berjudul
“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Perusahaan” telah penulis selesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata
sempurna, baik dalam segi penulisan, cara penguraian, maupun pada pembahasan
secara ilmiah. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dan kekurangan yang
dimiliki oleh penulis. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini
penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak dalam menyelasikan permasalahan
yang timbul dalam proses penulisan skripsi. Dalam kesempatan kali ini penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua ku yang paling aku cintai, yang selalu memberikan cinta,
kasih, sayang, perhatian, dorongan, nasihat serta do’anya.
2. Mas Sis dan dek Aji, yang memberikan motivasi, do’a dan keceriaan.
3. Ibu Dr. Rini, Ak., CA selaku pembimbing 1 yang sekaligus sebagai ketua
jurusan Akuntansi.
4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak selaku pembimbing 2 yang
sekaligus sebagai sekertaris jurusan Akuntansi.
5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uin Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan ilmu bermanfaat kepada penulis baik dalam bidang
akademik maupun non akademik.
xi
7. Teman-teman seperjuangan dan sepenanggungan, Adam, Adi, Adis, Amri,
Rachmat, Wahi, Erick serta teman-teman ACID yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
8. Teman-teman Akuntansi UIN 2009 yang kompak dan mengadakan futsal tiap
minggu.
9. Teman-teman dan Sensei Yamabushi Karate Dojo.
10. Teman-teman Copel Solidarity, Agung, Haryo, Riki, Riski, Fadhli, Probo dan
lain-lain.
11. Teman-teman pengajian, Pras, Fahmi, Tomi, Icuy dan lain-lain yang selalu
mengingatkan pada jalan yang benar.
12. Berbagai pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada
penulis selama ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belumlah
sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Jakarta, 30 agustus 2013
Agus Sukoco
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Lembar Pengesahan Skripsi ......................................................................... ii
Lembar Pengesahan Ujian Kompre ............................................................. iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................... iv
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ............................................... v
Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. vi
Abstract .......................................................................................................... viii
Abstrak .......................................................................................................... ix
Kata Pengantar ............................................................................................. x
Daftar Isi ...................................................................................................... xii
Daftar Tabel .................................................................................................. xv
Daftar Gambar ............................................................................................. xvi
Daftar Lampiran ........................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 9
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 9
D. Manfaat Penulisan ............................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 11
A. Teori yang berkenaan denngan variabel yang diambil .......................... 11
1. Teori keagenan (Agency Teory) ..................................................... 11
2. Pelaporan Keuangan ...................................................................... 13
3. Ketepatan Waktu (Timeliness) ....................................................... 16
4. Profitabilitas .................................................................................. 18
5. Kepemilikan Publik ....................................................................... 20
6. Opini Audit ................................................................................... 21
7. Ukuran Perusahaan ........................................................................ 25
B. Keterkaitan Antar Variabel .................................................................. 26
1. Profitabilitas Terhadap Ketepatan Waktu ....................................... 26
xiii
2. Kepemilikan Publik Terhadap Ketepatan Waktu ............................ 27
3. Opini Audit Terhadap Ketepatan Waktu ........................................ 28
4. Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu ............................. 28
C. Penelitian Sebelumnya ........................................................................ 30 D. Kerangka Berpikir ............................................................................... 34 E. Hipotesis penelitian ............................................................................. 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 36
A. Ruang lingkup penelitian ..................................................................... 36 B. Metode penentuan populasi dan sampel ............................................... 36 C. Metode pengumpulan Data .................................................................. 37 D. Metode analisis ................................................................................... 38
1. Statistik Deskriptif ................................................................... 38 2. Menilai Kelayakan Model Regresi ........................................... 39 3. Penilaian Keseluruhan Model .................................................. 39 4. Uji Hipotesis ............................................................................ 40
E. Operasional Variabel ........................................................................... 41 1. Variabel Dependen.......................................................................... 41
2. Variabel Independen ....................................................................... 42
a. Profitabilitas ............................................................................ 42
b. Kepemilikan Publik ................................................................. 43
c. Opini Audit .............................................................................. 43
d. Ukuran Perusahaan .................................................................. 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 45
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................... 45
1. Karakteristik Perusahaan Properti dan Real Estate ........................... 45
2. Deskripsi Objek Penelitian ............................................................ 46
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................................. 57
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................... 57
2. Hasil Uji Hipotesis .......................................................................... 59
a. Menilai Kelayakan Model Regresi............................................. 59
b. Menilai Keseluruhan Model ...................................................... 60
xiv
c. Menguji Koefisien Regresi ........................................................ 61
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 67
A. Kesimpulan ......................................................................................... 67
B. Implikasi ............................................................................................. 68
C. Saran ................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 70
xv
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya .................................................................... 30
Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel ............................................................. 44
Tabel 4.1 Distribusi Perusahaan Yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat
Waktu Selama Periode Penelitian .................................................................... 47
Tabel 4.2 Distribusi Profitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu ...... 49
Tabel 4.3 Distribusi Kepemilikan Publik Terhadap Ketepatan Waktu ............. 51
Tabel 4.4 Distribusi Opini Audit Terhadap Ketepatan Waktu .......................... 53
Tabel 4.5 Distribusi Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu .............. 55
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif ........................................................................... 57
Tabel 4.7 Hosmer And Lemeshow Test ............................................................ 59
Tabel 4.8 Overall Model Fit Test ................................................................... 60
Tabel 4.9 Model Summary .............................................................................. 61
Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik ............................................. 62
xvi
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ....................................................................... 34
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
Lampiran-lampiran ......................................................................................... 74
Lampiran A Daftar Sampel Perusahaan ........................................................... 75
Lampiran B Daftar Rincian Perusahaan 2009-2012 ......................................... 77
Lampiran C Hasil Output Binary Logistic Regression ..................................... 83
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam segala aspek
kehidupan, termasuk dalam dunia bisnis. Scott (2012:76) mendefinisikan
informasi sebagai bukti yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi
keputusan individual. Informasi harus memiliki tujuh karakteristik utama
yaitu: relevan, andal, lengkap, tepat waktu, dapat dipahami, dapat diverifikasi
dan dapat diakses (Romney dan Steinbart, 2009:28).
Untuk dapat mengimbangi dunia bisnis yang dinamis, maka
dibutuhkanlah informasi yang ter-update setiap waktunya. Informasi yang
baru mampu memberikan gambaran akurat secara relevan mengenai keadaan
saat ini suatu bisnis. Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut
berkemampuan untuk membuat perbedaan di dalam suatu keputusan (Ikhsan
dan Suprasto, 2008:109). Informasi dapat disajikan berupa laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat bermanfaat bagi
para pelaku bisnis di pasar modal (Rachmawati, 2008:2). Laporan keuangan
adalah informasi keuangan yang disajikan dan disiapkan oleh manajemen dari
suatu perusahaan kepada pihak internal dan eksternal, yang berisi seluruh
kegiatan bisnis dari satu kesatuan usaha yang merupakan salah satu alat
pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang
2
membutuhkannya (Yadiati, 2007:51). Pada perusahaan yang telah go public
mereka telah diwajibkan melaporkan laporan keuangan kepada masyarakat,
ini telah diatur dalam UU no. 8 tahun 1995 tentang pasar modal. Dalam
peraturan tersebut dijelaskan bahwa perusahaan yang telah menjadi
perusahaan publik harus melaporkan laporan keuangannya ke Bapepam-LK
(Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) serta
mengumumkannya kepada masyarakat.
Perusahaan yang menjalankan aktivitas bisnis harus membuat laporan
keuangan, sebagai suatu pertanggungjawaban. Masalah ketepatan waktu
dalam pelaporan keuangan semakin bertambah penting seiring dengan
kemajuan dunia bisnis (Hery, 2009:33). Laporan keuangan yang terlambat
akan menimbulkan informasi yang asimetris. Laporan keauangan adalah
sebuah alat untuk mengurangi masalah, dengan cara menambah operasi dari
securities markets dan mengurangi ketidaklengkapan (Scott, 2012:108).
Maraknya emiten yang telat melaporkan laporan keuangan menjadi perhatian
serius bagi PT Bursa Efek Indonesia (Lia, 2013:1). Pengumuman laporan
keuangan kepada publik merupakan hal yang penting karena dapat
mempengaruhi pasar.
PT. Baktrieland Development Tbk terlambat melaporkan laporan
keuangan untuk tahun yang berakhir 2012, di tahun yang sama mereka
mengalami kerugian mencapai Rp 1,1 triliun (Pradipta, 2013:1). Keadaan
kondisi PT. Bakrieland yang merugi mempengaruhi perusahaan untuk
terlambat melaporkan laporan keuangannya. Wajar, untuk menduga manajer
3
akan lebih bersedia untuk melaporkan kabar baik lebih cepat daripada
melaporkan berita buruk (Iyoha, 2012:3). Ketika perusahaan menunda
pelaporan keuangan ke publik maka informasi sudah tidak dapat
dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Tepat waktu merupakan salah
satu karakteristik yang harus ada pada informasi (Romney dan Steinbart,
2009:28).
Selama ini untuk menimbulkan efek jera bagi emiten yang terlambat
menyerahkan laporan keuangannya, BEI mengenakan sanksi secara
berjenjang (Latif, 2013:1). Sanksi yang diberikan mulai dari peringatan
tertulis, kemudian denda setinggi-tingginya Rp 500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah), sampai yang paling berat dengan dikenakan Penghentian Sementara
Perdagangan Efek Perusahaan Tercatat (suspensi) di Bursa. Peraturan tersebut
termuat dalam Keputusan Direksi PT BEJ Nomor Kep-307/BEJ/07-2004,
mengenai sanksi.
Laporan keuangan perusahaan harus tepat waktu di publikasikan kepada
masyarakat. Dikatakan tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk
memungkinkan para pengambil keputusan menggunakannya dalam membuat
keputusan (Romney dan Steinbart, 2009:28). Apabila informasi itu tidak
disampaikan dengan tepat waktu akan menyebabkan informasi tersebut akan
kehilangan nilai di dalam mempengaruhi kualitas keputusan (Septriana,
2007:4).
4
Dalam Peraturan Nomor. X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM
dan LK Nomor. KEP-346/BL/2011 laporan keuangan tahunan wajib disajikan
secara perbandingan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, disertai
dengan laporan akuntan dalam rangka audit atas laporan keuangan dan
laporan keuangan wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK serta
diumumkan kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah
tanggal laporan keuangan tahunan. Bapepam-LK membuat peraturan tersebut
untuk menghindari adanya penutupan informasi oleh perusahaan yang
mengalami kerugian. Perusahaan cenderung menunda melaporkan laporan
keuangannya apabila perusahaan yakin terdapat berita buruk dalam laporan
keuangan tersebut, karena berpengaruh pada kualitas laba (Hilmi dan Ali,
2008:6).
Ketepatan waktu pelaporan keuangan akan memberikan dampak yang
lebih bermanfaat terhadap pengguna laporan keuangan serta pengguna dapat
dengan segera mengambil langkah strategis yang mengacu pada informasi
yang didapatkan. Ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah rentang waktu
mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit kepada publik
sejak tanggal tutup buku perusahaan (31 Desember) sampai tanggal
penyerahan ke Bapepam-LK (Rachmawati, 2008:5). Perusahaan dianggap
tepat waktu (timeliness) apabila tidak melebihi batas waktu yang diberikan
oleh Bapepam-LK terhadap perusahaan yang listing di BEI (Septriana,
2010:9). Dyer dan Mchugh (1975:15) berpendapat bahwa ada kecenderungan
bagi perusahaan yang mengalami keuntungan untuk melaporkan laporan
5
keuangan secara tepat waktu dan sebaliknya perusahaan yang mengalami
kerugian akan melaporkan terlambat.
Laporan keuangan yang dipublikasikan ke masyarakat harus sesuai
dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Hal ini telah diatur
dalam UU no. 8 tahun 1995 tentang pasar modal. PABU mencakup konversi,
aturan dan prosedur-prosedur yang perlu untuk mendefinisi prinsip akuntansi
yang berterima pada suatu waktu tertentu (Ikhsan dan Suprasto, 2008:21).
Dengan laporan keuangan yang telah sesuai dengan standar, diharapkan tidak
timbul informasi yang asimetris akibat perbedaan penerapan akuntansinya.
Selain harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, laporan
keuangan yang ingin di publikasikan juga harus di audit terlebih dahulu,
tertera dalam Peraturan Nomor. X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua
BAPEPAM dan LK Nomor. KEP-346/BL/2011. Audit atas laporan keuangan
harus di audit oleh auditor independen. Secara signifikan, audit laporan
keuangan dapat menurunkan risiko investor dan kreditor dalam membuat
berbagai keputusan investasi dengan tidak menggunakan informasi yang
bermutu rendah (Boynton et.al, 2003:6).
Pengguna laporan keuangan khawatir laporan keuangan dan data yang
menyertainya telah disusun sedemikian rupa oleh manajemen sehingga
menjadi bias untuk kepentingan manajemen (Boynton et.al, 2003:53). Oleh
karena itu diperlukan auditor independen yang dianggap netral oleh seluruh
stakeholder. Para pemegang saham sangat mengandalkan laporan keuangan
yang telah diaudit untuk mendapatkan keyakinan bahwa manajemen telah
6
melaksanakan tugas yang dibebankan dengan penuh tanggung jawab
(Boynton et.al, 2003:59).
Penelitian mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan telah
dilakukan oleh beberapa peneliti. Respati (2004) meneliti perusahaan-
perusahaan yang terdaftar di BEI. Penelitian tersebut menemukan
profitabilitas dan kepemilikan publik berpengaruh signifikan, sedangkan
ukuran perusahaan, Debt to Equity Ratio (DER), dan kepemilikan pihak
dalam tidak berpengaruh signifikan. Penelitian yang dilakukan Rachmawati
(2008) pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI,
memberikan bukti bahwa ukuran perusahaan dan solvabilitas berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (timeliness).
Sedangkan profitabilitas, internal auditor dan ukuran KAP tidak berpengaruh
signifikan terhadap timeliness. Penelitian yang dilakukan oleh Septriana
(2010) hanya menemukan ukuran perusahaan yang berpengaruh terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan BUMN yang listing di
BEI. Sedangkan DER, profitabilitas, umur perusahaan, item-item luar biasa
dan resiko industri tidak berpengaruh signifikan.
Hilmi dan Ali (2008) meneliti perusahaan manufaktur yang listing di BEI
mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil yang didapatkan bahwa
profitabilitas, likuiditas, struktur kepemilikan, dan reputasi KAP berpengaruh
signifikan, sedangkan leverage, ukuran perusahaan dan opini audit tidak
berpengaruh signifikan. Di luar negeri Vuran dan Adiloglu (2013) meneliti
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Istanbul Stock Exchange mengenai
7
ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasilnya total equity/total asset dan
CFFO/I (Cash Flow For Operation devided Interest expense Ratio)
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan,
sedangkan net income, Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),
current ratio, ISE100 (Istanbul Stock Exchange 100), KAP, opini, growth
tidak berpengaruh signifikan.
Adanya perbedaan berkenaan dengan hasil yang didapatkan oleh masing-
masing peneliti sebelumnya, maka penelitian ini mencoba menguji kembali
beberapa variabel yang telah digunakan dalam penelitian sebelumnya yang
telah dilakukan, serta mengikuti saran-saran dari peneliti sebelumnya, seperti
dari Hilmi dan Ali (2008) untuk menggunakan periode waktu yang lebih
lama. Perbedaaan penelitian ini dengan peneliti yang telah dilakukan
sebelumnya terletak pada sampel yang diambil serta lingkup tahun penelitan.
Kebanyakan penelitian sebelumnya mengambil tahun penelitiannya antara
satu sampai dengan tiga tahun dan sampelnya merupakan perusahaan
manufaktur dan seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI. Penulis memilih
perusahaan-perusahaa properti dan real estate sebagai sampelnya karena
kinerja perusahaan pada bidang ini sedang bagus. Pada awal tahun 2013
kinerja saham sektor properti dan real estate sangat cemerlang, dan
mengalami pertumbuhan paling tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya
(Nasori dan Luky, 2013:1). Ruang lingkup tahun penelitian yaitu dari tahun
2008-2012 atau selama lima tahun penelitian. Ruang lingkup tahun penelitan
diambil yang paling baru untuk memberikan informasi yang relevan dengan
8
kondisi saat ini mengenai ketepatan waktu (timelineess). Berkaitan dengan
relevansi dalam akuntansi, akuntansi dapat memberikan informasi valid yang
berhubungan dengan biaya perusahaan dan keuntungan dari hubungan
kegiatan-kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan stakeholder
(Ihksan dan Suprasto, 2008:110).
Berdasarkan pada uraian di atas maka permasalahan yang akan diteliti
apakah profitabilitas, kepemilikan publik, opini audit, dan ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
Ketepatan waktu akan memberikan dampak penting pada pengambilan
keputusan pengguna laporan keuangan karena relevansi informasinya.
Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi, tetapi relevansi informasi tidak
dimungkinkan tanpa ketepatan waktu informasi mengenai kondisi dan proses
perusahaan harus cepat dan tepat sampai kepada pengguna laporan keuangan
(Rachmawati, 2008:2). Adanya berbagai kasus keterlambatan berbagai
perusahaan besar dan banyaknya hasil penelitian yang berbeda-beda dari
setiap penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu serta juga
mengikuti saran dari peneliti sebelumnya, maka dalam penelitian ini
bertujuan untuk memberikan bukti analisis mengenai faktor-faktor
(profitabilitas, kepemilikan publik, opini audit, dan ukuran perusahaan) di
prediksi akan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan. Oleh sebab itu peneliti memilih judul peneleitian “Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Perusahaan”.
9
B. Rumusan Masalah
1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan?
2. Apakah kepemilikan publik berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan?
3. Apakah opini audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan?
4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan
a. Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan.
b. Menganalisis pengaruh kepemilikan publik terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan perusahaan.
c. Menganalisis pengaruh opini audit terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan.
d. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan.
10
D. Manfaat Penelitian
1. Kontribusi Teoritis, sebagai sarana informasi tentang bagaimana
pengaruh profitabilitas, kepemilikan publik, opini audit dan ukuran
perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan.
2. Kontribusi Praktis
a. Auditor, diharapkan auditor mengetahui hal-hal yang dapat
mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan.
b. Investor, diharapkan dengan penelitian ini investor lebih
mengerti mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan (timeliness) dan hal-hal yang dapat
mempengaruhinya.
c. Perusahaan, diharapkan mampu menghindari keterlambatan
pelaporan keuangan, yang berakibat buruk pada pihak
perusahaan dan juga berakibat buruk pada orang-orang yang
tidak memiliki hubungan langsung dengan perusahaan.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori yang Berkenaan Dengan Variabel yang Diambil
1. Teori keagenan (Agency Theory)
Agency theory menjelaskan tentang hubungan kontraktual antara
pihak yang mendelegasikan pengambilan keputusan tertentu (principal/
pemilik/pemegang saham) dengan pihak yang menerima pendelegasian
tersebut (agen/direksi/manajemen) (Alijoyo dan Zaini, 2004:6). Jensen
dan Meckling (1976:5) mendefinisikan hubungan keagenan sebagai suatu
kontrak di mana satu orang atau lebih (prinsipal/pemilik) melibatkan
orang lain (agen) untuk melakukan layanan tertentu demi kepentingan
prinsipal yang melibatkan pendelegasian beberapa kewenangan
pengambilan keputusan kepada agen. Kesimpulannya teori agensi adalah
teori yang mencoba menjabarkan hubungan antara prinsipal dan agen,
dimana terdapat penyerahan otorisasi dari pemilik kepada agen untuk
menjalankan aktivitas perusahaan. Fokus dari teori agensi adalah untuk
menentukan kontrak yang paling efisien mengenai hubungan prinsipal-
agen yang terkait dengan (Ikhsan dan Suprasto, 2008:76):
a. manusia (mementingkan diri sendiri, terkait dengan rasionalitas
menolak resiko;
b. organisasi (konflik tujuan antar anggota organisasi)
12
c. informasi (informasi sebagai komoditas).
Dalam praktik timbul masalah (agency problem), karena ada
kesenjangan kepentingan antara para pemegang saham sebagai pemilik
perusahaan dengan pihak pengurus atau manajemen sebagai agen (Surya
dan Yustiavandana, 2008:2). Masalah agensi akan muncul karena
prinsipal dan agen memiliki tujuan yang berbeda (Ikhsan dan Suprasto,
2008:77). Agen berjuang untuk memaksimalkan pembayaran kontraknya
yang bergantung pada suatu tingkatan usaha tertentu yang dibutuhkan,
sementara prinsipal berjuang untuk memaksimalkan pengembalian atas
penggunaan sumber dayanya yang bergantung pada pembayaran yang
terutang kepada agen (Belkaoui 2007:186). Perbedaan kepentingan
umum terjadi dalam dunia bisnis. Perbedaan kepentingan dapat
menimbulkan konflik kepentingan antara manajemen sebagai pembuat
dan penyaji laporan keuangan dengan para pemakai laporan keuangan
(Halim, 2008:60).
Konflik kepentingan secara alamiah akan terjadi dalam struktur
kepemilikan perusahaan (ownership structures) yang terdiri dari dua tipe,
yaitu struktur kepemilikan yang tersebar (dispersed ownership) kepada
outside investors (para pemegang saham publik) dan struktur dengan
pengendalian (control) pada segelintir pemegang saham saja
(concentrated ownership) (Surya dan Yustiavandana, 2008:3). Ketika
pemilik modal menginginkan keuntungan yang maksimal, maka resiko
yang akan ditanggung juga akan tinggi (High risk high return). Pihak
13
agen atau manajemen perusahaan tidak terlalu ingin mengambil resiko
karena jika mereka gagal mencapai target maka karir mereka akan
hancur. Pemilik modal dan agen bertindak untuk kepentingan mereka
sendiri sehingga mengabaikan kepentingan perusahaan (Ikhsan dan
Suprasto, 2008:76). Dalam konflik kepentingan dibutuhkan pihak ketiga
sebagai penengah sebagai alternatif untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Auditor dianggap pantas sebagai penengah (pihak ketiga) dari
conflict of interest atas laporan keuangan. Para pengguna laporan
keuangan mengharapkan kepastian dari auditor independen bahwa
laporan keuangan bebas dari pengaruh konflik kepentingan (Halim,
2008:60). Auditor dapat memberikan keyakinan yang memadai kepada
pihak prinsipal mengenai laporan keuangan yang dibuat oleh pihak
manajemen dengan melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan.
2. Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan ditambah dengan
informasi lain yang berhubungan, baik langsung maupun tidak langsung
dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi, seperti
informasi tentang sumber daya perusahaan, earning, current cost,
informasi tentang prospek perusahaan yang merupakan bagian integral
(Yadiati, 2007:52). Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari: Neraca,
14
Laporan laba rugi, Laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan (Suharli, 2009:64).
Tujuan pelaporan keuangan untuk tujuan umum adalah untuk
memberikan informasi keuangan tentang entitas pelaporan yang berguna
bagi investor sekarang dan potesnsial ekuitas, debitur dan kreditur lainnya
dalam pengambilan keputusan dalam kapasitas mereka sebagai penyedia
modal (Kieso et.al, 2011:7). Tujuan pelaporan keuangan perusahaan akan
diterapkan untuk semua pemakai laporan keuangan perusahaan yang
dipublikasikan, tujuannya yaitu (Belkaoui dan Riahi, 2006:249):
a. Salah satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan
adalah untuk menyediakan akuntansi melalui fungsi-fungsi
pengurusan manajemen, dan juga keberhasilannya (ataupun
kebalikannya) dalam mencapai sasaran untuk menghasilkan kinerja
ekonomi perusahaan yang memuaskan dan menjaganya dalam posisi
keuangan yang sehat dan kuat.
b. Tujuan pelaporan keuangan yang baik adalah untuk menyediakan
suatu informasi dalam bentuk sedemikian rupa untuk meminimalkan
ketidakpastian tentang validitas informasi.
c. Mempunyai cakupan yang luas untuk inovasi dan evolusi sehingga
perbaikan dimungkinkan.
d. Dibuat untuk diarahkan pada kebutuhan pemakai yang dapat
memahami secara lengkap serangkaian laporan keuangan.
15
Untuk dapat mencapai tujuan dari pelaporan keuangan, perlu adanya
aturan yang mengatur hal tersebut. IASB (International Accounting
Standard Board) menerbitkan tiga pernyataan utama yang mengatur
pelaporan keuangan dan standar akuntansi, yaitu: IFRS (International
Financial Reporting Standards), Internasional financial reporting
interpretations dan framework for financial reporting (Kieso et.al,
2011:12). Framework for financial reporting mempunyai beberapa
karakteristik kualitatif, karakterisitk kualitiatif tersebut harus ada pada
laporan keuangan yang di publikasikan kepublik. Karakteristik kualitatif
pada conseptutual frmework for financial reporting adalah (Kieso et.al,
2011:43):
a. dapat di prediksi;
b. dapat di konfirmasi;
c. lengkap;
d. netral;
e. bebas dari kesalahan;
f. dapat di bandingkan;
g. dapat diverifikasi;
h. tepat waktu;
i. dapat dimengerti.
Salah satu karakteristik kualitatif diatas terdapat satu komponen
yaitu tepat waktu. Tepat waktu disini artinya informasi harus tersedia
untuk para pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan
16
kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan (Kieso et.al, 2011:47).
Informasi yang usang tidak dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan karena apa yang terkandung di dalam informasi tersebut sudah
tidak sesuai dengan keadaan saat ini.
3. Ketepatan Waktu (Timeliness)
Ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah rentang waktu
mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit kepada
publik sejak tanggal tutup buku perusahaan (31 Desember) sampai
tanggal penyerahan ke Bapepam-LK (Rachmawati, 2008:5). Laporan
keuangan yang tepat waktu akan lebih berguna dari pada yang tidak tepat
waktu. Setelah informasi yang relevan tersedia lebih cepat, mampu
meningkatkan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan, dan
kurangnya ketepatan waktu dapat mengurangi informasi dari
kegunaannya (Kieso et.al, 2011:47). Konseptual framework paragraf 43
di dalam PSAK menyebutkan jika terdapat penundaaan yang tidak
semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan
kehilangan relevansinya.
Terdapat tiga kriteria keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu
dalam penelitiannya (Dyer dan Mc Hugh, 1975:4):
a. Preliminary lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan
keuangan sampai penerimaan laporan akhir preleminary oleh bursa.
b. Auditor’s report lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan
keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani.
17
c. Total lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan
sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa.
Dalam Peraturan Nomor. X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua
BAPEPAM dan LK Nomor. KEP-346/BL/2011 laporan keuangan
tahunan wajib disajikan secara perbandingan dengan periode yang sama
tahun sebelumnya, disertai dengan laporan akuntan dalam rangka audit
atas laporan keuangan dan laporan keuangan wajib disampaikan kepada
Bapepam dan LK serta diumumkan kepada masyarakat paling lambat
pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Ketika
keterlambatan pelaporan keuangan terjadi maka informasi yang diberikan
sudah tidak relevan sehingga tidak dapat bermanfaat bagi para
penggunanya. Dalam PSAK 1 paragraf 10 tahun 2012 tertera tujuan
laporan keuangan, tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah
memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas
perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Keterlambatan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari
dalam perusahaan itu sendiri maupun luar perusahaan. Faktor-faktor
tersebut mampu berdampak besar maupun tidak terlalu besar dalam
mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Dalam penelitian
ini variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah
profitabilitas, kepemilikan publik, opini audit dan ukuran perusahaan.
18
푅푂퐴 = 푙푎푏푎푏푒푟푠푖ℎ푠푒푡푒푙푎ℎ푝푎푗푎푘
푡표푡푎푙푎푠푒푡 푥100%
푝푟표푓푖푡푚푎푟푔푖푛 = 푙푎푏푎푏푒푟푠푖ℎ푝푒푛푗푢푎푙푎푛
4. Profitabilitas
Profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan serta memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan (Kasmir, 2008:196). Profitabilitas
menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa
mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan
(Hapsari dan Didin, 2010:5). Rasio profitabilitas diantaranya:
a. Margin Laba (Profit Margin)
Rasio ini mengukur laba per rupiah penjualan dan
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengendalikan biaya
dan pengeluaran sehubungan dengan penjualan (Astuti, 2004:36).
b. Pengembalian Atas Aset (Return On Asset-ROA)
Rasio ini menggambarkan perputaran aset diukur dari volume
penjualan (Harahap, 2010:305). Semakin tinggi hasil pengembalian
(laba) dari penggunaan aset perusahaan semakin efektif perusahaan.
c. Pengembalian Atas Ekuitas (Returun On Equity-ROE)
Rasio ini menunjukan keberhasilan atau kegagalan pihak
manajemen dalam memaksimumkan tingkat hasil pengembalian
19
푅푂퐸 = 푙푎푏푎푏푒푟푠푖ℎ푠푒푡푒푙푎ℎ푝푎푗푎푘
푒푘푢푖푡푎푠 푥100%
investasi pemegang saham dan menekankan pada hasil pendapatan
sehubungan dengan jumlah yang diinvestasikan (Astuti, 2004:37).
Rasio ini mengukur tingkat efisiensi penggunaan ekuitas sendiri
dalam menghasilkan pengembalian (laba).
Tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan
yang maksimal (profit oriented). Keuntungan yang didapatkan perusahaan
akan membuat bisnis yang mereka jalankan akan terus berkembang.
Profitabilitas yang positif akan memberikan sinyal pengelolaan perusahaan
yang baik. Profitabilitas dapat digunakan untuk mengukur kinerja
manajemen, apakah telah sesuai dengan target yang ditetapkan atau belum.
Rasio profitabilitas tidak hanya bermanfaat bagi orang perusahaan tetapi
juga bermanfaat bagi seluruh stakeholder. Profitabilitas mempunyai
manfaat diantaranya (Kasmir, 2008:198):
a. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam
satu periode.
b. Mengetahui perkembangan laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang.
c. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
d. Mengetahui tingginya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
20
e. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan
baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
5. Kepemilikan Publik
Menurut Hilmi dan Ali (2008:8) kepemilikan publik adalah
kepemilikan masyarakat umum (bukan institusi yang signifikan) terhadap
saham perusahaan publik. Pemilik perusahaan adalah pemegang saham
biasa yang menginvestasikan uangnya dengan harapan mendapat
pengembalian di masa yang akan datang (Sundjaja, 2010:342).
Kepemilikan perusahaan yang dimiliki publik menjadi banyak dan
menyebar, maka perusahaan yang sudah go public mempunyai tanggung
jawab yang lebih banyak kepada masyarakat atas pengelolaan perusahaan.
Tidak seperti kreditur, pemilik modal sendiri (pemilik saham biasa
dan saham preferen) adalah pemilik perusahaan (Sundjaja, 2010:341).
Struktur kepemilikan perusahaan yang dimiliki oleh pihak luar biasanya
mempunyai presentase kepemilikan lebih dari 50% sehingga pemilik
perusahaan dari pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam
mempengaruhi kondisi dan hasil kinerja perusahaan (Vita dan Peni,
2012:5). Kepemilikan perusahaan oleh kepemilikan publik sangat mudah
terpengaruh oleh informasi yang beredar. Dengan begitu
direksi/manajemen akan mengelola perusahaannya dengan baik.
Perusahaan dengan proporsi kepemilikan publik yang besar cenderung
tepat waktu dalam pelaporan keuangannya (Hilmi dan Ali, 2008:9).
21
6. Opini Audit
Menurut Rahayu dan Suhayati (2010:1) audit adalah suatu proses yang
sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
mengenai informasi tingkat kesesuaian antara tindakan atau peristiwa
ekonomi dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta melaporkan hasilnya
kepada pihak yang membutuhkan, dimana auditing harus dilakukan oleh
orang yang berkompeten dan independen. Ada beberapa macam jenis
audit, diantaranya yaitu audit laporan keuangan. Audit laporan keuangan
(financial statement audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar
dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah
disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (Boynton et.al, 2003:6).
Laporan keuangan dibuat oleh pihak manajemen, karena manajemen
dianggap tidak bersifat objektif dalam penyusunannya sehingga diperlukan
pihak lain yang independen untuk memberikan pendapat terhadap
kewajaran laporan keuangan (Sofyan, 1998:19).
Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah
untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan klien telah disajikan
secara wajar, dalam segala hal yang material, sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum (Rahayu dan Suhayati 2010:93). Pernyataan
pendapat auditor harus didasarkan atas audit yang dilaksanakan
berdasarkan standar auditing dan temuan-temuannya (SPAP, 2011:508.1).
22
Opini auditor terletak pada paragraf ketiga dalam laporan auditor.
Laporan auditor standar terdapat tiga paragraf utama yaitu: introductory
paragraf, scope paragraf, dan opinion paragraf (Whittington dan Pany
2004:637). Laporan auditor dianggap sebagai alat komunikasi formal
untuk mengkomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
tentang apa yang telah dilakukan auditor dan kesimpulan yang dicapainya
atas audit laporan keuangan (Rahayu dan Suhayati, 2010:73). Opini audit
dapat dibedakan menjadi: Pendapat wajar tanpa pengecualian, pendapat
wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas, pendapat wajar
dengan pengecualian, pendapat tidak wajar, dan tidak memberikan
pendapat (Whittington dan Pany 2004:638).
a. Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)
Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan
keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material,
posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. (SPAP,
2011:508.6). Kondisi yang harus untuk mendapatkan wajar tanpa
pengecualian adalah (Rahayu dan Suhayati, 2010:75):
1) laporan keuangan lengkap;
2) ketiga standar umum dalam standar auditing terpenuhi;
3) ketiga standar pelaksanaan dipenuhi;
23
4) laporan keuangan disajikan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku
umum tidak ada kondisi yang memerlukan tambahan alenia
penjelasan atau modifikasi kalimat pada laporan.
b. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas (unqualified
opinion with explanatory language)
Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas
menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam
semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas
entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, tetapi dalam keadaan tertentu mungkin mengharuskan
auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan dalam laporan
auditornya (SPAP, 2011:508.6). Hal ini terjadi karena ada keadaan
antara lain (Boynton et.al, 2003:363):
1) Inkonsistensi dalam prinsip-prinsip akuntansi akuntansi yang
dipertanggungjawabkan sesuai dengan GAAP (General Accepted
Accounting Principle).
2) Ketidakpastian yang dipertanggungjawabkan sesuai dengan GAAP.
3) Keraguan yang substansial tentang kelangsungan usaha suatu entitas
yang dipertanggungjawabkan sesuai dengan GAAP;
4) Penekanan suatu hal oleh auditor.
5) Pendapat berdasarkan sebagian dari laporan auditor lain di mana
tidak ada pembatasan ruang lingkup dan ketidaksesuaian dengan
GAAP.
24
c. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)
Pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan
keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-
hal yang berhubungan yang dikecualikan (SPAP, 2011:508.6). Opini
wajar dengan pengecualian dinyatakan bilamana (Rahayu dan Suhayati,
2010:80):
1) Ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan
terhadap lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan
bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian
dan ia berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberikan pendapat.
2) Auditor yakin atas dasar auditnya, bahwa laporan keuangan berisi
penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berdampak material, dan
ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak wajar.
3) Estimasi akuntansi yang tidak masuk akal.
d. Pendapat tidak wajar (adverse opinion)
Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak
menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas
entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia (SPAP, 2011:508.6). Pendapat tidak wajar dinyatakan bila,
menurut auditor laporan keuangan secara keseluruhan tidak disajikan
25
secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
(Rahayu dan Suhayati, 2010:87).
e. Tidak memberikan pendapat (disclaimer of opinion)
Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor
tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan (SPAP, 2011:508.6).
Dalam opini tidak memberikan pendapat diberikan jika auditor merasa
dengan yakin bahwa telah terjadi pembatasan lingkup audit, sehingga
auditor tidak memungkinkan untuk memberikan pendapat (Rahayu dan
Suhayati, 2010:88).
7. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Rachmawati
(2008) mengukur besar kecilnya ukuran perusahaan pada total nilai aset.
Sementara Saleh (2004) mengukur ukuran perusahaan menggunakan
market value. Semakin besar aset maka semakin banyak modal yang
ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran
uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia
dikenal dalam masyarakat (Hilmi dan Ali, 2008:7).
Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan
total aset. Hal ini merujuk pada penelitian dari Rachmawati (2008), Hilmi
dan Ali (2008), serta Aryati dan Theresia (2010). Ada cara lain untuk
mengukur ukuran perusahaan, seperti yang digunakan oleh Saleh (2004)
dan Septriana (2010), mereka mengukur ukuran perusahaan dengan
menggunakan market value.
26
perusahaan yang memiliki sumber daya (aset) yang besar memiliki
lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem
informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian intern yang
kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan masyarakat,
maka hal ini memungkinkan perusahaan untuk melaporkan laporan
keuangan auditannya lebih cepat ke publik (Hilmi dan Ali 2008:12).
Informasi yang terkandung dalam perusahaan besar sangat diperhatikan
oleh masyarakat. Semakin besar suatu perusahaan maka semakin banyak
pihak-pihak yang berkepentingan didalam perusahaan itu.
B. Keterkaitan Antar Variabel
1. Profitabilitas Terhadap Ketepatan Waktu
Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan
bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik
dan perusahaan yang mengalami berita baik akan cenderung
menyerahkan laporan keuangannya tepat waktu (Hilmi dan Ali, 2008:6).
Manajer (perusahaan) akan lebih bersedia untuk melaporkan kabar baik
(laba) lebih cepat daripada melaporkan berita buruk (rugi) karena efek
berita tersebut bisa saja berpengaruh pada harga saham dan lainnya
(Iyoha, 2012:3). Perusahaan lebih memilih untuk menunda pengumuman
laporan keuangan ke publik jika dalam laporan keuangannya
mengindikasikan kerugian. Ketika perusahaan mengumumkan
profitabilitas yang negatif dan mengumumkan laporan keuangannya
27
terlambat, informasi tersebut tidak akan relevan lagi untuk pengambilan
keputusan.
Profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan di dukung hasil yang didapatkan oleh Respati (2004), Listiana
dan Susilo (2012) serta Owusu dan Ansah (2000). Berbeda dengan hasil
yang di dapatkan Rachmawati (2008), Septriana (2010) serta Vuran dan
Adiloglu (2013) profitablitas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Ha1: Profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan perusahaan.
2. Kepemilikan Publik Terhadap Ketepatan Waktu
Menurut Hilmi dan Ali (2008:8) kepemilikan publik adalah
kepemilikan masyarakat umum (bukan institusi yang signifikan) terhadap
saham perusahaan publik. Pemegang saham mengandalkan laporan
keuangan untuk memastikan bahwa manajemen telah melaksanakan
tanggung jawab kepengurusan perusahaan (Halim, 2008:67).
Kepemilikan Publik mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan ke publik, konsentrasi kepemilikan pihak luar membuat
perusahaan menyajikan laporan keuangan dengan baik (Hapsari dan
Didin 2010:10). Pemegang saham membutuhkan laporan keuangan
dengan segera agar mereka mengetahui berapa deviden yang akan
dibagikan perusahaan terhadap para pemegang saham. Diperkuat oleh
28
hasil penelitian Respati (2004) bahwa kepemilikan publik berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Ha2: kepemilikan publik berpengaruh secara signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
3. Opini Audit Terhadap Ketepatan Waktu
Opini atau pendapat audit adalah suatu kesimpulan dari suatu
pengerjaan audit mengenai laporan keuangan entitas yang diberikan oleh
auditor independen kepada entitas yang diauditnya. Yusralaini et.al
(2008) serta Merdekawati dan Arsjah (2011) membuktikan Opini audit
secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan.
Ha3: Opini audit berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan perusahaan.
4. Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu
Perusahaan besar lebih banyak di sorot oleh masyarakat, karenanya
perusahaan besar cenderung menjaga image perusahaan di mata
masyarakat dengan menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu
(Respati 2004). Ukuran perusahaan memiliki alokasi dana yang lebih
besar untuk membayar biaya audit (audit fees), hal ini menyebabkan
perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan lebih besar cenderung
tepat waktu (Rachmawati, 2008:3). Hal ini di dukung oleh Septraiana
(2008), Rachmawati (2008), serta Merdekawati dan Arsjah (2011)
29
mereka menemukan bukti bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan
Respati (2004) mendapatkan hasil bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Ha4: Ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
30
C. Penelitian Sebelumnya
No Nama dan Tahun Penelitian
Metode penelitian X1 X2 X3 X4 Y Hasil
1 Ira Septriana (2010) - Sumber data dari BEI
- Sampel menggunakan perusahaan BUMN yang listing di BEI.
- Tepilih 93 sampel (2000-2007), menggunakan purposive sampling.
- Analisis data menggunakan regresi logistik.
- Variabel yang berbeda: DER, age, extra ordinary items dan risk industry.
X4 berpengaruh signifikan, sedangkan X1 tidak berpengaruh signifikan
2 Ika Merdekawati dan Regina J. Arsjah (2011)
- Sumber data dari BEI - Sempel menggunakan seluruh
perusahaan yang lisitng di BEI tahun 2007-2009.
- Terpilih 700 perushaan, menggunakan unbalanced panel
- Analisis data menggunakan regresi berganda
- Variabel yang berbeda: DER, price earning ratio, days payable outstanding ratio, corportate governance dan KAP.
X3 dan X4 berpengaruh signifikan, sedangkan X1 tidak berpengaruh signifikan
Tabel 2.1 penelitian sebelumnya mengenai: Profitabilitas (XI), Kepemilikan Publik (X2), Opini Audit (X3), Ukuran Perusahaan (X4), dan Ketepatan Waktu (Y)
Bersambung pada halaman berikutnya
31
Tabel 2.1 (lanjutan)
No Nama dan Tahun Peneliti
Metode penelitian X1 X2 X3 X4 Y Hasil
3 Sistya Rachmawati ( 2008)
- Sumber data dari BEI - Sampel menggunakan perusahaan
manufaktur tahun 2008. - Terpilih 59 sampel, menggunakan
purposive sampling. - Analisis menggunakan regresi berganda. - Variabel yang berbeda: solvabilitas, dan
internal auditor, dan KAP
X4 berpengaruh signifikan, sedangkan X1 tidak berpengaruh signifikan.
4 Novita Weningtyas Respati ( 2004)
- Sumber data dari, BEI, Bapepam & ICMD - Sampel menggunakan seluruh perusahaan
yang listing di BEI tahun 1999. - Terpilih 266 sampel menggunakan
purposive sampling. - Analisis data menggunakan regresi logistik - Variabel yang berbeda: debt to equity,
market value, insider ownership.
X1 dan X2 berpengaruh signifikan terhadap Y, sedangkan X4 tidak berpengaruh terhadap Y.
Bersambung pada halaman berikutnya
32
Tabel 2.1 lanjutan
Bersambung pada halaman berikutnya
No Nama dan Tahun Peneliti
Metode penelitian X1 X2 X3 X4 Y Hasil
5 Bengii Vuran dan Burcu Adiloglu. (2013)
- Sumber data dari Istanbul stock exchange - Seluruh perusahaan manufacturing - Sampel 178 perusahaan (2009) - Analisis data menggunakan regresi logistik
ordinal. - Variabel yang berbeda: total equity/total
asset, sign of net income, ROE, current ratio, CFFO_I, ISE100, KAP, growth.
X1 dan X3 tidak berpengaruh signifikan terhadap Y.
6 Yusralaini, Restu Agusti dan Livia Dara Raesya (2010)
- Sumber data dari BEI. - Sampel seluruh perusahaan yang terdaftar
di BEI tahun 2005-2007. - Terpilih 234 sampel, menggunakan
purposive sampling. - Analisis data menggunakan regresi logistik. - Variabel yang berbeda: umur perusahaan,
item-item luar biasa dan/atau kontijensi, solvabilitas, likuiditas.
X3 berpengaruh signifikan terhadapY, sedangkan X1 dan X4 tidak berpengaruh signifikan terhadap Y.
33
Tabel 2.1 (lanjutan)
Sumber : data olahan dari berbagai referensi
No Nama dan Tahun Peneliti
Metode penelitian X1 X2 X3 X4 Y Hasil
7 Lisa Listiana dan Tri Pujadi Susilo (2012)
- Sumber data dari BEI. - Sampel seluruh perusahaan LQ4 di tahun
2009-2010. - Terpilih 71 sampel, menggunakan
purposive sampling. - Analisis data menggunakan regresi linier
berganda - Variabel yang berbeda: rasio utang,
likuiditas, tipe laporan keuangan, dan pergantian auditor.
X1 berpengaruh signifikan
terhadap Y.
34
D. Kerangka berpikir
Gambar 2.1 kerangka berpikir
Judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan Perusahaan
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate
Metode Analisis :
Model Regresi Logisitik
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
Variabe Independen
Variabel Dependen
Profitabilitas
Kepemilikan Publik Timeliness
Opini Audit
Ukuran Perusahaan
35
E. Hipotesis peneilian
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah di kembangkan dan
digambarkan secara jelas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha1: Profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan.
Ha2: Kepemilikan publik berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan perusahaan.
Ha3: Opini audit berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan.
Ha4: Ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan perusahaan.
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian
yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai hubungan
serta pengaruh antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini membahas
mengenai pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan
waktu pelaporan keuangan perusahaan. Variabel dalam penelitian ini
adalah profitabilitas, kepemilikan publik, opini audit dan ukuran
perusahaan. Penelitian mencakup perusahaan properti dan real estate
yang tercatat di BEI mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
yang bergerak pada sektor properti dan real estate, yang telah go
public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode
waktu 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012. Digunakannya lima periode
ini untuk dapat melihat konsistensi pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen.
Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan pendekatan
purposive sampling, artinya sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sampel yang memenuhi kriteria tertentu. Tujuan
penggunaan metode ini adalah untuk mendapatkan sampel yang
37
representatif. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan
sempel adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan yang listing di BEI secara berturut-turut dari tahun
2008 sampai dengan 2012.
2. Menerbitkan laporan keuangan dan annual report dari tahun 2008
sampai dengan 2012.
3. Merupakan perusahaan yang bergerak di sektor properti dan real
estate.
4. Menampilkan data tanggal pelaporan keuangan tahunan ke
Bapepam-LK untuk periode 2008-2012 di situs www.idx.com.
5. Menampilkan data dan informasi yang digunakan untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu
pelaporan keuangan pada periode 2008-2012.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan
mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan auditan,
annual report perusahaan pada sektor properti dan real estate yang
dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Indonesian Capital
Market Directory (ICMD) dan melalui www.idx.co.id.
38
D. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan model binary logistic regression,
karena variabel dependennya mengunakan varibel non-metrik
(nominal) sementara variabel independennya menggunakan variabel
metrik dan non-metrik (Ghozali, 2012:333). Variabel dependen dalam
penelitian ini merupakan skala nominal yaitu ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan (timeliness). Skala nominal adalah
ukuran yang paling sederhana, di mana angka yang diberikan kepada
objek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak menunjukkan
tingkatan apa-apa (Suharyadi dan Purwanto, 2009:16).
Timeliness dilihat dari tepat atau tidaknya pelaporan keuangan
oleh perusahaan yang terdaftar di BEI. Variabel independen dalam
penelitian ini yang merupakan variabel metrik adalah profitabilitas,
kepemilikan publik dan ukuran perusahaan. Sedangkan variabel yang
menggunakan variabel non-metrik adalah opini audit.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtoris dan skewness
(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2012:19). Statistik deskriptif
merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk
tabulasi sehingga mudah dipahami dan di interprestasikan.
39
2. Menilai Kelayakan Model Regresi
Analisis pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan
model regresi logistik yang akan digunakan. Menilai kelayakan
model regresi menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of
Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of Fit Test menguji
hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model.
Kriteria penentuan data empiris sesuai dengan model atau tidak
yaitu (Ghozali, 2012:341):
a. Jika nilai and Lemeshow’s Goodness Of Fit Test Statistic sama
dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak yang
berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai
observasinya sehingga goodness fit model tidak baik karena
model tidak dapat memprediksi nilai observasinya.
b. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow Godness Of Fit lebih
besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan
berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau
dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data
observasinya.
3. Penilaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Langkah selanjutnya adalah menguji keseluruhan model
regresi (overall model fit). Pertama dengan melihat angka -2 Log
Likelihood (LL) pada (block Number = 0) dan angka -2 Log
40
Likelihood pada block Number = 1, jika terjadi penurunan angka -2
Log Likelihood (block Number = 0 – block Number = 1) maka
menunjukkan model regresi kedua lebih baik daripada regresi
model pertama, yang artinya model fit terhadap data (Ghozali,
2012:341).
Untuk menjelaskan variabilitas variabel dependen yang dapat
dijelaskan oleh variabilitas variabel independen digunakan
Nagelkerke’s R2 yang berkisar antara 0-1. Nagelkerke’s R Square
merupakan modifikasi dari koefisien Cox & Snell. Nilai
Nagelkerke’s R2 dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada
multiple regression (Ghozali, 2012:341).
4. Uji hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi
logistik biner (binary logistic regression). Regresi logistik biner
digunakan karena variabel terikatnya berupa dummy (binary).
Yaitu terdiri dari kategori 1 dan 0. Model regresi logistik biner
yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
퐿푛(푇퐿 1 − 푇퐿⁄ ) = 훼 + 훽1푅푂퐴+ 훽2표푤푛+ 훽3표푝푖푛푖 +
훽4푠푖푧푒+ 휀
41
퐿푛(푇퐿 1− 푇퐿⁄ ) = ketepatan waktu ( merupakan variabel dummy 1
untuk kategori perusahaan yang tepat waktu
dan kategoti 0 untuk perusahaan yang tidak
tepat waktu)
α = konstanta
훽1푅푂퐴 = profitabilitas (ROA)
훽2표푤푛 = kepemilikan publik
훽3표푝푖푛푖 = opini auditor
훽5푠푖푧푒 = ukuran perusahaan
ε = error
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen : Ketepatan Waktu
Variabel Terikat (Dependent Variable), merupakan variabel
yang menjadi perhatian utama peneliti dengan kata lain merupakan
variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi
(Sekaran, 2007:116). Dalam penelitian ini variabel dependennya
adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu pelaporan
keuangan adalah rentang waktu mengumumkan laporan keuangan
tahunan yang telah diaudit kepada publik sejak tanggal tutup buku
perusahaan (31 Desember) sampai tanggal penyerahan ke
Bapepam-LK (Rachmawati, 2008:5).
42
Dalam Peraturan Nomor. X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua
BAPEPAM dan LK Nomor. KEP-346/BL/2011 laporan keuangan
tahunan wajib disajikan secara perbandingan dengan periode yang
sama tahun sebelumnya, disertai dengan laporan akuntan dalam
rangka audit atas laporan keuangan dan laporan keuangan wajib
disampaikan kepada Bapepam dan LK serta diumumkan kepada
masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal
laporan keuangan tahunan. Jika sebelum 31 maret maka dianggap
timeliness, sedangkan jika telah melewati 31 maret maka dianggap
tidak timeliness. Variabel ini diukur dengan menggunakan dummy
variabel, diamana kategori 1 untuk perusahaan yang timeliness
sedangkan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak timeliness.
Kecuali untuk tahun pengukuran berdasarkan penelitian Septriana
(2010), Noviandi (2007), serta Respati (2004).
2. Variabel Independen
Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang
mempengaruhi variabel terikat (dependent variabel), baik secara
positif maupun negatif (Sekaran, 2007:117). Dalam penelitian ini
variabel independennya adalah profitabilias, kepemilikan publik
opini audit, dan ukuran perusahaan.
a. Profitabilitas
Profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan serta memberikan
43
ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan
(Kasmir, 2008:196). Dalam penelitian ini menggunakan return
on asset (ROA). ROA adalah rasio yang menunjukan
kemampuan dari modal yang di investasikan dalam
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan. ROA
diukur berdasarkan perbandingan antara laba bersih setelah
pajak dengan total aset. Dalam penelitian ini profitabilitas
diukur menggunakan ROA, berdasarkan penelitian yang
dilakukan Septriana (2010), Yusralaini et.al (2010),
Rachmawati (2008), serta Noviandi (2007).
ROA dapat dirumuskan sebagai berikut :
b. Kepemilikan Publik
Kepemilikan publik adalah jumlah presentase kepemilikan
perusahaan yang dimiliki oleh publik. Kepemilikan publik
diukur dengan persentase kepemilikan saham perusahaan oleh
publik dari total saham yang beredar. Pengukuran ini
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali
(2008).
c. Opini Audit
Opini audit dalam penelitian ini diukur berdasarkan
pendapat yang diberikan auditor atas kewajaran laporan
푅푂퐴 = 푙푎푏푎푏푒푟푠푖ℎ푠푒푡푒푙푎ℎ푝푎푗푎푘
푡표푡푎푙푎푠푒푡 푥100%
44
keuangan suatu perusahaan. Jenis variabel ini adalah variabel
dummy. Jika perusahaan mendapatkan opini audit unqualified
maka dikategorikan dalam kategori 1 sedangkan mendapatkan
selain opini unqualified diberikan kategori 0. Pengukuran opini
audit didasarkan oleh penelitian Merdekawati dan Arsjah
(2011) serta Vuran dan Adiloglu (2013).
d. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan total aset
yang dimiliki perusahaan pada tahun yang bersangkutan.
Pengukuran ukuran perusahaan menggunakan total aset
berdasarkan penelitian Hilmi dan Ali (2008), serta Yusralaini
et.al (2010).
Tabel 3.1 Operasional Variabel
No Variabel Proksi Skala ukur
1 Variabel dependen (Y) : ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan
diukur dengan menggunakan dummy variabel, diamana kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu, sedangkan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu.
Nominal
2 X1 : Profitabilitas (ROA)
퐸퐴푇
푇표푡푎푙푎푠푒푡 푥100%
Rasio
3 X2 : Kepemilikan publik
Diukur dengan persentase kepemilikan saham perusahaan oleh publik dari total saham yang beredar.
Rasio
4 X3 : Opini audit
Unqualified opinion = 1 Selain unqualified opinion = 0.
Nominal
5 X4 : Ukuran perusahaan
Total aset
Rasio
45
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Karakteristik Perusahaan Properti dan Real Estate
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2008-2012.
Perusahaan yang dimaksud adalah perusahaan yang termasuk dalam
kategori properti dan real estate.
Pemilihan perusahaan-perusahaan publik yang masuk kategori
perusahaan properti dan real estate didasarkan pada pertimbangan akan
pertumbuhan perusahaannya yang bergerak terus secara dinamis, serta
didasarkan dari dampak yang pernah ditimbulkan oleh perusahaan
properti pada 2008. Properti bubble di AS terjadi di tahun 2007, dan
makin memburuk serta memuncak di tahun 2008 (Bev, 2012:1). Dalam
laporan bertajuk “Indonesia Economic Quartertly” yang dirilis 18 maret
2013, bank dunia menyatakan properti di Indonesia bisa terkena bubble
(Indreswari, 2013:1). Bubble dapat berlanjut untuk beberapa waktu, dan
sangat sulit untuk diprediksi kapan bubble akan berakhir (Scott,
2012:181).
Perusahaan pada sektor properti dan real estate mendapat perhatian
serius dari para investor. Pada awal tahun 2013 kinerja saham sektor
properti dan real estate sangat cemerlang, dan mengalami pertumbuhan
46
paling tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya (Nasori dan Luky,
2013:1). Perhatian yang serius dari investor serta dampak yang
ditimbulkan dari sektor ini, maka akan sangat bermanfaat bila laporan
keuangan perusahaan dapat disajikan tepat waktu bagi para investor
sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan investasi.
2. Deskripsi Objek penelitian
Objek penelitian berupa perusahaan sektor properti dan real estate
yang dikelompokkan ke dalam dua kategori berdasarkan ketepatan waktu
pelaporan keuangan, yaitu:
1. Perusahaan yang tepat waktu dalam pelaporan keuangannya ke
Bapepam-LK.
2. Perusahaan yang tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangannya ke
Bapepam-LK.
Sebagaiamana tujuan penelitian, pengujian signifikan pengaruh
profitabilitas, kepemilikan publik, opini audit, dan ukuran perusahaan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan akan diuji
menggunakan model binary logistic regression. Hal ini dikarenakan
ukuran ketepatan waktu pelaporan keuangan disajikan dalam bentuk skala
nominal.
Distribusi perusahaan sektor properti dan real estate berdasarkan
ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan untuk periode 2008-
2012 ditampilkan dalam tabel 4.1. Digambarkan bahwa pada tahun 2008
perusahaan yang melaporkan laporan keuangannya dengan tepat waktu
47
(timeliness) sebanyak 22 perusahaan (73,33%), kemudian ditahun 2009
menurun menjadi perusahaan 21 (70%). Selanjutnya pada tahun 2010
mengalami sedikit peningkatan menjadi perusahaan 22 (73,33%).
Kemudiaan berturut-turut pada 2011 dan 2012 mengalami peningkatan
menjadi 25 perusahaan (83,33%) dan 28 perusahaan (93,33%).
Sedangkan perusahaan yang tidak tepat waktu dalam pelaporan
keuangannya pada 2008 sebanyak delapan perusahaan (26,67%),
kemudian meningkat ditahun 2009 menjadi sembilan perusahaan (30%).
Pada tahun 2010 menurun menjadi delapan perusahaan (26,67%). Terus
menurun pada tahun 2011 dan 2012, masing-masing sebesar lima
perusahaan (16,67%) dan dua perusahaan (2,67%).
Tabel 4.1
Distribusi Perusahaan Yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu Selama Periode Penelitian
Tahun Penelitian
Perusahaan Tepat Waktu
Perusahaan tidak Tepat Waktu
Jumlah % Jumlah %
2008 22 73,33 8 26,67
2009 21 70 9 30
2010 22 73,33 8 26,67
2011 25 83,33 5 16,67
2012 28 93,33 2 6,67
Total 119 79,33 31 20,67 Sumber: data sekunder yang telah diolah
48
Penyebab utama keterlambatan menurut Hoesen selaku direktur penilai
dan pengawasan BEI adalah karena going concern dan persoalan bisnis
(putra, 2013:1). Ditahun sebelumnya (2012) Hoesen mengatakan bahwa
faktor utama penyebab keterlambatan pelaporan keuangan disebabkan
karena adanya perubahan PSAK (Rheza, 2012:1).
Dari segi regulasi di indonesia, sejak dikeluarkannya Keputusan
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor
40/BL/2007 Tentang Jangka Waktu Pengumuman Laporan Keuangan
Berkala dan Laporan Tahunan Perusahaan go public yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI), tepat pada waktunya yaitu batas akhir
sebelum tanggal 31 maret (90 hari). Bapepam-LK memperketat peraturan
dan memberikan sanksi yang tegas kepada perusahaan yang terlambat
mengumumkan laporan keuangannya. Perusahaan yang listing di BEI
menjadi patuh terhadap peraturan yang dibuat oleh Bapepam-LK, karena
sanski tegas yang dikeluarkan oelh Bapepam-LK. Hal ini terlihat dari
penurunan perusahaan yang terlambat melaporkan laporan keuangan ke
publik. Walaupun di tahun 2009 mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya, tetapi secara rata-rata terjadi penurunan di setiap tahunnya.
49
Tabel 4.2
Distribusi profitabilitas perusahaan terhadap ketepatan waktu
No Kategori ROA
Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu Total
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Tahun 2008
1 <10% 22 100.00 8 100.00 30 100.00
2 10% s.d 50% 0 0.00 0 0.00 0 0.00
3 >50% 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Jumlah 22 100.00 8 100.00 30 100.00
Tahun 2009
1 <10% 19 90.48 9 100.00 28 93.33
2 10% s.d 50% 2 9.52 0 0.00 2 6.67
3 >50% 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Jumlah 21 100.00 9 100.00 30 100.00
Tahun 2010
1 <10% 19 86.36 8 100.00 27 90.00 2 10% s.d 50% 3 13.64 0 0.00 3 10.00 3 >50% 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Jumlah 22 100.00 8 100.00 30 100.00 Tahun 2011
1 <10% 20 80.00 5 100.00 25 83.33
2 10% s.d 50% 5 20.00 0 0.00 5 16.67
3 >50% 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Jumlah 25 100.00 5 100.00 30 100.00
Tahun 2012
1 <10% 24 85.71 2 100.00 26 86.67
2 10% s.d 50% 4 14.29 0 0.00 4 13.33
3 >50% 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Jumlah 28 100.00 2 100.00 30 100.00
Sumber: data sekunder yang telah diolah
50
Tabel 4.2 menggambarkan perusahaan yang tepat waktu dan tidak
tepat waktu berdasarkan profitabilitas yang diukur dengan menggunakan
ROA. Paling banyak ROA perusahaan-perusahaan berada pada kisaran
kurang dari 10%. Rinciannya adalah 30 perusahaan (100%) di tahun
2008, menjadi menurun pada tahun 2009 menjadi 28 perusahaan
(93,33%), kembali menurun pada tahun 2010 dan 2011 berturut-turut
menjadi 27 perusahaan (90%) dan 25 perusahaan (83,33), pada tahun
2012 meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 26 perusahaan (86,67%).
Dalam tabel terlihat juga bahwa perusahaan yang tepat waktu yaitu
paling banyak pada ROA kurang dari 10%, yaitu 22 persahaan (100%)
pada tahun 2008, sebanyak sembilan belas perusahaan (90,48%) pada
2009, dan sembilan belas perusahaan (86,36%) pada tahun 2010,
sebanyak dua puluh perusahaan (80%) pada tahun 2011, meningkat
menjadi 24 (85,71%) pada tahun 2012.
Perusahaan yang tidak tepat waktu berdasarkan ROA perusahaan
hanya terdapat pada ROA yang kurang dari 10%. delapan perusahaan
(100%) pada tahun 2008, kemudian berubah menjadi sembilan
perusahaan (100%) pada tahun 2009, berubah menjadi delapan
perusahaan (100%) pada tahun 2010, sebanyak lima perusahaan (100%)
pada 2011, serta sebanyak dua perusahaan (100%) pada tahun 2012.
51
Tabel 4.3 Distribusi Kepemilikan Publik Terhadap Terhadap Ketepatan Waktu
No Kategori
Kepemilikan Publik
Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu Total
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Tahun 2008
1 <10% 3 13.64 1 12.50 4 13.33 2 10% s.d 50% 15 68.18 4 50.00 19 63.33 3 >50% 4 18.18 3 37.50 7 23.33
Jumlah 22 100.00 8 100.00 30 100.00 Tahun 2009
1 <10% 3 14.29 1 11.11 4 13.33 2 10% s.d
50% 13 61.90 7 77.78 20 66.67
3 >50% 5 23.81 1 11.11 6 20.00 Jumlah 21 100.00 9 100.00 30 100.00
Tahun 2010 1 <10% 4 18.18 0 0.00 4 13.33 2 10% s.d 50% 12 54.55 6 75.00 18 60.00 3 >50% 6 27.27 2 25.00 8 26.67
Jumlah 22 100.00 8 100.00 30 100.00 Tahun 2011
1 <10% 2 8.00 0 0.00 2 6.67 2 10% s.d 50% 15 60.00 3 60.00 18 60.00 3 >50% 8 32.00 2 40.00 10 33.33
Jumlah 25 100.00 5 100.00 30 100.00 Tahun 2012
1 <10% 2 7.14 0 0.00 2 6.67 2 10% s.d 50% 17 60.71 2 100.00 19 63.33 3 >50% 9 32.14 0 0.00 9 30.00
Jumlah 28 100.00 2 100.00 30 100.00 Sumber: data sekunder yang telah diolah
Tabel 4.3 menggambarkan jumlah perusahaan yang tepat waktu
dalam pelaporan keuangan ke publik (timeliness) dan tidak tepat waktu
berdasarkan kepemilkian publik. Secara total kepemilikan perusahaan
52
yang dimiliki publik sebagian besar diantara range 10% sampai dengan
50%. Rinciannya adalah sembilan belas perusahaan (63,33%) pada tahun
2008, kemudian tahun 2009 sebanyak dua puluh perusahaan (66,67%),
selanjutnya di tahun 2010 dan 2011 memiliki jumlah yang sama yaitu
delapan belas perusahaan (60%) pada tahun terakhir penelitian (2012)
sebanyak sembilan belas perusahaan (63,33%).
Pada tabel juga terlihat perusahaan yang tepat waktu dalam pelaporan
keuangan ke publik (timeliness) rata-rata berada pada range antara 10%
sampai dengan 50%. Pada tahun 2008 sebanyak lima belas perusahaan
(68,18%), menjadi tiga belas perusahaan (61,90%) pada tahun 2009. Pada
tahun 2010 dan 2011 berturut-turut meningkat menjadi dua belas
perusahaan (54,55%) dan lima belas perusahaan (60%). Pada akhir tahun
penelitian (2012) meningkat sebanyak tujuh belas perusahaan (60,71%).
Pada perusahaan yang tidak tepat waktu paling banyak pada range
10% sampai dengan 50%, yaitu empat perusahaan (50%) dari total
perusahaan yang tidak timeliness pada tahun 2008, sebanyak tujuh
perusahaan (77,78%) pada tahun 2009, sebanyak enam perusahaan (75%)
pada tahun 2010, menjadi tiga perusahaan (60%) pada tahun 2011, serta
hanya dua perusahaan (100%) pada tahun 2012.
53
Tabel 4.4 Distribusi Opini Audit Terhadap Ketepatan Waktu
No Opini Audit Tepat Waktu Tidak Tepat
Waktu Total Jumlah % Jumlah % jumlah %
tahun 2008 1 Unqualified 12 54.55 2 25.00 14 46.67 2 selain unqualified 10 45.45 6 75.00 16 53.33
Jumlah 22 100 8 100 30 100 Tahun 2009
1 Unqualified 10 47.62 1 11.11 11 36.67
2 Selain
Unqualified 11 52.38 8 88.89 19 63.33 Jumlah 21 100 9 100 30 100
Tahun 2010 1 Unqualified 4 18.18 2 25.00 6 20.00
2 Selain
Unqualified 18 81.82 6 75.00 24 80.00 Jumlah 22 100 8 100 30 100
Tahun 2011 1 Unqualified 5 20.00 0 0.00 5 16.67
2 Selain
Unqualified 20 80.00 5 100.00 25 83.33
Jumlah 25 100.0
0 5 100.00 30 100 Tahun 2012
1 Unqualified 2 7.14 0 0 2 6.67 2 Selain
Unqualified 26 92.86 2 100 28 93.33
Jumlah 28 100.00
2 100.00 30 100.00
Sumber: data yang telah diolah
Tabel 4.4 menggambarkan perusahaan yang tepat waktu dan tidak
tepat waktu berdasarkan opini audit yang didapatkan perusahaan dari
audit eksternal. Perusahaan paling banyak mendapatkan opini selain
unqualified opinion, yaitu sebanyak enam belas perusahaan (53,33%) di
tahun 2008, kemudian sembilan belas perusahaan (63,33%) pada tahun
54
2009, selanjutnya pada 2010 meningkat menjadi 24 perusahaan (80,00%),
di tahun 2011 kembali meningkat menjadi 25 perusahaan (83,33%), tahun
terakhir penelitian meningkat menjadi 28 perusahaan (93,33%).
Pada perusahaan yang tepat waktu dalam pelaporan keuangannya
berdasarkan opini audit, setiap tahun penelitian berbeda-beda. Untuk
tahun 2008 paling banyak mendapatkan unqualified opinion, yaitu
sebesar dua belas perusahaan (54,55%). Untuk tahun 2009 sebanyak
sebelas perusahaan (52,38%) mendapatkan selain unqualified opinion,
serta pada tahun 2010 terdapat delapan belas perusahaan (81,82%) yang
mendapatkan opini selain unqualified opinion, dan terdapat dua puluh
perusahaan (80%) pada tahun 2011 yang mendapatkan opini selain
unqualified opinion. Untuk tahun terakhir penelitian perusahaan yang
tepat waktu paling banyak mendapatkan opini selain unqualified opinion,
yaitu sebesar 26 perusahaan (92,86%).
Pada perusahaan yang tidak tepat waktu berdasarkan opini audit,
perusahaan paling banyak mendapatkan opini selain unqualified opinion,
yaitu sebanyak enam perusahaan (75%) dari total perusahaan yang tidak
timeliness pada 2008, sebanyak delapan perusahaan (88,89%) pada 2009,
kemudian menjadi enam perusahaan (75%) pada tahun 2010, serta
menjadi 100% pada tahun 2011 dan 2012 yaitu masing-masing sebesar
lima dan dua perusahaan.
55
Tabel 4.5 Distribusi Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu
Sumber: data sekunder yang telah diolah
Tabel 4.5 menjelaskan perusahaan yang tepat waktu dan tidak tepat
waktu berdasarkan ukuran perusahaan yang diukur menggunakan total
No Kategori Total Aset Tepat Waktu Tidak Tepat
Waktu Total
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Tahun 2008
1 < 1.000.000.000.000 5 22.73 2 25.00 7 23.33
2 1.000.000.000.000 s.d 2.000.000.000.000 4 18.18 0 0.00 4 13.33
3 >2.000.000.000.000 13 59.09 6 75.00 19 63.33 Jumlah 22 100.00 8 100.00 30 100.00
Tahun 2009 1 < 1.000.000.000.000 5 23.81 2 22.22 7 23.33
2 1.000.000.000.000 s.d 2.000.000.000.000 3 14.29 1 11.11 4 13.33
3 >2.000.000.000.000 13 61.90 6 66.67 19 63.33 Jumlah 21 100.00 9 100.00 30 100.00
Tahun 2010 1 < 1.000.000.000.000 4 18.18 1 12.50 5 16.67
2 1.000.000.000.000 s.d 2.000.000.000.000 4 18.18 1 12.50 5 16.67
3 >2.000.000.000.000 14 63.64 6 75.00 20 66.67 Jumlah 22 100.00 8 100.00 30 100.00
Tahun 2011 1 < 1.000.000.000.000 6 24.00 1 20.00 7 23.33
2 1.000.000.000.000 s.d 2.000.000.000.000 2 8.00 1 20.00 3 10.00
3 >2.000.000.000.000 17 68.00 3 60.00 20 66.67 Jumlah 25 100.00 5 100.00 30 100.00
Tahun 2012 1 < 1.000.000.000.000 5 17.86 1 50.00 6 23.33 2 1.000.000.000.000 s.d
2.000.000.000.000 1 3.57 1 50.00 2 6.67
3 >2.000.000.000.000 22 78.57 0 0 22 73.33 Jumlah 28 100.00 2 100.00 30 100.00
56
aset perusahaan. Dijelaskan paling banyak total aset perusahaan lebih dari
Rp 2000.000.000.000, yaitu sembilan belas perusahaan (63,33%) untuk
tahun 2008 dan 2009, kemudian dua puluh perusahaan (66,67%) pada
tahun 2010 dan 2011, serta 22 perusahaan (73,33%) pada tahun 2012.
Dijelaskan juga perusahaan yang tepat waktu berdasarkan total aset
paling banyak pada total aset yang lebih dari Rp 2.000.000.000.000,
sebanyak tiga belas perusahaan (59,09%) pada 2008, sebanyak tiga belas
perusahaan (61,90%) pada tahun 2009, sebanyak empat belas perusahaan
(63,64%) pada tahun 2010, meningkat menjadi tujuh belas perusahaaan
(68%) pada tahun 2011, dan kembali meningkat menjadi 22 perusahaan
(78,57%) pada tahun 2012.
Perusahaan yang tidak tepat waktu paling banyak pada perusahaan
yang memiliki total aset lebih dari Rp 2.000.000.000.000. pada tahun
2008 sebanyak enam6 perusahaan (75%), di tahun 2009 sebanyak enam
perusahaan (66,67%), untuk 2010 tetap enam perusahaan (75%), di tahun
2011 berkurang menjadi tiga perusahaan (60%), serta pada tahun 2012
hanya ada dua perusahaan yang terlambat, perusahaan pertama memiliki
total aset kurang dari satu miliar, dan perusahaan kedua memiliki total
aset antara satu miliar sampai dengan dua miliar.
57
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sebagai tinjauan terhadap data penelitian, berikut ini akan
disajikan ringkasan data-data dalam bentuk statistik deskriptif untuk
masing-masing variabel. Ada sebanyak 150 data pengamatan dapat
dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TIME 150 0 1 .82 .385 ROA 150 -.1993 .2200 .039621 .0492542 OWNER 150 .0500 .9400 .349133 .2169463 OPINION 150 0 1 .25 .436 SIZE 150 107212980516 24869295733093 3622576544969 3677922330061 Valid N (listwise)
150
Sumber: data output SPSS 21
Dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu skala rasio dan
skala nominal. Variabel yang menggunakan Skala rasio dalam
penelitian ini terdiri dari ROA, kepemilikan publik, dan ukuran
perusahaan. Berdasarkan tabel 4.6, variabel profitabilitas yang diukur
dengan menggunakan ROA dari seluruh sampel selama tahun
penelitian menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,039621 dengan
standar deviasi sebesar 0,492542, hal ini menunjukkan profitablitas
dari perusahaan yang dijadikan sampel rata-rata memperoleh laba
positif. Kepemilikan publik dari seluruh sampel selama tahun
58
penelitian menunjukkan rata-rata sebesar 0,349133 dengan standar
deviasi sebesar 0,2169463, hal ini mrnunjukkan perusahaan yang
dijadikan sampel penelitian memiliki kepemilikan publik kurang dari
50%. Ukuran perusahaan dari seluruh perusahaan yang dijadikan
sampel selama tahun penelitian menunjukkan rata-rata sebesar
3.622.576.544.969 dengan standar deviasinya sebesar
3.677.922.330.061, hal ini berarti ukuran perusahaan pada perusahaan
yang dijadikan objek penelitian termasuk dalam perusahaan besar.
Untuk variabel yang menggunakan skala nominal terdiri dari tepat
waktu dan opini audit. tepat waktu (TIME) dari seluruh perusahaan
yang dijadikan sampel selama tahun penelitian menunjukkan rata-rata
sebesar 0,82 dengan standar deviasinya sebesar 0,385. Opini audit
(OPINION) dari seluruh perusahaan yang dijadikan sampel selama tahun
penelitian menunjukkan rata-rata sebesar 0,25 dengan standar deviasinya
sebesar 0,436. Skala nominal merupakan skala pengukuran kategori
atau sekelompok dari subyek (Ghozali, 2012:3). Skala nominal adalah
ukuran yang paling sederhana, di mana angka yang diberikan kepada
objek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak menunjukkan
tingkatan apa-apa (Suharyadi dan Purwanto, 2009:16). Oleh karena itu,
tidak tepat menghitung nailai minimum, maksimum, rata-rata dan
standar deviasi dari variabel tersebut.
59
2. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan model logistic regression
binary dengan metode enter pada tingkat signifikan (α) 5% logistic
regression binary digunakan untuk menguji pengaruh profitabilitas
(ROA), kepemilikan publik (owner), opini audit (opinion), dan ukuran
perusahaan (size) terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Pengujian hipotesis meliputi (a) menilai kelayakan model regresi, (b)
menilai keseluruhan model, dan (c) menguji koefisien regresi.
a. Menilai kelayakan model regresi (goodness of fit test)
Langkah pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan
model regresi. Model fit dapat diuji dengan Hosmer and lemeshow
Test. Hasil SPSS pada tabel 4.7 menunjukkan nilai statistik
Hosmer and Lemeshow sebesar 9,049 dengan profitabilitas
signifikansi 0,338 dengan nilai signifikansi yang lebih dari 0,05
maka tidak diperoleh adanya perbedaaan data estimasi regresi
logistik dengan data observasinya. Sehingga model regresi yang
dipergunakan dalam penelitian ini layak dipakai untuk analisis
selanjutnya.
Tabel 4.7 Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square Df Sig. 1 9.049 8 .338
Sumber: data output SPSS 21
60
b. Menilai keseluruhan model (overall model fit test)
Langkah selanjutnya menilai kelayakan model (overall model
fit). Pada tabel 4.8 ditunjukkan uji kelayakan dengan
memperhatikan angka pada awal -2 Log Likelihood (LL) block
Number = 0, sebesar 155,502 dan angka pada -2 Log Likelihood
(LL) block Number = 1, sebesar 129,718. Hal ini menunjukkan
terjadinya penurunan nilai -2 Log Likelihood di block 0 dan block 1
sebesar 155,502 – 129,718 = 25.784 penurunan Likelihood ini
menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain
model yang dihipotesiskan fit dengan data.
Tabel 4.8
Overall model fit test
block number = 0 -2 Log
likelihood
block number = 1 -2 log
likelihood
155,502 129.718
Sumber: data output SPSS 21
nilai Cox dan Snell’s R dan Nagelkerke’s.R juga digunakan
untuk menilai model fit. Hasil SPSS 21 Pada tabel 4.9 Menunjukkan
bahwa memberikan nilai Cox dan Snell’s R sebesar 0,158 dan nilai
Nagelkerke R2 sebesar 0,245 yang berarti variabilitas variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel
61
independen sebesar 24,5%. Nilai 75,5% atau sisanya dijelaskan oleh
variabel lain diluar penelitian. Variabel lain tersebut adalah DER,
umur perusahaan, extra ordinary items, risk industry, price earning
ratio, days payable outstanding, Corporate Governance, KAP,
solvabilitas, internal auditor, insider ownership, current ratio, ROE,
growth, likuiditas, cash flow, price earning ratio, days outstanding
ratio, pergantian auditor dan tipe laporan keuangan. Variabel-
variabel lain tersebut didasarkan pada tabel 2.1 menngenai
penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh para peneliti
terdahulu.
Tabel 4.9 Model Summary
Step -2 Log likelihood
Cox & Snell R Square
Nagelkerke R Square
1 129.718a .158 .245 a. Estimation terminated at iteration number 5 because
parameter estimates changed by less than .001.
Sumber: data output SPSS 21
c. Menguji Koefisien Regresi
Tahap akhir adalah uji koefisien regresi, di mana hasilnya
dapat dilihat pada tabel 4.10 tabel tersebut menunjukkan hasil
pengujian dengan regresi logistik pada tingkat signifikan 5%. Dari
pengujian persamaan regresi logistik tersebut, maka diperoleh
model regresi logistik sebagai berikut:
62
퐿푛(푇퐿 1 − 푇퐿⁄ ) = −0,015 + 13,635푅푂퐴– 0,837표푤푛+
1,243표푝푖푛푖 + 푆퐼푍퐸 + 휀
Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a
ROA 13.635 5.432 6.301 1 .012 834748.522 OWNER -.837 1.093 .586 1 .444 .433 OPINION 1.243 .568 4.797 1 .029 3.467 SIZE .000 .000 6.166 1 .013 1.000 Constant -.015 .515 .001 1 .976 .985
a. Variable(s) entered on step 1: ROA, OWNER, OPINION, SIZE. Sumber: data output SPSS 21
*) signifikansi pada level lima persen
Hasil uji hipotesis 1 : profitabilitas perusahaan yang di proksi
dengan menggunakan ROA berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
Variabel profitabilitas perusahaan (ROA) menunjukkan nilai
koefisien regresi sebesar 13,635 dengan probabilitas variabel
sebesar 0,012 dibawah signifikansi 0,05 (lima persen). Hal ini
mengandung arti bahwa Hipotesis 1 diterima, dengan demikian
terbukti bahwa profitabilitas yang diproksi dengan ROA
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
Hasil hipotesis ini didukung hasil penelitian Hilmi dan Ali
(2008), Respati (2004), serta Owusu dan Ansah (2000) yang
63
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan. Hal tersebut juga sesuai dengan logika
teori bahwa profitabilitas yang tinggi merupakan sinyal yang baik
dan dapat menjadi berita baik, sehingga perusahaan cenderung
untuk melaporkan laporan keuangannya secara lebih cepat kepada
pihak-pihak yang berkepentingan (Listiana, 2012:11). Dengan
demikian, dapat dinyatakan bahwa jika suatu perusahaan dengan
profitabilitas tinggi yang mana merupakan suatu sinyal yang bagus,
maka hal ini menjadi berita baik dan perusahaan cenderung untuk
menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu kepada
pihak-pihak yang berkepentingan (Hilmi dan Ali 2008:12).
Perusahaan yang menghasilkan profitabilitas yang tinggi akan
segera menyebarkan berita baik tersebut, karena semakin cepat
berita baik itu disebarkan, semakin cepat investasi akan mengalir
ke perusahaan.
Hasil uji hipotesis 2 : kepemilikan publik berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan.
Variabel kepemilikan publik (OWNER) menunjukkan nilai
koefisien regresi sebesar -0,837 dengan probabilitas variabel
sebesar 0,444. Nilai signifikansi yang berada diatas 0,05 (lima
persen) menununjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan
dari kepemilikan publik terhadap ketepatan waktu pelaporan
64
keuangan. Hal ini berarti bahwa pada model regresi hipotesis 2
ditolak.
Hasil penelitian ini tidak dapat mendukung apa yang
ditemukan oleh Hilmi dan Ali (2008) dan Respati (2004), hasil
yang didapatkan mereka adalah kepemilikan publik berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan sampel dan tahun
penelitian. Hasil uji statistik ini didukung oleh Saleh (2004:77)
yang menemukan bukti empiris bahwa kepemilikan publik tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil
yang tidak signifikan terjadi karena perusahaan yang memiliki
persenatse kepemilikan publik yang besar maupun kecil sama-
sama ingin laporan keuangannya segera dipublikasikan. Pemilik
dari perusahaan itu ingin mengetahui perkembangan bisnis
perusahaannya dengan segera.
Hasil uji hipotesis 3 : Opini audit berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan peusahaan.
Variabel opini audit (OPINION) menunjukkan nilai koefisien
regresi sebesar 1,243 dengan probabilitas sebesar 0,029 dibawah
signifikansi 0,05 (lima persen). Hal ini mengandung arti bahwa
adanya pengaruh signifikan dari opini audit terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan. Hal ini berarti bahwa pada model
regresi hipotesis 3 diterima.
65
Hipotesis ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Yusralaini et.al (2010) serta Merdekawati dan Arsjah (2011),
Mereka menemukan hasil bahwa opini audit berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Perusahaan yang mendapat opini audit unqualified akan segera
melaporkan laporan keuangannya sebaliknya perusahaan yang
memiliki opini audit selain unqualified opinion cenderung tidak
tepat waktu (Yusralaini, 2010:9). Hasil yang didapatkan signifikan
terjadi karena unqualified opinion merupakan berita bagus yang
dapat meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan akan segera
mempublikasikan laporan keuangannya yang mendapatkan
unqualified opinion untuk menunjukkan kepada para calon investor
bahwa perusahaan tersebut telah dikelola dengan baik dan layak
untuk dijadikan tempat berinvestasi.
Hasil uji hipotesis 4 : Ukuran perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan.
Variabel ukuran perusahaan (SIZE) menunjukkan nilai
koefisien regresi sebesar 0,000 dengan probabilitas variabel
sebesar 0,013. Nilai signifikansi yang berada dibawah 0,05 (lima
persen) menununjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari
ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Hal ini berarti bahwa pada model regresi hipotesis 4 diterima.
66
Hasil ini sesuai dengan bukti yang didapatkan oleh
Rachmawati (2008), serta Owunsu dan Ansah (2000), mereka
mendapatkan bahwa ukuran perusahaan yang dimiliki perusahaan
akan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Perusahaan dengan ukuran besar dalam pelaporan keuangan lebih
tepat waktu dibandingkan dengan perusahan yang mempunyai
ukuran lebih kecil (Septriana, 2010:16).
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasrkan hasil analisis dan pembahasan dengan menggunakan
regresi logistik biner maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel profitabilitas perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali
(2008), Owusu dan Ansah (2000), serta Respati (2004) yang
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan.
2. Variabel kepemilikan publik tidak berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Saleh (2004) yang
menemukan bukti empiris bahwa kepemilkan publik tidak
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
3. Variabel opini audit berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Merdekawati dan Arsjah (2011) serta
Yusralaini et.al (2010) mereka menemukan bukti bahwa opini audit
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
68
4. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian Rachmawati (2008) serta Owusu dan Ansah (2000) mereka
menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
B. Implikasi
Implikasi yang dapat diberikan terkait dengan penelitian ini adalah:
1. Akademisi, dapat digunakan oleh para akademisi sebagai referensi
dalam menambah pengetahuan mengenai ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
2. Auditor, opini yang dibeikan auditor berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu, sehingga auditor dapat lebih berhati-hati dalam
membeikan opini audit .
3. Investor, dapat mengetahui mengapa perusahaan terlambat melaporkan
laporan keuangannya dan apa saja yang menjadi penyebabnya,
sehingga investor dapat berhati-hati dalam melakukan investasi.
4. Perusahaan, melihat profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan, diharapkan
perusahaan mampu mempertahankan tingkat profitabilitas yang positif.
69
C. Saran
Saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya,
adalah sebagai berikut:
1. Sampel yang digunakan dapat ditambahkan kembali, tidak sebatas pada
perusahaan properti dan real estate yang telah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) saja.
2. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel penelitian, seperti
variabel DER, umur perusahaan, extra ordinary items, risk industry,
PER, DPO, Corporate Governance, KAP, solvabilitas, internal auditor,
insider ownership, current ratio, ROE, growth, likuiditas, cash flow.
3. Selain menggunakan data sekunder penelitian selanjutnya dapat
menggunakan data primer, seperti melakukan wawancara intensif
mengenai alasan keterlambatan dalam pelaporan keuangan perusahaan.
70
Daftar Pustaka
Alijoyo, Antonius dan Zaini, Subrarto. “Komisaris Independen: Penggerak Praktik GCG di Perusahaan”, Jakarta: Gramedia, 2004.
Aryati, Titik dan Maria Theresia. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay dan Timeliness”, Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol 5, No 3, 2005.
Astuti, Dewi. “Manajemen Keuangan Perusahaan”, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004.
Belkaoui, Ahmed Riahi. “Accounting Theory” 5th Edition, Jakarta: Salemba Empat, 2007.
Bev, Jennie S. “Pemicu Bubble Dalam Properti”, http://www.ciputraenterpreneurship.com, Diakses 30 Agustus 2013, 2012.
Boynton, William C. Johnson. et.al. “Modern Auditing”, 7th, Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2003.
Boynton, William C. Johnson. et.al. “Modern Auditing”, 7th , Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2003.
Dyer, J.d and A.J. McGough. “The Timeliness of The Australian Annual Report”. Journal of Accounting Research. Autumn, 1975 pp204-219, 1975.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS”, Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, 2012.
Halim, Abdul. “Auditing: Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan” Edisi IV, Jilid 1, Jakarta: UPP STIM YKPN, 2008.
Hamid Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta: UIN, 2012.
Harahap, Sofyan Yafri. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2010.
Haryanto. “Arti Bubble Dalam Properti”, http://properti.pikiran-rakyat.com, Diakses 30 agustus 2013, 2013.
Hery. “Teori Akuntansi”, Jakarta: Kencana, 2009.
71
Hilmi, Utari dan Syaiful Ali. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan”, Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak, 2008
Ikatan Akuntan Indonesia. “Standar Akuntansi Keuangan Indonesia”, Jakarta: IAI, 2012.
Ikatan Akuntan Publik Indonesia. “Standar Profesional Akuntan Publik”, Jakarta: Salemba Empat, 2011
Ikhsan, Arfan dan Suprasto, Herkulanus Bambang. “Teori Akuntansi dan Riset Multiparadigma”, Jakarta: Grasindo, 2008.
Indreswari, Adisti Dini. “Bank Dunia Peringatkan Ancaman Bubble Property”, http://www.kontan.co.id, Diakses 1 juni 2013, 2013.
Jensen, Michael C. dan William H. Meckling. “Theory Of Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure, Journal Of Financial Economic, October, 1976 V.3, No.4, pp. 305-360. 1976.
Kasmir. “Analisis Laporan Keuangan”, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2012
Keputusan Direksi PT BEJ Nomor Kep-307/BEJ/07-2004.
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor 40/BL/2007
Kieso, et.al. “Intermediate Accounting: IFRS Edition”, Hoboken, USA : John Wiley & Sons, 2011.
Latif, Syahid. “Terlambat Serahkan Laporan Keuangan 2012, Dua Emiten Lapor BEI”, http://www.liputan6.com, Diakses 1 juni 2013, 2013.
Lia. “Telat Laporan Keuangan, BEI Siapkan Sanski Tegas”, http://www.neraca.co.id, Diakses 24 juni 2013, 2013.
Listiana, Lisa dan Tri Pujadi Susilo. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Reporting Lag Perusahaan”. Media Riset Akuntansi, Vol.2 No. 1, 2012.
Merdekawati, Ika dan Regina J. Arsjah. “Timeliness Of Financial Reporting Analysis: An Emprical Study In Indonesia Stock Exchange, Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh, 2011.
Nasori dan Ester Nuky. “Saham Property tumbuh 73,11%”, http://www.investor.co.id, Diakses 26 juni 2013, 2013
72
Noviandi, Bimo Satmoko. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan”, Tesis S-2 Program Studi Magister Manajemen, Program Pasca Sarjana Universitas Dipenegoro Semarang, 2007.
Owusu, Stephen dan Ansah. “Timeliness Of Corporate Financial Reporting In Emerging Capital Market”, Fourthcoming In Accounting & Business Research, Vol. 30 , No. 3, 2000.
Peraturan Nomor. X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor. KEP-346/BL/2011
Pradipta, Vega Aulia. “Info Saham: ELTY Catat Rugi Bersih Rp 1,1 Triliun”, http://www.bisnis-jabar.com, Diakses 24 juni 2013, 2013.
Putra, Restu A. “inilah Penyebab Emiten Telat Samapaikan lapkeu”, http://m.inilah.com, Diakses 26 juni 2013, 2013.
Putri, Hapsari Utami dan Didin Mukodim. “Analysis Of Factors Affecting Financial Reporting Timeliness In Banking Company Of Indonesia Listed”, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, 2010.
Rachmawati, Sistya. “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Audit Delay dan Timeliness”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 10, No. 1, 2008.
Rahayu, Siti dan Ely Suhayati. “Auditing: Konsep Dasar Dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik”, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Respati, Novita Weningtyas. “Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”, Jurnal Maksi No 4, 2004.
Rheza. “keterlambatan Laporan Keuangan Emiten Cenderung Meningkat”, http://www.ipotnews.com, Diakses 26 juni 2013, 2013.
Romney, Marshall B dan Paul Jhon Steinbart. “Accounting Information Systems”: International Edition, 11th Edition, USA: Pearson Prentice Hall, 2009.
Saleh Rachmat. “Studi Emipiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan perushaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”, Tesis S-2 Program Studi Magister Sains Akuntansi, Program pasca Sarjana Universitas Dipenegoro Semarang, 2004.
Scott William. R. “Financial Accounting Theory” 6th Edition, Canada: Prentice Hall Canada Inc, 2012.
73
Sekaran, Uma. “Research Methods For Business”, Jakarta: Salemba Empat, 2007.
Septriana, Ira. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”, Jurnal Maksi Vol 10 No 1, 2010.
Suharli, Michell. “Pelaporan Keuangan, Sesuai Dengan Prinsip Akuntansi”, Jakarta: Grasindo, 2009.
Suharyadi dan purwanto S.K. “Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern” Buku 1 Edisi II, Jakarta: Salemba Empat, 2009.
Sundjaja, Ridwan S et.al. “Manajemen Keuangan 2”, edisi VI, Bandung: Literata lintas Media, 2010.
Surya, Indra dan Yustiavandana, Ivan. “Penerapan Good Corporate Governance: Mengesampingkan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha”, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.
Vuran, Bengii dan Burcu Adiloglu. “Is Timeliness Of Corporate Financial Reporting Releated To Accounting Variabels? Evidence From Istanbul Stock Exchange”, International Journal Of Business And Social Science Vol. 4 No.6, 2013.
Whittington O. Ray dan Kurt Pany. “Principles Of Auditing and Other Assurance Service”, 14th Edition, USA: Mc Graw Hill, 2004.
Wilamarta, Mishardi. “Hak Pemegang Saham Minoritas Dalam Rangka Good Corporate Governance, Cet II”, Jakarta: Program Pasca Sarjana. FH-UI, 2002.
Williams, Chuck. “Manajemen Buku 1”, Jakarta: Salemba Empat, 2001.
Yadiati, Winwin. “Teori Akuntansi: Suatu Pengantar”, Jakarta: Kencana, 2007.
Yusralaini et.al. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Ke Publik”, Jurnal Ekonomi Volume 18, 2010.
74
75
Daftar Sampel Perusahaan
76
No. KODE NAMA PERUSAHAAN 1 ASRI Alam Sutera Realty Tbk. 2 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk. 3 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 4 BKDP Bukit Darmo Property Tbk. 5 BKSL Sentul City Tbk. 6 COWL Cowell Development Tbk. 7 CTRA Ciputra Development Tbk. 8 CTRP Ciputra Property Tbk. 9 CTRS Ciputra Surya Tbk. 10 DART Duta Anggada Realty Tbk. 11 DILD Intiland Development Tbk. 12 DUTI Duta Pertiwi Tbk. 13 GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 14 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk. 15 JRPT Greenwood Sejahtera Tbk. 16 KIJA Kawasan Industri Jabababeka Tbk. 17 KPIG MNC Land Tbk. 18 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk. 19 LPCK Lippo Cikarang Tbk. 20 LPKR Lippo Karawaci Tbk. 21 OMRE Indonesia Prima Property Tbk. 22 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk. 23 PWON Pakuwon Jati Tbk. 24 SCBD Danayasa Arthatama Tbk. 25 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk. 26 SMRA Sumarecon Agung Tbk. 27 JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. 28 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk. 29 TOTL Total Bangun Persada Tbk. 30 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.
77
Daftar Rincian Perusahaan
2008-2012
78
DATA PERUSAHAAN TAHUN 2008
No. KODE TIME ROA OWNER OPINION TOTAL ASSET 1 ASRI 1 0.0200 0.1834 1 Rp 3,056,536,740,640 2 BAPA 0 0.0035 0.0462 0 Rp 107,212,980,516 3 BIPP 0 -0.1993 0.5286 0 Rp 216,882,532,228 4 BKDP 1 0.0488 0.2800 1 Rp 925,683,059,578 5 BKSL 0 0.0001 0.5102 1 Rp 2,543,182,987,219 6 COWL 1 0.0319 0.3372 1 Rp 207,447,390,282 7 CTRA 1 0.0249 0.5316 0 Rp 8,108,443,360,876 8 CTRP 1 0.0500 0.4894 1 Rp 3,625,080,672,129 9 CTRS 1 0.0670 0.4603 0 Rp 2,159,220,314,884 10 DART 0 0.0360 0.1226 1 Rp 2,774,514,489,772 11 DILD 1 0.0069 0.1878 0 Rp 2,111,152,441,704 12 DUTI 1 0.0089 0.1435 0 Rp 4,513,527,428,217 13 GMTD 1 0.0300 0.3500 1 Rp 287,040,432,423 14 GPRA 1 0.0081 0.1000 0 Rp 1,409,097,674,907 15 JRPT 1 0.0668 0.2345 1 Rp 2,211,213,226,000 16 KIJA 0 0.0211 0.9355 0 Rp 2,961,051,648,319 17 KPIG 0 0.0532 0.2738 0 Rp 2,019,232,332,119 18 LAMI 1 0.0145 0.0712 1 Rp 639,351,512,000 19 LPCK 1 0.0101 0.4282 1 Rp 1,401,408,806,528 20 LPKR 1 0.0300 0.5589 1 Rp 11,787,777,210,609 21 OMRE 1 -0.0512 0.0991 0 Rp 771,688,606,838 22 PLIN 1 -0.0573 0.5291 1 Rp 4,070,400,812,000 23 PWON 1 -0.0027 0.1011 0 Rp 3,552,501,143,000 24 SCBD 1 -0.0237 0.1758 0 Rp 4,078,616,800,000 25 SMDM 0 -0.0080 0.1291 0 Rp 2,031,549,057,065 26 SMRA 1 0.0300 0.5742 0 Rp 3,629,969,131,000 27 JKON 1 0.0745 0.0962 1 Rp 1,369,148,932,912 28 SSIA 0 -0.0050 0.3958 0 Rp 2,251,369,383,772 29 TOTL 1 0.0130 0.3252 1 Rp 1,337,630,638,957 30 WIKA 1 0.0270 0.3160 0 Rp 5,771,423,810,000
79
DATA PERUSAHAAN TAHUN 2009
No. KODE TIME ROA OWNER OPINION TOTAL ASSET
31 ASRI 1 0.0300 0.2488 1 Rp 3,559,964,928,251 32 BAPA 0 0.0666 0.0462 0 Rp 134,883,970,713 33 BIPP 0 -0.1109 0.5716 0 Rp 195,067,947,425 34 BKDP 1 -0.0083 0.3275 1 Rp 861,240,867,371 35 BKSL 0 0.0009 0.4646 1 Rp 2,784,021,782,133 36 COWL 1 0.0659 0.3385 1 Rp 207,505,008,227 37 CTRA 1 0.0160 0.6110 0 Rp 8,553,946,343,429 38 CTRP 1 0.0203 0.4810 0 Rp 2,091,246,944,981 39 CTRS 1 0.0250 0.3774 0 Rp 2,268,629,009,246 40 DART 1 0.0090 0.1227 1 Rp 3,213,315,053,678 41 DILD 0 0.0120 0.1351 0 Rp 2,140,126,674,921 42 DUTI 1 0.0479 0.1435 0 Rp 4,429,503,290,693 43 GMTD 1 0.0441 0.3500 1 Rp 305,635,686,223 44 GPRA 0 0.0237 0.1100 0 Rp 1,323,187,899,971 45 JRPT 1 0.0741 0.2202 1 Rp 2,585,475,177,000 49 KIJA 1 0.0051 0.9355 0 Rp 3,193,997,429,182 47 KPIG 0 0.0612 0.3620 0 Rp 2,088,221,069,234 48 LAMI 1 0.0206 0.0712 1 Rp 610,489,273,000 49 LPCK 1 0.0166 0.5127 1 Rp 1,551,020,489,441 50 LPKR 1 0.0320 0.6116 0 Rp 12,127,644,010,796 51 OMRE 1 0.1125 0.0991 0 Rp 744,866,369,493 52 PLIN 1 0.0660 0.1592 0 Rp 4,432,187,924,000 53 PWON 0 0.0339 0.1744 0 Rp 3,146,933,067,000 54 SCBD 1 0.1748 0.1758 0 Rp 3,803,478,613,000 55 SMDM 0 0.0012 0.1291 0 Rp 2,048,242,028,932 56 SMRA 1 0.0379 0.6747 0 Rp 4,460,277,206,000 57 JKON 1 0.0819 0.0863 1 Rp 1,538,696,405,885 58 SSIA 0 0.0081 0.3805 0 Rp 2,235,441,508,554 59 TOTL 1 0.0403 0.3040 1 Rp 1,289,548,788,907 60 WIKA 1 0.0332 0.3160 0 Rp 5,700,613,602,000
80
DATA PERUSAHAAN TAHUN 2010
No. KODE TIME ROA OWNER OPINION TOTAL ASSET
61 ASRI 1 0.0600 0.5048 0 Rp 4,587,986,472,840 62 BAPA 1 0.0930 0.0462 1 Rp 136,358,827,789 63 BIPP 0 -0.0262 0.5716 0 Rp 191,368,442,289 64 BKDP 1 -0.0145 0.4212 1 Rp 1,017,544,318,408 65 BKSL 0 0.0136 0.4597 0 Rp 4,814,315,153,733 66 COWL 1 0.0315 0.3385 0 Rp 266,939,286,532 67 CTRA 1 0.0280 0.6109 0 Rp 9,378,342,136,927 68 CTRP 1 0.0406 0.4528 0 Rp 2,434,258,796,067 69 CTRS 1 0.0330 0.3774 0 Rp 2,609,229,793,505 70 DART 1 0.0105 0.1226 0 Rp 2,561,931,438,242 71 DILD 1 0.1054 0.3925 0 Rp 4,599,239,260,454 72 DUTI 1 0.0565 0.1469 0 Rp 4,723,365,274,851 73 GMTD 1 0.0768 0.3500 0 Rp 358,990,245,785 74 GPRA 0 0.0297 0.1100 1 Rp 1,184,685,940,567 75 JRPT 1 0.0804 0.2088 0 Rp 3,295,717,307,000 76 KIJA 0 0.0186 0.9415 0 Rp 3,335,857,281,974 77 KPIG 0 0.0779 0.4150 0 Rp 2,091,913,170,503 78 LAMI 1 0.0315 0.0712 1 Rp 604,528,491,000 79 LPCK 1 0.0391 0.5780 0 Rp 1,670,033,142,093 80 LPKR 1 0.0325 0.8129 0 Rp 16,155,384,919,926 81 OMRE 1 0.1382 0.0991 0 Rp 767,521,532,169 82 PLIN 1 0.1135 0.5291 0 Rp 4,430,888,110,000 83 PWON 1 0.0552 0.1744 0 Rp 3,412,949,131,000 84 SCBD 1 0.0616 0.1758 0 Rp 3,475,736,555,000 85 SMDM 0 -0.0009 0.1291 0 Rp 2,063,046,866,205 86 SMRA 1 0.0379 0.6126 0 Rp 6,139,640,438,000 87 JKON 1 0.0591 0.0847 1 Rp 1,952,978,239,516 88 SSIA 0 0.0483 0.4769 1 Rp 2,382,641,539,976 89 TOTL 1 0.0508 0.3110 0 Rp 1,589,349,600,405 90 WIKA 0 0.0453 0.3335 0 Rp 6,286,304,902,000
81
DATA PERUSAHAAN TAHUN 2011
No. KODE TIME ROA OWNER OPINION TOTAL ASSET
91 ASRI 1 0.1000 0.4738 0 Rp 6,007,548,091,185 92 BAPA 1 0.0399 0.2311 0 Rp 148,084,624,723 93 BIPP 0 -0.1023 0.4726 0 Rp 195,469,932,456 94 BKDP 1 -0.0213 0.4212 1 Rp 976,488,666,616 95 BKSL 0 0.0256 0.7040 0 Rp 5,290,382,916,872 96 COWL 1 0.0863 0.3393 0 Rp 385,681,565,146 97 CTRA 1 0.0280 0.6129 0 Rp 11,524,866,822,316 98 CTRP 1 0.0391 0.4207 0 Rp 4,314,646,971,261 99 CTRS 1 0.0470 0.3774 0 Rp 3,529,028,283,751
100 DART 1 0.0156 0.1227 0 Rp 4,103,893,859,000 101 DILD 1 0.0272 0.5041 0 Rp 5,691,909,741,708 102 DUTI 1 0.0672 0.1469 0 Rp 5,188,186,444,790 103 GMTD 1 0.1008 0.3500 1 Rp 487,193,845,496 104 GPRA 0 0.0363 0.1100 0 Rp 1,236,255,766,968 105 JRPT 1 0.0848 0.2088 0 Rp 4,084,414,957,000 106 KIJA 0 0.0583 0.7654 0 Rp 5,597,356,750,923 107 KPIG 1 0.0234 0.6138 0 Rp 1,948,666,123,846 108 LAMI 1 0.0624 0.0711 1 Rp 591,979,523,000 109 LPCK 1 0.1262 0.5780 1 Rp 2,041,958,524,823 110 LPKR 1 0.0388 0.8212 0 Rp 18,259,171,414,884 111 OMRE 1 0.1231 0.0991 0 Rp 738,221,345,249 112 PLIN 1 0.2200 0.5300 0 Rp 4,232,841,288,000 113 PWON 1 0.0604 0.1524 0 Rp 5,744,711,035,000 114 SCBD 1 0.0209 0.1758 0 Rp 3,478,445,408,000 115 SMDM 1 0.0115 0.1291 1 Rp 2,454,961,990,000 116 SMRA 1 0.0484 0.6213 0 Rp 8,099,174,681,000 117 JKON 0 0.0611 0.1002 0 Rp 2,207,158,152,582 118 SSIA 1 0.0858 0.6622 0 Rp 2,937,938,049,768 119 TOTL 1 0.0658 0.3100 0 Rp 1,897,418,630,991 120 WIKA 1 0.0426 0.3363 0 Rp 8,322,979,571,000
82
DATA PERUSAHAAN TAHUN 2012
No. KODE TIME ROA OWNER OPINION TOTAL ASSET
121 ASRI 1 0.1111 0.4453 0 Rp 10,946,417,244,000 122 BAPA 0 0.0282 0.3007 0 Rp 159,093,151,873 123 BIPP 1 -0.0848 0.4542 0 Rp 178,403,632,950 124 BKDP 1 -0.0650 0.4212 0 Rp 899,948,360,908 125 BKSL 1 0.0359 0.5165 0 Rp 6,154,231,305,371 126 COWL 1 0.0392 0.0526 0 Rp 1,778,428,912,031 127 CTRA 1 0.0392 0.6100 0 Rp 15,023,391,727,244 128 CTRP 1 0.0538 0.4207 0 Rp 5,933,874,601,626 129 CTRS 1 0.0334 0.3774 0 Rp 4,428,210,643,555 130 DART 1 0.0419 0.1227 0 Rp 4,293,161,447,000 131 DILD 1 0.0308 0.5786 0 Rp 6,091,751,240,542 132 DUTI 1 0.0804 0.1469 0 Rp 6,592,254,980,112 133 GMTD 1 0.0714 0.3500 0 Rp 900,597,066,316 134 GPRA 0 0.0430 0.1061 0 Rp 1,310,251,294,004 135 JRPT 1 0.0855 0.2088 0 Rp 4,998,260,900,000 136 KIJA 1 0.0537 0.8247 0 Rp 7,077,817,870,077 137 KPIG 1 0.0402 0.5297 0 Rp 2,728,806,704,532 138 LAMI 1 0.0531 0.0711 1 Rp 614,717,410,000 139 LPCK 1 0.1437 0.5780 0 Rp 2,832,000,551,101 140 LPKR 1 0.0426 0.8212 0 Rp 24,869,295,733,093 141 OMRE 1 0.0516 0.0991 0 Rp 774,036,052,884 142 PLIN 1 0.0594 0.3625 0 Rp 3,950,266,763,000 143 PWON 1 0.0989 0.2961 0 Rp 7,565,819,916,000 144 SCBD 1 0.0109 0.1758 0 Rp 3,558,903,785,000 145 SMDM 1 0.0047 0.1291 1 Rp 2,637,664,779,000 146 SMRA 1 0.0734 0.5790 0 Rp 10,876,386,685,000 147 JKON 1 0.0709 0.1009 0 Rp 2,557,731,220,187 148 SSIA 1 0.1458 0.6600 0 Rp 4,854,633,414,808 149 TOTL 1 0.0880 0.3100 0 Rp 2,064,069,415,848 150 WIKA 1 0.0418 0.3400 0 Rp 10,945,209,418,000
83
Hasil Output Binary logistic regression
84
Binary Logistic regression
Case Processing Summary
Unweighted Casesa N Percent
Selected Cases
Included in Analysis 150 100.0
Missing Cases 0 .0
Total 150 100.0
Unselected Cases 0 .0
Total 150 100.0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of
cases.
Dependent Variable Encoding
Original Value Internal Value
0 0
1 1
Block 0: Beginning Block
Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood Coefficients
Constant
Step 0
1 156.152 1.147
2 155.503 1.298
3 155.502 1.305
4 155.502 1.305
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 155.502
c. Estimation terminated at iteration number 4 because
parameter estimates changed by less than .001.
85
Classification Tablea,b
Observed
Predicted
TIME Percentage
Correct 0 1
Step 0 TIME
0 0 32 .0
1 0 118 100.0
Overall Percentage 78.7
a. Constant is included in the model.
b. The cut value is .500
Variables in the Equation
B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)
Step 0 Constant 1.305 .199 42.867 1 .000 3.687
Variables not in the Equationa
Score df Sig.
Step 0 Variables
ROA 13.744 1 .000
OWNER .019 1 .892
OPINION 2.027 1 .155
SIZE 6.413 1 .011
a. Residual Chi-Squares are not computed because of redundancies. Block 1: Method = Enter
Iteration Historya,b,c,d
Iteration -2 Log likelihood Coefficients
Constant ROA OWNER OPINION SIZE
Step 1
1 136.083 .383 9.161 -.568 .709 .000
2 130.351 .164 12.809 -.748 1.101 .000
3 129.732 .011 13.587 -.824 1.230 .000
4 129.718 -.015 13.634 -.836 1.243 .000
5 129.718 -.015 13.635 -.837 1.243 .000
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 155.502
86
d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1
Step 25.784 4 .000
Block 25.784 4 .000
Model 25.784 4 .000
Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
1 129.718a .158 .245
a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter
estimates changed by less than .001.
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 9.049 8 .338
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
TIME = 0 TIME = 1 Total
Observed Expected Observed Expected
Step 1
1 9 9.069 6 5.931 15
2 7 5.454 8 9.546 15
3 2 4.298 13 10.702 15
4 6 3.472 9 11.528 15
5 2 2.774 13 12.226 15
6 2 2.286 13 12.714 15
7 1 1.862 14 13.138 15
8 3 1.402 12 13.598 15
9 0 1.029 15 13.971 15
10 0 .355 15 14.645 15
87
Classification Tablea
Observed
Predicted
TIME Percentage
Correct 0 1
Step 1 TIME
0 4 28 12.5
1 3 115 97.5
Overall Percentage 79.3
a. The cut value is .500
Variables in the Equation
B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)
Step 1a
ROA 13.635 5.432 6.301 1 .012 834748.522
OWNER -.837 1.093 .586 1 .444 .433
OPINION 1.243 .568 4.797 1 .029 3.467
SIZE .000 .000 6.166 1 .013 1.000
Constant -.015 .515 .001 1 .976 .985
a. Variable(s) entered on step 1: ROA, OWNER, OPINION, SIZE.
88
Step number: 1 Observed Groups and Predicted Probabilities 16 + + I I I I F I I R 12 + + E I I Q I I U I 1 I E 8 + 1 + N I 1 I C I 1 1 1 1 11 1 I Y I 1 1 1111 111 11 I 4 + 1 1 1 111111111 11 1 + I 11 111 11 1 1111111111111 1111I I 1 1011 1 110111111001111111111011111 1111I I 0 0 0 1 1 0 1 0 010 0000010 0101011100100101010001101011111111I Predicted ---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------- Prob: 0 .1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 1 Group: 0000000000000000000000000000000000000000000000000011111111111111111111111111111111111111111111111111 Predicted Probability is of Membership for 1 The Cut Value is .50 Symbols: 0 - 0 1 - 1 Each Symbol Represents 1 Case.