Agroklimat NW

72
SILABUS AGROKLIMATOLOGI FP AO 421 Bobot: 2/1 sks Tujuan Umum Pengajaran : Setelah mengikuti perkuliahan diharapkan mahasiswa dapat memahami ruang lingkup dan manfaat mempelajari Agroklimatologi serta mampu menerapkannya untuk pengembangan bidang pertanian. Tujuan Khusus Pengajaran : 1. Mengetahui pengertian berbagai konsep dalam Agroklimatologi dan ruang lingkupnya. 2. Mengetahui berbagai unsur dan faktor penentu iklim , pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta cara2 pengukurannya 3. Mengetahui aplikasi /penerapan agroklimatologi sebagai suatu ilmu untuk pengembangan bidang pertanian.

description

dd

Transcript of Agroklimat NW

SILABUS AGROKLIMATOLOGI

FP AO 421Bobot: 2/1 sks

Tujuan Umum Pengajaran :

Setelah mengikuti perkuliahan diharapkan mahasiswa dapat memahami ruang lingkup dan manfaat mempelajari Agroklimatologi serta mampu menerapkannya untuk pengembangan bidang pertanian.

Tujuan Khusus Pengajaran :

1. Mengetahui pengertian berbagai konsep dalam Agroklimatologi dan ruang lingkupnya.

2. Mengetahui berbagai unsur dan faktor penentu iklim , pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta cara2 pengukurannya

3. Mengetahui aplikasi /penerapan agroklimatologi sebagai suatu ilmu untuk pengembangan bidang pertanian.

POKOK BAHASAN

Mgg ke

Tgl

2012

Pokok Bahasan

1 7/1 Pendahuluan : Silabus, tugas, evaluasi, Pengertian Meteorologi, klimatologi dan agroklimatologi.

2 14/1 Iklim dan dunia pertanian, Perubahan Iklim

3 21/1 Meteorologi : Atmosfer dan Cuaca ekstrem

4 28/1 Unsur Cuaca dan Iklim :Radiasi Matahari

5 4/2 Pemanfaatan Radiasi Matahari dalam bidang pertanian

6 11/2 Tes (1)

7 18/2 Suhu Udara dan Penyebarannya

8 25/2 Suhu udara dan tanah, pengaruhnya pada dunia pertanian, Heat Unit System

9 4/3 Siklus Hidrologi

10 11/3 TTS

Mgg ke

Tgl

2010

Pokok Bahasan

11 18/3 Kelembaban udara dan evapotranspirasi

12 25/3 Penyebaran hujan dan pengaruhnya dalam dunia pertanian

13 1/4 Tekanan udara, angin dan pengaruhnya pada tanaman

14 8/4 Pranotomongso, Agroklimat dan pola tanam

15 15/4 TAS

Penilaian : Teori ( 70 %)Tes (1) = 30 %Tes (2) = 30 %TAS = 40 %

Kepustakaan :

1. Climate and Agriculture , 1986. Jen-Hu Chang2. Fisiologi Lingkungan Tanaman, 1992. Fitter, A.H dan

Hay, R.K.3. Meteorologi Pertanian Indonesia, 1998. Sukardi

Wisnubroto.4. Pengantar Agronomi. 1979. Sri Setyati Haryadi.5. Agroklimatologi- Aspek-Aspek Klimatik untuk Sistem

Budidaya Tanaman. Dr. Ir. H. Laode Sabaruddin, M.si.

Meteorologi

Meteorologi

Meteor Benda dalam udara

Logos Ilmu/kajian

Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari semua fenomena (gejala), proses dan peristiwa fisis yang terjadi di dalam atmosfer terutama pada lapisan bawah yaitu troposfer.

Situasi, gejala, proses, peristiwa fisis yang terjadi dalam atmosfer pada suatu saat (siklus 24 jam) dan pada suatu tempat terbatas

Cuaca

Berbeda-beda pada setiap tempat

Berubah-ubah setiap saat

Suhu Udara : panas, dingin

Radiasi matahari : Intensitas Kuat, lemah, Lamanya siang: hari pendek, hari panjang

Angin : calm, sepoi, ribut, badai, putting beliung, sikloon

Hujan : rintik, deras, es, salju

Awan : cerah, berawan, mendung, kabut, embun

Kelembaban udara: lembab, kering

Tekanan Udara: tinggi, rendah

Pelangi, petir,

Unsur Cuaca yang di bahas dlm Meteorologi : suhu udara, radiasi matahari, kelembaban udara, curah hujan (presipitasi), keawanan, kecepatan angin, tekanan udara, fenomena optis dan listrik dalam atmosfer

Dpt diamati dgn mata, perasaan, alat/instrumen pengukur cuaca

Penting bagi dunia penerbangan, pelayaran, pertanian, kehutanan, peternakan, medis

Contoh : -Cuaca pagi ini di Semarang cerah (tidak mendung/berawan), hangat , angin sepoi sepoi.-Malam hari udara cukup lembab di Salatiga dan dingin, anginnya kencang.-Di Kopeng, pagi ini berkabut dan dingin udaranya, anginnya kencang, hujan gerimis.-dll

Meteorologi Terapan :-Meteorologi Aeronatis : kepentingan bidang penerbangan.-Meteorologi sinoptis : pengamatan proses-proses atmosferis guna peramalan cuaca.-Meteorologi Maritim: kepentingan pelayaran dan perikanan.-Meteorologi udara : pengamatan pada kondisi atmosfer bebas.-Meteorologi Hidro: menekankan pada problema persediaan air dan irigasi (pertanian, kehutanan, peternakan, pelistrikan, dls).-Meteorologi medis: penekanan pada pengaruh unsur cuaca atas kesehatan fisik dan psikis manusia.-Meteorologi pertanian: penekanan pada pengaruh unsur cuaca atas tanaman budidaya.-Meteorologi mikro : pengamatan unsur cuaca pada wilayah terbatas/sempit.

Meteorologi Teoritis :

-Meteorologi Dinamis : pengamatan pada tenaga pendorong gerakan udara, transformasi panas.

-Meteorologi Fisis : pengamatan tentang penguapan, bentuk presipitasi, gejala optis, acoustis (bunyi), elektris (petir, pelangi)

-Meteorologis Statistik (klimatologi): penekanan pada keadaan pukul rata dalam jangka pendek/panjang dan keadaan ekstrem, frekwensi maupun penyebaran type iklim.

KLIMATOLOGI (CLIMATOLOGY)

Klima

Logos

Kemiringan bumi (slope), lintang tempat,

Ilmu/kajian

Climate

Iklim

Pukul rata dr keseluruhan keadaan cuaca dalam jangka waktu pendek maupun panjang

Hasil resultante (interaksi) antara unsur dan faktor cuaca/iklim

Klimatologi adalah : Cabang Ilmu pengetahuan alam yg membahas segala sesuatu tentang iklim, sifat masing-masing type iklim, perubahan menurut jangka waktu dan tempat serta penyebaranya di atas permukaan bumi.

Corak/type iklim berbeda dari tempat ke tempat dan dari musim ke musim karena adanya Faktor iklim (sebagai pengendali iklim/ climatic control) dan unsur iklim (climatic elements).

Faktor iklim/Climatic control

Komponen lingkungan fisis yang sangat berpengaruh dan menentukan corak iklim yg sifatnya relatif konstan, antara lain : matahari, lintang tempat (letak astronomis), penyebaran daratan dan lautan, penyebaran pusat tekanan tinggi/rendah, sirkulasi angin tetap, ketinggian tempat (elevasi), gunung/pegunungan, arus laut.

Unsur Iklim/Climatic elements

Komponen lingkungan fisis yang sangat berpengaruh dan menentukan corak iklim yg sifatnya senantiasa berubah kekuatannya, antara lain : suhu udara, curah hujan, tekanan udara, kelembaban udara, kecepatan angin, radiasi matahari, penguapan.

Climatic control Climatic elements

Corak/type iklim

Contoh Corak/ Type Iklim

Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim. 

Unsur iklim yang sering dipakai suhu

curah hujan (presipitasi).

Thornthwaite (1933) dalam Tjasyono (2004) menyatakan bahwa tujuan klasifikasi iklim adalah menetapkan pembagian ringkas jenis iklim ditinjau dari segi unsur yang benar-benar aktif terutama presipitasi dan suhu. 

Unsur lain seperti angin, sinar matahari, atau perubahan tekanan ada kemungkinan merupakan unsur aktif untuk tujuan khusus.

Pendekatan Empiris: ciri khas unsur iklim yg diamatiPendekatan Genetis : dua atau lebih unsur iklim yg diamati.

Supan : Suhu rata-rata tahunan1.Zona panas : Equator – isotherm 20o C2.Zona sedang : isotherm 20 o C – 10oC 3.Zona Dingin : Isotherm < 10oC

Supan : Lintang Tempat1.Zona panas : Equator – 23,5 o Lu/Ls2.Zona sedang : 23,5 o Lu/Ls – 66,5o Lu/Ls3.Zona dingin: 66,5o Lu/Ls – 90 o LU/LS

Sistem R.Lang : Suhu rata-rata tahunan ( oC) dan curah hujan tahunan (mm) .

Faktor Hujan ( Rain Factor) : RF

RF : Jumlah curah hujan tahunan (mm) = r Suhu Rata-rata tahunan (oC) t

Klasifikasi :1.Arid : RF <40 : Penguapan > curah hujan (EV> CH) Tanaman tdk dpt tumbuh dgn baik, karena kurang bahan organik. Tanahnya banyak mengandung garam.

2.Humid : a. 40 < RF < 60 : EV < Ch, produksi bahan organis lebih giat, pembentukan humus cepat., tropis, suhu tinggi , tanahnya laterit, warna merah-kuning. b. 60 < RF <1 60 : Humifikasi, paling baik, tanah coklat-hitam. Humifikasi paling optimal RF 120. jika RF > 120, tanah asam.

3. Perhumid : RF >160 : EV < Ch, humusnya kasar.

4. Nival (Salju) : Penguapan sangat kecil (hampir tidak ada), tanah tertutup es.

Koppen membuat klasifikasi iklim berdasarkan perbedaan temperatur dan curah hujan. Koppen memperkenalkan lima kelompok utama iklim di muka bumi yang didasarkan kepada lima prinsip kelompok nabati (vegetasi). Kelima kelompok iklim ini dilambangkan dengan lima huruf besar dimana tipe iklim A adalah tipe iklim hujan tropik (tropical rainy climates), iklim B adalah tipe iklim kering (dry climates), iklim C adalah tipe iklim hujan suhu sedang (warm temperate rainy climates), iklim D adalah tipe iklim hutan bersalju dingin (cold snowy forest climates) dan iklim E adalah tipe iklim kutub (polar climates) (Safi’i, 1995).

Klasifikasi Mohr didasarkan pada hubungan antara penguapan dan besarnya curah hujan, dari hubungan ini didapatkan tiga jenis pembagian bulan dalam kurun waktu satu tahun dimana keadaan yang disebut bulan basah apabila curah hujan >100 mm per bulan, bulan lembab bila curah hujan bulan berkisar antara 100 – 60 mm dan bulan kering bila curah hujan < 60 mm per bulan (Anon, ?).

Schmidt-Fergoson membagi tipe-tipe iklim dan jenis vegetasi yang tumbuh di tipe iklim tersebut adalah sebagai berikut; tipe iklim A (sangat basah) jenis vegetasinya adalah hutan hujan tropis, tipe iklim B (basah) jenis vegetasinya adalah hutan hujan tropis, tipe iklim C (agak basah) jenis vegetasinya adalah hutan dengan jenis tanaman yang mampu menggugurkan daunnya dimusim kemarau, tipe iklim D (sedang) jenis vegetasi adalah hutan musim, tipe iklim E (agak kering) jenis vegetasinya hutan savana, tipe iklim F (kering) jenis vegetasinya hutan savana, tipe iklim G (sangat kering) jenis vegetasinya padang ilalang dan tipe iklim H (ekstrim kering) jenis vegetasinya adalah padang ilalang (Syamsulbahri, 1987).

Sistem iklim ini sangat terkenal di Indonesia. Menurut Irianto, dkk (2000) penyusunan peta iklim menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson lebih banyak digunakan untuk iklim hutan. Pengklasifikasian iklim menurut Schmidt-Ferguson ini didasarkan pada nisbah bulan basah dan bulan kering seperti kriteria bulan basah dan bulan kering klsifikasi iklim Mohr. Pencarian rata-rata bulan kering atau bulan basah (X) dalam klasifikasian iklim Schmidt-Ferguson dilakukan dengan membandingkan jumlah/frekwensi bulan kering atau bulan basah selama tahun pengamatan ( åf ) dengan banyaknya tahun pengamatan (n) (Anon, ? ; Safi’i, 1995).

Klasifikasi iklim yang dilakukan oleh Oldeman didasarkan kepada jumlah kebutuhan air oleh tanaman, terutama pada tanaman padi. Penyusunan tipe iklimnya berdasarkan jumlah bulan basah yang berlansung secara berturut-turut.

Oldeman, et al (1980) mengungkapkan bahwa kebutuhan air untuk tanaman padi adalah 150 mm per bulan sedangkan untuk tanaman palawija adalah 70 mm/bulan, dengan asumsi bahwa peluang terjadinya hujan yang sama adalah 75% maka untuk mencukupi kebutuhan air tanaman padi 150 mm/bulan diperlukan curah hujan sebesar 220 mm/bulan, sedangkan untuk mencukupi kebutuhan air untuk tanaman palawija diperlukan curah hujan sebesar 120 mm/bulan, sehingga menurut Oldeman suatu bulan dikatakan bulan basah apabila mempunyai curah hujan bulanan lebih besar dari 200 mm dan dikatakan bulan kering apabila curah hujan bulanan lebih kecil dari 100 mm.

Lamanya periode pertumbuhan padi terutama ditentukan oleh jenis/varietas yang digunakan, sehingga periode 5 bulan basah berurutan dalan satu tahun dipandang optimal untuk satu kali tanam. Jika lebih dari 9 bulan basah maka petani dapat melakukan 2 kali masa tanam. Jika kurang dari 3 bulan basah berurutan, maka tidak dapat membudidayakan padi tanpa irigasi tambahan (Tjasyono, 2004).

Zone A dapat ditanami padi terus menerus sepanjang tahun. Zone B hanya dapat ditanami padi 2 periode dalam setahun. Zone C, dapat ditanami padi 2 kali panen dalam setahun, dimana penanaman padi yang jatuh saat curah hujan di bawah 200 mm per bulan dilakukan dengan sistem gogo rancah. Zone D, hanya dapat ditanami padi satu kali masa tanam. Zone E, penanaman padi tidak dianjurkan tanpa adanya irigasi yang baik. (Oldeman, et al., 1980)

Analisis Iklim : Smidth-Fergusson

Q = rata-rata jumlah bulan kering X 100 % Rata-rata jumlah bulan basah

Bulan basah : curah hujan > 100 mmBulan Lembab : curah hujan (60 – 100) mmBulan Kering : curah hujan < 60 mm

Contoh Iklim :-Meskipun Salatiga terletak didaerah tropis, tetapi beriklim sejuk, dengan curah hujan cukup tinggi, lebih dari 2000 mm, dengan bulan basah lebih dari 6 bulan. - Kupang beriklim panas dan kering ( suhu udara tinggi dan sedikit hujan).

METEOROLOGI PERTANIAN KLIMATOLOGI PERTANIAN

PROBLEMA PERTANIAN

CuacaIklim

Contoh : Contoh :

Musim

Musim adalah periode terus menerus terulang dari unsur iklim yang mencolok, misalnya: - musim panas maka unsur iklim yang mencolok adalah suhu udara yang tinggi.-musim hujan maka unsur iklim yang mencolok jumlah curah hujan tinggi.

-4 musim di bumi yaitu Musim Dingin (Winter), Musim Semi (spring), Musim Panas (summer) dan Musim Gugur (Autumn): (untuk daerah yang memiliki ragam suhu udara sepanjang tahun sangat besar tetapi ragam jumlah curah hujan rendah)

-4 musim di Indonesia yaitu Musim Hujan, Musim Pancaroba Pertama, Musim Kemarau dan Musim Pancaroba kedua (Indonesia memiliki ragam suhu udara sepanjang tahun sangat kecil dan ragam jumlah curah hujan besar).

Fenologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara pertistiwa periodik pada makhluk hidup dengan keadaan cuaca. Contohnya Pranata Mangsa.

Benda hidup dan mati dipengaruhi oleh hujan, salju, suhu yang panas atau dingin, penguapan air, kelembapan, angin, dan sejumlah kondisi-kondisi cuaca lainnya. Setiap tahun banyak tumbuhan dan tanaman yang mati yang disebabkan oleh kondisi cuaca. Manusia membangun rumah dan menggunakan pakaian untuk melindungi tubuh mereka dari iklim yang keras. Mereka mempelajari cuaca dengan tujuan untuk mengetahui cara mengaturnya.

IKLIM dan PERTANIAN

PERTANIAN

KEGIATAN pemanfaatan SUMBERDAYA HAYATI yang dilakukan MANUSIA untuk menghasilkan BAHAN PANGAN, BAHAN BAKU INDUSTRI, atau SUMBER ENERGI serta untuk MENGELOLA LINGKUNGAN HIDUPNYA

Tumbuhan

Hewan

Mikrobia

Sumber daya hayati

Pangan, sandang, papan, Industri, energi, obat

sun

CO2

O2 Hujan

INFILTRASI

Pangan

Sandang

Papan

Obat/rempah

Bahan Industri,energi

Pakan

erosi

hara

Air

Produktifitas Primer(oleh Autotroph)

Produktifitas sekunder(oleh Heterotroph)

Dekomposisi mikroorganisme

Dekomposisi

mikroorganisme

transpirasi EvaporasiCO2

ikanabsorbsi

sunAngin

sun

angin

Suhu udarahujan

-Pengaruh Cuaca:

-Pertumbuhan tanaman-Perkembangan tanaman-Kesehatan tanaman-Kualitas hasil tanaman-Kerusakan tanaman-Lama pertumbuhan tanaman-Serangan hama, penyakit, gulma-Waktu tanam-Waktu panen-Waktu pemupukan

Gerakan bunga matahari kearah matahari

Angin kencang

Layu krn suhu udara tinggi

Banjir menggenangi sawah.

Apakah Akibatnya ???

Musim salju… Tanaman ???

Pengaruh Iklim :

-Pemilihan jenis tanaman-Pemilihan pola tanam

- Penentuan lokasi tanam-Pemilihan bangunan pendukung-Pembangunan sarana pertanian

Hubungan iklim dan tanaman

1. ASPEK PENYESUAIAN2. ASPEK PERAMALAN3. ASPEK MODIFIKASI4. ASPEK SUBSTITUSI

Aspek Penyesuaian

-Menanam jenis tanaman tahan kering dilahan tegal atau pada akhir musim hujan.- menanam sayuran brassicaseae di dataran menengah ke atas.-Menanam kentang di dataran tinggi-Menanam padi gogo di lahan tegalan

-menanam jagung manis di dataran menengah-Menanam kangkung dilahan rawa-Menanam kopi di dataran menengah- tanam kacang tanah pada akhir musim hujan-Membuat perkebunan teh di dataran tinggi-Menghutankan wilayah dataran rendah dengan jati dan mahoni

kangkung

kentang

Kebun teh

-jika ada gejala akan muncul frost pada daerah itu maka segeramembakar berbagai sisa tanaman untuk menaikkan suhu udara

Aspek Peramalan :

-Jika besuk diduga hari akan cerah maka boleh melakukan pemupukanLewat daun.

-Jika diperkirakan hari ini hujan sepanjang hari maka janganmengundang orang untuk bekerja di lahan

-jika diperkirakan musim kemarau tahun ini panjang maka persiapkanPengairan atau tanam jenis yg tahan kering

-Jika ingin membibitkan tanaman hias, maka buatlah naungan plastik atau net.agar lingkungan mikronya vaforable-Jika ingin melebatkan buah dan mengurangi serangan jamur pada tanaman buah-buahan mk pangkaslah cabang dan daunYang tak banyak gunanya.

Aspek Modifikasi :

-Jika ingin memperoleh sayuran yg bebas hama penyakit, maka tanamlah dalam green house.-Jika ingin membungakan brokoli didaerah dataran rendah maka Tanamlah dalam green house yg bisa bersuhu rendah.

-Jika ingin menanam kopi didaerah berangin kencangMaka tanamlah juga tanaman pematah angin.

Aspek Substitusi :

-Jika ingin menanam padi di daerah curah hujan rendah maka harus Membangun sarana pengairan-Jika ingin tanam padi setahun tiga kali, maka pemupukan harus dilipatkan dosis dan frekuensinya.

--Jika mau memperpanjang tangkai bunga krisan maka berilah tambahan Penyinaran selama 3-5 jam sehari

-Jika ingin menyuburkan tanaman yg ditanam pd musim kemarau

dan tidak berpengairan maka tambahkan pupuk daun.

pengairan

Krisan

Lampu

PEMANFAATAN LAHAN BERDASARKAN POLA IKLIM

POLA TANAM

Labuh Penghujan Mareng Kemarau

Np Des Jan Peb Mrt Apr Mei Juni Juli Ags Spt Okt

♣ ♣ ♣ q ♣ q ♣ q ♣ q ♣ z ♣ z ♣ z ♣ z ♣ z ♣ z

Ұ V Ұ V Ұ V Ұ V Ұ V Ұ ^ Ұ ^ Ұ ^ Ұ ^ Ұ $ Ұ $ Ұ

$ $ v $ v 0 v 0 v 0 # # # #

- v v v v - # # # # # #-

- @ @ @ @ - & & &

♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣

- v v v v - # # # # - -

- # # # # #

v v v v

$ $ $ $ $

Mixed

Cropping

(campur)

Inter Cropping/planting /tumpangsari

Inter culture (sela)

Relay planting (sisipan)

Labuh Penghujan Mareng KemarauNop Des Jan Peb Mrt Aprl Mei Juni Juli Agst Spt Okt

- V V V * * * # # # #

Sequential planting (beruntun)

Perbedaan penting:- Tingkat kompetisi antar jenis- Jumlah jenis yang ditanam- Alokasi dana, tenaga- Tingkat pemanfaatan sumber daya

Kombinasi tumpang-gilir yang dianjurkan selalu melibatkan kacang2an. Misalnya:Kobis2an - kacang2an – Tomat2an

PERUBAHAN IKLIM

Definisi Perubahan Iklim : - suatu perubahan yang signifikan dan relatif tetap dalam distribusi statistik dari pola cuaca selama periode puluhan hingga jutaan tahun

Perubahan tersebut mungkin merupakan perubahan kondisi rata-rata cuaca atau distribusi kejadian sekitar reratanya misalnya lebih banyak atau lebih sedikit munculnya kejadian cuaca ekstrem. Perubahan ini bisa terjadi pada wilayah tertentu saja atau mungkin terjadi di seluruh bumi.

Variasi keadaan iklim adalah fluktuasi kondisi iklim selama periode yang lebih pendek dari beberapa dekade.

Perubahan Iklim dan Pengaruhnya pada Pertanian

Perubahan Iklim

Suhu udara meningkat

Curah hujan : meningkat atau turun atau berubah pola hujan

Intensitas kejadian cuaca ekstrem meningkat : angin kencang, hujan deras, frost, hujan es,

Longsor, erosi, banjir, kekeringan, gelombang tinggi

PENYEBAB PERUBAHAN IKLIM

1. Perubahan atau variasi radiasi matahari (perubahan out put matahari), interaksi atmosfer dan lautan, konsentrasi aerosol di atmosfer atas.

2. Penyimpangan orbit bumi3. Letusan gunung berapi4. Perubahan konsentrasi gas rumah kaca

(Antropogenik).

Perubahan konsentrasi gas Rumah Kaca :

CO2 ; Uap air, Ozon (O3); metana (CH4); Nitrous oksida (N2O); klorofluorokarbon (CFC)

Menyerab radiasi infra merah

Meningkatkan suhu udara

Antropogenik adalah istilah yang umum dipakai untuk menyatakan segala sesuatu yang terjadi di alam karena campur tangan manusia (efek, proses, obyek dan material), kejadian tersebut sebagai lawan kata dari kejadian alami

Greenhouse gases trap some of the sun's energy within our atmosphere and increase the temperature of Earth's surface. This is called the greenhouse effect. (Source: Shutterstock)

Emisi GRK meningkat

Penyebab Peningkatan GRK dlm atmosfer

Penyerapan GRK menurun

Penggunaan energi dr bahan bakar fosil, oleh pabrik, kendaraan, mesin, aktivitas manusia yg membutuhkan energi, dll

Penggundulan hutan, penurunan populasi vegetasi oleh berbagai sebab, penutupan lahan , dll

Respon/ Strategi thdp Perubahan Iklim

Mitigasi

Adaptasi

Pengurangan penyebab

Penyesuaian

Beberapa kegiatan manusia melepaskan CO2 ke atmospher antara lain melalui penggunaan BBF untuk industri, transportasi, rumah tangga, pertanian sehingga menghambat radiasi matahari. Komposisi antrophogenic- GRK terdiri dari 72% CO2, 18% CH4, 9% N2O dan 1% gas lainnya

Sekitar 40 % dari total emisi CH4 dan 62% dari total emisi N2O adalah berasal dari kegiatan pertanian, misalnya dari penggunaan pupuk N berlebihan dan lewat pembakaran.

. Alih-guna hutan dan pembakaran sebagai penyebab emisi CO2

Aktivitas manusia mengubah aliran antara atmosfer, daratan dan lautan. Tata guna lahan dan alih-guna lahan adalah faktor utama yang mempengaruhi sumber dan penyerap C daratan. Menurut IPCC (2000) jumlah luasan hutan dunia berkurang 20% dalam kurun waktu 140 tahun sebagai akibat adanya alih- fungsi hutan. Namun demikian, pengelolaan lahan yang bijak dapat pula memulihkan, mempertahankan bahkan dapat meningkatkan penyimpanan (cadangan) C dalam biomasa vegetasi dan di dalam tanah

MITIGASI -PERUBAHAN IKLIM

Mitigasi adalah Pengurangan sumber penyebab perubahan iklim, misalnya pengurangan emisi GRK melalui berbagai cara agar laju pemanasan global melambat

Contoh tindakan Mitigasi:- Gerakan cinta lingkungan seperti pengelolaan sampah; bike to work; menekan penggunaan plastik; penggunaan AC non CFC; hemat energi. Menggalakkan penanaman pohon.

Adaptasi perubahan iklim menyangkut cara-cara menghadapi perubahan iklim dengan melakukan penyesuaian yg tepat- bertindak untuk mengurangi berbagai pengaruh negatifnya, atau memanfaatkan efek-efek positifnya.

ATMOSFER

PENGERTIAN :

ATMOS : UAP SPHAIRA : BULATAN

Bulatan gas yang menyelubungi bumi

Bumi

Atmosfer

Atmosfer : campuran mekanis dari berbagai jenis gas, yang menyelubingi bumi, karena pengaruh gaya gravitasi bumi.

Sifat Atmosfer :1. Tidak berwarna2. Tidak berbau3. Tidak dapat dirasakan, kecuali dalam keadaan bergerak4. Dapat memuai dan menyusut5. Dapat ditembus atau meneruskan cahaya atau gelombang

elektromagnetik6. Dapat menagndung uap air dan gas-gas lain7. Mempunyai berat, sehingga dapat menimbulkan tekanan udara

Berapa tebalnya atmosfer ?1. ± 1000 km dpl2. Tdk ada batas nyata, tetapi batasnya adalah ketika gas-gas dan debu sudah sangat menipis

Komposisi Gas dalam atmosfer:

Komposisi gas yg mempunyai perbandingan tetap

No Gas Simbul % volume

1 Nitrogen N2 78,084

2 Oksigen O2 20,946

3 Argon Ar 0,934

4 Carbon dioksida CO2 0,033

5 Neon Ne 0,0000818

6 Helium He 0,00000524

7 Methan CH4 0,00000200

8 Krypton Kr 0,0000014

9 Hydrogen H2 0,00000050

10 Nitro oksida N2O 0,00000050

11 Xenon Xe 0,00000087

No Gas-gas dan Partikel Lainnya Simbol

1 Uap air H2O

2 Ozone O3

3 Hydrogen peroksida H2O2

4 Amoniak NH3

5 Hydro sulfat H2S

6 Sulfat dioksida SO2

7 Sulfat trioksida SO3

8 Radon R

9 Carbon monoksida CO

10 Debu, butir-butir garam, spora, bakteri -

Gas dan partikel lain yang perbandingannya tidak tetap

Kurang lebih 99 % udara kering terdiri dari campuran gas-gas: Nitrogen (zat lemas), Oksigen (zat asam), Argon dan Carbon dioksida (asam arang), sedangkan 1% terdiri dari gas-gas lain.Zat lemas merupakan bagian terbesar yaitu 4/5 bagian, sedang zat asam hanya 1/5 bagian dr volume udara kering

Fungsi Atmosfer :1. Melindungi bumi dr pemanasan oleh sinar matahari: (jika tidak ada

atmosfer, suhu bumi bisa mencapai lebih dr 930 C. pd siang hari).2. Melindungi bumi dari pendinginan yang hebat (jika tidak ada atmosfer,

maka pd malam hari suhu bumi bisa mencapai -1840C.3. Melindungi bumi dr sinar yang berbahaya bagi mahluk hidup ( sinar X,

sinar gama,sinar ultra violet).4. Melindungi bumi dari benda-benda berbahaya ( meteor).5. Mengandung gas-gas yang berguna bagi mahluk hidup (fotosintesis,

respirasi, sumber unsur hara, bahan pengisi pesawat/balon, digunakan dalam lampu penerangan, menyerap panas dr energi matahari).

6. Memantulkan gelombang yang diperlukan dalam sarana telekomunikasi (radio, TV dls).

Susunan Lapisan Atmosfer

Berdasarkan perubahan suhu atmosfer pada berbagai elevasi,maka lapisan Atmosfer dibagi menjadi : a.Troposfer. b. Stratosfer. c. Mesosfer.d. Termosfere. Exosfer

Lapisan troposfer dan stratosfer dipisahkan oleh lapisan tropopouse.Lapisan stratosfer dan mesosfer dipisahkan oleh lapisan stratopouse.Lapisan mesosfer dan termosfer dipisahkan oleh lapisan mesopouse.Lapisan thermosfer dan exosfer dipisahkan oleh lapisan thermopouse

Puncak atmosfer disebut exosfer

-140 -55 15

Suhu (oC)

0,0

11,2

48,2

80,4

650

1000 Exosferthermopouse

Thermosfer

Mesopouse

Mesosfer

Stratopouse

Stratosfer

Tropopouse

Troposfer

ELE

VA

SI (K

m dpl)

Troposfer

-Lapisan atmosfer paling bawah, puncaknya disebut tropopouse- mulai dari permukaan bumi sampai ± 11,2 km dpl-Ketinggian tropopouse bervariasi tergantung suhu : di wilayah equator ±15-18 km dpl; di wilayah kutub ±9-10 km dpl; di kutub selatan ±6-8 km dpl. Makin rendah suhu, makin rendah ketinggian tropopouse.-Ada fenomena penurunan suhu udara (6-7) oC setiap naik 1 km dpl.-Ada peristiwa inversi suhu (suhu meningkat dengan ketinggian tempat) pd lap tropopouse-Terjadi segala peristiwa unsur cuaca-Gerakan udara ke segala arah (vertikal, horizontal, turbulent)-Disebut troposfer, tropos artinya kacau balau, tidak tenang, bercampur aduk, menggambarkan bahwa udara/gas-gas dlm lapisan ini bercampur aduk/bergolak. -Tropopouse merupakan pembatas hubungan konveksi shg merupakan suatu Langit Cuaca.

Stratosfer

Stratos = berlapis-lapisArtinya bahwa pada Stratosfer, keadaan udaranya tdk bercampur, tetapi berlapis-lapis, krn tdk ada gerakan turbulent

-Terletak di atas lapisan troposfer, pd ketinggian 11,2 – 48,2 km dpl-Puncaknya disebut tropopouse-Suhu mula-mula tetap yaitu -55oC hingga ketinggian 20 km dpl, disebut lapisan Isothermal.-Di atas 20 -32 km dpl suhu meningkat dgn cepat , karena adanya lapisn Ozon yg menyerap radiasi sinar Ultra Violet dr matahari dan diubah menjadi energi panas. -Pada ketinggian 48,2 km dpl suhunya hampir sama dgn permukaan bumi, setelah itu suhu turun lagi-Batas dimana suhu mulai turun kembali disebut Stratopouse.-Tidak ada peristiwa konvektive, krn lapisan bawahnya dingin sedang lapisan atasnya panas-Gerakan udara hanya terjadi secara horizontal, tidak mangalami pengadukan.-Gas-gas yg BD nya lebih besar akan berada di lapisan bawah, yg lebih ringan ada di lapisan atas.-Tidak terdapat awan

Mesosfer

-Berada di atas lapisan Stratosfer, pd ketinggian 48,2 – 80,4 km dpl.-Puncaknya disebut Mesopouse-Suhu makin turun dengan bertambahnya elevasi hingga mencapai -140 o C pada elevasi 80 km dpl.

-Pada Mesopouse, diwilayah lintang tinggi, sering terlihat awan malam (Noctilucent clouds) kemungkinan terdiri dr partikel debu yg diselimuti es.-Termasuk dalam lapisan Ionosfer, krn molekul gas mengalami ionisasi shg terbentuk laapisan ion dan elektron bebas yg dpt menghantar listrik dan memantulkan gelombang radio berfrekuensi rendah (disebut lapisan Kennelly atau Lapisan D).

Thermosfer

-Terletak di atas lapisan Mesosfer, pd ketinggian 80,4- 650 km dpl.-Puncaknya disebut thermopouse.-Suhu meningkat terus dr -140 o C hingga mencapai ribuan derajat Celcius dan tidak akan pernah mengalami penurunan suhu lagi. -Adanya perubahan komposisi atmosfer dmn molekul dr berbagai gas terurai menjadi atom-atom sbg akbt aksi radiasi sinar ultra violet dan sinar X-Berkurangnya daya campur antar gas.-Terjadi ionisasi shg disebut lapisan Ionosfer.-Terjadinya pantulan kembali Gelombang radio lemah maupun kuat ke permukaan bumi.-Sering terlihat cahaya kutub yg disebut Aurora krn adanya kutub magnet. Di Kutub Utara disebut Aurora Borealis, di Kutub Selatan Aurora Australis.

Exosfer

Terjadinya Aurora krn proses ionisasi partikel bermuatan listrik dr matahari, kemudian masuk kedalam medan magnet bumi, dan dibelokkan ke arah kutub-kutub magnet.

-Lapisan atmosfer terluar, pada ketingian di atas 650 km dpl.-Kerapatan atmosfer sangat rendah shg jarang terjadi benturan antar molekul dan jarak gerak molekul makin besar, bahkan dpt terlepas dr gaya tarik bumi. -Atom atom netral dan molekul-molekul bergerak dgn bebas., ada yg kearah bumi ada yg menuju luar angkasa.

Pengertian El-Nino El-Nino adalah kondisi abnormal iklim di mana penampakan suhu permukaan laut Samudra Pasifik ekuator bagian timur dan tengah (di pantai Barat Ekuador dan Peru) lebih tinggi dari rata-rata normalnya.

Istilah ini pada mulanya digunakan untuk menamakan arus laut hangat yang terkadang mengalir dari Utara ke Selatan antara pelabuhan Paita dan Pacasmayo di daerah Peru yang terjadi pada bulan Desember.

Padahal biasanya suhu air permukaan laut di daerah tersebut dingin karena naiknya massa air di bawah permukaan air laut ke permukaan air laut (upwelling).

El Nino

Kejadian ini kemudian semakin sering muncul yaitu setiap tiga hingga tujuh tahun serta dapat mempengaruhi iklim dunia selama lebih dari satu tahun. El-Nino adalah fenomena alam dan bukan badai, secara ilmiah diartikan dengan meningkatnya suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur sepanjang ekuator dari nilai rata-ratanya dan secara fisik El-Nino tidak dapat dilihat. 

 El-Nino diindikasikan dengan beda tekanan atmosfer antara Tahiti dan Darwin, atau yang disebut Osilasi Selatan. Disebut demikian karena keduanya terletak di belahan bumi bagian selatan. 

El-Nino ditandai dengan indeks osilasi selatan/Southern Oscillation Index (SOI) negatif. Artinya tekanan atmosfer di atas Tahiti lebih rendah daripada tekanan di atas Darwin. Ketika terjadi El-Nino angin pasat timuran melemah. Angin berbalik arah ke Barat dan mendorong wilayah potensi hujan ke Barat. Hal ini menyebabkan perubahan pola cuaca. Daerah potensi hujan meliputi wilayah perairan Pasifik Tengah, Pasifik Timur, dan Amerika Tengah. Selain itu, air laut bersuhu rendah yang mengalir di sepanjang pantai Selatan Amerika dan Pasifik Timur berkurang atau bahkan menghilang sama sekali. Wilayah Pasifik Tengah, Pasifik Timur menjadi sehangat Pasifik Barat. Intensitas El-Nino Masing-masing kejadian El-Nino adalah unik dalam hal kekuatan sebagaimana dampaknya pada pola dan durasi curah hujan. 

Selain memberikan kerugian, el nino juga memberikan keuntungan pada Indonesia. Contohnya, ikan tuna di Pasifik bergerak ketimur. Namun, ikan yang berada di Samudera Hindia bergerak masuk ke selatan Indonesia. Hal itu karena perairan di timur samudera ini mendingin, sedangkan yang berada di barat Sumatera dan selatan Jawa menghangat. Hal ini membuat indonesia mendapat banyak ikan tuna dan ikan tuna pada daerah Indonesia bagian timur memiliki ukuran yang sangat besar jika dibandingkan dengan di daerah lain.[sunting]

Gejala penyimpangan di tempat yang sama tetapi berupa penurunan suhu dikenal sebagai La Niña (dibaca "La Ninya")

ENSO (El-Nino Southern Oscillation)

El-Nino (gambar di atas) akan terjadi apabila perairan yang lebih panas di Pasifik tengah dan timur meningkatkan suhu dan kelembaban pada atmosfer yang berada di atasnya. Kejadian ini mendorong terjadinya pembentukan awan yang akan meningkatkan curah hujan di sekitar kawasan tersebut.

Bagian barat Samudra Pasifik tekanan udara meningkat sehingga menyebabkan terhambatnya pertumbuhan awan di atas lautan bagian timur Indonesia, sehingga di beberapa wilayah Indonesia terjadi penurunan curah hujan yang jauh dari normal (gambar di bawah)

Kejadian El-Nino tidak terjadi secara tunggal tetapi berlangsung secara berurutan pasca atau pra La-Nina. Hasil kajian dari tahun 1900 sampai tahun 1998 menunjukan bahwa El-Nino telah terjadi sebanyak 23 kali (rata-rata 4 tahun sekali). La-Nina hanya 15 kali (rata-rata 6 tahun sekali). Dari 15 kali kejadian La-Nina, sekitar 12 kali (80%) terjadi berurutan dengan tahun El-Nino. La-Nina mengikuti El-Nino hanya terjadi 4 kali dari 15 kali kejadian sedangkan yang mendahului El-Nino 8 kali dari 15 kali kejadian. Secara umum, hal ini menunjukkan bahwa peluang terjadinya La-Nina setelah El-Nino tidak begitu besar. Kejadian El-Nino 1982/83 yang dikategorikan sebagai tahun kejadian El-Nino yang kuat tidak diikuti oleh La-Nina.

El-Nino, menurut sejarahnya adalah sebuah fenomena yang teramati oleh para penduduk atau nelayan Peru dan Ekuador yang tinggal di pantai sekitar Samudera Pasifik bagian timur menjelang hari natal (Desember). Fenomena yang teramati adalah meningkatnya suhu permukaan laut yang biasanya dingin. Fenomena ini mengakibatkan perairan yang tadinya subur dan kaya akan ikan (akibat adanya upwelling atau arus naik permukaan yang membawa banyak nutrien dari dasar) menjadi sebaliknya. Pemberian nama El-Nino pada fenomena ini disebabkan oleh karena kejadian ini seringkali terjadi pada bulan Desember. El-Nino (bahasa Spanyol) sendiri dapat diartikan sebagai “anak lelaki”.

Di kemudian hari para ahli juga menemukan bahwa selain fenomena menghangatnya suhu permukaan laut, terjadi pula fenomena sebaliknya yaitu mendinginnya suhu permukaan laut akibat menguatnya upwelling. Kebalikan dari fenomena ini selanjutnya diberi nama La-Nina (juga bahasa Spanyol) yang berarti “anak perempuan”(oseanografi.blogspot.com., 2005). Fenomena ini memiliki periode 2-7 tahun..

Istilah ini pada mulanya digunakan untuk menamakan arus laut hangat yang kadang-kadang mengalir dari Utara ke Selatan antara pelabuhan Paita dan Pacasmayo di daerah Peru yang terjadi pada bulan Desember. Kejadian ini kemudian semakin sering muncul yaitu setiap tiga hingga tujuh tahun serta dapat memengaruhi iklim dunia selama lebih dari satu tahun.