AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL...

22
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB X. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN Rizka Novi Sesanti KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

Transcript of AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL...

Page 1: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN

HORTIKULTURA

BAB X. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

TANAMAN

Rizka Novi Sesanti

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2017

Page 2: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

1

BAB X. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN

A. Kompetensi Inti: Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu

B. Kompetensi Dasar:

Mengendalikan hama tanaman pangan dan hortikultura

Mengendalikan penyakit tanaman pangan dan hortikultura

C. Uraian Materi

Tujuan utama dalam budidaya tanaman adalah untuk memperoleh hasil yang

maksimal. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, mulai dari

pengolahan lahan, penggunaan benih unggul, dan pemeliharaan tanaman. Pemeliharaan

tanaman setelah ditanam memegang peranan penting dalam keberhasilan bercocok

tanam.

Upaya yang dilakukan dalam pemeliharaan tanaman adalah pengaturan

pengairan, pemupukan, pengendalian gulma, dan pengendalian hama dan penyakit, dan

lainnya. Dalam usaha meningkatkan produksi pangan, perlindungan tanaman dari

serangan hama dan penyakit mempunyai peranan penting dan menjadi bagian yang tidak

dapat dipisahkan dari usaha tersebut.

Pengendalian hama merupakan usaha atau tindakan manusia baik secara langsung

maupun tidak langsung untuk mengusir, menghindari dan membunuh spesies hama agar

populasinya tidak mencapai aras yang secara ekonomi merugikan. Pengendalian hama

tidak dimaksudkan untuk meenghilangkan spesies hama sampai tuntas, melainkan hanya

menekan populasinya sampai pada batas tertentu yang secara ekonomi tidak merugikan.

Oleh karena itu, teknik pengendalian apapun yang diterapkan dalam pengendalian hama

Page 3: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

2

dan penyakit harus tetap dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomi dan secara

ekologi.

Pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan seefektif mungkin, jangan

sampai justru membuat petani merugi karena kesalahan dalam pengendalian yang

digunakan. Agar pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan secara efektif maka

terlebih dahulu harus dipahami jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman yang

dibudidayakan baru kemudian dapat ditentukan tindakan yang sesuai agar

pengendaliannya dapat tepat sasaran.

1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan

a. Hama dan penyakit tanaman padi

1) Wereng hijau (Nephotettix virescens)

Wereng hijau (Nephotettix virescens) umumnya tidak langsung merusak tanaman

padi, tetapi bertindak sebagai penular atau vektor penyakit virus tungro.

2) Wereng coklat (Nilaparvata lugens)

Wereng coklat (Nilaparvata lugens) memiliki tingkat kemampuan reproduksi yang

tinggi jika keseimbangan populasinya terganggu oleh penanaman varietas peka,

perubahan iklim (curah hujan), maupun kesalahan aplikasi insektisida yang

menyebabkan resurjensi hama. Pengendalian wereng coklat harus dimulai

sebelum tanam. Di daerah endemis wereng coklat, pada musim hujan harus

ditanam varietas tahan wereng coklat. Gunakan berbagai cara pengendalian,

mulai dari penyiapan lahan, tanam jajar legowo dan penggunaan insektisida.

Gambar 1. Wereng pada padi

Page 4: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

3

3) Walang sangit (Leptocorisa acuta)

Walang sangit (Leptocorisa acuta) hanya menyerang tanaman yang sudah

berbulir dengan cara menghisab butir-butir padi yang masih sangat muda. Biji

yang sudah dihisap akan menjadi hampa atau agak hampa, yang kemudian kulit

biji akan berwarna kehitam-hitaman. Faktor yang mendukung yang mendukung

populasi walang sangit antara lain sawah sangat dekat dengan hutan atau semak

dan populasi gulma di sekitar sawah cukup tinggi.Pengendalian pencegahannya

dilakukan penangkapan menggunakan unmpan bangkai (kepithing, katak, tikus

dll) pada saat tanaman menjelang bunting.

4) Keong mas (Pomace canaliculata)

Keong mas (Pomace canaliculata) merupakan hama baru yang penyebarannya

cukup luas. Kerusakan terjadi ketika tanaman masih muda karena mereka

memotong pangkal batang. Pengendalian yang efektif adalah dengan

mengambilnya beserta kumpulan telornya dari lahan selagi populasinya masih

rendah.

Gambar 2. Hama keong mas

5) Ulat grayak (Spodoptera litura)

Ulat grayak (Spodoptera litura) merupakan hama perusak daun yang mempunyai

kisaran inang yang luas. Tanaman inangnya antara lain jagung, tomat, kapas,

tembakau, padi, kakao, jeruk, ubi jalar, kacang tanah, jarak, kedelai, kentang, dan

kubis. Pengendalian ulat grayak agak sulit dilakukan karena seringkali serangan

Page 5: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

4

terjadi secara mendadak dan tidak diduga sebelumnya. Untuk mengendalikan

ulat grayak diantaranya yaitu dengan pengendalian secara mekanis dan fisik yaitu

dengan mengumpulkan kemudian membinasakan kelompok telur dan ulat yang

ada di pertanaman. Pengambilan ini jangan sampai terlambat, sebab apabila ulat

telah besar mereka akan bersembunyi di dalam tanah.

Gambar 3. Ulat grayak

6) Penggerek batang

Penggerek batang merusak tanaman padi pada berbagai fase pertumbuhan.

Umumnya ada 4 jenis penggerek batang padi, yaitu penggerek batang padi kuning

(Tryporyza incertulas), penggerak batang padi bergaris (Chilo suppressalis),

penggerek batang padi putih (Tryporyza innotata), dan penggerek batang padi

merah jambu (Sesamia inferens). Kerusakan tanaman yang diakibatkan oleh

semua jenis hama penggerek batang adalah sama, yaitu matinya pucuk tanaman

pada stadia vegetatif (sundep) dan malai yang keluar hampa pada stadia generatif

(beluk). Pengendalian mekanis dapat dilakukan dengan penangkapan ngengat

jantan dengan memasang perangkap feromon, mengambil kelompok telur pada

saat tanaman berumur 10-17 hari setelah semai, karena hama penggerek batang

sudah mulai meletakkan telurnya pada tanaman padi sejak di pesamaian.

Page 6: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

5

Gambar 4. Penggerek batang

7) Serangan tikus sawah ( Rattus argentiventer) dan tikus semak (R exulans)

Serangan tikus sawah ( Rattus argentiventer) dan tikus semak (R exulans) dapat

terjadi sejak di pesemaian, pertanaman sampai pasca panen. Perkembangbiakan

tikus mulai terjadi saat primordial dan terus berlangsung sampai fase generatif.

Tikus jantan siap kawin pada umur 60 hari, sedangkan tikus betina siap kawin

pada umur 8 hari. Masa bunting berlangsung selama 19-23 hari. Dua hari setelah

melahirkan, tikus betina mampu kawin lagi. Untuk kelangsungan hidupnya, tikus

memerlukan pakan, air dan tempat persembunyian. Pengendalian tikus harus

sudah dilaksanakan pada saat tanaman padi di persemaian sampai anakan

maksimum. Penanaman tanaman perangkap yang dipasangi bubu merupakan

usaha pencegahan (preventif) yang baik. Untuk setiap + 10 ha dapat diwakili satu

petak tanaman perangkap ukuran 20 m x 20 m.

8) Penyakit Blas

Penyakit blas (Pyricularia grisea) gejalanya dapat timbul pada daun, batang,

malai, dan gabah, tetapi yang umum adalah pada daun dan pada leher malai.

Gejala pada daun berupa bercak-bercak berbentuk seperti belah ketupat dengan

ujung runcing. Pusat bercak berwarna kelabu atau keputih-putihan dan biasanya

memmpunyai tepi coklat atau coklat kemerahan. Gejala penyakit blas yang khas

adalah busuknya ujung tangkai malai yang disebut busuk leher (neck rot).

Tangkai malai yang busuk mudah patah dan menyebabkan gabah hampa. Pada

Page 7: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

6

gabah yang sakit terdapat bercak-bercak kecil yang bulat.Tingkat keparahan

penyakit blas sangat dipengaruhi oleh kelebihan nitrogen dan kekurangan air.

Sumber: http://jawarantau.blogspot.co.id/2013/06/organisme-pengganggu-utama-pada-tanaman.html

Gambar 5. Gejala serangan penyakit Blast Pada tanaman padi Pengendalian blast yang berkaitan dengan pencegahan dapat dilakukan dengan

pemupukan yang seimbang dan mengatur kebutuhan air oleh tanaman.

Patogen blast sangat mudah membentuk ras baru sehingga pengendalian

dengan penggunaan varietas yang semula tahan akan menjadi rentan setelah

ditanam beberapa musim dan varietas yang tahan di satu tempat mungkin

rentan di tempat lain.

9) Hawar Daun Bakteri

Penyakit hawar daun bakteri merupakan bakteri yang tersebar luas dan dapat

menurunkan hasil hingga mencapai 36% . penyakit ini terjadi saat kondisi musim

hujan atau musim kemarau yang basah, terutama pada lahan sawah yang selalu

tergenang dan dipupuk N tinggi.

Page 8: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

7

Gambar 6. Gejala serangan penyakit hawar daun bakteri pada tanaman padi

Penyakit hawar daun bakteri ini menghasilkan dua gejala khas yakni kresek dan

hawar. Kersek ialah gejala yang terjadi pada tanaman yang sudah berumur 30 hari

( persemaian atau yang baru pindah ). Daun-daun berwarna hijau kelabu, melipat

dan menggulung. Dalam kedaan parah daun menggulung, layu dan bias mati,

mirip seperti tanaman yang terserang penggerak batang. Sementara hawar yaitu

merupakan gejala yang paling umum pada tanaman yang telah mencapai fase

tumbuh anakan hingga fase pemasakan.

10) Busuk batang

Busuk batang merupakan penyakit yang menginfeksi pada bagian tanaman dalam

kanopi dan menyebabkan tanaman menjadi mudah rebah. Untuk cara mengamati

penyakit ini, kanopi pertanaman perlu dibuka. Perlu diwaspadai bila terjadi

kerebahan pada pertanaman, tanpa sebelumnya terjadi hujan dengan angin yang

kencang.

Gejala awal berupa bercak berwarna kahitaman, bentuknya tidak teratur pada sisi

luar pelapah daun dan secara bertahap membesar. Akhirnya cendawan

Page 9: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

8

menembus batang padi yang kemudian menjadi lemah, anakan mati. Dan

akibatnya tanaman menjadi rebah.

11) Penyakit bercak daun coklat

Penyakit bercak daun coklat disebabkan oleh jamur Helminthosporium

oryzae atau Desclera oryzaebergajala khas yaitu bercak coklat pada daun

berbentuk oval yang merata di permukaan daun dengan titik tengah berwarna

abu-abu atau putih. Bercak yang masih muda berwarna coklat gelap atau

keunguan berbentuk bulat. Pada varietas yang peka panjang bercak dapat

mencapai panjang 1 cm. Pada serangan berat, jamur dapat menginfeksi gabah

dengan gejala bercak berwarna hitam atau coklat gelap pada

gabah.Perkembangan penyakit sangat erat hubungannya dengan keadaan hara

tanah khususnya nitrogen, kalium, magnesium, dan mangan, sehingga penyakit

ini dapat lebih berkurang jika tanaman dipupuk dengan pupuk mikro.

12) Penyakit bercak daun cercospora

Penyakit bercak daun cercospora sering disebut bercak coklat sempit (narrow

brown leaf spot) disebabkan oleh jamur Cercospora oryzae. Penyakit bercak daun

cercospora merupakan penyakit yang sangat merugikan terutama pada sawah

tadah hujan. Gejala penyakit timbul pada daun berupa bercak-bercak sempit

memanjang, berwarna coklat kemerahan, sejajar dengan ibu tulang daun, dengan

ukuran panjang kurang lebih 5 mm dan lebar 1-1,5 mm. Banyaknya bercak makin

meningkat pada waktu tanaman membentuk anakan. Pada serangan yang berat

bercak-bercak terdapat pada upih daun, batang, dan bunga. Pada saat tanaman

mulai masak gejala yang berat mulai terlihat pada daun bendera dan gejala paling

berat menyebabkan daun mengering. Infeksi yang terjadi pada pelepah dan

batang meyebabkan batang dan pelepah daun busuk sehingga tanaman menjadi

rebah. Pengendalian penyakit bercak daun cercospora diprioritaskan dengan

penanaman varietas tahan dan perbaikan kondisi tanaman melalui

keseimbangan pemupukan N, P, dan K.

Page 10: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

9

b. Hama dan penyakit tanaman jagung

1) Ulat Tanah (Agrotis sp.)

Ulat tanah menyerang tanaman jagung muda di malam hari, sedangkan siang

harinya bersembunyi di dalam tanah. Ulat tanah menyerang batang tanaman

jagung muda dengan cara memotongnya, akhirnya tanaman jagung mati.

Sumber: http://anyebp2kp.blogspot.co.id/2015/06/hama-penyakit-tanaman-jagung-dan_29.html

Gambar 7. Ulat tanah yang menyerang tanaman jagung

2) Penggerek Batang (Ostrinia fumacalis)

Larva O. Furnacalis ini mempunyai karakteristik membuat kerusakan di setiap

bagian tanaman jagung yaitu membentuk lubang kecil pada daun, lubang gorokan

di batang, bunga jantan, atau pangkal tongkol, batang dan tassel yang mudah

patah, serta tumpukan tassel yang rusak.

Gambar 8. Ulat penggerek batang pada tanaman jagung

Page 11: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

10

3) Penggerek Tongkol (Heliotis armigera, Helicoverpa armigera.)

Imago betina akan meletakkan telur pada silk (rambut) jagung. Rata-rata produksi

telur imago betina adalah 730 butir, telur menetas dalam tiga hari setelah

diletakkan dan sesaat setelah menetas larva akan menginvasi masuk ke dalam

tongkol jagung lalu memakan biji yang sedang mengalami perkembangan.

Infestasi serangga ini akan menurunkan kualitas mupun kuantitas tongkol

jagung. Pada lubang–lubang bekas gorokan hama ini terdapat kotoran–kotoran

yang berasal dari hama tersebut, biasanya hama ini lebih dahulu menyerang

bagian tangkai bunga.

4) Hawar Daun (Helmithosporium turcicum)

Penyakit hawar daun disebabkan oleh Helminthosporium turcicum.

Awal terinfeksinya hawar daun, menunjukkan gejala berupa bercak kecil,

berbentuk oval kemudian bercak semakin memanjang berbentuk ellips dan

berkembang menjadi nekrotik (disebut hawar), warnanya hijau keabu-abuan atau

coklat. Panjang hawar 2,5-15 cm, bercak muncul di mulai dari daun terbawah

kemudian berkembang menuju daun atas. Infeksi berat akibat serangan penyakit

hawar daun dapat mengakibatkan tanaman jagung cepat mati atau mengering.

Cendawan ini tidak menginfeksi tongkol atau klobot jagung, cendawan dapat

bertahan hidup dalam bentuk miselium dorman pada daun atau sisa-sisa tanaman

di lahan.

5) Busuk Pelepah (Rhizoctonia solani)

Penyebab penyakit busuk pelepah adalah Rhizoctonia solani. Penyakit busuk

pelepah pada budidaya jagung umumnya terjadi di pelepah daun, gejalanya terdapat

bercak berwarna agak kemerahan kemudian berubah menjadi abu-abu, selanjutnya

bercak meluas, seringkali diikuti pembentukan sklerotium berbentuk tidak

beraturan, berwarna putih kemudian berubah menjadi cokelat.

Page 12: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

11

Sumber: http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/722-beberapa-penyakit-pada-tanaman-jagung-dan-pengendaliannya

Gambar 9. Gejala serangan busuk pelepah pada tanaman jagung

Gejala serangan penyakit ini dimulai dari bagian tanaman yang paling dekat

dengan permukaan tanah kemudian menjalar ke bagian atas. Penanaman varietas

tidak tahan penyakit ini (rentan), serangan cendawan penyebab busuk pelepah

dapat mencapai pucuk atau tongkol jagung. Cendawan ini bertahan hidup sebagai

miselium dan sklerotium pada biji jagung, di dalam tanah serta pada sisa-sisa

tanaman di lahan. Keadaan tanah basah, lembab, serta drainase kurang baik akan

merangsang pertumbuhan miselium dan sklerotia, sehingga kondisi semacam ini

merupakan sumber inokulum utama.

6) Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis)

Penyakit bulai di Indonesia disebabkan oleh cendawan Peronosclerospora maydis

dan Peronosclerospora philippinensis yang luas sebarannya. Penyakit bulai

merupakan penyakit utama budidaya jagung. Penyakit ini menyerang tanaman

jagung khususnya varietas rentan hama penyakit serta saat umur tanaman jagung

masih muda (antara 1-2 minggu setelah tanam). Kehilangan hasil produksi akibat

penularan penyakit bulai dapat mencapai 100%, terutama varietas rentan.

Gejala khas penyakit bulai adalah adanya warna khlorotik memanjang sejajar

tulang daun dengan batas terlihat jelas antara daun sehat. Bagian daun

Page 13: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

12

permukaan atas maupun bawah terdapat warna putih seperti tepung, sangat jelas

di pagi hari. Selanjutnya pertumbuhan tanaman jagung akan terhambat, termasuk

pembentukan tongkol buah, bahkan tongkol tidak terbentuk, daun-daun

menggulung serta terpuntir, bunga jantan berubah menjadi massa daun yang

berlebihan.

Sumber: http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/722-beberapa-penyakit-pada-tanaman-jagung-dan-pengendaliannya

Gambar 10. Gejala penyakit bulai pada tanaman jagung

Penyakit bulai tanaman jagung menyebabkan gejala sistemik dimana gejalanya

meluas ke seluruh bagian tanaman jagung serta menimbulkan gejala lokal

(setempat). Gejala sistemik terjadi bila infeksi cendawan mencapai titik tumbuh

sehingga semua daun akan terinfeksi. Tanaman terinfeksi penyakit bulai saat umur

tanaman masih muda umumnya tidak menghasilkan buah, tetapi bila terinfeksi

saat tanaman sudah tua masih dapat terbentuk buah, sekalipun buahnya kecil-

kecil karena umumnya pertumbuhan tanaman mengerdil.

2. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman hortikultura

a. Hama dan penyakit pada tanaman cabai

1) Serangan Hama Trips

Page 14: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

13

Thrip merupakan hama yang sangat menganggu terutama pada daun tanaman

termasuk cabai hama ini bsa menjadi perantara (vector) yang baik berbagai

penyakit virus. Hama trips merupakan penyebab terbesar terjadinya daunkeriting

pada daun cabe. Gejala yang ditimbulkan oleh trips pada daun cabe adalah adanya

daun keriting dengan bentukan lekukan menggulung ke atas. Biasanya serangan

trips diikuti dengan gejala rontoknya bunga cabe. Pada permukaan daun bagian

atas biasanya juga terdapat lapisan mengkilap seperti perak. Hama tanaman ini

sangat mudah dilihat kasat mata pada bunga-bunga tanaman cabe dan di dalam

gulungan daun cabe, berbentuk kecil memanjang seperti semut hitam dengan

warna ada yang hitam dan hijau.

Sumber: http://www.indonaturalplus.com/2015/01/cara-mengatasi-daun-

keriting-pada-tanaman-cabe.html

Gambar 11. Hama trip pada tanaman cabai

2) Serangan oleh Tungau

Tungau adalah sekelompok hewan kecil bertungkai delapan yang, bersama-sama

dengan caplak, menjadi anggota superordo Acarina. Jenis hama ini menyerang

dengan gejala yang khas, yaitu daun yang terserang akan melengkung ke bawah

dengan rapih. Serangan tungau biasanya terjadi pada daun yang ketiga sampai ke

bawah. Jika daun yang menggulung dibuka dan diperhatikan secara teliti maka

permukaan daun bagian bawah akan terdapat binatang yang sangat lembut sekali

yang bergerak secara perlahan-lahan. Biasanya tungau yang berada pada

permukaan daun tersebut berwarna hijau.

Page 15: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

14

Sumber: http://www.indonaturalplus.com/2015/01/cara-mengatasi-daun-keriting-pada-tanaman-cabe.html

Gambar 12. Tungau yang menyerang tanaman cabai

3) Hama ulat

Ulat yang sering menyarang tanaman cabe diantaranya ulat grayak (Spodoptera

litura). Ulat jenis ini memakan daun sampai bolong-bolong sehingga menganggu

kemampuan fotosintesis tanaman. Pada tingkat yang parah ulat grayak memakan

habis seluruh daun dan hanya menyisakan tulang-tulang daun.

Selain itu ada juga jenis ulat yang menyerang buah cabai, yaitu jenis Helicoverpa

sp. danSpodoptera exigua. Ulat jenis ini membuat lubang pada buah cabe baik

yang masih hijau maupun merahUlat biasanya menyerang pada malam hari atau

saat matahari teduh. Pada siang yang terik, ulat bersembunyi di pangkal tanaman

atau berlindung di balik mulsa sehingga ulat-ulat ini bisa lolos dari penyemprotan.

4) Hama lalat buah

Serangan lalat buah (Bactrocera dorsalis) pada tanaman cabe menyebabkan

kerontokan buah. Buah cabe tidak sempat dipanen karena keburu rontok ke

tanah. Pada buah yang terserang apabila di belah terdapat larva lalat. Bila tidak

dibersihkan, larva pada buah cabe yang rontok akan menjadi pupa di dalam tanah,

sehingga siklus serangan akan terus berulang.

Page 16: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

15

5) Hama kutu daun

Kutu daun yang menyerang tanaman cabe biasanya berasal dari jenis Myzus

persicae. Kutu daun menyerang dengan menghisap cairan pada daun. Daun

menjadi kering dan permukaan daun keriting.Selain itu, kutu daun bisa

mengundang berbagai penyakit secara tidak langsung. Kutu ini bisa menjadi vektor

pembawa virus, menghasilkan cairan berwarna kuning kehijaun yang mengundang

semut dan mengundang datangnya cendawan yang menimbulkan jelaga hitam

pada permukaan daun.

6) Bercak daun

Penyakit bercak daun yang menyerang tanaman cabe disebabkan oleh

jamur Cercospora capsici. Gejalanya terdapat bercak-bercak bundar berwarna

abu-abu dengan pinggiran coklat pada daun. Bila serangan menghebat daun akan

berwarna kuning dan akhirnya berguguran. Penyakit ini biasanya menyerang pada

musim hujan dimana kondisi kelembaban cukup tinggi. Penyakit ini menyebar

saat jamur masih berupa spora dan bisa dibawa oleh angin, air hujan, hama

vektor, dan alat pertanian. Spora jamur juga bisa terikut pada benih atau biji cabe.

Pencegahan terhadap penyakit ini dengan memilih benih yang sehat bebas

patogen. Merenggangkan jarak tanam berguna meminimalkan serangan agar

lingkungan tidak terlalu lembab. Pengendalian teknis bisa dilakukan dengan

memusnahkan tanaman yang terinfeksi dengan cara dibakar. Bila serangan

menghebat bisa diberikan fungisida.

7) Patek atau antraknosa

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Colletotrichum capsici dan Colletotrichum

gloeosporioides. Pada fase pembibitan penyakit ini menyebabkan kecambah layu

saat disemaikan. Sedangkan pada fase dewasa menyebabkan mati pucuk,

serangan pada daun dan batang menyebabkan busuk kering. Sementara itu, pada

buah akan menjadi busuk seperti terbakar. Penyakit ini bisa terbawa dari benih

atau biji cabe. Pencegahan bisa dilakukan dengan memilih benih yang sehat dan

bebas patogen. Pengendalian bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang

terserang dan penyemprotan fungisida.

Page 17: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

16

8) Busuk

Terdapat dua macam penyakit busuk yang biasa menyerang tanaman cabe, yakni

busuk cabang dan busuk kuncup. Busuk cabang pada tanaman cabe disebabkan

oleh Phytophthora capsici. Menyerang saat musim hujan dan penyebarannya

sangat cepat. Busuk kuncup disebabkan oleh cendawan Choanosearum

sp. Penyakit ini masih jarang dijumpai di Indonesia. Gejalanya, kuncup tanaman

berwarna hitam dan lama kelamaan mati.

Penyakit ini bisa dikendalikan dengan mengurangi dosis pemupukan nitrogen

seperti urea dan ZA. Kemudian mengatur jarak tanam agar sirkulasi udara berjalan

lancar. Tanaman yang terinfeksi sebaiknya dicabut dan dibakar. Penyemprotan

bisa dilakukan dengan fungisida, bila dilakukan saat musim hujan pilih fungisida

yang memiliki perekat.

9) Layu

Penyakit layu merupakan penyakit yang cukup sulit dikendalikan pada budidaya

tanaman cabe. Penyakit layu bisa ditumbulkan oleh beragam jasad penganggu

tanaman seperti berbagai jenis cendawan dan bakteri.

Layu yang disebabkan cendawan disebut layu fusarium. Jenis cendawannya

adalah Fusarium sp., Verticilium sp. dan Pellicularia sp. Cendawan ini hidup di

lingkungan yang masam. Sedangkan layu bakteri disebabkan oleh

bakteri Pseudomonas solanacearum. Bakteri ini hidup di jaringan batang.

Pengendalian penyakit layu harus diamati dengan lebih spesifik agar

penanganannya bisa lebih tepat.

10) Bule atau virus kuning

Tanaman cabe yang terserang virus kuning, daun dan batangnya akan terlihat

menguning. Penyakit ini disebut juga penyakit bule atau bulai. Penyebabnya

adalah virus gemini, penyakit ini bisa dibawa dari benih atau biji dan ditularkan

oleh kutu. Penyakit yang disebabkan virus tidak akan mempan dengan

penyemprotan racun-racun kimia. Pengendalian harus dilakukan semenjak dini,

Page 18: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

17

dengan memilih benih unggul dan tahan serangan virus. Selain itu bisa juga

dengan membasmi hama yang menjadi vektornya, seperti kutu.

Untuk menaikkan daya tahan tanaman cabe terhadap serangan virus kuning, bisa

dengan mengintensifkan pemupukan, misalnya penggunaan pupuk organik

cair yang mengandung zat hara makro dan mikro lengkap. Tujuannya agar

tanaman cabe tumbuh subur sehingga lebih tahan terhadap patogen.

11) Keriting daun atau mozaik

Penyebab serangan penyakit mosaik adalah Cucumber Mosaic Virus (CMV).

Gejalanya, pertumbuhan menjadi kerdil, warna daun belang-belang hijau tua dan

hijau muda, ukuran daun lebih kecil, tulang daun akan berubah menguning.

Penyakit ini bisa menyebar dan menular ke tanaman lain oleh aktivitas serangga.

Penyemprotan kimia bertujuan untuk menghilangkan serangga bukan

penyakitnya. Untuk mengurangi penyakit, musnahkan tanaman cabe yang telah

parah terserang. Pemilhan benih tahan virus membantu menghindari resiko

serangan penyakit ini. Hal lain yang bisa membantu mengurangi resiko serangan

adalah pemupukan yang baik dan tepat.

b. Hama dan penyakit pada tanaman semangka

1) Thrips Berukuran kecil ramping, warna kuning pucat kehitaman, mempunyai

sungut badan beruas-ruas. Cara penularan secara mengembara dimalam hari,

menetap dan berkembang biak.

2) Ulat Perusak Daun.

Berwarna hijau dengan garis hitam/berwarna hijau bergaris kuning, gejala yang

ditimbulkan akibat serangan hama ini adalah daun dimakan sampai tinggal lapisan

lilinnya dan terlihat dari jauh seperti berlubang.

3) Tungau

Binatang kecil berwarna merah agak kekuningan/kehijauan berukuran kecil

mengisap cairan tanaman. Tandanya, tampak jaring-jaring sarang binatang ini di

bawah permukaan daun, warna dedaunana akan pucat.

Page 19: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

18

4) Ulat Tanah

Ulat tanah Berwarna hitam berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm,

aktif merusak dan bergerak pada malam hari. Menyerang daun, terutama tunas-

tunas muda, ulat dewasa memangsa pangkal tanaman.

5) Lalat buah

Ciri-ciri lalat buah adalah mempunyai sayap yang transparan berwarna kuning

dengan bercak-bercak dan mempunyai belalai. Tanda-tanda serangan terdapat

bekas luka pada kulit buah (seperti tusukan belalai), daging buah beraroma sedikit

masam dan terlihat memar.

6) Layu Fusarium

Penyebab penyakit layu fusarium adalah karena lingkungan/situasi yang

memungkinkan tumbuh jamur (hawa yang terlalu lembab). Gejala yang

ditimbulkan adalah adanya kebusukan pada tanaman yang tadinya lebat dan

subur.

7) Bercak Daun

Penyakit ini disebabkan oleh spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain

yang terserang. Gejala yang diimbulkan adalah permukaan daun terdapat bercak-

bercak kuning dan selanjutnya menjadi cokelat akhirnya mengering dan mati, atau

terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu-abu/ungu.

8) Antraknosa

Penyakit antraknose disebabkan jamur atau cendawan. Gejala gejala yang

ditimbulkan adalah daun terlihat bercak-bercak coklat dan yang akhirnya daun

mati. Bila menyerang buah, tampak bulatan berwarna merah jambu yang lama

kelamaan semakin meluas.

9) Busuk Semai

Penyakit busuk semai menyerang pada benih yang sedang disemaikan. Gejala

yang ditimbulkan adalah batang bibit berwarna cokelat, merambat dan rebah

kemudian mati.

10) Busuk Buah

Penyakit busuk buah disebabkan oleh jamur/bakteri patogen yang menginfeksi

buah menjalang masak dan aktif setelah buah mulai dipetik.

Page 20: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

19

11) Karat Daun

Penyakit karat daun disebabkan oleh virus yang terbawa oleh hama tanaman yang

berkembang pada daun tanaman. Gejalayang timbul adalah daun melepuh,

belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil dan timbul rekahan

membujur pada batang.

3. Pengendalian hama dan penyakit secara terpadu

Pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman dapat dilakukan

dengan beberapa cara, diantaranya adalah kultur teknis, pengendalian secara hayati,

pengaturan pola tanam, dan pengendalian secara kimia.

a. Pengendalian hama dan penyakit dengan kultur teknis

Pengendalian secara kultur teknis merupakan cara pengendalian hama dan penyakit

dengan memanfaatkan lingkungan untuk menekan perkembangan populasi hama atau

penyakit. Pengendalian secara kultur teknis dapat dilakukan denagn beberapa cara,

diantaranya adalah pengolahan tanah, sanitasi, pemupukan

1) Pengelolaan Tanah

Pengolahan tanah setelah panen larva-larva hama yang hidup di dalam tanah akan

mati terkena alat-alat pengolahan seperti cangkul. Di samping itu akibat lain dari

pengolahan tanah ini akan menaikkan larva dan telur dari dalam tanah ke

permukaan tanah. Dengan demikian larva-larva dan telur larva akan dimakan

burung atau mati terkena cahaya matahari langsung.

2) Sanitasi

Kegiatan sanitasi adalah dengan membersihkan tempat-tempat yang

kemungkinan digunakan oleh serangga untuk berkembang biak, berlindung,

berdiapause, maka perkembangan serangga yang menjadi hama tanaman dapat

dicegah.

Page 21: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

20

3) Pemupukan

Penggunaan pupuk menjadikan tanaman sehat dan lebih mudah mentoleransi

serangga hama tanaman. Untuk mengurangi serangan hama dan penyakit

dianjurkan untuk menggunakan pemupukan yang seimbang.

4) Irigasi

Pengolahan air dapat menghalangi perkembangan hama-hama tertentu. Akan

tetapi bila cara pengolahan air kurang tepat dapat mengakibatkan peningkatan

perkembangan populasi hama tanaman.

b. Pengendalian secara hayati

Pengendalian hama dan penyakit secara biologi/hayati adalah dengan

menggunakan makhluk hidup untuk membatasi populasi organisme pengganggu

tumbuhan (OPT). Makhluk hidup dalam kelompok ini diistilahkan juga sebagai organisme

yang berguna yang dikenal juga sebagai musuh alami, seperti predator, parasitoid,

patogen, serta digunakan untuk mengendalikan mikroorganisme (termasuk virus).

Pengendalian hayati, walaupun usahanya memerlukan waktu yang cukup lama dan

berspektrum sempit (inangnya spesifik), tetapi banyak keuntungannya, antara lain aman,

relatif permanen, dalam jangka panjang relatif murah dan efisien, serta tidak akan

menyebabkan pencemaran lingkungan.

1) Pengaturan pola tanam

a) Rotasi tanaman dan pengaturan waktu tanam: Rotasi tanaman dilakukan

dengan cara menanam tanaman yang berbeda-beda jenisnya dalam satu tahun

dapat memutus atau memotong daur hidup hama terutama hama yang sifatnya

monofagus (satu jenis makanan).

b) Strip farming: Serangan hama tertentu dapat di atasi dengan cara “catch crop”

yaitu bercocok tanam secara berselang seling, antara tanaman yang berumur

panjang dan tanaman berumur pendek.

Page 22: AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAsertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · 1. Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman pangan a. Hama dan

21

2) Pengendalian secara kimia

Pengendalian hama secara kimiawi merupakan pengendalian hama dengan

menggunakan zat kimia yang dilakukan dengan menyemprotkan bahan kimia

kebagian tanaman. Pengendalian dengan cara ini termasuk yang paling efektif

karena dapat dilakukan dengan cepat dan dampak yang ditimbulkan dari

penggunaan bahan kimia ini cepat terlihat, namun demikian penggunaan bahan

kimia untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit memeiliki kekurangan

dan terdapat beberapa dampak negatif yang ditimbulkan, diantaranya adalah

hama atau penyakit menjadi resisten atau kebal, punahnya musuh alami,

berbahaya bagi tubuh manusia, dan lainnya.

Bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit dikenal

dengan istilah pestisida. Terdapat beberapa jenis pestisida yang disesuaikan

dengan hama atau penyakit sasarannya, yaitu:

- fungisida : mengendalikan cendawan

- insektisida : mengendalikan serangga

- nematisida : mengendalikan nematoda

- akarisida : mengendalikan tungau

- bakterisida : mengendalikan bakteri

- rodentisida : mengendalikan tikus

- mollussida : mengendalikan bekicot

3) Pengendalian secara terpadu

Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah suatu konsepsi atau cara berpikir

mengenai pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dengan pendekatan

ekologi yang bersifat multidisiplin untuk mengelola populasi hama dan penyakit

dengan memanfaatkan beragam taktik pengendalian yang kompatibel dalam suatu

kesatuan koordinasi pengelolaan. Karena PHT merupakan suatu sistem pengendalian

yang menggunakan pendekatan ekologi, maka pemahaman tentang biologi dan

ekologi hama dan penyakit menjadi sangat penting.