aFAsia tanpa dapus.doc

download aFAsia tanpa dapus.doc

of 15

Transcript of aFAsia tanpa dapus.doc

  • 7/25/2019 aFAsia tanpa dapus.doc

    1/15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Bahasa dan bicara merupakan sesuatu hal yang fundamental dalam

    kehidupan seseorang. Bahasa merupakan sesuatu yang paling kompleks dari

    perilaku yang ditunjukkan oleh manusia, karena bahasa melibatkan memori,

    belajar, keterampilan penerimaan pesan, proses, dan ekspresi.1 Di dalam

    kehidupan sehari hari, individu selalu melakukan interaksi dengan orang lain.

    Interaksi tersebut menggunakan kemampuan kita dalam bahasa. Berbicara denganorang lain, memperoleh kata kata yang tepat untuk mengungkapkan sesuatu,

    memahami apa yang orang lain katakan, serta dalam membaca, menulis dan

    melakukan isyaratpun termasuk dalam bagian dari penggunaan bahasa.2danya

    kerusakan otak akibat stroke, trauma, maupun tumor dapat menyebabkan

    terganggunya fungsi bahasa dan bicara seseorang.1

    !alah bentuk gangguan fungsi bahasa dan bicara ialah afasia. "enurut

    Wood (1971) aphasia merupakan parsial or complete loss of ability to speak or

    to comprehend the spoken word due to injury, disease. Or maldevelopment of

    brain. #$ehilangan kemampuan untuk bicara atau untuk memahami sebagaan

    atau keseluruhan dari yang diucapkan oleh orang lain, yang diakibatkan karena

    adanya gangguan pada otak%.& "enurut Wiig dan Semel (1984% bah'a Aphasia

    as involving those who have acquired a language disorder because of brain

    damage resulting in impairment of language comprehension formulation, and

    use. #"ereka yang memiliki gangguan pada perolehan bahasa yang disebabkan

    karena kerusakan otak yang mengakibatkan ketidakmampuan dalam

    memformulasikan pemahaman bahasa dan pengguanaan bahasa%. (

    )ational !troke ssociation memperkiran terdapat *+.+++ kasus baru

    afasia tiap tahunnya di merika !erikat.-he )ational Institute of )eurological

    Disorder and !troke #)I)D!% memperkirakan 1 dari 2+ orang di merika

    !erikat mengalami afasia. /enelitian yang dilakukan di tiga rumah sakit di

    "akasar menunjukkan bah'a 1201 penderita stroke mengalami afasia.

  • 7/25/2019 aFAsia tanpa dapus.doc

    2/15

    fasia berbeda dari satu orang dengan yang lain. Beberapa penderita

    afasia dapat mengerti bahasa dengan baik, tetapi mengalami kesulitan untuk

    mendapatkan kata0kata yang tepat atau membuat kalimat0kalimat. /enderita yang

    lain dapat berbicara panjang lebar, tetapi apa yang diucapkan susah atau tidak

    dapat dimengerti oleh la'an bicaranya.2

    -ipe afasia dan penyebab afasia serta lokasi lesi merupakan faktor yang

    berpengaruh terhadap prognosis dari afasia. 3ntuk itu penting bagi dokter umum

    untuk mengetahui jenis afasia dan gejalanya dari masing0 masing afasia serta

    lokasi lesi di otak.

  • 7/25/2019 aFAsia tanpa dapus.doc

    3/15

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAA

    2.1. 4ungsi 5tak Dalam /roses $omunikasi

    !alah satu perbedaan terpenting antara manusia dan he'an tingkat

    rendah adalah dengan adanya kemampuan untuk berkomunikasi dengan

    sesamanya. "anusia mendapatkan kosakata dari apa yang dilihat,

    didengar, dan lainnya. 1 -erdapat dua aspek untuk dapat berkomunikasi6

    aspek sensorik #input bahasa% yang melibatkan telinga dan mata, dan

    keduanya, aspek motorik #output bahasa%, yang melibatkan vokalisasi dan

    pengaturannya.2

    2.1.1. /emahaman Bahasa

    7ambar 1. rea 8ernicke

    !ebagian besar pengalaman sensorik diubah menjadi bahasa yang

    sesuai sebelum disimpan di dalam area ingatan otak dan sebelum

    diolah untuk tujuan pembentukan intelektual lainnya. 2

    rea serebrum yang mengintegrasikan semua stimulus ini menjadi

    kemampuan berbahasa adalah area 8ernicke. rea 8ernicke terletak

    pada ujung posterosuperior girus temporalis superior.1 rea ini

    berhubungan erat dengan area pendengaran primer dan area

    pendengaran sekunder pada lobus temporalis. 9ubungan ini

    menmungkinkan adanya interpretasi bahasa terhadap apa yang

    didengar. !elain berhubungan dengan area pendengaran, area

  • 7/25/2019 aFAsia tanpa dapus.doc

    4/15

    8ernicke juga berhubungan dengan area asoosiasi penglihatan.1,2

    Informasi visual yang diantar oleh kata yang tertulis selanjutnya

    disalurkan melalui girus angularis, yaitu area yang berkaitan dengan

    penglihatan ke area interpretasi bahasa 8ernicke yang telah tumbuh

    dalam lobus temporalis yang dominan.2,*

    2.1.2. spek "otorik Bahasa

    7ambar 2. rea Broca

    Bagian otak yang berperan dalam aspek motorik bahasa ialah area

    Broca dan area :;ner.1 rea Broca terletak pada girus frontalis

    inferior dan asenden posterior fisura lateralis. !erat pendek

    menghubungkan area ini dengan korteks rolandi ba'ah yang

    menginervasi lidah, faring dan laring sehingga timbul pola motorik

    pada laring, sistem respirasi serta otot untuk bicara.1,2 rea lainnya

    yang berperan dalam produksi suara adalah insula, yang berperan

    dalam pembentukan artikulasi.1 rea :;ner bertanggung ja'ab

    mengekrepsikan kata0kata yang diterima secara visual dalam bentuk

    tulisan. rea menulis :;ner juga terintegrasi dengan organ motor

    untuk tangan.1

    2.2. /roses komunikasi

  • 7/25/2019 aFAsia tanpa dapus.doc

    5/15

    7ambar 2. /roses berbicara, #a% input sensorik diperoleh melalui

    pendengaran , #b% input sensorik diperoleh melalui penglihatan

    7ambar 2 memperlihatkan dua jaras utama yang digunakan untuk

    berkomunikasi. /ertama ialah jaras yang terlibat se'aktu mendengar dan

    berbicara. 3rutan proses ini sebagai berikut62

    1. !inyal bunyi mula0mula diterima oleh area auditorik primer yang

    nantinya akan menyandikan sinyal tadi dalam bentuk kata0kata

    2. $ata0kata lalu diinterpretasikan di area 8ernicke

    &. /enentuan buah pikiran dan kata0kata yang diucapkan juga terjadi di

    dalam area 8ernicke.(. /enjalaran sinyal sinyal dari area 8ernicke ke area Broca melalui

    fasikulus arkuatus

    . ktivasi program keterampilan motorik yang terdapat di area Broca

    untuk mengatur pembentukan kata

    . /enjalaran sinyal yang sesuai ke korteks motorik untuk mengatur otot0

    otot bicara.

    $edua ialah jaras yang terlibat ketika membaca yang kemudian

    mengucapkan kata0kata itu sebagai responnya. dapun urutan prosesnya

    sebagai berikut2

  • 7/25/2019 aFAsia tanpa dapus.doc

    6/15

    1. $ata0kata yang dilihat diterima di area visual primer

    2. Informasi tersebut masuk ke regio girus angularis. /ada regio ini

    terjadi interpresi a'al dari informasi tersebut

    &. !elanjutnya informasi tersebut mengalami interpretasi penuh di

    area 8ernicke.

    (. /enentuan buah pikiran dan kata0kata yang diucapkan juga terjadi

    di dalam area 8ernicke.

    . /enjalaran sinyal sinyal dari area 8ernicke ke area Broca

    melalui fasikulus arkuatus

    . ktivasi program keterampilan motorik yang terdapat di area

    Broca untuk mengatur pembentukan kata

    2.&. Dominasi hemisfer

    4ungsi interpretasi umum dari area 8ernicke dan girus angularis,

    seperti juga fungsi area bicara dan area pengaturan motorik, biasanya jauh

    lebih berkembang pada salah satu hemisfer serebri daripada yang lainnya.

    5leh karena itu, hemisfer ini disebut hemisfer dominan. /ada kira0kira

  • 7/25/2019 aFAsia tanpa dapus.doc

    7/15

    f. "elihat aliran darah ke otak saat terjadi percakapan

    8alaupun area interpretasi lobus temporalis dan girus angularis

    seperti kebanyakan area motorik, biasanya lebih berkembang pada

    hemisfer kiri saja, area ini juga menerima informasi sensorik dari kedua

    hemisfer dan juga mampu mengatur aktivitas motorik di kedua hemisfer.

    2.( /engertian fasia

    fasia ialah gangguan berbahasa yang disebabkan oleh kelainan

    otak. fasia perlu dibedakan dengan gangguan perkembangan bahasa,

    gangguan pada otot0otot bicara dan gangguan bahasa yang disebabkan

    oleh gangguan psikiatri seperti ski?ofrenia.

    2. $lasifikasi fasia

    $lasifikasi afasia sangat beragam, diantaranya ada yang mendasarkan

    kepada

    0 "anifestasi klinis

    0 Distribusi anatomi dari lesi yang bertanggung ja'ab bagi defek

    Berdasarkan manifestasi klinis afasia dibedakan atas

    fasia tidak lancar atau non fluent

    fasia lancar atau fluent

    Berdasarkan lesi anatomik, afasia dapat dibedakan berdasarkanesi pada afasia Broca terletak pada area Broca #brodman (( dan

    (%. /ada afasia Broca persisten terjadi lesi yang lebih luas meliputi

    girus pre dan postsentral, dan striatum. >esi pada afasia Broca sebagian

    besar disebabkan akibat lesi vaskular. :mboli pada cabang atas arteri

    serebri media merupakan jenis penyebab tersering afasia.

    terosklerotik, trombosis, tumor primer atau metastase tumor,

    hipertensi subkortikal dan kejang apabila melibatkan daerah motorik

    bicara, maka dapat menyebakan terjadinya afasia Broca.1,2

    b. fasia 8ernicke

    >okasi lesi pada afasia 8ernicke terletak pada bagian atas lateral

    lobus temporal dekat korteks auditori utama #daerah 8ernicke%. >esi

    pada lokasi ini sebagian besar disebabkan adanya oklusi cabang

    inferior arteri serebri media kiri. /erdarahan, tumor, abses dan

    penyebaran ensefalitis pada subkorteks regio temporoparietal dan

    adanya perluasan area perdarahan dari talamus menyebabkan gejala

    yang sama.1,2

    c. fasia -ranskortikal !ensorik

    fasia -ranskortikal !ensorik disebabkan oleh lesi pada bagian

    inferior lobus temporal dekat dengan area 8ernicke dan biasanyadisebabkan oleh perdarahan kecil, kontusio atau infark di arteri serebri

    posterior kiri.1+

    d. fasia -ranskortikal motorik

    fasia transkortikal motorik disebabkan kerusakan pada bagian

    depan anterior superior lobus frontal pada hemisfer yang dominan.

    $erusakan ini biasanya disebabkan oleh stroke, tumor otak dan cedera

    kepala.11

    e. fasia $onduksi

  • 7/25/2019 aFAsia tanpa dapus.doc

    9/15

    8ernicke menjelaskan etiologi afasia konduksi ialah diskoneksi

    antara girus superior temporal dan girus inferior frontal. "eurut

    Damasio dan 7esh'ind menjelaskan area 8ernicke dan Broca

    terpisah dan struktur yang menghubungkan keduanya ialah fasukulus

    arkuata. -raktus saraf berjalan secara posterior mengelilingi ujung

    posterior fisura sylvian, kemudian bergabung dengan fasikulus

    lungitudinal superior di dalam regio anteroinferior parietal dan bejalan

    ke depan di dalam operkulum suprasulvian ke korter motorik asosiasi

    termasuk daerah Broca dan :;ner. "enurut Damasio, kompleks

    auditori kiri, insula, dan girus supramarginal juga terlibat. /ada

    beberapa kasus, penyebab konduksi afasia adalah oklusi emboli pada

    cabang asending parietal, cabang temporal posterior dari arteri serebri

    media. 7angguan vaskular, perdarahan, dan tumor pada daerah

    tersebut juga memberikan gejala yang sama.1

    f. fasia 7lobal

    fasia global disebabkan destruksi yang besar dan luas, meliputi

    baik area Broca dan 8ernick dan area diantaranya. /enyebabnya

    biasanya adalah oklusi bagian proksimal arteri serebri media, atau

    dapat disebabkan oleh perdarahan, tumor, abses.1

    g. fasia nomik

    fasia anomik disebabkan kerusakan pada beberapa tempat pada

    lobus temporal. /ada beberapa kasus, lesi berada jauh di dalam lobus

    temporal kiri posterior, yakni pada talamus kiri, atau pada lokasi yang

    menganggu hubungan antara area bicara sensorik dan regio

    hipokampus. $erusakan ini sebagian besar disebabkan oklusi cabangtemporal dari arteri serebri posterior. !elain itu kerusakan ini juga

    dapat disebakan oleh cedera kepala, atau tumor.1,1+

    2. "anifestasi $linis

    "anifestasi klinis afasia beragam sesuai dengan jenis afasia yang

    dialaminya.

  • 7/25/2019 aFAsia tanpa dapus.doc

    10/15

    -abel 1. "anifestasi $linis fasia dan @enis fasia1

    Ti!e A"a#ia elan$a%an

    Bi$a%a

    Pema&aman Peng'langan To!i le#i

    B%o$a -idak lancar baik buruk 4rontal

    perisylvian

    We%ni$e lancar buruk buruk temporal

    ond'#i lancar baik buruk 4asikulus arkuata

    T%an#o%*ial

    #en#o%i

    lancar buruk baik Di sekitar area

    8ernicke

    T%an#o%*ial

    mo*o%i

    -idak lancar baik baik Di sekitar area

    Broca

    +lo,al -idak lancar buruk buruk >esi luas pada

    daerah frontal dan

    temporal

    a. fasia Broca

    fasia Broca ditandai dengan adanya defisit pada pengeluaran

    bahasa dan produksi kata dalam berbicara dengan kemampuan

    pemahaman kata baik lisan maupun tulisan yang normal.1

    -erdapat variasi yang luas pada defisit motorik untuk berbicara.

    Defisit motorik yang paling ringan ditandai dengan sulit untuk

    berbicara dan disartria minimal sampai pada defisit motorik yang

    berat, ditandai dengan adanya hilangnya kemampuan bicara.1 /ada

    defisit yang lebih berat, pasien kehilangan kemampuan untuk

    berbicara. -idak ada kata yang dapat diucapkan pada percakapan,

    membaca dengan suara atau untuk mengulangi apa yang didengar

    #repetisi%.1,2

    b. fasia 8ernicke

    Berbeda dengan afasia Broca, pasien dengan afasia 8ernicke dapat

    berbicara dengan lancar. 4rase dan kalimat diucapkan dengan

    panjang yang normal, dan atrikulasi serta intonasi yang tepat.

    "eskipun prosodi dan kelancaran bicara pasien ini normal, ciri utama

    dari pasien afasia 'ernick ini adalah gangguan pemahaman. /asien

  • 7/25/2019 aFAsia tanpa dapus.doc

    11/15

    afasia 'ernick mengucapkan kata0kata yang tidak substantif dan kata0

    kata yang tidak sesuai #paraphrasia%. !ebuah fonem atau suku kata

    yang terdapat pada suatu kata dapat digantikan, misalnya Baju itu

    kuning menjadi baju itu kunang. tau terdapat pergantian kata dalam

    satu kalimat yang diucapkan misalnya baju itu kuning menjadi baju itu

    hijau.1

    c. fasia -ranskortikal

    1. fasia transkortikal sensorik

    /ada transkortikal sensori afasia, pasien mengalami gangguan

    pemahaman kata baik yang dilihat maupun didengar, menulis dan

    membaca. Berbicara lancar dimana kata0kata yang diucapkan

    mengalami parafasia. Berbeda dengan afasia 8ernicke dan

    konduksi, kemampuan untuk mengulangi kata yang diucapkan

    tidak terganggu, bahkan meningkat.1

    2. fasia transkortikal motorik

    !ama seperti afasia Broca, pasien kesulitan untuk berbicara, tetapi

    pemahaman terhadap kata masih intak. /ada afasia transkortikal

    motorik, kemampuan pasien untuk mengulangi kata yang

    diucapkan tidak terganggu, berbeda halnyanya dengan afasia

    Broca.1

    d. fasia $onduksi

    fasia konduksi dideskripsikan 8ernick sebagai gangguan

    berbahsa yang ditandai dengan terganggunya kemampuan untuk

    mengulangi kata yang diucapkan, dimana kemampuan pemahaman dan

    kelancaran berbahasa masih dalam keadaan normal.1

    e. fasia 7lobal

    /ada afasia global, semua aspek bahasa dan bicara terpengaruh.

    /asien tidak dapat memahami kata dan sulit untuk berbicara. "ereka

    tidak dapat membaca, menulis, mengulang apa yang dikatakan kepada

    mereka.1

    2.* Diagnosis

    2.*.1 namnesis

    $arena pasien tidak dapat menceritakan penyakitnya,

    alloanamnesis sangat penting pada kasus ini. /ada anamnesis

  • 7/25/2019 aFAsia tanpa dapus.doc

    12/15

    ditanyakan onset kejadian, keluhan yang dialami, keluhan penyerta,

    ri'ayat penyakit yang berhubungan dengan kasus ini.12

    2.*.2 /emeriksaan fisik

    )europsikologis dan terapis bahasa dan 'icara biasanya

    menggunakan test dan penilaian tertentu yakni "oston !iagnostic

    Aphasia #$amination, the estern Aphasia "attery, the "oston

    %aming test, dll. /enilaian ini dapat digunakan secara luas untuk

    mendeteksi gangguan bahasa pada pasien yang dicurigai afasia.

    $omponen yang dinilai pada penilaian diatas meliputi kemampuan

    bicara spontan, penamaan benda, repetisi, pemahaman, membaca

    dan menulis. /ada bicara spontan yang dinilai ialah kelancaran

    bicara, jumlah kata, inisiasi bicara, kesalahan penyebutan kata,

    sirkumlokasi, dan prosodi.12

    2.*.& /emeriksaan /enunjang

    /emeriksaan pencitraan dibutuhkan untuk mengetahui penyebab

    dari afasia. A- scan dan "I merupakan modalitas yang paling

    sering digunakan. A-0scan efektif untuk mengetahui adanya

    perdarahan dan iskemia di otak. /ada pasien curiga tumor, dapat

    digunakan A-0scan dan "I dengan memakai kontras.12

    2.< -atalaksana

    -atalaksana afasia bergantung pada penyebab yang mendasarinya.1,12-erapi

    'icara dan bahasa merupakan terapi suportif untuk mengembalikan

    kemampuan berbahasa dan bicara pasien afasia.

    Berikut ini beberapa bentuk terapi afasia yang sering digunakan

    a. -erapi kognitif

    -erapi ini berfokus pada komponen bahasa yang mengalami

    gangguan dan latihan yang dilakukan berupa penamaan, semantic

    atau pholologic training, produksi kata, menulis dan membaca.1&

    b. /rogram stimulus

    @enis terapi ini menggunkan modalitas sensorik berupa musik.

    /rogram ini dia'ali dengan dengan tingkat kesukaran yang ringan

    kemudian berlanjut sampai tingkat kesukaran yang lebih berat.1(

    c. -erapi kelompok

  • 7/25/2019 aFAsia tanpa dapus.doc

    13/15

    /ada terapi ini, pasien disediakan konteks sosial untuk

    mempraktekkan kemampuan berkomunikasi yang telah mereka

    pelajari. !elain itu, mereka juga akan mendapatkan umpan balik

    dari para terapis dan pasien lainnya.1(

    d. /A:

    @enis terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

    berkomunikasi dengan menggunakan percakapan sebagai alatnya.

    Dalam terapi ini, pasien akan terlibat percakapan dengan terapis. 1(

    2.1+ /rognosis

    /rognosis pemulihan kemampuan berbahasa pada pasien afasia bervariasi./emulihan pada pasien yang berusia muda lebih cepat dan baik

    dibandingkan dengan pasien yang berusia tua.1 /asien afasia akibat stroke

    berat dengan lesi yang luas akan lebih lama pulih dibanding pasien dengan

    stroke ringan dan lesi yang sedikit.1@enis afasia dan tingkat keparahannya

    mempengaruhi pemulihan kemampuan bicara dan berbahasa. /asien

    dengan afasia global atau afasia 8ernickeC Broca berat mengalami

    pemulihan yang lebih lama dibandingkan dengan pasien afasia Broca

    minimal.1

    BAB III

    ESI-PULAN

    fasia ialah gangguan berbahasa yang disebabkan oleh kelainan

    otak. danya kerusakan otak akibat stroke, cedera kepala, tumor atau

    penyakit degeneratif pada daerah pengaturan bahasa dan bicara

    mengakibatkan terganggunya kemampuan berbahasa seseorang #afasia%.

    $lasifikasi afasia sangat beragam, diantaranya ada yang mendasarkan

    kepada manifestasi klinis dan distribusi anatomi dari lesi yang

    bertanggung ja'ab bagi defek. Berdasarkan manifestasi klinisnya dibagi

  • 7/25/2019 aFAsia tanpa dapus.doc

    14/15

    menjadi afasia fluent dan afasia non0fluent. Berdasarkan lesi

    anatomiknya, afasia dibagi menjadi afasia Broca, afasia 8ernicke, afasia

    transkortikal, afasia konduksi dan afasia global. "anifestasi klinis afasia

    beragam sesuai dengan jenis afasia. fasia Broca ditandai ditandai dengan

    adanya defisit pada pengeluaran bahasa dan produksi kata dalam berbicara

    dengan kemampuan pemahaman kata baik lisan maupun tulisan yang

    normal. /asien dengan afasia 8ernicke dapat berbicara dengan lancar,

    tetapi kemampuan pemahaman kata baik lisan maupun tulisan terganggu.

    /asien afasien transkortikal sensorik memiliki gejala hampir sama dengan

    afasia 8ernicke, tetapi kemampuan untuk mengulangi kata tidak

    terganggu. /asien afasien transkortikal motorik memiliki gejala hampir

    sama dengan afasia Broca, tetapi kemampuan untuk mengulangi kata tidak

    terganggu. fasia konduksi ditandai dengan terganggunya kemampuan

    untuk mengulangi kata yang diucapkan, dimana kemampuan pemahaman

    dan kelancaran berbahasa masih dalam keadaan normal. /ada afasia

    global, semua aspek bahasa dan bicara terpengaruh. /asien tidak dapat

    memahami kata dan sulit untuk berbicara. "ereka tidak dapat membaca,

    menulis, mengulang apa yang dikatakan kepada mereka. -atalaksana

    afasia bergantung pada penyebab yang mendasarinya. -erapi 'icara dan

    bahasa merupakan terapi suportif untuk mengembalikan kemampuan

    berbahasa dan bicara pasien afasia. /rognosis pemulihan kemampuan

    berbahasa pada pasien afasia bervariasi bergantung pada usia, luas lesi,

    jenis dan derajat keparahan afasia.

    DA.TA/ PUSTAA

    1. opper 9, !amuel "9. Ahapter 2&6 Disorder of !peech and >anguage. In6

    Adam&s ' (ictor&s )rinciples of %eurology *th ed.)e' ork6 "c7ra' 9ill=

    2++

  • 7/25/2019 aFAsia tanpa dapus.doc

    15/15

    &. Benson, D.4.Aphasia, Apra$ia dan Agnosia /linical and 0heoretical Aspect.

    !pringfield, I>6 Aharles A. -homas=1ippincott 8illiam E

    8ilkins= 2++.

    1+. "anasco, ".9. 4ntroduction to %eurogenic /ommunication !isorders.

    Burlington6 @ones E Bartlett >earning= 2+1(

    11. $irshner !. 9. 2+1.Aphasia. "edscape eference, /rofessor of )eurology,

    /sychiartry and 9earing and !peech !ciences Fanderbilt 3niversity !chool of

    "edicine. vailable from6 http6CCemedicine.medscape.com C #diakses 22

    Desember 2+1%

    12. $elly et al. !peech and language therapy for aphasia follo'ing stroke.

    /ochrane !atabase 3yst 5ev.2+12=1#%.

    1&. Aherney >, et al. :vidence0based systematic revie'6 effects of intensity of

    treatment and language therapy for individuals 'ith stroke0induced aphasia. 7

    3peech 2ang 8ear 5es. 2++*=1612*20