Gangguan Fungsi Luhur (Afasia)

7/26/2019 Gangguan Fungsi Luhur (Afasia)

http://slidepdf.com/reader/full/gangguan-fungsi-luhur-afasia 1/29



-A- P!DA/L/A

LA*A+-!LA'A

G

Fungsi luhur dalam keadaan normal merupakan fungsi

integritas tertinggi otak yang dapat dinilai.Fungsi luhur memungkinkan manusia dapat memenuhikebutuhan jasmani dan rohani sesuai dengan nilai moralyang berlaku, berkembang pada manusia melaluimekanisme neuronal yang memungkinkan penyadaran

dan pengenalan segala sesuatu yang berasal dari duniadiluar dirinya, sehingga menjadi pengalaman danmiliknya yang dapat dimanfaatkan untukmengekpresikan dirinya kepada dunia luar secara

adekuat.



L,-/$ *!.P,+ALBertanggung jawab thd

persepsi suara & bunyi

Fungsipenglihatan

L,-/$,'$P*AL

L,-/$ PA+!*ALKegiatan berpikir

terutama pengaturanmemori

berpikir L,-/$ F+,*ALKegiatan berpikir,perencanaan, penyusunan konsep, &perilaku sosial

-A- *5A/A P/$*A'A

AA*,.



PR!"! B#$#!# %#P#'

(iterima alat dengar Pusat otak primer dansekunder ) area *+&* Pusat otak asosiatif) areawernicke -area kata yg didengar akandipahami /irus angularis -area 01 tempat pola

kata2kata dibayangkan lewat area 3ernicke difasikulus arkuatus area Broca) gerakan motorikpembicaraan area motorik primer -area * otot2otot lidah untuk ucapan area motorik

suplementer -area 4 agar ucapan5gerakan lidahmenjadi jelas



PR!"! B#$#!# 67!%#8

(iterima alat 9isual Pusat otakprimer penglihatan) area +: Pusat

otak asosiasi penglihatan) area +;&+1-di sini terjadi pengenalan informasi /irus angularis area 3ernicke areaBroca -gerakan pembicaraan area

motorik primer dan suplementer,sehingga pada akhirnya tulisan dapatdimengerti



F/G$ L//+

FungsiPerse%si

Fungsi.emori

Fungsi

-ahasa

Fungsi'ognitif

Fungsi!mosi

6erni7e(22)

-ro77a(99)



F/G$ .!.,+

+etensi

Fungsi.emori

+ese%si

+e7all

1 2

3

+emotememor"

Fungsi.emori

+e7ent.emor"

nterme

Diatememor"



F/G$ !.,$

Flight

Fungsiemosi

Fight

Feeding

.em%ertahanan enis



B#/7#' <#K =#'/ B"RK#7<#' ("'/#' ">!7 #(#8#$ !7!<">87>B7K

!7!7<"> 87>B7K >"R%P#K#' B#<#! #'<#R# (7"'!"F#8'-B#<#'/ <#K ("'/#' "R"BR%>

B#'/%'#' %<#># !7!<"> 87>B7K )

2 #>7/(#8#

2 !"P<%> -(7'(7'/

2 $7PK#>P%!

2 /7R%! !7'/%8#<%!

2 <$#8#>%! #'<"R7R (#' $7P<#8#>%!

>"'%R%< P#P"? -+1@;, =#'/ (7K"'#8 !"B#/#7 !7RK%7<P#P"?,B#/7#' <#K =#'/ >"'/%R%! ">!7 #(#8#$ )$7PK#>P%!,#>7/(#8#, RP%! >#>788#R", '%8"7 #'<"R7R

<$#8#>%!,(#' /7R%! !7'/%8#<%!.



-entu

Afasia

!s%res

i

'om%rehe

nsi ;erbal+e%etisi .enamai

'om%rehen

si memba7a.enulis Lesi

"kspresi

-Broca

<ak

lancar

Relatif

terpelihara

<erganggu <erganggu Ber9ariasi <erganggu Frontal 7nferior

posterior

Reseptif

-3ermic

ke

8ancar <erganggu <erganggu <erganggu <erganggu <erganggu <emporal !uperior

Posterior -#rea

3ernicke

/lobal <ak

lancar

<erganggu <erganggu <erganggu <erganggu <erganggu Fronto temporal

Konduks

i

8ancar Relatif

terpelihara

<erganggu <erganggu Ber9ariasi <erganggu Fasikulus

arkualtus, girus

supramarginal

'ominal 8ancar Relatif

terpelihara

<erpelihara <erganggu Ber9ariasi Ber9ariasi /irus angular,

temporal superior

posterior

<ranskor

tikal

motor

<ak

lancar

Relatif

terpelihara

<erpelihara <erganggu Ber9ariasi <erganggu Peri syl9ian

anterior

<ranskor

tikal

sensorik

8ancar <erganggu <erpelihara <erganggu <erganggu <erganggu Perisyl9ianPosterio

r



Penatalasanaan.edis

! !



(#!#R2(#!#RR"$#B78+<#!7

(imulai seawal mungkin

$indarkan penggunaan komunikasi non2

linguistik -seperti isyarat Program terapi yang dibuat oleh terapis sangat

indi9idual

Program terapi berlandaskan pada penumbuhan

moti9asi pasien untuk mau belajar -re2learningbahasanya yang hilang

Penyertaan keluarga dalam terapi sangat mutlak



Pemerisaan

tes kelancaraan

› >enyebutkan nama hewan sebanyakmungkin dalam waktu 4A detik

menyebutkan kata yang mulai denganhuruf tertentu seperti diawali huruf !C#C PC



Pemeriksaan pemahaman -komprehensibahasa lisan

›

'on;ersasi. (engan mengajak pasienbercakap2cakap dapat dinilai kemampuannyamemahami pertanyaan dan suruhan yangdiberikan oleh pemeriksa

› !uruhan. >ula2mula suruh pasien bertepuktangan

› pasien menunjukkan salah satu benda yangdisebutkan, misalnya arloji



› >enjawab pertanyaan dengan ya atautidak D#ndakah yang bernama !antosoED

D#pakah # dalam ruangan ini mati ED



Pemerisaan re%etisi (mengulang)

› >ula2mula sederhana kemudian lebih

sulit. ontoh) >ap

Bola

Kereta

Rumah !akit Kereta api malam

Besok aku pergi dinas

Rumah ini selalu rapi



Pemerisaan menamai danmenemuan ata›

mencakup kemampuan pasienmenyebutkan nama objek, bagian dariobjek, bagian tubuh, warna, dan bila perlu

gambar geometrik, simbol matematik atau

nama suatu tindakan Bila pasien tidak mampu atau sulit menamai,ia dapat dibantu dengan memberikan sukukata pemula atau dengan

menggunakan kalimat penuntun



Pemerisaan sistem bahasa

› bagaimana pasien berbicara spontan,komprehensi -pemahaman, repetisi-mengulang dan menamai -naming.

› sisi otak mana yang dominan, denganmelihat penggunaan tangan -kidal atau

kandal.



Pemerisaan berbi7ara < s%ontan

› #pakah bicaranya pelo, cadel, tertegun2tegun, disprosodik -irama, ritme,intonasi bicara terganggu.

› #pakah ada afasia, kesalahansintaks, salah menggunakan kata

-parafasia, neologisme



Parafasia ialah men2substitusi kata

› jenis parafasia, yaitu parafasia semantik-9erbal dan parafasia fonomik -literal.

Parafasia semantik ialah mensubstitusi satukata dengan kata yang lain misalnya)DkucingD dengan DanjingD.

Parafasia fonemik, ialah mensubstitusi suatubunyi dengan bunyi yang lain, misalnya birdengan kir, balon dengan galon.



*erima asih

Gangguan Fungsi Luhur (Afasia)

Documents

Transcript of Gangguan Fungsi Luhur (Afasia)