advokasi no 15

24

description

 

Transcript of advokasi no 15

Page 1: advokasi no 15
Page 2: advokasi no 15

2

Surat TaniSurat TaniSurat TaniSurat TaniSurat Tani

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

Terimakasih kepada YDA yang sudimengirim buletin setiap 3 bulan

ke desa kami. Isinya bisa menambahilmu pengetahuan, semoga ilmu itubisa diterapkan dan dimanfaatkan didesa.

Di Buletin Advokasi Edisi Maret2004 dibahas juga tentang kemandi-rian petani dalam perbenihan.Memang petani khususnya di Jawa iniumumnya tergantung pada benihpadi.

Tapi di Boyolali Utara ada petaniyang bisa menyilangkan sendiri padiyang tahan hama. Bagaimana kalauYDA menyelenggarakan pelatihan ini?Pasti akan dinantikan oleh petani lain.

M MuchsinKelompok Tani Ngudi Makmur

Ngijo Banyuurip Klego Boyolali-Jateng

Saya adalah seorang petani kecildari Gunung Lawu. Di sini saya

sampaikan sedikit pengalamantentang PEMILU 2004 lalu. Kebetulansaya menjadi anggota PPS (PanitiaPemungutan Suara). Melihat biayapemilu yang trilyunan itu (kurang lebih4 trilyun), tapi mengapa sampai ter-jadi masalah pada logistiknya? Ditempat saya juga terjadi, BlangkoModel C2 (Blangko PenghitunganSuara) yang sangat kecil (tidakcukup), juga daftar nama Caleg. Sayajadi berpikir bagaimana tanggungjawab KPU, dan di mana pengab-diannya pada bangsa ini?

Menurut saya sebagai wong alit,pengabdian kita pada bangsa sudahmakin meluntur dan mulai jadi langka.

Sebagai petani kadang sayangelus dada, dan bertanya: Apakahmereka yang duduk di kursi empukitu juga ingat akan wong tani yanghidupnya serba kekurangan?

Menurut pandangan saya(dalam banyak kasus) petani hanyadijadikan jalan bagi sebagian parapembuat kebijakan untuk mem-perkaya diri. Sebagai mitra YDA kitaberjuang bersama, ciptakan persa-tuan dan mewujudkan petani yangmandiri.

SugiyartoSawahan Pablengan Matesih

Karanganyar 57781-Jawa Tengah

RencanaPembekuan

Kegiatan UPKDBRDP

Menyikapi rencana akan dibeku-kannya/ditutupnya kegiatan

UPKD (Unit Pengelolaan KeuanganDesa) di beberapa desa di KecSeginim, maka dengan ini kami timmonitoring BRDP Bengkulu menghim-bau sekaligus mendesak kepada pihakmanajemen BRDP beserta stake-holder terkait untuk sementara tidakmenutup kegiatan UPKD .

Bila belum tahu akar masalahsebenarnya, maka tindakan sepihakpenutupan sekaligus penarikan danamenurut kami adalah satu hal yangkeliru. Tapi kami juga berkeberatanbila kesalahan hanya dituduhkan padamasyarakat. Ada baiknya kita melihatke belakang. Pada tahap sosialisasisaja proyek besar ini sudah salah(lihat hasil seminar ABMP-BRDP 20Mei 2002). Ditambah lagi BRDP tidakpunya ketegasan pada pelanggaran

yang dilakukan oleh masyarakat,pengurus dan bahkan fasilitator.

Tapi jika memang kesimpulanterbaik adalah tetap menutup kegia-tan UPKD, kami selaku tim monitoringBRDP masih berharap untuk tidakberakhir dengan hal-hal negatif. Baikuntuk masyarakat penerima manfaatatau stakeholder terkait BRDP.

Demikianlah semoga keinginankami dapat dipertimbangkan, ataskesediannya diucapkan banyak terimakasih.

Adi HaryantoDesa Darat Sawah Seginin

Bengkulu Selatan

Tunggu SajaKritikan Kami

Terima kasih kepada YDA ataskirimannya 2 Lembar permainan

Alat Asah Advokasi (yang mirip-Red)Ular Tangga. Hanya sayang,kirimannya memang hanya 2 saja ya?Tapi meski begitu kertas permainantersebut sangat berarti sebagi prosesmembangun pemikiran kritis petanidan sebagai alat untuk refreshing ditengah dinamika kelompok bila kitaada pertemuan yang melibatkanpetani.

Untuk kebaikan bersama, kamiakan mengkritik Alat Asah Advokasiitu. Tapi kritikan itu mungkin menyusulsetelah kami dan teman-teman petanimencobanya. Semoga kertas permai-nan itu mendorong semua kegiatanpetani, untuk semakin maju danberkembang. Terimakasih.

Theresia Eko SetyowatiLesman (Yayasan Tani

Lestari Mandiri)Sidomulyo Rt 02/04

Jl Regulo No 79 BBoyolali 57316-Jateng

PelatihanPembenihan

Petani JadiKorban

BRDP iko pitisnyo dapet dari ngutang kek orang sono (luar negeri), jadi utang ko tanggungjawab kito besamo.Kalo idak elok-elok, pacak kito mati kelak banyak utang besak. Anak cucung kito jadi banyak utang jugo.

Page 3: advokasi no 15

Salam AdvokasiSalam AdvokasiSalam AdvokasiSalam AdvokasiSalam Advokasi3

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

Buletin Petani Advokasi diterbit-kan oleh Yayasan Duta Awam(YDA), sebagai media komuni-kasi dan advokasi menujupetani Indonesia mandiri.Redaksi Buletin Petani Advokasimenerima tulisan, gambar/fotodengan misi pemberdayaanpetani dari berbagai pihak,khususnya dari kalanganpetani sendiri.

Penanggung Jawab: M RizaSidang Redaktur: Mediansyah(koordinator), Haleluya GiriRahmasih, M Yunus, M Riza,Kurniawan Eko, M ZainuriHasyim, Gideon Sumiyarsa.Penulis edisi ini: Kurniawan Eko,Gideon S, A Bayu Cahyono,Haleluya Giri Rahmasih, PuitriHatiningsih, Mediansyah,Komarun (Petani), BambangMuldiyanto (Petani)Administrasi: Puitri HatiningsihPengiriman: Agus WahyonoAlamat: Jl Adi Sucipto No 184-ISolo 57102Telp: (0271) 710816Fax: (0271) 729176e-mail: [email protected]

Hingar bingar kam-panye partai

politik dan PemiluLegislatif 2004 initelah usai. Banyakjanji-janji kampanyeyang dilontarkan.K e s e j a h t e r a a n ,pengentasan kemis-kinan, pemberantasanKKN (Korupsi, Kolusidan Nepotisme) disua-rakan hampir semuapartai politik. Ini tidak jauh berbedadengan kampanye pada pemilusebelumnya. Namun sampaisekarang kondisi bangsa ini masihbelum beranjak dari krisis. Akankahjanji-janji yang dilontarkan padakampanye pemilu kali ini tidak akanjauh berbeda dengan janji pada pemilusebelumnya? Itu yang ditunggu-tunggu oleh rakyat Indonesia.

Berkaca dari pengalaman, wajarkalau kemudian ada yang meragukanjanji-janji tersebut akan dipenuhi.Sebagian malah sudah kehilangankepercayaan terhadap elit politik danmemilih untuk tidak menggunakanhaknya dalam pemilu. Tapi kita tetapberharap bahwa janji tersebut akandipenuhi. Sebagai proses pem-belajaran demokrasi, tahapan inimenjadi sangat penting bagi bangsaIndonesia. Kedaulatan rakyat tengahdiuji.

Satu pekerjaan besar yang masihmenunggu adalah Pemilihan Presiden.Ini adalah yang pertama kali dalamsejarah bangsa Indonesia. Banyakpihak yang masih gamang meng-hadapinya. Tapi banyak pula yangberharap ini akan menjadi sebuahsolusi bagi pengentasan bangsa inidari keterpurukan. Figur-figurdikedepankan dengan banyakmanuver politik di sana-sini. Sekalilagi, nampaknya suara rakyat belum

b e n a r - b e n a rdiperhatikan. Elitpolitik sibuk de-ngan intrik-intrikpolitik yang hanyabergerak di tataranatas.

Lantas, apa se-benarnya kehendakrakyat bagi pre-siden mendatang?Bagaimana petanim e m a n d a n g

presiden yang mereka dambakan?Pertanyaan-pertanyaan tersebut akanmendapatkan banyak jawaban. Satuyang pasti bahwa presidenmendatang akan memikul harapanyang besar dari lebih 200 juta rakyatIndonesia.

Diperlukan kerja keras dansolidaritas dari segenap bangsa iniuntuk mencapai kesejahteraanbersama dan bukan hanya kesejah-teraan segelintir orang. Dan bukanhanya mengurusi pengusaha-pengusaha dan para bankir yangsebagian telah jelas membangkrutkannegeri ini. Adalah sebuah kenis-cayaan (tidak boleh tidak) bagi pe-mimpin negeri ini untuk mendengar-kan aspirasi rakyatnya, tidak terlepastentunya aspirasi petani.

Jika kita belajar dari masa lalu,sudah seharusnya saat ini kita meng-gunakan hati nurani kita untuk men-cari pemimpin yang mampu mengen-taskan bangsa ini dari keterpurukandan mampu berdiri sejajar denganbangsa lain. Jika bangsa-bangsa lainyang sama-sama dilanda krisis su-dah mampu keluar, mengapa kita ti-dak? Kita hanya perlu bekerja samadan membuang ego individu dan ke-lompok kita untuk bisa secara ber-sama-sama menatap masa depan.Semuanya tergantung pada kita!

Salam Advokasi.

Sampul Depan:(Gambar Kuilu dengan Olah Komputer)Mediansyah & K Eko YuliantoFoto & Teks Sampul Belakang:Mediansyah

Berharap Janji itu Terpenuhi

kuilu/medi

Page 4: advokasi no 15

4

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

LaporanLaporanLaporanLaporanLaporan

Pemilihan Umum untuk memilihanggota legislatif telah berlalu.Sebelum pemilihan berlang-

sung, setiap partai politik mendapatjatah untuk mengkampanyekan partaidan Caleg-calegnya. Yang karenasangat berambisi untuk menjadianggota dewan, dengan “bangga”mereka menghalalkan segala cara(entah itu politik uang sampai ijasahpalsu) agar tercapai keinginannya.

Selama masa kampanye, setiappartai politik berlomba-lomba untukmenarik simpati rakyat dengan caradan gaya masing-masing. Kita dapatmelihat, ada yang mengadakan baktisosial, khitanan massal, pembagiankaos dan sebagainya. Tetapi yangpaling mendominasi adalah penge-rahan massa sebanyak-banyaknyadengan berkendaraan. Mereka sudahtidak ingat lagi apa maksud dantujuan kampanye, tetapi hanyasekedar hura-hura, mencoba knalpotdan membuat kesemrawutan lalulintas tanpa mau memikirkanpengguna jalan yang lain.

Selain itu setiap partai politik jugamengadakan kampanye terbukadengan menampilkan artis-artisdengan goyangan “aduhai” sertamenghadirkan Jurkam (jurukampanye) “terhebat dan terkenal”dari partai yang bersangkutan.Dengan kehadiran artis dan Jurkamtersebut tentunya diharapkan dapatmenarik kehadiran massa ke tempatkampanye. Sehingga janji-janji atau”kebohongan” yang disampaikan olehsang Jurkam didengar oleh lebihbanyak orang.

Kalau kita melihat ke belakang,pada pemilu 1999 hampir setiapparpol dalam kampanyenyamenjajikan (1) pemulihan ekonomi,

(2) pemberantasan KKN (korupsi,kolusi, nepotisme), (3) pengentasankemiskinan, (4) pembelaan hak-hakwong cilik/petani, dan masih banyaklagi janji-janji yang lain.

Tetapi sampai sekarang, bagai-mana kenyataannya? Korupsi sema-kin menjadi-jadi seolah sudah menjadi“kewajiban” bagi para pejabat untukmelaksanakannya. Masalah ekonominegara kita semakin terpuruk, utangluar negeri menumpuk malahditambah dengan penjualan aset-asetnegara kepada pihak luar.

Kita dapat melihat bagaimanadengan kehidupan petani/wong cilik.Harga jual hasil pertanian rendah, diperkotaan wong cilik menjadi bulan-bulanan penggusuran tanpa mau tahubahwa mereka juga punya hati danperasaan. Bagaimana nasib mereka?

Untuk masalah pengentasankemiskinan, mungkin bisa dibilang“terbukti”. Karena dengan adanyaprogram pengentasan kemiskinantersebut, kemiskinan yang dialami

rakyat kecil semakin terlihat di mana-mana.

Dalam Pemilu 2004 ini, janji-janjiyang disampaikan partai politikpeserta pemilu, tidak jauh berbedadengan pemilu sebelumnya. Dimanayang selalu digembar-gemborkanmasih menyangkut pemulihanekonomi, pemberantasan KKN,pengentasan kemiskinan, dll. Padahalkita semua tahu bahwa janji-janjitersebut tidak mereka tepati meskisebenarnya mereka mendapatkesempatan untuk melaksana-kannya. Mengapa demikian?

Karena setelah dapat meraihkedudukan, yang mereka pikirkanadalah bagaimana memperkuatpartainya dan mencarikan “tempat”bagi orang-orang partai. Atau kalaupembagian “jatah” kedudukan tidakmerata mereka malah salingbertengkar.

Jadi kapan waktu untuk memi-kirkan wong cilik (rakyat)? Ataumungkin mereka sudah lupa apayang diucapkan saat kampanye?Atau mereka sudah tidak ingat bahwamenurut agama, tidak menepati janjiitu termasuk perbuatan dosa?

Kita hanya berharap dan berdoa,semoga Tuhan membuka pintu hatimereka, dan diberi kemampuan untukmemenuhi janji-janji yang pernahmereka sampaikan saat kampanyedulu. Sehingga negara yang terkenalsubur ini mampu memberikankemakmuran bagi rakyatnya. Karenadikelola oleh orang-orang yang selalumenepati janjinya dan dipercaya olehrakyatnya.

KomarunKelompok ANdap

(Anggota Delegasi Advokasi Petani)Desa Bade, Klego - Boyolali

Janji-janji KampanyePartai Politik Peserta Pemilu

kuilu

Page 5: advokasi no 15

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

5

LaporanLaporanLaporanLaporanLaporan

Pemilihan Umum (Pemilu)merupakan sebuah alat daridemokrasi. Demokrasi sendiri

adalah menyangkut bagaimanasebuah pengelolaan pemerintahanyang bisa dikatakan dari rakyat,untuk rakyat dan oleh rakyat. Pemilumerupakan perwujudan kedaulatanrakyat karena disinilah rakyat yangakan menentukan wakil-nya di legislatif maupuneksekutif. Sebagai per-wujudan kedaulatanrakyat, hasil pemilumestinya mencerminkanitu. Bangsa ini telahmelewati berbagaipemilu yang dimanipula-si untuk kekuasaan.Sewajarnya kalau ke-mudian harapan akanpemilu yang bisa benar-benar mencerminkankedaulatan rakyat terusmengemuka.

Proses politik yangpanjang sebelum Pemilu2004 ini digelar telah memperlihatkanbanyak intrik-intrik politik pimpinanpartai politik yang tidak berpihak padamasyarakat. Penyelesaian Undang-undang Politik yang berlarut-larut,tarik ulur persyaratan calon presidendan berbagai intrik lain meng-gambarkan bahwa pemilu sebagaiperwujudan kedaulatan rakyatnampaknya masih harus di-perjuangkan. Terlepas dari itu semua,harapan akan terselenggaranyapemilu yang langsung, umum, bebas,rahasia, jujur dan adil sertamencerminkan kedaulatan rakyatakan terus berkumandang.

Lantas, bagaimana denganpenyelenggaraan Pemilu 2004 ini?

Saatnya Menagih Janji

Masihkah sama dengan pemilu-pemilu sebelumnya? Itu yang haruskita cermati saat ini. PergelaranPemilu 2004 untuk legislatif telahusai. Begitu banyak janji-janji yangtelah diumbar para Caleg dan Parpoldalam kampanye mereka. Begitubanyak pula slogan-slogan politikyang dikumandangkan. Misalnya bisa

kita lihat di beberapa daerah, betapajanji-janji para Caleg maupun Parpolbertebaran menghinggapi masyarakatpemilih. Janji-janji tersebut antara lainadalah pemberian uang, pemberianmateri mulai dari semen sampaiaspal, program-program sepertipengentasan kemiskinan, pembe-rantasan KKN (Korupsi, Kolusi,Nepotisme), peningkatan gaji pegawainegeri, pendidikan gratis, dan masihbanyak lagi. Ada apa sebenarnya dibalik berbagai macam janji itu?

Banyaknya janji politik yangdiberikan, menurut Ngaliman, seorangpetani dari Desa Bentak, Masaran,Sragen, hanya menjadikan masya-rakat sebagai obyek pemilih.

Ngaliman memandang bahwa janjiyang dilontarkan tersebut hanyalahsekedar janji, artinya belum tentuakan dipenuhi. Janji tersebutmenurutnya tidak lebih daripermainan politik belaka. Senadadengan Ngaliman, Sunarto danSuparmi, petani dari desa yang samamengungkapkan bahwa mereka

sering mendengarjanji-janji tersebutselama kampanye.Namun bagi mereka,janji-janji itu hanyasekedar janji danmereka beranggapanpartai politik maupunpara Caleg tahubahwa janji itu sulituntuk diwujudkan tapitetap saja diucapkan.Menurut Sunarto,kalau ada partaipolitik yang bisamembuktikan untukmenaikkan hargapanen petani, ia akan

mendukungnya dengan sepenuh hati.Berlainan dengan Ngaliman,

Suparman, juga seorang petani dariDesa Bentak, meski pernahmendengar janji-janji partai politikdalam kampanye, namun dia sudahmalas untuk mengikutinya. Menurut-nya, banyak yang ikut kampanyekarena dibayar. Ini merupakan politikuang yang sudah merajalela,tegasnya. Bagi Suparman, janji politikmerupakan strategi “menumpanghidup” anggota dewan pada rakyat.Ketika anggota dewan sudahmengeluarkan uang untuk kampanyedan memperoleh dukungan rakyat,maka ketika mereka jadi anggotadewan tentunya juga hanya akan

Page 6: advokasi no 15

6

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

LaporanLaporanLaporanLaporanLaporan

memikirkan kepentingan merekasendiri dan tidak sempat memikirkankepentingan rakyat. Dia mencontoh-kan, besarnya dana purna bakti(pensiun) yang diminta anggotadewan sampai ratusan juta rupiah.“Bagaimana daerah akan mem-bangun kalau uangnya diminta untukitu?”, tanyanya dengan serius.

Beberapa petani yang ditemui disela-sela acara “PerencanaanStrategi Kegiatan Bersama Petanidalam Akses Pasar MelaluiKekuatan Tawar Petani MelaluiPerjanjian Kontrak Kerjasama” yangdiselenggarakan Yayasan DutaAwam Solo belum lama ini, mem-berikan tanggapan yang serupa.Kebanyakan mereka tidak percayaterhadap janji-janji yang dilontarkanoleh partai politik maupun Caleg saatkampanye. Bahkan ada yang me-nyatakan masa bodoh dan tidak mautahu. Berkaitan dengan pemberianuang dan kaos, mereka menyatakanditerima saja. “Lumayan, bisa dipakaisehari-hari”, kata salah seorang darimereka.

Melihat perkembangan yangterjadi setelah pemilu Legislatif danmenjelang Pemilu Presiden 2004 ini,ungkapan-ungkapan yang dilontarkantadi ada benarnya. Elit politik saat inilebih sibuk untuk bermanuverdaripada memperhatikan rakyat.Maka menjadi wajar kalau kemudiantimbul sikap tidak peduli rakyat.Rakyat merasa selama ini hanyadimanfaatkan bagi kepentingan elitpolitik sementara kehidupan merekasehari-hari tidak ada perubahan.

Partai politik dan para calonpresiden mendatang kiranya harusbelajar menghargai rakyat. Rakyatsekarang sudah lebih maju dan tidakbisa lagi dibodohi seperti dahulu.Minimnya perhatian partai politikterhadap rakyat ketika pemilu sudahlewat menjadikan rakyat seolah-olahhanya dibutuhkan menjelang pemilu.Tetapi ketika mereka sudahmemperoleh jabatan, perhatian padarakyat hilang.

Menjelang pemilihan presiden, kitaberharap tidak ada lagi janji-janji yang

sekedar janji. Para calon presidenkiranya mau benar-benar mendengar-kan aspirasi rakyat. Bangsa Indo-nesia yang besar ini membutuhkanpemimpin yang bukan hanya bisaberjanji tapi juga membuktikannya.Rakyat butuh bukti bukan janji!

Pemilu seharusnya adalah ajangpembelajaran demokrasi, dimanakedaulatan rakyat ditegakkan.Namun yang terjadi sekarang, Pemilumasih dijadikan ajang perebutankekuasaan. Akibatnya segala caradilakukan. Tidak terlepas juga denganpemberian janji. Toh, pada akhirnyaseringkali janji seperti ini tidakditepati. Siapa yang dirugikan? Tentusaja rakyat. Rakyat telahmempercayakan suara dan masadepan mereka pada Parpol, calonlegislatif, maupun calon presiden. Tapiyang terjadi adalah pengingkaranterhadap suara rakyat. Rakyat tetapdijadikan komoditas politik yanghanya dibutuhkan menjelangPemilihan Umum. (Gideon)

Do’a kami ketika

memilih engkau

pada pemilu lalu

Page 7: advokasi no 15

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

7

LaporanLaporanLaporanLaporanLaporan

Kenyataan politik sepertitampaknya baru bisadijumpai suatu hari nanti,

suatu ketika Indonesia memilikiseorang yang memiliki ketulusanuntuk berbagi kekuasaan me-nanggapi perubahan yang sig-nifikan untuk bangsa sekarang se-penuh hati. Kenyataan politiktentang seorang presiden, punyaotorisasi cukup untuk melakukanperubahan tingkat atas sampaibawah.

Presiden masa mendatang bagibangsa Indonesia adalah orangyang mempunyai kriteria-kriteriasebagai berikut:

1. Orang yang bisa memim-pin, cakap dan pandai

2. Orang yang mempunyaikreativitas

3. Berwawasan kebangsaan4. Orang yang mau me-

nerima kritik/saran daribawahan

5. Orang yang mau mene-rima dan menjaga keutu-han wilayah NKRI

6. Orang yang bisa menjagakeamanan, pemulihanekonomi bagi bangsa ini

7. Orang yang bisa meng-atur negara atau ber-pengalaman di bidang pe-merintahan

Tentu saja syarat harusdipenuhi oleh presiden ialahpersyaratan konstitusi. Selain ituharus memiliki visi politik danekonomi, kebersihan moral ke-kuasaan seorang pemimpin, juga

Presiden Pilihankukemampuan teknis menguasaibahasa serta pandai bernegosiasidengan negara lain. Ini tentu sajapenting mengingat, bahwa begitutajamnya persaingan ekonomitingkat dunia.

Masalah keamanan haruslahdipikirkan secara utuh dan benar-benar berorientasi jauh, artinyajangan sekadar damai di “kulit”saja. Juga, mendesak untuk mem-buka lapangan kerja yang layakdan seluas-luasnya bagi pen-duduk Indonesia. Bila semua inimenjadi kenyataan makapresiden kita akan menjadi contohbagi dunia internasional.

Bambang Muldiyanto, SPdPaguyuban Petani Mandiri

Grobogan, Jawa Tengah

Inilah yang Coba Ditawarkan Kepada Kita

Sumber: Kompas 15 Mei 2004

CAPRES

CAPRES

CAPRES

CAPRES

Page 8: advokasi no 15

8

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

LaporanLaporanLaporanLaporanLaporan

Presiden itu harus orang yangmemperhatikan kehidupanpetani”, ucap seorang petani

ketika ditanyakan padanya tentangsosok presiden yang diidamkan.Pemilihan Presiden pada Pemilu 2004ini membawa banyak harapan bagibangsa Indonesia. Pemilihanlangsung presiden oleh rakyat inimerupakan yang pertamakali dalam sejarah bangsaIndonesia.

Harapan bercampurkecemasan dan pertanyaan,apakah pemilihan secaralangsung ini akan memun-culkan presiden yang benar-benar sesuai dengankehendak rakyat?

Berbagai strategi yangdilancarkan oleh para calonpresiden menjelang pemi-lihan presiden ini masihdidominasi oleh berbagaikepentingan elit politik yang belummengedepankan rakyat. Rakyatsepertinya masih dijadikan obyekyang hanya dibutuhkan suaranyauntuk mendukung calon tersebuttetapi belum memperhatikan apasebenarnya kebutuhan rakyat itu.

Apa alasan petani dalam memilihpresiden dalam pemilihan presidennanti? Seorang petani yang ditemuidalam sebuah kesempatanmengatakan bahwa presidendiperlukan demi kesejahteraanmasyarakat Indonesia. Lebih jauh dia

menuturkan, agar tercipta kerukunan,kedamaian, serta agar bangsaIndonesia kompak di dalam satukomando. Petani yang lainmengemukakan presiden dibutuhkanagar ada kepemimpinan nasionalyang mempedulikan kepentinganrakyat. Sementara yang lainmenuturkan presiden adalah orang

nomor satu dalam mengatur negara.Ada lagi yang memandang pemilihanpresiden ini untuk mendapatkanpemimpin yang mumpuni (mampumenyelesaikan masalah).

Bagaimana sebenarnya harapanpetani terhadap sosok seorangpresiden? Umumnya petani menya-takan bahwa presiden harusmemperhatikan kehidupan petani.Apakah hanya itu?

Banyak harapan yang dibebankanpada presiden mendatang. “Presidenharus dapat memikirkan kebutuhan

masyarakat khususnya petani,karena penyumbang terbesar dananegara ini kebanyakan petani”, kataNgaliman dari Desa Bentak, Masaran,Kabupaten Sragen.

“Petani merupakan kelompokmasyarakat yang harus diper-hitungkan keberadaannya, danselama ini pemerintah kurang bisamemperhatikan kepentingan petani,”imbuh Ngaliman.

“Presiden hendaknya dapatmemikirkan kebutuhan petani sehing-ga petani dapat menyekolahkananak-anaknya dengan baik,”demikian harapan Sunarto dan

Suparmi, keduanya dariDesa Bentak, Masaran,Kab. Sragen,

Saat ditanya tentangharapannya, ”Petani dapatmemperoleh kebutuhanpangan dan sandang secaracukup,” tambah mereka.

Sementara menurutSuparman, juga dari DesaBentak, “Presiden hendak-nya dapat mengangkatkondisi kaum tani.”

“Selain itu, presidenjuga memperhatikan kondisi

pendidikan,” lanjut Sunarto. “Saat ini petani tidak bisa

menyekolahkan anak sampai padajenjang yang lebih baik, misalnyasampai ke perguruan tinggi. Kalaupunada jumlahnya sangat sedikit,” paparSuparmi.

Darmadi, seorang petani dariTanon, Sragen, berharap PresidenIndonesia mendatang adalah presidenyang mampu membawa Indonesia kearah perbaikan dari berbagai sisi danuntuk berbagai golongan. Sebab,menurut dia, jika hanya salah satu

Pemilu 2004 untuk memilih anggota legislatif telah usai, meski masihbanyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaannya. Tugasbesar lain menanti. Pemilihan Presiden secara langsung oleh rakyat akandilaksanakan. Inilah saatnya membuktikan bahwa kedaulatan di tanganrakyat, meski masih kita lihat banyaknya manuver-manuver yangdilaksanakan oleh elit politik.

Presiden Pilihan Petani

Saat ini petani tidak bisamenyekolahkan anak sampaipada jenjang yang lebih baik,

misalnya sampaike perguruan tinggi.

Kalaupun ada jumlahnyasangat sedikit...(Suparmi)

Page 9: advokasi no 15

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

9

LaporanLaporanLaporanLaporanLaporangolongan saja yang sejahtera tentunyaakan menimbulkan masalah bagigolongan yang lain.

Kriteria dan HarapanDengan memikul harapan yang

sedemikian besar, lantas, sepertiapakah kriteria presiden menurutmereka? Ngaliman menyebutkanbeberapa kriteria, bebas dari KKN,jujur, disiplin, transparan, beriman,dapat memutuskan kepentingan yanglebih penting kaitannya dengankepentingan petani, dan bisamenyelesaikan masalah-masalahbangsa dengan baik.

Sunarto dan Suparmi menye-butkan bahwa presiden harus mampumenciptakan keadilan dan kemak-muran bagi masyarakat. Keadilandan kemakmuran akan menciptakanketentraman masyarakat, terhindardari kekacauan dan masalah-masalahyang menimbulkan kerusakan moralmasyarakat, kata keduanya yangditemui Advokasi saat berisitirahatdi tepi sawah.

Adil, bagi mereka, adalah jikapetani mampu memperoleh hargapanen yang seimbang dengan hargaproduksi, pupuk murah dan tidaksusah didapat, sarana produksipertanian seperti pestisida dapat

terjangkau oleh petani. Sedangkanmakmur adalah jika kondisimasyarakat yang serba tercukupi“Sehingga orang tidak berbuat halyang aneh-aneh,” ujar mereka.

Suparman memandang selama inisemua presiden sama. Bagi dia, tidakada presiden yang memikirkankepentingan petani. Dia mengandai-kan pemerintah mengang-kat hiduppetani, maka rakyat Indonesia akandapat membangun dengansendirinya. Dicontohkannya, bahwabanyak jalan di desa yang dibangunsecara swadaya oleh masyarakat.Logikanya, menurut Suparman, dalamkondisi susah saja masyarakat petanimampu mem-bangun jalan di desa,apalagi kalau kondisinya lebihmakmur. “Penduduk Indonesiakebanyakan berada di desa danberprofesi sebagai petani,” tegasnya.

Kriteria lain dikemukakan Darmadi.Menurut Darmadi, seorang presidensecara umum bagi orang tani adalahorang yang tahu tentang seluk belukpertanian dan berasal dari desa. Inimengingat kebanyakan pendudukIndonesia tinggal di desa sehinggaseorang presiden tahu benarkebutuhan sebagian besar rakyat.Selain itu, juga seorang yangmemikirkan kondisi orang tani,

khususnya perhatian terhadap hargapanen petani dan input pertanian.

Mengingat untuk pertama kali kitamemilih presiden secara langsung,pasti ada hal-hal yang belum sesuaidengan yang dicita-citakan. Tugaskitalah untuk mengawasinya. Kiranyakita sebagai rakyat Indonesia mampuuntuk memilih pemimpin sesuaidengan hati nurani kita, bukan karenaadanya pamrih sesaat tapi denganmengorbankan kehidupan kitamendatang. Banyak janji dan sloganyang akan dilontarkan. Meskidemikian rakyat harus secara jernihmemandangnya dan tetap bisamengedepankan kepentingan seluruhbangsa Indonesia.

Begitu banyak harapan yangdibebankan pada presidenmendatang. Wajar, karena inilahuntuk yang pertama kali rakyatIndonesia memilih pemimpinnyasecara langsung. Namun demikian,apapun hasilnya kita harusmenerimanya jika prosesnya berjalandengan langsung, umum, bebas danrahasia serta jujur dan adil.

Tugas kita selanjutnya adalahmencermati kinerja pemimpin terpilih.Mampukah dia membawa bangsayang besar ini menuju keadaan yangdicita-citakan bersama?(Gideon)

medi

?GUNAKAN HATI DAN LOGIKA!Masa depan bangsa ini terletak di tangan Anda

Page 10: advokasi no 15

10

Monitoring dan AdvokasiMonitoring dan AdvokasiMonitoring dan AdvokasiMonitoring dan AdvokasiMonitoring dan Advokasi

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

Ayo Mencermati JanjiKampanye Pemilu!

Janji berupa programDalam Pemilu Legislatif, janji

berupa program, biasanya terdapatdalam keputusan resmi Parpol (AD,ART, Keputusan Munas, Rakernas,dsb). Tapi para Caleg dapat sajamembuat program pribadi. Sebagaipemilih Anda seharusnya mengetahuiprogram-program ini. Coba tanyalahapa program Parpol di bidangpemberantasan kemiskinan (jugalingkungan, pendidikan dll) untuk satutahun pertama? Dan apakah Calegmemiliki program pribadi untuk haltersebut?

Untuk Anggota DPD, tentunyayang bersangkutan harus punya pro-gram pribadi. kalau tidak, dia akansulit memposisikan diri sepanjangmasa jabatan keanggotaannya. Diajuga menjadi tidak punya target ataukriteria untuk bisa dikatakan suksesatau gagal.

Untuk Pemilu Presiden, seorangCapres memiliki visi/misi yang bisadimasukkan dalamk a t e g o r i

janji ini. Misalnya visi “membangun In-donesia dengan bertumpu pada sektorpertanian”, bisa bermakna mensejah-terakan petani, namun juga bisabermakna mendorong investor untukmasuk ke sektor pertanian yang me-nyebabkan tersingkirnya petani kecil.

Janji berupa sloganJanji berupa slogan biasa muncul

dalam panggung kampanye, juga dispanduk atau media yang bersifat ik-lan. Namun, slogan harusnya “cocok”dengan program partai. Jika slogantidak selaras dengan program partai,bisa dipastikan slogan tersebut tidakbermakna apa-apa nantinya.

Jika slogan tanpa program, makaslogan tersebut harus kita curigaisebagai itikad buruk. Misalnya adaParpol yang memiliki slogan “keman-dirian”. Maka harus dipertanyakan apaprogramnya untuk menuju keman-dirian? Kongkretnya, apa programuntuk kemandirian itu pada setengahtahun pertama?

Misal, jika ada Parpol yangmemiliki slogan “mengem-

balikan kejayaan ekono-mi” Indonesia, makajangan-jangan Parpoltersebut bertujuan untukmendorong pemba-ngunan dengan utang-luar negeri! Atau hanyapro konglomerat besar.

Janji akan memberibarang/jasa tertentu

Dalam KampanyePemilu Legislatif yang lalu,beberapa kali terdengar janjijenis ini. Salah satu JurkamNasional Parpol tertentu,misalnya menjajikan ken-

daraan berupa becak kepada semuapengemudi becak di kota Bandung,“jika partainya menang!” Dikata-kannya, bahwa dana pengadaanbecak akan diupayakan lewatkoperasi Parpolnya.Tentu saja adapertanyaan, mengapa harus adasyarat partainya menang? Bukankahpenggalangan dana lewat koperasibisa dilakukan walaupun partainyatidak menang?

Pertanyakan pula setiap janji akanmemberi sesuatu, apakah akanmelanggar hukum? dikategorikanKKN?

Janji dengan kontrak tertulisJanji atau kontrak tertulis antara

Caleg tertentu dengan calon pemilih,sudah banyak dilakukan pada musimkampanye lalu. Walau pun merupakanlangkah maju dan positif, kita harusmencermati isi perjanjian dankemungkinan pelaksanaannya secararasional.

Bukan janji tapi bukti (politikuang)

Misalnya ada yang mengatakan,“Kami memberikan bukti! Bukan janji!”Cobalah cermati, jangan-jangan yangbersangkutan melakukan politikuang. Politik uang bukan harus berupauang tunai, tapi bisa berwujud barang.Hal ini adalah kejahatan Pemilu yangharus dilaporkan. Nah, mengapa kitaharus mau terlibat kejahatan?

Sumpah jabatanSumpah jabatan yang diucapkan

sebelum resmi memangku jabatan,adalah janji resmi dan formal. Cermatiisi dari sumpah jabatan ini, sehinggakita dapat menagih janji/sumpah ini,suatu ketika nanti. (medi)

Bengkel Komik

Page 11: advokasi no 15

Monitoring dan AdvokasiMonitoring dan AdvokasiMonitoring dan AdvokasiMonitoring dan AdvokasiMonitoring dan Advokasi

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

11

Bagaimana Menagih JanjiKampanye Pemilu?

Buatlah Daftar JanjiCoba buka kembali ingatan Anda, buka pula kliping-kliping koran sepanjang Pemilu. Catatlah setiap janjiyang terucap dan tersirat.Jangan lupa, bila seorang politisi mengkritik/mengecam lawan politiknya, berarti dia berjanjiuntuk memperbaiki hal-hal yang dikecamnyatersebut.

Diskusikan:Apakah jenis/sifat janji tersebut hanya slogan?

Apakah janji sudah diberikan?

Apakah janji tersebut mungkin diberikan?

Dan lain-lain, Anda dan kelompok Anda dapatmengembangkan pertanyaan sendiri!

Diskusikan:Apakah wakil Anda melanggar janji?

Apakah wakil Anda melanggarsumpah jabatan?

Diskusikan:Bagaimana “memanfaatkan”

wakil kita di dewan perwakilan?

Apa saja yang diperjuangkan wakil kita selamajadi anggota dewan? Bagaimana mengingatkan

yang bersangkutan akan janjinya?

Bagaimana cara menagih janji wakil kita?

Siapa saja pihak terkait yang perlu “digandeng”dalam menagih janji kepada wakil kita itu?

Diskusikan dalam kelompok:Bagaimana cara mengontrol wakil rakyat?

Bengkel Komik

Page 12: advokasi no 15

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

Pengalaman AksiPengalaman AksiPengalaman AksiPengalaman AksiPengalaman Aksi12

Desa Mekar Sari, Kec. KertakHanyar, Kab. Banjar yangsebagian besar masyarakat-

nya bertani adalah salah satu desapenerima Proyek CERD tahun 2002di Propinsi Kalimantan Selatan.Salah satu dari pelaksanaan proyektersebut adalah perbaikan jalan desa.Jalan tersebut sebelumnya sudahlima kali diperbaiki oleh warga denganswadaya. Setelah diperbaiki keenamkalinya dari proyek tersebut yangmenelan dana ratusan juta rupiah,kondisi jalan itu masih tetap buruk.

Sebagaimana umumnya masyara-kat desa penerima Proyek CERD2002, kami tidak mengetahui proyekapa yang sedang berlangsung didesa. Berangkat dari keingintahuan,maka masyarakat Desa Mekar Sariyang dikenal dengan nama TatahKelua berusaha mencari tahu melaluiaparat desa. Namun usaha itu tidakmendapatkan hasil apa-apa, karenamenurut pengakuan kepala desa,beliau sendiri tidak mengetahuiproyek apa yang ada di desanya,demikian juga dengan pihakkecamatan. Dengan sikap kepaladesa yang tidak kooperatif dantertutup ditambah hasil pelaksanaanproyek yang sangat mengecewakan,maka masyarakat berinisiatif untukmencari tahu tentang asal-usulproyek tersebut kepada pihak DPRDKabupaten dan Propinsi, denganharapan membantu dan mendukungkeinginan masyarakat.

Mencari InformasiBulan April 2003, kami mengum-

pulkan tandatangan dukungan darimasyarakat, bahkan masyarakatsecara sukarela mengumpulkan danauntuk keberangkatan utusan. Kamiberangkat sebagai utusan masya-rakat untuk bertemu dengan DPRDPropinsi dan DPRD Kabupaten. Kamibermaksud mengajak wartawan,maka kami pun mendatangi salahsatu kantor media cetak. Pihakmedia mengusulkan agar kamimendatangi LK3 (Lembaga KajianKeislaman dan Kemasyarakatan)Banjarmasin yang melakukanmonitoring Proyek CERD bersamadengan YCHI (Yayasan CakrawalaHijau Indonesia) Banjar Baru danYayasan Duta Awam Solo. Pada saatitu, sedang berlangsung advokasiterhadap masyarakat penerimaProyek CERD 2002 untuk Kab.Banjar dan Tanah Laut oleh LK3 danYCHI.

Kawan–kawan, baik dari LK3maupun YCHI juga belum tahu (baruada dugaan bahwa proyek itu CERD),tapi mereka bersedia membantu.Setelah itu, kami berangkat ke DPRPropinsi dan DPR Kabupaten Banjar,namun tidak mendapatkan kete-rangan apa–apa. Ketika kembalimenemui LK3, mengusulkan kepadakami agar terus mencari tahuinformasi tentang proyek itu, semen-tara mereka menyusun rencana yangakan dilakukan. Selain itu, ada kese-

pakatan untuk melakukan pertemuanmasyarakat yang akan dibantu TimAdvokasi dari LK3 dan YCHI.

Pada tanggal 7 Mei 2003 dilakukandiskusi terfokus dan didapat informasiyang menguatkan bahwa proyektersebut adalah proyek CERD.Proyek tersebut berupa rehabilitasijalan dan jembatan. Rehabilitasi jalanyang sudah dilakukan oleh proyek se-panjang 1.275 m dengan tinggi 5 cm,padahal menurut informasi yangberedar, tinggi jalan sebenarnyaadalah 30 cm. Selain itu, pada reha-bilitasi jembatan, bahan yang di-gunakan untuk rehabilitasi sebagianmenggunakan bahan bekas. Besar-nya dana proyek belum diketahui.

Sehari kemudian, dilakukan penin-jauan ke lokasi proyek bersama TimAdvokasi. Kondisi bangunan yangada bisa dikatakan belum selesai dantidak ada kesesuaian antara badanjalan dan jembatan yang dibangun.Siring yang digunakan seadanya danbahan jembatan berkualitas rendah.Setelah melaksanakan peninjauan,kami dan Tim Advokasi menemuiKepala Desa Mekar Sari. Kepaladesa mengatakan bahwa proyek ituadalah Proyek CERD sebesar 124juta rupiah yang dikerjakan oleh CVBerkat Bersama. Hal ini didukung darirekaman buku tamu yang ada dirumah Kepala Desa bahwa adabeberapa kali kunjungan dari pihakPimpinan Proyek (Pimpro) CERD,Bappeda, Badan Pengawas

Perjuangan Desa Mekar SariKegigihan Masyarakat Memperjuangkan Kebenaran

Oleh Ahmad Yani )*

CERDP (Community Empowermentfor Rural Development Project atauProyek Pemberdayaan Masyarakatuntuk Pembangunan Desa) sebe-narnya bertujuan untuk meningkat-kan taraf hidup masyarakat di pede-saan. Proyek ini didanai pinjamanADB yang ditandatangani pada 15Desember 2000 dan efektif 15 Maret2001. Total biaya proyek berjumlah $170,2 juta, berasal dari pinjaman ADB

sebesar $ 115,0 juta atau 68 % daritotal biaya proyek dan dari pemerintahIndonesia sebesar $ 55.2 juta atau 32% dari total biaya proyek. Proyek iniakan di-implementasikan selama 6tahun dan akan berakhir pada tanggal31 Desember 2006.Untuk mendukung pencapaian tujuanCERDP, dirancang empat komponenproyek. Pertama, pengembangankelembagaan dalam rangka pening-

katan kapasitas masyarakat. Kedua,pengembangan lembaga keuangandesa. Ketiga, pembangunan prasa-rana desa dan yang terakhir ialahmonitoring dan pengelolaan pelaksa-naan proyek. CERDP diimplementa-sikan di 11 kabupaten yang tersebardi 6 provinsi yaitu Kalimantan Tengah,Kalimantan Timur, Kalimantan Sela-tan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara,dan Sulawesi Tenggara.

Page 13: advokasi no 15

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

Pengalaman AksiPengalaman AksiPengalaman AksiPengalaman AksiPengalaman Aksi

13

Pemeriksaan Proyek CERD,Kimpraswil (Pemukiman dan Pra-sarana Wilayah) dan Dinas Sosialserta anggota DPRD KabupatenBanjar. (Kepala desa baru maumemberikan informasi saat kamiberkunjung bersama dengan TimAdvokasi)

Pada tanggal 27 Mei 2003,diadakan hearing denganBupati Banjar yang dihadirijuga oleh Ketua Bappeda,Pimpro CERD, Kepala DinasSosial, masyarakat penerimaCERD 2002 dari beberapadesa dan dua orangpendamping. Bupati berjanjiuntuk membentuk TimKoordinasi yang akan turun kedesa untuk melihat apa sajayang perlu diperbaiki. Jikadana perbaikan -yang menurutketerangan Pimpro CERDhanya sebesar 100 juta untuk19 item proyek- kurang, makaakan ditambahkan dengan danaanggaran Kabupaten BanjarKecewa Janji Bupati

Setelah sekian lama kami me-nunggu, ternyata hasil kesepakatandengan Bupati Banjar tidak ada ke-pastian kapan akan dilakukan. Bah-kan ketika Pimpro datang, malah me-nawarkan uang perbaikan sebesar 10juta rupiah. Kami menolaknya karenakami hanya ingin proyek dibangunsesuai dengan perencanaan awal.

Kecewa dengan hal tersebut, kamiberencana untuk melaksanakanhearing dengan DPRD KabupatenBanjar. Kami juga terus mencari dataterbaru. Selain itu, kami jugaberusaha untuk mendapatkan bestekdi Pimpro Kabupaten Banjar, namuntidak mendapatkan hasil yangdiinginkan. Menurut Pimpro, untukmemperoleh bestek harus melaluiprosedur yang panjang dan rumit.

Akhirnya, pada tanggal 23 Juni2003 kami melakukan hearing denganDPRD Banjar. Pertemuan tersebutdihadiri oleh Ketua Komisi C dan Dbeserta 8 anggota lainnya, Pimpro,Kepala Dinas Sosial dan Bappeda.Dalam dengar pendapat tersebut,

DPRD Kabupaten kurang bersahabatdan selalu memihak kepada Pimprosehingga seolah–olah sudah adakomunikasi antara DPRD Kabupatendan Pimpro untuk menghadapihearing tersebut. Kami langsungmempertanyakan nasib desa kami,ternyata dana Proyek CERD di desa

kami 174 Juta tapi karena hasiltender 124 juta saja maka yang50 juta masuk ke DPRD Kabupatenyang katanya akan dimasukkan kekas daerah. Pihak DPRD Kabupatenjuga mengatakan bahwa jika kamimerasa Proyek CERD ini gagal, makaproyek bisa dihentikan.

Merasa tidak puas, maka kamibersama kawan-kawan yang lainmenyampaikan keinginan untukmenempuh jalur hukum meskibeberapa masyarakat desa lainnyamerasa cukup puas. Dengan bantuanTim Advokasi diadakan pertemuandengan pakar hukum KalimantanSelatan, Prof Dr Idham Djarkasi, SHpada tanggal 27 Agustus 2003,pertemuan tersebut juga dihadiriwartawan. Hasil konsultasi denganpakar hukum salah satunya adalahkesediaan beliau untuk membantumenyelesaikan permasalahan yangkami alami. Hal tersebut memperkuattekad kami menempuh jalur hukum.

Sehari setelah pelaksanaan, mun-cul berita di media yang memancingreaksi pihak Bupati Banjar yangakhirnya meminta Pimpro CERD danCamat Kertak Hanyar agar masalah

ini diselesaikan. Pada hari itu jugaPimpro dan Camat mendatangi Ke-pala Desa Mekar Sari untukmenyelesaikan masalah tersebut.Awalnya, hanya salah satu dari kamiyang dipanggil ke rumah Kades,namun kami menolak karena takut jikaterjadi sesuatu yang tidak kamiinginkan.

Kemudian, kami dimintauntuk ber-temu denganmereka pada tanggal 30Agustus 2003. Awalnya,pihak Pimpro dan kontrak-tor masih menyanggahtemuan–temuan kami danmengatakan bahwa kamimengada-ada, sehinggakeadaan sempat mema-nas. Hampir saja masya-rakat terpancing untukmelakukan kekerasan.Namun setelah turunlangsung untuk melihat kelokasi proyek dan di-

tunjukkan kekurangan–kekuranganproyek, baru mereka mengakuinya,khususnya kontraktor yang belumpernah turun ke lapangan.Kesepakatan

Pertemuan dilanjutkan denganmembuat kesepakatan-kesepakatanuntuk perbaikan. Dalam satu bulanakan dilakukan perbaikan sesuaidengan keinginan kami dan penger-jaan seluruhnya (pembuatan siring,pengurukan tanah dan penyempurnaanjembatan) diserahkan kepada masya-rakat. Setelah perbaikan, kondisibangunan yang ada menjadi bagus dansudah sesuai dengan rencana awal.Perbaikan yang dila-kukan menelanbiaya sekitar 30 Juta rupiah dandiserahterimakan ke masyarakat padatanggal 11 Desember 2003.

Demikian sepenggal kisah dari desakami yang ingin memperjuang-kankeadilan pembangunan yang ada didesa kami semoga ini dapat menjadipelajaran berharga bagi kita semua.

)* salah seorang masyarakat Desa MekarSari (Tatah Kelua) Kecamatan Kertak

Hanyar Kab. Banjar yang aktif melakukanadvokasi terhadap pelaksanaan Proyek

CERD di desanya

Pertemuan masyarakat Desa Mekar Sari untuk mencari tahu soalProyek yang ada di desa mereka. Insert : Kondisi siring yang tidaksesuai dengan yang direncanakan.

Page 14: advokasi no 15

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

14

Album AdvokasiAlbum AdvokasiAlbum AdvokasiAlbum AdvokasiAlbum Advokasi

DISKUSI MEMAHAMI PERJANJIAN/KONTRAK AGRIBISNIS -Sejumlah petani dari wilayah eks-KaresidenanSurakarta dan Kabupaten Grobogan yang mewakili kelompok taninya berkumpul dalam sebuah acara yang bertujuanuntuk memahami cara menyusun perjanjian kontrak kerjasama antara petani dengan perusahaan. Kegiatan padatanggal 27-29 April 2004 ini dilanjutkan dengan penyebaran informasi aturan perjanjian kontrak antara petani denganpengusaha di wilayah maupun kelompok tani mereka masing-masing. Inset: Petani peserta berfoto bersama.

LATIHAN KADER KESEHATAN -Tigapuluh KaderKesehatan Desa Nguneng, Puhpelem Kab Wonogiri,mengikuti pelatihan pelayanan kesehatan, khususnyaterhadap Lansia (lanjut usia). Pelatihan tanggal 14-15 April2004 ditindaklanjuti dengan kesepakatan berdirinya limapos obat desa (POD) dan tiga Posyandu, tersebar di pusat-pusat pemukiman di desa tersebut.

Eko

EkoEko

TEMU STAKEHOLDER KESEHATAN -Masyarakat DesaSuroteleng Kec Selo, Boyolali-Jateng, tanggal 20 maret2004 lalu, bertemu dan berdiskusi dengan pihak-pihak(stakeholder) yang terkait dengan kesehatan warga.Dalam kegiatan itu disepakati beberapa tindak lanjut,antara lain terkait dengan peran bidan desa, pelatihankader kesehatan, dan aktivitas Posyandu.

Cipto

Page 15: advokasi no 15

15

Album AdvokasiAlbum AdvokasiAlbum AdvokasiAlbum AdvokasiAlbum Advokasi

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

MASYARAKAT PEDULI LINGKUNGAN -Masyarakat DesaBade Kec Klego, Boyolali-Jateng sedang mendiskusikanpemanfaatan sumber daya alam di desa. Kegiatan tanggal21-22 April 2004 ini menghasilkan rumusan pengelolaansumber daya alam yang berkelanjutan serta berbasis padamasyarakat.

Panggah

PELATIHAN KETERAMPILAN -Warga Desa NgunengKecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri, 6 Mei 2004melakukan kegiatan Pelatihan Keterampilan Pembuatangorong-gorong, paving, dan batako. Pelatihan ini dipilihwarga setelah sebelumnya melakukan pembuatanrencana strategis (Renstra) desa bersama YDA. Selainitu, didasari pertimbangan bahwa bahan baku (berupapasir tras) tersedia melimpah di desa, dan adanya pasaryang siap menerima produk ini. Selain pelatihan ini, TimKeterampilan hasil Renstra di desa juga merencanakanadanya pelatihan pengelolaan ternak ayam.

DISKUSIKAN MASALAH DESA -Beberapa warga DesaPesu Kec Wedi Kab Klaten-Jateng melakukan diskusianalisis masalah dan potensi yang dimiliki desa padatanggal 12 Pebruari 2004. Acara ini menghasilkanbeberapa rumusan kegiatan tindak lanjut untukmengatasi masalah-masalah yang ada.

Panggah

AKSI INFORMASI RG DAN PESTISIDA -Upayamencerdaskan masyarakat tentang masalah-masalahrekayasa genetika (RG) dan pestisida terus dilakukanYDA dan petani. Ujud aksi kali ini (April 2004) berupagerakan komunikasi dan aksi informasi yang tertujupada berbagai lembaga keagamaan se-Indonesia.

Eko

Eko

Page 16: advokasi no 15

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

16

Berita TaniBerita TaniBerita TaniBerita TaniBerita Tani

Prof Dr Tarkus Suganda:

Tanaman IndonesiaRentan Imbas Senjata

Biologi

Tanaman Indonesia terutama yang berhubungan denganmakanan pokok seperti padi, kentang dan jagung terancam

serangan senjata perang biologi dari negara lain yang berniatmerusak ketahanan pangan karena Pemerintah Indonesia tidakmemberikan perhatian dan proteksi yang serius terhadapkeamanan seluruh produk agrikulturnya.

Demikian Prof Dr Tarkus Suganda dalam orasi pengukuhanguru besar tetapnya dalam Ilmu Penyakit dan Tumbuhan FakultasPertanian Universitas Padjajaran, Bandung, berjudul “PerananPenyakit Tumbuhan Terhadap Ketahanan Pangan dan KehidupanManusia”.

Ia mengungkapkan saat ini perhatian dan proteksipemerintah di negara-negara maju sudah demikian ketat dalammenjaga ketahanan pangannya dari serangan penyakit baik itudari wabah yang muncul secara alamiah maupun dari penyakityang sengaja dikirim oleh negara lain dengan menerbitkanberbagai undang-undang perlindungan bio-terorisme, lisensisertifikat fitopatologis (bebas penyakit tumbuhan) dan riset-risetdalam bidang tumbuhan yang serius.

“Masyarakat dunia kini menuntut agar produksi pertanian dantumbuhan bebas pestisida dan ekolabel (label ramah lingkungan)yang disertai dengan sertifikat fitopatologis. Indonesia sudahseharusnya memberlakukan aturan yang sama pada negaraekportir karena Indonesia tercatat sebagai negara pengimporberas terbesar pertama di dunia dengan volume impor berassebesar 2 juta ton per tahun, gula sebesar 1,6 juta ton per tahun,kedelai sebanyak 800 ribu ton per tahun, gandum sebanyak 4,5juta ton per tahun, jagung sebanyak 1 juta ton per tahun,” katanya.(Suara Pembaharuan, 7 April 2004)

Petani MakinKesulitan Lahan & Air

Petani kecil semakin kesulitanmengakses air dan lahan dalam

proses produksi pertanian akibatprivatisasi dan liberalisasi yangmenjadi tuntutan Bank Dunia danDana Moneter Internasional (IMF).Demikian salah satu pembahasanyang mengemuka dalam diskusi“Akhiri 60 Tahun Penjajahan WorldBank-IMF”, Selasa (20/4) di Jakarta.

Menurut Raja Siregar, Koordi-nator Koalisi Anti Utang (KAU), menyu-sul ditetapkannya UU Sumber DayaAir yang baru maka privatisasi air tidakdapat dielakkan lagi. “Penggunaan airmelalui Hak Guna Usaha memerlukanizin baik untuk komersial maupunusaha pertanian, perkebunan, per-tambakan, dan perikanan. Privatisasiair, sebagaimana semua agendaliberalisasi, justru berada dalamskenario Bank Dunia,” katanya.

Selain air, petani juga kesulitanmengakses tanah melalui programsertifikasi yang kini tengah digulirkanBank Dunia melalui Land Adminis-tration Project (LAP) di Indonesia.Menurut Deputi Pengkajian KebijakanFederasi Serikat Petani Indonesia(FSPI), upaya Bank Dunia tersebuttidak lain adalah meliberalisasikankepemilikan tanah dan mendesakpetani untuk menjual lahan sertakeluar dari sektor pertanian. (SuaraPembaharuan, 21 April 2004)

Pupuk Urea Ber-subsidi Diluncurkan

Menteri Pertanian (Mentan),Bungaran Saragih, meresmikan

peluncuran karung pupuk ureabersubsidi. Tujuannya agar subsidipupuk kepada petani tidak jatuh kepihak lain seperti perkebunan. Karungpupuk urea itu bertulis “UreaBersubsidi Pemerintah”. “Jadi apabiladitemukan ada karung pupuk ureabersubsidi di perkebunan, hal itu tidak

Jenis Tanaman Jumlah Jenis Penyakit yang Menyerang di negara tropis di negara sub tropis

Padi 500-600 54Jagung 125 85Jeruk 243 32Tomat 278 32Kacang 253-280 32

Page 17: advokasi no 15

17

Berita TaniBerita TaniBerita TaniBerita TaniBerita Tani

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

Kekayaan TambangSudah Lepas dari Kita

“Kita perlu mencermati kebija-kan Cina yang saat ini meningkatkanimpor komoditas tambang, padahalnegara tersebut juga memilikicadangan tambang yang relatif besar.Artinya, Cina menyimpan seluruhkekayaan alam dan memakai potensiyang ada di pasar dunia terlebihdahulu,” ujar Direktur Jendral Geologidan Sumber Daya Mineral Simon FelixSembirin. Sikap pemerintah tidakhati-hati dalam penanganan kekayaantambang. Ironisnya, kita tidakmemanfaatkan kekayaan tambangsecara maksimal karena hampirseluruh pertambangan yang ada diIndonesia dikelola oleh pihak asingdengan waktu konsesi puluhan tahun.

Indonesia menempati posisiprodusen terbesar kedua untukkomoditas timah, posisi terbesarkeempat untuk komoditas tembaga,posisi kelima untuk komoditas nikel,posisi terbesar ketujuh untukkomoditas emas, dan posisi kedela-pan untuk komoditas batubara.Namun kekayaan tambang yangsudah dikeruk puluhan tahun ini hanyamenghasilkan 11% dari pendapatanekspor dan menyumbang 2,5% daripendapatan domestik bruto (PDB).(Kompas, 19 April 2004)

benar dan perkebunan bisa kitatangkap karena menggunakan ureabersubsidi yang harusnya hanya untukpetani,” kata Saragih di Bontang,Sabtu (17/4). Urea ini dipasarkan diwilayah Indonesia bagian timur.(Kompas Cyber Media, 17 April2004)

Satu Proyek UtangBank Dunia dan 19

Proyek Utang JepangTerlambat

Benny Setiawan, DirekturPemantauan dan Evaluasi

Pendanaan Pembangunan Kemente-rian Negara Bappenas dalamkesempatan yang berbeda menga-takan bahwa sebuah proyek pinjamanBank Dunia (yaitu Bengkulu RegionalDevelopment Project/BRDP) dan 19dari 56 proyek pinjaman Japan Bankfor International Corporation (JBIC),mengalami keterlambatan yangserius.

Hal ini terlihat dari kecilnyapersentase penyerapan kumulatifdana pinjaman dalam proyekdibanding waktu pelaksanaan dariproyek pinjaman itu.

Mengenai BRDP, “Proyekpinjaman senilai US$ 15,5 juta inihanya memiliki angka penyerapankumulatif senilai 35,58% atau US$5,52 juta. Waktu yang terpakai untukmelaksanakan proyek tersebut adalahlima tahun enam bulan atau 89,13 %.”

Proyek JBIC yang mengalamiketerlambatan ialah proyek jalan dipantai timur Sumatera, proyekpeningkatan jalan arteri, transmisijaringan konstruksi Jawa Bali III,proyek pembangunan UniversitasPattimura dan proyek konservasipantai di Bali.

Tercatat, realisasi penyerapanproyek pinjaman JBIC hingga akhirkuartal IV 2003 mencapai 48,45milliar yen atau 55,48% dari target87,67 milliar yen. (Kompas, 5 Aprildan 8 April 2004)

Program P2P diKabupaten SukoharjoDipertanyakan Petani

Karena dinilai telah ditunggangipromosi dan pasokan input

pertanian tertentu, ProgramPeningkatan Produktifitas Padi (P2P)di Kabupaten Sukoharjo Jateng,dipertanyakan oleh kelompok tanisetempat. Hal ini terlihat dalam acarasosialisasi P2P di Desa SugihanKecamatan Ben-dosari KabupatenSukoharjo, 21 April 2004.

Diketahui, P2P telah menjadiajang pemasaran produk benih padivarietas Rokan, pestisida Furadan dan

pupuk lengkap merek Pelangi. “Inputdengan produk-produk tersebut hanyaakan diterapkan pada lahan yangditetapkan sebagai visitor-plot(=Demplot) atau pun laboratoriumlapang,” kata pihak Dinas PertanianSukoharjo, Wahyu Sejati dan JatiPurnomo. “Tetapi, bagaimanapunjuga pihak-pihak tertentu telahmemanfaatkan program ini untukajang memasarkan produk secarapaksa kepada petani,” kata AriMarimin, Ketua KOMPPOS (KelompokMuda Peduli Petani Sukoharjo) dalamacara sosialisasi di Bendosari. (LapKomppos)

“Program PAT TidakMenjawab

Masalah Petani”

Program Perluasan Areal Tanam(PAT) tanaman pangan dengan

kucuran kredit +/- Rp 600.000 perhektar, dinilai tidak menjawab masa-lah petani, dan dikhawatirkan akansami-mawon dengan program KUTyang gagal. “Jika jumlah panenmeningkat, tetapi harga tetap bluk(jatuh) seperti ini, dan pemerintahtidak punya rasa percaya diri untukmendongkrak harga itu, program inidikhawatirkan akan bernasib samaseperti KUT dan program-programlain yang tidak pernah bisa mening-katkan kesejahteraan petani,” tegasNur Wardoyo (Kelompok Tani MekarKecamatan Polokarto KabupatenSukoharjo Jateng.

Ungkapan Nur Wardoyo itu, di-sampaikan dalam forum sosialisasiprogram PAT di balai desa setempat,tanggal 22 April 2004. Hadir dalamacara tersebut, pihak Dinas PertanianSukoharjo, yaitu Wahyu Sejati dan JatiWaluyo.

Nur yang juga anggota KOMPPOS(Kelompok Muda Peduli Petani Suko-harjo) menegaskan agar programPAT tidak ditunggangi pihak produseninput pertanian, khususnya pupuk danpestisida. (Lap KT Mekar)

Page 18: advokasi no 15

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

18

Konsultasi TaniKonsultasi TaniKonsultasi TaniKonsultasi TaniKonsultasi Tani

Saya seorang petani sayur di Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Boyolali. Saat ini kamimengalami kendala pada tanaman bawang merah, yaitu merebaknya hama uret yangmenyerang tanaman kami. Hama ini menyerang pada umbi bawang merah sehingga berlubang-lubang, dalam satu rumpun bawang merah kami dapati 3 - 4 ekor uret dan daun bawangkenampakannya menjadi kering tidak segar lagi, lama kelamaan akan mati. Tolong kami diberitahu bagaimana cara membrantas hama uret tersebut.Terima kasih sebelumnya

WirantoBulu Wetan, Suroteleng, Selo, Boyolali

Jawab

Berdasarkan pengalaman dariHardi, Muchsin, Yatno dan Mad yangdimuat dalam buletin Si SemutOktober 1997, menyatakan bahwahasil penelitian yang dilakukan padabulan September 1996 tentang

pengendalian hama uret pada lahankering (tegal) adalah denganpenambahan kapur pada lahan yangakan ditanam. Hasil penelitian inimenyatakan bahwa pemberian kapurpada lahan sebelum ditanami, efektif

menghambat serangan hingga 75%- 100%, sedangkan pemberian kapurpada lahan yang sudah adatanamannya tingkat efektifitasnyahanya mencapai 50% - 60%. (Bayu)

Saya memelihara ikan di kolam, tapi akhir-akhir ini bibit ikan yang sudah saya lepas, mati diserang hama penyakit,yang di sini diistilahkan dengan wereng, banyak cara sudah dilakukan, tapi belum ada hasil yang memuaskan . Sayasudah mengkoordinasikan ke PPL tapi PPL juga belum menemukan solusi terbaik.

A Zainubi DsDesa Embong Uram,Lebong Utara

Kab Lebong, Muara Aman, Curup-Bengkulu

Jawab:Sayangnya Bapak Zainubi kurang

lengkap menjelaskan ciri-ciri ataugejala penyakit “wereng” yangmenyerang ikan di kolam bapak.Namun pada prinsipnya, berikut iniadalah dasar-dasar pencegahanhama dan penyakit ikan budidaya.a) Mengeringkan dasar kolam

secara teratur setiap selesaipanen

b) Memelihara ikan (bibit) yangbenar-benar bebas penyakit

c) Menghindari kepadatan penyeba-ran benih ikan melebihi kapasitaskolam

d) Pada kolam air deras, gunakansistem pemasukkan air yang idealseperti pintu paralel dan setiapkolam diberi satu pintu

e) Memberi pakan yang berkualitasdan kuantitas baik

f) Penanganan panen secara hati-hati dan benar (konsultasikandengan PPL)

g) Jangan biarkan binatang sepertiburung, siput, ikan seribu(Lebistus sp) yang membawa/menularkan penyakit masuk keareal kolam.Kolam yang terserang segera

ditutup dan diistirahatkan selama 1-2minggu sebelum digunakan lagi. Ikanyang sakit atau mati dipanen ataudimusnahkan dengan membakar ataumenguburkan di tanah yang jauh darisumber air untuk kolam. Bila dikon-sumsi harus dimasak matang dan airbekas cucian ikan dibuang ke septik-tank. Jangan memindahkan ataumengirim ikan dari lokasi wabah kelokasi lain yang belum terserang.

Jika mengambil air dari sungai,pada musim kemarau kualitas airsungai menurun karena kadarpencemaran atau sampah. Air sungaiyang keruh perlu diendapkan dahulu(dalam kolam pengendapan) sebelumdipakai di kolam pemeliharaan.

Air PAM umumnya mengandungkadar klorin atau kaporit tinggi, jugasedikit tembaga (Cu) yang berasaldari penjernih/tawas. Klorin yangtinggi membuat ikan kehilangankeseimbangan, mempengaruhi per-tumbuhan. Hilangkan klorin denganaerasi (gelembung udara) kuatselama 12 jam. Hilangkan tembagadengan menyaring air lewati karbonaktif.

Jika memakai air tanah/sumur,walau bersih, banyak mengandunggas dan mineral, tetap disarankanuntuk diinapkan/ditampung dulu. (Redberbagai sumber/Lihat juga halamanResep - Hal 22-23)

Mengatasi Hama Uret

Ikan di Kolam Terserang “Wereng”

Page 19: advokasi no 15

KUPON KUPON K

UPON KUPON K

UPON KUPON K

UPON

KUPON KUPON K

UPON KUPON K

UPON

KUPON KUPON K

UPON KUPON

KUPON KUPON K

UPON

KUPON KUPON

KUPON

19

Santai SejenakSantai SejenakSantai SejenakSantai SejenakSantai Sejenak

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

KUPON KUIS

NO 15

berhadiah!&&Santai

Pemilu tahun ini berbeda daripemilu-pemilu sebelumnya.Jika pada pemilu sebelumnya

hanya mencoblos tanda gambarpartai, namun pada pemilu kali iniselain mencoblos tanda gambarpartai juga mencoblos nama calonlegislatif. Yang lebih membedakanlagi adalah pemilu kali ini selainmemilih anggota DPR, DPRD I danDPRD II juga mencoblos tandagambar orang untuk duduk dalamDewan Perwakilan Daerah (DPD).

Berkaitan dengan Pemilu 2004,di desa saya, Desa Bade, Kecama-tan Klego, Kabupaten Boyolali, JawaTengah, sebuah desa yang masyara-katnya rata-rata masih berpendidikanrendah yang mana kurang memahamitentang pemilu kali ini, lebih-lebih apaitu DPD.

Dari 10 TPS (Tempat Pemungu-tan Suara) yang ada, di TPS 7 adasebuah kejadian yang sangat

menarik. Di TPS tersebut calon DPDno 20, yaitu Sarijo mendapat pering-kat pertama dengan perolehan suara34 dan dari 10 TPS di Desa Bade.Keseluruhannya Sarijo mendapat 94suara. Untuk Desa Bade, Sarijomenduduki peringkat 4 dari 54 calonangota DPD dari Jawa Tengah.

Pembaca yang budiman, adaapa gerangan di TPS 7 sehinggaSarijo kok ngetrend? Ternyata cerita-nya begini. Di TPS 7 tersebut partainomor 20 berlambang pohon beringinini pohonnya gede (besar), akarnyakuat, rantingnya menjulang, dandaunnya rimbun. Coba bayangkandari 205 pemilih di TPS 7, partai ter-sebut memperoleh 135 suara. (Pemi-lih tersebut pokoknya mantapnyoblos nomor 20). Sesampainya dibilik suara satu per satu surat suaradibuka dan dicoblos bles nomer 20.Setelah 3 surat suara dicoblos, lhokok masih satu surat suara lagi.

Surat suara kemudian dibuka, lho kokgambar orang, tapi karena 3 surat sua-ra tadi dicoblos nomer 20 maka yangkeempat ini pun juga nomer 20. (“Po-koknya nomor 20”, begitu pikirnya).

Setelah surat suara dihitung danSarijo mendapat ranking pertama diTPS 7 tersebut, salah seorangnyeletuk, “ Kalau Pak Sarijo jadi DPDdari Jawa Tengah harusnya syukurandi TPS ini”. Meski kemudian tidakmasuk mewakili Jawa Tengah di DPD,namun Sarijo sudah masuk peringkat4 dari Desa Bade, ya tetaplah menjadiDewan Perwakilan Daerah Desa Bade(DPDDB).

Demikian sedikit pengalamanmenjadi PPS (Panitia PemilihanSetempat) Desa Bade pada Pemilu2004 ini.

Saikhul LukmanDesa Bade Kec. Klego, Kab.

Boyolali, Jawa Tengah

Angka Keberuntungan buat Sarijo

Puryono, anggota Paguyuban Petani Mandiri (PPM)Grobogan beberapa waktu lalu, mulai mencoba menanampadi dengan menggunakan sistem organik. Untuk pupuk,dia mulai menggunakan pupuk kandang, mengurangi ureasedikit demi sedikit. “Saya mengurangi pupuk kimiasedikit demi sedikit, supaya tanah tidak kaget,” kata diasetengah bercanda. Pada panen pertama Puryonomendapatkan hasil kurang lebih 4 kuintal gabah keringper 600 meter. Kata dia, dengan sistem organik, tanamanterlihat kuning keemasan dan relatif terhindar seranganhama. Selain itu tanah menjadi gembur dan lingkungantanaman menjadi lebih sehat/alami. Diceritakannya, padapenanaman kedua dengan sistem ini, terlihatlah di sekitartanaman padi beberapa hewan yang merupakan musuhalami hama.

Pertanyaan:Sebutkan (minimal) satu jenis hama (tidak harustanaman padi) yang Anda kenal beserta musuhalaminya.

Kirim jawaban Ke Redaksi Advokasi Jl Adisucipto No 184-i Solo!

Pemenang kuis No 14Abdurahman; Rumbai Jaya Rt 27 Rw 08Tempuling, Tembilahan RiauAna K; Jl Makrayu Lrg Komplek I Rt 18 No 19PalembangNatalia S; Jl Kamboja Lrg Lintas Rt 21 No 1364Palembang 30129

Eko

“Hama dan musuh alami wujud harmoni alam“

Page 20: advokasi no 15

20

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

Info TaniInfo TaniInfo TaniInfo TaniInfo Tani

Padi dikenal pertama kali olehmanusia, sejak ditemukannyavarietas indica di selatan dan utara

pegunungan Himalaya sejak 15.000tahun lalu. Sejak itu, padi dikenal sebagaipemberian Tuhan yang paling besar bagimasyarakat.

Padi adalah bahan pangan utamalebih dari setengah populasi dunia. Padimerupakan bagian dari budaya di Asia,pada intinya padi adalah kehidupan diAsia. Asia merupakan penghasil padidunia yang mencapai lebih dari 97%.Hampir sekitar 91% padi di duniadiproduksi di Asia, dan 92% dimakan olehorang Asia.

Lebih dari 2,5 milyar orang di India,Cina dan Indonesia, hidup dan menanampadi. Selama berabad-abad, padi sudahmenjadi bagian dari sosiologi, tradisi dan garishidup.

Sekarang ini, padi atau Oryza Sativa(nama biologi dari jenis padi) tersedia bebasbagi semua orang, baik untuk petani,konsumen dan para ilmuwan. Padi adalahpengejawantahan dari kerajaan alam!

Ada 200.000 tanaman padi yang kitaketahui telah ditanam selama lebih dari 200tahun lalu, atau “segelintir” padi varietasunggul yang berumur pendek dan berbagaivarietas nasional yang ditujukan untukmemerangi kelaparan akhir-akhir ini.Syngenta Mengakui Gen Padi

Namun, pada Tahun Padi Internasional2004 ini, sebuah perusahaan agribisnisraksasa internasional, Syngenta telahmengklaim (mengaku) kepemilikan padi.

Dengan kata lain, warisan alam yangmenjadi tumbuhan utama di dunia sekarangini, kini ada di tangan perusahaanmultinasional dari Swiss tersebut.

Monopoli kepemilikan atas padi ini, dapatterjadi karena mereka mengkontrol tanamanpadi dalam kode genetiknya (sifat makhlukhidup yang “tertulis” pada gen-nya).

Pada setiap sel tanaman padi, terdapat12 rangkaian kromosom (rangkaian gen berisikode genetik makhluk hidup, terdapat dalaminti sel). Kromosom ini berisi 430 juga pasangan

DNA (rangkaian sejenis zat asam yangmenjadi “tinta” genetik), yang mungkin tersusundari sekitar 50.000 gen.

Syngenta telah bekerjasama denganperusahaan Myriad Genetics di Amerika untukmengalahkan Perusahaan Monsanto dalammenyusun atau membuat peta gen padi.Mereka kini telah “menguasai” lebih dari99,5% total gen, terutama gen pada selpembiakan padi.

Dan kini, Syngenta jelas-jelas memulaiusaha menghalangi orang lain itu melihat petagen padi yang mereka “temukan”.Perusahaan ini tampaknya berharap dapatmelakukan kontrol atas semua penelitian yangberhubungan peta gen padi tersebut.

Pimpinan Syngenta mengatakan (dalamkoran New York Times, Amerika) bahwamereka tidak akan mencari hak paten darikeseluruhan gen sel pembiakan padi. Namunberbekal peta gen yang sudah mereka kuasaiitu, mereka akan mematenkan berbagaitemuan mereka, satu per satu. Ditegaskanpula, bahwa kini merekalah yang memilikiinformasi paling komplet tentang padi,sehingga menjadi paling pintar dalam riset-riset tentang padi-padian.

Mendahului Monsanto, Syngentamembuat ketegasan, terhadap usaha merekauntuk mendapatkan paten dari temuan-temuantentang padi yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Jadi, pertandingan dalam hakmonopoli atas padi tersebut sudahdimenangkan oleh Syngenta.

Kini saja, hak paten tentang padi-padian telah dikuasai oleh berbagaiperusahaan raksasa. Perusahaan DuPont (USA) yang memiliki 95 paten,kemudian diikuti oleh Mitsui (Jepang)dengan 45 paten. Dan denganpemetaan gen sel pembiakan padi yangdilakukan oleh Syngenta, tentu sajasebagaian besar paten akan jatuh ketangan perusahaan agribisnismultinasional ini.

Perampokan siang hariBagi masyarakat dunia, proses

paten atas berbagai tanaman (termasukpadi) adalah perampokan di siang hariterhadap kekayaan hayati. Hal ini terus terjadikarena para ilmuwan, organisasi internasionaldan pembuat kebijakan (pemerintah) pura-pura tidak tahu.

Sebelum ini, Syngenta telah mendapatkanhak istimewa untuk varietas (yang banyakdipermasalahkan) Golden Rice (Padi Emas).Padahal dalam proses “penciptaan” Padi Emasini, perusahaan ini sifatnya hanya membantupenelitian lembaga IPR dalam beberapaproyek kemanusiaan.

Penyelidikan untuk menguasai padi tidakberakhir dengan mematenkan gen padi. Tahun2002, Perusahaan Syngenta di India telah“menipu” Universitas Pertanian Indira Ghandidi Raipur dalam sebuah kerjasama penelitian.

Dalam kerjasama inilah, Syngentamendapatkan hak ekonomi terhadap lebih dari19.000 jenis tanaman padi lokal yang dikoleksipihak universitas. Padahal ribuan varietas padiini secara hati-hati dikumpulkan oleh penelitipertanian RH Richharia para tahun 1970-an.

Singkat kata, kedaulatan pangan kitasemua kini dalam ancaman. Oryza Sativa,mungkin sebentar lagi akan berganti namamenjadi Oryza Syngenta.

Diambil/diedit dari tulisan: DevinderSharmadalam “Editorial The Nation”

Thailand, 18 Maret 2004

Makanan Pokok Kita Sudah Dimonopoli

Kini, Padi adalah Oriza Syngenta

Padi adalah karunia Tuhan, namun jika perusahaan Syngenta telahbenar-benar menguasai peta gen tanaman padi, tentulah kaum petanidan konsumen se-dunia, akan tergantung pada mereka yang memilikirahasia komplet dari peta genetika tanaman padi ini. Kini Syngentadapat “menciptakan” jenis padi seperti varietas apapun!

Kuilu

Page 21: advokasi no 15

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

21

Info TaniInfo TaniInfo TaniInfo TaniInfo Tani

Dapatkan Segera!!Sebuah lembar game (permainan)yang akan mengasah daya advokasi

Khusus dibuat untuk Kelompok Taniuntuk menjadi bekal juangmengembangkan pemahamandasar-dasar advokasi.

Bekal juang untukmembela hak-hak petani,menyelamatkanlahan dan lingkungan.

Juga, dalammengembangkan kepekaanketikamenyusun gerakanatau berorganisasi.

Serta,memahami berbagai persoalan danmasalah keorganisasian petani.

Maaf, karena persediaan terbatas, maka permainan

yang dibuat mirip dengan permainan ular tangga atau pula

monopoli ini, dipesan dengan mengirim surat ke

Yayasan Duta Awam. Kami akan kirimkan segera, selama

persediaan masih ada. makanya..., Cepetan!

Untuk edisi mendatang, Buletin Petani ADVOKASI,menunggu tulisan Anda.Untuk Laporan Utama, Anda masihberkesempatan menulis seputar Pemilu (Legislatifmaupun Presiden) tentu terkait dengan kejuangandan hak-hak kaum tani.

Untuk halaman-halaman lain,tulisan, foto atau pun gambar Andajuga kami tunggu!

Tulisan tidak perlu diketik!dan jangan takut punya ide berbeda!

SUDAH SAATNYA PETANI BERSUARA!BUKAN HANYA JADI KONSUMEN MEDIA!!

Tulisan AndaKami Tunggu!

Telah Hadir

Lembar Informasi

SerenTakSebagai

Alat Bantu

Advokasi Kita

SelamatSelamatSelamatSelamatSelamatatas terpilihnya

Sumarsonosebagai

Ketua KPPK(Kelompok Petani Peduli Klaten)

Page 22: advokasi no 15

22

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

ResepResepResepResepResepManfaatkan tanaman di sekitar kita

Kolam Ikan yang Sehat

Nanas & Sembung

LampesanLampesan (sering kita temui di hutan dan pinggir-pinggir jalan dengan tinggi10-120 Cm, batangnya bulat dan berbulu halus. Daunnya bertepi gerigi, ujungdaun runcing dengan panjang daun 3-4 Cm) bermanfaat meningkatkan kualitasair. Bagian yang baik untuk meningkatkan kualitas air ialah kulit batang.Potonglah tanaman ini sebanyak 60 Kg untuk 100m2 kolam. Jemur dulu hinggalayu, kemudian masukkan ke kolam 2-3 hari. Batangnya akan hancur sampaitersisa bagian kayu yang keras. Dengan pemberian lampesan air akanberwarna kehijau-hijauan dan menumbuhkan pakan alami ikan. Sehingga cocokuntuk diterapkan ketika pendederan ikan, terutama gurami seukuran biji oyongsampai seukuran daun kelor. Tanaman lampesan juga berfungsi menurunkanpH (derajat keasaman) air. Biasanya kolam baru yang terbuat dari semen, pH airnya sangat tinggi (mencapai 9).Derajat keasaman tinggi tersebut akan berakibat buruk pada ikan, seperti nafsu makan kurang. Oleh karena itu,sebelum ikan dimasukkan sebaiknya air diberi lampesan sebanyak 30 Kg untuk 24m2 kolam selama 2 hari. Selainlampesan, Batang pisang dan bonggol pisang bermanfaat juga untuk menurunkan pH air.

Nanas dapat memberantas kepiting. Hewan ini sering merusak tanggul kolam.Caranya, nanas dicacah sampai lembut, lalu cacahan diaduk-aduk ke tanahsampai dengan jarak 1/2 meter di sekitar lubang kepiting. Dengan cara inikepiting yang bersembunyi di lubang tanah akan mati. Sedangkan daunsembung dimanfaatkan untuk mengendalikan keong/siput. Daun sembungyang dihaluskan ditambah air, diberikan pada tempat siput biasa terlihat.

Masih terkait dengan pertanyaan Bapak A Zainubi Ds, yang dimuat di buletin ini halaman 18 (rubrikKonsultasi Tani), maka Advokasi menurunkan pula beberapa resep yang dapat menyehatkan kolam ikan, dantentu saja ikannya. Resep-resep berikut terutama dapat dimanfaatkan untuk “mencegah” penyakit atau mencegahpenularan lebih lanjut. Ada beberapa resep yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tahan (kekebalan)ikan peliharaan sehingga terhindar dari penyakit.

Sebagai catatan, beberapa resep ini adalah hasil pengalaman peternak dari beberapa tempat di pantaiutara Jawa, yang dikumpulkan Advokasi dari berbagai sumber. Penting untuk digarisbawahi, bahwa jika kitapunya semangat sebagai petani/peternak yang cermat, alam cukup banyak penyediakan “bahan baku” untukkita olah. Sebagai petani dan peternak tradisional, kita harus pula meneruskan “tradisi” untuk saling berdiskusitentang masalah kita, saling menukar benih, dan juga saling menukar resep dengan sesama petani/peternak.

Daun dan batang pule (pulai) dapat menyembuhkan koreng ikan akibat serangan jamur(Saprolegnia sp). Caranya, petiklah daun pule saat getahnya masih banyak, yaitu di pagihari. Untuk kolam ukuran 100 m2 dibutuhkan pule sebanyak 10 Kg. Potong batang bersamadaun sekitar 20 Cm dari pucuk, lalu dicacah kecil-kecil. Masukkan cacahan tersebut kedalam kolam hingga merata. Perlakuan ini diberikan jika ikan yang terserang berjumlahbanyak, bila yang terserang hanya 2-3 ekor saja, perlakuan dapat diberikan dalam wadahember atau baskom, dosisnya disesuaikan dengan banyaknya air. Pengobatan diberikan selama tiga hari. Pada harike-15 air diganti secara bertahap. Penggantian air secara bertahap ini penting, supaya ikan tidak stres.

Pule

Medi

Kuilu

Kuilu

Page 23: advokasi no 15

Buletin Petani ADVOKASI No. 15 April-Juni 2004

23

ResepResepResepResepResepKetepeng

Ubi Jalar

Pepaya

Daun ketepeng (tanaman perdu setinggi 1-5 m, berdaun majemuk dengan bentukdaun bulat telur berjajar. Jangan keliru dengan ketapang yang dapat setinggi 40 m)bermanfaat untuk mengendalikan hama (predator) dan pesaing makanan di kolamikan. Cara penggunaannya, setelah kolam dikeringkan, aliri air hingga ketinggian 15Cm. Setelah itu ambil daun ketepeng sebanyak 4 Kg untuk kolam seluas 100 m2.Daun ketepeng diremas-remas di ember yang berisi air, lalu disaring. Selanjutnyahasil saringan dimasukkan ke kolam. Dua hari kemudian akan tampak bangkai predatormengapung di permukaan kolam. Bangkai itu diambil sampai bersih. Setelah itu, airdibuang dan diganti dengan yang baru sebanyak 2-3 kali hingga air tidak pahit.Daun ketepeng ini dapat digantikan dengan akar tuba/jenu. Bila memakai akar tuba/

jenu cukup 2 Kg untuk kolam seluas 100 M2. Atau gunakan daun gamal/lindriyah dengan dosis 6 Kg per 100 M2.Resep lain menggunakan biji teh yang sudah dikeringkan dan digiling halus. Setelah gilingan biji teh direndam semalam,masukkan ke dalam kolam. Dapat juga memakai tembakau dengan dosis 300 Kg/Ha kolam.

Ubi jalar bagus untuk pakan ikan (terutama tawes, nila dan gurami) karena dapatmeningkatkan daya tahan terhadap penyakit. setiap 100 Kg bobot ikan diberi 30 Kg ubijalar. Daun dan tangkainya sangat tepat untuk diberikan pada pergantian musim, yaituketika itu panyakit sering kali dijumpai menyerang ikan.Daun ubi jalar juga dapat digunakan untuk mencegah stres ikan saat pengangkutanbenih ikan. Caranya, benih ikan seukuran daun kelor sebanyak 300 ekor dimasukkan kejerigen, kemudian ke dalam jerigen dimasukkan daun ubi jalar kira-kira 20 lembar yangsudah diremas-remas hingga keluar cairan berwarna hijau dan berlendir. Bila pengangkutanmenggunakan kantung plastik, sebaiknya ubi jalar diremas-remas di wadah tersendiri, setelah itu cairannya disaringdan dimasukkan ke air dalam kantung plastik. Dengan cara ini, lebih menjamin ikan untuk selamat sampai ke tujuan.

Daun pepaya dapat dimanfaatkan untuk pakan ikan dengan dosis 15 Kg per 100 Kg bobotikan. Gurami sangat menyukai daun ini dibanding hijauan lain. Daun cukup disebar secaramerata di kolam, hanya dalam tempo sejam saja daun akan habis sampai tersisa tulangdaun. Batang pepaya yang dicacah-cacah juga disukai oleh nila dan gurami. Bahan inimampu meningkatkan jumlah dan kualitas telur sehingga cocok diberikan ke induk. Denganpemberian teratur, jumlah telur meningkat hingga 10%. Daun pepaya juga berfungsi sebagaiobat stres selama transportasi. Caranya ambil daun berukuran panjang 30 Cm, lalu diremas-remas di jerigen berisi air. Ampasnya sebaiknya dimasukkan ke jerigen. Setelah itu bibit

ikan dimasukkan. Harap diingat untuk tidak memasukkan ikan terlalu padat. Apabila wadah untuk mengangkut ikanmenggunakan kantung plastik, sebaiknya ampas pepaya dibuang.

Mengkudu & KambojaDaun mengkudu merupakan pakan harian yang baik untuk ikan, terutama nila dantawes. Buahnya pun kerap disantap ikan. Pemberian pakan daun mengkudu secaraberkala mampu meningkatkan kekebalan ikan. Juga digunakan mengobati penyakitherpes (borok karena virus). Caranya ambil sepuluh lembar daun mengkudu, diremasdalam 5 liter air, kemudian ikan yang sakit dimasukkan ke ember.Bila ikan terkena serangan jamur (gejala: tidak seimbang, kurang lincah, lendir hilang,kulit kasap bila diraba, lama-kelamaan muncul koreng yang dapat mengenai semuabagian sisik), dapat dilakukan pengobatan dengan daun kamboja. Sebaiknya daunkamboja dipetik di pagi hari (getahnya lebih banyak). Sediakan 10 Kg daun kamboja untuk 100 m2 kolam. kemudianmasukkan cacahan daun kamboja ke dalam kolam secara merata. Kemudian, pada hari ke-15, air diganti bertahap.Bila yang terkena cuma 2-3 ekor ikan, pengobatan dilakukan di dalam ember atau baskom.(medi/berbagai sumber)

Kuilu

Kuilu

Kuilu

Kuilu

Page 24: advokasi no 15