KRITIK INTERPRETIF ADVOKASI
-
Upload
vivie-aida -
Category
Documents
-
view
240 -
download
3
description
Transcript of KRITIK INTERPRETIF ADVOKASI
KRITIK INTERPRETIF ADVOKASI
“THE GREEN SHOPPING ATMOSPHERE YANG
DITAWARKAN OLEH THE PARK LIFESTYLE MALL
SURAKARTA”
Disusun Oleh :
VIVI AIDA NILAM CAHYANI
I0212083
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2
KRITIK INTERPRETIF ADVOKASI 2015
A. LATAR BELAKANG
The Park Lifestyle Mall adalah salah satu mall yang ada di Surakarta yang baru selesai pada tahun
2013 dengan konsep desain bangunan dan konsep lingkungan yang berbeda dari beberapa mall
yang ada di Surakarta sebelumnya. Lokasi the park mall bukan berada di pusat kota namun justru
berada di daerah pinggir kota Solo tepatnya pada daerah Solo Baru yang memiliki prospek kedepan
yang menjanjikan karena Solo Baru akan dijadikan sebagai pusat bisnis baru di kota Solo terbukti
dengan pembangunan yang semakin marak pada daerah ini. Lokasi the park mall juga berada tepat
di samping Hartono Mall namun, hal ini tidak menjadi ancaman berarti bagi masing-masing mall
karena sasaran pengunjung yang berbeda, dan tentunya the park mall lebih memiliki banyak
keunggulan dari segi konsep yang ditawarkan dibandingkan dengan Hartono Mall.
Demi menanggapi isu pecemaran dunia yang semakin tinggi diakibatkan oleh penggunaan dan
pembangunan, the park mall menjawab dengan menghadirkan konsep The Green Shopping
Atmosphere. Konsep ini mengusung konsep bangunan yang berkelanjutan sehingga bangunan bisa
menjadi pusat belanja yang tetap ramah lingkungan. Konsep ini sendiri diterapkan pada
penggunaan air daur ulang limbah pada kebutuhan air the park mall, penggunaan energi yang di
minimalkan seperti menggunakan pencahayaan alami pada interior ruangan, dan adanya taman
yang berupa lansekap dengan taman-taman yang di desain sedemikian rupa sebagai open space
atau ruang terbuka hijau. Luas the park mall sendiri adalah 55.000 m2 berupa bangunan lengkap
dengan citywalk dan taman yang merupakan fasilitas penunjang untuk menekankan konsep the
green shopping atmosphere.
Selain konsep the green atmosphere pada bangunan, desain bangunan the park mal sendiri sangat
unik dan juga mendukung konsep the green atmosphere yang diterapkan, jika dilihat dari jauh pun
desain bangunan sangat eyecatching dan menarik sehingga pengunjung akan lebih mengenali dan
tertarik dengan desain bangunan yang dinamis dan berbeda dengan desain yang ditawarkan oleh
kebanyakan mall yang ada di Solo sebelumnya. Bentuk bangunan ini juga di desain untuk
meminimalkan energi yang diperlukan untuk pencahayaan interior ruangan. Tak heran jika desain
the park mall memenangkan Green Desain tingkat Asia.
3
KRITIK INTERPRETIF ADVOKASI 2015
B. PEMBAHASAN
Pembahasan pada kritik kali ini akan menggunakan metode kritik interpretif advokasi yaitu kritik
yang mengambil sisi positif bangunan yang akan diktitik secara pribadi atau subyektif dari segi
penulis. Pembahasan kali ini akan membahas tentang konsep the green atmosphere yang
diterapkan pada bangunan dari segi desain bangunan dan open space atau ruang terbuka hijau
pada keseluruhan bangunan.
1. Desain Bangunan
a. Massa Bangunan
Bangunan the park mall memiliki desain yang sangat unik dan berbeda dari bangunan-
bangunan disekitar lokasinya sendiri. Desain the park mall lebih eyecathing jika dilihat dari
kejauhan karena pemilihan bentuk dan warna yang digunakan. The park mall sendiri
memiliki banyak massa bangunan yang memiliki bentuk-bentuk tersendiri pada massa
bangunan namun, masing-masing massa bangunan nampak bersatu menjadi satu kesatuan
karena persamaan material yang digunakan serta organisasi massa yang ditata dengan baik.
Massa Bangunan 1 Massa Bangunan 2
Massa Bangunan 2 Massa Bangunan 3 Massa Bangunan 4
Gambar 01. Desain The Park MallSumber : Dokumen Pribadi, 2014
4
KRITIK INTERPRETIF ADVOKASI 2015
Dengan massa bangunan yang berbeda satu sama lain dan saling menyatu menjadi satu
kesatuan menimbulkan kesan unik dan dinamis karena banyak bentuk dan garis lengkung
yang diterapkan pada bangunan. Dengan massa yang memisah seperti pada gambar diatas
maka akan berpengaruh pada angin yang akan menembus bangunan. Jika dilihat dari
gambar, antar massa satu dengan massa yang lain ada sebuah rongga, rongga-rongga ini
akan dimanfaatkan oleh aliran angin sehingga bisa masuk ke dalam bangunan. Aliran angin
yang masuk ke dalam rongga antar massa akan memberikan kesejukan pada bangunan
sehingga interior akan lebih sejuk. Konsep arah angin tersebut juga menunjang konsep the
green shopping atmosphere yang diterapkan oleh the park mall.
b. Bentuk Bangunan
Bentuk bangunan pada the park mall memiliki bentuk yang sangat dinamis pada setiap
massa bangunan. Bentuk yang dipilih pun sebagian besar menggunakan bentuk lengkung
yang memiliki kesan dinamis dan tidak monoton. Bentuk-bentuk yang dipilih pun tidak
memiliki bentu murni lengung namun telah mengalami perubahan bentuk sehingga
membuat desain bangunan yang unik dan menarik.
Gambar 02. The Park Lifestyle MallSumber : Dokumen Pribadi, 2014
Dari gambar diatas dapat terlihat antara massa bangunan satu dengan massa bangunan dua
memiliki bentuk dan warna yang sangat berbeda, namun dengan organisasi massa
bangunna yang ditata sedemikian rupa kedua massa bangunan nampak menjadi satu
kesatuan bangunan yang dinamis dan unik. Pada bangunan satu merupakan massa
bangunan utama karena memiliki main entrance untuk masuk ke dalam bangunan. Terlihat
Massa Bangunan 1 Massa Bangunan 2
5
KRITIK INTERPRETIF ADVOKASI 2015
warna yang dipilih merupakan warna putih karena memang digunakan untuk point of
interest dari massa-massa bangunan yang lain. Warna plain putih justru dipilih karena
warna massa-massa bangunan yang lain sudah memiliki warna-warna yang mencolok.
Building envelope pada massa bangunan utama diblok dengan secondary skin namun pada
diolah dengan diberikan ornament yang berupa garis lengkung seperti ombak pada bagian
tengah fasad bangunan. Dengan adanya ornament ini, fasad bangunan jadi tidak monoton
dan menambah penekanan pada main entrance.
Gambar 03. Massa Bangunan Utama The Park Lifestyle MallSumber : Dokumen Pribadi, 2014
Untuk menambah penekanan pada main entrance, bentuk bangunan tidak dicover dengan
secondary skin namun pada lantai pertama dibiarkan memiliki kesan terbuka dan
transparan karena material yang digunakan adalah kaca transparan. Penggunaan kaca ini
adalah untuk membedakan dan menambah penekanan pada main entrance sehingga main
entrance lebih mudah dikenali oleh pengunjung. Selain itu penggunaan kaca pada fasad
bangunan akan mempermudah cahaya alami untuk masuk ke dalam ruangan sehingga
pencahayaan pada bangunan bisa diminimalisir.
Pada massa bangunan yang kedua justru memiliki konsep yang unik dan berbeda, bentuk
yang dipilih adalah bentuk lengkung sehingga terlohat dinamis. Namun, desain yang
digunakan pada lantai satu dengan lantai tiga sangat berbeda. Pada lantai 3, desain
bangunan dipilih massif dengan secondary sin namun tetap memiliki sedikit ornament pada
secondary skin nya. Namun, pada lantai 2 dan lantai 3 justru dibiarkan terkesan terbuka
dengan hanya di cover dengan material kaca. Dengan permainan building envelope ini,
6
KRITIK INTERPRETIF ADVOKASI 2015
maka keseluruhan bentuk dan desain bangunan menjadi bentuk yang unik dan hanya
dimiliki oleh the park lifestyle mall.
Perbedaan material yang digunakan ini pun memiliki maksud tersendiri. Pada lantai tiga,
tidak memungkinkan adanya desain yang terbuka dan transparan sehingga pencahayan dan
ornamentasi hanya diberikan seminimal mungkin. Namun, pada lantai pertama, adalah
lantai yang mempunyai fungsi sebagai food park sehingga desain bangunan dipilih desain
yang transparan dan memilkiki kesan yang terbuka sehingga pengunjung lebih nyaman dan
bisa langsung menghirup udara segar saat kongkow-kongkow atau bersantai menikmati
hidangan yang dipesan.
Gambar 04. Lantai Satu pada Massa Bangunan 2Sumber : Dokumen Pribadi, 2014
c. Interior Bangunan
Interior bangunan the park mall banyak dipengaruhi oleh desain dari eksterior bangunan,
terlebih lagi pada segi pencahayaan. Pada the park mall pencahyaan pada interior ruangan
lebih banyak menggunakan pencahayaan alami sehingga bisa meminimalkan energy yang
digunakan karena memang konsep yang diusung oleh the park mall adalah the green
shopping atmosphere. Karena fasad bangunan the park mall banyak menggunakan material
kaca maka cahaya akan leluasa masuk ke dalam ruangan seperti pada salah satu restaurant
yang ada di the park mall dibawah ini.
7
KRITIK INTERPRETIF ADVOKASI 2015
Gambar 05. Interior Restaurant di The Park MallSumber : Dokumen Pribadi, 2014
Pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa energi yang digunakan untuk pencahayaan buatan
dapat diminimalkan karena pencahayaan alami yang diperoleh dari sinar matahari sudah
mencukupi untuk menerangi seluruh ruangan sehingga energy untuk pencahayaan
bangunan hanya diperlukan pada saat malah hari saja. Pencahayaan alami diperoleh dari
ornamentasi bangunan dengan material kaca yang bisa berfungsi sebagai jendela. Dengan
ornamentasi ini, fasad bangunan bisa lebih bervariasi dan tidak monoton serta pencahayaan
alami bisa masuk ke dalam ruangan dalam intensitas yang mencukupi,
Selain pada food court, banyak spot-spot yang menerapkan kaca transparan sebagai
building envelope sehingga banyak spot yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber
pencahayaan alami karena dimensi dari jendela dengan bahan kaca transaparan cukup
besar. Penggunaan kaca transparan ini untuk memperkuat konsep green yang diusung oleh
mall, dengan konsep green yang kuat maka akan terbentuk green atmosphere pada saat
pengunjung sedang berbelanja maupun menikmati lifestyle yang ditawarkan oleh pihak
mall.
Ornamentasi pada fasad bangunan yang befungsi sebagai jendela
8
KRITIK INTERPRETIF ADVOKASI 2015
Gambar 06. Interior Restaurant di The Park MallSumber : Dokumen Pribadi, 2014
Gambar 05 adalah gambar yang diambil dari dalam mall, pada gambar diatas terlihat
pemadangan yang indah bisa dilihat dari dalam mall dengan menggunakan jendela
transparan yang diterapkan diberbagai spot di dalam interior mall. Dengan pemandangan
yang bisa didapat seperti ini saat pengunjung melakukan perbelanjaan maka pengunjung
akan merasa nyaman dan antusias saat belanja karena langsung terhubung dengan ruang
terbuka atau pemandangan yang cukup sedap dipandang mata.
Selain pada spot bagian ini masih banyak lagi spot bangunan yang bisa dimanfaatkan untuk
melihat pemandangan luar ruangan. Banyak spot yang seperti ini dimanfaatkan oleh tenan
restaurant maupun makanan untuk menambah kesan dan pemandangan yang indah dari
dalam ruangan. Namun, banyak juga spot yang dibiarkan kosong sehingga pengunjung
dapat dengan leluasa menikmati pemandangan dengan bebas.
Gambar 07. Interior di The Park MallSumber : Dokumen Pribadi, 2014
Pada spot disamping
dimanfaatkan oleh tenan
makanan sehingga view
yang ditawarkan lebih
menarik pengunjung,
dengan strategi seperti ini
maka akan banyak
pengunjung yang tertarik
karena waktu makan
mereka akan lebih berkesan
dan tidak monoton.
9
KRITIK INTERPRETIF ADVOKASI 2015
Gambar 08. Interior di The Park Mall
Sumber : Dokumen Pribadi, 2014
Namun tidak semua spot dalam bangunan dibatasi oleh kaca, terdapat food park yang
langsung terhubung dengan ruang terbuka. Dengan konsep seperti ini maka green
atmosphere akan tercapai dengan baik karena konsep tenan yang ditawarkan langsung
terhubung dengan ruang terbuka dengan berbagai macam tanaman hijau yang menjadi
pelengkap. Lifestyle yang ditawarkan juga akan menarik pengunjung untuk datang untuk
menikmati makanan atau minuman yang dipesan langsung pada area terbuka sehingga
udara dan cahaya yang didapatkan adalah alami. Dengan konsep tersebut maka green
atmosphere yang ditawarkan sudah terpenuhi dengan baik.
Gambar 09. Food Park The Park Mall
Sumber : Dokumen Pribadi, 2014
Food park pun dilengkapi dengan meja makan kecil-kecil yang tersebar yang langsung
berada di area terbuka sehingga pengunjung pun akan merasa nyaman. Konsep tenant yang
Spot dengan kaca transparan
dimanfaatkan untuk tenan
makanan pada first floor, pada
second floor dibiarkan tanpa
tenant sehingga pengunjung
dapat dengan leluasa
menikmati pemandangan yang
ditawarkan.
10
KRITIK INTERPRETIF ADVOKASI 2015
berada di ground maupun first floor juga selalu menghadap area terbuka sehingga view
yang ditawaran tidak monoton. Justru view yang ditawarkan sangat alami, terbuka dengan
tanaman hijau yang ada.
d. Warna Bangunan
Dengan desain yang memang sudah berbeda dengan yang lain, the park mall juga mencuri
mata pengunjung dengan warna-warna yang dipilih untuk warna secondary skin yang
dipakai pada masing-masing massa bangunan. Warna yang dipilih adalah warna-warna yang
mencolok seperto warna merah, orange, hijau dan juga putih. Dengan warna-warna
mencolok yang digunakan maka bangunan akan mudah dikenali dari kejauhan dan sangat
eye catching. Penggunaan warna-warna ini akan lebih memberikan keunggulan tersendiri
pada desain bangunan.
Warna Putih Warna Orange
Warna Orange Warna Hijau
11
KRITIK INTERPRETIF ADVOKASI 2015
Dengan massa bangunan yang masing-masing memiliki warna yang berbeda justru akan
menimbulkan kesan yang menarik dan konsep baru yang dihadirkan oleh pusat
perbelanjaan pada Kota Surakarta. Dengan konsep yang baru ini maka akan banyak
pengunjung yang akan tertarik dengan desain bangunan yang ditawarkan sehingga dapat
menikmati juga fasilitas lifestyle yang dihadirkan dalam the park lifestyle mall.
2. Open Space atau Ruang Terbuka Hijau
Untuk mencapai konsep green yang diterapkan pada the park mall, maka pihak arsitek
menerapkan banyak ruang terbuka hijau yang ada pada keseluruhan bangunan the park mall.
Salah satunya adalah adanya foodpark dan lansekap pada bagian halaman depan mall yang
juga digunakan sebagai tempat parkir.
a. Food Park
Salah satu fasilitas lifestyle yang dihadirkan pada the park mall ini adalah fasilitas foodpark
yang berada di lantai dasar bangunan. Berbeda dengan foodcourt, foodpark ini memiliki
konsep terbuka dengan banyak diterapkan pepohonan hijau pada beberapa spot yang ada.
Warna Orange Warna Putih
Gambar 10. Food Park pada The Park MallSumber : Dokumen Pribadi, 2014
12
KRITIK INTERPRETIF ADVOKASI 2015
Fasilitas the park mall memiliki konsep yang terbuka dengan open space pada bagian
tengah, bagian tengah ini digunakan untuk masuk nya angin dan cahaya sehingga konsep
hijau yang diterapkan dengan udara alami yang masuk ke dalam food park sehingga
pengunjung dapat dengan nyaman menikmati pemandangan dan open space yang sudah
disediakan. Dengan adanya foodpark ini maka the park mall memiliki keunggulan tersendiri
sehingga lebih bisa menarik pengunjung untuk mengunjungi the park mall.
Gambar 11. Food Park The Park Mall
Sumber : Dokumen Pribadi, 2014
Gambar diatas adalah view yang ditawarkan food park yang ada di the park mall. View yang
ditawarkan langsung terhubung dengan ruang terbuka. Semua tenant makanan pun
dihadapkan dengan ruang terbuka sehingga suasana yang dibangun sangat nyaman dan
alami. Selain tenant yang berada dalam building, food park juga menyediakan meja makan
yang tersebar dalam open space sehingga udara alami akan bisa dinikmati dengan bebas.
Bagian atap food park ini pun langsung terhubung dengan ruang terbuka tanpa atap
sehingga cahaya alami dan udara akan masuk dengan leluasa sehingga konsep green akan
sangat nampak dan sangat bisa dinikamti oleh para pelancong makanan.
13
KRITIK INTERPRETIF ADVOKASI 2015
b. Lansekap Hijau pada The Park Mall
Selain food park, konsep green yang diterapkan pada the park mall juga ditunjang dengan
adanya lansekap atau ruang terbuka hijau pada bagian depa dan citywalk pada bagian timur
bangunan. Lansekap the park mall ditata dengan apik dan ditambahkan banyak sekali
taman-taman dengan tanaman hijau yang dapat menambah nilai plus pada desain the park
mall ini.
Gambar 12. Lansekap The Park MallSumber : Dokumen Pribadi, 2013
Jika dilihat dari gambar, the park tampak indah dengan ruang terbuka hijau yang
mendominasi site bagian depan bangunan. Dengan adanya ruang terbuka hijau yang cukup
luas maka udara yang ada pada kawasan the park mall akan lebih berkualitas dengan
adanya ruang terbuka hijau yang diterapkan pada kawasan bangunan. Dengan banyaknya
isu tentang pencemaran lingkungan, maka ini adalah salah satu upaya pihak the park mall
dalam menanggapi isu tersebut yaitu dengan membangun bangunan dengan konsep hijau
dan ramah lingkungan sehingga dapat tercapai the green shopping atmosphere yang
digadang-gadang saat pembangunan the park lifestyle mall di Solo Baru ini.
Taman-taman dan pepohonan hijau juga menjadi pemandangan yang indah bagi
pengunjung maupun bagi pengendara kendaraan yang hanya sekedar lewat saja. Lansekap
the park ini juga dimanfaatkan untuk menjadi pemandangan dari foodpark maupun
foodcourt sehingga pengunjung merasa nyaman dengan pemandangan hijau yang
disuguhkan oleh the park mall.
14
KRITIK INTERPRETIF ADVOKASI 2015
C. KESIMPULAN
Konsep baru yang ditawarkan oleh the park mall pada kawasan solo baru yang sedang sangat
berkembang sangat lah baru dan fresh yaitu green shopping atmosphere. Konsep yang ditawarkan
oleh the park benar-benar baru karena dari pintu masuk akan disajikan dengan shopping center
modern yang berpadu dengan lansekap taman hijau dan terbuka yang sangat menyegarkan. The
park dibangun diatas tanah 5,5 hektar lengkap dengan lansekap dan citywalk dengan pohon-pohon
hijau yang tumbuh sehingga the park tampak hijau dan fresh. The park mall ini juga merupakan mall
yang sangat menarik karena dengan konsep hijau dan terbuka, mall ini dapat mengkolaborasikan sisi
bangunan tenant yang modern dengan lensekap yang hijau dan natural. Pengunjung disini bisa
berbelanja dan menikmati berbagai fasilitas yang ditawarkan sekaligus menghirup udara alam yang
segar ditengah kota yang sedang berkembang menjadi kawasan bisnis ini.