ADVOKASI

6
Analisis Masalah Dokter Rita mengetahui bahwa meminta bantuan fakultas untuk memperbaiki fasilitas secara cepat dan menggunakan biaya yang tinggi akan memakan waktu, sehingga beliau berusaha untuk menangani masalah kesehatan yang ada sesuai dengan yang lebih mudah dan lebih murah dilakukan dengan meminta bantuan dan dukungan dari pihak dekanat. a. Apa rencana yang harus dilakukan dokter Rita dalam menghadapi masalah? Rencana yang sebaiknya dipersiapkan dr.Rita adalah - Melakukan penatalaksanaan terhadap penyakit yang dialami pasien (karyawan, mahasiswa, mahasiswa koas, dan dosen) yang datang. - Mempersiapkan langkah-langkah pencegahan agar masalah kesehatan yang ada tidak terus menerus terjadi. - Mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk melakukan negosiasi dan advokasi kepada pihak dekanat. b. Bagaimana pencegahan dan penanggulangan penyakit yang harus dilakukan? (promkes) - Pencegahan dapat dilakukan dengan o Memberikan penyuluhan tentang kriteria dan jenis-jenis makanan yang sehat dan bahaya rokok pada seluruh masyarakat FK UNSRI. o Memastikan ketersediaan air yang memadai di lingkungan FK UNSRI, terutama air untuk keperluan makanan di dapur.

description

kedokteran

Transcript of ADVOKASI

Page 1: ADVOKASI

Analisis Masalah

Dokter Rita mengetahui bahwa meminta bantuan fakultas untuk memperbaiki fasilitas secara

cepat dan menggunakan biaya yang tinggi akan memakan waktu, sehingga beliau berusaha

untuk menangani masalah kesehatan yang ada sesuai dengan yang lebih mudah dan lebih

murah dilakukan dengan meminta bantuan dan dukungan dari pihak dekanat.

a. Apa rencana yang harus dilakukan dokter Rita dalam menghadapi masalah?

Rencana yang sebaiknya dipersiapkan dr.Rita adalah

- Melakukan penatalaksanaan terhadap penyakit yang dialami pasien (karyawan,

mahasiswa, mahasiswa koas, dan dosen) yang datang.

- Mempersiapkan langkah-langkah pencegahan agar masalah kesehatan yang ada

tidak terus menerus terjadi.

- Mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk melakukan negosiasi dan

advokasi kepada pihak dekanat.

b. Bagaimana pencegahan dan penanggulangan penyakit yang harus dilakukan?

(promkes)

- Pencegahan dapat dilakukan dengan

o Memberikan penyuluhan tentang kriteria dan jenis-jenis makanan yang

sehat dan bahaya rokok pada seluruh masyarakat FK UNSRI.

o Memastikan ketersediaan air yang memadai di lingkungan FK UNSRI,

terutama air untuk keperluan makanan di dapur.

o Memastikan aliran udara tetap terjamin dengan baik selama renovasi

gedung dilakukan.

o Memperketat aturan kawasan bebas rokok di sekitar lingkungan FK

UNSRI dengan bekerja sama dengan pihak lain misalnya security.

o Memastikan kebersihan lingkungan FK UNSI terutama genangan air

yang ada ketika hujan dengan bekerja sama dengan bagian cleaning

service yang ada.

- Penanggulangan penyakit dapat dilakukan dengan melakukan penatalaksanaan

pasien sesuai diagnosis penyakit masing-masing terkait keluhan yang

dirasakan. Penanggulangan lebih lanjut selanjutnya dilakukan bersama

berbagai pihak dengan terlebih dahulu melakukan advokasi kepada pihak

dekanat.

Page 2: ADVOKASI

c. Bagaimana cara advokasi dan negosiasi yang baik ke dekanat?

Advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui berbagai

bentuk komunikasi persuasif (John Hopkins, 1990).Advokasi adalah upaya

pendekatan kepada para pengambil kebijakan, stakeholder, atau orang yang

memiliki pengaruh terhadap keberhasilan suatu program/kegiatan (WHO,1984).

Kiat melakukan komunikasi dalam advokasi adalah sebagai berikut:

1. Clear jelas,baik isi maupun penyampaiannya

2. Correct mengandung kebenaran

3. Concrete nyata

4. Complet lengkap

5. Consise ringkas atau tidak bertele--‐tele

6. Convince meyakinkan, oleh sebab itu harus didukung data yang akurat

7. Contextual mendasar, dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan/

keputusan

8. Courage berani mengungkap dgn jujur,walau sulit, menyakitkan atau tidak

menyenangkan

9. Coutious disampaikan sec hati2,tidak melukai, menyinggung/membuat sakit

hati sasaran

10. Sopan sesuai dengan nilai budaya setempat/dianut sasaran

Langkah-langkah pelaksanaan advokasi:

1. Tentukan misi, yang diangkat dari isu strategis dan dipilih secara hati-hati

butuh analisis masalah secara mendalam.

2. Pengumpulan data untuk menguatkan isu dan pencapaian misi

3. Bentuk sekutu (allies) advokasi

4. Lakukan analisis bersama analisis kecendrungan perkembangan masalah di

masa datang (dampak dari segi sosekbud ).

5. Tentukan tujuan advokasi harus lengkap dan jelas sehingga dapat dicapai.

6. Bentuk aliansi dukungan dari mereka yang sebenarnya tidak begitu berurusan

dengan isu yang diadvokasikan tapi mau mendukung/terlibat.

7. Bungkus pesan agar lebih menarik, komunikatif, jelas dan tidak menimbulkan

interpretasi yang beragam.

Page 3: ADVOKASI

8. Loby dalam advokasi (melalui interpersonal communications) dilakukan pada

seluruh sasaran yang dituju, bila perlu lakukan secara pribadi kepada semua

sasaran.

9. Dukung dengan paduan metode komunikasi yang handal dan memadai dengan

memanfaatkan paduan media (media mix) sehingga komunikasi menjadi lebih

efektif

10. Lakukan evaluasi untuk perbaikan di masa depan.

Learning Issue

Advokasi

Advokasi kesehatan adalah advokasi yang dilakukan untuk memperoleh komitmen atau

dukungan dalam bidang kesehatan, atau yang mendukung pengembangan lingkungan dan

perilaku sehat (DEPKES, 2007).

Tujuan Advokasi

Menurut Departemen Kesehatan RI (2007), tujuan advokasi adalah sebagai berikut:

Tujuan Umum

Diperolehnya komitmen dan dukungan dalam upaya kesehatan, baik berupa kebijakan,

tenaga, dana, sarana, kemudahan, keikutsertaan dalam kegiatan, maupun berbagai bentuk

lainnya sesuai keadaan dan usaha.

Tujuan Khusus

Adanya pemahaman atau pengenalan atau kesadaran.

Adanya ketertarikan atau peminatan atau tanpa penolakan.

Adanya kemauan atau kepedulian atau kesanggupan untuk membantu dan menerima

perubahan.

Adanya tindakan/perbuatan/kegiatan nyata (yang diperlukan).

Adanya kelanjutan kegiatan (kesinambungan kegiatan)

Sasaran dan Pelaku dalam Advokasi

Sasaran advokai kesehatan adalag berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan

dukungan terhadap upaya kesehatan, khususnya para pengambil keputusan dan penentu

kebijakan di pemerintah, lembaga perwakilan rakyat, mitra di kalangan pengusaha/swasta,

badan penyandang dana, media masa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan.

Page 4: ADVOKASI

Semuanya bukan hanya berpotensi mendukung, tetapi juga mentang atau berlawanan atau

merugikan kesehatan.

Pelaku Advokasi adalah siapa saja yang peduli terhadap upaya kesehatan, dan memandang

perlu adanya mitra untuk mendukung upaya tersebut. Pelaku advokasi dapat berasal dari

kalangan pemerintah, swasta, perguruan tinggi, organisasi profesi, LSM, dan tokoh

berpengaruh. Diharapkan mereka memahamipermaalahan kesehatan, mempunyai

kemampuan advokasi khusunya melakukan pendekatan persuaif, dapat dipercaya, dan

sedapat mungkin dihormati atau setidaknya tidak tercela khusunya di depan kelompok saaran.

Pendekatan dan Langkah dalam Advokasi

Kata kunci dalam proses atau kegiatan advokasi ini adalah pendekatan persuasif, secara

dewasa, dan bijak, sesuai keadaan, yang memungkinkan tukar pikiran secara baik (free

choice). Menurut UNFPA dan BKKBN (2002), terdapat lima pendekatan utama dalam

advokasi, yaitu melibatkan para pemimpin, bekerja sengan media massa, membangun

kemitraan, memobilisasi massa, dan membangun kapasitas. Strategi advokasi dilakukan

melalui pembentukan koalisi, pengembangan jaringan kerja, pembangunan institusi,

pembuatan forum, dan kerjasama bilateral.

Langkah-langkah Pokok dalam Advokasi (Menurut Depkes, 2007)

1. Identifikasi dan analisis masalah atau isu yang memerlukan advokasi.

2. Identifikasi dan analisis kelompok sasaran

3. Siapkan dan kemas bahan informasi.

4. Rencanakan teknik atau cara kegiatan operasional.

5. Laksanakan kegiatan, pantau dan evaluasi serta lakukan tindak lanjut.