Administrasi Negara &Public Policy

39

Click here to load reader

Transcript of Administrasi Negara &Public Policy

Page 1: Administrasi Negara &Public Policy

ADMINISTRASI NEGARA & PUBLIC POLICY

Presented By

Kelompok IV

Program Magister STIA LAN

Semster I

2014

Page 2: Administrasi Negara &Public Policy

Hubungan Administrasi Negara & Public Policy

• Secara konseptual, kebijakan public ( public policy ) itu dipelajari oleh 2 ilmu disiplin yaitu ilmu politik dan ilmu administrasi publik. Masing-masing disiplin ilmu tersebut memiliki sudut pandang yang berbeda-beda terhadap Kebijakan Publik. Hal ini dikarenakan masing-masing disiplin ilmu itu memiliki Locus dan Focus yang berbeda. Locus ilmu administrasi negara adalah organisasi dan manajemen, sedangkan focus ilmu adminiatrasi negara adalah efektifitas dan efisiensi.

• Menurut konsep ilmu administrasi negara, kebijakan publik itu berasal dan dibuat oleh pemerintah (manajemen) sebagai fungsi dinamis dari negara (organisasi), yang ditujukan untuk menciptakan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan kenegaraan. ilmu administrasi negara itu memiliki delapan unsure (pilar) utama; yaitu: organisasi //manajemen //personalia//materil// finansial//human relation//komunikasi//ketatausahaan

Page 3: Administrasi Negara &Public Policy

Hubungan Administrasi Negara & Public Policy

• Kebijakan publik (public policy) adalah fungsi dari pilar organisasi dan manajemen. Unsur organisasi di dalam perspektif ini adalah 'Negara', sedang unsure manajemen adalah 'Pemerintahan'. Negara dipandang sebagai suatu wadah atau organisasi dalam arti statis. Unsur ini memerlukan mesin penggerak yang dapat mendinamisasikannya. Unsur dinamis itu adalah mana jemen, yang di dalam sistem kenegaraan lebih dikenal sebagai pemerintahan. Dalam perspektif ini bertemunya unsur negara dan pemerintahan akan menghasilkan sebuah ketentuan, peraturan atau hukum yang lazim disebut kebijakan publik.

• Selanjutnya, kebijakan publik akan dilaksanakan oleh administrasi negara yang di jalankan oleh birokrasi pemerintah. Fokus utama kebijakan publik dalam negara modern adalah pelayanan publik, yang merupakan segala sesuatu yang bisa dilakukan oleh negara untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas kehidupan orang banyak. Menyeimbangkan peran negara yang mempunyai kewajiban menyediakan pelayan publik dengan hak untuk menarik pajak dan retribusi; dan pada sisi lain menyeimbangkan berbagai kelompok dalam masyarakat dengan berbagai kepentingan.

Page 4: Administrasi Negara &Public Policy

Perkembangan Public Policy

John Dewey

Harold LasswellJohn Dewey memberikan perhatian terhadap sifat eksprimen dari cara mengujur kebijaksanaan (Policy)

Harold Lasswell mempertajam ide Ilmu Policy sebagai satu disiplin yang tidak terpisahkan dari disiplin-disiplin ilmu lainnya.

1970

Pada tahun 1970-an meledak Studi tentang Public Policy

Page 5: Administrasi Negara &Public Policy

Pengertian Public Policy

1. Policy merupakan praktikal sosial, ia bukan event yang tunggal atau terisolir. Dengan demikian, sesuatu yang dihasilkan pemerintah berasal dari segala kejadian dalam masyarakat dan dipergunakan pula untuk kepentingan masyarakat.

2. Policy adalah suatu peristiwa yang ditimbulkan oleh baik untuk mendamaikam claim dari pihak-pihak konflik, atau untuk menciptakan incentive bagi tindakan bersama bagi pihak-pihak yang ikut menetapkan tujuan akan tetapi mendapatkan perlakuan yang tidak sama dan tidak rasional.

Dalam arti yang luas policy mempuanyai 2 aspek Pokok

Page 6: Administrasi Negara &Public Policy

Pengertian Public PolicyHarold Laswell & Abrahan Kaplan

“...policy as projected program of goals, value, and pratices”

Heinz Eulau & Kennet Prewitt

“Policy is defined as astanding decision characterizef by behavioral consistency and repetitiveness on the part of both those who make it and those who abide by it”

Carl Frederick

“ It is essential for policy concept that there be a goal, objective, or purpose”

Thomas Dye“Now certainly it would be a wonderful thing if government activities were characterized by “consistency and repetitiveness”, but it is doubtful that we

would ever find “public policy” in government does is inconsistent and nontrepetitive”

Page 7: Administrasi Negara &Public Policy

Pengertian Public Policy

“the outhoritative allocation of value for the whole society-but it turn out that only the government choosed to do or not to do result in the allocation of values”

David Easton Thomas R. Dye

• Public Policy adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan ataupun tidak dilakukan (whatever government choose do or not to do).

Page 8: Administrasi Negara &Public Policy

Public Policy dan Ilmu Politik

Para ahli politik menggunakan Public policy untuk menjelaskan dan menerangkan sebab-sebab dan akibat-akibat dari aktivitas pemerintahan.

Page 9: Administrasi Negara &Public Policy

Public Policy dan Ilmu Politik

Para ahli –ahli ilmu politik memberikan perhatian besar kepada Publik Policy dengan beberapa alasan:

1. Public policy dapat dipelajari untuk alasan-alasan ilmiah yang benar-benar murni (purely scientific reason). Dalam hal ini pemahaman tentang sebab akibat dari keputusan-keputusan policy yang dibuat dapat mengembangkan pengetahuan mengenai kehidupan sosial.

2. Publik Policy dapat dipelajari pula untuk alasan-alasan yang profesional. Memahami sebab akibat dari publik policy berarti sama halnya memberikan kepada kita mengamalkan pengetahuan sosial untuk memecahkan masalah-masalah praktis.

3. Publik policy dapat dipelajari dengan tujuan-tujuan politik. Alasan ini dapat dipergunakan untuk menyakinkan agar diperoleh suatu kebijaksanaan yang tepat dalam rangka mencapai tujuan yang tepat pula.

Page 10: Administrasi Negara &Public Policy

Public Policy dan Birokrasi

Proses Publik policy yang secara pokok menetapkan garis-garis umum dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan masyarakat tidak dilepaskan dari lembaga-lembaga pemerintah. Jika policy telah ditetapkan persoalan yang kemudian timbul bagaimana policy itu dilaksanakan. Dengan kata lain jika suatu kebijaksanaan telah diputuskan, maka dibutuhkan sistem untuk melaksanakan kebijaksanaan tersebut. Sistem inilah menurut Victor Thompson dinamakan Birokrasi.

Page 11: Administrasi Negara &Public Policy

Public Policy dan Administrasi Negara

Luther Gulick mengatakan bahwa “the division between policy and administration will be replaced with division between policy veto and policy planning and execution” (pembagian antara kebijakan dan administrasi akan digantikan dengan pembagian antara hak veto kebijakan dan perencanaan kebijakan dan pelaksanaan)

Page 12: Administrasi Negara &Public Policy

Public Policy dan Administrasi Negara

Penolakan Policy (Policy Veto) merupakan tindakan politik, adapun perencanaan dan pelaksanaan policy adalah upaya administrasi. Hal ini merupakan bukti ketidakmungkinannya bahwa politik harus dikeluarkan dari administrasi dan administrasi dikeluarkan dari politik. Keduanya saling berkaitan satu sama lain.

Page 13: Administrasi Negara &Public Policy

Ruang Lingkup Studi Public PolicyNASPAA (Network of School of Publik Policy Affair and Administration) mencoba merumuskan kajian analisis policy meliputi:• Suatu proses memformulasikan, melaksanakan

dan mengevaluasi policy;• Suatu strategi untuk mengoptimalkan dan

memilih alternatif-alternatif;• Suatu atribut yang jelas untuk membedakan

yang masih bersifat relatif ke policy yang jelas dari bidang-bidang Fungsioanal tertentu;

Page 14: Administrasi Negara &Public Policy

Ruang Lingkup Studi Public Policy

Memerlukan kecakapan-kecapan untuk analisis sosial ekonomi, diagnosis politik, identifikasi isu, dan evaluasi Program

Mempunyai pengerahuan dan komitmen terhadap nilai kepentingan masyarakat umum (public interest) seperti misalnya analisis yang tajam dengan menggunakan data yang ada mengenai luasnya pilihan-pilihan masyarakat umum (Public Choice).

Page 15: Administrasi Negara &Public Policy

Ruang Lingkup Studi Public PolicyGerald Caiden merumuskan Ruang Lingkup Studi Public Policy:

4. Adanya Kerjasama tentang kepentingan masyarakat (Public Interest)

5. Adanya Pelembagaan lebih lanjut dari kemampuan Public policy

6. Adanya isi policy dan Evaluasinya

1. Adanya Partisipasi Masyarakat (Public Participation)

2. Adanya kerangka kerja policy (policy Framework)

3. Adanya strategi-strategi policy (Policy Strategies)

Page 16: Administrasi Negara &Public Policy

• Ada beberapa model yang bisa digunakan untuk menjelaskan seluk

beluk proses pembuatan Public Policy. Model menurut defenisi adalah

bentuk abstraksi dari suatu kenyataan. Ia merupakan suatu perwakilan

yang disederhanakan dari berapa gejala dunia kenyataan.

• Model sangat bermanfaat dalam mengkaji kebijakan publik, karena:

1. Kebijakan publik merupkan proses yang kompleks, dengan sifat

model yang menyederhanakan realitas akan sangat membantu

dalam memahami realitas yang kompleks tersebut.

2. Sifat alamiah manusia yang tidak mampu memahami realitas yang

kompleks tanpa menyederhanakannya terlebih dahulu, maka peran

model dalam memperjelas kebijakan publik akan semakin berguna.

Model-Model dalam Pembuatan Public Policy

Page 17: Administrasi Negara &Public Policy

Kemamfaatan sebuah model akan tergantung pada kemampuannya untuk menyusun dan menyederhanakan kehidupan politik.

Sebuah model seharusnya dapat pula dipergunakan mengidentifikasikan aspek-aspek nyata yang signifikan dari public policy

Pada umumnya hendaknya ada kesamaan dengan realitasnya.

Konsep atau model harusnya mampu mengkomunikasikan sesuatu yang mengandung arti

Sebuah model hendaknya mampu memdorong untuk mengadakan penelitian langsung terhadap public policy.

Pendekatan sebuah model hendaknya mengemukakan uraian yang ilmiah terhadap public policy

Penggunaan Model dalam Public PolicyBerikut ini uraian apa dan bagaimana kriteria sebuah model sehingga bermafaat dalam public policy

Page 18: Administrasi Negara &Public Policy

Model Elite

• Model elit merupakan pengembangan pemikiran yang mengacu dari teori elit. teori elit adalah teori dari negara yang berusaha untuk menggambarkan dan menjelaskan hubungan kekuasaan dalam masyarakat kontemporer. Teori ini memposisikan bahwa minoritas kecil, yang terdiri dari anggota ekonomi elit dan kebijakan perencanaan jaringan, memegang kekuasaan yang paling kuat dan bahwa kekuatan ini tidak tergantung pada proses pemilu yang demokratis di suatu negara. Teori elit berdiri sebagai oposisi terhadap pluralisme dalam mengusulkan bahwa demokrasi adalah yang ideal utopis. Hal ini juga berdiri bertentangan dengan teori otonomi negara.

Page 19: Administrasi Negara &Public Policy

Model Elite

Elite

Pejabat & Administrator

Massa

Pengarahan Policy

Pelaksanaan Policy

Elite di sini digambarkan tidak seimbang dari atas sosio-ekonomi dari masyarakat

Page 20: Administrasi Negara &Public Policy

Model Elite

Teori model elite secara singkat dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Masyarakat dalam satu negara terentu dibagi atas 2 bagian, yakni bagian yang mempunyai kekuasaan dan bagian yang tidak mempunyai kekuasaan. Bagian yang mempunyai kekuasaan ini sedikit dan yang tidak mempunyai kekuasaan jumlahnya banyak.

2. Kelompok kecil yang memerintah tersebut bukan tipe massa yang dipengaruhi. Para elit ini biasanya berasal dari lapisan massyarakat yang ekonominya tinggi.

3. Perpindahan dari kedudukan non-elit ke elit sangat pelan dan berkesinambungan untuk memelihara stabilitas dan menghindari revolusi. Hanya kalangan non-elit yang telah menerima konsensus elit yang mendasar yang dapat diterima dalam lingkaran kaum elit.

4. Elit memberikan konsensus pada nilai dasar sistem soaial dan pemeliharaan sistem.

5. Kebijakan publik tidak merefleksikan tuntutan massa tetapi nilai-nilai elit yang berlaku.

6. Para elit secara relatif memperoleh pengaruh langsung yang kecil dari massa yang apatis. Sebaliknya elit mempengaruhi massa yang lebih besar.

Page 21: Administrasi Negara &Public Policy

Model ini berangkat dari suatu anggapan bahwa interaksi antar kelompok dalam masyarakat adalah pusat perhatian dari politik. Individu-individu yang memiliki latar belakang kepentingan yang sama biasanya akan bergabung baik secara formal maupun informal untuk mendesakan kepentingan-kepentingannya pada pemerintah. Dalam model ini, perilaku individu akan mempunyai makna politik kalau mereka bertindak sebagai bagian atas nama kepentingan kelompok. Kelompok dipandang sebagai jembatan yang penting antara individu dan pemerintah, karena politik pada dasarnya adalah perjuangan-perjuangan yang dilakukan kelompok untuk mempengaruhi kebijakan publik.

Model Kelompok

Page 22: Administrasi Negara &Public Policy

Dari sudut pandang model ini sistem politik mempunyai tugas untuk mengelola konflik yang timbul dalam perjuangan antar kelompok tersebut, dengan cara :

1. Menetapkan aturan permainan dalam perjuangan kelompok;

2. Mengatur kompromi-kompromi dan menyeimbangkan kepentingan;

3. Memberlakukan kompromi yang telah dicapai dalam bentuk kebijakan publik;

4. Memaksakan kompromi tersebut.

Model Kelompok

Page 23: Administrasi Negara &Public Policy

Menurut Model Teori Kelompok ini, Public policy pada saat-saat tertentu dan kapanpun, senangtiasa merupakan usaha yang menjaga keseimbangan yang dicapai di dalam kelompok yang sedang berjuang

Model Kelompok

Pengaruh Tambahan Pengaruh

KelompokB

Public policy

Pengaruh Kelompok A

Equilibrium

Kelompok BerkepentinganB

Pembuat policy

KelompokBerkepentingan

A

Hasil dari Public policy yang

menguntungkan kelompok A

Hasil dari Public policy yang

menguntungkan kelompok B

Tekanan Tekanan

Model Kelompok Public Policy

Page 24: Administrasi Negara &Public Policy

• Dalam model ini kebijakan publik pada dasarnya mencerminkan keseimbangan yang tercapai dalam perjuangan antar kelompok pada suatu waktu tertentu dan kebijakan publik mencerminkan kesimbangan setelah pihak-pihak atau kelompok-kelompok tertentu berhasil mengarahkan kebijakan publik ke arah yang menguntungkan mereka.

• Besar kecilnya pengaruh

kelompok-kelompok tersebut ditentukan oleh jumlah:

1. Kekayaan,

2. Kekuatan organisasi,

3. Kepemimpinan,

4. Akses terhadap pembuat keputusan dan

5. Kohesi dalam kelompok.

Model Kelompok

Page 25: Administrasi Negara &Public Policy

Model ini memandang kebijakan publik sebagai

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh lembaga

pemerintah. Menurut pandangan model ini,

kegiatan-kegiatan yang dilakukan warga negara,

baik yang dilakukan secara perseorangan maupun

kelompok pada umumnya ditujukan pada lembaga

pemerintah. Kebijakan ditetapkan, disahkan, dan

dilaksanakan serta dipaksakan berlakunya oleh

lembaga pemerintah. Dalam model ini yang

membentuk kebijakan publik adalah interaksi antar

lembaga-lembaga pemerintah, dilain pihak,

betapapun kerasnya kehendak publik, namum

apabila tidak mendapat perhatian dari lembaga

pemerintah, kehendak tersebut tidak akan menjadi

kebijakan publik.

Model Kelembagaan (Institusion Model)

Page 26: Administrasi Negara &Public Policy

Lembaga pemerintah memberikan karakteristik berbeda dalam kebijakan publik, yaitu :

1. Pemerintah memberikan legitimasi kepada kebijakan-kebijakan.

2. Kebijakan-kebijakan pemerintah memerlukan universalitas.

3. Dengan demikian keunggulan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah adalah bahwa kebijakan tersebut dapat menuntut loyalitas dari semua warga negaranya dan mempunyai kemampuan membuat kebijakan yang mengatur seluruh masyarakat dan memonopoli penggunaan kekuasaan secara sah yang mendorong individu-individu dan kelompok membentuk pilihan-pilihan mereka dalam kebijakan

Model Kelembagaan (Institusion Model)

Page 27: Administrasi Negara &Public Policy

Beberapa ahli ilmu politik, mencoba untuk mengelompokkan berbagai aktivitas menurut hubungannya dengan Public policy antara lain:

1. Identifikasi persoalan-persoalan (tuntutan-tuntutan untuk kegiatan pemerintah)

2. Perumusan usul-usul policy (prakarsa dan pengembangan usulan-usulan program pemerintah.

3. Pengesahan policy (memilih suatu usulan, pembentukan dukungan politik untuk usul-usul tersebut, dan mengesahkan sebagai undang-undang produk hukum)

4. Pelaksanaan policy (penataan borokrasi, penyediaan gaji dan pelayanan-pelayanan dan penetapan pajak)

5. Evaluasi policy (penganalisisan tentang program-program, evaluasi hasil-hasil dan pengaruhnya dan menyarankan perubahan dan penyusuaian)

Model Proses

Page 28: Administrasi Negara &Public Policy

(Kebijakan sebagai laba sosial maksimum) Kebijakan rasional diartikan sebagai kebijakanyang mampu mencapai keuntungan sosial tertinggi. Hasil dari kebijakan ini harusmemberikan keuntungan bagi masyarakat yang telah membayar lebih, dan pemerintahmencegah kebijakan bila biaya melebihi manfaatnya.Banyak kendala rasionalitas, Karakteristik rasionaltias sangat banyak dan bervariasiUntuk memilih kebijakan rasional, pembuat kebijakan harus:

1. Mengetahui semua keinginan masyarakat dan bobotnya

2. Mengetahui semua alternatif yang tersedia

3. Mengetahui semua konsekwensi alternatif

4. Menghitung rasio pencapaian nilai sosial terhadap setiap alternatif

5. Memilih alternatif kebijakan yang paling efisien.

 

Model Rasionalisme

Page 29: Administrasi Negara &Public Policy

Asumsi rasionalitas adalah preferensi masyarakat harus dapat diketahui dan dinilai bobotnya. Harus diketahui nilai-nilai masyarakat secara konprehensif. Informasi alternatif dan kemampuan menghitung secara akurat tentang rasio biaya dan manfaat. Aplikasi sistem pengambilan keputusan. Pada dasarnya nilai dan kecenderungan yang berkembang dalam masyarakat tidak dapat terdeteksi secara menyeluruh, sehingga menyulitkan bagi pembuat kebijakan untuk mementukan arah kebijakana yang akan dibuat. Pada akhirnya pendekatan rasional ini cukup problematis dalam hal siapa yang menilai suatu kebijakan. Bersifat rasionalitas ataukah tidak  

Model Rasionalisme

Page 30: Administrasi Negara &Public Policy

Model inkremental pada hakikatnya memandang kebijakan publik sebagai kelanjutan dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh pemerintah di masa lampau, dengan hanya melakukan perubahan-perubahan seperlunya. Model inkremental ini untuk pertama kalinya dikembangkan oleh ekonom, Charles E. Lindblom, sebagai kritik terhadap model rasional komprehensif dalam pembuatan kebijakan publik. Pendukung model ini menyatakan bahwa perubahan tambahan lebih cepat dari perubahan komprehensif bahwa potensi konflik jauh lebih rendah dibandingkan dengan perubahan radikal dan inkremental adaptasi kontribusi pada redefinisi kebijakan secara terus menerus. Model ini pada hakikatnya memandang kebijakan publik sebagai kelanjutan dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh pemerintah dimasa lampau, dengan melakukan perubahan-perubahan seperlunya.

Model Inkrementalisme

Page 31: Administrasi Negara &Public Policy

1. Mereka tidak mempunyai waktu, kecerdasan atau biaya untuk melakukan penelitian dari semua kemungkinan alternatif dari suatu policy yang ada.

2. Mereka menerima keabsahan dari policy sebelumnnya karena ketidaktentuan akibat-akibat yang bakal ditimbulkan dari policy yang baru atau sama sekali berbeda dari yang mendahuluinya.

3. Barangkali terdapat tabungan-tabungan yang menarik dalam program-program yang ada dan dapat menghalangi perubahan yang benar-benar radikal.

4. Inkrementalisme merupakan tindakan politik yang tepat. Persetujuan dalam proses pembuatan policy yang akan datang akan lebih mudah, jika hal-hal yang dipersoalkan adalah mengenai kenaikan atau penurunan anggaran, atau hanya penyempurnaan policy yang ada.

Alasan Pembuat policy lebih bersifat Inkrementalisme

Page 32: Administrasi Negara &Public Policy

Model Sistem• Menurut model sistem, kebijakan politik dipandang sebagai tanggapan

dari suatau sistem politik terhadap tuntutan-tuntutan yang timbul dari lingkungan yang merupakan kondisi atau keadaan yang berada di luar batas-batas politik. Kekuatan yang timbul dari lingkungan dan mempengaruhi sistem politik dipandang sebagai masukan (inputs) bagi sistem politik, sedangkan hasil-hasil yang dikeluarkan oleh sistem politik yang merupakan tanggapan terhadap tuntutan tersebut dipandangkan sebagai keluaran (outputs) dari sistem politik.

• Menurut model sistem, kebijakan publik merupakan hasil dari suatu sistem politik. Konsep “sistem” menunjuk pada seperangkat lembaga dan kegiatan yang dapat diidentifikasikan dalam masyarakat yang berfungsi mengubah tuntutan menjadi keputusan yang otoritatif. Konsep ini juga menunjukan adanya saling hubungan antara elemen yang membangun sistem politik serta mempunyai kemampuan dalam menanggapi kekuatan dalam lingkungannya. Masukan yang diterima oleh sistem politik dapat dalam bentuk tuntutan maupun dukungan.

Page 33: Administrasi Negara &Public Policy

Model Sistem

Page 34: Administrasi Negara &Public Policy

Kasmiah Ali : Administrasi Negara dan Public Policy adalah ilmu yang memperlajari tentang pemimpin dan kebijakan-kebijakan yang dibuatnya entah itu pro rakyat atau tidak pro rakyat.

Pendapat Kelompok IV

Page 35: Administrasi Negara &Public Policy

• Kebijakan public adalah keputusan – keputusan yang mengikat bagi orang banyak pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang dibuat oleh pemegang otoritas public. Sebagai keputusan yang mengikat public maka kebijakan public haruslah dibuat oleh otoritas politik, yakni mereka yang menerima mandat dari public atau orang banyak , umumnya melalui suatu proses pemilihan untuk bertindak atas nama rakyat banyak.

• Selanjutnya, kebijakan public akan dilaksanakan oleh administrasi negara yang dijalankan oleh birokrasi pemerintah. Focus utama kebijakan public dalam negara modern adalah pelayanan public, yang merupakan segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh negara untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas kehidupan orang banyak. 

Pendapat Kelompok IV

Nurjaya

Page 36: Administrasi Negara &Public Policy

• Sudarminto • Administrasi negara adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan

aparatur negara/aparatur pemerintah untuk mencapai tujuan negara secara efisien.

• Administrasi negara adalah merupakan kegiatan yang bersifat penyelenggaraan yang diselenggarakan oleh aparatur pemerintah untuk kepentingan umum.

• Public policy adalah keputusan pemerintah untuk mengatur berbagai bidang kehidupan dalam negara.

Public Policy (Kebijakan Publik) adalah salah satu kajian di dalam ilmu administrasi publik dimana pemerintah (Government) melakukan atau tidak melakukan sebuah tindakan untuk mencapai tujuan.

Pendapat Kelompok IV

Page 37: Administrasi Negara &Public Policy

• Annisari • Antara administrasi negara dan public policy itu saling

terkait satu sama lain. Public Policy hadir untuk memperbaiki dan memperlancar administrasi negara itu sendiri. Public Policy jangan dipandang sebagai hukum yang tidak dapat dirubah, melainkan public policy haruslah bisa menyesuaikan dengan tuntutan zaman. Mana kala public policy yang ada sudah tertinggal dengan perkembangan dan tuntutan zaman, maka saat itulah suatu public policy harus diganti atau ditinjau ulang supaya tidak menjadi aturan yang usang dan tak mampu menjawab masalah kontemporer.

Pendapat Kelompok IV

Page 38: Administrasi Negara &Public Policy

Pendapat Kelompok IV

Page 39: Administrasi Negara &Public Policy