Administrasi Keuangan€¦ · MODUL Administrasi Keuangan Administrasi Pendapatan dan Belanja...
Transcript of Administrasi Keuangan€¦ · MODUL Administrasi Keuangan Administrasi Pendapatan dan Belanja...
M O D U L
Administrasi Keuangan
Menganalisis Administrasi Pendapatan dan belanja keuangan
Membuat administrasi pendapatan dan belanja keuangan
Nama : ..............................................................
Kelas : ..............................................................
No. Absen : ..............................................................
Penulis : Novita Nanda Marini
1 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
MODUL
Administrasi Keuangan
Administrasi Pendapatan dan Belanja Keuangan
Untuk SMK Kelas X Semester 1
Penyusun:
Novita Nanda M.
2 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan modul ini tepat pada waktunya. Modul ini disusun berdasarkan kurikulum 2013 yang sudah diterapkan oleh Pemerintah.
Modul ini merupakan buku pegangan bagi guru dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sebagai buku pegangan, modul ini juga tidak menutup kemungkinan untuk memanfaatkan buku-buku penunjang yang lainnya.
Melalui modul ini, penulis berusaha meyajikan materi dengan berbagai model evaluasi dan penugasan untuk mempermudah peserta didik dalam mencapai target-target belajar atau kompetensi yang diharapkan. Pemanfaatan modul ini dapat dikombinasikan dengan kegiatan mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru dan kegiatan membaca buku-buku sumber lainnya secara mandiri. Berbagai kegiatan tersebut diharapkan dapat mendukung kegiatan belajar peserta didik secara menyeluruh.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya modul ini. Semoga modul ini dapat memberikan pencerahan dalam pembelajaran materi Administrasi Pendapatan dan Belanja Keuangan.
Malang, 12 Oktober 2017
Penulis
KATA PENGANTAR
3 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ........................................................................................................ 4 Deskripsi Singkat .................................................................................................... 5 Petunjuk Belajar ....................................................................................................... 6 KI ............................................................................................................................. 7 KD dan Indikator .................................................................................................... 8 Relevansi Manfaat .................................................................................................. 9
BAB II KEGIATAN BELAJAR
Komptensi Dasar .................................................................................................. 10 Materi Pokok ........................................................................................................ 10 Informasi Pendukung ............................................................................................. 11 Uraian Materi ........................................................................................................ 12 Rangkuman Materi ............................................................................................... 20 Tugas Mandiri dan Tugas Kelompok ................................................................... 21
BAB III EVALUASI
Maksud dan Tujuan Evaluasi ................................................................................ 22 Latihan .................................................................................................................. 23
BAB IV PENUTUP
Tindak Lanjut ........................................................................................................ 26 Harapan .................................................................................................................. 26
Lampiran Kunci Jawaban .................................................................................................................... 27 Penilaian ............................................................................................................................... 29 Penilaian Psikomotorik ........................................................................................................ 30 Penilaian Sosial .................................................................................................................... 31
DAFTAR ISI
4 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
BAB I
PENDAHULUAN
Administrasi keuangan adalah proses pengelolaan yang melibatkan semua kegiatan yang berhubungan dengan keuangan, pembuatan laporan keuangan, dan pencapaian tujuan untuk kepentingan bersama. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan kebijaksanaan keuangan tahunan pemerintah daerah yang disusun berdasarkan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku, serta berbagai pertimbangan lainnya dengan maksud agar penyusunan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah mudah dilakukan. Pada sisi yang lain Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dapat pula menjadi sarana bagi pihak tertentu untuk melihat atau mengetahui kemampuan daerah baik dari sisi pendapatan maupun sisi belanja.
Dengan berlandaskan pada dasar hokum maka penyusunan APBD sebagai rancana kerja keuangan adalah sangat penting dalam rangka penyelenggaraan fungsi daerah otonom. Dari uraian tersebut boleh dikatakan bahwa APBD sebagai alat / wadah untuk menampung berbagai kepentingan publik ( public accountability ) yang diwujudkan melalui berbagai kegiatan dan program, dimana pada saat tertentu manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat umum.
Menurut Mahmudi (2010:16), jika dibandingkan dengan sektor bisnis, sumber pendapatan pemerintah daerah relatif terprediksi dan lebih stabil, sebab pendapatan tersebut diatur oleh peraturan perundang-undangan daerah yang bersifat mengikat dan dapat dipaksakan sehingga pendapatan pada sektor bisnis bersifat fluktuatif. Untuk meningkatkan akuntabilitas dan keleluasaan dalam pembelanjaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sumber-sumber penerimaan daerah yang potensial harus digali secara maksimal di dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk diantaranya adalah pajak daerah dan retribusi daerah yang sudah sejak lama menjadi salah satu unsur Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang utama. Semakin tinggi kewenangan keuangan yang dimiliki daerah, maka semakin tinggi peranan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam struktur keuangan daerah, begitu pula sebaliknya. Salah satu pos Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah pajak daerah. Pemerintah daerah diharapkan lebih mampu menggali sumber-sumber keuangan, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tuntutan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) semakin besar seiring dengan semakin banyaknya kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan kepada daerah disertai pengalihan personil, peralatan, pembiayaan dan dokumentasi.
LATAR BELAKANG
5 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
DESKRIPSI SINGKAT
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan kebijaksanaan keuangan tahunan pemerintah daerah yang disusun berdasarkan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku, serta berbagai pertimbangan lainnya dengan maksud agar penyusunan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah mudah dilakukan. Pada sisi yang lain Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dapat pula menjadi sarana bagi pihak tertentu untuk melihat atau mengetahui kemampuan daerah baik dari sisi pendapatan maupun sisi belanja.
Dengan berlandaskan pada dasar hukum maka penyusunan APBD sebagai rancana kerja keuangan adalah sangat penting dalam rangka penyelenggaraan fungsi daerah otonom. Dari uraian tersebut boleh dikatakan bahwa APBD sebagai alat / wadah untuk menampung berbagai kepentingan publik ( public accountability ) yang diwujudkan melalui berbagai kegiatan dan program, dimana pada saat tertentu manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat umum. Mardiasmo ( 1999: 11 ) mengemukakan bahwa salah satu aspek dari pemerintah daerah yang harus diatur secara hati-hati adalah masalah pengelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah. Anggaran daerah atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan instrumen kebijakan yang utama bagi pemerintah daerah sebagai instrumen kebijakan, anggaran daerah menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas pemerintah daerah. Anggaran daerah seharusnya dipergunakan sebagai alat untuk menentukan besarnya pendapatan dan pengeluaran, alat bantu pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan, alat otoritas pengeluaran di masa yang akan datang.
6 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
PETUNJUK BELAJAR
Bagi Peserta
Didik
Penjelasan Bagi
Guru
a. Memahami materi
yang ada pada modul
b. Setelah memahami
materi yang ada pada
modul siswa
mengerjakan tugas
yang ada dimodul
c. Kemudian
mengerjakan tes
formatif di akhir
kegiatan
pembelajaran
a. Sebelum
menggunakan modul
ini, sebaiknya guru
mempelajari seluruh
materi yang ada
b. Lalu guru menyuruh
peserta didik untuk
mengerjakan soal
yang ada di poin
tugas dan soal-soal
lainnya
7 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
KOMPETENSI INTI
1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan pro-aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3 : memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4 : menolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
8 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1.2 Penerapan penggunaan panca indera sebagai sarana untuk
berkarya secara efektif dan efisien berdasarkan nilai-nilai
agama yang dianut.
2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur, disiplin,tanggung
jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong)
dalam melakukan pembelajaran sebagai bagian dari sikap
ilmiah.
3.8 Menganalisis Administrasi pendapatan dan belanja
keuangan
1) Menganalisis keuangan
2) Menganalisis andministrasi pendapatan dan belanja
keuangan
3) Menyebutkan fungsi- fungsi keuangan
4) Menjelaskan anggaran pendapatan dan belanja
keuangan
5) Menyusun proses anggaran pendapatan dan belanja
keuangan
4.8 Membuat administrasi pendapatan dan belanja keuangan
9 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
RELEVANSI MANFAAT
Sebagai pedoman guru untuk memberikan materi pembelajaran
Sebagai pedoman agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa arahan atau bimbingan guru
Meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi siswa Memungkinkan siswa atau peserta didik untuk dapat
mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar
tidak terlalu bersifat verbal
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian keuangan 2. Siswa mampu menjelaskan fungsi – fungsi keuangan 3. Siswa mampu menjelaskan anggaran pendapatan dan
belanja keuangan 4. Siswa mampu menjelaskan fungsi – fungsi anggaran
pendapatan dan belanja keuangan 5. Siswa mampu menyusun proses anggaran pendapatan
dan belanja keuangan
10 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
KEGIATAN BELAJAR
KOMPETENSI DASAR
3.8 : Menganalisis Administrasi Pendapatan dan belanja keuangan
4.8 : Membuat administrasi pendapatan dan belanja keuangan
MATERI POKOK
1. Pengertian Administrasi 2. Fungsi-fungsi keuangan 3. Anggaran Pendapatan dan Belanja
Keuangan 4. Fungsi-fungsi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Keuangan 5. Menyusun Proses Anggaran Pendapatan
dan Belanja Keuangan
BAB II
KEGIATAN PEMBELAJARAN
11 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
INFORMASI PENDUKUNG
Menurut Mahmudi (2010:16), jika dibandingkan dengan sektor bisnis, sumber pendapatan pemerintah daerah relatif terprediksi dan lebih stabil, sebab pendapatan tersebut diatur oleh peraturan perundang-undangan daerah yang bersifat mengikat dan dapat dipaksakan sehingga pendapatan pada sektor bisnis bersifat fluktuatif. Untuk meningkatkan akuntabilitas dan keleluasaan dalam pembelanjaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sumber-sumber penerimaan daerah yang potensial harus digali secara maksimal di dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk diantaranya adalah pajak daerah dan retribusi daerah yang sudah sejak lama menjadi salah satu unsur Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang utama. Semakin tinggi kewenangan keuangan yang dimiliki daerah, maka semakin tinggi peranan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam struktur keuangan daerah, begitu pula sebaliknya. Salah satu pos Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah pajak daerah.
12 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
URAIAN MATERI
Administrasi bukanlah kata yang asing bagi semua orang. Akan tetapi ketika pengertian administrasi ditanyakan pada masyarakat awam, sebagian besar pasti akan menjawab “pembayaran” karena itulah pengertian administrasi yang selama ini dipahami oleh sebagaian besar masyarakat Indonesia. Kita tidak bisa menyalahkan persepsi dari masyarakat yang demikian karena kenyataan yang mereka alami memang seperti itu. Ketika mereka dihadapkan dengan urusan administrasi pasti mereka dimintai pembayaran. Jadi wajar saja jika paradigma mereka seperti itu. Berbeda ketika kita tanyakan soal administrasi kepada masyarakat yang paham tentang ekonomi. Istilah administrasi secara etimologis berasal dari bahasa latin administration yang dapat berarti pemberian bantuan, pemeliharaan, pelaksanaan, pimpinan, dan pengelolaan. Di Italia, istilah ini berkembang menjadi administrazione, menjadi administration di Perancis, Inggris dan Jerman. Administrasi juga berasal dari kata Belanda, yaitu administratie yang diartikan sebagai istilah tata usaha, yaitu segala kegiatan yang meliputi tulis menulis, mengetik, koresponden, kearsipan dan sebagainya (office work) . Dalam bahasa Yunani terdiri atas ad dan ministrare yang berarti mengabdi, melayani atau berusaha untuk memenuhi harapan setiap orang.
Secara terminologis, administrasi dalam arti luas merupakan segenap proses pengelolaan/ kerjasama sekelompok orang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Menurut Simon, manusia yang administrasi seharusnya mengutamakan kepuasan. Manusia administrasi harus mementingkan kepuasan dan bukan hanya mementingkan hasil maksimal. Sedangkan keuangan merupakan hasil dari proses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Berangkat dari berbagai pengertian di atas, dapat diartikan bahwa administrasi keuangan adalah proses pengelolaan yang melibatkan semua kegiatan yang berhubungan dengan keuangan, pembuatan laporan keuangan, dan pencapaian tujuan untuk kepentingan bersama.
PENGERTIAN ADMINISTRASI
13 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
a. Fungsi Investasi, meliputi bagaimana pengelolaan dana ke dalam aktiva-aktiva yang akan digunakan untuk berusaha mencapai tujuan tersebut. Dana tersebut bisa berasal dari modal sendiri atau dari luar. Secara garis besar, keputusan investasi dapat dikelompokkan ke dalam investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek meliputi investasi dalam kas, persediaan, piutang, dan lain-lain. Sedangkan investasi jangka panjang berupa gedung, tanah, peralatan produksi, kendaraan dan lain-lain.
b. Fungsi Mencari Dana, meliputi fungsi pencarian modal yang dibutuhkan untuk membelanjai usaha-usaha yang dijalankan. Disamping itu, juga berfungsi untuk memilih sumber-sumber dana yang tepat terhadap berbagai jenis kebutuhan. Hal ini berarti bahwa kita berusaha untuk memilih apakah dana itu akan diambil dari pinjaman jangka pendek, pinjaman jangka panjang, atau modal sendiri.
c. Fungsi Pembelanjaan, meliputi kegiatan tentang penggunaan dana baik dana dari luar maupun dana milik sendiri yang dipergunakan untuk membelanjai seluruh kegiatan. Dalam hal ini pembelanjaan berhubungan dengan proses produksi maupun pendukung proses produksi.
d. Fungsi Pembagian Laba, yaitu menentukan policy dalam mengadakan pembagian laba usaha. Fungsi pembagian laba ini sebenarnya dapat dimasukkan di dalam fungsi mencari dana. Maksudnya adalah bahwa diusahakan adanya dana yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri untuk mengembangkan usaha-usaha perusahaan tersebut.
Dalam pengelolaan keuangan daerah sebagai suatu perwujudan dari rencana kerja keuangan akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan selain berdasarkan pada ketentuan-ketentuan umum yang berlandaskan pula pada :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah
FUNGSI-FUNGSI KEUANGAN
DASAR HUKUM KEUANGAN
14 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenagan propinsi sebagai daerah otonom
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
5. Permendagri Nomor 5 Tahun 1997 tentang pelaksanaan tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi keuangan dan barang daerah
6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 7. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan kebijaksanaan keuangan tahunan pemerintah daerah yang disusun berdasarkan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku, serta berbagai pertimbangan lainnya dengan maksud agar penyusunan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah mudah dilakukan. Pada sisi yang lain Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dapat pula menjadi sarana bagi pihak tertentu untuk melihat atau mengetahui kemampuan daerah baik dari sisi pendapatan maupun sisi belanja.
Dengan berlandaskan pada dasar hukum maka penyusunan APBD sebagai rancana kerja keuangan adalah sangat penting dalam rangka penyelenggaraan fungsi daerah otonom. Dari uraian tersebut boleh dikatakan bahwa APBD sebagai alat / wadah untuk menampung berbagai kepentingan publik ( public accountability ) yang diwujudkan melalui berbagai kegiatan dan program, dimana pada saat tertentu manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat umum. Menurut Menteri Negara Otonomi Daerah Republik Indonesia menyebutkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ) pada hakekatnya merupakan instrumen kebijakan yang dipakai, sebagai alat untuk meningkatkan pelayanana umum dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Oleh karena itu, DPRD dan pemerintah daerah harus berupaya secara nyata dan terstruktur guna menghasilkan APBD yang dapat mencerminkan kebutuhan riil masyarakat sesuai dengan potensi masing-masing daerah serta dapat memenuhi tuntutan terciptanya anggaran daerah yang berorientasi pada kepentigan dan akuntabilitas publik. Mardiasmo ( 1999: 11 ) mengemukakan bahwa salah satu aspek dari pemerintah daerah yang harus diatur secara hati-hati adalah masalah pengelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah. Anggaran daerah atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan instrumen kebijakan yang utama bagi pemerintah daerah sebagai instrumen kebijakan, anggaran daerah menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas pemerintah daerah. Anggaran daerah seharusnya dipergunakan sebagai alat untuk menentukan besarnya pendapatan dan pengeluaran, alat bantu pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan, alat otoritas pengeluaran di masa yang akan datang. Ukuran standar untuk evaluasi kinerja serta alat koordinasi bagi semua aktivitas di berbagai unit kerja.
PENGERTIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
15 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
Anggaran mempunyai tiga kegunaan pokok yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja serta sebagai alat pengawasan kerja. Dengan melihat kegunaan pokok dari anggran tersebut maka pertumbuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dapat berfungsi sebagai :
Pertama, fungsi perencanaan, dalam perencanaan APBD adalah penentuan tujuan yang akan dicapai sesuai dengan kebijaksanaan yang telah disepakati misalnya target penerimaan yang akan dicapai, jumlah investasi yang akan ditambah, rencana pengeluaran yang akan dibiayai.
Kedua, fungsi koordinasi anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana dan tindakan berbagai unit atau segmen yang ada dalam organisasi, agar dapat bekerja secara selaras ke arah tercapainya tujuan yang diharapkan.
Ketiga, fungsi komunikasi jika yang dikehendaki dapat berfungsi secara efisien maka saluran komunikasi terhadap berbagai unit dalam penyampaian informasi yang berhubungan dengan tujuan, strategi, kebijaksanaan, pelaksanaan dan penyimpangan yang timbul dapat teratasi.
Keempat, fungsi motivasi anggaran berfungsi pula sebagai alat untuk memotivasi para pelaksana dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan untuk mencapai tujuan.
Kelima, fungsi pengendalian dan evaluasi, anggaran dapat berfungsi sebagai alat-alat pengendalian yang pada dasarnya dapat ditentukan penyimpangan yang timbul dan penyimpangan tersebut sebagai dasar evaluasi atau penilaian prestasi dan sekaligus merupakan umpan balik pada masa yang akan datang.
Perkembangan APBD terutama di sisi pendapatan daerah dapat menjadi dasar perencanaan jangka pendek ( satu tahun ) dengan asumsi bahwa perkembangan yang akan terjadi pada satu tahun ke depan relatif sama. Pendapatan Asli Daerah merupakan pencerminan dari potensi ekonomi daerah, untuk itu tidak berlebihan apabila pemerintah pusat menjadi PAD sebagai kriteria utama dalam pemberian otonomi kepada daerah. Pelaksanaan otonomi daerah merupakan proses yang memerlukan keterlibatan segenap unsur dan lapisan masyarakat, serta memberikan kekuasaan bagi pemerintah daerah dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah sehingga peran pemerintah adalah sebagai katalisator dan fasilitator karena pihak pemerintahlah yang lebih mengetahui sasaran dan tujuan pembangunan yang akan dicapai. Sebagai katalisator dan fasilitator tentunya membutuhkan berbagai sarana dan fasilitas pendukung dalam rangka terlaksananya pembangunan secara berkesinambungan. Anggaran belanja merupakan salah satu alternatif yang dapat merangsang kesinambungan serta konsistensi pembangunan di daerah secara keseluruhan menuju tercapainya sasaran yang telah disepakati bersama.
FUNGSI ANGGARAN DAN BELANJA
16 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
Aspek pengelolaan keuangan daerah, pada dasarnya menyangkut tiga hal yang saling terkait satu dengan yang lainya, yaitu :
1. Aspek Penerimaan, yaitu mengenai seberapa besar kemampuan Pemerintah Daerah
dapat menggali sumber-sumber pendapatan yang potensial dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan pendapatan tersebut.
2. Aspek Pengeluaran, yaitu mengenai seberapa besar biaya-biaya dari suatu pelayanan publik dan faktor-faktor yang menyebabkan biaya-biaya tersebut meningkat.
3. Aspek Anggaran, yaitu mengenai hubungan antara pendapatan dan pengeluaran serta kecenderungan yang diproyeksikan untuk masa depan.
Pendapatan daerah dapat diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu sumber-sumber pendapatan dari daerah sendiri dan sumber-sumber pendapatan dari luar daerah. Sumbersumber pendapatan dari daerah sendiri adalah sumber pendapatan yang dikumpulkan secara langsung dari masyarakat daerah yang bersangkutan, misalnya pajak dan retribusi. Sumbersumber pendapatan eksternal adalah sumber pendapatan yang berasal dari luar daerah seperti pemerintah diatasnya ( propinsi ) dan pemerintah pusat dan pinjaman serta lain-lain yang sah.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun2004, sumber-sumber penerimaan daerah terdiri dari 3 bagian, yakni :
1. Pendapatan Asli Daerah , yang terdiri dari : (a) Hasil pajak daerah (b) Hasil retribusi daerah (c) Hasil Perusahaan milik daerah (d) Lain-lain pendapatan daerah yang sah
2. Dana perimbangan yang terdiri dari : (a) Bagian daerah dari penerimaan PBB, bea perolehan hak atas tanah dan
bangunan, dan penerimaan dari sumber daya alam (b) Dana Alokasi Umum (c) Dana Alokasi Khusus (d) Pinjaman Daerah
3. Lain-lain Pendapatan Pengeluaran daerah adalah semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahun
anggaran bersangkutan yang mengurangi kekayaan Pemerintah Daerah. Dalam struktur anggaran daerah dengan pendekatan kinerja, pengeluaran daerah ( belanja daerah ) dirinci menurut organisasi, fungsi kelompok, dan jenis belanja, yakni :
1. Belanja daerah menurut organisasi adalah suatu kesatuan pengguna anggaran seperti Sekretariat daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah lainya
ASPEK PENGELOLAAN KEUANGAN
17 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
2. Fungsi belanja misalnya pendidikan, kesehatan, dan fungsi-fungsi lainya 3. Kelompok belanja misalnya belanja administrasi umum, belanja operasi dan
pemeliharaan, belanja modal 4. Jenis belanja misalnya belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja
perjalanan dinas, belanja pemeliharaan.
Proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Wajo yang diawali dengan proses penentuan rencana plafond APBD sesuai silklus anggaran dimulai dari :
1. proses penentuan pendapatan 2. proses penentuan belanja 3. proses penentuan pembiayaan
Selanjutnya hasil rencana anggaran yang telah disusun oleh instansi yang bersangkutan secara terpadu diajukan kepada tim anggaran eksekutif dan kemudian disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) dalam bentuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah guna dibahas dan disetujui DPRD, sehingga penetapannya dapat dituangkan didalam peraturan daerah.
Kemampuan aparatur pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi daerah khususnya di bidang pengelolaan Keuangan daerah dapat dianalisis dari kinerja aparatur pemerintah daerah. Kinerja diartikan sebagai bentuk prestasi atau hasil dari prilaku pekerja yang merupakan fungsi dari kemampuan (ability) dukungan (support) dan usaha (effort), untuk mengukur seberapa besar kinerja aparatur pemerintah daerah yang dapat diukur dengan efektivitas, dan efisiensi.
PROSES PENYUSUNAN APB
18 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
CONTOH ADMINISTRASI PENDAPATAN DAN KEUANGAN BELANJA
19 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
20 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
Mardiasmo ( 1999: 11 ) mengemukakan bahwa salah satu aspek dari pemerintah daerah yang harus diatur secara hati-hati adalah masalah pengelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah. Anggaran daerah atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan instrumen kebijakan yang utama bagi pemerintah daerah sebagai instrumen kebijakan, anggaran daerah menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas pemerintah daerah. Anggaran daerah seharusnya dipergunakan sebagai alat untuk menentukan besarnya pendapatan dan pengeluaran, alat bantu pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan, alat otoritas pengeluaran di masa yang akan datang. Ukuran standar untuk evaluasi kinerja serta alat koordinasi bagi semua aktivitas di berbagai unit kerja.
Pertama, fungsi perencanaan, dalam perencanaan APBD adalah penentuan tujuan yang akan dicapai sesuai dengan kebijaksanaan yang telah disepakati misalnya target penerimaan yang akan dicapai, jumlah investasi yang akan ditambah, rencana pengeluaran yang akan dibiayai.
Kedua, fungsi koordinasi anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana dan tindakan berbagai unit atau segmen yang ada dalam organisasi, agar dapat bekerja secara selaras ke arah tercapainya tujuan yang diharapkan.
Ketiga, fungsi komunikasi jika yang dikehendaki dapat berfungsi secara efisien maka saluran komunikasi terhadap berbagai unit dalam penyampaian informasi yang berhubungan dengan tujuan, strategi, kebijaksanaan, pelaksanaan dan penyimpangan yang timbul dapat teratasi.
Keempat, fungsi motivasi anggaran berfungsi pula sebagai alat untuk memotivasi para pelaksana dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan untuk mencapai tujuan.
Kelima, fungsi pengendalian dan evaluasi, anggaran dapat berfungsi sebagai alat-alat pengendalian yang pada dasarnya dapat ditentukan penyimpangan yang timbul dan penyimpangan tersebut sebagai dasar evaluasi atau penilaian prestasi dan sekaligus merupakan umpan balik pada masa yang akan datang.
RANGKUMAN
21 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
Buatlah rekapan anggaran pendapatan dan belanja
keuangan di rumah masing-masing!
TUGAS MANDIRI
Buatlah kelompok yang terdiri dari 4 orang anggota, kemudian lakukan pengamatan dikantor/instansi tata usaha, dan buatlah rekapan anggaran pendapatan dan belanja keuangan, lalu jelaskan proses anggaran pendapatan dan belanja keuangannya
Tempat Pengamatan:
Tanggal:
TUGAS KELOMPOK
22 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
Maksud dan Tujuan Evaluasi
Evaluasi Pembelajaran memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah untuk:
1. Menentukan angka kemajuan atau hasil belajar pada siswa. Berfungsi sebagai :
a) Laporan kepada orang tua / wali siswa
b) Penentuan kenaikan kelas
c) Penentuan kelulusan siswa
2. Penempatan siswa ke dalam situasi belajar mengajar yang tepat dan serasi dengan tingkat
kemampuan, minat dan berbagai karakteristik yang dimiliki.
3. Mengenal latar belakang siswa (psikologis, fisik dan lingkungan) yang berguna baik bagi
penempatan maupun penentuan sebab-sebab kesulitan belajar para siswa, yakni berfungsi
sebagai masukan bagi tugas Bimbingan dan Penyuluhan (BP).
4. Sebagai umpan balik bagi guru, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memperbaiki
proses belajar mengajar dan program remidial bagi siswa.
Kegiatan evaluasi diberikan dalam bentuk pengujian tertulis melalui instrumen pilihan ganda, dimana pertanyaan berjumlah 15 item soal, setiap pertanyaan bernila i 2 sehingga total skor adalah 30. Dalam evaluasi juga terdapat instrumen essay yang berjumlah 10 item soal, setiap pertanyaan bernilai 5 sehingga total skor adalah 50. Sehingga jumlah skor keseluruhan adalah 100. Tingkat keberhasilan pemahaman serta daya serap siswa terhadap modul ini ditentukan dan diperoleh skor total dari jawaban yang benar ditentukan dari perolehan skor total dari jawaban yang benar dengan kriteria pembobotan seperti,
Nilai Predikat
90 ˗ 100% Baik sekali 80 ˗ 89% Baik 70 ˗ 79% Cukup 60 ˗ 69% Kurang
BAB III
EVALUASI
23 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
A. Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang menurut anda benar dan tepat! 1. Segenap proses pengelolaan atau kerjasama sekelompok orang dalam
suatu organisasi untuk mencapai tujuan, merupakan pengertian dari… . a. Organisasi b. Pembayaran c. Administrasi d. Koordinasi e. Manajemen
2. APBD adalah singkatan dari… .
a. Anggaran Pengadaan dan Belanja Daerah b. Anggaran Perencanaan dan Belanja Daerah c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah d. Administrasi Pendapatan dan Belanja Daerah e. Administrasi Perencanaan dan Belanja Daerah
3. Dibawah ini yang bukan merupakan fungsi administrasi adalah… .
a. Fungsi Investasi b. Fungsi Pembelanjaan c. Fungsi Pembagian Laba d. Fungsi Sosialisasi e. Fungsi Mencari Data
4. APBD sebagai dasar bagi pemerintah daerah dalam menjalankan pendapatan dan
belanja untuk masa satu tahun merupakan fungsi dari... . a. Otorisasi b. Pengawasan c. Perencanaan d. Distribusi e. Alokasi
5. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 sebagaimana
telah diubah dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun2004, sumber-sumber penerimaan daerah terdiri dari … bagian. a. 2 b. 4 c. 3 d. 1 e. 5
24 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
6. Dasar Hukum Keuangan yang membahas tentang perbendaharaan adalah… . a. UU Nomor 17 Tahun 2003 b. UU Nomor 1 Tahun 2004 c. UU Nomor 25 Tahun 2000 d. UU Nomor 22 Tahun 1999 e. Permen dagri Nomor 5 Tahun 1997
7. Salah satu fungsi anggaran dan belanja adalah sebagai alat evaluasi ketika terdapat
peyimpangan yang timbul atau penilaian prestasi adalah pengertian dari… . a. Fungsi Pengendalian dan Evaluasi b. Fungsi Perencanaan c. Fungsi Koordinasi d. Fungsi Komunikasi e. Fungsi Motivasi
8. Dibawah ini yang merupakan contoh dari sumber dana perimbangan daerah yaitu… .
a. Pajak Daerah b. Retribusi Daerah c. BUMD d. Hibah e. Pinjaman Daerah
9. Semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang
mengurangi kekayaan Pemerintah Daerah merupakan pengertian dari… . a. Pengeluaran Daerah b. Dana Perimbangan c. Pendapatan Asli Daerah d. Hasil Retribusi Daerah e. Pinjaman Daerah
10. Anggaran mempunyai tiga kegunaan pokok yaitu… .
a. Sebagai alat komunikasi, sebagai pedoman kerja, dan alat administrasi b. Sebagai bukti, sebagai alat komunikasi dan alat administrasi c. Sebagai bukti, sebagai pedoman dan sebagai alat komunikasi d. Sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat
pengawasan kerja e. Sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengawasan kerja dan bukti
25 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jelaskan pengertian keuangan!
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
2. Sebutkan fungsi – fungsi keuangan!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
3. Apa yang dimaksud dengan APBD?
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
4. Sebutkan penyusunan proses anggaran pendapatan dan belanja keuangan!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
5. Sebut dan jelaskan dasar hukum keuangan!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
- SELAMAT MENGERJAKAN!! -
26 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
TINDAK LANJUT
Setelah siswa mempelajari modul ini siswa diharapkan siswa dapat mengerti tentang pengertian dan cara menganalisis administrasi pendapatan dan belanja keuangan melalui sistem komputerisasi serta untuk acuan pembelajaran selanjutnya mengenai pembuatan
administrasi pendapatan dan belanja keuangan.
HARAPAN
Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa mampu meningkatkan hasil belajar serta mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan.
BAB IV
PENUTUP
27 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
Lampiran
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda 1. C 6. B 2. C 7. A 3. D 8. E 4. A 9. A 5. C 10. D
B. Essay
1. Keuangan adalah mempelajari bagaimana individu, bisnis, dan organisasi meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka. Istilah keuangan dapat berarti: (1) Ilmu keuangan dan asset lainnya; (2) Manajemen asset tersebut; (3) Menghitung dan mengatur risiko proyek.
2. Fungsi-fungsi keuangan yaitu: Fungsi Investasi Fungsi Mencari Dana, Fungsi Pembelanjaan, Fungsi Pembagian Laba
3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan kebijaksanaan keuangan tahunan pemerintah daerah yang disusun berdasarkan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku, serta berbagai pertimbangan lainnya dengan maksud agar penyusunan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah mudah dilakukan.
4. Proses Penyusunan APBD yaitu 1. proses penentuan pendapatan 2. proses penentuan belanja 3. proses penentuan pembiayaan
5. a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenagan propinsi sebagai daerah otonom d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
28 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
e. Permendagri Nomor 5 Tahun 1997 tentang pelaksanaan tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi keuangan dan barang daerah f. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 7. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan.
29 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
A. Soal Pilihan Ganda Jumlah Soal : 10 butir Skor tiap soal : 3 point Jumlah skor : Jumlah skor benar X skor (2point) Skor maksimal : 30
B. Soal Essay Jumlah Soal : 5 butir
No. Rincian Tugas Kinerja Skor Maksimum 1. Sangat lengkap 35 2. Kurang lengkap 25 3. Jawaban salah 10 Jumlah 40
Nilai akhir yang diperoleh: Rata-rata total keseluruhan skor yang didapat siswa Σ skor soal pilihan ganda + Σ skor pada essay x 2 = SKOR AKHIR
PENILAIAN
30 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
Petunjuk :
Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa
menggunakan skala berikut ini :
D = Memerlukan Perbaikan C = Menunjukkan Kemajuan
B = Memuaskan A = Sangat Baik
Format Pengamatan Perilaku Berkarakter
No. Rincian Tugas Kinerja (RTK)
Memerlukan perbaikan (D)
Menunjukkan kemajuan (C)
Memuaskan (B)
Sangat baik (A)
1. Teliti, tekun, cekatan
2. Jujur 3. Aktif 4. Disiplin 5. Kreatif dan
Inovatif
31 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
Petunjuk :
Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan sosial siswa itu
menggunakan skala berikut ini :
D = Memerlukan Perbaikan C = Menunjukkan Kemajuan
B = Memuaskan A = Sangat Baik
No. Rincian Tugas Kinerja (RTK)
Memerlukan perbaikan (D)
Menunjukkan kemajuan
(C)
Memuaskan (B)
Sangat baik (A)
1. Berkomunikasi
2. Bekerjasama
3. Partisipasi
32 | A d m n i s t r a s i K e u a n g a n
http://definisi.org/search/administrasi
http://hanyfathurohmah.blogspot.co.id/2016/08/administrasi-pendapatan-dan-belanja.html
http://zakiyahulfa.blogspot.co.id/2016/02/administrasi-pendapatan-dan-belanja.html
DAFTAR PUSTAKA