DAFTAR ISI · Administrasi Perkantoran. Modul ini berjudul “Menganalisis Administrasi Pendapatan...
Transcript of DAFTAR ISI · Administrasi Perkantoran. Modul ini berjudul “Menganalisis Administrasi Pendapatan...
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 1
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
I. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Kompetensi Dasar . ........................................................................................ 1
C. Relevansi atau manfaat................................................................................... 2
D. Tujuan Pembelajaran...................................................................................... 2
E. Petunjuk penggunaan modul .......................................................................... 2
II. PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Dasar .......................................................................................... 3
B. Materi Pokok .................................................................................................. 3
C. Uraian Materi .................................................................................................. 3
a. Ruang lingkup administrasi pendapatan .................................................... 3
b. Pengertian Keuangan Negara ..................................................................... 16
c. Ruang Lingkup Keuangan Negara ............................................................. 20
d. Ruang Lingkup APBD ............................................................................... 20
D. Rangkuman ........................................................................................................ 24
E. Latihan atau tugas .............................................................................................. 26
F. Tugas mandiri ..................................................................................................... 26
III. EVALUASI.......................................................................................................... 27
A. Maksud dan Tujuan Evaluasi.............................................................................. 27
B. Soal-soal evaluasi ............................................................................................... 27
1. Pilihan Ganda ................................................................................................. 32
2. Esay ................................................................................................................. 33
IV.Penutup ................................................................................................................ 34
A. Glosarium ............................................................................................................. 34
B. Daftar Pustaka ...................................................................................................... 35
C. Lampiran .............................................................................................................. 35
a. penilain afektif .................................................................................................. 35
b. penilaian ........................................................................................................... 36
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 2
c. penilaian psikomotorik ..................................................................................... 37
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 3
MODUL ADMINISTRASI KEUANGAN
Menganalisis Administrasi Pendapatan dan Belanja Keuangan
KATA PENGANTAR
Kurikulum 2013 sebagai pedoman pembelajaran memberikan kontribusi yang besar
dalam dunia pendidikan. Kurikulum sebagai pedoman bagi guru dalam merancang,
melaksanakan, dan menilai kegiatan pendidikan serta membantu guru untuk
memperbaiki situasi belajar siswa.Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003, Undang-
undang RI nomor 14 2005 dan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005
mengamanatkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik (kompetensi,
sertifikasi pendidikan, sehat jasmani, dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi guru mencakup penguasaan
kompetensi pedagogik, professional, kepribadian dan sosial yang diberikan dengan
sertifikat pendidikan yang diperoleh melalui sertifikasi. Modul ini dibuat dalam rangka
pembelajaran untuk mencapai kompetensi-kompetensi pada program keahlian
Administrasi Perkantoran. Modul ini berjudul “Menganalisis Administrasi Pendapatan
Dan Belanja Keuangan serta Membuat Administrasi Pendapatan dan Belanja Keuangan”
Buku ajar dalam bentuk modul ini relative singkat tetapi mewakili keseluruhan isi dari
materi. Modul ini dibuat agar membantu pendidik dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas terutama dalam pembelajaran administrasi keuangan.
Kami ucapkan terima kasih kepada Tuhan yang Maha Esa karena masih
memperkenankan penulis menyelesaikan modul ini. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada guru mata pelajaran administrasi keuangan yang telah membantu penulis
dalam menyusun modul ini. Semoga modul ini bermanfaat bagi semua pihak terutama
bagi pendidik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran serta kompetensi guru sesuai
amanat Undang- undang. Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang
membaca dan menggunakan modul ini sangat penulis harapkan demi kebaikan di masa
yang akan datang.
Malang, November 2010
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia.
Pendidikan mempunyai peran penting untuk keberlangsungan hidup manusia. Melalui
pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi atau kemampuan yang ada dalam
dirinya. Di dalam lingkungan pendidikan setiap manusia memperoleh pengalaman
yang berpengaruh terhadap perkembangan perilaku atau pribadi manusia tersebut.
Salah satu unsure pendidikan adalah guru atau pendidik. Pendidik adalah orang yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan. Salah satu metode yang
dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menyediakan
media pembelajaran berupa modul. Modul merupakan sebuah buku yang ditulis
dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa bimbingan guru.
Modul ini merupakan salah satu sumber belajar bagi guru. Sebagaimana
amanat dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru mengharuskan bahwa guru
profesional memiliki kualifikasi akademik sekurang-kurangnya S1 atau Diploma IV
dan bersertifikat pendidik. Pada modul ini diterangkan secara detail mengenai analisis
administrasi pendapatan dan belanja keuangan. Materi yang dicantumkan dalam
modul ini ringkas tetapi representative terhadap semua materi. Sebagai salah satu
sumber belajar bagi guru modul ini diharapkan memberikan pengayaan bagi guru dan
mengubah paradigma guru dalam penerapan pembelajaran di kelas agar dapat
meningkatkan mutu pendidikan di kelas.
B. Kompetensi Inti atau Kompetensi Dasar
KI3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 5
KI4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KD3.7 Menganalisis administrasi pendapatan dan belanja keuangan
KD4.7 Membuat administrasi pendapatan dan belanja keuangan
C. Relevansi atau Manfaat
Manfaat penggunaan modul ini bagi guru adalah agar dapat meningkatkan kinerjanya
dalam mencerdaskan anak bangsa dan memberikan kontribusi yang baik dalam dunia
pendidikan serta menjadi guru yang professional. Sedangkan manfaat modul ini bagi
siswa adalah agar dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa melalui belajar
mandiri menggunakan modul.
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui modul ini diharapkan guru dapat menambah wawasan dan pengetahuan guru
terlebih khusus dalam menganalisis administrasi pendapatan dan belanja keuangan
serta membuat administrasi pendapatan dan belanja keuangan
E. Petunjuk Penggunaan Modul
Bacalah modul ini dengan cermat dan teliti
Kerjakan latihan-latihan yang disediakan di dalam modul dengan terlebih dahulu
mempelajari contoh-contoh dan penjelasan pengerjaaannya
Kumpulkan semua tugas sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan
Jika mengalami kesulitan, tanyakan pada instruktur yang memberikan materi
sesuai dengan kajiannya
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 6
BAB II
PEMBELAJARAN
A. Kompetensi dasar
KD 3.7 Menganalisis Administrasi Pendapatan Dan Belanja Keuangan
B. Materi Pokok
1. Ruang llingkup administrasi pendapatan
2. Pengertian keuangan negara
3. Asas-asas umum pengelolaan Keuangan Negara
4. Ruang lingkup keuangan negara
5. Ruang lingkup APBD
C. Uraian Materi
1. Administrasi pendapatan adalah salah satu aspek dari administrasi keuangan yang
sering diabaikan. Menagih atau membayar tagihan dan memanfaatkan uang khas
yang masih menganggur misalnya dipandang sebagai sekedar kegiatan rutin
sebuah organisasi. Walaupun melibatkan unit atau dinas lain tapi dilaksanakan
tanpa adanya suatu prosedur tetap. Admnistrasi pendapatan mencakup semua
kegiatan yang dilakukan pemerintah daerah termasuk semua kegiatan pemerintah
daerah untuk memastikan ketersediaan khas yang maksimum dan hasil investasi
yang optimum dari uang yang menganggur sesuai dengan peraturan dan
kebijakan daerah. Administrasi pendapatan dimulai pada saat pemeriintah daerah
membebankan biaya atas pelayanan yang sesuai dengan fungsinya dan berakhir
ketika membayar tagihan sehingga mengurangi jumlah uang yang tersedia.
Administrasi pendapatan mencakup sembilan komponen yaitu:
1. Menerapkan kebijakan administrasi pendapatan
2. Menciptakan dan otomatisasi sistem klasifikasi dan pelaporan pendapatan
yang baik
3. Membangun pengawasan internal dan prosedur audit yang dapat diandalkan
4. Menerapkan program pengelolaan kas dan investasi yang baik
5. Merancang dan memperbaharui manual pendapatan internal
6. Mengevaluasi pendapatan saat iini dan masa datang
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 7
7. Menilai dan memperbaiki kebijakan dan praktek identifikasi serta pemulihan
biaya
8. Menilai dan meningkatkan struktur dan prossedur pengumpulan pendapatan
9. Mengembangkan rencana untuk memperoleh pendapatan yang selam ini
hilang atau tidak tergarap
Ada tiga tahapan dalam administrasi pendapatan:
Mobilisasi kas
Pada tahap ini pemerintah daerah berusaha merubah tagihan secepat
mungkin dan menyetorkannya ke bank agar dapat digunakan untuk
membayar tagihan pada saatnya
Mengontrol pengeluaran kas
Dalam tahap ini diusahakan untuk membayar tagihan atau utang jangka
pendek sampai saat terakhir tanpa menyebabkan timbulnya denda.
Menginvestasikan uang yang menganggur
Daripada uang disimpan dalam rekening bank (dengan bunga yang kecil),
lebih baik diivestasikan pada surat berharga jangka pendek (misalnya
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)) yang dapat menghasilkan bunga yang
lebih besar. Bunga yang dihasilkan merupakan pendapatan bagi kota dan
dapat dianggarkan untuk mendukung kegiatan pelayanan.
Pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi pendapatan ini
dapat diberi jabatan khusus. Di beberapa pemerintah daerah kini telah mulai
diangkat seorang pejabat yang disebut Kepala Badan Pengelolaan Keuangan
Daerah (BPKD). Usaha untuk memaksimalkan pandapatan sebagai usaha untuk
mendapatkan yang terbaik dari sumber pendapatan, hendaknya tetap dalam
rambu-rambu peraturan yang berlaku. Ini berarti adanya komitmen untuk
melaksanakan perbaikan secara menyeluruh atas kebijakan, prosedur, personalia
dan struktur organisasi.
Mengapa suatu program administrasi pendapatan yang baik penting bagi
pemerintah daerah?
Dengan menerapkan suatu program yang menyeluruh untuk memperbaiki
administrasi pendapatan, akan banyak manfaat yang diperoleh pemerintah
daerah yaitu:
a. Mengurangi keharusan untuk memotong program dibidang pelayanan
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 8
b. Meningkatkan kemampuan untuk memberikan pelayanan baru atau
memperbaiki pelayanan
c. Struktur pendapatan lebih merata dan efisien serta tidak bergantung pada
beberapa sumber saja
d. Akan nampak bahwa ada retribusi yang tidak dapat menutupi biaya
pelayanan yang disediakan karena dibatasi oleh kebijakan keuangan
daerah atau kota
e. Mengetengahkan bidang-bidang yang diperlukan di masa yang akan
datang sehingga memudahkan dalam penyusuanan dan perkiraan
anggarannya
Batasan-batasan hukum
Pemerintah daerah bertindak dalam batasan-batasan hukum. Undang-undang
diberlakukan pada berbagai aspek kerja pemerintah daerah termasuk kegiatan
administrasi pendapatan.
a. Undang-undang dapat mengatur tanggal dan prosedur pengumpulan
berbagai pajak dan retribusi.
b. Undang-undang mungkin mengatur jenis surat berharga yang boleh
dibeli oleh pemerintah daerah
c. Undang-undang dapt menetapkan jenis lembaga keuangan dimana
pemerintah daerah bisa membuka rekening atau bahkan menetapkan
kriteria pemilihan lembaga keuangan yang berperan sebagai bak
penyimpanan
Sasaran kinerja administrasi pendapatan
Setiap tahun menajer keuangan harus menetapkan sasaran pendapatan yang
hendak dicapai agar kinerja dapat dievaluasi. Agar berguna maka sasaran
harus realistis, dapat diukur dan pahami oleh mereka yang terlibat baik dalam
pelaksanaan program maupun yang mengawasi program.sulit untuk
menentukan berapa uang kontan yang harus disediakan, karena itu
menyangkut perkiraan berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk membayar
biaya-biaya yang akan muncul pada suatu periode tertentu. Selama periode
tersebut kebutuhan akan uag kontan bisa berubah dari minggu ke minggu dan
bulan ke bulan. Sebagai pegangan bisa dengan menyediakan persediaan uang
kontan sebesar pengeluaran yang dibutuhkan selama satu minggu. Sasaran
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 9
pendapatan yang dapat ditetapkan dalam bentuk persentase atau jumlah yang
besarnya diatas atau dibawah suatu indeks. Jumlah pendapatan dari bunga
dapat diperhitungkan dari ketersediaan uang kontan dan bunga bank,
sehingga diperoleh perkiraan pendapatan dari bunga tahun yang
bersangkutan. Agar efisiensi menunjukan besarnya persentase uang kontan
yang mengganggur yang diharapkan dapat diinvestasikan selama yang
bersangkutan. Setelah ditetapkan maka sasaran harus secara teratur
dibandingkan dengan hasil sebenarnya dan di tinjau ualng setiap tahun.
Menerapkan kebijakan administrasi pendapatan
Kebijakan administrasi yang tidak resmi, tidak tertulis, tidak lengkap,
bertentangan dan tidak konsisten akan menimbulkan kesan buruk bagi
pemerintah daerah dimata masyarakat.. kesannya seolah-olah para pejabat
tidak mengetahui apa yang mereka lakukan tau tidak memprioritaskan
pengelolaan yang memerlukan perhatian dan kebijaksanaan tanpa gambaran
yang jelas atas dasar apa sesuatu kebijakan dibuat oleh pemerintah daerah,
maka LSM, masyarakat, lembaga-lembaga pemberih hibah, investor lokal
dan pemakai informasi keuangan, menjadi bingung dan kehilangan
kepercayaannya terhadap kemampuan pemerintah daerah dalam menangani
masalah keuangan secara efektif. Kebijakan pendapatan diperlukan karena
dengan kebijakan itulah masyarkata dapat menilai maslah pemerintah daerah
dalam menghadapi persoalan yang ada di daerah. Pejabat daerah sebaiknya
menjelaskan langkah-langkah yang akan mereka ambil dalam mengelola
pendapatan. Pendapatan sejauh mungkin harus dikelola secara profesional
dan efisien. Contoh kebijakan administrasi pendapatan:
Secara berkala, pemerintah daerah akan mengumpulkan dan
menganalisa informasi atas pnedapatan yang digunakan, termasuk
berapa jumlah yang dihasilkan dari sumber pendapatan.
Pemerintah daerah akan meningkatkan perhatiannya terhadap retribusi
untuk membiayai pelayanan pemerintah daerah.
Menciptakan dan otomatisasi sistem pelaporan pendapatan
Langkah penting yang harus dilakukan dalam proses memaksimalkan
pendapatan adalah memastikan bahwa sistem yang dipakai sudah tepat, yang
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 10
dapat secara tepat dan akurat mencatat dan menrangkum serta melaporkan
seluruh pendapatan. Tanpa data yang layak dan dapat diandalkan, tidak
mungkin dapat diketahui apakah perlu untuk melakukan perbaikan atau
perubahan, atau seberapa memuaskan sistem penumpulan pendapatan yang
sekarang digunakan dalam memenuhi kebutuhan pemerintah daerah.
Struktur perkiraan
Setiap pemerintah daerah tentunya memiliki kode perkiraan di mana
setiap pendapatan diberi kode sebagai penjelasan dari masing-masing
sumber pendapatan. Di dalamnya dimuat antara lain: jenis, sumber,
tujuan, batasan, masa berlakuknya dll. Sebagai contoh, pembayaran
pajak yang jatuh tempo pada tahun fiskal yang sedang berjalan harus
diberi kode yang berbeda dengan pembayaran pajak yang jatuh tempo
tahun lalu. Demikian pula pembayaran retribusi diberi kode berbeda
dengan pembayaran pungutan yang terlambat, jika pemungutan
keduanya dilakukan pada saat yang bersamaan. Hendaknya diingat
bahwa sistem pemberian kode pendapatan ini harus dikembangkan
sesuai dengan data dan kebutuhan manajemen. Sistem yang tidak
membedakan jenis sumber pendapatan secara khusus, seperti
pengurusan izin, akan menyulitkan dalam pengumpulan informasi
tentang macam-macam izin. Pengumpulan data akan lebih muda bila
klasifikasi pendapatan dan sistem akuntansi mengolongkan dan
menyediakan data berdasarkan tiap-tiap sumber pendapatan yang
spesifik, ketimbang berdasarkan pada klasifikasi pendapatan yang luas.
Berikut adalah contoh kode perkiraan pendapatan pemerintah di
Indonesia.
Contoh Kode Perkiraan Pemerintah Daerah
1 XX XXXX 1 1 01 Pajak Hotel
02 Pajak Restoran
03 Pajak Hiburan
04 Pajak Iklan
05 Pajak Lampu Jalan
06 Pajak Pertambangan Mineral Kategori C
07 Pajak dari Perparkiran
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 11
2 01 Pelayanan Kesehatan
02 Pelayanan Kebersihan/Sampah
03 Biaya Penggantian Percetakan Kartu
Identitas
04 Biaya Penggantian Akte Kelahiran
05 Pelayanan Pemakaman
06 Pelayanan Krematorium
07 Parkir Jalanan
08 Pelayanan Pasar
09 Pengujian Izin Kendaraan Bermotor
10 Pengujian Peralatan Pemadam
Kebakaran
11 Penggantian Biaya Pencetakan Peta
12 Pengujian Kapal-kapal Ikan
13 Penggunaan aset-aset daerah
3 01 Pembagian Keuntungan dari BUMD
02 Pembagian keuntungan dari Bank-bank
Daerah
03 Pembagian Keuntungan dari Lembaga
Keuangan Non-Bank
1 Kode Pendapatan atau Biaya (1=
Pendapatan, 2= Biaya)
XX Kode Jenis Pelayanan
XXXX Kode unit Organisasi
1 Kode Sumber Pendapatan (1=
Pendapatan Asli Daerah, 2= Dana dari
Pemerintah Pusat)
1 Kode Pendapatan Asli Daerah (1= Pajak
Daerah, 2= Retribusi Daerah, 3=
Keuntungan/ laba dari BUMD)
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 12
Otomatisasi Sistem Penagihan dan Laporan
Pemrosesan data secara elektronik memungkinkan dilakukannya
pencatatan, perangkuman dan pelaporan data dalam jumlah besar
secara efisien dan tepat waktu. Hal itu memungkinkan anda untuk
mengembangkan sistem keuangan terpadu, misalnya, hanya dengan
satu kali memasukkan informasi keuangan yang penting ke dalam
computer, maka dinas/bagian atau pengguna lain dapat secara langsung
mengaksesnya. Contoh berikut akan lebih menjelaskan, kita asumsikan
bahwa pengajuan penagihan dan pembayaran merupakan urusan bagian
yang berbeda, tetapi saat pembayaran diterima oleh bagian
pembayaran, datanya dapat langsung dicatat di perkiraan pelanggan:
a. Pada akhir jam kerja, semua piutang secara otomatis ditransfer ke
bagian penagihan.
b. Bagian penagihan mencatat dan memperbaharui semua laporan
penagihan, sebelum penagihan berikutnya.
c. Seluruh pembayaran yang diterima dapat dikirim ke bagian
akuntansi, sehingga staf akuntansi dapat mengurangi jumlah
tagihan.
d. Jumlah seluruh pembayarn yang diterima dapat ditambahkan pada
pembayaran-pembayaran lain yang sudah diterima hari itu,
sehingga dapat dilaporkan keseluruhan hasil pendapatan hari itu.
Laporan pendapatan di pemerintah daerah biasanya dimulai pada salah
satu dari tiga tempat berikut:
1. kantor/dinas pemerintah daerah di mana pembayaran atas suatu
pelayanan dilakukan, misalnya jasa fotokopi atau denda
perpustakaan; atau
2. kantor yang ditetapkan sebagai tempat pembayaran rekening.
3. bank yang ditunjuk sebagai tempat pembayaran rekening.
Kantor dinas/bagian yang menerima uang harus mengisi formulir
laporan mengenai semua uang yang diterima setip hari. Formulir dan
uang tersebut diserahkan ke kantor bendahara untuk disimpan di bank.
Bagan alur akan sangat berguna untuk menunjukkan beberapa langkah
yang harus dilakanakan staf dalam:
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 13
menangani serah terima uang ke kantor bendahara
melaporkan pendapatan ke bagian akuntansi; dan
melaporkan jumlah total pendapatan yang diperoleh kepada
para pembuat keputusan.
Dalam setiap bagan alur terdapat informasi tentang:
1. data apa yang dipergunakan,
2. bagaimana dat tersebut diolah,
3. siapa yang mengalah data tersebut, dan
4. berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memasukkan data ke
dalam catatan.
Teliti hal-hal sebagai berikut:
1. apakah ada keterlambatan yang tidak perlu dalam memproses data,
2. dimana terdapat data dimasukkan lebih dari satu kali,
3. dimana ada kemungkinan untuk membuat kesalahan dalam
pencatatan atau penghitungan,
4. dimana seseorang dapat mengubah data tanpa meninggalkan jejak
sehingga tidak dapat diketahui, dan dimana sistem secara otomatis
dapat memperbaiki efisiensi dan akurasi penyimpanan data.
Analisa yang sama dapat dilakukan terhadap uang yang disimpan di
bank.
Pembuatan Laporan Pengelolaan Pendapatan
Dari semua transaksi yang dicatat dalam laporan pengumpulan
pendapatan, ada bermacam-macam laporan yang hendak dan perlu di
sampaikan dari sistem pelaporan tersebut. Diantatra laporan tersebut
ada yang digunakan oleh kolektor untuk tujuan membantu menyusun
jadwal tugas-tugas dan untuk tetap mengetahui semua kegiatan dan
kecenderungan hasil pengumpulan. Laporan lain digunakan untuk
pegawasan internal. Akhirnya, beberapa laporan ditujukan untuk
digunakan kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) dan
walikota/bupati, sebagai bahan perbandingan antara total penapatan
bulanan dengan pendapatan yang dianggarkan.
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 14
Saat ini paket perangkat lunak sistem akuntansi, pengumpulan
pendapatan, dan pelaporan untuk pemerintah daerah di Indonesia
masih dikembamgkan. Bila sudah tersedia, perangkat ini dapat diubah
sesuai dengan kebutuhan khusus. Dibutuhkan komitmen pemerintah
daerah untuk menyediakan perangkat keras guna mengoperasikan
program-program, dan kemudian melatih staf yang akan menjalankan
sistem tersebut. Namun, investasi yang paling berharga adalah dalam
bentuk ketersediaan informasi yang lebiih baik, dan pengadaan unsur-
unsur lainnya dalam rangka memaksimalkan pendapatan daerah. Untuk
sementara, program Excel dapat menjadi salah satu cara untuk
mengotomatisasikan pengumpulan data mengenai berbagai sumber
pendapatan.
Pemisahan tugas
Prinsip dasarnya adalah tidak seorang pun boleh ditempatkan dalam
posisi yang bisa melakukan atau menyembunyikan kesalahan atau
ketidakberesan tanpa segera diketahui oleh staf lainnya,dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka sehari-hari. Secara
umum ada beberapa jenis kegiatan yang fungsinya harus diterapkan
seara terpish yaitu:
Pengesahan atau otoritas transasksi-transaksi keuangan.
Pencatatan transaksi ke dalam catatan keuangan
Melakukan pemeliharan aset.
Pemisahan tugas merupakan bagian penting dari pengawasan
internal. Dalam beberapa kasus ini dapat berarti membagi tugas ke
dalam fungsi-fungsi yang lebih keci yang melibatkan dua orang ,
dimana sebelumya sebenarnya satu orangpun dapat melakukan kedua
tugas tersebut dengan mudah. Dengan adanya resiko yang
berhubungan dengan kas, maka lebih baik mengurangi efisiensi dengan
memisahkan proses penerimaan kas sehingga untuk dapat melakukan
penggelapan kas diperlukan kolusi diantara para pegawai untuk saling
menutupi dan melindungi.
Pada pemerintah daerah yang lebih kecil biasanya staf yang ada
tidak mencukupi untuk dilakukan pemisahan tugas, para pimpinan bisa
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 15
melakukan penggiliran untuk melaksanakan tugas yang berbeda dari
dtaf secara teratur, atau bahkan mereka sendiri bisa menggantikan
tugas staf selama satu atau dua minggu untuk membandingkan apakah
pola penerimaan pendapatan berbeda. Jika kas yang diterima saat staf
tertentu tidak bertugas jumlahnya lebih besar maka ini merupakan
indiksi perlu adanya penyelidikan lebih lanjut.
Membuat dan menerapkan kebijakan kepegawaian
Pemerintan daerah memberikan pelayanan umum melalui para
pegawainnya. Karena itu mekanisme pengwasan dilakukan melalui
prosedur dankebijakan di bidang kepeegawaian yang setiap hari
digunakan oleh organisasi. Untuk mendapatkan system pengawasan
internal yang baik, kepala bagian harus kepala bagia harus
memperkerjakan orang yang cakap dan berintegritas dan melatih
mereka sehinga memahami tugas dan tanggung jawabnya.di perlukan
urain tugas dan standar kecakapan tertulis,yang berkaitan degan
tugas,dan tanggung jawab pegawai yang terlibat dalam penerimaan dan
pelaporan pendapata. Dengan kata lain, hanya pegawai yang memenuhi
persyaratan saja yang di tempatkan di sana dan latar belakang pegawai
harus diteliti untuk menghindari mempekerjakan orang yang memiliki
latar blakang keriminal.setiap tahun harus dilakukan evaluasi terhadap
pegwawai di bagian penerimaan pendapatan dan bagi pegawai yang
menunjukan kinerja tidak memuaskan harus diberi pengarahan dan
pelatihan ulang, atau mungkin lebih baik dimutasikan.
Membuat dan memelihara catatan serta dokumen untuk pengawasan
Semua transaksi harus di catat sedemikian rupa sehingga dapat di
ketahui siapa yang mengotori sasi,siapa yang meyetujui,siapa yang
melakukan dan siapa yang mencatat transaksi tersebut.sedapat
mungkin semua transaksi di catat dalam dokumen bernomor seri
(misalnya kuitansi bernomor) dan harus di periksa dari waktu ke
waktu.hal ini untuk memastikan tidak ada dokumen yang tidak di
hitung.
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 16
Membuat prosedur tertulis
Prosedur tertulis dan pendokumetasian dalam mempersiapkan daftar
tagihan,membuat daftar tagihan,memgumpulkan pembayaran
menjurnal pembayaran,menguragi jumlah tagihan menghapus tagihan
dan membuat laporan penerimaan bagi pimpinan,harus di siapkan dan
harus menunjukan secara jelas siapa yang memiliki wewenang untuk
mengotorisasi transaks-itransaksi yang berbeda.
Struktur organisasi dan jalur wewenang
Buatlah suatu struktur organisasi yang jelas,rasional dan
terencana dengan baik untuk bagian keuangan. Bagian keuangan
,khususnya sub-bagian penerimaan yang terpusat serta jalur wewenang
dan tanggung jawab yang jelas.
Mengembangkan sistem akuntansi yang baik
Sistem akuntansi sangat penting bagi pengawasan internal dan
harus selalu di evaluasi kehandalannya dalam melaporkan asset dan
kewajiban pemerintah daerah.
Jika semua pengawasan telah di terapkan maka pada saat di
lakukan audit ,auditor dapat memastikan bahwa semua transaksi
keuangan di tangani secara baik;asset pemerintah daerah di kelolah
sedemikian rupa hingga terlindung dari kemungkinan di curia tau di
salahgunakan ;dan ketidakwajaran yang ada dapat di temukan
Checklist pengawasan internal dari penerimaan kas
Secara teratur ,pimpinan harus mengkaji ulang pengawasan internal
mengenai cara organisasi menangani kas dengan menggunakan dua
daftar.
Checklist pengawasan internal untuk penerimaan kas
(jawaban ya menandakan adanya pengendalian internal yang
baik)
___ Apakah pemerintah daerah mengotorisasi pembukaan
rekening bank?
___ Apakah seluruh penerimaan kas disetorkan ke bank tiap
hari?
___ Apakah penerimaan kas dijurna dan dicatat pada system
akuntasi langsung setelah diterima?
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 17
___ Apakah penerimaan kas-kas lain diawasi secara
terpisah?
___ Apakah orang yang melakukan penyetoran kas ke bank
berbeda dengan orang yang menyiapkannya?
___ Apakah orang yang melakukan penyetoran kas tidak
memiliki akses ke buku besar piutang?
___ Apakah buku penyetoran yang dicap oleh bank
dikembalikan pada orang selain orang yang
menyiapkan penyetoran?
___ Apakah bukti penyetoran yang dicap oleh bank
dibandingkan dengan buku penerimaan kas?
___ Apakah fisik atas surat berharga disimpan pada pihak
ketiga yang independen?
Apakah orang yang bertindak sebagai kasir tidak:
___ * Bertugas mengumpulkan pendapatan?
___ * Menyiapkan atau menandatangani perintah
pembayaran?
___ Apakah liburan diwajibkan?
Checklist untuk pengawasan internal untuk pengeluaran kas
Apakah orang yang mendatangani pertintah membayar berbeda
dengan orang yang:
___ * Menangani kas kecil?
___ * Menyetujui pengeluaran kas?
___ * Mencatat penerimaan kas?
___ * Mencatatnya ke perkiraan di buku besar?
___ Apakah orang yang menangani perintah pembayaran
diangkat oleh pemerintah daerah?
___ Apakah penandatanganan formulir perintah membayar
yang kosong dilarang?
___ Apakah pemerintah mebeyar ditandatangani orang lain
juga?
___ Saat perintah membayar diajukan untyuk
ditandatangani. Apakah disertai faktur dan dokumen
pendukungnya?
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 18
___ Apakah faktur dan dokumen pendukung ditandai atau
diberi cap „lunas‟ saat pembayaran dilakukan?
___ Apakah penyiapan perintah membayar dan persetujuan
faktur terpisah?
___ Apakah rekening bank direkonsiliasi tiap bulan?
___ Apakah laporan penerimaan kas dibuat tiap bulan?
___ Apakah laporan bank (bank statements) dan perintah
membayar disampaikan langsung pada orang yang
menyiapkan rekonsiliasi?
Apakah tugas orang yang menyiapkan rekonsiliasi bank tidak
termasuk:
___ * Menandatangani pemerintah membayar?
___ * Mencatat transaksi kas?
___ * Menangani kas?
Apakah orang yang merekonsiliasi rekening bank:
___ * Bertanggung jawab untuk semua perintah
membayar?
___ * Memeriksa tanda tangan?
___ * Memeriksa pengesahan?
___ * Memeriksa nama yang menerima pembayaran?
___ * Memeriksa tanggal?
___ Apakah pemindahbukuan dari suatu rekening ke
rekening lain langsung dicatat?
___ Apakah wewenang pemindahbukuan bank terbatas pada
satu orang seperti misalnya bendahara pemerintah
daerah?
___ Apakah perintah pembayaran yang sudah lama
ditangguhkan tetap ditelusuri atauy dipantau?
___ Apakah perintah penghentian pembayaran atas perintah
pembayaran yang masih berlaku ditangani secara benar?
___ Apakah liburan diwajibkan?
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 19
2. Pengertian Keuangan Negara
Definisi keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat
dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang
yang dapat dijadikan milik Negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut. Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara dinyatakan bahwa pendekatan yang digunakan dalam
merumuskan Keuangan Negara adalah dari sisi objek, subjek, proses, dan tujuan.
Dari sisi objek, yang dimaksud dengan Keuangan Negara meliputi semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan
kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang
dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut.
Dari sisi subjek, yang dimaksud dengan Keuangan Negara meliputi seluruh
subjek yang memiliki/menguasai objek sebagaimana tersebut di atas, yaitu:
pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan negara/daerah, dan badan lain
yang ada kaitannya dengan keuangan negara.
Dari sisi proses, Keuangan Negara mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan pengelolaan objek sebagaimana tersebut di atas mulai dari
perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai dengan
pertanggunggjawaban.
Dari sisi tujuan, Keuangan Negara meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan
hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau penguasaan objek
sebagaimana tersebut di atas dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
negara.
Berdasarkan pengertian keuangan negara dengan pendekatan objek, terlihat
bahwa hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang diperluas
cakupannya, yaitu termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter
dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan. Dengan demikian, bidang
pengelolaan keuangan negara dapat dikelompokkan dalam:
a. subbidang pengelolaan fiskal,
b. subbidang pengelolaan moneter, dan
c. subbidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan.
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 20
Pengelolaan keuangan negara subbidang pengelolaan fiskal meliputi kebijakan
dan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) mulai dari penetapan Arah dan Kebijakan Umum
(AKU), penetapan strategi dan prioritas pengelolaan APBN, penyusunan
anggaran oleh pemerintah, pengesahan anggaran oleh DPR, pelaksanaan
anggaran, pengawasan anggaran, penyusunan perhitungan anggaran negara
(PAN) sampai dengan pengesahan PAN menjadi undang-undang.
Pengelolaan keuangan negara subbidang pengelolaan moneter berkaitan dengan
kebijakan dan pelaksanaan kegiatan sector perbankan dan lalu lintas moneter baik
dalam maupun luar negeri.
Pengelolaan keuangan negara subbidang kekayaan Negara yang dipisahkan
berkaitan dengan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan di sektor Badan Usaha
Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD) yang orientasinya mencari keuntungan
(profit motive).
Berdasarkan uraian di atas, pengertian keuangan negara dapat dibedakan
antara: pengertian keuangan negara dalam arti luas, dan pengertian keuangan
negara dalam arti sempit. Pengertian keuangan negara dalam arti luas
pendekatannya adalah dari sisi objek yang cakupannya sangat luas, dimana
keuangan negara mencakup kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter
dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan. Sedangkan pengertian
keuangan negara dalam arti sempit hanya mencakup pengelolaan keuangan
negara subbidang pengelolaan fiskal saja.
3. Asas-asas Umum Pengelolaan Keuangan Negara
Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance dalam
penyelenggaraan negara, pengelolaan keuangan negara perlu diselenggarakan
secara profesional, terbuka, dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan pokok
yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Aturan pokok
Keuangan Negara telah dijabarkan ke dalam asas-asas umum, yang meliputi baik
asas-asas yang telah lama dikenal dalam pengelolaan keuangan negara, seperti
asas tahunan, asas universalitas, asas kesatuan, dan asas spesialitas maupun asas-
asas baru sebagai pencerminan penerapan kaidah-kaidah yang baik (best
practices) dalam pengelolaan keuangan negara. Penjelasan dari masing-masing
asas tersebut adalah sebagai berikut:
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 21
Asas Tahunan, memberikan persyaratan bahwa anggaran Negara dibuat
secara tahunan yang harus mendapat persetujuan dari badan legislatif
(DPR).
Asas Universalitas (kelengkapan), memberikan batasan bahwa tidak
diperkenankan terjadinya percampuran antara penerimaan negara dengan
pengeluaran negara.
Asas Kesatuan, mempertahankan hak budget dari dewan secara lengkap,
berarti semua pengeluaran harus tercantum dalam anggaran. Oleh karena
itu, anggaran merupakan anggaran bruto, dimana yang dibukukan dalam
anggaran adalah jumlah brutonya.
Asas Spesialitas mensyaratkan bahwa jenis pengeluaran dimuat dalam
mata anggaran tertentu/tersendiri dan diselenggarakan secara konsisten
baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara kuantitatif artinya
jumlah yang telah ditetapkan dalam mata anggaran tertentu merupakan
batas tertinggi dan tidak boleh dilampaui. Secara kualitatif berarti
penggunaan anggaran hanya dibenarkan untuk mata anggaran yang telah
ditentukan.
Asas Akuntabilitas berorientasi pada hasil, mengandung makna bahwa
setiap pengguna anggaran wajib menjawab dan menerangkan kinerja
organisasi atas keberhasilan atau kegagalan suatu program yang menjadi
tanggung jawabnya.
Asas Profesionalitas mengharuskan pengelolaan keuangan negara
ditangani oleh tenaga yang profesional.
Asas Proporsionalitas; pengalokasian anggaran dilaksanakan secara
proporsional pada fungsi-fungsi kementerian/lembaga sesuai dengan
tingkat prioritas dan tujuan yang ingin dicapai.
Asas Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara, mewajibkan
adanya keterbukaan dalam pembahasan, penetapan, dan perhitungan
anggaran serta atas hasil pengawasan oleh lembaga audit yang
independen.
Asas Pemeriksaan Keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan
mandiri, memberi kewenangan lebih besar pada Badan Pemeriksa
Keuangan untuk melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan keuangan
negara secara objektif dan independen.
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 22
Asas-asas umum tersebut diperlukan pula guna menjamin terselenggaranya
prinsip-prinsip pemerintahan daerah. Dengan dianutnya asas-asas umum tersebut
di dalam undang-undang tentang Keuangan Negara, pelaksanaan undang-undang
ini selain menjadi acuan dalam reformasi manajemen keuangan negara, sekaligus
dimaksudkan untuk memperkokoh landasan pelaksanaan desentralisasi dan
otonomi daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Ruang Lingkup Keuangan Negara
Ruang lingkup keuangan negara meliputi:
a) Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang,
dan melakukan pinjaman;
b) Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum
pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga;
c) Penerimaan negara
d) Pengeluaran negara
e) Penerimaan daerah
f) Pengeluaran daerah
g) Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain
berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat
dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan
negara/perusahaan daerah;
h) Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;
i) Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang
diberikan pemerintah; dan
j) Kekayaan pihak lain sebagaimana dimaksud meliputi kekayaan yang dikelola
oleh orang atau badan lain berdasarkan kebijakan pemerintah, yayasan-
yayasan di lingkungan kementerian negara/lembaga, atau perusahaan
negara/daerah.
Bidang pengelolaan Keuangan Negara yang demikian luas secara ringkas dapat
dikelompokkan dalam sub bidang pengelolaan fiskal, sub bidang pengelolaan
moneter, dan sub bidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan.
Sub bidang pengelolaan fiskal meliputi enam fungsi, yaitu:
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 23
1. Fungsi pengelolaan kebijakan ekonomi makro dan fiskal. Fungsi pengelolaan
kebijakan ekonomi makro dan fiskal ini meliputi penyusunan Nota Keuangan
dan RAPBN, serta perkembangan dan perubahannya, analisis kebijakan,
evaluasi dan perkiraan perkembangan ekonomi makro, pendapatan negara,
belanja negara, pembiayaan, analisis kebijakan, evaluasi dan perkiraan
perkembangan fiskal dalam rangka kerjasama internasional dan regional,
penyusunan rencana pendapatan negara, hibah, belanja negara dan
pembiayaan jangka menengah, penyusunan statistik, penelitian dan
rekomendasi kebijakan di bidang fiskal, keuangan, dan ekonomi.
2. Fungsi penganggaran. Fungsi ini meliputi penyiapan, perumusan, dan
pelaksanaan kebijakan, serta perumusan standar, norma, pedoman, kriteria,
prosedur dan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang APBN.
3. Fungsi administrasi perpajakan.
4. Fungsi administrasi kepabeanan.
5. Fungsi perbendaharaan.
6. Fungsi perbendaharaan meliputi perumusan kebijakan, standard, sistem dan
prosedur di bidang pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara,
pengadaan barang dan jasa instansi pemerintah serta akuntansi pemerintah
pusat dan daerah, pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara,
pengelolaan kas negara dan perencanaan penerimaan dan pengeluaran,
pengelolaan utang dalam negeri dan luar negeri, pengelolaan piutang,
pengelolaan barang milik/kekayaan negara (BM/KN), penyelenggaraan
akuntansi, pelaporan keuangan dan sistem informasi manajemen keuangan
pemerintah.
7. Fungsi pengawasan keuangan.
Sementara itu, bidang moneter meliputi sistem pembayaran, sistem lalu lintas
devisa, dan sistem nilai tukar. Adapun bidang pengelolaan kekayaan negara yang
dipisahkan meliputi pengelolaan perusahaan negara/daerah.
5. Ruang Lingkup APBD
Pengertian APBD Menurut Undang-undang no. 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, APBD merupakan wujud pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan
setiap tahun dengan peraturan daerah. APBD terdiri dari anggaran pendapatan,
anggaran belanja dan pembiayaan. APBD adalah daftar terperinci mengenai
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 24
pendapatan dan pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun yang telah disyahkan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Fungsi APBD APBD yang disusun oleh setiap pemerintah daerah memiliki
fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi otorisasi APBD sebagai dasar bagi pemerintah daerah dalam
menjalankan pendapatan dan belanja untuk masa satu tahun.
b. Fungsi Perencanaan APBD merupakan pedoman bagi pemerintah daerah
dalam menyusun perencanaan penyelenggaraan pemerintah daerah pada
tahun yang bersangkutan.
c. Fungsi Pengawasan APBD merupakan pedoman bagi DPRD, BPK, dan
instansi pelaksanaan pengawasan lainnya dalam menjalankan fungsi
pengawasan.
d. Fungsi Alokasi Sumber-sumber penerimaan APBD digambarkan dengan
jelas untuk dialokasikan sebagai pembelanjaan yang harus dilaksanakan
pemerintah daerah.
e. Fungsi Distribusi Pembelanjaan APBD disesuaikan dengan kondisi setiap
daerah dengan mempertimbangkan asas keadilan dan kepatutan.
Tujuan APBD disusun sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran
penyelenggaraan negara didaerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah
dan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat.
Cara penyusunan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Pertanggungjawaban APBD
Cara penyusunan APBD Penyusunan APBD melibatkan Tim
Anggaran Eksekutif Pemerintah Daerah (Sekretaris Daerah, BAPPEDA, dan
pihak-pihak lain yang dianggap perlu) dan Panitia Anggaran DPRD yang
anggotanya terdiri atas tiap-tiap fraksi di DPRD. APBD disusun melalui
beberapa tahap kegiatan, antara lain:
1. Pemerintah daerah menyusun Rancangan Pendapatan dan Belanja
Daerah(RAPBD)
2. Pemerintah daerah mengajukan RAPBD kepada DPRD untuk dibahas
bersama antara pemerintah daerah dan DPRD.
3. RAPBD yang telah disetujui DPRD disahkan menjadi APBD melalui
Peraturan Daerah untuk dilaksanakan
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 25
4. Pelaksanaan APBD APBD yang telah disahkan oleh DPRD menjadi
kewajiban pemerintah daerah untuk melaksanakannya. Semua pengeluaran
daerah harus didasarkan pada:
a. Daftar Isian Kegiatan Daerah (DIKDA)
b. Daftar Isian Proyek Daerah (DIPDA)
c. Surat Perintah Pembayaran (SPP)
d. Surat Keputusan Otorisasi (SKO)
Pengawasan Pelaksanaan APBD Pengawasan pelaksanaan APBD terdiri dari:
a. Pengawasan ekstenal Adalah pengawasan pelaksanaan APBD yang
dilakukan oleh DPRD dan BPK.
b. Pengawasan internal Adalah pengawasan pelaksanaan APBD yang
dilakukan oleh pemerintah daerah sendiri melalui instansi-instansi dalam
jajarannya.
c. Pertanggungjawaban APBD Setiap tiga bulan pemerintah daerah
melaporkan pelaksanaan APBD triwulan kepada DPRD, dan setelah tahun
anggaran berakhir pemerintah daerah mempertanggung-jawabkan seluruh
pelaksanaan APBD.
Sumber-sumber penerimaan pemerintah daerah daerah dalam pelaksanaan
desentralisasi terdiri dari:
a. Pendapatan asli daerah (PAD) Adalah penerimaan yang diperoleh dari
pungutan-pungutan daerah berupa:
1. Pajak daerah
2. Retribusi daerah
3. Hasil pengolahan kekayaan daerah
4. Keuntungan dari perusahaan-perusahaan milik daerah
5. Lain-lain PAD
b. Dana Perimbangan adalah dana yang dialokasikan dari APBN untuk
daerah sebagai pengeluaran pemerintah pusat untuk belanja daerah, yang
meliputi:
1. Dana bagi hasil Yaitu dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan
kepada daerah sebagai hasil dari pengelolaan sumber daya alam
didaerah oleh pemerintah pusat.
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 26
2. Dana alokasi umum Yaitu dana yang berasal dari APBN yang
dialokasikan kepada daerah dengan tujuan sebagai wujud dari
pemerataan kemampuan keuangan antara daerah.
3. Dana alokasi khusus Yaitu dana yang bersumber dari APBN yang
dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk mendanai
kegiatan khusus daerah yang disesuaikan dengan prioritas nasional
c. Pinjaman daerah
d. Penerimaan lain-lain yang sah, berupa:
1. Penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro dan
pendapatan bunga
2. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing
3. Komisi, penjualan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan
dan pengadaan barang atau jasa oleh daerah.
e. Jenis-jenis pengeluaran pemerintah daerah Belanja daerah terdiri dari dua
jenis, yaitu:
a. Belanja Aparatur
b. Belanja Adminstrasi Umum
Belanja Pegawai Belanja pegawai adalah semua pembayaran
berupa uang tunai yang dibayarkan kepada pegawai daerah
otonom. Belanja pegawai terdiri dari:
-Gaji dan tunjangan lainnya
-Tunjangan beras
-Honorarium
-Uang lembur
-Upah pegawai harian tetap
-Biaya perawatan dan pengobatan pegawai
Belanja pegawai lain-lain
Belanja Barang dan Jasa Belanja barang adalah semua
pengeluaran yang dilakukan untuk:
-Kantor
-Pembelian inventaris kantor
-Biaya pendidikan
-Biaya perpustakaan
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 27
-Biaya hansip
-Biaya pakaian dinas
-Pembelian peralatan dokter
-Pembelian alat-alat laboratorium
-Pembelian inventaris ruangan pasien
-Pembelian perlengkapan dapur rumah sakit
-Pembelian obat-obatan
-Pembelian bahan laboratorium
-Pembelian bahan percontohan, dll
Belanja Perjalanan Dinas Belanja perjalanan dinas terdiri dari:
-Biaya perjalanan dinas
-Biaya perjalanan dinas tetap
-Biaya perjalanan dinas pindah
-Biaya pemulangan pegawai yang dipensiunkan
D. Rangkuman
Administrasi pendapatan adalah salah satu aspek dari administrasi keuangan yang
sering diabaikanAdmnistrasi pendapatan mencakup semua kegiatan yang dilakukan
pemerintah daerah termasuk semua kegiatan pemerintah daerah untuk memastikan
keterssediaan khas yang maksimum dan hasil investasi yang optimum dari uang yang
menganggur sesuai dengan peraturan dan kebijakan daerah. Administrasi pendapatan
dimulai pada saat pemeriintah daerah membebankan biaya atas pelayanan yang
sesuai dengan fungsinya dan berakhir ketika membayar tagihan sehingga mengurangi
jumlah uang yang tersedia. Administrasi pendapatan mencakup sembilan komponen
yaitu:
1. Menerapkan kebijakan administrasi pendapatan
2. Menciptakan dan otomatisasi sistem klasifikasi dan pelaporan pendapatan
yang baik
3. Membangun pengawasan internal dan prosedur audit yang dapat
diandalkan
4. Menerapkan program pengelolaan kas dan investasi yang baik
5. Merancang dan memperbaharui manual pendapatan internal
6. Mengevaluasi pendapatan saat iini dan masa datang
7. Menilai dan memperbaiki kebijakan dan praktek identifikasi serta
pemulihan biaya
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 28
8. Menilai dan meningkatkan struktur dan prossedur
Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai
dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik Negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut. Bidang pengelolaan keuangan negara dapat dikelompokkan dalam:
a. subbidang pengelolaan fiskal,
b. subbidang pengelolaan moneter, dan
c. subbidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan.
Aturan pokok Keuangan Negara telah dijabarkan ke dalam asas-asas umum, yang
meliputi baik asas-asas yang telah lama dikenal dalam pengelolaan keuangan
negara, seperti asas tahunan, asas universalitas, asas kesatuan, dan asas spesialitas
maupun asas-asas baru sebagai pencerminan penerapan kaidah-kaidah yang baik
(best practices) dalam pengelolaan keuangan Negara.
Ruang lingkup keuangan negara meliputi:
1. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan
uang, dan melakukan pinjaman;
2. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum
pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga;
3. Penerimaan negara
4. Pengeluaran negara
5. Penerimaan daerah
6. Pengeluaran daerah
7. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak
lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang
dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada
perusahaan negara/perusahaan daerah;
8. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;
9. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang
diberikan pemerintah; dan
10. Kekayaan pihak lain sebagaimana dimaksud meliputi kekayaan yang
dikelola oleh orang atau badan lain berdasarkan kebijakan pemerintah,
yayasan-yayasan di lingkungan kementerian negara/lembaga, atau
perusahaan negara/daerah.
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 29
Pengertian APBD Menurut Undang-undang no. 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, APBD merupakan wujud pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan
setiap tahun dengan peraturan daerah. Fungsi APBD yang disusun oleh setiap
pemerintah daerah memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi otorisasi APBD sebagai dasar bagi pemerintah daerah dalam
menjalankan pendapatan dan belanja untuk masa satu tahun.
2. Fungsi Perencanaan APBD merupakan pedoman bagi pemerintah
daerah dalam menyusun perencanaan penyelenggaraan pemerintah
daerah pada tahun yang bersangkutan.
3. Fungsi Pengawasan APBD merupakan pedoman bagi DPRD, BPK,
dan instansi pelaksanaan pengawasan lainnya dalam menjalankan
fungsi pengawasan.
4. Fungsi Alokasi Sumber-sumber penerimaan APBD digambarkan
dengan jelas untuk dialokasikan sebagai pembelanjaan yang harus
dilaksanakan pemerintah daerah.
5. Fungsi Distribusi Pembelanjaan APBD disesuaikan dengan kondisi
setiap daerah dengan mempertimbangkan asas keadilan dan kepatutan.
Tujuan APBD APBD disusun sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran
penyelenggaraan negara didaerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah
dan untuk meningkatkan
E. Latihan atau tugas
1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 4-5 orang.
2. Carilah contoh kode perkiraan pemerintah daerah dalama admnistrasi keuangan
3. Buatlah ringkasan laporan realisasi APBD bulan November tahun 2015 kota
malang
4. Lakukan simulasi dan presentasi didalam kelas (bersama-sama dengan kelompok
lain).
F. Tugas Mandiri
1. Menentukan sasaran kinerja dalam administrasi pendapatan
2. Kumpulkan tugas pada kepada guru mata pelajaran administrasi keuanga
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 30
BAB III
EVALUASI
A. Maksud dan Tujuan Evaluasi
Maksud dan tujuan adanya evaluasi dalam modul ini agar menjadi rujukan
pembelajaran bagi guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa, mencerdaskan
peserta didik dan dapat mempengaruhi dan merubah anak didik kearah yang lebih
baik.
B. Soal-soal evaluasi
1. Pilihan ganda
Pilihlah satu jawaban yang benar dan tepat!
1. Yang bukan merupakan tahapan-tahapan dalam administrasi pendapatan
adalah….
a. Mobilisasi kas, mengontrol pengeluaran kas, dan menginvestasikan uang
yang menganggur
b. Mengontrol pengeluaran kas, menginvestasikan uang yang menganggur
dan memaksimalkan pendapatan
c. Mobilisasi kas, memaksimalkan pendapatan dan mengontrol pengeluaran
kas
d. Memaksimalkan pendapatan, mengontrol pengeluaran kas dan
meningkatan kelayakan dan akuntabilitas
e. Meningkatan kelayakan dan akuntabilitas,serta memaksimalkan
pendapatan.
2. Langkah penting yang harus dilakukan daam proses memaksimalkan
pendapatan adalah….
a. Di dalamnya harus memuat jenis, sumber, tujuan, batasan dan masa
berlakunya.
b. Perlu untuk melakukan perbaikan
c. Memastkn bahwa system yang dipakai sudah tepat, dapat secara cepat
dan akurat dan merangkum serta melaporkan seluruh pendapatan
d. Mengumpulkan berbagai informasi
e. Melakukan perbaikan dan mengumpulkan informasi
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 31
3. banyak manfaat yang diperoleh pemerintah daerah dengan menerapkan
program yang menyeluruh untuk memperbaiki administrasi pendapatan.
Manfaatnya adalah sebagai berikut…kecuali:
a. Mengurangi keharusan untuk memotong program di bidang pelayanan
b. Meningkatkan kelayakan dan akuntabilitas staf yang bertanggung
jawab untuk menghasilkan dan mengumpulkan pendapatan.
c. akan terlihat kelemahan prosedur, organisasi atau manajemen keuangan
kota atau kabupaten
d. ada kemungkinan untuk membuat kesalahan dalam pencatatan atau
perhitungan
e. truktur pendapatan lebih merata dan efisien serta tidak bergantung pada
beberapa sumber saja.
4. Dana yang dialokasikan dari APBN untuk daerah sebagai pengeluaran
pemerintah pusat untuk belanja daerah merupakan pengertian dari…
a. Dana bagi hasil
b. Dana Perimbangan
c. Dana alokasi
d. Dana alokasi khusus
e. Dana dari hsil penjualan
5. kebijakan pendapatan diperlukan karena….
a. Dapat menilai cara pemerintah daerah dalam menghadapi persoalan
yang ada di daerah
b. Akan meningkatkan perhatiannya terhadap retribusi untuk membiayai
pelayanan pemerintah daerah
c. Dapat melakukan analisa biaya yang mendalam
d. Dapat memberikan pelayanan umum
e. Dapat digunakan sebagai pedoman pengumpulan dan analisa
informasi atas pendapatan
6. Langkah penting yang harus dilakukan dalam proses memaksimalkan
pendapatan adalah…
a. sistem pemberian kode pendapatan harus dikemabangkan sesuai
dengan data dan kebutuhan manajemen
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 32
b. diberlakukan pada berbagai aspek kerja pemerintah daerah termasuk
kegiatan administrasi pendapatan
c. memastikan bahwa sistem yang dipakai sudah tepat, yang dapat secara
cepat dan akurat mencatat dan merangkum serta melaporkan seluruh
pendapatan.
d. Menentukan berapa uang yang harus disediakan
e. Menyediakan persediaan uang
7. Yang bukan merupakan informasi yang terdapat dalam bagan alur
adalah….
a. Data apa yang dipergunakan
b. Bagaimana data tersebut diolah
c. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memasukan data kedalam
catatan
d. Siapa yang mengolah data
e. Berapakah dana yang dibutuhkan dalam mengolah data
8. Salah satu hal yang perlu diperhatikan pemerintah daerah dalam
mengevaluasi pengawasan internal adalah…
a. Menyusun laporan pertanggungjawaban atas aset yang diverifikasi
secara teratur dan ditindaklanjuti
b. Menyediakan data yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen
c. Melindungi aset dan dokumen
d. Mengembangkan sistem akuntasi yang baik
e. Harus mencakup keseluruhan organisasi
9. Berikut ini merupakan jenis kegiatan pemisahan tugas dalam administrasi
keuangan
1. Pengesahan transaksi-transaksi keuangan
2. Pencatatan transaksi ke dalam catatan keuangan
3. Melakukan pemeliaharaan aset
4. Pembelian dan pencatatan barang
5. Melakukan transaksi
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 33
Yang merupakan jenis kegiatan yang fungsinya harus diterapkan secara
terpisah yaitu…..
a. 1, 3, dan 5
b. 2, 4, dan 5
c. 3, 4, dan 5
d. 1, 2 dan 3
e. 1, 2, dan 5
10. Setiap tahun harus dilakukan evaluasi terhadap pegawai dibagian
penerimaan pendapatan dan bagi pegawai yang menunjukan kinerja tidak
memuaskan harus diberi pengarahan dan pelatihan ulang atau
dimutasikan, merupakan tugas pemerintah daerah dalam,,,,,
a. Membuat dan memlihara catatan serta dokumen untuk pengawasan
b. Membuat dan menerapkan kebijakan kepegawaian
c. Membuat prosedur tertulis
d. Mengembangkan sistem akuntansi yang baik
e. Struktur organisasi dan jalur wewenagn yang baik
11. Bagan alur akan sangat berguna untuk menunjukan beberapa langkah
yang harus dilakukan staf dalam…
a. Melaporkan pendapatan ke bagian akuntansi
b. Melaporkan jumlah total pendapatan yang diperoleh ke bendahara
c. Menangani serah teima uang ke kantor pusat
d. Menentukan dana yang dibutuhkan
e. Menentukan tempat pembayaran utang
12. Keuangan Negara dinyatakan bahwa pendekatan yang digunakan dalam
merumuskan Keuangan Negara adalah dari sisi objek, subjek, proses, dan
tujuan, merupakan pengertian keuangan Negara menurut…
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2005
c. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2003
d. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2002
e. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008
13. Sub bidang pengelolaan fiskal meliputi enam fungsi, yaitu… KECUALI
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 34
a. Fungsi pengelolaan kebijakan ekonomi makro dan fiskal
b. Fungsi administrasi perpajakan
c. Fungsi pengawasan
d. Fungsi perbendaharaan
e. Fungsi penganggaran
14. Asas ini mensyaratkan bahwa jenis pengeluaran dimuat dalam mata
anggaran tertentu/tersendiri dan diselenggarakan secara konsisten baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.
Pernyataan diatas merupakan pengertian asas…
a. Asas Universalitas
b. Asas Kesatuan
c. Asas Spesialitas
d. Asas Akuntabilitas
e. Asas Profesionalitas
15. Tujuan APBD adalah….
a. Sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran penyelenggaraan
negara didaerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan untuk
meningkatkan kemakmuran masyarakat.
b. Sebagai pedoman pedoman bagi DPRD, BPK, dan instansi
pelaksanaan pengawasan lainnya dalam menjalankan fungsi
pengawasan.
c. Sebagai pedoman bagi pemerintah daerah dalam menyusun
perencanaan penyelenggaraan pemerintah daerah pada tahun yang
bersangkutan.
d. Sebagai perumusan kebijakan, standard, sistem dan prosedur di bidang
pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran Negara
e. Sebagai pengadaan barang dan jasa instansi pemerintah serta
akuntansi pemerintah pusat dan daerah
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 35
16. Dana Perimbangan adalah dana yang dialokasikan dari APBN untuk
daerah sebagai pengeluaran pemerintah pusat untuk belanja daerah, yang
meliputi:
a. Pajak daerah, Retribusi daerah dan dana bagi hasil
b. Dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan dan bagi hasil
c. Pinjaman daerah ,penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan,
dan pendapatan bunga
d. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing
e. Dana bagi hasil, Pinjaman daerah dan pendapatan bunga
17. Bidang pengelolaan keuangan negara dapat dikelompokkan dalam
subbidang yang terdiri dari sub bidang….
a. Pengelolaan fiskal, pengelolaan moneter, dan pengelolaan kekayaan
negara yang dipisahkan.
b. Pengelolaan fiskal, bidang pengelolaan moneter, dan pinjaman daerah
c. Pengelolaan moneter, pengelolaan kekayaan Negara dan pengelolaan
kekayaan daerah
d. Pengelolaan kekayaan daerah dan pengelolaan kekayaan moneter
e. Pengelolaan kekayaan moneter dan fiskal
18. Asas Proporsionalitas adalah…
a. Asas yang mengharuskan pengelolaan keuangan negara ditangani oleh
tenaga yang profesional
b. Asas yang pengalokasian anggaran dilaksanakan secara proporsional
pada fungsi-fungsi kementerian/lembaga sesuai dengan tingkat
prioritas dan tujuan yang ingin dicapai.
c. Pengelolaan keuangan negara, mewajibkan adanya keterbukaan dalam
pembahasan, penetapan, dan perhitungan anggaran serta atas hasil
pengawasan oleh lembaga audit yang independen.
d. Mengandung makna bahwa setiap pengguna anggaran wajib
menjawab dan menerangkan kinerja organisasi atas keberhasilan atau
kegagalan suatu program yang menjadi tanggung jawabnya.
e. Semua jenis pengeluaran dimuat dalam mata anggaran
tertentu/tersendiri dan diselenggarakan secara konsisten baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 36
19. APBD disusun melalui beberapa tahap kegiatan, antara lain…kecuali
a. Pemerintah daerah menyusun Rancangan Pendapatan dan Belanja
Daerah(RAPBD)
b. Pemerintah daerah mengajukan RAPBD kepada DPRD untuk dibahas
bersama antara pemerintah daerah dan DPRD.
c. RAPBD yang telah disetujui DPRD disahkan menjadi APBD melalui
Peraturan Daerah untuk dilaksanakan
d. Pelaksanaan APBD APBD yang telah disahkan oleh DPRD menjadi
kewajiban pemerintah daerah untuk melaksanakannya
e. Melibatkan Tim Anggaran Eksekutif Pemerintah Daerah (Sekretaris
Daerah, BAPPEDA, dan pihak-pihak lain yang dianggap perlu) dan
Panitia Anggaran DPRD
20. Pedoman bagi DPRD, BPK, dan instansi pelaksanaan pengawasan lainnya
dalam menjalankan fungsinya merupakan pengertian dari fungsi…
a. Fungsi pengawasan
b. Fungsi perencanaan
c. Fungsi pengorganisasian
d. Fungsi kepemimpinan
e. Fungsi pengawasan dan perencanaan
2. Esay
1. Mengapa kebijakan dalam administrasi penting?
2. Mengapa suatu program administrasi pendapatan yang baik penting bagi
pemerintah daerah?
3. Sebut dan jelaskan fungsi APBD!
4. Jelaskan asas-asas dalam pengelolaan leuangan negara!
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 37
BAB IV
PENUTUP
A. Glosarium
1. Transaksi adalah suatu keadaan atau kondisi yang mengakibatkan perubahan
terhadap harta, hutang dan modal perusahaan sehinga harus diproses melalui
pencatatan sampai dengan disajikan dalam bentuk laporan keuangan.
2. Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar
rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak
3. Administrasi pendapatan adalah semua kegiatan yang dilakukan pemerintah
daerah termasuk semua kegiatan pemerintah daerah untuk memastikan
ketersediaan kas yang maksimum dan hasil investasi yang optimum dari uang
yang menganggur sesuai dengan peraturan dan kebijakan daerah
4. Prosedur adalah rangkaian aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah, keputusan-
keputusan, perhitungan-perhitungan dan proses-proses yang dijalankan melalui
serangkain pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan, suatu
produk atau akibat.
5. APBD adalah wujud pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun
dengan peraturan daerah
6. Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan
tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
kinerja yang telah ditetapkan
7. Otomatisasi adalah penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin yangsecara
otomatis melakukan dan mengatur pekerjaan sehingga tidak memerlukan lagi
pengawasan manusia.
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 38
B. Daftar Pustaka
Ahmad Yani, S.H., M.M., Ak., Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah
Di Indonesia, Divisi Buku Perguruan Tinggi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Cetakan
kedua, April, 2004.
Dian Puji N. Simatupang, S.H., M.H., Determinasi Kebijakan Anggaran Negara
Indonesia, Studi Yuridis, Papas Sinar Sinanti, Jakarta 2005.
Badan Pemeriksa Keuangan,1976, Petunjuk Pelaksanaan Tuntutan Perbendaharaan
dan Tuntutan Ganti Rugi.
The Bigg Picture.Administrasi Pendapatan Bagian Satu Edisi 15.
C. Lampiran
1. Bentuk instrumen
a. Penilaian afektif
No Nama
Siswa
Aspek Pengamatan Σ
Skor
Nilai Ket.
1 Aktif KerjaSama Kesopanan Toleransi Kreatif
2
3
Keterangan Nilai:
A= 85-100 : Baik Sekali
B= 75-84 : Baik
C= 60-74 :Cukup
D= <60 :Kurang
Keterangan Skor:
Masing-masing kolom
aspek.Pengamatandiisi
dengan kriteria
4= Baik Sekali
3= Baik
2= Cukup
1= Kurang
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 39
b. Penilaian Kognitif
Rubrik Penilaian
1. Latihan atau tugas
Aspek Skor
Jawaban Sempurna 100
Jawaban kurang Sempurna 75
Jawaban tidak Sempurna 45
Jawaban tidak terjawab 0
Skor Maksimal 100
2. Tugas mandiri
Soal No.1
Aspek Skor
Jawaban Sempurna 30
Jawaban kurang Sempurna 20
Jawaban tidak Sempurna 10
Jawaban tidak terjawab 0
Skor Maksimal 50
Soal No. 2
Aspek Skor
Jawaban Sempurna 30
Jawaban kurang Sempurna 20
Jawaban tidak Sempurna 10
Jawaban tidak terjawab 0
Skor Maksimal 50
3. Tugas pilihan ganda
4x25= 100
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 40
4. Soal Esay
Aspek Skor
Jawaban Sempurna 30
Jawaban kurang Sempurna 20
Jawaban tidak Sempurna 10
Jawaban tidak terjawab 0
Skor Maksimal 50
c. Penilaian Psikomotor
No Indikator Nilai (00-25)
1 Ketrampilan siswa mendengarkan hasil diskusi
yang telah di bahas dan hasil diskusi siswa
2 Ketrampilan diskusi dari analisa gambar
3 Ketrampilan meningkatkan hasil diskusi yang
dibahas dengan memberikan contoh
4 Ketrampilan mengembangkan hasil pokok
bahasan yang didapat dengan kalimat sendiri
Total Skor
Penilaian:
1. A Skor antara 20-25
2. B Skor antara 15-20
3. C Skor antara 10-15
4. D Skor antara 05-10
5. E Skor antara 00-05
M e n g a n a l i s i s a d m i n i s t r a s i p e n d a p a t a n d a n b e l a n j a k e u a n g a n
k e u a n g a n k e
Page 41
d. Kunci jawaban evaluasi (pihan ganda)
1. A 11.A
2. C 12.A
3. D 13.C
4. B 14.C
5. A 15.A
6. C 16.B
7. E 17.A
8. E 18.B
9. D 19.E
10. B 20.A