ADKL(Pabrik Tahu)

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dengan semakin meningkatnya perkembangan industri, maka semakin meningkat pula tingkat pencemaran pada perairan yang disebabkan oleh hasil buangan industri tersebut. Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh perkembangan industri, perlu dilakukan upaya pengendalian pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan, termasuk baku mutu air pada sumber air dan baku mutu limbah cair. Tahu merupakan salah satu jenis makanan sumber protein dengan bahan dasar kacang kedelai yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Sebagian besar produk tahu di Indonesia dihasilkan oleh industri skala kecil yang kebanyakan terdapat di Pulau Jawa. Industri tersebut berkembang pesat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk. Namun, di sisi lain industri ini menghasilakan limbah cair yang berpotensi mencemari lingkungan. Industri tahu membutuhkan air untuk pemrosesannya, yaitu untuk prosees sortasi, peredaman, pengupasan kulit, pencucian, penggilingan, perebusan dan penyaringan. Air banyak digunakan sebagai bahan pencuci dan merebus kedelai untuk proses produksinya. Akibat dari besarnya pemakaian air pada proses pembuatan tahu dan tempe, limbah yang dihasilkan juga cukup besar. Sebagai contoh limbah industri tahu tempe di Semanan, Jakarta Barat kandungan

Transcript of ADKL(Pabrik Tahu)

Page 1: ADKL(Pabrik Tahu)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dengan semakin meningkatnya perkembangan industri, maka semakin meningkat

pula tingkat pencemaran pada perairan yang disebabkan oleh hasil buangan industri

tersebut. Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh

perkembangan industri, perlu dilakukan upaya pengendalian pencemaran lingkungan

dengan menetapkan baku mutu lingkungan, termasuk baku mutu air pada sumber air

dan baku mutu limbah cair.

Tahu merupakan salah satu jenis makanan sumber protein dengan bahan dasar

kacang kedelai yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Sebagian besar produk

tahu di Indonesia dihasilkan oleh industri skala kecil yang kebanyakan terdapat di Pulau

Jawa. Industri tersebut berkembang pesat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk.

Namun, di sisi lain industri ini menghasilakan limbah cair yang berpotensi mencemari

lingkungan. Industri tahu membutuhkan air untuk pemrosesannya, yaitu untuk prosees

sortasi, peredaman, pengupasan kulit, pencucian, penggilingan, perebusan dan

penyaringan. 

Air banyak digunakan sebagai bahan pencuci dan merebus kedelai untuk proses

produksinya. Akibat dari besarnya pemakaian air pada proses pembuatan tahu dan

tempe, limbah yang dihasilkan juga cukup besar. Sebagai contoh limbah industri tahu

tempe di Semanan, Jakarta Barat kandungan BOD 5 mencapai 1 324 mg/l, COD 6698

mg/l, NH 4 84,4 mg/l, nitrat 1,76 mg/l dan nitrit 0,17 mg/l (Prakarindo Buana, 1996).

Jika ditinjau dari Kep-03/MENKLH/11/1991 tentang baku mutu limbah cair, maka

industri tahu dan tempe memerlukan pengolahan limbah.

Air buangan dari proses pembuatan tahu ini menghasilkan limbah cair yang

menjadi sumber pencemaran bagi manusia dan lingkungan. Limbah tersebut, bila

dibuang ke perairan tanpa pengolahan terlebih dahulu dapat mengakibatkan kematian

makhluk hidup dalam air termasuk mikroorganisme (jasad renik) yang berperan penting

dalam mengatur keseimbangan biologis air, oleh karena itu penanganan limbah cair

secara dini mutlak perlu dilakukan.

Page 2: ADKL(Pabrik Tahu)

B.  Rumusan Masalah

1.   Bagaimana kegiatan di indistri pabrik tahu?

2. Bagaimana tahapan proses pabrik tahu sampai menimbulkan dampak ?

3. Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh industri pabrik tahu ?

4. Bagaimana cara pengendalian dampak yang ditimbulakan oleh kegiatan produksi

industri tahu ?

C. Tujuan

1. Mengetahui kegiatan di indistri pabrik tahu

2. mengetahui tahapan proses pabrik tahu sampai menimbulkan dampak

3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh industri pabrik tahu

4. Mengetahui cara pengendalian dampak yang ditimbulakan oleh kegiatan produksi

industri tahu .

Page 3: ADKL(Pabrik Tahu)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kegiatan industri pabrik tahu

Kegiatan yang dilaukan oleh industri pabrik tahu antara lain :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk proses produksi

a. Bahan baku utama dalam pembuatan tahu adalah kedelai

b. Mesin Pembantu untuk menghaluskan kedelai

c. Mesin Uap untuk membantu proses pengukusan tahu

d. Alat dan bahan lainnya (Air ,bak-bak dan alat pencetak, kayu bakar, saringan)

2. Tahapan – Tahapan Proses Pembuatan Tahu

a. Pencucian kedelai

Sebelum dilakukan perendaman, kedelai dicuci bersih dengan air mengalir.

b. Perendaman

Pada tahapan perendaman ini, kedelai direndam dalam sebuah bak perendam

yang dibuat dari semen. Langkah pertama adalah memasukan kedelai ke

dalam karung plastik kemudian diikat dan direndam selama kurang lebih 3

jam Setelah selesai kedelai ditiriskan dalam saringan bambu berukuran besar.

c. Penggilingan

Proses penggilingan dilakukan dengan menggunakan mesin penggiling biji

kedelai dengan tenaga penggerak dari motor lisrik.

d. Perebusan/Pemasakan

Bahan bakar yang digunakan sebagai sumber panas adalah kayu bakar yang

diperoleh dari sisa-sisa pembangunan rumah. Titik akhir perebusan ditandai

dengan timbulnya gelembung-gelembung panas dan mengentalnya

larutan/bubur kedelai.

e. Penyaringan

Setelah bubur kedelai direbus dan mengental, dilakukan proses penyaringan

dengan menggunakan kain saring. Tujuan dari proses penyaringan ini adalah

memisahkan antara ampas atau limbah padat dari bubur kedelai dengan filtrat

yang diinginkan.

f. Pengendapan dan Penambahan Asam Cuka

Dari proses penyaringan diperoleh filtrat putih seperti susu yang kemudian

akan diproses lebih lanjut. Filtrat yang didapat kemudian ditambahkan asam

Page 4: ADKL(Pabrik Tahu)

cuka dalam jumlah tertentu. Fungsi penambahan asam cuka adalah

mengendapkan dan menggumpalkan protein tahu Endapan tersebut yang

merupakan bahan utama yang akan dicetak menjadi tahu

g. Pencetakan dan Pengepresan

Proses pencetakan dan pengepresan merupakan tahap akhir pembuatan tahu.

h. Pemotongan tahu

Setelah proses pencetakan selesai, tahu yang sudah jadi dikeluarkan dari

cetakan lalu dipotong-potong.

3. Proses Pendistribusian Tahu

Proses pendistribusian dilakukan dengan cara mendistribusikan tahu ke agen-agen

dan kepada para penjual di pasar,

B. Proses pembuatan tahu sampai menimbulkan dampak

Page 5: ADKL(Pabrik Tahu)

Tahapan dalam proses pembuatan tahu ialah mula mula mencuci kedelai lalu

merendam kedelai kemudian kedelai tersebut dimasukan kedalam mesin penggilingan

kedelai hingga kedelainya halus , kemudian kedelai yang telah dihaluskan tadi

dimasak(direbus) dengan bantuan mesin uap , Setelah bubur kedelai direbus dan

mengental, dilakukan proses penyaringan dengan menggunakan kain saring, dari proses

penyaringan diperoleh filtrat putih seperti susu, kemudian ditambahkan asam cuka

dalam jumlah tertentu lalu setelah itu dimasukan kedalam cetakan tahu hingga bisa

dipotong – potong dan setelah di potong – potong dimasukan ke dalam tempat

penyimpanan.

Dari tahapan proses pembuatan tahu tersebut memerlukan berbagai alat dan bahan

sehingga menghasilkan berbagai macam limbah, diantaranya ada limbah padat, limbah

cair, dan polutan. Sumber limbah cair pabrik tahu berasal dari proses merendam kedelai

serta proses akhir pemisahan jonjot-jonjot tahu, sedangkan sumber limbah padat berasal

dari penyaringan bubur kedelai berupa ampas tahu yang sudah melalui pemerasan

berkali-kali dan Uap atau panas yang dikumpulkan oleh drumpu yang berasal dari kayu

yang dibakar.

Jika ditinjau dari komposisi kimianya, ternyata air limbah tahu mengandung

nutrien-nutrien (protein, karbohidrat, dan bahan-bahan lainnya) yang jika dibiarkan

dibuang begitu saja ke sungai justru dapat menimbulkan pencemaran. Limbah atau

ampas yang di hasilkan oleh pabrik tahu memang tidak membahayakan bagi

manusia,namun bau yang di keluarkan oleh limbah (ampas) tahu ini sagat menyengat

dan tidak sedap untuk kita hirup.apalagi kalau pabrik tahu tersebut sangat dekat sekali

degan pemukiman mungkin bau dari limbah tersebut sangat menganggu masyarakat.

jika limbah yang di biarkan saja mengalir tanpa memperhitungkan resiko yang terjadi,

maka lingkungan akan tercemar limbah yang berbahaya bagi lingkungan,

Keadaan ini akibat masih banyaknya pengrajin tahu/tempe yang belum mengerti

akan kebersihan lingkungan dan disamping itu pula tingkat ekonomi yang masih

rendah, sehingga pengolahan limbah akan menjadi beban yang cukup berat bagi

mereka.

C. Limbah – Limbah yang Dihasilkan

1. Limbah Padat

Page 6: ADKL(Pabrik Tahu)

Buangan padat pabrik tahu berasal dari proses pencucian penyaringan berupa biji

yang jelek ceceran  biji,  dan  batu  kerikil 

yang  terikut  dalam  biji.  Dari  proses  penyaringan  dihasilkan  limbah 

padat  berupa  ampas  tahu,  sedangkan  dari  proses  pengepresan 

dihasilkan  potongan-potongan  tahu  yang  tercecer. Liambah padat belum terlalu

mencemari lingkungan karena bias digunakan untuk membuat temped an pakan

ternak sapi, kerbau, kambing, babi dan ikan.

2. Limbah Cair

Sebagian besar buangan pabrik tahu dalah limbah cair yang mengandung sisa air

dari susu tahu yang tidak tergumpal menjadi tahu, sehingga  limbah  cair  pabrik 

tahu masih mengandung zat-zat organic protein, karbohidrat dan  lemak. Selain

zatterlarut, limbah  cair  juga  mengandung  padatan  tersuspensi  atau  padatan 

terendapkan  misalnya  potongan  tahu  yang  kurang  sempurna  saat 

pemrosesan.

Limbah cair akan mengakibatkan bau busuk dan bila dibuang langsung ke sungai

akan menyebabkan tercemarnya sungai tersebut.

3. Polusi

Dalam pembuatan tahu dapat menimbulakan dampak polusi udara yang berasal

dari asap yang dikeluarkan dari proses perebusan maupun bau yang ditimbulkan

oleh limbah cair dan polusi udara yang banyak disebabkan oleh suara

penggilingan kedelai yang menyebabkan kebisingan.

D. Dampak Yang Ditimbulkan Oleh Industri Pabrik Tahu

1. Bagi Lingkungan sekitar

Pada umumnya, limbah padat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sedangkan

limbah cair dibuang langsung ke lingkungan. Limbah cair pabrik tahu ini memiliki

kandungan senyawa organik yang tinggi. Tanpa proses penanganan dengan baik,

limbah tahu menyebabkan dampak negatif baik bagi lingkungan ataupun bagi

manusia seperti polusi air, rusaknya tumbuhan air jika langsung dibuang di tanah,

sumber penyakit, bau tidak sedap, meningkatkan pertumbuhan nyamuk, dan

menurunkan estetika lingkungan sekitar.

Limbah yang di buang dari pabrik memang ada tempat penampungan

sementaranya, namun dari tempat tersebut mungkin saja akan di salurkan ke

lingkungan yang lebih jauh dari pabrik sehingga menimbulkan pencemaran

Page 7: ADKL(Pabrik Tahu)

lingkungan. Sebagian besar limbah cair yang dihasilkan oleh industri pembuatan

tahu adalah cairan kental yang terpisah dari gumpalan tahu yang disebut air dadih.

Cairan ini mengandung kadar protein yang tinggi dan dapat segera terurai. Limbah

cair ini sering dibuang secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu sehingga

menghasilkan bau busuk dan mencemari sungai mulai dari awal pembuangan

sampai ke hulu. Sumber limbah cair lainnya berasal dari pencucian kedelai,

pencucian peralatan proses, pencucian lantai dan pemasakan serta larutan bekas

rendaman kedelai.

Limbah tahu yang tidak diolah dengan baik akan digunakan nyamuk sebagai

tumbuh dan berkembang biak serta dapat memperancar penularan rantai penyakit

pada siklus tertentu. Karena nyamuk ada yang suka berkembang biak di air bersih

atau air kotor. Terhadap air permukaan yaitu berasal dari pengolahan limbah cair,

yang dibuang ke sungai. Resiko yang timbul pada flora, fauna, dan manusia, yang

memanfaatkan sungai. Resiko terbesar yang mungkin terjadi adalah matinya biota

air, tumbuhan air, dan hewan air.

2. Bagi Masyarakat

Terkadang juga para pedagang menggunakan cara cara yang tidal hahal

digunakan dalam perniagaan terutama dalam penjualan tahu. Agar tahu lebih

menarik, bersih, awet maka banyak tahu yang menggunakan pemutih ataupun

formalin dalam perdaganganya sehingga selain merugikan konsumen juga dapat

merugikan lingkungan sekitar karena bekas air yang digunakan dalam rendaman

tersebut pasti langsung dibuang kebadan air tanpa proses pengolahan terlebih

dahulu. Formalin dan pemutih merupakan zaq kimia yang dilarang dalam

perdagangan terutama perdagangan bahan makanan karena zat tersebut dapat

menyebabkan penyakit terutama menyerang organ organ dalam dimanusia dan

dapat merusak biota air tawar atau mikroorganisme pada tanah.

Terhadap udara, yaitu resiko berasal dari bau limbah tahu yang semakin lama

semakin tidak sedap. Akibat pencemaran tersebut warga khususnya pekerja pabrik

merasa kurang nyaman akibat terhisapnya bau ke dalam pernafasan, sehingga jika

kita melewati lokasi pabrik tahu tersebut tercium bau asap pabrik yang menyengat

dan tidak sedap walaupun asapnya tidak terlihat. Polusi yang ditimbulkan dari

proses pembuatan tahu terdiri dari CO, Sox, HC, NOx dan jika terhirup oleh

manusia maka akan terakumulasi menjadi banyak dan menimbulkan penyakit,

Page 8: ADKL(Pabrik Tahu)

serta dapat dirasakan setelah beberapa tahun kedepan. Jadi untuk menanggulangi

pencemaran udara dari asap cerobong pembakaran tungku maka harus ada

modifikasi pada cerobong asap dan diperbanyak penanaman pohon.

E. Cara Pengendalian Dampak Yang Ditimbulakan Oleh Kegiatan Produksi Industryi

Tahu

1. Reduce :

a. Pengolahan Limbah Secara Fisika

Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan,

diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah

mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu.

Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk

menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang

mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses

pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini

adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak

pengendap.

b. Pengolahan Limbah Secara Kimia

Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk

menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid),

logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun; dengan

membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahan-bahan

tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan

tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan

(flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga

berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.

c. Pengolahan Limbah Secara Biologi

Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai

pengolahan sekunder, pengolahan secara nbiologi dipandang sebagai

pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah

berkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segala

modifikasinya.

Page 9: ADKL(Pabrik Tahu)

d. Untuk pengendalian dampak pencemaran udara yag ditimbulkan dari

pembakaran.

Asap merupakan masalah yang komplek dan tidak ada industry apapun yang

tanpa mengeluarkan asap dalam proses pembuatan menjadi bahan jadi,

termasuk juga dalam pembuatan tahu yang menggunakan bara api untuk

merebus kedalai dan lain sebagainya. Asap yang dikeluarkan oleh cerobog

mengadung banyak zat kimia yang keluar ke udara bebas dan terhirup oleh

masyarakat disekitar sehingga akan menjadi penyakit dalam jangka waktu

yang lama, dan perlu ditanggulangi dengan memodifikasi cerobong asap agar

lebih efektif dalam menguragi pencemaran pada udara salah satunya dengan

pemberian absorben untuk mengurangi partikel partikel sehingga hanya

partikel yang kecil yang bisa keluar ke udara ambient dan partike yang kecil

kecil tersaring didalam cerobong asap.

2. Reuse (penggunaan kembali)

a. Dapat dilakukan dengan memanfaatkan limbah padat ampas tahu sebagai

pakan ternak. Keberadaan ampas tahu di tanah air cukup melimpah, murah

dan mudah didapat. Produk sampingan pabrik tahu ini apabila telah

mengalami fermentasi dapat meningkatkan kualitas pakan dan memacu

pertumbuhan ayam pedaging. Produk sampingan pabrik ampas tahu ini

telah digunakan sebagai pakan babi, sapi bahkan ayam pedaging. Namun

karena kandungan air dan serat kasarnya yang tinggi, maka

penggunaannya menjadi terbatas dan belum memberikan hasil yang baik.

Guna mengatasi tingginya kadar air dan serat kasar pada ampas tahu maka

dilakukan fermentasi. Fakta menunjukkan bahwa penggunaan ampas tahu

sebagai pakan ternak ini menunjukkan pertumbuhan yang positif pada

ternak.

3. Reclye (mendaur ulang kembali)

a. Adalah upaya yang ketiga yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah

yang mengacu pada prinsip 3R. Upaya- upaya yang dapat dilakukan

adalah mendaur ulang ampas tahu ini menjadi kecap ampas tahu, oncom,

pupuk cair, dan bahan bakar biogas. Limbah cair pembuatan tahu bisa

disulap menjadi pupuk organik cair yang kaya manfaat. Selain harganya

Page 10: ADKL(Pabrik Tahu)

murah hasil pertaniannya juga bisa lebih baik. Sebagai pengganti pupuk

urea, pupuk cair dari limbah tahu sangat dibutuhkan tanaman.

Page 11: ADKL(Pabrik Tahu)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Selain produk utama yang dihasilkan industri tahu berupa tahu,juga menghasilkan

produk sampingan berupa air limbah tahu dan ampas tahu.

2. Air limbah tahu oleh sebagian industri dibuang langsung ke saluran irigasi,

sehingga mencemari lingkungan diantaranya menimbulkan bau busuk

dilingkungan sekitar.

3. Keterbatasan biaya dan pengetahuan tentang pengolahan hasil limbah produksi

tahu.

4. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya limbah yang ditimbulkan dari hasil

produksi tahu.

B. Saran

1. Banyak sedikitnya limbah yang mengalir ke lingkungan pabrik tergantung pada

cara mengolah limbah tersebut, maksudnya jika limbah yang di biarkan saja

mengalir tanpa memperhitungkan resiko yang terjadi, maka lingkungan akan

tercemar limbah yang berbahaya bagi lingkungan, begitu pun sebaliknya, jika

limbah yang di buang dapat di perhitungkan terlebih dahulu atau mengolahnya

dengan cara-cara yang benar, kemungkinan lingkunga tercemar akan minim.

2. Memberikan pengetahuan mengenai dampak yang berbahaya terhadap lingkungan

sekitar.

3. Memberikan pengetahuan tentang pemanfaat penanganan limbah tahu secara

benar dan tepat.

Page 12: ADKL(Pabrik Tahu)

DAFTAR PUSTAKA

Suwardji, Raden. Cara Pembuatan Tahu Konvensional. Yogyakarta: Penerbit Liberty, 1999.

Hambali. (2003). Analisis Resiko Lingkungan

http://cara-membuat.net/search/kendala-usaha-tahu-lontong

http://organisasi.org/

pengertian_definisi_macam_jenis_dan_penggolongan_industri_di_indonesia_perekonomian_

bisnis