ADHYAKSA FILSAFAT

21
  TUGAS SEJARAH DAN FILSAFAT MATEMATIKA Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah dan Filsafat Pendidikan Matematika Di susun oleh :  Adhyaksa Amrullah 09510118 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2009 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2011

Transcript of ADHYAKSA FILSAFAT

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 1/21

 

TUGAS SEJARAH DAN FILSAFAT MATEMATIKA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarahdan Filsafat Pendidikan Matematika

Di susun oleh :

 Adhyaksa Amrullah09510118

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2009SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) SILIWANGI BANDUNG

2011

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 2/21

 

i

KATA PENGANTAR 

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala

limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Inayahnya sehingga saya dapat

menyelesaikan penyusunan Makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang

sangat sederhana. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah

satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam membahas

Sistem Numerasi.Harapan saya semoga Makalah ini membantu menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat

memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga kedepannya dapat

lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena

pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya

harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukanyang bersifat membangun untuk kesempurnaan Makalah ini.

Cimahi, Desember 2011

 Adhyaksa Amrullah

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 3/21

 

ii

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i

Daftar Isi .............................................................................................................................. ii

BAB I .................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

Latar Belakang ............................................................................................................. 1

Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2

Tujuan ......................................................................................................................... 2

BAB II ................................................................................................................................... 3

APA ITU FILSAFAT ............................................................................................................ 3

TOKOH-TOKOH FILSAFAT ................................................................................................ 6

MACAM FILSAFAT YANG ADA DIDUNIA ........................................................................ 14

FILSAFAT YANG COCOK DI INDONESIA ......................................................................... 15

BAB III ................................................................................................................................ 17

PENUTUP ....................................................................................................................... 17

Kesimpulan ................................................................................................................ 17

Daftar Pustaka ................................................................................................................... 17

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 4/21

1

BAB I

PENDAHULUAN

 A.  Latar Belakang

Dalam perkembangan sejarah filsafat pendidikan kita mengenal

banyak aliran yang memiliki kecenderungan yang bersifat konservatif.

  Aliran filsafat yang memiliki kecenderungan konservatif itu misalnya

adalah aliran pendidikan esensialisme dan parenialisme. Namun demikian,

sejarah filsafat juga mencatat kelahiran antitesa terhadap filsafat yang

memiliki kecenderungan yang bersfat konservatif adalah aliran filsafat

pendidikan yang bersifat progresif. Salah satu aliran yang bersifat

progresif adalah aliran filsafat pendidikan kritis yang terutama

berkembang di Amerika Selatan.

Dalam bagian ini dibahas aliran filsafat kritis. Aliran ini lahir dari

adanya perkembangan sejarah sosial, budaya, ekonomi dan politik di Amerika Selatan yang terjadi pada abad 20 lalu.pada awal dekade 1970an,

seorang tokoh pendidikan yang berasal dari Brasil, Paolo Freire

mendeklarasikan berdrinya suatu airan filsafat pendidikan yang secara

kritis dan revolusioner berusaha memperbaiki kondisi sosial, budaya,

ekonomi dan politik yang tertindas pada masyarakat kelas bawah di

  Amerika Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mengalami

penindasan oleh sekelompok kecil kaum elite kapitalisyang menguasaiakses ke sebagian besar sumber daya negara. Ketimpangan struktural ini

menyebabkan rakyat kecil yang merupakan sebagian besar penduduk 

negara tertindas dalam memperoleh hak pencapaian kesejahteraan hidup.

Menurut Paulo Freire akar dari masalah sosial, politik, ekonomi, dan

budaya adalah suatu sistem, pola dan praktik pendidikan yang tidak 

memberi kesempatan pada rakyat kecil untuk melakukan perubahan-

perubahan dan pembaharuan sosial, politik, ekonomi dan budaya. Oleh

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 5/21

 

2

karena itu perlu diwujudkan sistem pola dan praktik pendidikan

yang lebih memberi kesempatan pada mereka untuk melakukanperubahan dan pembaharuan. Penganut pandangan kritis memiliki

pandangan bahwa nilai-nilai yang ada dalam suatu sistem sosial

merupakan representasi atau perwakilan kepentingan-kepentingan

segelintir elite sosial tertentu. Tujuan utama dari pedagogi kritis adalah

untuk menumbuhkan kesadaran kritis pada siswa. Dalam konteks problem

moral di sini, yang perlu dibangun adalah kesadaran bahwa di sekolah,

kampus, media, masyarakat dan bahkan keluarga seringkali terjadi praktik penanaman nilai-nilai ketidakjujuran, korupsi dan terorisme. Hal tersebut

kemudian perlu dilanjutkan dengan upaya membangun kesadaran ada diri

siswa untuk dapat melihat dan menilai secara kritis atas korupsi dan

problem sosial sejenisnya. Dua kata kunci yang digunakan dalam pedagogi

kritis untuk membangun kesadaran kritis diri tersebut adalah dialog dan

pelibatan sosial, bukan indoktrinasi ideologis.

B.  Rumusan Masalah

1.  Bagaimana latar belakang sejarah filsafat pendidikan? 

2.   Aliran apa saja yang mempengaruhi filsafat apa saja yang

mempengaruhi filsafat pendidikan. 

3.  Bagaimana pemikiran filsafat pendidikan? 

4.  Bagaimana gerakan pendidikan masyarakat bebas dari sekolah? 

C.  Tujuan

1.  Untuk mengetahui latar belakang sejarah filsafat pendidikan

kritis. 

2.  Untuk mengetahui aliran yang mempengaruhi filsafat apa saja

yang mempengaruhi filsafat pendidikan kritis. 

3.  Untuk mengetahui pemikiran filsafat pendidikan kritis Paulo

Freire. 

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 6/21

3

BAB II

 A.   APA ITU FILSAFAT

Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang

yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.

Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan

dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin

melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.

Filsafat juga sering dikatakan studi tentang seluruh fenomena

kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam

konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-

eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan

masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi

dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itudimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak 

diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.

Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata

serapan dari bahasa Arab ة س ل ف , yang juga diambil dari bahasa

 Yunani; Φιλοσοφία philosophia . Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata

majemuk dan berasal dari kata-kata (philia  = persahabatan, cinta dsb.)dan (sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang

  “pencinta kebijaksanaan”. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa

Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan

aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang

falsafah disebut "filsuf".

Filsafat dalam arti sekarang mulai dekenal sejak zaman Yunani

kuno. Para toko filsafat pada waktu itu adalah Socrates, Plato dan

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 7/21

 

4

  Aristotales. Scrotes mengajarkan bahwa manusia habur mencari

kebenaran dan kebijakan dengan cara berpikir secara dialektis. Platomengatakan kebenarannya hanya ada di alam ide yang bisa diselami

dengan akal, sedangkan Aristoteles merupakan peletak dasar empirisme,

yaitu kebenaran harus dicari melalui pengalaman panca indera. 

Para tokoh filsafat di atas yang kemudian diikuti oleh tokoh-tokoh

yang lain, walaupun pandangan mereka belum tentu sama membuahkan

suatu pemahaman tentang filsafat, Filsafat ialah hasil pemikiran dan

perenungan secara mendalam tentang sesuatu sampai ke akar-akarnya.Sesuatu di sini dapat berarti terbatas dan membatasi diri akan hal tertentu

saja. Bila berarti terbatas, filsafat membatasi diri akan hal tertentu saja.

Bila berarti tidak terbatas, filsafat membahas segala sesuatu yang ada di

alam ini yang sering dikatakan filsafat umum. Sementara itu filsaat yang

terbatas ialah filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat seni, dan

sebagainya. 

Filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam,

maka dikatakan kebenaran filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang

sering dipertentangkan dengan kebenaran ilmu yang sifanya relatif.

Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi yang bisa diamati oleh

manusia saja. Sesunggunya isi alam yang dapat diamati hanya sebagian

kecil saja. Diibaratkan mengamati gunung es, kita hanya mampu melihat

yang di atas permukaan laut saja. Sementara itu filsafat mencoba

menyelami sampai ke dasar gunung es itu untuk meraba segala sesuatu

yang ada melalui pikiran dan renungan yang kritis. 

Dalam garis besarnya ada empat cabang filsafat yaitu metafisika,

epistemologi, logika, dan etika, dengan kandungan materi masing-masing

sebagai beriktu: 

a.  Metafisika ialah filsafat yang meninjau tentang hakikat segala

sesuatu yang terdapat di alam ini. 

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 8/21

 

5

b.  Epistemologi ialah filsafat yang membahas tentang

pengetahuan dan kebenaran.c.  Logika ialah filsafat yang membahas tentang cara manusia

berpikir dengan benar. Dengan memahami filsafat logika

diharapkan semua manusia bisa berpikir dan mengemukakan

pendapat secara tepat dan benar. 

d.  Etika ialah filsafat yang menguraikan tentang perilaku

manusia. Nilai dan norma masyarakat serta ajaran agama

menjadi pokok pemikiran dalam filsafat ini. Filsafat etikasangat besar mempengaruhi pendidikan sebab tujuan

pendidikan untuk mengembangkan perilaku manusia, antara

lain afeksi peserta didik. 

Ciri-ciri berfikir filosofi :

1.  Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.

2.  Berfikir secara sistematis.

3.  Menyusun suatu skema konsepsi, dan

4.  Menyeluruh.

Empat persoalan yang ingin dipecahkan oleh filsafat ialah :

1.  Apakah sebenarnya hakikat hidup itu? Pertanyaan ini dipelajari oleh

Metafisika.2.   Apakah yang dapat saya ketahui? Permasalahan ini dikupas oleh

Epistemologi.

3.  Apakah manusia itu? Masalah ini dibahas olen Atropologi Filsafat.

Beberapa ajaran filsafat yang telah mengisi dan tersimpan dalam

khasanah ilmu adalah:

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 9/21

 

6

1.  Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya

adalah alam semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanyakenyataan spiritual. Aliran materialisme memiliki dua variasi yaitu

materialisme dialektik dan materialisme humanistis.

2.  Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah

ide yang sifatnya rohani atau intelegesi. Variasi aliran ini adalah

idealisme subjektif dan idealisme objektif.

3.  Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia

materi murupakan hakitat yang asli dan abadi.4.  Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak 

bersikap mutlak (absolut) tidak doktriner tetapi relatif tergantung

kepada kemampuan minusia.

Manfaat filsafat dalam kehidupan adalah :

1.  Sebagai dasar dalam bertindak.

2.  Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.

3.  Untuk mengurangi salah paham dan konflik. Untuk bersiap siaga

menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.

B.  TOKOH-TOKOH FILSAFAT

1.  Thales (624-550 SM)

Dapat disebut matematikawan pertama yang merumuskan

teorema atau proposisi, dimana tradisi ini menjadi lebih jelas

setelah dijabarkan oleh Euclid. Landasan matematika sebagai ilmu

terapan rupanya sudah diletakan oleh Thales sebelum muncul

Pythagoras yang membuat bilangan.

2.  Pythagoras (582-496 SM)

Pythagoras adalah orang yang pertama kali mencetuskan

aksioma-aksioma, postulat-postulat yang perlu dijabarkan ter lebih

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 10/21

 

7

dahulu dalam mengembangkan geometri. Pythagoras bukan orang

yang menemukan suatu teorema Pythagoras namun dia berhasilmembuat pembuktian matematis. Persaudaraan Pythagoras

menemukan Ö2 sebagai bilangan irrasional.

3.  Socrates (427-347 SM)

Ia merupakan seorang filosofi besar dari Yunani. Dia juga

menjadi pencipta ajaran serba cita, karena itu filosofinya

dinamakan idealisme. Ajarannya lahir karena pergaulannya dengan

kaum sofis. Plato merupakan ahli piker pertama yang menerimapaham adanya alam bukan benda.

4.  Ecluides (325-265 SM)

Euklides disebut sebagai “Bapak Geometri” karena

menemukan teori bilangan dan geometri. Subyek-subyek yang

dibahas adalah bentuk-bentuk, teorema Pythagoras, persamaan

dalam aljabar, lingkaran, tangen,geometri ruang, teori proporsi

dan lain-lain. Alat-alat temuan Eukluides antara lain mistar dan

 jangka.

5.  Archimedes (287-212 SM)

Dia mengaplikasikan prinsip fisika dan matematika. Dan juga

menemukan perhitungan π (pi) dalam menghitung luas lingkaran.

Ia adalah ahli matematika terbesar sepanjang zaman dan di

zaman kuno. Tiga kaaarya Archimedes membahas geometri

bidang datar, yaitu pengukuran lingkaran, kuadratur dari parabola

dan spiral.

6.  Appolonius (262-190 SM)

Konsepnya mengenai parabola, hiperbola, dan elips banyak 

memberi sumbangan bagi astronomi modern. Ia merupakan

seorang matematikawan tang ahli dalam geometri. Teorema

 Appolonius menghubungkan beberapa unsur dalam segitiga.

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 11/21

 

8

7.  Diophantus (250-200 SM)

Ia merupakan “Bapak Aljabar” bagi Babilonia yangmengembangkan konsep-konsep aljabar Babilonia. Seorang

matematikawan Yunani yang bermukim di Iskandaria. Karya besar

Diophantus berupa buku aritmatika, buku karangan pertama

tentang system aljabar. Bagian yang terpelihara dari aritmatika

Diophantus berisi pemecahan kira-kira 130 soal yang menghasilkan

persamaan-persamaan tingkat pertama.

8.  Sir Isaac Newton Newtonmencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum dan

momentum sudut. Membangun teleskop refleksi yang pertama

Mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa

sebuah kaca prisma akan membagi cahaya putih menjadi warna-

warna lainnya. Merumuskan hukum pendinginan dan mempelajari

kecepatan suara. Bersama Gottfried Leibniz yang dilakukan secara

terpisah, Newton mengembangkan kalkulus diferensial dan

kalkulus integral. Menjabarkan teori binomial, mengembangkan

"metode Newton" untuk melakukan pendekatan terhadap nilai nol

suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap kajian deret pangkat.

Sebuah survei tahun 2005 yang menanyai para ilmuwan dan

masyarakat umum di Royal Society mengenai siapakah yang

memberikan kontribusi lebih besar dalam sains, apakah Newton

atau Albert Einstein, menunjukkan bahwa Newton dianggap

memberikan kontribusi yang lebih besar.

9.  Albert Einstein

Mengemukakan teori relativitas dan juga banyak 

menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika

statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel

dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek 

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 12/21

 

9

fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".

Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Tokoh Abad Ini" olehmajalah Time. Nama "Einstein" digunakan secara luas dalam iklan

dan barang dagangan lain, dan "Albert Einstein" didaftarkan

sebagai merk dagang. Untuk menghargainya, sebuah satuan

dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai

einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein. Rumus

Einstein yang paling terkenal adalah E=mc² There are scientists

who "happen" only once in every 500 years, like  Archimedes orNewton . And there is scientists who happen only once or twice in

a century, like Einstein 

10.  Abū ʿAbdallāh Muḥammad ibn Mūsā al-Khwārizmī  

Orang Persia yang menemukan angka 0 , seorang pelajar di

the House of Wisdom in Baghdad. Buku nya yg berjudul al-Jabr

wa-l-Muqabala menggambarkan solusi linier pertama dan

persamaan quadratic. Pada abad ke-12, hasil karya nya dibidang

bilangan india dan bilangan decimal diterjemahkan kedalam

bahasa latin dan diperkenalkan ke dunia barat. Algebra adalah

penurunan dari al-jabr, satu dari 2 operasi yg beliau gunakan

untuk menyelesaikan persamaan quadratic. Algorism dan algorithm

adalah terjemahan latin untuk nama beliau. Nama beliau dalam

bahasa latin adalah guarismo dan algarismo (portugese) yg berarti

digit.

Berikut macam-macam sistem numerasi yang sebagian ada di

antara sistem numerasi lainnya :

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 13/21

 

10

a.  Sistem Numerasi Mesir Purba

Kira- kira 3400 tahun SM bangsa mesir telah mengenal tulisanHyroghliph (Tulisan Mesir Kuno). Tulisan ini mereka pahat pada batu-

batu, papyrus, pohon kayu, barang-barang pecah belah, dll. Tulisan

mesir Kuno ini berkembang dari sistem ijir yang dikelompokkan

sepuluh-sepuluh menjadi bilangan dengan dasar 10, karena mereka

telah mengenal bilangan-bilangan yang lebih besar. Keunikan dari

sistem angka Mesir Kuno ini,pada setiap perpangkatan 10 sampai

dengan 106

mempunyai lambang tersendiri. Lambang-lambangnyaadalah :

 ANGKA

SISTEM

NUMERASI NAMA

1Stroke (Tongkat)

10 = 101

Heel Bone (Tulang Tumit)

100 = 102  Scroll (Gulungan Surat)

1000 = 103  Lotus Flower (Bunga Teratai)

10000 = 104  a pointing finger (jari telunjuk)

100000 = 105 

burbot fish (ikan burbot)

1000000 = 106 a man in astonishment (orang

keheranan)

Matematika Mesir merujuk pada matematika yang ditulis di

dalam bahasa Mesir. Sejak peradaban helenistik matematika Mesir

melebur dengan matematika Yunani dan Babilonia yang

membangkitkan Matematika helenistik. Pengkajian matematika di Mesir

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 14/21

 

11

berlanjut di bawah Khilafah Islam sebagai bagian dari matematika

Islam, ketika bahasa Arab menjadi bahasa tertulis bagi kaum terpelajarMesir.

Tulisan matematika Mesir yang paling panjang adalah Lembaran

Rhind (kadang-kadang disebut juga “Lembaran Ahmes” berdasarkan

penulisnya), diperkirakan berasal dari tahun 1650 SM tetapi mungkin

lembaran itu adalah salinan dari dokumen yang lebih tua dari Kerajaan

Tengah yaitu dari tahun 2000-1800 SM. Lembaran itu adalah manual

instruksi bagi pelajar aritmetika dan geometri. Selain memberikan

rumus-rumus luas dan cara-cara perkalian, pembagian, dan pengerjaan

pecahan, lembaran itu juga menjadi bukti bagi pengetahuan

matematika lainnya, termasuk bilangan komposit dan prima; rata-rata

aritmetika, geometri, dan harmonik; dan pemahaman sederhana

Saringan Eratosthenes dan teori bilangan sempurna (yaitu, bilangan 6).

Lembaran itu juga berisi cara menyelesaikan persamaan linear orde

satu juga barisan aritmetika dan geometri.

Naskah matematika Mesir penting lainnya adalah lembaran

Moskwa, juga dari zaman Kerajaan Pertengahan, bertarikh kira-kira

1890 SM. Naskah ini berisikan soal kata atau soal cerita, yang

barangkali ditujukan sebagai hiburan.

b.  Sistem Numerasi Cina  – Jepang

  Angka Tradisional Cina-Jepang menggunakan pengelompokkan

dengan bilangan dasar 10. Di samping itu sistem pengelompokkan

perkalian (multiplikatif), maksudnya adalah sebagai berikut :

 Andaikan telah ditentukan lambang-lambang bilangan dasar dari 1

sampai 9, sedangkan bilangan 10, 102, 103, . . . dimisalkan mempunyai

lambang berturut-turut a, b, c, . . . maka bilangan Hindu Arab 5624

ditulis seperti 5 c 6 b 2 a 4, jadi setiap lambang a, b, c dan seterusnya

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 15/21

 

12

dikalikan dengan koefisiennya, tidak ditulis berulang-ulang seperti pada

angka Mesir-Purba. Lambang-lambang bilangan Cina Jepang itu adalahsebagai berikut :

 ANGKASUSTEM

NUMERASINAMA

1 ichi/chi

2 ni/ji

3 san/sam

4 shi/su

5 go

6 roku

7 shici

8 hachi

9 kyu10  zu

102 che pe

103 she chen

Contoh-contoh :

1.  Tuliskan dalam sistem angka Cina-Jepang

1). 5624

Jawab :

5

ribu

6

Ratus

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 16/21

 

13

2

Puluh4

Dibaca lima ribu enam ratus dua puluh empat. Keunikannya angka

yang ditulis dalam angka Cina-Jepang itu ditulis dari atas kebawah.

c.  Sistem numerasi Attika

Sistem Numerasi lain yang perlu diketahui ialah sistem numerasi

 Attika (Yunani). Sistem ini berkembang sekitar abad ke tiga SM. Tulisanini di temukan di dareah reruntuhan Yunani yang bernam Attika.

Lambang-lambang dasar dari sistem ini adalah :

I = 100

= 101

H = 102

X = 103

M = 104 

Dari lambang-lambang diatas jelas bahwa bilangan nol belum ada.

Lambang untuk bilangan nol belum ada . selain lambang-lambang

diatas ada pula lambang lain yang di pergunakan sebagai “penyingkat”,

yaitu “   “ yang berarti lima. Lambang ini dapat pula digabung dengan

lambang-lambang diatas, dengan demikian nilainya sama dengan lima

kali nilai lambang dasar yang di tulis.

Contoh :

1.  a. atau  

b. XXXXX = 5.000 atau X

c. MMMMM = 50.000 atau M

2. a. 27 = II

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 17/21

 

14

b. 55 =  

c. 678 = HHH IIIHHH

Dari contoh diatas jelas bahwa sistem numerasi aditif dan juga

multiflikatif. Multiflikatifnya kelihatan pada penggunaan lambang dimana

setiap lima lambang dasar yang sama dapat disingkat dengan

menggunakan lambang tersebut.

C.  MACAM FILSAFAT YANG ADA DIDUNIA

Beberapa aliran filsafat pendidikan;

1.  Filsafat pendidikan progresivisme.

2.  Filsafat pendidikan esensialisme. yang didukung oleh idealisme dan

realisme. dan

3. 

Filsafat pendidikan perenialisme yang didukung oleh idealisme. 

  Progresivisme berpendapat tidak ada teori realita yang umum.

Pengalaman menurut progresivisme bersifat dinamis dan

temporal; menyala. tidak pernah sampai pada yang paling

ekstrem, serta pluralistis. Menurut progresivisme, nilai

berkembang terus karena adanya pengalaman-pengalaman

baru antara individu dengan nilai yang telah disimpan dalam

kehudayaan. Belajar berfungsi untuk mempertinggi taraf kehidupan sosial yang sangat kompleks.Kurikulum yang baik 

adalah kurikulum yang eksperimental, yaitu kurikulum yang

setiap waktu dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Filsafat ini

didukung oleh filsafat pragmatisme.

  Esensialisme berpendapat bahwa dunia ini dikuasai oleh tata

yang tiada cela yang mengatur dunia beserta isinya dengan

tiada cela pula. Esensialisme didukung oleh idealisme modern

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 18/21

 

15

yang mempunyai pandangan yang sistematis mengenai alam

semesta tempat manusia berada.

Esensialisme juga didukung oleh idealisme subjektif yang

berpendapat hahwa alam semesta itu pada hakikatnya adalah

 jiwa/spirit dan segala sesuatu yang ada ini nyata ada dalam arti

spiritual. Realisme berpendapat bahwa kualitas nilai tergantung

pada apa  dan bagaimana keadaannya, apabila dihayati oleh

subjek tertentu, dan selanjutnya tergantung pula pada subjek 

tersebut.

  Perenialisme  berpendirian bahwa untuk mengembalikan

keadaan kacau balau seperti sekarang ini, jalan yang harus

ditempuh adalah kembali kepada prinsip-prinsip umum yang

telah teruji. Menurut. perenialisme, kenyataan yang kita hadapi

adalah dunia dengan segala isinya. Perenialisme berpandangan

hahwa persoalan nilai adalah persoalan spiritual, sebab hakikat

manusia adalah pada jiwanya. Sesuatu dinilai indah haruslah

dapat dipandang baik.

D.  FILSAFAT YANG COCOK DI INDONESIA

Pendidikan di Indonesia belum punya konsep atau teori-teori

sendiri yang cocok dengan kondisi, kebiasaan atau budaya Indonesiatentang pengertian pendidikan dan cara-cara mencapai tujuan pendidikan.

Sebagian besar konsep atau teori pendidikan diimpor dari luar negeri

sehingga belum tentu valid untuk diterapkan di Indonesia.

Sumber-sumber konsep pendidikan di Indonesia didapat dengan

cara belajar di luar negeri, atau dengan cara melakukan studi banding.

Dan yang paling banyak dilakukan adalah dengan mendatangkan buku

atau membeli buku dari negara lain. Kalaupun ada usaha menyusun

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 19/21

 

16

sendiri konsep pendidikan sebagian besar juga bersumber dari buku-buku

ini. Memang benar ada sejumlah konsep pendidikan yang tumbuh danberkembang dari dalam negeri sendiri. Tetapi konsep-konsep itu sendiri

belum dikaji lebih lanjut melalui penelitian-penelitian pendidikan.

Karena itu perlu dirintis dengan segera filsafat pendidikan yang

cocok dengan kondisi serta budaya Indoensia. Suatu filsafat pendidikan

yang dijabarkan dari filsafat Pancasila segabai filsafat negara kita. Kita

memerlukan alat pendidikan yang pasti dan tepat untuk mencapai tujuan.

  Alat itu adalah teori pendidikan yang diwarnai oleh budaya bangsaIndonesia.

Untuk bisa membentuk teori pendidikan Indonesia yang valid,

terlebih dahulu dibutuhkan filsafat pendidikan yang bercorak Indonesia

yang memadai. Filsafat ini akan menguraikan tentang:

a.  Pengertian pendidikan yang jelas, yang satu, dan berlaku di

seluruh tanah air.

b.  Tujuan pendidikan, yaitu pembentukan manusia Indonesia

seutuhnya yang diwarnai oleh sila-sila Pancasila. 

c.  Model pendidikan, yang membahas tentang model pendidikan

di Indonesia yang tepat.

d.  Cara mencapai tujuan, yaitu segi teknik dan pendidikan itu

sendiri. 

Menurut saya filsafat pendidikan yang cocok di indonesia adalah

filsafat perenialisme, karena filsafat itu berpendirian bahwa untuk 

mengembalikan keadaan kacau balau seperti sekarang ini, jalan yang

harus ditempuh adalah kembali kepada prinsip-prinsip umum yang telah

teruji.

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 20/21

17

BAB III

PENUTUP

 A.  Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem

numerasi adalah sekumpulan lambang dan aturan pokok untuk 

menuliskan bilangan. Lambang yang menyatakan suatu bilangan disebut

numeral/ lambang bilangan.

Banyaknya suku bangsa di dunia menyebabkan banyaknya sistem

numerasi yang berbeda. Oleh karena itu suatu bilangan dapat dinyatakan

dengan bermacam-macam lambang, tetapi suatu lambang menunjuk 

hanya pada satu bilangan.

5/12/2018 ADHYAKSA FILSAFAT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/adhyaksa-filsafat 21/21

 

Daftar Pustaka

Boyer, C. B. (1967). A Concise History of Mathematics. New York: Willey & 

Son.

http://sejarahmatematika.blogspot.com/

http://siebud.blogspot.com/2010/10/sejarah-matematika.html

Erman. 1993, Perkenalan dengan teori bilangan. Bandung : Wijayakusumah.