Adelita Makalh Blok 8

18
Gangguan Terhadap Pembekuan Darah Adelita Ayu Karlinawati- 102013080 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 e-mail: [email protected] Abstrak: Mekanisme peredaran darah dibedakan menjadi 2 yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sitemik. Darah adalah cairan tubuh berwarna merah yang terdiri dari plasma darah dan komponen-komponen. Tubuh mengandung 4-6 liter darah. Darah merupakan suatu jaringan yang terdiri atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit- trombosit yang terendam dalam plasma darah cair. Darah bisa mengalami pembekuan darah. Pembekuan darah sendiri yaitu transformasi darah dari cairan menjadi gel padat. Pembentukan bekuan di atas sumbat trombosit memperkuat dan menopang sumbat, meningkatkan tambalan yang menutupi kerusakan pembuluh. Selain itu, waktu darah di sekitar dafek pembuluh memadat, darah tidak lagi dapat mengalir. Kata kunci: darah, mekanisme peredaran darah, pembekuan darah. Abstract: The mechanism of blood circulation can be divided into two, namely the pulmonary circulation and the systemic circulation. Blood is a bodily fluid consisting of red blood and plasma components. The body contains 4-6 liters of blood. Blood is a tissue composed of erythrocytes (red blood cells), 1

description

kardio

Transcript of Adelita Makalh Blok 8

Gangguan Terhadap Pembekuan Darah Adelita Ayu Karlinawati- 102013080Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510e-mail: [email protected]

Abstrak: Mekanisme peredaran darah dibedakan menjadi 2 yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sitemik. Darah adalah cairan tubuh berwarna merah yang terdiri dari plasma darah dan komponen-komponen. Tubuh mengandung 4-6 liter darah. Darah merupakan suatu jaringan yang terdiri atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit-trombosit yang terendam dalam plasma darah cair. Darah bisa mengalami pembekuan darah. Pembekuan darah sendiri yaitu transformasi darah dari cairan menjadi gel padat. Pembentukan bekuan di atas sumbat trombosit memperkuat dan menopang sumbat, meningkatkan tambalan yang menutupi kerusakan pembuluh. Selain itu, waktu darah di sekitar dafek pembuluh memadat, darah tidak lagi dapat mengalir. Kata kunci: darah, mekanisme peredaran darah, pembekuan darah.

Abstract: The mechanism of blood circulation can be divided into two, namely the pulmonary circulation and the systemic circulation. Blood is a bodily fluid consisting of red blood and plasma components. The body contains 4-6 liters of blood. Blood is a tissue composed of erythrocytes (red blood cells), leukocytes (white blood cells), and platelets that is submerged in the liquid blood plasma. Blood may develop blood clots. Blood clotting of blood itself is the transformation from a liquid to a solid gel. Clot formation above strengthens and sustains platelet plug stoppers, increasing the patch that covers damage to vessels. In addition, when blood vessels around dafek solidified, the blood can no longer flow.

Keywords: blood, circulatory mechanisms, blood clots

Pendahuluan Mekanisme peredaran darah dibedakan menjadi 2 yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sitemik. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan didorong kedalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dlam tubuh). Aorta ini bercabang menjadi arteri lebi kecil yang mengantarkan darak ke bagian-bagian tubuh tertentu disebut sistem sistemik.8 Darah adalah cairan tubuh berwarna merah yang terdiri dari plasma darah dan komponen-komponen. Tubuh mengandung 4-6 liter darah. Darah merupakan suatu jaringan yang terdiri atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit-trombosit yang terendam dalam plasma darah cair.3 Didalam mekanisme peredaran darah, darah juga dapat mengalami pembekuan. Pembekuan darah sendiri yaitu transformasi darah dari cairan menjadi gel padat. Pembentukan bekuan di atas sumbat trombosit memperkuat dan menopang sumbat, meningkatkan tambalan yang menutupi kerusakan pembuluh. Selain itu, waktu darah di sekitar dafek pembuluh memadat, darah tidak lagi dapat mengalir. ISIPembahasan A. Anatomi Vaskularisasi Extremitas Inferior1

Gambar 1.Ekstremitas Inferior.1

Pada regio glutea terdapat a.glutea superior dan a.glutea inferior.A.glutea superior merupakan cabang yang terbesar dari percabangan a.iliaca interna, bentuknya pendek, berjalan ke arah dorsal melalui plexus sacralis, selanjutnya berjalan melalui foramen supra piriformis, berada di sebelah medial n.gluteus superior.Pada tepi caudal m.gluteus medius arteri ini bercabang menjadi ramus superficialis dan ramus profundus. Ramus superficialis melanjutkan diri di antara m.gluteus maximus dan m.gluteus medius, memberi ramus muscularis dan mengadakan anastomose dengan cabang a.glutea inferior. Ramus profundus berjalan di antara m.gluteus medius dan m.gluteus minimus, bercabang dua membentuk ramus superior dan ramus inferior.Ramus superior mengadakan anastomose dengan a.circumflexa ilium profunda dan ramus ascendens dan a.circumflexa femoris lateralis. Ramus inferior mengadakan anastomose dengan a.circumflexa femoris lateralis. A.glutea inferior Merupakan salah satu cabang terminal dari a.hypogastrica, dan ujung lainnya disebut a.pudenda interna.Arteri ini berjalan ke dorsal melalui plexus sacralis, melalui foramen infra piriformis, berada di sebelah ventral m.gluteus maximus.Pembuluh vena berjalan mengikuti arteri bersangkutan.RAGIO FEMORIS Terdapat dua kelompok pembuluh vena, yaitu vena superficialis dan vena profunda (berjalan mengikuti arteri bersangkutan).Vena superficialis terdiri atas vena saphena magna dan vena saphena parva. Vena saphena magna Merupakan lanjutan dari vena marginalis, tampak di sebelah ventral malleolus medialis, berjalan ascendens di sebelah medial dari crus, tiba di sebelah dorsal condylus medialis tibiae et femoris, selanjutnya berada di sebelah medial crus, masuk ke dalam fossa ovalis dan bermuara ke dalam vena femoralis. Sebelum masuk fossa ovalis vena ini menerima : q vena pudenda externa q vena epigastrica superficialis q vena circumflexa ilium superficialis. Vena saphena parva. Merupakan lanjutan dari vena marginalis lateralis, berada di sebelah dorsal malleolus lateralis, berjalan ascendens pada sisi lateral tendo calcaneus, makin ke cranial vena ini terletak makin ke medial (tengah), menembusi fascia poplitea, dan bermuara ke dalam vena poplitea (di antara kedua caput m.gastrocnemius). Sebelum bermuara ke dalam vena poplitea maka vena saphena parva memberi cabang yang berjalan ascendens ke arah ventral menuju ke vena saphena magna.

ARTERIA FEMORALISAdalah lanjutan dari a.iliaca externa setelah arteri ini melewati tepi caudal ligamentum inguinale. Arteria iliaca commucis setinggi articulus lumbosacralis membentuk bifurcatio menjadi ARTERIA ILIACA INTERNA (= A.HYPOGASTRICA) dan ARTERIA ILIACA EXTERNA. A.iliaca externa mempunyai bentuk yang lebih besar dari pada a.iliaca interna, berjalan oblique ke arah distal dan lateral mengikuti tepi medial m.psoas major menuju ke bagian pertengahan ligamentum inguinale, berjalan melalui lacuna vasorum sebagai ARTERI FEMORALIS, yang berada di sebelah lateral dari vena femoralis. Sesaat sebelum melewati ligamentum inguinale arteria iliaca externa memberi dua cabang, yaitu : 1. a.epigastrica inferior 2. a.circumflexa ilium profunda. Ad.1. A.epigastrica inferior Arteri ini melengkung ke arah ventral, berjalan ascendens dan oblique sepanjang tepi medial anulus inguinalis internus, menembusi fascia transversa abdominis, berada di ventra linea semicircularis

B. Pembuluh darah2Pembuluh darah adalah serangkaian tuba tertutup yang bercabang dan membawa darah dari jantung ke jaringan kemudian kembali ke jantung. Ada tiga jenis pembuluh darah utama,yaitu : arteri,vena,dan kapiler.1. ArteriArteri berfungsi untuk membawa darah keluar dari jantung. Dinding arteri tersusun dari tiga lapisan, tunika intima, tunika media, dan tunika adventisia. Arteri terdiri dari beberapa jenis, yaitu arteri elastik merupakan arteri terbesar pada jantung memiliki dinding yang tersusun terutama dari jaringan elastik. Arteri muscular yaitu percabangan dari arteri elastic, berukuran sedang dan memiliki serabut otot polos pada dindingnya untuk merespon stimulus saraf. Arteri ini disebut juga arteri penyebar (penghantar), ukuran lumennya diatur sistem saraf, sehingga volume darah yang dikirim ke berbagai bagian tubuh untuk memenuhi kebutuhan tertentu dapat dikendalikan. Arteriol merupakan arteri kecil dengan lumen sempit dan dinding muscular tebal, membawa darah ke jaringan kapiler. 2. Vena Vena membawa darah kembali ke jantung. Struktur dinding vena seperti lapisan dinding arteri, tetapi otot polos dan serabut elastisnya lebih sedikit dan jaringan ikat fibrosa lebih banyak. Sistem vena berdinding tipis dan dapat mengembang. Vena menampung 75% volume darah total dan mengembalikan darah ke jantung dalam tekanan yang sangat rendah. Vena memiliki katup yang muncul seperti kelepak dari lapisan terdalamnya untuk mencegah aliran balik. Jenis vena berawal dari ujung vena jarring-jaring kapiler dengan venula postkapiler yang menyatu menjadi venula, dan kemudian menjadi vena sedang dan vena besar. 3. Kapiler darahKapiler darah adalah saluran mikroskopik untuk pertukaran nutrient dan zat sisa diantara darah dan jaringan. Kapiler menghubungkan arteriol dan venula. Seluruh jaringan memiliki kapiler, kecuali kartilago, rambut, kuku, dan kornea mata. Pada sisi kapiler yang berasal dari satu arteriol, sebuah sfingter prekapiler otot polos mengendalikan aliran darah yang masuk ke jarring-jaring kapiler. Sfingter berkontraksi dan berelaksasi secara intermiten (vasomotion) dan lebih sering terbuka pada jaringan yang aktif.

C. DarahDarah adalah cairan tubuh berwarna merah yang terdiri dari plasma darah dan komponen-komponen. Tubuh mengandung 4-6 liter darah. Darah merupakan suatu jaringan yang terdiri atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit-trombosit yang terendam dalam plasma darah cair.31. Plasma darah2Plasma darah adalah cairan bening kekuningan yang unsur pokoknya sama dengan sitoplasma. Plasma terdiri dari 92% air dan mengandung campuran komplek zat organik dan non organik. Protein plasma mencapai 7% plasma dan merupakan satu-satunya unsur pokok plasma yang tidak dapat menembus membrane kapiler untuk mencapai sel. Ada tiga jenis protein plasma yang utama: albumin, globulin, dan fibrinogen.1.1 AlbuminAlbumin adalah protein plasma yang terbanyak, sekitar 55%-60%, tetapi ukurannya paling kecil. Albumin disintesis dalam hati dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotic koloid darah.1.2 GlobulinGlobulin membentuk sekitar 30% protein plasma. Terdiri dari alfa dan beta globulin yang disintesis di hati, dengan fungsi utama sebagai molekul pembawa lipid, beberapa hormone, berbagai substrat, dan zat penting tubuh lainnya. Gamma globulin (immunoglobulin) adalah antibodi.1.3 Fibrinogen Fibrinogen membentuk 4% protein plasma, disintesis di hati dan merupakan komponen esensial dalam mekanisme pembekuan darah.Plasma juga mengandung nutrient, gas darah, elektrolit, mineral, hormon, vitamin, dan zat-zat sisa. Nutrien meliputi asam amino, gula, dan lipid yang diabsorbsi dari saluran pencernaan. Gas darah meliputi oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen. Elektrolit plasma meliputi ion natrium, kalium, magnesium, klorida, kalsium, bikarbonat, fosfat, dan ion sulfat.2. Sel-sel darah2Sel-sel darah meliputi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit).2.1 Sel darah merah (eritrosit)Eritrosit merupakan diskus bikonkaf, bentuknya bulat dengan lekukan pada sentralnya. Eritrosit terbungkus dalam mebran sel dengan permeabilitas tinggi. Membran ini elastic dan fleksibel, sehingga memungkinkan eritrosit menembus kapiler. Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin. Eritrosit berfungsi untuk mentranspor oksigen ke seluruh jaringan melalui pengikatan hemoglobin terhadap oksigen, dan berperan penting dalam pengaturan pH darah karena ion bikarbonat dan hemoglobin merupakan buffer darah.2.2 Sel darah putih (leukosit)Jumlah normal leukosit adalah 7000 9000/mm3 . Infeksi atau kerusakan pada jaringan tubuh mengakibatkan peningkatan jumlah total leukosit. Fungsi leukosit adalah melindungi tubuh terhadap invasi benda asing, termasuk bakteri dan virus. Sebagian besar aktivitas leukosit berlangsung dalam jaringan dan bukan dalam aliran darah.2.3 TrombositTrombosit berjumlah 250.000 400.000 /mm3 . Bagian ini merupakan fragmen sel tanpa nucleus yang berasal dari megakariosit raksasa multinukleus dalam sum-sum tulang. Ukuran trombosit mencapai setengah ukuran eritrosit. Sitoplasmanya terbungkus suatu membrane plasma dan mengandung berbagai jenis granula yang berhubungan dengan koagulasi darah. Trombosit berfungsi dalam hemostatis (penghentian darah) dan perbaikan pembuluh darah yang rusak.

D. MikroskopisPembuluh darah 41. Arteri Tiga kategori utama arteri adalah arteri elastis, arteri muskular, dan arteriol kecil. Arteri elastis adalah pembuluh paling besar di dalam tubuh. Dinding pembuluh ini terutama terdiri atas serat elastis yang memberi kelenturan dan daya pegas selama aliran darah. Arteri elastis bercabang menjadi arteri berukuran sedang, yaitu arteri muskular yang merupakan pembuluh darah terbanyak di tubuh. Arteri muskular mengandung lebih banyak serat otot polos pada dindingnya. Arteriol adalah cabang terkecil sistem arteri, dindingnya terdiri atas satu sampai lima lapisan serat otot polos. Dinding arteri terdiri atas tiga lapisan, lapisan terdalam adalah tunika intima, terdiri atas endotel dan jaringan ikat subendotel dibawahnya. Lapisan tengah adalah tunika media, terutama terdiri atas serat otot polos yang mengitari lumen pembuluh. Lapisan terluar adalah tunika adventitia, terutama terdiri atas serat-serat jaringan ikat. Arteri muscular berukuran sedang juga memiliki sebuah pita berombak tipis dari serat elastis yang disebut lamina elastika interna yang bersebelahan dengan tunika intima. Pita lain terdiri atas serat-serat elastis berombak terdapat pada perifer tunika media, disebut sebagai tunika elastika eksterna.

2. VenaKapiler berangsur-angsur membentuk venul yang lebih besar, venul umumnya menyertai anteriol. Vena digolongkan sebagai vena kecil, vena sedang, dan vena besar. Dibandingkan arteri, vena lebih banyak, berdinding lebih tipis, berdiameter lebih besar, dan struktur bervariasi lebih besar. Dinding vena juga terdiri atas tiga lapisan, namun lapisan ototnya jauh lebih tipis. Tunika intima pada vena besar terdiri atas endotel dan jaringan ikat subendotel. Tunika media tipis dan tunika adventitia adalah lapisan paling tebal pada dindingnya.

3. Vasa VasorumDinding arteri dan vena yang lebih besar terlalu tebal untuk menerima nutrient langsung dari melalui difusi dari lumennya. Itulah sebabnya dinding pembuluh darah besar dipasok oleh pembuluh darahnya sendiri yang kecil, disebut vasa vasorum (pembuluh darah pada pembuluh darah).

4. KapilerKapiler adalah pembuluh darah terkecil. Terdapat tiga jenis kapiler : kapiler kontinu, kapiler bertingkap, dan sinusoid. Kapiler kontinu paling umum dan ditemukan pada kebanyak organ dan jaringan. Pada kapiler ini, sel-sel endotel saling menyambung membentuk lapisan yang utuh. Sebaliknya, kapiler bertingkap memiliki lubang-lubang bulat atau fenestra (pori) pada sitoplasma sel endotel. Kapiler bertingkap ditemukan dalam organ endokrin, usus halus, dan glomeruli ginjal. Sinusoid adalah pembuluh darah yang berjalan berkelok-kelok, tidak teratur dengan diameter yang jauh lebih besar dari kapiler lain. Sinusoid ditemukan di hati, limpa, dan sum-sum tulang belakang.4

E. Pembekuan darahPembekuan darah adalah transformasi darah dari cairan menjadi gel padat. Pembentukan bekuan di atas sumbat trombosit memperkuat dan menopang sumbat, meningkatkan tambalan yang menutupi kerusakan pembuluh. Selain itu, waktu darah di sekitar dafek pembuluh memadat, darah tidak lagi dapat mengalir. 1. Proses pembekuan darah5proses penyembuhan luka terjadi saat suatu jaringan tubuhkita tersobek atau terluka. Akibat yang ditimbukan yakni trombositpada jaringan yang robek akan pecah dan mengeluarkanenzim trombokinase. Pengeluaran enzim ini terjadi atas bantuanFAH (Faktor Anti Hemofilia). Dengan bantuan ion Ca2+, enzimtrombokinase akan mengubah protombin menjadi trombin.Trombin akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benangfibrin. Adanya benang-benang fibrin menyebabkan luka yangmengeluarkan darah akan segera tertutup. Protombin merupakan suatu senyawa glubolin yang dibentukoleh hati dan dapat larut dalam plasma darah. Proses pembentukanprotombin dibantu oleh vitamin K. Karena itu, apabila kitakekurangan vitamin K, luka yang mengeluarkan darah akan sulit membeku.Fibrinogen adalah protein yang memiliki kemampuan untuklarut dalam darah. Sementara benang-benang fibrin tidak memilikikemampuan untuk itu. Skema berikut dapat memperlihatkankepada kita proses tejadinya pembekuan darah.

Gambar 2.Proses pembekuan darah6

2. Peran trombin1. Mengubah fibrinogen menjadi fibrin 2. Mengaktifkan faktor XIII untuk menstabilkan jala fibrin yang terbentuk3. Bekerja melalui umpan balik positif untuk mempermudah pembentukan dirinya.4. Meningkatkan agregasi trombosit, yang sebaliknya esensial bagi proses pembekuan darah. Karena kerja trombin mengubah molekul-molekul fibrinogen yag selalu ada dalam plasma menjadi bekuan darah maka dalam keadaan normal tromin harus tidak terdapat dalam plasma kecuali disekitar pembuluh yang rusak.6 3. Peran vitamin KVitamin K dibutuhkan utuk pembekuan darah normal. Vitamin ini berfungsi sebagai kofaktor oksidasi utuk enzim yang membentuk residu. Karoksiglutamat pada sejumlah protein pembekuan dar ah.7

F. Mekanisme peredaran darah81. Peredaran Darah Kecil (sirkulasi pulmonal)Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.

Gambar 3.Peredaran Darah Kecil.8 Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. 2. Peredaran darah besar Darah dalam atrium kiri akan didorong kedalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dlam tubuh). Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih kecil yang mengantarkan darah ke bagian-bagian tubuh tertentu. Arteri ini bercabang dan beranting menjadi arteriol yang mengantarkan darah ke tissu sel. Arteriol membentuk cabang-cabang yaitu kapiler, tempat pertukaran zat antara tissu sel dengan pembuluh darah terjadi. Lalu kapiler bersatu di venula. Venula-venula bersatu menjadi vena yang membawa kembali darah ke jantung. Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seuruh tubuh, kecuali paru-paru.

Gambar 4.Peredaran Darah Besar.8KesimpulanDarah merupakan salah satu faktor terpenting dalam tubuh manusia. Darah yang mempunyai fungsi penting dalam tubuh harus diperhatikan dan selalu dijaga kondisi kandungan-kandungan zat yang terdapat di dalamnya sehingga dapat memperkecil kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi.

Daftar Pustaka 1. Snell RS.Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.2006.h.456-9.2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC:2003.3. Don W Fawcett.Buku ajar histologi.Edisi 12.Jakarta:EGC.2002.h.974. Eroschenko VP. Atlas histologi di fiore. Edisi 9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.2003.5. Rochmah S.N., Sri Widayati, M. Miah.Biologi : SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.2009.h.346.6. Lauralee Sherwood.Fisiologi manusia: dari sel ke sistem.Edisi 6. Jakarta:EGC.2011.4367. Dawn B Marks.Biokimia kedokteran dasar:sebuah pendekatan klinis.Jakarta:EGC.2000.h.122.8. Budisetyono A, Haryono B, Triwahyudi A.Anatomi manusia: bagaimana tubuh kita bekerja.Surabaya:P.T. Karya Pembina Swajaya.2011.71-72.4