Ade Suryanto...Komponen kunci dari setiap proses pengukuran adalah instrument yang akan digunakan...
Transcript of Ade Suryanto...Komponen kunci dari setiap proses pengukuran adalah instrument yang akan digunakan...
-
(09.3011.30)SERI 8:NON SAMPLING ERROR AND ESTIMATIONRabu, 12 Agustus 2020
Ade Suryanto
-
LAPORAN SEMINAR
“Non Sampling Error and Estimation ”
Disusun Oleh:
Ade Suryanto, M.Kom
NIDN: 0331128001
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik dan Informatika
Universitas Bina Sarana Inofrmatika TAHUN 2020
-
LAPORAN HASIL SEMINAR “Non Sampling Error and Estimation ”
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kegiatan
Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, populasi juga makin meningkat seiring
perkembangannya. Statistik, sudah bukan barang langka di dunia. Deretan angka yang
diolah menghasilkan angka menggunakan metode dan alat untuk menghasilkan sebuah
keputusan dan memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Ilmu Statistik
merupakan ilmu yang sangat berguna, di terapkan di lingkungan kampus serta
pemerintahan untuk mengukur serta menghitung banyak data dan akhirnya
menghasilkan sesuatu yang mampu memberikan keputusan. Terlebih lagi untuk
Lembaga survey, dimana ilmu statisitik digunakan sebagai alat yang sangat powerful
dengan berbagai model dan metode yang beragam pula untuk mengolah data. Untuk
mengukur tingkat kepuasan, sensus penduduk, survey hingga kelembaban udara dan
segala hal yang ada disekitar kita dapat diolah dengan ilmu statistik.
Proses survey dilakukan dikarenakan terdapat ketidakpuasan terhadap informasi yang
dihasilkan, tidak akurat dan tepat waktu menjadi hal utama. Hal ini dilakukan untuk
menghemat waktu dan tenaga dan biaya, apalagi jika survey dilakukan secara
elektronik, dapat menggunakan GoogleForm untuk mengumpulkan data yang banyak
dan memudahkan para peneliti untuk mengolahnya.
1.2. Maksud dan Tujuan Kegiatan
Maksud dari kegiatan ini yaitu untuk memberikan wawasan dan ilmu mengenai proses
survey, dengan non sampling eror dan estimasinya. Sedangkan tujuannya yakni untuk
memberikan solusi terhadap para peneliti, pemegang saham di perusahaan kecil atau
besar dalam memanfaatkan metode survey dan sampling dalam menghasilkan
informasi akurat dan tepat waktu.
-
BAB II
LAPORAN KEGIATAN
2.1. Bentuk Kegiatan
Seminar ini dilaksanakan secara daring melalui media video sharing Youtube
2.2. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan seminar dilaksanakan pada : Hari : Rabu Tanggal : 12 Agustus 2020 Waktu : 09.30 – 11.30 WIB Link Seminar : https://www.youtube.com/watch?v=2eWSv1DPpF8 Penyelenggara : Politeknik Statistika STIS
2.3. Hasil Kegiatan Seminar ini disampaikan oleh Ibu Dr. Siti Muchlisoh,M.Si sebagai pemateri, dan menyampaikan materinya yakni sebagai berikut:
A. Definisi Survey
Sering digunakan untuk menjelaskan metode pengumpulan informasi dari unit
sampel(sebagian kecil orang, rumah tangga, perusahaan dan sebagainya) dari
suatu populasi.
B. Estimasi Parameter
Jika terdapat sekumpulan populasi, lalu dilakukan agregasi. Maka kita bisa
dapatkan parameter(theta). Jika hanya kolek data dari Sebagian populasi, harus
dilakukan Teknik sampling dengan probabilitas atau non probabilitas. Setelah
sampling akan terdapat unit populasi/sampel. Untuk mendapatkan estimator
dari sampel, lakukan serangkaian proses survey dan akan dihasilkan
estimator(theta cap)
C. Proses Survey.
Tahap awal yakni perencanaan, dari proses survey Sebagian besar bersifat
iterative. Informasi baru mengenai kelayakan desain dapat terungkap. Tujuan
https://www.youtube.com/watch?v=2eWSv1DPpF8
-
Penelitian, kuesioner, populasi sasaran, desain sampling dan strategi
impelementasi dapat direvisi beberapa kali sebelum pelaksanaan survey.
D. Total error survei
1. Sampling Error
Desain sampling yang dipilih, menjadi varian.
2. Non Sampling Error.
Sistem yang dilakukan dalam survei
Variable error (random), jika ada eror positif atau eror negatif = 0 , akan
menjadi Varian.
dan sistematik error, akan mengarah bias negative atau bias positif.
E. Spesifikasi Error
1. Error spesifikasi terjadi ketika konsep yang disiratkan oleh pertanyaan dalam
survei berbeda dengan konsep yang harus diukur dalam survei. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya kesalahan estimasi terhadap parameter, sehingga
kesimpulan yang didasarkan pada estimasi tersebut bisa salah.
2. Error spesifikasi sering kali disebabkan oleh komunikasi yang buruk antara
peneliti, analis data, atau sponsor survei dan perancang kuesioner.
-
3. Secara umum, mendeteksi error spesifikasi biasanya memerlukan tinjauan
atas pertanyaan survei oleh peneliti yang bertanggung jawab untuk
menganalisis data untuk menjawab tujuan penelitian dan yang paling
mengetahui tentang konsep apa yang harus diukur dalam survei.
F. FRAME ERROR
Data hilang, terkadang disebut error non-observasi, ditemukan di hampir
semua upaya pengumpulan data yang besar dan bisa jadi sangat bermasalah
dalam pelaksanaan survei. Kesalahan non-observasi terjadi dalam dua cara
yang berbeda:
1. Kegagalan memasukkan semua unit populasi sasaran ke dalam frame (mis:
daftar tidak lengkap, peta usang, dll.), yang akan mengakibatkan kerangka
mengalami error cakupan.
a. Over coverage
mengakibatkan probabilitas terpilihnya unit populasi lebih besar daripada
yang seharusnya.
b. Under coverage
mengakibatkan probabilitas terpilihnya beberapa unit populasi bernilai
nol.
2. Kegagalan untuk mendapatkan pengukuran pada beberapa unit sampel
survei, yang mengakibatkan nonresponse error.
-
BEBERAPA METODE UNTUK MENCEGAH ATAU MENGURANGI COVERAGE BIAS:
1. Menghapus duplikat dan erroneous inclusions dari Frame.
2. Menggunakan lebih dari satu frame.
3. Memeriksa catatan eksternal untuk melihat apakah ada anggota populasi
target yang hilang pada frame.
G. NON RESPONSE ERROR
Kegagalan mendapatkan pengukuran pada beberapa unit sampel survei akan
mengakibatkan nonresponse error.
Dua strategi utama untuk menangani unit nonresponse:
1. Item non-respons dapat ditangani secara preventif melalui penggunaan kata-
kata dan penempatan pertanyaan dalam kuesioner.
2. imputasi (mengganti nilai yang hilang) biasanya digunakan untuk enyesuaikan
nonresponse item yang tersisa.
H. MEASUREMENT ERROR
Komponen kunci dari setiap proses pengukuran adalah instrument yang akan
digunakan untuk mengumpulkan informasi survei.
instrumen dapat berupa:
1. Alat mekanis yang digunakan untuk mengumpulkan pengukuran
-
fisik. Contoh: timbangan berat badan
2. Kertas atau bentuk komputer atau kuesioner yang merupakan instrumen
yang digunakan untuk mengumpulkan data dari responden atau menyalin
informasi dari catatan.misal google form, form kuesioner, lembar isian
survei.
Sifat interaksi antara pewawancara dan responden dipengaruhi sebagian besar
oleh cara pengumpulan data - metode dimana instrumen diterapkan.
Pengaturan wawancara mengacu pada lingkungan di mana survei berlangsung,
baik itu kantor atau rumah yang bising, di luar rumah di lapangan dengan
responden duduk di traktor, ambang pintu rumah, kafetaria sekolah, atau tempat
lain di mana wawancara bisa berlangsung.
Sistem informasi mengacu pada berbagai sumber informasi yang dapat
digunakan sebagai bantuan dalam menyelesaikan kuesioner.
Misalnya, responden dapat merespon tanpa bantuan dari sumber informasi
eksternal atau dapat memanfaatkan informasi dari orang lain di rumah angga
atau bisnis, database perusahaan atau sistem catatan, atau catatan rumah tangga
seperti catatan kalender, bukti pembayaran, tanda terima, dan sebagainya.
I. PROCESSING ERROR
-
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
3.1 Kesimpulan
Survey yang baik harus dapat mengetahui desain mana yang dipilih untuk
menentukan keberhasilan kuesioner. Sehingga tidak terjadi adanya sampling error.
Dibutuhkan keahlian khusus dan tahu metode yang harus diterapkan untuk
menerapkan survey di lapangan. Data dari awal diambil hingga diproses diharapkan
jangan sampai ada aus data, dikarenakan selama data diproses akan terjadi sejumlah
operasi yang diterapkan terhadap data untuk menghasilkan data yang akurat, data
dapat di pindai, dikoreksi, ditabulasikan, dikodekan, hingga akhirnya “fit for use”.
Error data pasti akan terjadi, bukan hanya dari desain kuesioner yang dibentuk,
namun bisa saja dari sampling yang mengisi kuesioner tersebut kurang hati-hati.
Tingkat eror entry biasanya kecil, namun bisa menyebabkan efek yang sangat besar
dikarenakan definisi eror yang beragam.
3.2. Saran
Kegiatan ini diharapkan untuk para pengajar, peneliti, sistem analis data untuk
dapat mengetahui desain mana yang harus diterapkan untuk menghasilkan informasi
yang akurat, model atau metode serta tools apa saja yang cocok digunakan untuk
menangani masalah yang ada untuk data yang besar.
2020-08-13T23:29:06+0700Politeknik Statistika STISSecurity
2020-08-13T23:30:03+0700Politeknik Statistika STISSecurity