Adaptasi Fisiologis Kala i

16
TUGAS MATERNITAS ADAPTASI FISIOLOGIS & PSIKOLOGIS DAN FUNGSI AIR KETUBAN DI SUSUN OLEH : NAMA : MUHAMMAD BAIHAKI NIM :34405713016 TINGKAT : IIA

description

Adaptasi Fisiologis Kala i

Transcript of Adaptasi Fisiologis Kala i

Page 1: Adaptasi Fisiologis Kala i

TUGAS MATERNITAS

ADAPTASI FISIOLOGIS & PSIKOLOGIS DAN FUNGSI AIR KETUBAN

DI SUSUN OLEH :

NAMA : MUHAMMAD BAIHAKINIM :34405713016TINGKAT : IIA

AKADEMI KEPERAWATAN MURAKATA BARABAIKABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

TAHUN AKADEMIK2014/2015

Page 2: Adaptasi Fisiologis Kala i

A. ADAPTASI FISIOLOGIS KALA I - IV

1. PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA KALA I PERSALINAN

a. Tekanan Darah 

Tekanan darah meningkat selama terjadinya kontraksi (sistolik rata-rata naik 15

(10-20) mmHg, diastolik 5-10 mmHg). Antara kontraksi, tekanan darah kembali normal

pada level sebelum persalinan. Rasa sakit, takut dan cemas juga akan meningkatkan

tekanan darah.

b. Metabolisme

Metabolisme karbohidrat aerob akan meningkat secara berangsur disebabkan

karena kecemasan dan aktifitas otot skeletal. Peningkatan ini ditandai dengan adanya

peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, kardiak output, pernafasan dan cairan yang hilang.

c. Suhu tubuh

Karena terjadi peningkatan metabolisme, maka suhu tubuh sedikit meningkat

selama persalinan. Peningkatan ini jangan melebihi 0.5ºC sampai dengan 1ºC.

d. Detak jantung

Berhubungan dengan peningkatan metabolisme, detak jantung secara dramatis naik

selama kontraksi. Antara kontraksi, detak jantung sedikit meningkat dibandingkan

sebelum persalinan.

e. Pernafasan

Karena terjadi peningkatan metabolisme, maka terjadi sedikit peningkatan laju

pernafasan yang dianggap normal. Hiperventilasi yang lama dianggap tidak normal dan

bias menyebabkan alkalosis.

Page 3: Adaptasi Fisiologis Kala i

f. Perubahan pada ginjal

Poliuria sering selama pada persalinan, mungkin disebabkan oleh peningkatan

kardiak output, peningkatan filtrasi glomerullus dan peningkatan plasma ginjal.

Proteinuria yang sedikit dianggap biasa dalam persalinan.

g. Perubahan gastrointestinal

Motilitas lambung dan absorpsi makanan padat secara subtansial berkurang banyak

sekali selama persalinan. Selain itu, pengeluaran getah lambung berkurang, menyebabkan

aktifitas pencernaan hampir berhenti, dan pengosongan lambung menjadi sangat lamban.

Cairan tidak berpengaruh dan meninggalkan perut dalam tempo yang biasa. Mual atau

muntah biasa terjadi sampai ibu mencapai akhir Kala I.

h. Perubahan hematologi

 Hemoglobin meningkat sampai 1.2 gram/100 ml selama persalinan dan akan

kembali pada tingkat seperti sebelum persalinan sehari setelah pasca salin kecuali adan

perdarahan postpartum.

2. PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA KALA II PERSALINAN

a. Kontraksi Uterus

Dimana kontraksi ini bersifat nyeri yang disebabkan oleh anoxia dari sel –

sel otot tekanan pada ganglia dalam serviks dan Segmen Bawah Rahim ( SBR ),

regangan dari serviks, regangan dan tarikan pada peritoneum, itu semua terjadi

pada saat kontraksi. Adapun kontraksi yang bersifat berkala dan yang harus di

perhatikan adalah lamanya kontraksi berlangsung 60 – 90 detik, kekuatan

kontraksi, kekuatan kontraksi secara klinis ditentukan dengan mencoba apakah

Page 4: Adaptasi Fisiologis Kala i

jari kita dapat menekan dinding rahim ke dalam, interfal antara kedua kontraksi

pada kala pengeluaran sekali dalam 2 menit.

b. Perubahan – perubahan Uterus

Keadaan Seggmen Atas Rahim ( SAR ) dan Segmen Bawah Rahim ( SBR ).

Dalam persalinan perbedaan SAR dan SBR akan tampak lebih jelas, dimana SAR

dibentuk oleh korpus uteri dan bersifat memegang peranan aktif ( berkontraksi )

dan dindingnya bertambah tebal debgan majunya persalinan, dengan kata lain

SAR mengadakan suatu kontraksi menjadi tebal dan mendorong anak keluar.

Sedangkan SBR dibentuk oleh isthimus uteri yan sifatnya memegang peranan

pasif dan makin tipis dengan majunya persalinan ( disebabkan karena regangan ),

dengan kata lain SBR dan serviks menngadakan relaksasi dan dilatasi.

c. Perubahan pada Serviks

Perubahan pada serviks pada kala II ditandai dengan pembukaan lengkap,

pada pemeriksaan dalam tidak teraba lagi bibir portio, Segneb Bawah Rahim

( SBR ), dan serviks.

d. Perubahan pada Vagina dan Dasar Panggul

Setelah pembukaan lengkap dan ketuban telah pecah terjadi perubahan,

terutama pada dasar panggul yang diregangkan oleh bagian depan janin sehingga

menjadi saluran yang dinding – dindingnya tipis karena suatu regangan dan

kepala sampai di vulva, lubang vulva menghadap ke depan atas dan anus, menjadi

terbuka, perineum menonjol dan tidak lama kemudian kepala janin tampak pada

vulva.

Page 5: Adaptasi Fisiologis Kala i

3. PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA KALA III PERSALINAN

a. Kala III merupakan periode waktu dimana penyusutan volume rongga uterus

setelah kelahiran bayi . Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya

ukuran tempat perlengkapan plasenta . Oleh karena tempat perlengkapan

menjadi kecil , sedangkan ukuran plasenta tidak berubah , maka plasenta

menjadi berlipat , menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus . Setelah

lepas kemudian plsenta akan turun kebawah uterus atau kedalam vagina .

b. Pengeluaran darah yang berwarna hitam dari vagina, terjadi saat plasenta

lepas dari endometrium, biasanya dalam 15 menit setelah melahirkan bayi.

c. Kontraksi uterus kuat, terjadi 5-7 menit setelah bayi lahir

d. Perluasan episiotomy dan laserasi jalan lahir  jika ada

e. Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat, kemudian kembali ke

tingkat normal dengan cepat

f. Hipertensi dapat terjadi sebagai respon terhadap analgesic dan anastesi

g. Frekuensi nadi melambat sebagi respon terhadap perubahan curah jantung

h. Dapat mengeluh tremor pada kaki, dan jari menggigil

i. Klien terlihat letih

4. PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA KALA IV PERSALINAN

a. Fundus keras, berkontraksi, pada garis tengah dan terletak setinggi umbilicus

Page 6: Adaptasi Fisiologis Kala i

b. Klien tampak kelelahan dan keletihan dan mengantuk

c. Nadi biasanya lambat karena hiversensitifitas vagal.

d. Tekanan darah bervariasi, mungkin lebih kecil terhadap respon analgesia /

analgetik atau meningkat pada respon pemberian oksitoksin atau

hipertensiakarena kehamilan

e. Merasa haus, lapar atau mual

f. Kemungkinan terdapat haemoroid

g. Pada awalnya suhu tubuh meningkat sedikit ( pengerahan tenaga, dehidrasi )

B. FUNGSI AIR KETUBAN

Fungsi Air Ketuban

1. Sebagai pelindung yang akan menahan janin dari trauma akibat benturan.

2. Untuk mencegah perlengketan janin dengan amnion.

3. Memungkinkan janin bergerak lebih bebas, membantu sistem pencernaan janin,

sistem otot dan tulang rangka, serta sistem pernapasan janin agar berkembang

dengan baik.

4. Menjadi inkubator yang sangat istimewa dalam menjaga kehangatan di sekitar

janin.

5. Melindungi dan mencegah tali pusat dari kekeringan, yang dapat

menyebabkannya mengerut sehingga menghambat penyaluran oksigen melalui

darah ibu ke janin.

6. Meratakan tekanan intra – uterin dan membersihkan jalan lahir bila ketuban

pecah.

Page 7: Adaptasi Fisiologis Kala i

7. Berperan sebagai cadangan cairan dan sumber nutrien bagi janin untuk

sementara.

8. Pada waktu persalinan, air ketuban dapat meratakan tekanan atau kontraksi di

dalam rahim, sehingga leher rahim membuka.

9. Kandungan lemak dalam air ketuban dapat menjadi penanda janin sudah matang

atau lewat waktu.

C. ADAPTASI PSIKOLOGIS KALA I – IV

1. Adaptasi psikologis kala I

a. Pada kala I fase aktif, klien akan tampak lebih serius, dan terhanyut pada

proses persalinan

b. Ketakutan pada klien tentang kemampuan mengendalikan pernafasan dan atau

melakukan tekhnik relaksasi.Proses pembukaan adalah sejak persalinan

sampai pada pembukaan serviks lengkap pada primigravida 7-8 jam, terdiri

dari 2 fase, yaitu:

Fase laten ; berlangsung selama 8 jam sampai pembukaan 3 cm. His masih

lemah, dengan frekuensi his jarang.

Fase aktif ;

o Fase akselerasi, lamanya 2 jam dengan pembukaan 2-3 cm.

o Fase dilatasi maksimal, lamanya 2 jam dengan pembukaan lebih dari 9

cm sampai pembukaan lengkap. His tiap 3-4 menit selama 45 detik.

Pada multigravida proses ini akan berlangsung lebih cepat.

o Fase deselarasi, dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap.

Page 8: Adaptasi Fisiologis Kala i

o Pada kala pembukaan his belum begitu kuat, datangnya setiap 10-15

menit, dan tidak begitu menggangu, sehingga ibu masih dapat sering

berjalan. Lambat laun his menjadi bertambah kuat, interval menjadi

lebih pendek, kontraksi lebih kuat dan lebih lama, disertai keluarnya

lendir berdarah yang semakin lama semakin bertambah banyak

jumlahnya. Lama waktu kala 1 untuk primipara adalah 12 jam,

sedangkan pada multiparaadalah 8 jam. Untuk mengetahui apakah

persalinan dalam kala 1 maju sebagaimana mestinya sebagai pegangan

kita tentukan, kemajuan pembukaan 1cm dalam 1 jam bagi primipara

dan 2cm dalam 1 jam bagi multipara, walaupun ketentuan ini kurang

tepat.

2. Adaptasi psikologis kala II

a. Klien gelisah, biasanya mengatakan “saya tidak tahan “

b. Dapat merasa kehilangan control/kebalikannya, klien terlibat mengeran secara

aktif

c. Setelah serviks membuka lengkap, janin akan segera keluar. His terjadi tiap 2-3

menit, lamanya 60-90 detik. His sempurna dan efektif bila ada koordinasi

gelombang kontraksi sehingga kontraksi simetris dengan dominasi di fundus

uteri, mempunyai ampitudo 40-60 mmHg, berlangsung 60-90 detik dengan

jangka waktu 2-4 menit dan tonus uterus saat relaksasi kurang dari 12 mmHg.

Pada primigravida kala II berlangsung kira-kira sau setengah jam dan pada

multi gravida setengah jam. Tanda obyektif yang menunjukkan tahap kedua

dimulai adalah sebagai berikut :

Page 9: Adaptasi Fisiologis Kala i

Muncul keringat tiba-tiba diatas bibir

Adanya muntah

Aliran darah ( show ) meningka

Ekstremitas bergetar

Semakin gelisah

Usaha ingin mengedan

Tanda-tanda ini seringkali muncul pada saat serviks berdilatasi lengkap.

Pemantauan yang kontinyu pada tahap kedua dan mekanisme persalinan,

respons fisiologis dan respons emosi ibu serta respons janin terhadap stres.

3. Adaftasi psikologis kala III

a. Ekspresi ibu ketika melihat bayinya yang baru lahir dengan tertawa, berbicara

dan kadang-kadang menangis

b. Klien juga terlihat kecewa ketika melihat bayinya yang baru lahir karena

ternyata tidak sesuai dengan harapannya, dan dapat juga ditunjukkan dengan

tidak adanya kontak mata dengan bayi, marah, berpaling dari bayi dan kadang-

kadang membuat komentar yang buruk

c. Berlangsung 6-15 menit setelah janin dikeluarkan. Tahap ketiga persalinan

berlangsung sejak bayi lahir sampai plasenta lahir, tujuan penanganan kala III

adalah pelepasan dan pengeluaran plasenta yang aman.

4. Adaftasi psikologis kala IV

a. Reaksi emosional bervariasi, dan dapat berubah-rubah, misalnya eksitasi atau

kurangnya pendekatan, kurang minat karena kelelahan atau kecewa.

Page 10: Adaptasi Fisiologis Kala i

b. Dapat mengekspresikan masalah atau meminta maaf atas sikap dan perilaku

selama intrapartum atau saat kehilangan control

c. Dapat mengekspresikan rasa takut mengenai kondisi bayi dan perawatan segera

pada neonatal

d. Kala ini sangat penting untuk menilai perdarahan (maks 500 ml) dan baik

tidaknya kontraksi uterus. Hingga lahirnya uri sampai dengan 1-2 jam setelah

uri lahir. Tanda kala IV adalah banyaknya darah yang keluar.

Page 11: Adaptasi Fisiologis Kala i